Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2007; Bali, 16 November 2007
SNSI07-051
PERANCANGAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH BISNIS PERTANIAN PADA SISTEM RURAL COMMUNITY ICT DI INDONESIA Sri Yulianto JP., Ssi, M. Kom Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRACT Geographical issues in conducting teaching and learning can be solved by implementing e-learning. Multimedia base elearning sustem can be a useful tool in conducting learning process such as training for managing agricultural business informtion. The implementation of IT in rural areas is influenced by the lack of electricity sources; communication networks and the population density. For this purpose, this paper explains a design of distance learning, its agricultural design and design of agricultural business service for a specific area. It is hoped that the design can increase the economic activity in the area and hence in natural scale. Keywords: Rural Community, E-Learning, Agricultural Business.
1. Latar Belakang Keterbatasan lokasi geografis dalam proses pembelajaran dan pelatihan secara berkesinambungan dapat diatasi dengan memanfaatkan internet dalam bentuk e-learning. E-learning merupakan perangkat lunak yang dibangun menggunakan framework halaman web dan informasi dalam bentuk multimedia, yaitu media tekstual, citra/gambar, audio dan video (Bazaios, 1997). E–learning adalah satu bentuk pembelajaran jarak jauh, dengan type edukasi antara instruktur/trainer dan peserta pembelajaran berada dalam waktu, lokasi dan keduanya tidak selalu sama. Pembelajaran jarak jauh memanfaatkan internet untuk melakukan akses terhadap materi pembelajaran, berinteraksi dengan substansi, instruktur dan peserta lainnya. Selama proses pembelajaran peserta akan dapat meminta layanan kebutuhan pengetahuan. Aplikasi e–learning dapat digunakan untuk edukasi yang bersifat formal maupun non formal. Penerapan sistem e–learning dapat dilakukan menggunakan tiga pendekatan, tergantung pada ketersediaan sumber daya dana, infrastruktur dan sumber daya manusia yang meliputi keahlian, pengetahuan dan atitude. Beberapa institusi menggunakan sistem berbasis web pada suatu jaringan komputer (internet dan intranet), sebagian lagi dengan penyediaan materi pembelajaran dalam bentuk CD atau perangkat lunak pembelajaran pada komputer stand–alone. Adapun tiga pendekatan utama penggunaan e – learning dalam edukasi adalah sebagai berikut : 1. Penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran konvensional tatap muka 2. Integrasi aktivitas online dalam pembelajaran konvensional 3. Pengiriman materi kursus secara online Pembelajaran jarak jauh merupakan proses pembelajaran yang mana peserta pembelajaran dan pengajar berada pada lokasi yang berbeda. Mekanisme ini membutuhkan teknik, metodologi dan desain pembelajaran spesifik serta perangkat teknologi informasi dan telekomunikasi lainnya. Pemanfaatan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) meliputi perangkat keras (hardware), pemrosesan (processing) dan sistem (system) yang digunakan untuk penyimpanan, pengelolaan, komunikasi dan berbagi data/informasi untuk masyarakat pedesaan. Secara fisik perangkat yang digunakan terdiri dari perangkat komputer, perangkat wireless, infrastruktur komunikasi dan perangkat lunak yang digunakan. Infrastruktur komunikasi yang digunakan meliputi jaringan internet, distribusi informasi melalui halaman web dan komunikasi seluler (Labelle, 2005). Pengembangan pemanfaatan TIK di wilayah pedesaan (rural community ICT) terutama di negara berkembang memiliki kendala dalam pengembangan jaringan dan keberlanjutan program. Hal ini dipengaruhi oleh keterbatasan jangkauan sumber daya listrik, sumber daya jaringan komunikasi kabel maupun seluler dan kerapatan penduduk yang berbeda (Guerazz, 2003). India menerapkan dan mengembangkan TIK pada lima bidang utama yaitu: ekonomi pertanian (agriculture), masyarakat pedesaan, penelitian dan edukasi, enterprise kecil menengah dan jaringan media komunikasi (Meera, 2004). Thailand menerapkan TIK untuk edukasi, komunitas Telecenter, komunitas Radio, PC dan internet biaya murah, Portal dan Back Office System dan internet untuk penyandang cacat (Koanantakool, 2003). Pakistan menerapkan TIK dalam bentuk Computerized Farm Guide (CFG) untuk meningkatkan pendapatan perkapita (Gross Domestic). Tujuan program ini adalah untuk diseminasi informasi agriculture bagi para petani (Abdullah, 2005). Malaysia meningkatkan produktifitas sektor agriculture dengan mempermudah akses informasi dari internet. Proyek pembelajaran akses informasi dari halaman web/internet pada para petani meliputi akses artikel utama agriculture, buletin agriculture, survei online, jaringan keanggotaan, sistem arsip, basisdata Pengetahuan dan mesin pencarian informasi ( Deraman dan Bahar, 2000). 297
Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2007; Bali, 16 November 2007
SNSI07-051
2. Desain Arsitektural Sistem Sejalan dengan konsepsi tersebut, diusulkan perancangan dan pembangunan perangkat lunak untuk pembelajaran jarak jauh berbasis multimedia untuk pengelolaan informasi bisnis pertanian dengan kelompok sasaran program adalah kelompok tani. Arsitektur umum rancangan sistem adalah sebagaimana pada Gambar 1. Sistem pembelajaran jarak jauh dibangun pada halaman web agar dapat dengan mudah diakses melalui jaringan internet dari manapun dan kapanpun oleh kelompok sasaran pengguna. Halaman web dibangun menggunakan data multimedia agar informasi dapat dengan mudah diterima oleh kelompok sasaran pengguna baik secara audio dan visual.
Instruktur Penyedia material Pembelajaran jarak jauh
Pengguna Kelompok Tani
Pengguna Kelompok Tani
INTERNET
Pengguna Kelompok Tani
Server Penyedia Layanan Pembelajaran jarak jauh Gambar 1. Gambaran Umum Penyediaan Layanan Pembelajaran Jarak Jauh Arsitektural umum sistem pembelajaran jarak jauh adalah sebagaimana dalam Gambar 2. Server pembelajaran jarak jauh berperanan sebagai penyimpan dan penampung material pembelajaran yang dibangun menggunakan protokol HTTP (Hyper Text Transform Protocol) dan CGI (Common Gateway Interface) sebagai web servernya. Mesin server terkoneksi melalui internet pada kelompok pengguna (yang mana setiap komputer pengguna terhubung dalam jaringan LAN) dan pengguna individual. Aplikasi pada PC pengguna dapat dibangun menggunakan berbagai tool yang memberikan kemudahan akses. Spesifikasi ketersediaan perangkat keras pengguna merupakan pertimbangan penting untuk menentukan tool apakah yang akan digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak pengguna (Bazaios.dkk, 1997). Proses bisnis pembelajaran adalah sebagaimana pada Gambar 3. Secara garis besar aplikasi sistem pembelajaran jarak jauh dikategorikan dalam 4 bagian, yaitu aplikasi layer pengguna pembelajaran, back–end, aplikasi layer penyediaan materi pembelajaran untuk pengajar/instruktur, aplikasi layer administrator sistem pembelajaran dan aplikasi pengelolaan basisdata pembelajaran. Media internet digunakan untuk akses dan pengiriman bahan pembelajaran jarak jauh bagi pengguna, pengajar/instruktur dan bagi administrator.
298
Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2007; Bali, 16 November 2007
SNSI07-051
` Server Basisdata dan Server Web Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Administrator Pengelolaan sistem/ aplikasi
Infrastruktur Jaringan Internet
Pengguna Layanan di lingkungan LAN ` Pengajar/Instruktur Penyedia Material Pembelajaran Jarak Jauh
`
`
`
Pengguna Layanan Dilingkungan PC
`
Gambar 2. Arsitektur Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Bisnis Pertanian
Gambar 3. Proses Bisnis Pembelajaran Jarak Jauh
3. Desain Layanan Sistem Layanan bisnis pertanian pada sistem dapat dibedakan menjadi tiga kategori yang meliputi : 1. TaniNet, layanan berbasis web untuk penyediaan informasi proses produksi, pola tanam dan jaringan informasi pemasaran bagi kelompok tani dalam lingkup bisnis pertanian, edukasi dan pelatihan serta diagnosis dan konsultasi. 2. UMKMNet, pelayanan bagi Usaha Kecil Menengah yang membutuhkan media pemasaran produk secara online dengan biaya yang sangat terjangkau. 3. KUDNet, pelayanan ini terintegrasi dengan TaniNet dan UKMNet, menyediakan layanan informasi dan logistik bagi kepentingan proses produksi dalam bisnis pertanian, pemasaran dan transportasi produk UKM. 299
Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2007; Bali, 16 November 2007
SNSI07-051
Desain layanan bisnis pertanian adalah sebagaimana pada Gambar 4.
konsultasi & diagnosis kelompok tani
TaniNet edukasi & pelatihan ppl kecamatan
KUDNet
pola tanam & musim
umkm UMKMNet
peringatan dini
portal jaringan pemasaran
bisnis pertanian
kud
Gambar 4. Desain Umum Sistem Bisnis Pertanian Berdasarkan kategori layanan pada sistem TaniNet, UMKMNet dan KUDNet, terdapat empat aktor yang berperanan sebagai pengguna dan penyedia layanan sistem Adapun keempat aktor tersebut meliputi : kelompok tani, petugas PPL (Petugas Penyuluhan Lapangan) Pertanian tingkat kecamatan, anggota dan pengurus KUD (Koperasi Unit Desa) dan anggota dan pengurus UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Use case TaniNet merupakan proses representasi dan visualiasi dari use case konsultasi & diagnosis, edukasi dan pelatihan, pola tanam & musim, dan peringatan dini dari hama penyakit. Use case KUDNet merupakan proses representasi dan visualiasi dari use case bisnis pertanian, jaringan pemasaran, dan portal. Use case UMKMNet merupakan proses representasi dan visualiasi dari use case bisnis pertanian, jaringan pemasaran, dan portal spesifik. Keseluruhan sub sistem dibangun secara terintegrasi dalam satu sistem bisnis pertanian yang digambarkan dalam bentuk use case sebagaimana pada Gambar 3. Aktivitas setiap aktor dapat didetailkan dalam diagram akitivitas. Relasional antara kelompok tani dan PPL Kecamatan adalah sebagaimana pada Gambar 5. Kelompok tani sebagai pengguna layanan sedangkan petugas PPL Kecamatan berperanan sebagai penyedia layanan dalam aplikasi TaniNet. Sumber daya data dan informasi TaniNet bersumber dari kolaborasi Departemen Pertanian dan Institusi Kependidikan. Tujuannya adalah untuk menjamin keberlanjutan operasional sistem. Sistem berikutnya adalah layanan yang disediakan oleh Koperasi Unit Desa (KUD) bagi anggotanya. Bentuk layanan yang tersedia adalah sebagaimana pada diagram aktivitas Gambar 6. Sumber daya data dan informasi KUD bersumber dari kolaborasi antara Departemen Pertanian, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, distributor komoditi pertanian dan dari UMKM lainnya. Tujuannya adalah untuk menjamin ketersediaan informasi yang sangat dibutuhkan oleh anggota KUD atau UMKM lain. Bentuk lain untuk memberikan jaminan bagi ketersediaan informasi adalah dengan adanya link pada semua KUD, UKM dan LKM. Relasional antara kelompok tani dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dan LKM (Lembaga Keuangan Mikro) diharapkan membuka peluang yang lebih luas bagi peningatan perekonomian lokal, yang pada akhirnya akan dapat berdampak pula terhadap perekonomian nasional. Bentuk layanan yang disediakan bagi kelompok tani adalah sebagaimana pada Gambar 6.
300
Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2007; Bali, 16 November 2007
kelompok tani
SNSI07-051
UKM
start
pilihan layanan
portal
bisnis pertanian
jaringan pemasaran
penyediaan bahan baku&tambahan komoditi
layanan pemasaran komoditi online
penyediaan peralatan produksi komoditi
jaringan distributor komoditi
link portal UKM
penyediaan transportasi komoditi
daftar harga pasar komoditi pertanian
link portal LKM
link portal KUD
end
Gambar 5. Aktivitas Penyediaan Layanan Pada Sistem TaniNet kelompok tani
PPL Kecamatan
start
pilihan layanan
kons ultasi&dia gnosis input permasalahan pertanian
edukasi&pelatihan
memilih materi edukasi
pengiriman permas alahan pertanian
download video edukasi
menerima jawaban dari PPL
pemutaran video edukasi
end
pola tanam & musim melihat pola tanam&mus im lalu melihat pola tanam&mus im sekarang melihat daerah lainnya
peringatan dini hama melihat hama musim lalu melihat prediks i hama musim sekarang melihat solusi terhadap hama
Gambar 6. Aktivitas Penyediaan Layanan Pada Sistem KUDNet
4. Kesimpulan Keberhasilan perancangan pembelajaran jarak jauh bisnis pertanian dilingkungan pedesaan ditentukan oleh beberapa faktor, yang meliputi rancangan sistem pembelajaran dan layanan, infrastruktur pendukung dan sumber daya pengguna. Rancangan sistem pembelajaran bisnis pertanian dibangun berdasarkan kebutuhan layanan disetiap daerah, rancangan infrastruktur dibangun berdasarkan ketersediaan spesifikasi sumber daya perangkat keras dan ketersediaan sumber daya manusia sebagai pengguna maupun operator.
301
Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2007; Bali, 16 November 2007
kelompok tani
SNSI07-051
KUD
start
pilihan layanan
bisnis pertanian
jaringan pemasaran
portal
layanan informasi bibit unggul
informasi distributor komoditi pertanian
link portal KUD
layanan informasi peralatan produksi
informasi suplier komoditi pertanian
link portal UKM
layanan informasi pupuk/obat
informasi pemasaran komoditi pertanian
link portal LKM
layanan informasi pengolahan pasca panen
daftar harga pasar komoditi pertanian
end
link portal komoditi pertanian
Gambar 7. Aktivitas Penyediaan Layanan Pada Sistem UKMNet
Daftar Pustaka [1] Abdullah Ahsan, 2005, Computerized Farm Guide : Using ICT for Better Dissemination of Agriculture Extension Information, International Symposium on Intelligent Information Technology in Agriculture, Beijing, China. [2] Bazaios A. dkk, 1997, Multimedia Architecture Offering Open Distance Learning Services over Internet, Computer Engineering and Informatics Department, School of Engineering, University of Patras [3] Deraman A.B dan Bahar A.K.S, 2000, Bringing the Farming Community Into the Internet Age :Case Study, Informing Science, Volume 3 No. 4, Universiti Kebangsaan Malaysia [4] Doherty Michael, 2003, Database Cluster for E Science, Data Management Group, CCLRC e-Science Centre, Rutherford Appleton Laboratory,Chilton, Didcot, Oxfordshire, OX11 0QX, United Kingdom. [5] Guerazz Stephane dkk, 2003, A Survey of Data Network Options for Rural Areas:A Business Model for Asynchronous Messaging, University of California at Berkeley [6] Koanantakool Thaweesak, 2003, ICT and Community Building in the Rurral Areas of Thailand, Community Building Forum Workshop, Brunei Darussalam. [7] Labelle Ricard, 2005, ICT Policy Formulation and e-Strategy Development, Asia-Pacific Development Information Programme, Elsevier, New Delhi [8] Meera Shaik.N., Anita Jhamtani dan D.U.M. Rao, 2004, Information And Communication in Agricultural Development : a Comparative Analysis of Three Projects from India, Agricultural Research & Extension Network. [9] Pye David, 2003, Using ICT to Increase the Effectivenes of Community – Based, a Non Formal Education for Rural People in Sub-Sahara Africa, Department of Professional and Curriculum Studies, National Foundation for Educational Research, Zambia. [10] Raab Robert T. dan Abdon Buenafe R., 2003, Distance education and eLearning for sustainable agriculture: lessons learned, Sustainable Development e – Learning Network [11] Songan Peter dan Alvin Yeo, 2006, Guidebook on Developing Community e-centers in Rural Community : Based on the Malaysian Experience, United Nations.Programme in Military English, Faculty of International and Business Studies, Budapest Business School Budapest, Hungary
302