PENGEMBANGAN GAME RPG “NEOTERAS “ MENGGUNAKAN FLASH ACTIONSCRIPT 3
Erico Supriady Universitas Bina Nusantara DKI Jakarta,Indonesia
Julius Judge Tan Universitas Bina Nusantara DKI Jakarta,Indonesia
Rahmat Suseno Kyoto Universitas Bina Nusantara DKI Jakarta,Indonesia
Abstrak
Role Playing merupakan salah satu genre game. Dalam perkembangannya Role Playing Game (RPG) dapat digabungkan dengan genre lainnya. Salah satu genre yang cukup menarik adalah virtual pets, dimana para pemain dapat memelihara hewan peliharaan yang telah dimilikinya. Game Neo-Teras bertujuan untuk menggabungkan kedua genre ini. Dalam pembuatannya, digunakan metode Scrum. Analisis kebutuhan user dilakukan dengan menyebar kuisioner kepada orang-orang. Hasil yang dicapai adalah para pemain yang telah mencoba memainkan Game NeoTeras merasa cukup puas. Dengan begitu hasil yang dapat disimpulkan adalah genre RPG dan Virtual dapat digabungkan untuk menghasilkan suatu permainan yang menyenangkan. Kata kunci : Game, RPG, Flash, ActionScript 3
1.
PENDAHULUAN Perkembangan game dewasa ini sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya gameyang dibuat oleh para developer game. Dari kebanyakan game yang telah dibuat, terdapat berbagai macam jenis genre yang dibuat. Dulu hanya sedikit genre yang terdapat dalam game. Sekarang dengan berkembangnya
sistem
permainan dan cerita,
genre pun
semakin
berkembang. Berikut adalah survey dilakukan oleh MyGaming terhadap 1045 orang pada tahun 2012. Survey ini menunjukkan berapa persentasi tingkat kepopuleran genre game yang mereka pilih. Tabel 1.1. Tabel persentasi kepopuleran genre game tahun 2012, sumber: (MyGaming, 2012)
Dapat dilihat dari tabel di atas, maka terlihat popularitas tertinggi adalah genre First Person Shooting (FPS). Genre Role Playing Game (RPG) menduduki posisi ke 3 (tiga) sebagai yang paling populer. Hal ini membuat pengembangan game dengan genre RPG masih cukup diminati. RPG telah berkembang dan berubah sejak 30 (tiga puluh) tahun terakhir. RPG memang adalah genre umum dalam game. Genre ini dapat dikembangkan bersama genre lainnya membentuk suatu permainan menarik. Sistem RPG membuatnya bisa dimasukkan ke dalam berbagai genre. Selain
itu RPG pun dapat ditambahkan dengan berbagai fitur dalam permainannya agar membuat permainannya lebih menarik (Hitchens & Drachen, 2008). RPG akan menjadi menarik juga apabila para pemainnya mendapatkan sebuah tantangan. Tantangan ini adalah situasi yang memacu para pemain untuk memaksimalkan cara bermain mereka sehingga mereka terus bermain walaupun sudah menyelesaikan game itu, namun ingin tetap menyelesaikan tantangan tersebut. (Iversen, 2012). Salah satu game seperti Pokemon memiliki tantangan yang seperti itu, dimana para pemain ingin ditantang untuk menangkap semua Pokemon yang ada di dalam game tersebut. Dalam game yang akan dibuat nantinya akan ada sistem menangkap monster dan nantinya monster-monster tersebut bisa disimpan di dalam sebuah farm. Hal lain yang membuat RPG menjadi salah satu genre favorit untuk dimainkan karena RPG memiliki cerita yang kuat selain permainannya yang menarik. Cerita dalam RPG ini akan membuat para pemain lebih menikmati permainannya. Selain itu cerita juga akan berpengaruh ke dalam permainan RPG ini nantinya, seperti tugas-tugas yang harus dijalankan oleh pemain untuk dapat melanjutkan permainan dan cerita. (Drachen, 2009). Cerita untuk game ini akan memakai beberapa unsur dari mitologi Yunani yang sudah cukup terkenal sehingga lebih menarik bagi pemain untuk mengikuti cerita di dalam game ini. Terdapat berbagai aplikasi yang dapat dipakai untuk mengembangkan game seperti salah satunya adalah Flash dengan bahasa ActionScript 3. Flash
bagus
digunakan
untuk
mengembangkan
game
dikarenakan
memudahkan pengembang untuk membuat interface game karena Flash “What You See Is What You Get” dimana apa yang pengembang masukkan atau buat dalam Flash maka hasil output-nya akan sama persis seperti yang dibuat. Selain itu Flash juga menyediakan fitur export ke platform lain. Bahasa ini adalah bahasa yang dikembangkan oleh Adobe yang dapat digunakan untuk mengembangkan animasi dan interface aplikasi berbasis Flash. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk mengembangkan game karena berbasis object-oriented sehingga pengembangan game dapat dimungkinkan menggunakan ActionScript 3.
2.
METODOLOGI Berikut adalah metode-metode yang digunakan dalam skripsi ini : a. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Studi Pustaka Data dikumpulkan dari referensi buku dan jurnal ilmiah 2. Kuisioner Data dikumpulkan dengan penyebaran kuisioner yang nantinya hasil dari responden yang akan dijadikan data acuan. b. Metode Perancangan Proses perancangan aplikasi dilakukan dengan teknik Scrum. Berdasarkan Pressman (2010 : 82), Scrum dibagi menjadi 4 proses yaitu: 1. Backlog Di proses ini tim mengumpulkan daftar kebutuhan apa saja yang dibutuhkan
untuk
pembuatan
game.
Kebutuhan
dapat
ditambahkan kapan saja selama proses pengembangan. 2. Sprint Backlog Proses ini merupakan proses pemenuhan suatu kebutuhan. Terdapat jadwal mulai dan deadline yang harus dikejar. 3. Scrum Meeting Pertemuan singkat untuk membahas perkembangan apa saja yang telah dilakukan selama pengembangan game. 4. Demos Pengujian prototype game yang telah dikerjakan. Nantinya akan dilakukan evaluasi untuk melihat kesalahan pada game.
3. 3.1
HASIL DAN BAHASAN Rumusan Hasil Kuisioner Berikut adalah hasil analisis dari kebutuhan user dari hasil kuisioner yang telah didapatkan: a.
Mayoritas umur responden berkisar antara 17 tahun hingga 25 tahun dan mayoritas berjenis kelamin laki-laki.
b.
Mayoritas responden yaitu sekitar 98% responden pernah memainkan game di komputer atau laptop milik mereka.
c.
Mayoritas responden memainkan game mereka di layar komputer dengan resolusi widescreen (16:9)
d.
Ketika memainkan sebuah game, mayoritas responden memilih menjelajahi keseluruhan cerita utama dan cerita tambahan dari game tersebut.
e.
Sebanyak 88 responden pernah memainkan game dengan genre RPG. Dari 88 responden, 81 responden menyukai game dengan genre RPG sedangkan 7 lainnya tidak menyukainya.
f.
Mayoritas responden yang menyukai RPG menjawab cerita yang menarik adalah unsur yang paling menarik dari sebuah game RPG. Sedangkan responden yang tidak menyukai RPG menjawab waktu permainan yang terlalu panjang sebagai alasan mereka tidak menyukai RPG.
g.
Sebanyak 92 responden pernah memainkan game dengan genre Virtual Pet. Dari 92 responden, 79 menyukai game dengan genre Virtual Pet, sedangkan 13 lainnya tidak menyukainya.
h.
Mayoritas responden yang menyukai Virtual Pet menjawab variasi pets yang beragam menjadi unsur paling menarik dari sebuah game Virtual Pet. Sedangkan responden yang tidak menyukai Virtual Pet menjawab gaya permainan (gameplay) dari game Virtual Pet yang membosankan sebagai alasan utama mereka tidak menyukai genre tersebut.
i.
Responden yang menyukai kedua genre RPGdan Virtual Pet, mayoritasmenjawab
tertarik
untuk
menggabungkan kedua genre tersebut.
memainkan
game
yang
Game akan dibuat dengan menggabungkan unsur dari genre RPG dan Virtual Pet dan dibuat untuk platform PC. Dari analisis yang telah dilakukan di atas, maka berikut adalah usulan-usulan untuk menjawab kebutuhan di atas. a.
Desain karakter dan monster akan dibuat lebih kepada preferensi lakilaki
b.
Cerita untuk game ini adalah cerita yang berlatar belakang mitologi Yunani dimana mitologi yang digunakan adalah mitologi-mitologi yang sudah cukup terkenal dan sangat menarik. Selain itu, cerita yang akan digunakan adalah cerita yang segar karena dibuat oleh pengembang sendiri.
c.
Monster-monster yang disediakan dalam game ini akan dibuat beragam. Monster-monster ini juga terinspirasi makhluk mitologi Yunani sendiri yang mempunyai poin menarik tersendiri. Selain itu monster ini akan memiliki tingkat kelangkaan sehingga akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemain untuk mengumpulkan monster-monster langka.
d.
Jenis monster juga akan dibedakan dengan suatu sistem yang disebut Core. Nantinya Core ini akan menjadi elesmen dari monster. Core ini akan berpengaruh kepada serangan dengan skill khusus Core. Jika Core yang kita gunakan adalah kelemahan dari Core musuh maka serangan kita terhadap musuh lebih kuat, begitu juga sebaliknya.
e.
Terdapat satu World Map dengan 7 wilayah yang dapat dijelajahi oleh pemain. Tujuh wilayah ini akan terbuka seiring dengan perkembangan jalan cerita.
f.
Akan disediakan sistem farm dimana pemain dapat menyimpan monstermonster yang telah ditangkap disana. Dalam farm akan ada sistem breeding dimana pemain dapat menyilangkan monster-monster yang telah dimilikinya untuk mendapat monster dengan status yang lebih bagus.
3.2
Informasi umum game Game ini berjudul “Neo-Teras” yang berasal dari kata bahasa yunani Neo dan Teras. “Neo” dari bahasa yang berarti dan Teras dari bahasa Yunani yang berarti Monster atau Raksasa. Game ini bertemakan unsur gabungan
budaya Yunani kuno dan modern saat ini. Latar belakang cerita game ini diambil dari berbagai macam mitologi Yunani seperti, Mitologi Herkules , 12 Olimpian , Perseus , Polydeuces , dan Pandora Box . Game ini memiliki sebuah dunia yang bernama Neolympus dimana Anagon sebagai protagonis utama yang berjuang melawan Neomancer, kelompok antagonis dari game ini yang dipimpin oleh antagonis utama.
3.3
Fitur game Berikut adalah fitur-fitur yang terdapat pada game Neo Teras: -
Breeding System Pemain dapat mengkawin silangkan 2 tipe Teras sama atau berbeda yang telah tangkap untunk menghasilkan teras yang lebih kuat.
-
Taming System Pemain dapat memelihara monster di Farm
-
7 Chapter Pemain dapat bertualang diberbagai macam tempat , terdapat 7 chapter yang terdiri dari Ares Chapter , Poseidon Chapter , Hephaestus Chapter,Demeter Chapter, Zeus Chapter , Apollo Chapter , Hades Chapter.
-
Teras Bervariasi Pemain dapat menangkap 70 Teras berbeda dengan bentuk yang menarik dan beragam dari seluruh penjuru Neolympus.
-
Teras Langka Teras yang dapat didapatkan dengan kemungkinan terkecil untuk ditemukan namun kekuatannya sangat kuat.
3.4
Keunikan game Game ini memilki keunikan seperti breeding system dimana pemain dapat mengkawin silangkan Teras yang diinginkan dan menghasilkan Teras yang lebih kuat. Keunikan game ini juga terdapat pada cerita yang kuat dan menarik karena diambil dari berbagai mitologi Yunani.
3.5
Use Case Diagram Berikut adalah gambar use case diagram untuk game ini :
Gambar 3.1Use Case Diagram Neo Teras
3.6
Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak Spesifikasi perangkat keras yang disarankan untuk memainkan game ini adalah sebagai berikut : Processor
:Intel Dual Core 2.3 GHz
Graphic Card
: 128 MB
Memory
: 512 MB
Hard Disk Space
: 1 GB
Berikut adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan game ini : Sistem Operasi
: Windows XP (dan yang diatasnya)
Software pendukung : Adobe Flash Player 11 atau yang terbaru
3.7
Evaluasi
3.7.1 Evaluasi IMK Evaluasi 8 aturan emas berdasarkan teori Shneiderman dan Plaisant (2005 : 74) : 1. Mempertahankan Konsistensi Pada game ini dibuat sekonsisten mungkin dengan pembuatan warna yang sama, peletakan tombol yang sama, dan tempat keterangan yang sama sehingga memudahkan pemain untuk menggunakannya. 2. Memenuhi kegunaan secara universal Diberikan adanya tombol shortcut yang memudahkan pemian untuk mengakses fitur-fitur yang terdapat pada game ini. 3. Memberikan umpan balik yang informative Setelah pemain menangkap seekor Teras maka akan dimunculkan suatu pesan yang menerangkan bahwa pemain telah berhasil menangkap Teras tersebut. 4. Merancang dialog yang menghasilkan penutupan Ketika pemain telah memenangkan sebuah pertarungan maka akan dimunculkan sebuah layar yang berisi informasi item apa saja yang didapat, jumlah exp yang didapat dan jumlah uang yang didapat. 5. Mencegah error Ketika pemain menggunakan sebuah skill maka skill tersebut akan masuk ke proses cooldown dan tombol akan diblok untuk mencegah pemain menggunakan skill tersebut lagi selama masa cooldown. 6. Memberikan kemudahan untuk kembali ke tindakan sebelumnya Pada game diberikan tombol back untuk membantu pemain kembali ke interface sebelumnya. 7. Mendukung pengendalian internal Pemain diberi kebebasan untuk menjelajahi map yang telah dibuka dengan item Kleidi. 8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek Beberapa layar interface seperti pada inventory memiliki tampilan yang sama walaupun berbeda jenis item. Hal ini untuk mempermudah pemain menggunakan item.
3.7.2 Evaluasi Multimedia 1. Teks Penggunaan teks pada game ini sangat banyak. Teks digunakan pada dialog percakapan, label, penamaan, bahkan cerita prolog. 2. Gambar Merupakan unsur terpenting dalam game ini karena hampir semua aspek game ini memakai gambar dari karakter, Teras, hingga background. 3. Suara Suara digunakan di beberapa bagian dalam game seperti background music dan sound effect. 4. Animasi Animasi digunakan di beberapa bagian seperti pergerakan transisi Teras saat Teras, pergerakan saat cutscene, dan avatar di world map.
4.
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan Berdasarkan dari hasil evaluasi yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1.
Tampilan yang dimiliki game Neo-Teras cukup menarik bagi mayoritas pemain yang sudah memainkannya.
2.
Sistem balancing yang dimiliki oleh game Neo-Teras cukup seimbang sehingga membuat permainan lebih menarik karena sistem pertarungan yang cukup seimbang antara pemain dengan AI.
3.
Fitur yang terdapat dalam game Neo-Teras tidak terlalu kompleks bagi mayoritas pemain. Ini berarti fitur yang ada di dalam game Neo-Teras mudah untuk dimengerti oleh pemain sehingga pemain dapat lebih memaksimalkan penggunaan fitur yang ada di dalam game.
4.
Gameplay yang disajikan oleh game Neo-Teras dinilai sangat mudah untuk dimainkan. Game Neo-Teras dirancang tidak sulit untuk dimainkan sehingga tidak membuat pemain cepat frustasi oleh gameplay yang terlalu sulit.
5.
Tampilan game Neo-Teras dinilai sangat mudah digunakan sehingga tidak membuat para pemain menjadi bingung untuk menggunakan semua interface yang ada.
6.
Game Neo-Teras dinilai cukup menghibur bagi mayoritas pemain.
4.2 Saran Berikut adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan game Neo-Teras jika dikembangkan ke versi selanjutnya diambil dari hasil jawaban dari pertanyaan kuisioner evaluasi game dan pendapat dari pengembang:
5.
1.
Mengembangkan gameplay yang lebih menarik lagi
2.
Meningkatkan tingkat kualitas grafis
3.
Meningkatkan kualitas suara dan musik untuk game
4.
Memperbanyak jenis Teras yang ada.
Referensi Drachen, A. (2009). Role-Playing Games: The State of Knowledge. Breaking New Ground: Innovation in Games, Play, Practice and Theory. 1(1), 1-5. Hitchens, M. & Drachen, A. (2008). The Many Faces of Role-Playing Games. The International Journal of Role-Playing. 1(1), 3-21. Iversen, M. S. (2012). In the Double Grip of the Game: Challenge and Fallout 3. The International Journal of Computer Game Research. 12(2), 1-12. Pressman, R. S. (2010). Software Engineering: A Practitioner’s Approach. (7th edition). New York: McGraw-Hill. Shneiderman, B. & Plaisant, C. (2005). Designing The User Interface. (4th edition). Boston: Addison Wesley. Vaughan, T. (2011). Multimedia: Making It Work. (8th edition). New York: McGraw-Hill. Whitten, J. L. & Bentley, L.D. (2007). Systems Analysis & Design Methods. (7th edition). New York: McGraw-Hill.