Perancangan Media Promosi Wana Wisata Tanjung Papuma Jember Bagus Fuad Permana Jurusan Desain Produk, FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111,Telp/Fax (031) 5931147 ABSTRAK Wanawisata tanjung papuma dikelola oleh perum perhutani unit II Jawa Timur. Perum Perhutani mulai mengelola sektor wisata, khususnya wisata yang dekat dengan hutan untuk membantu perekonomian perhutani yang selama ini masih mengutamakan produksi kayu sebagai pemasukan utama. Hal ini dilakukan agar perum perhutani tidak hanya mengutamakan sektor produksi kayu yang dapat mengakibatkan hutan gundul. Untuk membantu keuangan perhutani, sektor pariwisata setidaknya menyumbangkan sekitar 30% pendapatan, namun saat ini 32 tempat wisata yang dikelola peru perhutani unit II Jawa Timur hanya menyumbangkan 0,5% pendapatan, masih sangat jauh untuk menjangkau target 30%. Agar sektor wisata ini rame didatangi wisatawan dan pendapatanya bertambah maka dibutuhkan sebuah strategi promosi wisata yang tepat dan terintegrasi sehingga banyak masyarakat lokal maupun luar yang mengenal serta mau berwisata ke tempat wisata yang dikelola perum perhutani (salah satunya adalah tanjung papuma yang menjadi tempat wisata unggulan bagi perum perhutani). Dalam membuat perancangan promosi wisata yang efektif maka dilakukan analisa-analisa untuk mengatasi permasalahan yaitu riset persepsi masyarakat terhadap wisata alam, khususnya wisata alam pantai di tanjung papuma, pemilihan target audiens, pengelompokkan segmentasi pasar, dan riset tentang output media promosi yang akan digunakan. Pencapaian tersebut akan disimpulkan untuk mendapatkan visual dan pemasaran yang tepat sesuai dengan pasar yang berpotensi. ABSTRACT Wanawisata Cape Papuma Perhutani office managed by the Unit II of East Java. Perhutani office began managing the tourism sector, especially tourism which is close to the forest to help the economy perhutani that still give priority to timber production as the main income. This is done so not only prioritize Perhutani office timber production sector that could lead to deforestation. To help finance perhutani, at least the tourism sector contributed about 30% of revenue, but currently 32 places managed tourism perum perhutani East Java II units contributed only 0.5% of revenue, is still very far to reach a target of 30%. In order for tourism sector is crowded haunt for tourists and its income increases needed a proper tourism promotion strategy and integrate so many local people and outsiders who know and want to travel to the resorts managed Perhutani office (one of which is Cape Papuma which became the leading tourist for Perhutani office). In making the design of an effective tourism promotion is carried out analytical work to overcome the problems that the research community's perception of nature tourism, especially nature tourism on the coast of Cape Papuma, the selection of the target audience, market segmentation, grouping, and research on the output media campaign that will be used. Achieving these will be concluded to get the right visuals and marketing in accordance with market potential.
KATA KUNCI ecotourism, nature conservation
PENDAHULUAN Latar Belakang Wana Wisata Tanjung Papuma merupakan salah satu wisata alam yang di kelola oleh Kesatuan Bisnis Mandiri, Agroforestry Ecowisata dan Jasa Lingkungan (KBM, AEJ) Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Perum Perhutani adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibawah naungan Departemen Kehutanan dan Kementrian BUMN, didirikan berdasarkan PP No, : 15 tahun 1972, diperbaharui dengan PP No. 2 tahun 1978, pada tahun 1999 dirubah dengan PP No. 36 tahun 1986 dan PP No. 53 tahun 1999. Pada tahun 2001 dengan PP No. 14 tahun 2001 Perum Perhutani diubah menjadi Perseroan Terbatas ( PT ) dan pada tahun 2003 dengan PP No. 30 tahun 2003, Pemerintah mengembalikan bentuk badan hukum Perhutani dari Perseroan Terbatas ( PT ) Perhutani, berubah kembali menjadi Perum Perhutani. Wilayah kerja Perum Perhutani Unit II Jawa Timur meliputi seluruh hutan negara yang berada di Propinsi Jawa Timur1. Selama ini Perhutani mengambil manfaat dari hutan ini dengan memanfaatkan produksi kayu, sedangkan ditengah tuntutan bahwa hutan harus menjadi lebih baik Perhutani semakin terbatas dengan sumber daya hutan yang semakin tipis akibat era penjarahan beberapa waktu yang lalu. Sekarang Perhutani lebih berharap pada produk-produk non-kayu, salah satunya adalah dengan memanfaatkan keindahan wilayah hutan dan sekitarnya untuk dijadikan objek wisata. Perum Perhutani sedang dalam fase penyesuaian diri karena semula bergerak di bidang pengelolaan hutan dan produksi kayu saat ini harus belajar banyak tentang bisnis Pariwisata2. Fenomena yang terjadi saat ini adalah pendapatan yang diperoleh perum perhutani unit II Jawa Timur dibidang pariwisata hanya 0,5% dari total keseluruhan pendapatan perum perhutani, untuk kedepanya sektor pariwisata ini diharapkan dapat menyumbangkan 30% pendapatan sehingga biaya operasional pengelolaan hutan tidak perlu lagi menjual hasil hutan yang berupa kayu, karena jika masih mengandalkan penjualan kayu maka sumber daya hutan di Indonesia ini akan semakin tipis3.
1
URL : http://www.unit2.perumperhutani.com/home/index.php?option=com content&task=view&id=5 &Itemid=6 akses 15 Oktober 2009 2
Murgunadi, Manager Pengembangan wisata KBM AEJ Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Deep interview. 2009
3
ibid
Tabel 1.1 pertimbangan penggunaan objek wisata Tanjung Papuma sebagai tema judul
Aspek Fisik
Papuma menyuguhkan pantai yang berbentuk Tanjung, ekosistem pantainya terjaga, kawasan pantai yang dikelilingi barisan bukit, berpasir putih, terdapat berbagai macam flora dan fauna, dan berbagai macam keunikan dibandingkan tempat wisata lainya
Aspek Alam
Indonesia kaya akan lokasi-lokasi alam yang indah tetapi banyak juga yang menjadikan lokasi alam ini sebagai tempat wisata dengan menambahkan pembagunan-pembangunan liar yang dapat merusak keindahan alam itu sendiri. Tanjung Papuma adalah salah satu pesona alam di Indonesia yang masih terjaga keaslianya, pengelolanyapun menjadikan tanjung papuma ini sebagai wisata alam atau ekowisata. Pengunjung yang datang tidak hanya menikmati keindahan alam saja tetapi juga ikut serta dalam upaya pelestarian alam
Aspek Ekonomi
Kekayaan alam Tanjung Papuma sangat banyak tetapi masih sedikit yang mengetahui Tanjung papuma. Saat ini penikmat wisata di Indonesia cukup banyak dan cenderung meningkat, hal ini merupakan sebuah peluang bagi pengelola untuk memperoleh keuntungan dari segi Ekonomi
Aspek-aspek diatas merupakan penjelasan tentang mengapa dipilih Tanjung Papuma sebagai objek wisata yang memerlukan sebuah pencitraan dan promosi agar dikenal oleh masyarakat luas. Indonesia terkenal memiliki banyak lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi, tetapi banyak juga yang belum tercitrakan dengan baik, salah satunya adalah wana wisata Tanjung papuma. Aspek diatas menunjukan keadaan Tanjung Papuma yang dinilai memiliki potensi untuk dijadikan lokasi wisata yang dikenal oleh banyak orang. Khusus di Jawa Timur sendiri ada banyak lokasi wisata pantai yang menarik, wana wisata tanjung papuma juga merupakan wisata yang dikembangkan oleh perum perhutani sebagai wisata alam atau ekowisata yang mendukung pelestarian alam. Untuk membandingkan Tanjung Papuma dengan objek wisata lainya maka berikut ini adalah tabel pembanding antara Tanjung Papuma dengan beberapa objek wisata pantai di Jawa Timur. Tabel tersebut akan menunjukkan perbedaan dan keunikan objek wisata pantai di Jawa Timur. Kawasan wisata Tanjung Papuma belum dipromosikan secara efektif ke masyarakat melalui media sehingga masih banyak wisatawan yang belum tahu akan keberadaan tanjung papuma. Tanjung Papuma mengalami penurunan jumlah pengunjung pada tahun 2006, dan kembali naik perlahan hingga tahun 2008. jumlah
pengunjung tanjung masih belum bisa kembali seperti tahun 2001, walaupun jumlah pengunjung mengalami penurunan, akan tetapi kontribusi pendapatan yang di hasilkan tanjung papuma terus meningkat setiap tahunnya. target kontribusi pendapatan yang di berikan Kesatuan Bisnis Mandiri AEJ untuk tanjung papuma merupakan yang tertinggi dibanding tempat wisata lain di jawa timur. Sementara ini pengelola masih mengandalkan ticketing, mengandalkan banyak pengunjung dan sebagainya, tetapi untuk kedepan pihak pengelola akan berupaya untuk membuat paket-paket wisata dengan berbagai macam sajian wisata untuk pengunjung yang datang sehingga pemasukan yang didapat akan lebih tinggi. Tujuan 1. Masyarakat luar daerah jember khususnya kota-kota besar mengenal potensi wana wisata tanjung papuma. 2. Wana wisata tanjung papuma di jadikan tujuan sebagai tempat untuk beristirahat dan berwisata alam yang tenang dan nyaman. 3. Agar wisatawan bisa lebih menikmati keindahan alam dan turut serta menjaganya. Masalah 1. Tanjung papuma memiliki kelebihan dan keunikan jika dibandingkan dengan wisata pantai lainya khususnya di Jawa Timur yang berpotensi untuk menghasilkan keuntungan di sektor ekonomi baik dari pengelola maupun penduduk sekitar Tanjung papuma. 2. Konsep ekowisata atau wisata alam yang digunakan perum Perhutani untuk mengelola objek wisata yang salah satunya adalah Tanjung papuma harus dikenalkan ke masyarakat karena ekowisata merupakan pilihan yang bagus untuk menikmati sebuah objek wisata dan sekaligus ikut menjaga kelestarian alamnya. 3. Akses menuju ke wana wisata Tanjung Papuma dari Surabaya cukup lama yaitu sekitar 7 jam perjalanan, Surabaya merupakan kota besar yang ada di Jawa Timur, sebagian besar penduduk Surabaya adalah masyarakat yang sering berwisata ke lokasi objek wisata khususnya Jawa Timur 4. Manajemen pengelolaan masih kaku, pengelola yang semula bekerja di area Hutan dan bisnis kayu setelah beralih ke pariwisata masih harus 4 menyesuaikan dengan bidang yang baru serta peraturan yang baru. 5. Investasi untuk pengembangan wisata Tanjung Papuma menurun, di tahun 2007 investasi yang diberikan sebesar 1,6 miliar tetapi untuk tahun 2008 turun 5 menjadi 1,2 miliar 6. Pendapatan yang dihasilkan masih mengandalkan dari ticketing dan Pondok 6 wisata. 7. Promosi yang dilakukan Perum Perhutani untuk mempromosikan objek wisatanya khususnya Wana wisata Papuma masih terlalu kecil jika 7 dibandingkan dengan objek wisata lainya di Jawa Timur. 4
Murgunadi, Manager Pengembangan wisata KBM AEJ Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Deep interview. 2009 5
ibid
6
ibid
7
ibid
8. Promosi yang digunakan Perum Perhutani seperti flyer, brosur, dan pameran masih kurang efektif karena penyebaranya tidak tepat sasaran, tidak konsisten, dan tidak didesain dengan baik. Media-media konvensional seperti flyer, brosur, dan poster jika peletakanya tidak tepat sasaran pada target audience yang ditentukan maka akan menjadi tidak efektif. 9. Pengunjung atau wisatawan yang datang ke wana wisata tanjung papuma 8 belum banyak, masih belum mencapai target yang sudah direncanakan . 10. Rencana Perum Perhutani unit II unit pariwisata KBM AEJ untuk membuat sebuah media promosi yang terintegrasi sampai saat ini belum Terealisasikan karena adanya ketidaksepahaman dengan pihak Corporate.9 Metodologi Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti karakteristiknya. Proses pengambilan sampel dari populasi dinamakan sampling. Diharapkan karakteristik pada sampel akan menggambarkan karakteristik populasinya, oleh karena itu diperlukan sampling dan besar sampel yang representatif. Teknik sampling yang digunakan untuk mencapai konsep desain adalah metode kualitatif dan kuantitatif, karena kedua pendekatan ini memerlukan proses berpikir rasional. Untuk metode kualitatifnya menggunakan wawancara (depth interview), yaitu wawancara dengan Manager Pengembangan Wisata KBM AEJ Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, Pengelola Pondok Wisata dan Wana Wisata Tanjung Papuma. Sedangkan untuk metode kuantitatifnya menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada target audiens. Kuisioner merupakan suatu alat untuk mengumpulkan data di mana pertanyaan-pertanyaan sudah terdapat di dalamnya secara terperinci dan lengkap. Kuisioner digunakan sebagai data kuantitatif yang mana data tersebut digunakan untuk mengetahui respon audiens sebagai salah satu pertimbangan di dalam perancangan promosi wisata Tanjung papuma. Keteranganketerangan diperoleh dengan mengisi daftar pertanyaan. Jika yang menuliskan isian ke dalam kuisioner adalah responden maka daftar pertanyaan itu disebut kuisioner. Sedangkan bila diisi oleh pencatat yang membawa daftar isian, maka daftar pertanyaan tersebut dinamakan schedule. Dari hasil kuisioner yang telah disebarkan kepada target audiens, maka dapat diambil data-data sebagai berikut : Jumlah responden : 100 responden Jenis kelamin : Laki dan Perempuan Usia : 19-24 tahun Pendidikan : Minimal SMA Pengeluaran per bulan : 750ribu-1 juta per bulan
Pembahasan Wana wisata tanjung papuma adalah salah satu wisata andalan yang dikelola perum perhutani unit II Jawa Timur, untuk mengenalkan wana wisata tanjung papuma kemasyarakat dibutuhkan strategi komunikasi yang tepat yaitu melalui promosi. Pada saat ini promosi merupakan strategi komunikasi yang paling dekat dan bisa diterima oleh masyarakat. Promosi juga mempengaruhi masyarakat dalam pengambilan keputusan, masyarakat akan mengambil keputusan dengan baik jika promosi yang digunakan berjalan efektif dan tepat sasaran pada target audiens yang dituju10. 8
ibid
9
Ibid.
10
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang kreatif. Gramedia pustaka. Jakarta. Hal. 92
4.1.2 Skema Promosi
Gambar 4.1 Skema problematik Dari skema diatas tujuan promosi yaitu untuk : 1. Mengenalkan Tanjung papuma ke masyarakat 2. Mengajak masyarakat khususnya target audiens agar tertarik untuk datang ke Wana Wisata Tanjung Papuma Tujuan promosi bermanfaat untuk : 1. Menarik perhatian masyarakat untuk datang ke wana wisata tanjung papuma 2. Menambah pendapatan tanjung papuma 3. Mensejahterakan masyarakat sekitar tanjung papuma 4. Upaya dalam pelestarian alam 5. Menjadikan tanjung papuma sebagai icon wisata alam pantai di Jawa Timur
Promosi yang sudah dilakukan perum perhutani unit II Jawa Timur KBM AEJ antara lain adalah : 1. Ikut pameran wisata di Jakarta dan Semarang 2. Flyer (berhenti di tahun 2004) 3. Brosur (berhenti ditahun 2004) Kegiatan promosi yang dilakukan perum perhutani unit II Jawa Timur untuk mengenalkan tanjung papuma masih terlalu minim, kalah jauh jika dibandingkan dengan objek wisata lain di Indonesia khususnya di Jawa Timur11, hal inilah yang menyebabkan tidak sampainya visi misi serta informasi mengenai keindahan wana wisata tanjung papuma ke masyarakat. Kesimpulan dari hasil penelusuran diatas adalah perum perhutani unit II Jawa Timur KBM AEJ sebagai pengelola wana wisata tanjung papuma yang menggunakan konsep ekowisata dalam menjual objek wisatanya belum bisa mengkomunikasikan visi misi serta produk wisata yang ditawarkanya dengan efektif. Komunikasi yang efektif yaitu dengan lebih mendekat ke masyarakat, menyasar target audiens yang tepat, menggunakan media yang tepat sebagai perantara penyampai informasi ke masyarakat, dan memberikan tawaran yang menarik kepada masyarakat. Komunikasi-komunikasi tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan strategi promosi yang baik. Konsep komunikasi yang digunakan yaitu menginformasikan tentang wana wisata tanjung papuma dengan pesona perpaduan alam sebagai value atau nilai yang dijual ke masyarakat khususnya Target Audiens. Pada konten komunikasi juga akan menginformasikan tentang keunikan lain tanjung papuma, biaya berwisata di tanjung papuma, event atau acara yang sedang diadakan di tanjung papuma, dan kegiatan wisata yang bisa dilakukan. Tujuan yang ingin dicapai yaitu agar wana wisata tanjung papuma dikenal masyarakat sebagai pantai yang menyenangkan dengan perpaduan alam yang indah untuk dijadikan tempat meluangkan waktu atau refreshing dan berkumpul bersama ditengah-tengah kesibukan dan aktifitas, serta pantai ekowisata yang harus dijaga kelestarianya agar tidak rusak. Setiap media promosi yang dibuat akan menonjolkan sisi kelebihan dan keunikan yang mewakili wana wisata tanjung papuma yaitu pesona perpaduan alamnya, hal ini dapat menarik perhatian masyarakat yang menjadi target audiens tanjung papuma untuk datang kesana karena penasaran dengan perpaduan alam apa yang disuguhkan. Kelebihan dan keunikan ini juga sesuai dengan aktivitas target audiens yang suka travelling, menikmati keindahan alam, dan berkumpul bersama teman-teman untuk mengisi waktu luang. Promosi yang dibuat juga akan mengkomunikasikan tentang informasi lain tanjung papuma.
11
Murgunadi, Manager Pengembangan wisata KBM AEJ Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Deep interview. 2009
4.3.5 Pencapaian keyword
Gambar 4.6 Bagan penelusuran keyword Definisi keyword Keyword yang telah dicapai adalah “Leisure with Nature”
Nature menganalogikan bahwa wisata alam tanjung papuma mempunyai kondisi alam yang alami dan didalamnya kaya akan keunikan-keunikan alam yang sangat indah. Wisatawan yang berkunjung ke tanjung papuma akan benar-benar merasakan kesegeran alam yang asli. Leisure mewakili karakter target audiens yang suka melakukan aktifitas diluar rumah ketika waktu luang, definisi leisure menurut George Torkildsen yaitu waktu yang tersisa sehabis bekerja (time left over after work) atau sebagai waktu luang setelah mengerjakan segala tugas social yang telah menjadi kewajiban. Dari pencapaian keyword diatas maka muncul beberapa alternatif kalimat yang akan dijadikan tagline wana wisata tanjung papuma. Variasi tagline : 1. “Papuma Refresh with Nature” 2. “Papuma Comfort Nature” 3. “To Attract Papuma” 4. “Pleasant Natura of Papuma” 5. “Pleasant beach Papuma” 6. “Papuma pleasant of beach” 7. “Papuma Mix Natura” 8. “Mixture Natura of Papuma” 9. “Leisure with Natura” 10. “Papuma beach Leisure for you” 11. “Adventure Papuma” 12. “Nature Adventure Papuma” Dari variasi tagline diatas maka diambil satu tagline yang akan dikomunikasikan pada target audiens, yaitu “Papuma beach Leisure for you”. Tagline ini memiliki makna waktu luang untuk kamu, maksud komunikasinya yaitu tanjung papuma merupakan pantai indah yang menarik untuk dikunjungi dalam mengisi waktu luang. Keterkaitan dengan keyword itu sendiri yaitu wana wisata tanjung papuma akan meyuguhkan wisata alami dengan pesona perpaduan alam yang indah bagi siapa saja yang meluangkan waktunya untuk berpetualang ke tanjung papuma. Komunikasi dengan tagline “Leisure for you” diharapkan mampu untuk menarik perhatian masyarakat khususnya target audiens agar datang ke wana wisata tanjung papuma untuk meluangkan waktu dengan melihat, menikmati, dan menjaga pesona alam serta keunikan yang ada di tanjung papuma kabupaten Jember. Karakter dari target audiens dewasa awal sendiri yaitu mereka melakukan aktifitas diluar rumah ketika waktu senggang seperti traveling ke tempat-tempat wisata yang masih alami. Bagaimana mengkomunikasikan konsep “Leisure with Nature” lewat output media promosi wisata, yaitu dengan menyampaikan image aktifitas apa saja yang bisa dilakukan wisatawan (target audiens) di wana wisata tanjung papuma. Aktifitas yang dilakukan anak muda ini bersifat interaksi terhadap alam tanjung papuma, sehingga target audiens yang melihat media promosi tanjung papuma memiliki pandangan atau bayangan berwisata ke wana wisata tanjung papuma dan tertarik dengan apa yang disajikan oleh tanjung papuma. Selain menyampaikan aktifitas kegiatan wisata, media promosi juga menyampaikan informasi yang dibutuhkan untuk berwisata ke tanjung papuma seperti fasilitas, biaya berwisata, keadaan alam, lokasi, dan lain sebagainya. Visual yang akan digunakan untuk menyampaikan konten tersebut mengacu pada positioning dari tanjung papuma, menentukan postioning yaitu berdasarkan karakter anak muda (target audiens). Tanjung papuma diposisikan sebagai pantainya anak muda, sebuah pantai dimana anak muda bisa bebas berekspresi seperti bersenangsenang mandi dilaut bersama teman-temannya, bermain pasir, mencari ikan diselasela bebatuan, memancing, berpetualang melintasi hutan, menikmati ikan bakar ditepi pantai dan lain sebagainya. Dengan positioning tersebut maka gaya desain yang dipakai yaitu mengadaptasi gaya desain pop (khususnya pada media cetak atau konvensional). Cirikhas dari gaya desain pop yaitu layout yang digunakan lebih bebas, warna lebih bervariatif, penambahan karakter ilustrasi sebagai penguat gaya desain
dan sebagai icon yang mewakili tema desain, font lebih ke modifikasi, dan penambahan elemen grafis sebagai pendukung. Media promosi yang digunakan untuk mempromosikan wana wisata tanjung papuma adalah : 1. Media Promosi Online : Website Web banner 2. Media Promosi Konvensional : Brosur Sticker Merchandise atau souvenir Poster Iklan majalah Banner dan stan pameran Creative media Penggunaan jenis media promosi diatas berdasarkan data yang diambil dari hasil kuisioner efektifitas tentang media promosi yang diketahui dan digunakan oleh masyarakat (target audiens). Media promosi Online Website Media website ini merupakan media promosi utama wana wisata tanjung papuma, karena media ini dapat menjangkau banyak orang, lebih tersegmen, dapat diupdate dengan cepat, dan informasi yang disajikan lengkap. Konten pada website wana wisata tanjung papuma yaitu : tentang perum perhutani unit II Jawa Timur, tentang wana wisata tanjung papuma, informasi mengenai fasilitas dan harga, event atau acara yang diadakan di tanjung papuma, galeri foto, cuplikan video, forum, link menuju website wisata lain yang dikelola perum perhutani unit II, contact person yang dapat dihubungi. Web banner Web banner berfungsi untuk memberikan akses untuk menuju ke website utama wana wisata tanjung papuma. Web banner akan dipasang di website perum perhutani, website east java tourism, website wana wisata yang dikelola perum perhutani, jejaring sosial seperti facebook, dll. Media promosi konvensional Brosur Brosur ini berisi sekilas tentang tanjung papuma, foto wana wisata tanjung papuma, informasi fasilitas dan infrastruktur, informasi harga tiket masuk dan pondok wisata, contact person, link ke website wana wisata tanjung papuma. Brosur ini nantinya akan disebarkan di pintu masuk wana wisata tanjung papuma, waktu pameran, dinas pariwisata, kampus, dan lokasi taget audiens biasa berkumpul.
Sticker Sticker merupakan alat promosi yang efektif karena mudah tersebar dan sifatnya yang menempel. Seseorang yang habis berwisata ke suatu tempat kemudian mendapatkan sticker dari tempat wisata tersebut biasanya langsung menempelkanya di mobil atau motor, sticker yang menempel tersebut akan dilihat dan dibaca oleh orang lain sehingga orang yang melihat sticker tersebut akan penasaran dan ingin mengunjunginya. Sticker wana wisata tanjung papuma ini akan disebarkan di pintu masuk atau loket pembayaran. Jadi
wisatawan yang datang ke wana wisata tanjung papuma akan mendapatkan brosur dan sticker secara gratis. Merchandise dan souvenir Merchandise ini dibagi dua yaitu ada yang diberikan secara CumaCuma pada pengunjung yang datang dan ada yang dijual didalam lokasi wisata. Untuk merchandise yang diberikan secara Cuma-Cuma lebih berupa souvenir kenang-kenangan, tetapi terdapat syarat tertentu untuk mendapatkanya seperti jika pengunjung membeli 10 tiket maka akan dapat satu gantungan kunci khas papuma, dan lain sebagainya. Merchandise yang dijual antara lain kaos, topi, mug, kerajinan tangan khas pantai(kalung, gelang, anting, bros) yang dibungkus dengan packaging, gantungan kunci, kain selendang, sandal, sarung ban mobil, dll. Poster Poster ini berisi image, logo, tagline, contact person, dan link ke website wana wisata tanjung papuma. Poster ini berfungsi untuk menarik perhatian orang agar mau melihat dan membaca informasinya, karena poster bersifat pasif akan tetapi memiliki ukuran yang besar (A3-A2) sehingga dapat menarik perhatian orang. Poster wana wisata tanjung papuma akan diletakkan di dinas pariwisata, lokasi tempat target audiens biasa berkumpul, terminal, bandara, stasiun, dll. Iklan majalah Seperti keterangan pada tabel 4.2 tentang kelebihan dan kekurangan dari media promosi maka dapat diambil kesimpulan bahwa media iklan majalah lebih efektif dibandingkan dengan yang lainya karena seleksi segmen lebih akurat, dipercaya, kualitas gambar dan cetakan baik, informasi berumur panjang, dan penerusan informasi cukup baik, hanya saja meletakkan iklan dimajalah lebih mahal daripada di surat kabar. Iklan majalah wana wisata tanjung papuma berisi komposisi image, logo, tagline, sedikit teks, contact person, link website, yang dikonsep seperti halnya iklan yaitu bersifat mengajak konsumen yang membacanya agar tertarik untuk datang ke wana wisata tanjung papuma. Banner Banner ini digunakan untuk pameran ataupun seminar tentang pariwisata. Banner diletakkan pada acara pameran, seminar, kampus, kantor dinas pariwisata, kantor informasi tanjung papuma, dan lain sebagainya. Creative media Media ini merupakan media yang lain daripada yang lain karena media ini dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian orang khususnya target audiens. Creative media lebih bersifat unik, nakal, dan aneh. Untuk membuat promosi dengan creative media dibutuhkan ide-ide gila yang dapat membuat orang kaget, tertawa, bahkan tertegun sehingga orang-orang khususnya target audiens akan mengingat objek yang membawa pesan lewat media ini dalam hal ini yaitu wana wisata tanjung papuma.
Tabel 4.5 Time line media promosi wana wisata tanjung papuma Bulan Media jan feb mar apr mei jun jul Online promotion Brosur Sticker Merchandise Poster Iklan majalah Banner Creative media 5.2. Aplikasi desain 5.2.1. Poster
Gambar 5.3 Desain poster
agt
sep
okt
nov
des
Desain poster yang telah melalui proses penyempurnaan dan pengolahan kembali. Konten pada poster tersebut adalah : foto keadaan pantai papuma yang digunakan sebagai background illustrasi seorang anak muda yang mengekspresikan kesenanganya dengan melompat-lompat di air teks headline “papuma”, keterangan lokasi, logo dan tagline, sub tagline “waktunya ke pantai”, dan website www.pantaipapuma.com Elemen grafis tambahan yaitu garis-garis diagonal dan percikan air Ukuran poster 25cm x 42cm Media poster ini akan diletakkan di papan mading kampus karena lokasi kampus merupakan tempat berkumpulnya target audiens sehari-hari, dan papan mading kampus merupakan media yang sering digunakan mahasiswa untuk melihat informasi. Poster ini juga digunakan sebagai elemen media pada pameran.
Gambar 5.4 contoh aplikasi penempatan poster 5.2.2. Brosur
Gambar 5.5 Desain brosur Konten informasi pada brosur antara lain : Sekilas tentang wana wisata tanjung papuma Lokasi wana wisata tanjung papuma Fasilitas yang disediakan wana wisata tanjung papuma Kegiatan wisata yang bisa dilakukan di wana wisata tanjung papuma Harga pondok wisata Peta wisata Contact person yang bisa dihubungi Media brosur ini berukuran 42cm x 22cm dengan jenis 4 lipatan, dan akan disebarkan di area kampus dikota besar seperti Surabaya, tempat hangout anak muda seperti kafe outdor, komunitas-komunitas urban, dan stasiun kereta api. Brosur juga akan disebarkan pada event-event yang diselenggarakan oleh pihak tanjung papuma seperti event pameran wisata. 5.2.3. Creative media
Gambar 5.6 Desain creative media Media ini merupakan media yang digunakan untuk menarik perhatian orang karena konsepnya yang unik dan dapat menimbulkan interaksi antara orang dengan media ini. Konsep creative media diatas adalah image seseorang yang sedang berendam dipasir akan tetapi pada bagian kepalanya dibuat lubang dan pada bagian belakang area yang lubang diberi cermin kaca, sehingga ketika ada orang yang melihat media ini maka seakan akan orang tersebut sedang berendam didalam pasir.
Untuk penempatanya akan ditempatkan di lokasi dimana biasanya target audiens berkumpul dan berlalu lalang, seperti di mall, bandara, dan stasiun. 5.2.4. Iklan majalah
Gambar 5.7 Desain iklan majalah Media iklan majalah diatas berfungsi untuk menyasar target audiens lewat kebiasaanya membaca majalah terutama majalah anak muda. Konsep dari iklan tersebut yaitu dengan menggunakan image halaman facebook yang berisi tentang seseorang yang sedang mengupload fotonya bersama teman-temanya ketika sedang berlibur ke wana wisata tanjung papuma, kemudian foto tersebut direspon dan dikomentari oleh teman-temannya yang lain. Facebook sendiri merupakan jejaring social yang sedang diminati oleh anak muda, apalagi mereka gemar sekali meng upload foto dan menyebarkan ke teman-teman yang lain. Iklan iklan majalah ini adalah 12cm x 19cm dan ditempatkan pada majalah anak muda yang sedang tren yaitu majalah “hai”, dengan spesifikasi iklan ½ halaman dalam (FC) kertas HVS.
5.2.5. Stiker
Gambar 5.8 Desain Stiker Stiker merupakan alat promosi yang efektif karena sifatnya yang menempel dimana-mana sehingga kemungkinan dilihat sangat besar. Stiker ini nantinya diharapkan akan menempel pada bagian mobil seperti stiker BNS, taman safari, jatim park, dan lain sebagainya yang saat ini banyak sekali menempel dibagian belakang mobil. Bahan untuk pembuatan stiker ini yaitu vynil putih yang dilaminasi glossy sehingga awet dan tahan terhadap air. Media ini diberikan gratis pada saat pengunjung membayar tiket di pintu masuk dan diberikan pada saat pameran wisata. 5.2.6. Merchandise (T-shirt dan topi)
Gambar 5.9 Desain kaos
Gambar 5.10 Aplikasi desain pada t-shirt dan topi
T-shirt dan topi merupakan media promosi yang akan dibagikan gratis pada 100 pengunjung even pameran wisata yang mendatangi stan wana wisata tanjung papuma. Strategi berpromosi lewat merchandise seperti t-shirt sudah sering ditemui dan terbukti efektif, contohnya adalah dagadu, jogger, dadung, kaos bali, kaos Lombok, dan lain sebagainya. Media ini juga diberikan secara gratis kepada 100 pengunjung pertama yang menggunakan fasilitas menginap di pondok wisata. 5.2.7. Banner
Gambar 5.11 Desain x-banner X-banner merupakan media pajangan yang berfungsi untuk menarik perhatian orang dikarenakan ukuranya yang besar. Banner akan berfungsi dengan baik jika didesain dengan bagus dan menarik, sebagai salah satu alat promosi pendukung maka banner ini akan digunakan pada stan pameran serta diletakkan di kantor perhutani dan pariwisata.
5.2.8. Website
Gambar 5.12 Desain website
Website merupakan media promosi utama dari wana wisata tanjung papuma, media yang berjenis online promotion ini lebih menyebar luas dan fleksibel, penyebaran tentunya lewat dunia maya dan butuh koneksi internet. Konten isi dari website ini lebih lengkap sesuai dengan kebutuhan dasar target audiens yang akan berkunjung ke tanjung papuma. Konten isinya adalah : Sekilas tentang papuma Informasi event-event yang diadakan di papuma Link menuju biro travel dan jasa transportasi Lokasi dan Geografi Objek wisata Peta wisata Kegiatan wisata Kuliner khas papuma Informasi biaya wisata Fasilitas Informasi harga pondok wisata Galeri foto dan video Forum untuk berkomunikasi Informasi contact person Alamat website tanjung papuma ini akan disebarkan lewat berbagai macam situs web khusunya adalah situs jejaring social seperti facebook dan twitter. Selain kedua situs jejaring social tersebut, alamat website ini akan dimasukkan pada situssitus dan forum-forum wisata seperti forum indobacpacker.com, matawisata.info, forum.lintascafe.com, juga bisa masuk ke website resmi Jember, perhutani, Jawa Timur, biro travel, blog-blog wisata, dan masih banyak lagi.
Gambar 5.13 Navigasi website papuma
PENUTUP Kesimpulan Dalam merancang media promosi wisata diperlukan adanya sebuah positioning yang tepat, hal ini dilakukan agar kita focus dengan konten yang mau kita angkat, apa yang mau dikomunikasikan, kepada siapa media ini dikomunikasikan. Hal ini bertujuan agar karya yang kita kerjakan jadi lebih fokus ke positioning yang sudah dikonsep. Untuk mencari positioning dibutuhkan riset terlebih dahulu, riset ini berfungsi untuk menggali atau mengeksplor data dari objek yang bersangkutan. Dalam perancangan ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : 1. Pemahaman mengenai fungsi dari media promosi itu sendiri, seorang desainer yang baik adalah desainer yang paham betul mengenai fungsi bukan hanya estetika grafis saja yang bagus. 2. Pemahaman dalam proses perancangan konsep visual yang benar. Karena seringkali banyak desainer yang meremehkan pembuatan sebuah desain, tanpa proses pencarian ide, skethcing, mereka kebanyakan langsung pada eksekusi digitalnya sehingga seringkali menghasilkan karya yang tidak sesuai. 3. Kita harus up to date tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan desain komuniksai visual, karena pada saat ini paradigma perilaku konsumen yang baru adalah ramah terhadap visual dan komunikasi. 4. Bahwa Integrated Marketing Communication saat ini lebih diandalkan daripada dominasi iklan TV dan koran. Saran Melalui perancangan media promosi wisata tanjung papuma ini diharapkan para desainer-desainer muda mulai mengerti jika desain komunikasi visual sangat dibutuhkan oleh banyak bidang usaha, termasuk pihak Perhutani unit II selaku pengelola wana wisata tanjung papuma yang masih tergolong awam terhadap industry pariwisata namun ingin sekali mempromosikan pariwisatanya agar masyarakat tahu bahwa tanjung papuma memiliki pesona alam yang menarik untuk dikunjungi, respon positif dari masyarakat akan membawa wana wisata tanjung papuma beserta perum. perhutani kearah tingkatan yang lebih profesional khusunya dibidang kepariwisataan. Banyak sekali industri-industri di Indonesia yang membutuhkan bantuan kita, sehingga kebutuhan akan desain di Indonesia suatu saat akan menyamai kebutuhan desain di negara-negara maju.
DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.unit2.perumperhutani.com 2. http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/18/14542387/kerusakan.lingkungan.di. bali.meluas 3. http://www.kompas.com/read/xml/2008/01/25/22140080/kearifan.lokal.danau.tob a.hilang 4. http://www.ekowisata.info/definisi_ekowisata.html 5. Murgunadi, Manager Pengembangan wisata KBM AEJ Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Deep interview. 2009 6. http://maps.google.com/maps?ll=-8.4388665,113.56784&z=14&t=h&hl=en 7. Puji Santoso, Agung, 2009, Baringtonia Tanjung Papuma, Jember 8. Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar - Dasar Pariwisata. Jogjakarta 9. Rakhmat, Jalaluddin, 2004. Psikologi komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya 10. Tripton, 2008. Marketing Strategic 11. Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia. Jakarta 12. Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang kreatif. Gramedia pustaka. Jakarta 13. Kartajaya, Hermawan, 2005, Attracting Tourists, Traders, Investors, Gramedia 14. Marketing mix edisi november. 2009. Connected Marketing. SWA Media Investindo. Jakarta