Conventional propagation of several aglaone ma accessions using split single-buci stern cutting Kultur meristem dan antiviral ribavirin pada tan;rm.rn
Kurniawan Budiarto Neni Gunaeni et al.
kentang Potensi COz dari bahan organik dalam meningkatkan COz internal dan aktivitas fotosintesis tanantan kedelai
Mir Alam
Perbaikan hasil tanaman iagu.g di lahan kering
Si. Subaedah et al.
dengan pengelolaan tanaman penutup tanah Penggunaan polyethylen glycol (PEG) sebagai seleksi ketahanan kallus dan planlet beberapa varietas tebu terhadap sifat kekeringan
Hasil jagung yang diinokulasi ccndawan mikoriza arbuskula dan diberi fraksi humat ieram padi pada
et al.
Yunus Musa
Ida Hodiyah
tanah ultisol
Pertumbuhan dan pror'luksi kcdclei pada bert'agai konsentrasi dan waktu pcmbcrian ethrel
Nurman et al.
.Produksi beberapa varietas tanaman jagung pada dua dosis pupuk urea dan waktu pcrompesan daun di bawah tongkol
Muh Askari Kuruseng dan Faisal Hamzah
Pertumbuhan dan penrbungaan krisan pada berbagai konsentrasi dan frekuensi pemberian paclobutrazol
Elkawakib Syam'un et al.
Produktivitas jagung manis pada tanah ultisol yang diberi berbagii takaran effective microorganism (ElVIa)
La Suere dan Sarawa
dan pupuk NPK
Pengujian klon-klon kentang dataran tinggi
Tri Handayani dan Kusmana
AL VrLrc
rssN
1412-2286
7, Nomor 2, APril2008
Daftar Isi rl5-
inti tapi
y.ng dan
I'
Fg
propagation of several aglaonema rhdional m*ns using split single-bud stem cufting meristem dan antiviral ribavirin pada tanaman ffr
Kurniawan Budiarto Neni Gunaeni
fefltar€
et al.
Potensi COz dari bahan organik dalam meningkatkan COz internal dan aktivitas fotosintesis tanaman kedelai
Mir Alam
tL}-L2l
SL Subaedah et al.
122-129
Penggunaan polyethylen glycol (PEG) sebagai seleksi ketihinan kallus dan planlet beberapa varietas tebu terhadap sifat kekeringan Hasil jagung yang diinokulasi cendawan mikoriza arbuskula dan diberi fraksi humat ieram padi pada
Yunus Musa
L30-L40
Ida Hodiyah
L4L-148
Pertumbuhan dan produksi kedelei pada berbagai konsenkasi dan waktu pemberian ethrel Produksi beberapa varietas. tanaman iugong pada dua dosis pupuk urea dan waktu perompesan daun di bawahtongkol Pertumbuhan dan pembungaan krisan pada berbagai konsentrasi dan frekuensi pemberian paclobutrazoL
Nurman et al.
149-L57
Muh Askari Kurusengdan
158-1.69
Produktivitas iagung manis pada tanah ultisol yang diberi berbagai takaran effective microorganism (EMr) dan pupuk NPK Pengujian klon-klon kentang dataran tinggi
La Suere
tanah
)
LOs-112
Perbaikan hasil tanaman iagung di lahan kering
dengan pengelolaan tanaman penutup tanah
sbgkaf
et al.
99-104
ultisol
Faisal Hamzah
Elkawakib Syam'un et al. dan
@
Handayani
L89-195
Sarawa
Tri
170-L79
dan Kusmana
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin |1. P.Kemerdekaan Km.L0 Tamalanrea, Makassar 90245 Telp.(04l1) s87064
l. Agriaigor 7(2): 780-788, lanuari-April 2008; ISSN 1472-2296
PRODUKTIVITAS IAGUNG MANIS PADA TANAH ULTISOL YANG DIBERI BERBAGAI TAKARAN EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) DAN PUPUK NpK Sweet corn yield on ultisol soil treated with Effective Microorganisms (EM4)
and NPK fertilizer La Suerel dan Sarawaz 1. Staf Pengajar Fakultas Keguguran dan ILnu Pendidikan
UNHALU Kendari
2.Staf Pengajar Fakultas Pertanian UNHALU Kendari
ABSTRACT An experiment was accomplished to study the effect of. EM4, NpK ferritizer and their interaction on sweet corn yield. It was carried out on Experimental Farm of Faculty of Agriculture Haluoleo University, Kendari from December 2006 to May 2007. Split-plot design was employed with NPK fertilizer as main plot, consisting fbur bvels: NpIG (control), NPKr (150 kg urea + S0 kg SP36 + 17 kg KCI) per hectare, IrIftO IZOO kg urea + 100 + 33 kg KCI) p9r hectare, NPIG (300 kg urea + 150 kg 5I€6 + 50 kg KCI)-per hectare. le_SryO Sub-piot was EM4 level, consisting four levels: Eo (contsol), Er: 30 L EM41a-r, bz: 60 L EMa ha{ and Eg: 90 L EM4 ha{. An amount of and 8.1 kg plotr or 25000 kg hal organic fertilizer was applied as basic fertilizer. Each keabnent was repeated tluee times, gi"t"g a total of 4g experimental units. Growth and yield observed were heighf biomais and weight of economic yield of sweet com at harvest. Results showed that there were no significant interaction between EM4 and NPK fertilizer on plant height, biomass and economiJyield at harvest. Nevertheless, T3T plot and sub-plot showed significant effect Using regression analysis, some levels of EM4 showed linear interaction on biomass and econoini""yiAa ut harvest, so it was suggested to examine EM4 concenkation higher than 90 L haa. Keywords: sweet corry EM4, NPK fertilizer
PENDAHULUAN
Tenggara umumnya melakukan pengolahan lahan dengan sistim baker mengingat sumber daya manusia yang masih rendah dengan peralatan terbatas. Demikian pula dengan pengetahuan akan pupuk, masyarakat hanya mengandalkan pupuk anorganik karena selain harganya muralL juga mudah diperoleh di pasaran serta pengaruhnya cepat terlihat pada pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Berdasarkan kebiasaan tersebu! masyarakat tidak lagi menggunakan pupuk organik sehingga daya produktivitas lahan pertani.rn menurun cepat
ultisol terhampar pada dari seluruh luas lahan kering di Sulawesi Tenggara Tanah
lahan sekitar 60 o/o
(Sultra). Ciri khas tanah yang terdapat di
Sulawesi Tenggara adalah podsolik merah kuning (PMK) dan podsolik keabuan (BI€ SULTRA, 2003). Lahan dengan komposisi tanah tersebut telah menjadi andalan untuk melakukan usaha pertanian jagung sebagai tanaman unggulan penghasil bahan pangan utama masyarakat di daerah ini. Karakteristik sistem pertanian tradisional di Sulawesi
180
Produktivitas iagung manis pada tanah ultisol
dalam Elv[4, namun informasi tentang efektivitas kinerianya belum dikenal di-
(Abdul Rahman et al., 1999). Selain itu masyarakat di Sulawesi Tenggara tidak menyadari pula bahwa pupuk anorganik bukan pupuk yang ramah lingkungan dan {apat mempengaruhi kesehatan manusia V6e6ges et al., 1999). Sarawa '(1998) menyatakan bahvva lahan marginal seperti tanah ulisol tidak efektif jika diberikan pupuk an organik khususnya pupuk nitrogen karena mudah hilang apabila terkikis erosi. Telah diketahui bahwa bahan organik mudah diperoleh karena dapat berupa sisa panen atau kotoran hewary bahkan limbah nabati yang dikembalikan di dalam tanah dapat berubah menjadi humus yang mampu memperbaiki struktur tanah (Abdul Rahman et a1.,1999). Ditinjau dari kesuburan tanalu bahan organik mampu memperbaiki kondisi fisik, kimia dan biologi tanah, menhambat penguapan, memperkaya sistem enzim tanah serta memperbaiki pH tutub, 2oo2\. Parton et al. (1987]'rfre[,r'.")(Sutanto, ' / nyatakan bahwa bahan organik dapat
pula digunakan untuk memprediksi variabel penting dalam tanah yaitu; (1) kadar air tanah, (2) tekstur tanah, (3) suhu, dan (a) kandungan lignin tanah. Kendala pokok penggunaan bahan organik menjadi pupuk adalah proses penguraian yang lambat sehingga pela-
4
pukan bahan organik relatif rendah. Karena itu perlu dilakukan percepatan degradasi dengan menggunakan jenisjenis mikroba. Telah banyak mikroba yang
dapat dibuat suspensi untuk kebutuhan pertanian antara lain adalah suspensi fficthte microorganism (EM.). Meskipun
telah banyak digunakan sistem
pe-
nyuburan tanah melalui inkubasi mikroba
'
-"
bandingkan dengan fungsi NPK terhadap peningkatan produktivitas tanaman. Selain sistem pemupukan, kendala lain yang menyebabkan rendahnya produksi jagung masyarakat di Sulawesi Tenggara adalah varietas jugu g yang menjadi bibit. Jagung yang ditanam oleh masyarakat adalah varietas lokal dengan produksi yang rendah. Oleh karena itu perlu diperkenalkan varietas jagung unggul seperti jagung BISI-2 dan jagung kuning. Sesuai dengan masalah yang dikemukakan di atas maka dalam tulisan ini dibahas pengaruh perlakuan EMe dan pupuk NPK terhadap produktivitas tanaman jagung maris (Zea mays saccharata) pada tanah ultisol. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh interaksi maupun pengaruh mandiri perlakuan EMr dan pupuk NPK terhadap produktivitas jagung manis (Zea may s saccharata) pada tanah ultisol.
i l'n*
BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Kelurahan Kambu Kecamatan Poasia Kota Kendari pada bulan
Mei 2007. Tempat tersebut dipilih karena (l) tanah datar dengan vegetasi didominasi alang-alang dan semak yang kerdil, Q) aman dari
Desember 2006 sampai
hama babi, (3) bebas dari pepohonan dan (4) fasilitas air teredia. Jenis tanah lahan
penelitian adalah tanah ultisol dengan kandungan NPK dan pH ditampilkan pada Tabel 1.
Metoda penelitian
adalah eksperimen yang menggunakan rancang-
La Suere dan Sarawa
an petak terbagi (Split plot) design dengan
perlakuan takaran
NPK disimbol B
sebagai petak utama dan takaran effectioe miroorganism (ElvIl disimbol E sebagai anak petak. Perlakuan takaran pupuk NPK terdiri dari Bo sebagai kontrol, Br (L50 urea : 50 SP 36 : 17 KCI) kg ha,r, 82 (22 wea: 100 SP 36 : 33 KCI) kg ha-tdan Bs (300 urea : L50 SP 36 : 50 KCI) kg haa. Perlakuan takaran Elvle, eo sebagai kontrol, e1 (30 Elvla) liter ha-1, ez (60 EN,14) liter ha-1, dan es (90 ElvI4) liter ha.r.Sebagai pupirk dasar digunakan kotoran sapi dan dedak padi dengan perbandingan 2 : \ sebanyak 25 ton ha1. Pupuk dasar ditabur pada 14
hari sebelum penanaman
bersamaan
dengan bersamaan dengan pemberian ElvL sedangkan takaran NPK ditabur
pada saat tanam pada tanggal
1,4
diberika 3 kali, l/ /3 bagian pada saat tanam,l/Sbagianpada umur 21 HST dan l/3 bagiarr pada umur 42 HST (hari setelah tanam) sedang 51t36 dan KCL ditabut seluruhnya pada saat tanam, selanjutrya susulan kedua EMr pada 14
l. Hasil Analisis Laboratorium
berjumlah 72 tanamarr. Seluruh populasi jagutrg percabaan 3456 pohon dan yang
menjadi sampel berjumlah 1536 pohon yang selajutrya diambil secara acak 5 sampel (1.6yo) atau 240 pohon dalam rangka pengukuran parameter yang telah ditetapkan (ti.ggi tanaman, bobot segar brangkasan dan bobot segar produksi ekonomi).
Desember 2005 bersamaan dengan susulan pertama EMl. Takaran pupuk urea
Tabel
FIST dan susulan ketiga pada 28 FIST. Petak percobaan sebanyak 48 peak, luas masing-masing petak 415 x 240 cm2 disesuaikan dengan jarak tanam 75 x40 cm. Masing-masing petak diulang 3 kdi, setiap ulangan 16 petak percobaan yang ditanami 36 rumpun, setiap rumpun 2 tanaman jagung sehingga setiap petak
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan pH
Kandungan NPK
Sebelum dilakukan penelitian dilakukan analisis NPK dan pH lahan percobaan yang hasilnya tampak pada Tabel
I
berikut.
Kandungan NPK dan pH Lahan percobaan
Parameter 1
pH
5.3s
2
Nitrogen
3
Phospor
0.55
(pp-)
20.10
Kalium (me/100g) Sumber: Hasil Analisis Laboratorium 12 Nopember 2006 4
182
lahan
percobaan
0.(B3
Produktivitas i agung manis pada tanah ultisol
t ;
F D
L E
t h
i
I tergambar bahwa kondisi kandungan NPK lahan yang digunakan masih tergolong tidak mendukung untuk memperoleh produktivitas jagung karena belum berada pada tingkatan cukup terutama Phospor dan Kalium serta pH.
pengaruh yang lebih lama terhadap kondisi fisik tanah sampai pada umur
Pada Tabel
panenS0 HST.
Data pada Tabel
2
juga menujukkan bahwa pemberian perlakuan takaran EM4 0 - 30 - 50 sampai 90liter ha-rmasih terus meningkatkan pertambahan tinggi tanaman jagung sehingga ada dugaan bahwa masih ada peluang meningkatkan produktivitas termasuk tinggi tanaman
Pengaruh Perlakuan Takaran EMe dan Pupuk NPK Terhadap Tinggi Tanaman (cmtanaman-1) Data tinggi tanaman pada tabel 2, berdasarkan hasil analisis rangam pada taraf kepercayaan 95o/o dan 99o/o menunjukkan pengaruh interaksi yang tidak nyata, namun perlakuan takaran masingmasing ElvL dan NPK berpengaruh nyata. Keadaan tersebut menimbulkan dugaan bahwa baik NPK yang bersumber dari bahan organik hasil kinerja EMc maupun NPK yang bersumber dari pupuk an organik diproses dan digunakan sendirisendiri oleh tanaman jagung. Hasil uji BNJ untuk masing-masing perlakuan takaran EM4 dan NPK menunujukkan bahwa tinggi tanaman jagung yang diberikan perlakuan takaran menengah dan takaran tertinggi EMr dan pupuk NPK hasilnya lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Untuk perlakuan takaran EM4 pada takaran Ez lebih tinggi 7. 577o dan Ea 76.27y' dibandingkan dengan perlakuan kontrol, sedangkan Bz lebih tinggi 70.4'J,y. dan Bs 8.18o/o dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa pada perlakuan takaran Elvfe tertinggi masih memberikan respon pada tanaman jagung dibandingkan dengan perlakuan tertinggi pupuk NPK. Hal ini berarti pupuk organik hasil kinerja EM4 memberi
jug*g
apabila takarannya ditingkatkan.
Pengaruh Perlakuan EM4 dan Pupuk NPK Terhadap Bobot Segar Brangkasan (gtanaman-r)
Data bobot segar
brangkasan tanaman jagung pada tabel 3. berdasarkan hasil analisis ragam pada taraf kepercaya-
an
959/o maupun 99% menunjukkan pengaruh interaksi yang nyata antara perlakuan takaran EMa dengan NPK maupun NPK secara mandiri, namun perlakuan El\d4 secara mandiri menunjukkan pengaruh yang nyata. Hal ini menunjukkan bahwa hasil kinerja Elv{c terhadap pupuk organik (pupuk dasar) memberi respon yang lebih baik pada tanaman jagung. Hasil uji BNJ perlakuan takaran EMe sebagaimana tampak pada Tabel 3 menujukkan bahwa meningkatrya pemberian ElvL diikuti peningkatan bobot brangkasan tanaman jagung. Perlakuan takaran Elr& terjadi pada perlakuan takaranE9737.09 g (19.70%) lebihtinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol dan berbeda nyata dengan perlakuan-perlakuan lainnya. Untuk perlakuan takaran NPK diduga kurang efektif karena kemungkinan diserap dan digunakan
183
*"al{
La 9ueredan Sarawa
Tabel2. Tinggr Tanaman fagung pada berbagai rakaranElvlr dan pupuk NpK TakaranEM4
Takaran NPK
Rahrata
e0
....cmtanaman-1
.
bo
191.05 192.29 206.7
22t3.77
204.55a
br
795.?2 205.22 278.22 232.03
212.67a
b,
213.26 227.17 ?35.49
245.72
230.41b
ba
208.07 228.12 231.75 240.28
227.06b
Rata-rata
201.90p 273.20p 2?3.04q
?36.35r
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh hurufyang Uaa dan (p,q,r,s) pada kolom yang sama berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf kepercayaan 95 %.
Tabel 3. Bobot
Takaran EItIa dan Perlakuan Elvlr
Takaran NPK
Rata-rata
e0
e3
....gtanaman-l bo
br b2 bg
Rata- rata
170,91 719,74 730,79 737,09 772,45 113,47 125,55 134,76
724,09 72-t,4-t,
10&gr 127,57 7213,68 737,32 1?3,97 11\,67 11%50 127,77 737,49 724,09 110,82p 778,\17q 728,051
7g6,S2s
X"to (P,
*
t,
s) pada kolom yang sama berbeda nyata berdasarkan
kepercayaan 95 %.
1U
* uji BNJ pada taraf
F Produktivitas iagrrng manis pada tanah ultisol
Pengaruh E\& terhadap Bobot Brangkasan
y:9.0614x + r50
n':
101.43
o.qs
6l
a
GI
q0
r00
6t
tr
€o
50
0
m&
l--rGambar L. Bobot Brangkasan Jagung
Seriesl
(Seriesl) I
-Linear Tanpa Pemberian NPK (Bo)
pada proses-proses respirasi ataupun kegiatan metabolisme yang lain seperti pertumbuhan tirggi dan pembentukan tongkol dan pengisian biji. Terbukti perlakuan takaran NPK secara rnandiri berpengaruh nyata pada kedua parameter tersebut.
nunjukkan pengaruh interaksi yang tidak nyata, namun secara mandiri perlakuan Elv{+ dan NPK menunjukkan pengaruh yang sangat nyata. Diduga pupuk organik yang diinkubasi dengan EM4 demikian pula pupuk anorganik (pupuk NPK) berproses sendiri-sendiri. Ada dugaan bahwa respon tanaman tidak berbeda pada NPK yang bersumber dari pupuk organik dan anorganik, namun masing-masing berproses sendiri-sendiri. Untuk melihat perbandingan antara level
Pengaruh Perlakuan Takaran El\& dan Pupuk NPK Terhadap Bobot Produksi Ekonomi lagung (gtongkol a) Berdasarkan analisis regresi yang
tampak pada Gambar 1. pengaruh mandiri EMe tanpa perlakuan NPK terhadap bobot segar brangkasan memperlihatkan kuva linear. Ada dugaan bahwa perlakuan takaran 0 - 30 - 60 dan 90 liter ha-t EMr pertambahan bobot segar brangkasan meningkat pula. Demikian pula masih memungkinkan pe-
perlakuan dilakukan
uji BNI
secara
mandiri sebagaimana Tabel 4. Dari Tabel hasil perbandingan menunjukkan peningkatan perlakuan takaran ElvL dan NpK diikuti kenaikan hasil produksi ekonomi iagung. Hasil konversi menuniukkan bobot segar produksi ekonomi perlakuan kontrol 4.24 ton ha{, BoEg 90 titer EMr har menghasilkan 5.34 ton ha-l (20,560/.) lebrh tit ggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol.
nambahan takaran Etv{+ yang lebih tinggi
masih dapat meningkatkan bobot segar brangkasan tanaman jagung.Data bobot segar produksi ekonomi jagung disajikan pada Tabel 4, hasil analisis ragam me-
185
La Suere dan Sarawa
Tabel 4. Bobot Produksi Ekonomi iagung pada berbagai takaran Elvtr dan Pupuk NPK Dosis pupuk Perlakuan Elvle Rata-rata
NPK
e0
e3
. gtongkolr bo
58.43
61,.05
br
60.72
62.17
bz
64.4
bg
Rata-rata B
uu.i
73.58
65.49a
67.39
76.66
66.72a
67.49
71.48
84.32
7't.92b
68.5
71..21.
75.92
89.4
76.26b
63.01p
65.a7p
7092p
80.99q
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang tidak sama(a, b, c, d) pada baris yang sama dan (p, g, t, s) pada kolom yang sama berbeda nyata berdasarkan uji BNf pada taraf kepercayaan 95%.
Hasil analisis regresi pengaruh
Untuk perlakuan BsEo (300 urea :150 SP36 :50 KCI) kg ha-lmenghasilkan 4,94tonhat (14,69%) dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Produksi ekonomi tertinggi tampak pada perlakuan BNsEs{(300 urea : 150 51136:50 KCI) kg ha-t)+{90 kg EM} kg har sebesar 6.24 ton ha-l bobot segar (34,57 o/") dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Berdasarkan hasil konversi tersebut secara mandiri respon jagung terhadap prtlakuan ElvL (BoEs) lebih tinggi 730 To dibandingkan NPK pada dosis tertinggi (&Eo). Ada dugaan bahwa meskipun tanaman jagung mampu merespon dan menggtrnakan NPK yang bersumber
dari pupuk organik hasil kinerja
perlakuan ElvL tanpa pemberian NPK terhadap bobot segar produksi ekonomi memperlihatkan kurva linear sebagairnana tampak pada Gambar 2. Berdasarkan Gambar 2. persamaan regresi linear mengikuti pola persamaan y = 5.33X + 52.77 (Rz= 0.96). Dari persamaan di atas menunjukkan Y optimal belum dapat ditentukan karena tidak kuadratik. Kurva respon menunjukkan garis linear, bahwa dosis tertinggr (83) belum maksimal sehingga masih memungkinkan ditingkatkan takarannya. Dugaan lain bahwa ke. naikan produksi yang linear karena adanya keseimb.rngan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman jagung tersedia di dalam tanah secara seimbang dan pada level yang berkecukupan.
ElvL
maupun pupuk anorganik, namun respon terhadap pupuk organik hasil kinerja Elvlr lebih tinggi dibandingkan dengan respon terhadap pupuk an organik terhadap produksi ekonomi.
186
Produktivitas jagung manis pada tanah ultisol
Pengaruh EMa terhadap produksi Ekonoml .t E E
y:5.329x+
80
R2
:
52.17
O.96
60
E 40 rlv t x 20 E o
EMr ---+- Seriesl
Linear (Seriesl
Gambar 2. Pengaruh perlakuan takaran EIvL-terhadap produksi ekonomi jagung tanpa pemberian NPK (80)
KESIMPULAN Tidak ada pengaruh interaksi yang nyata pemberian perlakuan ElvL dan pupuk NPK terhadap produktivitas jagung manis baik tinggi tanamarl bobot segar brangkasan maupun bobot produksi ekonomi, tetapi secara mandiri memperlihatkan pengaruh nyata kecuali bobot segar brangkasan perlakuan takaran NpK berpengaruh tidak nyata. Hasil analisis regresi perlakuan EMa tanpa perlakuan NPK bobot segar brangkasan maupun produksi ekonomi menunjukkan garis linear yang memberi indikasi bahwa takaran EMe masih memungkinkan untuk ditingkatkan pada takaran yang lebih tinggi dari 90liter ha-t
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih Kepada Rektor UNHALU dan prof. Dr. Ir. La Karimuna, M.Sc. yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada Penulis sampai dengan selesainya penyusunan artikel ini.
DAFTAR PUSTAKA AbdullalU
T., dan
Sudaryono. ]rgg}.
Respons Tanaman Jagung Terhadap
Pupuk P dan K di Tanah Mediteran dan Aluvial diJawa Timur. J. penel. Pertanian Tanaman pangan, Balai Penelitian Tanaman pangan Malang. Abdurachman" I. Juarsalr, dan U. Kurnia. ..2000. Fengaruh penggunaan Ver*r,
.
r,
bagai Jenis dan Takaran pupuk Kandang Terhadap produktivitas Tanah Ultisol Terdegradasi di desa Batiru Jambi. Pusat penelitian Tanah
dan Agroklimat, Badan penelitian
787
d
La Sueredan Sarawa
dan Pengembangan Pertanian, De- dlmtias, B. 1986. Populasi Tanaman dan
a?
/:
''
Pemupukkan Nitrogen pada Tanaman Jagung Abimanyu, Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor. Knowles R., and W. L. Berraquio. 1.994, " ,; Free Living Dinitrogen Fixing Bacteria, Soil Science Society Of GTTS, Segol Rd., Madisoo America, Hasil Penelitian Program Pasca WI, USA. Sarjana UGM, Yo gyakarta. Maryam, E. Tuherkilu J. Purnomo.7999, Deddy, E., Sudradjat K. Undang. 1999, Kombinasi Teknik Konservasi zr Respon Pemupukan N, P dan K terdengan Pengelolaan Bahan Organik "l hadap Produksi Hijauan Sorghum Pakan pada Tanah Ultisol Jambi, dalam Usaha Meningkatkan ProPros. Sem. Nasional Sumber Daya duktivitas Tanah Ultisol, Profiding Tanalr, Iklirn dan Pupuk, Pusat PeSeminar Nasional Sumber Daya nelitian Tanah dan Agroklimat Tanah, Iklim dan Pupuk, Pusat Badan Penelitian dan PengemPenelitian Tanah dan Agroklimat Pertanian, Departemen PerPengembangan Badan Penelitian dan tanian, Lido-Bogor. bangan Pertanian, Departemen Reiffies, C., Haverkort, 8., dan Waters, Pertanian, Lido-Bo gor. r Dinas Pertanian Sultra, 2005. Tabulasi / 4.8., 1999, Pertanian Masa Depan, Produksi Padi dan Palawija Sulawesi Tenggara, Badan Pusat ,' lanjatarr, ILEIA, Penerbit Kanisisus, Yogyakarta. Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara / Kendari. \v farawa. 1.998. Pola Distribusi Fotosintat dan Hasil Kedelai l(Glycine max L.) Eddy, P. 2004, Pengaruh Kombinasi Merr.) pada Ultisol yang Dipupuk Takaran Punik dan Anorganik terHasil dengan Pupuk Hijau dan Fosfat hadap ketersediaan P dan Alam. Dis. Program Pascasarjana Iagung pada Alvisol Karanggayam, Universitas Pa-djajarao Bandung. Makalah Seminar Hasil Penelitiaru Program Pasca Sarjana UGM, ,palisbury, F.B dan C.W. Ross. 1985, Plant 't' Physiology, Wadsworth Publi-shing Yogyakarta. Company, Belmont, California Gardner, F.P., R.B. Pearce and R.L. Adivision of Wadsworh Inc. Mitchell. 1985. Physiology of crop Tate, R. L. 2000. Soil Microbiology. plants. The Iowa State University Press. Americal Society For Micro-bioloy.
partemen Pertanian, Bogor. Dewl R. 2004. Pengaruh Pemberian Bahan Organik dan Jamur Mikoriza Terhadap Pertumbuhan dan Serapan P Serta Al pada Tanaman Jagung di Tanah Alvisol, Naskah Seminar
-)
usA.
!
d
t
d
S
d
s
I
b
k
0
1,
h
YI
d d
B
h h
H
at
188