Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
ISSN: 2089-9815
PERANCANGAN PORTAL SEBAGAI SOLUSI ATAS PERMASALAHAN PEMANFAATAN INTERNET PADA KOMUNITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) 1,2
Flourensia Sapty Rahayu1, Findra Kartika Sari Dewi2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari 43 Yogyakarta 55281 E-mail:
[email protected],
[email protected]
ABSTRAKS Internet merupakan salah satu jenis Teknologi Informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup masusia dalam berbagai aspek. Dalam bidang pendidikan, terbuka luas peluang Internet dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas guru dan kualitas proses belajar mengajar. Penelitian ini berusaha untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi pemanfaatan Internet oleh para pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan selanjutnya merancang sebuah solusi berupa portal yang dapat digunakan oleh komunitas pendidik anak usia dini. Portal ini dirancang dengan tujuan agar para pendidik anak usia dini dapat meningkatkan kualitas diri dan dengan demikian akan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Dengan portal ini para pendidik bisa mendapatkan materi-materi ajar serta bisa melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan sesama pendidik dengan cara yang efektif dan efisien. Kata Kunci: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), portal, pemanfaatan Internet, kualitas guru dan kualitas proses belajar mengajar 1.
PENDAHULUAN Jumlah pengguna Internet terus meningkat setiap tahunnya di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Menurut penelitian yang dilakukan oleh MarkPlus Insight Indonesia, jumlah pengguna Internet di Indonesia telah mencapai angka 55 juta pengguna pada tahun 2011 (MarkPlus, 2011). Angka ini meningkat dari tahun 2010 yaitu 42 juta pengguna. Namun sayangnya belum semua masyarakat Indonesia menggunakan Internet, bahkan belum mengenal Internet. Dari 200 juta penduduk Indonesia, masih ada sekitar 72,5% yang tidak pernah menggunakan Internet. Kondisi ini sangat disayangkan mengingat banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dari teknologi ini Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi bagian yang sangat penting bagi banyak organisasi dan bisnis sekarang ini (Zhang dan Aikman, 2007). Salah satu bentuk TIK yang dapat digunakan adalah teknologi Internet. Dalam bidang pendidikan misalnya, Internet dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas guru dan kualitas proses belajar mengajar. TIK dalam bidang pendidikan memiliki potensi untuk mempengaruhi perubahan dalam cara mengajar (Bingimlas, 2009). Teknologi modern menawarkan banyak cara untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas (Lefebvre et al., 2006). Dawes (2001) dalam penelitiannya mengatakan bahwa teknologi baru memiliki potensi untuk mendukung pendidikan di semua kurikulum dan menyediakan peluang untuk komunikasi yang efektif antara guru dan murid dengan cara yang tidak dimungkinkan sebelumnya. Guru dapat mencari materi-materi terbaru dan lebih menarik yang dilengkapi dengan gambar, animasi,
video, dan suara yang dibutuhkan untuk diberikan kepada anak didiknya lewat Internet. Guru dapat membandingkan kondisi pendidikan di tempatnya masing-masing dengan pendidikan di luar yang lebih maju sehingga harapannya dapat meningkatkan kualitas pendidikan kita. Jika kualitas pendidikan kita meningkat, kita bisa bersaing dengan pendidikan luar yang lebih maju. Selain itu guru dapat berkolaborasi dengan sesama pendidik untuk bertukar pengalaman, pengetahuan, dan ketrampilan yang dimiliki sehingga komunitas guru bisa hidup dan saling membangun. Namun sayangnya masih banyak guru yang belum memanfaatkan bahkan mengenal teknologi ini, terutama di Indonesia khususnya untuk mereka yang berada di daerah pelosok. Pada penelitian ini dilakukan analisa tentang sejauh mana penggunaan Internet oleh para pendidik anak usia dini. Selain itu juga akan digali permasalahan-permasalahan apa saja yang dihadapi dalam usaha memanfaatkan teknologi Internet untuk meningkatkan kualitas guru dan kualitas belajar mengajar. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan diusulkan solusi-solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu bentuk solusi yang diusulkan adalah dengan pembangunan sebuah situs portal yang dapat digunakan sebagai wadah komunitas para guru PAUD se-Indonesia. Dengan portal ini guru-guru dapat saling berkomunikasi, berkolaborasi, bertukar pengalaman, ilmu, dan materi-materi. Pada paper ini akan dijelaskan tentang perancangan situs portal untuk komunitas pendidik anak usia dini. Kami mengambil subjek penelitian pada pendidikan anak usia dini karena Pendidikan Anak
188
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
Usia Dini adalah titik pijak untuk perkembangan anak pada tahap selanjutnya. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang termaktub di dalam sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan-peraturan Pemerintah RI, dimana disebutkan bahwa Pendidikan Prasekolah bertujuan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya (Pongtuluran, 2001). Semakin berkualitas pendidikan yang didapatkan anak sejak dini semakin banyak bekal yang akan dimiliki anak tersebut untuk menempuh kehidupan selanjutnya. Guru disini memiliki peran yang cukup vital dalam pemberian pendidikan yang berkualitas. Guru yang berkualitas akan memberikan materimateri pembelajaran yang berkualitas pula. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manfaat Internet untuk Pendidikan Ada beberapa manfaat dari teknologi Internet dalam proses belajar mengajar, yaitu (UNESCO, 2003): 1) Pencarian Informasi Hasil penelitian yang dilakukan Merrill dengan rekan (1996), Barron dan Orwig (1995) dan lain-lain mengungkapkan bahwa Internet adalah sumber bahan-bahan materi dan sumber data yang sangat luas yang dibutuhkan untuk semua jenis kegiatan pendidikan - dalam proses belajar mengajar secara langsung, dalam pengelolaan sistem pendidikan dan dalam karya-karya ilmiah. Beberapa manfaat dalam bidang ini yaitu: a. Peningkatan aksesibilitas bahan referensi dan data untuk semua kategori pengguna. b. Dari sudut pandang internasional, ada kemungkinan untuk mengurangi kesenjangan dalam kualitas dan kuantitas informasi yang diberikan untuk pendidikan antara negara maju dan berkembang. c. Kecepatan pencarian informasi termasuk modus akses online. d. Penurunan biaya pengiriman informasi kepada pengguna. e. Integrasi sumber daya informasi dari berbagai negara dan daerah mengarah tidak hanya untuk peningkatan aksesibilitas, tetapi juga pada keragaman kualitas dan peningkatan kuantitas untuk informasi yang tersebar, tanpa kebutuhan untuk mendapatkan dan merawat peralatan yang cukup mahal dan rumit untuk menempatkan sejumlah besar informasi. 2) Sarana proses belajar mengajar untuk individu Dengan karakter Internet yang berorientasi jaringan, Internet dapat dianggap sebagai media komunikasi masa, namun kita tidak boleh mengesampingkan pentingnya tipe komunikasi “orang ke orang” pada Internet. Salah satu media yang dapat digunakan untuk ini adalah Email. Email
ISSN: 2089-9815
adalah aplikasi Internet yang sudah sejak lama digunakan dalam dunia pendidikan. 3) Sarana proses belajar mengajar kelompok Pengajaran atau presentasi online yang dipublikasikan lewat Internet secara penuh atau sebagian, menjadi dapat diakses oleh banyak pelajar. Mengadopsi istilah yang diusulkan oleh Somekh dan Davis (1997), dapat dikatakan bahwa Internet memfasilitasi "maksimalisasi" belajar, yaitu, di satu sisi untuk meningkatkan "kuantitas" nya (seperti ditunjukkan oleh contoh peningkatan aksesibilitas layanan pendidikan), dan di sisi lain untuk meningkatkan kualitas (jika digunakan sesuai dengan tujuan pengajaran). Beberapa manfaat dalam bidang ini yaitu: a. Dari sudut pandang didaktik, Internet dapat memberikan pengaruh positif pada pencapaian si pelajar. Hasil dari meta-analisis yang dilakukan oleh Kulik dan Kulik (1991) sebelum penelitian di bidang efektivitas teknologi pendidikan pada tahun 1991, menjadi jelas bahwa penggunaan teknologi komputer memberikan hasil yang lebih baik untuk proses pembelajaran (diinterpretasikan dalam kecepatan pembelajaran dan level pencapaian) dengan rata-rata 20%. b. Dalam banyak hal, para peneliti menghubungkan efek tersebut dengan fakta bahwa internet membuat proses mengajar lebih berorientasi seorang peserta didik. Kecenderungan ini menyiratkan perhatian yang lebih besar pada fitur individual dari setiap siswa yang kini memiliki kesempatan (yang disediakan oleh aplikasi internet dalam pendidikan) untuk mengekspresikan ide-idenya dan mengajukan pertanyaan dalam proses belajar, dimana ini merupakan tugas yang cukup sulit dalam situasi kelas yang sebenarnya (Owen dan Liber, 1997). c. Kesempatan untuk memilih secara bebas kecepatan pembelajaran oleh peserta didik juga penting. Selain itu, siswa bisa belajar dalam tingkat atau level tertentu dengan waktu sebanyak yang dia perlukan (Pitt dan Clark, 1997). d. Aplikasi Web memungkinkan guru untuk melakukan pengajaran sedemikian rupa dengan teknologi yang bagi generasi sekarang ini merupakan bagian integral dari gaya hidup mereka (Owston, 1997). e. Berubahnya peran seorang guru, dari seorang narasumber menjadi seorang pemandu dan seorang pembuat/perancang. f. Mengubah model perilaku peserta didik. Diberikan model reproduktif dan pedagogi kreatif berimplikasi pada penekanan pada pengembangan aktivitas siswa yang independen dan pemikiran kritisnya juga dan keterampilan dalam pemecahan masalah nyata dari ilmu pengetahuan dan bisnis (Todd, 1996) . g. WWW dianggap sebagai alat kognitif yang mengintensifkan kemampuan pikiran 189
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
manusia. Penggunaan Web sebagai alat kognitif (“Mindtool”) melibatkan siswa dalam pembelajaran tidak hanya melalui komunikasi lewat media komputer, tetapi dengan bantuan komputer yang menyiratkan kemitraan intelektual antara orang dan komputer untuk mendapatkan akses ke informasi dan interpretasinya, sebagaimana serta organisasi dari proses pembelajarannya sendiri (Jonassen, 1996). h. Tingkat pertumbuhan otonomi intelektualas peserta didik memerlukan peningkatan motivasi belajar dan kemandirian. Siswa yang secara efektif menggunakan aplikasi Internet dalam pendidikan terbukti lebih berhasil dalam pebelajaran yang berujung pada tingkat penilaian diri dan kemandirian yang lebih tinggi. 4) Aktivitas kolaboratif Manfaat Internet untuk kerjasama telah terlihat dengan sifat alami dari sebuah jaringan itu sendiri. Seperti diketahui, WWW dibentuk sebagai lingkungan yang secara khusus dirancang untuk pekerjaan kolaboratif. Pengembangan lebih lanjut memungkinkan Internet digunakan untuk penggunaan dan pengeditan bersama materi-materi tekstual, jadual, audio maupun video. Beberapa manfaat dalam bidang ini yaitu: a. Menurut Groves dkk (1999), manfaat pedagogis dari aplikasi-aplikasi Internet untuk pendidikan ada pada fakta bahwa aplikasi tersebut memungkinkan peserta didik tidak hanya terlibat dalam konteks pembelajaran tunggal, namun juga menciptakan peluang untuk interaksi dengan orangh lain dan dengan guru. b. Aplikasi Internet untuk pendidikan membebaskan peserta didik dari keharusan untuk berada dalam sesi pembelajaran secara simultan di suatu tempat belajar. c. WWW memastikan hak-hak yang sama dari peserta didik dalam projek bersama tanpa memandang status mereka, yang berdampak pada peningkatan keaktifan peserta didik. d. WWW menyediakan peluang besar untuk respon yang cepat dari guru terhadap kebutuhan peserta didik selama proses belajar tanpa mengganggu peserta lain. e. Projek kelompok memungkinkan perhatian yang lebih besar kepada karakteristik individu peserta didik dan ketertarikan mereka masing-masing. f. Menyediakan akses ke sumber daya dengan mode real time pada WWW berkontribusi pada pengembangan kemampuan kerja kelompok. g. Kemungkinan untuk menanyakan pertanyaan dan mendapatkan jawaban pada WWW pada mode real time. Ini yang membuat forum-forum di Internet menjadi efektif. 2.2
Portal Definisi portal dalam whatis.com: “Portal” adalah sebuah istilah, yang sinonim dengan “gateway”, yaitu pintu masuk untuk sebuah situs
ISSN: 2089-9815
WWW atau ditujukan untuk menjadi situs awal utama dari pengguna saat mereka terkoneksi dengan Web atau situs yang dikunjungi user sebagai titik pijak untuk berkunjung ke situs lain (anchor site). Portal dibedakan menjadi dua yaitu: portal umum dan portal khusus. Beberapa contoh portal umum yaitu Yahoo, Excite, Netscape, Lycos, CNET, Microsoft Network, dan America Online.s AOL.com. Beberapa contoh dari portal khusus yaitu Garden.com (untuk para pecinta kebun), Fool.com (untuk investor), dan SearchNetworking.com (untuk administrator jaringan). Layanan-layanan umum yang disediakan oleh situs portal diantaranya direktori situs-situs web, forum komunitas, fasilitas untuk pencarian situs yang lain, pencarian berbegai informasi seperti berita, informasi cuaca, email, harga saham, informasi telepon dan peta. Portal tidak hanya digunakan untuk kegiatan komersial saja tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk dunia pendidikan. Menurut Hawryszkiewycz (2002), portal pendidikan dapat dianggap sebagai pintu masuk ke informasi-informasi dan layanan pendidikan yang secara khusus ditujukan untuk komunitas khusus, menyediakan mereka sarana untuk pertemuan virtual untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan belajar satu sama lain. Karena itu, tujuan utama dari portal pendidikan adalah untuk menciptakan konektivitas antara orang dan informasi, dan menyediakan peluang berbagi pakai pendekatan pembelajaran kognitif dan sosial (Osman, 2010). Diharapkan pengenalan e-portal dalam system pendidikan akan memberikan rangsangan yang kuat untuk integrasi teknologi informasi dengan dunia pendidikan (Wenger, 199). Portal pendidikan menyediakan peluang pendidikan yang dinamis dimana komunitas yang terdiri dari siswa, guru, administrator, pembuat kebijakan, dan orang tua menjadi sekumpulan sumber daya berharga yang saling terhubung. Portal ini juga dapat mendorong komunikasi dan pengambilan keputusan yang efisien lintas semua kelompok yang berkepentingan di dalam komunitas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan The Commonwealth (2002) portal-portal pendidikan dapat dikategorikan sebagai berikut: Networking Portals, adalah sebuah web portal yang mejadi titik pusat dimana beragam pengguna (guru, siswa, manajer dan administrator) dapat mengakses berbagai macam alat bantu dan fasilitas untuk pendidikan (online dan offline). Organizational Portal, adalah sebuah portal yang dibuat oleh organisasi khusus yang bisnis utamanya adalah menyampaikan materi-materi pendidikan Resource-based Portals, adalah sebuah portal yang menyediakan akses ke beragam sumber daya online. Biasanya di dalam tipe portal ini ada fasilitas untuk pencarian, fasilitas untuk link dengan organisasi atau institusi lain.
190
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
3.
METODE PENELITIAN Penggalian data-data sumber dilakukan dengan metode survey dengan kuesioner dan wawancara. Survey dilakukan kepada para guru PAUD untuk mencari tahu bagaimana dan sejauh mana penggunaan Teknologi Informasi khususnya Internet untuk menunjang dan meningkatkan kualitas pengajaran. Kuesioner ini disebarkan ke seluruh guru PAUD di kota Magelang, Jawa Tengah untuk mendapatkan data statistik penggunaan Internet secara keseluruhan. Kami menyebarkan 180 eksemplar kuesioner melalui asosiasi Himpaudi Magelang untuk disebarluaskan kepada semua sekolah PAUD (terdapat sekitar 36 sekolah) yang ada di kota Magelang. Dari 180 kuesioner yang disebarkan, kuesioner yang kembali hanya 99 (55%) eksemplar saja. Angka ini sebenarnya cukup jauh dari angka yang diharapkan. Namun diharapkan kuesioner yang telah kembali ini dapat mewakili kondisi dari guru-guru PAUD di kota Magelang secara keseluruhan dalam penggunaan Teknologi Informasi. Selain kuesioner, digunakan juga metode wawancara. Wawancara dilakukan terhadap 15 orang guru PAUD dari berbagai sekolah di kota Magelang dengan tujuan untuk mencari tahu bagaimana dan sejauh mana penggunaan Teknologi Informasi khususnya Internet untuk menunjang dan meningkatkan kualitas pengajaran. Materi wawancara lebih pada memperjelas dan menggali lebih dalam hasil kuesioner yang sudah dikembalikan. Hasil wawancara dikolaborasikan dengan hasil kuesioner untuk dapat dianalisa lebih lanjut. Survey yang telah dilakukan kemudian dianalisis secara kuantitatif. Dari analisis ini kemudian digali permasalahan-permasalahan apa saja yang menghambat pemanfaatan Teknologi Informasi khususnya Internet untuk menunjang dan meningkatkan kualitas pengajaran. Berdasarkan permasalahan yang didapatkan dibuat rumusan usulan yang sekiranya dapat dilaksanakan oleh pemerintah untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan tersebut. Berdasarkan usulan yang diberikan dimana salah satunya menyebutkan bahwa perlu dibangun suatu situs portal yang dapat digunakan sebagai sumber referensi bagi guru PAUD, maka dilakukan kegiatan analisa dan perancangan sistem/situs yang diusulkan. Kegiatan analisa dimaksudkan untuk menggali kebutuhan-kebutuhan sistem yang diusulkan. Sedangkan kegiatan perancangan meliputi penterjemahan kebutuhan-kebutuhan sistem ke dalam spesifikasi teknis. Hasil perancangan sistem ini akan digunakan sebagai panduan dalam implementasi sistem selanjutnya. 4.
ANALISIS DATA Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan didapatkan hasil bahwa 80% guru sudah pernah menggunakan Internet dan 20% guru belum pernah
ISSN: 2089-9815
menggunakan Internet. Dari 80% guru yang sudah menggunakan Internet, hanya 16% saja yang menggunakannya untuk mendapatkan materi-materi yang berkaitan dengan pendidikan. Beberapa guru yang sudah memanfaatkan Internet untuk mencari bahan ajar mengatakan bahwa mereka seringkali kesulitan menemukan bahan ajar yang mereka cari. Salah satu penyebab kesulitan ini adalah mereka mencari bahan ajar hanya yang berbahasa Indonesia saja sedangkan situs-situs berbahasa Indonesia yang menyediakan materi ajar yang berkualitas untuk PAUD masih kurang. Kurangnya penguasaan bahasa Inggris menyebabkan guru-guru sering menghindari materi yang berbahasa Inggris padahal banyak materi yang cukup bagus dan sangat berkualitas namun sayangnya hanya tersedia dalam bahasa Inggris saja. Untuk bisa mendapatkan materi yang benarbenar berkualitas dibutuhkan ketrampilan dan kesabaran. Ketrampilan dasar yang dibutuhkan untuk ini adalah ketrampilan melakukan pencarian (searching). Ketrampilan sederhana ini mutlak diperlukan karena Internet merupakan gudang informasi dimana informasi yang bisa didapatkan akan sangat banyak sehingga harus dipilah dan dipilih mana informasi yang berkualitas dan benarbenar diperlukan. Seperti yanng disampaikan Owston (1997) bahwa Internet adalah “benar-benar teknologi yang terbuka”, yang memungkinkan pengguna dengan berbagai macam perangkat keras dan perangkat lunak untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari jaringan, independent dari lokasi data dan basis pengetahuan. Sebagai contoh jika kita mencari materi untuk tumbuh kembang anak, hasil pencarian yang muncul mungkin mencapai ribuan jumlahnya. Diantara ribuan hasil ini mungkin hanya ada beberapa saja yang benarbenar bermutu sehingga pengguna harus pandaipandai melakukan pemilihan. Faktor kesulitan menemukan sesuai dengan yang diharapkan ini menjadi salah satu penyebab guru-guru malas untuk menggunakan Internet karena informasi yang didapatkan adalah informasi “sampah”. Ketrampilan lain yang harus diperkenalkan kepada guru-guru adalah ketrampilan untuk dapat menggunakan aplikasi-aplikasi komunikasi dan kolaborasi seperti email dan jejaring sosial. Jejaring sosial dapat menjadi satu sarana yang dapat mempertemukan guru-guru yang ada di seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia. Kemudahan komunikasi memudahkan guru-guru ini untuk dapat saling bertukar pengalaman, informasi dan pengetahuan. Juga terbuka luas kemungkinan untuk menjalin komunikasi dengan guru-guru, pakar-pakar pendidikan, dan pemerhati pendidikan anak di luar negeri. Jika hal ini bisa dilakukan banyak keuntungan yang bisa didapatkan diantaranya guruguru di Indonesia dapat menyerap ilmu dan pengetahuan dari negara lain yang lebih maju. Hal ini didukung oleh Sadowsky (1996) yang 191
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
mengatakan bahwa "pengalaman pembangunan di satu negara dapat berguna di negara lain, untuk negera penerima triknya adalah untuk menemukan projek-projek yang serupa dan informasi-informasi relevan yang dapat berguna untuk mereka ". Dengan melihat besarnya potensi Internet untuk meningkatkan kualitas guru dan kualitas proses belajar mengajar, kemudian digali kebutuhankebutuhan untuk peningkatan kualitas apa saja yang dapat dijawab dengan teknologi Internet. Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara yang dilakukan terhadap guru-guru PAUD, dapat digali beberapa kebutuhan untuk peningkatan kompetensi guru dan peningkatan proses belajar mengajar yaitu: a. Kebutuhan untuk mendapatkan sumber-sumber bahan ajar. b. Kebutuhan untuk mendapatkan sumber-sumber materi untuk peningkatan kompetensi guru. c. Kebutuhan untuk mendapatkan sumber-sumber materi untuk peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan kualitas sekolah. d. Kebutuhan untuk mendapatkan informasi & menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan sesama pendidik. e. Kebutuhan untuk mendapatkan informasi terbaru tentang dunia pendidikan PAUD. Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan diatas dan dengan memperhatikan permasalahan sulitnya menemukan materi-materi yang benar-benar berkualitas untuk guru-guru PAUD, diusulkan suatu solusi untuk membangun sebuah situs portal yang dapat menjadi satu sarana bagi guru-guru PAUD untuk menemukan segala kebutuhannya. Kebutuhan untuk mendapatkan materi ajar, kebutuhan untuk mendapatkan informasi terbaru dari dunia pendidikan, kebutuhan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan sesama pendidik dapat difasilitasi dengan portal ini. Masalah kendala bahasa dapat diatasi karena isi dari portal ini dirancang berbahasa Indonesia. Diharapkan dengan portal ini segala macam materi bahan ajar dan informasi yang terbaru dan berkualitas dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Selain itu kebutuhan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan sesama pendidik dapat dilakukan dengan mudah, efektif dan efisien tanpa menggunakan aplikasi-aplikasi yang lain seperti email dan situssitus jejaring sosial.
ISSN: 2089-9815
dapat dilihat pada peningkatan kualitas PAUD, kualitas tenaga pengajar maupun efisiensi waktu dan biaya untuk memperoleh sumber daya ini karena semuanya dapat diakses secara bebas dari satu portal ini. Sistem ini nantinya akan dibangun berbasis Web, dengan arsitektur sistem seperti pada gambar 1. Untuk perancangan akan digunakan pendekatan berorientasi objek, sehingga diagram pemodelan yang digunakan adalah diagram UML (Unified Modelling Language). Selanjutnya, untuk teknologi web yang akan digunakan untuk mengimplementasikan sistem, harus mendukung pemrograman berorientasi objek, seperti teknologi ASP.NET.
Gambar 1. Arsitektur Sistem 5.2
Spesifikasi Kebutuhan Fungsional Berdasarkan analisis, kebutuhan fungsionalitas dari Portal PAUD ditunjukkan dengan diagram use case pada gambar 2, dan deskripsi rincinya ditunjukkan dengan use case glossary pada tabel 1.
5. PERANCANGAN SISTEM 5.1 Perspektif Produk Portal PAUD ini dapat berguna untuk memenuhi kebutuhan guru/tenaga pendidik di PAUD terhadap sumber daya untuk memperoleh bahan ajar, metode pengajaran, keseragaman materi, yang telah dijelaskan pada bagian 3. Sistem ini menyediakan ”One Stop Service” dimana guru-guru dapat mencari kebutuhan-kebutuhannya hanya dengan mengaksies sistem ini saja. Jika sistem ini diaplikasikan pada lingkungan Himpaudi, maka diharapkan dampaknya
Gambar 2. Diagram Use Case
192
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
Tabel 1. Use Case Glossary Nama Use Case Login
Registrasi
Ganti Password Pengelolaan User
Moderasi Konten
Pengelolaan Konten
Pengelolaan Komentar
Penggunaan Pesan
Pencarian
Tampil Konten Tampil Komentar
Deskripsi Use Case Use case ini menyediakan fungsionalitas bagi aktor untuk masuk ke dalam sistem. Use case ini menyediakan fungsionalitas bagi aktor untuk mendaftar ke dalam sistem. Use case ini menyediakan fungsionalitas bagi aktor untuk mengganti password. Use case ini menyediakan fungsionalitas bagi aktor untuk mengelola status keanggotaan dari user yang melakukan registrasi (memverifikasi status keanggotaan dan memblokir/membatasi hak akses). Use case ini menyediakan fungsionalitas bagi aktor untuk melakukan moderasi (menyembunyikan atau menghapus) konten yang dipublikasikan oleh verified member. Use case ini menyediakan fungsionalitas bagi aktor untuk mengelola (menambah, mengubah, menghapus, menampilkan) konten ke portal. Use case ini menyediakan fungsionalitas bagi aktor untuk mengelola (membaca, menambah, mengubah dan menghapus) komentar terhadap konten yang ada di portal. Use case ini menyediakan fungsionalitas bagi aktor untuk saling berkomunikasi antar anggota portal dengan mengirim dan membaca pesan. Use case ini menyediakan fungsionalitas bagi aktor untuk mencari konten/user/sekolah yang terdaftar di portal. Use case ini menyediakan fungsionalitas bagi aktor untuk menampilkan konten. Use case ini menyediakan fungsionalitas bagi aktor untuk menampilkan komentar.
ISSN: 2089-9815
Pesan – Tampil Daftar Pesan (gambar 9), halaman Pesan – Tulis Pesan (gambar 10), halaman Pesan – Baca Pesan (gambar 11), halaman Registrasi (gambar 12), halaman Ganti Password (gambar 13), halaman Konten Pengajaran (gambar 14), halaman Konten Perkembangan Anak (gambar 15), halaman Konten Bahan Ajar (gambar 16), halaman Cerita Anak (gambar 17), halaman Konten Lagu Anak (gambar 18), halaman Konten Aplikasi Pendidikan (gambar 19), halaman Tambah Konten (gambar 20), dan halaman Pencarian (gambar 21). Kategori
Pesan
kode_kategori nama_kategori
id_pesan tgl_pesan body_pesan
User Id_User Pass word Nama Tgl_Lahir Alamat_Rumah Kota_Rumah Kab_Prop_Rumah Nama_Sekolah Alamat_Sekolah Kota_Sekolah Kab_Prop_Sekolah Mulai_Mengajar Email Status_Keanggotaan
Konten id_konten judul_konten body_konten tgl_post
Komentar id_komentar tgl_komentar body_komentar
Gambar 3. Entity Relationship Diagram
Gambar 4. Halaman Beranda
5.3
Spesifikasi Kebutuhan Fungsional Dari analisis, data yang dibutuhkan untuk disimpan sebagai data persisten adalah data Anggota, Kategori, Diskusi, Artikel dan Komentar. Detail dari kebutuhan data dapat dilihat pada Entity Relationship Diagram (Gambar 3). 5.4
Perancangan Antarmuka Pengguna Berikutnya akan diperlihatkan perancangan antarmuka pengguna Portal PAUD. Antarmuka pengguna ini terdiri dari halaman Beranda (gambar 4), halaman Login (gambar 5), halaman Pengelolaan User – Verifikasi User (gambar 6), halaman Pengelolaan User – Blokir User (gambar 7), halaman Moderasi Konten (gambar 8), halaman
Gambar 5. Halaman Login
193
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
ISSN: 2089-9815
Gambar 6. Verifikasi User
Gambar 10. Halaman Tulis Pesan
Gambar 7. Blokir User
Gambar 11. Halaman Baca Pesan
Gambar 12. Halaman Registrasi
Gambar 8. Halaman Moderasi Konten
Gambar 13. Halaman Ganti Password Gambar 9. Halaman Tampil Daftar Pesan
194
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
Gambar 14. Halaman Konten Pengajaran
ISSN: 2089-9815
Gambar 28. Halaman Konten Lagu Anak
Gambar 39. Halaman Konten Aplikasi Pendidikan Gambar 15. Halaman Konten Perkembangan Anak
Gambar 20. Halaman Tambah Konten Gambar 16. Halaman Konten Bahan Ajar
Gambar 21. Halaman Pencarian Gambar 17. Halaman Konten Cerita Anak
6.
KESIMPULAN Dari hasil penelitian didapatkan informasi bahwa pemanfaatan Internet oleh guru-guru PAUD belum optimal. Tujuan penggunaan Internet bagi mereka yang sudah pernah menggunakan juga tidak berkaitan dengan usaha untuk meningkatkan kualitas 195
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
proses belajar mengajar. Permasalahan yang dihadapi dalam penggunaan Internet dimana salah satunya disebutkan bahwa sulitnya melakukan pencarian materi-materi ajar yang benar-benar berkualitas menjadi kendala yang menghalangi para pendidik ini bisa meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Solusi yang bisa diusulkan untuk permasalahan ini adalah berupa pembangunan sebuah portal yang dapat digunakan sebagai sarana berkumpul para pendidik PAUD sehingga mereka bisa bertukar ilmu, pengetahuan, dan pengalaman satu sama lain. Dengan portal ini guru-guru juga dapat melakukan pencarian materi-materi ajar yang dapat membantu dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Perancangan portal telah berhasil dilakukan dan hasil rancangan ini diharapkan dapat digunakan untuk implementasi sistem selanjutnya.
PUSTAKA Barron. A.E., Orwig. G.W. 1995. New Technologies for Education: A Beginner's Guide, 2nd ed. Englewood, CA:Libraries Unlimited. Bingimlas, K.A. 2009. Barriers to the Successful Integration of ICT in Teaching and Learning Environments: A Review of the Literature. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education 5(3) pp.235-245. Dawes. L. 2001. What Stops Teachers Using New Technology? In M.Leask(Ed)., Issues in Teaching using ICT (pp.61-79), London:Routledge.. Groves. P., Lee. S., Stephens. C. 1999. Existing tools & projects for On-line teaching. (Online), (http://www.jisc.ac.uk/media/documents/progra mmes/jtap/jtap-028.pdf, diakses 15 Desember 2011) Hawryszkiewycz, I.T. 2002. Customizable Knowledge Portals for Teaching. Informing Science and IT Education Conference Proceeding, pp.705-713 Jonassen. D.H. 1996. Computers in the Classroom: Mindtools for Critical Thinking. Chapter 8: Multimedia and Hypermedia: Creativity through Construction. Englewood Cliffs, N.J.: Merrill. Kulik. C.C., Kulik. J., Effectiveness of Computerbased Instruction: An Updated Analysis. Computers in Human Behavior, Vol. 7, No 12, 75-94, 1991. Lefebvre. S., Deaudelin. D., Loiselle. J. 2006. ICT Implementation Stages of Primary School Teachers: The Practices and Conceptions of Teaching and Learning. Paper presented at the Australian Association for Rersearch in Education national Conference, Adelaide, Australia, November 2006. Markplus Insight. Survey Markplus Insight: Pengguna Internet di Indonesia 55 Juta, Mobile Internet 29 Juta. (Online), (http://the-
ISSN: 2089-9815
marketeers.com/archives/survey-markplusinsight-majalah-marketeers-pengguna-internetdi-indonesia-55-juta-pengguna-mobile-internet29-juta.html, diakses tanggal 2 15 Desember 2011). Merrill. P.F., Hammons. K., Vincent. B. R., Reynolds. P. L., Christensen. L., Tolman. M.N. 1996. Computers in Education. Needham Heights, Mass.: Allyn Bacon. Owen. M. and Liber. O., “Collaborative Learning Across Networks,” ECER Conference, Frankfurt, Germany, 1997. Owston. R.D. 1997. The World Wide Web: A Technology to Enhance Teaching and Learning? Educational Researcher, 26, 27-34. Osman, M.E.T. 2010. Educational Portal in Oman: Toward a Connected Community. AMARABAC, Journal of American Arabic Academy for Sciences and Technology Vol.1, Number 2, (2010), pp.101-111. Pitt. J.T., Clark. A. 1997. Creating Powerful Online Courses Using Multiple Instructional Strategies. Presented at the Second Annual Teaching in the Community College Online Conference, April 1997. Pongtuluran. A.R. 2001. Student - Centered Learning: The Urgency and Possibilities. (Online), (http://uripsantoso.files.wordpress.com/2011/ 06/scl1.pdf, diakses 10 Juli 2011). Sadowsky. G. 1996. The Internet Society and Developing Countries. (Online), (http://www.isoc.org/oti/articles/1196/sadowsky. html, diakses 15 Dsember 2011). Somekh. B., Davis. N. 1997. Using Information Technology Effectively in Teaching and Learning. London: Routledge. The Commonwealth of Learning. 2002. Best Practice in Education Portals. The Commonwealth of Learning Vancouver, CANADA. Todd. S. September 1996. Going Global Desktop Video Conferencing with CU-SeeME. Learning and Leading with Technology, 57-61. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). 2003. Internet in Education: Support Materials for Educators. UNESCO Institute for Information Technologies in Education, Moscow, pp. 20-28. Wenger, E. 1998. Communities of Practice. Learning as a Social Sistem. Published in the ”Systems Thinker”, (Online), (http://www.co-il.com/coilknowledge-garden/cop/lss.shtml, diakses 2 Januari 2012) Zhang. P., Aikman. S. 2007. Attitudes in ICT Acceptance and Use. in J.Jacko (Ed), Human Computer Interaction, Part I (pp.1021-1030). Syracuse, NY.Springer-Verlag Berlin Heidelberg.
196