Peran Komunitas Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Masyarakat dan Pendidikan Anak Usia Dini Bernanda Terra Mahardhika 125120307111005
Pendahuluan Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Masa depan suatu bangsa ada pada sumber daya manusianya yang berkualitas sehingga apabila suatu bangsa menginginkan kemajuan maka sumber daya manusia yang dimiliki harus dibina sedini mungkin. Sejak anak lahir harus sudah diasuh dan dibimbing agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai apa yang diinginkan. Kita percaya, jika salah satu cara untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat adalah dengan tingkat besarnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan. Semakin tinggi pendidikan yang mampu dicapai, maka terbuka peluang lebar dalam mengembangkan masyarakat ke arah yang lebih baik. Karena masyarakat yang kuat, dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Dalam pandangan umum, pendidikan pada dasarnya tidak dilihat dari seberapa hasil yang dicapai. Tetapi, dapat dilihat bagaimana praktik pendidikan dapat terus berlanjut dan berkesinambungan. Hanya saja, masyarakat sudah terlanjur akrab dengan analogi yang bagus itu adalah lembaga pendidikan yang mampu mendidik dan menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi dan mempunyai nilai akademis yang cemerlang. Pendidikan anak usia dini merupakan wilayah pembahasan yang sangat luas dan semaik menarik, karena usia dini merupakan awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pendidikan anak usia dini sangat berperan dan sangat aktif dalam pembentukan dan pengembangan karakter anak. Secara konsep pendidikan anak usia dini membantu orang tua menumbuhkembangkan potensi anak sesuai dengan karakternya masing-masing. Secara umum masyarakat mengharapkan pendidikan atau lembaga pendidikan lah yang bertanggung jawab akan bagaimana penerus bangsa nantinya. Hal
itu sangatlah disayangkan, karena dalam pengembangan pendidikan peran masyarakt sangatlah perlu, terutama untuk mendukung lembaga pendidikan dalam menghasilkan penerus bangsa yang baik.
Kajian Teoritis dan Pembahasan Dewasa ini penyelenggaraan pendidikan anak usia dini 0-6 tahun bila dilihat dari kuantitas perkembangan cukup menggembirakan, karena lembaga-lembaga satuan pendidikan anak usia dini (PAUD) banyak bermunculan dengan berbagai jalur atau satuan layanan PAUD. Tidak sulit untuk menemukan layanan PAUD di tengah-tengah masyarakat, baik diperkotaan maupun di pedesaan sampai ke tingkat RW yang dikelola oleh sebagian besar atas kepedulian dan peran serta masyarakat. Penyelenggaraan pendidikan memang tidak bisa lepas dari peran masyarakat. Hal tersebut telah diatur dalam UU Sistem Pendidikan (Sisdiknas) no.20 tahun 2003 bab XV tentang Peran Masyarakat Dalam Pendidikan, dinyatakan pada pasal 54 ayat (1) bahwa: “Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok,
keluarga,
organisasi
profesi,
pengusaha,
dan
organisasi
kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan; (2) Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan.” Pada anak usia dini sering disebut dengan masa kritis atau biasa disebut dengan masa golden age, dimana sel neuron perlu diberikan stimulasi agar lebih banyak menghasilkan sel-sel otak lebih banyak. Masa perkembangan anak Usia Dini, yaitu: a. 3-6 bulan anak biasanya sudah bisa menegakan kepala, b. 12-16 bulan anak sudah bisa berjalan sendiri, c. 24- 36 bulan anak sudah bisa membuka baju dengan kancing tanpa bantuan, d. 3-4 tahun anak sudah pandai menggambar dalam berbagai bentuk, e. 5-6 tahun anak sudah lebih kreatif yakni dapat menari alunan musik.
Dengan perkembangan teknologi yang canggih saat ini ternyata belum mampu untuk memberikan manfaat atau efek yang positif pada anak-anak. Seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan dan pertumbuhan anak saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh televisi, dimana tak ada filter yang menyaring secara efektif mengenai apa saja konten-konten yang positif untuk anak. Namun hal tersebut juga dapat dibedakan dari lingkungan, dimana pola asuh dan perkebangan anak yang berada dikota beda sekali dengan perkembangan anak yang berada dipedesaan. Salah satu cara perbaikan pendidikan kita adalah dengan mengembangkan praktik pendidikan sejak usia dini. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), memiliki peran penting dalam mempersiapkan anak-anak dalam tahap bermain untuk mempersiapkan diri ke dalam komunitas pembelajaran. Bisa dikatakan, pelaksanaan PAUD merupakan upaya untuk menyadarkan pada anak bahwa pendidikan pun bisa dilaksanakan dengan bermain. Penelitian mengenai Respon Masyarakat Terhadap Program Pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini Kelompok Bermain Al-Khoeriyah Desa Banjarharjo Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes yang dilakukan oleh Ardhianing Guspita (2010) mengatakan bahwa manfaat PAUD bagi masyarakat adalah dapat mengerti pentingnya PAUD, serta mempunyai dampak positif untuk perkembangan anak seperti kemampuan motorik sebagai bekal untuk jenjang lebih lanjut. Serta yang menjadi faktor utama dalama masyarakat untuk mendukung PAUD ini adalah Kepala Desa, Perangkat Desa, dan Tokoh Masyarakat. Stefan Koeberle, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia mengatakan bahwa anak-anak yang mendapat pendidik usia dini memperlihatkan perkembangan fisik, sosioemosional dan kognitif jauh lebih besar dari anak-anak yang tidak mendapatkan layanan tersebut. Secara global maupun di negara-negara Asia dan Pasifik, kelompok yang paling rentan tidak naik kelas dan putus sekolahadalah anak-anak pada tahun pertama sekolah dasar. Terdapat beberapa teknik yang lazim dipergunakan sebagai salah satu media dalam pelaksanaan hubunganlembaga pendidikan dengan masyarakat yang umum dan memungkinkan untuk dilaksanakan disekolah, yaitu: a. Siaran Radio Siaran radio sebagai sarana penyebaran informasi memiliki keunggulan dalam luasnya wilayah penyebaran informasi yang dapat dijangkau dalam waktu yang bersamaan.
b. Televisi TV lokal mempunyai keunggulan karena luasnya wilayah yang dapat dijangkau oleh siaran dan mampu menjangkau semua wilayah pedalaman/pedesaan serta cukup menarik.
c. Sticker dan Kalender Sticker yang berisikan pesan-pesan singkat dan promosi tentang sekolah dan posterposter menarik dan lucu merupakan media yang efektif untuk digunakan sebagai media penyebaran informasi.
d. Poster Media poster sebagai media penyebaran informasi akan sangat efektif untuk mencapai khalayak sasaran melalui distribusi dan penempatan yang sangat fleksibel. Adapun sasaran-sasaran poster adalah seperti masyarakat/ orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Tokoh masyarakat dan tokoh agama, institusi-institusi masyarakat seperti tempat pengajian, serta kantor pelayanan masyarakat (sekolah-sekolah dan kantor pendidikan di Kabupaten/ Kodya dan Kecamatan).
e. Dialog dengan Masyarakat Dialog langsung ini dapat dilakukan dengan orang tua murid, tokoh masyarakat dan atau tokoh agama serta tokoh pendidikan lainnya tentang program belajar dan program sekolah, lebih-lebih yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan baru yang diambil oleh pemerintah/sekolah, yang akan berakibat pada orang tua.
f. Kunjungan ke Rumah (Home Visit) Home Visit merupakan salah satu cara dalam melaksanakan hubungan sekolah dengan masyarakat/orang tua murid yang dapat mempererat hubungan antara sekolah dengan orang tua murid.
g. Partispasi Sekolah dengan Masyarakat Lingkungan Sekolah dapat berpartisipasi dengan masyarakat setempat, melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat umum, misalnya kerja bakti, gotong royong kebersihan lingkungan dan sebagainya.
Kesimpulan Untuk melibatkan masyarakat dalam peningkatan mutu sekolah maka harus ada yang berperan aktif dalam terutama pihak sekolah dalam menggugah perhatian masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan sebagainya terutama untuk bersama-sama berdiskusiatau bertukar pikiran untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi sekolah sambil memikirkan apa dan bagaimana seharusnya kegiatan dan program yang harus dilakukan.
Referensi Ningrum, Eka Sapti Cahya: Memaksimalkan Peran Humas di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Anonim;
Pendidikan
Anak
Usia
Dini
Pantas
Mendapat
Perhatian
Lebih;
http://www.worldbank.org/in/news/press-release/2012/11/05/indonesia-earlychildhood-learning-deserves-greater-attention diakses pada 18/04/15; 2012 Guspita, Ardhianing; SKRIPSI Respon Masyarakat Terhadap Program Pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini Kelompok Bermain Al-Khoeriyah Desa Banjarharjo Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes;2010