Perancangan Sneakers yang Mudah Dibersihkan
Fajar Abdillah Mahasiswa Program Studi Desain Produk Industri Universitas Paramadina Jakarta
ABSTRAK Pelindung tubuh untuk bagian kaki yang sekarang kita sebut sebagai sepatu diperkirakan telah ada sejak zaman es sekitar lima juta tahun yang lalu. Pada zaman dahulu, sepatu digunakan sebagai pelindung kaki dari teriknya sinar matahari dan dinginnya suhu serta pelindung kaki dari benda-benda berbahaya saat berburu. Seiring perkembangan zaman, sepatu semakin menjadi bagian terpenting bagi manusia karena lingkungan yang semakin tercemar dan banyaknya penyakit kaki yang diakibatkan oleh virus maupun bakteri dan jamur. Hal ini membuat sepatu yang ada menjadi mudah kotor sulit dibersihkan. Akibatnya sepatu yang fungsi awalnya melindungi kaki, malah menjadi sarang penyakit yang berbahaya bagi penggunanya. Apalagi sepatu khususnya sneakers telah mengalami perkembangan fungsi dan makna hingga sekarang ini sehingga sering digunakan dalam aktifitas harian. Dengan adanya perancangan sepatu yang mudah dibersihkan ini, maka diharapkan bahaya – bahaya ataupun akibat yang akan ditimbulkan dari sepatu yang kotor dapat teratasi dan pengguna sepatu tetap merasa nyaman dengan sepatu yang telah mereka pilih.. Kata kunci : Sepatu,sneakers, mudah dibersihkan. PENDAHULUAN Sebagian besar kita berpendapat bahwa alas kaki terbaik yang dapat melindungi kaki secara maksimal adalah sepatu. Sebuah gambar di Gua Spanyol yang berumur lebih dari 15.000 tahun yang lalu menunjukkan manusia melilitkan kulit binatang atau bulu pada kaki mereka. "The Ice Man" yang diperkirakan hidup pada 5000 tahun yang lalu juga menggunakan pelindung kaki yaitu jerami. Sepatu dengan bentuk yang sama ataupun berbeda, telah ada di sekitar kita sejak lama. Pelindung kaki terus berevolusi mulai dari sandal hingga sepatu atletik yang mempunyai teknologi canggih karena ditemukannya bahan-bahan baru yang dapat melindungi kaki. i Sepatu pada zaman sekarang masih menjadi pilihan manusia sebagai pellindung kaki mereka, contohnya saja di daerah Jakarta. Dikarenakan aktifitas yang begitu padat dan kondisi lingkungan kota Jakarta dengan tingkat polusi asap dan debu yang tinggi. Ketika
berjalan kaki, menggunakan sepeda motor, ataupun menggunakan angkutan umum dan mobil pribadi haruslah menggunakan alas kaki yang nyaman dan selalu memberikan perlindungan kepada penggunanya. Karena aktivitas di perkotaan yang begitu sibuk itulah membuat sepatu mudah kotor dan sulit untuk di bersihkan. Hal yang paling utama dibersihkan adalah bagian dalam sepatu karena bersentuhan langsung dengan kaki. Sepatu yang kotor akan berbahaya karena berakibat kepada penyakit kaki seperti infeksi dan bau kaki yang menjadi masalah besar bagi penggunanya dan orang lain jika tidak diperhatikan. Dilansir Dailymail, sebuah studi yang dilakukan oleh University of Arizona menyebutkan bahwa 420.000 unit bakteri yang ditemukan pada bagian luar sepatu. Dari bakteri, 27% adalah virus E. Coli yang mematikan, dan 96% menunjukkan kontak dengan bahan tinja (baik manusia dan hewan). ii Selain sepatu juga mengalami perkembangan fungsi yaitu sebagai trend dalam berpakaian dan berpenampilan. Hal ini disambut oleh para pencinta sneakers di Indonesia, yang memang sudah lama "jatuh hati" pada benda yang satu ini. Perkembangan sneakers juga berbanding lurus sebagai sebuah ikon gaya hidup dan fesyen dunia. iii
Trend yang
berkembang begitu cepat serta gaya hidup urban yang selalu meminta pengguna untuk mengikutinya membuat pengguna harus pintar memilih sneakers yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan dirinya sendiri. iv Untuk itu perlu adanya sebuah rancangan sepatu yang memberikan kemudahan kepada pengguna dalam membersihkan bagian dalam maupun luar sepatu. Sehingga bahaya dan dampak yang akan ditimbulkan oleh sepatu tersebut dapat diatasi. Karena hal itulah Penulis memberi judul penulisan ini yaitu “Perancangan Sneakers yang Mudah Dibersihkan”. Masalah yang ditemukan dalam kasus ini adalah sepatu yang ada cepat kotor dan sulit dibersihkan terutama pada bagian dalam sepatu dikarenakan kotoran yang mudah mengendap sehingga berdampak pada iritasi, infeksi, dan bau kaki. Tujuan perancangan sepatu ini adalah merancang sepatu yang mudah dibersihkan agar setiap bagian dari sepatu mulai dari bagian terdalam sepatu hingga luar sepatu selalu bersih dan membuat para pengguna berpenampilan bersih dan menarik. Sehingga manfaat yang diperoleh dari perancangan sepatu ini adalah memudahkan pengguna dalam membersihkan sepatu dan menjaga kesehatan kaki para pengguna serta selalu berpenampilan menarik dan bersih.
KAJIAN TEORI Sejarah Sneakers
Sneakers adalah sepatu yang terbuat dari sol karet dan bagian atas berbahan kanvas. Sneakers sendiri sudah ada sejak tahun 1800an. Pertama kali sepatu jenis sneakers ini disebut sepatu karet yang bernama Plimsolls. Dalam perkembangannya terjadi banyak perubahan desain, material, dan fungsinya. v Pada tahun 1892, sebuah perusahaan sepatu karet Goodyear menciptakan sepatu dengan proses baru yaitu mencampurkan bahan dasar karet dengan kanvas vi. Sepatu tersebut masih ada sampai sekarang yang kita kenal dengan merek Keds. Semenjak itulah akhirnya bermunculan perusahaan sneakers seperti Converse, Adidas, Puma, dan Nike.
Perkembangan Fungsi Sneakers Seiring dengan perkembangan mode yang terjadi di dunia olahraga mengikuti perkembangan trend dari tahun ke tahun, model dan fungsi dari sneakers pun kian beragam. Banyak orang mengenal sneakers sebagai sepatu olahraga bergaya casual dan ringan hingga bisa dipakai sehari-hari meski sebenarnya sneakers merupakan sepatu olahraga. Pada perkembangannya, eksplorasi material dan desain membuat sepatu ini tak lagi dilihat sebagai sepatu yang hanya berfungsi untuk berolahraga. bagian atas sepatu tak hanya dibuat dari kanvas, tetapi juga dari bahan lain seperti kulit,yang membuat penampilan sneakers lebih berkelas. Sneakers telah mengalami transformasi dari fungsi awalnya yaitu sebagai sepatu olahraga. Sekarang setiap orang bisa menggunakan sneakers untuk tujuan apapun. vii
Aspek Desain Desain menurut wikipedia.com dapat diartikan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata. Proses desain terutama desain produk pada umumnya memperhitungkan beberapa aspek antara lain fungsi dan ergonomi, bentuk dan estetika, produksi, konsumen, dan material.
Permasalahan dan kebutuhan Konsumen Kebutuhan pengguna akan sepatu dikarenakan aktivitas yang memerlukan perlindungan pada kaki yang mudah kotor dan sepatu sebagai penggambaran jati diri serta
status sosial seseorang. Para mahasiswa terutama memiliki kebutuhan yang sangat besar akan sepatu. Belajar seharian dan kegiatan yang begitu padat, membuat sepatu selalu terpasang di kaki dan kebersihannya pun menjadi tak terjaga. Desain sepatu harus didasarkan terutama pada anatomi dan fungsi mekanik kaki manusia. Pertimbangan kedua adalah tujuan penggunaan alas kaki yang akan menentukan pilihan bahan dan struktur dari sepatu. Gaya dan fashion pada penampilan luar sepatu jangan sampai mengorbankan kenyamanan viii. Namun, desain sepatu yang berkembang saat ini pun kebanyakan lebih mengutamakan bentuk sesuai trend dari pada harus mempertahankan keamanan dan kenyaman pengguna terhadap lingkungan sekitarnya. Beberapa masalah yang ditimbulkan karena desain sepatu yang tidak tepat dan kebersihan yang tidak terjaga yaitu penyakit kaki atlit dan bau kaki yang disebabkan oleh jamur dan infeksi bakteri. ix
Metode Adapun metode desain yang dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel 1. Metode Desain dalam perancangan Sneakers yang mudah dibersihkan.
No 1
2
3
Tahapan Divergen
Keterangan Brief Design (pencarian ide tentang perancangan sneakers yang mudah dibersihkan) Pendataan (observasi awal tentang sneakers) Analisa (menaganalisa data awal yang telah dikumpulkan) Tranformasi Program Desain (latar bekang Permasalahan) Permasalahan (Permasalahan pada konsumen dan desain sneakers yang ada) Konvergen Pengembangan Desain (Desain awal samapai Desain akhir) Seleksi dan keputusan Desain (Desain terpilih) Model (Prototype) Evaluasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Permasalahan Permasalahan yang diperoleh berdasarkan observasi dan pengamatan serta wawancara terhadap beberapa sampel menyatakan bahwa permasalahan umum yang mereka dapati dalam menggunakan sneakers yaitu Sepatu yang ada cepat kotor dan sulit dibersihkan
terutama pada bagian dalam sepatu yang membuat kotoran mudah mengendap dan berakibat pada iritasi, infeksi dan bau kaki.
Solusi Desain Berdasarkan masalah yang diangkat terkait dengan kebutuhan konsumen akan sebuah sepatu sneakers,maka solusi yang dipaparkan adalah sebagai berikut : Tabel 2. Permasalahan,solusi dan solusi desain
No 1
2
3
Permasalahan
Solusi
Solusi Desain
Sepatu yang ada cepat kotor dan sulit dibersihkan terutama pada bagian dalam sepatu.. Sepatu yang telah ada membuat kotoran mudah mengendap pada bagian dalamnya sehingga berdampak pada iritasi dan infeksi. Kotoran yang mengendap membuat sepatu dan kaki menjadi bau.
Sepatu harus mudah dibersihkan
Body sepatu harus mudah dibersihkan hingga ke bagian dalam. Bagian dalam sepatu harus menggunakan material yang tidak membuat kotoran mudah mengendap. Body sepatu harus mudah dibersihkan dan menggunakan material yang cepat kering.
Sepatu tidak membuat kotoran mengendap di dalamnya.
Sepatu harus dibersihkan dari kotoran yang mengendap
Ide Desain Berdasarkan permasalahan dan tema desain yang dipaparkan, maka ide desain sebagai solusi desain itu sendiri adalah membuat sepatu yang mudah dibersihkan hingga ke bagian terdalam sepatu dengan bagian body sepatu yang mudah dijangkau oleh tangan ataupun alat pembersih saat dibersihkan. Pencarian bentuk awal sebuah sketsa desain pun harus diawali oleh imageboard sebagai sebuah papan inspirasi untuk menentukan kata kunci dalam hal styling (penggayaan).
Gambar 1. Imageboard Sumber : Fajar Abdillah 2012
Dimana imageboard dalam perancangan ini berdasarkan atas kata kunci yaitu simple, clean, futuristic (Gambar1.).
Sketsa Awal Desain
Gambar 2. Sketsa awal Sumber : Fajar Abdillah 2012 Sketsa awal desain adalah sebuah sketsa gambar yang dibuat oleh penulis untuk menemukan ide yang paling tepat dalam memberikan solusi dari permasalahan desain dalam perancangan sneakers yang mudah dibersihkan tersebut (Gambar 2.).
Sketsa Pengembangan
Gambar 3.Alternatif pengembangan Sumber : Fajar Abdillah 2012 Alternatif yang diberikan sebagai sketsa pengembangan merupakan sketsa yang telah terpilih dari beberapa sketsa awal dalam perancangan ini. Sketsa pengembangan ini merupakan sketsa yang lebih detail dari sketsa awal (Gambar 3.). Desain Akhir
Gambar 4.Desain Akhir Sumber : Fajar Abdillah 2012 Desain akhir adalah desain yang dianggap paling memberikan solusi secara efektif dan efisien dari permasalahan yang diangkat di dalam perancangan ini (Gambar 4.).
Model
Gambar 5.Model Sneakers hasil rancangan Sumber : Fajar Abdillah 2012 Pembuatan model dari desain akhir perancangan adalah sebuah hal yang harus dilakukan untuk membuktikan dan mengevaluasi desain akhir sesuai dengan indikator perancangan sneakers yang mudah dibersihkan (Gambar 5.). Evaluasi Berdasarkan data yang diperoleh dan desain akhir yang telah diproduksi,maka kesuksesan produk dibandingkan dengan indikator keberhasilan adalah sebagai berikut : Tabel 4.Evaluasi No
Indikator
Tingkat keberhasilan Berhasil Cukup berhasil gagal v
1
Mudah dibersihkan
2
Style (Berdasarkan imageboard dan imagechart)
v
3
Ergonomic
v
Berdasarkan indikator keberhasilan dari perancangan sepatu ini,dapat dikatakan bahwa desain ini berhasil.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Dari hasil studi desain dan proses yang dilakukan,sepatu sneakers adalah sepatu yang digunakan oleh kaula muda yang aktif dan stylish,karena hal tersebut konsumen membutuhkan sepatu sneakers yang mudah dibersihkan dan tetap menjaga kesehatan kaki pengguna. Dengan hasil perancangan yang dilakukan,terdapat berbagai kemudahan yang didapat,dimana sepatu tersebut mudah di buka-pasang dan menjadi ramah lingkungan karena
bersifat refill,misalnya jika hanya outsole rusak,dan body sepatu tetap bagus,maka yang harus diganti hanya outsole saja.
Saran Dengan adanya penulisan ini,diharapkan adanya pengembangan lebih lanjut terhadap perancangan sepatu sneakers ini. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya tulisan yang sempurna dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA Khan,Matin.Consumer Behaviour and Advertising Management.2006.New Delhi : New Age Publiseher Martyn R. Shorten, Ph.D.BioMechanica, LLC.Running Shoe Design: Protection and Performance.2000. 425 SE Ninth Ave.Portland, Oregon, 97214, USA Ravindra S. Goonetilleke and Ameersing Luximon, Designing for Comfort: A Footwear Application.2001. Human Performance Laboratory Hong Kong University of Science and technology Clear Water Bay, Hong Kong Anatomi Sepatu,http://www.roadrunnersports.com/rrs/content/content.jsp?contentId=content1106 Anatomi Sepatu, http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=a00143
ENDNOTES i
http://www.footwearhistory.com/
ii
http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1942104/awas-bakteri-nyaman-berada-di-dalamsepatu#.Ud7fDW0puKY iii
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=c8dbb917fde2753ad9eebf9cc58 c69eb&jenis=d41d8cd98f00b204e9800998ecf8427e iv
http://id.shvoong.com/how-to/health/2281318-kiat-memilih-sepatu/#ixzz1sGGMlRTw
v
http://www.factmonster.com/ipka/A0932723.html
vi
http://joelantares.blogspot.co.uk/2009/04/sejarah.html
vii
http://praztsneakersnote.blogspot.co.uk/2011/01/transformasi-gaya-sneakers.html
viii
http://www.scientificpsychic.com/alpha/fashion/shoe-design.html
ix
http://home.spotdokter.com/853/