Perancangan Sistem Informasi Manajemen REPS (Retired Payment System) Sebagai Aplikasi Perhitungan Dana Pensiun Pada PG. Kebon Agung Malang. Design of Management Information System REPS (Retired Payment System) as Retirement Fund Calculation Application In PG. Kebon Agung Malang. Reza Putra Susatya1)*, Retno Astuti2), Mas’ud Effendi 2) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian – FTP – Universtas Brawijaya Jl. Veteran – Malang 65145 2) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian – FTP – Universitas Brawijaya Jl. Veteran – Malang 65145 1)
*
[email protected]
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat aplikasi perhitungan dana pensiun yang akurat dan mudah digunakan yang bernama REPS (Retired Payment System). Aplikasi REPS dibuat dengan menggunakan Borland Delphi sebagai perancang prototipe dan beberapa aplikasi lain sebagai pendukung untuk melakukan desain interface/antarmuka. Database/Basis data yang digunakan adalah MySQL karena mampu mendukung segala platform. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perhitungan dana pensiun karyawan tetap dan kampanye berdasarkan undang-undang perjanjian kerja bersama sebagai aturannya. Faktor-faktor sebagai acuan perhitungan dana pensiun meliputi upah pokok terakhir, golongan gaji dan lama masa kerja karyawan di perusahaan. Aplikasi perhitungan dana pensiun REPS mampu melakukan proses komputasi perhitungan dana pensiun dengan cepat, mudah dan akurat. Hasil uji verifikasi dan validasi yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa prototipe REPS telah terverifikasi dan valid. Aplikasi REPS dinyatakan lulus uji coba dan siap untuk digunakan. Kata kunci : Aplikasi, Sistem Informasi, Manajemen, MySQL, Borland Dephi
Abstract The purpose of this research was to create an application computation retirement funds accurately and easyly to use which named REPS (Retired Payment System). REPS application was created using Borland Delphi as designer prototype and other application as a support to make design interface. My SQL was used as database because it is able to support all platforms. The method used in this research is calculation method of retirement permanent and campaign employee under the policy of the agreement as a rule. The calculation of retirement funds covering last salary, salary scale, and duration of employee in the company. Application of retirement funds REPS was able to perform the process of computing of retirement funds calculation quickly, easily and accurately. The results of the verification and validation test that has been done to give the conclusion that the prototype has been verified and valid. REPS application passed the test and is ready for use. Keywords: Application, Information system, Management, MySQL, Borland Delphi
1
PENDAHULUAN Penggunaan sistem informasi manajemen saat ini sudah tidak asing lagi bagi perusahaan. Banyak perusahaan mulai menggunakan sistem informasi manajemen sebagai bagian penting untuk meningkatkan kinerja staf dan kualitas karyawan. Menurut Rahmat dan Samik (2005), sistem informasi manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang semenjak tahun 1960-an. Secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, menajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. Sebuah perusahaan besar yang membutuhan sistem manajemen terpadu, perlu adanya sistem informasi manajemen yang praktis dan canggih. Sistem informasi manajemen praktis dan canggih diperlukan demi menciptakan kemudahan dalam penggunaannya serta sistem yang terintegrasi di dalamnya. Menurut Holy, (2006) sistem informasi terintegrasi mencakup beberapa area bisnis yang berlandasan satu source database untuk mengidentifikasi, mengolah sumber data yang ada, serta merencanakan dan membantu pengambilan keputusan guna memenuhi kebutuhan pelanggan atau user. PG Kebon Agung merupakan salah satu perusahaan besar yang membutuhkan sistem informasi manajemen yang mampu membantu kegiatan komputasi. Salah satu kegiatan komputasi yang dilakukan adalah perhitungan dana pensiun. Menurut Andriani, (2009) secara umum pensiun dikenal sebagai fenomena yang dialami oleh seseorang yang usianya sudah dianggap lanjut sehingga dianggap tidak lagi produktif dan harus berhenti bekerja. Dana pensiun adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalan peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta pengembangannya dibukukan pada rekening. Pada saat ini, PG Kebon Agung dihadapkan pada permasalahan proses komputasi pemberian dana pensiun bagi karyawan yang akan mengalami masa pensiun. Permasalahan yang kerap muncul adalah ketidak efektifitasnya waktu yang digunakan
untuk melakukan proses perhitungan dana pensiun dan terbatasnya fitur dari aplikasi yang digunakan selama ini. Permasalahan tersebut dapat teratasi dengan merancang dan membangun sistem informasi manajemen yang baru yang mampu memenuhi kebutuhan pengguna dalam melakukan kegiatan komputasi khususnya pada perhitungan dana pensiun. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun aplikasi perhitungan dana pensiun sehignga akan memudahkan pengguna dalam melakukan kegiatan komputasi perhitungan dana pensiun. Metode yang digunakan dalam merancang aplikasi adalah menggunakan prototipe. Prototipe merupakan metode dalam perancangan perangkat lunak yang dikembangkan secara terus menerus antara pengguna dan analis. Menurut Fatta (2007) prototipe merupakan proses iterative dalam pengembangan sistem dimana kebutuhan diubah ke dalam sistem yang bekerja secara terus menerus. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan April 2014 di PG Kebon Agung, Kota Malang. Perancangan dan pembangunan sistem informasi dilakukan di Laboratorium Komputasi dan Analisis Sistem, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah perancangan aplikasi REPS bersifat offline, aplikasi digunakan pada divisi personalia dan digunakan perseorangan. aplikasi REPS digunakan untuk menghitung pesangon karyawan tetap dan kampanye dengan kategori pensiun normal, dini, pengunduran diri dan PHK (pemutusan hubungan kerja). Prosedur yang dilakukan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Penelitian Pendahuluan
Studi Kepustakaan
Identifikasi dan Perumusan Masalah
2
HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan Batasan Masalah Pendefinisian Aplikasi Pengumpulan dan Analisis Data Perancangan Aplikasi REPS Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran
Gambar 1. Tahapan Penelitian Masalah yang diidentifikasi adalah aplikasi yang digunakan saat ini memiliki fitur yang terbatas. Pengguna masih membutuhkan aplikasi lain guna menunjang proses komputasi perhitungan dana pensiun. Aplikasi REPS diharapkan mampu menjawab kebutuhan pengguna untuk mempermudah proses komputasi perhitungan dana pensiun. Metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan aplikasi REPS adalah menggunakan prototyping. Secara umum tahapan merancang prototipe ditunjukkan pada Gambar 2. Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis
Perancangan Cepat
Perubahan Desain dan Prototipe
Membangun Prototipe
Evaluasi prototipe User puas Pengembangan
Gambar 2. Alur Prototipe (Simarmata, 2010)
Kondisi Umum Perusahaan PG. Kebon Agung didirikanoleh seorang pengusaha tionghowa Tan Tjwan Bie pada tahun 1905. Lokasi berada di desa Kebon Agung Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. PG. Kebon Agung memiliki karyawan berjumlah 642 karyawan pada tahun 2014. Karyawan tersebut terdiri dari 336 karyawan tetap dan 306 karyawan kampanye. Struktur organisasi yang diterapkan pada PG. Kebon Agung berbentuk lini dan fungsional. Menurut Harmaizar (2006), struktur organisasi lini fungsional merupakan perkembangan dari organisasi lini dengan orang-orang lini terdiri dari orang-orang operasional dan lebih bersifat teknis dalam spesialis tugasnya. Dalam melakukan kegiatan produksi, PG. Kebon Agung dibagi ke dalam dua kelompok kerja yaitu pada bagian fabrikasi dan manajerial. Salah satu kegiatan manajerial perusahaan PG. Kebon Agung adalah pemberian dana pensiun bagi karyawan yang akan memasuki masa pensiun. PG. Kebon Agung hingga saat ini belum memiliki sebuah aplikasi komputasi yang praktis dan terintegrasi sebagai aplikasi bantu dalam perhitungan dana pensiun karyawannya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan timbul pada kegiatan komputasi pemberian dana pensiun karyawan, diantaranya ketidakefisienan waktu yang digunakan untuk memproses, minimnya fungsi aplikasi yang digunakan dan kemampuan karyawan yang terbatas dalam mengoperasikan aplikasi. Analisa Kebutuhan Sistem Sistem ini dirancang dan dibangun berdasarkan kebutuhan pengguna dalam melakukan proses komputasi perhitungan dana pensiun. Kebutuhan sistem tersebut akan diolah melalui pemanfaatan software. Software yang digunakan dalam perancangan dan pembangunan sistem ini antara lain: Borland Delphi 7 dan Plugin Borland Delphi sebagai aplikasi perancang prototipe sekaligus aplikasi
3
Navicat Premium sebagai pengolah basis data /DBMS (Database Management System) dan MySQL sebagai basis data aplikasi. Borland Delphi 7 digunakan sebagai perancang aplikasi karena berbasis GUI (Graphic User Interface), serta memiliki komponen tambahan/plugin yang bersifat gratis yang mampu memaksimalkan fitur didalamnya. Menurut Pujianto (2007) Borland Delphi adalah suatu bahasa pemrograman yang terintegrasi berbasis windows. Borland Delphi dapat digunakan untuk membangun sebuah aplikasi sederhana, aplikasi berbasis data (Stand alone atau client server) sampai dengan aplikasi yang berbasis internet. Borland Delphi memiliki berbagai tools yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna sehingga memudahkan dalam membangun sebuah perangkat lunak/aplikasi. Tools yang tersedia pada Borland Delphi terdapat di dalam IDE (Integrated Development Environment). Pendefinisian Aplikasi Pendefinisian aplikasi yang dilakukan dapat memberikan gambaran tentang aplikasi yang akan diteliti, yaitu aplikasi basis data dan perhitungan dana pensiun. Pada tahap ini ditentukan data-data yang akan dijadikan sebagai input. Data-dara tersebut antara lain: jabatan karyawan, status kerja, divisi kerja, tahun masuk kerja, upah pokok, dan golongan gaji. Data-data input tersebut akan melewati tahapan algoritma perhitungan dana pensiun yang dapat dilihat pada Gambar 3. Mulai a. b. c. d. e.
Data Pribadi karyawan Tahun Masuk Kerja Lama Bekerja (FJ) Golongan (U) Status kerja (120 / 90)
Ya
Tidak Status kerja tetap
(1) Rumus Perhitunngan Pesangon Karyawan Tetap
(2) Perhitungan pesangon Karyawan kampanye FJ x 2.5% x U x 90
Hasil Perhitungan
Simpan Data
Database
Cetak
Dokumen
Selesai
Gambar 3. Algoritma Perhitungan Dana Pensiun Berdasarkan Gambar 3, parameter perhitungan dana pensiun ditentukan oleh status kerja karyawan. Parameter yang digunakan adalah status kerja tetap dan kampanye yang kemudian diperoleh rumus yang berbeda. Apabila karyawan yang pensiun menjabat sebagai karyawan tetap maka akan diberlakukan SHT (santunan hari tua) dan faktor pengali 120, sedangkan apabila karyawan menjabat sebagai karyawan kampanye maka tidak diberlakukan SHT dan faktor pengali sebesar 90. Pendekatan Dalam Perancangan Aplikasi Sebuah aplikasi yang diracang dan dibangun selalu ditujukan kepada pengguna/user, yang terutama bukan perancang program aplikasi tersebut. Program aplikasi dasarnya dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar, yakni program aplikasi keperluan khusus (special purpose software) dan digunakan oleh pengguna umum (general purpose software). Perancang aplikasi perlu mengetahui bahwa program yang dirancang akan sesuai dengan tingkat kepandaian dan karakteristik yang beragam. Salah satu cara tersebut adalah dengan melakukan desain
(FJ x 2.5% x U x 120) + (SHT = FJ x 0.5 x
U)
4
antarmuka aplikasi yang mudah digunakan. Menurut Santoso (2010) bahwa salah satu kunci penting dalam pembuatan modul antarmuka untuk program aplikasi adalah dengan melakukan customization /kustomisasi pengguna agar dapat menggunakan program dengan antarmuka yang sesuai dengan selera masing-masing. Perancangan Aplikasi REPS Metode pendekatan dalam perancangan aplikasi perhitungan dana pensiun yang digunakan adalah pembuatan prototipe yang disebut prototyping. Dengan melakukan perancangan aplikasi menggunakan prototipe maka akan dilakukan penyempurnaan secara terus menerus untuk mencapai seluruh keperluan yag dibutuhkan. Menurut McLeod dan Schell (2008). Salah satu prototipe yang digunakan adalah prototipe evolusioner yang dirancang untuk dilakukan penyempurnaan secara terus menerus hingga prototipe memiliki seluruh kebutuhan/fungsionalitas yang diperlukan oleh pengguna dari sistem baru. Prototipe ini kemudian akan dilanjutkan produksi hingga menjadi sistem aktual. Tahapan dalam perancangan aplikasi REPS dengan menggunakan prototipe dapat dilihat Implementasi pada Gambar 4. Identifikasi kebutuhan User
Perancangan Prototipe Evaluasi prototipe Tidak User Setuju? Ya Pengujian Ya Error Tidak Implementasi
Gambar 4. Tahapan Perancangan Prototipe REPS 1. Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai Identifikasi kebutuhan pemakai dilakukan dengan melakukan wawancara kepada pemakai terkait aplikasi yang diinginkan oleh pemakai. Pemakai dalam penelitian ini adalah pihak personalia pada PG. Kebon Agung. Identifikasi kebutuhan pemakai juga dilakukan dengan melakukan observasi secara langsung di PG Kebon Agung. 2. Perancangan Prototipe Perancangan dilakukan dengan menyusun kebutuhan yang digunakan ke dalam sebuah alur penyelesaian/algoritma yang kemudian diimplementasikan ke dalam sebuah desain aplikasi prototipe. 3. Evaluasi Prototipe Evaluasi prototipe dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan sistem yang sesuai dengan keinginan calon pengguna. 4. Persetujuan Pengguna Prototipe yang telah dibuat ditunjukkan pada calon pengguna dengan tujuan apakah prototipe sudah sesuai dengan keinginan pengguna. 5. Pengujian Dilakukan untuk mengetahui apakah prototipe yang dirancang dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku. Pengujian dilakukan dengan: a. Uji Verifikasi Uji verifikasi dilakukan untuk memeriksa dan menguji seluruh fasilitas/menu yang tersedia pada aplikasi yang telah dibangun. Menurut Lisana (2011) uji verifikasi aplikasi dilakukan dengan menjalankan prototipe dan melakukan interaksi dengan prototipe. Prototipe dinilai lulus uji verifikasi apabila prototipe dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku dan tidak adanya error atau bug. b. Uji Validitas
5
Uji validitas aplikasi dilakukan untuk mengetahui apakah perhitungan aplikasi dana pensiun REPS telah sesuai dan tidak adanya selisih hasil dengan aplikasi sebelumnya. Uji validitas menjadi tolok ukur keberhasilan sebuah aplikasi yang akan digunakan. Menurut Rangkuti (2008) uji validitas merupakan sebuah alat ukur yang menunjukkan tingkat-tingkat keabsahan. Tinggi rendahnya validitas alat ukur menunjukkan sejauh mana data yang telah terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Perancangan aplikasi perhitungan dana pensiun REPS memiliki beberapa parameter yang akan menjadi penentu besarnya pesangon yang akan diberikan pada karyawan. Data keputusan penentuan dana pensiun dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Parameter Pemberian Pesangon
Prototipe Aplikasi REPS Pembuatan prototipe aplikasi perhitungan dana pensiun REPS dilakukan dengan menggunakan software Borland Delphi 7 dan MySQL. Bentuk file prototipe aplikasi REPS dapat dilihat pada Gambar 5.
Hal ini ditunjukkan dengan penataan menu aplikasi yang mudah diakses. Menu tersebut ditunjukkan dengan simbol-simbol sesuai dengan fungsi didalamnya. Halaman home dari aplikasi REPS dapat dilihat pada Gambar 6. Aplikasi REPS yang telah dibuat difasilitasi dengan fitur manajerial sesuai dengan kebutuhan calon pengguna, yaitu: 1. Prediksi pensiun fitur ini berfungsi untuk mengetahui waktu pensiun bagi karyawan yang bekerja. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pengguna masuk pada menu data karyawan. 2. Laporan data karyawan, berfungsi untuk membuat laporan berupa dokumen yang mampu menampilkan sekaligus menseleksi status karyawan (tetap/kampanye). Fitur ini dapat dilakukan dengan cara pengguna mengakses pada menu data karyawan. 3. Laporan Keuangan, berfungsi untuk membuat laporan keuangan dari jumlah biaya yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang telah pensiun. Fitur ini dapat dilakukan dengan cara pengguna mengakses menu laporan. 4. Laporan skala upah, berfungsi untuk mengatur dan membuat laporan indeks skala upah yang digunakan untuk perhitungan pesangon karyawan. Fitur ini dapat dilakukan dengan cara pengguna mengakses menu golongan gaji.
Gambar 5. Prototipe REPS.exe Prototipe aplikasi REPS dapat dijalankan pada seperangkat komputer/laptop yang memiliki software Borland Delphi dan MySQL. Halaman pembuka pada aplikasi REPS telah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
6
Gambar 6 Screenshot Halaman Home Aplikasi REPS 5. Laporan data karyawan pensiun, fitur ini berfungsi untuk mengetahui jumlah karyawan yang telah pensiun. Fitur ini dapat dilakukan dengan cara pengguna mengakses menu arsip karyawan pensiun. Aplikasi perhitungan dana pensiun REPS, memiliki keunggulan dan kelemahan bil dibandingkan dengan aplikasi perhitungan sebelumnya, yaitu: 1. Keunggulan a. Memiliki tampilan Interface/desain antarmuka yang lebih ringkas. b. Cepat dalam pengoperasiannya karena data yang terpusat pada basis data, sehingga dapat sekaligus membuat berbagai laporan data karyawan maupun keuangan. c. Dapat sekaligus membuat laporan. d. Terhubung dengan basis data sehingga keamanan data bisa terjaga. Hal ini didukung oleh pendapat Kusrini (2007) bahwa DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna. Pengguna diberikan hak akses yang berbeda sesuai dengan kepentingan dan posisinya. 2. Kelemahan
Terlalu sederhana sehingga terdapat beberapa komponen perhitungan lain yang tidak tersedia, misalnya perhitungan masa pensiun berdasarkan UU no 13. Pengujian Prototipe Setelah prototipe aplikasi perhitungan dana pensiun REPS selesai dibuat, tahap berikutnya adalah melakukan pengujian prototipe. Pengujian prototipe didukung oleh pendapat Putu (2012), bahwa pengujian prototipe berfungsi untuk membantu pengguna dan developer agar mengerti kebutuhan sistem yang dibuat. Pengujian prototipe aplikasi perhitungan pensiun REPS dilakukan dengan dua jenis pengujian yaitu uji verifikasi dan uji validasi. 1. Uji verifikasi Uji verifikasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian prototipe aplikasi perhitungan pensiun dengan aturan yang telah dibuat sebelumnya sekaligus mengetahui apakah terdapat error atau tidak. Menurut Ardy (2014) uji verifikasi diperlukan untuk membuktikan bahwa suatu proses telah berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan proses yang diinginkan.. Setelah program berjalan dengan baik
7
selanjutnya aplikasi diuji dengan simulasi data untuk dihitung jumlah pesangon pensiun. Hasil uji verifikasi menunjukkan bahwa aplikasi telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan
aturan yang telah ditentukan sesuai dengan data pada Tabel 1. Hasil uji verifikasi dapat dilihat pada Gambar 7
Gambar 7. Screenshot Uji Verifikasi Aplikasi REPS Berdasarkan gambar 7, menunjukkan bahwa parameter dalam melakukan perhitungan dana pensiun telah sesuai dengan aturan yang ditentukan. Dari data tersebut apabila karyawan menyandang status kerja sebagai karyawan tetap maka akan diberlakukan SHT (Santunan Hari Tua) dan faktor pengali sebesar 120. 2. Uji Validasi Uji validasi dilakukan dengan tujuan mengetahui apakah prototipe yang telah dirancang dapat memberikan hasil perhitungan pensiun yang valid dan akurat. Uji validasi menjadi penentuan apakah aplikasi dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Menurut pendapat Zulkifli (2009) bahwa uji validasi diperlukan untuk mengetahui arti sejauh mana ketetapan dan kecermatan suatu instrument pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Pendapat serupa menurut Ravichandran (2010) validasi merupakan tindakan membuktikan
bahwa semua prosedur, proses, peralatan, bahan, aktivitas maupun sistem melakukan seperti yang telah diharapkan. Uji validasi aplikasi REPS dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan aplikasi dana pensiun REPS dengan hasil perhitungan aplikasi sebelum menggunakan REPS. Dari perbandingan tersebut akan diketahui apakah terdapat perbedaan atau tidak. Data input uji validasi perhitungan dimasukkan ke dalam aplikasi perhitungan pensiun REPS yang kemudian dilakukan perhitungan. Data uji input validasi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Data Input Uji Validasi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Komponen Input Nama NIP Tgl Lahir Golongan Sebab berhenti Status karyawan Bagian/divisi Masa kerja
Keterangan Ramelan 58861038 10/11/1958 5-063/Rp 2.842.888 Normal Tetap Keamanan/satpam 27 thn 3 bln
8
Data uji validasi kemudian diolah sebagai inputan yang akan dihitung berdasarkan rumus yang digunakan sebagai acuan perhitungan. Data yang digunakan uji validasi akan dibandingkan dengan menggunakan aplikasi REPS. Data uji validasi perusahaan yang telah dihitung sebelumnya, kemudian dihitung kembali dengan menggunakan aplikasi perhitungan dana pensiun REPS untuk menguji apakah aplikasi perhitungan yang dibuat telah valid. Uji validasi data karyawan dengan menggunakan aplikasi REPS dapat dilihat pada Gambar 8.
Data karyawan yang telah diproses sebagai input, kemudian diolah dengan tujuan untuk mengetahui besar jumlah pesangon karyawan yang telah pensiun. Total perhitungan pesangon karyawan pensiun dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 8 Screenshot Data karyawan pada Uji validasi Aplikasi REPS
9
Gambar 9 Screenshot Perhitungan Pesangon pada Uji validasi Aplikasi REPS.
Perbandingan data perhitungan dana pensiun sebelum menggunakan aplikasi REPS dan setelah menggunakan aplikasi REPS dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perbandingan Data Uji Validasi Komponen
Sebelum Setelah Selisih Menggunakan Menggunakan Hasil REPS REPS Golongan Upah Rp. 2.842.888 Rp. 2.842.888 0 Lama Masa Kerja 27 thn 3 bln 27 thn 3 bln UJAM, SHT
0
Rp. 232.406.094 Rp. 232.406.094 0 Rp. 38.734.349 Rp. 38.734.349
Total Pesangon Rp. 271.140.443 Rp. 271.140.443 0
Dari perbandingan yang telah dilakukan terlihat bahwa tidak ada perbedaan yang antara perhitungan dana pensiun perusahaan dengan aplikasi dana pensiun REPS, sehingga aplikasi dana pensiun REPS telah lolos uji validasi dan siap untuk digunakan. Setelah prototipe lolos uji verifikasi dan validasi, maka tahap selanjutnya adalah dengan mengubah prototipe menjadi aplikasi yang siap untuk di install pada komputer maupun laptop. Proses instalasi aplikasi REPS pada Komputer dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10 Screenshot Proses Instalasi Aplikasi REPS Dari segi penilaian fungsi dan desain, aplikasi REPS telah memenuhi kebutuhan pengguna. Penilaian aplikasi juga didukung oleh pendapat Syaprina (2008), bahwa sistem yang telah dibuat akan dilakukan pengujian dan penilaian sistem tersebut. Pengujian dilakukan untuk mengetahui proses pengolahan menjadi informasi. Berdasarkan seluruh aspek penilaian yang dilakukan baik dari segi desain aplikasi serta fungsi manajerial, aplikasi perhitungan dana pensiun REPS dinilai telah sesuai dengan keinginan user
10
KESIMPULAN Aplikasi perhitungan dana pensiun yang telah dibuat dapat memberikan hasil perhitungan secara mudah, cepat dan akurat. Aplikasi REPS yang dibuat bekerja secara offline yang disesuaikan dengan kebutuhan operator yang menggunakan. Hasil uji verifikasi dan uji validasi yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa prototipe REPS telah terverifikasi dan valid. Aplikasi REPS dinyatakan lulus uji coba dan siap untuk digunakan. SARAN Aplikasi sebaiknya dikembangkan dengan sistem online agar dapat diakses oleh beberapa user sekaligus dan dilengkapi dengan hak akses pengguna/administrator sebagai pembatas pengguna DAFTAR PUSTAKA Andriani. 2009. Perhitungan Dana Pensiun untuk Pensiun Normal Berdasarkan Metode Constant Dollar; Studi Kasus: PT. Taspen Palembang. Jurnal Penelitian Sains. Vol. 12 No. 2(A) Hal. 1-6. Ardy, Erma, Rully. 2014. Analisa Model Sistem Distribusi Pelabuhan Peti Kemas Dengan Pendekatan Pemodelan Berbasis Agen. Jurnal Sistem Informasi, Vol 5, No 1 Hal 2839
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis Data. Andi Offset. Yogyakarta. Hal 3-9. Lisana.
2011. Pembuatan Aplikasi Multimedia Pembelajaran tentang Cara Berkendara yang Baik. Jurnal Teknologi Informasi vol. 1 No. 2. Hal 45-49 McLeod, R. and Schell, G.P. 2008. Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta. hal. 201-202. Pujianto, 2007. 50 Trik Pemrograman Delphi. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Hal. 1. Putu, Bekti, Feby. 2012. Rancang Bangun SIstem Penilaian Index Kepuasan Pegawai Terhadap Lingkungan Kerja Melalui Dashboard Terintegrasi Dengan Menggunakan Metode Prototipe. Jurnal Teknik Pomits.Vol. 1, No. 1 Hal 1-6. Rahmat dan Samik. 2005. Penelitian Bidang Sistem Informasi Managemen di Indonesia (SIMDI). Jurnal Sistem Informasi MTI-UI, Vol 1(2),hal. 1. Rangkuti, F. 2008. The Power of Brands. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. hal. 77. Ravichandran. 2010. Validation Of Analytical Methods – Strategies & Importance. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. Vol 2, No 3, Page 18-22.
Fatta, Al, H. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Andi Offset. Yogyakarta. Hal 36.
Santoso, I 2010. Interaksi Manusia Dan Komputer Edisi 2. Andi Offset. Yogyakarta. Hal 187.
Harmaizar H, 2006. Menggali Potensi Wirausaha. CV Dian Anugerah Prakasa. Bekasi Hal. 172.
Syaprina, Leon, Nyimas. Sistem Informasi Penjualan Dan Perbaikan Komputer. Jurnal Ilmiah MATRIK. Vol.10, No.2 Hal 113-124.
Holy. 2006. BCI : In sales & Distribution Management. PT. Elex Media Komputindo Jakarta. Hal 14.
Zulkifli, M. 2009. Validitas Dan Reabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Jurnal Tabularasa PPS Unimed. Vol.6 No.1 Hal. 89.
11