Perancangan Gudang Pendingin Untuk Komoditas Kentang
Karya Tulis Ilmiah
PERANCANGAN GUDANG PENDINGIN UNTUK KOMODITAS KENTANG
ABDUL RONI ANGKAT, S.TP, M.Si Widyaiswara Muda
BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2013
Abdul Roni Angkat, STP, M.Si – Balai Pelatihan Pertanian Jambi
Perancangan Gudang Pendingin Untuk Komoditas Kentang
PENDAHULUAN Kentang (Solenum tuberosum L) merupakan salah satu pangan utama dunia setelah padi, gandum dan jagung. Selain itu kentang juga merupakan salah satu komoditi unggulan yang bernilai tinggi dan sampai saat ini masih terus diusahakan di Indonesia secara komersial. Menurut Wattimena (2000) selain menjadi bahan pokok industri makanan, kentang juga digunakan untuk minuman, pakan ternak dan tekstil. Banyaknya manfaat kentang membuat petani terus berusaha meningkatkan produktivitasnya. Peningkatan produktivitas ini diikuti dengan peningkatan produksi kentang nasional, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Produksi nasional komoditi kentang Tahun
Jumlah (Ton)
2007
1,003,732.00
2008
1,071,543.00
2009
1,176,305.00
Sumber : Kementerian Pertanian (2011)
Selain dikonsumsi dan dipasarkan di dalam negeri, kentang juga mempunyai peluang ekspor yang cukup baik. Selama ini ekspor kentang Indonesia memasok ke beberapa Negara saja seperti Malaysia, Singapura, Cina, Jepang, Kanada dan Spanyol. Perkembangan ekspor-impor kentang Indonesia pada tahun 2004-2006 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini tercermin dari meningkatnya jumlah volume dan nilai ekspor kentang Indonesia. Selain mengekspor kentang Indonesia juga mengimpor kentang dari negara lain. perkembangan volume dan nilai ekspor-impor kentang Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Perkembangan volume dan nilai ekspor-impor kentang Indonesia tahun 2004-2006 Tahun
Ekspor
Impor
Volume (Kg)
Nilai (US$)
Volume (Kg)
Nilai (US$)
2004
16,790,767
3,739,473
21,508,547
16,845,539
2005
25,693,792
8,516,112
32,232,323
21,682,541
2006
97,657,771
12,547,444
32,015,767
23,599,281
Sumber : Departemen Pertanian (2006)
Abdul Roni Angkat, STP, M.Si – Balai Pelatihan Pertanian Jambi
Perancangan Gudang Pendingin Untuk Komoditas Kentang
Untuk menunjang program pengembangan agribisnis melalui peningkatan produksi diperlukan penyediaan bibit yang berkualitas, paket teknologi budidaya termasuk pola tanam serta pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Akan tetapi untuk pasca panen diperlukan penanganan hasil yang tepat karena hasil komoditas sayuran pada umumnya mudah rusak serta jumlah yang melimpah saat musim panen (panen raya). Khusus untuk komoditas kentang, kesalahan dalam perlakuan pasca panen dapat mengakibatkan terjadinya proses pencoklatan yang mengakibatkan warna tepung kusam dan tidak menarik. Untuk mendapatkan tepung kentang dengan warna dan mutu tepung yang baik dapat dilakukan dengan menekan akumulasi gula reduksi selama penyimpanan umbi kentang (BB Pascapanen, 2011). Salah satu cara untuk meminimalkan kerusakan dan mempertahankan kualitas kentang menggunakan gudang pendingin untuk penyimpanan.
PENDEKATAN RANCANGAN THERMAL Pendekatan rancangan untuk gudang pendingin kentang dipengaruhi oleh beberapa parameter sebagai berikut : 1.
Ukuran gudang pendingin Gudang pendingin kentang mempunyai ukuran 50 ft x 50 ft x 15 ft dibagian dalam dengan volume gudang pendingin sebesar 37500 ft3.
2.
Insulasi Lantai gudang pendingin terbuat dari campuran beton, polyurethane Rigid Panel setebal 1 in dan baja, sehingga nilai R nya sebesar : R polyurethane
: 8 ft2.oF. h/(BTU.in)
R baja
:0
R beton
:0
Nilai R campuran = 1 in x 8 = 8 ft2.oF. h/BTU Dinding gudang pendingin menggunakan campuran Polyurethane Rigid Panel setebal 2 inch dan baja. sehingga nilai R nya sebesar : R polyurethane
: 8 ft2.oF. h/(BTU.in)
R baja
:0
Nilai R campuran = 2 in x 8 = 16 ft2.oF. h/BTU
Abdul Roni Angkat, STP, M.Si – Balai Pelatihan Pertanian Jambi
Perancangan Gudang Pendingin Untuk Komoditas Kentang
Atap gudang pendingin menggunakan campuran Polyurethane Rigid Panel setebal 3 inch dan baja. sehingga nilai R nya sebesar : R polyurethane
: 8 ft2.oF. h/(BTU.in)
R baja
:0
Nilai R campuran = 3 in x 8 = 24 ft2.oF. h/BTU 3.
Kapasitas Gudang Bulk density kentang sebesar 769 kg/m3 (21.79 kg/ft3), dengan memberikan space 40% untuk mobilitas dalam ruangan, maka kapasitas gudang untuk penyimpanan kentang sebesar :
Kapasitasgudang 60%x37500 ft 3 x21.79kg / ft 3 490328.7kg 490.3287Ton 4.
Data suhu Menurut Bartsch et.al (1990), suhu kentang setelah dipanen 84oF, sedangkan suhu penyimpanan di gudang pendingin sebesar 45oF. Sedangkan menurut Eltawil et. al (2006), penyimpanan kentang pada suhu 5oC(41oF) dapat memperpanjang umur simpan sampai 6 bulan, sedangkan penyimpanan pada suhu 10oC(50oF) dapat memperpanjang umur simpan selama 3-4 bulan. Selain itu penentuan suhu gudang pendingin dipengaruhi oleh tujuan pengolahan kentang selanjutnya (Tabel 3). Tabel 3. Rekomendasi suhu gudang pendingin untuk penggunaan kentang yang berbeda Tujuan Suhu penyimpanan (oC) Konsumsi segar 2–4 Kentang potong 4–5 Kentang goreng 7 – 10 Bubur kentang 5-7 Sumber : Eltawil et.al (2006)
Dalam desain gudang pendingin, kentang disimpan selama 4 bulan dengan peruntukkan menjadi kentang goreng, sehingga suhu yang menjadikan acuan sebagai berikut : -
Suhu ambient
: 84oF
-
Suhu penyimpanan
: 45oF
-
Suhu lantai gudang
: 55oF
Abdul Roni Angkat, STP, M.Si – Balai Pelatihan Pertanian Jambi
Perancangan Gudang Pendingin Untuk Komoditas Kentang
5.
Loading rate pada komoditas kentang penurunan suhu disarankan 1-2 oC, untuk menghindari terjadinya Chilling Injury (Ronald E,…), dalam desain gudang pendingin ini penurunan suhu ditetapkan sebesar 2oC (3.6oF) per day. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan suhu dari 84oF ke 45oF selama :
84
F 45 o F 10.83hari 3.6 o F / hari o
Dari perhitungan di atas ditetapkan pendinginan untuk mencapai suhu penyimpanan dilakukan selama 10 hari, dengan beban maksimum terjadi pada hari ke-10. Sehingga loading rate sebesar : 10%x490328.7kg 49032.87kg 49.03287Ton / hari
6.
Cooling rate Cooling rate untuk mencapai suhu 45oF dalam 24 jam, ΔT = 85oF – 45oF = 39oF
7.
Heat of Respiration and Specific Heat K (Heat of Respiration) untuk kentang dicari pada suhu gudang pendingin 45oF dan suhu rata-rata dari suhu ambient dan suhu gudang pendingin sebesar (84oF + 45oF)/2 = 64.5oF K Pada suhu 45oF diperoleh dengan melakukan interpolasi antara K pada 40oF dan 60oF. K 40oF = (660 + 1980)/2 = 1320 Btu/ton/24 hr (Bartsch, et al., 1990) K 60oF = (1320 + 2640)/2 = 1980 Btu/ton/24 hr (Bartsch et al., 1990) 60 45 K 45 o F 1980 x1980 1320 1485Btu/ton/24 jam 60 40
K Pada suhu 64.5oF diperoleh dengan melakukan interpolasi antara K pada 60oF dan 70oF. K 60oF = (1320 + 2640)/2 = 1980 Btu/ton/24 hr (Bartsch et al., 1990) K 70oF = (1760 + 3520)/2 = 2640 Btu/ton/24 hr (Bartsch et al., 1990) 70 64.5 K 64.5 o F 2640 x2640 1980 2277Btu/ton/24 jam 70 60
C (specific heat) untuk kentang : 0.82 Btu/lb.oF (Bartsch et al., 1990)
Abdul Roni Angkat, STP, M.Si – Balai Pelatihan Pertanian Jambi
Perancangan Gudang Pendingin Untuk Komoditas Kentang
8.
Infiltration Besarnya nilai pergantian udara pada suhu 84oF dalam 24 jam untuk volume gudang pendingin 37500 ft3, dihitung dengan menggunakan tabel Storeroom Volume-Infiltration Relationship (Bartsch et al., 1990). Nilai tersebut diperoleh dengan melakukan interpolasi diantara volume gudang pendingin sebesar 25000 ft3 dan 50000 ft3. Nilai pergantian udara pada 25000 ft3 = 2.6 Nilai pergantian udara pada 55000 ft3 = 1.8 Nilai pergantian udara pada 37500 ft3 = 50000 37500 1.8 x1.8 2.6 2.2 50000 25000
Nilai enthalpy pada suhu 84oF dan suhu 45oF diperoleh dengan menlakukan interpolasi menggunakan tabel Temperature-Enthalpy Reltionship (Bartsch et al., 1990). h85 =49.44 Btu/lb h80=43.70 Btu/lb 85 84 h84 49.44 x49.44 43.7 48.292 Btu / lb 85 80
h45 =17.65 Btu/lb 9.
Lampu dan Motor Lampu pada gudang pendingin dipasang sebesar 0.5 watt/ft2 Sehingga daya yang dibutuhkan pada lampu sebesar
0.5w / ft 2 x50 ftx 50 ft 1250w 1.25kW
hidup 10 jam/hari
Motor yang digunakan mempunyai daya sebesar 5HP hidup selama 20 jam/hari
PERHITUNGAN Beban Pendinginan yang terjadi pada gudang pendingin dengan volume 37500 3
ft dan kapasitas gudang 490.3287 ton dihitung sebagai berikut : Field heat
Q1 MCT Q1 49.03287ton / 24 jamx 2000lb / tonx 0.82 Btu / lb o Fx39 o F Q1 3327370.6 Btu / 24 jam Abdul Roni Angkat, STP, M.Si – Balai Pelatihan Pertanian Jambi
Perancangan Gudang Pendingin Untuk Komoditas Kentang
Respiration load K untuk menghitung Respiration Load pada hari ke-10 menggunakan K pada suhu ratarata pendinginan sebesar 64.5oF
Q21 MK Q21 49.03287tonx 2277 Btu / ton / 24 jam Q21 111647.8Btu / 24 jam Nilai Q21 merupakan nilai Respiration Load kentang yang dimuat pada hari ke-10 Sedangkan untuk produk yang dimuat pada hari ke-1 sampai hari ke-9 sebesar 441.29583 ton, K yang digunakan adalah K pada suhu gudang pendingin sebesar 45oF.
Q22 MK Q22 441.29583tonx1485Btu / ton / 24 jam Q22 655324.3Btu / 24 jam
Nilai Respiration Load total = Q21 + Q22 = 111647.8Btu/24jam + 655324.3 Btu/24 jam = 766972.2 Btu/24 jam
Conductive Heat Gain
Q3 24 AT0 Ti / R
(untuk lantai, dinding dan atap dihitung secara terpisah)
24x50 ftx 50 ft x55 45 F 75000Btu / 24 jam o
Q3lantai
8 ft 2 .h.o F / Btu
Q3dinding
24x15 ftx 50 ft 50 ft 50 ft 50 ft x84 45 F 175500Btu / 24 jam
Q3atap
24x50 ftx 50 ft x84 45 F 97500Btu / 24 jam
o
16 ft 2 .h.o F / Btu
o
24 ft 2 .h.o F / Btu
Q3 Q3lantai Q3dinding Q3atap Q3 75000 Btu / 24 jam 175500 Btu / 24 jam 97500 Btu / 24 jam Q3 348000 Btu / 24 jam
Abdul Roni Angkat, STP, M.Si – Balai Pelatihan Pertanian Jambi
Perancangan Gudang Pendingin Untuk Komoditas Kentang
Infiltration (Convective Heat Gain) Q4 ho hi NV / 13.5 Q4
48.3 17.7 Btu / lbx 2.2 / 24 jam x37500 ft 3
13.5 ft 3 / lb Q4 187256.7 Btu / 24 jam
Equipment
Q5 kWx3430t HPx2545tm
Q5 1.25 x343010 5 x 254520 Q5 297375Btu / 24 jam
Total Cooling Load Q1
= 3327370.6 Btu/24 jam
Q2
= 766972.2 Btu/24 jam
Q3
= 348000
Q4
= 187256.7 Btu/24 jam
Q5
= 297375 Btu/24 jam
Qt
= 4926974.4 Btu/24 jam
Btu/24 jam
Kapasitas Sistem Pendinginan yang akan Dipasang yang akan dipasang dihitung dengan menggunakan persamaan :
Capacity Qt xSFxDF SF
= service factor, typically 1.1 – 1.2
DF
= defrost factor, typically 1.1 – 1.2
Capacity 4926974.4 Btu / 24 jamx1.1x1.1 Capacity 5961639 Btu / 24 jam 1 ton of refrigeration = 288000 Btu/24 jam Sehingga kapasitas pendinginan dari rancangan gudang pendingin sebesar : 5961639 Btu / 24 jam 20.7ton 288000 Btu / 24 jam
Abdul Roni Angkat, STP, M.Si – Balai Pelatihan Pertanian Jambi
Perancangan Gudang Pendingin Untuk Komoditas Kentang
ANALISIS Perancangan gudang pendingin disesuaikan dengan karakteristik komoditas yang akan disimpan, yang meliputi sifat fisik dan kimia produk serta tujuan pemanfaatan produk tersebut. Proses pendinginan produk yang tidak tepat dapat mengakibatkan chilling injury sehingga menurunkan mutu produk pada saat ingin digunakan. Pada kentang proses pendinginan dilaksanakan dengan menurunkan suhu 2oC (3.6oF) per hari, sehingga lamanya waktu yang diperlukan untuk melaksanakan proses pendinginan tergantung selisih suhu kentang pada saat di luar ruangan dengan suhu di dalam gudang pendingin dibagi dengan penurunan suhu per hari. Secara persamaan dapat dituliskan sebagai berikut : lamawaktupendinginan (To Ti) / penurunansuhuperhari
Proses pendinginan kentang memerlukan waktu 10 hari untuk menurunkan suhu dari 84oF menjadi 45oF. Jumlah kentang yang dipanen setiap hari, suhu kentang pada saat pemanen, besarnya penurunan suhu yang diinginkan mempengaruhi nilai Field Heat yang juga akan semakin meningkatkan cooling load gudang pendingin. Nilai Field Heat menunjukkan seberapa besar proses pendinginan yang diperlukan untuk menurunkan suhu pada produk sampai mencapai suhu yang tepat untuk penyimpanan. Pada desain gudang pendingin kentang nilai Field Heat sebesar 3327370.6 Btu/24 jam. Respiration Load/Heat Respiration merupakan energi yang dilepaskan oleh produk pada saat respirasi. Heat Respiration akan semakin berkurang seiring dengan penurunan suhu dan akan menjadi stabil pada suhu penyimpanan produk. Semakin besar jumlah produk yang mengalami proses pendinginan maka akan semakin besar nilai Respiration Load. Pada desain gudang pendingin kentang ini nilai Respiration Load sebesar 766972.2 Btu/24 jam. Conductive Heat Gain dipengaruhi perbedaan antara suhu di dalam gudang pendingin dan lingkungan luar dan bahan insulasi yang dipergunakan. Semakin besar selisih suhu lingkungan dan di dalam gudang pendingin, maka nilai Conductive Heat Gain akan semakin besar. Sebaliknya semakin tinggi nilai R bahan insulasi maka nilai Conductive Heat Gain akan semakin rendah. Nilai R di atap harus lebih tinggi dari dinding karena adanya pengaruh penyinaran matahari, demikian juga nilai R dinding harus lebih tinggi dari nilai R lantai. Pada desain gudang pendingin kentang ini, atap dan dinding merupakan campuran dari polyurethane dan steel. sedangkan untuk lantai
Abdul Roni Angkat, STP, M.Si – Balai Pelatihan Pertanian Jambi
Perancangan Gudang Pendingin Untuk Komoditas Kentang
ditambahkan campuran beton. Nilai R lantai, dinding, atap berturut-turut 8 ft2.oF. h/(BTU.in), 16 ft2.oF. h/(BTU.in), 24 ft2.oF. h/(BTU.in). Nilai Conductive Heat Gain pada desain gudang pendingin ini sebesar 348000 Btu/24 jam. Nilai Convective Heat Gain pada Infiltration menunjukkan perpindahan panas yang disebabkan konveksi. Nilai ini sangat dipengaruhi oleh volume gudang pendingin yang dirancang, semakin besar volume maka infiltrasi akan semakin besar. Pada desain gudang pendingin kentang nilai Convective Heat Gain sebesar 187256.7 Btu/24 hr. Sebagai kelengkapan dari gudang pendingin maka dibutuhkan lampu untuk penerangan dan motor sebagai sumber tenaga. Pada desain gudang pendingin kentang 2
ini menggunakan motor 5HP dan lampu 0.5 watt/ft . Sehingga energi yang dibutuhkan untuk kebutuhan tersebut sebesar 297.375 Btu/24 jam. Kelengkapan ini bisa ditambahkan
lagi
sesuai
dengan
kebutuhan
operasional
gudang
pendingin
diantaranyalift, pompa, generator. Total Cooling load pada gudang pendingin kentang ini sebesar 4926974.4 Btu/24 jam. Dengan memperhitungkan waktu pendinginan yang hilang karena pemeliharaan dan defrost maka dikalikan dengan servis factor sebesar 1.1 dan defrost factor sebesar 1.1, sehingga total cooling load sebesar 5961639 Btu/24 jam. Nilai tersebut dibagi dengan 288000 Btu/24 jam/ton untuk memperoleh nilai tons of refrigeration sebesar 20.7 ton. Untuk mendinginkan 490.3287 ton kentang dari 84oF menjadi suhu 45oF selama 10 hari pada gudang pendingin yang mempunyai volume 37500 ft3 dibutuhkan kapasitas pendinginan sebesar 20.7 ton.`
REFERENSI Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. 2011. Penghambatan pencoklatan enzimatis dan non enzimatis sampai dengan 80% pada pembuatan tepung kentang. http://pascapanen.litbang.deptan.go.id/index.php/hasil _penelitian /57. [26 Juni 2011]. Bartsch JA, Blanpied GD. (1990). Refrigeration and controlled atmosphere storage for horticultural crops. Norheast Regional Agricultural Engineering Service ; (22) : 12.
Abdul Roni Angkat, STP, M.Si – Balai Pelatihan Pertanian Jambi
Perancangan Gudang Pendingin Untuk Komoditas Kentang
Bartsch JA, Blanpied GD. (1990). Refrigeration and controlled atmosphere storage for horticultural crops. Norheast Regional Agricultural Engineering Service ; (22) : 15. Bartsch JA, Blanpied GD. (1990). Refrigeration and controlled atmosphere storage for horticultural crops. Norheast Regional Agricultural Engineering Service ; (22) : 38. Departemen Pertanian. 2006. Bais Data Satistik Ekspor-Impor Komoditas Pertanian. Jakarta : Kementerian Pertanian. Eltawil M, Samuel D, Singhal O. 2006. Potato storage technology and storage design aspects. The CIGR Ejournal ; invited overview no.11. vol. VIII : 3 Kementerian Pertanian. 2010. Basis Data Statistik Pertanian Sub Sektor Hortikultura Menurut Nasional. Jakarta : Kementerian Pertanian. Ronald E. Potato. Davis : Vegetable Crops Department, University of California. http://www.ba.ars.usda.gov/hb66/114potato.pdf [27 Juni 2011] Wattimena, GA. 2000. Pengembangan propagul kentang bermutu dan kultival kentang unggul dalam mendukung peningkatan produksi kentang di Indonesia. [Orasi ilmiah]. Bogor : Fakultas Pertanian, Intitut Pertanian Bogor.
Abdul Roni Angkat, STP, M.Si – Balai Pelatihan Pertanian Jambi