Perancangan program features televisi lokal Surabaya bertema bike adventure dengan lingkup Jawa Timur untuk dewasa.
Ferri Fajar Kristian 3407100139
Latar Belakang
Jawa Timur merupakan daerah yang kaya potensi akan pariwisata alam maupun buatan. Masih banyak daerah di Jawa Timur ini yang mempunyai banyak potensi namun, tidak banyak pula yang mengerti tentang keberadaannya. Selain itu, tidak banyak masyarakat yang mengerti tentang kebudayan dan kesenian Jawa Timur. Berdasarkan data yang ada hanya 266 pariwisata di Jawa timur yang terdaftar. http://disbudpar.jatimprov.go.id
Coverage Area Surabaya Channel 62 UHF Power : 20 KW Populasi : 15.685.080 Jangkauan Wilayah Gresik, Bangkalan, Sampang, Probolinggo, Pasuruan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Jombang, Tuban, Kertosono, Bojonegoro. Sumber : Data Profil MHTV
Target Audience Geografi Gresik, Bangkalan, Sampang, Probolinggo, Pasuruan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Jombang, Tuban, Kertosono, Bojonegoro. Demografi Sex : Pria & Wanita Usia : 15 + SES : A, B, C ( Primary Audiens) Sumber : Data Profil MHTV
Tecnical Data Pemancar Daya Produsen Anthena Tinggi Frekwensi
: ROHDE & SCHRAWZ : 20.000 watt : Via B Pontecoro 10-Rom Italy : KATHREIN : 250 M Diatas Tanah : 799.25 MHZ / CH. 62 Sumber : Data Profil MHTV
Corporate Data Company : PT. Televisi Elang Medika International Business : Stasiun Televisi Surabaya Lokal Trademark : MHTV Addres : Jl. Kertajaya Indah no 79 Surabaya Telephone : (031) 5916244 Fax : (031) 5916244 Webside : www.mhtvsurabaya.com Email :
[email protected] Sumber : Data Profil MHTV
Stasiun televisi Swasta yang diminati audiens
Sumber : Hasil survey kuisioner 3 Juni 2011
Acara yang diminati oleh pemirsa pada Stasiun Swasta
Sumber : Hasil survey kuisioner 3 Juni 2011
0% 8% 8%
28%
0 - 1 jam 1 - 2 jam 2 - 4 jam 4 - 6 jam 6 - 8 jam
56%
Waktu yang digunakan untuk menonton acara televisi lokal dalam sehari.
Pendapat pemirsa tentang manfaat dari acara Petualangan
Informasinya 12% Semuanya 28% Menghibur 12%
Menghabiskan waktu 4%
Memberi wawasan 44%
Sumber: Hasil survey kuesioner pada 100 audience. 5 Februari 2011
Olahraga yang digemari audiens Voli Bulu tangkis 0% 0%
Lainnya 14% Sepak bola 29%
Basket 21% Bersepeda 36%
Sumber : Kuisioner AIO
Sumber Data dari beberapa Koran
Car Free Day Sidoarjo
• Dikalangan masyarakat sekarang ini sedang tren MTB ( Mountain Bike ), hal ini dikarenakan masyarakat sudah jenuh dengan rute yang biasa saja. Masyarakat menginginkan sesuatu yang lebih menantang. Pada salah satu perusahaan sepeda terbesar di Sidoarjo mengalami kenaikan hingga 30% pada penjualan MTB dibanding dengan sepeda lain, MTB menjadi favorit dikalangan masyarakat sekarang ini. • Pada kalangan pengguna MTB ini rata-rata pada usia dewasa dan bukan pengguna sepeda baru atau new bikers.
Identifikasi Masalah
• Pihak DISBUDPAR Jawa Timur membutuhkan media baru yang bisa mengenalkan seluruh pariwisata yang ada di Jawa Timur, khususnya pariwisata masyarakat belum banyak mengerti keberadaannya namun memiliki potensi. Sumber Deep Interview dengan pihak Dinas Pariwisata Jawa Timur, Bapak Bambang Priyanto.
• Audiens membutuhkan tampilan program acara adventure, yang mengulas tentang pariwisata atau tempat yang belum banyak terekspose dengan gaya action, human interest, humoris dengan dipandu presenter perempuan seksi dengan kisaran umur 21-25 tahun Sumber. - Hasil survey kuesioner pada 100 audience 5 Februari 2011. - Focus Group Discustion dengan remaja usia 19-26 tahun pada 22 Oktober 2011.
• Kurangnya program acara televisi yang ditayangkan MHTV karena pihak SUNTV sudah tidak melakukan Share program televisi dengan pihak MHTV. Sehingga berdampak pada berkurangnya audience MHTV hingga 30% - 40 % setelah tidak ada support program televisi dari SUNTV. Sumber - Deep interview dengan Direktur Utama MHTV, Bapak Eko Purwanto. - Deep interview dengan market communication MHTV, Bapak Erwin. - Deep interview dengan Sales & Marketing Manager, Fita Dhamayanti
• Televisi Lokal merupakan televisi yang mempunyai dana yang terbatas untuk produksi program televisi. Untuk mengatasi hal itu pihak televisi berusaha mendapat partner untuk memberi support dalam hal apapun.
Sumber - Deep interview dengan Sales & Marketing Manager, Fita Dhamayanti. - Deep Interview dengan Coordinator Pasca Produksi SBO TV Bapak Widi. - Deep Interview dengan produser program acara JTV, bapak Rofi. - Deep Interview dengan produser program acara BCTV dan Kompas TV, Ibu Santika.
• Audiens mempunyai kegemaran olahraga bersepeda, kebanyakan sudah mulai bosan dengan rute yang biasa saja. Audiens membutuhkan informasi baru tentang tempat bersepeda yang lebih menantang. Sumber - Focus Group Discustion pada 10 Oktober 2011. - Deep Interview dengan SPV Rodalink Sidoarjo, Ibu Wahyu. - Hasil Survey Kuisioner AIO. - Surya Minggu 25 September 2011.
• Pada saat ini penjualan sepeda MTB mengalami kenaikan hingga 30%, dibandingkan dengan jenis sepeda lainnya. Hal ini membuat beberapa merk sepeda ingin mengenalkan lebih dalam tentang produknya dengan tampilan yang berbeda. Dengan kata lain tidak hanya sekedar iklan namun juga menjelaskan kegunaan dari sepeda itu ketika dilapangan. Sumber : - Deep Interview dengan SPV Rodalink Sidoarjo, Ibu Wahyu.
Batasan Masalah • Perancangan pada pembuatan program acara mulai dari bumper acara , konten acara yang sesuai dengan konsep, hingga kredit title ( akhir acara ). • Perancangan mengkaji dari tampilan visual grafis sebagai elemen pendukung dari program acara yang akan dibuat. • Perancangan akan ini membahas tentang program petualangan yang dipadu dengan bike adventure. • Perancangan ini tidak menggunakan pengambilan angel kamera profesional, hanya pengambilan angle kamera dengan menggunakan alat bantu kamera sederhana. • Perancangan tidak membahas besarnya iklan yang akan membiayai program ini.
Rumusan Masalah
• Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, rumusan masalah dari perancangan ini adalah " Bagaimana Membuat program televisi lokal yang bertema petualangan dengan konsep bike adventure yang menarik untuk segmentasi dewasa ? "
Ruang Lingkup
Dari permasalahan diatas, maka perancangan ini akan meliputi : • Pembuatan Bumper opening acara. • Penyusunan konten acara. • Pembuatan graphic desain yang mendukung acara seperti, tampilan cyron, dan animasi tambahan. • Pembuatan kredit title.
Tujuan Perancangan • Untuk mengenalkan potensi yang ada di Jawa Timur, terutama pada sektor Pariwisata dan potensi didaerah yang belum banyak masyarakat mengetahuinya. • Membuat program baru pada stasiun televisi lokal, khususnya televisi Jawa Timur yaitu MHTV. • Memberikan media informasi yang ada di Jawa Timur kepada masyarakat khususnya Jawa Timur. • Menjadi media promosi untuk mengenalkan Jawa Timur ke masyarakat khususnya Jawa Timur. • Membuat program televisi bertema petualangan dengan berisikan informasi pariwisata dan potensi masyarakat Jawa Timur dengan tampilan visual yang menarik.
Manfaat Penelitian
Bagi Masyarakat Luas 1. Menjadi media informasi baru tentang Jawa Timur dengan tampilan program televisi yang dikemas secara berbeda, dengan menampilkan presenter dengan properti sepeda yang sekaligus memberikan informasi sedikit tentang sepeda yang dipakainya saat itu. 2. Menjadikan hiburan bagi mereka yang meluangkan waktu untuk menonton televisi. 3. Memberi pandangan bagi para wisatawan jika mereka akan bepergian didaerah sekitar Jawa Timur. 4. Masyarakat bisa mengerti langsung keadaan tempat wisata dan potensi daerah Jawa Timur yang ditampilkan dengan hanya menonton lewat televisi tanpa harus datang langsung ke lokasi. 5. Memberikan pandangan pada pemerintah tentang keadaan potensi Jawa Timur yang sesungguhnya. Sehingga diharapkan bisa memberikan tindakan yang berarti bagi Jawa Timur .
Bagi Televisi Lokal (MHTV) 1. Menjadikan program baru yang lebih beragam dan berbeda untuk memanjakan para pemirsa dirumah. 2. Menambah program acara MHTV yang akhir-akhir ini banyak berkurang setelah SUNTV tidak lagi Share program dengan pihak MHTV. 3. Dengan adanya acara baru dan beragam diharapkan pihak MHTV mendapat kepercayaan dari KPI, sehingga uji coba siaran yang di alami MHTV ini segera berakhir. 4. Menjalin kerjasama dengan pihak pariwisata di seluruh Jawa Timur.
1.7.3 Bagi Pihak yang Mensupport acara 1. Barang atau jasanya bisa dipromosikan dengan menerapkan langsung dilapangan pada program acara ketika ditayangkan. 2. Menjalin kerjasama dengan pihak televisi yang menayangkan acara tersebut.
Studi Pustaka
Definisi Program Acara Program berasal dari kata program dalam Bahasa Ingris yang memiliki pengertian acara atau rencana. Program adalah semua yang ditampilkan stasiun penyiaran untukmemenuhi kebutuhan audiencenya. Program yang ditayangkan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang ditransmisikan oleh stasiun penyiaran.
Sumber : Drs. H. Syafei. S, Perencanaan program televisi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB.
Pengertian Program News Bagian pemberitaan atau News Departement, merupakan bagian yang mensupplai informasi atau berita. Sifat tayangan sangat spesifik, walaupun sangat cocok bila disiarkan secara langsung. Sebab mempunyai nilai informasi yang lebih Up to Date. Namun dalam beberapa hal seperti saat peliputan di medan pertempuran, pada suasana kerusuhan, kejadian bencana alam, dan lain-lain dimana untuk proses siaran langsung sulit dilakukan, penayangan informasi menggunakan cara rekaman ( Tapping ) dari bagian pemberitaan juga tetap ditunggu-tunggu oleh pemirsa.
Sumber : Setyobudi Ciptono.2006. Teknologi Broadcasting TV. Graha Ilmu,Yogyakarta. hal 45
Pengertian Program Features. Seiring dengan perkembangan didunia pertelevisian, program news mulai mengalami modifikasi yaitu salah satunya dengan berbentuk program acara Feature. Program Feature adalah sebuah program televisi yang penyampaian beritanya dikemas secara ringan, dengan memberikan informasi langsung di lokasi dengan ditambah keterangan lain dari nara sumber yang ada di lokasi tersebut. Program Feature juga diartikan sebuah program yang membahas suatu pokok bahasan, satu tema, diungkap lewat berbagai pandangan yang saling melengkapi, mengurai, menyoroti secara kritis, dan disajikan dengan berbagai format. Dalam satu feature, satu pokok bahasan boleh disajikan dengan merangkai beberapa format program sekaligus. Misalnya, wawancara (interview), show, vox pop, puisi, musik, nyanyian, sandiwara pendek, atau fragmen Sumber : Deep Interview dengan Wawan T Gunawan.Desain Grafis RCTI Biro Surabaya. Wibowo Fred. 2010. Teknik Produksi Program Televisi. Pinus Book Publisher.hal 186
• Proses Tahapan Produksi Program acara televisi sebelum ditayangkan, sebenarnya melalui beberapa tahapantahapan. Secara garis besardikategorikan dalam 3, yaitu : • Pre-production • Production • Post-production Agar didapat gambaran dari ketiga proses diatas bisa dijelaskan satu persatunya sebagai berikut:
Sumber : Setyobudi Ciptono, Teknologi Broadcasting TV, 2006, Graha Ilmu,Yogyakarta. hal 56.
Production Pada tahap ini pada prinsipnya menvisualisasikan konsep naskah atau rundown acara agar dapat dinikmati pemirsa, dimana sudah melibatkan bagian lain yang bersifat teknis ( enginering ) karena konsep tersebut agar dapat dilihat harus menggunakan peralatan ( equipment ) yang sudah pasti harus ada orang ( operator ) terhadap peralatan tersebut agar dapat beroperasi atau lebih dikenal dengan produktion service.
Sumber : Setyobudi Ciptono, Teknologi Broadcasting TV, 2006, Graha Ilmu,Yogyakarta. hal 56.
• Post-Production Post Production atau lebih dikenal dengan istilah pasca prduksilebih berorientasi atau didominasi pada produksi program-program acara yang bersifat tidak langsung (Live) karena untuk visualisasi langsung didirect pada panel switcher oleh PD dan transmisikan ke pemirsa. Sementara post-production lebih banyak memberikan stock shot penunjangnya saja khususnya program acar non-drama dan news. Karena untuk program drama seperti sinetron sangat tidak mungkin dilakukan secara live.
Standart Penyiaran ( Broadcasting ) Ada tiga standar sistem penyiaran televisi yang popular diseluruh dunia, yaitu NTSC ( National Television Standards Committee ), PAL ( Phase Althernating by Line ) dan SECAM ( Sequental Couleur avec Memoire ). Pada awalnya standarisasi ketiga sistem tersebut cukup merepotkan karena tidak saling kompatiblesatu dengan yang lainnya sehingga sering terjadi masalah saat transaksi jual beli perangkat seperti kamera, video, dan televisi, sebab kecenderungan sistem yang dipakai akan mengikuti standaryang ada pada negara yang memproduksiperalatan tersebut. Namun karena kemajuan teknologi, akhirnya kendala tersebut dapat diatasi dengan dikembangkan perangkat multi System,yaitu perangkat yang mampu menerima sistem warna yang berbeda.
Sumber : Setyobudi Ciptono, Teknik Broadcasting Televisi, 2005, Graha Ilmu, Yogyakarta. Hal 15
Program Siaran Tidak Langsung ( Recording ) Namanya Siaran tidak langsung, sehingga program acara tersebut kejadiannya sudah dilakukan terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan proses penyempurnaan baik sistemaudio melalui Mixing atau Dubbing dan sistem video melalui proses editing, titling, chroma key, pemberian effect, dan sebagainya, yang dalam TV Production di kenal dengan istilah Post production. Dapat digambarkan sebagai berikut.
Sumber : Setyobudi Ciptono, Teknologi Broadcasting TV, Graha Ilmu, 2006, Yogyakarta. Hal 43.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam film. Banyak factor yang mempengaruhi dalam dunia film, baik itu yang berkenaan langsung dalam produksi film atau hal-hal lain yang bersangkutan dalam pra produksi atau pinggun pada produksinya. Faktor-faktor ini juga sangat erat kaitannya baik dalam dunia film fiksi maupun Non fiksi. Selain itu faktor-faktor ini yang akan menentukan berjalan atau tidaknya suatu film ketika diproduksi.
Juru Kamera Film Banyak Yang harus dikuasai juru kamera film, karena dalam pembuatan film, gambar (shot) merupakan unsur penting yang menjadi ruh sebuah film. Karena jika di-breakdown ( dipecah-pecah) sebuah film mengandung unsur terkecil berupa shot. • Story/Film • Sequence • Scene • Shot
Sumber : Baksin, askurifai. 2009. Videografi operasi kamera dan teknik pengambilan gambar. Bandung. Hal .15
Kamera Angel Sudut pengambilan kamera ( camera angle ) yang dipergunakan untuk mengambil gambar sebuah objek akan mempengaruhi sikap penonton. Intercut yang dilakukan antara high angle dan low angle dari seseorang akan memperlihatkan pengaruh yang dimaksudkan atau ada kesan psikologis. Ada lima teknik seorang kameraman ketika hendak melakukan pengambilan gambar yang bisa dilakukan oleh seorang kameraman ketika hendak melakukan pengambilan gambar terhadap suatu objek. Kelima teknik tersebut adalah sebagai berikut :
Sumber : Al-Firdaus Iqra.Buku Lengkap Tuntunan Menjadi Kameraman Profesional. 2010. Buku Biru. Jogjakarta. Hal 108
Gerakan kamera 1. Panning - Following pan - Surveying pan -Interrupted pan 2. Tilting 3. Tracking 4. Crabing 5. Zooming 6. Follow 7. Lead 8. Dolly 9. Framing 10. Fading 11. Crane Shot 12. Tanpa Gerakan Kamera
Sound ( tata suara ) Istilah pasca produksi audio yang merujuk ke bagian dari proses produksi yang berkaitan dengan tracklaying, mixing dan mastering dari soundtrack. Sementara kompleksitas soundtrack selesai akan bervariasi, tergantung pada jenis produksi, tujuan dari proses pasca produksi audio.
Jenis Jenis Musik a. Score Score yang baik adalah hasil kerjasama erat antara sutradara dan komposer, yang akan menciptakan musik tema dan tekstur yang sesuai dengan gaya potongan. Pada Perancangan ini akan digunakan jenis lagu ini karena jenis lagu yang cocok dan memungkinkan untuk diproduksi.
Teknik Dasar Lighting Pencahayaan dibagi menjadi 2 yaitu : • Pencahayaan alami ( natural Light ) • Pencahayaan Buatan ( artificial light ) Pada Perancangan ini yang banyak digunakan adalah Pencahayaan alami ( natural light ) karena take shot yang digunakan nantinya outdoor sehingga cahaya alami yang memungkin untuk dipergunakan. Dan cahaya alami ini yang membuat fell videonya semakin dramatis dan tidak dibuat-buat. Sumber : Jhon Jackman. 2007. Lighting for DigitalVideo &Television. Hal.77
Kreativitas Acara Dunia televisi merupakan dunia yang sangat erat dengan sebuah kreativitas. Hal tersebut diperlukan agar baik stasiun televisi maupun tayangan program yang ada mampu bertahan di tengah ketatnya persaingan yang ada. Berikut ini adalah beberapa trik untuk mengembangkan kreativitas acara yang diperlukan untuk penyutradaraan single kamera ataupun multi kamera. • Target Penonton • Bahasa Naskah • Penataan Artistik • Ritme dan Birama Acara • Logo dan Music Track untuk ID Tune
Sumber : Naratama Rukmananda. Menjadi sutradara televisi dengan single dan multi camera.Jakarta: Grasindo.h .111 - 115
Cutting on Beat Bila Anda ingin menghindari kesan Features dan Berita yang cenderung membosankan maka Anda dapat menggunakan teknik Cutting On Beat pada saat Pascaproduksi. Ini adalah teknik pemotongan gambar berdasarkan tempo dan irama musik. Caranya, masukkan audio musik yang sesuai dengan gambar. Hal ini dapat Anda lakukan sebelum capture digital gambar. Lalu, lakukanlah pemotongan gambar sesuai dengan irama lagu. Bila Anda belum memproduksi musik ilustrasi maka carilah musik apa saja yang penting enak didengar dan mudah diingat. Setelah itu, Anda dapat mensupervisi sang Penata Musik agar mengambil tempo yang sama dan musik yang sudah dipilih.
Sumber : Naratama Rukmananda. Menjadi sutradara televisi dengan single dan multi camera.Jakarta: Grasindo.h .111 - 115
Analisa SWOT Program acara Televisi All the best management models have four quadrants, and the SWOT is no exception. You use each of the four quadrants in turn to analyze where you are now, where you want to be, and then make an action plan to get there. Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari strengths, weaknesses, opportunities, dan threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats). Berikut langkah-langkah analisa SWOT yang telah disederhanakan:
Sumber : Swinton, Lyndsay. 2006. management for the rest of us. hal.2
1. Strength (Kekuatan) Analisa kekuatan bisnis anda secara mendalam. Apa keunggulan Program acara ini? Aset apa yang dimiliki? Unikkah program acara anda dibandingkan kompetitor lainnya? 2. Weakness (Kelemahan) Apa saja kelemahan dari program anda ini? Bagaimana cara mengatasi kelemahan program acara anda? Apa yang anda butuhkan untuk membuat program acara ini? Apakah anda yakin audience akan menyukai program anda? Akan ditayangkan distasiun televisi apa? 3. Opportunities (Peluang) Cermati segala peluang atau kesempatan untuk program acara anda. Apakah ada segmen pasar yang terlewati, pasar yang sama sekali belum tersentuh oleh kompetitor anda? Bagaimana pola perilaku konsumen/ audience anda? Adakah kompetitor lemah dengan konsumen yang bisa anda ambil alih? 4. Threats (Ancaman) Apa saja ancaman terhadap bisnis anda? Kompetisi semakin ketat karena hampir setiap stasiun televisi mempunyai acara serupa? Apakah anda sudah menyiapkan alternatif lain untuk mengatasi hambatan yang akan muncul nantinya? Sumber : www.dexton.adexindo.com/artikel-juli4-lipatgandakan-profit-swot.html -
Sintaksis tipografi Latar belakang tentang tipografi atau ilmu tentang huruf dimulai sejak usaha manusia berusaha menuangkan pesan – pesan yang ingin disampaikan kepada orang – orang melalui tulisan. Pada awalnya tipografi masih berupa gambar yang disebut dengan pictograph namun pada perkembangannya kemudian disederhanakan hingga menjadi alphabet seperti yang kita kenal saat ini. Ada banyak sekali typeface yang tersedia didunia saat ini, tujuan klasifikasi adalah untuk memudahkan orang dalam mengidentifikasi dan memilih typeface yang akan digunakan. Juga bisa menjadi acuan atau pembanding bila ingin mendesain huruf. Ada berbagai metode yang digunakan sejak dulu untuk mengelompokkan typeface. Ada yang berdasarkan ciri fisik : bentuk huruf, ada tidaknya serif. Ada yang berdasarkan alat yang digunakan dalam mendesain typefacetersebut : pena, kuas, pahat. Ada yang berdasarkan kegunaan: display type, ada yang berdasarkan kebudayaan: Baroque, Romantic, art Nouveau dan lain-lain. Sumber : Surianto Rustan S.Sn, 2011, HuruFonTipografi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. hal. 16
h. Script / Cursive. Contoh : SRIPT : Brush Script, Kunstler script, Shelley script, Linoscript, Kauffman, Bickhamp Scrip, Snell Rounhand, CURSIVE : Lucida Caligraphy, Pepita, Giddyup, Pelican, Ex.Pontho.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890
Psikologi Warna Dalam perancangan ini lebih mengutamakan warna warna yang sejuk, segar dan tenang. Dan dengan menambahkan beberapa warna yang diadopsi dari warna hasil foto sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan. Warna tersebut yang kemudian akan digunakan sebagai acuan dasar pewarnaan pada lay out dan elemen visual nantinya. Berikut contoh cara pengadopsian pada warna foto tanaman.Warna warna tersebut akan di kombinasikan dengan warna yang sesuai dengan target audiens yaitu dengan warna yang cerah dan enerjik.
Warna Energetik Serupa dalam mood untuk playfull palet, kelompok ini kombinasi adalah sedikit lebih dewasa, namun tidak kurang aktif. Intensitas tingkat aktivitas yang terbaik adalah dinyatakan oleh kombinasi warna yang hidup didominasi warna hangat. Kembali tanah nada hitam atau lainnya memperdalam pertengahan atau gelap dapat menambah drama dan kegembiraan, sementara latar belakang memutihkan bisa meringankan suasanan hati Sumber : Leatrice Eiseman.2005. Pantone-Guide to Communicating with Color. Singapore:Grafix. Hal 92
Dasar Komponen Warna Satu-satunya cara untuk menggambarkan warna khusus adalah untuk memiliki sampel aktual warna di tangan. Tersedia secara komersial sistem, seperti Sistem Warna Pantone dan Sistem Warna Munsell, menyediakan kotak warna yang diterima di seluruh dunia. Sistem ini menentukan warna berdasarkan grafik nomor atau kain dari warna, daripada deskripsi verbal. Jika kotak warna tidak tersedia, ada tiga istilah yang secara lisan dapat menggambarkan setiap warna: hue, brightness, and saturation. 1. Hue
Sumber : Bruce Block. 2008. The visual story Creating the visual structure of Film, tv and digital media. USA. Published by Elsevier Inc.
2. Brightness Kecerahan (nilai kadang-kadang disebut) adalah penambahan putih atau hitam ke rona. Kecerahan adalah posisi warna dalam kaitannya dengan skala abu-abu. Menambahkan putih untuk menciptakan rona merah merah terang (disebut merah muda). Menambahkan hitam untuk suatu menghasilkan rona merah merah gelap (disebut merah marun atau merah anggur). Pada siang hari, langit biru cerah atau cahaya. Pada senja, langit berwarna biru gelap. kata-kata warna hanya dapat menggambarkan secara umum.
Saturation
Istilah ketiga digunakan untuk menggambarkan warna adalah kejenuhan (kadangkadang disebut kroma atau intensitas) dan kebalikannya, desaturation. Saturasi mengacu pada kemurnian suatu rona. Sebagai contoh, sepenuhnya jenuh berarti rona sangat hidup. Sebuah jenuh merah adalah merah yang belum terkontaminasi oleh rona lain. Itu merah 100%. Desaturation melibatkan rona jenuh dan warna pelengkap. Komplementer warna berlawanan satu sama lain pada roda warna.
Animasi Grafis A. Penggunaan animasi Film Penggunaan animasi film tidak terbatas hanya untuk film bagi anak-anak atau film hiburan, tetapi juga dipergunakan diberbagai bidang. Disisi lain, animasi dapat menerangkan dengan rinci suatu hal atau informasi yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Berikut ini adalah contoh penggunaan animasi film : • Animasi untuk Hiburan dan Komersial
Sumber : Puspitosari Heni.A. 2011. Animasi Grafis dengan Adobe Flash Pro CS5 Tingkat Lanjut. Yogyakarta : Skripta Media Creative. Hal 2-3
B. Teknik Membuat Animasi. • Teknik animasi hand drawing dan komputer. Meskipun pemutaran atau tingkat proyeksi telah bervariasi sejak perkembangan sinematografi, rekaman standar dan tingkat pemutaran untuk film dan video biasanya setara dengan: ● Film - 24 frame sama dengan 1 detik. ● Video - 25 frame sama dengan 1 detik (PAL). ● Video - 30 frame sama dengan 1 detik (NTSC). Sumber : Crhris Webster.2005.Animation The Mechanic Of Motion. Linacre House. Jordan Hill. Oxford OX2 8DP
Komunikasi Massa. Komunikasi Massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca / pendengar / penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka. Komunikasi massa merupakan disiplin kajian ilmu sosial yang relatif muda jika dibandingkan dengan ilmu psikologi, sosiologi, ilmu politik, dan ekonomi. Sekarang ini komunikasi massa sudah dimasukkan dalam disiplin ilmiah.
Sumber : Nurudin, M.Si. 2007. Pengantar Komunikasi Massa.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. hal.2
Penjelasan Tentang Pariwisata Jawa Timur Provinsi Jawa Timur Berada diantara provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Bali Pada 111’ – 114’42” BT dan 7’12” – 8’48” LS. Bagian Utara berbatasan dengan Laut Jawa dan selatan dengan Lautan Hindia. Luas wilayahnya ditambah dengan luas lautan 110.000 km persegi adalah 157.130,5 km persegi. Termasuk Zona ekonomi eksklusif. Luas daratan 47,130,15 km persegi terbagi atas kawasan hutan (26,2%), persawahan 12.286,71 km persegi ( 26,07%), pertanian kering11.449,15 km persegi(24,29%), permukiman / perkampungan 5.712,15 km persegi (12,12%), perkebunan1.293,78 km persegi (2,75%), tambak / kolam 737,71km persegi (1,57%), kebun campuran 605,65 (1,29%) dan selebihnyaberupa rawa, danau, padang rumput, dan lain-lain seluas 1.201,42 km persegi (2,55%).
Sumber : Guide Book Dinas Kebudayaan dan pariwisata Provinsi Jawa Timur 2011
Studi Eksisting, Komparator & Kompetitor
Eksisting Ragam Indonesia
Durasi : Total 30 Menit plus iklan total bersih durasi kurang lebih 21 menit. Stasiun TV : MHTV Jumlah Presenter : 1 orang. Presenter : Perempuan, dengan tampilan Fashion yang tren saat ini. Interaksi Presenter : bergaya News presenter, dengan memandu audiens dari tempat lain. Tidak terjun langsung kelapangan. Informasi Khusus : Informasi tempat wisata atau wahana hiburan keluarga lainnya. Informasi Global : Menayangkan informasi ke berbagai tempat wisata hanya sekilas tentang tempat wisata tersebut, yang sebagian besar orang sudah banyak mengerti. Tampilan Bumper : Dengan tampilan liveshoot pada awal bumper dan di kombinasi dengan Typography 2D yang dipadu dengan grafis. Soundtrack Bumper : Lagu Aransement. Cyron : Memberi efek kombinasi streth in dan out pada Cyron dan ciri khas gambar pada bumper. Dan Font yang khas dalam acara ini. Angel Shot : Langsung take shoot dilapangan dengan presenter menjelaskan di studio lain. Layaknya tampilan News. Tempat yang menjadi bahasan : Seluruh Indonesia. Rundown Acara : seorang presenter menjelaskan daerah mana yang akan dibahas dengan tampilan layar kecil disampingnya. Dengan background taman hotel atau bangunan lain dan fashion presenter yang trend saat ini dan presenter menampilkan acara dengan santai. Terkesan acara ini seperti News yang dikemas dengan ringan. Namun presenter hanya menjelaskan tempat wisata yang ditayangkan dengan Narasi saja. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
Komparator 1. Jejak Petualang
Durasi : Total 30 Menit plus iklan total bersih durasi kurang lebih 21 menit. Stasiun TV : Trans 7 Jumlah Presenter : 1 orang. Presenter : Perempuan, dengan tampilan khas petualang. Interaksi Presenter :Seperti layaknya pengembara yang terkadang membaur dengan masyarakatsekitar. Informasi Khusus : Informasi petualangan selama perjalanan ke tempat wisata dan informasi tempat wisata. Informasi Global : Menayangkan perjalanan-perjalanan ke berbagai tempat yang penuh dengan petualangan. Keanekaragaman hayati, budaya, dan eksotika bawah laut merupakan kekayaan nusantara. Keunikan adat istiadat yang dipadu keramahtamahan membuat Indonesia memiliki ciri khas tersendiri. Tampilan Bumper : Dengan tampilan liveshoot pada awal bumper dan di kombinasi dengan Typography 3D yang ke luar dengan stilasi seorang traveler menambah cirikhas dari acara ini. Soundtrack Bumper : Khas Lagu daerah. Cyron : Memberi efek kombinasi streth in dan out pada Cyron dan ciri khas gambar pada bumper. Dan Font yang khas dalam acara ini. Angel Shot : Langsung take shoot dilapangan dengan presenter. Tempat yang menjadi bahasan : Seluruh Indonesia. Rundown Acara : seorang presenter terjun kelapangan dan menjelaskan dia sekarang berada dimana, dan menjelaskan keaneka ragaman hal yang ada didaerah tersebut. dan terkadang mereka juga membaur dengan masyarakat sekitar untuk memperkenalkan budaya yang ada didaerah tersebut. Dan mencoba hal-hal yang unik didaerah tersebut. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia.
2. American Adventure
Durasi : Total 30 Menit plus iklan total bersih durasi kurang lebih 21 menit. Stasiun TV : National Geographic. Jumlah Presenter : 2 orang. Presenter : 2 orang laki-laki yang bergaya sporty MTB dengan mengendarai sepedanya menjelajah nuansa alam Amerika. Interaksi Presenter : Dengan dipandu 2 presenter pria dengan mengendarai mountain bike disetiap perjalanannya. Dengan memberikan informasi baik itu tentang tempat pariwisatanya maupun informasi lain yang berguna bagi mereka yang gemar MTB. Informasi Khusus : Petualangan yang diisi Informasi nuansa alam dengan ditampilkan dengan gaya lain, yaitu menggunkan media sepeda. Informasi Global : Program ini adalah alternatif lain bentuk berita atau ‘news feature’ yang unik dan menarik. Hidden Paradise dikemas dalam bentuk ‘story-line’ yang komunikatif dan menghibur namun tetap seimbang dan tajam. Pada program ini selain membahas tentang petualangan mereka menggunakan sepeda dengan medan yang tidak biasa, acara ini juga melihatkan nuansa alam Amerika yang penuh eksotika. Selain itu mereka juga memperlihatkan kehidupan mereka selama dijalan. Perjalanan mereka cukup jauh dengan target 250 mil sehingga mulai presenter bangun tidur, melanjutkan kegiatan, hingga mereka tidur kembali. Angel Shot : Langsung take shoot dilapangan dengan presenter. Tempat yang menjadi bahasan : daerah Amerika yang mempunyai rute yang ekstreme dan nuansa alam yang indah. Rundown Acara : 2orang presenter terjun kelapangan dengan menggunakan peralatan lengkap touring dengan mengendarai mountain bike kemudian menjelaskan dimana mereka berada dan segala kegiatannya selama diperjalanan. Hingga bagaimana mereka mendapatkan makanan ditempat yang mereka kunjungi saat itu. Bahasa yang digunakan : Bahasa Inggris. Keunggulan acara : Gaya presenter dengan membawa sepeda ketika menjelajah disebuah tempat.
Kompetitor 1. Peppi Explorer
Durasi : Total 30 Menit plus iklan total bersih durasi kurang lebih 21 menit. Stasiun TV : Trans TV Jumlah Presenter : 2 Orang ( 1 host, 1 kameraman Plus Host ) Presenter : Laki-laki ( Peppi ) & Gimmick ( Kameraman sekaligus Host ) Interaksi Presenter : Langsung dilapangan dengan bercanda dengan cameraman. Dan mengenalkan suatu daerah sekaligus ke budayaan daerah tersebut. Informasi Khusus : Informasi petualangan selama perjalanan ketempat wisata hingga kuliner, budaya, dan kesenian. Informasi Global : Program “Peppi The Explorer / Petualangan Gokil” merupakan sebuah acara magazine yang memparodikan program-program petualangan. Penekanan lebih kepada keseruan, kekocakan host bagaimana interaksi dengan alam liar, kota besar atau lokasi apapun yang dijelajahinya. Di setiap episode, ada beberapa tips ngawur yang diberikan oleh host untuk survive. Dipandu dengan gimmick dari host dan kameraman iseng yang selalu menjadi musuh host di setiap perjalanan. Cara Presenter menampilkan : Langsung terjun kelapangan dan menjelaskan selama perjalanan. Tampilan Bumper : Dengan tampilan liveshoot pada awal bumper dan di diakhiri dengan Typography 3D dan background 3D pegunungan. Soundtrack Bumper : Suara alam yang dikombinasi dengan musik- musik daerah pedalaman. Cyron : Efek-efek Font yang bersifat meledek, atau selingan animasi si Peppi. Angel Shot : Extreme Shoot Langsung take shoot dilapangan dengan kameraman yang sekaligus presenter. Tempat yang menjadi bahasan : Seluruh Indonesia. Rundown Acara : seorang presenter terjun kelapangan dan menjelaskan dia sekarang berada dimana, dan menjelaskan keaneka ragaman hal yang ada didaerah tersebut. Namun dengan tampilan yang berbeda ada seorang kameraman yang berfungsi sebagai host juga untuk menjadi lawan bicara dari Peppi. Yang kemudian ditutup dengan pesan yang ditampilkan secara jenaka. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia.
2. Koper Ransel
Durasi : Total 30 Menit plus iklan total bersih durasi kurang lebih 21 menit. Stasiun TV : Trans TV Jumlah Presenter : 2 Orang. Presenter : Laki-laki & Perempuan. Interaksi Presenter :Langsung dilapangan dengan saling berinter aksi antar presenter dengan memberikan info tempat wisata dan info rincian biaya wisata. Informasi Khusus : informasi tentang liburan serta informasi biaya yang dikeluarkan. Informasi Global : Program yang dibagi kedalam 3 segmen ini akan memberikan informasi tentang liburan dan tempat tempat yang dapat dikunjungi (recommended places) serta informasi biaya yang dikeluarkan oleh Host sebagai panduan kepada pemirsa yang akan berlibur ke tempat itu. Koper & Ransel juga akan mengulas beragam tempat wisata khususnya di Indonesia. Cara Presenter menampilkan : Langsung terjun kelapangan dan menjelaskan selama perjalanan. Tampilan Bumper : Dengan tampilan Grafis berupa arah Panah dan tampilan warna cerah pada bagian Background, seolah menambah kesan semangat dari acara ini. Serta dipadu dengan font yang simple namun jelas. Soundtrack Bumper : Musik aransement Cyron : Bagian dari Bumper yang dipadu dengan motion grafis Angel Shot : Langsung take shoot dilapangan Tempat yang menjadi bahasan : Seluruh Indonesia. Rundown Acara : seorang presenter terjun kelapangan dan menjelaskan dia sekarang berada dimana, dan menjelaskan keaneka ragaman hal yang ada didaerah tersebut. Namun dengan tampilan yang berbeda dengan memberikan rincian biaya ketika presenter melakukan perjalanannya. Disini selain menawarkan keindahan alamnya presenter juga memberikan informasi biaya yang dikeluarkan ketika jalan-jalan disuatu yempat wisata. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia.
3. Jejak Si Gundul
Durasi : Total 30 Menit plus iklan total bersih durasi kurang lebih 21 menit. Stasiun TV : Trans 7 Jumlah Presenter : 1 orang Presenter : Laki-laki ( Heru Gundul ) Interaksi Presenter :Mengenalkan kondisi alam yang dilewati.Dan berusaha hidup seadanya dengan kemampuannya yang terkadang juga mengenalkan SDA yang adadi suatu daerah. Informasi Khusus : Informasi Sumberdaya alam dan Sumber Daya Manusianya. Informasi Global : Bercerita tentang perjalanan seorang pemuda yang berkelana dan mengembara ke pelosok negeri. Dengan melakukan perjalanan ala backpacker dengan menumpang truk barang, ikut kapal nelayan, atau berjalan kaki.Si Gundul akan berpartisipasi dan merasakan tradisi dan budaya masyarakat yang ditemui, juga memanfaatkan apa saja yang diperoleh dalam perjalanan.Bekal perjalanan hanya diperoleh darisumberdaya alam atau upah pekerjaan yang dilakukan selama pengembaraannya. Tampilan Bumper : Tampilan awal dengan muncul tokoh utama yaitu si Gundul yang kemudian disusul dengan simbol mata angin dan font 3D untuk judul acara. Soundtrack Bumper : Musik aransement modern Cyron : Dengan tampilan sederhana dengan warna khas dengan tampilan gambar mata angin. Angel Shot : Langsung take shoot dilapangan dengan presenter. Tempat yang menjadi bahasan : Seluruh Indonesia. Rundown Acara : Berkelana tak kenal lelah membuat si Gundul untuk berusaha mencukupi kebutuhannya dalam berkelana, mulai makan hingga tempat tinggal. Itu semua didapat dari membantu orang-orang yang ada didaerah tersebut. Yang tujuannya adalah agar audience mengerti kehidupan masyarakat lain yang bisa dibilang unik dan kadang membawa pesan yang positif bagi audience. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia.
KONSEP DESAIN
Gambaran Umum MHTV merupakan televisi lokal Surabaya yang bernaung dibawah MNC group. MHTV merupakan televisi lokal Surabaya yang populasinya kurang lebih mencapai 15.685.080 dengan segmentasi usia 15 tahun keatas. Dengan konten program News, Variety show, Talk show, Dokumentary, Features, Lifestyle dan Entertainment. Presentase program yang tayang setiap harinya adalah 50 % sesuai dengan visi dan misi dari MHTV itu sendiri yaitu Medical and Health televisi dan sisanya 50% program televisi yang bersifat regular. Dengan dasar inilah program acara ini dibuat bahwa MHTV menunjukkan tayangan adventure yang dipadu dengan kesehatan melalui media sepeda. Program acara ini tidak semata-mata hanya untuk memberikan hiburan bagi audiens namun juga memberikan informasi kesehatan dari sisi lain yang bisa dibilang lebih berani dan menegangkan.
Deskripsi Perancangan • Acara yang ditampilkan dari tempat pariwisata yang belum terekspose di seluruh Jawa Timur. • Konsep program acara ini yaitu memadukan antara adventure dengan olahraga sepeda. • Pada tampilan grafis akan dibuat semenarik mungkin sehingga lebih selaras dengan tema dan konsep dari acara tersebut. • Presenter menyampaikan secara langsung dari tempat wisata yang menjadi pembahasan ketika acara tersebut ditayangkan. • Presenter berinteraksi langsung dengan alam dan masyarakat sekitar sehingga lebih terasa human interestnya. • Presenter memberikan rincian biaya selama perjalanan dia selama seharian ditempat wisata yang dikunjungi. • Presenter memberikan informasi tambahan tentang biografi seseorang yang ada ditempat pariwisata tersebut, selain sebagai inspirasi bagi penontonnya pada akhir segmen ini juga sebagai pesan dari acara ini.
Penelusuran Masalah • Pihak MHTV kekurangan program acara yang mana pernah disupport oleh partnernya. Pihak MHTVpun mengalami penurunan audience sebanyak 30% - 40% hal inilah yang membuat pihak MHTV ingin mengembalikan rattingnya.(Interview dengan Market Communication MHTV, bapak Erwin) • Audiens memiliki tren olahraga yang saat ini sedang booming di semua kalangan masyarakat yaitu bersepeda. Namun saat ini audiens mulai merasa jenuh dengan rute yang biasa saja. Mereka lebih tertarik pada rute yang lebih menantang. Hal ini juga didukung oleh hasil penjualan sepeda yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan hingga 30 % pada jenis MTB ( mountain Bike ). (Deep Interview dengan SPV Rodalink Sidoarjo, Ibu Wahyu) •
Dari acara-acara yang ada selama ini di televisi, audience lebih interest ke acara pariwisata yang dikonsep petualangan( Hasil survey kuisioner 3 Juni 2011 )
Target Segmen • Target audiens untuk perancangan program televisi lokal bertema petualangan dengan memberikan informasi pariwisata Jawa Timur, sesuai dengan target segmen M&HTV sendiri yaitu 15 tahun keatas. dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu Mahasiswa, para pecinta traveling, orang-orang yang sudah berumah tangga, dan Masyarakat umum. Target audiens dibagi banyak kelompok karena program acara petualangan ini tidak semua segmen menyukai akan acara seperti ini namun bisa dibilang semua masyarakat bisa menikmati acara ini, khususnya bagi mereka yang suka traveling atau mereka yang ingin mencari informasi traveling seputar Jawa Timur.
Target Audiens Demografis • •
Laki-laki dan perempuan Umur 18 – 26 tahun sesuai dengan audience yang sering menonton acara petualangan.
Psikografis • • • • •
Suka berekreasi Traveler Suka terhadap hal-hal baru. Suka akan pengetahuan Suka hiburan
Geografis • Target audience yang dituju adalah masyarakat Jawa Timur, khusunya daerah siaran MHTV Gerbang Kertasusila, Tuban, Kertosono, Bojonegoro.
Karakteristik Aktivitas : Diwaktu luang, segmen gemar menonton televisi ( 23% ), membuka internet ( 22% ), mendengarkan music ( 15% ), nongkrong ( 11% ), rekreasi ( 9%), membaca ( 8% ), Bermain ( 6% ), olah-raga dan belanja ( 3% ). Dan biasanya audience menghabiskan waktu nonton televisi bersama keluarganya ( 57% ), audience menghabiskan waktu menonton televisi rata-rata 1-2 jam dalam sehari ( 48% ), Dan rata-rata audience menonton televisi dirumah ( 100% ), channel yang ditonton adalah TransTv ( 43% ), dan stasiun televise lokal yang ditonton terbanyak adalah JTV,SBO, dan MHTV ( 36%, 29%, 23% ), dan acara yang di tonton audience acara petualangan ( 23% ).
Minat : Ketika menonton televisi yang sering ditonton adalah acara petualangan ( 23% ), dan acara humor ( 21% ). Untuk membuka internet audience sering membuka jejaring social ( 50% ) dan menggunakan internet dirumah ( 96% ), menggunakan internet selama 3 – 5 jam ( 48% ). Untuk bacaan yang digemari responden tertinggi adalah Novel ( 25% ), disusul dengan buku ensiklopedia ( 20% ), komik Koran dan tabloid ( 15% ), dan terakhir buku cerita bergambar ( 10% ). Responden sering berolahraga basket ( 40% ), diikuti dengan olahraga lain ( 30% ), Bersepeda ( 20% ), dan Volli ( 10% ). Dalam hal mendengarkan music, responden dering mendengarkan music Pop music bergenre lain-lain ( 29% ), yang diikuti dengan lagu Rock ( 25% ), dan yang terakhir adalah lagu Jazz ( 17%). Responden biasa berekreasi di pantai ( 28% ), kemudian disusul dengan tempat rekreasi keluarga dan pegunungan ( 27% ), dan wisata alam liar 17% ). •
Produk Produk yang dihasilkan nantinya adalah sebuah program acara yang bertema petualangan dengan durasi 30 menit yang menampilkan potensi pariwisata Jawa Timur. Dengan dipandu oleh seorang presenter perempuan yang berusia kisaran 21 – 25 tahun, muda, enerjik, cantik, humoris dan berjiwa petualang. Dengan membawa sepeda untuk menjelajah rute perjalanannya akan memberikan pandangan yang berbeda dari acara ini dibanding acara lainnya..
Segmentasi Seperti yang dijelaskan sebelumnya pada bagian target audiens diatas, segmen yang dituju adalah kisaran umur 18 – 26 tahun sesuai dengan audiens yang sering menonton acara petualangan.
Positioning Program televisi yang berisikan tentang seluruh potensi Pariwisata yang ada di Jawa timur, namun memiliki potensi yang luar biasa. Program acara ini nantinya akan ditampilkan dengan gaya lain oleh presenternya yaitu dengan mengendarai sepeda ketika melalui rute perjalanannya. Hal ini yang membuat acara ini lain dengan yang lain karena pada usia dewasa selain berpetualang mereka juga gemar bersepeda.
• Kebutuhan Konsumen Kebutuhan dari konsumen adalah akan adanya program televisi yang menyuguhkan informasi tentang potensi Pariwisata Jawa Timur, dengan tampilan yang menarik untuk dewasa. Serta informasi yang benar-benar baru dan tempat wisata yang masih alami. Dengan dipandu presenter wanita berumur 21-27 tahun yang enerjik, ceria, berjiwa petualang, seksi namun modis, humoris dan bisa membaur dengan masyarakat sekitar.
Uniqe Selling Point Unique selling prepotition yang akan diberikan pada Program acara bertema petualangan yang akan dirancang adalah : • Fresh, baik dalam informasi, maupun tampilan desain pendukung dalam program acara tersebut. • News dan komunikatif, mampu memberikan informasi Pariwisata Jawa Timur yang mengandung unsur berita pariwisata dan hal lain pendukungnya. • Interactif, presenter dengan gaya petualang mencoba menampilkan dengan gaya
• Strategi komunikasi Dengan audiens program televise bertema petualangan ini adalah masyarakat seluruh Jawa Timur yang berusia 18 – 26 tahun, oleh karena itu gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, Dengan gaya bahasa yang sederhana dan biasa digunakan sehari-hari, mengingat bahasa masyarakat Jawa Timur beragam. Jadi untuk menjembatani akan hal itu bahasa Indonesia akan menjadi bahasa yang masyarakat Jawa Timur mengerti.
KONSEP KEYWORD
Makna Denotatif • Menurut kamus Oxfordictionary.com, kata “Sporty” memiliki arti olah-raga, menggerakkan bagian tubuh dengan ritme tertentu atau dengan alat olah-raga seperti barble, matras, tali skiping, dan lain-lain. Kata “adventure” menurut kamus yang sama memiliki arti “ suatu pengalaman menarik atau aneh mungkin juga merupakan suatu usaha, biasanya berani beresiko, dengan tujuan tertentu. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk kepada kegiatan dengan beberapa potensi bahaya fisik..
Makna Konotatif • Makna dari keyword “ Sporty adventure “ sendiri adalah menghadirkan sebuah program televisi dengan tema petualangan yang dipandu oleh seorang presenter perempuan dengan memberikan informasi potensi pariwisata yang ada di Jawa Timur dengan menggunakan alat olah-raga yang sedang digandrungi masyarakat saat ini yaitu sepeda sebagai properti disetiap perjalanannya.
Kriteria Desain
Bumper Acara Image Dalam menyajikan sebuah image bumper, dipilih perwakilan yang memungkinkan dan mendukung konsep desain.Image pada bumper yang dapat mewakili sebuah institusi pariwisata diantaranya adalah lanscape, kegiatan traveler, perlengkapan para traveler, benda-benda khas Jawa Timur, Kebudayaan Jawa Timur, issue-issue yang menarik di Jawa Timur, dll. Dengan tampilan image Live Shot yang dikombinasi dengan 2 Dimensi akan menambah kesan menarik.
Sumber : Hasil survey kuisioner 3 Juni 2011
Typografi •
•
Font merupakan elemen erat kaitannya dengan sebuah karya desain. Perancangan program acara dokumenter petualangan ini, akan lebih terasa petualanangannya dengan tampilan pada Bumper awal dengan ditambah tampilan font Script sehingga menambah kesan menarik darik bumper yang ditampilkan. Pada Bagian Cyron font yang akan digunakan sama yaitu jenis script yang mana pada font ini mempunyai karakteristik yang natural namun anggun. Begitu juga pada Kredit title bagian akhir acara akan kami gunakan font jenis script ini yang mana telah kami dapat dari hasil kuisioner.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 Sumber : Hasil survey kuisioner 3 Juni 2011
Sound
Pada bagian sound, untuk sountrack pada Bumper hasil kuesioner menunjukkan music rock lebih dominan dipilih oleh audiens. Untuk soundtrack dari isi acara sendiri menurut kuesioner yang disebar, lebih menurut pada tampilan yang akan ditayangkan.
Warna / Tone video Tone warna yang akan digunakan pada video dokumenter petualangan ini adalah warna cerah kamera, karena dengan warna cerah dari kamera warna yang dihasilkan adalah warna yang sebenarnya dan bisa mendukung gambar yang kebanyakan nantinya adalah gambar pemandangan yang akan diambil.
Bumper
Pada bagian Bumper menunjukkan visualisasi campuran Lifeshoot dengan 2 dimensi. Dimana pada setiap bagian lifeshot menunjukkan pariwisata yang ada didaerah tersebut dan dijelajah menggunakan sepeda . Sumber : Hasil Survey Kuisioner Visual 3 Juni 2011
• Isi program acara Pada program acara yang berdurasi 30 menit ini akan dirinci dalam 4 segmen, dengan total bersih untuk acara 21 menit dengan 3 kali iklan yang berdurasi 3 menit setiap penayangan iklan. Hal ini merupakan tatanan dari pihak MHTV yang dengan terdiri dari 4 segmen dan 3 break ( iklan ).
• Segmen 1 : Pengenalan presenter dan Pengenalan potensi pariwisata yang ada didaerah yang akan dibahas.
• Audiens ditawari dengan rute perjalanan di suatu tempat yang cukup menantang untuk dilewati sepeda. Selanjutnya Presenter menjelaskan spesifikasi sepeda yang dipakainya pada saat itu. Kali ini presenter mencoba melewati rute perjalanan memasuki pantai Kondang merak. Selain itu presenter juga menjelaskan spesifikasi sepeda yang dipakainya saat itu, yaitu Wim Cycle C-One.
• Segmen 2 : Pengenalan Pariwisata yang diselingi dengan Informasi tempat-tempat pariwisata lebih unik lainnya. Audiens disuguhi dengan tampilan sebuah tempat pariwisata yang indah dengan tampilan panoramanya. Agar lebih menarik presenter berinteraksi dengan alam sekitar dengan mengggunakan sepeda. Presenter mencoba menjelajahi dipinggiran pantai mulai berjalan dengan menuntun sepedanya, presenter juga memanjat tebing untuk mengenalkan ke audiens tentang pesona wisata didaerah tersebut..
• Segmen 3 : Pengenalan Pariwisata yang diselingi dengan informasi kuliner, Budaya, dan kerajinan sekaligus didampingi oleh masyarakat sekitar. Audiens akan diberi informasi tentang kuliner, kerajinan, kebudayaan, masyarakat disebuah daerah yang sangat khas. Namun pada program acara ini yang disuguhkan yaitu tentang kulinernya, yaitu kebab tuna yang sangat khas di pantai kondang merak ini.
• Segmen 4 : Presenter menutup acara, dengan memberikan pesan tentang kehidupan yang dipaparkan oleh narasumber. Audiens akan diberi sebuah informasi rincian biaya ketika audiens ingin pergi kesana. Biaya yang ditampilkan pada program ini yaitu rincian biaya mulai dari tiket masuk hingga makanannya.
Kriteria Desain Tampilan image pada bumper yang menarik pada acara petualangan adalah Live Shot dengan kombinasi 2 Dimensi dengan presentase ( 32%). • Alternatif 1
• Alternativ 2
• Alternatif 3
• Alternatif 4
• Bumper penutup Segmen • Bumper penutup segmen ini merupakan bumper yang berfungsi untuk penanda berakhirnya setiap segmen. Durasi dari bumper penutup ini jauh lebih sedikit dari bumper pembuka yaitu antara 3 – 5 detik.
• Alternatif 1
• Alternatif 2
– Name Tag / Cyron • Berdasarkan hasil kuisioner visual yang telah dibuat susunan name tag/ Cyron yang menarik buat acara petualangan adalah Full pada bagian tidak terlalu dibawah layar.
• Alternatif 1
Alternatif 2
• Alternatif 3
– Motion Grafis • Pada bagian motion grafis ini ditambahkan untuk memberikan kesan agar audiens tidak terlalu bosan dengan tampilan teks yang ditampilkan. Dengan diberikan motion grafis audiens lebih tertarik karena ada kesan gerak yang menunjukkan informasi itu ditampilkan.
• Alternatif motion grafis • Alternatif 1 alternatif 2
• Selain itu motion grafis juga terlihat pada segmen 4 untuk menampilkan Rute pada peta.
– Kredit title • Pada program acara ini kredit title ditampilkan dibawah layar dengan background acara itu sendiri dengan effect fade in – fade out. Agar audiens tidak merasa jenuh dengan tampilan yang seperti biasanya.
Alternatif 1
Alternatif 2
• Alternatif 3
– Logo Program acara – Alternatif 1
alternatif 2
• Alternatif 3
• 5.6.4 Story Line Bike adventure. • Segmen 1 • Scene awal menunjukkan ciri khas dari kota Malang mulai dari stadion kanjuruhan hingga keramaian tengah kabupaten Malang. • Presenter berhenti untuk menjelaskan keberadaannya sekarang kepada audiens dan menjelaskan data dirinya. • Sambil berjalan menyusuri rute presenter menjelaskan perjalanannya kali ini di Kabupaten Malang, yaitu ke Pantai Kondang Merak. • Presenter berhenti sejenak ditepi jalan tepatnya dijalan menuju arah pantai, sekaligus menjelaskan tentang spesifikasi sepeda yang dipakainya saat ini. • Pada perjalanan presenter mengomentari dari rute dan sepeda yang dipakainya. • Angle-angle kamera dari sudut presenter, sepeda yang dikendarai, hingga angle lain yang menunjukkan
Segmen 2: • Scene selanjutnya yaitu memperlihatkan suasana disebuah pantai dengan angle yang menunjukkan panorama alam pantai kondang merak. • Presenter mencoba memberikan komentarnya tentang kepuasannya tentang pemandangan pantai. • Presenter melanjutkan rute perjalanan dengan menyusuri pantai dengan menggunakan sepeda. • Dengan gayanya menunggangi sepeda presenter mencoba menjelaskan tentang perjalanannya. • Presenter menaruh sepedanya dan mencoba menyusuri pantai berikutnya yang terletak dibalik bukit. • Memperlihatkan suasana perjalanan menuju kepantai tersebut dengan angleangle agak sedikit seram namun berakhir dengan suasana yang indah. • Presenter menunjukkan kekagumannya dan mengomentari tempat tersebut dengan memberikan informasi yang ada di pantai tersebut.
• Presenter mencoba bermain di gemurunya ombak dan batuan karang yang besar. • Setelah bermain dan menjelajah pantai presenter merasa lapar dan mencoba mencari informasi kemasyarakat sekitar tentang menyediakan masakan didaerah tersebut. • Presenter menuntun sepedanya disepanjang pantai, sampai akhirnya bertemu dengan kepala nelayan sekitar dan berbincang. • Presenter diajak berinteraksi dengan nelayan lainnya yang sedang memancing dipinggir pantai. • Presenter membantu para nelayan untuk membawa hasil pancingan nelayan hari ini. • Presenter terkagum-kagum melihat hasil tangkapan nelayan. • Presenter diberi ikan oleh nelayan sebagai untuk menunjukkan kesan human interestnya. • Presenter mengajak pemirsa tetap stay di acara. • Tampilan Up Next.
Segmen 3: • Dengan menunjukkan view panorama pantai Kondang Merak dengan interaksi para masyarakatnya. • Presenter dan nelayan mulai mempersiapkan peralatan untuk memasak pada segmen ini. • Presenter diajak kepala nelayan untuk memasak ikan yang telah didapatkan tadi. • Presenter memasak ikan dengan kepala nelayan, dan ikut membantu memasak dengan kepala nelayan. Memberikan angle lain sebagai selingan. • Presenter mencicipi hasil masakannya dengan berdiri disamping sepeda ia mengomentari hasil masakannya dengan kepala nelayan.
Segmen 4 : • Presenter berjalan menyusuri pantai dengan memberikan komentar selama perjalanan. • Presenter berdiri diatas sepeda dengan memberikan rincian biaya selama perjalanannya. • Presenter berpamitan dengan kepala nelayan yang sudah menjamunya selama berada di Kondang Merak. • Dengan berjalan dipinggir pantai menggunakan sepeda Presenter mengajak audiens untuk tetap menyaksikan acara ini minggu depan dengan memberikan informasi tujuan tempat pariwisata lainnya. • Presenter meninggalkan audiens dengan mengarah keluar pantai Kondang Merak.
• 5.6.5 Storyboard Storyboard merupakan langkah sebelum produksi acara itu dilaksanakan, pada storyboard yang akan dibuat, sebisa mungkin menggambarkan suasana yang akan diambil pada lokasi yang telah ditentukan.
• Segmen 1
• Segmen 2
• Segmen 3
• Segmen 4
• Screenshot Program acara • Segmen 1
• Segmen 2
• Segmen 3
• Segmen 4
• • •
•
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dari Perancangan ini dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Pentingnya sebuah acara petualangan bagi stakeholder adalah sebagai media untuk menarik sekaligus mempertahankan audiens untuk tetap setia di stasiun MHTV. 2. Pentingnya program features ini bagi masyarakat, untuk mengenalkan potensi Jawa Timur dalam bidang Pariwisata terutamanya
• 6.1.1 Dari Segi Konsep Perancangan Dari segi konsep perancangan, penulis sudah berhasil memenuhi kebutuhan stakeholder MHTV dengan membuat sebuah Program Features yang mampu mewakili Jawa Timur sebagai program acara petualangan yang ada di Surabaya dengan konsep sporty adventure. • 6.1.2 Dari Segi Desain Visual • Secara visual, mulai dari bentukan logo acara, tipografi, warna, hingga grafis pendukungnya berhasil menerapkan konsep sporty adventure yang mana kriteria desain tiap komponen visual juga mengacu pada pertimbangan stakeholder. Sehingga, dapat mencapai tujuan utama yaitu sporty Adventure.
• 6.2.1 Dari Segi Penerapan • Pada dasarnya MHTV hanya mencapai jangkauan Jawa Timur saja. Dan juga MHTV merupaka televisi lokal yang mana pada dasarnya untuk memproduksi sebuah program acara memerlukan dana yang cukup besar sehingga perlu adanya kerja sama dengan pihak lain untuk mengcover biaya tersebut. Salah satunya dengan cara bekerja sama dengan pihak sponsor sepeda, yang mana mereka akan mendapatkan imbalan Publikasi produknya.
• Dari Segi Desain Visual
• Perancangan Program Bike adventure adalah untuk pembangunan image dari MHTV untuk masyarakat Surabaya agar kepercayaan dan ketertarikan masyarakat tidak hanya tentang pandangan yang hanya menjurus pada kesehatan saja. Selanjutnya proses yang harus dilalui seharusnya didukung dengan sebuah konsistensi dalam setiap penerapan elemen visual baik logo maupun unsur pendukung pada setiap komponen, baik yang bersifat marketing, office, maupun keberadaannya dalam acara yang ada dalam produksinya.