Bidang Kajian: Teknologi Informasi dan Mikroelektronik ….………
PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI PENGELOLAAN DATA ANTROPOMETRI SEBAGAI PENDUKUNG PENELITIAN DAN PERANCANGAN PRODUK BERBASIS ERGONOMI
PROPOSAL RANCANG BANGUN
OLEH TIM PELAKSANA :
Gustitia Putri Perdana Akbar Darmawan Agung Dwi Prasetyo
I0306003 I0406011 I0307025
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 1
PENGESAHAN USULAN RANCANG BANGUN TEKNOLOGI MAHASISWA
1. Judul Kegiatan
:PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI PENGELOLAAN DATA ANTROPOMETRI SEBAGAI PENDUKUNG PENELITIAN DAN PERANCANGAN PRODUK BERBASIS ERGONOMI 2. Bidang Kajian : TEKNOLOGI INFORMASI DAN MIKROELEKTRONIK 3. Luaran Kegiatan yang dihasilkan : SOFTWARE PENGELOLAAN DATA ANTROPOMETRI 4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Gustitia Putri Perdana b. NIM/NRP : I 0306003 c. Jurusan : TEKNIK INDUSTRI d. Universitas/Institut/Politeknik : UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA e. Alamat Rumah/Telepon/Fax : Sumberhadi Rt 03/III Bagung,Prembun, Kebumen/ 085658152128 f. E-mail :
[email protected] 5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 2 orang 6. Dosen Pembimbing a. Nama Lengkap dan Gelar : Irwan Iftadi, ST.M.Eng b. NIP
: 19700404 199603 1 002
7. Biaya Total Kegiatan 8. Jangka Waktu Pelaksanaan
: Rp 5.000.000 : Bulan Mei s/d September tahun 2010 Surakarta, 29 Maret 2010
Menyetujui: Dosen Pembimbing,
Ketua Tim,
(Irwan Iftadi, ST.M.Eng) NIP.197004041996031002
(Gustitia Putri Perdana) NIM. I 0306003
Mengetahui: Pembantu/Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Sebelas Maret,
(Drs.Dwi Tiyanto, S.U ) NIP. 19540414 198003 1 007
2
1. Judul Program PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI PENGELOLAAN DATA ANTROPOMETRI SEBAGAI PENDUKUNG PENELITIAN DAN PERANCANGAN PRODUK BERBASIS ERGONOMI 2. Latar Belakang Masalah Antropometri adalah suatu ilmu tentang pengukuran dimensi tubuh manusia secara luas dan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perancangan produk maupun sistem kerja yang akan melibatkan interaksi manusia. Dari pengertian tersebut jelas bahwa didalam antropometri terdapat data yang berkaitan dengan kondisi fisik tubuh manusia misalnya tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan sebagainya (Wignjosoebroto,2000). Antropometri semakin memegang peranan penting dalam penelitian dan perancangan produk berbasis prinsip ergonomi, terutama dalam bidang kesehatan, olahraga, industri, dan bahkan area teknologi informasi. Hal ini dikarenakan semakin pentingnya aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja sebagai penunjang peningkatan pelayanan jasa produksi (Ferreira, 2003). Data
antropometri
berbeda-beda
karena
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi ukuran tubuh manusia (Wignjosoebroto, 2000) yaitu: umur, jenis kelamin, suku bangsa, sosio ekonomi, dan posisi tubuh. Faktor pembeda tiap Antropometri tubuh juga bisa disebabkan oleh cacat tubuh, jenis pekerjaan, dan kondisi hamil pada wanita (Nurmianto,1999). Untuk merancang produk yang ergonomis, penggunaan data antropomteri berdasarkan variabilitasnya harus diperhatikan. Dengan memilih data antropometri yang tepat, maka seorang peneliti atau perancang produk akan mampu menyesuaikan bentuk dan geometris ukuran dari produk rancangannya dengan bentuk maupun ukuran segmen-segmen bagian tubuh yang nantinya akan mengoperasikan produk tersebut. Dengan demikian juga dapat dipastikan kalau sebagian besar (mayoritas) populasi dari konsumen produk tersebut nantinya akan dapat menggunakan/mengoperasikan produk secara efektif, efisien, dan nyaman; dan hanya sebagian kecil saja yang tidak dapat menggunakan. Dari berbagai temuan penelitian atau perancangan produk berbasis prinsip ergonomi menandakan bahwa data antropometri sangat bermanfaat dan telah banyak digunakan. Sebagai contoh di Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas 3
Maret terdapat lebih kurang 27% penelitian atau perancangan produk berbasis ergonomi dari semua penelitian yang ada (data tugas akhir periode 2008-2009). Akan tetapi setiap kali akan menggunakan data antropometri, peneliti/perancang harus melakukan survey pengambilan data baru. Hal ini memperlambat proses kerja dan menambah penggunaan waktu. Jika setelah survey ternyata data yang diambil tidak mencukupi kebutuhan, maka harus melakukan pengambilan data kembali hingga data sesuai dengan yang dibutuhkan. Permasalahan juga terjadi jika data antropometri yang digunakan merupakan campuran dari beberapa kategori variabilitas data, misalnya data antropometri usia dewasa bercampur dengan data usia lanjut usia. Apabila hal ini terjadi maka akan berpengaruh pada hasil rancangan atau penelitian yang dilakukan. Proses pengolahan data antropometri yang meliputi uji statistik, juga menjadi salah satu pertimbangan pada hasil penelitian atau perancangan produk yang dilakukan. Perhitungan yang masih manual tentu tidak menjamin hasil penelitian yang benar-benar valid. Masalah lain yang muncul adalah ketika penelitian selesai, data antropometri tersebut seolah-olah sudah kadaluwarsa, sehingga seringkali tidak dipakai untuk penelitian atau perancangan berikutnya. Atau data-data yang telah diambil terkadang ada bagian atau bahkan semuanya hilang setelah selesai digunakan, sehingga data menjadi tidak layak untuk penelitian yang baru. Uraian diatas secara tidak langsung menyatakan bahwa data antropometri belum didokumentasikan dengan baik. Selama ini dokumentasi data antropometri hanya menggunakan aplikasi Microsoft Excel dan kertas-kertas kerja yang rentan terkena virus dan data hilang. Penambahan data antropometri yang terjadi hampir setiap tahun menjadi pertimbangan diperlukannya suatu sistem yang lebih baik untuk menyimpan/mendokumentasikan data antropometri tersebut, khususnya data yang dibagi berdasarkan kategori variabilitasnya. Sistem yang dimaksud adalah program aplikasi pengelolaan data antropometri. Jadi, jika akan melakukan penelitian atau perancangan produk berbasis ergonomi, peneliti dapat dengan mudah memanfaatkannya tanpa harus melakukan pengambilan data ulang. Karena menurut Panero (1979) dalam penelitian atau perancangan produk berbasis ergonomi yang bersifat umum, pengambilan datanya berdasarkan data populasi yang ada di pasaran pada umumnya atau dengan kata lain bisa menggunakan data
4
yang sudah terdokumentasi. Berbeda jika penelitian atau perancangan produk yang tujuannya untuk perseorangan atau sekelompok kecil orang saja, maka dimungkinkan untuk mengembangkan data antropometri sendiri dengan cara benar-benar melakukan pengukuran tubuh dari calon pemakai yang bersangkutan (Panero,1979). Software aplikasi data antropometri sudah pernah diciptakan pada 2005 oleh World Health Organization (WHO) dan diberi nama ‘WHO Anthro’. Data antropometri yang harus dimasukkan diantaranya berat badan menurut umur (BB/U), panjang badan atau tinggi badan menurut umur (TB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), Basal Mass Index (BMI), lingkar kepala (HC atau LIKA), dan lingkar lengan (MUAC atau LILA). Program aplikasi ini juga menampilkan hasil perhitungan persentil data sebagai pendukung analisis kesehatan, pertumbuhan, perkembangan, serta status gizi anak. Software lain yang menyediakan fasilitas pengelolaan data antropometri adalah RAPIL dan WEAR. WEAR merupakan program aplikasi antropometri, berbasis sumber daya web. Pengguna data antropometri dapat mengakses data yang tersedia melalui portal pusat. Kelemahannya adalah harus selalu diakses dalam kondisi online dan yang bisa mengakses aplikasi ini hanya orang-orang tertentu yang diijinkan oleh pemilik aplikasi. Hal ini dikarenakan data-data yang tersimpan didalam aplikasi ini sangat sensitif apabila terdapat perubahan data. Software RAPIL juga sebagai software antropometri selain menyediakan content biososial, rutinitas kehidupan sehari-hari, prestasi sekolah, dan maturasi/kedewasaan pada anak. Namun pada software ini bagian basis data antropometri hanya diisi data anak-anak untuk menganalisis status pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Berdasarkan keterangan mengenai software aplikasi antropometri yang sudah ada, dapat dikatakan bahwa software-software tersebut belum bisa digunakan sebagai software aplikasi pengelolaan data antropometri yang mendukung penelitian dan perancangan produk berbasis prinsip ergonomi. Sehingga perlu dirancang suatu software baru dengan menambahkan fitur-fitur yang bisa mengakomodasi kebutuhan data antropometri secara umum dan juga bisa mengolah uji statistik data sehingga mengurangi tingkat kesalahan dalam
5
perhitungan data antropometri. Dasar dari perancangan software aplikasi ini adalah basis data, yang mana keuntungannya antara lain: reduksi duplikasi data yang mencegah inkonsistensi data); kemudahan, kecepatan dan efisiensi akses atau pemanggilan data; kemudahan untuk mengorganisasi dan mengelola data dalam jumlah besar; menyebabkan data menjadi self-documented dan selfdescriptive; mereduksi biaya pengembangan perangkat lunak; meningkatkan faktor keamanan data (Fathansyah,1999). 3. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang diuraikan diatas dapat dirumuskan permasalahannya yaitu bagaimana merancang program aplikasi pengelolaan data antropometri sebagai pendukung penelitian dan perancangan produk berbasis ergonomi? 4. Tujuan Program Tujuan dari penelitian ini adalah merancang software aplikasi pengelolaan data antropometri sebagai pendukung penelitian dan perancangan produk berbasis ergonomi yang dapat menampung semua kategori variabilitas data antropometri, dapat diperbaharui isi datanya setiap saat sesuai dengan kondisi data terbaru, serta dapat melakukan uji statistik meliputi uji kenormalan, uji keseragaman, uji kecukupan, dan persentil data. 5. Luaran yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dalam kegiatan rancang bangun ini adalah suatu software aplikasi pengelolaan data antropometri sebagai pendukung pada penelitian atau perancangan produk berbasis ergonomi 6. Kegunaan Program Perancangan software aplikasi pengelolaan data antropometri ini nantinya berguna dalam membantu para peneliti atau perancang produk yang akan melakukan penelitian atau perancangan produk berbasiskan prinsip ergonomi yang mana: 1. Memudahkan peneliti/perancang produk dalam mengumpulkan dan mengambil kembali data-data antropometri yang dibutuhkan pada saat penelitian atau perancangan. 6
2. Software aplikasi mampu melakukan uji statistik dan dapat memilih data antropometri
berdasarkan
kategori
variabilitas
sesuai
keinginan
peneliti/perancang. 3. Software dapat digunakan untuk memperbarui data antropometri sesuai keadaan terbaru dengan mudah. 7. Tinjauan Pustaka A. Program Aplikasi Program aplikasi adalah bagian dari perangkat lunak komputer yang memiliki kemampuan secara langsung dan menyeluruh untuk suatu tugas dimana pengguna aplikasi mengharapkan untuk melaksanakan. Perangkat lunak (Software) adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan perangkat keras (hardware). Perangkat lunak juga bisa disebut sebagai penerjemah perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan atau diproses oleh perangkat keras. Perangkat lunak dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu program aplikasi misalnya microsoft office, tingkatan sistem operasi
misalnya
windows,
dan
tingkatan
bahasa
misalnya
Pascal
(www.wikipedia.com, 2010). Dalam ilmu komputer, aplikasi adalah program komputer yang dirancang sedemikian rupa untuk membantu pengguna dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Suatu aplikasi berbeda dengan sistem operasi yang menjalankan komputer, utility yang melakukan pemeliharaan dan bahasa pemrograman yang membuat komputer. Berdasarkan pada pekerjaan yang telah dirancang, suatu aplikasi dapat memanipulasi teks, angka, grafik, maupun kombinasi dari elemen tersebut.
Beberapa
aplikasi
menawarkan
kekuatan
komputasi
dengan
memfokuskan diri pada pekerjaan tunggal, seperti memproses kata, mengolah grafik, ataupun memanipulasi angka, misalnya program Abiword, Blender 3D, dan lain-lain. Beberapa aplikasi lainnya disebut aplikasi integrasi menawarkan kekuatan yang memiliki beberapa aplikasi word prosesor, spreadsheet, ataupun program data base. Contohnya adalah Microsoft office. Program aplikasi dibagi menjadi beberapa kategori antara lain adalah (www.wikipedia.com, 2010) :
7
1. Enterprise Software Enterprise Software muncul berdasarkan kebutuhan organisasi akan proses organisasi serta aliran data dalam skala yang luas. 2. Enterprise Infrastucture Software Mendukung kemampuan pada sistem enterprise Software 3. Information worker Software Information worker Software muncul didasarkan pada kebutuhan individu untuk menciptakan dan mengatur informasi. 4. Content access Software Content access Software digunakan untuk mengakses sebuah content tanpa mengubahnya, tetapi adapula beberapa aplikasi yang menyediakan fitur untuk mengubah content. 5. Simulation Software Digunakan untuk mensimulasikan sistem fisik atau abstrak untuk keperluan penelitian, pelatihan, maupun hiburan. 6. Media development Software Muncul karena kebutuhan individu guna menghasilkan karya elektronik untuk keperluan komersil. 7. Educational Software Berhubungan dengan fungsi media dan hiburan, tetapi memiliki tujuan khusus untuk pendidikan. 8. Product engineering Software Digunakan untuk mengembangkan hardware dan produk software.
B. Basis Data Sebuah
basis
data
adalah
suatu
tempat
penyimpanan
file
data
(Simarmata,2007).Tujuan utama basis data adalah agar pengguna dapat memperoleh dan menemukan kembali data yang dicari dengan mudah dan cepat. Secara lengkap pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan sebagai berikut : a. Kecepatan dan Kemudahan (speed) Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data
8
atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah disbanding menyimpan data secara manual. b. Efisiensi ruang penyimpanan (space) Karena keterkaitan yang erat antar kelompok data dalam sebuah basis data maka redundansi (pengulangan) data pasti akan selalu ada. Banyaknya redundansi in tentu akan memperbesar ruang penyimpanan (baik memori utama maupun di memori sekunder) yang harus disediakan. Dengan basis data efisiensi dan optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan karena dapat melakukan penekanan jumlah redundansi, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean maupun dengan membuat relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan. c. Keakuratan (accuracy) Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan penyimpanan data. d. Ketersediaan (availability) Pertumbuhan data sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data itu selalu dibutuhkan. Karena itu harus dilakukan pemilahanan antara data utama, dta transaksi, data histori dan data kadaluwarsa. Data yang sudah jarang dipakai dapat diatur sebagai offlinebaik dengan cara penghapusan maupun dengan cara memindahkan ke media offline lainnya. e. Kelengkapan (completeness) Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang maka tidak hanya menambahkan record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data baik dalam bentuk penambahan objek baru atau dengan penambahan field-field baru pada setiap table. f. Keamanan (Security) Dengan menggunakan basis data dapat ditentukan siapa saja yang dapat
9
memakai basis data tersebut beserta objek-objek didalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan. g. Kebersamaan pemakaian (shareability) Basis data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser tetapi tetap menjaga terhadap munculnya inkonsistensi data (karena data yang samadiubah oleh banyak pemakai pada saat bersamaan) atau kondisi deadlock (karena banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data ). C. Model Entity-Relationship Model entity relationship merupakan suatu cara untuk mempersatukan pandangan basis data jaringan dan relasional. Kegunaan model ini adalah: -
Mampu memetakan model relasional dengan baik dengan membangun table relasional.
-
Sederhana dan mudah dipahami hanya dengan sedikit palatihan.
-
Bisa digunakan sebagai suatu rencana perancangan oleh pengembang basis data untuk menerapkan suatu model data dalam perangkat lunak manajemen basis data spesifik.
Dasar-dasar membuat pemodelan E-R antara lain harus memahami tentang : a. Entitas. Adalah objek data prinsip tentang informasi yang dikumpulkan. Entitas umumnya berupa konsep yang bisa dikenal, baik konkret maupun abstrak, seperti orang, tempat, benda, atau peristiwa yang memiliki keterkaitan dengan basis data. b. Relasi. Suatu relasi menyajikan asosiasi antara dua entitas atau lebih. c. Atribut. Menguraikan entitas dimana mereka dihubungkan. Kejadian dari suatu atribut tertentu adalah suatu nilai (value). Domain suatu atribut merupakan koleksi dari segala kemungkinan atas nilai-nilai atribut yang dimiliki. Notasi diagram relasi dikembangkan oleh Peter Chen 1976. Kemudian Charles Bachman dan James Martin menambahkan beberapa perbaikan dalam prinsip-prinsip ERD. Notasi dasar ERD ditabelkan sebagai berikut :
10
Tabel 1. Notasi Dasar ERD Notasi
Keterangan Suatu entity merupakan suatu objek Entity
atau konsep mengenai tempat yang diinginkan
untuk
menyimpan
informasi. Atribut atribut
adalah
sifat-sifat
atau
karakteristik dari suatu entitas. Suatu key atribut adalah unik dan
Key atribut
memiliki karakteristik pembeda dari entitas. Relationship mengilustrasikan
relationship
bagaimana dua entitas berbagi informasi di dalam struktur basis data.
Sumber: Simarmata, 2007
D. Antropometri 1.
Pengertian Antropometri Antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (2008) adalah
satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteritik fisik ukuran tubuh manusia, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Perancangan lingkungan kerja fisik manusia pada umumnya berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran tubuhnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia antara lain yaitu (Nurmianto,2008) : a. Jenis kelamin (sex) Secara distribusi statisktik terdapat perbedaan yang signifikan antara dimensi tubuh pria dan wanita. Jenis kelamin pria umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar disbanding wanita. Oleh karenanya data antropometri untuk kedua jenis kelamin selalu disajikan terpisah. b. Umur (age) Penggolongan atas beberapa kelompok umur yaitu: balita, anak-anak, remaja,
11
dewasa, dan lanjut usia. Antropometri tubuh manusia akan cenderung meningkat sampai batas usia dewasa. Namun setelah mencapai usia dewasa, tinggi badan manusia mempunyai kecenderungan untuk menurun yang antara lain disebabkan oleh berkurangnya elastisitas tulang belakang (invertebral discs). c. Suku bangsa (etnic) Setiap suku bangsa ataupun kelompok etnic memiliki karakteristik fisik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dimensi tubuh suku bangsa negara Barat pada umumnya berukuran yang lebih besar daripada dimensi tubuh suku bangsa negara Timur. d. Jenis Pekerjaan Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam seleksi karyawannya. Misalnya pekerjaan buruh mengharuskan orang-orang yang berpostur lebih besar dibanding pekerja kantoran. Sedangkan menurut Wignjosoebroto (2003) dimensi tubuh manusia juga dipengaruhi oleh tingkat sosio ekonomi. Pada negara-negara maju dengan tingkat sosio ekonomi tinggi, penduduknya mempunyai dimensi tubuh yang besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang. e. Posisi tubuh (posture) Sikap ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh oleh karena itu harus posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survei pengukuran. Berkaitan dengan posisi tubuh manusia dikenal dua cara pengukuran, yaitu: 1. Antropometri Statis (Structural Body Dimensions) Pengukuran manusia pada posisi diam atau yang dibakukan. Disebut juga pengukuran dimensi struktur tubuh dimana tubuh diukur dalam berbagai posisi standart dan tidak bergerak (tetap tegak sempurna). Pengukuran antropometri statis menjadi penting karena pengukuran ini menjadi dasar dalam perancangan produk dan lingkungan kerja yang digunakan. 2. Antropometri Dinamis (Functional Body Dimensions) Yang dimaksud Antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan
12
gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya. Selanjutnya untuk memperjelas mengenai data Antropometri yang tepat diaplikasikan dalam berbagai rancangan produk ataupun fasilitas kerja, diperlukan pengambilan ukuran dimensi anggota tubuh. Penjelasan mengenai pengukuran dimensi antropometri tubuh yang diperlukan dalam perancangan dijelaskan pada gambar berikut :
Gambar 3. Gambar dimensi struktur kepala Sumber : Nurmianto, 2008
Keterangan gambar 3 diatas, yaitu: 1 = panjang kepala 2 = lebar kepala 3 = diameter maksimum dagu 4 = dagu ke puncak kepala 5 = telinga ke puncak kepala 6 = telinga ke belakang kepala 7 = antara dua telinga 8 = mata ke belakang kepala 9 = mata ke puncak kepala 10 = antara dua pupil mata 11 = hidung ke puncak kepala 12 = hidung ke belakang kepala 13 = mulut ke puncak kepala 14 = lebar mulut
13
Gambar 1. Antropometri tubuh manusia yang diukur dimensinya Sumber : Nurmianto, 2008
Keterangan gambar : 1. Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak 2. Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak 3. Tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak 4. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak 5. Tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam posisi berdiri tegak (dalam gambar tidak ditunjukkan) 6. Tinggi tubuh dalam posisi duduk 7. Tinggi mata dalam posisi duduk 8. Tinggi bahu dalam posisi duduk 9. Tinggi siku dalam posisi duduk 10. Tebal atau lebar paha 11. Panjang paha yang diukur dari pantat s/d ujung lutut 12. Panjang paha yang diukur dari pantat s/d bagian belakang dari ujung lutut 13. Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk 14. Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan paha 15. Lebar dari bahu 16. Lebar pinggul/pantat 17. Lebar dari dada dalam keadaan membusung
14
18. Lebar perut 19. Panjang siku yang diukur dari siku sampai ujung jari dalam posisi siku tegak lurus 20. Kebar kepala 21. Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari dalam posisi tegak 22. Lebar telapak tangan 23. Lebar tangan dalam posisi terbentang 24. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak 25. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak 26. Jarak jangkauan tangan yang terjulur ke depan 2.
Aplikasi Distribusi Normal dan Persentil dalam Penetapan Data Antropometri Pada penetapan data antropometri, pemakaian distribusi normal umum
diterapkan. Distribusi normal dapat diformulasikan berdasarkan harga rata-rata dan simpangan standarnya dari data yang ada. Berdasarkan nilai yang ada tersebut, maka persentil (nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau di bawah nilai tersebut) bisa ditetapkan sesuai tabel probabilitas distribusi normal. Jika diharapkan ukuran yang mampu mengakomodasikan 95% dari populasi yang ada, maka diambil rentang 2,5th dan 97,5th percentile sebagai batas-batasnya.
Gambar 3. Distribusi normal yang mengakomodasi 95% dari populasi Secara statistik sudah diperlihatkan bahwa data hasil pengukuran tubuh
15
manusia pada berbagai populasi akan terdistribusi dalam grafik sedemikian rupa sehingga data-data yang bernilai kurang lebih sama akan terkumpul di bagian tengah grafik. Persentil menunjukkan jumlah bagian per-seratus orang dari suatu populasi yang memiliki ukuran tubuh tertentu. Tujuan penelitian, dimana sebuah populasi dibagi-bagi berdasarkan kategori-kategori dengan jumlah keseluruhan 100% dan diurutkan mulai dari populasi terkecil hingga terbesar berkaitan dengan beberapa pengukuran tubuh tertentu. Sebagai contoh bila dikatakan persentil ke95 dari suatu pengukuran tinggi badan berarti bahwa hanya 5% data merupakan data tinggi badan yang bernilai lebih besar dari suatu populasi dan 95% populasi merupakan data tinggi badan yang bernilai sama atau lebih rendah pada populasi tersebut. Ada dua hal penting yang harus selalu diingat bila menggunakan persentil. Pertama, suatu persentil Antropometri dari tiap individu hanya berlaku untuk satu data dimensi tubuh saja. Kedua, tidak dapat dikatakan seseorang memiliki persentil yang sama, ke-95, atau ke-90 atau ke-5, untuk keseluruhan dimensi. Pemakaian
nilai-nilai
persentil
yang umum
diaplikasikan
dalam
perhitungan data Antropometri, ditunjukan dalam tabel 2. Tabel 2. Macam Persentil dan Cara Perhitungan dalam Distribusi Normal Persentil
Perhitungan
Persentil
Perhitungan
Ke-1
x -2.325σx
Ke-90
x +1.280 σx
Ke-2.5
x -1.960σx
Ke-95
x +1.645σx
Ke-5
x -1.645σx
Ke-97.5
x +1.960σx
Ke-10
x -1.280σx
Ke-99
x +2.325σx
Ke-50
x
Sumber : Nurmianto, 2008
Keterangan tabel 2.2 di atas, yaitu: x = mean data
3.
x = standar deviasi dari data x
Pengolahan Data Antropometri Data antropometri hasil dari pengukuran dimensi tubuh manusia diolah
sesuai kebutuhan penelitian atau perancangan produk. Pengolahan data tersebut 16
dilakukan secara analisis statistik antara lain uji kenormalan data, uji keseragaman, uji kecukupan data, selanjutnya akan dihitung percentile untuk masing-masing dimensi tubuh, dimana hal ini sangat diperlukan pada tahap perancangan (Wignjosoebroto, 2010). Adapun keterangannya, sebagai berikut: a.
Uji Keseragaman Data Uji keseragaman data berfungsi untuk memperkecil varian yang ada
dengan membuang data ekstrim. Jika ada data yang berada di luar batas kendali atas ataupun batas kendali bawah maka data tersebut dibuang. (Wignjosoebroto, 2010). Rumus yang digunakan dalam uji ini yaitu: n
x
x i 1
n
i
…………………………………………………........ persamaan 2.1
( x x) 2
SD
n 1
……………………………………..............persamaan 2.2
BKA x 2 SD …………………………………….................. persamaan 2.3
BKB x 2 SD …………………………………………............persamaan 2.4 dengan; SD
= standar deviasi
xi
= data ke-i
x
= mean data
n
= jumlah data
BKA = batas kendali atas BKB = batas kendali bawah b. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik parametrik. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah data memusat pada
17
nilai rata-rata dan median. Penerapan data anthropometri akan dapat digunakan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD (Standard Deviasi) dari suatu distribusi normal (Husein, 2009). Berdasarkan nilai tersebut, maka persentil (nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut) bisa ditetapkan sesuai tabel probabilitas distribusi normal. Jika diharapkan ukuran yang mampu mengakomodasikan 95% dari populasi yang ada, maka diambil rentang 2,5th dan 97,5th percentile sebagai batas-batasnya (Wignjosoebroto,2003). Untuk menguji kenormalan data digunakan rumus sebagai berikut:
X 2c
(x
i
x)2
bila
X 2 c df , maka data dikatakan
x
normal. Uji normalitas bisa pula menggunakan uji Geary dengan prosedur sebagai berikut: u
z
xi x ……………………….......………..persamaan 2.5 n n 2 x i x i 1 n
2
u 1 0 . 2661
n
………………………......………………………..persamaan 2.6
Data dikatakan berdistribusi normal jika
dengan α = 0,05.
Sedangkan jika data tidak normal maka data diasumsikan normal. c.
Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data berfungsi untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh sudah mencukupi untuk diolah. Sebelum dilakukan uji kecukupan data terlebih dahulu menentukan derajat kebebasan s = 0.05 yang menunjukkan penyimpangan maksimum hasil program. Selain itu juga ditentukan tingkat kepercayaan 95% dengan k = 2 yang menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data Antropometri, artinya bahwa rata-rata data hasil pengukuran diperbolehkan menyimpang sebesar 5% dari rata-rata sebenarnya (Barnes, 1980). Rumus uji kecukupan data, yaitu:
18
k / s N N'
X X X 2
2 i
2
i
i
……………………………...persamaan 2.7
Dengan ; k
= tingkat kepercayaan
s
= derajat ketelitian
xi
= data ke-i
N
= jumlah data pengamatan.
N’
= jumlah data teoritis
Data dianggap telah mencukupi jika memenuhi persyaratan N’
dari
Universitas Descartes Paris merancang basis data tentang ergonomi dalam penelitian yang berjudul “Database contents, structure, and ontology for WEAR”. The World Engineering and Antropometric Resource (WEAR) merupakan aplikasi antropometri yang berbasis sumber daya web. Pengguna data antropometri dapat mengakses data yang tersedia melalui portal pusat. WEAR ini diramalkan bisa digunakan banyak orang di berbagai belahan dunia, sehingga syarat utama dalam pembuatannya adalah mengumpulkan data-data berupa : File data terorganisasi dari data mentah 1-D dan 3-D, metode analisis bentuk, file data biomekanik, file data bibliografis dan sintesis file ergonomi, metode dan/atau alat
19
untuk uji kecukupan, contoh-contoh hasil desain, alat bantuan online. Digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4. Komponen basis data yang akan disimpan Penelitian lainnya dilakukan oleh Carlos Ferreira, et.al dari Universidade Técnica de Lisboa, Portugal yang mengembangkan RAPIL-Antropometric Software and Database pada tahun 2004. Mereka mengatakan bahwa antropometri merupakan spesialisasi ilmu pengetahuan baru yang menyediakan aplikasi universal paling sederhana, tidak mahal, dan memberi kemudahan untuk menaksir ukuran, bentuk, proporsi, komposisi dan tingkat kedewasaan dari manusia. Antropometri membantu mengetahui kesehatan, pertumbuhan, level gerakan tubuh dan status gizi. Pengukuran antropometri dapat digunakan pada kelompok besar populasi seperti wanita hamil dan menyusui, janin dan bayi yang baru lahir, anak-anak, remaja, dewasa yang overweight maupun kurus, atlet, dewasa diatas 60 tahun dan lain sebagainya (Ferreira, et.al, 2004). Dunia industri dan kesehatan sangat erat kaitannya dengan data antropometri. Masih sedikit basis data antropometri yang mengakumulasi tentang data kecacatan dan lansia (Brown,1995). Sehingga ia membangun basis data bagi orang-orang lansia dan orang cacat untuk mendesain berbagai produk yang sesuai dengan keadaan mereka. Fungsi alat ini adalah aplikasi Software yang menyediakan tempat penyimpanan dan percobaan dari sejumlah besar data secara efisien dan dengan waktu yang singkat. 20
Basis data dalam software RAPIL menyimpan banyak sekali variasi informasi dan diorganisasikan kedalam tabel-tabel yang saling berhubungan dimana data disimpan dalam tipe biososial, rutinitas kehidupan sehari-hari, data antropometri, prestasi sekolah, dan maturasi/kedewasaan anak. Pada penelitian ini data antropomteri hanya digunakan untuk menaksir status pertumbuhan anakanak. Hal terpenting ditunjukkan dengan adanya referensi standar pertumbuhan untuk membandingkan hasil yang diperoleh secar nyata dengan data yang disimpan di program. Software antropometri lainnya adalah buatan WHO. Software ini dibuat sebagai aplikasi global dari Standar Pertumbuhan Anak WHO untuk memonitor pertumbuhan dan perkembangan motorik pada individu dan populasi anak usia 060 bulan. Fitur software ini adalah pengukuran tiap individu anak meliputi berat badan, tinggi badan, diameter lingkar kepala, skinfold, serta perhitungan persentil. Output dari Software aplikasi ini adalah informasi tentang perkembangan motorik anak dan keadaan nutrisi populasi anak yang ada dibandingkan dengan keadaan nutrisi standar dari WHO yang digambarkan dengan kurva normal. Karena fungsinya hanya sebagai evaluator perkembangan motorik dan keadaan gizi anak, software antropometri dari WHO ini tidak bisa digunakan sebagai acuan untuk menyimpan data antropometri dari kelompok individu umum.
Gambar 5. Software aplikasi antropometri dari WHO
21
Gambar 6. Fitur “Antropometric Calculator” dalam Software aplikasi antropometri dari WHO
Gambar 2.7 Fitur “Nutricional Survey” dalam software aplikasi antropometri dari WHO 8. Metodologi Rancang Bangun Teknologi Metode pelaksanaan ini digunakan dalam program ini merupakan dasar penentu agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tahapan program dipaparkan pada Gambar 5. sebagai berikut :
22
Gambar 6. Metodologi Pelaksanaan Program Keterangan dari diagram aliran diatas yaitu : a. Studi Lapangan Tahap awal dari program ini yaitu studi lapangan. Tahap ini dilakukan untuk mengamati keadaan kumpulan data antropometri dan penggunaannya serta mengumpulkan data tersebut. Pengambilan data dilakukan di Laboratorium Sistem Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri UNS, dan beberapa data antropometri di universitas lain, seperti ITB dan UGM. b. Perumusan Masalah Permasalahan dirumuskan dari hasil studi lapangan yang telah dilakukan. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu merancang program aplikasi pengelolaan data antropometri yang berguna untuk menyimpan semua
23
kategori data antropometri sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal saat dibutuhkan untuk suatu kegiatan penelitian atau perancangan produk berbasis prinsip ergonomi. c. Tujuan Program Tahap selanjutnya adalah menentukan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah program aplikasi pengelolaan data antropometri untuk keperluan penelitian atau perancangan produk yang berbasis prinsip ergonomi. Software ini diharapkan dapat mendeteksi uji statistik data yang meliputi uji kenormalan, uji keseragaman, uji kecukupan, uji persentil data dan dapat menampung semua kategori data antropometri serta dapat diperbaharui setiap saat sesuai dengan kondisi data terbaru tanpa terjadi duplikasi. d. Studi Pustaka Pada tahap studi pustaka dikumpulkan berbagai referensi dan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang ada sebagai landasan dalam tahap-tahap program selanjutnya. e. Identifikasi Kebutuhan Informasi Antropometri Identifikasi kebutuhan informasi antropometri dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan data antropometri dalam berbagai keperluan, sejauh mana data antropometri digunakan, dan siapa saja yang memanfaatkan data antropometri. Tools analisis sistem yang digunakan adalah Flowchart. f. Perancangan Database Struktur informasi data antropometri terkait dengan teknologi adalah basis data sebagai fondasinya, dan aplikasi informasi data antropometri sebagai komponen utamanya. Sehingga pada tahap ini akan dirancang database yang nantinya digunakan untuk penyimpanan data antropometri. Adapun tahap-tahap dalam perancangan database ini yaitu : 1. Pembentukan kamus data (data dictionary) Pada langkah ini kamus data diambil dari analisis identifikasi kebutuhan data antropometri yang telah dibuat sebelumnya. 2. Penentuan Entitas, Atribut, dan Relationship. Ketiga hal ini merupakan dasar perancangan database. Kemudian dari ketiga hal tersebut dibuat ERDiagramnya.
24
3. Normalisasi tabel Normalisasi merupakan penguraian struktur tabel yang kompleks menjadi bentuk
normal,
berdasarkan
aturan
ketergantungan
data
(Data
Dependency). 4. Menentukan relasi antar tabel Relasi antar tabel digambarkan untuk mengetahui hubungan antara tabeltabel yang akan dipakai dalam program komputer. g. Perancangan Query dan User Interface Query adalah alat pemroses data, atau suatu alat yang digunakan untuk mengelompokkan, mengolah, dan mengelola data dalam tatanan tertentu, sehingga data dapat menjadi informasi. Tahap selanjutnya dilakukan perancangan bentuk interface program yang dibuat, dengan tujuan supaya pemakai mudah mengerti (user friendly). Dasar pembuatan interface adalah Form, yaitu tempat dimana end-user menginput data. h. Pembuatan Software Aplikasi Pembuatan Software aplikasi merupakan penulisan kode program sesuai dengan User Interface dan sistem yang telah dirancang agar basis data antropometri dapat di akses oleh berbagai kalangan. i. Pembuatan Laporan Akhir Tahap terakhir dari program ini adalah pembuatan laporan akhir sebagai bentuk pertanggung jawaban akan program yang telah selesai dikerjakan. 9. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan program ini direncanakan sebagai berikut : Tabel 3. Jadwal Kegiatan Program NO
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
Survey dan identifikasi masalah Identifikasi kebutuhan data antropometri Perancangan Basis data Perancangan Query dan User Interface Pembuatan Program Aplikasi Finishing Penyusunan laporan
1
BULAN KE 2 3 4
5
25
10. Nama dan Biodata Ketua dan Anggota a. Ketua Pelaksana Kegiatan 1. Nama Lengkap
: Gustitia Putri Perdana
2. NIM/NRM
: I 0306003
3. Fakulltas / Program Studi : Teknik / Teknik Industri 4. Perguruan Tinggi
: Universitas SebelasMaret Surakarta
5. Waktu untuk kegiatan
: 20 jam / Minggu
b. Anggota Pelaksana 1 1. Nama Lengkap
: Akbar Darmawan
2. NIM/NRM
: I 0406011
3. Fakulltas / Program Studi : Teknik / Teknik Mesin 4. Perguruan Tinggi
: Universitas SebelasMaret Surakarta
5. Waktu untuk kegiatan
: 20 jam / Minggu
c. Anggota Pelaksana 2 1. Nama Lengkap
: Agung Dwi Prasetyo
2. NIM/NRM
: I 0307025
3. Fakulltas / Program Studi : Teknik / Teknik Industri 4. Perguruan Tinggi
: Universitas SebelasMaret Surakarta
5. Waktu untuk kegiatan
: 20 jam / Minggu
11. Nama dan Biodata Dosen Pembimbing a. Nama Lengkap dan Gelar
: Irwan Iftadi, ST, M.Eng
b. Golongan Pangkat dan NIP
: 19700404 199603 1 002
c. Jabatan Fungsional
: Lektor Kepala
d. Jabatan Struktural
: Staf Dosen
e. Fakultas/Program Studi
: Teknik/Teknik Industri
f. Pergurunan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
g. Bidang Keahlian
: Kesehatan Kerja dan Ergonomi
h. Waktu untuk Kegiatan
: 12 (jam/minggu)
12. Biaya Kegiatan Berikut adalah rincian pembuatan rancang bangun teknologi mengacu pada aktivitas pembuatan rancang bangun teknologi dengan rekapitulasi biaya: 1)
26
bahan habis pakai, 2) peralatan penunjang, 3) perjalanan, 4) dokumentasi, 5) Lainlain. Tabel 4. Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Program No 1
2
3
4
Komponen Biaya
Harga Per Unit
Jumlah
Satuan
Biaya
Bahan Habis Pakai Kertas HVS
Rp
30.000
2
Rim
Rp
60.000
Tinta printer hitam
Rp
35.000
1
Box
Rp
35.000
Tinta printer warna
Rp
35.000
3
Box
Rp
105.000
Pembelian CD Peralatan Penunjang
Rp
3.500
4
Buah
Rp
14.000
Jasa Tutor Programmer
Rp
1.200.000
1
bulan, 3 orang
Rp
1.200.000
Pembuatan program aplikasi Pembuatan Poster Perjalanan Transportasi Survey dan pengumpulan data Lain – lain Biaya Pembuatan Proposal Biaya Pembuatan Laporan
Rp Rp
800.000 300.000
1 1
unit unit
Rp Rp
800.000 300.000
Rp Rp
400.000 400.000
3
orang
Rp Rp
1.200.000 400.000
Rp Rp
25.000 25.000
5 5
Unit Unit
Rp Rp
125.000 125.000
Maintenance printer
Rp
186.000
1
Unit
Rp
186.000
Workshop dan sosialisasi
Rp Total
450.000
Rp
450.000
Rp 5.000.000
13. Lampiran a. Daftar Pustaka Barnes, R.M. 1980.Motion Time and Time Study Design and Measurement of Work 7th ed. New York : John Wiley Fathansyah. 2009. Buku Teks Komputer Basis Data. Bandung: Penerbit Informatika Ferreira,C., Vieira, F., Fragoso, I., Barrigas,C., Oliveira,C., Silva,L. 2004. Rapil Anthropometric Software And Database. Universidade Técnica de Lisboa, Cruz Quebrada, Portugal. Tersedia di home. fmh. utl. pt/ ~cferreira/pdf/ItaliaRapil.pdf. Diakses pada 29 Desember 2009 Joyce,
S.
2008.
Human
(HFAD).Tersedia
di
Factor
and
Anthropometric
Database
www.osd.rutgers.edu/gs/08papers/Paper08-
HFAD. Diakses pada 29 Desember 2009 Kristanto,A.
2003.
Perancangan
Sistem Informasi
dan
Aplikasinya.
Yogyakarta: GAYA MEDIA 27
Mollard,R.,Ressler,S.,Robbinete,K. 2006. Database contents, structure, and ontology for WEAR. Paris Descartes Universit. Tersedia di ovrt.nist.gov/people/sressler/art0895. Diakses pada 29 Desember 2009 Nurmianto, E. 2008 Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: PT. Guna Widya Panero, J dan Zelnik, M. 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Penerbit Erlangga Simarmata, J. 2007. Perancangan Basis Data.. Yogyakarta : Penerbit ANDI Sutalaksana, I.Z. 2006. Teknik Tata Cara Kerja. Laboratorium Tata Cara Kerja dan Ergonomi. Bandung: Dept. Teknik Industri-ITB Wignjosoebroto, S.1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu: Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja.
Jakarta: Penerbit Guna
Widya Wignjosoebroto, S. 2000. Prinsip-Prinsip Perancangan Berbasiskan Dimensi Tubuh (Antropometri) Dan Perancangan Stasiun Kerja. Tersedia di http://www.its.ac.id/personal/files/pub/2830-m_sritomo-iePrinsip Anthropometry.pdf. Diakses pada 10 Maret 2010 b. Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana Program
Biodata Ketua Peneliti Nama Lengkap
: Gustitia Putri Perdana
NIM
: I 0306003
Jurusan
: Teknik Industri
Fakultas / Universitas : Teknik / Universitas Sebelas Maret TTL
: Purworejo, 19 Januari 1988
Agama
: Islam
Status
: Mahasiswa
Alamat Rumah
: Sumberhadi Rt 03/03 Bagung Prembun Kebumen
Pendidikan
: SDN Bagung 1
1994 – 2000
SLTP 2 Purworejo
2000 – 2003
SMUN 1 Purworejo
2003 - 2006
28
Pengalaman
:
Asisten Lab. Komputasi dan Simulasi Jurusan Teknik Industri UNS (2006-2007)
Menteri Dalam Negeri BEM Fakultas Teknik UNS (2007-2008)
Asisten Lab.Optimasi dan Perancangan Sistem Informasi Jurusan Teknik Industri UNS (2006-2007)
Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Jawa Tengah (2009)
Surakarta, 29 Maret 2010
Gustitia Putri Perdana
Biodata Anggota Peneliti I Nama
: Akbar Darmawan
Tempat / Tgl Lahir
: Jakarta 17 Juni 1988
NIM
: I 0406011
Fak / Program Studi : Teknik / Teknik Mesin Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret Surakarta
Agama
: Islam
Alamat Rumah
: Jl Cipinang Pulo Maja No13 RT002 RW011, JAK-TIM
Pendidikan
Pengalaman
:TK Islam Bhakti III
(1992-1994)
SDN 01 PG CIBESUT
(1994-2000)
SLTP 255 Jakarta
(2000-2003)
SMUN 54 Jakarta
(2003-2006)
:
Staf POSDM BEM FT UNS (2006-2007)
Sekjen BEM FT UNS (2006-2007)
PIC KONTEKNAS RISTEK (2008)
Ka. Dirjen KASTRAD BEM FT UNS (2007-2008)
Ka.Dirjen Ristek KMTM Teknik Mesin UNS (2009-sekarang)
29
Asisten Divisi Operasional Perpustakaan Jurusan Teknik Mesin UNS (2009-sekarang)
Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Jawa Tengah (2009)
Surakarta, 29 Maret 2010
Akbar Darmawan
Biodata Anggota Peneliti II Nama
: Agung Dwi Prasetyo
Tempat/Tgl lahir
: Cilacap, 09 November 1988
NIM
: I 0307025
Fak / Program Studi : Teknik / Teknik Industri Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret Surakarta
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Kalimantan 52, RT 01/RW VII, Gunung Simping, Cilacap, 53224
Pendidikan
: SDN Gunung Simping 01 SLTPN 1 Cilacap SMA N 1 Cilacap
Pengalaman
:
Staff bidang HRD HMTI periode 2009
Staff bidang Humas HMTI periode 2010
Asisten Laboratorium Optimasi dan Perancangan Sistem Informasi
Surakarta, 29 Maret 2010
Agung Dwi Prasetyo
30
c. Gambar desain teknologi yang akan diterapkan atau dikembangkan
Gambar 7. Rancangan Menu Utama Software Aplikasi Antropomteri
Gambar 8. Rancangan Submenu “Input Data Personal” Pada software antropometri
31
Gambar 9. Rancangan Submenu “Input Data Antropometri” Pada software antropometri
Gambar 10. Rancangan Submenu “Kategori data dan uji statistik” Pada software antropometri
32