PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Padjadjaran Law Fair IX, yang selanjutnya disebut PLF IX, adalah rangkaian kegiatan kompetisi tingkat
nasional yang meliputi berbagai
kompetisi di bidang hukum yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Padjadjaran. 2. Kompetisi Debat
Sekolah Menengah Atas Tingkat
Nasional, yang
selanjutnya disebut Debat SMA adalah bagian dari rangkaian Kompetisi dalam PLF IX yang diikuti oleh Sekolah Menengah Atas di Indonesia. Setiap SMA diwakili oleh 1 (satu) tim yang terdiri dari 3 (tiga) orang
siswa/i,
serta 1 (satu) orang guru pembimbing. 3. Peserta adalah tim yang terdiri dari 3 (tiga) orang siwa/i Sekolah Menengah Atas
dari sekolah yang sama, telah mendaftarkan diri, dan
memenuhi syarat administrasi serta dicatat oleh panitia. 4. Ketua delegasi adalah salah satu dari peserta tim debat yang ditunjuk sebagai pemimpin tim tersebut. 5. Guru pembimbing adalah guru Sekolah Menengah Atas yang berasal dari sekolah yang sama dengan peserta dan bertugas untuk mendampingi atau membimbing peserta sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 6. Guru pembimbing diperbolehkan untuk membimbing di luar waktu Kompetisi Debat SMA Tingkat Nasional PLF IX. 7. Panitia Kompetisi Debat SMA Tingkat Nasional adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran yang bertindak sebagai penyelenggara kegiatan kompetisi yang merupakan satu kesatuan dengan panitia PLF IX.
8. Website PLF IX adalah website resmi yang memuat berbagai informasi mengenai PLF IX yang bisa diakses melalui www.padjadjaranlawfair.com. 9. E-mail PLF IX adalah alamat surat elektronik resmi yang dibuat oleh panitia
guna
kepentingan
surat-menyurat
elektronik,
yaitu
[email protected]. 10. Technical Meeting adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh panitia sebelum kompetisi dimulai yang bertujuan untuk sosialisasi mengenai sistem, teknis pertandingan, dan pengundian chamber. 11. Mosi adalah topik yang telah ditentukan oleh panitia yang akan diberikan kepada peserta untuk diperdebatkan dalam kompetisi. 12. Tim Pro adalah tim yang setuju terhadap mosi debat dan bertugas untuk memberikan argumentasi untuk menerima mosi tersebut. 13. Tim Kontra adalah tim yang tidak setuju terhadap mosi debat dan bertugas untuk memberikan argumentasi untuk menolak mosi tersebut. 14. Chairperson adalah panitia yang bertugas memandu jalannya perdebatan. 15. Timekeeper
adalah panitia yang bertugas mengawasi alur waktu dalam
perdebatan. 16. Interupsi adalah sanggahan atau pertanyaan yang diberikan tim lawan atas argumentasi pembicara yang sedang memiliki hak bicara menurut ketentuan yang berlaku. 17. Dewan Juri adalah pihak yang ditunjuk oleh panitia PLF IX yang mempunyai kewenangan untuk memberikan penilaian terhadap perdebatan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam kompetisi ini. 18. Penilaian adalah hasil yang diberikan Dewan Juri terhadap perdebatan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan panitia, dalam bentuk skor yang diberikan setelah debat berlangsung. 19. Victory Point adalah skor yang ditentukan berdasarkan menang atau kalah tim, bernilai 1 (satu) untuk tim yang menang dan 0 (nol) untuk tim yang kalah. 20. Penyusunan argumen (case building) adalah waktu yang diberikan pada peserta sesaat sebelum debat dimulai untuk mempersiapkan materi serta argumentasi yang akan diperdebatkan.
21. Pendukung adalah pihak selain peserta dan panitia yang dibawa oleh peserta berdasarkan persetujuan panitia dan harus mematuhi peraturan yang telah ditentukan oleh panitia. BAB II PENDAFTARAN Pasal 2 Calon peserta yang mendaftarkan diri dalam kompetisi ini harus mematuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Peserta adalah siswa/i dari seluruh sekolah menengah atas negeri maupun swasta se-Indonesia yang diundang untuk Kompetisi Debat SMA Tingkat Nasional. Peserta maksimal terdiri dari 16 (enam belas) tim. 2. Apabila kuota peserta tidak terpenuhi maka panitia berhak mengatur jalannya sistem perdebatan yang disosialisasikan pada waktu Technical Meeting. 3. Setiap tim terdiri dari 3 (tiga) orang yang berstatus siswa/i SMA. 4. Peserta diwajibkan membawa 1 (satu) orang official dan diperkenankan membawa 1 (satu) orang guru pembimbing/official. Pasal 3 1. Pendaftaran dibuka pada tanggal 17 Februari 2017 sampai dengan tanggal 22 Maret 2017; 2. Sebelum melakukan pendaftaran, calon peserta wajib mengkonfirmasi ketersediaan kuota peserta melalui telepon (tidak sms) ke nomor 08121477-1366 (a.n Puti) 3. Pembayaran: a. Biaya pendaftaran Kompetisi sebesar Rp 900.000,- (sembilan ratus ribu rupiah) b. Calon
peserta
dapat
melakukan
pembayaran
biaya
pendaftaran
Kompetisi secara sekaligus atau dengan membayar booking fee terlebih dahulu
dan
Kompetisi;
kemudian
melakukan
pelunasan
biaya
pendaftaran
c. Biaya booking fee adalah sebagian dari biaya pendaftaran Kompetisi yang dibayarkan oleh calon peserta untuk memastikan disediakannya tempat bagi mereka dalam kuota peserta Kompetisi; d. Biaya booking fee berjumlah sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah); e. Biaya booking fee paling lambat dibayarkan oleh calon peserta pada tanggal 1 Maret 2017; f. Setelah melakukan pembayaran biaya booking fee, calon peserta wajib melakukan pelunasan sisa biaya pendaftaran Kompetisi sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) paling lambat tanggal 19 Maret 2017; g. Calon peserta yang belum melunasi biaya pendaftaran Kompetisi sebesar Rp 900.000,- (sembilan ratus ribu rupiah) setelah tanggal 22 Maret 2017 akan digantikan posisinya oleh calon peserta lain yang berada dalam waiting list; h. Biaya booking fee yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan; i. Biaya pendaftaran Kompetisi dibayarkan melalui rekening Bank Mandiri
atas
nama
Razanah Nur Amalina dengan nomor rekening
(1300014611555); j. Pembayaran wajib dilakukan dengan cara transfer manual melalui teller, yang dibuktikan dengan slip bukti transfer. Tidak diperbolehkan untuk melakukan pembayaran menggunakan Automatic Teller Machine (ATM); k. Biaya
pendaftaran
tersebut
akan
digunakan
untuk
membiayai
transportasi, akomodasi, dan konsumsi 3 (tiga) orang anggota tim serta 1 (satu) orang official selama 3 (tiga) hari berlangsungnya Kompetisi Debat SMA Tingkat Nasional Padjadjaran Law Fair IX; 4. Setelah membayar biaya pendaftaran, setiap tim wajib mengisi dan mengirimkan Berkas Administrasi sebagai berikut: a. Bukti pembayaran pendaftaran dari bank; b. Formulir pendaftaran yang telah diisi (asli); c. Fotokopi Kartu Tanda Pelajar yang masih berlaku dari setiap anggota tim; d. Surat Tugas Guru Pembimbing yang telah disetujui dan disahkan oleh pihak Sekolah Menengah Atas yang bersangkutan.
5. Berkas
Administrasi
berupa
formulir
pendaftaran
Kompetisi
dapat
diunduh pada website Padjadjaran Law Fair (www.padjadjaranlawfair.com) pada saat pendaftaran telah dibuka. 6. Pengiriman Berkas Administrasi sebagaimana dimaksud pada butir 4 di atas, paling lambat dikirimkan pada tanggal 22 Maret 2017 pukul 23.59 ke alamat e-mail:
[email protected] 7. Apabila Berkas Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada butir 4 di atas telah dikirim, setiap tim wajib untuk melakukan konfirmasi ke nomor: ke nomor 0812-1477-1366 (a.n Puti) 8. Tim yang telah membayar biaya pendaftaran, akan tetapi kemudian mengundurkan diri, maka biaya pendaftaran tidak dapat dikembalikan.
BAB III PENDAFTARAN ULANG Pasal 4 1. Peserta wajib melakukan konfirmasi kedatangan kepada pihak panitia melalui nomor 0812-1477-1366 (a.n Puti) 2. Peserta wajib melakukan pendaftaran ulang pada tanggal 21 April 2017 sebelum Technical Meeting dimulai di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 3. Pada saat pendaftaran ulang, peserta wajib membawa persyaratan sebagai berikut: a. Kartu Tanda Pelajar (asli); b. Bendera sekolah; c. CD yang berisi hymne/mars sekolah dan lambang sekolah.
BAB IV TECHNICAL MEETING Pasal 5 1. Peserta yang telah melakukan pendaftaran ulang wajib mengikuti Technical Meeting pada tanggal 21 April 2017 di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. 2. Agenda Technical Meeting adalah sosialisasi peraturan, sistem, dan teknis pertandingan, yang akan dilanjutkan dengan pengundian chamber, lawan dan mosi. 3. Technical Meeting bukan sarana untuk tawar-menawar peraturan yang telah ditetapkan. 4. Setiap peserta yang tidak mengikuti Technical Meeting dianggap menyetujui dan mengetahui hasil dari Technical Meeting. 5. Technical Meeting hanya diikuti oleh ketua delegasi. 6. Hal-hal
yang telah disampaikan oleh pihak panitia saat
Technical
Meeting bersifat mengikat.
BAB V SISTEMATIKA KOMPETISI Pasal 6 Sistem debat yang digunakan dalam lomba ini adalah sistem Parlemen Asia dimulai dari babak penyisihan sampai dengan babak final. Pasal 7 Kompetisi terdiri dari 3 (tiga) babak pertandingan, yaitu: 1. Babak Penyisihan; 2. Babak Semi Final; 3. Babak Final.
BAB VI SISTEM DEBAT Pasal 8 1. Dalam setiap pertandingan terdapat 2 (dua) tim yang terbagi menjadi tim pro dan kontra. 2. Penentuan tim pro dan tim kontra akan dilakukan sebelum penyusunan argumen.
Pasal 9 1. Tim pro dan tim kontra masing-masing terdiri atas tiga pembicara. 2. Ketiga pembicara terdiri atas pembicara pertama, pembicara kedua, dan pembicara ketiga. 3. Pembicara pertama atau pembicara kedua bertindak sebagai pembicara penutup/ kesimpulan. 4. Anggota masing-masing tim pro dan tim kontra yang berperan sebagai pembicara ketiga tidak diperkenankan menjadi pembicara penutup/ kesimpulan. 5. Seluruh anggota tim pro dan tim kontra dapat melakukan interupsi. Pasal 10 1. Pembicara pertama dari tim pro mendapatkan kesempatan pertama untuk menyampaikan argumennya, setelah itu pembicara pertama dari tim kontra memberikan argumennya. Kemudian pembicara kedua dari tim pro memberikan argumennya, begitu seterusnya hingga seluruh pembicara menyampaikan argumennya. 2. Waktu untuk menyampaikan argumen pada babak penyisihan bagi pembicara pertama adalah 3 menit, maksimal 3 menit 20 detik sementara bagi pembicara kedua dan pembicara ketiga adalah 5 menit, maksimal 5 menit 20 detik.
3. Waktu untuk menyampaikan argumen pada babak semifinal dan babak final bagi pembicara pertama adalah 5 menit, maksimal 5 menit 20 detik sementara bagi pembicara kedua dan pembicara ketiga adalah 7 menit, maksimal 7 menit 20 detik. 4. Kesempatan untuk melakukan interupsi akan diberikan kepada pihak lawan ketika pembicara kedua dan pembicara ketiga sedang menyampaikan argumen di dalam rentang waktu setelah menit pertama hingga menit keempat di babak penyisihan dan hingga menit keenam di babak semifinal dan babak final. Batas waktu interupsi adalah 20 detik. 5. Pembicaara yang sedang menyampaikan argumennya dapat menerima interupsi maksimal sebanyak 3 kali. 6. Pembicara yang sedang menyampaikan argumen memiliki hak penuh untuk menerima atau menolak interupsi dari pihak lawan. 7. Pembicara pertama tidak dapat diinterupsi. 8. Apabila seluruh pembicara dari kedua tim telah menyampaikan argumen, tiap tim harus menyampaikan kesimpulan atas argumen dan disampaikan oleh pembicara pertama atau pembicara kedua dari masing-masing tim dimulai dari tim kontra. 9. Waktu untuk menyampaikan kesimpulan pada babak penyisihan adalah 2 menit, maksimal 2 menit 20 detik dan pada babak semifinal dan babak final adalah 3 menit, maksimal 3 menit 20 detik. 10. Pada saat pembicara kesimpulan menyampaikan kesimpulan, pihak lawan tidak diperkenankan untuk memberikan interupsi.
Pasal 11 1. Pembicara yang dapat menyampaikan argumen dalam setiap pertandingan debat hanyalah delegasi yang telah terlebih dahulu diumumkan oleh Chair Person pada awal pertandingan dan tidak diperkenankan dilakukannya pergantian (substitusi) terhadap anggota delegasi yang telah disebutkan. 2. Pembicara yang dimaksud dalam ayat (1) merupakan pembicara yang dapat memaparkan argumennya saat setelah dipersilakan oleh Chair Person.
3. Setiap pembicara harus memaparkan argumennya di meja masing-masing. 4. Dalam hal terdapat kecurangan yang dilakukan baik oleh delegasi maupun anggota delegasi (individu) maka Panitia berhak memberikan Penalti. 5. Tanpa mengesampingkan aturan ayat (1), jika dalam debat, salah satu pembicara tidak dapat menyampaikan pendapatnya, pembicara lain dari delegasi yang bersangkutan dapat menggantikan untuk menyampaikan pendapat. 6. Jika ada pembicara pengganti sesuai dengan aturan ayat (3), Dewan Juri akan memberikan penilaian terendah menurut standar nilai, terlepas dari kualitas penyampaian pendapat pembicara tersebut. Jika situasi ini terjadi, nilai individu
tersebut
tidak
akan
digunakan
dalam
perhitungan
untuk
penghargaan individual terhadap pembicara yang bersangkutan. 7. Lomba debat dilakukan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 8. Jika terdapat pembicara yang melebihi batas waktu yang ditentukan, Chair Person berhak menghentikan pemaparan. Pasal 12 1. Anggota delegasi dapat memberikan sinyal kepada pembicara yang sedang menyampaikan argumennya, berupa sinyal yang membantu pembicara untuk menghitung waktu, membantu pembicara dalam mengontrol intonasi dan kecepatan berbicara yang tidak mengganggu ketertiban dan jalannya debat. 2. Selama debat, pembicara yang sedang menyampaikan argumennya dilarang berkomunikasi dengan siapapun termasuk anggota Delegasi lainnya yang tidak berbicara dalam perdebatan tersebut kecuali ketentuan tentang sinyal yang diatur dalam ayat (1). 3. Penonton yang berada di ruang debat diharuskan menjaga ketertiban jalannya debat. 4. Dalam hal pembicara sedang memaparkan argumennya, baik delegasi maupun penonton tidak diperkenankan untuk keluar masuk ruangan. 5. Chair Person memiliki kewenangan penuh untuk memutuskan apakah seseorang harus meninggalkan atau tetap berada di ruangan pertandingan.
Pasal 13 Babak Penyisihan 1. Seluruh peserta yang berjumlah 16 (enam belas) tim dibagi ke dalam 4 (empat) chamber melalui pengundian. 2. Setiap chamber terdiri atas 4 (empat) tim. 3. Setiap tim dalam masing-masing chamber berhadapan satu sama lain. 4. Setiap babak terdapat 2 (dua) tim yang saling bertanding. 5. Salah satu tim menjadi tim pro, yakni yang mendukung mosi, sedangkan tim yang lain menjadi tim kontra, yakni pihak yang tidak mendukung mosi. 6. Setiap tim bertanding 3 (tiga) kali dengan tim yang berbeda di dalam satu chamber yang sama. 7. Panitia melakukan pengundian untuk menentukan lawan dari masing-masing tim di setiap chamber. 8. Pengundian sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dilakukan pada saat Technical Meeting. 9. Peserta bertanding berdasarkan hasil undian yang dilakukan panitia sebagaimana dimaksud dalam ayat (7). 10. 1 (satu) tim dengan Victory Point tertinggi di tiap chamber lolos ke babak semifinal. 11. Bila terjadi kesamaan jumlah Victory Point, tim yang lolos ke babak semifinal adalah tim dengan Total Point tertinggi yang dihitung berdasarkan poin masing-masing anggota tim. 12. Bila terjadi kesamaan Total Point, tim yang lolos ke babak semifinal adalah tim dengan jumlah juri yang memenangkan lebih banyak.
Pasal 14 Babak Semifinal 1. Terdapat 4 (empat) tim yang lolos ke babak semifinal dan akan dibagi ke dalam 2 (dua) chamber. 2. Setiap chamber terdiri atas 2 (dua) tim.
3. Setiap tim bertanding sebanyak 1 (satu) kali di dalam 1 (satu) chamber. 4. Salah satu tim menjadi tim pro, yakni yang mendukung mosi, sedangkan tim yang lain menjadi tim kontra, yakni pihak yang tidak mendukung mosi. 5. 1 (satu) tim dengan Victory Point paling banyak di tiap chamber lolos ke babak final.
Pasal 15 Babak Final 1. 2 (dua) tim yang lolos ke babak final bertanding sebanyak 1 kali. 2. Pemenang pertandingan pada babak final menjadi juara I dan pihak yang kalah pada pertandingan babak final menjadi juara II.
BAB VII MEKANISME KOMPETISI Bagian Pertama Babak Penyisihan Pasal 16 1. Peserta diberi waktu 10 (sepuluh) menit untuk melakukan penyusunan argumen (case building) setelah dinyatakan mulai oleh panitia. 2. Penyusunan argumen hanya boleh dilakukan oleh peserta. 3. Pada saat penyusunan argumen dan pertandingan tidak diperkenankan menggunakan alat elektronik. 4. Jangka waktu yang dimiliki pembicara dalam menyampaikan argumennya adalah sebagai berikut: a. Pembicara pertama diberikan waktu 3 (tiga) menit dan toleransi waktu 20 (dua puluh) detik, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Pada
menit
kedua, Timekeeper
pengangkatan bendera kuning.
akan memberi kode
berupa
2) Pada menit
ketiga, Timekeeper
akan memberi kode berupa
pengangkatan bendera merah untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan argumen telah selesai. 3) Pada menit ketiga lewat 20 (dua puluh) detik, Chairperson akan menghentikan penyampaian argumen pembicara. b. Pembicara kedua dan ketiga diberikan waktu 5 (lima) menit dan toleransi waktu 20 (dua puluh) detik , dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Pada menit pertama, Timekeeper akan memberikan kode berupa pengangkatan bendera hijau untuk menandakan bahwa interupsi telah dapat dilakukan. 2) Pada menit keempat, Timekeeper akan memberikan kode berupa pengangkatan bendera kuning untuk menandakan bahwa interupsi sudah tidak dapat dilakukan. 3) Pada menit kelima, Timekeeper akan memberika kode berupa pengangkatan bendera merah untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan argumen telah selesai. 4) Pada menit kelima lewat 20 (dua puluh) detik, Chairperson akan menghentikan penyampaian argumen pembicara. c. Pembicara Penutup/Kesimpulan diberikan waktu 2 (dua) menit, dengan ketentuan adalah sebagai berikut: 1) Pada menit pertama, Timekeeper akan memberikan kode kepada pembicara dengan cara pengangkatan bendera kuning. 2) Pada menit kedua, Timekeeper akan memberikan kode kepada pembicara dengan cara pengangkatan bendera merah. 3) Jika pembicara masih tetap memaparkan argumennya sementara waktu
yang
diberikan
telah
habis,
maka
Chairperson akan
menghentikan penyampaian argumen pembicara. Bagian Kedua Babak Semifinal Pasal 17 1. Peserta diberikan waktu 10 (sepuluh) menit untuk melakukan penyusunan argumen (case building) setelah dinyatakan mulai oleh panitia.
2. Penyusunan argumen hanya boleh dilakukan oleh peserta. 3. Pada saat penyusunan argumen dan pertandingan tidak diperkenankan menggunakan alat elektronik. 4. Jangka waktu yang dimiliki pembicara dalam menyampaikan argumennya adalah sebagai berikut: a. Pembicara pertama diberikan waktu 5 (lima) menit dan toleransi waktu 20 (dua puluh) detik, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Pada menit keempat, Timekeeper akan memberi kode berupa pengangkatan bendera kuning. 2) Pada menit kelima, Timekeeper akan memberikan kode berupa pengangkatan bendera merah untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan argumen telah selesai. 3) Pada menit kelima lewat 20 (dua puluh) detik, Chairperson akan menghentikan penyampaian argumen pembicara. b. Pembicara kedua dan ketiga diberikan waktu 7 (tujuh) menit dan toleransi waktu 20 (dua puluh) detik , dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Pada
menit
pertama,
Timekeeper
akan
memberikan
kode
berupa pengangkatan bendera hijau untuk menandakan bahwa interupsi telah dapat dilakukan. 2) Pada menit keenam, Timekeeper akan memberikan kode berupa pengangkatan bendera kuning untuk menandakan bahwa interupsi sudah tidak dapat dilakukan. 3) Pada menit ketujuh, Timekeeper akan memberikan kode berupa penganngkatan bendera merah untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan argumen telah selesai. 4) Pada menit ketujuh lewat 20 (dua puluh) detik, Chairperson akan menghentikan penyampaian argumen pembicara. c. Pembicara Penutup/Kesimpulan diberikan waktu 3 (tiga) menit, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Pada menit kedua, Timekeeper akan memberikan kode kepada pembicara dengan cara pengangkatan bendera kuning. 2) Pada menit ketiga, Timekeeper akan memberikan kode kepada pembicara dengan cara pengangkatan bendera merah dan jika
pembicara masih tetap memaparkan argumennya sementara waktu yang diberikan telah habis, maka Chairperson akan menghentikan penyampaian argumen pembicara. Bagian Ketiga Babak Final Pasal 18 1. Peserta diberikan waktu 15 (lima belas) menit untuk melakukan penyusunan argument (case building) setelah dinyatakan mulai oleh panitia. 2. Penyusunan argumen hanya boleh dilakukan oleh peserta. 3. Pada saat penyusunan argumen dan pertandingan tidak diperkenankan menggunakan alat elektronik. 4. Jangka waktu yang dimiliki pembicara dalam menyampaikan argumennya adalah sebagai berikut: a. Pembicara pertama diberikan waktu 5 (lima) menit dan toleransi waktu 20 (dua puluh) detik, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Pada menit keempat, Timekeeper akan memberi kode berupa pengangkatan bendera kuning. 2) Pada menit kelima, Timekeeper akan memberikan kode berupa pengangkatan bendera merah untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan argumen telah selesai. 3) Pada menit kelima lewat 20 (dua puluh) detik, Chairperson akan menghentikan penyampaian argumen pembicara. b. Pembicara kedua dan ketiga diberikan waktu 7 (tujuh) menit dan toleransi waktu 20 (dua puluh) detik , dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Pada menit pertama, Timekeeper akan memberikan kode berupa pengangkatan bendera hijau untuk menandakan bahwa interupsi telah dapat dilakukan. 2) Pada menit keenam, Timekeeper akan memberikan kode berupa pengangkatan bendera kuning untuk menandakan bahwa interupsi sudah tidak dapat dilakukan.
3) Pada menit ketujuh, Timekeeper akan memberikan kode berupa penganngkatan bendera merah untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan argumen telah selesai. 4) Pada menit ketujuh lewat 20 (dua puluh) detik, Chairperson akan menghentikan penyampaian argumen pembicara. c. Pembicara Penutup/Kesimpulan diberikan waktu 3 (tiga)
menit,
dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Pada menit kedua, Timekeeper akan memberikan kode kepada pembicara dengan cara pengangkatan bendera kuning. 2) Pada menit ketiga, Timekeeper akan memberikan kode kepada pembicara dengan cara pengangkatan bendera merah dan jika pembicara masih tetap memaparkan argumennya sementara waktu yang diberikan telah habis, maka Chairperson akan menghentikan penyampaian argumen pembicara. BAB VIII PENGATURAN DEBAT Pasal 19 1. Waktu untuk menyusun materi adalah 20 menit untuk babak penyisihan dan 30 menit untuk babak semi final serta final. 2. Selama penyusunan materi berlangsung, delegasi tidak boleh dibantu oleh guru pembimbing dan/ atau official. 3. Selama debat berlangsung peserta tidak diperkenankan menggunakan perangkat elektronik dan/atau bahan cetak kecuali peraturan perundangundangan yang telah diizinkan oleh panitia. 4. Selama debat berlangsung peserta hanya diperkenankan untuk membawa kertas yang diberikan oleh panitia. 5. Tidak diperkenankan menggunakan alat peraga seperti gambar, grafik, tabel, dan lain-lain dalam pemaparan argumen. 6. Peserta atau penonton diminta untuk meninggalkan ruangan saat dewan juri melakukan penilaian.
BAB IX PENJURIAN Pasal 20 1. Pertandingan debat dalam setiap babak dalam lomba ini dinilai dan diputuskan oleh Dewan Juri yang ditentukan oleh panitia. 2. Dewan Juri dalam satu pertandingan debat adalah 3 orang, kecuali dalam babak final Dewan Juri terdiri dari 5 orang. 3. Juri bersifat objektif dan independen. 4. Nama-nama juri ditetapkan Panitia. 5. Juri bukan merupakan pembimbing dari salah satu kelompok peserta. 6. Juri merupakan akademisi, praktisi maupun alumni di bidang hukum. 7. Panitia menetapkan kriteria penilaian untuk penjurian dan pemberian nilai pada setiap kriteria tersebut adalah kewenangan penuh masing-masing juri. 8. Keputusan Dewan Juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. BAB X NILAI DAN TABULASI Pasal 21 1. Komponen penilaian meliputi; materi/substansi (0-50), perilaku dan etika (030), dan metode (0-20). 2. Materi/substansi meliputi penguasaan materi, dasar hukum, dan pengetahuan mengenai kasus/mosi. 3. Perilaku meliputi etika pemaparan, etika pengajuan dan penerimaan interupsi, gestur tubuh dan, diksi. 4. Metode meliputi kerja sama tim dan sinkronisasi argumen serta kejelasan penyampaian argumen antara pembicara. 5. Skala pemberian nilai terhadap kesimpulan debat adalah setengah lebih kecil dari komponen penilaian pada ayat (1). 6. Urutan tim dalam setiap chamber akan didasarkan kepada: a. Jumlah Victory Point.
b. Total Point setiap tim (jika terjadi kesamaan Victory Point) c. Pertimbangan juri (jika terjadi kesamaan Victory Point dan Total Point) BAB XI MOSI Pasal 22 1. Mosi untuk setiap babak akan diambil secara acak dari daftar topik. 2. Mosi yang telah ditentukan tidak dapat diganggu gugat. 3. Mosi pada babak penyisihan diundi pada Technical Meeting.
BAB XII PELAKSANAAN Pasal 23 1. Setiap peserta, pendukung, pembimbing, dan guru pembimbing dilarang menggunakan Almamater Sekolah dan/atau atribut lain yang dapat menunjukan identitas Sekolah selama rangkaian perlombaan berlangsung. 2. Setiap peserta, pendukung, pembimbing, dan guru wali dilarang membuka identitas asal Sekolah selama rangkaian perlombaan berlangsung. 3. Setiap peserta menggunakan pakaian formal yang sopan dan rapi. 4. Pelanggaran terhadap ketentuan ayat (1), (2), dan (3) menyebabkan pengurangan nilai oleh dewan juri dengan rekomendasi panitia. BAB XIII PENUTUP Pasal 24 Ketentuan lainnya yang belum terdapat dalam peraturan ini akan ditetapkan kemudian oleh panitia sebagai satu kesatuan dari peraturan ini.
Pasal 25 Peraturan ini berlaku dan mengikat seluruh Delegasi sejak ditandatanganinya surat pernyataan pendaftaran.
Bandung, 22 Maret 2017
Panitia Padjadjaran Law Fair IX