PERANCANGAN KAYAK UNTUK WISATA PANTAI SELAT BARU DILIHAT DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMIS Muhammad Sidik Purwoko Mahasiswa Program Studi D3 Jurusan Teknik Perkapalan Politeknik Negeri Bengkalis E-mail :
[email protected]
Nurhasanah Dosen Jurusan Teknik Perkapalan Jurusan Teknik Perkapalan Politeknik Negeri Bengkalis E-mail : -
Romadhoni Dosen Jurusan Teknik Perkapalan Jurusan Teknik Perkapalan Politeknik Negeri Bengkalis E-mail : -
Abstrak Kayak adalah sebuah perahu kecil bertenaga manusia, biasanya dengan bagian depan dan belakang tertutup, sehingga hanya menyisakan lubang seukuran awak. Kayak dilengkapi dengan dayung berkepala tunggal atau ganda. Berdasarkan dengan hal di atas kami berinisiatif ingin merencanakan kayak yang efesien guna untuk menarik lebih ramai pengunjung dan bisa memberi kepuasan layanan kepada masyarakat disekitarnya. Pada saat ini aktifitas pengunjung yang mengunjungi pantai Selat Baru hanya sekedar mandi, bermain pasir. Di area pantai ini juga belum tersedia fasilitas kayak yang bisa dijadikan alat untuk menarik lebih ramai pengunjung ke pantai Selat Baru. Kondisi angin dan gelombang yang kuat menjadi faktor kuat yang mendukung dalam pengadaan kayak tersebut. Setelah perancang selesai dan dianalisa lebih lanjut bahwa kayak setabil dan layak dipakai dan perancangan kayak ini menghabiskan dana sekitar Rp. 2.257.640,-. Kata kunci : Kayak, desain, setabilitas, dan estimasi biaya.
A. PENDAHULUAN Selat Baru merupakan Desa yang terletak di pulau Bengkalis dimana sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, barat dengan Bantan Tengah, Timur dengan Jangkang dan sebelah selatan dengan Bantan Tua. Di Selat Baru inilah terdapat sebuah pantai yang menarik yang mana telah menjadi tumpuan para masyarakat sebagai tempat bersantai dan hiburan tapi disayangkan kurangya fasilitas untuk menarik para wisata untuk datang ke pantai ini. Pada saat ini aktifitas pengunjung yang mengunjungi pantai Selat Baru hanya sekedar mandi, bermain pasir. Di area pantai ini juga belum tersedia fasilitas kayak yang bisa dijadikan alat untuk menarik lebih ramai pengunjung ke pantai Selat Baru. Kondisi angin dan gelombang yang kuat menjadi faktor kuat yang mendukung dalam pengadaan kayak tersebut. Berdasarkan dengan hal di atas kami berinisiatif ingin merencanakan kayak yang efesien guna untuk menarik lebih ramai pengunjung dan bisa memberi kepuasan layanan kepada masyarakat disekitarnya. Diharapkan dengan adanya perancangan ini dapat memberi kepuasan kepada pengunjung yang bisa melihat area pantai Selat Baru dengan lebih puas menggunakan kayak tersebut Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan hasil rancangan kayak yang aman dan menghitung estimasi biaya. Karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, serta untuk menjaga agar pelaksanaan
tugas akhir terarah dan fokus, maka diperlukan adanya pembatasan masaalah. Dengan pertimbangan tersebut, maka masalah-masalah dalam pelaksanaan tugas akhir ini dibatasi pada perencanaan dan penggambaran kayak, stabilitas kayak dan estimasi biaya kayak B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan teori Kayak adalah sebuah perahu kecil bertenaga manusia, biasanya dengan bagian depan dan belakang tertutup, sehingga hanya menyisakan lubang seukuran awak. Kayak dilengkapi dengan dayung berkepala tunggal atau ganda. Kayak awalnya hanya terbuat dari kayu dan digunakan oleh suku Ainu, Aleut dan Eskimo untuk berburu. Sekarang kayak dibuat dari berbagai material disesuaikan dengan kegunaannya yang semakin bervariasi. Secara tradisional, kayak dibangun oleh Inuit dari Greenland dan Baidarka dibangun oleh orang Aleut, adalah dari jenis ‘kulit-onframe’. Perahu ini dibangun dengan bantuan kayu apung dan ligamen segel. Paus baleen juga digunakan sebagai alternatif untuk ligamen segel. Meskipun kayu tetap merupakan bagian integral dari kayak hari ini, segel ligamen atau ikan paus balin yang tidak digunakan lagi untuk konstruksi. Saat ini, zat seperti epoxy, digunakan sebagai perekat dan fiberglass digunakan sebagai penguat satu. Fiberglass mengurangi berat perahu dan membuatnya mudah digunakan. Hal ini juga membuat perahu kokoh.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 146-153
Dalam pengembangannya kayak mengalami berbagai macam perubahan atau modifikasi, sehingga berdasarkan spesifikasinya kayak dapat digolongkan menjadi: a. Sea kayak Jenis kayak ini dikembangkan untuk digunakan sebagai alat olahraga pada perairan terbuka seperti sungai atau laut. Dengan mengurangi sedikit kemampuannya dalam hal manuver (maneuverability). Ukuran kayak jenis ini biasanya: Panjang = 12 feet (3.7 m) dan 24 feet (7.3 m) Lebar = 18 inches (460 mm) sampai 32 inches (810 mm)
Gambar 1. Sea kayak.
b. Whitewater kayak Whitewater kayak lebih pendek dibandingkan dengan sea kayak. Bentuknya yang cembung di bagian bawah juga menjadikannya sedikit tidak stabil, tapi bagus untuk melakukan gerakan roll dan manuver. Selain itu bentuk bawahnya yang cembung juga mengurangi besarnya hambatan air.
Gambar 2. Perbedaan sea kayak dan whitewater kayak.
c. Surf ski kayak Kayak jenis ini bentuknya ramping dan panjang, didesain dengan tujuan utama untuk kecepatan (speed). Kayak dilengkapi dengan sirip dibawahnya, seperti umumnya dapat ditemukan pada papan selancar. Panjang 5-6,5m (16½-21ft) dan lebar hanya 40-50cm (16-20").
Gambar 3. Surf ski kajak
d. Hybrid (recreational kayak) Hybrid kayak merupakan jenis kayak yang didesain untuk para pendayung yang hobi akan mancing, fotografi atau hanya ingin menikmati suasana mendayung di danau.
Gambar 4. Hybrid (Recreational Kayak).
Perhitungan Biaya Material Proses produksi sendiri adalah proses perubahan dari bahan baku menjadi bahan jadi atau bahan selengah jadi. Untuk proses tersebut maka penggunaan material sendiri harus sangat diperhatikan, karena akan sangat berpengaruh dalam hal hasil akhir dari proses produksi. Hal ini mengingat apakah hasil produksi tersebut untuk jangka panjang atau jangka pendek. Maka perencanaan kebutuhan material akan sangat menentukan dari proses produksi selanjutnya. Material produksi dibagi menjadi dua yaitu material utama dan material bantu. 1) Material Utama Adalah material yang digunakan sebagai bahan baku atau material yang akan diproses unnrk produksi. Penggunaan material utama ini penggunaannya dalam pembuatan cetakan dan pembuatan kayak. b. Material Bantu Adalah penggunaan material bantu dalam proses produksi sifatnya hanya membantu pelaksanaan proses produksi, baik dalam hal cetakan maupun pembuatan kayak. Pencampuran dari matrial-matrial seperti resin, acceleator, katalis disesuaikan dengan 147
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 146-153
temperatur yang ada pada ruangan tempat pekerjaan laminasi dilakukan sehingga menghasilkan lapisan fiberglass yang baik Dalam pekerjaan fibreglass ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai ketentuan dan ketebalan. Salah salah satu yang perhatikan yakni ukuran campuran. Berikut adalah contoh dari ukuran campuran yang bisa digunakan:
Perrbandingan antara berat resin dan berat Glass harus diperhatikan. sehingga serat glass benar-benar tertutup oleh resin. Hal ini juga yang akan membantu memperoleh ketebakan tertentu, umumnya perbandingan campuran yang digunakan adalah 3: 1, 2.5:1, 2:1, dan 1:1. Berikut adalah gambaran dari setiap campuran: Tabel 1.. Komposisi Campuran Fibre Glass:
2. Perencanaan Rencana Garis (lines plan) Penggambaran lambung kayak pada sebidang kertas gambar dinamakan rencana garis (lines plan), bentuk lambung kayak secara umum harus mengikuti kebutuhan daya apung, stabilitas, kecepatan, kekuatan mesin, olah gerak dan yang penting adalah kayak bisa dibangun. Gambar tencana garis diperlukan dalam hampir semua pekerjaan pembuatan sebuah kayak. Dari gambar tersebut dapat diaplikasikan pada: a. Gambar penampang melintang gading kapal. b. Gambar bonjean curve. c. Gambar hydrostatic curve. Gambar rencana garis menunjukkan bentuk lambung kapal secara keseluruhan dalam tiga pandangan yaitu:
a. Gambar pandangan tampak depan/potongan melintang (body plan) adalah gambar potongan melintang dari badan kapal yang terbagi pada setiap station pada jarak tertentu/jarak gading. Gambar ini menunjukkan bentuk dari gading kapal yang akan direncanakan. b. Gambar rencana tampak atas memanjang/sejajar gais (helf breadth plan) adalah gambar potongan badan kapal memanjang sejajar gais air weter line (WL) pada setiap ketinggian tertentu yang diukur dari base line (BL). c. Gambar rencana tampak samping memanjang (sheer plan) adalah gambar potongan memanjang sejajar garis tengah kapal/centre line (CL). a. Stabilitas Stabilitas kapal ialah Kemampuan kapal untuk kembali ke keadaan tegak semula setelah mendapat gaya luar sehingga mengalami oleng (heeling / rolling ) maupun angguk (pitching). Kemampuan tersebut berupa momen stabilitas, adapun momen stabilitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 5. .Momen stabilitas
Stabilitas terbagi atas 2 (bagian) yaitu: 1) Stabilitas Statis ialah kembalinya posisi kapal setelah mengalami gerakan berputar (Rolling) atau pitching yang disebabkan oleh gayagaya dari luar. Stabilitas Statis terbagi atas bagian yaitu: 2) Stabilitas Melebar a) Stabilitas dengan kemiringan pada sudut yang kecil (0'-15"). b) Stabilitas dengan kemiringan pada sudut yang besar (> 15). 3) Stabilitas memanjang a) Trim. Stabilitas kapal saat terjadi perbedaan trim haluan dan buritan. 148
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 146-153
b) Kekuatan kapal. c) Hogging. d) Sogging. 4) Stabilitas Dinamis Stabilitas dinamis ialah kestabilan pada saat kapal itu bergerak berlayar. Dalam perencanaan sebuah kapal ada persyaratan yang menyangkut keselamatan pelayaran diantaranya ialah: a) Stabilitas kapal. b) Perlengkapan keselamatan pada waktu keadaan darurat. c) Perlengkapan untuk mencegah dan memadamkan kebakaran Dalam hubungannya dengan operasi kapal hat-hal perlu di perhatikan ialah: a) Pemilihan bentuk badan kapal sehingga tercapainya hasil sesuai keinginan. b) Penentuan jenis, jumlah kapasitas dan ukuran kapal. C. METODOLOGI 1. Aspek Teknologi dan Proses Produksi a. Aspek Teknologi Perkembangan industri perkapalan di indonesia telah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu, tetapi masih dikembangkan dalam skala yang masih kecil dan memproduksi kapal dengan ukuran kecil. Selain itu perkembangan meluas pada berbagai keperluan, misalnya digunakan pada interior, prkakas, otomotif, sistem fentilasi dan lain-lain. Produk-produk perkapalan seperti kano, sampan, speedboat, kapal layar, workboat, dan larn-lain sebagian juga menggunakan bahan ini. Berbeda dengan kapal-kapal yang terbuat dari bahan konvensional, pada pembuatan kapal dengan bahan ini tidak harus ditunjang dengan fasilitas yang canggih dan mahal, cukup dikerjakan dengan fasilitas yang sederhana, dan juga investasi untuk industri ini tidaklah begrtu rnemerlukan lahan yang luas tetapi cukup dengan lahan yang sesuai dengan Lay Out galangan untuk kapal kecil dari fibre glass. Selain itu pengerjaannya tidak memerlukan adanya keahlian khusus dari pekerjaanya, karena metode yang dikembangkan dalam
pembuatan kapal ini cukup praktis dan sederhana. b. Proses Produksi Dalam tugas akhir ini yang ditinjau adalah proses Hand Lay Up dengan pertimbangan proses ini paling mudah pengerjaannya dan sudah umum pemakaiannya di Indonesia. 1) Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan. Pada umumnya fasilitas, alat, dan perlengkapan yang digunakan di dalam proses produksi kapal fibreglass cukup sederhana, tidak seperti pembangunan kapal-kapal material lain yang memerlukan investasi yang besar dan perlengkapan serta peralatan yang komplek. 2) Bengkel Fibre glass Bengkel fibreglass merupakan salah satu fasilitas yang harus dimiliki agar dapat bekerja dengan nyaman dan memberikan hasil yang optimal. Maka bengkel fibreglass memiliki beberapa persyaratan yaitu: a) Memiliki ruangan kerja yang cukup untuk memudahkan dalam bekerja. b) Ruangan terliadungi dari debu, hujan, dan pengaruh cuaca. c) Memiliki alat pengukur dan pengatur temperatur. d) Memiliki sistem ventilasi udara yang baik e) Peletakan alat-alat produksi yang efesien sehingg memperlancar proses produksi. f) Memiliki sarana keselamatan dan kesehatan kerja. g) Memiliki alat pemadam kebakaran h) Memiliki sarana penerangan yang cukup 3) Peralatan dan perlengkapan kerja Untuk mempelancar prosss produksi, maka alat dan perlengkapan kerja yang dibutuhkan yaitu . a) Peralatan mesin perkakas, meliputi : gerinda tangan, mesin gergaji, mesin bor, blender yang 149
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 146-153
biasanya digunakan unfuk pencampuran gelcoat dengan pigment serta pencampuran resin dengan bahan additive. b) Alat-alat tangan dan manual, yang meliputi : kuas, roller mat, gunting, spray gun, gergaji, kompresor, dan perlengkapan sederhana yaitu alat ukur baik alat ukur panjang, alat ukur massa/volume, ember atau payung. c) Alat-alat keselamataa kerja Peralatan ini digunakan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan mengurangi dampak yang di akibatkan karena, pengaruh material fibreglass. Yang terrnasuk dalam peralatan ini adalah : alat pelindung kepala, alat pelindung, sarung tangan, alat perlindung pernapasan, pakaian kerja, alat pemadam kebakaran c. Tahapan Dalam Pembanganan Kayak Tahap-tahap pembahasan disini adalah urutan yang harus dilakukan dalam pembangunan kayak. Tahapan dalam membangrm kayakadalah: 1) Pembuatan cetakan. 2) Pemberian Release Agent. 3) Proses laminasi. 4) Release. 5) Pemasangan konstruksi. 6) Finishing. D. PEMBAHASAN 1. Penggambaran kayak Dalam penggambaran kayak ini di buat dengan menggunakan program maxsurf. Dari program ini akan didapatkan desain lines plan kayak yang dirancang dengan 3 pandangan, yaitu: a. Pandangan atas b. Pandangan samping c. Pandangan depan Setelah memperoleh data utama kayak yang akan dirancang, langkah selanjutnya adalah merancang bentuk lambung kayak pada program
maxsurf untuk mendesain lines plan, Adapun pengerjaan langkah-langkah pembuatan lines plan adalah sebagai berikut: Menggunakan program Maxsuruf Profesional a. Membuka program Maxsuruf Profesional
Gambar 4.1. Tampilan awal program maxsurf
b. Buka File – new design CTRL + N)
Gambar 6. Langkah awal
c. Membuat Surface baru Dengan membuat surface baru ini akan terbentuk jenis gambar yang atau lambung yang kita inginkan.
Gambar 7. Menambah surface
d. Menentukan ukuran surface Yaitu dengan memasukkan ukuran surface yang telah didapatkan dengan data pembanding.
Gambar 8. Input ukuran surface
e. Menentukan zero point 150
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 146-153
Untuk mempermudah delam pengukuran dan peletakan dari setiap control point.
Gambar 12. Bentuk rencana garis, (a). Bentuk 3 dimensi, (b) Buttock line, (c) half breadth plane, (d) body plane. Gambar 9. Penentuan posisi zero point
f. Penentuan sarat kayak Dengan mengekelik menu kemudian frame of referenc.
data
Gambar 10. Input sarat kayak
g. Menentukan jumlah grid spacing Yaitu dengan memasukkan jumlah potongan-potongan kayak beserta jarak antara perpotongan tersebut, antara lain: 1) Section : Perpotongan kayak secara vartikal kearah melintang kayak. 2) Buttock : Perpotongan kayak secara vartikal kearah memanjang kayak. 3) Waterline : Perpotongan secara horizontal kearah memanjang kayak.
i. Setelah gambar lines plane selesai, didapatlah hasil perancangan lines plane tadi. Data-data tersebut merupakan data pendukung dari hasil kalkulasi penggambaran
Gambar 13. Data pada kolom paramatic transformation.
Gambar 14. Calculate data.
Gambar 15. Kurva CSA akhir, menunjukkan luasan badan kapal. Gambar 11. Input jumlah potongan serta jarak pada kapal.
h. Pembentukan lines plane Dilakukan dengan mengeser-geser control point sampai mencapai bentuk yang kita inginkan. Sebagai kontrol untuk kehalusan lengkungan garis kita bisa atur dengan bantuan smooth control.
Menggunakan program KayakFoundry a. Buka program Kayakfoundry
Gambar 16. Tampilan Awal Program Kayakfoundry
151
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 146-153
b. Buka File –new design ( CTRL + N)
Gambar 21. Tampilan stability
c.
d.
Gambar 17. Langkah Awal
Selanjutnya untuk menentukan dimensi kayak tersebut dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara menarik kontrol point yang ada pada gambar. Untuk mengetahui berapa dimensi kayak tersebut dapat dilihat pada tabel hidrostatic di sebelah kiri tampilan program kayak foundry.
Gambar 18. Tampilan Hydrostatics
3. Stabilitas Untuk mencari stabilitas kayak ini digunakan suatu program yaitu program kayak foundry, adapun langkah-langkah untuk mencari stabilitas ini adalah sebagai berikut: a. Buka program kayak foundry, kemudian kelik file lalu open file
Gambar 19. Tampilan awal program kayak foundry.
b. Kemudian setelah file dibuka, klik stabiliti di taskbar dibawah
Gambar 20. File kayak foundry yg telah dibuka
Cara membaca kurva stability kayak foundry yang ada diatas adalah: 1) Ketinggian kurva (sumbu Y) 'tegak lurus lb*ft' (dalam metrik adalah kg*m) 2) Lokasi sumbu X dari puncak kurva (seberapa jauh puncaknya bergeser ke kanan pada garis ‘heel angle' 3) Lokasi sumbu-X dimana Y=0 (titik di mana kurva memotong garis 'Heel Angle') 4. Tinggi dari kurva (sumbu-Y) Diartikan seberapa kuat perahu tersebut ingin kembali ke posisi dimana ia miring ke sudut tertentu (dibaca dari garis 'heel angle). Nilai-nilai khas: a. 5 atau kurang perahu cukup stabil b. 10 stabilitas yang layak cukup untuk semua tujuan kayak. c. 10 sampai 15 sekitar stabilitas rata-rata. d. 20 atau lebih stabilitas yang luar biasa. 5. Lokasi sumbu X dari puncak kurva (seberapa jauh ke kanan puncak adalah pada baris 'Heel Angle') Sudut ketika perahu ketika mendapat perlawanan yang paling kuat untuk kembali ke posisi awal. Dengan kata lain, seberapa jauh Anda bisa bersandar perahu ketika dia mencoba untuk kembali ke posisi awal dengan kekuata (baca dari sumbu 'meluruskan Moment ". Khas nilai: a. 15 atau kurang tidak stabil, perahu dapat dengan mudah terbalik pada saat kekurangan perhatian. b. 20 sampai 25 khas untuk kayak laut paling nyaman untuk paddlers paling. c. 25 atau lebih sangat baik, kapal dapat bersandar banyak dan masih memulihkan mudah. Kesimpulan stabilitas kayak 152
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 146-153
a. Tujuannya adalah untuk membuat stabilitas setinggi mungkin, dan dengan puncak sejauh ke kanan mungkin. b. Jika Anda tidak dapat membuat kurva stabilitas yang tinggi, setidaknya membuatnya selebar mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan perahu banyak flare (sisi menjadi lebih luas dan lebih luas di atas permukaan air) Kurva stabilitas yang luas memberikan margin keamanan ekstra sebelum terbalik, meskipun perahu tidak mungkin merasa stabil karena tinggi rendah kurva. c. Perahu lebar lebih stabil daripada perahu sempit. d. Perahu panjang adalah lebih stabil dari perahu pendek. e. Perahu tinggi lebih stabil perahu yang singkat. f. Perahu dengan dasar rata merasa lebih stabil saat duduk tegak. g. Perahu dengan dasar bulat lebih stabil dalam gelombang dari perahu dengan dasar rata. E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Pada hasil perancangan kayak ini, dirancang menggunakan program Maxsuruf, program Kayak foundry dan AutoCAD. Perancangan kayak ini hanya bermuatan untuk 1 orang saja, dari uraian bab-bab diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain adalah: a. Dari data AutoCad dapat diketahui luasan lambungnya adalah 4,18 m2. b. Dapat diketahui jumlah biaya matrial untuk laminasi lambung pada kayak sebesar Rp. 2.257.640,c. Dari analisa stabilitas program Kayak Foundry bahwa kayak ini aman. d. Semakin luas bagian yang dilaminasi maka akan semakin banyak membutuhkan matrial. 2. Saran Adapun beberapa saran yang dapat saya sampaikan adalah
a. Pada pekerjaan laminasi lambung harus mengetahui terlebih dahulu ketebalan kontruksinya dan jenis serat gelass yang digunakan serta luas bagian yang dilaminasi. b. Perlu adanya pengontrolan setiap langkah-langkah pada pekerjaan laminasi sehingga hasil pekerjaan tersebut labih baik. c. Percobaan lanjutan dan perhitungan matematis sebagai perbandingan perlu dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan perancangan sebab tidak manutup kemungkinan kesalahan dalamm perancangan dan desain yang tidak disengaja dari penulis. d. Perancangan juga harus dilakukan dengan mengacu pada metode analisa setabilitas yang lain. F. DAFTAR PUSTAKA Custer. J. 2007. Rencana Garis (lines Plan). Pustaka, Bengkalis. Amin. M. N. (2004) “Estimasi Biaya Matrial Untuk Laminasi Lambung Pada Speed Boat” Politeknik Bengkalis, Bengkalis Mulyani, dkk. “Analisa Pemakaian Serat Glass Jenis Cloth Untuk Laminasi Lambung Pada Spees Boat” Politeknik Perkapaln Negeri Surabaya Institud Sepuluh November, Surabaya, 2003. Razali. ST. (2004)“Buku Ajar Kapal Non Baja”, Politeknik Bengkalis, Bengkalis. Sahril.S. (2007) “Sistem Dan Perlengkapan Kapal”. Sunaryo, Hery Ir, “Modul Pembangunan Kapal FibreGlases”, Pusat Pendidikan dan Pelatihan, PT PAL INDONESIA, Jakarta,1998. file:///kayak1/perahu-kayak-bagian-ii-antaraperahu.html. Dikunjungi pada hari kamis tanggal 27 maret 2012 jam 11.30. http://www.guillemot-kayaks.com. Dikunjungi pada hari rabu tanggal 18 juli 2012 jam 15.20 wib. http://www.guillemotkayaks.com/guillemot/information/kayak_de sign/kayak_stability. Dikunjungi pada hari rabu tanggal 16 juli 2012 jam 13.20 wib.
153