Perancangan Mebel Multifungsi untuk Rumah kecil yang memiliki satu ruang serbaguna Harumi Kartini Program Studi Desain Produk Industri Universitas Paramadina - Jakarta INDONESIA
[email protected] ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mencari solusi desain yang tepat bagi masyarakat yang tinggal di rumah kecil, berupa produk mebel multifungsi. Mereka hanya memiliki satu ruangan kecil untuk berbagai kegiatan sehari-hari seperti: makan, menonton tv, membaca, dansebagainya. Selama ini mereka hanya menggunakan mebel kecil seadanya serta dilengkapi tikar/karpet/kasur tipis.Terjadi ketidaknyamanan karena peggunaan mebel yang tidak tepat serta ruangan yang tidak tertata dengan baik. Hasil penelitian berupa produk mebel multifungsi dengan konfigurasi fitur dan bentuk yang tepat yang ditujukan sebagai solusi dari masalah yang dihadapi. Objek yang diteliti adalah rumah susun tipe 36 yang memiliki satu ruang tengah sebagai tempat melakukan berbagai aktivitas. Metode penelitian inidiawali dengan melakukan identifikasi hunian di Jakarta yang sesuai, untuk dijadikan objek. Kemudian dilakukan pengamatan, wawancara dan penyebaran kuesionearterhadap 30 responden. Data dianalisis mulai dari tabel masalah hingga tahap penyelesaikannya untuk mendapatkan konsep dan strategidesain yangtepat. Dilanjutkan dengan proses perancangan untuk dapatkan desain yang terbaik sesuai kebutuhan dan segmen pasar yang ditargetkan. Penelitian menghasilkan produk mebel multifungsi yang memudahkan pengguna dalam beraktifitas serta memiliki desain yang mendukung keindahan ruang untuk melakukan kegiatan formal dengan tamu ataupun bersantai bersama keluarga. Kata Kunci : Mebel mutifungsi, Rumah kecil, Rumah susun, Keindahan ruang Pendahuluan Ruang tamu dikebanyakan rumah sering terlalu sempit untuk menampung banyak mebel, apalagi jika rumah yang dimiliki berukuran kecil.Menurut observasi yang peneliti lakukan, rumah dengan sebuah ruang tengahkemudian berukuran kecil yang menjadi tempat utama melakukan berbagai aktifitas. Aktifitas yang dilakukan pemilik rumah diruang tengah diantaranya,makan, membaca, yang biasanya dilakukan diatas alas duduk seperti tikar dan karpet. Aktifitas lain menghibur diri dengan menonton TV atau membacapun dengan gaya santai biasa dilakukan diatas bantalan atau kasur santai. Kedua benda yang digunakan sebagai alas tersebut tidak mampu menampung berbagai aktifitas dengan optimal. Masalah pada rumah kecil ketika pergantian aktifitas.Kesulitan ketika pemilik rumah harus mengganti kasur yang digunakan untuk bersantai dengan karpet atau tikar.Hal ini
1
membuat sangat tidak efektif, karena penggunaan tikar hanya mampu menampung beberapa aktifitas duduk, seperti makan, dan membaca buku sedangkan aktifitas santai seperti selonjoran penghuni rumah tetap menggunakan kasur santai tersebut. Ketika pemilik kontrakan yang sedang beristirahat kedatangan tamu, pemilik rumah menggulung kasur dan menggantinya karpet. Selain kesulitan karna harus menukarnya, kasur palembang yang diletakkan kediding juga tidak indah dipandang.
Profil Pengguna Target pengguna (user) dalam penelitian ini adalah Karyawan baik yang single maupun yang baru menikah, dengan rentang usia 23-35 tahun. a. Demografis
Gender : Laki-laki dan Perempuan
Usia : 23-35 tahun
Pendidikan : Universitas
Kelas Ekonomi Sosial: Menengah
Status : Belum / Menikah
Pendapatan : 2-5 Juta
Mobililitas kerja : Sedang
b. Geografis Bekerja di Ibu kota, jadi rumah tinggal sementara di Jakarta. Dengan rumah tinggal utamanyanya di Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi.
c. Psikografis 1. Kepribadian
Terbuka dengan hal-hal baru
Hidup serba cepat (Instant)
Gigih bekerja
Optimis akan memperbaiki kualitas, dari yang sekarang
Tidak bergantung kepada orang tua, walau orang tua mampu.
Loyal, mau mengeluarkan uang lebih
Serius atau fokus 2
Mau mencoba hal-hal baru
Up to date
Stylish yang tidak berlebihan
2. Gaya Hidup
Sederhana (Stylish, yang tidak berlebihan)
On Time
Up to date / hi-tech
Kebiasaan sering berpindah-pindah baik apartemen atau kontrakan dengan berbagai alasan mulai dari pindah pekerjaan, sekedar masalah harga atau lingkungan juga membuat para pengontrak suka berpindah tempat bahkan dengan kontrakan yang dekat dengan yang sebelumnya yang dianggapnya lebih baik oleh user spesifikasi ini.
Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan mebel multifungsi untuk ruang sempit di rumah kecil ini adalah mampu memberikan fungsi optimal bagi orang yang memiliki ruangan sempit seperti kontrakan.Optimal sebagai alat duduk, bersantai/selonjoran, dan berbagai kegiatan pendukung aktifitas santai dan formal.Kursi multifungsinya bisa digunakan pada beberapa posisi, ergonomi kursi ini sama dapat disesuaikan toleransi sudut duduk. Ergonomis disesuaikan pada beberapa posisi pemakaiannya. Kursi ini bisa menghadap sisi lainnya layaknya kursi yang layak untuk menerima tamu dan berubah menjadi posisi santai dengan ergonomi low sofa/kursi rebah untuk santai nonton tv, baca buku, dan lainnya. Kepraktisan bongkar/lipat kursi, pergantian fungsi, desain furnitur ini hingga bisa dilipat menjadi betuk sederhana.Fungsi tambahan bisa menjadi media penyimpan buku atau majalah yang menunjuang aktifitas pemilik rumah.Pendesainan style disesuaikan dengan target market, yang bertujuan memenuhi selera pasar. Selain dari segi fungsi yang sangat usefull, didukung dengan form dan style yang juga bisa melahirkan manfaat baru, seperti rumah menjadi rapi, gampang di bersihkan sehingga rumah tidak berantakan dengan mebel ini.
3
Metode Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 1995:135).Berdasarkan manfaat empiris, bahwa metode pengumpulan data kualitatif yang paling baik adalah melihat dari semua aspek metode.Pengumpulan data dan teknis analisis data adalah metode wawancara mendalam, observasi partisipasi, angket, bahan dokumenter, sera metode-metode baru seperti metode bahan visual dan metode penelusuran bahan internet. Dalam penelitian ini menjelaskan tentang masalah konkrit yang dihadapi para penguna rumah kecil. Untuk kriteria pengguna rumah kecil seperti yang dirangkum oleh Imelda Akmal (2008) dalam bukunya Ragam Desain Partisipada bagian pendahuluan bahwa berbagai tipe rumah kecil seperti seperti, tipe 21, Tipe 45, dan Tipe 51, penulis menggambil beberapa sampel populasi di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Kemudian untuk tipe 36 peneliti mengambil sampel beberapa penghuni Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) Tanah Abang, Jakarta Pusat. Selain itu untuk tipe studio sampel juga beberapa diambil dari Rumah susun Bidara Cina, Jakarta Selatan. Selain dirumah susun pengumpulan data lapangan dilakukan di beberapa tempat di Jakarta Selatan, mulai dari diperkantoran, perpustakan dan public space lainnya, sejak tanggal 1- 30 Maret 2013.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Tabel Rekapitulasi Hasil Kuesioner menjadi solusi setelah menganlis permasalahannya No 1
Hasil Kuesioner
Solusi
Kegiatan yang sering dilakukan
Penyelarasan antara kursi selonjoran untuk
di ruang tengah serbaguna
santai dengan kursi tegak yang untuk makan dan
adalah menonton TV dan makan
menerima tamu tidak terlalu signifikan
dengan presentase masing-
perubahan bentuknya. Sehingga pengguna dapat
masing 78%.
dengan mudahnya menganti fungsi duduk dengan cepat pula.
2
Urutan kegiatan yang paling di
Alas duduk/ lapisan atau penutup busa/spon terbuat
utamakan di lakukan di ruang
dari bahan yang tidak memiliki daya serap. Contohnya seperti kulit sintetis.
4
tengah serbaguna adalah Nonton TV dengan 48% sedangkan makan hanya 18%. 3
Mebel atau media yang banyak miliki di ruang tengah serbaguna
Penyesuaian desain mebel ini dengan kebiasaan para
adalah Tikar/karpet dengan
pengguna sebelumnya. Mebel dengan gaya duduk
persentase 66% dan kasur santai
ala tikar.
30%. 4
Kendala yang hadapi ialah
Desain memudahkan proses pergantian aktifitas yang
kesusahan untuk melipat kasur
begitu cepat. Misalnya ketika tamu datang furniture
menjadi tikar atau karpet dan mebel
harus sudah bisa digunakan untuk kegiatan
yang dimiliki tidak mumpuni untuk
menerima tamu.
menampung segala aktifitas masing kendala mendapat respon sama 50%. 5
6
Aktivitas yang dilakukan di ruang tengah dalam sehari : 4 aktivitas
Dibuat mekanisme sehingga sandaran memiliki
dgn persentase 33%.
toleransi duduk yang dapat diubah dengan
Waktu yang dihabiskan oleh
mekanisme mudah.
penghuni rumah dalam sehari menggunakan ruang tengah rumah adalah 4-5 jam, 57% respondensi. 7
8
Mebel multifungsi ini lebih
Menciptakan toleransi sudut duduk yang dapat
menitik beratkan pada aktivitas
menyesuaikan dengan beberapa aktifitas. Mulai
santai 63% menjawab
dari kondisi tegak hingga sandaran rebahan, saat
selonjoran.
bersantai.
Fitur tambahan yang di butuhkan
Perubahan bentuk dari kursi santai menjadi kursi
untuk ditambahkan pada furniture
makan atau kursi untuk menerima tamu di buat
multifungsi ini adalah 72%
dengan mekanisme sederhana. Sedangkan
menjawab bisa berubah bentuk
storage penyimpanan buku bisa di manfaatkan
(transformble) dan 51% memiliki media penyimpanan buku/ majalah.
bidang sampingnya dengan memaksimalkan bidang vertikal atas keterbatasan ruangan.
5
9
72% responden mengharapkan adanya meja untuk menggunakan leptop atau
Meja dapat dipindahkan (tidak tertancap mati pada mebel), ketika tidak digunakan meja dapat berubah arah atau tempat.
sekedar untuk tatakan makan 10
11
Penghasilan rata-rata : Rp
Keinginan seperti kebersihan tetap terjaga, bahan
2.500.000 dan
yang tidak memili daya serap seperti kulit asli bisa
Rata-rata untuk membeli
diganti dengan kulit sintetis. Besi bisa diganti dengan
furnitur multifungsi Rp.
kayu. Hal ini untuk tetap hemat cost produksi namun
750.000 - 1 juta
fitur tetap terpenuhi.
Style yang diinginkan untun
Desain dengan style simple, praktis dan moderen
desain ini adalah Simple/praktis
ditunjang dengan warna dan bentuk yang senada
69% dan 42% menginginkan
pula.
bergaya modern. 12
Responden memilih banyak warna,
Perpaduan warna ini mampu mendukung style
dan capaian tertinggi adalah Putih
yang diinginkan pengguna.
dan hitam 30%. 13
Mebel ini memiliki mejanya,
Penekan cost dengan mengganti material dengan
simpel, dapat berubah bentuk,
yang lebih murah namun tetap memenuhi segala
praktis,awet, murah, serbaguna,
fitur yang diinginkan konsumen. Contohnya
stylish, kecil, kokoh, dll.
menekan penggunaan besi/logam yang menunjang style dibantu dengan warna atau form yang tetap mengangkat style.
Resume Kuesiner Efektivitas penyelarasan sudut duduk, antara kursi selonjoran untuk santai dengan kursi tegak yang untuk makan dan menerima tamu tidak terlalu signifikan perubahan bentuknya. Sehingga pengguna dapat dengan mudahnya mengganti fungsi duduk dengan cepat pula dengan mekanisme yang sederhana. memaksimalkan bidang vertikal bidang samping mebel ini dapat dimanfaatkan sebagai storage penyimpanan buku, frame atau akseroris rumah yang kecil-kecil.Selain
6
itu kuursi-kursi kecil atau stool jika tidak dipakai juga bisa memanfaat bagian dalam mebel ini agar walking area tetap luas ketika mebel tidak digunakan. Mekanisme rubah bentuk dan tepat yang flexible (tranformable) sandaran stool
pendukung dapat berubah arah dan meja dapat dipindahkan ketika tidak digunakan meja dapat berubah arah atau tempat. Fleksibiliti mebel ini akan sanag maksimal dengan mudahnya mekanisme pelipatan sandaran misalnya untuk menyimpannya, dll. Kebersihan tetap terjaga, bahan yang tidak memili daya serap seperti kulit asli bisa diganti dengan kulit sintetis. Alas duduk/ lapisan atau penutup busa/spon terbuat dari bahan yang tidak memiliki daya serap. Spon tersebut juga bisa dibentangkan lagi jika pengguna ingin mengelarnya sebagai tikar. Besi bisa diganti dengan kayu. Desain dengan style simple, praktis dan modern ditunjang dengan warna dan bentuk yang senada pula.
SWOT (Strenght, Weakness, Oppotunity, dan Threat ) Strenght (kelebihan) User dapat menggunakan furnitur multifungsi ini untuk ruang/rumah sempit dengan kelebihan: Desain kursi multifungsi ini nyaman untuk dua kegiatan duduk/santai yang rileks dan tegak seperti untuk makan dan menerima tamu, sudut duduk bisa diubah menyesuaikan. Kursi dengan fungsi utama selonjoran ini yang memiliki media penyimpanan buku/majalah. Memiliki meja untuk menggunakan leptop atau sekedar untuk tatakan makan Furniture multifungsi kecil tidak menghabiskan banyakruangan, simple, dapat berubah bentuk, praktis, awet, murah, serbaguna, stylish, kokoh, dll. Kursi multifungsi dengan mekanisme pergantian fungsi yang praktis, jadi pengguna hanya dengan membeli satu furniture multifungsi ini dapat menghemat pengeluaran untuk membeli mebel.
7
Weakness (kelemahan) Masih kurangnya pemahaman mengenai pemakaian atau penyesesuaian pemakaian kebutuhan kursi duduk tegak atau kursi santai. Biaya produksi lebih mahal dari karpet atau kasur santai yang biasa yang digunakan. Opportunity (Peluang) Kursi atau alas duduk merupkan kebutuhan pokok selalu digunakan. Sekarang sudah banyak orang yang mebel efektif dan efisien digunakan, dengan satu mebel dapat menampung beberapa aktifitas menjadi nilai jual tersendiri. Masih kurangnya desain mebel multifungsi untuk ruang sempit. Threat (Ancaman) Pengguna belum terlalu mengenal dan mengerti menggunakan mebel ini dengan fungsi yang yang berbeda dengan mebel pada umumnya. Para penghuni rumah kecil lebih memilih meja yang murah dan tidak awet (unbrand)dengan harga lebih murah.
Analisis SWOT Memaksimalkan kekuatan dengan memperhatikan keutamaan penggunaanya yaitu untuk bersantai, namun tetap flexible untuk fungsi skunder yaitu duduk tegak. Memberikan fitur tambahan seperti lemari penyimpan (storage) untuk meletakkan buku atau majalah. Material yang mendukung desain furniture simpel, dapat berubah bentuk, praktis, awet, murah, serbaguna, stylish, kecil, kokoh, dll ini adalah kayu, spon dengan kulit sintetis agar cost tidak tinggi. Peluang furniture multifungsi yang efektif dan efisien dengan desain yang masih minim. Istilahnya sebagai pelopor multifungsi atau branding dengan funitur model ini. Didesain degan gaya simpel dengan berbagai kelebihan seperti kokoh, awet, praktis dan mudah dirawat. Mengatasi kelemahan dengan membuat disiasati dengan mencari konsumen yang merupakan target utama yaitu karyawan usia 23-35 tahun single atau baru menikah yang suka mencoba-coba gaya baru dengan penghasilan minimal UMR. Mau berpenampilan bagus/modis dengan harga yang relatif murah. untuk menggapi peluang dimana desain meja makan multifungsi ini masih sangat jarang, sehingga besar kemungkinan mensiasati harga dengan fungsi yang optimal. Mensiasati ancaman dengan membuat furniture yang memudahkan aktivitas lain dalam ruang tengah yang serbaguna dirumah sempit, sesuai 8
dengan harapan pengguna sehingga mebel ini memninggalkan kesan tersendiri, pengguna yang mencoba barang baru ini puas, dengan desain yang akrab sesuai dengan budaya makan mereka (termasuk duduk ditikar/kasur santai sebelumnya), juga melakukan mengembangngan desain agar mencermikan kualitas produk terhadap kekuatan.
Strategi Desain Membuat mebel yang efektif dan efisien untuk rumah/ruang kecil. Dengan space 200 cm x 200 cm, desain ini harus membuat ruangan tetap lega. Memaksimalkan bidang vertikal, seperti tempat penyimpanan buku (storage) dan mekanisme praktisnya yang sesuai dengan ergonomi. Konsep desain furniture ini juga dilengkapi dengan meja meja untuk menunjang pekerjaan, membaca dan makan. Sehingga kesan karyawannya tetap ‘dapat’ berkesan smart dan hardworker. Desain furniture ini untuk ruang sempit ini disupport oleh kursi dengan bantalan yang nyaman untuk bersantai, detail mengenai jangkauan desain yang akrab sesuai dengan budaya/kebiasaan mereka sebelumnya yaitu duduk dan tidur ‘meleseh’, juga melakukan pengembangan desain agar mencermikan kualitas produk terhadap kekuatan.
Sketsa Berawal dari berbagai sketsa ide ini akan dipilih dan kembangkan sketsa yang memenuhi kriteria desain mulai dari penggunaan hingga kompartemen (product architectur) sesuai dengan kebutuhan desain yang akan diterapka pada rumah kecil tipe 36 ini.
Sketsa Terpilih
9
Gambar1. Sketsa Sumber : Pribadi 3D Modelling Dari coretan sketsa di atas penulis mengambil sketsa terpilih untuk kemudian divisualkan dalam bentuk 3D modelling menggunakan software rhinnocerros.
Gambar2.Perspektif 3D dari arah depan Sumber : Pribadi 10
Gambar 3. 3D bagian samping dan belakang mebel multifungsi Sumber : Pribadi
Gambar4.Detail Stool Penggunaan handle Sandaran Kursi, dan tutupan kursi menggunakan mekanismeflexible.Bagian dalam stool bisa di manfaatkan untuk storage Sumber : Pribadi
Gambar 2 memperlihatkan keseluhan mebel dalam keadaan terbuka dan tertutup. Sedangkan pada gambar 3 memperlihatkan mebel yang siap digunakan. Posisi dari keempat 11
tempat duduk dan dua meja sekaligus stool tersebut tertata rapi sesuai dengan desain mebel utama pada posisi digunakan. Mebel utama merupakan tempat duduk besar sekaligus rak. Saat penghuni rumah bersantai maka mebel utama tersebut yang digunakan tanpa harus menegeluarkan stool-stool yang tersimpan rapi. Hal ini juga agar menjaga kerapihan rumah. Penulis selaku peneliti juga membuat mekanisme pelipatan sandaran praktis yang dapat dilakukan oleh satu orang saja. Ketika tamu datang barulah stool digunakan. Gambar 4jugamengilustrasikan mengenai stool yang dapat dijadikan storage. Penulis menyarankan pemakai mebel untuk menyimpan barang-barang yang ringan saja di dalam storage. Untuk lebih jelas mengenai mebel ini perhatikan gambar teknik berikut ini.
Gambar 5.Gambar Teknik Sumber. Pribadi
12
Pengaplikasian Produk
Gambar 6. Pengaplikasian mebel dalam interior Sumber.Pribadi 13
Gambar 6 ialah ilustrasi penempatan produk di ruang tengah.Gambar pertama ialah tampak dari belakang. Dari belakang terlihat rak yang dapat digunakan untuk menyipan buku-buku, majalah, dan bahan bacaan lainnya. Selain itu bisa pula diletakkan pajangan pada arak tersebut. Gambar kedua memperlihatkan sekat/ambalan untuk meletakkan stool jika sedang tidak digunakan. Selanjutnya gambar terakhir memperlihatkan penggunaan sandaran kursi, sandaran dengan menggangkat keatas bagian sandaran yang terbuat dari stailess steel yang tertekuk dibelakang stool tersebut. Sandaran siap digunakan.
14
Kesimpulan Penelitian menyimpulkan bahwa keberadaan mebel multifungsi ini sangat diperlukan oleh pengguna, karena dengan satu mebel ini banyak aktivitas tercukupi. Mebel multifungsi yang dirancang sudah mampu mengatasi permasalahan ruang yang sempit serta penamfaatan ruang secara optimal, tanpa harus menggunakan banyak mebel dalam satu ruang tersebut. Mebel multifungsi yang transformable memudahkan pengguna untuk melakukan berbagai macam kegiatan.Selain transformable mebel ini dalam penggunaannya tidak menyulitkan pengguna dan praktis saat pergantian fungsi dan tetap menarik dalam interior ruangan. Mebel ini dapat digunakan dalam suasana formal (menerima tamu) dan informal (menonton TV). Mekanisme mebel bisa digunakan sesuai kebutuhan dan dapat dengan mudah dioperasikan oleh satu orang. Contohnya seperti kursi dapat digunakan dengan atau tanpa sandaran. Tempat duduk dan meja dapat disimpan kedalam bila tidak digunakan. Hal ini tentu memudahkan pengguna karena dapat dilakukan dengan mudah oleh satu orang. Mebel ini juga memudahkan pengguna utamanya bagi karyawan yang suka berpindah tempat tinggal (tidak menetap). Perancangan mebel multifungsi ini mencoba memberikan solisi dari permasalahan mebel untuk hunian sempit. Pengembangan desain ini merupakan tahap awal dari sebuah usaha pencapaian desain akhir yang dapat diproduksi secara masal. Untuk itu riset yang lebih mendalam guna mendapatkan mekanisme yang lebih efektif, efisien dan nyaman perlu dilanjutkan kemudian.
Saran Perancangan mebel multifungsi ini bisa dikembangkan kembali agar lebih efektif, efisien dan nyaman. Pengembangan desain selanjutnya bisa dilakukan berdasarkan desain mebel multifungsi yang dibahas dalam penelitian ini. Melihat potensi mebel dalam negeri, perusahaan mebel dan desainer dapat saling mendukung. Para produsen bisa menjadi supplier bahan atau material baru yang sulit didapatkan misalnya engsel karena mayoritas produksi luar negeri. Hal ini juga didukung oleh perkembangan mekanisme sistem engsel yang semakin berkembang dan belum tentu diproduksi oleh produsen lokal. Dukungan pemerintah dalam regulasi untuk memberikan subsidi akan sangat membantu mahasiswa desain produk untuk meringankan biaya pendaftaran hak kekayaan intelektual (HKI). Saran ini peneliti harapkan dapat dijalankan agar desain produk di dalam negeri jauh lebih inovatif dan dapat bersaing secara internasional. 15
DAFTAR PUSTAKA Arikunto S. S. 1995. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Akmal, Imelda. 2008. Ragam Desain Partisi.Gramedia : Jakarta. Marizar, Eddy S. 2005. Designing Furniture. Yogyakarta : Media Pressindo. Larasati, Villa Amirah; dan Anggraeini, Isma Noor. 2009. Mengisi Rumah dengan Furnitur multiguna.Jakarta : Penebar Swadaya. Strauss, Anselm; dan Juliet Corbin, 1997. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Prosedur, Teknik dan Teori Grounded. Diterjemahkan dan disadur oleh H.M. Djunaidi Ghony. Surabaya: PT Bina Ilmu.
16
Biodata Penulis
Nama : Harumi Kartini Tempat & Tanggal Lahir : Blangpidie, 21 April 1992 NIM : 210000021 Program Studi : Desain Produk Industri Jenjang :Strata satu (S1)
17
JURNAL ILMIAH DESAIN PRODUK INDUSTRI
Perancangan Mebel Multifungsi untuk Rumah kecil yang memiliki satu ruang serbaguna
Harumi Kartini 210000021
Program Studi Desain Produk Industri Fakultas Ilmu Rekayasa Universitas Paramadina Jakarta 2014
18