PERAWATAN REM TROMOL PADA MOBIL KIJANG ROVER DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG
LAPORAN SEMESTER Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III Program Studi Mesin Otomotif
Disusun Oleh: AGUS SETIAWAN NPM. 11.305.038
POLITEKNIK DHARMA PATRIA KEBUMEN 2014
LEMBAR PENGESAHAN Judul
: PERAWATAN REM TROMOL PADA MOBIL KIJANG
ROVER
DI
BENGKEL
MOBIL
ARJUNA GOMBONG Penulis / NPM
: AGUS SETIAWAN / 11.305.038
Program
: Diploma III
Program Studi
: Mesin Otomotif
Lulus Ujian
: 29 April 2014
Ketua Program Studi,
Pembimbing,
Bambang Wijayanto, S.T. NUPN : 99-390000-20
Heri Supriyanto, S.T.
Mengetahui dan Disahkan Oleh Direktur Politeknik Dharma Patria Kebumen,
DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., M.M. NIDN : 04-100568-01
LEMBAR PERSETUJUAN Judul
: PERAWATAN REM TROMOL PADA MOBIL KIJANG
ROVER
DI
BENGKEL
MOBIL
ARJUNA GOMBONG Penulis / NPM
: AGUS SETIAWAN / 11.305.038
Program
: Diploma III
Program Studi
: Mesin Otomotif
Diterima dan Disetujui Dipertahankan Dalam Ujian Sidang
Pembimbing,
Pembimbing Lapangan,
Heri Supriyanto, S.T.
R. Partino HS
LEMBAR TIM PENGUJI Judul
: PERAWATAN REM TROMOL PADA MOBIL KIJANG
ROVER
DI
BENGKEL
MOBIL
ARJUNA GOMBONG Penulis / NPM
: AGUS SETIAWAN / 11.305.038
Program
: Diploma III
Program Studi
: Mesin Otomotif
Telah Dinyatakan Lulus Ujian Dalam Ujian Sidang Pada Tanggal 29 April 2014 di Kebumen
Ketua Merangkap Anggota,
Sri Wahyuningsih, S.E., M.Si. NIDN : 06-191174-01 Anggota,
Bambang Wijayanto, S.T. NUPN : 99-390000-20
PERNYATAAN PENULIS Judul Laporan Semester : PERAWATAN REM TROMOL PADA MOBIL
KIJANG ROVER DI
BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1.
Laporan Semester saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar profesional Ahli Madya (A.Md.), baik di Politeknik Dharma Patria maupun perguruan tinggi lainnya.
2.
Laporan Semester ini adalah karya ilmiah yang murni dan bukan hasil plagiat atau jiplakan, serta asli dari ide dan gagasan saya sendiri tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan dari Pembimbing. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila di
kemudian hari terdapat penyimpangan, maka saya bersedia menerima sanksi Akademik sesuai dengan aturan yang ada di Politeknik Dharma Patria Kebumen.
Kebumen, 29 Maret 2014 Yang Membuat Pernyataan,
AGUS SETIAWAN NPM. 11.305.038
MOTO “Seberat apapun masalah yang kita hadapi saat ini, kita harus yakin karena tak ada manusia yang diberi masalah di luar kemampuan kita”. “Masa lalumu biarlah berlalu seperti air mengalir, cukup kita ambil positifnya saja karena semua itu awal dari kebaikan kita”. “Jangan selalu mengeluh apa yang kurang dari diri kita, karena di balik kekurangan itu tersimpan hal–hal yang mungkin tak di miliki orng lain dan di situlah letak kelebihan kita”. “Kesuksesan berasal dari keuletan, maka kita harus rajin berusaha dan selalu bersabar serta diiringi dengan do’a”.
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, karunia dan ridho-Nya kepada penulis, sehingga Laporan Semester ini dapat diselesaikan tanpa ada halangan yang berarti. Dalam penulisan laporan, penulis sangat berterima kasih kepada orang tua yang telah bersedia memberikan doa restunya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Semester dalam rangka persyaratan kelulusan Semester V Program Diploma III Program Studi Mesin Otomotif di Politeknik Dharma Patria Kebumen. Atas tersusunnya Laporan Semester ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
DR. H. K. Prihartono AH, Drs., S.Sos., M.M. selaku Direktur Politeknik Dharma Patria Kebumen.
2.
Heri Supriyanto, S.T. selaku pembimbing Laporan Semester di Politeknik Dharma Patria Kebumen.
3.
Kepala Bengkel Mobil Arjuna, Bapak Partino yang telah memberikan pembelajaran mengenai perawatan dan perbaikan pada kendaraan.
4.
Ayahanda Imam Santoso dan Ibunda Rilah Rahayu yang telah banyak memberikan do’a serta motivasi dalam penyusunan Laporan Semester ini.
5.
Semua teman-teman yang telah membantu demi terselesaikannya laporan semester ini. Dan pihak-pihak yang lain yang telah membantu yang tidak bisa di sebutkan
satu-persatu, semoga kebaikan yang telah diberikan akan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Akhir kata penulis berharap laporan semester ini dapat bermanfaat bagi bagi para pembaca. Amin.
Kebumen, 29 Maret 2014
Penulis
i
DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR TIM PENGUJI PERNYATAAN PENULIS MOTO KATA PENGANTAR ......................................................................................
i
DAFTAR ISI .....................................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vi BAB
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...........................................................................
1
1.2. Pokok Permasalahan ..................................................................
2
1.3. Pertanyaan Penelitian .................................................................
2
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................
3
1.5. Batasan Masalah .........................................................................
4
1.6. Metode dan Teknik Pengumpulan Data .....................................
4
1.7. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................
5
1.8. Sistematika Penulisan ................................................................
5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Gambaran Umum Bengkel Mobil Arjuna Gombong .................
7
2.2. Visi dan Misi Bengkel Mobil Arjuna Gombong ........................
7
2.3. Struktur Organisasi ....................................................................
8
2.4. Pengertian Rem .......................................................................... 12 2.5. Perawatan Rem Tromol .............................................................. 25 BAB III PERAWATAN REM TROMOL PADA MOBIL KIJANG ROVER 3.1. Cara Kerja Rem Tromol ............................................................. 27 3.2. Komponen-Komponen Rem Tromol ......................................... 27 3.3. Perawatan Rem Tromol Pada Mobil Kijang Rover ................... 33
ii
BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan ................................................................................ 45 4.2. Saran ........................................................................................... 46 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 47 LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 48 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
iii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1.
Struktur Organisasi Bengkel Mobil Arjuna Gombong ............
Gambar 2.2.
Penyetelan Pedal Rem .............................................................. 14
Gambar 2.3.
Gerak Bebas Pedal Rem ........................................................... 15
Gambar 2.4.
Jarak Cadang Pedal Rem .......................................................... 16
Gambar 2.5.
Pemeriksaan Boster Rem ......................................................... 17
Gambar 2.6.
Disc .......................................................................................... 20
Gambar 2.7.
Kaliper Type Fixed Caliper (Double Piston) ........................... 22
Gambar 2.8.
Kaliper Type Floating Caliper (Single Piston) ........................ 22
Gambar 2.9.
Pad Rem Tanpa Celah ............................................................. 23
Gambar 2.10.
Pad Rem dengan Celah ............................................................. 23
Gambar 3.1.
Backing Plate ........................................................................... 28
Gambar 3.2.
Silinder Penyetel Sepatu Rem .................................................. 29
Gambar 3.3.
Sepatu Rem .............................................................................. 29
Gambar 3.4.
Pegas Pengembali ..................................................................... 30
Gambar 3.5.
Kanvas Rem ............................................................................. 30
Gambar 3.6.
Wheel Cylinder ......................................................................... 31
Gambar 3.7.
Tromol Rem ............................................................................. 33
Gambar 3.8.
Memeriksa Minyak Rem .......................................................... 35
Gambar 3.9.
Penambahan Minyak Rem ....................................................... 35
Gambar 3.10.
Pemeriksaan Diameter Tromol ................................................ 36
Gambar 3.11.
Pemeriksaan Bagian Fisik Tromol ........................................... 36
Gambar 3.12.
Pencucian Tromol .................................................................... 37
Gambar 3.13.
Pengeringan Tromol dengan Udara Bertekanan Tinggi ........... 37
Gambar 3.14.
Pemeriksaaan Ketebalan Kanvas Rem ..................................... 37
Gambar 3.15.
Membersihkan Kanvas dengan Kertas Amplas ....................... 38
Gambar 3.16.
Pembersihan Kanvas dengan Udara Bertekanan Tinggi .......... 38
Gambar 3.17.
Memeriksa Wheel Cylinder ...................................................... 39
Gambar 3.18.
Pemeriksaan Pegas Pengembali ............................................... 40
Gambar 3.19.
Memeriksa Pegas Penahan Sepatu Rem .................................. 41
iv
8
Gambar 3.20.
Pemasangan Slang .................................................................... 42
Gambar 3.21.
Menyiapkan Wadah Penampung Minyak Rem ........................ 42
Gambar 3.22.
Proses Penekanan Pedal Rem .................................................. 43
Gambar 3.23.
Proses Mengalirnya Minyak Rem ............................................ 43
Gambar 3.24.
Penyetelan Celah Sepatu Rem ................................................. 44
v
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Foto-Foto Saat Praktek Kerja Lapangan (PKL) ......................... 48
Lampiran 2.
Lembar Persetujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ................. 49
Lampiran 3.
Lembar Pengajuan Judul Laporan Semester dan Dosen Pembimbing................................................................................. 50
Lampiran 4.
Catatan Konsultasi Bimbingan Laporan Semester ..................... 51
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara. Semua jenis kendaraan baik roda dua maupun roda empat dilengkapi dengan berbagai sistem, salah satu dari sistem itu adalah sistem pengereman. Setiap rem yang dioperasikan pada kendaraan, pada akhirnya akan mengalami suatu keadaan dimana bagian-bagian dari rem tersebut mengalami kelelahan dan keausan sehingga mengurangi kinerja rem. Hal ini akan menyebabkan kerja rem berkurang, akselerasi lambat, dan kemungkinan kerusakan berlanjut atau merembet terhadap kerusakan komponen yang lainnya. Apabila kondisi tersebut tidak ditanggulangi melalui perawatan berkala, maka kondisi tersebut akan meningkat ke arah kerusakan komponen lainnya. Pastinya akan membutuhkan dana yang cukup besar untuk mengembalikan rem pada kondisi semula. Kebanyakan masyarakat melakukan perbaikan rem setelah mengalami kerusakan yang parah. Dalam kasus yang sama, rem tetap dapat beroperasi walaupun dalam keadaan tidak standar, akan tetapi dalam kasus ini akan merugikan bagi pemilik tersebut.
1
2
Hal ini disebabkan karena banyaknya komponen pada rem tersebut mengalami keausan atau komponen rem tersebut tidak dapat bekerja secara maksimal. Salah satu cara untuk membuat kondisi rem dalam keadaan optimal adalah dengan melakukan perawatan berkala. Selain itu apabila kita melakukan perawatan berkala, rem yang kita gunakan akan lebih awet dan kerusakan pada rem dapat diminimalkan karena adanya perawatan pada rem tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis membuat Laporan Semester dengan judul “PERAWATAN REM TROMOL PADA MOBIL KIJANG ROVER DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG”.
1.2. Pokok Permasalahan Adapun pokok permasalahan dari penulis yaitu cara kerja dari rem tromol, komponen–komponen yang ada di rem tromol dan perawatan dan perbaikan rem tromol secara berkala.
1.3. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka penulis mengajukan pertanyaan sebagai berikut : a. Bagaimana cara kerja rem tromol ? b. Apa saja komponen dari rem tromol ? c. Bagaimana cara perawatan pada rem tromol ?
3
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian Untuk memperjelas arah dan tujuan dari penulisan Laporan Semester ini, penulis merumuskan tujuannya sebagai berikut : a. Untuk mengetahui pengaruh pada rem tromol, apabila rem tersebut tidak dilakukan perawatan secara berkala. b. Untuk
mengetahui
pemeriksaan,
perawatan,
perbaikan
dan
penyetelan pada komponen rem sesuai dengan prosedur perawatan. 1.4.2. Manfaat Penelitian Dengan adanya Laporan Semester ini diharapkan dapat diambil manfaatnya, antara lain : a. Bagi Penulis Menerapkan ilmu yang diperoleh selama menjalani perkuliahan ke dalam permasalahan yang nyata. b. Bagi Pembaca Menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas mengenai perawatan pada rem tromol, mengetahui komponen–komponen pada rem tromol serta cara kerja dari rem tromol tersebut, khususnya rem tromol pada mobil kijang rover. c. Bagi Politeknik Dharma Patria Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan bacaan ilmiah di Politeknik Dharma Patria.
4
1.5. Batasan Masalah Sesuai dengan judul dan uraian pada pokok pembahasan maka penelitian ini dibatasi pada perawatan rem tromol mobil kijang rover dengan kerusakan yang ringan.
1.6. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Dalam menyusun laporan ini penulis menggunakan metode deskripsi dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Observasi Teknik observasi merupakan suatu teknik mengumpulkan data dengan cara pengamatan kerja Praktek Kerja Lapangan. b. Wawancara Teknik wawancara merupakan suatu bentuk pengumpulan data dilakukan oleh penulis dengan cara mengadakan wawancara maupun diskusi dengan instruktur pada waktu melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. Wawancara yang penulis lakukan yaitu tentang cara kerja rem tromol, komponen yang ada pada rem tromol serta langkah-langkah perawatan rem tromol pada mobil yang disampaikan oleh mekanik bengkel di tempat Praktek Kerja Lapangan. c. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan suatu bentuk pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan cara mempelajari buku-buku, khususnya buku-buku yang ada kaitannya dengan materi laporan. Selain itu, penulis
5
juga melakukan studi melalui perangkat jaringan internet yang merupakan suatu bentuk pengumpulan data dengan cara mencari dan mempelajari perawatan rem tromol pada mobil kijang rover.
1.7. Waktu dan Tempat Penelitian 1.7.1. Waktu Penelitian Proses Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan oleh penulis adalah selama 25 hari, dimulai dari tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan 13 November 2013. 1.7.2. Tempat Penelitian Lokasi penelitian yang penulis jadikan sebagai tempat Praktek Kerja Lapangan adalah di Bengkel Mobil Arjuna Gombong, yang beralamat di Desa Semanding, Rt 03/ Rw 03, Gombong, Kebumen.
1.8. Sistematika Penulisan Sistematika
penulisan
merupakan
penjelasan
penyusunan
yang
menjelaskan isi pada setiap bab. Berikut ini penjelasan dari isi pada setiap bab yaitu : BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang yang meliputi praktek dan tujuan penulisan, ruang lingkup penulisan laporan, metode dan teknik pengumpulan data, dan sistematika penulisan laporan.
6
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang sejarah bengkel, visi, misi, tugas pokok, struktur
organisasi dan uraian teori-teori yang menunjang dan
digunakan dalam penulisan Laporan Semester. BAB III PERAWATAN REM TROMOL PADA MOBIL KIJANG ROVER Program kegiatan pembahasan rem tromol, yang meliputi tentang cara kerja dari rem tromol tersebut, serta menyajikan komponen– komponen yang ada dalam rem tromol, dan bagaimana perawatan rem tromol, khususnya rem tromol pada mobil kijang rover. BAB IV PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari penulis pada waktu melaksanakan kerja praktek yang ditujukan kepada akademik dan Bengkel Mobil Arjuna Gombong, Kebumen.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Sejarah Singkat Bengkel Mobil Arjuna Gombong Bengkel Mobil Arjuna merupakan badan usaha di bidang jasa perbengkelan dan Lembaga Pendidikan Kursus (LPK) yang didirikan oleh Bapak Partino. Bengkel tersebut pertama didirikan pada tanggal 1 Januari 2008. Bengkel Mobil Arjuna beralamat di desa Semanding Rt : 03 / Rw : 03, Gombong, Kebumen.
2.2. Visi dan Misi Bengkel Mobil Arjuna Gombong a. Visi Menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul mampu bersaing dalam bidang otomotif dan mampu menciptakan wirausaha baru. b. Misi 1) Melatih dan mendidik siswa menjadi teknisi dibidang otomotif sesuai tuntutan dunia usaha. 2) Mendidik siswa mampu berwirausaha dan memberi layanan dibidang teknik otomotif sesuai permintaan pasar kerja. 3) Memberikan pelayanan mutu yang terbaik kepada pelanggan dengan menjalankan proses kerja yang baik.
7
8
2.3. Struktur Organisasi
Direktur Dr. Hendri Murti Susanto, S.Kom,M.T
Kepala bengkel R. Partino HS
Sekretaris Sobiroh
Teknisi I Ari Prasetyo
Teknisi II Heri Agus Riyanto
Toolman Agus
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Bengkel Mobil Arjuna Gombong Sumber : Struktur Organisasi Bengkel Mobil Arjuna Gombong Wewenang dan Tanggung Jawab : a. Direktur 1) Tanggung Jawab Bertanggung jawab atas semua pengelolaan bengkel. 2) Wewenang Merencanakan dan melaksanakan seluruh kegiatan di bengkel.
9
3) Tugas Menyusun program praktek dan mengkoordinasikan pelaksanaannya, yang meliputi : a) Membuat tata tertib bengkel. b) Menentukan kebutuhan bahan dan alat praktek. c) Melaksanakan pengembangan bengkel. b. Kepala Bengkel Otomotif (Kabeng Otomotif) 1) Tanggung Jawab Bertanggung jawab untuk kegiatan praktek di bengkel dan administrasi bengkel. 2) Wewenang Merencanakan kebutuhan peralatan seluruh kegiatan praktek. 3) Tugas a) Merencanakan jadwal penggunaan bengkel b) Memonitoring kondisi inventaris bengkel c) Merencanakan dan mengkoordinasikan perbaikan peralatan d) Menyusun kebutuhan bahan dan peralatan praktek bengkel e) Menyampaikan laporan rutin kondisi bengkel kepada Direktur. f) Membuat laporan tertulis setiap tahun. g) Merencanakan pengembangan bengkel. h) Mengawasi keluar masuknya bahan dan alat.
10
c. Teknisi Otomotif 1) Tanggung Jawab Bertanggung jawab dalam Pelaksanaan kegiatan praktek. 2) Wewenang Melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan praktek. 3) Tugas a) Mengevaluasi proses kegiatan praktek. b) Program praktek meliputi : (1) Tune-up Mobil (2) Over houle Mobil (3) Sistem kelistrikan (4) Analisis (5) Perbaikan (6) Pembinaan terhadap siswa d. Sekretaris 1) Tanggung Jawab Semua pembukuan manajemen Bengkel. 2) Wewenang Mengetahui semua yang berhubungan tentang manajemen bengkel. 3) Tugas a) Mencatat anak-anak yang mendaftar. b) Membuat jadwal absensi.
11
(1) Mencatat semua anggaran biaya pemasukan dan pengeluaran. (2) Mencatat keluar masuknya barang. e. Toolman 1) Tanggung Jawab Bertanggung jawab kepada Kepala Bengkel dalam penyiapan, perawatan dan penyimpanan alat dan bahan praktek. 2) Tugas Khusus a) 15 (Lima belas) menit sebelum jam pelajaran dimulai, harus sudah ada di ruangan alat (Tool Room). b) Memeriksa alat kelengkapan praktek. c) Memeriksa dan meneliti alat perlengkapan tersebut diatas tentang kerusakan atau kehilangan. d) Memberi pelayanan dan pemimjaman alat peralatan kepada siswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. e) Menerima pengembalian alat peralatan yang dipinjam oleh siswa dan mencocokkan dengan bon alat. f) Membuat berita acara bila terjadi kerusakan atau kehilangan. g) Menginventarisasi alat peralatan yang ada di ruang alat dan membukukan pada buku alat. h) Mengatur cara penyimpanan alat supaya teratur dan rapi. i) Memperbaiki alat-alat yang mengalami kerusakan ringan. j) Mengadakan timbang terima kepada Juru Alat bagian shift berikutnya. k) Menjaga kebersihan ruang alat dan lingkungannya.
12
3) Tugas Umum a) Membuka dan menutup bengkel setiap hari sesuai jadwal. b) Membersihkan ruangan Instruktur / Pengajar. c) Membersihkan ruangan kamar ganti pakaian siswa. d) Menyiapkan air minum untuk pengajar dan stafnya. e) Membersihkan peralatan makan dan minum pengajar dan staf. f) Memeriksa keamanan bengkel dan penerangannya. g) Melaporkan kepada koordinator bengkel bila diperlukan tingkatan perawatan gedung. h) Menyampaikan dan mengirim pesan untuk kepentingan bengkel. i) Menempel informasi dan pengumuman di bengkel.
2.4. Pengertian Rem Rem yaitu suatu sistem untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda, secara otomatis gerak kendaraan menjadi pelan. Energi kinetik dari gerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan yang terjadi saat rem bekerja. Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu sistem yang sangat penting untuk keamanan dan kenyamanan dalam berkendara, jika rem ini tidak berfungsi maka rem juga dapat menimbulkan bahaya. Keamanan dan kenyamanan dalam berkendara akan terganggu dan berakibat fatal, adapun fungsi dari sistem rem itu sendiri adalah :
13
a. Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerak roda kendaraan, b. Mengatur kecepatan selama berkendara, c. Untuk menahan kendaraan saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun. Prinsip kerja rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi tenaga panas dengan cara menggesekan dua buah obyek pada benda yang berputar sehingga putaran akan melambat. Oleh karena itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk saat bekerja pada suhu tinggi. 2.4.1. Sistem Rem Hidraulis Sistem rem hidraulis terdiri dari beberapa komponen utama yaitu : pedal rem, boster rem, master cylinder, proportioning valve (P valve), flexible hose, tuas rem parkir / rem tangan, rem tromol, dan rem cakram. a. Pedal Rem Pedal rem
adalah komponen pada sistem rem
yang
dimanfaatkan oleh pengemudi untuk melakukan dan mempermudah pengereman. Adapun fungsi dari pedal rem yaitu memegang peranan penting dalam sistem rem. Tinggi pedal rem juga harus sama dengan yang telah ditentukan. Jika terlalu tinggi, diperlukan waktu yang lebih banyak bagi pengemudi untuk menggerakkan dari pedal gas ke pedal rem, yang mengakibatkan pengereman akan terlambat.
14
Pedal rem juga harus mempunyai gerak bebas yang cukup. Tanpa gerak bebas ini, piston master cylinder akan selalu terdorong keluar dimana mengakibatkan rem akan bekerja terus dikarenakan adanya tekanan hidroulis yang terjadi pada sistem rem. Disamping itu juga harus terdapat jarak cadangan pedal yang cukup pada waktu rem ditekan. Berikut ini adalah cara pemeriksaan dan penyetelan pedal rem : 1) Periksa Tinggi Pedal Tinggi pedal dari lantai : 154,7–164,7 mm 2) Setel Tinggi Pedal a) Kendorkan swit lampu rem. b) Setel tinggi pedal rem dengan memutar batang pendorong pedal. c) Kembalikan swit lampu rem sampai body swit menyinggung pembatas pedal. d) Setelah penyetelan tinggi pedal, periksa gerak bebas pedal.
Gambar 2.2. Penyetelan Pedal Rem Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005
15
3) Periksa Gerak Bebas Pedal Rem a) Matikan mesin dan tekan pedal rem beberapa kali sampai tidak ada kevakuman di dalam boster rem. b) Tekan pedal rem sampai pada awal hambatan terasa gerak pedal : 3–6 mm.
Gambar 2.3. Gerak Bebas Pedal Rem Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005 4) Stel Gerak Bebas Pedal Rem a) Bila ada kerusakan / kesalahan stel gerak bebas pedal rem dengan memutar batang pendorong pedal. b) Hidupkan mesin dan pastikan adanya gerak pedal. 5) Periksa Bawah Jarak Cadangan Pedal Rem a) Bebaskan rem sambil mesin dihidupkan tekan pedal rem dan ukur jarak cadang pedal rem. Jarak cadang pedal rem dari lantai pada penekanan 50 kg. Rem tromol
: lebih dari 70 mm
Rem piringan
: lebih dari 65 mm
Bila terdapat kerusakan atau sesuai ukuran kita cari pada sistem rem yang lainnya.
16
Gambar 2.4. Jarak Cadangan Pedal Rem Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005 b. Boster Rem Boster rem adalah alat yang memanfaatkan perbedaan antara kevakuman mesin dan tekanan dan tekanan atmosfer untuk menghasilkan tenaga yang kuat pada penekanan pedal rem untuk mengoperasikan rem. Boster rem menggunakan vakum yang dihasilkan pada intake manifold (pompa vakum pada mesin diesel). Boster rem menggunakan perbedaan kevakuman mesin dan tekanan atmosfer untuk menghasilkan power karenanya, fungsi boster dapat dicek dengan melakukan pemeriksaan berikut ini: 1) Pemeriksaan Bekerjanya Boster Rem a) Tekan pedal rem beberapa kali saat mesin mati dan periksa bahwa tidak adanya perubahan jarak cadangan pada pedal rem. b) Tekan pedal rem saat mesin dihidupkan. Bila tinggi pedal sedikit menurun, boster rem bekerja normal.
17
Gambar 2.5. Pemeriksaan Boster Rem Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005 c. Master Cylinder Master cylinder berfungsi untuk mengubah gerak rem ke dalam tekanan hidraulis. Master cylinder terdiri dari reservoir tank yang berisi minyak rem, demikian juga piston dan silinder yang membangkitkan tekanan hidraulis. Master cylinder pada dasarnya mempunyai dua type yaitu, type tunggal, type ganda. 1) Type tunggal juga dibagi menjadi beberapa type yaitu : a) Type plungger b) Type konvensional c) Type protles 2) Type ganda juga dibagi menjadi beberapa type yaitu : a) Type konvensional b) Type double konvensional d. Proportioning Valve (P Valve) Kendaraan dihentikan dengan adanya gesekan antara ban dan jalan. Gesekan ini akan bertambah sesuai dengan adanya pembagian beban pada ban. Biasanya kendaraan yang mesinnya terletak di
18
depan, bagian depannya lebih berat dibandingkan bagian belakang bila kendaraan di rem, maka titik pusat grafitasi akan pindah ke depan. Dengan alasan tersebut, diperlukan alat pembagi tenaga sehingga dapat diberikan pengereman yang lebih besar untuk roda belakang. Alat ini dinamakan katup prorortioning (katup P) diletakan antara saluran rem master cylinder dan wheel cylinder roda belakang. Alat ini berfungsi untuk mendapatkan tenaga pengereman yang sesuai untuk memendekan jarak pengereman dengan cara mengatur distribusi tenaga pengereman roda depan dan belakang agar roda belakang terhindar dari penguncian lebih awal saat pengereman darurat. e. flexible Hose Flexible hose merupakan sistem rem yang digunakan untuk menyalurkan pipa rem dan rem roda, dan untuk mengimbangi gerakan suspensi. Pipa rem berfungsi menyalurkan minyak rem dari master cylinder ke wheel cylinder. f. Tuas Rem Parkir Tuas rem dan kabel rem berfungsi untuk mengerem roda belakang melalui batang penghubung dan kabel-kebel. Juga untuk parkir kendaraan pada saat jalan turun dan mendaki. Tuas rem parkir juga dilengkapi dengan ratchet untuk mengatur tuas pada suatu posisi pengetesan. Pada beberapa tuas rem parkir mur
19
penyetelan dekat dengan tuas rem, dengan demikian penyetelan jarak tuas dapat mudah distel. g. Rem Tromol (Drum Brake) Rem tromol adalah rem bekerja atas dasar gesekan antara sepatu rem dengan drum yang ikut berputar dengan putaran roda kendaraan. Agar gesekan dapat memperlambat kendaraan dengan baik maka, sepatu rem di buat dari bahan yang mempunyai koefisien gesek yang tinggi. 1) Kelebihan Rem Tromol Kelebihannya dari rem tromol adalah posisinya tertutup tromol dan tidak dapat dimasuki kotoran dari luar. Oleh sebab itu rem tromol banyak digunakan pada perangkat rem. Kelebihan lainnya adalah kinerja rem tromol lebih lembut dan penampang kanvas rem dapat dibuat extra lebar sehingga banyak digunakan pada kendaraan berat. 2) Kekurangan Rem Tromol Kekurangan dari rem tromol adalah karena tidak seluruhnya kanvas menempel ke tromol roda yang mengakibatkan daya pengereman pada rem tromol 70% saja. Dan kekurangan lainnya adalah jika terendam air tidak dapat berfungsi dengan baik karena koefisien gesek berkurang secara significant.
20
h. Rem Cakram Rem cakram adalah perangkat pengereman yang digunakan pada kendaraan modern. Rem ini bekerja dengan cara menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang digerakan, oleh piston untuk mendorong sepatu rem ke cakram, rem jenis ini biasanya digunakan pada kereta api, sepeda motor, sepeda. Pada mobil balap bahan yang digunakan biasanya dari kramik agar tahan panas yang ditimbulkan selama proses pengereman. 1) Komponen–Komponen Rem Cakram a) Disc Disc adalah komponen rem cakram yang berguna untuk menerima gesekan dari pad rem pada saat pengereman dilakukan, disc ini dihubungkan dengan roda kendaraan melalui sambungan baut. Jadi ketika kendaraan berjalan dan roda berputar maka disc juga ikut berputar.
Gambar 2.6. Disc Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005
21
b) Kaliper Kaliper adalah komponen rem disc yang berguna untuk menerima dan meneruskan gaya pengereman dari minyak rem untuk memberikan tekanan pada pad rem. Pada kaliper terdapat piston yang menerima tekanan dari minyak rem dan akan bergerak maju keluar untuk menekan pad rem. kaliper dipasang pada chassis kendaraan dan tidak bergerak atau diam saja pada saat roda berputar. Kaliper pada rem cakram ini mempunyai beberapa type yaitu, type fixed caliper (double piston), dan type floating caliper (single piston). (1) Kaliper Type Fixed Caliper (Double Piston) Kaliper jenis ini dipasang tepat pada axel atau strut. Daya pengereman ini didapat bila pad piston secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram. Fixed caliper adalah dasar disain yang sangat baik dan di jamin dapat bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi panasnya terbatas karena silinder rem berada antara cakram
dan
velg,
menyebabkan
sulit
tercapai
pendinginan. Untuk itu membutuhkan penambahan komponen yang banyak untuk mengatasi hal tersebut, kaliper jenis ini sudah jarang digunakan.
22
Gambar 2.7. Kaliper Type Fixed Caliper (Double Piston) Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005 (2) Kaliper Type Floating Caliper (Single Piston) Type seperti ini piston hanya ditempatkan pada satu sisi kaliper saja. Tekanan hidraulis dari master silinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan pada disc (cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan pada sisi pad (reaksi B), dan ini disebabkan karena kaliper bergerak kekanan dan menjepit cakram dan terjadi usaha tenaga pengereman.
Gambar 2.8. Kaliper Type Floating Caliper (Single Piston) Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005
23
c) Pad Rem Pad
rem
adalah
komponen
yang
menekan
dan
bergesekan dengan disc. Pad rem ini dipasang pada kaliper rem dan dapat bergerek maju mundur di saat piston pada kaliper menekan. Pad rem lebih sering dikenal dengan sebutan kanvas rem.
Gambar 2.9. Pad Rem Tanpa Celah Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005
Gambar 2.10. Pad Rem dengan Celah Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005 2) Cara Kerja Rem Cakram Pada saat pedal rem ditekan akan mendorong fluida atau biasa yang kita sebut minyak rem ke arah kaliper dan mendorong
24
piston. Pada saat piston bergerak kaliper akan menahan atau menekan
kanvas
rem
ke
piringan
sehingga
terjadilah
pengereman. Setelah pedal rem dilepas, karet yang di dalam kaliper atau disamping piston sebagai pengembali posisi piston seperti semula dan mengembalikan minyak rem ke tabung penyimpanan fluida tersebut. 3) Kelebihan Rem Cakram Kelebihan rem cakram dapat bekerja di berbagai suhu, sehingga hampir semua kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai andalannya. Selain itu rem cakram tahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem cakram dapat menerjang banjir dengan aman. Memiliki
sistem
pendinginan
luar
(terbuka)
sehingga
pendinginan terbilang lebih efektif. 4) Kekurangan Rem Cakram Kekurangan dari rem cakram adalah dari bagian aplikasi rem cakram ini sifat terbuka jadi memudahkan debu atau kotoran dan bahkan lumpur dapat menempel, dan lama kelamaan lumpur/ kotoran tersebut dapat menghambat kinerja pengereman sampai merusak pada bagian komponen pada bagian kaliper seperti piston bila dibiarkan terlalu lama. Oleh karena itu perlu dilakukan pembersihan sesering mungkin untuk menghindari kerusakan pada komponen rem trsebut.
25
2.5. Perawatan Rem Tromol Pada saat ini banyak kecelakaan yang terjadi dan bahkan dari kecelakaan itu nyawa terbuang sia–sia karena beberapa faktor yaitu banyaknya pengemudi yang ugal–ugalan dalam berkendara, tidak fokus dalam mengemudi, dan yang paling parah adalah tidak mengecek kendaraan sebelum digunakan, misal mengecek sistem rem, mungkin banyak orang belum berfikiran tentang pentingnya sebuah rem pada kendaraan, rem pada kendaraan sangat berperan sekali dalam keselamatan dan kenyamanan kita dalam berkendara. Karena sistem rem pada kendaraan yang kita gunakan sangatlah penting. Rem pada kendaraan dapat mengalami yang namanya keausan, sudah jelas apabila rem bekerja terus menerus maka komponen pada kendaraan tersebut akan mengalami keausan. Langkah yang paling tepat untuk mengatasi kerusakan pada kendaraan tersebut adalah dengan melakukan perbaikan secepatnya, perbaikan pada rem ini dilakukan karena telah terjadi kerusakan pada komponen tertentu, sebenarnya kerusakan ini dapat dicegah melalui perawatan secara rutin sesuai dengan apa yang telah ditentukan atau sesuai prosedur perawatan. Fungsi dari perawatan tersebut adalah untuk menjaga kondisi komponen-komponen pada rem tersebut agar tetap dapat bekerja secara maksimal.
26
2.5.1. Prosedur Perawatan Rem Tromol Langkah-langkah yang dilakukan pada saat melakukan Perawatan adalah sebagai berikut : a. Bagian Master Cylinder Memeriksa dan menambahkan minyak rem. b. Bagian Rem Tromol 1) Memeriksa tromol dari keausan, retak dan berkarat. 2) Memeriksa ketebalan kanvas. 3) Memeriksa wheel cylinder. 4) Memeriksa pegas pengembali. 5) Memeriksa pegas penahan sepatu rem. 6) Proses bleeding minyak rem. 7) Penyetelan celah sepatu rem. 2.5.2. Keuntungan Apabila Rem Rutin Dilakukan Perawatan a. Rem akan terasa lebih nyaman digunakan. b. Kerusakan pada rem dapat diminimalkan. c. Keausan pada komponen akan segera diketahui. d. Pemakaian komponen rem akan lebih awet. 2.5.3. Kerugian Pada Rem Apabila Tidak Dilakukan Perawatan a. Pemakaian komponen akan cepat ganti. b. Keausan pada rem tidak dapat diminimalkan. c. Resiko kerusakan pada komponen akan lebih besar. d. Rem dipakai kurang maksimal dan tidak nyaman.
BAB III PERAWATAN REM TROMOL PADA MOBIL KIJANG ROVER
3.1. Cara Kerja Rem Tromol Pada saat pedal rem ditekan, maka tuas master cylinder akan mendorong piston dan minyak rem didalam master cylinder akan terdorong oleh piston ke dalam pipa saluran tinggi. Minyak rem didalam pipa akan dite ruskan ke silinder roda, piston akan mendorong kanvas sehingga akan terjadi pengereman. Pada saat pedal dilepas maka pushrod akan bergerak mundur dan piston akan ikut bergerek mundur mengikuti pushrod. Karena pushrod tidak mampu mengalahkan tenaga pegas maka volume dalam ruang silinder membesar dan tekanan mengecil akibatnya pada sepatu rem akan kembali seperti semula. 3.2. Komponen–Komponen Rem Tromol Backing plate, Silinder penyetel sepatu rem, Sepatu rem, Pegas pengembali, Kanvas rem, Wheel cylinder, Piston rem, Anchor pin, Beeder plug, Tromol rem. a. Backing Plate Backing plate adalah komponen yang terbuat dari baja pres. Backing plate bagian belakang diikat dengan baut pada real axel housing dan backing plate bagian depan diikat dengan baut pada steering knunkle.
27
28
Sepatu rem juga dipasang pada backing plate yang mana apabila terjadi pengereman akan bekerja pada backing plate. Selain sepatu rem juga silinder roda, anchor pin, dan mekanisme rem tangan di pasang pada backing plate. Backing plate ini juga berfungsi sebagai aksi tumpuan daya pengereman.
Gambar 3.1. Backing Plate Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005 b. Silinder Penyetel Sepatu Rem Komponen ini berfungsi untuk menyetel kerenggangan antara sepatu dengan tromol. Pada beberapa macam rem, sebagai pengganti silinder penyetel sepatu, anchor pin dan kam peyetel sepatu digunakan secara terpisah. Komponen ini akan mendorong kanvas rem agar tidak terlalu jauh dengan tromol, sehingga ketika piston rem melakukan penekanan, maka kanvas rem akan segera bergesekan dengan tromol rem. Penyetel sepatu rem ini dilakukan disaat pemeriksaan rem dan saat penggantian kanvas rem.
29
Gambar 3.2. Silinder Penyetel Sepatu Rem Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005 c. Sepatu Rem Sepatu rem berbentuk busur yang disesuaikan dengan lingkaran tromol dan dilengkapi dengan kanvas yang dikeling pada kendaraan besar dan juga dilem pada kendaraan ringan, salah satu ujung di pasangkan pada silinder roda yang berfungsi untuk mendorong sepatu rem ke tromol dan juga sepatu rem ini berhubungan dengan mekanisme rem tangan.
Gambar 3.3. Sepatu Rem Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005 d. Pegas Pengembali Pegas pengembali adalah komponen rem yang membuat kanvas rem yang depan dan kanvas rem yang belakang selalu dalam keadaan menempel pada piston rem. Pegas pangembali ini juga berfungsi untuk memastikan kanvas rem selalu menempel pada anchor pin dari rem type
30
ini dan juga berguna untuk mengembalikan kanvas rem ke posisi semula di saat pengereman sudah dihentikan.
Gambar 3.4. Pegas Pengembali Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005 e. Kanvas Rem Kanvas rem dipasang pada sepatu rem untuk menambah tenaga gesek pada tromol. Bahan yang digunakan adalah asbes dengan tembaga atau campuran plastik untuk memperoleh tahan panas yang tinggi dan tahan aus. Pada beberapa macam rem, terdapat perbedaan bahan kanvas rem yang dipasangkan pada sepatu pertama dan sepatu kedua. Kanvas ini bisa diganti jika sudah megalami keausan.
Gambar 3.5. Kanvas Rem Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005
31
f. Wheel Cylinder Adalah komponen rem yang di dalamnya terdapat piston rem dan sebagai ruang untuk piston rem bergerak maju mundur dan melakukan penekanan terhadap kanvas rem ke master cylinder. Jadi wheel cylinder ini tidak boleh bocor atau gores karena di dalamnya terdapat minyak rem yang akan melakukan kinerja penekanan terhadap kanvas rem. Ada dua macam wheel cylinder, satu bekerja pada sepatu rem pada kedua arah dan satunya lagi gerakannya pada satu arah saja.
Gambar 3.6. Wheel Cylinder Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005 g. Piston Rem Komponen ini berada di dalam wheel cylinder yang berguna untuk meneruskan tenaga pengereman dari minyak rem ke kanvas rem. Piston ini bergerak maju jika mendapat tekanan dari minyak rem, sedangkan pada saat minyak rem tidak menekan lagi maka piston akan bergerak mundur kembali dan tidak menekan kampas rem lagi.
32
h. Anchor Pin Anchor pin adalah komponen dari rem tromol yang bekerja sebagai tumpuan dari kanvas rem depan dan rem belakang untuk type rem tromol leading trailling. Anchor pin ini dipasangkan permanen pada backing plate. i. Bleeder Plug Bleeder plug adalah komponen rem yang berfungsi sebagai pembersih atau pembuang udara yang berada pada pipa minyak rem. j. Tromol Rem Tromol rem umumnya dibuat dari besi tuang. Tromol rem ini dipasang hanya diberi sedikit renggangan dengan sepatu rem dan tromol yang berputar bersama roda. Bila rem ini ditekan maka kanvas rem akan menakan terhadap permukaan dalam tromol, mengakibatkan terjadinya gesekan dan menimbulkan panas pada tromol cukup tinggi (2000C3000C). Karena itu untuk mencegah tromol ini menjadi terlalu panas ada semacam tromol yang sekelilingn bagian luarnya diberi sirip yang terbuat dari panduan alumunium yang mempunyai daya hantar panas yang tinggi. Permukaan tromol rem dapat menjadi tergores ataupun cacat, tetapi hal ini dapat diperbaiki dengan cara pembubutan bila goresan itu tidak terlalu dalam.
33
Gambar 3.7. Tromol Rem Sumber : Yulianto, Perbaikan Sistem Rem.2005 3.3. Perawatan Rem Tromol Pada Mobil Kijang Rover Perawatan rem tromol yang dikerjakan oleh Penulis adalah pada mobil kijang rover. Pemilik mobil mengeluhkan bahwa kendaraan yang digunakan mengalami gangguan yaitu pengereman akan terjadi bilamana pedal rem ditekan berkali-kali pengereman yang terjadi juga tidak bisa bekerja secara maksimal. Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pihak bengkel menyiapkan alat-alat pengaman seperti, pakaian kerja, dan sarung tangan. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam perawatan tersebut meliputi : a. Bahan Dalam pembahasan dan melihat keluhan peda rem tersebut perawatan rem tromol pada mobil kijang rover ini hal–hal yang diperhatikan adalah sebagai berikut. Menyiapkan bahan-bahan untuk perawatan, antara lain : 1) Mobil dengan rem tromol 2) Minyak rem
34
b. Alat Menyiapkan alat-alat yang di butuhkan seperti : 1)
Kunci roda
2)
Dongkrak
3)
Kunci pas 10-11
4)
Kertas amplas
5)
Tang
6)
Obeng
7)
Jangka sorong
8)
Majun (kain lap)
9)
Kompressor
10) Pengaman (balok) 11) Slang 12) Wadah / botol Kemudian dimulailah proses pengerjaan pada rem mobil tesebut, pada proses pengerjaan dilakukan secara bertahap. Tahap-tahap yang dilakukan dalam perawatan tersebut meliputi : 3.3.1. Bagian Master Cylinder Pada bagian ini yaitu memeriksa dan menambahkan minyak rem, pemeriksaan minyak rem meliputi, warna dan tinggi dari permukaan minyak rem yang ada di reservoir tank harus dalam keadaan baik dan layak pakai.
35
Gambar 3.8. Memeriksa Minyak Rem Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan Hasil dari pemeriksaan pada reservoir tank tersebut adalah jumlah minyak rem pada mobil kijang rover tersebut kurang dari batas yang ditentukan.
Gambar 3.9. Penambahan Minyak Rem Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan Dari hasil pemeriksaan di atas, maka penambahan minyak rem pada reservoir tank dilakukan sesuai dengan viskositas dan ketentuan pada sistem rem, dan kalau hal ini tidak segera di atasi maka pengereman yang di hasilkan tidak akan bisa bekerja secara maksimal, dikarenakan minyak rem yang di tekan menuju wheel cylinder kurang dari batas limit, adapun minyak rem yang dianjurkan yaitu DOT 3 (SAE J1 730) atau sejenisnya.
36
3.3.2. Bagian Rem Tromol a. Memeriksa Tromol
Gambar 3.10. Pemeriksaan Diameter Tromol Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan Pemeriksaan pertama adalah memeriksa diameter dalam pada tromol dengan alat jangka sorong adapun standar dari diameter tromol yaitu 220 mm, dan limit 222 mm, hasil pengukuran tromol yang terdapat pada kendaraan tersebut masih dalam keadaan standar yaitu 220,35 mm, maka dari hasil pemeriksaan penulis tromol tersebut hanya dibersihkan dengan udara bertekanan tinggi untuk membuang kotoran atau debu sisa pengereman.
Gambar 3.11. Pemeriksaan Bagian Fisik Tromol Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan Kemudian pemeriksaan dilanjutkan ke bagian fisik dari tromol tersebut periksalah kemungkinan ada kerusakan pada bagian–bagian tertentu dari tromol tersebut misal tromol terjadi karat, dan bisa
37
retak dan sebagainya, pada tromol rem mobil kijang rover yang penulis periksa. Pada bagian tersebut tidak terjadi keretakan atau yang lainnya. Dari hasil pemeriksaan tersebut tromol cukup di cuci menggunakan air supaya tromol bersih. Kemudian keringkan dengan udara bertekanan tinggi pada bagian tromol tersebut.
Gambar 3.12. Pencucian Tromol Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.13. Pengeringan Tromol dengan Udara Bertekana Tinggi Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan b. Memeriksa Ketebalan Kanvas
Gambar 3.14. Pemeriksaan Ketebalan Kanvas Rem Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan
38
Pengukuran yang dilakukan pada kanvas adalah memeriksa ketebalan kanvas dengan alat jangka sorong, hasil pengukuran kanvas yang terdapat pada kendaraan tersebut masih dalam keadaan standar yaitu 5,75 mm, dengan ukuran yaitu limit 1,0 mm, standar 6,0 mm maka dari hasil pemeriksaan penulis, kanvas tersebut hanya dibersihkan dengan menggunakan kertas amplas dan setelah itu dibersihkan juga dengan udara bertekanan tinggi untuk membuang kotoran yang ada.
Gambar 3.15. Membersihkan Kanvas dengan Kertas Amplas Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.16. Pembersihan Kanvas dengan Udara Bertekanan Tinggi Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan
39
c. Memeriksa Wheel Cylinder
Gambar 3.17. Memeriksa Wheel Cylinder Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan Pemeriksaan wheel cylinder masih baik atau tidaknya dapat dilakukan dengan menekan pedal rem, kemudian secara bersamaan periksa dengan cara menekan piston pada wheel cylinder menggunakan jari tangan dan kemudian rasakan piston bergerak maju atau tetap dan melihat kebocoran yang ada pada wheel cylinder. Setelah melakukan pemeriksaan pada wheel cylinder tersebut, diperoleh hasil oleh penulis yaitu piston terdorong tetapi pedal rem harus diinjak beberapa kali baru terjadi dorongan. Untuk komponen dari wheel cylinder masih dalam keadaan normal dan tidak terlihat kebocoran minyak pada bagian wheel cylinder. d. Memeriksa Pegas Pengembali Dalam pemeriksaan kali ini yaitu pegas pengembali. Ini bertujuan
mengetahui
bahwa
pegas
tersebut
masih
bisa
mengembalikan sepatu rem pada posisi semula. Karena komponen ini berfungsi sebagai penahan sepatu rem agar tetap dalam
40
posisinya dan mengembalikan sepatu rem ke posisi semula saat pedal rem sudah tidak di tekan.
Gambar 3.18. Pemeriksaan Pegas Pengembali Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan cara melihat fisik dari pegas tersebut atau dengan cara menarik dari sisi pegas tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan pada bagian tersebut tidak mengalami kerusakan atau keausan pada pegas tersebut. e. Memeriksa Pegas Penahan Sepatu Rem Yang selanjutnya yaitu pemeriksaan pegas penahan sepatu rem, tujuan dari pemeriksaan ini ialah agar mengetahui kerusakan yang terjadi pada pegas penahan tersebut, karena fungsi dari pegas ini adalah sebagai penahan sepatu rem agar tetap pada posisinya atau tetap berada pada dudukan backing plate, karena jika pegas ini rusak dan tidak bisa menahan sepatu rem lalu kemudian rem dioprasikan maka kanvas rem tidak bisa bekerja secara stabil, pemeriksaan pegas ini juga meliputi paku dan mangkok pengunci sepatu rem.
41
Gambar 3.19. Memeriksa Pegas Penahan Sepatu Rem Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan Dari hasil pemeriksaan komponen rem yang ada pada mobil tersebut penulis mendapatkan bahwa pegas penahan sepatu rem dan komponen perlengkapannya masih bagus dan masih layak dipakai karena belum terdapat keausan atau kerusakan pada pegas penahan, paku, maupun mangkok pengunci pegas sepatu rem tersebut. f. Proses Bleeding Minyak Rem Dalam proses ini bertujuan untuk memulihkan kinerja dari rem tersebut, dan untuk mengetahui adanya udara yang terjebak pada minyak rem yang ditekan. Dalam kasus ini mobil tersebut mengalami gangguan pada saat pengereman, pengereman pada mobil kijang rover ini tidak akan terjadi bilamana pedal rem hanya ditekan sekali injakan saja rem ini akan bekerja apabila pedal rem ditekan beberapa kali, dan bisa disimpulkan minyak rem pada mobil tersebut pada saat bekerja atau ditekan ada udara yang ikut tercampur hal ini disebabkan oleh kurangnya minyak rem yang ada pada reservoir tank.
42
Pertama yang dilakukan untuk melakukan proses ini adalah memasang slang ke baut pembuang.
Gambar 3.20. Pemasangan Slang Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan Lalu siapkan wadah untuk menampung minyak yang akan keluar pada proses bleeding.
. Gambar 3.21. Menyiapkan Wadah Penampung Minyak Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan Mulailah proses dengan awalan menekan pedal rem berkalikali, kemudian setelah itu tahan pedal rem dan kendorkan baut pembuangan yang ada pada wheel cylinder maka minyak akan keluar melalui slang yang sudah dipasang sebelumnya dan masuk ke wadah, kemudian kalau memang ada udara yang terjebak pada minyak udara ini juga akan ikut keluar berbentuk gelembung udara.
43
Setelah itu kencangkan baut pembuangan tadi kemudian lepas pedal rem, dan lakukan proses ini berkali-kali sampai gelembung udara benar-benar tidak ada lagi.
Gambar 3.22. Proses Penekanan Pedal Rem Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.23. Proses Mengalirnya Minyak Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan Dari hasil proses bleeding yang telah dilakukan ternyata terdapat gelembung udara yang ikut keluar bersama minyak melalui slang, jadi dapat disimpulkan gangguan rem tersebut adalah pada saat pengereman yang ditekan bukan minyak saja ternyata terdapat gelembung udara yang ikut ditekan oleh karana itu saat pengereman harus ditekan berkali-kali.
44
g. Penyetelan Celah Sepatu Rem Hal yang tidak kalah penting dalam pengecekan ini agar rem tromol bisa bekerja secara maksimal adalah dengan menyetel celah sepatu rem, penyetelan ini bertujuan untuk mengasih celah kanvas rem dengan tromol sesuai kebutuhan atau kerenggangan antara kanvas dengan tromol agar pada saat pengereman kanvas rem langsung bersinggungan dengan tromol.
Gambar 3.24. Penyetelan Celah Sepatu Rem Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan Dari hasil pemeriksaan posisi atau celah kanvas rem dengan tromol masih kurang tepat persinggungannya maka pada saat proses pengereman rem tidak dapat bekerja secara maksimal, penyetelan bisa menggunakan obeng lalu putar perlahan gear yang ada di silinder penyetel sepatu rem. Setelah itu untuk mengecek persinggungan kanvas rem tersebut yaitu dengan memutar tromol sampai terjadi adanya persinggungan antara kanvas dengan tromol kemudian setelah itu putar gear penyetel kembali untuk memberi celah sedikit agar kanvas rem tidak bersinggungan terus menerus.
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan Setelah penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 25 hari di Bengkel Mobil Arjuna. Penulis menyimpulkan di dalam Laporan Semester ini, bahwa pada sistem rem harus dilakukan perawatan berkala secara rutin. Dengan melakukan perawatan berkala kerusakan pada komponen dapat segera diketahui dan pengendara kendaraan tersebut dapat terhindar dari resiko kecelakaan. Berdasarkan uraian pada bab III juga dapat di ambil kesimpulan, antara lain : a. Cara kerja sistem rem adalah pada saat pedal rem ditekan minyak rem yang ada pada reservoir tank akan di tekan menuju ke wheel cylinder kemudian piston akan mendorong sepatu rem sehingga kanvas rem akan bersinggungan dengan tromol. b. Komponen-komponen rem tromol antara lain: Backing plate, Silinder penyetel sepatu rem, Sepatu rem, Pegas pengembali, Kanvas rem, Wheel cylinder, Piston rem, Anchor pin, Beeder plug, Tromol rem. c. Cara merawat sistem rem cukup melihat tinggi dan warna dari minyak rem yang ada pada reservoir tank untuk menjaga agar rem tetap bekerja secara maksimal.
45
46
4.2 Saran Dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang akan disampaikan oleh penulis antara lain : a. Untuk Pembaca 1) Lakukan perawatan berkala pada rem secara rutin. 2) Segera perbaiki jika terdapat tanda-tanda kerusakan sebelum kerusakan semakin parah. 3) Dalam penggantian komponen kendaraan, gunakanlah suku cadang yang asli. b. Untuk Bengkel Mobil Arjuna 1) Penyusun berharap agar Bengkel Mobil Arjuna bisa memberikan kepercayaan dan selalu mendampingi disetiap praktek, agar para mahasiswa dapat menambah pengetahuannya. 2) Tingkatkan ketertiban dan ciptakan kedamaian. 3) Penulis berharap pihak bengkel meningkatkan kerja sama dengan pihak Politeknik Darma Patria, guna mempermudah dalam pencarian tempat Praktek Kerja Lapangan bagi generasi mahasiswa berikutnya. c. Untuk Politeknik Dharma Patria Meningkatkan kerja sama dengan pihak Dunia Usaha dan Dunia Industri untuk tempat Praktik Kerja Lapangan bagi para mahasiswanya.
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU-BUKU ILMIAH Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. PT. Toyota-Astra Motor : Jakarta. Bambang. (2005). Pemeliharaan / Servis Sistem Rem. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan : Semarang. Daryanto. (2002). Teori Perbaikan Rem Mobil. Yawara Media : Bandung. Daryanto. (2010). Teknik Service Mobil. Rineka Cipta : Jakarta. Yulianto (2005). Perbaikan Sistem Rem. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan : Jakarta. B. WEBSITE http://bestmechanic.blogspot.com/2012/11/tipe-rem-tromol.html, [Kamis, 12 September 2013, Pukul 17.30 WIB]. http://sadrihidayat.blogspot.com/, [Kamis, 12 September 2013, Pukul 17.30 WIB]. http://remsistemgoezt.blogspot.com/, [Kamis, 12 September 2013, Pukul 17.35 WIB]. http://mobil.blogspot.com/2013/04/dasar-kerja-rem-hidrolik.html, [Kamis, 12 September 2013, Pukul 17.50 WIB]. http://otomotif.selkid.com/2013/04/rem-tromol.html, [Sabtu, 14 September 2013, Pukul 09.50 WIB]. http://www.kiosban.com/cara-perawatan-rem-.html, [Sabtu, 14 September 2013, Pukul 09.55 WIB].
47
48
Lampiran 1. Foto-Foto Saat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
49
Lampiran 2. Lembar Persetujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
50
Lampiran 3. Lembar Pengajuan Judul Laporan Semester Dan Dosen Pembimbing
51
Lampiran 4. Catatan Konsultasi Bimbingan Laporan Semester
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kebumen pada tanggal 29 Agustus 1993 dengan nama Agus Setiawan. Beragama Islam dan memiliki hobi main game dan berpetualang. Mengawali pendidikan awal di TKA / TPA Kemayoran, Jakarta–pusat, (1998), SDN 1 Semali (1999), SMP N 2 Sempor (2005), SMK Ma’arif 2 Gombong (2008), dan karena penulis mempunyai ketertarikan dalam bidang otomotif, maka pada tahun 2011 penulis melanjutkan kuliah di Politeknik Dharma Patria Program Studi D III Jurusan Mesin Otomotif. Kemudian pada tahun 2013 melakukan kerja praktek di Bengkel Mobil Arjuna Gombong, Kebumen.