PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
PERATURAN AKADEMIK TIM PENYUSUN : NANANG DWI WAHYONO ABI BAKRI WENDY TRIADJI NUGROHO ENDRO SUGIARTONO ROSA TRI HERTAMAWATI RIDWAN ISKANDAR DYAH NUNING ERAWATI ISWAHYONO JUWANTO SURATENO ABDUL MADJID ADRIADI NOVAWAN YOSSI WIBISONO RINDIANI
i PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
PERATURAN KEMAHASISWAAN TIM PENYUSUN :
MOH. MUNIH DIAN WIDIANTA JOKO IRSAN SANYOTO SUPRIYONO BAMBANG PURWANTO ANANG SUTIRTOADI M. BINTORO TAUFIK HIDAYAT HENDRA YUFIT RISKIAWAN SUSTIN FARLINDA NANIK MARYATI M. NURUDDIN CANDRA HARIYADI
ii PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Buku Pedoman Pendidikan Politeknik Negeri Jember ini akhirnya dapat diselesaikan dengan baik dan diterbitkan sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Buku Pedoman Pendidikan Politeknik Negeri Jember ini disusun dengan tujuan untuk dapat memberikan informasi penting dalam program pendidikan dan kegiatan kemahasiswaan yang harus diketahui dan menjadi dasar acuan bagi unsur pelaksana pendidikan dan mahasiswa sehingga dapat membantu kelancaraan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di lingkungan Politeknik Negeri Jember. Buku Pedoman Pendidikan Politeknik Negeri Jember ini sedikit banyak sudah mengalami perbaikan dari Buku Pedoman Pendidikan yang telah ada sebelumnya,
sesuai
dengan
usulan
perbaikan
dari
Jurusan
dengan
mempertimbangkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, Statuta, Renstra Politeknik Negeri Jember dan dinamika pendidikan nasional.
Buku Pedoman
Pendidikan Politeknik Negeri Jember berisi tentang Peraturan Akademik dan Peraturan Kemahasiswaan yang berlaku di Politeknik Negeri Jember dari jenjang serta jalur pendidikan dan Program Studi atau Jurusan di lingkungan Politeknik Negeri Jember. Semoga Buku Pedoman Pendidikan ini bermanfaat bagi civitas akademika, terutama bagi unsur pelaksana pendidikan dan mahasiswa Politeknik Negeri Jember. Direktur,
Ir. Nanang Dwi Wahyono NIP. 19590822 198803 1 001
iii PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
SAMBUTAN DIREKTUR Selaku Direktur Politeknik Negeri Jember, saya merasa amat berbahagia dengan telah tersusunnya Buku Pedoman Pendidikan Politeknik Negeri Jember, karena buku pedoman ini akan dapat memberikan informasi dan penjelasan penting kepada semua unsur pelaksana pendidikan dan mahasiswa tentang proses pendidikan dan proses belajar mengajar serta kegiatan kemahasiswaan di Politeknik Negeri Jember sehingga tepat sasaran. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, Politeknik Negeri Jember mempunyai visi, misi, tujuan dan strategi pengembangan, sebagaimana tertuang dalam Statuta dan Rencana Strategis Politeknik Negeri Jember. Buku Pedoman Pendidikan ini disusun dengan mengacu pada Rencana Strategis Politeknik Negeri Jember tersebut. Hingga tahun akademik 2016/2017, Politeknik Negeri Jember telah menyelenggarakan pendidikan vokasi program Diploma Politeknik DI, DII, DIII, DIV, S2. Dalam era globalisasi, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi sehingga mampu berkompetisi dalam pasar kerja global. Untuk mengantisipasi tuntutan global tersebut, Politeknik Negeri Jember sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka bertekad untuk meningkatkan kinerja dengan menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas tinggi melalui berbagai jenjang dan jalur dengan dukungan sistem, materi dan sumber daya manusia yang terbaik. Sebagai akhir sambutan, selaku Direktur Politeknik Negeri Jember, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun Pedoman Pendidikan Politeknik Negeri Jember serta pihak lain yang telah berkontribusi dan bekerja keras dalam keterbatasan sarana dan waktu sehingga dapat menyelesaikan Buku Pedoman Pendidikan Politeknik Negeri Jember ini dengan baik dan tepat waktu.
Direktur,
Ir. Nanang Dwi Wahyono NIP. 19590822 198803 1 001
iv PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI JEMBER Nomor: 8236/PL17/AK/SK/2016 Tentang PEDOMAN PENDIDIKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER Menimbang: a.
b.
Mengingat : a. b. c. d. e.
Agar penyelenggaraan pendidikan menghasilkan lulusan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memenuhi tuntutan pembangunan nasional, maka diperlukan Pedoman Pendidikan; Bahwa sehubungan dengan itu, maka perlu diterbitkan Buku Pedoman Pendidikan Politeknik Negeri Jember dengan Surat Keputusan Direktur. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Biaya Kuliah Tunggal Dan Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. MEMUTUSKAN
Menetapkan : Pertama : Pedoman Pendidikan Politeknik Negeri Jember yang naskahnya tercantum dalam lampiran keputusan ini yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini; Kedua : Pedoman Pendidikan ini berlaku untuk semua unsur pelaksana pendidikan dan mahasiswa Politeknik Negeri Jember; Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila di kemudian hari ternyata kekurangan dan/atau kekeliruan dalam keputusan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jember Pada tanggal : 23 Juni 2016
Ir. Nanang Dwi Wahyono, MM NIP. 19590822 198803 1 001
v PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
DAFTAR ISI PERATURAN AKADEMIK Halaman Tim Penyusun Peraturan Akademik ...................................................................... i Tim Penyusun Peraturan Kemahasiswaan ............................................................. ii Kata Pengantar ..................................................................................................... iii Sambutan Direktur ............................................................................................... iv Surat Keputusan Direktur ..................................................................................... v Daftar Isi .......................................................................................................... vi BAB I BAB II
BAB III BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
KETENTUAN UMUM .................................................................. Pasal 1 Batasan dan Definisi ........................................................ MAKSUD, TUJUAN & SASARAN .............................................. Pasal 2 Maksud ............................................................................ Pasal 3 Tujuan .............................................................................. Pasal 4 Sasaran ............................................................................. MAHASISWA................................................................................ Pasal 5 Status Mahasiswa ............................................................. BIAYA PENDIDIKAN & DAFTAR ULANG ................................ Pasal 6 Biaya Pendidikan ............................................................. Pasal 7 Daftar Ulang .................................................................... Pasal 8 Sanksi Tidak Daftar Ulang ............................................... JENIS, SISTEM & MASA PENDIDIKAN ..................................... Pasal 9 Jenis Pendidikan ............................................................... Pasal 10 Sistem Pendidikan ............................................................ Pasal 11 Masa Pendidikan .............................................................. Pasal 12 Kurikulum ........................................................................ Pasal 13 Kunjungan Lapang ........................................................... Pasal 14 Tugas Akhir ..................................................................... Pasal 15 Praktik Kerja Lapang ....................................................... Pasal 16 Jadwal Pendidikan & Kalender Akademik ........................ PELAKSANAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR .................... Pasal 17 Kegiatan Perkuliahan ....................................................... Pasal 18 Kegiatan Praktik/Praktikum ............................................. Pasal 19 Pelaksanaan Semester Antara ........................................... Pasal 20 Ketertiban & Kedisiplinan dalam Proses Belajar .............. PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA ............................ Pasal 21 Ujian/Penilaian ................................................................. Pasal 22 Nilai Akhir Mata Kuliah, PKL, & Tugas Akhir ................ Pasal 23 Hasil Studi Mahasiswa .....................................................
1 1 6 6 6 7 7 7 8 8 8 9 9 9 9 10 11 11 12 13 13 15 15 16 18 19 20 20 23 25
vi PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
BAB VIII
BAB IX
BAB X
BAB XI BAB XII BAB XIII BAB XIV
Pasal 24 Prestasi Akademik ............................................................ Pasal 25 Evaluasi Kenaikan Tingkat ............................................... LULUSAN ..................................................................................... Pasal 26 Ketentuan Kelulusan ........................................................ Pasal 27 Hak Mahasiswa Setelah Lulus .......................................... Pasal 28 Gelar Lulusan ................................................................... Pasal 29 Predikat Kelulusan ........................................................... TATA TERTIB............................................................................... Pasal 30 Kewajiban Mahasiswa ...................................................... Pasal 31 Hak Mahasiswa ................................................................ Pasal 32 Larangan Mahasiswa ........................................................ SANKSI & PEMBERHENTIAN .................................................... Pasal 33 Sanksi Pelanggaran Akademik ......................................... Pasal 34 Tingkatan Sanksi .............................................................. Pasal 35 Pemberhentian dari Politeknik .......................................... Pasal 36 Hak Membela Diri ........................................................... PERTANGGUNGJAWABAN ATAS KERUSAKAN & KEHILANGAN . Pasal 37 Bahan, Peralatan, Sarana, dan Prasarana ........................... CUTI AKADEMIK ........................................................................ Pasal 38 Cuti Akademik ................................................................. KETENTUAN PERALIHAN ........................................................ Pasal 39 Penafsiran dan Peraturan Tambahan ................................. PENUTUP ..................................................................................... Pasal 40 Penutup ............................................................................
26 26 27 27 28 29 30 30 30 31 32 34 34 34 35 36 36 36 37 37 39 39 40 40
vii PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
DAFTAR ISI PERATURAN KEMAHASISWAAN Halaman BAB I BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
BAB VIII
BAB IX
BAB X
KETENTUAN UMUM .................................................................. Pasal 1 Batasan dan Definisi ........................................................ ORGANISASI KEMAHASISWAAN ............................................ Pasal 2 Bentuk Organisasi ............................................................ Pasal 3 Pembentukan & Pembubaran Organisasi .......................... Pasal 4 Pembinaan ....................................................................... KEGIATAN KEMAHASISWAAN ................................................ Pasal 5 Pengenalan Kehidupan Kampus ....................................... Pasal 6 Pengembangan Soft Skills & Pembentukan Karakter ........ Pasal 7 Bidang Kegiatan ............................................................... TUJUAN POKOK & FUNGSI ORGANISASI KEMAHASISWAAN ....... Pasal 8 Tugas Pokok & Fungsi MPM ........................................... Pasal 9 Tugas Pokok & Fungsi BEM ............................................ Pasal 10 Tugas Pokok & Fungsi UKM & HMJ .............................. STANDAR PROSEDUR KEGIATAN .......................................... Pasal 11 Jenis Kegiatan .................................................................. Pasal 12 Prosedur Pengusulan & Pelaksanaan Kegiatan .................
41 41 43 43 44 45 47 47 48 48 50 50 50 51 52 52 52
TUGAS POKOK & FUNGSI PEMBINA, PEMBIMBING ORGANISASI & UNSUR PENDUKUNG .................................................................... 54 Pasal 13 Tugas Pokok & Fungsi Pembina Organisasi Kemahasiswaan .... 54
Pasal 14 Tugas Pokok & Fungsi Pembimbing UKM/HMJ .............. Pasal 15 Tugas Pokok & Fungsi Pendamping UKM/HMJ .............. FASILITAS, SARANA & PRASARANA ...................................... Pasal 16 ......................................................................................... Pasal 17 Pendanaan Kegiatan ......................................................... Pasal 18 Sponsor Kegiatan ............................................................. KEWAJIBAN & LARANGAN ..................................................... Pasal 19 Kewajiban ........................................................................ Pasal 20 Larangan .......................................................................... Pasal 21 Sanksi .............................................................................. Pasal 22 Hukuman ......................................................................... PENDIDIKAN KARAKTER MAHASISWA ................................. Pasal 23 Pendidikan Karakter Mahasiswa ....................................... Pasal 24 Kedisiplinan Mahasiswa ................................................... Pasal 25 Bimbingan & Konseling ................................................... KESEJAHTERAAN MAHASISWA ............................................. Pasal 26 Beasiswa ..........................................................................
55 55 56 56 56 57 58 58 60 61 61 62 62 63 63 64 64
viii PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
BAB XI
Pasal 27 ......................................................................................... Pasal 28 ......................................................................................... Pasal 29 ......................................................................................... Pasal 30 Asuransi Kesehatan & Kecelakaan ................................... Pasal 31 ......................................................................................... Pasal 32 Koperasi Mahasiswa ........................................................ Pasal 33 Kerohanian ....................................................................... Pasal 34 Pemberian Penghargaan ................................................... Pasal 35 ......................................................................................... Pasal 36 ......................................................................................... Pasal 37 ......................................................................................... Pasal 38 Asrama Mahasiswa .......................................................... PENUTUP .....................................................................................
65 65 66 67 67 67 68 69 69 69 70 70 71
ix PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
1 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Batasan dan Definisi
Dalam Peraturan Akademik Politeknik Negeri Jember, yang dimaksud dengan: 1. Politeknik Negeri Jember yang selanjutnya disebut POLIJE adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi dan berkedudukan di Jember Jawa Timur 2. Pendidikan vokasi merupakan Pendidikan Tinggi program diploma yang menyiapkan Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan 3. Pendidikan vokasi dapat dikembangkan oleh Pemerintah sampai program magister terapan atau program doktor terapan 4. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
2 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
5. Program
diploma
merupakan
pendidikan
vokasi
yang
diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat untuk mengembangkan keterampilan dan penalaran dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi 6. Lulusan program diploma berhak menggunakan gelar Ahli Pratama (A.P);
Ahli Muda (A.Ma); Ahli Madya (A.Md) atau
Sarjana SainsTerapan (S.ST) 7. Lulusan program magister terapan berhak menggunakan gelar Magister SainsTerapan (M.ST) 8. Lulusan program Doktor terapan berhak menggunakan gelar Doktor Terapan (Dr.) 9. Program Lintas Jenjang Diploma 3 adalah
merupakan jalur
penerimaan mahasiswa baru yang berasal dari lulusan Ahli Muda (Diploma 2) untuk menempuh Jenjang Pendidikan Ahli Madya (Diploma 3) 10. Program Lintas Jenjang Diploma 4 adalah penerimaan mahasiswa baru
merupakan jalur
yang berasal dari lulusan Ahli
Madya (Diploma 3) untuk menempuh Jenjang Pendidikan Sarjana Sains Terapan (Diploma 4) 11. Program magister dan doktor terapan merupakan Program Pascasarjana
Terapan
yang
mampu
mengembangkan
dan
mengamalkan penerapan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
3 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
12. Mahasiswa adalah peserta didik yang memenuhi syarat dan terdaftar secara sah di POLIJE 13. Kegiatan akademik adalah proses belajar mengajar yang meliputi kegiatan
perkuliahan,
praktik,
praktikum,
praktik
lapang,
kunjungan lapang, praktik kerja lapang, tugas akhir, termasuk proses evaluasinya 14. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi 15. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks, adalah takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi 16. Bobot sks Mata Kuliah adalah jumlah sks mata kuliah yang terdiri atas jumlah sks teori dan/atau praktik/praktikum 17. Praktikum adalah kegiatan pembuktian terhadap teori 18. Praktik adalah kegiatan mengaplikasikan/menerapkan teori 19. Kalender Akademik adalah pedoman pelaksanaan jadwal kegiatan akademik selama 1 (satu) tahun akademik 20. Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 minggu
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
4 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
21. Semester
Antara
merupakan
Semester
tambahan
yang
diselenggarakan untuk memberi kesempatan mahasiswa yang ingin menempuh ulang mata kuliah yang sudah ditempuh pada semester sebelumnya 22. Praktik Lapang adalah kegiatan praktik/praktikum yang dilakukan di
luar
kampus
POLIJE
sebagai
pengganti
kegiatan
praktik/praktikum yang tidak dapat dilaksanakan di lingkungan kampus POLIJE 23. Kunjungan Lapang (field trip) adalah studi di luar kampus POLIJE untuk menambah wawasan dan meningkatkan keterampilan mahasiswa tentang penerapan ipteks 24. Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar melalui pengalaman di luar proses belajar mengajar dengan maksud agar mahasiswa memperoleh keterampilan teoritis dan praktis, manajerial, dan sosial pada dunia usaha dan industri serta instansi terkait yang dapat dilengkapi dengan laporan tertulis 25. Tugas Akhir merupakan kegiatan akademik mahasiswa yang bertujuan untuk menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan keahlian secara komprehensif yang dilengkapi dengan laporan tertulis, selanjutnya disebut Laporan Tugas Akhir untuk jenjang Diploma-I, II dan III, Skripsi untuk jenjang Diploma-IV, Tesis
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
5 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
untuk jenjang Magister Terapan, serta Disertasi untuk jenjang Doktor Terapan 26. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi
kemampuan
lulusan
yang
mencakup
sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan 27. Tata Tertib adalah aturan yang ditetapkan POLIJE dalam pelaksanaan kegiatan akademik dan harus dipatuhi oleh semua pihak yang terkait 28. Unsur Penunjang pada POLIJE terdiri atas perpustakaan, laboratorium/studio/bengkel, dan unit penunjang lain yang diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan POLIJE 29. Biaya kuliah tunggal merupakan keseluruhan biaya operasional per mahasiswa per semester pada program studi di perguruan tinggi negeri 30. Uang Kuliah Tunggal (UKT) merupakan sebagian biaya kuliah tunggal
yang
ditanggung
setiap
mahasiswa
berdasarkan
kemampuan ekonominya 31. Cuti akademik adalah menunda/berhenti sementara waktu semua kegiatan belajar mengajar untuk jangka waktu tertentu dengan seijin Direktur 32. Etika akademik adalah seperangkat nilai positif yang wajib ditaati oleh civitas akademika dalam berpikir, berperilaku dan bersikap
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
6 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
dalam mengemban tugas dan kewajiban yang berkaitan dengan kegiatan akademik.
BAB II MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN
Pasal 2 Maksud
Peraturan Akademik adalah peraturan mengenai proses belajar mengajar yang berlaku untuk penyelenggaraan pendidikan di POLIJE.
Pasal 3 Tujuan
Peraturan Akademik POLIJE bertujuan: 1. Menciptakan
ketertiban,
kelancaran,
dan
keberhasilan
penyelenggaraan kegiatan pendidikan di POLIJE 2. Menjamin kualitas proses belajar mengajar di POLIJE sesuai dengan standar mutu pendidikan 3. Membudayakan sikap disiplin dan perilaku profesional sebagai jati diri pendidikan POLIJE
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
7 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
4. Menunjang pencapaian tujuan pendidikan tinggi dan pendidikan nasional. Pasal 4 Sasaran
Peraturan Akademik ditujukan kepada semua unsur pelaksana pendidikan dan mahasiswa di POLIJE.
BAB III MAHASISWA
Pasal 5 Status Mahasiswa
1. Mahasiswa yang teregistrasi pada Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) selanjutnya disebut sebagai mahasiswa aktif pada semester berjalan 2. Mahasiswa yang berhenti sementara waktu dari semua kegiatan belajar mengajar untuk jangka waktu tertentu dengan seijin Direktur selanjutnya disebut sebagai mahasiswa cuti 3. Mahasiswa yang tidak termasuk pada ayat (1) dan ayat (2) disebut sebagai mahasiswa non aktif dan diperhitungkan sebagai masa studi.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
8 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
BAB IV BIAYA PENDIDIKAN DAN DAFTAR ULANG
Pasal 6 Biaya Pendidikan
1. Mahasiswa POLIJE setiap semester diharuskan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) sesuai dengan Program Studinya 2. Uang kuliah tunggal terdiri atas beberapa kelompok yang ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi masyarakat 3. Besaran UKT ditentukan dengan Surat Keputusan Direktur mengacu pada peraturan perundang-undangan.
Pasal 7 Daftar Ulang
Mahasiswa wajib melaksanakan daftar ulang secara daring pada setiap awal semester sebelum mengikuti kegiatan akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
9 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 8 Sanksi Tidak Daftar Ulang
1. Mahasiswa yang tidak melaksanakan daftar ulang sampai dengan batas akhir daftar ulang dengan ketentuan/ persyaratan yang berlaku, dinyatakan tidak aktif 2. Apabila mahasiswa tidak melaksanakan daftar ulang 2 (dua) semester berturut-turut, maka mahasiswa tersebut dinyatakan mengundurkan diri dari POLIJE 3. Sanksi Pasal 8 ayat 1 tidak berlaku bagi mahasiswa yang mendapat surat rekomendasi dari pimpinan POLIJE yang ditunjukkan 1 (satu) minggu sebelum batas akhir daftar ulang.
BAB V JENIS, SISTEM DAN MASA PENDIDIKAN
Pasal 9 Jenis Pendidikan
1. Pendidikan di POLIJE berupa Program Diploma 3, Diploma 4, Program Magister Terapan, dan Program Doktor Terapan 2. POLIJE juga menyelenggarakan Program Lintas Jenjang D3 dan Program Lintas Jenjang D4.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
10 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 10 Sistem Pendidikan
1. Sistem penyelenggaraan pendidikan yang diterapkan POLIJE adalah sistem paket semester 2. Setiap mahasiswa wajib mengikuti semua mata kuliah yang tercantum dalam kurikulum sesuai dengan Program Studinya 3. Beban studi dan pengalaman belajar mahasiswa selama proses pembelajaran diukur dengan menggunakan jumlah satuan kredit semester (sks).
Pasal 11 Masa Pendidikan
Beban studi dan lama studi yang diselenggarakan POLIJE dijelaskan pada tabel berikut : Program Diploma I (D-I) Diploma II (D-II) Diploma III (D-III) Diploma IV (D-IV) Magister Terapan (S2) Doktor Terapan (S3)
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Beban Studi (sks) Minimal 36 72 108 144
Lama Studi (Maksimal) 2 tahun 3 tahun 5 tahun 7 tahun
36
4 tahun
42
7 tahun
11 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 12 Kurikulum
1. Kurikulum POLIJE mengacu pada standar Nasional Perguruan Tinggi serta visi dan misi POLIJE 1. Kurikulum POLIJE ditekankan pada pendidikan vokasi dengan perbandingan teori (30 - 40%) dan praktik/praktikum (60 - 70%) dari total alokasi waktu 2. Beban studi mahasiswa untuk Program Diploma setiap semester maksimum 24 sks.
Pasal 13 Kunjungan Lapang
2. Kunjungan lapang (field trip) merupakan kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh mahasiswa POLIJE untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan sesuai dengan kompetensi masingmasing Program Studi 3. Pelaksanaan kunjungan lapang untuk Program Diploma III pada akhir semester 4, untuk Program Diploma IV pada akhir semester 6, dan untuk Program Magister Terapan pada akhir semester 2
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
12 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
4. Kunjungan lapang diselenggarakan oleh Program Studi dengan membentuk panitia khusus yang diatur dengan Surat Tugas Direktur 5. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan kunjungan lapang dapat melakukan kegiatan pengganti berupa tugas khusus sesuai kompetensinya 6. Ketentuan lebih lanjut tentang kunjungan lapang diatur melalui Peraturan Direktur.
Pasal 14 Tugas Akhir
1. Setiap mahasiswa wajib melaksanakan Tugas Akhir (TA) untuk Program Diploma II dan III, Program Sarjana Terapan (Diploma IV), Magister Terapan (S2 Terapan) serta Doktor Terapan (S3 Terapan) 2. Dalam melaksanakan tugas akhir, mahasiswa dibimbing oleh Dosen Pembimbing dan jika dibutuhkan dapat ditambah dengan Dosen Pembimbing Pendamping 3. Sebelum kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan, mahasiswa wajib membuat proposal yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing 4. Proposal Tugas Akhir wajib diseminarkan yang dihadiri oleh Dosen Pembimbing dan mahasiswa
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
13 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
5. Proses pembimbingan tugas akhir mahasiswa paling lama dua semester, jika melebihi waktu tersebut maka dilakukan proses evaluasi oleh Wakil Direktur Bidang Akademik 6. Pembiayaan pelaksanaan Tugas Akhir kecuali pembimbingan ditanggung oleh mahasiswa yang bersangkutan 7. Ketentuan-ketentuan lain akan diatur secara rinci pada Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Akhir.
Pasal 15 Praktik Kerja Lapang
1. Setiap mahasiswa wajib melaksanakan Praktik Kerja lapang (PKL) 2. PKL diselenggarakan oleh panitia dan diketuai Wakil Direktur Bidang Akademik 3. Ketentuan-ketentuan lain dalam pelaksanaan PKL akan diatur secara rinci pada Buku Pedoman Pelaksanaan PKL.
Pasal 16 Jadwal Pendidikan dan Kalender Akademik
Jadwal kegiatan pendidikan, pelayanan administrasi/penunjang, dan hari libur diatur sebagai berikut: 1. Secara umum jadwal pendidikan adalah:
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
14 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Senin - Jumat : Pukul 07.00 - 21.00 WIB 2. Jadwal pelayanan administrasi adalah: Senin – Kamis: Pukul 07.00 - 16.00 WIB, Jum'at: Pukul 07.00 - 16.30 WIB 3. Jadwal
pelayanan
penunjang
akademik
mengikuti
jadwal
pendidikan seperti tercantum pada ayat 1 4. Masa liburan akademik dalam 1 (satu) tahun diatur sebagai berikut: a. Dua minggu setelah ujian akhir semester gasal b. Empat minggu setelah ujian akhir semester genap c. Hari-hari libur nasional. 5. Satu tahun akademik terbagi dalam 2 (dua) semester, yaitu semester gasal dan semester genap 6. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 16 minggu yang terbagi menjadi: a. Kegiatan kuliah dan praktik : 14 minggu b. Ujian tengah semester
: 1 minggu
c. Ujian akhir semester
: 1 minggu.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
15 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
BAB VI PELAKSANAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Pasal 17 Kegiatan Perkuliahan
1. Mahasiswa wajib mengikuti kuliah 100% pada setiap mata kuliah yang telah ditetapkan 2. Mahasiswa yang tidak memenuhi Pasal 17 ayat 1 tanpa izin tertulis/ mangkir tidak diperkenankan mengikuti ujian semester pada mata kuliah yang bersangkutan 3. Mahasiswa yang tidak memenuhi Pasal 17 ayat 1 karena izin dan/atau
sakit
(dengan
bukti
surat
yang
dapat
dipertanggungjawabkan) maksimal 20% diperkenankan mengikuti ujian semester setelah melaksanakan tugas-tugas akademik 4. Tugas-tugas akademik yang dimaksud dalam Pasal 17 ayat 3 dikoordinir oleh Jurusan atau Program Studi melalui Koordinator Mata Kuliah yang bersangkutan 5. Semua
Mahasiswa
berhak
mendapatkan
deskripsi
rencana
pembelajaran semester (RPS) dari tiap mata kuliah sebelum kegiatan perkuliahan dimulai
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
16 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
6. Evaluasi presensi kuliah dilakukan setiap 4 (empat) kali tatap muka oleh Koordinator Mata Kuliah pada masing-masing Jurusan atau Program Studi.
Pasal 18 Kegiatan Praktik/Praktikum
1. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan praktik/praktikum 100% pada setiap mata kuliah yang telah ditetapkan 2. Mahasiswa yang tidak memenuhi Pasal 18 ayat 1 tanpa izin tertulis/ mangkir, nilai praktik/praktikum adalah nol 3. Mahasiswa yang tidak memenuhi Pasal 18 ayat 1 karena ijin dan/atau
sakit
(dengan
dipertanggungjawabkan)
bukti
surat
yang
diperkenankan
dapat
mengajukan
praktik/praktikum pengganti yang dikoordinir oleh Jurusan atau Program Studi melalui Koordinator Mata Kuliah 4. Pelaksanaan praktik/praktikum pengganti dapat dilakukan setelah mahasiswa sehat atau paling lambat 1 (satu) minggu setelah seluruh acara praktik/praktikum berakhir 5. Acara praktik/praktikum pengganti dapat dilakukan sama dengan acara praktik/praktikum yang ditinggalkan atau berupa tugas khusus yang ditetapkan oleh Koordinator Mata Kuliah
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
17 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
6. Pelaksanaan praktik/praktikum pengganti bagi mahasiswa dengan alasan ditugaskan POLIJE dan/atau sakit atau ijin diatur sebagai berikut: a. Semua biaya ditanggung oleh POLIJE apabila mahasiswa mendapat tugas dari POLIJE b. Semua biaya ditanggung oleh mahasiswa apabila yang bersangkutan sakit atau ijin (dengan bukti surat yang dapat dipertanggungjawabkan) c. Pengaturan jadwal kegiatan sepenuhnya menjadi wewenang Jurusan atau Program Studi d. Administrasi pelaksanaan biaya praktik/praktikum pengganti dikoordinir oleh Ketua Laboratorium/UPT/Program Studi, dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku. 7. Keseluruhan persentase ketidakhadiran maksimum untuk Pasal 18 ayat 2 (dua) dan 3 (tiga) adalah 20% 8. Mahasiswa berhak mendapatkan Buku Kerja Praktik/Praktikum Mahasiswa (BKPM) dari tiap mata kuliah 9. Evaluasi presensi praktik/praktikum dilakukan setiap 4 (empat) kali tatap muka oleh Koordinator Mata Kuliah pada masingmasing Jurusan atau Program Studi 10. Kegiatan praktik/praktikum yang tidak dapat dilaksanakan di laboratorium/bengkel/studio/lahan
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
percobaan
di
lingkungan
18 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
POLIJE minimal 3 (tiga) acara pada mata kuliah yang sama, maka dapat digantikan dengan praktik/praktikum lapang 11. Ketentuan lebih lanjut tentang praktik/praktikum lapang diatur melalui Peraturan Direktur.
Pasal 19 Pelaksanaan Semester Antara
1. Semester Antara hanya diperkenankan bagi mahasiswa yang memperoleh nilai paling tinggi C baik pada semester ganjil ataupun pada semester genap 2. Beban belajar yang dapat ditempuh oleh mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) SKS 3. Apabila
Semester
Antara
diselenggarakan
dalam
bentuk
perkuliahan, tatap muka paling sedikit 16 (enam belas) kali termasuk Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester 4. Apabila Mata Kuliah tersebut selain perkuliahan juga terdapat kegiatan praktikum maka dapat dilaksanakan dalam bentuk praktikum blok maksimal 2 kali 5. Ketentuan lebih lanjut tentang pelaksanaan Semester antara diatur melalui Keputusan Direktur.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
19 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 20 Ketertiban dan Kedisiplinan dalam Proses Belajar
1. Mahasiswa melakukan kuliah dan praktik/praktikum sesuai jadwal 2. Mahasiswa dianggap tidak hadir kuliah atau praktik/praktikum, apabila: a. Meninggalkan lokasi/ruangan kuliah atau praktik/praktikum tanpa ijin dosen b. Melakukan pemalsuan presensi bagi mahasiswa lain c. Tidak
mengisi
daftar
hadir
kegiatan
kuliah
atau
praktik/praktikum. 3. Mahasiswa dilarang melakukan hal-hal yang dapat mengganggu ketertiban dan kelancaran kuliah atau praktik/praktikum 4. Selama kegiatan praktik/praktikum, mahasiswa wajib: a. Menggunakan jas laboratorium apabila praktik/praktikum di laboratorium
dan
pakaian
kerja
lapang
apabila
praktik/praktikum di lapang, kecuali pada praktik/praktikum mata kuliah tertentu akan diatur secara tersendiri b. Mematuhi peraturan/ketentuan lainnya yang berlaku di masingmasing unit penunjang akademik. 5. Mahasiswa yang melakukan hal-hal seperti dimaksud pada Pasal 20 ayat 2 dan/atau tidak melaksanakan sebagaimana Pasal 20 ayat 3 dapat dikeluarkan/diperintahkan meninggalkan ruang kuliah atau
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
20 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
lokasi praktik/praktikum dan dianggap tidak hadir dalam kegiatan kuliah atau praktik/praktikum.
BAB VII PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA
Pasal 21 Ujian/Penilaian
1. Kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa penilaiannya dilakukan secara berkala yang dapat berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, pelaksanaan
praktikum/praktik,
dan
pengamatan
keaktifan
mahasiswa 2. Jenis-jenis ujian/penilaian yang wajib diadakan adalah ujian teori, ujian Tugas Akhir,dan ujianPKL 3. Jenis-jenis ujian/penilaian yang dapat diadakan adalah ujian praktikum/praktik, ujian susulan, ujian perbaikan 4. Peserta ujian adalah mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan untuk setiap jenis ujian yang ditetapkan Politeknik 5. Ujian Teori dapat berupa Ujian Harian, Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester 6. Ujian Praktikum/Praktik:
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
21 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
a. Merupakan
ujian
keterampilan
materi
Praktikum/Praktik
dan/atau penguasaan teori yang mendukung pelaksanaan praktikum/praktik b. Dapat diadakan sebelum/sesudah pelaksanaan praktikum/praktik untuk mata kuliah yang bersangkutan. 7. Ujian Susulan: a. Ujian susulan diperbolehkan dengan alasan ijin dan/atau sakit (dengan bukti surat yang dapat dipertanggung-jawabkan) yang dapat diterima oleh Ketua Jurusan atau Program Studi b. Ujian susulan dapat dilakukan pada ujian teori dan/atau ujian praktikum/praktik c. Pelaksanaan ujian susulan dilaksanakan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum berakhir waktu registrasi (daftar ulang) semester berikutnya. 8. Ujian Perbaikan: a. Ujian
perbaikan
teori
dan/atau
praktikum/praktik
dapat
diberikan kepada mahasiswa yang memperoleh nilai kurang dari standar kelulusan, yang dinyatakan tidak lulus b. Pelaksanaan ujian perbaikan diatur oleh Jurusan atau Program Studi c. Ujian perbaikan dilaksanakan maksimum 1 (satu) kali. 9. Seluruh nilai hasil ujian sebagaimana diatur wajib diumumkan kepada mahasiswa.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
22 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
10.Penilaian Praktik Kerja Lapang (PKL): a. Penilaian dilakukan setelah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh Jurusan atau Program Studi, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Buku Pedoman Pelaksanaan PKL b. Penilaian dilaksanakan berdasarkan hasil kegiatan PKL yang ditulis dalam bentuk laporan kegiatan dan/ atau logbook sesuai dengan Jurusan atau Program Studi c. Penilaian PKL dapat dilaksanakan dalam bentuk Ujian Sidang/Ujian keterampilan/Verifikasi kegiatan. 11.Ujian Tugas Akhir: a. Ujian dilakukan setelah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh Jurusan atau Program Studi, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Buku Pedoman Tugas Akhir b. Ujian dilaksanakan oleh Ketua dan Anggota Tim Penguji yang ditetapkan Jurusan atau Program Studi c. Kelulusan Ujian Tugas Akhir diumumkan oleh Ketua Tim Penguji setelah ujian selesai dilaksanakan d. Perbaikan Laporan Tugas Akhir harus selesai paling lambat 1 (satu) bulan untuk Program Diploma III, Diploma IV, 2 (dua) bulan untuk Program Magister Terapan, dan 3 (tiga) bulan untuk Program Doktor Terapan terhitung sejak dinyatakan lulus dalam pelaksanaan ujian, apabila melewati batas waktu yang telah ditentukan maka hasil ujian dianggap batal dan mahasiswa
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
23 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
diwajibkan melakukan ujian ulang dengan segala biaya pelaksanaannya
dibebankan
kepada
mahasiswa
yang
bersangkutan e. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus diberi kesempatan ujian ulang maksimum 2 (dua) kali sampai masa studinya berakhir.
Pasal 22 Nilai Akhir Mata Kuliah, PKL, dan Tugas Akhir
1. Komponen nilai mata kuliah dapat berupa nilai teori dan/atau praktik 2. Unsur-unsur nilai teori dapat berupa nilai ujian tengah semester, ujian akhir semester, kuis, tugas, keaktifan kehadiran, dan kedisiplinan 3. Nilai teori dihitung dengan cara menjumlahkan proporsi unsurunsur teori 4. Unsur-unsur nilai praktik/praktikum dapat berupa nilai pre test, post test, kehadiran, keaktifan, kedisiplinan, perilaku, tugas, kerja lapang, kerja bengkel, praktik lapang, hasil praktik/praktikum, laporan dan ujian praktik/praktikum 5. Nilai praktik/praktikum dihitung dengan cara menjumlahkan proporsi unsur-unsur praktik/praktikum
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
24 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
6. Nilai akhir mata kuliah diproporsikan dari nilai teori dan/atau praktik berdasarkan bobot sks teori dan/atau praktik 7. Nilai akhir suatu mata kuliah/PKL/Tugas Akhir dinyatakan dengan huruf mutu A, AB, B, BC, C, D dan E dengan kesetaraan sesuai angka mutu dan skor penilaian dapat diuraikan pada Tabel 7.1. Tabel 7.1. Angka Mutu dan Skor Penilaian Huruf Mutu A AB B BC C D E
Angka Mutu 4.00 3.50 3.00 2.50 2.00 1.00 0.00
Skor Penilaian > 80 76 - 80 71 - 75 66 - 70 56 - 65 46 - 55 46
Kriteria istimewa sangat baik baik cukup baik cukup kurang gagal
8. Bagi Dosen yang memberikan nilai D untuk Mata Kuliah Umum (Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan, Pancasila, Agama, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Ilmu Kealaman Dasar), dan nilai E untuk Mata Kuliah Institusional harus menyertakan keterangan yang mendukung alasan penilaian.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
25 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 23 Hasil Studi Mahasiswa
1. Hasil studi mahasiswa selama 1 (satu) semester dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP) 2. Indeks Prestasi (IP) dihitung dengan rumus: IP = Σ (AM x k) Σk dimana: AM = Angka Mutu. K
= Bobot sks setiap mata kuliah pada semester tersebut.
3. Hasil studi mahasiswa selama seluruh semester yang ditempuh dinyatakan dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dihitung dengan rumus: IPK = Σ (AM x K) ΣK dimana: AM = Angka Mutu. K
= Bobot sks setiap mata kuliah pada semua
semester yang telah ditempuh.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
26 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 24 Prestasi Akademik
1. Setiap akhir semester dilakukan penilaian prestasi akademik bagi mahasiswa 2. Hasil penilaian prestasi akademik mahasiswa diwujudkan dalam bentuk Kartu Hasil Studi (KHS) 3. Hasil penilaian prestasi akademik mahasiswa secara komulatif dalam bentuk Transkrip Penilaian Hasil Studi 4. Setiap akhir semester mahasiswa dapat mengakses Hasil Studi melalui laman Akademik POLIJE.
Pasal 25 Evaluasi Kenaikan Tingkat
1. Setiap akhir tahun akademik dilakukan evaluasi prestasi akademik mahasiswa untuk menentukan status kenaikan tingkat mahasiswa pada semester ganjil tahun akademik berikutnya 2. Mahasiswa dinyatakan naik tingkat apabila IPK ≥ 2,00 dan tanpa nilai D pada Mata Kuliah Umum dan nilai E pada Mata Kuliah Institusional pada tahun akademik yang ditempuh
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
27 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
3. Mahasiswa dinyatakan tidak naik tingkat apabila IPK < 2,00 dan/atau nilai D pada Mata Kuliah Umum dan nilai E pada Mata Kuliah Institusional dalam 1 (satu) tahun akademik tersebut 4. Mahasiswa yang tidak naik tingkat harus mengulang semester ganjil dan/atau genap pada tingkat yang sama pada tahun akademik berikutnya 5. Mahasiswa yang tidak naik tingkat berhak menentukan mata kuliah yang akan diulang 6. Nilai mata kuliah pengulangan yang digunakan adalah nilai terbaik 7. Mahasiswa yang mendapatkan IPK < 1,00 dinyatakan gagal menempuh pendidikan di Politeknik.
BAB VIII LULUSAN
Pasal 26 Ketentuan Kelulusan
1. Setelah berhasil menyelesaikan kewajiban sesuai kurikulum POLIJE, mahasiswa akan dievaluasi dalam rapat pra-yudisium 2. Rapat pra-yudisium diselenggarakan maksimal setiap 2 (dua) bulan
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
28 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
3. Mahasiswa dinyatakan lulus akademik apabila telah menyelesaikan semua mata kuliah pada setiap semester sesuai ketentuan, dengan syarat sebagai berikut: a. IPK ≥ 2,00 dan tanpa nilai D pada Mata Kuliah Umum dan nilai E pada Mata Kuliah Institusional b. Memenuhi kewajiban lain sesuai dengan syarat-syarat prayudisium yang ditentukan oleh POLIJE. 4. Tanggal lulus akademik
ditentukan berdasarkan tanggal Pra-
Yudisium yang diikuti 5. Mahasiswa dinyatakan lulus dari POLIJE
dalam rapat pra-
yudisium setelah lulus akademik dan telah memenuhi ketentuan administrasi yang ditentukan oleh POLIJE 6. Hasil rapat pra-yudisium akan diumumkan melalui Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan.
Pasal 27 Hak Mahasiswa Setelah Lulus
1. Mahasiswa yang telah lulus pra-yudisium berhak mendapatkan Surat Keterangan Lulus (SKL) 2. Mahasiswa yang telah lulus dari POLIJE berhak: a. Mendapatkan ijazah b. Mendapatkan transkrip (daftar nilai prestasi akademik)
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
29 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
c. Mengikuti wisuda d. Menggunakan gelar lulusan. 3. Lulusan terbaik pada masing-masing jenjang berhak mendapatkan penghargaan dari POLIJE 4. Lulusan terbaik ditentukan berdasarkan IPK tertinggi.
Pasal 28 Gelar Lulusan
1. Gelar lulusan di POLIJE dan singkatannya adalah: Program Diploma I Diploma II Diploma III Diploma IV Magister Terapan Doktor Terapan
Gelar Lulusan Ahli Pratama Ahli Muda Ahli Madya Sarjana Sains Terapan Magister SainsTerapan Doktor Sains Terapan
Singkatan Gelar A.P. A.Ma. A.Md. S.ST. M.ST. Dr.
2. Gelar lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dicantumkan di depan atau di belakang nama yang bersangkutan sesuai ketentuan.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
30 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 29 Predikat Kelulusan
1. Predikat kelulusan Program Diploma Politeknik adalah : a. IPK 3,51 - 4,00 : dengan pujian (cum-laude) b. IPK 3,01 – 3,50 : sangat memuaskan c. IPK 2,76 – 3,00 : memuaskan. 2. Predikat kelulusan dengan pujian ditentukan juga dengan masa studi minimal sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuh tanpa pengulangan mata kuliah dan nilai setiap mata kuliah minimal B.
BAB IX TATA TERTIB
Pasal 30 Kewajiban Mahasiswa
Mahasiswa berkewajiban menjamin terlaksananya Tridharma dan pengembangan budaya akademik dengan: a. mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku di POLIJE b. memelihara sarana dan prasarana,menjaga kebersihan serta ketertiban dan keamanan di POLIJE
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
31 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
c. menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku d. berpakaian rapi dan sopan selama berada di lingkungan kampus POLIJE e. menjaganama baik POLIJE, etika, moral, nilai kebudayaan nasional,dan saling toleransi.
Pasal 31 Hak Mahasiswa
1. Menggunakan
kebebasan
akademik
dengan
mengutamakan
penalaran dan akhlak mulia serta bertanggung jawab untuk mengkaji ipteks sesuai dengan peraturan/ketentuan yang berlaku di POLIJE 2. Memperoleh pendidikan, pengajaran, dan layanan akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku di POLIJE 3. Mendapatkan bimbingan dan konseling dari dosen sesuai dengan Program Studi yang diikuti 4. Berperan serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
32 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 32 Larangan Mahasiswa
Mahasiswa dilarang: 1. Melakukan pelanggaran etika akademik antara lain: a. melakukan penghalusan data sehingga kelihatan lebih akurat dan baik b. membuat data sehingga kompatibel dengan suatu teori atau theorema c. menggunakan seluruh atau sebagian data seolah-olah telah melakukan eksperimen, namun pada kenyataannya tidak pernah melakukan hal tersebut d. melakukankegiatan publikasi yang menggunakan hasil karya orang lain tanpa memberi apresiasi, ijin dan pemakluman secara terbuka (plagiat) e. menulis publikasi tanpa mencantumkan dalam daftar referensi untuk seluruh bagian tulisan, ide, rumus yang digunakan atau diacu untuk penulisan/ pelaporan tersebut f.merubah nama penulis/peneliti yang akan dicantumkan dalam laporan/ publikasi dan kepantasan pencantumannya sesuai dengan kontribusi yang diberikan dalam proses penelitian. 2. Mengambil hak dan/atau barang milik lembaga atau orang lain
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
33 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
3. Meninggalkan
ruangan
atau
lokasi
tanpa
seijin
dosen/teknisi/pembimbing lapang, selama kegiatan akademik berlangsung 4. Mempengaruhi orang lain dengan cara membujuk, kolusi, memberikan hadiah maupun berupa ancaman dengan maksud mempengaruhi penilaian terhadap prestasi akademik 5. Melakukan perbuatan tidak sopan dan/atau kekerasan terhadap dosen, teknisi, administrasi atau sesama mahasiswa 6. Berpakaian tidak sopan ataupun tidak senonoh 7. Memakai Asesoris, peralatan, pakaian dan lain-lain yang dapat mengganggu/ menghambat komunikasi dan identifikasi pada proses belajar mengajar (PBM) di POLIJE 8. Menyuruh pihak lain melakukan kegiatan dan/atau tugas untuk kepentingan dirinya dalam kegiatan akademik 9. Melakukan kecurangan berupa mencontek dan/atau kerjasama pada saat ujian 10. Melakukan pemalsuan, mengganti atau mengubah nilai akademik, ijazah, Kartu Tanda Mahasiswa, dan tanda tangan dalam lingkup kegiatan akademik 11. Mempresensikan atau dipresensikan mahasiswa lain.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
34 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
BAB X SANKSI DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 33 Sanksi Pelanggaran Akademik
Mahasiswa yang melanggar ketentuan pada Pasal 32 dikenakan sanksi pelanggaran akademik oleh Direktur atau pejabat yang ditunjuk Direktur.
Pasal 34 Tingkatan Sanksi
Tingkatan
sanksi
pelanggaran
akademik
terdiri
atas
sanksi
pelanggaran ringan, sedang, dan berat. 1. Sanksi pelanggaran akademik ringan berupa: a. Peringatan secara lisan ataupun tertulis b. Pengurangan nilai mata kuliah yang bersangkutan. 2. Sanksi pelanggaran akademik sedang berupa: a. Dibatalkan
kehadirannya
pada
kegiatan
akademik
bersangkutan b. Tidak lulus pada mata kuliah yang bersangkutan
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
yang
35 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
c. Skorsing atau dihentikan sementara status kemahasiswaannya oleh Direktur. 3. Sanksi pelanggaran akademik berat berupa dikeluarkan atau dicabut status kemahasiswaannya secara permanen oleh Direktur melalui Sidang Komisi Etik POLIJE.
Pasal 35 Pemberhentian dari Politeknik
1. Direktur menetapkan mahasiswa putus kuliah, drop-out atau dikeluarkan dari Politeknik berdasarkan kriteria sebagai berikut: a. Tidak melaksanakan daftar ulang lebih dari 2 (dua) semester berturut-turut b. Tidak naik tingkat 2 (dua) kali berturut-turut c. Waktu/masa studinya telah habis d. Mendapatkan sanksi pelanggaran akademik berat (in-disipliner) e. Menjalani pidana penjara minimal 1 (satu) tahun karena melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap. 2. Mahasiswa yang putus kuliah atau drop-out dan mengundurkan diri mendapatkan surat keterangan pernah kuliah dan transkrip nilai mata kuliah yang telah ditempuh selama menjadi mahasiswa POLIJE.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
36 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 36 Hak Membela Diri
Mahasiswa berhak untuk membela diri dan bertanya atas sanksi yang diberikan kepada pejabat atau pihak yang memberikan sanksi.
BAB XI PERTANGGUNGJAWABAN ATAS KERUSAKAN DAN KEHILANGAN
Pasal 37 Bahan, Peralatan, Sarana, dan Prasarana
1. Mahasiswa secara perorangan dan/atau kelompok, bertanggung jawab terhadap sarana, prasarana dan bahan yang digunakan 2. Mahasiswa yang merusakkan atau menghilangkan peralatan, sarana dan prasarana karena kelalaian diharuskan mengganti peralatan, sarana
dan
prasarana
yang
dirusakkan/dihilangkan
dengan
spesifikasi yang sesuai 3. Kerusakan atau kehilangan alat akibat kelalaian atau kesengajaan, perbaikan
atau
penggantiannya
menjadi
mahasiswa/kelompok yang bersangkutan
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
tanggung
jawab
37 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
4. Perbaikan atau penggantian alat-alat seperti dimaksud pada Pasal 37 ayat 3 di bawah koordinasi Ketua Jurusan.
BAB XII CUTI AKADEMIK
Pasal 38 Cuti Akademik
1. Cuti akademik membebaskan mahasiswa dari kewajiban untuk mengikuti kegiatan akademik dan tidak dihitung dalam masa studi mahasiswa 2. Kategori cuti akademik adalah sebagai berikut: a. Cuti
karena pengajuan mahasiswa yang bersangkutan atau
karena sakit (Pasal 38 Ayat 1) b. Cuti karena sanksi yang mengakibatkan dicutikan, yaitu: keterlambatan dan kelalaian tidak melakukan registrasi ulang; tidak mengembalikan berkas registrasi ulang hingga batas waktu; serta tidak membayar biaya kuliah sesuai jadwal autodebet (kecuali ada dispensasi / kebijakan yang diatur lebih lanjut).
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
38 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
3. Syarat pengajuan cuti akademik: a. Mahasiswa telah mengikuti kegiatan akademik minimal 2 (dua) semester berturut-turut, kecuali karena sakit b. Batas waktu untuk cuti akademik berakhir sesuai dengan waktu yang ditetapkan c. Cuti akademik maksimum adalah 4 (empat) semester tidak berurutan, 2 (dua) semester berurutan selama masa studi d. Pengajuan permohonan cuti paling lambat 4 (empat) minggu sebelum jadwal daftar ulang berakhir e. Mahasiswa yang telah menyelesaikan cuti akademik wajib melakukan daftar ulang dengan melampirkan salinan surat ijin cuti, salinan kwitansi herregistrasi/SPP semester terakhir (sebelum cuti) dan surat persetujuan aktif kembali yang disampaikan secara tertulis oleh jurusan melalui Bagian Akademik dan Kemahasiswaan POLIJE. 4. Mahasiswa yang mengambil cuti akademik dapat melaksanakan ketentuan sebagai berikut: a. Mengajukan permohonan cuti ke Direktur dan sudah disetujui oleh orang tua / wali ke Ketua Jurusan yang bersangkutan serta didisposisi oleh Wakil Direktur Bidang Akademik untuk diregistrasi di PDPT sebagai mahasiswa cuti b. Surat ijin dikeluarkan oleh Direktur / Wakil Direktur Bidang Akademik.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
39 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
5. Mahasiswa yang tidak melaksanakan ketentuan cuti sebagaimana yang telah diatur diatas, dinyatakan sebagai mahasiswa NON AKTIF.
BAB XIII KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 39 Penafsiran dan Peraturan Tambahan
1. Dalam hal keragu-raguan atas Peraturan Akademik ini, Direktur berhak membuat kebijakan sesuai peraturan yang berlaku setelah berkonsultasi dengan unsur pimpinan lainnya 2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Akademik ini akan diatur tersendiri.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
40 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
BAB XIV PENUTUP
Pasal 40 Penutup
1. Dengan diberlakukannya Peraturan Akademik ini, maka Peraturan Akademik sebelumnya dinyatakan tidak berlaku 2. Peraturan Akademik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.
Ditetapkan di Pada Tanggal Direktur,
: Jember : 23 Juni 2016
Ir. Nanang Dwi Wahyono, MM NIP. 195908221988031001 Tembusan Yth: 1.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
2.
Direktorat Jenderal Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
3.
Sekretariat Direktorat Jenderal Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
4.
Inspektorat Jenderal Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
5.
Wakil Direktur Politeknik Negeri Jember
6.
Ketua Jurusan di Lingkungan Politeknik Negeri Jember.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
41 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
PERATURAN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Batasan dan Definisi
Dalam Peraturan Kemahasiswaan Politeknik Negeri Jember yang dimaksud dengan: 1. Politeknik Negeri Jember yang selanjutnya disebut POLIJE adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi dan berkedudukan di Jember Jawa Timur 2. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan aktif di POLIJE 3. Tujuan
pembinaan
kemahasiswaan
di
POLIJE
adalah
menghasilkan mahasiswa yang bertaqwa, cerdas dan berkarakter 4. Kegiatan Kemahasiswaan adalah kegiatan mahasiswa yang dilaksanakan di luar kegiatan akademik yang meliputi kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
42 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
5. Organisasi kemahasiswaan adalah satuan kegiatan kemahasiswaan yang terwadahi dalam Keluarga Mahasiswa – Politeknik Negeri Jember
(disingkat
Permusyawaratan
KM-Polije) Mahasiswa
yang
terdiri
(MPM),
dari
Badan
Majelis Eksekutif
Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) , Himpunan Mahasiswa
Jurusan
(HMJ),
sebagai
wahana
dan
sarana
pengembangan diri mahasiswa 6. Kegiatan Ko-kurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang berdasarkan pada pengembangan penalaran, keprofesian atau keilmuan sesuai dengan bidang studi 7. Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang berdasarkan pada pengembangan minat/bakat, kegemaran dan kesejahteraan mahasiswa 8. Pembinaan kegiatan kemahasiswaan dilaksanakan oleh Pembina, Pembimbing, dan Pendamping serta unsur pendukung 9. Pembina kegiatan Kemahasiswaan adalah : Wakil Direktur bidang Kemahasiswaan, Wakil Direktur bidang Akademik, Wakil Direktur bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Ketua Jurusan,
Kepala
Bagian
Administrasi
Akademik
dan
Kemahasiswaan, Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan 10. Pembimbing UKM adalah staf pengajar yang ditetapkan oleh Direktur
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
43 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
11. Pendamping UKM adalah staf administrasi atau petugas lain yang ditetapkan oleh Direktur.
BAB II ORGANISASI KEMAHASISWAAN Organisasi kemahasiswaan POLIJE merupakan satuan kegiatan kemahasiswaan yang menganut asas terbuka, tidak diskriminatif, nirlaba, mandiri, adil, kekeluargaan, efektif, efisien dan transparan.
Pasal 2 Bentuk Organisasi
1. Bentuk organisasi kemahasiswaan POLIJE adalah KM-Polije yang terdiri dari Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), yang membawahi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) 2. Organisasi kemahasiswaan berperan sebagai wahana dan sarana pengembangan diri (soft skills) untuk membentuk mahasiswa yang berkarakter 3. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) merupakan unit organisasi kemahasiswaan yang berperan sebagai lembaga legislatif
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
44 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
yang berfungsi menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa serta menetapkan garis garis besar program kegiatan mahasiswa 4. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), merupakan unit organisasi kemahasiswaan
yang
berperan
sebagai
lembaga
ekskutif
mahasiswa POLIJE yang berfungsi melaksanakan kegiatan kemahasiswaaan bidang penalaran, minat &/ bakat, kesejahteraan mahasiswa dan pengabdian kepada masyarakat 5. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) merupakan unit organisasi kemahasiswaan
yang
bersifat
ko-kurikuler
sesuai
dengan
jurusannya 6. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan unit organisasi kemahasiswaan bersifat ekstra-kurikuler 7. Kelompok Kegiatan Khusus Mahasiswa merupakan unit kegiatan kemahasiswaan yang berada
di
bawah
HMJ/UKM,
yang
melakukan suatu kegiatan spesifik.
Pasal 3 Pembentukan dan Pembubaran Organisasi
1. Organisasi kemahasiswaan diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh POLIJE
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
45 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
2. Derajat kebebasan dan mekanisme tanggung jawab organisasi terhadap POLIJE ditetapkan melalui kesepakatan antara mahasiswa dengan Direktur dengan tetap berpedoman bahwa Direktur merupakan
penanggung
jawab
segala
kegiatan
yang
mengatasnamakan POLIJE 3. Pembentukan UKM baru dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan usulan mahasiswa melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dengan persetujuan Direktur 4. Apabila terdapat penyimpangan dari tujuan atau dipandang sudah tidak diperlukan lagi, HMJ/UKM dibekukan atau dibubarkan sesuai dengan ketetapan Direktur.
Pasal 4 Pembinaan 1. Pembina Keluarga Mahasiswa – Politeknik Negeri Jember (KMPolije) adalah: a. Direktur b. Wakil Direktur c. Ketua Jurusan d. Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan e. Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan 2. Pembina HMJ adalah Ketua Jurusan yang ditetapkan oleh Direktur
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
46 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
3. Pembimbing UKM adalah Staf Pengajar yang ditetapkan oleh Direktur 4. Pendamping HMJ adalah Staf Administrasi atau Teknisi yang ditetapkan oleh Direktur 5. Pendamping UKM adalah Staf Administrasi atau Teknisi yang ditetapkan oleh Direktur 6. Pelaksanaan Kegiatan organisasi kemahasiswaan tunduk kepada peraturan dan perundangan yang berlaku serta bertanggungjawab pada Pimpinan POLIJE 7. Apabila terjadi pelanggaran dalam penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan, maka pimpinan POLIJE mengambil tindakan berupa: a. Teguran dan peringatan b. Menghentikan kegiatan yang berlangsung c. Penggantian Pengurus d. Pembekuan Organisasi e. Pembubaran Organisasi 8. Organisasi
kemahasiswaan
dalam
menjalankan
tugas
dan
fungsinya, berkewajiban untuk menjaga dan membantu kelancaran pelaksanaan proses pendidikan serta menjaga nama baik dan wibawa POLIJE.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
47 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
BAB III KEGIATAN KEMAHASISWAAN Pasal 5 Pengenalan Kehidupan Kampus
1. Pengenalan Kehidupan Kampus adalah kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa baru POLIJE 2. Pengenalan Kehidupan Kampus bertujuan untuk mempercepat proses adaptasi mahasiswa baru dalam kegiatan akademik dan non akademik di perguruan tinggi 3. Pengenalan kehidupan kampus dilaksanakan oleh panitia yang ditetapkan oleh Direktur POLIJE 4. Sertifikat digunakan
peserta sebagai
kegiatan
pengenalan
prasyarat
dalam
kehidupan mengikuti
kampus kegiatan
kemahasiswaan di POLIJE 5. Mahasiswa yang tidak memenuhi kriteria evaluasi kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus, wajib mengikuti kegiatan yang sama pada tahun berikutnya 6. Sertifikat digunakan sebagai prasyarat pendaftaran Yudisium.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
48 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 6 Pengembangan Soft skills dan Pembentukan Karakter
1. Kegiatan Kemahasiswaan merupakan wahana penting dalam pengembangan soft skills dan pembentukan karakter 2. Organisasi
dan
kegiatan
Kemahasiswaan
POLIJE
harus
dimanfaatkan secara maksimal untuk pengembangan soft skills dan pembentukan karakter 3. Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan pengembangan soft skills dan pembentukan karakter yang diselenggarakan POLIJE.
Pasal 7 Bidang Kegiatan Kegiatan kemahasiswaan meliputi bidang penalaran dan keilmuan, minat dan bakat, kesejahteraan mahasiswa, dan pengabdian kepada masyarakat: 1. Bidang penalaran dan keilmuan: a. Pertemuan ilmiah b. Kegiatan kompetitif dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi c. Pelatihan Keterampilan sesuai bidang keilmuan
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
49 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
2. Bidang minat dan bakat: a. Olahraga b. Kesenian c. Kegiatan Kepramukaan d. Kegiatan Resimen Mahasiswa (Menwa) e. Pers dan Jurnalistik Mahasiswa f. Kepecinta-alaman 3. Bidang Kesejahteraan Mahasiswa: a. Perkoperasian b. Kerohanian c. Kewirausahaan 4. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat a. Bakti sosial b. Kemah bakti c. Aksi Sosial d. Penyuluhan e. Korps Sukarela
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
50 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
BAB IV TUJUAN POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pasal 8 Tugas pokok dan fungsi MPM
Tugas pokok dan fungsi MPM adalah: 1. Menetapkan AD/ART MPM 2. Menetapkan garis-garis besar kegiatan kemahasiswaan 3. Menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa 4. Bersama BEM dapat memberi dasar pertimbangan untuk pembekuan atau penutupan UKM 5. Melaksanakan Pengawasan dan Evaluasi Program Kerja BEM 6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan program kerja kepada Direktur melalui Wakil Direktur bidang Kemahasiswaan
Pasal 9 Tugas Pokok dan Fungsi BEM Tugas pokok dan fungsi BEM adalah : 1. Menetapkan
AD/ART BEM, yang didalamnya tercantum visi,
misi, tujuan dan mekanisme organisasi berbasis pembentukan karakter mahasiswa PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
51 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
2. Menetapkan garis-garis besar kegiatan kemahasiswaan bersama MPM 3. Melaksanakan Pemilu Raya Mahasiswa 4. Mengesahkan Program Kerja UKM dan HMJ 5. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan UKM dan HMJ 6. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi program kerja UKM dan HMJ 7. Melaksanakan ketetapan-ketetapan MPM 8. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan program kerja kepada MPM.
Pasal 10 Tugas pokok dan fungsi UKM dan HMJ
1. Menetapkan AD/ART UKM/HMJ 2. Menetapkan Program Kerja UKM/HMJ 3. Melaksanakan Program Kerja yang telah ditetapkan 4. Melakukan Pengawasan Kegiatan Anggota 5. Melakukan evaluasi dan melaporkan pertanggungjawaban kegiatan kepada Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
52 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
BAB V STANDAR PROSEDUR KEGIATAN Pasal 11 Jenis Kegiatan
1. Kegiatan Rutin Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang terencana dan terstruktur dalam satu periode kepengurusan sesuai dengan program kerja yang disusun secara periodik berdasarkan visi misi dan tujuan organisasi 2. Kegiatan Insidental Kegiatan insidental merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar program kerja yang telah ditetapkan.
Pasal 12 Prosedur Pengusulan dan Pelaksanaan Kegiatan
1. Semua kegiatan kemahasiswaan rutin yang akan dilaksanakan harus mengikuti prosedur sebagai berikut: a. Membuat Proposal Induk untuk satu Periode Kepengurusan
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
53 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
b. Mengajukan usulan kegiatan (proposal) dengan format yang telah ditentukan, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan kegiatan berdasarkan Proposal Induk c. Proposal pada butir (b) ditandatangani oleh ketua pelaksana, BEM, pembina/ pembimbing UKM/HMJ selanjutnya diajukan kepada Wakil Direktur bidang Kemahasiswaan melalui Sub Bagian Kemahasiswaan untuk mendapatkan persetujuan d. Untuk kegiatan yang bersifat insidental akan diatur secara khusus. 2. Kegiatan dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Waktu, tempat, dan peserta pelaksanaan kegiatan tidak mengganggu kegiatan rutin akademik dan ko-kurikuler. b. Tidak mengganggu ketertiban, keamanan dan lingkungan kampus c. Tidak bertentangan dengan atmosfir akademik, adat istiadat, agama, sosial dan budaya masyarakat. 3. Pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Setelah pelaksanaan kegiatan, panitia diwajibkan menyerahkan laporan pertanggungjawaban secara tertulis b. Pertanggungjawaban
kegiatan
harus
dilaporkan
kepada
pimpinan POLIJE atau pejabat yang ditunjuk, selambatlambatnya 10 (sepuluh) hari setelah kegiatan selesai
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
54 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
c. UKM dan HMJ tidak boleh mengajukan kegiatan baru sebelum menyelesaikan laporan pertanggungjawaban dari kegiatan sebelumnya.
BAB VI TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMBINA, PEMBIMBING ORGANISASI KEMAHASISWAAN DAN UNSUR PENDUKUNG Pasal 13 Tugas Pokok dan Fungsi Pembina Organisasi Kemahasiswaan
1. Memberi arahan dan petunjuk agar organisasi kemahasiswaan dapat berjalan dengan baik 2. Memfasilitasi perijinan dan administrasi pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan 3. Memonitor,
mengevaluasi,
mengubah
atau
menghentikan
pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan 4. Menegur,
membekukan
dan
membubarkan
kemahasiswaan di POLIJE bila terjadi penyimpangan.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
organisasi
55 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 14 Tugas Pokok dan Fungsi Pembimbing UKM/HMJ
1. Memberi arahan dan petunjuk agar kegiatan UKM/HMJ dapat berjalan dengan baik 2. Memberi bimbingan kegiatan yang dilaksanakan baik secara teknis maupun secara administrasi UKM/HMJ 3. Memberikan pertimbangan pelaksanaan kegiatan UKM/HMJ kepada Pembina 4. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UKM/HMJ 5. Pembimbing dapat mengusulkan pendamping untuk mendampingi pelaksanaan kegiatan UKM/HMJ 6. Bertanggungjawab kepada Direktur melalui Wakil Direktur bidang Kemahasiswaan
terhadap
seluruh
pelaksanaan
kegiatan
UKM/HMJ.
Pasal 15 Tugas Pokok dan Fungsi Pendamping UKM/HMJ
1. Mendukung pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan supaya dapat berjalan dengan lancar 2. Memberikan pendampingan secara teknis operasional kegiatan UKM/HMJ
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
56 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
3. Melaksanakan tugas
yang didelegasikan
oleh pembimbing
UKM/HMJ.
BAB VII FASILITAS, SARANA DAN PRASARANA Pasal 16
1. Sarana dan prasarana milik POLIJE dapat digunakan untuk menunjang kegiatan
kemahasiswaan yang meliputi aula, ruang
kelas, sekretariat, poliklinik, laboratorium, workshop, lapangan dan gedung olah raga, kendaraan, sarana ibadah, peralatan audio visual, fasilitas kesenian serta fasilitas lainnya selama tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan kegiatan akademik di POLIJE 2. Prosedur dan pertanggung jawaban penggunaan fasilitas, sarana dan prasarana sesuai aturan yang berlaku di POLIJE.
Pasal 17 Pendanaan Kegiatan
1. Dana kegiatan kemahasiswaan berasal dari anggaran DIPA POLIJE, swadana, sponsor atau sumber lain yang tidak mengikat
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
57 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
2. Distribusi pendanaan kegiatan kemahasiswaan diatur oleh Wakil Direktur bidang kemahasiswaan 3. Prosedur pengajuan dana kegiatan diatur sebagi berikut: a. Mengajukan surat permohonan yang diketahui oleh pembimbing UKM/HMJ dan ditujukan kepada Wakil Direktur bidang kemahasiswaan b. Surat permohonan dilampiri dengan Usulan Kegiatan yang telah disetujui oleh pembimbing UKM/HMJ dan pembina kegiatan kemahasiswaan c. Pertanggungjawaban terhadap penggunaan dana kegiatan harus diselesaikan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah berakhirnya kegiatan.
Pasal 18 Sponsor Kegiatan
1. Pendanaan kegiatan kemahasiswaan dapat dibantu oleh sponsor dari pihak luar POLIJE 2. Sponsor kegiatan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Merupakan kerjasama yang saling menguntungkan b. Tidak untuk kepentingan Partai Politik dan Organisasi Massa c. Tidak berasal dari perusahaan produk ilegal dan terlarang
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
58 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
d. Tidak berasal dari perusahaan produk yang berkonotasi pornografi e. Tidak berasal dari perusahaan produk minuman keras. 3. Pemasangan atribut sponsor harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Mendapat
ijin
tertulis
dari
Wakil
Direktur
bidang
kemahasiswaan b. Ditempatkan pada lokasi yang sudah ditetapkan dan tidak mengganggu ketertiban, keindahan, dan kebersihan.
BAB VIII KEWAJIBAN DAN LARANGAN
Pasal 19 Kewajiban
Setiap mahasiswa berkewajiban: 1. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian 2. Menjunjung tinggi nama baik almamater 3. Mentaati peraturan dan prosedur kesehatan serta keselamatan kerja yang berlaku di POLIJE 4. Ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana POLIJE dari kerusakan dan kehilangan
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
59 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
5. Melaksanakan tugas-tugas akademik dan non-akademik dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab 6. Berpenampilan sopan, bersih, rapi, dan tidak melanggar peraturan selama
melaksanakan
kegiatan
akademik
dan
kegiatan
kemahasiswaan, antara lain: a. Memakai celana panjang serta kemeja atau kaos berkerah dan berlengan b. Memakai rok panjang sampai dengan di bawah lutut (untuk wanita) c. Berambut pendek tidak melewati kerah (untuk pria) d. Bersepatu (tidak pakai sandal atau sepatu yang dijadikan sandal, atau sepatu sandal) e. Tidak boleh memakai aksesoris berlebihan yang dapat mengganggu komunikasi dan identifikasi dalam kegiatan akademik dan kemahasiswaan. 7. Bersikap dan bertingkah laku baik dan sopan 8. Segera melaporkan kepada POLIJE atau tim yang ditunjuk apabila mengetahui ada pelanggaran peraturan, gangguan atau hal-hal lain yang meragukan atau membahayakan POLIJE.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
60 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 20 Larangan
Setiap Mahasiswa POLIJE dilarang: 1. Makan, minum, dan merokok dalam kelas, laboratorium atau bengkel kerja selama kegiatan akademik berlangsung 2. Memiliki, membawa, menyimpan, memperjual-belikan dan/atau menggunakan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropik, Zat Adiktif) 3. Membawa, menyimpan, menggunakan atau memperdagangkan senjata tajam atau senjata api, bahan peledak, atau alat/benda lain yang membahayakan 4. Berperilaku dan/atau mengucapkan kata-kata tidak sopan yang merugikan orang lain 5. Melakukan perjudian 6. Mencuri, merusak atau mengubah serta menghilangkan fasilitas POLIJE 7. Melakukan tindak pidana 8. Terlibat kegiatan politik praktis dan atau demonstrasi 9. Menganiaya dan/atau melakukan ancaman terhadap orang lain 10. Melakukan perbuatan asusila 11. Memalsukan dan atau menyalahgunakan surat atau dokumen POLIJE
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
61 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
12. Mengganggu mahasiswa lain yang sedang melaksanakan kegiatan organisasi kemahasiswaan 13. Melakukan kegiatan kemahasiswaan yang melibatkan unsur dari luar kampus tanpa seizin pimpinan POLIJE 14. Melakukan kegiatan kemahasiswaan melebihi jam 23.00 kecuali atas izin dari pimpinan POLIJE. Pasal 21 Sanksi
Pelanggaran terhadap larangan dikenakan sanksi dalam bentuk hukuman disiplin oleh pimpinan POLIJE.
Pasal 22 Hukuman
Tingkat dan bentuk hukuman disiplin: 1. Tingkat hukuman disiplin terdiri dari: a. Hukuman disiplin ringan berupa peringatan lisan dan peringatan tertulis b. Hukuman disiplin sedang berupa diberhentikan sementara c. Hukuman
disiplin
mahasiswa.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
berat
berupa
diberhentikan
sebagai
62 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
2. Bagi mahasiswa yang mendapatkan hukuman disiplin ringan dan atau sedang sampai 2 (dua) kali, maka akan diberlakukan sanksi hukuman disiplin yang lebih berat.
BAB IX PENDIDIKAN KARAKTER MAHASISWA
Pasal 23 Pendidikan Karakter Mahasiswa
1. Pendidikan Karakter merupakan Usaha Sadar dan Terencana dalam menanamkan Nilai-nilai sehingga terinternalisasi dalam diri Mahasiswa yang mendorong dan mewujud dalam sikap dan perilaku baik 2. POLIJE wajib memberikan Pendidikan Karakter kepada seluruh mahasiswa 3. Model Pendidikan karakter akan disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan di POLIJE 4. Pelaksanaan Pendidikan karakter akan diatur dalam peraturan tersendiri.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
63 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 24 Kedisiplinan Mahasiswa
1. Mahasiswa wajib menegakkan disiplin dengan mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di POLIJE 2. Pembinaan dan penegakan kedisiplinan mahasiswa dilaksanakan oleh Tim yang ditunjuk Direktur 3. Tim dalam ayat 2 berkedudukan di bawah Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan yang diketuai oleh dosen dan beranggotakan dosen dan/atau karyawan POLIJE 4. Tim dalam ayat 2 berwenang untuk memanggil, memeriksa, dan mengevaluasi
mahasiswa
yang
melanggar
peraturan
kemahasiswaan berdasarkan hasil temuan tim maupun laporan pihak lain 5. Tim dalam ayat 2 berwenang untuk memberikan rekomendasi kepada Direktur berupa sanksi atau pemulihan nama baik.
Pasal 25 Bimbingan dan Konseling
1. Bimbingan dan Konseling adalah layanan dalam masalah-masalah psikologis untuk mendukung dan meningkatkan prestasi serta pembinaan karakter mahasiswa
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
64 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
2. Bimbingan dan Konseling dilaksanakan oleh tim yang ditunjuk oleh Direktur 3. Tim Bimbingan dan Konseling diketuai seorang dosen yang beranggotakan dosen dan atau karyawan POLIJE dibantu oleh tenaga ahli dari luar POLIJE .
BAB X KESEJAHTERAAN MAHASISWA
Pasal 26 Beasiswa
Beasiswa adalah dana bantuan pendidikan untuk menunjang proses belajar mahasiswa POLIJE yang memenuhi persyaratan. 1. Maksud dan tujuan pemberian beasiswa antara lain: a. Mendorong prestasi akademik mahasiswa b. Membantu biaya studi mahasiswa c. Meningkatkan kecintaan terhadap almamater. 2. Beasiswa dapat diberikan kepada mahasiswa untuk kategori berikut: a. Berprestasi akademik b. Kurang mampu secara ekonomi c. Berprestasi dan/atau aktif dalam kegiatan kemahasiswaan.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
65 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
3. Dana beasiswa dapat berasal dari pemerintah pusat dan daerah, POLIJE, yayasan, perusahaan swasta nasional maupun asing, perorangan, dan lain-lain 4. Persyaratan, nilai nominal, jangka waktu, dan ketentuan lain pemberian beasiswa diatur berdasarkan kesepakatan POLIJE dengan pemberi beasiswa.
Pasal 27
1. Mahasiswa yang berhak mengajukan beasiswa adalah: a. Mahasiswa aktif POLIJE b. Tidak terkena sanksi akademik maupun administratif c. Tidak sedang menerima beasiswa lain atau ikatan dinas d. Memenuhi persyaratan dan lolos seleksi penilaian. 2. Ketentuan dan persyaratan lain diatur tersendiri dalam suatu pedoman yang diterbitkan oleh Politeknik.
Pasal 28
Penerima beasiswa wajib: 1. Berperilaku baik dan tidak melanggar peraturan di POLIJE 2. Meningkatkan prestasi akademik
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
66 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
3. Melaporkan hasil studi pada setiap akhir semester kepada Direktur melalui Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan 4. Memenuhi kewajiban lain yang ditetapkan oleh POLIJE dan pemberi beasiswa.
Pasal 29
Beasiswa dihentikan jika penerima beasiswa: 1. Meninggal dunia 2. Telah menyelesaikan studi di Politeknik 3. Melanggar ketentuan atau peraturan/tata tertib yang berlaku di Politeknik 4. Tidak aktif dan/atau tidak terdaftar sebagai mahasiswa Politeknik 5. Melakukan cuti akademik 6. Prestasi akademik menurun 7. Tidak naik tingkat atau melampaui semester yang ditentukan 8. Terbukti menerima beasiswa atau ikatan dinas dari pihak lain 9. Terbukti data permohonan beasiswa diisi secara tidak benar.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
67 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 30 Asuransi Kesehatan dan Kecelakaan
Asuransi kesehatan dan kecelakaan merupakan salah satu bentuk jaminan
pembiayaan
bagi
seluruh mahasiswa
POLIJE
yang
mengalami sakit, meninggal dan/atau kecelakaan.
Pasal 31
1. Untuk melaksanakan jaminan pembiayaan sesuai pasal 30, POLIJE bekerja sama dengan perusahaan asuransi. 2. Santunan asuransi dapat diberikan kepada mahasiswa yang mengalami musibah sesuai dengan ketentuan dari perusahaan asuransi yang ditunjuk.
Pasal 32 Koperasi Mahasiswa
1. Koperasi mahasiswa dikembangkan dengan tujuan untuk mewadahi mahasiswa belajar dan berlatih di bidang perkoperasian 2. Setiap mahasiswa dapat menjadi anggota koperasi mahasiswa POLIJE
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
68 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
3. Dana untuk mengembangkan koperasi mahasiswa diambil dari simpanan pokok anggota dan dana kemahasiswaan yang bersumber dari anggaran POLIJE 4. Pengurus Koperasi dipilih melalui Rapat Anggota Koperasi Mahasiswa sesuai dengan mekanisme dan ketentuan AD dan ART Koperasi Mahasiswa 5. Pembinaan Koperasi Mahasiswa dilakukan oleh POLIJE melalui Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan.
Pasal 33 Kerohanian
1. Kegiatan kerohanian ditujukan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan mahasiswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2. Kegiatan kerohanian meliputi kegiatan keagamaan yang sesuai dengan suasana akademik dan ketentuan yang berlaku 3. Setiap
jenis
mendapatkan
kegiatan
kerohanian
persetujuan
Kemahasiswaan.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
dari
yang
Wakil
dilakukan Direktur
harus Bidang
69 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 34 Pemberian Penghargaan
Mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik dan non akademik serta memenuhi persyaratan dapat diberikan penghargaan.
Pasal 35
Pemberian penghargaan dapat diberikan kepada: 1. Mahasiswa yang terpilih sebagai mahasiswa berprestasi di tingkat POLIJE 2. Mahasiswa terbaik di setiap Program Studi 3. Mahasiswa yang telah meraih prestasi non akademik baik di dalam dan/atau di luar POLIJE 4. Fungsionaris organisasi kemahasiswaan yang berprestasi dalam organisasi kemahasiswaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 36
Pemilihan dan penentuan mahasiswa berprestasi dilakukan setiap tahun akademik oleh tim yang ditunjuk oleh Direktur.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
70 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
Pasal 37
Bentuk penghargaan yang diberikan POLIJE dapat berupa: 1. Piagam Penghargaan, plakat, vandel atau bentuk cindera mata lainnya 2. Bantuan kesejahteraan berupa tabungan atau beasiswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku 3. Mengikutsertakan dalam seleksi mahasiswa berprestasi ke tingkat yang lebih tinggi 4. Mengikutsertakan sebagai delegasi dalam berbagai bentuk kegiatan baik tingkat regional, nasional maupun internasional.
Pasal 38 Asrama Mahasiswa
1. Asrama mahasiswa POLIJE merupakan fasilitas kesejahteraan mahasiswa yang mempunyai fungsi sebagai salah satu sarana penunjang pendidikan 2. Penghuni adalah mahasiswa yang memenuhi persyaratan dan mendapatkan Surat Izin Menempati Asrama yang diterbitkan oleh Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan 3. Pengelolaan asrama mahasiswa dilaksanakan oleh tim yang ditunjuk oleh Direktur POLIJE.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
71 PEDOMAN PENDIDIKAN 2016
BAB XI PENUTUP
Ketentuan teknis pelaksanaan yang belum tercantum dalam peraturan ini akan diatur dalam pedoman khusus yang diterbitkan oleh POLIJE.
Peraturan Kemahasiswaan POLIJE berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.
Ditetapkan di Pada Tanggal Direktur,
: Jember : 23 Juni 2016
Ir. Nanang Dwi Wahyono, MM NIP. 195908221988031001 Tembusan Yth: 1.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
2.
Direktorat Jenderal Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
3.
Sekretariat Direktorat Jenderal Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
4.
Inspektorat Jenderal Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
5.
Wakil Direktur Politeknik Negeri Jember
6.
Ketua Jurusan di Lingkungan Politeknik Negeri Jember.
PEDOMAN PENDIDIKAN 2016