JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-8
1
Perancangan Web Untuk Pengelolaan Mass Customization Produk Gitar Elektrik PT. Indocitratama Adhitya Dwijayantho, Imam Baihaqi, ST, M.Sc., Ph.D. Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Klampis Indah No.88, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected];E-mail:
[email protected]
Abstrak— Mass customization adalah sebuah paradigma baru dalam proses produksi dan pemasaran produk yang menggantikan paradigma yang telah dikenal lama sebelumnya yaitu mass production. Dimana di era internet yang begitu mendominasi dalam proses bisnis modern maka untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin kompleks dibutuhkan sebuah pendekatan baru dalam prosesnya untuk menjawab tantangan yang makin kompetitif. Pada masscustomization, terdapat banyak variasi baik dalam fitur maupun komponen penyusun produk tersebut. Tantangan yang terdapat dalam mass customization adalah bagaimana merancang sebuah sistem terintegrasi yang fleksibel, baik dalam proses perancangan desain produk maupun sistem produksinya, yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin menginginkan kecepatan dalam perolehannya (delivery ontime). Dibutuhkan pendekatan yang mampu mengelompokkan produk maupun layout produksi dengan pendekatan Group Technology. Selain itu diperlukan pula pendekatan modular design untuk menganalisa dan memberikan solusi atas produk-produk yang kompleks. E-commerce sebagai salah satu evolusi di bidang pemasaran mendukung upaya untuk merancang suatu sistem database produk yang terintegrasi langsung dengan proses pemasaran melalui web. Selain itu pada proses desain produk dan website perlu dipertimbangkan pula voice of customer yang mampu diidentikasi dengan Quality Function Deployment (QFD). Sebagai perbaikan dari model bisnis perusahaan yang telah dibangun sebelumnya maka dalam penelitian ini akan diidentifikasi permasalahan yang dapat ditemukan solusi perbaikan untuk kegiatan bisnis perusahaan. Kata Kunci—mass customization, group technology, e-commerce, modular design, quality function deployment (QFD) PENDAHULUAN
P
ERKEMBANGAN internet yang sangat dominan di dunia saat ini memberikan perubahan dalam segala aspek. Pengaruh yang berarti dari internet terdapat dalam lingkup hubungan bisnis pemasaran karena memungkinkan perusahaan melakukan aktivitas bisnis secara online (Temporal dan Lee 2000, hal 7). Menurut Tjiptono dkk (2008), secara garis besar, terdapat lima faktor pemicu perubahan utama (5 C) yang memainkan peranan penting dalam mempengaruhi perkembangan pasar, di antaranya Customers, Company, Competition, Collaborators, dan Change. Perubahan yang
terjadi pada pemasaran produk gitar elektrik adalah mengarah ke kustomisasi produk secara masal (mass customization), dimana konsumen lebih kritis terhadap banyaknya produk yang ditawarkan dan ingin ikut ambil bagian dalam beberapa prosesnya. Mereka menuntut setidaknya lima hal (5E) yang terdiri atas (Tjiptono, 2000b): (1) Extra value (produk berkualitas; harga yang fair; fleksibilitas dalam desain, spesifikasi, dan kapabilitas produk, serta sistem pembayaran; layanan tambahan; dan kecepatan penyampaian); (2) Experiences (pengalaman berkesan dan memori tak terlupakan, baik sebelum, saat, maupun sesudah transaksi pembelian); (3) Expert information (informasi yang bernilai tambah dan tidak melulu komersial yang ‘didiktekan’ oleh produsen); (4) Electronic solution (solusi atas masalahmasalah pelanggan secara real-time, online, interaktif, dan 24 jam sehari); dan (5) Empowerment (perlindungan terhadap hak-hak konsumen dan peran aktif konsumen sebagai prosumers atau mitra aktif produsen). Dalam menjawab selera konsumen tentang kustomisasi suatu produk ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Menurut Zipkin, Paul (2001), batasan kustomisasi masal adalah sebagai berikut: (1) Membutuhkan fleksibilitas yang tinggi dalam teknologi produksi, (2) Membutuhkan sistem yang terperinci untuk mendapatkan apa yang konsumen inginkan dan butuhkan, (3) Membutuhkan sistem logistik yang secara langsung dapat diakses untuk menjawab apa yang diminta oleh konsumen, (4) Banyak orang tidak bersedia membayar produk yang dikustomisasi seluruhnya. Salah satu hasil revolusi dari internet adalah ecommerce. Electronic commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan, transfer, pertukaran produk, jasa, dan atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet (Turban, dkk, 2004). Penggunaan e-commerce bisa meningkatkan peluang penjualan bagi penjual dan meningkatkan peluang pembelian bagi pembeli. PT Indocitratama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, khususnya di bidang pembuatan gitar elektrik. Salah satu permasalahan yang terdapat pada PT Indocitratama yang proses produksinya bersifat job order yang mempunyai ciri produk make to order ialah menentukan waktu penyelesaian produk dan menentukan biaya produksi. Selain itu produk yang dipesan oleh konsumen
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-8 mempunyai spesifikasi yang berbeda-beda dari apa yang pernah dibuat atau diproduksi. Seringkali, konsumen hanya memberikan informasi yang minim mengenai spesifikasi produk yang dipesan. Problem dan tantangan yang makin kompleks dihadapi oleh PT. Indocitratama, karena kecenderungan para konsumen yang mengarah ke kostumisasi produk (mass customization), dimana terdapat peningkatan variasi dari produk yang diminta, namun jumlah tiap variasi dari produk yang dipesan lebih sedikit atau menurun. Permasalahan lain yang terkait dengan variasi produk adalah perusahaan ini tidak mempunyai database untuk tiap produk-produk yang pernah dibuat. Banyak konsumen yang menginginkan produk gitar elektrik sesuai contoh produk yang pernah dibuat sebelumnya, namun hanya merubah atau menambah beberapa fitur yang telah ada. Database produk yang terdapat diperusahaan ini hanya berupa foto produk yang pernah dibuat, contoh produk gitar elektrik yang setengah jadi, maupun beberapa contoh produk kompetitor. Selain itu sistem produksi yang ada sekarang adalah sistem produksi dengan menggunakan beberapa mesin namun perpindahan antar prosesnya masih menggunakan cara manual (group machine cell with manual handling). Untuk itu sistem produksi yang ada perlu dikembangkan ke arah yang lebih fleksibel. Permasalahan lainnya adalah PT Indocitratama tidak mempunyai sistem pendukung penjualan yang secara online terintegrasi dengan sistem produksinya. Untuk menjawab kecenderungan permintaan yang semakin bervariasi dan penggunaan internet dalam lingkup bisnis modern, saat ini perkembangan sistem produksi lebih diperluas, selain meningkatkan produktivitas, sistem produksi juga dikembangkan lebih fleksibel terhadap perubahan spesifikasi produk yang dibuat antara lain dengan penggunaan standarisasi produk rancangan dan pengelompokkan ke dalam masing-masing part, komponen dan prosesnya. Sistem produksi yang ada pada perusahaan ini belum terintegrasi dengan persediaan, baik bahan baku (raw material) dan komponen-komponen penyusun produknya sehingga menyebabkan para supplier menjadi mitra yang pasif karena tidak mengetahui kebutuhan komponen dari produsen. Sehingga untuk menjawab kebutuhan konsumen yang semakin kompleks dibutuhkan sebuah sistem yang terintegrasi antara produsen dan konsumen, baik dalam hal sharing resource maupun data untuk memenuhi permintaan konsumen dengan lebih baik (delivery ontime). Dalam konsep untuk perbaikan pada sistem produksi dan sistem penjualan tersebut maka dilakukan pembuatan sistem perangkat lunak yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan perusahaan. Perangkat lunak yang dikembangkan dengan pendekatan Group Technology atau teknologi kelompok. Group Technology adalah suatu filosofi dalam proses manufaktur dimana part-part yang sama diidentifikasi dan dikelompokkan bersama-sama untuk mengambil keuntungan dari persamaan dalam desain dan produksi (Groover 2001, hal 523). Pendekatan lain yang digunakan untuk menjawab kebutuhan konsumen (voice of customer) adalah menggunakan Quality Function Deployment (QFD) untuk menjawab dua kebutuhan utama. Yang pertama yang
2 menjawab kebutuhan konsumen akan produk gitar elektrik kustom yang diinginkan dan dibutuhkan. Kedua adalah kebutuhan konten website yang mampu menarik perhatian konsumen dan to the point, sebagai contoh adalah website milik Dell Computer dan Ford. Sementara untuk pendekatan disisi desain produk, masalah desain dan standarisasi produk digunakan pendekatan modular design. URAIAN PENELITIAN A. Tahap Identifikasi Masalah Sebagai tahap awal dalam penelitian ini adalah tahap identifikasi masalah. Kemudian dari identifikasi masalah melakukan studi lapangan dan studi literatur. Pada studi lapangan yaitu melakukan observasi secara langsung untuk mengetahui kondisi nyata objek penelitian dan mengidentifikasi permasalahan. Dan pada studi literatur, dilakukan literatur review atas teori atau konsep yang mendasari metode penelitian yang digunakan dan melakukan critical review pada penelitian terdahulu. Setelah itu dilakukan identifikasi kebutuhan data yaitu menentukan data primer dan data sekunder yang dibutuhkan. B. Pengumpulan dan Pengolahan Data Tahap awal pengumpulan data adalah melakukan survey ke beberapa pabrikan gitar antara lain Stranough (Bandung), Stephallen Guitar (Sidoarjo), dan toko-toko musik seperti Diana musik (Yogyakarta), Nasional Jaya (Purwokerto), Melodia (Surabaya), Surabaya Musik (Surabaya) dengan melalui pengamatan langsung maupun wawancara sehingga dapat melakukan pembanding untuk pengembangan produk yang akan dilakukan. Tahap kedua pengumpulan data adalah melakukan wawancara dan branstorming dengan beberapa musisi, yaitu Agus Pindo (Gitaris Kananlima) dan Ipung Power (Power Metal). Hasil yang didapatkan dari wawancara perkembangan genre musik yang leih tersegmentasi yang memerlukan beberapa equipment khususnya gitar untuk disesuaikan dengan performance untuk memenuhi ekspektasi, Adanya kecenderungan konsumen untuk memilih produk yang dapat diubah sesuai seleranya (custom), Waktu penyelesaian pemesanan yang sangat jauh dari target, Kualitas produk yang tidak terstandarisasi, Visual prototype yang tidak tersedia di hampir semua pabrikan sebagai media komunikasi dan penjelasan yang lebih baik kepada konsumen, Terdapat perbedaan karakteristik produk gitar untuk genre musik yang berbeda dan diperlukan hardware yang berbeda untuk memenuhi ekspektasinya. Custom suatu produk gitar diperlukan untuk memenuhi ekspektasi seseorang ketika memainkan musik yang disukai atau dipilih, Finishing dan kualitas produk lokal yang ada di pasaran masih kurang baik, kepresisian dan kesimetrisan produk masih kurang baik. (Ukuran yang kurang akurat), finishing dan kualitas produk lokal yang ada di pasaran masih kurang baik, kepresisian dan kesimetrisan produk masih kurang baik (ukuran yang kurang akurat). Dari hasil wawancara tersebut diperoleh beberapa atribut antara lain:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-8
3
Tabel 1 Pembobotan kriteria subsektor industri pengolahan
Gambar 3. Pembuatan prototype 3 Dimensi
Pembangunan prototype produk meliputi pembuatan gambar prototype, pembuatan gambar 2 dimensi produk gitar tersebut, dan pembuatan gambar 3 dimensi pada produk gitar.
Tahap selanjutnya adalah pengguanan Quality Function Deployment (QFD) dalam menentukan atribut untuk perancangan kuisioner website dan produk gitar. Pembuatan House of Quality (HOQ) nntuk mencari keterkaitan voice of customer dan respon teknis yang dibutuhkan perusahaan baik dalam perancangan website maupun perancangan produk gitar elektrik.
Gambar 1. Pembuatan sketsa produk.
Gambar 4. HOQ untuk perancangan website
Gambar 2 Pembuatan prototype 2 Dimensi
Gambar 5. HOQ untuk perancangan product design. Hasil rekap dari HOQ untuk perancangan website dan perancangan prototype produk gitar/
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-8
4
Tabel 2. Hasil Rekap HOQ untuk perancangan website.
Entity Relationship Diagram untuk perancangan database website mass customization.
Tabel 2. Hasil Rekap HOQ untuk perancangan website. Gambar 7. Entity Relationship Diagram
Diagram use-case untuk pembuatan aktivitas pada website dapat dilihat pada gambar di bawah. Filter Comment
<< include >>
<< extend >> Masuk forum
Record Data Record Member
Mengirim pesan ke CS
Customer authentification Melakukan login
Melihat List Product
Maintain Katalog
Melihat spesifikasi
ADMIN
Tabel 3 Seri produk
Checkout << include >> << include >>
Melakukan transaksi << include >>
Record transaction
<< include >>
<< include >>
WEB CUSTOMER
Maintain database
<< include >>
Pengolahan data dilakukan dengan pendekatan modular design. Modular design digunakan untuk memetakan dan memecah produk utama ke dalam beberapa komponen untuk dilakukan perancangan database untuk prototype website mass customization. Hasil design modular dapat dilihat pada halaman lampiran A. Setelah itu dilakukan Group Technology untuk penggolongan dan pengklasifikasian setiap part ke dalam part family yang sama. Penggolongan ditunjukkan pada 16 tabel berikut. Berikut akan ditunjukkan ketiga tabel dari seluruh tabel diatas Penggolongan tiap seri produk
Add to Shopping cart Status Order
<< include >> Cancel
Menginputkan struk ATM << include >> Proses kustomisasi << include >> Customer authentification
TEAM R&D
Penggolongan body produk
Update Berita/artikel
Melihat Berita (news)
Tabel 4 Body produk Technical support
Gamhar 6. Model Use-Case untuk sistem penjualan online.
Penggolongan body produk Data modeling untuk website mengacu pada hubungan analisis database. Data produk terbaru Database update Database upload Database terbaru
Katalog terbaru Katalog produk Order
Bahan Updating katalog
ID Customer
Draft update Katalog update Katalog upload Filtering comment
Nomor Rekening Data Customer kustomisasi
Customer
Tabel 5 Bridge
comment
Pertanyaan CS
0
Website Mass Customization
Comment other postings FAQ customer service Technical supports Keberhasilan transaksi
Solusi pertanyaan Draft FAQ FAQ siap upload List berita/artikel Draft berita/artikel Artikel siap upload Order list Order siap proses Laporan transaksi Nomor transaksi Verifikasi transaksi Keberhasilan transaksi
C. Analisis dan Pembahasan IT
ID customer Solusi pertanyaan R&D Team
Gambar 6. DFD level 0 untuk website mass customization.
a. Pemunculan requirements Pada perancangan website mass customization, requirements diperoleh dari wawancara secara tidak resmi dengan beberapa responden melalui jejaring sosial, maupun wawancara secara langsung kepada beberapa responden yang sering mengakses website dan juga melalui pengamatan dari fitur yang dimiliki oleh beberapa situs website e-commerce dan merek gitar ternama secara garis besar.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-8 Terdapat lima atribut primer untuk perancangan requirements pada website mass customization yaitu, display (termasuk desain, layout dan tampilan), content (isi website), transaksi pembayaran (termasuk pengiriman), fasilitas layanan (terdapat layanan tambahan seperti forum dan akses email langsung), layanan bantuan, dan fasilitas layanan (menyangkut menu tambahan yaitu forum). Lima atribut ini kemudian diperluas hingga menjadi 26 atribut sekunder dan selanjutnya dikomposisikan ke dalam kuisioner. Pada requirements untuk produk gitar elektrik didapatkan dari hasil wawancara dua orang expert sebelumnya yaitu Ipung (Gitaris Power Metal) dan Agus Pindo (Gitaris Kanan Lima). Hasil wawancara khusus tersebut didapatkan tiga hal primer yang secara teknis mempengaruhi kualitas gitar secara keseluruhan antara lain menyangkut ergonomi, performance dan tampilan. Dari ketiga hal utama tadi kemudian didiferensiasikan menjadi 11 atribut yang selanjutnya digunakan sebagai bahan kuisioner untuk selanjutnya diambil data-data. b. Uji kecukupan data Penyebaran kuisioner dilakukan kepada populasi yang telah diketahui sebelumnya yaitu MABA Teknik Industri angkatan 2011 yang berjumlah 200 orang. Kuisioner yang disebarkan sebanyak 120 buah kuisioner. Dari hasil kalkulasi uji kecukupan data, kuisioner yang seharusnya disebarkan sebanyak 94, sedangkan kuisioner yang telah disebarkan sebanyak 120 dengan jumlah kuisioner yang benar terisi oleh responden sebanyak 116 buah. Uji Validasi Uji validasi dilakukan untuk mengetahui apakah kuisioner sudah dapat menggambarkan kondisi dari sistem yang sebenarnya. Uji validitas juga digunakan untuk mengetahu atribut mana yang valid. Pelaksanaannya dilakukan dengan menggunakan software Excell. Dari 116 kuisioner pendahuluan yang diuji, didapatkan df = 114, α = 0,05 dan R tabel didapatkan sebesar 0,1824. Dari seluruh atribut yang diuji baik dari kuisioner perancangan website mass customization maupun produk gitar, kesemua atribut menunjukkan nilai yang lebih besar dari R tabel, maka seluruh atribut kedua macam kuisioner tersebut dianggap valid. Uji Reliabilitas Pada uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah kuisioner memberikan hasil yang konsisten pada setiap jawabannya. Dengan menggunakan software SPSS diperoleh hasil Crobach's Alpha (R hitung) sebesar 0.892 untuk perancangan website customization dan 0,841 untuk perancangan produk gitar elektrik. Kedua nilai tersebut lebih besar dari R tabel, maka disimpulkan bahwa atribut yang valid tersebut dapat dipercaya dan diandalkan. c. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mempermudah dalam membaca hasil rekap kuisioner yang sebenarnya. Dan garafik yang digunakan dalam statistik deskriptif kali ini adalah pie chart dan histogram. Pie chart dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan identitas responden mulai dari usia, jenis kelamin, dan jumlah responden yang pernah mengakses website mass customization. Sedangkan histogram digunakan untuk mengetahui dan mendeskripsikan daerah asal
5 responden. Dari Pie chart, jumlah responden berada pada range 17-21 tahun dengan jumlah prosentase responden terbanyak adalah responden berusia 18 tahun dengan prosentase sebesar 56%. Untuk jenis kelamin responden yang mengisi kuisioner adalah laki-laki dan perempuan masing-masing sebesar 65% dan 35%. Daerah asal responden yang mengisi kuisioner tersebar di banyak kota, namun jumlah responden terbanyak adalah berasal dari Surabaya yaitu sebesar 35 orang responden. Jumlah responden yang pernah mengakses website mass customization seperti contohnya Dell Computer dan Apple Computer adalah sebesar 69%. d. Planning matrix Pembuatan planning matrix ini terdiri dari delapan bagian, masing-masing bagian memiliki arti yang berbeda untuk pembentukan planning matrix. 1. Importance to Customer Berdasarkan tabel 4. didapatkan atribut yang paling dipentingkan oleh responden untuk perancangan website mass customization adalah penataan layout, sedangkan yang kurang dipentingkan adalah kecepatan akses. Sedangkan pada perancangan prototype gitar, atribut yang paling dipentingkan adalah volume, sedangkan yang kurang dipentingkan adalah warna headstock. 2. Customer and Competitor Satisfaction Performance Langkah ini ditujukan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen setiap industri dari tiap atribut. Nilai ini didapat melalui metode serupa yang digunakan dalam penghitungan importance to customer. Namun, karena tujuan tugas akhir ini adalah merancang sesuatu baik website dan prototype gitar yang belum terbentuk maka, tingkat kepuasan diasumsikan berada di level terendah. 3. Goal Nilai goal dapat menggambarkan seberapa tinggi level target yang ingin diraih untuk setiap atributnya. Pada perancangan website mass customization, atribut dengan level tinggi didominasi atribut primer yang berjenis "display". Maka perlu dipertimbangkan untuk penataan layout yang lebih simpel, lebih nyaman dilihat dan lebih mudah untuk dimengerti, seperti dimunculkan icon maupun gambar yang mewakili form halaman yang akan dimasuki. Selain itu interface yang lebih simpel memungkinkan user untuk tidak membuang waktu ketika mengunjungi website tersebut. Untuk nilai goal yang didapatkan adalah yang paling dipertimbangkan adalah berdasarkan performance-nya dan kedua berdasarkan tampilan. Ini sejalan dengan wawancara yang dilakukan oleh kedua orang expert sebelumnya bahwa kecenderungan orang untuk memilih dan membeli gitar adalah berdasarkan performance, yaitu hardware dan sistem elektronik apa yang terdapat dalam produk gitar elektrik tersebut, setelah itu yang kedua mempertimbangkan tampilan dari gitar elektrik, termasuk didalamnya bentuk body gitar, warna dan atribut lainnya pada kuisioner ini yang mewakili tampilan. 4. Improvement Ratio Rasio ini digunakan untuk melihat seberapa jauh peningkatan semua atribut valid dengan membandingkan goal yang sudah ditetapkan dan customer satisfaction. Namun,
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-8 karena nilai customer satisfaction diasumsikan berada di level terendah, maka atribut yang mengalami perubahan yang besar adalah atribut yang memiliki goal tinggi. Dengan melakukan fokus pada beberapa atribut yang memiliki goal tinggi, maka tujuan dari perusahaan dapat dicapai dengan mudah. 5. Sales Point Sales point didapat dari penelitian subjektif serta pertimbangan pihak manajemen. Adapun atribut yang mempunyai nilai jual tinggi mayoritas berasal dari atribut primer yang bertitel "transaksi dan pengiriman" dan "display produk yang dijual". Pengaturan dan pembuatan desain interface yang memungkinkan kemudahan dalam transaksi pembayaran akan memungkinkan terjadinya pembelian yang repetitif. Sedangkan pada prototype produk gitarnya adalah dapat dipertimbangkan untuk desain body gitar yang lebih baik, lebih futuristik namun mempertimbangkan kualitas performance yaitu pickup. Dapat dimungkinkan pihak manajemen untuk pembuatan pickup sendiri untuk meningkat performance dari produk-produknya. e. House of Quality (HOQ) Pada perancangan prototype gitar elektrik tabel pada House of Quality menunjukkan hubungan antara atribut dengan respon teknis dari perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari produk-produknya. Terdapat 3 jenis respon teknis yang meliputi ergonomis, performance dan tampilan yang harus dipertimbangkan untuk terus ditingkatkan oleh perusahaan untuk mencapai kualitas produk yang lebih baik. Pada perancangan website mass customization ada beberapa respon teknis dari perusahaan yang harus dipertimbangkan untuk mendesain website yang mudah dalam penggunaan, menarik dari segi tampilan dan mempermudah transaksi pembayaran. Beberapa respon teknis dari perusahaan mengenai website antara lain database transaksi, desain website, message boards, katalog produk, news dan fasilitas tambahan seperti forum. Pada sisi transaksi adalah apabila konsumen melakukan transaksi maka perusahaan harus dapat memiliki database yang mencatat setiap transaksi sehingga status transaksi pun diketahui dari status order yang dapat dicek oleh perusahaan apakah konsumen jadi membeli produknya atau tidak. Status order sebagai bagian dari database transaksi mempunyai batas waktu selama 2 hari untuk konsumen melakukan verifikasi pembayaran, apabila konsumen tidak melakukan skenario untuk memasukkan struk hasil transfer ke bagian status order pada website selama waktu yang ditentukan, maka status order akan dinyatakan tidak jadi memesan barang. f. Diagram Use-Case Pada websiste mass customization, urutan use-case yang pertama kali adalah masuk forum. Yang memulai pertama kali (primary actor) adalah customer sedangkan peran admin masuk saat filter comment perlu dilakukan. Pada usecase yang kedua adalah mengirim pesan ke CS yang dilakukan CS mengenai layanan pembayaran, transaksi, katalog produk dan pelayanan lain yang berkaitan dengan penjualan produk secara keseluruhan seperti pengiriman. Pada use-case
6 selanjutnya seperti melakukan login, melihat list product, melakukan transaksi proses juga dilakukan oleh konsumen sebagai pihak pertama yang memulai sistem. Pada use-case menginputkan struk ATM dilakukan setelah konsumen, melakukan pemesanan pada website, kemudian konsumen melakukan layanan transfer via ATM dan struk hasil transfer tersebut dimasukkan dalam form status order untuk memverifikasi status pembelian barang, sehingga admin dapat langsung memproses order dari konsumen. Pada use-case selanjutnya yaitu update berita/artikel dan update FAQ dilakukan oleh admin sebagai primary actor sedangkan secondary actor adalah customer. Pada use-case terakhir adalah technical support, dimana primary actor adalah customer, sedangkan secondary actor adalah R&D team. Untuk menjabarkan use-case dalam sistem, maka perlu dilakukan penyusunan skenario yang menjelaskan secara detil bagaimana interaksi antara aktor dan aksi yang dilakukan dalam sistem. Pada diagram use-case website mass customization telah diidentifikasikan 10 buah skenario. Skenario pertama adalah user masuk forum. Kondisi awal dari skenario adalah user belum mengakses web-page. Untuk mencapai post condition dimana user dapat berinteraksi dengan konsumen member lain maka langkah yang harus dilakukan adalah user mengakses www.gitarID.com kemudian user sampai pada halaman home. Ketika akan memasuki forum, otomatis sistem akan melakukan pengecekan data konsumen yaitu memunculkan form login. Apabila belum tercatat menjadi member dan melakukan registrasi sebelumnya maka user akan dibawa ke form registrasi. Setelah semuanya lengkap, user dapat menggunakan fitur login, yaitu untuk bergabung dengan komunitas untuk saling posting atau membalas komentar, membuat profil dan beberapa fitur tambahan lainnya. Pemahaman ini berlaku untuk skenario lainnya. Istilah pre-condition pada skenario use-case menyatakan kondisi awal sebelum melakukan skenario. Sedangkan post condition berarti kondisi akhir setelah skenario selesai. Alternative step adalah apabila user menginginkan variasi langkah untuk menuju post condition yang sama. Pada alternative condition menyatakan kondisi lain jika user tidak mengikuti alur dasar yang telah dibuat dan direkomendasikan. g. Data Flow Diagram (DFD) DFD dirancang agar dapat mengatur aliran data secara efektif dan efisien sehingga proses bisnis yang dijalankan oleh sistem dapat berjalan dengan waktu yang seminimal mungkin. Pada level 0, website mass customization melibatkan tiga entitas yang terkait yaitu customer, admin, dan R&D team. Proses bisnis akan semakin jelas ketika melakukan breakdown pada context diagram menuju DFD level 1. Dan kemudian diperjelas ketika melakukan breakdown ke level 2 untuk mengetahui detil akfitivitas tiap proses bisnis. Sebagai contoh pada proses penampil katalog, aktivitas pertama yang terjadi adalah admin melakukan update database pada katalog. Kemudian admin mendapatkan beberapa bahan untuk melakukan update katalog, ketika katalog telah siap kemudian dilakukan proses upload katalog terbaru untuk dapat diakses oleh customer.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-8 h. Entity Relationship Diagram (ERD) Tahap ini adalah memodelkan entitas dan menggambarkannya ke dalam sebuah entity relationship diagram (ERD) sehingga dapat dibuat database dalam website mass customization ini. Terdapat 16 entitas yang menyusun database ini antara lain admin, news, technical supports, account, forum, FAQ, bill, list_custom, cart, category_product, customs, type_product, list_spec, product, product_spec, dan specs. Primary key menunjukkan atribut pembeda yang merepresentasikan entity secara personal. Sedangkan secondary key atau foreign key, menunjukkan relasi table satu dengan yang lain, dengan menggunakan atribut yang sama. Sebagai contoh adalah hubungan antara admin dengan account. Primary key pada tabel admin adalah admin_id. Sementara pada tabel account, primary key-nya adalah username. Secondary key pada tabel admin yang menghubungkan relasi dengan tabel account adalah username. i. Modular Design Pada tahap desain modular produk dibreakdown menjadi beberapa part yang nantinya digunakan pada saat pengelompokkan pada tahap Group Technology. j. Group Technology Group technology mengelompokkan part ke dalam part family yang sama untuk kemudian dapat dirancang database untuk pembuatan custom produk. Didapatkan hasil custom gitar sebanyak 324 buah yang berbeda. k. Tahap Desain k.1 Interface Navigasi Interface navigasi dirancang untuk membangun struktur halaman website yang nantinya akan diakses oleh user. Dalam navigasi ini sudah dipertimbangkan untuk meletakkan icon-icon pada bagian header pada website, sehingga mempermudah konsumen dalam mengakses halaman apabila ingin melompat dari halaman satu ke lainnya tanpa berurutan. k.2 Prototype Prototype dari website mass customization ini dibuat dengan menggunakan software Adobe Dreamweaver CS5 dan XAMPP 1.7.7. Didalamnya mencakup script untuk klien server seperti PHP, MySQL, phpMyAdmin, JQuery, JavaScript dan CSS.
7 tersebut dalam beberapa respon teknis seperti ergonomis, performance dan tampilan. 4. Proses bisnis yang terdapat pada website mass customization antara lain pengisian database produk, penampilan katalog, manajemen order, pengisian forum, penyusunan artikel/berita online, pertanyaan CS, penyusunan FAQ, dan technical supports 5. Pengelompokkan produk melalui pendekatan modular design dan group technology dapat membantu perusahaan dalam merancang produk custom yang dapat dipilih konsumen dan memperbanyak varian dari produknya. Lebih jauh ini akan mengurangi cost untuk tiap produknya karena perusahaan tidak perlu membuat produk fisik untuk keseluruhan seri yang ada. (terdapat 6 seri gitar elektrik). Sedangkan saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Prototype website ini agar disempurnakan oleh perusahaan supaya dapat mendukung proses bisnis yang lebih efisien dari perusahaan tersebut. 2. Dapat dilakukan monitoring, dan evaluasi pada saat website ini diimplementasikan pada perusahaan tersebut. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, kepada ibu yang senantiasa memberikan dukungan, kepada Bapak Imam Baihaqi atas bimbingan, kesabaran serta kesempatan yang diberikan hingga mampu menyelesaikan tugas akhir ini, kepada dosen-dosen di Jurusan Teknik Industri yang telah memberikan banyak pelajaran kehidupan kepada penulis, kepada narasumber Agus Pindo dan Ipung Power, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, atas segala bantuan dan doa dalam penyelesaian tugas akhir ini. LAMPIRAN Tabel 6 Pengelompokkan variasi tiap seri
II. KESIMPULAN/RINGKASAN Dari hasil eksperimen maupun analisis yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Responden yang sering mengakses website mass customization mempunyai ketertarikan lebih besar dibanding dengan tidak pernah mengaksesnya. 2. Untuk memenuhi kualitas interface website yang user friendly, maka perancangan website harus didasari oleh Quality Function Deployment (QFD). 3. Untuk meningkatkan kualitas produk gitar elektrik dari perusahaan, perlu dipertimbangkan pertimbangan QFD dalam merancang produk gitar
DAFTAR PUSTAKA [1]
Kamrani, Ali dan Salhieh Sa’ed, Product Design for Modularity, Kluwer Academic Publishers, 2000.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-8 [2] [3] [4] [5] [6] [7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
Meredith, Jack dan Shafer, Scott, Operations Management for MBAs, John Wiley & Sons, Inc, 2007. Magrab, Edward B, Integrated Product and Process design and Development: The Product Realization Process, CRC Press LLC, 1997. Snead, Charles S, Group Technology: Foundation for Competitive Manufacturing, Van Nostrand Reinhold, 1989. Groover, M P, Automation, Production Systems, and Computer Integrated Manufacturing, Pearson International Edition, 2008. Best, Roger J, Market-Based Management: Strategies for Growing Customer Value and Profitability, Prentice Hall of India, 2005. Temporal, Paul dan Lee, KC, Hitech Hitouch Branding: Creating Brand Power in the Age of Technology, John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd, 2001. Waller, AM, Dabholkar PA, Gentry, JJ 2005, ‘Postponement, product customization, and Market-Oriented Suppy Chain Management’, Journal of Business Logistics, Vol. 21, No. 2, 2000 XI.II (May 2005), diakses pada 23 September 2011. Anderson, David 2009. ‘MASS CUSTOMIZATION, the Proactive Management of Variety’, Build-to-Order & Mass Customization, diakses pada 23 September 2011, < http://www.build-to-orderconsulting.com/mc.htm> Zipkin, Paul 2001, ’ The Limits of Mass Customization’, MIT Sloan Management Review, Spring2001, Vol. 42 Issue 3, p81, 7p, 1 cartoon, diakses pada 23 September 2011, < http://web12.epnet.com.simsrad.net.ocs.mq.edu.au> Dellaert, B and Stremersh S 2005, ‘Marketing Mass-Customized Products: Striking a Balance Between Utility and Complexity’, Journal of Marketing Research, Vol XI.II (May 2005), hal 219-227, diakses pada 23 September 2011. Brown, J 2003, ‘Mass Customization of Highy Configurable Products’, Industri White Paper, President Tech-Clarity Associates, diakses pada 23 September 2011. Helander, Martin G dan Halimahtun, M. Khalid (2006), ‘Human Factors of Mass Customization’, Nanyang Technological University Press, Singapore. Tseng M. M. dan Radke A. M 2009, ‘Production Planning and Control for Mass Customization’, Advance Manufacturing Institute, Room 2591, Industrial Engineering and Logistics Management Department Hong Kong University of Science of Technology, Kowloon, Hongkong, diakses pada 23 September 2011. Ramani, K, Cunningham, R, Devanathan, S, Subramaniam, J, Patwardhan, H 2005, ‘Technology Review of Mass Customization’, School of Mechanical Engineering, Purdue University, diakses pada 23 September 2011. Andres, C, Albarracin, JM, Tormo, G, Vicens, E, Garcia-Sabater, JP 2005, ‘Group Technology in a hybrid flowshop environment: A Case Study, European Journal of Operational Research, No. 167, hal 272281, diakses pada 23 September 2011. Nicoletti, Sergio et al 1998, ‘Group Technology with Flow Shop Cells’, Universita di Roma, Roma Italy, diakses pada 23 September 2011.
[18] Smed, Jouni et al 2000, ‘Group Technology in Electronic Assembly’, Turku Centre of Computer Science (TUCS) and Department of Mathematical Sciences, University of Turku, Turku, Finland, diakses pada 23 September 2011.
8