PERANCANGAN TAMAN REKREASI ANAK DI KOTA BUKITTINGGI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA Zuhra Khumairah, Eko Alvares Z., Ika Mutia Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Jl. Sumatra, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia E-mail :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak
Perancangan Taman Rekreasi Anak di kota Bukittinggi merupakan sebuah sarana rekreasi yang memiliki konsep edukasi untuk mewadahi aktivitas bermain anak serta mengasah kemampuan intelektual-sosial, emosional dan kecerdasan anak. Kejenuhan yang ditimbulkan dari proses belajar didalam ruangan menjadi salah satu faktor pembentuk konsep edutainment recreation pada perancangan Taman Rekreasi Anak di Kota Bukittinggi ini. Lokasi perancangan berada di Jalan Ahmad Karim, kelurahan Kayu Kubu Parak Kopi, Kecamatan Guguk Panjang, Bukittinggi. Lokasi berada di kawasan pusat kota Bukittinggi dan dilewati oleh jalur pedestrian penghubung lokasi-lokasi wisata di Kota Bukittinggi. Pendekatan arsitektur metafora dengan mengambil tangible metafora sebagai ide konsep perancangan bangunan didalam taman rekreasi ini. Pelajaran geometri ruang pada ilmu matematika yang ditranformasikan pada permainan tetris menjadi konsep perancangan gubahan massa bangunan dan juga fasade bangunan. Tranformasi bentuk tetris pada fasade bangunan menjadikan Taman Rekreasi Anak di Kota Bukittinggi semakin berkarakter dan simbolik didalam kawasan perancangan. Kata Kunci: edukasi rekreasi, anak-anak, arsitektur metafora, tetris, simbolik
DESIGNING THE CHILDREN’S RECREATIONS PARK IN BUKITTINGGI APPROACH TO METAPHOR ARCHITECTURAL Zuhra Khumairah, Eko Alvares Z., Ika Mutia Department of Architectural, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bung Hatta University Sumatra Street, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia E-mail :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstract
Children's Recreation Park in Bukittinggi is a facility that has an education concept and to accommodate the children's to plays, learn the intellectual-social, emotional and intelligence. Saturation from the process of learning in the classroom to be one of the determining factors of the emergence of the concept of edutainment recreation in the design of Children's Recreation Park in Bukittinggi. Locations design located at Ahmad Karim streets, Kayu Kubu Parak Kopi village, Guguk Panjang District, Bukittinggi. The location is in the downtown area of Bukittinggi and passed by a pedestrian path connecting tourist sites in Bukittinggi. Architectural approaches to take tangible metaphor as a metaphor for the idea of building design concept in this recreation park. Geometry lessons of mathematics which transformed the game of Tetris into the design concept of the building mass composition and also the building facade. Tetris shape transformation on building facade makes Children’s Recreation Park in Bukittinggi is getting in character and symbolic in the design area. Keywords: edutainment recreation, children’s, metaphor architecture, tetris, symbolic
PENDAHULUAN
yang digunakan dapat
Kegiatan pendidikan di Indonesia masih
secara maksimal
banyak yang mengharuskan anak-anak
b.
berfungsi
Bagaimana memilih lokasi yang
untuk belajar didalam ruangan, kegiatan
sesuai
belajar rutin di dalam ruangan akan
rancangan bangunan yang memuat
memiliki
dampak
kegiatan-kegiatan yang diinginkan.
psikologi
anak.
kurang
baik
Kejenuhan
bagi yang
c.
untuk dapat
mewujudkan
Bagaimana memanfaatkan lahan kota
ditimbulkan ini yang menjadi salah satu
yang sempit menjadi sebuah tempat
faktor
yang berfungsi maksimal.
pembentuk
munculnya
konsep
edutainment recreation di zaman sekarang
d.
Bagaimana
ini. Ditinjau dari data jumlah sekolah yang
pencapaian/
terdaftar dikota Bukittinggi, setiap tahun
mudah.
mengalami
peningkatan
yang
cukup
e.
merencanakan aksesibilitas
yang
Bagaimana mewujudkan desain dan
signifikan.
mencerminkan
Berdasarkan kenyataan tersebut maka
yang ditampung didalamnya sesuai
muncul
dengan tema yang dipilih.
lah
ide
untuk
menyediakan
karakter
kegiatan
fasilitas sarana prasarana khusus untuk proses tumbuh kembang anak-anak dan
METODOLOGI
remaja dikota Bukittinggi. Perancangan
Metode pembahasan dilakukan dengan
Taman Rekreasi Anak Pintar di kota
metode deskriptif, yaitu menguraikan dan
Bukittinggi
menjelaskan data kualitatif, kemudian
merupakan sebuah sarana
rekreasi yang memiliki konsep edukasi dan
dianalisa
mampu mewadahi aktivitas bermain anak
kesimpulan. Pengumpulan data diperoleh
serta
dengan cara :
dapat
mengasah
intelektual-sosial,
kemampuan
emosional
dan
untuk
memperoleh
suatu
a. Studi Literatur
kecerdasan anak, dengan memperhatikan
Melakukan studi literature dan
anak baik dari segi kenyamanan dan
pustaka baik melalui media buku,
keselamatan anak.
majalah, maupun internet tentang
Rumusan Masalah
arena
a.
Bagaimana
merancang
rekreasi
anak
berbasis
TAMAN
edukasi. Dan semua hal-hal yang
REKREASI yang dikhususkan untuk
berkaitan dengan arena rekreasi
anak usia dini, anak-anak dan remaja
dan
di kota Bukittinggi agar setiap ruang
remaja.
edukasi
untuk
anak
dan
1
b. Studi Banding Dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
mencari
informasi
beberapa project atau bangunan
Data dan Analisa 1.
Lokasi Tapak
yang berkait dengan perancangan,
Lokasi site berada di Jalan Ahmad
lalu melakukan perbandingan dari
Karim,
segi arsitektural yang di rancang
Parak Kopi, Kecamatan Guguk
untuk
memperoleh
Panjang, Kota Bukittinggi, site
secara
obyektif
perencanaan
gambaran
Kubu
memiliki luas ± 7927.12 m2 . site
dengan
berada di kawasan pusat Kota
melakukan pengamatan langsung. c. Observasi Lapangan Observasi
Kayu
arah
tentang
desain
kelurahan
Bukittinggi, dapat diakses langsung dari Objek wisata Jam Gadang, site
lapangan
dilakukan
juga dilewati oleh jalur pedestrian
dengan mengadakan pengamatan
utama Kota Bukittinggi sebagai
dan pendataan langsung pada site
jalur
yang akan dijadikan lokasi rencana.
wisata di Kota Bukittinggi.
penghubung
lokasi-lokasi
d. Pengumpulan Data Mengumpulkan seluruh data untuk kemudian dapat dianalisis. Data yang diambil diperoleh dari survey instansional ke kantor memerintah kota Bukittinggi, seperti : Kantor Dinas
Pekerjaan
Bukittinggi,
Umum
Kantor
Kota Dinas
Pendidikan dan Olahraga Kota Bukittinggi,
Kantor
Dinas
Gambar 1 : Peta Eksisting Site Sumber : Hasil survey ke Dinas Pekerjaan Umum Kota Bukittinggi, tanggal 13 Oktober
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bukittinggi,
Kantor
Pertanahan Kota Bukittinggi.
Badan
2014
Berdasarkan informasi data dari Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Bukittinggi 2010-2030, maka site
merupakan
lokasi
yang
potensial dan berada pada RTRW kota Bukittinggi yang sesuai, dan dapat disimpulkan :
2
1. Luas Site 2. Fungsi
Potensi Site
: ± 0.8 Ha bangunan:
Rekreasi,
Kegiatan
pendidikan
dan
berada
dipusat
kota
Bukittinggi b. Sudah terdapat jaringan utilitas
perdagangan
dilingkungan site
3. KLB
: 2.4
4. KDB
: 60%
5. KDH
: 28 %
6. GSB
: ½ rumija +1
7. Kawasan
: Kawasan Budidaya
c. Site bisa diakses menggunakan kendaraan
Perdagangan dan Jasa Batasan Site :
maupun
berjalan
kaki d. Terdapat vegetasi yang sudah tumbuh disekitar site e. View dari site menuju arah selatan sangat indah
Utara
: Perumahan Warga
Timur
: The Hills Hotel
Selatan
: Perumahan Warga
Barat
: Perumahan Warga
2. Potensi dan Permasalahan Site Permasalahan site
f. Site berada dilingkungan jalan 3. Konsep Desain Perancangan Taman Rekreasi Anak akan
sangat
berpengaruh pada
kondisi lingkungan disekitar site karena site berdekatan dengan
a. Pedestrian disekitar site dirasa belum cukup nyaman untuk pejalan kaki
permukiman
Karim yang merupakan jalan satu arah (forbidden) c. Tingkat polusi kendaraan dan kebisingan di sekitar site cukup tinggi
penduduk
berkepadatan sedang. Lokasi
b. Site berada dijalan Ahmad
perancangan
Taman
Rekreasi Anak di Kota Bukittinggi dirancang untuk menjadi lokasi alternative
untuk
memecah
keramaian/ kepadatan pada daerah Jam Gadang dan Taman Monumen Bung Hatta.
d. Site berada di lahan yang berkontur e. Site
a. Site
berada
perumahan
Perancangan ini juga akan diikuti dengan
dilingkungan
memperbaiki
fasilitas
pejalan kaki di sekitar site.
berkepadatan
sedang
3
sebagai rest area dalam rangkaian pedestrian
Kota
Bukittinggi.
Sedangkan untuk pengunjung yang menggunakan
kendaraan
akan
diarahkan menuju jalan Setia Budi dengan memutari site. Gambar 2 Hubungan lokasi perancangan dengan dua lokasi wisata terdekat
Perancangan
akses
masuk
yang
memutar ini untuk menghindari site
Sumber : Analisa penulis-thn 2015
dari kemacetan pada jalan Ahmad Konsep
penataan
zoning
site
Karim.
dirancang
akan
mengutamakan
Pada perancangan ini pedestrian
pengunjung
yang
berjalan
kaki,
akan ditambahkan di area sekeliling
maka desain entrance utama yang
site sebagai fasilitas penunjang untuk
berada pada jalan Ahmad Karim
Taman Rekreasi Anak di Kota
dikhususkan
Bukittinggi.
pada
pejalan
kaki,
sekaligus menjadikan area tersebut
Gambar 3 sirkulasi akses masuk kedalam site Sumber : Analisa penulis-thn 2015
Taman Rekreasi Anak Di Kota Bukittinggi
taman sains dan zona bangunan. Bangunan
ini yang memiliki konsep kegiatan indoor
yang direncanakan akan membentuk satu
dan outdoor, untuk itu pada site sudah dibagi
massa bangunan yang fungsional sehingga
menjadi 3 zona yaitu zona penerima, zona
dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan 4
dan
memilki
manfaat
untuk
kota
Bukittinggi. Bangunan
yang bersebelahan langsung dengan jalan Ahmad Karim sebagai Area Penerima.
yang
direncanakan
akan
dirancang menjadi satu massa bangunan yang
besar
pada
bagian
barat
site,
penempatan banguan pada bagian barat site ini bertujuan untuk menghindari bangunan dari polusi udara dan polusi suara dari jalan
Gambar 4 Pembagian zona dalam site Sumber : Analisa penulis-thn 2015
Ahmad Karim. Dan juga menjadikan area 4. Kriteria Desain
area Jam Gadang pada musim liburan Kota
dapat dipecah dengan adanya taman
Bukittinggi ini tak hanya menunjang
rekreasi anak ini. Hal ini dapat dilihat
kegiatan rekreasi anak dan keluarga,
dengan dirancangnya area penerima
tetapi juga dirancang sebagai alternative
yang besar pada jalan Ahmad karim dan
tempat rekreasi di Kota Bukittinggi,
terdapat 2 titik roof garden pada
berdasarkan
maka
bangunan. Konsep ni diharapkan dapat
desain dari taman rekreasi anak ini akan
menjadi pemecah kepadatan pada area
dibuat sangat fungsional pada setiap
Jam Gadang dan Taman Monumen Bung
ruangnya. Kepadatan yang terjadi pada
Hatta pada saat musim liburan
Taman
rekreasi
Anak
kondisi
di
tersebut
Gambar 5 Konsep Perancangan Sumber : Analisa penulis-thn 2015
5
Konsep Perancangan
arsitektur metafora yang diangkat adalah
a. Konsep Dasar Perancangan
tangible metafora dengan menggunakan
Kota Bukittinggi yang memiliki banyaknya
prinsip
objek wisata yang menarik, menjadikan kota
mengadopsi bentuk yang familiar dengan
ini dijuluki sebagai "kota wisata". Pada
anak-anak dan juga untuk mencapai konsep
tahun 2014, jumlah wisatawan mancanegara
perancangan
yang mengunjungi kota ini mencapai 26.629
simbolik
orang. Tempat wisata yang ramai dikunjungi
perancangan.
adalah Jam Gadang, yaitu sebuah menara
b. Konsep Dasar Bentuk
jam
Konsep perancangan pada obyek bangunan
yang
terletak
di
jantung
kota
adopsi
(borrowing ).
menjadi untuk
Dengan
bangunan kawasan
yang sekitar
Bukittinggi.
didasarkan pada pengguna utama bangunan
Berada dikawasan pusat kota dan juga
taman rekreasi ini, yaitu anak-anak dan
dilewati oleh akses utama menuju objek
remaja. Maka dari itu konsep perancangan
wisata Jam Gadang menjadikan lokasi site
bangunan
menjadi sangat strategis, posisi strategis ini
arsitektural untuk anak-anak dan remaja
semakin ditunjang dengan sudah adanya
yang
jaringan pedestrian sebagai penghubung
permainan. Penggunaan jenis metafora ini
titik-titik lokasi wisata di Kota Bukittinggi.
diambil dari benda-benda yang banyak
Jalan Ahmad Karim yang berlokasi ± 300
ditemui oleh anak-anak. Pada pelajaran
m2 dari Jam Gadang ini berada pada zona
matematika sekolah dasar, terdapat materi
perumahan penduduk berkepadatan sedang,
yang mempelajari tentang geometri ruang
semakin menambah potensi untuk site.
(bangun ruang). Tipologi bentuk yang dari
Dengan posisi dalam zona perumahan
bangun ruang ini dapat menjadi acuan pada
berkepadatan sedang perancangan Taman
gubahan massa bangunan pada Perancangan
Rekreasi Anak di kota Bukittinggi dapat
Taman Rekreasi Anak di Kota Bukittinggi
menjadi landmark untuk daerah sekitar
ini. Bangun ruang merupakan sebutan untuk
perancangan.
bangun-bangun tiga dimensi atau bagian
Fungsi bangunan yang menunjang kegiatan
ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-titik
bermain dan belajar anak dan remaja, maka
yang terdapat pada seluruh permukaan
tema
bangun tersebut.
arsitektur
metafora
cocok
untuk
menggunakan
identik
dengan
pendekatan
pelajaran
dan
perancangan taman rekreasi anak ini. Jenis 6
Geometri
Ruang
menginspirasi
Alexey
Pajitnov 1985, dalam menciptakan sebuah permainan teka- teki bernama tetromino/ Tetris, permainan yang terdiri dari empat balok akan jatuh. Tujuan dari permainan ini adalah dengan memanipulasi tetromino yang jatuh, dengan mengerakannya ke samping atau memutarnya, sehingga akan terbentuk Gambar 6 Transformasi geometri ruang menjadi
garis horizontal tanpa celah, ketika sudah terbentuk,
tetromino
tersebut
permainan tetris
akan
Sumber : Analisa penulis, thn 2015
menghilang, sehingga tetromino diatasnya akan terjatuh.
Gambar 7 Transformasi tetris menjadi gubahan massa Sumber : Analisa penulis, thn 2015
c. Konsep Fasade Bangunan
bangunan, tetapi juga untuk mendapatkan
Transformasi bentuk tetris tidak hanya
fasade
dimasukkan pada proses gubahan massa
semakin melekat pada bangunan taman
bangunan
agar
metafora
tetris
7
rekreasi anak di Kota Bukittinggi ini,
alami dan menyatu dengan alam sesuai
sekaligus
pada
dengan lokasi bangunan yang berada di Kota
perancangan Taman Rekreasi Anak di Kota
Bukittinggi yang memiliki banyak kekayaan
Bukittinggi
alam. Motif kayu juga menambahkan kesan
sebagai
ciri
khas
bahwa bangunan tidak mewah sehingga Pola jendela bangunan di kombinasikan
dapat membuat pengunjung tidak takut
dengan penggunakan caldding wall bermotif
memasuki Taman Rekreasi Anak di Kota
kayu. Motif kayu yang memberikan kesan
Bukittinggi ini.
Gambar 8 Konsep metafora tetris pada fasade bangunan Sumber : Konsep penulis, thn 2015
Gambar 9 Block Plan Sumber : Konsep Penulis, thn 2015
8
Gambar 10 Tampak Depan (atas) tampak belakang (bawah) Sumber : Konsep Penulis, thn 2015
Gambar 11Tampak samping kanan (atas) tampak samping kiri (bawah) Sumber : Konsep Penulis, thn 2015
9
Gambar 12 Perspektif Sumber : Konsep Penulis, thn 2015
Gambar 13 Perspektif Sumber : Konsep Penulis, thn 2015
Gambar 15 Perspektif Sumber : Konsep Penulis, thn 2010
10
KESIMPULAN
memiliki ciri khas dan menjadi
Setelah dilakukan evaluasi yang dimulai
landmark untuk daerah disekitar
dari
site perancangan.
konsep sampai hasil disain yang
dikaitkan dengan skripsi dan gambar pra
8. Penggunaan
material
kaca
rencana, maka dapat ditarik kesimpulan
bertujuan untuk memaksimalkan
yaitu sebagai berikut:
sinar
1. Taman Rekreasi Anak di Kota
matahari
sebagai
pencahayaan alami.
Bukittinggi ini berpotensi menjadi
9. Fasade tetris pada penggunaan
area transisi dari kawasan Jam
cladding wall dan jendela bertujuan
Gadang
menuju
Ngarai
Sianok
objek
wisata
untuk memaksimalkan penggunaan
karena
lokasi
arsitektur
perancangan berada pada rangkaian
memunculkan
jalur
bangunan
pedestrian
menghubungkan
kota
yang
metafora
dan
karakteristik
lokasi-lokasi
objek wisata di Kota Bukittinggi.
DAFTAR PUSTAKA
sirkulasi
Ching, Francis.D.K , (1996) “Bentuk
memutar untuk akses kendaraan
Ruang Dan Tatanan , Edisi 3”,
kedalam
Jakarta
2. Pemakaian
konsep
site,
bertujuan
untuk
menghindari kemacetan pada jalan Ahmad Karim.
Laporan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bukittinggi, Tahun 2010-2030
3. Area penerima yang besar pada
Neufert, Ernts, 2002, Data Arsitek Jilid 1
jalan Ahmad Karim dapat menjadi
dan 2,diterj.oleh Dr.ing Sunarto
rest area pada pedestrian Kota
Tjahjadi dan Dr.Ferryanto Chaidir,
Bukittinggi.
Jakarta : Erlangga.
4. Pedestrian yang lebar dan nyaman
White, Edward T, 1985, Buku pedoman
disekeliling site dapat mengajak
Konsep, Bandung : Intermedia.
5. msyarakat mengurangi penggunaan
White, Edward T. (1994),” Analisis Tapak “, Intermatra, Jakarta
kendaraan umum. 6. Roof garden dimanfaatkan sebagai
www.girinarasoma.com/memahami-
taman publik dan dapat menjadi
metafora-arsitektur/, diakses tanggal
lokasi
30 Oktober 2014
alternatife
untuk
masyarakaT 7. Pemilihan tema arsitektur metafora dipilih untuk manjadikan bagunan 11