PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN TERHADAP SISTEM PENELUSURAN MATERIAL DI PT XYZ Ketut Gita Ayu; Nike Septivani; Randy Cahyadi; Hellen Oktavia; Fandy Juanda Industrial Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480
[email protected]
ABSTRACT PT XYZ is engaged in the stamping and welding that produces various kinds of high-quality parts. There is a mismatch between the amount of material released with production, while the material tracking system applied does not provide clear information about the flow of material issued for production processes. This led to the use of the material becomes less effective. Material tracking system used is form called identity tag. This study aims to: (1) determine the influencing factors of problems on the amount of material work in process both planned and actual, (2) determine what types of most frequent problematic products on the amount of material work process, (3) determine an appropriate and effective system for PT XYZ in implementing manufacturing processes, (4) optimize the use of raw materials produced. Methods to solve the above problem are plan, do, check, action (PDCA) assisted with tools such as histograms, Pareto charts, cause-effect diagrams and kuesione. The result obtained and taken into consideration is giving improvement suggestions, which are doing more inspections by the production leader to reduce the error information written on the identity tag, and providing some additional columns, such as description and causes of the reduce in the amount of material that most often occurs. Based on the implementation results, the discrepancy percentage in the identity tag proposals decreases to 45.45% for small part, 53.33%, for medium part and 12.5% for large part, with a total percentage of 37.74% in week 1. Keywords: material tracking, material flow, continuous improvement, PDCA
ABSTRAK PT XYZ bergerak di bidang stamping dan welding yang menghasilkan berbagai jenis part bermutu tinggi. Terdapat ketidaksesuaian antara jumlah material yang dikeluarkan dengan hasil produksi. Sedangkan sistem penelusuran material yang diterapkan tidak dapat memberikan informasi yang jelas mengenai aliran material yang dikeluarkan untuk proses produksi. Hal ini menyebabkan penggunaan material menjadi kurang efektif. Sistem penelusuran material yang digunakan berupa lembar pengisian yang disebut tag identitas. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi seringnya terjadi permasalahan pada jumlah material work in process yang direncanakan dan aktual; (2) untuk mengetahui jenis produk apa yang paling sering bermasalah jumlah material work in process-nya; (3) untuk mengetahui sistem yang sesuai dan efektif untuk diterapkan oleh PT XYZ dalam melaksanakan proses manufaktur; (4) untuk mengoptimalkan penggunaan raw material yang diproduksi. Metode untuk mengatasi masalah di atas adalah plan, do, check, action (PDCA) yang dibantu dengan tools seperti histogram, diagram pareto, diagram sebab-akibat dan kuesione. Hasil yang diperoleh kemudian dijadikan bahan pertimbangan dalam memberikan usulan perbaikan. Usulan perbaikan yang diberikan adalah menambah inspeksi dari leader produksi untuk mengurangi kesalahan informasi yang ditulis pada tag identitas. Selain itu, menambahkan beberapa kolom tambahan, seperti keterangan dan alasan berkurangnya jumlah material yang paling sering terjadi. Berdasarkan hasil implementasi, persentase ketidaksesuaian pada tag identitas usulan menurun menjadi 45.45% untuk part small, 53.33%, untuk part medium dan 12.5% untuk part large, dengan persentase total 37.74% di minggu ke-1. Kata kunci: penelusuran material, aliran material, perbaikan berkesinambungan, PDCA
Perbaikan Berkesinambungan ... (Ketut Gita Ayu; dkk)
37
PENDAHULUAN PT XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang stamping, welding dan machining. Hasil dari produksinya berupa komponen-komponen otomotif, dies, jigs dan peralatan industri atau pabrik lainnya. Sebagai suatu perusahaan yang memproduksi komponenkomponen yang terbuat dari metal, PT XYZ tentunya mengutamakan efektifitas penggunaan material serta optimalisasi penggunaan raw material yang ada. Dalam proses produksinya, PT XYZ menggunakan bahan material berupa metal dan sejenisnya. Dengan menggunakan mesin dan dies yang terbuat dari metal, dalam pelaksanaan proses produksinya juga dilakukan secara hati-hati untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya produk cacat ataupun no good, yang mengartikan bahwa produk masih bisa diperbaiki dan dapat digunakan kembali setelah proses perbaikan. Material metal merupakan suatu golongan material yang mudah diukur berat dan ukuran 2 dimensinya namun cukup sulit untuk diukur ketebalannya, baik dalam bentuk sheet maupun bentuk coils. Masalah yang dihadapi oleh PT XYZ yaitu jumlah penggunaan raw material tidak sama dengan jumlah aktual hasil produksi, yang ditemukan dalam material baik berupa lembaran maupun coils. Perusahaan mengalami sedikit kesulitan dalam menelusuri jalannya material yang hilang dalam proses produksi, sehingga hal ini mempengaruhi stok raw material yang terpakai, hasil produksi dan kondisi keuangan perusahaan. Selain itu, kedatangan material yang dipesan dari supplier sering mengalami keterlambatan. Dari beberapa permasalahan yang terjadi di PT XYZ difokuskan kepada bagian material dengan mempelajari jalannya material dari departemen raw material, proses produksi, sampai ke departemen inventory (barang jadi). Permasalahan tentang material ini cukup luas karena berhubungan dengan seluruh jalannya proses produksi sehingga dapat mengetahui keseluruhan jalannya proses produksi. (Turner, 2000) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi seringnya terjadi permasalahan jumlah material work in-process yang direncanakan dan aktual, untuk mengetahui jenis produk apa yang paling sering bermasalah jumlah material work inprocess-nya, untuk mengetahui sistem yang sesuai dan efektif untuk diterapkan oleh PT XYZ dalam melaksanakan proses manufaktur, untuk mengoptimalkan penggunaan raw material yang diproduksi. Adapun penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi PT XYZ, salah satunya sebagai suatu bahan pertimbangan, masukan dan hasil evaluasi dalam membuat keputusan dan kebijakan di masa mendatang, yaitu berupa sistem manufaktur yang sesuai dengan kondisi pabrik, kesejahteraan pekerja pabrik, peningkatan komunikasi antar pekerja yang berbeda shift, serta penerapan sistemsistem yang lebih baik yang dapat diterapkan di PT XYZ sehingga perusahaan dapat berkembang lebih baik lagi (Wignjosoebroto, 1995).
METODE Metode penelitian yang dilakukan digambarkan pada Diagram berikut ini (Gambar 1).
38
INASEA, Vol. 14 No.1, April 2013: 37-51
Gambar 1 Flow chart metode penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengecekan terhadap tag identitas bulan Juli, didapat data tag identitas untuk komponen kecil bulan Juli 2010 minggu 1 yang ditunjukan pada Tabel 1 berikut ini: Tabel 1 Data Tag Identitas Usulan untuk Komponen Kecil PT XYZ Bulan Juli 2010 Minggu 1 No
Small
Quantity
1
Nama Part ME 4089
Inventory 1,056
2
Pepper crox
3
Stax A chain case
4
Brax 3
5
Proses
Ket
1 1,100
2 1,100
2,000
2,023; 4 NG
2,023
5,379
6,088
6,094
960
960
955
Clax 08803
6,900
13,900; 5 NG
6
Brax tank fitting (1345)
1,020
1,168
1,168
7
TC 049
714
700
700
Perbaikan Berkesinambungan ... (Ketut Gita Ayu; dkk)
3
39
8
Stax L
5,760
5,750; 4 NG
5,736
9
ME 9151
1,100
1,115
1,115
10
Brax tank fitting (1345)
1,020
805
805
11
F 5886 5 BP
1,008
1,008
1,008
12
Wooper 5 BP
510
510
13
ME 9151
1,000
1,000
1,000
14
ME 4089
1,040
1,040
1,037; 3 NG
15
Hold fuse
1,000
1,000
1,000
16
Wooper 5 BP
510
510
17
Stax A ch cy
2,304
2,304
2,311
18
Brax tank fitting (1345)
510
510
510
19
Brax stop switch
640
640
640
20
Brax 15 BP
504
522
528
21
Stax A ch cyn
1,584
1,548
22
Paxsw KWB
5,016
5,013; 3 RJC
1,005; 3 RJC
dies bermasalah sehingga NG
material lebih 7 pcs di proses 2
dies bermasalah dies bermasalah burry
5,013
(Sumber Data: PT XYZ)
Berikut ini data tag identitas untuk komponen sedang pada bulan Juli 2010 minggu 1 (Tabel 2): Tabel 2 Data Tag Identitas Usulan untuk Komponen Sedang PT XYZ Bulan Juli 2010 Minggu 1 No
Medium
Quantity
Proses
1
Nama Part Hing seal KUB
2
Rain seat cool
7,365
7,370
3
ME 413691
1,012
1,043; 3 RJC
1,043
4
Hulk helmet
1,974
2,060
2,060
5
Brax tank fitting
1,196
1,172
1,195
6
Rein seat coil
9,484
9,428
7
Rein seat coil
7,400
7,370
8
Brax wire cylinder
425
450
439
9
PB 009
363
363
10
Path 1.4. 29N
253
248; 5 NG
362; 1 RJC 248
40
Inventory 5,500
1 1,982
Ket
2 5,493; 3RJC
3 5,492; 1RJC material lebih tetapi tidak ada keterangan jumlah 2,060
material lebih 25 pcs di proses 2 ada RJCnya (karena dies burry) 248
INASEA, Vol. 14 No.1, April 2013: 37-51
11
Hulk helmet
2,207
2,207
2,205
12 13
Brax tank fitting
1,196
1,196
1,196
TBC 352
180
180
178; 2 NG
14
Brax wire cylinder
680
666; 14 RJC
665; 1 RJC
1,196
1,196
1,176
15
Brax tank fitting
2,205
material kurang 2 pcs di proses 2
174; 4 RJC
material kurang 20 pcs di proses 2
(Sumber Data: PT XYZ)
Berikut ini merupakan data tag identitas untuk komponen besar pada bulan Juli 2010 minggu 1 (Tabel 3): Tabel 3 Data Tag Identitas Usulan untuk Komponen Besar PT XYZ Bulan Juli 2010 Minggu 1 Large
No 1
Nama Part Stax side cover 2
2
TBC 357
3
Quantity
Proses
Inventory 544
1
Ket
561
2 561
3
252
252
266
Brax door hinge R/L
228
228
228
4
Brax door hinge R/L
2,952
2,952
2,952
5
TBC 39/40
240
240
240
6
TBC 42
720
719; 1 NG
719
7
Brax coil spring R/L
220
220
220
220
8
TBC 350
180
180
180
180
9
TBC 178/9
388
388
388
388
10
TBC 39/40
228
228
228
228
11
TBC 023/024
786
784; 2NG
770
12
TBC 144
546
546
13
TBC 33
240
240
770 545; 1 RJC 240
14
Brax coil spring
200
199; 1 RJC
199
199
15
Pitch SIL 3.3 VG
500
500
16
Brax crank case
1,188
1,187; 1 RJC
1,187
1,187
561 266
239; 1 RJC
(Sumber Data: PT XYZ)
Setelah dilakukan pengecekan terhadap tag identitas bulan Juli, didapat data tag identitas untuk komponen kecil bulan Juli 2010 minggu 2 yang ditunjukan pada Tabel 4 berikut ini:
Perbaikan Berkesinambungan ... (Ketut Gita Ayu; dkk)
41
Tabel 4 Data Tag Identitas Usulan untuk Komponen Kecil PT XYZ Bulan Juli 2010 Minggu 2 No
Small Nama Part
Quantity Inventory
Proses
Ket
1
Brax tank fit (1345)
1,320
2
Paxsw KWB
5,016
1 1,309; 11 RJC 5,285; 1 RJC
2
3
3
Paxsw KWB
5,016
5,397; 3 RJC
5,397
4
Paxsw KWB
5,016
5,293
5,281
5
Paxsw KWB
5,016
5,279; 1 NG
5,278
6
Stax L box
6,144
6,133; 7 RJC
6,128
7
Paxsw KWB
5,016
5,014; 2 RJC
3,511
8
Brax stop switch
560
560
560
9
Wooper 5 BP
510
510
10
Stax A ch case
2,100
2,100
2,100
11
Stax A ch cy
3,890
3,890
3,890
12
Brax tank fit (1345)
840
830; 10 RJC
830
13
Brax 3 5 BP
720
720
720
14
ME 9151
1,115
1,115
1,115
15
Wooper 5 BP
510
510
16
Brax tank fit (1345)
510
510
510
17
Stax A ch cylinder
2,304
2,304
2,304
18
Brax stop switch
640
640
640
19
Brax 3 5 BP
960
960
960
20
Brax tank fit (1345)
1,174
1,174
1,174
21
TLC 049
714
714
714
22
Stax L box
5,760
5,750; 10 NG
5,750
23
ME 9151
1,000
1,000
1,000
24
ME 4089
1,040
1,040
1,037; 3 NG
25
Brax tank fit (1345)
510
508; 2 RJC
508
26
F 5886 5 BP
1,008
1,008
1,008
27
Wooper 5 BP
510
510
28
Hold Fuse
1,000
1,000
1,000
29
Pepper Crox
2,023
2,023
2,023
30
ME 4089
1,100
1,100
31
Clax 08803
18,000
6,900
1,100 18,800; 6 NG; 6 RJC
395 5,265; 1 NG
1,005; 3 RJC
(Sumber Data: PT XYZ)
Berikut ini merupakan data tag identitas untuk komponen sedang pada bulan Juli 2010 minggu 2 (Tabel 5):
42
INASEA, Vol. 14 No.1, April 2013: 37-51
Tabel 5 Data Tag identitas Usulan untuk Komponen Sedang PT XYZ Bulan Juli 2010 Minggu 2 No
Medium
Quantity
Nama Part
Inventory
Proses 1
Ket
2
3
1
Path 1-6 (29N)
1,404
1,404
1,404; 6 NG
2
Brax tank fit (1346)
1,196
1,172
1,195
3
TBC 352
180
180
178; 2 NG
4
Rain seat reel
7,226
5
Stax comp switch KPIT
2,450
2,447
6
Hulk helm
2,060
7,215 2,447; 3 RJC 2,060
174; 4 NG
2,060
(Sumber Data: PT XYZ)
Berikut ini merupakan data tag identitas untuk komponen besar pada bulan Juli 2010 minggu 2 (Tabel 6): Tabel 6 Data Tag Identitas Usulan untuk Komponen Besar PT XYZ Bulan Juli 2010 Minggu 2 No
Large
Quantity
Nama Part
Inventory
Proses Ket
1
TBC 042
720
2
TBC 32/33 P
532
1 664; 52 NG; 4 RJC 532
2
3
3
TBC 018/ 019 P
720
719; 1 RJC
719
4
TBC 032
240
240
240
5
TBC 39/ 40
240
240
240
240
6
Brax Flex hose
414
414
414
414
7
TBC 33
240
240
240
532
(Sumber Data: PT XYZ)
Setelah dilakukan pengolahan terhadap tag identitas bulan Juli 2010, didapat data tag identitas bermasalah untuk semua ukuran komponen yang ditunjukkan pada Tabel 7 dan 8 berikut ini: Tabel 7 Pengolahan Data Tag Identitas Usulan bulan Juli 2010 Minggu
Tag Bermasalah Small
Medium
Tag OK
Large
Total
Small
Medium
Large
Total
1
10
8
2
20
12
7
14
33
2
7
2
1
10
24
4
7
35
17
10
3
30
Total
Perbaikan Berkesinambungan ... (Ketut Gita Ayu; dkk)
43
Tabel 8 Pengolahan Data Tag Identitas Usulan bulan Juli 2010 (lanjutan) Minggu
Persentase Tag Bermasalah
Total Tag Small
Medium
Large
Total
Small
Medium
Large
Total
1
22
15
16
53
45.45
53.33
12.50
37.74
2
31
6
8
45
22.58
33.33
12.50
22.22
Total
53
21
24
98
32.08
47.62
12.50
30.61
Berikut adalah histogram jumlah data tag bermasalah hasil pengumpulan data selama bulan Juli minggu 1 2010 (Gambar 2):
Gambar 2 Histogram data tag identitas usulan yang bermasalah bulan Juli 2010 minggu 1
Berikut adalah histogram jumlah data tag bermasalah hasil pengumpulan data selama bulan Juli minggu 2 (Gambar 3 dan 4):
Gambar 3 Histogram Data Tag Identitas Usulan yang Bermasalah bulan Juli 2010 minggu 2
44
INASEA, Vol. 14 No.1, April 2013: 37-51
Gambar 4 Histogram Persentase Tag Identitas Usulan yang Bermasalah bulan Juli 2010
Berikut pengolahan data jumlah kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan material selama bulan Juli (Tabel 9): Tabel 9 Pengolahan Data Jumlah Penggunaan Material Bulan Juli Tag Bermasalah
Juli 2010
Plan
Actual
Kekurangan
Kelebihan
960
955
5
-
714
700
14
-
5,760
5,736
24
-
1,020
805
215
-
1,008
1,005
3
-
1,584
1,548
36
-
5,016
5,013
3
-
5,500
5,492
8
-
1,196
1,195
1
-
363
362
1
-
253
248
5
-
180
174
6
-
680
665
15
-
240
239
1
-
720
719
1
-
786
770
16
-
200
199
1
-
1,320
395
925
-
6,144
6,128
16
-
5,016
3,511
1,505
-
Perbaikan Berkesinambungan ... (Ketut Gita Ayu; dkk)
45
Total
840
830
10
-
1,196
1,195
1
-
7,226
7,215
11
-
1,056
1,100
-
44
2,000
2,023
-
23
5,379
6,094
-
715
6,900
13,900
-
7,000
1,020
1,168
-
148
1,100
1,115
-
15
2,304
2,311
-
7
504
528
-
24
1,012
1,043
-
31
1,974
2,060
-
86
425
439
-
14
544
561
-
17
252
266
-
14
5,016
5,265
-
249
5,016
5,397
-
381
5,016
5,281
-
265
5,016
5,278
-
262
18,000
18,800
-
800
110,456
117,728
2,823
10,095
% Kekurangan
2.56%
% Kelebihan
9.14%
Analisis Data Hasil Kuesioner Dari penyebaran 50 lembar kuesioner, dapat diketahui bahwa pekerja pada PT XYZ paling banyak berumur 21-25 tahun. 23 orang dari 50 pekerja PT XYZ merupakan pekerja yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun. Hampir semua operator PT XYZ mengecek angka pada timer mesin setiap kali perpindahan shift. Mengecek angka di sini dimaksudkan apakah angka pada timer sudah berada dalam angka netral (0) apabila pekerjaan sudah selesai, ataupun waktu shift operator telah selesai, sehingga operator shift selanjutnya dapat memulai proses yang sama dengan counter timer dimulai dari 0 kembali. Dengan jawaban ‘ya’ berarti jumlah material yang di kerjakan semuanya dihitung dari angka 0. 75 persen dari 50 operator mengecek jumlah material yang telah dikerjakan oleh operator sebelumnya (37orang) dengan kecenderungan dua hingga tiga kali pengecekan setiap prosesnya., Dengan seringnya pengecekan yang dilakukan oleh operator berdasarkan hasil kuesioner yang didapat, informasi proses produksi material dapat diketahui secara jelas dan dicatat pada tag
46
INASEA, Vol. 14 No.1, April 2013: 37-51
identitas, sehingga apabila akan ditelusuri, pergerakan arah material beserta jumlahnya dapat diketahui dan mempermudah penghitungan jumlah material yang telah diproses. Cara pengisian tag identitas dengan mencatat lebih disukai oleh para operator PT XYZ dibandingkan bila harus mencentang pilihan dalam tag identitas. Oleh karena itu, hal ini dijadikan sebagai salah satu alasan penting dalam penyusunan lembar usulan tag identitas yang baru untuk operator PT XYZ disertai penambahan-penambahan dalam tag usulan dengan memperhatikan dan menyesuaikan proses berjalannya produksi. Pekerjaan yang dialami operator PT XYZ tergolong cukup ringan dengan target produksi yang sesuai. Namun hampir separuh dari operator merasa kurang puas dengan insentif yang didapat dengan tingkat kesulitan pekerjaan yang cukup ringan, dan hanya sedikit yang merasa cukup puas dengan hasil insentif dari pekerjaannya. Operator PT XYZ cenderung menginginkan pekerjaan yang berganti-ganti proses dan tidak monoton (hanya mengerjakan satu proses saja), karena apabila pekerjaan dilakukan monoton, tingkat kebosanan pekerja akan meningkat, sehingga mempengaruhi pekerjaan yang dilakukan. Kemungkinan pekerja menjadi malas juga dapat muncul dikarenakan pekerjaan yang monoton sehingga akhirnya mempengaruhi hasil dari proses produksi yang mana material dapat saja berkurang dan berlebih disebabkan operator lupa mencatat. Pada lembar kerja (tag identitas) yang sekarang, keterangan di dalamnya sudah cukup memadai, namun para operator tetap memilih untuk ditambahkan kolom untuk melengkapi lembar tag identitas yang ada. Dari 3 pilihan yang kami berikan, yaitu: ‘keterangan’ , ‘jumlah total produk’ dan ‘paraf leader’, operator lebih banyak yang memilih tambahan kolom ‘keterangan’ ke dalam tag identitasnya yang sekarang, dan ini juga menjadi salah satu masukan untuk usulan lembar tag identitas yang baru. Jenis usulan perbaikan yang kami berikan yaitu pengawasan dari leader, pengarahan dari leader, pengecekan dari leader, dan kami meminta operator untuk mengurutkan mana yang menurut para operator paling diutamakan dalam proses produksi. Untuk pilihan pertama, operator PT XYZ menganggap bahwa pengarahan dari leader merupakan hal penting sebelum melaksanakan proses produksi, dengan adanya pengarahan yang jelas dan terstruktur, operator dapat mengetahui secara jelas pekerjaan yang harus dilakukan dan bagaimana cara menjalankan pekerjaannya. Setelah pengarahan, operator PT XYZ menganggap pengawasan dari leader sangatlah penting dalam menjalankan proses produksi, karena dalam menjalankan suatu proses produksi selalu ada kemungkinan terjadinya kesalahan, sehingga operator menginginkan adanya pengawasan dari leader ketika mereka bekerja, sehingga apabila mereka tidak menangkap jelas maksud pengarahan leader, mereka bisa dibantu dengan pengawasan dalam pekerjaannya, namun disini operator juga diharuskan mengerti akan tugas dan pekerjaannya sebelum beroperasi. Setelah pengarahan dan pengawasan dari leader, tetap diperlukan juga pengecekan hasil produksi oleh leader, sehingga leader bisa mengetahui hasil dari pekerjaan operator tersebut, apakah sudah sesuai atau belum target yang direncanakan (plan), dan apabila terjadi ketidaksesuaian diharapkan leader dapat segera mengatasinya, misalnya terjadi perbedaan jumlah material plan dan actual , dengan adanya pengecekan dari leader, dapat diketahui alasan dari ketidaksesuaian jumlah hasil produksi dengan jumlah material yang tersedia.
Analisis Data Pengisian Tag Identitas Usulan Bulan Juli 2010 Data hasil pengisian tag identitas usulan bulan Juli 2010 didapat dari hasil implementasi selama dua minggu. Sistem penelusuran material yang baru diusulkan untuk diimplementasi satu bulan. Namun pada minggu pertama, hasil yang didapat ternyata tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan sehingga direvisi terlebih dahulu mengingat waktunya yang masih cukup. Setelah diberikan usulan yang lebih baru, tag identitas usulan yang baru belum bisa dijalankan karena
Perbaikan Berkesinambungan ... (Ketut Gita Ayu; dkk)
47
pihak pabrik berada dalam masa audit ISO 2008, sehingga ditunda satu minggu. Oleh karena itu data implementasi yang sempat didapat hanya dua minggu. Sistem penelusuran material yang baru dibuat berdasarkan penyesuaian tag identitas yang lama dengan hasil kuesioner yang telah diberikan. Seperti misalnya dari Gambar 5, kolom nomor 20, 21, dan 22 merupakan kolom tambahan yang menunjukan kesalahan yang sering muncul dan mengakibatkan terjadinya penambahan dan pengurangan material yang ada. Kolom 11-22 diisi oleh operator, kolom 23 diisi oleh bagian QC, kolom 24, 25 dan 26 diisi oleh leader produksi sesuai dengan shift-nya.
Gambar 5 Tag usulan untuk bulan Juli 2010
Kolom tambahan lainnya yaitu kolom keterangan, karena kolom ini juga sangat penting dalam memberikan informasi tambahan yang tidak ada dikolom yang telah diberikan. Kolom inspeksi leader ditambahkan karena menurut operator PT XYZ, adanya pengarahan, pengecekan dan pengawasan leader, pekerjaan mereka menjadi lebih mudah untuk dilaksanakan.
Analisis Fish Bone Diagram Berikut adalah hasil fish bone diagram yang dibuat (Gambar 6).
Bari Keadaan material
Material
Manusia
Coil
Kebiasaan kerja
Kurang pengalaman
Jenis material
Kurang disiplin
Kurang training
Kurang teliti
Karat
Kurang pengawasan Kurang sosialisasi
Metode kerja
Tidak tersedia ruang untuk keterangan
Sulit menelusuri material
Kondisi mesin Counter kurang akurat Mesin
Kondisi dies
Dies rusak
Gambar 6 Fish bone diagram
48
INASEA, Vol. 14 No.1, April 2013: 37-51
Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan dalam penelusuran kembali terhadap aliran material: Faktor Manusia Kurangnya kedisiplinan terhadap standar kerja yang telah ditetapkan dalam bekerja yang disebabkan oleh kebiasaan bekerja yang kurang baik, selain itu ditambah dengan ketidaktelitian dari operator dalam menghitung jumlah material yang disiapkan, dikeluarkan, digunakan, maupun yang dihasilkan. Selain itu, operator kurang berpengalaman dan kurang mendapat training dari perusahaan mengenai penggunaan mesin sehingga material yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah produk menjadi lebih banyak dari yang seharusnya karena diperuntukkan untuk kondisi trial. Faktor Material Bagian PPIC mengalami kesulitan dalam memastikan jumlah produk jenis coil yang dapat dihasilkan oleh satu coil material karena penghitungannya didasarkan pada berat (kg) sehingga menyebabkan jumlah yang diprediksikan sering tidak sesuai dengan jumlah yang dihasilkan pada proses pertama. Selain itu keadaan material yang digunakan untuk proses produksi hanya dapat diketahui pada saat material tersebut akan diproses, sehingga jika material tidak memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan seperti karat dan bari, maka material tersebut tidak akan digunakan dan menyebabkan jumlah produk yang dihasilkan menjadi berkurang. Faktor Metode Kerja Kurangnya sosialisasi terhadap karyawan terutama operator mengenai sistem penelusuran sehingga sistem tersebut dirasakan kurang penting oleh sebagian karyawan. Selain itu terdapat beberapa pihak yang memiliki pencatatan material tersendiri sesuai dengan bagian masing-masing menyebabkan penelusuran yang dilakukan menjadi rumit dan sering terjadi saling menyalahkan. Selain itu tidak adanya person in charge yang ditetapkan oleh perusahaan yang bertanggungjawab terhadap sistem penelusuran menyebabkan sistem tersebut tidak dapat berjalan dengan baik karena kurang diawasi. Kemudian ditambah dengan tidak tersedianya ruang pencatatan untuk keterangan yang berisikan informasi mengenai kejadian-kejadian saat proses produksi. Faktor Mesin Kondisi dies yang tidak baik sehingga menyebabkan material terhimpit pada dies, tetapi counter tetap menghitung kondisi tersebut menghasilkan sebuah produk. Hal ini juga dapat menyebabkan proses produksi terhenti sementara untuk mengeluarkan material yang terhimpit pada dies dan kemudian melakukan setting ulang sehingga harus melalui proses trial yang tentunya membutuhkan material. Selain itu kondisi counter mesin yang sudah cukup tua menyebabkan hasil perhitungannya menjadi kurang akurat sehingga sering terjadi kesalahan informasi pada tag identitas. (Slowinski dan Nadolny, 2007)
Analisis Pengolahan Data Pengisian Tag Identitas Usulan Bulan Juli 2010 Penurunan persentase kesalahan dapat dikarenakan pengarahan dalam pengisian tag identitas yang cukup jelas, pengawasan dari leader yang cukup baik, dan kemauan operator dalam mengisi tag identitas secara jelas. Diharapkan penggunaan tag identitas usulan ini dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap perusahaan dalam menelusuri material yang belum maupun yang sudah diproduksi.
Perbaikan Berkesinambungan ... (Ketut Gita Ayu; dkk)
49
Untuk perbaikan berkelanjutan diharapkan perusahaan melakukan inspeksi bulanan terhadap tag identitas yang telah diisi oleh operator PT XYZ, agar dapat mengetahui kinerja operator perusahaan. Kemudian dengan adanya pengecekan rutin (inspeksi), perusahaan dapat langsung mengetahui kendala-kendala yang muncul dalam sistem produksi sehingga dapat langsung menangani sebelum mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Inspeksi terhadap tag identitas yang telah diisi sebaiknya dilakukan oleh bagian PPIC agar dapat langsung ditelusuri arah pergerakan materialnya. Inspeksi sebaiknya dilakukan dua minggu sekali, dan pencatatannya harus lengkap sebagai bukti rekaman atau dokumentasi dari proses produksi, agar sewaktu-waktu dapat dengan mudah ditelusuri.
Analisis Pengolahan Data Jumlah Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Material Bila produk yang dihasilkan lebih sedikit dari yang telah dihitung oleh bagian raw material, dapat dikatakan bahwa penggunaan material yang sudah ada sekarang ini tidak maksimal yang dapat disebabkan oleh kurang cermat dan kurang pengendalian dalam penanganan material dari proses satu ke yang lainnya. Bila produk yang sebaliknya dihasilkan lebih banyak dari yang telah dihitung, dapat dikatakan bahwa ini merupakan salah satu dari tujuh pemborosan dalam kaizen yaitu pemborosan produksi berupa pengeluaran cost berlebih dalam penggunaan material, tenaga kerja, mesin, dan ruangan untuk meletakkan produk yang dihasilkan di inventory serta biaya transport yang dikeluarkan untuk pemindahan produk yang dihasilkan dari bagian produksi ke bagian inventory. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh sisa material lebih yang seharusnya dikembalikan ke bagian raw material malah diproduksi. Selain itu, ada operator yang menggabungkan lot produksi produk yang sama dalam satu tag identitas karena malas memisahkan dan mencatat lagi dalam dua tag identitas yang sama. Pencatatan yang dilakukan oleh operator tersebut mengganggu informasi proses produksi yang ada. Pada bulan Juli dimana implementasi tag usulan, terjadi peningkatan persentase kelebihan karena operator masih kurang terbiasa dalam pencatatan tag usulan. Selain itu, masih kurangnya pengendalian tag identitas oleh leader produksi serta kurang baiknya integrasi antar bagian dalam perusahaan menyebabkan tingkat persentase kelebihan sekitar 9%.
SIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan implementasi yang dilakukan pada sistem penelusuran material PT XYZ, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) produk yang paling banyak mengalami permasalahan dalam informasi aliran material adalah paxswa KWB, stax L box, dan pepper crox; (2) factor-faktor yang menyebabkan permasalahan dalam jumlah material work in process adalah ukuran produk yang kecil, kurangnya kalibrasi terhadap counter mesin yang digunakan, kesalahan penghitungan jumlah material yang dikeluarkan oleh bagian raw material, kelalaian operator dalam pencatatan, kurangnya pengawasan pada sistem penelusuran material, kurangnya ruang pencatatan pada tag identitas yang ada; (3) usulan perbaikan yang diberikan adalah penambahan ruang pencatatan pada tag identitas berupa kolom keterangan, kolom inspeksi leader, kolom alasan material bertambah/berkurang; (4) setelah implementasi tag identitas usulan, pada bulan Juli didapat penurunan jumlah permasalahan pada sistem penelusuran material di minggu 1 sebesar 37.74% dan di minggu 2 sebesar 22.22 % dan persentase berkurangnya material menurun hingga mencapai 2.56%; (5) langkah yang sebaiknya dilakukan agar sistem penelusuran material dapat terus memberikan informasi yang dibutuhkan adalah inspeksi bulanan pada tag
50
INASEA, Vol. 14 No.1, April 2013: 37-51
identitas hasil produksi yang sebaiknya dilakukan oleh bagian PPIC agar dapat langsung ditelusuri arah pergerakan materialnya. Inspeksi sebaiknya dilakukan dua minggu sekali, dan pencatatannya harus lengkap sebagai bukti rekaman atau dokumentasi dari proses produksi, agar sewaktu-waktu dapat dengan mudah ditelusuri.
DAFTAR PUSTAKA Slowinski, Bronislaw dan Nadolny, Krzysztof. (2007). Effective manufacturing method for automated inside diameter grinding. Journal of Advanced Mechanical Design, Systems, and Manufacturing, 1 (4), 472 – 480. Turner, Wayne C., Mize, Joe H., Case, Kenneth E., Nazementz, John W. (2000). Pengantar Teknik dan Sistem Industri (Edisi Bahasa Indonesia). Surabaya: Guna Widya. Wignjosoebroto, Sritomo. (1995). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu: Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja (edisi pertama). Surabaya: Guna Widya.
Perbaikan Berkesinambungan ... (Ketut Gita Ayu; dkk)
51