Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI SISTEM KEAMANAN RUANGAN DENGAN PENDETEKSI GERAKAN BERBASIS WEBCAM DENGAN METODE MATRIKS Dani Rohpandi 1), Nono Sudarsono2), Dadan Misbah 3) 1), 2). 3)
Teknik Informatika STMIK Tasikmalayaa Jl. RE. Martadinata No. 272 A Tasikmalaya Email :
[email protected]),
[email protected]),
[email protected]) Abstrak Perkembangan teknologi yang semakin lama semakin maju, dimana teknologi komputer menjadi salah satu pilihan yang utama dalam menciptakan fasilitas handal yang dapat membantu kinerja manusia hampir di semua bidang, mulai dari bidang pendidikan, bidang keamanan, bidang komunikasi, bidang industri dan sebagainya. Dimana dalam hal ini teknologi komputer digunakan sebagai teknologi pendukung dalam bidang keamanan khususnya dalam proses pengawasan yang di tunjang dengan teknologi webcam mengingat tingkat kriminalitas sampai saat ini, semakin lama semakin meninggkat. Tujuan penelitian ini adalah (1) ingin mengetahui seberapa jauh terapan teknologi informasi dan komputer dalam bidang keamanan dan pengawasan di dalam ruangan. (2) ingin mengetahui bagaimana cara untuk meminimalisir tindakan kriminalitas yang lebih efektif dan efisien. Metode yang digunakan adalah Metode Matriks dan metode perancangan program aplikasi ini adalah Metode SDLC (Software Development Life Cycle). Hasil penelitin ini menunjukan bahwa (1) dengan dibuatnya program aplikasi ini dapat membantu meminimalisir tingkat kriminalitas yang terjadi khusunnya di dalam ruangan dan memberikan keefektifan dan keefisienan bagi pihak keamanan. (2) program yang dibuat dengan Borland Delphi 7.0, memberikan kemudahan dan memiliki harga yang cukup ekonomis khusunya dalam hal penggunaannya. Kata kunci: System Keamanan, Metode Matriks,. 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi baik informasi dan komputer telah mengalami perkembangan yang begitu pesat sampai saat ini. Dimana perkembangannya telah merambah di dalam kehidupan masyarakat khususnya di dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan perkembangannya teknologi informasi dan komputer telah menjadi kebutuhan yang cukup penting dan tidak dapat dipisahkan di dalam kehidupan masyarakat, seperti halnya kebutuhan manusia yang semakin lama semakin beranekaragam yang menjadikan teknologi informasi dan komputer sebagai sarana dan prasarana dalam membantu
berbagai kegiatan seperti halnya di dalam dunia pendidikan, bisnis, ilmu pengetahuan dan tidak menutup kemungkinan penggunaan teknologi informasi dan komputer menjadi sarana pendukung dalam proses peningkatan sistem keamanan yang sekarang ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, mengingat sering terjadinya tindakan kriminal yang sulit di prediksi. Web Kamera atau yang sering disebut dengan webcam adalah salah satu teknologi yang berkembang saat ini. Dimana webcam ini sering di gunakan untuk membantu didalam proses peningkatan keamanan khusunya didalam ruangan[1], yang mana webcam ini dapat mengontrol keadaan ruangan secara real time sehingga dapat memudahkan didalam proses pengamatan atau peningkatan keamanan ruangan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Hal inilah yang mendasari pembuatan program aplikasi sistem keamanan ruangan dengan pendeteksi gerakan berbasis webcam dengan metode matriks. Berdasarkan permasalahan yang telah di identifikasi sebelumnya, dan supaya permasalahan yang ada tidak meluas dan karena keterbatasan waktu yang dibutuhkan, maka penulis dalam hal ini membatasi permasalahan yang ada pada penggunaan teknologi webcam di dalam program aplikasi sistem keamanan rungan dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Borland Delphi 7.0. Mengingat permasalahan yang telah di sebutkan di dalam identifikasi masalah, maka penulis memiliki tujuan dari penelitian dan penulisan laporan ini diantaranya sebagai berikut: a. Ingin mengetahui seberapa jauh terapan teknologi informasi dan komputer dalam bidang keamanan dan pengawasan di dalam ruangan. b. Ingin mengetahui bagaimana cara untuk meminimalisir tindakan kriminalitas yang lebih efektif dan efisien. 2. Pembahasan 2.1. Citra Digital Citra adalah gambar dua dimensi yang dihasilkan dari gambar analog dua dimensi yang kontinu menjadi gambar diskrit melalui proses digitisasi terhadap nilai koordinat x,y atau sampling[2]. Citra atau gambar merupakan hal yang vital dan menjadi bagain integral dari kehidupan sehari-hari. Pada kepentingan tertentu citara (gambar) digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan
4.6-77
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
pertimbangan, ilustrasi, penggambaran, pendidikan, komunikasi, survai, dan lain sebagainya. Menurut Purba, Citra adalah gambar pada bidang dua dimensi yang dihasilkan dari gambar analog dua dimensi dengan kontinus menjadi gambar diskrit, melalui proses samapling gambar analog menjadi M baris dan N kolom sehingga menjadi gambar diskrit”[3]. Pengolahan Citra adalah satu cabang dari ilmu informatika yang berkutat pada usaha untuk melakukan transformasi suatu citra/gambar menjadi citra lain dengan mengguanakan teknik tertentu[2]. Dalam proses pengolahan data citra komputer hanya dapat mengakses data digital, oleh karena itu itu untuk pengolahan data digital analog terapat proses konversi yang di sebut proses Analog Digital Conversi (ADC). Tujuan dari proses ini adalah citra dapat di akses oleh komputer, karena data asli atau fakta bersifat analog maka komputer tidak bisa mengolahnya secara langsung, mengingat komputer hanya mengolah data digital saja[4].
pencitraan menggunakan kamera video digital[3]. Operator yang digunakan dalam adalah pengurangan. Dengan operasi pengurangan ini terbagi menjadi 2 ciri yaitu: 1. Bagian yang tidak bergerak akan menghasilkan nilai = 0 2. Bagian yang bergerak menghasilkan nilai ≠ 0 C(x,y)=A(x,y) - B(x,y) …(1)
2.2. Metode Matriks Citra Digital Matriks adalah kerangka, bagan yang disusun dalam lajur dan jajaran sehingga butir-butir uraian yang diisikan dapat di baca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. Besar intensitas yang diterima sensor di setiap titik (x,y) di simbolkan oleh f(x,y) dan besaran tergantung pada intensitas yang dipantulkan oleh objek. Ini berarti f(x,y) sebanding dengan energi yang dipancarkan oleh sumber cahaya”, [6]. Matrik atau array dua dimensi adalah array yang memiliki dua atau lebih kolom dengan banyak baris atau dua baris dengan banyak kolom, (Shalahuddin, 2010: ). Gambaran umum tentang metode matriks dalam citra di gital adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2 Penggabungan citra dilakukan dengan caramenimpakan sebuah citra pada citra yang sama.
Gambar 2.1 Kordinat pixel dalam citra Pengertian deteksi secara umum berasal dari kata deteksi yang memiliki arti usaha menemukan dan menentukan keberadaaan, anggapan, atau kenyataan. Sedangakn pengertian gerakan berasal dari kata gerak yang berarti peralihan tempat atau kedudukan, baik hanya sekali maupun berkali-kali. Maka dapat di jelaskan bahwa deteksi gerak adalah suatu proses atau usaha untukmenemukan dan menentukan keberadaan suatu objek yang melakukan peralihan temapat atau kedudukan baik sekali maupun berkali-kali. deteksi gerakan secara sederhana dapat dilakukan dengan mencari beda antara 2 citra yang berurutan pada hasil
Dengan mengevaluasi nilai selisih tersebut, dapat diketahui apakah pada citra tersebut objek mengalami pergerakan atau tidak .
2.3. Metode Penelitian Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dimana pengertian deskriptif kualitatif adalah: Metode deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel penelitian dengan memotret keadaan objek yang diteliti melalui pemeriksaan terhadap permasalahan yang terjadi. Metode kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif yang alamiah dan lawannya adalah metode experimen. Penelitian non interaktif sering disebut penelitian analitis yaitu penelitian yang mengadakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen[5]. Pendekatan kualitatif digunakan bila data yang hendak disajikan adalah data kualitatif (data yang disajikan dalam bentuk kata atau kalimat), pendekatan kualitatif mengutamakan kualitas data. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak digunakan analisis statistik 2.4. Struktur Menu Program Struktur menu program merupakan daftar tersusun yang berisikan butir-butir perintah yang dapat diperoleh oleh pemakai program atau user. Selain itu struktur menu program menggambarkan bentuk dan alur dari program aplikasi. Dimana gambar berikut adalah struktur menu program sistem keamanan ruangan dengan pendeteksi gerakan berbasis webcam.
4.6-78
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015 Splash Screen Menu Login Menu Utama
Deteksi Gerak
Petunjuk
Profil
Keluar
Gambar 2.3 Struktur Menu Program 2.5. Desain Tampilan menu program aplikasi menggambarkan rancangan interface dari program yang akan dibuat, dimana bentuk dan tampilannya berupa sketsa gambar, seperti yang terlihat pada gambar berikut:
Gambar 2.4 Tampilan Splash Screen Dimana tampilan splash screen digunakan sebagai tampilan pembuka di dalam program aplikasi sistem keamanan ruangan, yang bertujuan untuk menginformasikan program yang akan digunakan.
Gambar 2.5 Tempilan Form Deteksi Gerak Gambar diatas merupakan form deteksi gerak digunakan untuk melakukan pendeteksian terhadap gerakan yang telah di tangkap webcam dari objek pengamatan, hasil hasilnya dapat didokumentasikan pada gambar 2.6. Dimana di dalam form deteksi gerak yang teleh digambarkan, ada beberapa operasi diantaranya adalah sebagai berikut: a) Preview digunakan sebagai tombol untuk mengaktifkan webcam dan menampilkan keadaan yang telah di tangkap webcam kemonitor. b) Rekam merupakan tombol yang digunakan sebagai proses pendokumentasian yang berupa vidio yang menggambarkan keadaan yang telah diamati dan yang tertangkap webcam. c) Ambil gambar merupakan tombol yang digunakan untuk pendokumentasian yang berupa foto. d) Cari pada jenis alarm, digunakan untuk memilih suara apa yang akan dipakai untuk nada alarm. Contoh coding deteksi gerakan pada program yang akan dibuat adalah sebagai berikut: begin if CheckBox2.Checked then begin VideoGrabber1.MotionDetector_Enabled := True; Memo1.Text := VideoGrabber1.MotionDetector_Get2DTextGrid; End else begin Memo1.Text:=''; End End.
Gambar 2.4 Tampilan Menu Login Di dalam tampilan login, pengguna atau operator dihapkan mengisi username dan password. Dimana username digunakan untuk memasukan nama pengguna dan password digunakan untuk memasukan kata kunci yang telah di setting di dalam sistem. Sehingga apabila pengguna ingin menggunakan program ini, terlebih dahulu harus melakukan login.
4.6-79
Gambar 2.5 Dokumentasi Pendeteksi Gerak
ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
2.6. Algoritma Program Aplikasi Algoritma merupakan bagian dari proses coding di dalam pemodelan berorientasi objek yakni metodologi UML[7]. Algoritma menjelaskan struktur dari sebuah program aplikasi yang akan dibuat. Dan algoritma ini di buat dengan bentuk flowchart. Flowchart merupakan untaian simbol atau gambar (chart) yang meunjukan aliran (Flow) dari proses terhadap data[8]. Dimana di dalam sistem keamanan yang berbasis webcam ini diawali dengan status untuk mengetahui koneksi webcam terhadap komputer. Apabila webcam belum terkoneksi maka akan tampil pesan peringatan, namun setelah webcam dikoneksikan maka akan tampil status sebagai berikut:
Mulai
Set Folder & File Name
Deteksi Gerak (MontionDetector=1)
Metrik= 0 Gerakan Objek (GetCellLocation,x,y) Metrik= 1,2,3,4,5 Rekam Video
Mulai
Simpan Video
Webcam terhubung
Tidak=0
Selesai
Gambar 2.7 Diagram Alir Rekam Video
Terkone ksi
Diagram di atas menjelaskan tentang proses merekam gerakan objek yang sedang diamati berupa file video, dimana sebelumnya harus melakukan pengecekan folder penyimpanan file video dengan setting folder name dan file name, kemudian apabila terdeteksi gerak dengan jumlah MontionDetector=1 maka gerakan tersebut akan di conversi ke bentuk sumbu x dan y dengan intruksi GetCellLocation,x,y, sehingga apabila gerakan tersebut memiliki metrik= 1 s.d 5 atau lebih maka akan dilakukan perkaman dan penyimpanan video dengan extention .flv, namun apabila metrik bernilai=0 maka tidak akan dilakukan perekaman melainakan akan melakukan pendeteksian gerakan kembali. Dan proses tersebut logikanya sama dengan proses pengambilan gambar atau foto dari sebuah objek yang bergerak.
Ya =1 Menangkap Objek (sensor on/aktif )
Proses Deteksi Gerak
Tidak Montion / gerakan Metrik= 0
Metrik = 1,2,3,4,5
Speaker ( Alarm Aktif )
Tampil di Monitor
Selesai
Gambar 2.6 Diagram Alir (Flowchart) Koneksi Webcam Diagram diatas menggambarkan pengoneksian Webcam dengan cara memberi nilai Device=1 (true), maka webcam sudah terkoneksi dengan sistem dan kemudian sensor di beri nilai=1 (on) untuk secara otomatis mendeteksi apakah ada gerakan atau tidak, dimana apabila ada gerakan maka metrik akan bernilai=1 sd 5, sehingga alarm akan aktif dan gerakan (montion) tersebut akan di tampilkan di layar monitor, namun sebaliknya jika metrik bernilai=0, maka alarm tidak akan aktif /on namun gambar atau objek tetap di tampikan di layar monitor.
2.7. Pengujian Pengujian dilakukan untuk mencoba apakah sistem yang telah dibuat dapat berjalan sesuai yang di harapkan, dalam pengujian ini di dasarkan pada perubahan matriks yang berdasarkan pada nilai pixel.
No
Ukuran Objek
1
Tabel 2.1 Tabel Pengujian Jarak
Koordinat
Status
1600 cm
1m
(4,5)(6,4)(7,4)(7,6)
Alarm Hidup
2
1600 cm
2m
(6,3)(6,4)(8,4)(8,5)
Alarm Hidup
3
1600 cm
3m
(6,5)(8,6)(9,4)(9,5)
Alarm Hidup
4
1600 cm
4m
(7,4)(8,5)(9,3)(10,4)
Alarm Hidup
5
1600 cm
5m
(9,2)(9,3)(10,3)(10,4)
Alarm Hidup
Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap benda yang masih tertanggkap oleh kamera atau webcam dan menghasilkan perubahan nilai pada pixel maka objek atau benda itu telah melakukan gerakan. Dan dimana besar perubahan pixel tersebut di pengaruhi oleh derajat keabu-
4.6-80
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
abuan (RGB) dan intensitas cahaya yang ada di dalam ruangan, jarak dan kecepatan objek tersebut. 3. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh penulis dalam rangka memberikan solusi mengenai permasalahan-permasalahan yang terkait tentang sistem keamanan yang lebih efektif dan efisien dalam meminimalisir tingkat kriminalitas yang ada, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dari pembahasan yang telah di paparkan di bab-bab sebelumnya, adalah sebagai berikut: a. Bahwa dengan dibuatnya program aplikasi sistem keamanan ruangan dengan pendeteksian gerakan berbasis webcam, dapat membantu dan meminimalisir tingkat kriminalitas, khususnya di dalam ruangan tertutup yang memiliki tingkat privasi yang cukup tinggi. b. Bahwa program aplikasi sistem keamanan ruangan dengan pendeteksi gerakan berbasis webcam yang dibuat dengan bahasa pemrograman Borlad Delphi 7.0, dapat memberikan kontribusi yang dibutuhkan oleh pengguna (user) dan memiliki harga yang lebih ekonomis dalam penggunaannya. c. Bahwa dengan penerapan dan penggunaan perangkat yang berbasis teknologi yang digunakan secara luas, dapat membantu dan memberikan kemudahan dalam melakukan berbagai pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut akan lebih efektif dan efisien.
lulus tahun 2014. Saat ini menjadi Dosen di STMIK Tasikmalaya Nono Sudarsono, gelar Sarjana Ekonomu (SE), Jurusan Ekonomi Universitas Siliwangi (UNSIL), lulus tahun 2006. Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), lulus tahun 2012. Saat ini menjadi Dosen di STMIK Tasikmalaya. Dadan Misbah, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK Tasikmalaya, lulus tahun 2013.
Daftar Pustaka
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
Ari Sutrisna Permana, Deteksi Gerakan Berbasis Webcam Secara Real Time Dengan Pengolahan Citra, Bandung, 2009. Aswan, Introduction To Digital Image Processing. Bandung, 2012. Max R Kumaseh, Luther Latumakulita, Nelson Nainggolan,, Segmentasi Citra Digital Ikan Menggunakan Metode Thresholding. Vol.13. No.1, 2013. Darma Putra, Pengolahan Citra Digital. Edisi 1, Yogyakarata : CV Andi, 2010. Suryana (2010), Metodologi Penelitian Praktek Metode Praktek Penelitian Kuantitatif dan kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Hasan Nendar S Sairun, Implementasi Deteksi Gerak Menggunakan Teknik Aewa Selection Pada Sistem Pengawasa Ruangan Berbasis Kamera, Universitas Komputer Indonesia, 2014. Janner Simarmata, Rekayasa Perangkat lunak, Yogyakarta : CV Andi, 2010. Salahuddin M, A.S Rosa, Modul Pembelajaran Algoritma & Pemrograman, Bandung : Modula, 2010.
Biodata Penulis Dani Rohpandi, gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK Tasikmalaya, lulus tahun 2001. Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS),
4.6-81