PERANCANGAN GAME ONLINE FLASH 3 DIMENSI " TREASURE HUNTERS : NUSANTARA I " BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ACTIONSCRIPT 3.0
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Pranata Utama 10.11.4548
Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
PERANCANGAN GAME ONLINE FLASH 3 DIMENSI " TREASURE HUNTERS : NUSANTARA I " BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ACTIONSCRIPT 3.0 Pranata Utama 1), Kusnawi 2) 1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected] 1),
[email protected] 2)
2)
web browser dan dapat dengan mudah dimainkan oleh semua kalangan. Seperti yang telah diketahui, kebanyakan game online berbasis web browser saat ini bekerja dengan bantuan fitur flash player atau game seperti ini sering disebut dengan game flash, untuk membuat game lebih menarik maka dibuat tampilan tiga dimensi dan gameplay dengan sudut pandang orang ketiga.
Abstract - This project intends to understand and describe how the solution in making flash game 3dimensional integrated with database systems and can be played online. By utilizing the programming language PHP and Actionscript 3 and using free software Blender, Flare3d, Flash Develop, Apache, MySql Server and graphics editing program that can be designed 3-dimensional flash game online with the title "Treasure Hunters: Nusatara I".
Dalam membuat model-model 3 dimensi untuk aset game dapat memanfaatkan software free yaitu Blender dan Flare3d, kemudian sebagai bahasa pemrogaman yang dapat mendukung fitur pengolahan objek 3 dimensi maka dapat digunakan bahasa pemrogaman Actionscript 3.0. Disamping membuat sebuah game online 3 dimensi, penyusun juga ingin memasukan bebarapa unsur budaya Indonesia ke dalam game sehingga game memiliki nuansa kental dengan nusantara.
It takes a three-dimensional understanding of the concepts and logic programming to create 3dimensional flash games. The gameplay here is designed with multi-level arcade genre or stage, in the manufacturing process focuses on engine design or framework program first and then from the engine that was created then made some level or stage as it has been designed.
Dengan menimbang dan mengolah informasi dari berbagai seumber maka diputuskan suatu topik yang lebih mendetai lagi yaitu tentang Perancangan Game Online Flash 3 Dimensi " Treasure Hunters : Nusantara I " Berbasis Web Menggunakan Actionscript 3.0
Keywords – game onlie, flash, 3D, actionscript, programming.
1. Pendahuluan
2. Landasan Teori
Perkembangan teknologi game saat ini semakin pesat, dibuktikan dengan banyak bermuculan berbagai macam game dengan beragam genre dan platform atau media yang digunakan untuk memainkannya. Dalam perkembangannya, ada satu jenis game yang memungkinkan untuk dimainkan oleh banyak pengguna yang dapat saling berinteraksi, yaitu game online.
2.1 Pengertian Game Menurut Andang Ismail terdapat dua pengertian game (permainan). Pertama, game (permainan) adalah sebuah aktifitas bermain yang murni mencari kesenangan tanpa mencari menang atau kalah. Kedua, permainan diartikan sebagai aktifitas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan, namun ditandai pencarian menang – kalah [1].
Melihat rata-rata semua perangkat komputer yang terhubung ke jaringan internet telah dilengkapi dengan web browser, maka di sini dapat dilihat peluang untuk game online yang bekerja di web browser untuk dimainkan oleh lebih banyak pengguna internet dari berbagai belahan dunia. Hal ini bias terjadi karena game jenis ini mudah dimainkan dan pemain hanya perlu mengakses website game melaui web browser tanpa melakukan proses instalasi dan tidak mewajibkan untuk memiliki komputer dengan spesifikasi tinggi untuk memainkanya.
2.2 Tahapan Pembuatan Game Dalam proses pembuatan suatu game juga dibutuhkan pememahaman tentang konsep mendesain game itu sendiri. Konsep atau ide disini digunakan sebagai landasan acuan pembuatan game agar dalam prosesnya dapat mencapai hasil yang dinginkan. Ide game meliputi tentang bagaimana game dimainkan, apa tujuan dari memainkan game tersebut dan berbagai gambaran umum tentang game yang akan dibuat. Menurut Wandah
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil sebuah topik yaitu bagaimana membuat game online yang bekerja di
1
Wibanwanto, tahapan-tahapan dalam mendesain game ada 5 yaitu [2] :
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem 3.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional
- Design treatment - Game assets development phase - Programming phase - Testing phase - Post morthem
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan juga berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan nantinya (output)oleh sistem [4].
2.3 Konsep Dasar 3 Dimensi 3.2.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional Untuk memahami pembuatan game 3 dimensi, maka terlebih dahulu harus memahami konsep 3 dimensi yang digunakan. Konsep dasar 3 dimensi yaitu [3]:
Kebutuhan Non Fungsional di sini yaitu meliputi software, hardware, dan sumber daya yang memadai agar sistem dapat berjalan dengan baik
- Sistem kordinat - Objek - Kamera - Mesh - Material - Cahaya - Renderring
4. Pembahasan 4.1 Alur Permainan Game “Treasure Hunters : Nusantara I” dirancang dengan dengan memiliki alur permainan sebagai berikut.
3. Analisis 3.1 Analisis SWOT Menurut Albert Humphrey, dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis dibutuhkan analisis untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Metode ini kemudian disebut sebagai analisis SWOT. Dalam perancangan game Treasure Hunter : Nusantara I juga menggunakan metode analisis SWOT, yang detailnya dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 1. Table SWOT Faktor Internal
Kekuatan (S) - dilengkapi dengan sistem database - tampilan 3D - berbasis online
Kelemahan (W) - kualitas grafis belum maksimal - spesifikasi hardware mempengaruhi kualitas grafis
Peluang (O) - masih sedikit game flash online dengan tampilan 3D
Strategi S-O - membuat game flash online dilengkapi dengan database
Strategi W-O - Game dibuat model low polly
Ancaman (T) - keamanan system dari para peretas
Strategi S-T - Pemain tidak diminta memasukan data-data penting atau pribadi
Strategi W-T - Tidak ada keterkaitan antara kelemahan dan ancaman
Faktor Eksternal
Gambar 1. Alur permainan 4.2 Pembuatan Aset Aset-aset dibentuk sesuai yang telah dirancang dalam tahapan pembuatan game (design treatment), model dibuat dengan jumlah polly seminimal mungkin.
2
Gambar 2. Model karakter Miko
Gambar 5. Asset library yang telah diimport 4.4 Struktur Program Game “Treasure Hunters : Nusantara I” memiliki beberapa file yang berisikan kode-kode perintah untuk menjalankan sistem game. Beberapa file kode perintah yang menjadi bagian utama dari game ini antara lain :
Gambar 3. Model Pura Bali dan Pura Ulundanu
a. Kode Engine Game File ini berisi baris-baris kode Actionscript 3.0, fungsinya adalah sebagai kerangka utama dari game. Dari file ini juga kemudian dibentuklah beberapa level game yang memiliki aset-aset berbeda sesuai dengan levelnya. b. Ambil data Script ambil data adalah file yang berisi kode php untuk menampilkan data-data rekor, top rekor, dan top skor. Data-data ini kemudian ditampilkan ke stage menu. Gambar 4. Stage yang telah selesai disusun c. Register Script register user berisi kode-kode PHP yang berfungsi untuk mendaftarkan user baru. Di sini juga diatur ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi untuk mendaftarkan user baru.
4.3 Membuat Library Tampilan GUI dalam stage dan background, semua tersimpan dalam aset library. Library ini nantinya akan diimplementasikan dalam kode program. Import semua file yang dibutuhkan ke dalam Adobe Flash Professional kemudian export menjadi file bertype .swc.
d. Update Score Script update score berisi baris perintah PHP Fungsi dari perintah-perintah ini adalah untuk menginputkan skor setiap pengguna selesai bermain dalam stage.
3
4.5 Implementasi
Daftar Pustaka [1] Ismail Andang, “Education Games : Menjadi cerdas dan ceria dengan permainan edukatif”, Pilar Media, Yogyakarta, hal 2, 2009 [2] Wibawanto Wandah, “Memprogram Game Flash 3D itu mudah”, ANDI, Yogyakarta, hal 8, 2013 [3] Hendratman Hendi, “The Magic of Blender 3D Modelling”, Informatika, bandung, hal 9, 2015 [4] M.R Arief, “Pemrogaman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL”, ANDI, Yogyakarta, hal 17, 2011
Setelah aset dan kode program selesai dibuat, maka tahap selanjutnya dapat dilakukan penyatuan untuk membuat suatu game yang utuh dan berjalan sesuai dengan system yang dirancang. Berikut adalah beberapa contoh hasil tampilan game saat dimainkan.
Biodata Penulis Pranata Utama, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015.
Gambar 6. Menu utama
Kusnawi, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta,. Memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng) Program Pasca Sarjana Magister Teknologi Informasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Gambar 7. Tampilan gameplay 5. Kesimpulan Setelah tahapan-tahapan penelitian dilakukan kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian kali ini adalah : 1. Untuk membuat beberapa level atau stage game, dapat memanfaatkan game engine. Game engine di sini berberan sebagai mesin utama atau pengatur gameplay, sehingga untuk level atau stage berikutnya hanya tinggal mengubah aset saja. 2. Dengan memanfaatkan file library .swc yang dibuat secara manual dengan program Adobe Flash, dapat membuat GUI dan gameplay menjadi lebih interaktif dan menarik daripada hanya menggunakan library default dari Flare3d.
4