Tugas Mata Kuliah: Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arief Imam Suroso, M.Sc. (CS)
Tanggal Penyerahan: 14 Januari 2012
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
Disusun Oleh : FIRDAUS ALIM DAMOPOLII NIK : P056110843.40E
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................. 2 BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................................ 3 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
LATAR BELAKANG MASALAH .........................................................................................................................3 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................................................6 TUJUAN PENELITIAN .......................................................................................................................................6 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN .....................................................................................................................7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................................................... 8 2.1. 2.2.
KONSEP SISTEM INFORMASI ...........................................................................................................................8 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI .............................................................................................................12
BAB III. PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 18 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. 3.6. 3.7. 3.8. 3.9.
SISTEM INFORMASI KAKAO...........................................................................................................................18 ANALISIS SISTEM ..........................................................................................................................................18 SURVEI SISTEM..............................................................................................................................................21 KEBUTUHAN INFORMASI DAN SISTEM ..........................................................................................................22 PERANCANGAN SISTEM ................................................................................................................................24 PROTOTYPE...................................................................................................................................................31 SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS, PIRANTI LUNAK DAN JARINGAN ............................................................32 PENGUJIAN ....................................................................................................................................................33 PERAWATAN..................................................................................................................................................33
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................................................ 35 4.1. 4.2.
KESIMPULAN .................................................................................................................................................35 SARAN ...........................................................................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................................ 37
2| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
BAB I. PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia merupakan negara pengekspor kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana (ICCO, 2007). Dengan meningkatnya kebutuhan konsumsi kakao di dunia maka hal ini dapat mendorong produktivitas petani kakao Indonesia untuk dapat menghasilkan biji kakao yang dapat memenuhi kebutuhan pasar dunia. Kendatipun demikian, dari sisi industri (cocoa grinding) Indonesia justru berada diperingkat ketujuh setelah Brazil. Posisi pertama Belanda menyusul Amerika, Jerman, Pantai Gading, dan Malaysia. Industri kakao olahan di dalam negeri sendiri cukup terpacu dengan terbukanya peluang pasar global yang semakin berkembang. Tak hanya itu, peluang pasar dalam negeri pun terbuka lebar seiring dengan pertumbuhan penduduk dan semakin meluasnya konsumsi produk cokelat di Indonesia. Industri kakao Indonesia kedepan memiliki peranan penting khususnya dalam perolehan devisa negara dan penyerapan tenaga kerja, karena industri ini memiliki keterkaitan yang luas baik kehulu maupun kehilirnya. Disamping memberikan
pendapatan
bagi
petani
melalui penjualan biji kakao, apabila diolah di dalam negeri menjadi kakao olahan (cocoa liquor, cocoa cake, cocoa butter, dan cocoa powder), akan mempunyai nilai yang lebih tinggi serta menyerap tenaga kerja. Selain itu industri hilir olahan kakao juga telah berkembang di Indonesia
seperti
industri
cokelat,
industri
makanan
confectionery/kembang gula cokelat), dan penggunaan cokelat
berbasis
coklat
(roti,
kue,
untuk industri makanan dan
minuman secara luas. Kondusifitas industri kakao di Indonesia saat ini terlihat dari produktivitas petani, peremajaan pabrik di berbagai daerah, serta penanganan hama yang memakan biji-biji kakao. Sekarang ini, petani sudah berhasil menghasilkan sekitar 600 kg kakao dari setiap petak lahan seluas satu hektar. Peluang ekspor sekarang ini lebih banyak ke China, India dan Rusia.
3| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
Tabel 1. Produksi Biji Kakao Dunia No
Negara
Volume (MT)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pantai Gading Ghana Indonesia Nigeria Kamerun Brazil Ecuador Lain-lain
1.420.000 675 580 210 185 160 115 368
Total
3.713.000
Tabel 2. Produksi Cocoa Grinding Dunia
Sumber: ICCO Quarterly Bulletin of Cocoa Statistic. Volume XXXIII, No.4 2006/07
Tahun 2009 yang lalu, industri kakao pernah pada titik terendah untuk produksi setelah mengalami penurunan sebesar 30 persen. Pada saat itu, Pemerintah dianggap tidak respons terhadap usulan bea keluar (BK) kakao yang membebani produsen kakao. Akibatnya, banyak pabrik kakao yang bangkrut. Bahkan hingga awal tahun 2010, beberapa pabrik masih menjadi tanda tanya
4| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
terhadap kelangsungan kegiatan produksi. Bahan baku kakao juga semakin terbatas (Business News, 21 Agustus 2010). Sama seperti CPO dan komoditi lainnya, kakao juga menjadi komoditi yang dijadikan aset acuan para pelaku perdagangan berjangka. Kecenderungan pertumbuhan ekonomi baik dunia maupun Indonesia mengalami peningkatan yang membawa pengaruh pada meningkatnya kebutuhan produk biji kakao maupun kakao olahan. Harga kakao ditentukan oleh pasar melalui bursa di terminal London dan terminal New York. Para petani dan pedagang lebih memilih menjual ke pasar ekspor daripada ke industri dalam negeri karena harganya lebih baik. Hal ini menyebabkan industri dalam negeri mengalami kekurangan pasokan bahan baku kakao, walaupun pada kenyataannya Indonesia merupakan salah satu penghasil biji kakao terbesar di dunia.
Gambar 1. Grafik Pergerakan Harga Kakao Dunia
Pemerintah telah mengantisipasi dengan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan No. 67/PMK.011/2010 pada tanggal 22 Maret 2010 mengenai Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar (BK) dan Tarif Bea Keluar terhadap ekspor biji kakao. Penerapan BK ini bertujuan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan bahan baku industri di dalam negeri dan menyeiimbangkan dukungan terhadap daya saing industri kakao di dalam negeri yang pada akhirnya berdampak kepada nilai tambah yang diterima petani kakao. Hal ini sesuai Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2008 5| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
tentang pengenaan BEA KELUAR terhadap barang ekspor yang salah satu tujuan pengenaan BK adalah menjamin terpenuhinya kebutuhan dalam negeri. Akan tetapi dengan terus meningkatnya permintaan kakao dunia, maka pasokan bahan baku kakao ke industri dalam negeri dapat saja terusik dengan minat para petani dan pedagang (trader) untuk kembali memprioritaskan ekspor daripada memasok ke industri dalam negeri. Sampai saat ini belum ada data yang terdokumentasi dengan baik mengenai sistem perdagangan dengan melihat jumlah data pasokan dan harga bahan baku kakao yang ada di Indonesia baik secara nasional maupun secara pemetaan di setiap wilayah yang ada di Indonesia. Oleh karena itu menjadi sangat penting membuat sebuah Sistem Informasi Manajemen Database Perdagangan Komoditas Kakao di Indonesia. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan para pihak terkait (stakeholder) yang membutuhkan data menyeluruh termasuk data pasokan dan harga bahan baku bagi industri pengolahan kakao dalam negeri maupun pasar ekspor yang baik bisa memperoleh data yang dibutuhkan tersebut.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dalam penelitian ini masalah yang dirumuskan adaah bagaimana mewujudkan suatu media yang berfungsi sebagai pusat informasi perdangan komoditas kakao sehingga masyarakat petani memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan secara mudah untuk mengakses secara cepat, tepat dan akurat.
1.3.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Merancang sistem informasi manajemen yang dapat memberikan informasi mengenai perdagangan komoditas kakao.
6| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
2. Memberikan pelayanan pusat informasi perdagangan komoditas kakao kepada masyarakat umum, produsen dan konsumen.
1.4.
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Ruang lingkup makalah ini adalah membahas penyediaan informasi yang berkaitan dengan perdagangan komoditas kakao dengan menggunakan sistem manajemen database.
7| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. KONSEP SISTEM INFORMASI 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan suatu kegiatan bersama untuk menyelesaikan suatu tujuan atau sasaran tertentu. Esensi sistem terdiri dari: 1.
Komponen-komponen dalam system tersebut yang mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur-prosedur (procedure), perangkat manusia (brainware) dan informasi itu sendiri.
2.
Fungsi-fungsi teknologi di dalamnya yaitu: input, proses (process), output, penyimpanan (storage) dan komunikasi (communication).
Definisi sistem menurut para ahli: 1.
L. James Havery Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2.
John Mc Manama Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan dan bekerja sebagai suatu kesatuan organic untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien.
3.
C.W. Churchman Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
4.
J.C. Hinggin
8| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan. 5.
Edgar F. Huse dan James L. Bowdict Sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
6.
Raymond Mc Leod Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu dengan karakteristik dasarnya berupa input, transformasi, output, mekanisme kontrol, dan tujuan.
Komponen sistem: •
Entitas – objek yang sedang diamati dari sistem
•
Atribut – identitas dari entitas
•
Aktivitas – suatu masa yang mewakili proses suatu entitas
•
Status – kumpulan variabel yg dibutuhkan untuk menggambarkan sistem
•
Kejadian – kejadian yg mengubah status sistem.
Syarat-syarat sistem: a. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan. b. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. c. Adanya hubungan diantara elemen sistem. d. Unsur dasar dari proses (arua informasi, energi dan material) lebih penting daripada elemen sistem. Dari definisi diatas dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu : 1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. 2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. 3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
9| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
2.1.2. Pengertian Informasi Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadiankejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan (Kadir, 2003).
2.1.3. Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi adalah suatu pengumpulan data yang terorganisasi dan tata cara penggunaanya yang mencakup lebih jauh daripada sekedar penyajian. Dengan kata lain bahwa system informasi menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tata cara penggunaanya. Menurut Alter , sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi (Alter, S. 2008. The Work System Method: Connecting People, Processes, and IT for Business Results. Works System Press, CA). Menurut Kertahadi (dalam Fatta, 2007) sistem informasi adalah suatu alat untuk menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk menyajikan
informasi guna
pengambilan
keputusan
pada
perencanaan,
pemrakarsaan,
pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi suatu perusahaan yang menyajikan sinergi organisasi pada proses (Murdick & Ross, dalam Fatta 2007). (Fatta, Al Hanif. 2007. Analisis & perancangan sistem informasi. Yogyakarta: STMIK AMIKOM. Penerbit ANDI.) Setiap sistem informasi menyajikan tiga gatra pokok : (1) pengumpulan dan pemasukan data, (2) penyimpanan dan pengambilan kembali (retrieval) data, dan (3) penerapan data, yang dalam hal sistem informasi terkomputer termasuk penayangan (display) (Lynch, LG. 1977. Input Methods and
10| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
Facilities Available for Land Survey Data. Dalam A.W. Moore & S.W.Bie (eds). Uses of Soil Information Systems. Center for Agric. Publ. And Documentation. Wageningen 103 h.) Menurut O’Brien (2000) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi seperti pada gambar 1. (O ’B r i e n , J a m e s . 2 0 0 0 Management Information System:Managing Information Technology in the Internetworked Enterprise, Fourth Edition. McGraw-Hill.)
Gambar 2. Komponen Sistem Informasi
Dengan demikian definisi Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
11| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu: 1.
Menerima data sebagai masukan (input).
2.
Memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain.
3.
Memperoleh informasi sebagai keluarannya (output). Tiga kegiatan utama diatas, juga berlaku untuk sistem informasi manual, elektromekanis
maupun komputer.
Gambar 3. Prinsip Sistem Informasi
2.2. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru. Menurut O’Brien dan Marakas (2009) pendekatan sistem adalah menyelesaikan masalah menggunakan orientasi sistem untuk mendefinisikan masalah dan kesempatan kemudian mengembangkan kemungkinan-kemungkinan solusi yang tepat. Dalam melakukan analisis masalah dan melakukan formulasi solusi termasuk di dalamnya berhubungan dengan beberapa aktivitas berikut, antara lain: a. Mengenali dan mendefinisikan masalah atau kesempatan menggunakan system thingking. b. Mengembangkan dan mengevaluasi alternatif solusi sistem. c. Memilih solusi sistem yang terbaik sesuai dengan persyaratan. d. Mendesain solusi sistem yang dipilih. e. Implementasi dan evaluasi keberhasilan desain sistem.
12| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
Setelah pendekatan sistem dipilih, langkah berikutnya adalah perancangan sistem secara global yang berfungsi untuk merepresentasikan sistem secara keseluruhan. Dalam merancang suatu model dari sistem informasi maka dibuat model fisik dan model logika. Model fisik menunjukkan pada user bagaimana penerapan sistem informasi tersebut bekerja secara fisik sedangkan model logika dari sistem informasi lebih menjelaskan pada user bagaimana kerja dari fungsi-fungsi pada sistem informasi secara logika. Model logika juga dapat digambarkan dengan menggunakan Data Flow Diagram. Sedangkan arus datanya dijelaskan menggunakan data dictionary (kamus data). Untuk menggambarkan kesatuan hubungan suatu entity digunakan Entity Relational Diagram (ERD). Sistem pengolahan data pada sistem informasi berbasis komputer dalam pelaksanaannya membutuhkan metode dan prosedur, dimana metode dan prosedur tersebut merupakan bagian dari model informasi. Model informasi didefinisikan dengan urutan-urutan kegiatan yang ada untuk menghasilkan output dari input yang ada.
2.2.1. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi (System Development Life Cycle-SDLC) Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi berlangsung secara teratur, berulang-ulang, dan berurut serta memiliki tahapan pengembangan yang cukup dalam untuk mendapatkan hasil yang baik. Menurut O,Brien (1999), SDLC adalah penerapan pendekatan sistem untuk mengembangkan suatu sistem informasi (SI) dengan tahapan pengembangan. Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sebagai berikut: 1. Investigasi Sistem: bertujuan untuk menentukan adanya masalah bisnis atau peluang yang ada, melaksanakan studi kelayakan untuk menentukan sistem yang baru atau peningkatan sistem informasi yang merupakan solusi terbaik dan mengembangkan suatu rencana manajemen proyek serta memperoleh persetujuan manajemen. Hasil dari tahap ini berupa studi kelayakan yang mengevaluasi: kelayakan organisasi, ekonomi, teknis dan operasional serta identifikasi manfaat. 2. Analisis Sistem: adalah menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi secara mendalam terhadap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, kelengkapan organisasi dan sistem yang digunakan saat ini, yang 13| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
bertujuan untuk membentuk persyaratan fungsional yang dibutuhkan oleh pengguna (user). Analisis ini menentukan informasi yang spesifik seperti: tipe informasi, format produk informasi, time frame yang diperlukan dan kemampuan proses informasi untuk masing-masing aktifitas sistem yang meliputi input, proses, output, penyimpanan dan kontrol. Sehingga pada tahap ini menghasilkan kebutuhan fungsional pengguna hardware, software, network dan data sumberdaya manusia yang digunakan pada sistem yang baru. 3. Perancangan Sistem: adalah merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi. Terdapat tiga aktifitas perancangan sistem, yaitu : a. Desain User Interface, merupakan kegiatan untuk merancang interaksi antara pengguna dengan aplikasi komputer, baik dalam hal penentuan metode masukan maupun keluaran seperti kemudahan penggunaan halaman-halaman web internet dan ekstranet. b. Desain Data, merupakan kegiatan untuk merancang struktur database maupun file yang akan digunakan dalam sistem informasi. Desain data menghasilkan: •
Atribut atau karakteristik entitas yang diusulkan sebagai kebutuhan pemeliharaan sistem informasi.
•
Relasi dari masing-masing entitas yang harus ada.
•
Data elemen spesifik yang dibutuhkan untuk memelihara masing-masing entitas dalam sistem informasi.
c. Desain Proses, merupakan aktifitas yang berkonsentrasi pada perancangan sumberdaya perangkat yaitu program dan prosedur yang dibutuhkan oleh sistem informasi yang diusulkan. 4. Pembangunan dan Testing Sistem: adalah membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak. 5. Implementasi Sistem: adalah penerapan sistem informasi yang telah dirancang, menyangkut hardware dan software, pengembangan software, uji program dan prosedur, pembuatan dokumentasi dan segala aktifitas instalasi. Disamping itu diperlukan pendidikan dan pelatihan 14| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
bagi pengguna dan tenaga ahli (spesialis) untuk mengoperasikan sistem yang baru. Tahap akhir dari implementasi sistem adalah melakukan konversi dari sistem yang digunakan saat ini ke sistem yang baru dikembangkan sehingga dapat mengurangi dampak dari penggunaan teknologi baru. Adapun beberapa alternatif konversi sistem yang dapat digunakan seperti parallel, pilot, phased dan plune. 6. Operasi dan Perawatan: adalah mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas. 7. Evaluasi Sistem: adalah mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan proses pengujian yang dilakukan pada logika internal untuk memastikan semua pernyataan sudah diuji. Pengujian eksternal fungsional untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan memberikan hasil yang aktual sesuai yang dibutuhkan. Siklus di atas merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti prototyping, web development, spiral, 4GT dan kombinasi yang dikembangkan.
2.2.2. Metode Prototyping Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan Metode ini dirancang untuk pengembangan sistem informasi, tidak hanya sekedar evolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang sudah ada, namun sekaligus merupakan revolusi dalam pengembangan sistem informasi itu sendiri. Prototyping dapat menggantikan sistem SDLC pada sistem berskala kecil, namun untuk sistem berskala besar penggunaannya dipadukan dengan SDLC. Keuntungan penggunaan prototyping dimungkinkan menghemat biaya pengembangan dan meningkatkan kepuasan penggunaan dengan sistem yang dihasilkan. Prototype dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan sehingga prototype yang sudah ada dapat disempurnakan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan sistem informasi yang dapat diterima dan dapat menerima perubahan-perubahan dari pengembangan sistem
15| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
itu sendiri. Dengan demikian keterlibatan dalam pengembangan mempengaruhi kualitas akhir dari sistem yang akan dihasilkan. Menurut Mc Leod, 1995, ada empat langkah pengembangan yang dibutuhkan dalam metode prototyping yaitu : 1.
Analisis dan identifikasi kebutuhan sistem
2.
Pengembangan prototyping sistem
3.
Penyesuaian sistem sesuai kebutuhan pemakai
4.
Penggunaan sistem informasi.
Keuntungan Prototyping: •
Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang dihasilkan oleh metode ‘spesifikasi tulisan’.
•
User dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih bentuk prototipe.
•
Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena fungsi yang diinginkan dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.
•
User merasa puas: o
Pertama, user dapat mengenal melalui komputer. Dengan melakukan prototype dan analisis yang sudah ada, user belajar mengenai komputer dan aplikasi yang akan dibuatkan untuknya.
o
Kedua, user terlibat lansung dari proses awal dan memotivasi semangat untuk mendukung analisis selama proyek berlangsung.
Gambar 4. Prototype Sistem Informasi
16| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
Pada umumnya kebutuhan user berhubungan dengan pandangan user terhadap sistem, hanya dengan prototype tampilan bagi user sudah cukup dapat memeriksa yang dibutuhkan. Menumenu, bentuk tampilan input, tampilan keluaran, atau laporan yang dicetak, pertanyaan-pertanyaan, pesan-pesan merupakan aspek yang ideal untuk prototype. Di lain pihak, perhitungan yang rumit, kumpulan update data dan realtime dan sistem yang bersifat scientific sangat sulit untuk dijadikan model. Sistem yang paling sesuai untuk prototype adalah satu dari banyak hal yang bergantung pada sistem input/output dari user.
17| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
BAB III. PEMBAHASAN 3.1. SISTEM INFORMASI KAKAO Manajemen perdagangan komoditas kakao sering menghadapi kendala yang berkaitan dengan pengolahan data. Pemasukan data secara berulang-ulang dalam mengolah data produksi dan pemasaran menyebabkan timbulnya inkonsistensi data dan duplikasi data. Sistem informasi perdagangan komoditas kakao merupakan suatu kegiatan mengumpulkan, mengolah dan menampilkan informasi (data) terkait kakao dari suatu tempat (server) menuju pengguna dengan bantuan komputer. Sistem informasi manajemen perdagangan komoditas kakao digunakan untuk pengendalian dan pengawasan terhadap manajemen perdagangan komoditas kakao tersebut. Tahapan pengembangan sistem meliputi analisis, perancangan, dan implementasi. Basis data dalam Sistem Informasi Manajemen Kakao mencakup seperti potensi industri pengolahan kakao, kebijakan industri nasional, harga di tingkat petani, harga internasional dari pasar New York dan London, pasokan bahan baku/produksi nasional, perusahaan pengolah, permintaan konsumen, peta lokasi perkebunan, peta industry, bea keluar yang diterapkan pemerintah dan harga patokan ekspor yang keluar tiap bulan. Pengguna dalam SIM Kakao adalah petani, administrator, manajer, petugas, dan pengguna umum.
3.2. ANALISIS SISTEM Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya (Jogiyanto, 1999:129). Tujuan utamanya adalah untuk memahami sistem dan masalah yang ada, untuk menguraikan kebutuhan informasi dan untuk menetapkan prioritas pekerjaan sistem selanjutnya. Analisis dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi permasalahan dan menilai kelayakan dari sistem informasi. 18| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
Permasalahan-permasalahan pada pencarian informasi perdagangan kakao, seperti informasi melihat jumlah data pasokan bahan baku/produksi nasional, potensi industri pengolahan kakao, kebijakan industri nasional, harga di tingkat petani, harga internasional dari pasar New York dan London, perusahaan pengolah, permintaan konsumen, peta lokasi perkebunan, peta industri, bea keluar yang diterapkan pemerintah dan harga patokan ekspor yang keluar tiap bulan. Kebutuhan para praktisi tersebut dapat dipenuhi dengan pembangunan sistem informasi berbasis web yang akan membantu para praktisi kakao untuk mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhannya. Tabel 3. Analisis Komponen Sistem Informasi Perdagangan Kakao Sumber Sistem Informasi dan Produknya Sumber Daya Manusia Professional operator – supervisor dan operator End user – operator untuk memasukkan data, petani, administrator, manajer dan pengguna umum Sumber Daya Hardware • Mesin – workstation PC NEC HP Pavilion P6521L, digital alpha server, magnetic disk drive dan server, hard disk 1 TB • Media - jaringan LAN, kertas laporan, kertas dokumen dan laporan pengendalian. Sumber Daya Software Program – windows NT, windows 7, Microsoft Access, DBMS access (Oracle 10g), program monitoring perform dan program monitoring keamanan. Prosedur – data entry procedures, pengamanan dan distribusi output, prosedur back up dan prosedur koreksi. Sumber Daya Data Potensi industri pengolahan kakao, kebijakan industri nasional, harga di tingkat petani, harga internasional dari pasar New York dan London, pasokan bahan baku/produksi nasional, perusahaan pengolah, permintaan konsumen, peta lokasi perkebunan, peta industri, bea keluar yang diterapkan pemerintah dan harga patokan ekspor yang keluar tiap bulan
19| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
Sumber Daya Jaringan Media komunikasi, AXP Alpha Digital Equipment server, Windows NT, software untuk akses dan pengendalian jaringan. Produk Informasi Data entry display, status display dan informasi di layer.
Aktivitas Sistem Informasi Input Entry data seperti potensi industri pengolahan kakao, kebijakan industri nasional, harga di tingkat petani, harga internasional dari pasar New York dan London, pasokan bahan baku/produksi nasional, perusahaan pengolah, permintaan konsumen, peta lokasi perkebunan, peta industri, bea keluar yang diterapkan pemerintah dan harga patokan ekspor yang keluar tiap bulan. Pemrosesan Pengolahan data potensi industri pengolahan kakao, kebijakan industri nasional, harga di tingkat petani, harga internasional dari pasar New York dan London, pasokan bahan baku/produksi nasional, perusahaan pengolah, permintaan konsumen, peta lokasi perkebunan, peta industri, bea keluar yang diterapkan pemerintah dan harga patokan ekspor yang keluar tiap bulan. Output Menghasilkan laporan dan tampilan mengenai potensi industri pengolahan kakao, kebijakan industri nasional, harga di tingkat petani, harga internasional dari pasar New York dan London, pasokan bahan baku/produksi nasional, perusahaan pengolah, permintaan konsumen, peta lokasi perkebunan, peta industri, bea keluar yang diterapkan pemerintah dan harga patokan ekspor yang keluar tiap bulan melalui tampilan layar komputer. Penyimpanan Memelihara catatan mengenai pengguna, data perdagangan kakao, masukan pengguna yang diatur dalam berbagai elemen data dan database.
20| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
Pengendalian Mengawasi dan mengevaluasi kinerja sumber daya manusia dalam menjalankan software yang mendukung sistem informasi tersebut agar tidak terjadi kesalahan menjaga prosedur agar produknya tepat dan bermanfaat bagi end users.
3.3. SURVEI SISTEM 3.3.1. Tahap Perencanaan Beberapa penyebab permasalahan yang timbul dalam perdagangan komoditas kakao antara lain : •
Minimnya informasi harga pasar luar negeri dan dalam negeri.
•
Pengendalian pasokan bahan baku yang dalam negeri tidak tertata dengan baik.
•
Minimnya informasi permintaan konsumen dalam negeri dan luar negeri.
•
Informasi Bea Keluar yang diterapkan oleh pemerintah. Pada tahap perencanaan beberapa hal yang dilakukan adalah pengumpulan data, kebutuhan
data yang akan digunakan, mengidentifikasi user yang membutuhkan informasi tersebut dan system yang akan digunakan, antara lain: 1) Data dan informasi yang dibutuhkan: a. Informasi Dasar b. Permintaan konsumen c. Pasokan bahan baku d. Harga e. Bea Keluar yang diterapkan pemerintah f.
Peta
2) Pihak yang membutuhkan informasi: a. Petani, adalah masyarakat yang berprofesi di bidang pertanian kakao yang berperan sebagai produsen baik secara individu maupun yang tergabung dalam kontak tani. b. Pengolah, adalah industri pengolahan kakao yang berperan sebagai konsumen.
21| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
c. Pemerintah, adalah yang membuat dan menetapkan kebijakan perdagangan baik di tingkat pusat maupun daerah. d. Masyarakat umum, adalah setiap orang yang membutuhkan informasi di bidang pertanian dan perdagangan kakao. 3) Sistem yang dikembangkan Sistem yang dikembangkan adalah sistem database dengan menggunakan Microsoft Access pada internet.
3.4. KEBUTUHAN INFORMASI DAN SISTEM Dari permasalahan – permasalahan tersebut diatas, dapat diketahui bahwa permasalahan itu timbul akibat kurangnya ketersediaan informasi tentang data pasokan, harga pasar, permintaan konsumen dalam dan luar negeri serta informasi bea keluar. Adapun kebutuhan sistem informasi adalah sebagai berikut : 1.
Dapat mengetahui informasi harga pasar dunia secara akurat, cepat dan lebih baik.
2.
Dapat mengetahui pasokan bahan baku dalam negeri secara akurat, cepat dan lebih baik.
3.
Dapat mengetahui permintaan konsumen dalam negeri dan luar negeri secara akurat, cepat dan lebih baik.
4.
Informasi Bea Keluar dapat terupdate dengan cepat dan lebih baik secara up to date. Tabel 4. Kebutuhan Informasi Perdagangan Komoditas Kakao Jenis Informasi Informasi Dasar
Kebutuhan Informasi 1) Potensi industri pengolahan kakao 2) Kebijakan Industri Nasional 3) Peningkatan konsumsi dunia 4) Perusahaan pengolah kakao 5) Isu globalisasi
Permintaan Konsumen
22| Firdaus Alim Damopolii E-40
1) konsumen dalam negeri (domestik - industri) 2) konsumen luar negeri (ekspor)
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
Pasokan bahan baku
2011
1) jumlah pasokan pedagang pengumpul ke industri 2) jumlah pasokan produsen ke pedagang pengumpul ke konsumen luar negeri
Harga
1) Harga di tingkat petani 2) Harga patokan ekspor 3) Harga internasional dari pasar New York dan London 4) Harga jual collector ke industri dalam negeri 5) Harga jual collector ke konsumen luar negeri
Bea Keluar (BK) diterapkan
1) Harga Pokok Ekspor
pemerintah Peta
1) Peta lokasi perkebunan 2) Peta industri pengolahan
Dengan sistem informasi yang terkomputerisasi, maka permasalahan-permasalahan akan dapat tertangani dengan baik, selain itu sistem informasi terkomputerisasi juga dapat menguntungkan para stakeholder, yaitu dengan cara sebagai berikut: 1. Sistem informasi yang terkomputerisasi akan menyediakan pelayanan informasi yang lebih baik, dengan mempercepat proses perdagangan dan mengurangi kesalahan -kesalahan yang terjadi. 2. Sistem informasi akan menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder. Apabila dikaitkan dengan permasalahan yang terjadi seperti yang disebutkan dalam analisis sistem, maka sistem informasi yang terkomputerisasi dapat menangani masalah yang timbul dengan cara sebagai berikut: 1. Dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi maka rata – rata waktu yang dibutuhkan untuk mencari informasi terkini menjadi lebih cepat karena pengolahan data menggunakan komputer dapat lebih cepat. 2. Sistem informasi terkomputerisasi dapat mengusahakan adanya pengendalian kesalahan yang dapat berupa berikut ini: 23| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
a. Pencegahan kesalahan. b. Pendeteksian kesalahan. c. Pembetulan kesalahan. Dengan pengendalian kesalahan seperti diatas, kesalahan operator dalam memasukkan data dapat dikurangi dan apabila memang terjadi kesalahan, maka operator dapat menyadarinya dengan cepat sehingga kesalahan nilai dalam memasukkan data dan laporan – laporan yang dihasilkan dapat dikurangi. 3. Sistem pengolahan data yang baik. Agar data tidak mudah hilang, keamanannya terjaga, mudah untuk diakses dan dapat mengurangi kesalahan yang dilakukan operator dengan menggunakan sistem manajemen basis data yang baik. Penggunaan system manajemen database ini akan memudahkan direktorat dalam mengolah datanya sehingga waktu yang dibutuhkan dalam pengolahan data menjadi lebih singkat. Dengan demikian waktu yang dibutuhkan untuk menangani pembayaran menjadi lebih cepat.
3.5. PERANCANGAN SISTEM Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tahap desain sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu: 1.
Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
2.
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli – ahli teknik lainnya yang terlibat. Untuk mencapai tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai sasaran–sasaran sebagai
berikut: a.
Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan.
b.
Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama organisasi.
c.
Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi komoditas perdagangan.
24| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
Desain sistem informasi dilakukan dengan teknik pemodelan yang berorientasi proses dan dengan teknik pemodelan yang berorientasi proses dan data. Model proses dijelaskan dengan Data Flow Diagram (DFD) yang menggambarkan aliran data dari suatu sumber melalui suatu proses dalam system hingga menjadi keluaran informasi. Aliran data dari suatu sumber melalui suatu proses dalam system hingga menjadi keluaran informasi. Flow diagram perancangan SIM Kakao dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Diagram Konteks Sistem Informasi Manajemen Komoditas Kakao
Sistem informasi yang akan dikembangkan dengan menggunakan Microsoft Access pada internet. Microsoft Access adalah suatu aplikasi yang dapat membantu kita membuat sebuah aplikasi database dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya digunakan untuk pembuatan aplikasi-aplikasi yang kecil. Tahapan yang ada pada siklus kehidupan aplikasi database yaitu : 25| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
1. Pendefinisian Sistem Pendefinisian ruang lingkup dari sistem database, pengguna dan aplikasinya. 2. Perancangan Database Perancangan database secara logika dan fisik pada suatu sistem database sesuai dengan sistem manajemen database yang diinginkan. 3. Implementasi Database Pendefinisian database secara konseptual, eksternal dan internal, pembuatan file–file database yang kosong serta implementasi aplikasi software. 4. Pengambilan dan Konversi Data Database ditempatkan dengan baik, sehingga jika ingin memanggil data secara langsung ataupun merubah file–file yang ada dapat di tempatkan kembali sesuai dengan format sistem databasenya. 5. Konversi Aplikasi Software-software aplikasi dari sistem database sebelumnya di konversikan ke dalam sistem database yang baru. 6. Pengujian dan Validasi Sistem yang abru telah di test dan di uji kinerjanya. 7. Pengoperasian Pengoperasian database sistem dan aplikasinya. 8. Pengawasan dan Pemeliharaan Pengawasan dan pemeliharaan sistem database dan aplikasi software.
26| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
27| Firdaus Alim Damopolii E-40
2011
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
1. Perencanaan Database
2. Definisi sistem
3. Pengumpulan data & analisis
Perancangan Database
Perancangan Database Konseptual
Pemilihan DBMS
Perancangan Database logikal
Perancangan Aplikasi
Perancangan Database fisikal
Implementasi Pembuatan prototipe Pengambilan & Konversi data
Perawatan
Gambar 6. Tahapan Siklus Kehidupan Aplikasi Database 28| Firdaus Alim Damopolii E-40
Test
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
Adapun bagian-bagian dalam database Microsoft Access tersebut adalah: a. Table digunakan untuk menyimpan data. Contoh analogi:
b. Query digunakan untuk memanipulasi data. Query adalah ‘permintaan data’ kita berupa bahasa binis, untuk mengolah data dalam tabel-tabel menjadi satu informasi yang mudah dimengerti. Seperti mengelompokkan sepuluh penjualan terbesar oleh costumer yang dimiliki. Ia dapat berdasarkan pada satu table atau dua atau lebih table ataupun berdasarkan query yang telah ada. Contoh analogi:
c. Form digunakan untuk merepresentasikan ke user atau menerima inputan dari user data-data dalam tabel/query dalam bentuk interface grid, tombol, dan lain-lain kontrol windows. form dalam access bisa dimasukkan ke dalam form lain sebagai control sub form, biasanya jika bekerja dalam transaksi master-detail. Contoh analogi: 29| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
d. Report digunakan untuk membuat laporan. Report, seperti halnya form, digunakan untuk merepresentasikan hasil olahan data menjadi informasi yang siap di cetak di lembaran kertas. Contoh analogi:
e. Macro digunakan untuk melakukan satu atau beberapa fungsi, apabila diperlukan.
30| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
f.
2011
Switchboard digunakan untuk membuat menu utama. Contoh analogi:
3.6. PROTOTYPE Prototype system informasi manajemen perdagangan kakao dibangun dengan perangkat lunak Microsoft Access dan Oracle 10g yang beroperasi pada sistem operasi Windows® 7. Pada prototype system informasi terdapat menu-menu serta button untuk memproses data menjadi informasi dasar system perdagangan kakao. Pengguna harus memasukkan nama user dan password untuk masuk ke menu awal sehingga akan tampil pilihan untuk memasukkan data field kelompok perdagangan kakao. Tampilan utama akan muncul setelah pengguna memilih salah satu field tersebut. Tampilan utama terdiri dari menu, sub menu, button dan tools. Menu terdiri dari menu penyimpanan dan pencetakan data, data kebijakan industri nasional (peraturan pemerintah), data permintaan konsumen, data pasokan bahan baku, data harga jual dan data bea keluar. Sehingga dengan demikian Sistem Informasi Manajemen Perdagangan Komoditas Kakao merupakan sebuah sistem aplikasi database yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat terutama kebutuhan petani kakao, dengan menyediakan informasi yang akurat, cepat dan berkualitas.
31| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
3.7. SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS, PIRANTI LUNAK DAN JARINGAN 3.7.1. Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan berupa personal computer (PC) atau komputer yang dapat mendukung program Microsoft Access dan DBMS Access sebagai perangkat lunak untuk mengakses database yang digunakan sebagai media penyimpanan data pada aplikasi ini yaitu workstation PC NEC HP Pavilion P6521L, digital alpha server, magnetic disk drive dan server, hardisk 1 TB.
3.7.2. Spesifikasi Piranti Lunak Kebutuhan piranti lunak untuk menjalankan suatu aplikasi sistem informasi perdagangan komoditas kakao meliputi kebutuhan perangkat lunak pada server dan client. Kebutuhan tersebut adalah Microsoft® Windows® 7. Sedangkan DBMS yang digunakan adalah Oracle 10g serta program monitoring perform dan program monitoring keamanan.
3.7.3. Spesifikasi Jaringan Spesifikasi kebutuhan jaringan yang diusulkan: 1. Network Interface Card (NIC), sebagai network card yang dikenal dengan nama lain LAN Adapter, digunakan untuk memungkinkan komputer server dapat terhubung dengan komputer lainnya melalui jaringan, dalam hal ini adalah komputer klien. 2. Switch, digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada suatu area terbatas, untuk mengatur lalu lintas paket data dalam jaringan. 3. Topologi yang digunakan adalah topologi star. Topologi star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna.
32| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
3.8. PENGUJIAN Pencegahan error dalam tahap pengujian perangkat lunak membutuhkan suatu unit khusus, yaitu unit Pengujian. Suatu unit Pengujian membutuhkan investasi yang besar dalam waktu dan tenaga kerja. Berikut ini adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh suatu unit Pengujian: • mendesain dan membangun suatu pengamanan untuk mencegah error. • mendesain dan membuat potongan-potongan simulasi external resources dalam suatu pengujian. • mendesain dan membuat kasus-kasus pengujian yang akan di tes sebanyak kode yang ada. • menampilkan pengujian mundur untuk memastikan tidak adanya error baru yang muncul. Tahap pengujian yaitu pengujian secara offline dan online yang meliputi pengujian layout database, pengujian tampilan desain, pengujian konektivitas pada masing-masing link dan pengujian semua fitur agar berjalan dengan baik. 3.9. PERAWATAN Perawatan secara berkala total diagnosa dan analisis terhadap performa database engine dalam satu perusahaan sangat diperlukan untuk tetap menjaga agar performa database tetap dalam keadaan prima untuk menunjang operasional. Kegiatan perawatan database dirancang untuk menyimpan database agar berjalan dengan lancar. Perawatan database pada umumnya dilakukan orang-orang yang berpengalaman dalam hal ini adalah 3rd party ataupun dilakukan sendiri. Perawatan database digunakan untuk menyimpan database yang bersih dan terorganisir dengan baik sehingga tidak akan kehilangan fungsinya. Salah satu aspek perawatan database adalah memback up data sehingga apabila terjadi sesuatu maka kita masih memiliki salinannya. Beberapa sistem database dapat melakukan back up secara otomatis yaitu mengirimkan back up ke lokasi lain setiap hari, setiap minggu atau periode tertentu. Perawatan database termasuk memeriksa tanda-tanda file korup dalam database, mencari permasalahan, membangun kembali indeks, menghapus duplikasi catatan dan memeriksa adanya kelainan dalam database, sehingga pengoperasian database dapat berjalan lancar bagi si pengguna.
33| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
Selain melakukan maintenance dengan kunjungan rutin minimal satu kali dalam sebulan, pada awalnya kami akan lakukan beberapa assessment dan setup beberapa tools yang memungkinkan kami untuk mendapatkan notifikasi apabila terjadi gangguan sekecil apapun terhadap database Anda. Hal ini penting untuk antisipasi dan pengambilan tindakan segera agar masalah lebih besar dapat dihindari.
34| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan siklus perdagangan komoditas perdagangan kakao, maka dibutuhkan sistem informasi manajemen yang digunakan sebagai salah satu alat analisis pengambilan keputusan yang baik dan akurat. Sistem informasi manajemen basis data komoditas perdagangan kakao dalam jangka panjang akan berpengaruh terhadap keseimbangan pasokan-permintaan biji kakao di dalam negeri dan keseimbangan harga di pasar domestik dikarenakan informasi-informasi yang dibutuhkan sudah tersedia secara cepat, tepat dan akurat. 2. Dengan dibangunnya sistem informasi manajemen database berimplikasi pada manajemen pengelolaan komoditas perdagangan kakao seperti perlunya investasi pengembangan sistem, akuisisi data, pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak serta pemeliharaan sistem. 3. Sistem informasi terkomputerisasi atas siklus perdagangan dirancang dengan mengikuti beberapa tahap dalam SDLC dan output yang telah terancang. 4. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Perdagangan Komoditas Kakao merupakan sistem informasi yang menyediakan info bagi semua pihak yang membutuhkan informasi mengenai perdagangan komoditas kakao. 5. Pelaku dari sistem ini adalah Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Ditjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah Petani Kakao, dan Administrator dari SIM Kakao. Pengguna dari SIM Kakao ini adalah masyarakat umum, petani dan pemerintah. 6. Data yang digunakan dalam sistem Informasi ini meliputi potensi industri pengolahan kakao, kebijakan industri nasional, harga di tingkat petani, harga internasional dari pasar New York dan London, pasokan bahan baku/produksi nasional, perusahaan pengolah, permintaan konsumen, peta lokasi perkebunan, peta industri, bea keluar yang diterapkan pemerintah dan harga patokan ekspor yang keluar tiap bulan.
35| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
4.2.
2011
SARAN
Beberapa saran yang berguna untuk pengembangan sistem informasi manajemen database perdagangan komoditas kakao, antara lain: 1. Kegiatan editing dan updating data wajib dilakukan secara rutin, sistematis dan terkoordinasi. 2. Senantiasa mengikuti perkembangan informasi dan teknologi terbaru, sehingga dapat dilakukan pembaharuan/update dalam sistem informasi yang telah digunakan. 3. Diperlukan pengembangan Sistem Informasi manajemen yang berbasis Web untuk mempercepat distribusi informasi. 4. Melakukan perawatan/maintenance terhadap sistem secara berkala, baik berupa software maupun hardware, sehingga data dapat terpelihara dengan baik. 5. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang digunakan untuk mengoperasikan sistem harus selalu dibekali dengan pelatihan dan informasi yang terbaru.
36| Firdaus Alim Damopolii E-40
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PERDAGANGAN KOMODITAS KAKAO DI INDONESIA
2011
DAFTAR PUSTAKA
Alter, S. 2008. The Work System Method: Connecting People, Processes, and IT for Business Results. Works System Press, CA). Business News, 21 Agustus 2010 Fatta, Al Hanif. 2007. Analisis & perancangan system informasi. Yogyakarta: STMIK AMIKOM. Penerbit ANDI. Hartono. 2002. Sistem Informasi Manajemen. Surabaya: Karya Abditama. ICCO Quarterly Bulletin of Cocoa Statistic. Volume XXXIII, No.4 2006/07 McLeod, Jr,Raymond. 1995. Sistem Informasi Manajemen, Studi Sistem Berbasis Komputer. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit PT. Prenhalindo. Jakarta O’Brien, J.A. 1999. Management Information Systems : Managing Infromation technology in the internetworked enterprise. Fourth edition. Penerbit McGraw-Hill company Inc. USA Pressman. 2001. Software Engineering “ A Practitioner’s Approach”. Fifth edition. Penerbit McGraw-Hill company Inc.USA.
37| Firdaus Alim Damopolii E-40