PERATURANMENTERIAGAMAREPUBLIKINDoNESIA NOMOR M TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI AGAMA HINDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 6 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor zEs/u/zoo2tentangKurikulun.rlrrtiPerrdidikanTinggi yang berpecloman pada Pasal 11" ayat (f') da1 ay-at (7) k"pr'rt,uit't Menteri Pendidikan Nasional Nomor Zl)1U 1ZOO0 tentang Pedotnan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggl dan Penilaian Hasil Belajar
b.
Mahasiswa; bahwa bunyi ketentuan pada Pasal 11 ayat (1) dan ayat (2) Keputusatr Menteri Pendidikan Nasional Nomor lum nZ / U7 ?000 tentan g Pecl ornan Penyusunan Kuriku
Penrlidikan Tinggl
dan Penilaian Hasil Belajar
setiap Mahasiswa, rr-,"r',y.b,.rtkan Kurikuium lnti untuk program studi pada program sa{ana' program magister, program doktor, dan program diploma ditJtapkan olet Menteri serta Kurikulum Institusional untuk setiap Program sLudi pada program sarjaua' program n-ragister, progran doktor' dan program
iiplo*o
clitetapkan oleh rnasing-masiug Perguruan
tinggi;
berclasarkan pertimbangan sebagaimana cli atas climaksucl clalam huruf a dan huruf b Menteri dipanclang perlu rnenetapkan Peraturan Agama tenting Pecloman Penyusunan Kurikulum Penclidikan Tinggi Agama Hindu;
c. Ualtwa
Mengingat
:1.Undang-UndangNonror20Talrun2003terrtarrgSistenr Pendidikan Nisional (Lembaran Negara Republik Lenbaran Inclonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tarnbahan
2.
Negara I{epubl'ik Indonesia Nomor 4301); 1999 tentang Per-aturan Pemerintah Nomor 60 Tahun Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Tahui- 1'ggg Nornor 1"15' Tambahan
lndonesia
Lembaran Negara Nomor 3859);
peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomot 41-' Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4496); tentang 4. Perafuran Presiden Nomor 9 Tahun 2005 dan Organisasi Keduclukan, Tugas, Fungsi, Susunan Indouesia Tata Kerja Kementerian Negara Republik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005; 2005 tentang unit 5. Peraturan Presiden Nomor 1.0 Tahun Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Reiublik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali 66 aiuUafr terakhir dengan Peraturan Presiden Non'ror Tahun 2006; Nasional Nomor 6. Keputusan Menteri Pendidikan tentang Kurikulum tnti Pendidikan 245/U
J.
/2002
Tinggi; 7.
Kep"ritusat Menteri Pendidikan Nasional Nomor n; / U / 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Ti.ggt clan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;
9.
2003 Keputusan Menteri Agama Nomor 394 Tahun Agama; tentang Pedoman Pendirian Perguruan Titgg tentang 206 Tahun Peratuian Menteri Agama Nomor 3
Agama; Organisasi dan Tata Kerja Departemen
MEMUTUSKAN: Menetapkan
PERATURAN MENTERI AGAMA TENTANG
I(URIKULUM PEDOMAN PENYUSUNAN HINDU' PENDIDIKAN TINGGI AGAMA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
dimaksud dengan: Dalam Peraturan ini yang"ng-lT1
1. perguruan
fi"igi
Hind;
aclalah perguruan tioggi yang kela.iutan
Fii'du sebagai menyelenggurutli pur,iidiku., tioggi , agama didik menjadi arnggota pendidikan menengart u"t"5 *t'"tiiilptoir -qe-sTtamulia, dan rne'riliki masyarakat yang beriman, bertakiva, beraihlak
t
kemampuan akademik, profesional, clan/atau vokasi yang dapat *ur,"rupkan, mengenlbungkarl, clan/atau menciptakau ilmu pengetahuan, t"ttotogi dan/atair kesenian, baik cti bidalrg iln'ru agama Llinclu mauPun ilmu lain yang diintegrasikan dengan agama Hildut z. pendidikan akademii adalah pu.,didititt yang disetenggarakarr oleh Sekolah Tirgg, Institut, atau Universitas yang diarahkan terutama pada penguasaan
teknologt, dan/atau kesenian yang bersumber dari ajaran ilmu Hindu serta didasari oleh femu1,arnon, penghayatan, dan pengan-ralan agama Hindu' Pendidikan vokasi adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah Tinggr, Institut, atau Universitas yang diarahkan terutama Inelnpersiapkan didik untuk memiliki pekerjaarn dengan keahlian terapan tertenru' p"rlitu ^Pendidikan profesi adalali penclidikarr setelah sarjana (s1) yang yang diselenggarakan oleh sekolah Tinggi, Institut, atau universitas pekerjaan diarahkan terutama mempersiapkan peserta didik untuk rnemiliki dengan persyaratan keahlian khusus' ,ruai adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedomarr
ihilengetahuan,
3. 4.
5. frofram
-
penyelenggaraanpendiclikanakademik,profesi'dan/atauvokasiyang mahasiswa iir"i"r,gg-uiakan atis dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar tujuan dengan *".rg.riJui ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai kurikulum. dan 6. Kurikulum pendidikan tinggi agama Hindu aclalah seperangkat rencana cara tujuan, i;i, bahan pendidikan -dan kajian, serta_ ahrran tentang "dan penilaiannya yi"g digunakan sebagai pedoman penyampaian kegiatan belajar me'gajar di perguruan tinggi agama penyelenggaraan
Hindu'
7. g.
r-r^L seperangkat Hnr{alarr cprdas.perruh tatrggung fawab tindakarr cerdas, Kompotensi adalah ^^-^-^--L.r mamPu oleh yang dimitiki r"r.o'u"g se-bagai syarat ultuk. diut-tggup pekerjaan tertentu' *uJyurut ut dalam melakianaka. tugas-tugas- di bidang pendidikan dengan sistem kredit semester adalah ,uuL penyelenggaraan tk menyatakan beba. studi menggunakan satuan kredit semester iSfSl tt'tt 1
mahasiswa,bebankerjadosen''pengalamanbelaiar'danbeban
9.
penyelenggaraan Program' yang terdirj atas L6 Semester adalah ,utour1 wakru kegiatan pendidikan
(enambelas)minggusampai..l'9(sembilarrbelas)rninggukuliahatau terrnasuk 2 (dua) kegiatan terjadual iiitr'tyu, terikut kegiatan iringannya,
sairpai 3 (tiga) minggu kegiatan penilaian' disingkat SKS adalah ukuran 10. Satuan kredit sJriester- selanjutnya diperoleh selama satu penghargaan terhadap pengalaman belajar yang sebanyak 1 (satu) jam semester melalui kegiatan ierjadual per'minggu perkuliahanatau2(dua)jampraktikum'atau4(empat)jamkerjalapangan'dan jam kegiatan terstruktur yang masing-masing diiringi oleh sekitar L-2 sekiiar 1-2 jam kegiatan mandiri' 1.1. Menteri adalah Menteri Agama
BAB II TUJUAN DAN ISI
PENDIDIKAN TINGGI AGAMA FTINDU Pasal 2
Tujuan pendidikan tinggi agama Hindu adalah terwujudnya lulusan yang akin rnenjadi anggota masyarakat ctau warga negara yallg berirnan, bertakwa, berakhlak mulia, memiliki pcmaharnan yang terpadu antara ilmu dan agama, berkepribadian Indonesia, setta rnerniliki kemampuan akademik din/atau Profesional yang clapat menerapkall, mengelnbangkan dan/atau menciptakan ilmu pengctahuan, teknologi dan,/atau kesenian, baik di bidang ilmu agama mauPun ilrnu agama yang diintegrasikan dengan bidang ilmu lainnYa' (2) penlidikan tinggi agama Flinclu diarahkan untuk tnengernbangkan sikap dan kepribadian Hindu, penguasaan ilmu yarrg dilandasi oleh pcmahamatr dan peirghayatan agama Hinclu yang kokoh, keterampilan berkalya secara profesional, dan keterampilan bertnasyarakat dalam tnasyarerkat moderu
(1)
dan majemuk. Pasal 3
(1) (2)
Pendidikan akadenrik
di
perguruarl tinggi agarna l-lindu terdiri
atas
Program Sarjana, Program Magister, dan Program Doktor' pro[run, Sailana diaiahkan picla hasil lulusan yang neniliki kualifikasi sebagai berikut:
a.beriman,bertakwa,clarrberaklrlakmuliayallgdisadari.olelr
benar pemahaman, penghayatan clan pengamalal ajaran Hindu secara clan serta pemahaman yang terpaclu antara ihnu dan agama I{inclu berkepribadian Indonesia. b. menguasai clasar-clasar ilmu pengctahuau dan keteraurpilau dalam bidang keairlian tertentu, mampu tltettentukart, rnentahanti, ada di nrenjelaskan, dan merurnuskan cara penyelesaiau tnasalal"I yallg dalam kawasan keahliamrYa' menerapkan ilmu pcngetahuan clan keterampilan yang sesual mampu c. dan dengarr bidang keahliannya dalan, kegiatan yarlg produktif sesuai pelayanan tepiaa ,,'uryuru-kot clenga' sikap da'r perilaku ya.g dengan tata kel-ridupan bersama' d. maripu bersikap clan berperilaku dalaur merubawakan diri berkarya cli bidang keahliarurya mauPun berkehidupan bersama di rnasyarakat' e. mampu mengikuti pei'kembanga' ilnu petlgetaSuan, tekuologi, dan/itau kesenian yang merupakan keahliannya' (3) program Magister diarahfa. pada hasil lulusan yang menriliki ciri-ciri sebagai berikut: a. beriman, bertakwa, berakhlak mulia yang didasari oleh pemahaman, men-riliki penghayatan, dan Pengamalan ajarau Hinclu secala benar serta
b
memiliki pemahaman yang terpadu antara ihnu darr agama Hindu dan berkepribad ian Indonesia'
mengembangkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan, teknolo gi, danf atau kesenian dengan cara menguasai dan memahami pendekatan, metode, kaidall ilmiah disertai keterampilan peneraPannya. mempunyai kemampuan memecahkan permasalahan di bidang
b. mempunyai kemampuan
c.
keahiannya melalui kegiatan perrelitian dan
pengernbangan
berdasarkan kaidah ilmiah.
kemampuan mengembangkan kinerja profesional yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis pet'masalahan, keluasan cakupan tinjauan, integrasi pemecahan rnasalah atau profesi yang
d. mempunyai serupa.
(4)
Program Doktor diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualitas sebagai berikut: a. beriman, bertakwa, berakhlak mulia yang didasari oleh pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran Hindu secara benar serta merniliki pemahaman yang terpadu antara ihnu dan agama Hindu clan berkepribadian Indonesia. b. mempunyai kemamPuan mengetnbangkan konsep ilmu, teknologt, dan/atau kesenian baru di dalarn bidang keahliarurya melalui penelitian. c. mempunyai kemarnpuan tnengelola, meminpin, dan mengembangkan program penelitian. d. mempunyai kemampuan pendekatan interdisipliner dalam berkarya di bidang keahliarurYa. Pasal 4
(1) (2)
prograt}l Penclidikan vokasi di perguruan tinggi agama Hindu terdiri atas Diploma I, Diploma II, Diploma lll, dan Diploma IV' Progranr Diploma I diarahkan pada hasil lulusan yang rnemiliki kualiJikasi sebagai berikut:
a.berirnan,bertakwa,danberaklrlakrrruliayangdiclasariolelr
(3)
beuar pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaraullindtr secara agama Hirldu serta merniliki pemahaman yang terpaclu antara ihnu ciar-r dan berkePribadian Indonesia' b. ,rr"rrg.,oru-i keahlian terapan tertent'u dan mamPu melaksanakan sudah pekerlaan yang bersifat rtiti., atau nrenecahkan masalah ya.g akrab sifat-sifal rnaupun kontekstuahrya di bawah bimbingan' Program Diploma ll diarahkan pacla hasil lulusarn yarlg merniliki
kualilikasi sebagai berikut:
a. berima., blrtakwa, clan bcrakhlak rnulia yang didasari olel'r
benar pemahaman, penghayatan ctan pengamalan ajaran Hindu secara Hindu agama clan ilmu serta memiliki pemaliamar-r yurlg t"tpnclu antara dan berkePribadian Indonesia'
^
b' nenguasai keahlian terapan tertentu dan mampu rnelaksanakan
(4)
pekerjaan yang bersilat rutin atau mcmecahkan masalah yar-rg suclah akrab sifat-sifat maupun kontekstualnya secara mandiri, baik clalam bentuk pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya. Program Diploma III diarahkan pacla lulusan yang nlemiliki kualifikasi sebagai berikut:
a. beriman, bertakwa, d;rn berakhlak mulia yang didasari
b.
(5)
oleh pemaharnan, penghayatan clau pengamalan ajaran ljindu secala benar serta memiliki pemaharnan yang terpaclu antara ilmu dan ?rgarrra Hinclu dan berkepribadian indonesia. menguasai keahlian terapan tertentu clan rnemiliki kemampuan dalam bidang kerja yang bersifat rutin maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun kontekstualnya, secara rnandiri cialam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaan, serta mailrpu melaksanakan pengawasan dan bimbingan at:rs ciasar keterarnpilan manajelial yarrg
dimilikinya. Program Diploma
IV
diaral-rkan pacla kualifikasi sebagai berikut:
hasil lulusan yallg memiliki
a. beriman, bertakwa, dan berahklaq mulia yang didasari
b.
oleh pemahaman, penghayatan dan penganalan ajaran Hindu secara benar serta memiliki pemahamarl yang terpadu antara ihnu dan agalna Hindu dan berkepribadian Indonesia. menguasai keahlian terapan terpadu tertentu dan rnemiliki kernan-rpuan
dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks, dengan dasar kemampuan profesional tertentu, termasuk keterampilan merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggung jawab mandiri pada tingkat tertentu, merniliki ketelampilan manajerial/ serta mampu mengikuti perkernbarlgan pengetahuan dan teknologi di dalam bidang keahliannya.
BAB III BEBAN DAN MASA STUDI Pasal 5 (1)
(2)
Beban sbudi Progran-r Sarjana sekurang-kurangnya 144 (scratus empat puluh empat) SKS darr sebanytrk-banyaknya 160 (seratus enanl puluh) SKS yang dijadualkan untuk 8 (delapan) senrester dan dapat ditempuh clalam waktu kurang dari B (clelapan) semester clan selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelal'r penclirlikan menengah. Beban sbudi Program Magister sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh enanr) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lirna puluh) SKS yang dijaclualkan untuk 4 (empat) semester dan dapat ditcn"rpuh dalanr waktu kurang dari 4 (empat) semester bagi mahasiswa yang merniliki kecerdasan luar biasa dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester termasuk perlyusLlnan tesis, sctelah progran sarjana atau yang sederajat.
(3)
berikut: Beban studi Program Doktor atlalah sebagai yang berpendidikan-Sarjar-ra a. Beban ,r,rai"lrrograrn Doktor bagi peserta puluh enam) SKS yaug (qj:l re (S1) sebidang sekurang-kttrutr g'iyi (delapan) semester dengan dijadualkan irntuk sekurang-k"urnr]grryu B setnester' lama studi selama-selamanya 12 (dua belas) b. Beban studi program Dokior bagi peserta y^ang berpendidikan.sarjana delapa.)
puluh (s1) tidak sebidlng sekurang-k,Ir*gr1yo da la"tupu^ dapat ditempuh itan) sernester clan SKS yang aii"a""ff". untuk 6 lserr-,t yang rnenriliki kurang dari 9 (sembilan) semester bagi mahasiswa 13 (tiga belas) kecerdasan luar biasa dengan lama stucliielama-lelnlanyer
c.
sernester. Magister Doktor bagi perserta yang berpendidikan Beban studi Program -'"kt"ut'g-k"totig'tya 40 (ernpat puluh) SKS yarlg
(S2) s.uiJur",g
dijadualkar., ,-,1.,*t a (em!at)
,"ri"rt..
.
clan clapat cliternpuh kurang dari
4(empat)s".,-.est"rbagimalrasiswayarrgrnernilikikecerdasarrluarbiasa 10 (sepuluh) senrester' a"r'tgur-, lama studi selima-lanranya berpendidika'n lr4agister d. Beban sbu;i Prograrn Doktor bagi peserto-{ulg 52 (lima puluh dua) sKS yang (s2) ticlak sebidig sekurang-k,iroi-,gr]yo dapat ditempuh kurang dari 5 dijadualkan untuf5 (lirna) Jc,r.csterl.lan (lirrra)sernesterbaginral.ra,i,*oyangn.remilikikeccrclasanluarbiasa sen"Iester' i"r,gu,, lama studi ielama'lamanya L'l (sebelas) Pasal 6
(1)BebanstudiProgramDiplo]]llsektrrang-kurarrgnya40(erlrpatpuluh)SKS p"r.i.l sKS yang clijaclualkan untttk dan sebanyak-binyaknya 50 triu* ialarn wak-"tt, selat.a-lanrarrya (dua) ,"r,."r*, a'ur, aupat c'iiemjuh
(2)
2 4
menctrgah' (empat) se^ester setelah pendidikan B0 (clelapan. puluh) ll.ku'ong-"kura'gnya -sics Beba'r ,rrai nr"$u- Oip.to^u yot"tg dijadualkau g0 (t"t birJ,'t put"ti; SKS dan sebanyak-bunyamyJ
untuk4(empat)semesterdanclapatclitenrpulrdalanrwaktusekuratrg-
(3)
(4)
kurarrgnya4(empat)semesterdarrselarr-rn-1..''-'o'.'yu6(enarn)Semester atas' setelah pendididkan menengah (serabus p;ogram oillorna III sekura.g-ku'angnya 110SKS yaug Beba. ,,,,;i (seiatus dua pulul'r) seputuh) sG au.-r"t u^yu[-U-"ryak.ya _120 clapat ditempuh dalan'r waktu dijaduaika.lntot 6 (enam) ,"*"rt., clan dnn selama-laniaT ya 10 (sepuluh) sekurang-kurangnya O 1.'ru*i"r;;.;;r.t
meneugah semester setelah*pendidikan Iv sek,rrar]g-kurarlgnya 144 (serabus empat Beban ,ruJi nroiram Diploma (seratus enam puluh) SKS puluh empat) St<s dan:*lltli:b;1tt;kY1-160 dalam g sernester dan dapat ditempuh yang dijad;;lk;" unruk (delapan) (ernpat selama-lamanya 14
dan waktu kurang dari g laurupor',i's"*este, belas)
r"*"'tJ'
setelah pendidikan rnenengah'
BAB IV
KURIKULUM INTI DAN KURIKULUM INSTITUSIONAL Pasal 7
(1) Kurikulum pendidikan ti.ggi
agama Hindu yang menjadi dasar
penyelenggaraan program studi terdiri atas:
(2) (3) (4)
a. Kurikulum inti b. Kurikulum institusional Kurikulum inti disusun berdasarkan stanctar minimal kornpetensi lulusar-r yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal dan berlaku secara nasional. Kurikulum institusional disusun berdasarkan standar minimal kompeterui lulusan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi agama Hindu dan berlaku untuk perguruan ti-nggi agama I{indu yang bersangkutan' Kurikulum secara keseluruhan, yang meliputi kurikulum inti dan kurikulum institusional, ditetapkarr oleh perguruan hinggi agana Hirrtlu yang bersangkutan. Pasal
(1) (2)
(3)
(4) (5) (6)
r'
B
Kurikulurn inti merupakan kclompok bahan kajian dan pelajalan yang harus dicakup dalam suafu Program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional' Kurikulum inri terdiri atas kelompok matakuliah pengembangan kepribadian, kelompok matakuliah yang mencirikan tujuan pendidikan dalam bentuk pencirian ilmu pengetahuern clan keterarnpilan, keahlian berkarya, sikap berperilaku clalarn berkarya, dan ceu'a berkehidupan bermaiyarakat sebagai persyaratan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penyelesaian suatu progranl studi' Kurikulum inti program sarjana dan program diploma terdiri dari: Matakuliah Pengembangarl Kepribadian (MPK). Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)' c. Kelompok Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)' d. Kelompok Matakuliah Perilaku lJerkarya (lvlPB)' e. Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MIllf)' Kurikulum inti program sarjana sebagaimana dimaksud dalarn ayat (1) berkisar antara 40% - 80% dari jumlah SKS kurikulum progratu sarjatra. Kurikulum inti prograrn diploma sekuraug-kurangnytt 40% clari jumlah kurikulum program diPloma. Kurikulum inti suabu program studi bersifat: a, Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan' b. Acuan baku minimal mutu penyelerrggaraan Program sbucli. c. Berlaku secara nasional dan internasional. d. Lentur dan akomodatif terl-radap perubahan yang sangat cepat cli masa datang.
a. Kelompok b. Kelompok
e.
Kesepakatan bersarna antara kalar-rgan perguruan tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan Pasal 9
(1)
Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran
(2)
yang merupakan bagian dari kurikulun'r pendidikan tinggi, yaitu tambahal dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutul-ran lingkungan serta ciri khas perguruan tioggi bersangkutan. Kurikulum institusional program sarjana dan program diploma terdiri atas keseluruhan atau sebagian dari: a. Kelompok MPK yang terdiri atas matakuliah yang relevan dengan fujuan pengayaan wawasan, pendalaman intensitas pemahaman dan penghayatan MPK inti.
b. Kelompok MKK yang terdiri atas matakuliah yang relevan unLuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan kompetitif serta komparatil
penyelenggaraan program studi bersangkutan. c. Kelompok MKB yang terdiri atas matakuliah yang relevan, bertujuan unfuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya di masyarakat sesuai derrgan keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi bersangkutan. d. Kelompok MPB yang terdili atas rnatakuliah yang relevan, bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan perilaku berkarya serta deugan ketentuiln yarlg berlaku di masyarakat urrtuk setiap program studi. e. Kelompok MBB yang terdiri atas rnatakuliah yang relevan dengan uPaya pemahaman serta Peltguasaan ketenbuan yang berlaku dalam berkehidupan cli masyarakat, baik secara nasional maupun global, yang membatasi hindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannva. /l Pasal
(1)
1.0
Kelompok MPK pada kurikulum inti yang wajib cliberikan clalam kurikulum seliap program studi/kelornpok program studi terdiri atas
Pendidikan Pancasilti, Pendidikan Agama, clan
lrelclidikarl
Kewarganegaraan.
(2) Dalam kelompok MPK
secara institusional ciapat termasuk bahasa
Indonesia, bahasa inggris, Filsafat Ilmu, olah I{aga dan sebagainya.
r'
Pasal 1L
(1)
Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik rnenjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap unbuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
(2) Kompetensi lulusan (3) (4) (5) (6) (n (8)
dikelompokkan menjadi kompetensi dasar, kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kornpetensi laimya. Kompetensi dasar adalah kompetensi yang dimiliki oleh setiap mahasiswa sebagai dasar bagi kompetensi utarna, darr kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya. Kompetensi utama adalah kompetensi yang din'riliki oleh setiap mahasiswa sesudall menyelesaikan pendidikannya di suatu program sbudi tertentu. Kompetensi pendukung adalah kompetensi yang dilrarapkan dapat rnendukung kompe tensi utama. Kompetensi lainnya adalah kompetensi yang dianggap perlu dimiliki oleh mahasiswa sebagai bekal mcngabdi di rnasyarakat baik yang terkait langsung maupun yang hidak terkait. sedap kompetensi terdiri dari unsur pengetahuan, sikap, keterampilan, dan
nilai-nilai. Standar kompetensi lulusan pendidikan tinggi ditetapkan oleh masingmasing perguruan tirggi. Pasal l,2
(1)
(2)
Direktur Jenderal menetapkan standar minimal kompetensi dasar dan kompetensi utama, yang berlaku secara nasional untuk Program Diploma, Program sarjana, Program Magister, Program Doktor dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal. standar minimal kompetensi pendukung dan kompetensi lairurya yang berlaku untuk masing-masing perguruan tinggi agama Hindu ditetapkan oleh perguruan tinggi agama Hindu yang bersangkutan. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13
Dengan berlakunya Peraturan ini, kurikulum perguruan tinggi agama Hindu yang berlaku secara nasional untuk Program Diploma, Program Sarjana, Program Magister, Program Doktor yang telah ada harus disesuaikan dengan keputusan ini paling larnbat 1 (sah:) tahun terhitung sejak berlakunya Peraturan ini.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP Pasal 14
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal clitetapkan.
Ditetapkarr di Jakarta pada tanggal 2O September 2006
AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
. BASYUNI