PERANCANGAN SISTEM PAKAR HAMA DAN PENYAKIT PADA POHON ALBASIA BERBASIS ANDROID (ALBIZIA CHINENSIS) Anwar Abdullah1, Dini Destiani2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia Email :
[email protected] 1
[email protected] [email protected]
2
Abstrak - Menurut data dari Dinas Kehutanan Kabupaten Garut, rata-rata produksi kayu albasia di hutan rakyat Kabupaten Garut terakhir di tahun 2014 adalah 3.796.085 m3 dan dari tahun-tahun sebelumnya mengalami peningkatan. Akan tetapi produksi pohon albasia ini diiringi dengan banyaknya hama dan penyakit yang menyerang pada pohon albasia tersebut. Hal ini yang mendasari diperlukannya suatu aplikasi mengenai sistem pakar pohon albasia untuk mengatasi kendala yang dihadapi para petani albasia dalam mengatasi hama dan penyakit. Sistem pakar pada perancangan ini merupakan sistem yang digunakan untuk mendiagnosis hama dan penyakit pada pohon albasia. Metode inferensi yang digunakan penulis adalah metode runut maju (forward chaining) dan dalam pengembangan sistem pakar menggunakan pendekatan konvensional Metodologi dari Durkin (1994). Sistem pakar ini berbasis android sehingga dapat diakses kapanpun dan di manapun oleh masyarakat dan sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java dan database SQLite dengan dengan tools yang digunakan adalah IDE Eclips dengan tambahan plugins android development tools. Aplikasi sistem pakar ini diharapkan dapat memiliki fasilitas yang dapat membantu user untuk mengetahui hama dan penyakit pada pohon albasia dan cara penanggulangan hama dan penyakit tersebut secara dini sehingga hama dan penyakit tidak bertambah parah, memberikan informasi mengenai diagnosis hama dan penyakit pohon albasia serta solusi pengobatannya. Kata kunci - Sistem Pakar, Pohon Albasia, Forward Chaining, Java, SQLite, IDE Eclips dan android development tools I.
PENDAHULUAN
Kebutuhan Kayu dewasa ini semakin mendesak, baik kayu untuk pertukangan atau bahan industry lainnya. Meningkatnya kebutuhan kayu seiiring dengan bertambahnya penduduk setiap tahun. Peningkatan kebutuhan ini harus diimbangi dengan tersedianya produksi kayu yang mencukupi dengan memperhatikan keseimbangan alam. Untuk mengatasi hal tersebut salah satu alternatif pemecahannya yaitu dengan pengembangan hutan tanaman industry (HTI) [1]. Pohon albasia adalah salah satu tanaman yang dianjurkan untuk pengembangan HTI. Menurut data dari Dinas Kehutanan Kabupaten Garut, rata-rata produksi kayu albasia di hutan rakyat Kabupaten Garut terakhir di tahun 2014 adalah 3.796.085 m3 dan dari tahun-tahun sebelumnya mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya produksi pohon albasia dikabupaten Garut dari tahun ke tahun ini diiringi dengan banyaknya hama dan penyakit yang menyerang pada pohon albasia. Hal tersebut yang mendasari diperlukannya suatu aplikasi mengenai sistem pakar pohon albasia selain untuk mengatasi kendala yang dihadapi para petani albasia, diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat meningkatkan keuntungan para petani dan membantu dinas kehutanan serta dapat mengurangi timbulnya gejala hama dan penyakit karena telah dapat dideteksi dengan lebih cepat. Saat ini mulai banyak orang yang memanfaatkan Android. Perkembangan teknologi berbasis
ISSN : 2302-7339 Vol. 12 No. 1 2015 mobile khususnya Android yang sangat pesat dapat memenuhi berbagai aktivitas dan kebutuhan pengguna yang mampu memberikan efektifitas dalam memberikan informasi. Sesuai uraian diatas maka terdoronglah peneliti untuk membuat suatu sistem pakar berbasis android yang khusus mendeteksi hama dan penyakit pada pohon albasia yang dapat dipergunakan oleh masyarakat dimana saja tanpa adanya koneksi internet agar bisa bermanfaat baik petani maupun dari dinas kehutanan dan supaya cepat menangani hama dan penyakit yang menyerang pada pohon albasia sehingga dapat mencegah hama dan penyakit yang bertambah parah yang menyebabkan kematian pada pohon tersebut. Adapun judul yang peneliti ajukan adalah “Perancangan Sistem pakar Hama dan Penyakit pada Pohon Albasia Berbasis Android (Albizia Chinensis)”. II.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Pakar Istilah sistem pakar (ES) berasal dari istilah sistem pakar berbasis pengetahuan. Sistem pakar adalah suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia yang terekam dalam komputer umtuk memecahkan persoalan yang biasanya memerlukan keahlian manusia [8]. Berikut fiturfitur sistem pakar [8]: 1. Keahlian. Sistem pakar harus memiliki keahlian yang akan memungkinkan sistem membuat keputusan tingkat pakar. Sistem harus menampilkan performa pakar dan kekuatan yang cukup. 2. Pertimbangan Simbolik. Pengetahuan harus direpresentasikan secara simbolik, dan mekanisme pertimbangan primer juga harus simbolik. Mekanisme pertimbangan simbolik biasanya menyertakan backward chaining dan forward chaining, yang akan dideskripsikan pada bagian selanjutnya. 3. Deep knowledge (kedalaman pengetahuan). Basis pengetahuan harus berbasis pengetahuan yang kompleks yang tidak mudah diperoleh dari non pakar. 4. Self-knowledge. Sistem pakar harus dapat menganalisis pertimbangannya sendiri dan menjelaskan mengapa dicapai suatu kesimpulan. A.
Komponen Sistem Pakar komponen-komponen yang harus dimiliki dalam membangun sistem pakar menurut Giarratano dan Riley (2005) yang dikutip oleh Hartati dan Iswanti [4] adalah: 1. Antarmuka Pengguna (User Interface) Sistem pakar sebagai pengganti seorang pakar dalam menangani suatu persoalan dalam kondisi tertentu harus menyediakan fasilitas antarmuka dengan pengguna agar sistem dan pemakai dapat saling berinteraksi sehingga masalah yang dialami oleh pemakai dapat diselesaikan. 2. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Basis Pengetahuan adalah sekumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu pada tingkat pakar dalam suatu format tertentu yang diperoleh dari pengetahuan pakar dan sumber pengetahuan lainnya. Basis pengetahuan di sistem pakar terletak terpisah dari mesin inferensi karena basis pengetahuan bersifat dinamis sehingga besar kemungkinannya untuk mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Pemisahan antara basis pengetahuan dan mesin inferensi ini bermanfaat ketika terdapat perubahan terhadap basis pengetahuan, perubahan tersebut tidak mengganggu mesin inferensi. 3. Mekanisme Inferensi (Inference Machine) Metode Inferensi dalam sistem pakar adalah bagian yang menyediakan mekanisme fungsi berfikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. 1. Metode ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. 2. Metode ini akan memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data. Dua Metode Inferensi yaitu: B.
http://jurnal.sttgarut.ac.id
2
Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut
1. Forward Chaining Proses pencocokan pernyataan atau fakta dimulai dari bagian sebelah kiri (IF), karenanya penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. Adapun alur proses inferensinya adalah:
Gambar 1. Forward Chaining [3] 2. Backward Chaining Proses pencocokan pernyataan atau fakta dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN), karenanya penalaran dimulai dari penalaran terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. Adapun alur proses inferensinya adalah:
Gambar 2. Backward Chaining [3] C. Hama dan Penyakit pada Tumbuhan Menurut Pracaya (2003: 5) yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang diusahakan manusia. Hama tanaman sering disebut “serangga hama” (pest) atau dalam dunia pertanian dikenal sebagai „musuh petani [6] D. Hama dan Penyakit pada Pohon Albasia Hama dan penyakit yang menyerang tanaman albasia yang teridentifikasi seperti pada Tabel 1 berikut : Tabel 1 Jenis Hama dan Penyakit Tanaman Albasia No 1
Bagian Tanaman yang diserang Menggerek Batang
2
Pemakan daun
3
Pemakan akar
4
Pemakan kulit
3
Jenis hama dan penyakit Xystrocera festiva (Coleoptera, Ceramycidae) X. globosa Pteroma plagiophleps (Lepidoptera,Psychidae) Eurema blanda (Lepidoptera, Pieridae) Beberapa spesies (Coleoptera, Scarabaeidae) Indarbela quadrinotata
Nama HPT umum Hama boktor
Ulat kantong kecil Ulat kupu-kupu kuning Ulat putih
Keterangan
Serangan spradis
Ulat kulit batang
© 2015 Jurnal STT-Garut All Right Reserved
ISSN : 2302-7339 Vol. 12 No. 1 2015
5
Batang Penggerek batang
6
Damping-off
7 8
Penyakit Antraknosa Busuk akar
9
Kanker karat/puru
(Lepidoptera, Indarbelidae) Xylosandrus morigerus (Coleoptera, Scolytidae) Pythium sp. Phytoptora sp. Rhizoctonia sp. Colletotrichum sp. Botryo diplodia sp. Ganoderma sp. Ustulina sp. Rosellinia sp. Uromycladium tepperianum
Kumbang sisik Lodoh akar/batang Antraknosa Jamur akar
Jamur karat
Menyerang semua umur
Sumber : Nair (2000) [5] Android Menurut Safaat (2011) dalam bukunya yang berjudul Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dan Tablet PC Berbasis Android, android adalah sebuah sistem operasi linux untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform yang terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.[7] E.
III.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan mempunyai tahapan aktivitas dalam mencapai tujuan dalam penelitian yang mengacu pada metode dari Durkin (1994). Tahapan aktivitas di gambarkan dalam skema sebagai berikut : TAHAP 1 Penilaian Kebutuhan TAHAP 2 Akuisi Pengetahuan Pengetahuan
TAHAP 3 Desain Struktur
Eksplorasi Perbaikan
Formulasi Ulang
TAHAP 4 Pengujian Evaluasi TAHAP 5 Dokumentasi Produk TAHAP 6 Pemeliharaan
Gambar 3 Tahap Pengembangan Sistem Pakar [2] Penilaian (Assessment) Merupakan proses untuk menentukan kelayakan dan justifikasi atas permasalahan yang akan diambil. Setelah proyek pengembangan dianggap layak dan sesuai dengan tujuan, maka selanjutnya ditentukan fitur-fitur penting dan ruang lingkup proyek serta sumber daya yang dibutuhkan. Sumber pengetahuan yang diperlukan diidentifikasi dan ditentukan persyaratan-persyaratan proyek. A.
Akuisisi Pengetahuan Merupakan proses untuk mendapatkan pengetahuan tentang permasalahan yang akan dibahas dan digunakan sebagai panduan dalam pengembangan. Pengetahuan ini digunakan untuk B.
http://jurnal.sttgarut.ac.id
4
Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut
memberikan informasi tentang permasalahan yang menjadi bahan acuan dalam mendesain sistem pakar. Tahap ini meliputi studi dengan diadakannya pertemuan dengan pakar untuk membahas aspek dari permasalahan. C. Desain Berdasarkan pengetahuan yang telah didapatkan dalam proses akuisisi pengetahuan, maka desain antarmuka maupun teknik penyelesaian masalah dapat diimplementasikan kedalam sistem pakar. Dalam tahap desain ini, seluruh struktur dan organisasi dari pengetahuan harus ditetapkan dan dapat direpresentasikan kedalam sistem. Pada tahap desain, sebuah sistem prototype di bangun. Tujuan dari pembangunan prototype tersebut adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas masalah. D. Pengujian Tahap ini dimaksudkan untuk menguji apakah sistem pakar yang dibangun telah sesuai dengan tujuan pengembangan maupun kesesuaian kinerja sistem dengan metode penyelesaian masalah yang bersumber dari pengetahuan yang sudah didapkan. Apabila dalam tahap ini terdapat bagian yang harus dievaluasi maupun dimodifikasi maka hal tersebut harus segera dilakukan agar sistem pakar dapat berfungsi sebagaimana tujuan pengembangannya. IV. A.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Aquisition) Hama dan Penyakit Pohon Albasia
HAMA
MENYERANG DAUN
Hama Ulat Kantong Kecil
Hama Ulat Pemakan Daun
PENYAKIT
MENYERANG BATANG
Hama Pengerek pucuk
Hama Kumbang Sisik
MENYERANG AKAR
Hama Boktor
Penyakit Jamur Akar Merah
MENYERANG BATANG
Penyakit Jamur Upas
Penyakit Antranoksa
Penyakit Karat Puru
Penyakit Lodoh Semai
Gambar 4 Diagram Pohon B. Pohon Keputusan Pohon keputusan dibuat untuk mengetahui kondisi yang dapat direduksi sehingga menghasilkan kaidah produksi yang optimal dan efisien untuk memudahkan dalam proses pencarian keputusan.
5
© 2015 Jurnal STT-Garut All Right Reserved
ISSN : 2302-7339 Vol. 12 No. 1 2015 Hama t Y
PENYAKIT
DAUN
Y
t
y BATAN G
G01
y
P01
P00 G05
y
t y
y
t
P02
t
G06
y
t
t y
P00
P00
t
t G13
t
t
P04
G05
P00
P06
G06
y
P00
y
t
P05
y
G23
t
t
y
P00
G18
G20
y P00
t
t
G19
G27
y
y
t
t t
P09
t
P07
G26
y
y
t
P08
G25
y
y
t
t
t
G17
t
y
y
G16
y
t
P10
G22
y
G28
G29
y
P00
G24
t
t
G21
P03
P00 G12
y
G15
y
t
t
t
t
G12
y
G01
y
y
BATAN G
y
G14
G09
y
y
G01
y
t
P00
G11
t
y
t
t
t
G10
y
P00
G09
G07
G08
y
y
G04
G05
t
G03
y
Y
G02
y
y
t
AKAR
P00
P00
Gambar 5 Pohon Keputusan C. Entity Relational Diagram (ER-Diagram) ERD dari sistem pakar Hama dan Penyakit Pohon Albasia ini adalah: kd_penyakit
kd_Gejala
solusi
kd_penyakit
nama_penyakit
Hama_dan _Penyakit
M
N keputusan
Kd_Gejala
Gejala Gejala
solusi
Gambar 6 ERD Sistem Pakar Hama dan Penyakit Pohon Albasia D. Struktur Menu Scene 1 Scene Openi ng
Scene 2 Menu Utama
Scene 3 Halaman Pendahuluan
Scene 4 Halaman Hama dan Penyakit
Scene 5 Halaman Konsultasi
Scene 4.1 Halaman Definisi Hama dan Penyakit
Scene 5.1 Halaman Penyakit dan Solusi
Scene 6 Halaman Tentang
Gambar 7 Struktur Menu Sistem Pakar Hama dan Penyakit Pohon Albasia E.
Implementasi dan Pengujian Tampilan screen shoot aplikasi sistem pakar hama dan penyakit pohon albasia
http://jurnal.sttgarut.ac.id
6
t
Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Gambar 7 tampilan scene Hasil Pengujian dengan menggunakan black box testing Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Testing No
Kelas Uji
1.
Instalasi Aplikasi
2.
Pembukaan
3.
Menu Utama
4.
Menu Hama dan Penyakit
5.
Halaman Konsultasi
6
Halaman Tentang
Butir Uji Pemasangan aplikasi pada beberapa perangkat berbeda. Tampil Aplikasi Pada Layar Pembuka Memilih Menu Pendahuluan Memilih Menu Hama dan Penyakit Memilih Menu Konsultasi Memilih Menu Tentang Memilih Hama dan Penyakit 1 Memilih Hama dan Penyakit 2 Memilih Hama dan Penyakit 3 Memilih Hama dan Penyakit 4 Memilih Hama dan Penyakit 5 Memilih Hama dan Penyakit 6 Memilih Hama dan Penyakit 7 Memilih Hama dan Penyakit 8 Memilih Hama dan Penyakit 9 Memilih Hama dan Penyakit 10 Memilih pilihan Memlih Solusi Memilih Halaman Tentang
V.
Jenis Pengujian
Hasil Uji
Black Box
Berhasil
Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box Black Box
Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
KESIMPULAN
Dari uraian perancangan dan desain aplikasi sistem pakar hama dan penyakit pohon albasia dapat disimpulkan sebagai berikut, bahwa: 1. Penelitian ini sudah berhasil merancang sistem pakar hama dan penyakit pada pohon albasia sesuai dengan tujuan. 2. Penggunaan metode pengembangan sistem menggunakan metode ESDLC (Expert Sistem Development Life Cycle) yang dikemukakan oleh Durkin (1994) sangat membantu dalam penelitian dan proses pengembangan sistem pakar yang dilakukan. 3. Sistem pakar ini khusus mendiagnosa hama dan penyakit pada pohon albasia yang memberikan informasi mengenai diagnosis hama dan penyakit pada pohon albasia serta solusi pengobatannya
7
© 2015 Jurnal STT-Garut All Right Reserved
ISSN : 2302-7339 Vol. 12 No. 1 2015 4.
Dengan apikasi sistem pakar berbasis android ini pengguna dapat dengan mudah menggunakannya dimanapun. DAFTAR PUSTAKA
[1]. Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 1992.” Manual Kehutanan”. Koperasi Karyawan Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Jakarta. [2]. Durkin, J. (1994). “Expert Sistems Design and Development”. New Jersey. Prentice Hall International Inc. [3]. Hartanti, Sri; Iswanti, Sari. 2008. Sistem Pakar dan Pengembangannya. Yogyakarta: Graha Ilmu [4]. Kusumadewi, sri (2003). “Artificial intelligence (Teknik dan Aplikasinya).Yogyakarta : Graha Ilmu [5]. Nair, KSS. 2000. “Insect Pests And Diseases In Indonesia Forest”.CIFOR. Bogor [6]. Pracaya. 2005. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya, Jakarta. [7]. Safaat, Nazruddin H. “Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android”. Bandung : Informatika, 2011. [8]. Turban, E., Jay E.A., 2005, Decision Support Sistem and Expert Sistem, Edisi 7 Indonesia, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
http://jurnal.sttgarut.ac.id
8