Perancangan Tata Letak Fasilitas Lantai Produksi Isun Vera Pontianak Menggunakan Metode Systematic Layout Planning Deshra Asnajibullah Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
[email protected] Abstract– Isun Vera industry is a small and medium enterprise that produce food and beverages are made from the main raw aloe vera plant. Industries that has stood since 2004 resulted in varying products, including drinks, lunkhead, jelly, crackers, peanut butter, aloe vera powder, chocolate, cakes dry/wet, stick, pilus, soap, tea and meatballs. At this time the Isun Vera industry has problems on its production floor layout. These conditions can be seen from the means of production and placement of irregular material flow. This is due to the lack of planning the layout of the facility on the industrial production floor. Based on these issues to further improve the efficiency and effectiveness of production floor layout is necessary to redesign the existing layout by considering the order flow process, the range of material removal, and the relationship between the activities of the department. The method used in designing the layout proposal is Systematic Layout Planning (SLP) method. SLP method is done by describing the flow of material in the production process, using the Operation Process Chart (OPC). Hereafter devised Activity Relationship Chart (ARC) which describes the relationship between the activities of the department. The next stage is to describe Activity Relationship Diagram (ARD). Designing the layout of the facility in Isun Vera produces three alternative layouts. The design layout that selected alternative as the proposed layout design is based on the analysis of the relationship between the activities of the department and material flow distances shorter. The design of the selected alternative layout as the proposal layout is an alternative layout 1 by minimizing material flow distances of 29,92 % which is 163,4 meters to 114,5 meters from the initial layout. Keywords- Design of facility layout, systematic layout planning, OPC, ARC, ARD 1. Pendahuluan Isun Vera merupakan salah satu industri kecil dan menengah (IKM) yang bergerak dalam bidang pengolahan produk berbahan baku lidah buaya. Produk yang dihasilkan Isun Vera adalah minuman, dodol, jelly, kerupuk, selai, tepung lidah buaya, cokelat, kue kering/basah, stick, pilus, sabun, teh dan bakso. Perkembangan perusahaan tersebut selama 9 tahun sejak berdiri tahun 2004 perlu adanya
perubahan untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan inovasi produk untuk mengantisipasi permintaan pasar yang semakin banyak. Hal tersebut sangat berkaitan dengan perkembangan dalam proses produksi, tenaga kerja dan peralatan yang digunakan dalam proses produksinya. Agar terwujudnya keberhasilan dalam peningkatan dan kemajuan perusahaan tersebut, salah satunya dibutuhkan suatu tata letak mesin/peralatan dan alur aliran bahan yang tepat, sehingga dapat terintegrasi dengan baik terhadap tenaga kerja, proses produksi dan peralatan yang digunakan. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : a. Mengidentifikasi alur proses produksi yang ada di perusahaan Isun Vera. b. Menetapkan alur proses produksi yang efektif dan efisien pada perusahaan Isun Vera. c. Merancang tata letak fasilitas yang sesuai dengan tipe proses produksi di perusahaan Isun Vera. 2. Teori Dasar Wignjosoebroto (1992) dalam penelitian Yudawan (2011;33) mengemukakan bahwa; tata letak pabrik (plan layout) atau letak fasilitas (facilities layout) pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai suatu cara pengaturan fasilitasfasilitas fisik ruangan untuk menunjang kelancaran proses produksi. Perencanaan Layout Sistematis Adapun metode systematic layout planning yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yang akan diuraikan sebagai berikut (Wignjosoebroto,2002): a. Input Data Input data adalah pengumpulan data masukan dan aktivitas. Pengumpulan data yang berkaitan dengan aktivitas pabrik berguna agar analisa layout dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. b. Flow Of Material Analisis aliran material (flow of material) merupakan analisis pengukuran kuantitatif untuk setiap gerakan perpindahan material di antara departemen-departemen atau aktifitas-aktifitas operasional. c. Activity Relationship Chart Dalam perencanaan tata letak analisis aliran material lebih cenderung untuk mendapatkan atau mengetahui
19
biaya pemindahan material, jadi dalam hal ini lebih bersifat kuantitatif. d. Activity Relationship Diagram Pendekatan ARD (Activity Relationship Diagram) yang dikembangkan oleh Muther yaitu ARD dengan hubungan garis yang menunjukkan besarnya derajat relationship antara aktivitas yang satu dengan aktivitas lainnya. e. Space Available Space Available adalah pertimbangan terhadap luas ruang atau area yang tersedia untuk mendesain layout. Dalam beberapa kasus tertentu khususnya untuk problem relayout seringkali layout yang didesain harus disesuaikan dengan luas bangunan pabrik yang tersedia. f. Develop Layout Alternatives Develop Layout Alternatives adalah membuat alternatif layout yang dibuat berdasarkan Relationship Diagram dengan mempertimbangkan modifikasi dan berdasarkan pertimbangan praktis.
Tabel 1. Route Sheet Produk Kerupuk Lidah Buaya No.
Nama Operasi
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150
Kerupuk Potong ujung lidah buaya Potong samping Kupas kulit bagian lengkung Potong isi lidah buaya Kupas kulit lidah buaya Rebus isi lidah buaya Bersihkan dengan air Haluskan lidah buaya Campurkan bumbu ke lidah buaya Masak adonan Campurkan adonan dengan tepung Kukus adonan Dinginkan adonan Iris adonan Pengeringan
Pisau Pisau Pisau Pisau Pisau Kompor Ember Blender Blender Kompor Meja kerja Kompor Kulkas Pisau Oven
Pengupasan Pengupasan Pengupasan Pengupasan Pengupasan Pemasakan Perendaman Meja kerja Meja kerja Pemasakan Meja kerja Pemasakan Kulkas Meja kerja Pemasakan
Waktu Proses (detik)
10 28 Total Waktu
2 2 5 11 7 1578 30 80 8 3600 262 3600 28800 466 21600 60051
Tabel 2. Route Sheet Produk Dodol Lidah Buaya No.
3. Metodologi Penelitian Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini:
Nama Nama Pengulangan Alat/Fasilitas Departemen Kerjaan
10-A 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Nama Operasi
Waktu Nama Nama Pengulangan Proses Alat/Fasilitas Departemen Kerjaan (detik)
Dodol Peras ampas kelapa ambil santannya Baskom Potong ujung lidah buaya Pisau Potong samping Pisau Kupas kulit bagian lengkung Pisau Potong isi lidah buaya Pisau Kupas kulit lidah buaya Pisau Rebus isi lidah buaya Kompor Bersihkan dengan air Ember Haluskan lidah buaya Blender Aduk campuran lidah buaya Mesin dodol Cetak dodol Cetakan
Meja Kerja Pengupasan Pengupasan Pengupasan Pengupasan Pengupasan Pemasakan Perendaman Meja Kerja Pemasakan Pemasakan
10 Total Waktu
253 2 2 5 11 7 1578 8 80 21600 356 23649
Tabel 3. Route Sheet Produk Minuman Lidah Buaya No.
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian 4. Hasil Eksperimen Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian berupa routesheet produk, peta proses operasi, aliran material, activity relationship chart, activity relationship diagram, luas area tersedia, analisis proses layout, analisis grafik hubungan aktivitas, diagram hubungan aktivitas, kebutuhan luas area, tata letak awal, perancangan tata letak, analisis perhitungan jarak aliran material. Route Sheet Produk Berikut ini adalah data-data masuk yang digunakan dalam penelitian.
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130
Nama Operasi
Waktu Nama Nama Pengulangan Proses Alat/Fasilitas Departemen Kerjaan (detik)
Minuman Potong ujung lidah buaya Pisau Potong samping Pisau Kupas kulit bagian lengkung Pisau Potong isi lidah buaya Pisau Kupas kulit lidah buaya Pisau Rendam Lidah buaya (7 hari) Drum Ganti air rendaman (setiap hari selama 7 hari) Drum Masak air gula Kompor Masukkan lidah buaya ke plastik Sendok Masukkan air gula ke plastik Meja kerja Rekatkan bungkus plastik Sealer Rendam di air Baskom Bungkus ke plastik besar Sealer
Pengupasan Pengupasan Pengupasan Pengupasan Pengupasan Perendaman Perendaman Pemasakan Meja kerja Meja kerja Meja kerja Meja kerja Meja kerja
8 5 Total Waktu
2 2 5 11 7 1578 453 710 10 13 35 3600 134 6560
20
Peta Proses Operasi
Gambar 4. Peta Proses Operasi Minuman Lidah Buaya
Gambar 2. Peta Proses Operasi Kerupuk Lidah Buaya
Aliran Material Pola aliran material yang ada di Isun Vera adalah aliran material yang belum sesuai dalam keilmuan tata letak fasilitas, tidak adanya perencanaan awal dalam menentukan tata letak fasilitas. jelly
kerupuk kulkas
m eja fasilitas
pintu keluar
perendam an
m eja kerja
kom por tem pat m asak sealer
blender bak air
pintu m asuk bahan baku
perendam an
gudang bahan baku pem bantu
gudang bahan baku utam a
pengupasan
pengeringan
drum air
pencucian alat
m esin dodol
Gambar 5. Pola Aliran Bahan Produk Kerupuk Lidah Buaya jelly
kerupuk kulkas
m eja fasilitas
pintu keluar
perendam an
m eja kerja
kom por tem pat m asak sealer
blender bak air
pintu m asuk bahan baku
perendam an
gudang bahan baku pem bantu
gudang bahan baku utam a
pengeringan
Gambar 3. Peta Proses Operasi Dodol Lidah Buaya
pengupasan
drum air
pencucian alat
m esin dodol
Gambar 6. Pola Aliran Bahan Produk Dodol Lidah Buaya
21
jelly kerupuk kulkas
meja fasilitas
pintu keluar
perendaman
meja kerja
kompor tempat masak sealer
blender bak air
pintu masuk bahan baku
perendaman
gudang bahan baku pembantu
gudang bahan baku utama
pengupasan
pengeringan
pencucian alat
drum air
mesin dodol
Gambar 7. Pola Aliran Bahan Produk Minuman Lidah Buaya Activity Relationship Chart Berdasarkan analisis langsung di lapangan dalam menentukan diagram hubungan aktifitas dengan melihat derajat kedekatan maka diperoleh hasil analisis data sebagai berikut dapat dilihat pada Tabel 7 : Tabel 7. Analisis Hubungan Aktivitas No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aktifitas Gudang Bahan Baku Utama Gudang Bahan Baku Pembantu Pengupasan Pemasakan Perendaman Meja Kerja Instalasi Air Pencucian Alat Kulkas
Derajat Kedekatan I O U
A
E
3
-
-
2,4
5,6,7,9
8
1,5 6 3 4 8 7 -
4 6 2 7 3,9 5 6
6 7 7 2,8 3,4 6 -
1 4 1,3 6,8 5,7 6 5 -
3,5,8,9 2,8,9 5,8,9 1,2,4,9 1 1 2,3,4 1,2,3,4,5
7 2,9 1,9 7,8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Panjang Nama Departemen (m) Gudang bahan baku pembantu 2,93 Gudang bahan baku utama 2,93 Pengupasan 3,4 Pengeringan 2,93 Drum air 3 Mesin dodol 3 Pencucian alat 3 Perendaman 1 1 Perendaman 2 1,8 Bak air 1 3 Bak air 2 1,8 Sealer 1,8 Blender 1 Kompor 2,5 Meja fasilitas 1 Meja kerja 2,7 Kulkas 2,2 Kerupuk 2,2 Jelly 2 Tempat masak 1 1 Tempat masak 2 3,6 Total luas departemen
Grafik Hubungan Aktivitas Area Proses Produksi Berikut grafik hubungan aktivitas dapat dilihat pada Gambar 8. sebagai berikut :
X
Luas Area Tersedia Tabel 8 menunjukkan luas area yang tersedia pada Isun Vera Tabel 8. Kesediaan Ruang No.
Analisis Proses Layout Faktor-faktor yang mendasari penggunaan layout berdasarkan proses adalah : a. Isun Vera adalah industri kecil menengah yang mengolah bahan baku utama tanaman lidah buaya. Untuk produk jadi yang dihasilkan dengan jumlah yang bervariasi. b. Kebutuhan tingkat fleksibilitas layout yang disebabkan karena sering terjadinya perubahan desain produk yang dihasilkan terutama permintaan dari konsumen. c. Proses pemeriksaan kualitas produk/inspeksi yang harus dilakukan setiap satu kali proses.
Lebar (m)
Luas (m²)
4,15 3,65 3,8 10,6 3,8 2,85 2,85 2 3 1,5 1 2,46 1,25 3 1,2 4 1,4 1,3 1,25 4,34 1,7
12,1595 10,6945 12,92 31,058 11,4 8,55 8,55 2 5,4 4,5 1,8 4,428 1,25 7,5 1,2 10,8 3,08 2,86 2,5 4,34 6,12 153,11
Gambar 8. ARC area proses produksi Diagram Hubungan Aktivitas Analisa diagram hubungan aktivitas dapat dilihat pada Gambar 9. sebagai berikut :
Gambar 9. Diagram Hubungan Aktifitas Area Proses Produksi Kebutuhan Luas Area Perhitungan kebutuhan dan kapasitas luas area dilakukan pada departemen yang langsung berhubungan dengan kegiatan produksi terutama yang menghasilkan produk.
22
Berdasarkan data awal area yang tersedia di Isun Vera pada terdapat pada tabel 10. K ulkas
2
Tabel 10. Kebutuhan Ruang No.
1
2
3
4
5
6
7
8 9
Ukuran Fasilitas Jumlah Luas Luas Total Luas P L T Keranjang 1 0,7 0,5 0,4 10 0,35 Keranjang 2 0,7 0,4 0,3 12 0,27 Gudang Bahan Baku Utama 4,38 9 Keranjang 3 0,6 0,4 0,23 5 0,25 Keranjang berisi0,7 0,5 0,4 10 3,5 Rak 2 0,7 2 1 1,34 Tepung (kotak) 0,3 0,3 0,1 1 0,09 Gudang Bahan Baku Pembantu Gula (karung) 0,8 0,5 0,12 8 1 0,4 3,73 Tepung (karung)0,8 0,5 0,12 1 0,4 Tabung Gas 0,3 5 1,5 Pisau, kursi 0,4 0,5 10 2 Pengupasan 20 Baskom 0,5 10 5,3 9,82 Keranjang 3 0,6 0,4 0,23 10 2,52 Kompor 0,4 0,5 4 0,8 Oven 1 1,5 0,6 1,5 3 2,48 Oven 2 0,7 0,6 1,5 1 0,39 Pemasakan 7,8 16 Meja 2,4 0,8 1 1,92 Rak 2 0,8 1 1,5 Mesin Dodol 1,1 0,7 1 0,72 Perendaman Drum 0,4 20 2,51 2,51 5 Sealer 0,5 0,5 2 0,45 Blender 0,2 0,2 1 0,04 Meja Kerja 44 Tempat Air 0,4 0,4 1 0,15 22,1 Meja Bungkus 4 2,7 1 10,8 Meja Adonan 4,2 2,6 1 10,7 Drum 1 3 1 9 Instalasi Air 26 Drum 2 1,5 3 6,75 16,8 Drum 3 1 1 1 Ember 0,5 3 0,84 Dandang 0,4 4 0,64 Pencucian Alat 2,79 6 Panci 0,5 3 0,75 Ember 0,5 20 0,56 Kulkas Kulkas 0,6 1,2 2 1,44 1,44 3 137 Nama Departemen
9
M eja K erja
6
G udang B ahan B aku P em bantu
Fasilitas
G udang B ahan B aku U tam a
1
4 P em asakan
Instalasi A ir P encucian A lat
3
7
P erendam an
5
P engupasan
8
Gambar 11. Alternatif Tata Letak 1
9
P en cu cian A lat
K ulkas
8
6
M e ja K erja
2
4
G u d ang B aha n B aku P e m b antu
P em asakan
7 Insta la si A ir
P e re n dam an
1
3
G ud an g B a ha n B aku U ta m a
5
P en gu pa san
Tata Letak Awal Gambar 10 berikut ini menunjukkan tata letak awal industri Isun Vera. meja fasilitas
Gambar 12. Alternatif Tata Letak 2
pintu keluar
perendaman
meja kerja
2
kompor tempat masak sealer
blender bak air
Gudang Bahan Baku Pembantu
jelly kerupuk kulkas
9
6
Kulkas
M eja Kerja
perendaman
pintu masuk bahan baku
Pencucian Alat
gudang bahan baku pembantu
gudang bahan baku utama
pengupasan
4
pencucian alat
8
5
Pem asakan
Perendam an Instalasi Air
pengeringan
drum air
mesin dodol
1
G udang Bahan Baku Utam a
3
7
Pengupasan
Gambar 10. Tata Letak Awal Gambar 13. Alternatif Tata Letak 3 Perancangan Tata Letak Perancangan ulang tata letak fasilitas yang ada di industri Isun Vera merupakan solusi terutama dalam menyelesaikan persoalan yang menyangkut pergerakan aliran material, tenaga kerja dan pemenuhan kebutuhan kapasitas area produksi. Alternatif yang diberikan adalah sebagai berikut :
Analisis Perhitungan Jarak Aliran Material Perhitungan jarak aliran material yang dilakukan akan dibandingkan antara jarak tempuh pada layout awal industri Isun Vera dengan layout alternatif yang diberikan. Tabel 11berikut ini merupakan hasil perhitungan jarak aliran material.
23
Tabel 11. Perhitungan Jarak Aliran Material Layout saat ini Industri Isun Vera Jarak Tempuh Produk Jumlah Aliran Material Meter Minuman
Meter
37,5
Dodol
63,8
Kerupuk
62,1
163,4
Layout Alternatif 2 Industri Isun Vera Jarak Tempuh Produk Jumlah Aliran Material Meter Minuman
48,5
Dodol Kerupuk
32,5 78
Layout Alternatif 1 Industri Isun Vera Jarak Tempuh Produk Jumlah Aliran Material Meter Minuman
26,5
Dodol
35,5
Kerupuk
52,5
114,5
Layout Alternatif 3 Industri Isun Vera Jarak Tempuh Produk Jumlah Aliran Material
Meter 159
Meter
Meter Minuman
30
Dodol Kerupuk
38 76
Meter 144
Alternatif Layout Final Industri Isun Vera Alternatif tata letak yang disarankan untuk dipilih adalah pada alternatif 1, berdasarkan analisis hubungan aktivitas tiap departemen yaitu Activity Relationship Chart dan diperoleh jarak yang paling pendek. Berdasarkan pemilihan tersebut berikut ini adalah layout final industri Isun Vera :
Kulkas
2
9
1
6 4 Pemasakan
Instalasi Air Pencucian Alat
3 Pengupasan
Perendaman
5
Referensi [1] Wignjosoebroto. 2002. Perencanaan Tata Letak Fasilitas. Pusat Pengembangan Bahan Ajar : Universitas Mercu Buana. [2] Yudawan, Albertus P.2011. Penataan Ulang Tata Letak Pabrik Asesoris Mobil Berbahan Polymer Pada PT. FLN Dengan Metode Systematic Layout Planning. Depok: Universitas Indonesia.
Meja Kerja
Gudang Bahan Baku Pembantu Gudang Bahan Baku Utama
5. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : a. Alur proses produksi industri Isun Vera saat ini belum sesuai dengan tipe proses produksi produk Isun Vera. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya arus bolakbalik yang dikarenakan adanya fasilitas yang sama digunakan dalam proses produksi produk yang berbeda. Jarak yang jauh antar fasilitas juga dapat dilihat pada alur proses produksi produk dodol, dimana mesin dodol terletak jauh dari meja kerja. Pengelompokkan fasilitas dalam satu area kerja yang belum tepat sehingga terjadi arus bolak-balik. b. Perbaikan alur proses produksi Isun Vera dilakukan pada penetapan fasilitas-fasilitas yang digunakan sesuai dengan proses produksi dalam satu area kerja. c. Pemilihan alternatif ini adalah berdasarkan pada analisis hubungan aktivitas tiap departemen dengan perbandingan jarak aliran material dimana hasil capaian jarak yang dipilih adalah yang paling pendek . Sedangkan dari kapasitas luas, dibuat sesuai kebutuhan luas proses produksi saat ini. Dengan jarak tempuh total layout awal, layout alternatif 1, layout alternatif 2 dan layout alternatif 3 adalah 163,4 meter, 114,5 meter, 159 meter dan 144 meter.
7
8
Biografi Deshra Asnajibullah lahir di Pontianak pada tanggal 5 Desember 1990. Anak pertama dari Bpk. Drs. Asmarullah dan Ibu Zurnil Asriati. Penulis memulai pendidikan dasar di SD Muhammadyah 1 Pontianak dan lulus pada tahun 2002, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3 Pontianak dan lulus pada tahun 2005. Kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Pontianak dan lulus pada tahun 2008. Penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada tahun 2008 dan diterima menjadi mahasiswa Universitas Tanjungpura, pada program studi Teknik Industri, jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.
Gambar 14. Tata Letak Usulan
24