perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI PENUNJANG KAMPANYE ANTI PERDAGANGAN ANAK DI SURAKARTA
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Oleh : BAYU SETIAWAN C. 9507083
PROGRAM STUDI D III DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN Pengantar Karya Tugas Akhir Telah diterima dan disetujui oleh Panitia Tugas Akhir Pada tanggal, 28 Desember 2011
Panitia Penguji Ketua Sidang Tugas Akhir (…………………….)
Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D NIP. 196207081992031001 Sekretaris Sidang Tugas Akhir
(…………………….)
Esty Wulandari, S.Sos, M.Si NIP. 197911092008012015 Pembimbing Tugas Akhir I
(…………………….)
Drs. Bedjo Riyanto M.Hum NIP. 195811111989031001 Pembimbing Tugas Akhir II
(…………………….)
Andreas Slamet Widodo, S.Sn, M.Hum
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
” Jangan biarkan pohon yang tumbang Menutup jalan hidupmu Namun jadikan batang pohon tersebut commit to user Jembatan untuk menyebrang Menuju kehidupan yang lebih baik . ”
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Ayah dan Ibu yang terkasih dan tercinta. commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah Memberikan Berkat yang melimpah, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan judul PERANCANGAN PENUNJANG
MEDIA
KAMPANYE
KOMUNIKASI ANTI
VISUAL
PERDAGANGAN
SEBAGAI ANAK
DI
SURAKARTA. Tugas Akhir ini disusun guna mencapai gelar Ahli Madya Diploma III program studi D III Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar, tidak terlepas dari bantuan dari semua pihak baik dukungan semangat dan material dari lingkungan keluarga, lingkup kampus Universitas Sebelas Maret maupun dari para sahabat. Maka ungkapan rasa terima kasih serta segala penghargaan yang pantas untuk disampaikan kepada : 1. Drs, Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS. 2. Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D selaku Ketua Program Studi D III Desain Komunikasi Visual. 3. Drs. Bedjo Riyanto M.Hum selaku Pembimbing I yang senantiasa membimbing dan mengarahkan hingga selesainya Tugas Akhir ini. 4. Andreas Slamet Widodo, S.Sn, M.Hum Selaku Pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan hingga selesainya Tugas Akhir ini. 5. Jazuli Abdin Munib S.Sn selaku Akademis. commit to Pembimbing user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Umi Nurhuda Sari 7. Laksono W. dan Joko beserta staf Tata Usaha Fakultas Sastra dan Seni rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. 8. Teman-teman dan sahabat D3 Deskomvis angkatan 2007, yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. Banyak kekurangan yang dimiliki oleh penulis dalam pengerjaan Tugas Akhir ini untuk itu penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari anda.
Surakarta, Juli 2011
Penulis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
HALAMAN MOTO ....................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................
v
KATA PENGANTAR .................................................................................
vi
DAFTAR ISI ................................................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang ..................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................................................
3
C. Tujuan ...............................................................................................
3
BAB II IDENTIFIKASI DATA .................................................................
4
A. Data Produk.......................................................................................
4
1. Tinjauan Yayasan KAKAK ..........................................................
4
2. Data Fisik Yayasan KAKAK .......................................................
8
3. Struktur Organisasi .......................................................................
9
4. Perdagangan Anak ........................................................................
10
B. Target Market dan Audience.............................................................
27
1. Geografis ......................................................................................
27
2. Demo Grafis .................................................................................
27
3. Psikografis ....................................................................................
27
C. Komparasi .........................................................................................
28
1. PPAP SEROJA .............................................................................
28
2. Yayasan SARI ..............................................................................
40
BAB III Konsep Perancangan ...................................................................
51
A. Konsep Karya ....................................................................................
51
B. Konsep Perancangan .........................................................................
53
1. Strategi Kreatif ............................................................................. commit to user
53
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Strategi Konsep.............................................................................
54
3. Strategi Visual ..............................................................................
55
C. Media Perancangan ...........................................................................
63
BAB IV VISUALISASI KARYA ...............................................................
81
A. Media Lini Atas ................................................................................
81
B. Media Lini Bawah .............................................................................
84
C. Stationary ..........................................................................................
93
D. Merchandise ......................................................................................
97
BAB V PENUTUP .......................................................................................
102
A. Kesimpulan .......................................................................................
102
B. Saran..................................................................................................
103
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
ix
PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI PENUNJANG KAMPANYE ANTI PERDAGANGAN ANAK DI SURAKARTA Bayu Setiawan1 Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum2 Andreas S Widodo, S.Sn., M.Hum3
ABSTRAK 2011. Adapun permasalahan yang diangkat adalah bagaimana mengatasi masalah sosial yang tengah marak terjadi di masyarakat yaitu masalah yang menyangkut perdagangan anak. Perdagangan anak merupakan masalah yang serius karena apabila tidak segera ditangani bisa merusak generasi penerus bangsa terutama generasi anak muda kota Surakarta. Untuk mengatasi masalah perdagangan anak diperlukan satu gerakan atau langkah pencegahan yang mampu mengajak masyarakat untuk ikut peduli dan memerangi masalah perdagangan anak agar teman, kerabat, atau anggotanya tidak menjadi korban perdagangan anak. Yayasan Kakak merupakan satu yayasan sosial di kota Surakarta yang peduli terhadap masalah perdagangan anak beberapa langkah yang dilakukan oleh yayasan Kakak meliputi sosialisasi kepada masyarakat supaya mengerti akan dampak perdagangan anak dan masalah yang timbul karenanya. Untuk mensosialisasikan programnya yayasan kakak melakukan pendekatan kepada anak-anak melalui dongeng boneka, lomba menggambar, lomba membuat yel-yel dengan tema perdagangan anak, Dan memberi pengarahan kepada anak-anak agar mereka tidak menjadi korban. 1
2 3
Mahasiswa, Jurusan DIII Desain Komunikasi Visual dengan NIM C 9507083 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
langkah- langkah atau metode perancangan yang digunakan untuk membuat rancangan penunjang kampanye anti perdagangan anak : 1. Melaksanakan kunjungan dan observasi langsung serta menyimpulkan dari observasi tersebut selain itu juga dilengkapi berbagai informasi dari Yayasan atau lembaga yang menangani masalah perdagangan anak. 2. Merancang dan membuat material media promosi atau iklan atas dasar konsep yang sesuai dengan tema dan target market dari kampanye tersebut. 3. Memilih media iklan atau promosi dan penempatanya yang tepat agar strategi promosi yang dilakukan dapat mengenai sasaran, terlebih mengenai semua lapisan masyarakat. Simpulan dari strategi perancangan media promosi penunjang kampanye anti perdagangan anak ini ialah. Melalui media komunikasi visual diharapkan mampu mengenalkan lebih detail lagi akan bahaya dan dampak dari perdagangan anak dan masyarakat lebih waspada agar tidak menjadi bagian dari korban. Melalui iklan-iklan yang dipasang di jantung kota yang banyak dilihat oleh orang di maksudkan masalah ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Sehingga masyarakat lebih peduli pada masalah ini dan ikut membantu pencegahannya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Masalah moral yang tengah di hadapi bangsa Indonesia saat ini adalah ramainya kasus perdagangan anak. Di Indonesia sendiri sudah ada banyak kasus perdagangan anak, faktor ekonomi yang erat kaitannya dengan kemiskinan juga karena faktor gaya hidup yang menjangkiti anak-anak tanpa bekal pendidikan yang baik merupakan pemicu terjadinya banyak perdagangan anak di Indonesia, Seiring berkembangnya kehidupan sosial di Indonesia maka krisis moral ini semakin meningkat terutama di kota-kota besar. Perdagangan anak adalah suatu kegiatan mencari, mengirim, memindahkan, menampung, dan mempekerjakan anak, dengan cara menculik, menipu, memperdaya korban, menyalah gunakan dan memanfatkan ketidaktahuan, dengan tujuan eksploitasi korban. Mungkin karena kurangnya ketegasan
pemerintah dalam menanggapi masalah ini dan rasa kesadaran
masyarakat terhadap sesama begitu kurang sehingga masalah yang sangat serius ini hanya dipandang sebelah mata saja kurangnya sosialisasi pada masyarakat miskin dan lemahnya moral masyarakat menjadikan masalah ini begitu sulit dihilangkan. Berbagai kasus eksploitasi anak juga semakin marak di Kota Surakarta. 75 % dari angka kasus eksploitasi anak merupakan korban perdagangan anak. Berdasarkan data sebuah LSM yang peduli pada masalah perlindungan anak di Surakarta mencatat angka yang sangat mengejutkan dalam kurun waktu 2005-2009 commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
jumlah kasus yang melibatkan eksploitasi seksual dan kekerasan seksual pada anak ada 111 kasus. 68 kasus eksploitasi seksual anak dan 43 kasus yang melibatkan kekerasan seksual pada anak. Yayasan KAKAK adalah LSM yang peduli pada masalah anak dikota Surakarta yang mengategorikan korban usia anak yakni mereka yang berusia 14 hingga 17 tahun, dan rata-rata korban anak di wilayah Surakarta merupakan pelajar dari SMP hingga SMA. Untuk wilayah Eks Karisidenan Surakarta, kota Surakarta menempati urutan teratas angka korban eksploitasi anak, disusul kemudian Wonogiri dan Sragen, pencegahan yang telah digagas oleh yayasan KAKAK adalah dengan cara melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Sekolah di dorong untuk membuat sistem agar korban tidak dijadikan pihak yang terus disalahkan. Selama ini, beberapa sekolah ketika terdapat kasus pornografi anak yang melibatkan peserta didiknya, cenderung memvonis sepihak pada anak, bukan lagi memberi dukungan moril. yayasan KAKAK pernah mendampingi dua kasus pornografi anak, mereka justru dikeluarkan. Sekolah hanya memikirkan reputasi nama baik sekolah tanpa melihat penyebab kasus itu muncul. Padahal sekolah memiliki peranan yang potensial untuk melindungi anak dari eksploitasi yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab melalui pendidikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana merancang media komunikasi visual yang menarik dan komunikatif untuk mendukung kampanye gerakan sosial masyarakat anti perdagangan anak agar dapat meminimalisir ekploitasi terhadap anak? 2. Bagaimana menentukan media penunjang kampanye anti perdagangan anak yang tepat, efisien dan komunikatif agar lebih mudah diterima masyarakat?
C.Tujuan 1. Merancang media komunikasi visual yang menarik dan komunikatif untuk mendukung kampanye gerakan sosial masyarakat anti perdagangan anak agar dapat meminimalisir eksploitasi terhadap anak. 2. Menentukan media penunjang kampanye anti perdagangan anak yang tepat, efisien dan komunikatif agar lebih mudah diterima masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
BAB II IDENTIFIKASI DATA A. DATA PRODUK
1. Tinjauan Yayasan KAKAK Anak sebagai generasi muda penerus bangsa di masa depan harus mendapatkan manfaat dari semua jaminan hak asasi manusia yang tersedia bagi orang dewasa. Hak anak harus diperlakukan dengan cara yang memajukan martabat dan harga dirinya, yang memudahkan mereka berinteraksi di dalam masyarakat. Anak tidak boleh diberikan siksaan, perlakuan atau hukuman yang kejam dan tidak manusiawi, pemenjaraan atau penahanan terhadap anak merupakan tindakan ekstrim yang terakhir. Perlakuan hukum terhadap anak harus berbeda dengan perlakuan hukum terhadap orang dewasa. Anak harus mendapatkan perlindungan hukum dalam rangka menumbuhkan kondisi fisik dan psikologis yang baik dan normal serta dapat berkembang. Terhadap setiap pelanggaran terhadap hak asasi anak harus ditegakan secara profesional tanpa pandang bulu. Di butuhkan sebuah gerakan atau organisasi yang peduli atau memperhatikan masalah perdagangan anak ini agar kasus ini tidak berlarut-larut.
Yayasan KAKAK adalah sebuah lembaga sosial masyarakat yang peduli dengan masalah perdagangan anak didirikan pada 23 juli 1997 oleh sekelompok commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
orang yang mempunyai kepedulian yang besar terhadap masalah anak yaitu Bapak Agus Pambagio, Ibu Dewi Rahmawati, Ibu Emmy LS, Ibu Ira Puspadewi, Bapak Irwanto, Bapak Muhammad Yani, Ibu Nafsiah Mboi, Bapak Sudaryatmo, Ibu Tini Hadad, Bapak Widjanarko ES dan Bapak Widodo.
Yayasan KAKAK juga
melakukan perlindungan hukum pada korban perdagangan anak, dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa korban perkosaan adalah beresiko terhadap prostitusi. Karena beberapa hal diantaranya adalah karena mereka merasa sudah terlanjur tidak perawan lagi, merasa bahwa dirinya tidak suci, sehingga menjadikan mereka terjun ke dunia prostitusi. Banyak hal yang telah dilakukan sebagai usaha untuk terwujudnya perlindungan terhadap anak walau ternyata hasil yang dicapai belum maksimal.
Tujuan Organisasi
Memperjuangkan terpenuhinya hak-hak anak, khususnya anak sebagai konsumen dan anak sebagai korban eksploitasi seksual melalui pendidikan, advokasi dan pelayanan agar anak yang menjadi korban tidak merasa kehilangan hak-haknya sebagai anak bangsa.
Sebagai sebuah lembaga sosial masyarakat yang bergerak di bidang perlindungan anak Yayasan KAKAK memiliki visi dan misi sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
VISI Yayasan Kakak
Menciptakan masyarakat indonesia yang memenuhi hak-hak anak yaitu hak kelangsungan hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi, dengan berdasarkan pada nilai-nilai kepentingan terbaik untuk anak dan non diskriminasi.
MISI Yayasan Kakak
Memberdayakan masyarakat agar mampu menjamin ; o
Kelangsungan hidup anak
o
Tumbuh kembang anak
o
Perlindungan terhadap anak
Menciptakan kesempatan bagi anak agar dapat mengaktualisasikan potensi diri secara optimal. Mewujudkan Yayasan Kakak yang profesional, independen dan mandiri. Melakukan advokasi terhadap berbagai kebijakan agar berpihak pada anak.
Peran Strategis Yayasan Kakak
Dalam rangka mandat, visi, misi dan tujuan tersebut. Yayasan Kakak ingin menjadikan dirinya sebagai “Agent of Social Change” dengan peran-peran strategis :
1. Community Organizer, dengan fungsi :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
Memperkuat akses terhadap sumberdaya, penguasaan informasi dan organisasi masyarakat.
2. Facilitator, dengan fungsi :
Memfasilitasi proses belajar masyarakat dan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kemampuannya mengatasi masalah.
3. Advocator, dengan fungsi :
Mendorong terjadinya perubahan-perubahan kebijakan yang lebih berpihak pada kepentingan dan hak-hak anak.
4. Researcher, dengan fungsi:
Melakukan penelitian-penelitian kritis yang mampu mendorong terbangunnya ilmu
pengetahuan
masyarakat,
dan
berguna
mengembangkan model pendidikan maupun advokasi.
commit to user
untuk
mendukung
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
2. Data Fisik Yayasan KAKAK
Alamat
: Jl. Flamboyan dalam 01.
Purwasari, Surakarta
Telepon
: 0271-720292
Email
:
[email protected]
Website
: www.kakak.org
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
3. Struktur Organisasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
4. Perdagangan Anak ( child trafficking ) a.
Pengertian
Perdagangan
anak
adalah
Suatu
kegiatan
rekrutmen,
transportasi,
pemindahan, penyembunyian, atau penerimaan seorang anak untuk tujuan eksploitasi, baik didalam maupun antar Negara. Eksploitasi mencakup, tetapi tidak terbatas pada prostitusi anak, pornografi anak dan bentuk lain dari eksploitasi seksual, pekerja anak, kerja paksa atau pelayan, perbudakan atau praktek lain yang menyerupai perbudakan, penghambaan, pemindahan atau penjualan oragan tubuh, penggunaan aktifitas terlarang atau tidak sah dan keikut sertaan dalam konflik bersenjata. ( Asian Guidelines )
Anak adalah seorang yang berusia di bawah 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan ( Undang-undang No. 23Tahun 2002 tentang perlindungan anak )
b. Kategori Wilayah dalam Perdagangan Anak
1. Sending Area ( Daerah Pengirim )
Yaitu merupakan daerah asal dari anak korban trafficking.
2. Transit Area ( Daerah Persinggahan sementara )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
Merupakan tempat penampungan sementara sebelum anak dikirim kedaerah tujuan.
3. Receiving Area ( Daerah Tujuan )
Yaitu tempat akhir dimana korban di bawa untuk di eksploitasi baik secara fisik maupun seksual.
Dalam kasus perdagangan anak perpindahan antar wilayah yang dimaksud minimal adalah antar kabupaten.
Kasus perdagangan anak merupakan kejahatan yang terorganisir bukan perorangan . Sehingga dalam kejadian nyata biasanya anak- anak direkrut atau diajak bekerja atau bahkan diculik dari daerahnya ( atau disebut dengan daerah pengirim/ sending area ). Kemudian dikirim ke daerah lain sebagai tempat persinggahan yang diterima oleh orang lain didaerah persinggahan tersebut ( disebut dengan persinggahan/ transit area ). Sebelum dikirimkan ke daerah yang diinginkan pelaku ( disebut dengan daerah tujuan atau penerima/ destination/ receiving area ).
c.
Tujuan Perdagangan Anak:
1. Eksploitasi ekonomi 2. Eksploitasi seksual 3. Dilibatkan dalam perdagangan narkoba commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
4. Transplantasi organ tubuh
Eksploitasi : memanfaatkan seseorang secara tidak etis demi kebaikan atau keuntungan seseorang.
Transplantasi : pengambilan organ tubuh.
d. Penyebab Terjadinya Perdagangan anak:
Kemiskinan yang menyebabkan anak ingin membantu keluarga bekerja Pendidikan rendah/ putus sekolah Akibat konflik Yatim piatu Kurangnya informasi tentang trafficking Terjerat hutang Perilaku konsumtif/ bergaya hidup mewah Kehancuran keluarga ( broken home ) Terbatasnya kesempatan kerja Tidak tegasnya penegak hukum terhadap pelaku
e. Pekerjaan yang dilakukan oleh korban perdagangan anak:
Pembantu rumah tangga Pekeja seks komersial/ PSK commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
Buruh pabrik Buruh perkebunan Pengamen Pengemis Office boy Kawin kontrak Penghibur café Pelayan restoran Pengedar narkoba
f. Dampak pada korban:
1. Dampak fisik:
Luka Cacat fisik Kehilangan organ tubuh Sakit bagian tubuh Kerusakan organ reproduksi Kehamilan di luar nikah Tertular HIV dan AIDS Kematian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
2. Dampak psikologis
Trauma Merasa bersalah Depresi ( tertekan dan ingin bunuh diri ) Paranoid ( curiga pada orang lain ) Merasa kehilangan harga diri dan tidak PD Ketakutan Kehilangan kontrol atas diri
3. Dampak sosial
Mendapat stigma/ label negatif dari lingkungan tempat tinggalnya. Di tolak keberadaannya / di kucilkan oleh masyarakat Sulit untuk bersosialisasi degan masyarakat
g. Anak yang berpotensi menjadi korban
Anak jalanan Anak yang dilacurkan atau korban eksploitasi seksual Anak yang berasal dari keluarga miskin Anak yang berpendidikan rendah atau putus sekolah Anak korban kekerasan dalam rumah tangga commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
Anak yang kecanduan narkoba Anak remaja yang sedang mencari pekerjaan Anak yang hidup merantau Anak yang lahir di luar nikah Anak yang terpisah dari orang tua dan keluarga
h. Pelaku perdagangan anak baik secara langsung atau tidak langsung
Orang yang melakukan dan membantu proses perekrutan, penampungan, pemindahan , pengiriman, dan pengangkutan terhadap korban.
( rekruter, tekong, sponsor, calo, makelar, dan sebagainya )
Orang
yang
melakukan
dan
membantu
penyekapan,
penipuan,
penculikan, penjeratan hutang, ancaman dan kekerasan terhadap korban.
( agen tenaga kerja, germo, bos besar, PT, dan sebagainya )
Orang yang melakukan eksploitasi terhadap korban.
( majikan, germo, bos, dan sebagainya )
Orang atau kelompok yang terlibat dalam pembuatan dokumen palsu ( pemalsuan nama, pemalsuan umur, alamat, status perkawinan )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
termasuk yang memberikan keterangan palsu untuk pembuatan dokumen tersebut. Orang yang menghalangi proses proses pengusutan tindak pidana perdagangan orang termasuk menyembunyikan atau membantu pelaku menghindari tuntutan hukum.
i. Cara kerja pelaku Traffiker:
Dalam melakukan aksinya biasanya calon korban:
Di janjikan kerja di dalam dan di luar negeri dengan gaji yang besar Di janjikan menjadi anak asuh, di sekolahkan dan dipelihara Dengan cara kawin kontrak Di culik lalu di jual dengan tujuan eksploitasi Melakukan bujuk rayu kepada remaja yang berada di pusat-pusat perbelanjaan atau mall
j. Perlindungan hukum untuk korban trafficking:
Pelaku perdagangan orang bisa dijerat dengan menggunakan undang- undang PPTO No 21 tahun 2007 yang menyebutkan ketentuan pidana secara terperinci sesuai dengan bentuk kejahatan dan peran yang di ambil oleh pelaku. Tetapi secara garis besar bentuk pidana yang ditatapkan adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
Bagi orang yang terbukti melakukan tindak pidana perdagangan orang diancam hukuman paling singkat 3 ( tiga ) tahun dan paling lama 15 ( lima belas ) tahun dan denda paling sedikit Rp 120.000.000,- dan paling banyak Rp 600.000.000,Untuk korban meninggal maka ancamannya menjadi lebih berat, pidana penjara minimal 5 tahun dan paling lama seumur hidup, dan denda paling sedikit Rp 200.000.000,- dan paling banyak Rp 5.000.000.000,-
k. Penanganan pada anak yang menjadi korban/ saksi :
Pendampingan korban dengan tenaga hukum, medis dan psikologi Merahasiakan identitas korban Perlindungan anak dalam bentuk pemenuhan hak-haknya Rumah aman/ shelter Rehabilitasi fisik ( kesehatan ), psikis ( kejiwaan ), ekonomi dan sosial Pemulangan dan reintegrasi
l. Upaya pencegahan
Peningkatan pendidikan warga Keluarga ( penguatan fungsi keluarga ) Penyediaan lapangan pekerjaan di daerah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
Penyebar luasan informasi kepada keluarga, masyarakat dan pemerintah desa/ kelurahan o Sosialisasi nilai- nilai o Sosialisasi hak anak o Sosialisasi mengenai trafficking o Sosialisasi sangsi hukum terhadap pelaku trafficking
Pengembangan system kontrol dan laporan kasus ditingkat desa Pengembangan sistem perlindungan anak di tingkat desa atau kelurahan
m. Tips menghindari agar tidak jadi korban trafficking:
Jangan mau diajak bekerja walaupun dijanjikan dapat uang banyak Menolak ajakan bepergian dengan orang yang tidak dikenal Menolak bila diajak untuk memalsukan identitas diri Hindari berpergian seorang diri Jangan mau bila usia dipalsukan atau dituakan dari usia sebenarnya Memberikan informasi nama dan alamat orang yang mengajak kita pergi kepada orang tua atau keluarga Memberikan informasi alamat dan tujuan bila bepergian pada orang tua Jangan mau dipaksa bekerja oleh siapapun termasuk kerabat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
n. Tempat – tempat pengaduan kasus perdagangan anak
Pusat Pelayanan Terpadu ( PPT ), misalkan pusat pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan anak [ P2TP2A ], untuk wilayah Surakarta ada PTPAS Lembaga Perlindungan Anak ( LPA ) Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI Pusat maupun KPAI Daerah ) Rumah Sakit Daerah Youth center – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia ( PKBI ) LSM terkait yang menangani, ( di Surakarta : Yayasan KAKAK, SARI, SEROJA, LS KABINA ) Kepolisian: Unit pelayanan perempuan dan anak ( UPPA ); Ruang pelayanan khusus ( RPK ) Dinas Pemberdayaan Perempuan atau Dinas Sosial Children Center Telepon Sahabat Anak 129 ( TESA 129 ) Hotline Nasional: 021-129
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
o. Bagan penanganan kasus
Melaporkan kasus ke pelayanan terpadu diwilayah tersebut
Peran serta Masyarakat
Pelayanan Terpadu
Pelayanan Untuk Perempuan dan Anak
Identifikasi kasus ( perdagangan Orang / bukan ) Rehabilitasi ( penyembuhan )
Bantuan Hukum
Reintegrasi (pengembalian kepada masyarakat
Pemulangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
5. Makna Logo
Logo yayasan kakak menggunakan logo yang sederhana hanya berupa logo dengan bentuk dasar huruf atau logo font, desain ini bertujuan agar lebih mudah diingat masyarakat. pada mulanya logo kakak merupakan sebuah kepanjangan dari Kepedulian Untuk Konsumen Anak, setelah itu KAKAK tidak lagi menjadi sebuah singkatan karena kasus yang dihadapi Yayasan KAKAK tidak hanya pada masalah konsumen anak saja kemudian berubah menjadi „KAKAK‟ Atau orang yang lebih dewasa dari anak – anak, dan kata „KAKAK‟ dijadikan logo oleh Yayasan KAKAK. Logo Yayasan KAKAK menggunakan kata „KAKAK‟ dengan font dasar comic sans yang sedikit mengalami perubahan, type font ini digunakan agar terkesan seperti tulisan tangan anak-anak karena Yayasan ini menangani masalah anak-anak dan warna dasar logo yang digunakan oleh Yayasan KAKAK adalah warna ungu yang diartikan sebagai kesedihan dari anak- anak atau melankolis atau juga penyayang, suasana kesedihan lebih dikuatkan lagi dengan garis lengkung yang ada dibawah tulisan KAKAK yang menyerupai raut muka yang sedang bersedih.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
6. Promosi/ Iklan Kakak Iklan adalah merupakan sebuah proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan
bagi pihak
pembuat iklan. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, sikap, kepercayaan, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek. Tujuan periklanan ini bermuara pada upaya untuk dapat memepengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk yang ditawarkan. Kata “iklan” sendiri berasal dari bahasa yunani yang berarti upaya menggiring orang pada gagasan. Adapun pengertian secara komprehensif atau luas adalah semua bentuk aktifitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang ataupun jasa secara nonpersonal melalui media yang dibayar oleh sponsor tertentu ( durianto,dkk,2003 ) a. Media promosi yang digunakan Yayasan KAKAK. 1. Media cetak Untuk mensosialisasikan gerakan anti Perdagangan Anak Yayasan kakak menggunakan media cetak sebagai media promosi yaitu dengan memuat siaran pers di Koran yang beredar di Surakarta di antaranya Suara Merdeka, SOLOPOS, Kompas, Radar Solo, Jawa Pos, Selain itu juga menggunakan media cetak yang lain seperti: poster, leflet, spanduk, stiker, selebaran,dll
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
2. Media elektronik Selain menggunakan media cetak untuk mempromosikan kampanye Yayasan KAKAK juga menggunakan media elektronik, Radio, TV, Internet. Kegiatan Yayasan KAKAK sering diliput di TV Swasta maupun Nasional diantaranya TATV dan TRANS TV. Kakak juga menggunakan media elektronik Radio melalui acara talk show yang mengangkat tema perdagangan anak di PTPN FM setiap hari kamis jam 10 – 11 pagi, untuk lebih menunjang programnya Yayasan KAKAK juga punya alamat website di www.kakak.org agar masyarakat lebih mengenal Yayasan KAKAK.
b. Metode sosialisasi Yayasan KAKAK memiliki cara-cara tersendiri untuk membagi informasi kepada khalayak masyarakat selain menggunakan media iklan cetak atau elektronik Yayasan KAKAK juga menggunakan metode-metode yang lebih bersifat sosial diantaranya: Sosialisasi dengan metode cerita, yaitu dengan cara dongeng boneka tangan yang mengangkat cerita tentang perdagangan anak. Sosialisasi dengan lomba menggambar dan mewarnai dengan tema lingkungan. Sosialisasi dengan membuat lagu atau yel-yel. Pemutaran film pendek tentang perdagangan anak dan resikonya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
7. Iklan Layanan Masyarakat a. Pengertian Iklan Layanan Masyrakat. Iklan Layanan Masyarakat adalah suatu iklan yang menampilkan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang dihadapi. Tetapi menurut Kamus Istilah Periklanan Indonesia Iklan Layanan Masyarakat adalah suatu jenis periklanan yang dilakukan oleh suatu organisasi komersial maupun non komersial untuk mencapai tujuan sosial atau sosial ekonomi. Menurut May Lwin dan Jim Aitchison pada bukunya yang berjudul Clueless In Advertising: 1) Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang mengkomunikasikan pesanpesan tentang masalah- masalah sosial yang terjadi di sekitar masyarakat. 2) Iklan layanan masyarakat juga berarti iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik para khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk mendapat keuntungan ekonomi melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial yang dimaksud adalah munculnya penambahan pengetahuan kesadaran sikap. b. Secara umum jenis Iklan dibedakan menjadi 2 yaitu: 1) Iklan komersial ialah Iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan memperkenalkan barang dan jasa, pelayanan untuk konsumen melalui media periklanan. Dan bertujuan untuk merangsang motif dan minat para pembeli atau pemakai untuk mendapat keuntungan- keuntungan ekonomi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
2) Iklan Layanan Masyarakat ialah Iklan yang bersifat non-profit tetapi bukan berarti tidak mencari keuntungan apapaun karena ILM bertujuan perusahaan atau lembaga tertentu mendapatkan dan membentuk citra baik ditengah masyarakat. c. Perbedaan Iklan Layanan Masyarakat Dengan Iklan Komersil 1) Iklan Komersil : a)
Menciptakan antrian di tempat penjualan
b)
Mengubah kebiasaan beli
c)
Menstimulasi loyalitas terhadap merek
d)
Mengkomunikasikan keunggulan produk
e)
Meningkatkan penggunaan produk
f)
Mengingatkan untuk membeli
g)
Menginformasikan produk baru
h)
Memperbaiki image suatu produk
2) Iklan layanan masyarakat : a) Mempopulerkan masalah sosial b) Menstimulasikan kebutuhan informasi c) Mengubah kebiasaan sosial d) Mengkomunikasikan pandangan sosial e) Mengurangi pemborosan sumber daya f)
Memperbaiki kebiasaan public
g) Mengingatkan untuk member commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
h) Menginformasikan pandangan baru d. Dampak yang diharapkan dari ILM ini adalah supaya ILM ini pesannya dapat tersampaikan kepada masyarakat terutama pada masyarakat yang kurang mampu agar mereka lebih mengawasi putra-putri nya agar terhindar dari masalah perdagangan anak serta masyarakat ikut mengatasi atau ikut memberantas masalah perdagangan anak dan masyarakat lebih bisa memahami kondisi anak yang menjadi korban perdagangan anak dengan tidak mengucilkannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
B. Target Market dan Audience
1. Geografis: Meliputi : Wilayah Eks. Karesidenan Surakarta
2. Demografis: a. Umur
: 18 - 45 tahun
b. Jenis Kelamin
: Laki-laki dan perempuan
c. Agama
: Semua Agama
d. Pendidikan
: Semua tingkatan
e. Pekerjaan
: Semua Pekerjaan
f. Status Sosial
: Menengah kebawah
3. Psikografis : Semua masyarakat yang membutuhkan dan berhak mendapatkan pelayanan, perlindungan, informasi mengenai kasus Perdagangan Anak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
C. Komparasi
1. PPAP SEROJA Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pinggiran (PPAP) SEROJA adalah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial yang secara khusus diperuntukkan bagi perempuan dan anak pinggiran di Kota Surakarta dan sekitarnya. Lembaga PPAP SEROJA berdiri pada tanggal 23 Juli 2003. Terdaftar di notaris Wahyu Utami Sari Nomor 61 tanggal 30 November 2006. Lembaga ini lahir sebagai bentuk keprihatinan atas fenomena yang menimpa masyarakat pinggiran di Kota Surakarta dan sekitarnya khususnya perempuan dan anak. Pinggiran di sini maksudnya adalah kalangan yang terpinggirkan baik secara ekonomi, sosial, pendidikan, politik, bahkan moral. Mereka adalah para pemulung, kaum buruh, istri tukang becak PSK, anak jalanan, anak keluarga miskin, pekerja anak serta anak yang berhadapan dengan hukum.
Gambaran secara umum PPAP SEROJA adalah sebagai berikut : A. VISI LEMBAGA PPAP SEROJA “Membangun masyarakat bertakwa, bermoral, bermartabat, sejahtera lahir dan batin.”
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
B. MISI LEMBAGA PPAP SEROJA 1. Mengembangkan program-program pendidikan dan pemberdayaan terhadap perempuan pinggiran. 2. Mengembangkan program-program pendidikan dan perlindungan terhadap anak pinggiran. C. PERAN PPAP SEROJA PPAP Seroja memposisikan diri sebagai Community Worker dengan melakukan peran-peran kongkrit yang meliputi empat peran yakni : 1.
Peran fasilitatif (facilitative roles)
2.
Peran edukasional (educational roles)
3.
Peran sebagai perwakilan masyarakat (representational roles)
4.
Peran-peran teknis (technical roles).
D. FOKUS ISSUE Fokus aktivitas PPAP SEROJA yakni pendidikan/pembinaan. Isu yang sedang dibangun adalah bahwa pendidikan merupakan hal mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap orang karena pendidikan merupakan sumber dari segala permasalahan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
E. PROGRAM-PROGRAM Program Utama Lembaga PPAP SEROJA adalah SEROJA CRISIS CENTER yang merupakan pusat aktifitas penanganan krisis yang menimpa perempuan dan anak marginal. Seroja Crisis Center terdiri dari beberapa sub program yakni sebagai berikut :
1.
SEKOLAH UNTUK ANAK JALANAN Sekolah untuk Anak Jalanan merupakan sekolah yang bersifat non-formal yang khusus diberikan kepada anak jalanan. Sekolah ini merupakan sebuah bentuk kolaborasi antara Pendidikan Layanan Khusus dan Pendidikan Kesetaraan. Pendidikan Layanan Khusus merupakan pendidikan yang diberikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus, yang mana pendidikan yang diberikan 20% bersifat akademis dan 80% bersifat non akademis. Sementara ini karena Pendidikan Layanan Khusus belum bisa mengeluarkan ijazah, pelaksanaannya kami
sesuaikan dengan
Pendidikan Kesetaraan. Menyesuiakan dengan
karakteristik anak jalanan yang sangat spesial, pendidikan untuk anak jalanan dituntut banyak melakukan variasi pembelajaran agar anak tetap bertahan untuk mengikuti proses pendidikan. Diantaranya yang kami lakukan adalah tempat belajar yang tidak monoton di satu tempat, sering mengadakan home visit, sering mengadakan outing class (seperti outbond, kunjungan ke pabrik, tempat wisata dll). Saat ini jumlah anak jalanan yang terdaftar di Sekolah untuk Anak Jalanan Seroja ini adalah 20 anak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
2.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) SEROJA PAUD merupakan pendidikan untuk anak usia 3 hingga 6 tahun. PAUD Seroja merupakan PAUD yang diperuntukkan bagi anak jalanan dan anak keluarga miskin. Hal ini mengingat banyak anak-anak yang masih usia balita menjadi anak jalanan (mengemis atau mengamen). Sebagaimana kita pahami bersama bahwa pendidikan anak pada usia dini sangatlah penting, karena pada masa inilah sekitar 80% terjadi perkembangan otak. Anak lebih mudah menerima nilai-nilai dari luar. Demikian pula halnya bagi anak jalanan. Dengan memberikan pendidikan di usia dini kepada mereka diharapkan dapat membentuk landasan karakter, mental dan kepribadian yang baik dan kuat bagi mereka, sehingga kemudian ia memiliki kemauan yang keras untuk mengikuti proses-proses pendidikan di usia berikutnya.
3.
TAMAN BELAJAR SEROJA Taman Belajar Seroja merupakan kegiatan belajar yang diberikan di lokasilokasi dimana anak-anak marginal berada atau tinggal termasuk kepada anak jalanan yang tidak masuk di sekolah anak jalanan. Kegiatan belajar ini bersifat kelompok dan individual. Materi yang diberikan bervariasi seperti mental spiritual, pengetahuan dasar serta kecakapan hidup/lifeskill. Materi diberikan menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi anak. Untuk kegiatan yang bersifat individual berupa bimbingan konseling, mengingat anak-anak marginal banyak terlilit persoalan hidup.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
Taman Belajar Seroja juga dilakukan untuk anak-anak yang berhadapan dengan hukum, yakni anak-anak yang berada di Rutan Klas 1 Surakarta yang seringkali juga berfungsi sebagai LP (Lembaga Pemasyarakatan). Kegiatan untuk anak di Rutan ini masih berlanjut ketika anak sudah keluar dari Rutan yakni berupa pendampingan dan advokasi.
4.
MADRASAH KELILING Madrasah keliling merupakan sebuah konsep pembinaan berbasis teknologi yang dilakukan secara mobile (berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain). Kegiatan Madrasah Keliling dilakukan dengan mendatangi komunitas anak jalanan, daerah-daerah pinggiran (kantong miskin kota), dan pelosok-pelosok desa termasuk ke TPA-TPA yang ada di masjid-masjid, mengingat kegiatan-kegiatan keagamaan di banyak tempat dirasa berkurang kualitasnya. Madrasah keliling menggunakan sarana mobil yang berisi buku bacaan, VCD Pengetahuan, komputer dan perlengkapan pembinaan lainnya. Kegiatan yang sudah dilakukan oleh madrasah keliling meliputi : a. peminjaman buku bacaan b. permainan edukatif c. melihat VCD Pengetahuan d. ceramah/penyuluhan/dongeng e. olah raga commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Madrasah Keliling yang sudah berjalan saat ini dilaksanakan sebanyak 4 kali kunjungan tiap minggu. Diharapkan kegiatan-kegiatan di atas dapat berkembang atau bertambah dengan kegiatan belajar ketrampilan, belajar komputer, taman gizi serta diselingi dengan pengobatan gratis.
5.
BEASISWA SEKOLAH Merupakan bantuan biaya pendidikan sekolah formal untuk anak marginal termasuk anak jalanan yang sekolah di sekolah formal. Bantuan biaya sekolah ini sangat mereka butuhkan mengingat biaya pendidikan masih dirasa berat bagi mereka, terutama untuk pendidikan menengah. Bantuan ini diberikan langsung melalui sekolah yang bersangkutan. Jumlahnya bervariasi sesuai dengan kebutuhan tiap anak dan kondisi dana yang ada.
6.
TAMAN GIZI SEROJA Merupakan kegiatan pemberian paket makanan dan minuman bergizi kepada anak-anak marginal termasuk kepada anak jalanan. Hal ini mengingat kebanyakan asupan gizi dari anak-anak marginal kurang. Ada beberapa anak yang kami jumpai divonis kurang gizi. Makanan bergizi diberikan baik pada saat kegiatan Taman Belajar di lokasi mereka tinggal, saat Madrasah Keliling maupun di sekolah untuk anak jalanan. Kadang juga diberikan pada event tertentu. Untuk saat ini kegiatan Taman Gizi belum dapat bersifat rutin, karena dana yang ada masih minim.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
7.
TAMAN BACA SEROJA Buku merupakan jendela ilmu. PPAP Seroja berusaha memfasilitasi kebutuhan ilmu dan pengetahuan melalui Taman Baca. Taman Baca Seroja yang merupakan perpustakaan yang berada di Sekolah untuk Anak Jalanan dan diupayakan juga ada di komunitas-komunitas dampingan atau di Taman Belajar Seroja. Taman Baca Seroja melayani peminjaman buku-buku bacaan kepada masyarakat khususnya kepada perempuan dan anak-anak.
8.
PENDIDIKAN PEREMPUAN Pepatah mengatakan mendidik perempuan sama dengan mendidik satu generasi. Pendidikan kepada perempuan dampingan yang dilakukan Lembaga PPAP Seroja bertujuan selain meningkatkan pengetahuan dan kapasitas perempuan marginal juga mempersiapkan perempuan memiliki kemampuan mengasuh, membimbing dan mendidik dengan baik bagi anak-anaknya. Pendidikan perempuan ini dilakukan secara simultan dan kontinyu, yakni meliputi : a. Pendidikan mental spiritual b. Pendidikan kesehatan keluarga dan lingkungan c. Pendidikan politik, demokrasi dan hak asasi manusia d. Pendidikan manajemen usaha dan keuangan e. Pendidikan Keaksaraan (bagi yang belum bisa membaca)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
9.
TRAINING KEWIRAUSAHAAN DAN LIFE SKILL Pelatihan ini ditujukan untuk membangun semangat dan jiwa kewirausahaan sehingga untuk perempuan yang belum memiliki ketrampilan, penghasilan yang jelas atau belum memiliki pekerjaan yang positif dapat membangun usaha mandiri. Pelatihan kewirausahaan diiringi dengan pelatihan life skill seperti a. Pelatihan membuat kue dan makanan layak jual b. Pelatihan daur ulang plastik bekas c. Pelatihan membuat boneka d. Pelatihan ternak dan olah jamur e. Pelatihan membuat kreasi kain perca f. dll
10. PEMBERDAYAAN EKONOMI Program pemberdayaan ekonomi ini meliputi 3 kegiatan : a. KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) Perempuan peserta yang belum memiliki penghasilan yang jelas atau belum memiliki pekerjaan positif akan didorong dan difasilitasi membentuk kelompok usaha bersama. Usaha yang akan dibangun sesuai dengan minat dan kemampuan/ skill dari mereka. KUBE ini juga merupakan tindak lanjut dari pelatihan kewirausahaan dan
life skill.
KUBE yang saat ini telah berjalan adalah usaha loundry, toko dan kreasi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
daur ulang plastik bekas. KUBE-KUBE ini sekaligus sebagai sebuah workshop kewirausahaan.
b. KREDIT MIKRO Perempuan peserta yang tidak masuk dalam KUBE didorong untuk membangun usaha mandiri. Kendala yang sering mucul adalah persoalan modal. Perempuan peserta yang telah memiliki usaha kecil juga membutuhkan peningkatan modal. Untuk itu kredit mikro ini sangat dibutuhkan, mengingat selama ini mereka sering terjebak oleh rentenir yang banyak berkeliaran di lingkungan mereka. Sistem yang digunakan dalam Kredit Mikro ini adalah sistem Grameen Bank dengan prinsip utama : a.
berbasis kelompok/komunitas
b.
tanggung renteng (ditanggung teman kelompok jika ada anggota yang tidak mengangsur)
c.
tidak memberatkan (sistem bagi hasil)
Dengan sistem ini diharapkan kredit berjalan dengan lancar dan terbangun rasa kebersamaan dan tolong menolong yang tinggi pada peserta. Kredit Mikro ini saat ini sudah digulirkan (dimulai) dengan jumlah anggota 110 orang dan berjalan baik (tingkat kemacetan sekitar 2%). Namun modal yang dimiliki baru 20 juta. Sehingga agar dapat meningkatkan jumlah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
peserta dan jumlah dana yang bisa digulirkan dangat diperlukan peningkatan modal.
11. PENERBITAN BULETIN Untuk membangun komunikasi, melatih mengekspresikan diri dan meningkatkan wawasan dibuat buletin yang terdiri dari buletin untuk anak dan untuk perempuan. Namun untuk saat ini buletin dalam proses persiapan, belum bisa diterbitkan.
12. ADVOKASI KASUS Seringkali perempuan dan anak-anak marginal dillilit persoalan hidup, tidak hanya masalah ekonomi. Lembaga PPAP Seroja juga berusaha melakukan advokasi kasus meskipun masih sangat terbatas. Sebagai contoh yang sudah dilakukan adalah advokasi biaya rumah sakit (agar bisa bebas biaya), advokasi hukum untuk anak yang berhadapan dengan hukum, advokasi kasus trafiking terhadap dampingan yang mengalaminya, pembuatan akta kelahiran dan administrasi kependudukan lain seperti juga mengadakan nikah massal.
F. LOKASI DAMPINGAN Saat ini PPAP Seroja mendampingi perempuan dan anak pinggiran di beberapa lokasi atau komunitas yakni : 1. Komunitas pemulung Nayu Barat, Nusukan, Solo commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
2. Komunitas pengamen dan pedagang pasar di Pasar Jebres, Solo 3. Komunitas pengamen di Tanggul Kali Pepe, Sumber, Solo 4. Komunitas miskin kota di Tanggul Kali Pepe, Gilingan dan Manahan. 5. Komunitas buruh di Pucang Sawit, Solo 6. Komunitas miskin kota di Kampung Kentingan Baru, Solo 7. Komunitas pengamen di relokasi pengamen, Banyudono, Boyolali Untuk wilayah jangkauan Madrasah Keliling selain di komunitas di atas juga masuk di wilayah-wilayah lain di Surakarta dan sekitarnya.
G. IDENTITAS LEMBAGA Nama
: Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pinggiran (PPAP) SEROJA
Akte Notaris : No. 61 Rahayu Utami Sari, SH Tahun 2006
No Rekening : o
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Cab. Surakarta
o
No. Rek. 2002 806 250 a.n Lembaga PPAP Seroja
o
Bank Mandiri cabang Purwotomo Surakarta
o
No. Rek. 138-00-0708145-3
o
Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cab. Slamet Riyadi Surakarta
o
No. Rek. 905 367 2999 a.n indah n-seroja
a.n Lembaga PPAP Seroja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
Alamat
: Lama Baru
: Guwosari RT. 04/ RW. 27 Jebres Surakarta : Petoran RT. 01/RW. 09 Jebres Surakarta
Telepon
: 0271-7025873, 0271-808 5040, 085 229 012 002
Email
:
[email protected],
[email protected]
NPWP
: 21.034.481.8-526.000
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
2. YAYASAN SARI Social Analysis and Research Institute (SARI) adalah lembaga nirlaba, yang berkedudukan di Kota Solo. Sedangkan fokus yang ditangani lebih banyak bergerak pada advokasi pada persoalan perburuhan, terutama pada masalah buruh anak dan buruh migrant. SARI dalam perjalanannya didirikan oleh beberapa aktivis mahasiswa. Pada saat itu risau terhadap kondisi sosial dan politik yang terjadi pada masa orde baru. Atas dasar permasalahan tersebut, maka beberapa aktivis membuat kelompok diskusi sebagai awal perjalanannya. Pada perkembangannya, kelompok diskusi ini mengalami tuntutan perubahan bentuk gerakan. Sebagai bentuk perubahan tersebut, kelompok diskusi mahasiswa ini kemudian berubah menjadi organisasi non pemerintah (ornop), yang arah kegiatannya semakin diperluas, seperti melakukan pendidikan, advokasi, publikasi dan riset. Pada tahun 1997, SARI mencatatkan diri ke Notaris,
sebagai
langkah
memperkuat
basis
hukumnya.
Organisasi yangdidirikan oleh beberapa aktifis Mahasiswa Solo pada tanggal 15 Juni 1997 ini mendedikasikan pada upaya-upaya penguatan masyarakat marginal khususnya pemajuan hak-hak perempuan dan anak. SARI yang berbadan hukum dengan Akte Notaris No.38 tanggal 15 Januari 1997 , Budi Maknawi, SH ,MBA, dan tercatat di Pengadilan Negeri Surakarta dengan No. 9/1997.YYS. Tanggal 15 Mei 1997. Dalam sejarah berdirinya, didirikan oleh beberapa nama yang tercatat diakta notaris, seperti: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
1. Wahyu Susilo ( aktif di Infid Jakarta dan Migrant CARE Jakarta), 2. Rahadi ( Susdec LPTP dan Insist Yogyakarta ) 3. Trianto ( Wartawan Solo Pos ) 4. Budiono ( Wartawan Metro TV ) 5. Zaenal Abidin ( SARI ) 6. Mulyadi ( SARI )
Gambaran secara umum YAYASAN SARI adalah sebagai berikut :
B. VISI MISI YAYASAN SARI Memperjuangkan terwujudnya perubahan sosial yang berkelanjutan Memperjuangkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.
C. NILAI YAYASAN SARI Lembaga ini mengembangkan nilai-nilai Demokratis, egaliter, non sectarian, dan non diskriminatif, berwawasan lingkungan serta menjunjung tinggi prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia.
D. PERANAN YAYASAN SARI Yasan SARI dalam melakukan tugasnya berperan: 1. Sebagai Advokasi pada kasus Buruh anak 2. Sebagai Mediator untuk membantu proses hukum yang menyangkut kasaus anak 3. Sebagai Pembina anak-anak yang menjadi korban buruh anak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
E. FOKUS ISSUE Fokus aktivitas YAYASAN SARI yaitu memberi perlindungan atas hak anak dari segala bentuk pekerja anak atau buruh anak.
F. PROGRAM-PROGRAM 1. Melakukan Penelitian /Research diantaranya:
Penelitian situasi buruh anak di beberapa desa di eks Surakarta Buruh anak dalam perangkap hutang Studi kualitatif pekerja anak di beberapa desa
2. Pendidikan dan Advokasi Program ini diarahkan pada pengorganisasian kelompok masyarakat ( anak-anak dan buruh migrant) agar menjadi kekuatan strategis didalam perubahan kebijakan publik. Beberapa kegiatan yang didesain untuk menunjang kegiatan tersebut antara lain dengan melakukan kegiatan pendampingan buruh anak dan buruh migrant. Pemberian pendidikan penyadaran tentang hak, pendidikan ketrampilan, penerbitan media kampanye, melakukan advokasi kebijakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
3. Pemberdayaan Masyarakat: Program ini diarahkan untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat melalui kelompok usaha kecil, serta penguatan kelompok anak-anak yang dipekerjakan, untuk memahami haknya sebagai anak.
G. Definisi pekerjaan terburuk
1. Segala pekerjaan dan bentuk pebudakan atau praktek sejenis perbudakan seperti penjualan dan perdagangan anak, kerja ijon ( debt bondage), dan perhambaan (serfdom), serta kerja paksa atau wajib kerja termasuk pengerahan anak secara paksa atau wajibuntuk dimanfaatkan dalam konflik bersenjata. 2. Pemanfaatan, menyediakan atau menawarkan anak untuk pelacuran, produksi pornografi, atau untuk pertunjukan porno. 3. Pemanfaatan, penyediaan atau penawaran anak untuk kegiatan terlarang, khususnya untuk produksi dan perdagangan obat-obatan sebagaimana diatur dalam perjanjian internasional yang relevan. 4. Pekerjaan yang sifat atau keadan tempat pekerjaan itu dilakukan dapat membahayakan kesehatan, keselamatan atau moral anak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
H. Definisi pekerjaan teringan
Pekerjaan yang boleh dilakukan oleh anak, sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental, dan sosial.
I. Bentuk-bentuk
pekerjaan
yang
dikategorikan
sebagai
pekerjaan
terburuk
1. Anak yang dilacurkan. 2. Anak yang bekerja dipertambangan. 3. Anak yang bekerja sebagai penyelam mutiara. 4. Anak yang bekerja di sektor kontruksi. 5. Anak yang bekerja di jermal. 6. Anak yang bekerja sebagai pemulung sampah. 7. Anak yang dilibatkan dalam produksi dan kegiatan yang menggunakan bahan-bahan peledak. 8. Anak yang bekerja di jalan. 9. Anak yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. 10. Anak yang bekerja di industri rumah tangga. 11. Anak yang bekerja di perkebunan. 12. Anak yang bekerja pada penebangan, pengolahan, dan pengangkutan kayu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
13. Anak yang bekerja pada industry dan jenis kegiatan yang menggunakan bahan kimia yang berbahaya.
J. Pekerjaan yang membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja meliputi 1. Pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, pesawat, instalasi, dan peralatan lainnya yang meliputi: pekerjaan pembuatan perakitan/ pemasangan, pengoperasian dan perbaikan: Mesin-mesin Pesawat Alat berat: traktor, pemecah batu, grader, pencampur aspal, mesin pancang. Instalasi: pipa bertekanan, listrik, pemadam kebakaran, dan saluran listrik. Peralatan lainnya: tanur, dapur peleburan, lift, pencacah. Bejana tekan, botol baja, bejana penimbun, bejana pengangkut dan sejenisnya.
2. Pekerjaan yang dilakukan pada lingkungan kerja yang berbahaya meliputi: Pekerjaan yang mengandung bahaya fisik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
Pekerjaan yang mengandung bahaya kimia. Pekerjaan yang mengandung bahaya biologis
3. Pekerjaan yang mengandung sifat dan keadaan berbahaya tertentu: Kontruksi bangunan, jembatan ,irigasi ,jalan. Pada
perusahaan
pengolahaan
kayu
seperti
penebangan,
pengangkutan dan bongkar muat. Mengangkat dan mengangkut secara manual beban diatas 12kg untuk anak laki-laki dan 10kg untuk anak perempuan. Dalam bangunan tempat kerja terkunci. Penangkapan ikan yang dilakukan dilepas pantai atau perairan laut dalam. Dilakukan diderah terpencil dan terisolir. Di kapal. Dalam pembuangan dan pengolahan sampah atau daur ulang barang-barang bekas. Dilakukan antara pukul 18.00-16.00
4. Pekerjaan yang membahayakan moral anak: Pekerjaan pada usaha bar, diskotik, karaoke, bola sodok, bioskop, panti pijat atau lokasi yang dijadikan tempat prostitusi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
Pekerjaan sebagai model untuk promosi minuman keras, obat perangsangseksualitas dan iklan rokok.
K. Akar masalah Pekerja Anak Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pekerjaan anak.
1. Eksploitasi Kemiskinan Pada dasarnya jika anak diberi kesempatan pada pilihan bebas, maka anak-anak tersebut akan lebih memilih untuk bisa menikmati masa bermain bersama teman se-usia dan mengikuti pendidikan. Namun demikian tidak bagi anak-anak dari keluarga miskin, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk memilih satu pilihan, yang harus dijalani sebagai anak orang miskin, yang terampas haknya sebagai anak. Mereka harus menjalani pilihan bekerja pada pekerjaan yang terburuk bagi anakanak. Pelibatan anak-anak untuk bekerja, dalam pandangan orang tua sebagai upaya untuk membantu mengurangi beban ekonomi. Pelibatan anak- anak dalam kerja tentunya juga berpengaruh pada posisi tawar anak yang begitu rendah di mata majikan/ pemilik perusahaan. Sehingga kondisi demikian memudahkan anak menjadi korban eksploitasi. Tentunya dengan memanfaatkan anak, bagi pihak majikan sangat menguntungkan, dikarenakan biaya yang sangat murah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
2. Tidak adanya pendidikan yang relevan Selama ini banyak lembaga pendidikan dasar yang tumbuh dimanamana, namun keberadaan lembaga pendidikan tersebut ternyata tidak berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pendidikan anak-anak ditingkat dasar. Sistem pendidikan yang tidak pernah berpihak pada kepentingan anak-anak, justru mengakibatkan pada peningkatan angka putus sekolah pada anak usia dasar. Apalagi kondisi tersebut juga didukung dengan tidak adanya kebijakan pemerintah menyangkut pendidikan dasar yang memadai.
L. Dampak Buruk Pekerja Anak Memperkerjakan anak-anak dalam perusahan atau ditempat pekerjaan berat lainnya justru merugikan kepentingan anak. Tidak sedikit dari anak-anak yang bekerja tersebut mengalami berbagai gangguan, baik kesehatan maupun bentuk kekerasan lainnya ditempat kerjanya. Ada beberapa jenis gangguan yang dialami oleh anak, seperti:
1. Kesehatan: sesak nafas, batuk, kaki kesemutan, pusing-pusing, linu disekujur tubuh 2. Kecelakan kerja: anggota badan terluka tangan terpotong oleh mesin, tertimpa benda berat, terjatuh, terbakar. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
3. Kekerasan: dimarahi, dipukul, digertak, diperbudak, tidak dihormati haknya
M. Tindakan Penanganan masalah buruh anak Tindakan yang dilakukan: 1. Mencatat setiap informasi yang didapat, kemudian pastikan bahwa kebenaran informasi menyangkut keberadaan pekerja anak tersebut secara benar 2. Jika memungkinkan, ambilah gambar (potert) perusahaan yang telah mempekerjakan anak 3. Laporan segera informasi yang anda dapatkan kepada petugas pengawas disnakertrans atau lembaga (LSM/NGO) yang peduli terhadap anak, agar segera dapat ditindak lanjuti secara tepat. 4. Ajaklah juga serikat buruh, asosiasi pengusaha untuk secara bersamasama
melakukan
pengawasan
terhadap
perusahaan
yang
mempekerjakan anak. 5. Perhatikan dan pastikan juga keamanan anak-anak yang dipekerjakan agar dapat terlindungi dari ancaman serta tindakan kekerasan yang ditujukan kepadanya. Hal ini demi kepentingan yang terbaik bagi anak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
N. Identitas Lembaga
Nama
: YAYASAN SARI
Alamat
: Jl. Prof.Dr. Soeharso, Gg. Duku II No. 4 Jajar, Solo, Jawa Tengah, Indonesia
Telp
: 0271.7074500
Email
:
[email protected] [email protected]
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Karya Permasalahan mengenai perdagangan anak dan seluruh masalah sosial yang mengikutinya adalah merupakan masalah serius yang harus segera diselesaikan karena hal ini menyangkut tentang masa depan generasi muda Indonesia. Untuk itu perlu diadakan tindakan dan penyadaran dari masyarakat agar dapat mengatasi masalah perdagangan anak disekitar mereka. Dengan adanya Kampanye Anti Perdagangan Anak yang dilakukan oleh Yayasan KAKAK diharapakan dapat menjangkau dan membangun kesadaran khalayak sasaran untuk turut peduli dan mengatasi masalah Perdagangan Anak dan berbagai masalah sosial yang mengikutinya. Penentuan serta penyusunan konsep media sangat penting dalam penentuan keberhasilan fungsi sebuah proses penyampaian pesan iklan layanan masyarakat mengenai kampanye anti perdagangan anak. Konsep karya media iklan layanan masyarakat mengenai kampanye anti perdagangan anak ini akan dijelaskan konsep dan gaya desain atau rancangan yang sesuai dengan target market dan target audience dari Yayasan KAKAK. konsep dari rancangan media yang digunakan dalam kampanye ini adalah:
commit to user 41 51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
1. Menampilkan pesan sosial yang terencana melalui media dengan desain yang menarik perhatian khalayak sesuai target sasaran yang dituju untuk segera mendapat tanggapan positif terhadap iklan layanan masyarakat anti perdagangan anak ini. 2. Untuk menempatkan iklan layanan masyarakat agar pesan yang ingin disampaiakan dapat diterima oleh khalayak sasaran. Agar media kampanye anti perdagangan anak lebih diterima oleh khalayak sasaran dan pesan yang akan disampaikan mendapat tanggapan positif maka perlu dibuat suatu acuan rancangan atau konsep yang mampu mengikat perhatian khalayak sasaran utuk mengapresiasi iklan layanan masyarakat ini. Gaya desain atau aliran sangat menentukan suatu media iklan atau media promosi kampanye, agar rancangan media kita mampu diterima dengan baik harus di perhatikan dengan seksama target sasaran yang dituju. Pada iklan layanan masyarakat anti perdagangan anak oleh Yayasan KAKAK ini yang menjadi target adalah mereka yang memiliki usia 7 -18 tahun atau usia anak-anak hingga remaja untuk tingkat pendidikan mulai dari tingkatan SD (Sekolah Dasar) hingga SMA. Gaya atau aliran yang sesuai dengan target audience diatas adalah gaya desain yang sangat menggambarkan anak remaja. Gaya Pop Art adalah yang paling tepat untuk digunakan pada media promosi kampanye anti perdagangan anak, karena usia remaja mereka cenderung menyukai desain-desain yang ramai mencolok dan ekspresif. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
B. Konsep Perancangan
1. Strategi kreatif Dalam proses komunikasi, diperlukan suatu kreatifitas tertentu agar semakin lama khalayak sasaran semakin ingin mengetahui dan mengenal lebih jauh tentang pesan yang disampaikan, Materi yang disampaikan juga harus menarik dan lain dari yang lainnya. Untuk menghasilkan materi-materi pesan yang baik dan mengena pada sasaran, komunikator perlu menggunakan suatu gaya desain yang mampu menarik khalayak sasaran. Pada media promosi kampanye anti perdagangan anak oleh Yayasan KAKAK ini menggunakan gaya atau aliran desain Pop Art, Pop art yang berasal dari kata popular art merupakan sebuah aliran seni yang memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang populer seperti koran, majalah, iklan, televisi, komik ataupun kemasan barang dan gaya supermarket (Arif Adityawan, 1999:99). Selain itu, menurut Gregg Berryman, pop art merupakan bentuk perluasan subyek seni yang berasal dari (kemasan) desain grafis kemasan, tanda,
billboard,
iklan,
teknik
reproduksi
komersial
(Didi
Subandi,
www.komvis.com). Sedangkan Iwan Darmawan menyebutkan bahwa pop art merupakan karakter penggambaran semua aspek dari kebudayaan populer yang memberikan dampak yang kuat dari kehidupan kontemporer. Ikonografi yang dipakai diambil dari televisi, buku komik, majalah film, dan semua bentuk advertising yang disampaikan secara empati dan objektif tanpa memuja atau penghukuman tetapi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
dengan menunjukkan kesegaran dalam arti tetap menunjukkan ketepatan teknik komersial yang dipakai media dari ikonografi yang dipinjam (Iwan Darmawan, Denpost). Mungkin dari semua penjelasan tadi dapat ditarik pengertian yang lebih sederhana dari pop art (kesenian/budaya pop) yaitu sebagai aliran seni yang karya-karyanya mengambil unsur-unsur dari media massa yang sedang berkembang pada masa itu. Dengan kata lain pop art bukan merupakan karya yang benar-benar asli dan baru melainkan sebuah karya yang dibuat dengan mengambil atau “meminjam” unsurunsur dari karya yang lain yang kemudian dirangkai dan didesain kembali untuk menghasilkan karya baru. Untuk bisa menarik perhatian khalayak sasaran melalui media promosi kampanye anti perdagangan anak disain dibuat semenarik mungkin yakni melalui pemilihan warna yang cerah, ilustrasi/ gambar yang menarik, serta kata-kata persusive dan tipografi yang simple yang digabungkan dalam satu desain dengan gaya atau aliran Pop art. Agar pesan yang ingin disampaikan oleh iklan layanan masyarakat ini bisa diterima dimasyarakat.
2. Strategi Konsep Setelah gaya atau aliran desain sudah diperoleh untuk media promosi iklan layanan masyarakat anti perdagangan anak oleh Yayasan KAKAK, selanjutnya menentukan tema untuk desain media promosi. Tema desain yang akan ditampilkan oleh penulis adalah gambar-gambar atau suasana yang melambangkan keceriaan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
anak. Karena tujuan kampanye ini adalah untuk melindungi anak-anak dari kasus perdagangan anak, untuk tema yang mampu mewakili keceriaan anak-anak penulis mengambil kesimpulan „Pelangi‟, pelangi adalah simbol yang mampu mengangkat keceriaan anak-anak. Pelangi dipilih karena pelangi simbol kecerahan karena biasanya pelangi muncul disaat cerah setelah turun hujan, juga warna pelangi yang sangat indah mampu menarik emosi anak-anak atau remaja. Pelangi akan digunakan sebagai tema media promosi kampanye anti perdagangan anak dengan gaya desain Pop art sehingga mampu menarik perhatian khalayak sasaran.
3. Strategi Visual a. Strategi visual secara umum 1) Menampilkan desain yang mudah diterima oleh khalayak sasaran. 2) Membuat rancangan visual yang menarik yang terdiri dari pengolahan foto, ilustrasi/ gambar. 3) Menampilkan desain atau visualisasi konsep desain yang mampu menggugah atau mengusik emosi serta kesadaran akan produk/iklan tersebut. Dalam hal ini tema pelangi digunakan penulis dengan gaya desain Pop art. 4) Menampilkan desain yang menarik dan lebih mudah diingat serta tidak membosankan. b. Strategi Visual Verbal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
1) Headline Headline merupakan judul iklan yaitu hal yang pertama kali dibaca dan diharapkan dapat menarik minat khalayak untuk membaca body copy lebih lanjut. Headline yang dipilih adalah yang mampu mengangkat tema dan secara langsung dapat menimbulkan daya tarik dengan kata-kata yang mudah diingat, bersifat informatif. Headline yang digunakan pada setiap materi iklan/kampanye tidak akan jauh berbeda, namun semuanya mengandung kata-kata persuasive. Pada kampanye anti perdagangan anak yang dilakukan oleh yayasan kakak ini headline yang digunakan adalah “STOP PERDAGANGAN ANAK’
2) Sub headline Merupakan
kalimat
penjelas
yang
membantu
headline
dalam
menyampaikan pesan agar lebih jelas dan menarik. Sub headline dibuat untuk sedikit memberikan arahan akan maksud dan ide yang ingin disampaikan. Pada kampanye anti perdagangan anak yang dilakukan oleh Yayasan KAKAK menggunakan sub headline “BERSAMA KITA DAPAT MENCEGAH PERDAGANGAN ANAK‟
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
3) Body Copy Body Copy adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Headline. Kegunaannya yakni memberikan uraian secara terperinci (informatif) mengenai Kampanye Anti Perdagangan Anak serta masalah sosial yang berkaitan dengannya. Pada kampanye anti perdagangan anak yang dilakukan oleh Yayasan KAKAK body copy yang digunakan adalah “Membangun mental dan memberi keceriaan pada anak tanpa kekerasan‟ c. Strategi Visual Non Verbal 1) Layout Layout merupakan penggabungan dari semua unsur visual sehingga membentuk suatu kesatuan iklan yang efektif. Dalam Layout ILM Kampanye Anti Perdagangan Anak ini lebih berkesan keceriaan atau kegembiraan karena ditujukan untuk anak-anak agar lebih mengapresiasi makna dari kampanye ini, warna yang sering divisualisasikan adalah warna-warna cerah atau di dominasi unsur warna pelangi. Dengan ditambah dengan sedikit sentuhan ilustrasi grafis yang dapat membuat tampilan desain lebih elegan serta dapat mewakili pesan yang akan disampaikan dari kampanye dan menggunakan kata-kata yang singkat dan dapat dipahami oleh pembacanya. Dalam perancangan iklan layanan masyarakat ini layout yang digunakan oleh penulis diantaranya adalah: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
1. Mondrian Layout : penyajian iklan yang mengacu pada bentukbentuk square, landscape, portrait, dimana masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian dan memuat gambar atau ilustrasi yang saling berpadu sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual. 2. Multy Panel Layout : Bentuk media informasi dimana dalam satu bidang penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam bentuk yang sama dan dalam satu konsep tertentu. 3. Picture Window Layout : Tata letak iklan dimana produk yang diiklankan ditampilkan secara close up. Bisa dalam bentuk produknya itu sendiri atau juga bisa menggunakan model (public figure) 4. Jumble Layout : Penyajian media informasi yang tata letaknya mengacu pada ketentuan baku. Komposisi gambar visual dan teksnya disusun secara teratur.
Dalam membuat suatu Layout ada beberapa Unsur desain yang dapat diterapkan, yaitu: a) Unsur kesatuan Semua bagian dari layout harus menyatu. Layout bisa kacau dengan penggunaan banyak jenis huruf, warna, yang didistribusikan dengan sembarangan, dan bagian-bagian yang kurang proporsional. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
b) Unsur keberagaman Keberadaan dalam visual tiap materi iklan diharapkan mampu berkesan tidak monoton, maka keberadaan itu dicapai dengan adanya pemilihan jenis, bentuk, dan golongan huruf. c) Unsur keseimbangan Keseimbangan diperoleh melalui pembagian untuk menata headline, sub headline, body copy, dan ilustrasi/ gambarnya. d) Unsur Ritme Khusus untuk materi yang menggunakan media cetak, dimungkinkan untuk menimbulkan kesan gerakan sehingga mata pembaca dapat dibawa dan diarahkan ke seluruh bagian visualisasi karya. e) Unsur Penekanan Bila semua bagian ditonjolkan maka tidak akan ada hal yang menonjol. Seperti bila terlalu banyak huruf tebal yang dipakai atau penggunaan huruf kapital yang terlalu banyak. f) Unsur Harmoni Layout dibuat tidak ada kekontrasan yang menyolok, membosankan serta
menyentak
dalam
tampilan
mengharapkan respon secara langsung.
commit to user
visualnya.
Namun
tetap
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
2) Warna Warna merupakan bagian dasar rangsangan kasat mata, yang mampu mempengaruhi
mata
manusia
hingga
menimbulkan
getaran
elektromagnetik yang mampu membangkitkan emosi pemirsannya. Dalam ILM ini warna yang digunakan adalah: a) Hijau : mengartikan kasih sayang, pembaharuan, warna hijau juga memberi ketenangan
C47 M0 Y94 K0 b) Putih : ketulusan, cinta, kasih
C0 M0 Y0 K0 c) Biru : penyembuhan, kedamaian, kebahagiaan.
C50 M1 Y15 K0 d) Hitam : tegas, pasti
C0 M0 Y0 K100
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
e) Kuning : kebijaksanaan, kecerdikan, dan percaya diri
C3 M4 Y44 K0
3) Tipografi Tipografi adalah seni mengatur (setting dan pengaturan) dan memilih jenis huruf (type) dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia,
menggabungkan
dengan
jenis
huruf
yang
berbeda,
menggabungkan sejumlah kata-kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk type setting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda kemudian mencetaknya (frank jefkins, 1995:248). Hal terpenting dalam tipografi adalah kemampuannya untuk mudah terbaca. Dalam perancangan ini penulis menggunakan jenis huruf/ font sebagai berikut: a) Arial rounded MT Bold
abcdefghIjklmnopqrstuvwxyz ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ 1234567890
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
b) Agency FB
abcdefghIjklmnopqrstuvwxyz ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ 1 234567890
c) Franklin Gothic Heavy Bold
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ 1234567890
d) Comic Sans MS
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWX YZ 1234567890 4) Ilustrasi Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi periklanan karena sering dianggap sebagai bahasa universal commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa kata-kata. (Dendi Sudiana, 1996:37), ilustrasi dalam hal ini termasuk foto dan lain-lain. Dalam perancangan ILM
Kampanye Anti Perdagangan
Anak ini penulis menggunakan foto sebagai ilustrasinya. Definisi dari foto sendiri adalah sebagai rekaman visual suatu peristiwa yang diambil dengan kamera dan berlangsung secara cepat dan tepat dan dalam perancangan ini penulis menggunakan foto-foto yang menggambarkan keceriaan anak-anak dan juga ekspresi-ekspresi menarik dari anak-anak.
C. Media Perancangan Media adalah sarana melalui nama pesan-pesan itu disampaikan, missal untuk komunikasi massa adalah radio, surat kabar, televise, film dan lain-lain (Santoso Sastropuro, 1991:123). Perencanaan media yang tepat dapat berpengaruh terhadap efektifitas penyampaian pesan. Dalam hal ini media yang penulis gunakan adalah media lini atas (above the line) dan media lini bawah (below the line). Media lini atas adalah media iklan luar ruang yang mengharuskan membayar komisi kepihak tertentu, contoh iklan Koran dan iklan majalah. Sedangkan media lini bawah merupakan media yang berada disekitar atau didalam ruangan yang bersangkutan, jadi tidak harus membyar (pajak) ke pihak lain. Contoh brosur, merchandise, poster, banner (Frank Jefkins, 1997:86). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
1. Media Lini Bawah (below the line) a. Stationary 1) Kop surat a) Alasan pemilihan media : Kop surat sebagai salah satu bentuk media promosi untuk kepentingan office, yang berfungsi untuk surat menyurat kepada lembaga atau pihak-pihak yang terkait. b) Bentuk desain : didalam kop surat berisi logo Yayasan KAKAK diletakan di bagian atas sebelah kiri disertai headline nya di sebelah kanan dan di bawahnya terdapat ilustrasi pelangi, serta transparansi logo Yayasan KAKAK diletakan ditengah kop surat. c) Penempatan media : Kop surat adalah media yang digunakan sebagai sarana surat menyurat. Tujuannya adalah pihak lain yang menggunakan atau mendapatkan surat ini bisa mendapatkan pesan dari kampanye anti perdagangan anak melalui desain yang ada pada kop surat tersebut. 2) Amplop a) Alasan pemilihan media : Amplop sebagai tempat untuk menaruh kertas surat yang di kirim kepihak lain untuk menyampaikan informasi, amplop akan menjadi pengingat perusahaan atau lembaga mana yang telah mengirimkan informasi lewat surat. b) Bentuk desain : amplop berbentuk persegi seperti bentuk amplop kebanyakan. Dalam amplop dicantumkan logo Yayasan KAKAK commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
dan headline di sebelah kiri atas, alamat di letakan sebelah kanan top center, dan garis lengkungan di sebelah kanan logo. c) Penempatan media : Amplop adalah media yang digunakan sebagai sarana surat menyurat sebagai wadah untuk mengirim surat. Tujuannya adalah pihak lain yang menggunakan atau mendapatkan amplop ini bisa mendapatkan pesan dari kampanye anti perdagangan anak melalui desain yang ada pada amplop tersebut.
3) Map a) Alasan pemilihan media : Map merupakan tempat meletakan dokumen atau surat- surat penting, selain itu juga dapat digunakan untuk menyimpan berkas dalam seminar atau kampanye dalam hubungannya dengan lembaga lain atau perorangan. b) Bentuk desain : Map berbentuk seperti map pada umumnya, dalam cover depan terdapat logo dan headline di sebelah kiri atas, disebelah atas dan bawah terdapat garis lengkung seperti gelombang berwarna putih serta terdapat ilustrasi berupa silouet anak- anak yang saling bergandengan tangan. Untuk bagian belakang terdapat logo Yayasan KAKAK dengan sedikit ilustrasi dan beberap Visi dan Misi dari Yayasan KAKAK. Dengan perpaduan warna putih dan warna biru. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
c) Penempatan media : Map digunakan sebagai wadah atau tempat untuk meletakan atau menyimpan berkas atau file, map ini bisa dibagikan saat Yayasan KAKAK mengadakan penyuluhan atau sedang kampanye. Tujuan dari media penunjang kampanye Map ini adalah agar orang yang mendapatkan atau menggunakan Map bisa mengetahui pesan yang ingin disampaikan oleh Yayasan KAKAK melaui desain yang terdapat pada Map tersebut.
4) ID card (kartu anggota Yayasan KAKAK) a) Alasan pemilihan media : ID Card sebagai kartu identitas yang diberikan pada semua anggota Yayasan KAKAK. b) Bentuk desain : ID Card berbentuk seperti co card berukuran sedikit lebih besar dari kartu nama. Berisi foto, nama anggota, jabatan/bidang anggota, alamat yayasan kakak dan headline. c) Penempatan media : ID Card bisa digunakan di saku baju depan atau di kalungkan, tujuan dipilih ID card karena untuk mengenalkan identitas diri para anggota Yayasan KAKAK. 5) Gantungan kunci a) Alasan pemilihan media : Gantungan kunci dipilih karena media promosi ini mampu mempromosikan sebuah ILM dengan baik karena gantungan kunci sangat mudah dibawa kemana-mana dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
juga
sering
digunakan
oleh
banyak
orang
untuk
menggabungkannya dengan kunci sepeda motor atau kunci rumah. b) Bentuk desain : Gantungan kunci dibuat dengan desain sederhan berbentuk elip/ lonjong lalu ditambah dengan visualisai logo Yayasan KAKAK pada bagian sisi muka. Pada sisi yang lain terdapat headline dari Yayasan KAKAK. c) Penempatan media : Gantungan kunci bisa di gandengkan pada kunci kendaraan bermotor maupun kunci rumah atau kamar. Gantungan kunci untuk dijadikan souvenir saat Yayasan KAKAK melakukan kampanye atau penyuluhan. Tujuan gantungan kunci dijadikan sebagai souvenir karena harganya yang relatif terjangkau dan media ini sering digunakan masyarakat.
b. Merchandise 1) Kaos ( T-shirt ) a) Alasan pemilihan media : Kaos dipilih sebagai media karena kaos merupakan benda yang sangat berfungsi bagi orang baik tua, muda, laki-laki perempuan, remaja ataupun anak-anak semua bisa menggunakannya. b) Bentuk desain : Dibuat dengan ukuran all size dengan bahan polo shirt. Logo diletakan didepan dada agar lebih mudah di lihat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
c) Penempatan media : Kaos ( T-shirt ) dapat digunakan oleh anggota Yayasan KAKAK saat melakukan sosialisasi. Tujuan pemilihan media Kaos atau T-shirt bisa digunakan sebagai hadiah atau souvenir saat melakukan penyuluhan, atau digunakan oleh anggota sebagai pengganti seragam agar terlihat kompak.
2) Mug a) Alasan pemilihan media : Mug atau cangkir yang terbuat dari keramik dan digunakan untuk minum, namun karena desainnya yang bermacam-macam maka tidak jarang orang menjadikan mug sebagai koleksi atau pajangan. Oleh karena itu Mug menjadi media yang cukup efektif karena setiap orang dapat menggunakannya untuk tempat minum dan orang akan melihat ILM Kampanye Anti Perdagangan Anak saat Mug itu digunakan. b) Bentuk desain : Mug berbentuk gelas dengan visual logo Yayasan KAKAK diletakan di samping kiri top centre, kemudian headline di samping kanan Mug c) Penempatan media : Mug dapat digunakan di kantor Yayasan kakak. Mug digunakan sebagai hadiah atau souvenir. Tujan pemilihan media promosi Mug media promosi ini bisa dijadikan hadiah atau souvenir saat penyuluhan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
3) Pin a) Alasan pemilihan media : Pin merupakan media promosi yang fleksibel, hampir sama dengan stiker hanya saja pin terbuat dari bahan yang plastik dan dapat dipasang di baju, tas, topi, atau hanya sekedar untuk koleksi saja. b) Bentuk desain : Pin yang dibuat berbentuk lingkaran dan desain satu berisi visual logo Yayasan KAKAK c) Penempatan media : Pin bisa dibagikan secara gratis, atau sebagai hadiah dalam event atau kampanye yang dilakukan Yayasan KAKAK. Tujuan pemilihan media Pin karena harga produksinya yang murah selain itu Pin media yang bisa dijadikan asesoris.
4) Stiker a) Alasan pemilihan media : Stiker merupakan media promosi yang fleksibel untuk ditempelkan di mana saja tergantung selera. Stiker juga menjadi suatu kebanggaan tersendiri apabila mempunyai stiker dari sebuah brand. b) Bentuk desain : Stiker dibuat dengan desain yang simple dan elegan agar lebih mudah diingat dan dikenal masyarakat luas. Berbentuk persegi panjang dan horizontal desainnya hampir sama dengan pin hanya berisikan logo dari Yayasan KAKAK dan head line.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
c) Penempatan media : Karena bentuknya yang relatif kecil dan murah harganya, bisa dibagikan secara gratis di jalan raya di kota solo atau bisa juga sebagai hadiah dalam event atau kampanye yang dilakukan oleh Yayasan KAKAK. Tujuan pemilihan media stiker karena media ini bisa ditempelkan dimana saja sehingga kemampuan untuk mempromosikan kampanye anti perdagangan anak lebih besar.
c. Brosur 1) Alasan memilih media : Brosur adalah selebaran berupa print ad yang berisi informasi tentang Perdagangan Anak, dan juga masalah sosial yang berkaitan dengannya. 2) Bentuk desain : berbentuk persegi, merupakan selebaran yang dibagi menjadi tiga lipatan, terdiri dari enam halaman beserta cover depan. Dimana setiap halaman tidak banyak ilustrasi hanya terdapat beberapa foto yang menggambarkan ekspresi bermain anak-anak karena yang diutamakan adalah penataan huruf, serta informasi yang akan disampaikan. Untuk cover depan berisi logo, garis lengkung, serta headline dan alamat website. 3) Penempatan media : Brosur dapat di sebarkan di tempat-tempat pelayanan umum seperti kantor pos, bank, dll. Karena di tempattempat umum selalu ramai dengan orang sehingga pesan dari iklan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
layanan masyarakat bisa mengenai sasaran. Tujuan pemilihan media brosur karena media promosi ini mampu memberikan banyak informasi mengenai kampanye anti perdagangan anak.
d. Poster 1) Alasan pemilihan media : Poster dipilih sebagai media karena poster merupakan media promosi yang akan lebih lama di baca oleh khalayak dan pesan akan lebih mudah disampaikan secara cepat dan efisien. Poster adalah lembaran kertas yang ditempel atau digantung yang berisi iklan atau informasi. 2) Bentuk desain : poster dibuat dengan bentuk A3 dengan tampilan ilustrasi foto yang dipadukan dengan headline, sub headline serta logo Yayasan KAKAK. 3) Penempatan media : Poster akan ditempatkan di tempat-tempat pelayanan umum dan diletakan di papan-papan informasi yang telah disediakan dan ditentukan. Tujuannya Karena ditempat papan pengumuman biasanya masyarakat membaca atau melihat berbagai informasi maka sangat tepat bila poster dipasangkan di tempat tersebut, agar pesannya tertangkap oleh masyarakat. e. Banner 1) Alasan pemilihan media : Banner dipilih sebagai media karena bentuknya yang mencolok, sehingga banner akan dapat menarik commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
perhatian orang yang melintas didepannya untuk membaca ILM tentang kampanye anti perdagangan anak. 2) Bentuk desain : banner dibuat dengan model vertical, berisi headline di sebelah kanan atas, sub headline diletakan dibawah image, serta gambar/ilustrasi
yang
dapat
mewakili
ILM
kampanye
anti
perdagangan anak dan terdapat isi dari program-program kampanye di bagian tengah dan di bagian bawah terdapat logo dari Yayasan KAKAK. 3) Penempatan media : Banner akan dapat digunakan saat ada sebuah event atau kampanye anti perdagangan anak dengan tujuan lebih membantu menyampaikan informasi kampanye tersebut .bisa juga ditempatkan di ruangan/ kantor Yayasan KAKAK.
f. Kartu pos 1) Alasan memilih media : Kartu pos merupakan media yang menjangkau lebih luas untuk mengirimkan pesan, walaupun sekarang media penyampaian informasi sudah canggih, namun kartu pos akan tetap menjadi media informasi yang efektif walaupun jangkauannya hanya bersifat personal dan kartu pos juga bisa menjadi koleksi yang menarik. 2) Bentuk desain : Kartu pos dibuat satu bagian depan saja yang berisi logo, headline dan grafis pengikat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
3) Penempatan media : Kartu pos bisa dibagikan sebagai souvenir saat kampanye anti perdagangan anak. Tujuan pemilihan media ini karena harga produksinya yang murah juga bisa digunakan sebagai souvenir saat Yayasan KAKAK melakukan kampanye. g. Pembatas buku 1) Alasan pemilihan media : pembatas buku dipilih sebagai media karena relatif murah dan efektif karena pembatas buku ini dapat digunakan berulang-ulang. Dan secara otomatis saat membaca buku orang juga akan membaca ILM kampanye anti perdagangan anak dalam pembatas buku tersebut. 2) Bentuk desain : Pembatas buku ini berbentuk persegi panjang vertikal, desain ilustrasi berupa logo dan headline. 3) Penempatan media : Di bagikan secara cuma-cuma saat ada event atau kampanye anti perdagangan anak atau di bagikan di jalan raya di kota Solo. Tujuannya agar orang yang sering menggunakan pembatas buku ini bisa menangkap pesan yang disampaikan oleh Yayasan KAKAK dan media ini bisa dijadikan hadiah atau souvenir.
h. Paper bag 1) Alasan pemilihan media : Paper bag atau tas yang terbuat dari bahan kertas digunakan untuk melindungi barang bawaan yang ada didalamnya, Paper bag juga merupakan bentuk promosi dimana orang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
yang melihatnya akan berfikir dan ingin tahu makna apa yang tergambar dalam paper bag tersebut dan paper bag juga merupakan identitas dari sebuah produk/promosi/iklan. 2) Bentuk desain : Paper bag dibuat dengan bentuk kotak horizontal , dengan desain visualnya yang bagian depan berupa logo Yayasan KAKAK pada bagian sebaliknya terdapat ilustrasi berupa foto dan dibawahnya terdapat headline dan logo Yayasan KAKAK. 3) Penempatan Media : Paper bag digunakan sebagai tempat untuk meletakan merchandise ketika diadakan sebuah penyuluhan atau kampanye, juga bisa diberikan pada anggota Yayasan KAKAK untuk digunakan
sehari-hari.
Tujuannya
media
promosi
ini
untuk
menyampaikan pesan saat paper bag ini digunakan, selain itu juga bisa dimanfaatkan sebagai wadah.
i. Block Note 1) Alasan pemilihan media : Block note dipilih sebagai media karena media ini dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama dan sering di bawa kemana-mana. Karena didalam sampul dan tiap lembar kertasnya tertera pesan ILM dari Yayasan KAKAK, maka setiap kali orang memegang atau membuka block note untuk mencatat atau melihat catatan secara otomatis mereka juga membaca pesan ILM anti perdagangan anak yang ada didalamnya. Block note ini juga sangat commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
efektif dalam menyampaikan dan menyebarkan informasi dari ILM karena, sering kali kertas dalam block note ini diberikan kepada orang lain untuk menyalin catatan kecil atau menuliskan sesuatu. Maka dengan demikianILM ini dapat dengan mudah tersampaikan pesannya kepada banyak orang. 2) Bentuk desain : Bentuk Block note ini sama bentuknya seperti bentuk block note lainnya yaitu persegi panjang vertikal. Untuk sampul depan hanya terdapat logo dan beberapa ornamen garis. 3) Penempatan media : Block note digunakan sebagai souvenir jika ada suatu acara atau kampanye anti perdagangan anak yang dilakukan oleh Yayasan KAKAK. Tujuanya agar orang yang menggunakan block note ini bisa mendapatkan informasi dari Yayasan KAKAK yang tertera pada tiap lembar block note tersebut.
j. Leaflet 1) Alasan pemilihan media : Leaflet atau selebaran dipilih sebagai media karena bentuknya kecil dan ringkas sehingga sangat efektif dan mudah dibagi-bagikan kepada masyarakat. Leaflet berisi tentang informasi kampanye anti perdagangan anak. 2) Bentuk desain : Leaflet berukuran 14,7 x 20,9 cm, terdiri dari satu lembar yang berisi logo, headline, body copy, dan foto didalam layout commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
terdapat beberapa unsur garis sebagai ornamen untuk lebih mengeluarkan karakter dari ILM kampanye anti perdagangan anak. 3) Penempatan media : Leaflet ini dapat disebarkan di tempat-tempat pelayanan umum bisa juga di sekolah-sekolah pada waktu mengadakan penyuluhan atau kampanye. Tujuan pemilihan media leaflet karena biaya produksi yang rendah dan bisa dibagi-bagikan pada masyarakat sehingga pesan dari kampanye Yayasan KAKAK lebih mudah tersampaikan kepada masyarakat.
k. Jam dinding 1) Alasan pemilihan media : Jam dinding dipilih sebagai media karena merupakan benda yang cukup penting dalam kehidupan, karena dengan melihat jam orang selalu mengingat waktu dan ketika orang melihat jam secara langsung pasti akan melihat bentuk dan gambar dari jam tersebut dan sudah pasti orang akan membaca serta mencoba memahami pesan dari kampanye ILM ini. 2) Bentuk desain : Jam dinding di buat berbentuk lingkaran, dengan desain yang simple terdiri dari logo dan headline dengan tujuan tidak mengganggu fungsi dari jam tersebut. 3) Penempatan media : Bisa digunakan sebagai dorprize juga bisa dipajang di kantor pelayanan umum seperti kelurahan atau kantor pos juga bisa di pajang saat melakukan kampanye atau penyuluhan di commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
suatu tempat. Tujuanya saat orang ingin melihat waktu maka akan melihat jam dinding tersebut saat itu juga pesan dari kampanye anti perdagangan anak dapat diterima masyarakat. 2. Media Lini Atas ( Above The Line ) a. Iklan Koran 1) Alasan pemilihan media : Iklan Koran dipilih sebagai media untuk menyampaikan pesan ILM kampanye anti perdagangan anak karena koran merupakan media yang mempunyai segmentasi pembaca jelas dan daya jangkau wilayah pasti, Koran juga mempunyai jumlah pembaca yang lebih besar dibandingkan dengan majalah maupun media cetak lainnya. 2) Bentuk desain : Iklan Koran dibuat pada halaman surat kabar terdiri dari seperempat halaman horizontal, yang terdiri dari visual utama berupa ilustrasi/ foto anak juga disertai headline, sub headline serta logo. 3) Penempatan media : Koran yang digunakan sebagai tempat iklan adalah Koran yang ada disekitar kota solo yaitu Solo Pos, karena target audience dari Yayasan KAKAK adalah anak di wilayah Eks Karisidenan Surakarta. Tujuannya pemasangan iklan di Koran Solo pos, karena Koran ini pembacanya masyarakat se Eks Karisidenan Surakarta yang merupakan target audience Yayasan KAKAK. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
b. Spanduk 1) Alasan pemilihan media : Spanduk dipilih sebagai media yang tepat untuk menyampaikan pesan ILM kampanye anti perdagangan anak karena merupakan media yang sangat efektif, umum, serta mudah dalam hal penempatannya. 2) Bentuk desain : Spanduk ini visualnya berupa headline, foto dan logo. Hal ini dikarenakan spanduk biasanya ditempatkan di tempat yang strategis jadi dalam spanduk ini hanya menggunakan pesan yang singkat dan mudah dibaca agar orang yang membacanya tidak terlalu lama dan mudah diingat. 3) Penempatan media : Spanduk akan ditempatkan di tempat-tempat yang strategis dan ada hubungannya dengan ILM ini misalkan seperti perempatan jalan daerah yang banyak sekolah‟nya. Tujuannya agar pesan yang ingin disampaikan bisa tersampaikan dengan baik pada masyarakat terutama pada anak-anak sekolah yang merupakan target dari Kampanye Yayasan KAKAK.
c. Billboard 1) Alasan pemilihan media : Billboard merupakan poster dalam ukuran besar, dan poster ukuran besar ini didesain untuk dilihat orang-orang yang melakukan perjalanan dengan kendaraan di jalan raya. Karena billboard merupakan media promosi luar ruang yang banyak di pasang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
di jalan raya, media ini cukup efektif
utuk ILM kampanye anti
perdagangan anak walaupun terdapat kekurangan yaitu target audiensnya yang selalu bergerak sedangkan iklan luar ruangan bersifat statis. Tapi iklan mudah tersampaikan dan diingat oleh masyarakat melalui billboard. 2) Bentuk desain : Billboard dibuat dengan ukuran 4 x 6 M, berbentuk persegi panjang horizontal dengan desain berupa ilustrasi gambar, headline, sub headline, dan logo. 3) Penempatan media : Billboard akan dipasang pada perempatan besar di kota solo seperti perempatan panggung. Karena diperempatan jalan yang ramai maka pesan iklan layanan masyarakat akan lebih cepat dimengerti banyak orang. Tujuannya bilborad dipasangkan di jalan raya agar orang yang melintasi jalan itu mampu menerima pesan yang disampaikan sehingga pesan yang disampaikan bisa lebih luas penerimanya karena orang yang melintasi perempatan itu tidak hanya warga Surakarta saja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
BAB IV VISUALISASI KARYA
A. Media Lini Atas 1. Iklan Koran
a. Ukuran
: 4 kolom ( 160 mm ) x 180 mm
b. Ilustrasi
: Foto, Headline, Sub headline, logo, ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy, Agency FB
d. Proses
: Corel X3, Photoshop CS
e. Bahan
: Kertas Hvs 70gr
f. Realisasi
: Cetak Offset
g. Media
: Koran Solo Pos
h. Penempatan
: Halaman 12
i. Penayangan
: Satu minggu sekali, selama satu bulan. commit to user
81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
2. Spanduk
a. Ukuran
: 100 x 300 cm
b. Ilustrasi
: Foto, Headline, Sub headline, logo, ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy, Agency FB
d. Proses
: Corel X3, Photoshop CS
e. Bahan
: MMT (Econom Grate II)
f. Realisasi
: Digital Printing
g. Penempatan
: Halaman depan kantor Yayasan KAKAK dan dibeberapa Kelurahan di wilayah Solo.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
3. Bilboard
a. Ukuran
: 400 x 600 cm
b. Ilustrasi
: Foto, Logo, Headline, Sub headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy, Agency FB, Comic Sans MS
d. Proses
: Corel X3, Photoshop CS
e. Realisasi
: Digital Printing
f. Penempatan
: Di jalan Kol Sutarto, di perempatan Panggung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
B. Media Lini Bawah 1. Brosur
a. Ukuran
: 27 x 20 cm
b. Ilustrasi
: Foto, Logo, Headline, Sub headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy, Agency FB, Comic Sans MS,
d. Proses
: Corel X3, Photoshop CS
e. Bahan
: Art Paper 150gr
f. Realisasi
: Cetak Offset
g. Penempatan
: Diletakan di meja bagian informasi atau loby di
tempat- tempat pelayanan umum, seperti puskesmas, Rumah sakit, Kantor Pos, atau di Sekolah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 85
2. X Banner
a. Ukuran
: 60 x 160 cm
b. Ilustrasi
: Foto, Logo, Headline, Sub headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy, Agency FB, Comic Sans MS
d. Proses
: Corel X3, Photoshop CS
e. Bahan
: P 1000 D
f. Realisasi
: Digital Printing
g. Penempatan
: Sebagai display saat menggelar sebuah event atau
kampanye perdagangan anak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
3. Poster
a. Ukuran
: A3 ( 29,7 x 42 cm )
b. Ilustrasi
: Foto, Logo, Headline, Sub headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy, Agency FB, Comic Sans MS
d. Proses
: Corel X3, Photoshop CS
e. Bahan
: Art Karton
f. Realisasi
: Cetak Offset
g. Penempatan
: Ditempelkan pada dinding pada saat event/ kampanye
perdagangan anak, atau ditempelkan pada papan informasi atau papan pengumuman di tempat-tempat umum seperti puskesmas, rumah sakit, kantor pos dll. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
4. Leaflet
a. Ukuran
: 15 x 22 cm
b. Ilustrasi
: Foto, Logo, Headline, Sub headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy, Agency FB, Comic Sans MS
d. Proses
: Corel X3, Photoshop CS
e. Bahan
: Art Paper
f. Realisasi
: Cetak Offset
g. Penempatan
: Dibagikan atau disebarkan di tempat – tempat
pelayanan umum bisa juga di sekolah-sekolah pada waktu mengadakan kampanye atau diletakan ditempat pelayanan umum seperti bank, Kantor Pos, sehingga apabila ada orang yang tertarik ingin membacanya mereka bisa mengambilnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
5. Pembatas Buku
a. Ukuran
: 4 x 16 cm
b. Ilustrasi
: Logo, Headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy
d. Proses
: Corel X3
e. Bahan
: Kertas glossy laminasi doff
f. Realisasi
: Cetak Offset
g. Penempatan
: Dibagikan secara Cuma-Cuma di jalan- jalan
raya di wilayah kota Solo (Jl. Slamet riyadi, Jl. Ahmad Yani), juga bisa dibagikan saat kampanye perdagangan anak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
6. Paper Bag
a. Ukuran
: 40 x 28 cm
b. Ilustrasi
: Logo, Headline, Sub headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy, Agency FB
d. Proses
: Corel X3
e. Bahan
: Kertas Glossy
f. Realisasi
: Cetak Offset
g. Penempatan
: Digunakan sebagai tempat untuk meletakan
merchandise ketika diadakan sebuah kampanye perdagangan anak oleh Yayasan KAKAK.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
7. Block Note
a. Ukuran
: 10,4 x 14,8 cm
b. Ilustrasi
: Logo, Headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy,
d. Proses
: Corel X3
e. Bahan
: Kertas Glossy laminasi doff dan Hvs 80gr
f. Realisasi
: Cetak Offset
g. Penempatan
: Sebagai souvenir apabila ada sebuah event
atau kampanye yang berhubungan dengan perdagangan anak Yayasan KAKAK.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
8. Kartu Pos
a. Ukuran
: 14,3 x 10,5 cm
b. Ilustrasi
: Logo, Headline, Sub headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy, Agency FB
d. Proses
: Corel X3
e. Bahan
: Art Karton
f. Realisasi
: Cetak Offset
g. Penempatan
: Dibagikan sebagai souvenir saat ada event
kampanye perdagangan anak. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
9. Jam Dinding
a. Ukuran Diameter lingkaran
: 29 cm
b. Ilustrasi
: Logo, Headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy
d. Proses
: Corel X3
e. Bahan
: Achrilic
f. Realisasi
: Cetak Offset
g. Penempatan
: Di dinding Yayasan KAKAK, atau lembaga-
lembaga yang terkait juga digunakan sebagai souvenir. h. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
C. Stationary
1. Amplop
a. Ukuran
: 23 x 11 cm
b. Ilustrasi
: Logo, Headline, Sub headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy, Agency FB
d. Proses
: Corel X3
e. Bahan
: HVS 80 gr
f. Realisasi
: Cetak Offset
g. Distribusi
: Sebagai tempat surat ketika dikirim kepada
pihak yang bersangkutan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
2. Kop Surat
a. Ukuran
: 21 x 29,5 cm
b. Ilustrasi
: Logo, Headline, Sub headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy, Agency FB
d. Proses
: Corel X3
e. Bahan
: HVS 80 gr
f. Realisasi
: Cetak Offset
g. Distribusi
: Untuk kepentingan surat menyurat kepada
pihak atau lembaga yang bersangkutan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 95
3. Map
a. Ukuran
: 23,5 x 34 cm
b. Ilustrasi
: Logo, Headline, Sub headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy, Agency FB
d. Proses
: Corel X3
e. Bahan
: Kertas Glossy
f. Realisasi
: Cetak Offset
g. Distribusi
: Sebagai tempat berkas atau surat penting. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 96
4. ID Card
a. Ukuran
: 5,5 x 8,5 cm
b. Ilustrasi
: Foto, Logo, Ilustrasi
c. Typografi
: Comic Sans MS
d. Proses
: Corel X3
e. Bahan
: Photo Paper
f. Realisasi
: Digital Printing
g. Distribusi
: Untuk karyawan dan staf di Yayasan KAKAK
sebagai kartu identitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 97
D. Merchandise
1. T-shirt
a. Ukuran
: All size
b. Ilustrasi
: Logo, Headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy
d. Proses
: Corel X3
e. Bahan
: Polo-shirt
f. Realisasi
: Cetak Sablon
g. Distribusi
: Untuk souvenir atau hadiah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 98
2. Mug
a. Ukuran Diameter Lingkaran
: 9 cm
Tinggi
:10 cm
b. Ilustrasi
: Logo, Headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy
d. Proses
: Corel X3
e. Bahan
: Keramik
f. Realisasi
: Digital Printing
g. Distribusi
: Untuk souvenir atau hadiah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 99
3. Pin
a. Ukuran
: 5,8 x 5,8 cm
b. Ilustrasi
: Logo, Headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy
d. Proses
: Corel X3
e. Bahan
: Photo Paper Laminasi Doff
f. Realisasi
: Digital Printing
g. Distribusi
: Untuk souvenir atau hadiah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 100
4. Stiker
a. Ukuran
: 10 x 8,5 cm
b. Ilustrasi
: Logo, Headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy
d. Proses
: Corel X3
e. Bahan
: Matte
f. Realisasi
: Cetak Offset
g. Distribusi
: Untuk souvenir atau hadiah..
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 101
5. Gantungan Kunci
a. Ukuran
: 5,8 x 5,8 cm
b. Ilustrasi
: Logo, Headline, Ilustrasi
c. Typografi
: Franklin Gothic Heavy
d. Proses
: Corel X3
e. Bahan
: Mika
f. Realisasi
: Digital Printing
g. Distribusi
: untuk souvenir atau hadiah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 102
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa Iklan Layanan Masyarakat dengan tema Perdagangan Anak yang diadakan Yayasan KAKAK sangatlah berguna dan penting bagi masyarakat. Saat ini pengertian masyarakat akan adanya kasus perdagangan anak sangatlah minim, namun dengan adanya informasi yang disampaikan melalui kampanye anti perdagangan anak oleh Yayasan KAKAK ini diharapkan masyarakat lebih tahu dan peduli pada permasalahan ini. Perancangan media komunikasi visual yang menarik dan komunikatif sebagai pendukung kampanye gerakan sosial masyarakat anti perdagangan anak sangat diperlukan agar masyarakat ikut tergerak untuk lebih memperhatikan masalah perdagangan anak ini dan ikut untuk mencegah dan melawan agar kasus perdagangan anak bisa diminimalisir. Untuk itu agar semua masyarakat bisa menerima pesan dari kampanye anti perdagangan anak oleh Yayasan KAKAK, harus dibuat media promosi penujang kampanye yang tepat agar lebih efisien dan komunikatif agar lebih mudah diterima masyarakat.
commit to user
102
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 103
B. Saran Pemanfaatan Desain Komunikasi Visual untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang adanya kasus perdagangan anak merupakan salah satu alternative yang harus digunakan oleh Yayasan KAKAK untuk mengkampanyekan sebuah gerakan Anti Perdagangan Anak. Agar masyarakat semakin paham akan adanya kampanye gerakan Anti Perdagangan Anak maka Yayasan KAKAK memerlukan adanya media-media komunikasi visual yang menarik dan tepat sasaran agar pesan dari kampanye anti perdagangan anak lebih mudah diterima masyarakat. Yayasan KAKAK juga disarankan lebih bekerja sama dengan baik dengan pemerintah dalam hal pemanfaatan media komunikasi visual terutama dalam hal promosi, Yayasan KAKAK bisa menggunakan fasilitas-fasilitas atau tempat- tempat milik pemerintah agar kampanye yang dilakukan bisa tersampaikan lebih baik dan lebih luas bagi masyarakat.
commit to user