PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN DI PUSKESMAS SANGKAN HURIP KABUPATEN BANDUNG Diqy Fakhrun, S.T.1, Asep Hasanudin2 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282 1
[email protected], 2
[email protected], 1,2
Abstrak Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta msyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 40.000 penduduk di setiap puskesmas Sangkan Hurip di kecamatan katapang kabupaten Bandung. Oleh karena itu diperlukan sebuah perangkat lunak untuk mengelola. Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Pasien ini menggunakan metode Waterfall yang merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier. Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce tahun 1970, sekarang model ini lebih dikenal dengan Liner Sequential Model. Dengan metodelogi Waterfall perancangan menjadi lebih mudah karena sistem dibangun dengan urutan atau tahap yang telah diuji oleh banyak sistem besar maupun kecil sehingga perancangan sistem dapat diselesaikan tepat waktu dengan biaya yang relatif lebih ringan. Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Pasien ini menggunakan beberapa tools seperti Visual Studio 2010 sebagai tools untuk coding aplikasi prototype, Sybase Power Designer 15 sebagai tools untuk merancang Context Diagram, Data Flow Diagram, SQL Server 2005 sebagai Database Engine dan prototype dibangun dengan bahasa pemrograman Visual Basic.NET. Kata kunci : Sistem, Informasi, Pelayanan, Pasien
I. Pendahuluan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan instansi milik pemerintah di tingkat kecamatan yang mengurusi masalah kondisi kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan diwilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta msyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Sasaran penduduk yang dilayanai oleh sebuah puskesmas rata-rata 40.000 penduduk di setiap puskesmas Sangkan Hurip di kecamatan Katapang kabupaten Bandung Adapun pelayanan pasien di puskesmas Sangkan Hurip diantaranya pelayanan pendaftaran, pelayanan pemeriksaan dan pengambilan obat ke bagian farmasi. Di dalam pelayanannya puskesmas ini masih belum dapat mencapai tujuannya yaitu menjamin kepuasan para pasien, itu terlihat dari banyak pasien yang mengeluh dengan pelayanan yang ada di puskesmas seperti antrian yang panjang di bagian pendaftaran. Dengan adanya permasalahan tersebut maka penulis mencoba untuk mengembangkan sistem informasi
yang dapat memberikan pelayanan kepuasan kepada pasien yang kurang dimiliki oleh puskesmas Sangkan Hurip agar bisa mempermudah pelayanan kepada pasien. I.1 Identifikasi Permasalahan 1. Pencatatan pendaftaran pasien relative lama sehingga terjadi antrian panjang dibagian pendaftaran. 2. Terlambatnya penyajian laporan, dikarenakan belum adanya fasilitas untuk membuat laporan secara cepat. I.2 Ruang Lingkup Permasalahan 1. Perancangan sistem informasi pelayanan pasien ini mencakup pada pendaftaran, pemeriksaan umum dan pengambilan obat ke bagian farmasi. 2. Pembuatan laporan meliputi laporan pasien yang berobat, laporan obat yang keluar, laporan data obat dan laporan data pasien. I.3 Tujuan Perancangan 1. Mempercepat dan mempermudah proses pencatatan pendaftaran. 2. Mempercepat proses penyajian laporan yang dibutuhkan.
Berdasarkan definisi-definisi yang dijabarkan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan Database Management System (DBMS) adalah sebuah sistem software atau aplikasi komputer yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, me-maintain, mengontrol akses, memodifikasi, menyimpan, dan mengambil data dalam cara yang terstruktur serta mengontrol akses ke database.
II. Dasar Teori II.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Hanif Al Fatta (2009 : 3) yang dimaksud dengan sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan. Menurut (Sutarman, 2009 : 14) Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. Sebagai contoh, apabila kita memasukkan jumlah gaji dengan jumlah jam bekerja, kita akan mendapatkan informasi yang berguna. Dengan kata lain, informasi datang dari data yang akan diproses.
II.4 Perangkat lunak pendukung 1. Visual Basic.NET Visual Basic.NET menrupakan generasi terbaru dari Visual Basic. Pengembang akan senang untuk dicatat bahwa fitur baru termasuk warisan, metode overloading, terstruktur pengucualiaan penanganan, dan banyak lagi. Kemampuan ini membuatnya lebih mudah daripada sebelumnya untuk menciptakan. NET aplikasi, termasuk aplikasi windows, layanan web, dan aplikasi web. Pasal-pasal dalam bagian ini memberikan semua tips yang dibutuhkan untuk bekerja kecerdasan bahasa ini.
Menurut O’Brien sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks and data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi.”
2. SQL Server 2005 SQL (Structure Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.
II.2 Pengertian Pelayanan Pasien Menurut (Philip Kotler 2009 : 5) Pelayanan adalah suatu urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain dan memenuhi kepuasan konsumen. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran menyebutkan bahwa pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pasien adalah orang sakit (yg dirawat dokter),
II.5 Metodologi yang digunakan Dari hasil observasi selama praktik kerja lapangan, penyusun telah menganalisa bahwa metodelogi yang cocok untuk digunakan dalam sistem yang penyusun buat yaitu metodelogi Terstruktur. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahanpermasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan). Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan sistem terstruktur adalah menggunakan DFD (Data Flow Diagram = Diagram Arus Data, DAD).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan pasien adalah serangkaian kegiatan untuk melayanai kepuasan orang sakit dalam konsultasi masalah kesehatanya dengan dokter. II.3 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2010:66), Database Management System (DBMS) adalah sebuah sistem software yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, me-maintain, dan mengontrol akses ke database.
Sedangkan untuk pemodelan perangkat lunak menggunakan metode Waterfall. Metodologi Waterfall merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier. Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce tahun 1970, sekarang model ini lebih dikenal dengan Liner Sequential Model.
Menurut Kimball dan Ross (2002:398), Database Management System (DBMS) adalah sebuah aplikasi komputer yang tujuan utamanya menyimpan, mengambil, dan memodifikasi data dalam cara yang sangat terstruktur. Data dalam DBMS biasanya dibagi oleh berbagai aplikasi.
2
III. Perancangan Sistem III.1 Aliran Proses a. Flowchart
b.
Context Diagram
c.
DFD Level 0
d.
DFD Level 1 Proses 1.1 pendaftaran
e.
DFD Level 1 Proses 2.1 pemeriksaan
f.
3
DFD Level 1 Proses 3.1 obat
g.
h.
DFD Level 1 Proses 4.1 laporan
III.3 Perancangan Antarmuka a. Struktur Menu
b.
Login
c.
Form data dokter
d.
Form data pasien
DFD Level 1 Proses 4.1 informasi
III.2 Rancangann Database
4
e.
Form data obat
f.
Form pendaftaran
g.
Form pemeriksaan pasien
i.
Laporan obat keluar
j.
Laporan daftar obat
IV. Implementasi Pada tahapan implementasi dijelaskan tentang tahapan-tahapan yang disusun ke dalam jadwal yang mengatur pelaksanaan dalam perancangan sistem informasi ini yang dijelaskan dalam bentuk CPM (Critical Path Metodh) dan Planning Gantt Chart. a.
h.
CPM (Critical Path Metodh)
Laporan pasien berobat Network Path
Durasi CPM
A>B>C>D A>B>C>E F>G>H>I E>F>G>H>I
6 + 6 + 12 + 15 = 39 4 + 1 + 10 + 11 = 35 47 + 6 + 13 + 4 = 70 11 + 47 + 6 + 13 + 4 = 81
Fase Kritis Fase Normal
5
b.
Planning Gantt Chart
[05] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran http://hukumpidana.bphn.go.id/kuhpoutuu/und ang-undang-nomor-29-tahun-2004-tentangpraktik-kedokteran/ [05 april 2014 19.05]
V. Kesimpulan dan Saran V.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian – uraian dan pembahasan dari poin – poin sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan, yaitu sebagai berikut : 1. Setelah dibuatnya sistem informasi pelayanan pasien, proses pencatatan pendaftaran pasien menjadi lebih akurat dan lebih cepat. 2. Setelah dibuatnya Sistem Informasi pelayanan pasien, proses pembuatan laporan menjadi lebih cepat V.2 Saran Agar proses pelayanan pasien dapat berjalan dengan baik, maka penulis mengajukan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat membantu pihak Puskesmas Sangkan Hurip pada masa yang akan datang. Saransaran tersebut antara lain : 1. Sistem informasi pelayanan pasien ini masih perlu dikembangkan dengan menggunakan arsitektur client server agar di setiap bagian dapat dipasangkan aplikasi sehingga nantinya proses pekerjaan disetiap bagian dapat terintegrasi dengan baik. 2. Agar sistem baru ini dapat berjalan dengan lancar maka perlu suatu pelatihan dan dukungan dari pihsk puskesmas dalam pengoperasiannya.
DAFTAR PUSTAKA [01] Hanif Al Fatta, 2009. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Penerbit ANDI: Yogyakarta. [02] Jogiyanto,HM., 2008, Analisis dan Desain Sistem Informasi, ANDI, Yogyakarta. [03] Pressman, Roger. Proses Pemodelan Waterfall, http://tonyjustinus.wordpress.com/2007/11/11/ waterfall-process-model/ [13 maret 2014 11:15] [04] Sutarman.2009.Pengantar Teknologi Informasi. PT.Bentang Pustaka: Yogyakarta.
6