perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
PERANCANGAN BUKU KULINER SEBAGAI BAGIAN DARI PROMOSI WISATA KULINER KHAS SOLO
Disusun Guna Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Komunikasi Visual
Disusun oleh: NADA KARIMAH NIM C0707031
JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahan untuk: Kedua orangtuaku dan keluargaku yang senantiasa mendoakanku dan memberikanku dukungan
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO
“Jangan pernah meremehkan kekuatan seorang manusia karena Tuhan sedikitpun tidak pernah.” (Donny Dhirgantoro)
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan tuntunan-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Pengantar Karya Tugas Akhir ini dengan judul “Perancangan Buku Kuliner Sebagai Bagian dari Promosi Wisata Kuliner Khas Solo”. Dengan terselesainya Pengantar Karya Tugas Akhir ini penulis dapat memenuhi persyaratan guna mencapai syarat mendapatkan gelar Sarjana Seni jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan Pengantar Karya Tugas Akhir ini tentu saja tidak terlepas dari bimbingan, dukungan dan segala bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil, secara langsung maupun tidak langsung dari awal hingga terselesainya Pengantar Karya Tugas Akhir ini. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.
Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa dan seluruh jajaran ruang lingkup Fakultas Sastra dan Seni Rupa;
2. Drs. M. Suharto, M.Sn selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa; 3. Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn selaku pembimbing I dan juga pembimbing akademik yang telah banyak memberikan berbagai macam commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
masukan serta kritik yang membangun, juga yang telah mengkoreksi tugas akhir saya dengan sangat teliti; 4. Arief Iman Santoso, S.Sn, selaku pembimbing II dan juga sebagai koordinator tugas akhir yang telah banyak memberikan saran, kritik dan ide-ide yang membangun dan memotivasi; 5. Teman-teman DKV 2007, terimakasih banyak atas dukungan, persahabatan dan kebersamaanya selama ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan penulis dalam berbagai hal. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan penulis berharap semoga Konsep Karya Tugas Akhir ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan bagi pembaca.
Surakarta, 1 Januari 2012 Penulis,
Nada Karimah commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL …………………………………………………... i HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………… iv HALAMAN MOTTO ……………………………………………………. v KATA PENGANTAR …………………………………………………… vi DAFTAR ISI ……………………………………………………………... viii ABSTRAKSI ……………………………………………………………... x ABSTRACT ……………………………………………………………..... xi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1 A. Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1 B. Rumusan Masalah………………………………………………….. 2 C. Tujuan Perancangan ………………………………………………. 2 D. Target Market dan Target Audience……………………………………..3 E. Target Visual …………………………………..................................3 F. Metode Pengumpulan dan Analisa Data…………….........................4
BAB II KAJIAN TEORI ………………………………………………….5 A. Tinjauan Kota Solo …………………………………………………5 B. Tinjauan Buku ……………………………………………………...10 C. Tinjauan Makanan Tradisional ……………………………………..28 D. Tinjauan Wisata Kuliner ……………………………………………33 E. Tinjauan Promosi …………………………………………………...42
BAB III IDENTIFIKASI DATA …………………………………………51 A. Identifikasi Objek Perancangan …………………………………….51 commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Kompetitor………..…………………………………………………68 C. Analisis SWOT ……………………………………………………..72 D. Positioning ………………………………………………………………….76 E. USP (Unique Selling Preposition) ………………………………………77
BAB IV KONSEP PEMIKIRAN DESAIN ……………………………...78 A. Metode Perancangan ……………………………………………….78 B. Konsep Kreatif ……………………………………………………..79 C. Standar Visual ……………………………………………………...80 D. Konsep Perancangan Buku…………………………………………85 E. Pemilihan Media dan Media Placement……………………………88 F. Prediksi Biaya………………………………………………………95 G. Alternatif Pembiayaan……………………………………………...98
BAB V VISUALISASI KARYA ………………………………………...99
BAB VI PENUTUP ……………………………………………………..131 A. Kesimpulan ……………………………………………………….131 B. Saran ……………………………………………………………...131 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Nada Karimah, 2011. Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul “Perancangan Buku Kuliner Sebagai Bagian dari Promosi Wisata Kuliner Khas Solo”. Adapun Permasalahan yang dikaji adalah : (1) Bagaimana merancang buku yang memuat tentang kuliner khas Solo sebagai bagian dari promosi tujuan wisata kuliner di Solo? (2) Bagaimana merancang promosi yang efektif pada media yang tepat untuk mendukung promosi buku Kuliner Khas Solo? Tujuan dari perancangan buku kuliner sebagai bagian dari promosi wisata kuliner khas Solo ini adalah untuk mempromosikan wisata kuliner khas Solo kepada masyarakat Indonesia dan juga mancanegara. Makanan adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat Solo. Di kota ini juga banyak dijumpai tempat-tempat kuliner khas, dari makanan basah, ringan dan juga berat. Sayangnya informasi tentang tempat-tempat kuliner di Solo belum banyak dan lengkap. Maka dari itu perlu perancangan informasi tentang kuliner di Solo yang dapat diakses oleh wisatawan yang sedang dan akan berkunjung ke Solo. Keinginan membangkitkan kembali kuliner asli Indonesia menumbuhkan usaha untuk mempromosikan dan mempopulerkan makanan tradisional khas Solo. Hal itu menjadi alasan dibuatnya sebuah pendekatan promosi melalui sebuah buku. Pemilihan promosi melalui sebuah buku dikarenakan buku adalah media yang sangat efektif untuk semua kalangan. Melalui buku pesan secara visual maupun verbal dapat tersampaikan dengan baik. Buku juga praktis untuk dibawa kemana saja sehingga pembaca tidak perlu menyediakan tempat khusus untuk menikmatinya. Melalui sebuah buku yang telah dirancang ini, wisatawan dapat mengetahui apa saja makanan khas Solo sehingga akan memudahkan mereka saat menentukan kuliner apa yang akan mereka nikmati di Solo.
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Nada Karimah, 2011. The introduction of this final project entitled “The Design of Culinary Book as a Part of the Promotion Solo Special Culinary Tourism”. The problems to be examined are: (1) How to design a book contains the Solo special culinary as a part of the promotion of culinary tourism destination in Solo? (2) How to design an effective promotion on the right media to support the promotion of culinary special Solo book? The purpose of designing the book as a part of the promotion of Solo special culinary tourism to promote Solo special culinary tourism to the people of Indonesia and also overseas. Food is an important part of the people’s life in Solo. In this city there are also encountered the special culinary venues, from the food moist, snack and too heavy. Unfortunately, the information about culinary places in Solo has not been a lot and complete. Therefore, it is needed to design the information of culinary in Solo, which can be accessed by tourist who wll visit Solo. The passion of revive the Indonesia original culinary encourage the effort to promote and popularize the traditional food of Solo. That is the reason made an approach of promotion through a book. The reason in choosing the promotion through a book is because the book is a very effective medium for all society. Through the book, visual and verbal message can be delivered properly. Book is also practical to carry around so that the reader does not need to provide a special place to enjoy it. Through this book that has been designed, tourist could find out what special food of Solo are that will facilitate them in deciding what culinary they will be enjoyed in Solo.
commit to user xi
“PERANCANGAN BUKU KULINER SEBAGAI BAGIAN DARI PROMOSI WISATA KULINER KHAS SOLO” Nada Karimah1 Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn2 Arif Iman Santoso, S.Sn 3
ABSTRAK 2011. Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul “Perancangan Buku Kuliner Sebagai Bagian dari Promosi Wisata Kuliner Khas Solo”. Adapun Permasalahan yang dikaji adalah : (1) Bagaimana merancang buku yang memuat tentang kuliner khas Solo sebagai bagian dari promosi tujuan wisata kuliner di Solo? (2) Bagaimana merancang promosi yang efektif pada media yang tepat untuk mendukung promosi buku Kuliner Khas Solo? Tujuan dari perancangan buku kuliner sebagai bagian dari promosi wisata kuliner khas Solo ini adalah untuk mempromosikan wisata kuliner khas Solo kepada masyarakat Indonesia dan juga mancanegara. Makanan adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat Solo. Di kota ini juga banyak dijumpai tempat-tempat kuliner khas, dari makanan basah, ringan dan juga berat. Sayangnya informasi tentang tempat-tempat kuliner di Solo belum banyak dan lengkap. Maka dari itu perlu perancangan informasi tentang kuliner di Solo yang dapat diakses oleh wisatawan yang sedang dan akan berkunjung ke Solo. Keinginan membangkitkan kembali kuliner asli Indonesia menumbuhkan usaha untuk mempromosikan dan mempopulerkan makanan tradisional khas Solo. Hal itu menjadi alasan dibuatnya sebuah pendekatan promosi melalui sebuah buku. Pemilihan promosi melalui sebuah buku dikarenakan buku adalah media yang sangat efektif untuk semua kalangan. Melalui buku pesan secara visual maupun verbal dapat tersampaikan dengan baik. Buku juga praktis untuk dibawa kemana saja sehingga 1
Mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual dengan NIM C0707031 Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II 2
pembaca tidak perlu menyediakan tempat khusus untuk menikmatinya. Melalui sebuah buku yang telah dirancang ini, wisatawan dapat mengetahui apa saja makanan khas Solo sehingga akan memudahkan mereka saat menentukan kuliner apa yang akan mereka nikmati di Solo.
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Solo merupakan Daerah Tingkat II yang berada di propinsi Jawa Tengah, Indonesia. Solo sering disebut juga dengan nama Surakarta. Perkembangan kota Solo sampai saat ini dapat dikatakan cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun terus meningkat, bahkan sejak tahun 2008 pariwisata di Solo semakin menggembirakan. Mulai dari wisata sejarah, wisata budaya, bahkan wisata kuliner pun tak ketinggalan. Hal ini membuat banyak wisatawan datang berkunjung ke Solo. Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Solo tanpa mencicipi aneka kuliner khas Solo yang memang terkenal lezat dan beraneka ragam. Berbagai makanan khas Solo memang menciptakan sensasi tersendiri di lidah para penikmat kuliner. Ciri khas makanan Solo yaitu rasanya yang manis. Memang ada beberapa makanan khas Solo yang rasanya tidak manis, tetapi tetap saja orang menyebut makanan Solo itu didominasi oleh rasa manis. Makanan adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat Solo. Di kota ini juga banyak dijumpai tempat-tempat kuliner khas, dari makanan basah, ringan dan juga berat. Sayangnya informasi tentang tempat-tempat kuliner di Solo belum banyak dan lengkap. Maka dari itu perlu perancangan informasi tentang kuliner di Solo yang dapat diakses oleh wisatawan yang sedang dan akan berkunjung ke Solo. Keinginan membangkitkan kembali kuliner asli Indonesia menumbuhkan usaha untuk mempromosikan dan mempopulerkan makanan tradisional khas Solo. commit to user 1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hal itu menjadi alasan dibuatnya sebuah pendekatan promosi melalui sebuah buku. Pemilihan promosi melalui sebuah buku dikarenakan buku adalah media yang sangat efektif untuk semua kalangan. Melalui buku pesan secara visual maupun verbal dapat tersampaikan dengan baik. Buku juga praktis untuk dibawa kemana saja sehingga pembaca tidak perlu menyediakan tempat khusus untuk menikmatinya. Melalui sebuah buku yang akan dirancang ini, wisatawan dapat mengetahui apa saja makanan khas Solo sehingga akan memudahkan mereka saat menentukan kuliner apa yang akan mereka nikmati di Solo.
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka penulis merumuskannya sebagai berikut : 1.
Bagaimana merancang buku yang memuat tentang kuliner khas Solo sebagai bagian dari promosi tujuan wisata kuliner di Solo?
2.
Bagaimana merancang promosi yang efektif pada media yang tepat untuk mendukung promosi buku kuliner khas Solo?
C. Tujuan Perancangan 1.
Merancang buku yang memuat tentang kuliner khas Solo sebagai bagian dari promosi tujuan wisata kuliner di Solo.
2.
Merancang promosi yang efektif pada media yang tepat untuk mendukung commit to user promosi buku Kuliner Khas Solo.
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Target Market dan Target Audience Target market adalah orang yang menjadi core customer dari produk yang dijual. Target market merupakan kelompok yang mempunyai kekuatan untuk membeli (dalam segi ekonomi). Sedangkan Target audience adalah kelompok yang ingin difokuskan untuk diajak berkomunikasi mengenai suatu produk. Dalam perancangan buku ini, target market dan audience-nya adalah sebagai berikut : 1.
2.
Segmen Demografi a. Kelompok Usia
: 30 tahun keatas
b. Jenis Kelamin
: laki-laki dan perempuan
c. Ekonomi
: menengah keatas
d. Pendidikan
: SMA dan Sarjana
Segmen Geografi Masyarakat yang berada Indonesia.
3.
Segmen Psikografi Seseorang atau bisa disebut juga wisatawan, yang gemar bepergian untuk berwisata ataupun untuk urusan pekerjaan dan membutuhkan informasi tentang kuliner khas Solo, serta seseorang yang ingin serba praktis dan tidak mau repot dalam mencari informasi tentang kuliner khas saat berkunjung ke Solo.
E. Target Visual Dalam mempromosikan wisata kuliner khas Solo ini maka dirancanglah to user berbagai macam media promosi. commit Diantaranya sebagai berikut :
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.
Media Utama : Buku
2.
Material Promosi : a. Poster b. Iklan koran c. Iklan majalah d. X - Banner
3.
Merchandise : a. Agenda b. Kalender meja c. Kartu pos d. Pembatas buku
F. Metode Pengumpulan dan Analisa Data 1. Literatur Data diperoleh dari studi kepustakaan dan buku-buku ilmiah yang menunjang proses pelaksanaan karya tulis 2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan narasumber langsung, yaitu para penjual makanan khas Solo dan juga pihak-pihak lain yang bersangkutan. 3. Dokumentasi Dokumentasi ini bisa berupa gambar, foto, atau data-data yang nantinya dapat membantu perancangan ini agar lebih kongkrit dan akurat.
commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Kota Solo 1. Sejarah Kota Solo Surakarta adalah sebuah kota besar dan kota terpadat di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini terletak pada jalur strategis, yaitu pertemuan jalur dari Semarang dan dari Yogyakarta menuju Surabaya dan Bali. Wilayah di sekitar kota ini juga sering pula disebut sebagai Surakarta, yaitu bekas wilayah Karesidenan, pada awal masa Republik. Nama lainnya adalah Solo atau Sala. Sala berasal dari bahasa Jawa asli yang merupakan nama pohon sebangsa pinus yang tumbuh di daerah Sala. Bersamaan dengan pindahnya Keraton Surakarta ke desa Sala, lalu Kota Sala diberi nama Surakarta Hadiningrat. Jadi, Surakarta Hadiningrat dijadikan sebagai nama Ibukota Surakarta. Di Indonesia, Surakarta merupakan kota peringkat kesepuluh terbesar. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Dalam perkembangannya, Solo menjadi kota dagang penting dengan berdirinya Syarikat Dagang Islam pada tahun 1905. Solo juga merupakan kota wisata, dijuluki "kota pelesir", dengan konotasi agak negatif, serta kota budaya. Bangunan bersejarah, produk kesenian, makanan khas, serta hiburan mudah dijumpai di tempat ini dan di titik-titik di sekitar kota ini. Kota Solo didirikan pada tahun 1745. Eksistensi kota ini dimulai di saat Kesultanan Mataram memindahkan kedudukan raja dari Kartasura ke commit to user Desa Sala, di tepi Bengawan Solo. Akibat perpecahan wilayah kerajaan, di 5
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Solo berdiri dua keraton, menjadikan kota ini pernah menjadi kota dengan dua administrasi. Situasi ini berakhir setelah kekuasaan politik kedua kerajaan ini dilikuidasi setelah berdirinya Republik Indonesia. Selanjutnya, Solo menjadi tempat kedudukan dari residen, yang membawahi Karesidenan Surakarta hingga tahun 1950-an. Setelah karesidenan dihapuskan, Surakarta menjadi kota dengan kedudukan setara kabupaten (Daerah Tingkat II). Semenjak berlakunya UU Pemerintahan Daerah yang memberikan banyak hak otonomi bagi pemerintahan daerah, Surakarta menjadi daerah berstatus Kota. Surakarta memiliki semboyan “Berseri”, akronim dari “Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah”, sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Solo mengambil slogan pariwisata Solo, The Spirit of Java (Jiwanya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa (Wikipedia). 2. Geografis Kota Solo Kota Surakarta yang juga sangat dikenal sebagai Kota Solo, merupakan sebuah dataran rendah yang terletak di cekungan lereng pegunungan Lawu dan Pegunungan Merapi dengan ketinggian sekitar 92 m diatas permukaan laut. Dengan luas sekitar 44 km2, Kota Surakarta terletak diantara 110 45' 15" - 110 45' 35" Bujur Timur dan 70' 36" - 70' 56" Lintang Selatan. Kota Surakarta dibelah dan dialiri oleh 3 (tiga) buah Sungai besar, yaitu Sungai Bengawan Solo, Kali Jenes dan Kali Pepe. Sungai Bengawan Solo pada jaman dahulu sangat terkenal dengan keelokan panorama serta lalu lintas perdagangannya. commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Batas wilayah Kota Surakarta sebelah Utara adalah Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali. Batas wilayah sebelah Timur adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar. Batas wilayah sebelah Barat adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar, sedang batas wilayah Selatan adalah Kabupaten Sukoharjo. Surakarta terbagi dalam lima wilayah kecamatan, yaitu Banjarsari, Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon dan Jebres. Suhu udara maksimum Kota Surakarta adatah 32,5 derajat Celcius, sedang suhu udara minimum adalah 21,9 derajat Celcius. Rata-rata tekanan udara adalah 1010,9 MBS dengan kelembapan udara 75%. Kecepatan angin 4 knot dengan arah angin 240 derajat. Solo beriklim tropis, sedang musim penghujan dan kemarau sepanjang 6 bulan tiap tahunnya (Wikipedia). 3. Pariwisata Kota Solo Solo juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi oleh wisatawan dari kota-kota besar. Biasanya wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta dan candi Borobudur/Prambanan juga akan singgah di Solo, atau sebaliknya. Tujuan wisata utama kota Solo adalah Keraton Surakarta, Keraton Mangkunegaran, dan pasar-pasar tradisionalnya. Di Solo terdapat beberapa citywalk yang ditujukan untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda, antara lain di koridor Ngarsopuro, di sepanjang jalan Slamet Riyadi sepanjang 6-7 km dan selebar 3 m, dan di sepanjang jalan Perintis Kemerdekaan. Tempat-tempat yang ditunjuk sebagai citywalk tidak boleh dilalui oleh kendaraan bermotor. commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kota solo yang resmi berdiri pada 18 Februari 1745 ini, pada tahun 2010 mengadakan banyak kegiatan kebudayan dan pariwisata yang membawa dampak kepada naiknya jumlah wisatawan. Hal itu juga meningkatkan jumlah usaha wisata, seperti counter batik bertambah secara pesat di pusat-pusat batik, baik di Laweyan, Kauman maupun pusat batik lainnya di kota Solo. Di tahun 2011 ini, berbagai inovasi baru akan diluncurkan untuk mengembangkan kepariwisataan di kota Solo. Kerja sama dengan kabupaten di sekitar Kota Solo yang dikenal dengan sebutan Solo Raya juga akan ditingkatkan. Kabupaten Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri dan kabupaten Klaten dan Boyolali memiliki unggulan obyek-obyek wisata. Hal ini akan disinergikan dengan paket-paket wisata di Kota Solo. Selain itu akan dikembangkan berbagai fasilitas wisata, salah satunya akan diluncurkan bis wisata berbentuk bis tingkat dan kereta kencana. Pemerintah Kota Surakarta terus mencari hal baru agar Solo terus menjadi pilihan masyarakat dalam berwisata. 4. Kebudayaan Solo Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayaan. Sampai sekarang pun, tradisi masyarakat kuno masih tetap dilakukan di tengah-tengah perkembangan teknologi yang sangat pesat. Masyarakat banyak yang percaya bahwa suatu tradisi memiliki kekuatan yang luar biasa. Di dalam hal mengekspresikan kebudayaannya, masyarakat Jawa khususnya Surakarta, sangat menghormati pola hubungan yang seimbang, baik yang dilakukan pada sesama individu, dilakukan pada lingkungan alam dan dilakukan pada Tuhan.
commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Surakarta dikenal sebagai salah satu inti kebudayaan Jawa karena secara tradisional merupakan salah satu pusat politik dan pengembangan tradisi Jawa. Kemakmuran wilayah ini sejak abad ke-19 mendorong berkembangnya berbagai literatur berbahasa Jawa, tarian, seni boga, busana, arsitektur, dan bermacam-macam ekspresi budaya lainnya. Setiap satu tahun sekali, Pemkot Surakarta menyelenggarakan berbagai acara kesenian dalam rangka menyambut hari jadi Kota Surakarta. Acara ini dimeriahkan dengan pameran, pentas kesenian, sarasehan, dan city tour. Salah satu acara yang menjadi budaya di kota Solo adalah Kirab, yaitu berjalan kaki menuju ke rumah kerbau Kyai Slamet yang berada di Alun Alun Kidul Keraton Surakarta. Kegiatan ini diikuti oleh sedikitnya 20 orang yang berbekal rasa peduli terhadap kebudayaan melakukan kunjungan dan beberapa ritual. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pelajaran kepada diri sendiri bahwa kita harus belajar untuk bisa kembali mempelajari budi pekerti dalam hidup kita, pola perilaku yang ditunjukkan adalah pola perilaku yang mengutamakan keseimbangan, sehingga apabila terjadi gangguan kelangsungan kehidupan manusia di dunia, dianggap sebagai adanya gangguan keseimbangan. Saat itulah manusia harus dengan segera memperbaiki gangguan itu, sehingga keseimbangan kembali akan dapat dirasakan. Kebudayaan Solo yang lainnya yaitu : Sekaten, Grebeg Maulud, Tinggalan Dalem Jumenengan, Grebeg Pasa, Syawalan, dan Solo Batik Carnival. commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Tinjauan Buku 1. Definisi Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku adalah barang cetakan berupa lembar-lembar kertas yang dijilid; kitab. Sedangkan buku bacaan adalah buku yang berisi materi bacaan dan dibaca sebagai pengisi waktu luang (KBBI 1994: 152). Buku terdiri dari beberapa helai kertas yang terjilid (berisi tulisan untuk dibaca atau halaman-halaman kosong untuk ditulisi (Purwadarminta 1985: 161). Buku merupakan kertas berlembar-lembar yang sama ukuran panjang lebarnya yang dijilid baik bertulisan maupun tidak (Badudu 1996: 217). Dalam Wikipedia, buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Unesco mendefinisikan buku sebagai terbitan nonberkala yang berupa cetakan minimal 49 halaman tidak termasuk cover dan dipublikasikan. 2. Sejarah Kelahiran Buku Pada zaman kuno tradisi komunikasi masih mengandalkan lisan. Penyampaian informasi, cerita-cerita, nyanyian, doa-doa, maupun syair, disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut. Karenanya, hafalan merupakan ciri yang menandai tradisi ini. Semakin banyak yang dihafal, orang merasa kewalahan
alias tidak mampu menghafalkannya lagi. commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hingga, terpikirlah untuk menuangkannya dalam tulisan. Maka, lahirlah apa yang disebut sebagai buku kuno. Buku kuno ketika itu, belum berupa tulisan yang tercetak di atas kertas modern seperti sekarang ini, melainkan tulisan-tulisan di atas kepingkeping batu (prasasti) atau juga di atas kertas yang terbuat dari daun Papyrus. Buku pada awalnya hanya berupa tanah liat yang dibakar, mirip dengan proses pembuatan batu bata di masa kini. Buku tersebut digunakan oleh penduduk yang mendiami pinggir Sungai Euphrates di Asia Kecil sekitar tahun 2000 SM. Penduduk sungai Nil, memanfaatkan batang papyrus yang banyak tumbuh di pesisir Laut Tengah dan di sisi sungai Nil untuk membuat buku. Gulungan batang papyrus inilah yang melatarbelakangi adanya gagasan kertas gulungan seperti yang kita kenal sekarang ini. Orang Romawi juga menggunakan model gulungan dengan kulit domba. Model dengan kulit domba ini disebut parchment (perkamen). Bentuk buku berupa gulungan ini masih dipakai hingga sekitar tahun 300 Masehi. Kemudian bentuk buku berubah menjadi lenbar-lembar yang disatukan dengan sistem jahit. Model ini disebut codex, yang merupakan cikal bakal lahirnya buku modern seperti sekarang ini. Pada tahun 105 Masehi, Ts‟ai Lun, seorang Cina di Tiongkok telah menciptakan kertas dari bahan serat yang disebut hennep. Serat ini ditumbuk, kemudian dicampur dan diaduk dengan air hingga menjadi bubur. Setelah commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dimasukkan ke dalam cetakan, buku di jemur hingga mengering. Setelah mengering, bubur berubah menjadi kertas. Pada tahun 751, pembuatan kertas telah menyebar hingga ke Samarkand, Asia tengah, dimana beberapa pembuat kertas bangsa Cina diambil sebagai tawanan oleh bangsa Arab. Bangsa Arab, setelah kembali ke negrinya, memperkenalkan kerajinan pembuatan kertas ini kepada bangsa Morris di Spanyol. Tahun 1150, dari Spanyol, kerajinan ini menyebar ke Eropa. Pabrik kertas pertama di Eropa dibangun di Perancis, tahun 1189, lalu di Fabriano, Italia tahun 1276 dan di Jerman tahun 1391. Berkat ditemukannya pembuatan kertas inilah maka pembuatan buku di beberapa belahan dunia semakin berkembang (Wikipedia). Di era modern sekarang ini perkembangan teknologi semakin canggih. Mesin-mesin offset raksasa yang mampu mencetak ratusan ribu eksemplar buku dalam waktu singkat telah dibuat. Hal itu diikuti pula dengan penemuan mesin komputer sehingga memudahkan untuk setting (menyusun huruf) dan layout (tata letak halaman). Diikuti pula penemuan mesin penjilidan, mesin pemotong kertas, scanner, dan juga printer laser. 3. Sejarah Penerbitan Buku di Indonesia Di Indonesia, awalnya bentuk buku masih berupa gulungan daun lontar. Menurut Ajib Rosidi (sastrawan dan mantan ketua IKAPI), secara garis besar, usaha penerbitan buku di Indonesia dibagi dalam tiga jalur, yaitu usaha penerbitan buku pelajaran, usaha penerbitan buku bacaan umum (termasuk sastra dan hiburan), dan usaha penerbitan buku agama. commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada masa penjajahan Belanda, penulisan dan penerbitan buku sekolah dikuasai orang Belanda. Kalaupun ada orang pribumi yang menulis buku pelajaran, umumnya mereka hanya sebagai pembantu atau ditunjuk oleh orang Belanda. Usaha penerbitan buku agama dimulai dengan penerbitan buku-buku agama Islam yang dilakukan orang Arab, sedangkan penerbitan buku –buku agama Kristen umumnya dilakukan oleh orang-orang Belanda. Penerbitan buku bacaan umum berbahasa Melayu pada masa itu dikuasai oleh orang-orang Cina. Orang pribumi hanya bergerak dalam usaha penerbitan buku berbahasa daerah. Usaha penerbitan buku bacaaan yang murni dilakukan oleh pribumi, yaitu mulai dari penulisan hingga penerbitannya, hanya dilakukan oleh orang-orang Sumatera Barat dan Medan. Karena khawatir dengan perkembangan usaha penerbitan tersebut, pemerintah Belanda lalu mendirikan penerbit Buku Bacaan Rakyat. Tujuannya untuk mengimbangi usaha penerbitan yang dilakukan kaum pribumi. Pada tahun 1908, penerbit ini diubah namanya menjadi Balai Pustaka. Hingga jepang masuk ke Indonesia, Balai Pustaka belum pernah menerbitkan buku pelajaran karena bidang ini dikuasai penerbit swasta belanda. Sekitar tahun 1950-an, penerbit swasta nasional mulai bermunculan. Sebagian besar berada di pulau Jawa dan selebihnya di Sumatera. Pada awalnya, mereka bermotif politis dan idealis. Mereka ingin mengambil alih dominasi para penerbit Belanda yang setelah penyerahan kedaulatan di tahun 1950 masih diijinkan berusaha di Indonesia. commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada tahun 1955, pemerintah Republik Indonesia mengambil alih dan menasionalisasi semua perusahaan Belanda di Indonesia. Kemudian pemerintah berusaha mendorong pertumbuhan dan perkembangan usaha penerbitan buku nasional dengan jalan memberi subsidi dan bahan baku kertas bagi para penerbit buku nasional sehingga penerbit diwajibkan menjual bukubukunya denga harga murah. Pemerintah kemudian mendirikan Yayasan Lektur yang bertugas mengatur bantuan pemerintah kepada penerbit dan mengendalikan harga buku. Dengan adanya yayasan ini, pertumbuhan dan perkembangan penerbitan nasional dapat meningkat dengan cepat. Menurut Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) yang didirikan 1950, penerbit yang menjadi anggota IKAPI yang semula berjumlah 13 pada tahun 1965 naik menjadi 600-an lebih. Pada tahun 1965 terjadi perubahan situasi politik di tanah air. Salah satu akibat dari perubahan itu adalah keluarnya kebijakan baru pemerintah dalam bidang politik, ekonomi dan moneter. Sejak akhir tahun 1965, subsidi bagi penerbit dihapus. Akibatnya, karena hanya 25% penerbit yang bertahan, situasi perbukuan mengalami kemunduran. Sementara
itu,
pemerintah
melalui
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan Mashuri, kemudian menetapkan bahwa semua buku pelajaran di sediakan
kan
oleh
pemerintah.
Keadaan
tidak
bisa
terus-menerus
dipertahankan karena buku pelajaran yang meningkat dari tahun ke tahun. Karena itu, diberikan hak pada Balai Pustaka untuk mencetak buku-buku yang dibutuhkan dipasaran bebas. Para penerbit swasta diberikan kesempatan menerbitkan buku-buku pelengkap dengan persetujuan tim penilai. commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hal lain yang menonjol dalam masalah perbukuan selama Orde Baru adalah penerbitan buku yang harus melalui sensor dan persetujuan kejaksaan agung. Tercatat buku-buku karya Pramudya Ananta Toer, Utuj Tatang Sontani dan beberapa pengarang lainnya, tidak dapat dipasarkan karena mereka dinyatakan terlibat G30S/PKI. Sementara buku-buku “Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai”, kemudian “Era Baru, Pemimpin Baru” tidak bisa dipasarkan karena dianggap menyesatkan, terutama mengenai cerita-cerita seputar pergantian kekuasaan pada tahun 1966. Menurut Surianto Rustan fungsi buku yaitu menyampaikan informasi, berupa cerita, pengetahuan, laporan, dan lain-lain. Buku dapat menampung banyak sekali informasi, tergantung jumlah halaman yang dimilikinya. 4. Jenis-Jenis Buku Menurut Sabdan Badio jenis-jenis buku meliputi : a. Novel Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita”. Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokohtokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut. b. Cergam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
16 digilib.uns.ac.id
Arswendo Atmowiloto (1986) mengungkapkan bahwa cergam sama dengan komik, gambar yang dinarasikan, kisah ilustrasi, picto-fiksi dan lain-lain. c. Komik Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambargambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri. d. Ensiklopedi Ensiklopedia atau ensiklopedi, adalah sejumlah buku yang berisi penjelasan mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan yang tersusun menurut abjad atau menurut kategori secara singkat dan padat. e. Nomik Nomik adalah singkatan dari novel komik. Nomik merupakan buku fiksi yang memadukan novel dengan komik dalam satu buku. Dengan kata lain, komik yang ditampilkan bukan sekadar komik biasa, melainkan bagian dari alur cerita. Dalam nomik diantara halamannya diselingi komik atau gambar yang mengggambarkan emosi dari si pelaku novel. f. Antologi (kumpulan) Secara harfiah antologi diturunkan dari kata bahasa Yunani yang berarti “karangan bunga” atau “kumpulan bunga”, adalah sebuah kumpulan dari karya-karya sastra. Awalnya, definisi ini hanya mencakup commit to user
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun)
yang
dicetak
dalam
satu volume. Namun, antologi juga dapat berarti kumpulan karya sastra lain seperti cerita pendek, novel pendek, prosa, dan lain-lain. Dalam pengertian
modern,
kumpulan
karya musik oleh
seorang
artis,
kumpulan cerita yang ditayangkan dalam radio dan televisi juga tergolong antologi. KBBI mendefinisikan antologi sebagai kumpulan karya tulis pilihan dr seorang atau beberapa orang pengarang. Antologi dapat pula disebut bunga rampai. g. Dongeng Dongeng, merupakan suatu kisah yang di angkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral, yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi, dari pemikiran seseorang yang kemudian di ceritakan secara turuntemurun dari generasi kegenerasi. Dalam satu buku, bisa terdiri atas satu atau lebih dongeng. Sekarang, banyak buku-buku dongeng yang merupakan saduran dan disesuaikan dengan kehidupan masa kini. h. Biografi Biografi adalah
kisah
atau
keterangan
tentang
kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadiankejadian. Biografi yang ditulis sendiri oleh tokohnya dinamakan autobiografi.
commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
i. Catatan harian (jurnal/diary) Catatan harian adalah buku yang isinya berdasarkan catatan harian atau catatan harian itu sendiri, misalnya catatan harian Anne Frank. Buku yang dibuat berdasarkan catatan harian misalnya, Bersaksi di Tengah Badai karya Wiranto. j. Novelet Cerita tanggung, untuk dikatakan cerpen dia terlalu panjang, untuk dikatakan novel terlalu pendek. Jumlah halaman novelet diperkiran berada di antara 40-50 halaman. Namun, batasan ini sangat relatif, tidak mutlak. k. Karya ilmiah Laporan penelitian, disertai, tesis, skripsi, dan sebagainya. l. Tafsir Tafsir adalah keterangan atau penjelasan tentang ayat-ayat Alquran agar maksudnya lebih mudah dipahami. Tafsir harfiah berarati tafsir kata demi kata, tafsir mimpi adalah penggunaan ciri-ciri modern untuk menguraikan arti mimpi. Buku yang berisi materi tentang hal ini dinamakan buku tafsir. m. Kamus Kamus adalah buku acuan yg memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahannya. Kamus dapat pula diartikan sebagai buku yg memuat kumpulan istilah atau nama yang disusun menurut abjad beserta penjelasan tentang makna dan pemakaiannya (KBBI). commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Wikipedia menguraikan kamus sebagai sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Kamus berfungsi membantu seseorang mengenal kosakata baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) kata dan juga contoh penggunaannya. Untuk memperjelas, kamus juga dapat disertai ilustrasi. n. Panduan (how to) Disebut juga buku petunjuk, misalnya buku tentang beternak ayam, berkebun kelapa sawit, kiat memperoleh dan kiat menjalani beasiswa di luar negeri, dan sebagainya. o. Atlas Kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku. Selain dalam bentuk buku, atasl juga ditemukan dalam bentuk multimedia, misalnya Google Earth. Atlas dapat memuat informasi geografi, batas negara, statisik geopolitik, sosial, agama, serta ekonomi. p. Ilmiah Buku yang disusun berdasarkan kaidah keilmiahan. Misalnya, buku yang disusun berdasarkan hasil penelitian dan disampaikan dalam bahasa ilmiah. q. Teks Yaitu buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
20 digilib.uns.ac.id
siswa, untuk diasimilasikan. Sederhananya adalah buku pelajaran, diktat, modul. 5. Layout Buku Peranan layout dalam suatu buku dapat meningkatkan daya tarik tersendiri bagi orang – orang dan kulitas buku itu sendiri. Dengan layout yang baik dan dinamis, suatu buku dapat menjadi buku yang menarik dan berkualitas baik, karena hubungan buku dengan layout sangat erat kaitanya, jika buku itu memiliki layout yang kurang baik, maka sudah pasti orang – orang tidak akan tertarik dengan buku tersebut, sebaliknya jika buku tersebut memiliki layout yang baik, maka orang – orang akan tertarik untuk melihatnya atau membacanya, sehingga buku tersebut memiliki kualitas dan kuantitas yang baik bagi pembacanya (Surianto Rustan, 2009). Desain yang baik sanggup meningkatkan penjualan produk, mengangkat citra perusahaan, mempengaruhi keberhasilan suatu event dan apapun tujuan yang ingin dicapai. Namun kesadaran akan manfaat desain tersebut belum menyebar luas di masyarakat. Hal itu banyak disebabkan oleh desainer sendiri dan siapapun yang bekerja dalam bidang ini yang tidak terlalu peduli dengan pentingnya proses/langkah – langkah mendesain dan me-layout dengan benar, sehingga desain yang dihasilkan tidak maksimal (Surianto Rustan, 2009). a. Prinsip – Prinsip Layout Prinsip layout antara lain urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi. Urutan menunjuk pada aliran membaca. Penekanan menunjuk pada objek-objek penting dalam urutan pembacaan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
21 digilib.uns.ac.id
Keseimbangan menunjuk pada pembagian berat ruang, termasuk ruang isi dan kosong (ruang sela). Kesatuan menunjuk pada usaha menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang secara keseluruhan. Konsistensi menunjuk pada kontrol estetik tampilan keseluruhan. Konsistensi kian terasa pada penerbitan berkala. Konsistensi selain sebagai kontrol estetik terutama berguna bagi koordinasi keseluruhan material yang dilayout. Disamping lima prinsip di atas, terdapat dua prinsip lagi yang penting terutama untuk layout penerbitan berkala. Dua prinsip tersebut yaitu konstanta dan variabel. “Konstanta adalah elemen-elemen yang konstan, elemen yang selalu dipertahankan… sedangkan variabel adalah elemen-elemen yang berubah.” (Koskow, Merupa Buku, pp. 171-172). Konstanta dan variabel memperjelas prinsip konsistensi. Penerapan konstanta dan variabel yang konsisten bisa dipahami sebagai gaya selingkung sebuah penerbitan. Dalam pemahaman yang demikian gaya selingkung tidak sebatas tata bahasa, namun juga tata visual. b. Tipografi Tipografi merupakan unsur penting dalam layout. Tipografi sebaiknya tidak dipahami sebatas memilih jenis huruf. Tipografi adalah soal mengorganisasikan huruf. Pengorganisasian tersebut tak sebatas memilih jenis huruf yang cocok untuk headline, subheadline, body text, caption, dan lain-lain. Pengorganisasian di sini meliputi pengaturan jarak antar baris, antar huruf, antar kata, spasi, termasuk memastikan bentuk/anatomi huruf yang sebaiknya memiliki perbedaan dengan angka (misalkan huruf i kapital sebaiknya tidak sama dengan angka 1). Pemilihan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
22 digilib.uns.ac.id
jenis huruf juga dengan memerhatikan kelengkapan seri huruf seperti regular, bold, bold italic, italic. Tipografi pun termasuk ke dalam prinsip konstanta dan variabel. Misalkan, body text surat kabar atau jurnal umumnya merupakan konstanta, baik jenis maupun ukuran. Sedangkan untuk headline selain memiliki konstanta pada jenis huruf biasanya memiliki variabel ukuran dengan alasan pertimbangan keseimbangan ruang. Disamping itu, body text yang konstan berkaitan dengan hitungan jumlah karakter yang telah disesuaikan dengan kebutuhan ruang/kolom. c. Elemen Teks pada Layout Dalam buku Surianto Rustan, Layout Dasar dan Penerapannya, elemen teks pada layout terdiri dari : 1)
Judul Suatu artikel biasanya diawali oleh beberapa kata singkat yang disebut judul. Judul diberi ukuran besr untuk menarik perhatian pembaca dan membedakannya dari elemen layout lainnya.
2)
Deck Deck adalah gambaran singkat tentang topik yang dibicarakan di bodytext. Letaknya bervariasi, tetapi biasanya antara judul dan bodytext. Fungsi deck yaitu sebagai pengantar sebelum orang membaca bodytext.
3)
Byline Berisi nama penulis, kadang disertai dengan jabatan atau keterangan singkat lainnya. Byline letaknya sebelum bodytext, ada juga yang meletakkannya di akhir naskah. commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4)
Bodytext Bodytext adalah isi bacaan yang ada pada topik bacaan utama maupun pada suplemen/artikel tambahan pada box atau sidebar.
5)
Subjudul Subjudul berfungsi sebagai judul segmen-segmen tersebut. (Segmen yang dimaksud disini bukan paragraf melainkan satu topik/pokok pikiran yang sama. Satu segmen bisa saja terdiri dari beberapa paragraf).
6)
Pull Quotes Pada suatu karya publikasi dapat berarti satu atau lebih kalimat singkat yang mengandung informasi penting yang ingin ditekankan. Pull Quotes dibuka dan ditutp dengan tanda petik (“) dan ada juga yang diberi box.
7)
Caption Caption adalah keterangan singkat yang menyertai elemen visual dan inzet.
8)
Callouts Callouts biasanya memiliki garis-garis yang menghubungkannya dengan bagian-bagian dari elemen visualnya. Ballon adalah salah satu bentuk callouts.
9)
Kickers Kickers adalah satu atau beberapa kata pendek yang terletak diatas judul, fungsinya untuk memudahkan pembaca menemukan topik commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang diinginkan dan mengingatkan lokasinya saat membaca artikel tersebut. 10) Initial Caps Initial Caps adalah huruf awal yang berukuran besar dari kata pertama pada paragraf. Berfungsi sebagai penyeimbang komposisi suatu layout. 11) Indent Indent adalah baris pertama paragraf menjorok masuk ke dalam. 12) Lead Line Lead Line adalah beberapa kata pertama atau seluruh kata di baris paling awal pada tiap paragraf, yang dibedakan atribut hurufnya. 13) Spasi Berfungsi untuk membedakan paragraf yang satu dengan yang lainnya, antar paragraf diberi spasi. 14) Header dan Footer Header adalah area diantara sisi atas kertas dan margin atas. Footer adalah area diantara sisi bawah kertas dan margin bawah. 15) Running Head Running Head yaitu judul buku, bab/topik yang sedang dibaca, nama pengarang dan informasi lainnya yang berulang-ulang ada pada tiap halaman dan posisinya tidak berubah. 16) Catatan Kaki
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
25 digilib.uns.ac.id
Catatan kaki berisi detail informasi dari sebagian tulisan tertentu di dalam naskah. Informasi tersebut bisa berupa : referensi atau bahan acuan tulisan tersebut. Catatan kaki letaknya di footer. 17) Nomor Halaman Nomor halaman ini untuk memudahkan pembaca mengingat lokasi artikel. Lebih baik lagi bila disertai dengan daftar isi/index di halaman depan. 18) Jumps Berfungsi untuk mengingatkan pembaca akan naskah yang bersambung. Jumps biasanya berbunyi: “bersambung ke halaman 8”, sedangkan sambungannya berbunyi: “sambungan dari halaman 1”. Sambungan ini disebut dengan Continuation Lines. 19) Signature Umum dijumpai di flier, brosur, poster dan lain-lain. Berisi alamat, nomor telepon atau orang yang bisa dihubungi atau informasi tambahan lainnya. 20) Nameplate Nama surat kabar, majalah, tabloid atau newsletter. Biasa dibuat dalam ukuran yang besar diletakkan pada bagian atas halaman depan. 21) Masthead Kebanyakan masthead ditempatkan pada halaman kedua, ketiga atau lebih, dan letaknya biasanya berdekatan dengan kata pengantar dari redaksi. d. Penerapan Layout pada Buku commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Buku berisi lembaran halaman yang cukup banyak, sehingga lebih tebal daripada booklet. Berbeda dengan booklet yang bisa dijilid hanya dengan steples atau bisa juga tidak dijilid karena hanya terdiri dari beberapa lembar, pada buku penjilidan yang baik merupakan keharusan agar lembar-lembar kertasnya tidak tercerai-berai. Pemanfaatan buku sebagai media informasi sudah sangat umum. Sehingga ada begitu banyak jenis-jenis buku. Karena memiliki halaman-halaman seperti pada booklet, praktis prinsip-prinsip layout yang berlaku pada bokklet juga diterapkan dalam buku. Sebagai tambahan, karena halaman buku lebih banyak daripada booklet, maka perlu ekstra kerja dalam mendesain buku untuk menjamin penyampaiannya informasi yang berhasil. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: desain cover, desain navigasi, kejelasan informasi, kenyamanan membaca, pembedan yang jelas antar bagian/bab, dan lainlain. Sistem navigasi dalam sebuah buku amatlah penting untuk memberi informaasi kepada pembaca dimana dia berada maupun untuk mencari topik tertentu di dalam buku. Daftar isi, nomor halaman, running text merupakan beberapa sistem navigasi yang terdapat di dalam buku. Tiap halaman ditandai dengan nomor dan running text, sedangkan daftar isi menjadi semacam peta perjalanan. Pada umumnya buku dibagi menjadi tiga bagian yang masingmasing terbagi lagi berdasarkan fungsinya masing-masing: 1) Bagian Depan :
commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) Cover depan berisi judul buku, nama pengarang, nama atau logo penerbit, testimonial, elemen visual atau teks lainnya. b) Judul bagian dalam. c) Informasi penerbitan dan perijinan. d) Dedication, pesan atau ucapan terimakasih yang ditujukan oleh pengarang untuk orang/pihak lain. e) Kata pengantar dari pengarang. f) Kata sambutan dari pihak lain, misalnya editor atau pihak ahli. g) Daftar isi. 2) Bagian Isi : Isi buku yang terdiri dari bab-bab dan sub-bab, dan tiap bab membicarakan topik yang berbeda. 3) Bagian Belakang : a) Daftar pustaka b) Daftar istilah c) Daftar gambar d) Cover belakang biasa berisi gambaran singkat mengenai isi buku tersebut, testimonial, harga, nama atau logo penerbit, elemen visual atau teks lainnya (Surianto Rustan, 2009)
commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Contoh Urutan Halaman Buku
C. Tinjauan Makanan Tradisional 1. Definisi Makanan Tradisional Makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan (seperti penganan, lauk-pauk, kue). Makanan merupakan segala bahan yang kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau mengatur semua proses dalam tubuh. Makanan adalah hasil dari proses pengolahan suatu bahan pangan yang dapat diperoleh dari hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan adanya teknologi (Moertjipto, 1993). Makanan dalam ilmu kesehatan adalah setiap substrat yang dapat dipergunakan untuk proses di dalam tubuh. Terutama untuk membangun dan memperoleh tenaga bagi kesehatan sel tubuh (Irianto, 2004).
Sedangkan tradisional yaitu sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun-temurun, menurut tradisi (adat). commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Maka dapat disimpulkan makanan tradisional adalah makanan yang bahannya berasal dari lingkungan kita sendiri. Memiliki dua fungsi, yaitu sebagai ketahanan pangan dan sebagai budaya. Untuk masalah kuliner, memang cenderung terkait dengan manufaktur, yaitu terkait dengan bagaimana menghasilkan bentuk yang sama, dalam jumlah banyak dan secara cepat. Di luar manufaktur, ada banyak mulut yang harus menikmati hasil-hasil kuliner. Ilmu pangan dalam bidang kuliner memang belum banyak. Makanan tradisional adalah kajian dari kulinologi sehingga sekarang berkembang apa yang disebut dengan kuliner. Kajian ini meliputi masalah cita rasa, aroma, tekstur, dan seni memasak (Murdijati Gardjito, 2010). Secara harfiah, pengertian makanan tradisional adalah makanan, minuman, dan bahan campuran yang digunakan secara tradisional dan telah lama berkembang secara spesifik di daerah. Biasanya makanan tradisional diolah dari resep yang sudah dikenal masyarakat lokal dengan bahan-bahan yang juga diperoleh dari sumber lokal. Serta memiliki citarasa yang relatif sesuai dengan selera masyarakat setempat (Harjoko Sangganagara, 2010). Makanan tradisional adalah makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut. Bagi masyarakat Indonesia umumnya amat diyakini khasiat, aneka pangan tradisional, seperti tempe, tahu, bawang putih, madu, temulawak, gado-gado, kacang hijau, ikan laut, ikan darat dll. Karena disamping khasiat, makanan tradisional Indonesia juga mengandung segi positif yang lain seperti: bahan-bahan yang alami, bergizi tinggi, sehat dan commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
aman, murah dan mudah didapat, sesuai dengan selera masyarakat sehingga diyakini punya potensi yang baik sebagai makanan. Makanan tradisional Indonesia adalah segala jenis makanan olahan asli Indonesia, khas daerah setempat, mulai dari makanan lengkap, selingan dan minuman, yang cukup kandungan gizi, serta biasa dikonsumsi oleh masyarakat daerah tersebut dengan beragam dan bervariasinya bahan dasar, maka dapat dihasilkan bermacam-macam jenis makanan tradisional yang sedemikian rupa sehingga menjadi makanan yang lezat dan gizi seimbang. Demikian juga cara pengolahannya dilakukan dengan beragam dan bervariasi seperti
:
dengan
membakar/memanggang,
pengasapan,
pemepesan,
pengukusan, menggoreng dan menumis. Makanan tradisional Indonesia dipengaruhi oleh kebiasaan makan masyarakat dan menyatu di dalam sistim social budaya berbagai golongan etnik di daerah-daerah. Makanan tersebut disukai , karena rasa, tekstur dan aromanya sesuai dengan seleranya. Demikian juga dengan kebiasaan makan khas daerah umumnya tidak mudah berubah, walaupun anggota etnik bersangkutan pindah ke daerah lain. 2. Perkembangan Makanan Tradisional di Dunia Negara Meksiko juga memiliki makanan tradisional yang disebut tortila. Setiap harinya penduduk di daerah pedalaman negera ini menyiapkan tortila, tak ubahnya dengan memasak nasi bagi masyrakat di Indonesia. Tortila dibuat dengan memanfaatkan salah satu kekayaan alam Meksiko yaitu jagung. Catatan sejarah menunjukkan bahwa dari negara inilah asal muasal jagung yang kini tersebar ke seluruh penjuru dunia. Yang menarik, tortila yang commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dulunya merupakan makanan tradisional di daerah pedesaan, kini juga dikonsumsi oleh penduduk di perkotaan bahkan menembus ke sejumlah negara lainya seperti Amerika Serikat. Teknologi dan pengelolaan yang lebih baik merubah citra tortila dari makanan ”orang kampung” menjadi ”makanan modern”. Penduduk di negara-negara maju kini lebih hati-hati untuk menentukan jenis makanan apa yang akan dikonsumsinya. Selain cita rasa, mereka juga mulai mempertimbangkan efek dari makanan tersebut untuk kesehatan dalam jangka panjang, serta dampak dari proses produksi makanan tersebut terhadap kelestarian lingkungan. Secara berangsur-angsur mereka mulai meninggalkan makanan konvensional seperti fast food dan berusaha untuk kembali ke makanan tradisional. Sebagian memilih untuk menjadi vegetarian dengan pertimbangan sumberdaya yang diperlukan untuk memproduksi bahan pangan hewani jauh lebih besar daripada bahan pangan nabati. Down to Earth, salah satu lembaga pendukung gaya hidup vegetarian, menyebutkan
bahwa
untuk
menghasilkan
satu
kalori
daging
sapi
membutuhkan 78 kali lipat energi yang diperlukan untuk memproduksi satu kalori kedelai. Berbeda dengan kecendrungan yang terjadi di negara maju, berbagai jenis makanan fast food, terutama international fast food, kini tumbuh dan berkembang, membanjiri kota-kota besar di Indonesia dan bersaing dengan makanan-makanan tradisional. Bagi sebagian masyarakat, fast food semacam ini masih menjadi konsumsi golongan menengah ke atas. Oleh karena itu menyantap makanan di restoran fast food tidak hanya sekedar untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
32 digilib.uns.ac.id
memenuhi kebutuhan perut, tetapi juga merupakan suatu prestise. Apalagi restoran semacam ini biasanya dilengkapi dengan beberapa fasilitas lainya seperti arena permainan anak-anak serta penataan ruangan yang lebih menarik, sehingga mengundang masyarakat untuk lebih sering mendatangi restoran seperti ini. Tidak salah bila anak-anak sekarang pun lebih terbiasa dengan makanan “introduksi” seperti donat, pizza, dan fried chicken, dibandingkan dengan makanan lokal seperti kaledo dan pepeda di atas. Bila kecendrungan ini terus berlanjut, tidak dapat dipungkiri pada saatnya nanti makanan lokal akan menjadi asing di negerinya sendiri. 3.
Perkembangan Makanan Tradisional di Indonesia Indonesia sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia menyimpan kekayaan flora dan fauna yang melimpah, sebagian diantaranya berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan pangan. Disamping itu, berbagai kelompok masyarakat (kelompok etnik) yang tersebar di seluruh kepulauan nusantara juga memiliki beraneka-ragam makanan tradisional, terutama yang bahan dasarnya non-beras. Akan tetapi, sebagian besar dari makanan tradisional tersebut hanya dikenal dan dikonsumsi secara lokal. Misalnya saja kaledo, sop tulang kaki sapi khas Sulawesi Tengah ini biasanya disajikan panas-panas dan dimakan dengan ubi kayu yang direbus. Lain lagi dengan Papua, masyarakat di daerah ini memiliki papeda. Makanan yang bahan dasarnya sagu ini bisanya dimakan dengan kuah ikan (Bambang Hariyadi, 2007). Dengan sentuhan teknologi dan pengelolaan yang lebih baik, makanan tradisional seperti kaledo ataupun papeda dapat dikembangkan commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
lebih lanjut, selain untuk memperbaiki kandungan gizinya, juga untuk menjangkau pasar yang lebih luas di luar konsumen tradisionalnya. Sehingga makanan tradisional seperti kaledo dan pepeda juga tersedia di daerah-daerah yang lain. “Pengayaan” makanan tradisional seperti kaledo tidak hanya mempromosikan makanan asli Indonesia, yang lebih penting lagi adalah meningkatkan ketahanan pangan dengan cara mengurangi ketergantungan terhadap beras (Bambang Hariyadi, 2007).
D. Tinjauan Wisata Kuliner 1.
Tinjauan Pariwisata a. Definisi Pariwisata Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Wisata adalah bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dsb); bertamasya; piknik. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi (Wikipedia.org). Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari 2 suku kata, yaitu pari berarti penuh, seluruh atau penuh sedangkan wisata artinya perjalanan. Sehingga secara keseluruhan, pariwisata dapat diartikan keseluruhan fenomena atau gejala dan hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan atau persinggahan yang dilakukan oleh seseorang di luar tempat tinggalnya untuk berbagai tujuan. commit to user Tetapi perjalanan tersebut bukan
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
untuk tinggal menetap di tempat yang dikunjungi atau disinggahi, atau melakukan pekerjaan untuk mendapatkan upah. Menurut UU No.9/1990 wisata/kepariwisataan didefinisikan sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara, serta perjalanan itu sebagian / seluruhnya bertujuan untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Sedangkan pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. b. Jenis - Jenis Pariwisata Menurut Pendit (1994), pariwisata dapat dibedakan menurut motif wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat. Jenis-jenis pariwisata tersebut adalah sebagai berikut. 1) Wisata Budaya Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka. Seiring perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatan–kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan–kegiatan budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya. 2) Wisata Maritim atau Bahari commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebih–lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar,
menyelam
sambil
melakukan
pemotretan,
kompetisi
berselancar, balapan mendayung, melihat–lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan didaerah–daerah atau negara–negara maritim, di Laut Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan sebagainya. Di Indonesia banyak tempat dan daerah yang memiliki potensi wisata maritim ini, seperti misalnya Pulau–pulau Seribu di Teluk Jakarta, Danau Toba, pantai Pulau Bali dan pulau–pulau kecil disekitarnya, taman laut di Kepulauan Maluku dan sebagainya. Jenis ini disebut pula wisata tirta. 3) Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi) Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha–usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang–undang. Wisata cagar alam ini banyak dilakukan oleh para penggemar dan pecinta alam dalam kaitannya dengan kegemaran memotret binatang atau marga satwa serta pepohonan kembang beraneka warna yang memang mendapat perlindungan dari pemerintah dan masyarakat. Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
langka serta tumbuh–tumbuhan yang jarang terdapat di tempat–tempat lain. Di Bali wisata Cagar Alam yang telah berkembang seperti Taman Nasional Bali Barat dan Kebun Raya Eka Karya. 4) Wisata Konvensi Yang dekat dengan wisata jenis politik adalah apa yang dinamakan wisata konvensi. Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan–ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional. Jerman Barat misalnya memiliki Pusat Kongres Internasiona (International Convention Center) di Berlin, Philipina mempunyai PICC (Philippine International Convention Center) di Manila dan Indonesia mempunyai Balai Sidang Senayan di Jakarta untuk tempat penyelenggaraan sidang–sidang pertemuan besar dengan perlengkapan modern. Biro konvensi, baik yang ada di Berlin, Manila, atau Jakarta berusaha dengan keras untuk menarik organisasi atau badan–badan nasional maupun internasional untuk mengadakan persidangan mereka di pusat konvensi ini dengan menyediakan fasilitas akomodasi dan sarana pengangkutan dengan harga reduksi yang menarik serta menyajikan program–program atraksi yang menggiurkan. 5) Wisata Pertanian (Agrowisata) Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek–proyek commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat–lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur–mayur dan palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi. 6) Wisata Buru Jenis ini banyak dilakukan di negeri–negeri yang memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata buru ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan, seperti berbagai negeri di Afrika untuk berburu gajah, singa, ziraf, dan sebagainya. Di India, ada daerah–daerah yang memang disediakan untuk berburu macan, badak dan sebagainya, sedangkan di Indonesia, pemerintah membuka wisata buru untuk daerah Baluran di Jawa Timur dimana wisatawan boleh menembak banteng atau babi hutan. 7) Wisata Ziarah Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata ziarah banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat–tempat suci, ke makam–makam orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda. Wisata ziarah ini banyak dihubungkan dengan commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
niat atau hasrat sang wisatawan untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak jarang pula untuk tujuan memperoleh berkah dan kekayaan melimpah. Dalam hubungan ini, orang–orang Khatolik misalnya melakukan wisata ziarah ini ke Istana Vatikan di Roma, orang–orang Islam ke tanah suci, orang–orang Budha ke tempat–tempat suci agama Budha di India, Nepal, Tibet dan sebagainya. Di Indonesia banyak tempat–tempat suci atau keramat yang dikunjungi oleh umat–umat beragama tertentu, misalnya seperti Candi Borobudur, Prambanan, Pura Basakih di Bali, Sendangsono di Jawa Tengah, makam Wali Songo, Gunung Kawi, makam Bung Karno di Blitar dan sebagainya. Banyak agen atau biro perjalanan menawarkan wisata ziarah ini pada waktu–waktu tertentu dengan fasilitas akomodasi dan sarana angkuatan yang diberi reduksi menarik ke tempat–tempat tersebut di atas. c. Tipologi Wisatawan Menurut Plog (1972) dan Pitana (2005), menjelaskan konsep sosiologi tentang wisatawan menjadi sangat penting, kemudian Plog mengelompokkan tipologi wisatawan sebagai berikut: 1) Allocentris Yaitu wisatawan hanya ingin mengunjungi tempat-tempat yang belum diketahui, bersifat petualangan, dan mau memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh masyarakat lokal. 2) Psycocentris commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Yaitu wisatawan yang hanya ingin mengunjungi daerah tujuan wisata sudah mempunyai fasilitas dengan standar yang sama dengan di negaranya. 3) Mid-Centris Yaitu terletak diantara tipologi Allocentris dan Psycocentris d. Motivasi Berwisata Adapun faktor pendorong seseorang melakukan perjalanan wisata menurut Pitana (2005) dalam Utama (2006) adalah sebagai berikut: 1) Escape Ingin melepaskan diri dari lingkungan yang dirasakan menjemukan atau kejenuhan dari pekerjaan sehari-hari. 2) Relaxtion Keinginan untuk penyegaran, yang juga berhubungan dengan motivasi untuk escape di atas. 3) Play Ingin menikmati kegembiraan, melalui berbagai permainan, yang merupakan
kemunculan
kembali
sifat
kekanak-kanakan,
dan
melepaskan diri sejenak dari berbagai urusan yang serius. 4) Strengthening family bond Ingin mempererat hubungan kekerabatan, khususnya dalam konteks (visiting, friends and relatives). Biasanya wisata ini dilakukan bersama-sama (group tour) . 5) Prestige commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
40 digilib.uns.ac.id
Ingin menunjukkan gengsi, dengan mengunjungi destinasi yang menunjukkan kelas dan gaya hidup, yang juga merupakan dorongan untuk meningkatkan status atau Social Standing. 6) Social interaction Untuk dapat melakukan interaksi sosial dengan teman sejawat, atau dengan masyarakat lokal yang dikunjungi. 7) Romance Keinginan untuk bertemu dengan orang-orang yang bisa memberikan suasana romantis. 8) Educational opportunity Keinginan untuk melihat suatu yang baru, mempelajari orang lain dan daerah lain atau mengetahui kebudayaan etnis lain. Ini merupakan pendorong dominan dalam pariwisata. 9) Self-fulfilment Keinginan untuk menemukan diri sendiri, karena diri sendiri biasanya bisa ditemukan pada saat kita menemukan daerah atau orang yang baru. 10) Wish-fulfilment Keinginan untuk merealisasikan mimpi-mimpi, yang lama dicitacitakan, sampai mengorbankan diri dalam bentuk penghematan, agar bisa melakukan perjalanan (Utama, 2006). e. Manfaat Pariwisata : 1) Pelestarian budaya dan adat istiadat 2) Peningkatan kecerdasan masyarakat commit to user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Peningkatan kesehatan dan kesegaran 4) Terjaganya sumber daya alam dan lingkungan lestari 5) Terpeliharanya peninggalan kuno dan warisan masa lalu 2.
Tinjauan Kuliner a. Definisi Kuliner Kata kuliner berasal dari bahasa inggris yaitu culinary yang berarti sesuatu hal yang terkait dengan atau yang digunakan dalam memasak. Kuliner adalah suatu bagian hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-hari. Kuliner merupakan sebuah gaya hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Karena setiap orang memerlukan makanan yang sangat dibutuhkan sehari-hari. Mulai dari makanan yang sederhana hingga makanan yang berkelas tinggi dan mewah. Semua itu, membutuhkan pengolahan yang serba enak. b. Seni Kuliner Seni Kuliner adalah seni menyiapkan dan memasak makanan. Kata "kuliner" didefinisikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan memasak. Seorang yang bekerja sebagai culinarian di restoran umumnya dikenal sebagai seorang koki. Seniman kuliner bertanggung jawab untuk terampil menyiapkan makanan yang menyenangkan. Mereka diwajibkan untuk memiliki pengetahuan tentang ilmu makanan dan pemahaman tentang diet dan gizi. Mereka bekerja terutama di restoran, toko franchises cepat saji, toko makanan, rumah sakit dan lembaga lainnya. commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Seni kuliner, sebagaimana didefinisikan oleh RCA (Research Chef Association), adalah suatu disiplin ilmu dan kebiasaan (practices) tentang seni dan keterampilan menyiapkan dan menyajikan pangan. c. Wisata Kuliner Secara sepintas, pengertian wisata kuliner yaitu jalan-jalan yang tujuannya untuk makan. Meski konteks wisata kuliner menimbulkan beberapa pro dan kontra karena penggunaan kata „wisata‟ yang digunakan bersamaan dengan kata kuliner dirasa kurang tepat, bagi beberapa pihak yang bergelut di bidang bahasa. Terlepas dari itu, masyarakat sudah sangat familiar dengan istilah ini dalam kehidupan mereka (Anne Ahira, 2011). Berdasarkan pengertian wisata kuliner tersebut, orang yang memiliki hobi jalan-jalan dan makan sangat cocok untuk melakukan kegiatan ini. Bila seseorang hobi makan, pasti dia akan berusaha mencicipi makanan yang baru. Entah rasa makanan yang lebih sedap, inovasi makanan yang jadi baru, mencicipi cita rasa yang masih „perawan‟ di lidah, atau makan sambil menikmati city view dari restoran yang dikujungi, bisa menjadi kesenangan tersendiri (Anne Ahira, 2011).
E. Tinjauan Promosi 1. Definisi Promosi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, promosi adalah perkenalan (dalam rangka memajukan usaha, dagang, dsb); reklame. Promosi adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha yang bersifat persuasif. Promosi juga commitlain to user
perpustakaan.uns.ac.id
43 digilib.uns.ac.id
merupakan salah satu bagian yang penting dalam pemasaran. dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan, terutama sebagai pendorong terbentuknya keinginan dari masyarakat untuk membeli barang atau jasa tertentu dari perusahaan tersebut. Promosi didefinisikan sebagai upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan. Promosi merupakan salah satu komponen bauran pemasaran. Pemasaran merupakan suatu proses sosial suatu individu atau kelompok dengan tujuan mendapatkan yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan atau menukarkan suatu yang bernilai dengan pihak lain. "We define marketing as a social and managerial process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating and exchanging products and value with others" (Kotler, Amstrong 3). Hal-hal yang mendasari terciptanya pemasaran adalah: a. Needs (kebutuhan) Segala sesuatu yang harus dipenuhi unluk menjaga keseimbangan hidup manusia. b. Wants (keinginan) Untuk memenuhi kebutuhan maka timbul keinginan yang terbentuk sesuai dengan sifat manusia yang tidak pernah puas. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
44 digilib.uns.ac.id
c. Demand (permintaan) Untuk memenuhi keinginan konsumen muncul permintaan terhadap pasar. d. Product and services (produk dan jasa) Segala sesuatu yang memiliki nilai atau manfaat yang dapat ditawarkan dari suatu pihak ke pihak lain, secara umum produk terbagi menjadi dua, tangible yaitu semua produk yang dapat dilihat oleh mata dan dapat dirasakan oleh indra yang biasa disebut dengan barang. Intangible yaitu semua barang yang tidak dapat dilihat oleh mata yang berupa jasa. e. Value, satisfaction and quality (nilai, kepuasan dan kualitas) Yang didapat oleh konsumen terhadap suatu barang. f. Exchange, transactions and relationships (pertukaran. transaksi dan hubungan kerjasama) Yang terjadi jika terdapat permintaan terhadap produk maka akan terjadi pertukaran. Hal ini dapat terjadi jika dari kedua pihak mau menerima dan tidak terjadi unsur paksaan, menyangkut juga nilai yang diperoleh sesuai biaya yang diperlukan oleh pihak lain sehingga terjadi pemasaran. g. Market (pasar) Terjadi tidak selalu merujuk pada suatu tempat melainkan pada kegiatan transaksinya. Menurut Philip Kotler dan Jerome McCarthy, pemasaran merupakan suatu proses perencanaan, pelaksanaan, pembiayaan, promosi dan distribusi barang atau jasa untuk menciptakan pertukaran atau tujuan dari individu atau organisasi. Dalam teori pemasaran ada 4 hal yang harus diperhatikan dalam marketing mix (pembauran pemasaran) sehingga kegiatan pemasaran yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
45 digilib.uns.ac.id
dilakukan dapat berhasil dan berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Faktorfaktor yang mempengaruhi marketing mix dari suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya dikenal dengan "4P" yaitu: a. Product Berkaitan dengan kualitas, kuantitas, ukuran, dan bentuk dan merek suatu barang yang ditawarkan. Produk dapat berupa barang atau jasa. b. Price Merupakan inti dari pemasaran, bagaimana seserorang dengan keuntungan yang banyak dapat memuaskan konsumen sehingga produk yang diluncurkan dapat diterima oleh konsumen. c. Placement Berkaitan dengan sistem distribusi yang lancar dan baik serta lokasinya harus sesuai dengan produk yang dipasarkan sehingga mudah dijangkau oleh target audience. d.
Promotion Promosi merupakan salah satu bagian penting dari pemasaran.
William J. Stanton memberikan definisi, “Promotion is an exercise in information, persuasion, and communication” (Buchari Alma, 2002 : 135). Kegiatan yang tidak menyampaikan informasi, membujuk, dan komunikasi adalah bukan promosi. Menurut Harper, promosi adalah suatu program terkendali dan terpadu dari metode komunikasi material perusahaan atau produk yang dapat memuaskan konsumen, mendorong penjualan serta memberi kontribusi pada commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
46 digilib.uns.ac.id
kinerja laba perusahaan (2000 : 65). Berdasarkan pendapat tersebut, promosi menunjukkan adanya lalu lintas informasi dua arah yang meliputi informasi mengenai produk dan segenap aspek informasi organisasi yang memerlukan pengelolaan dalam keberadaannya. Terence A. Shimp (2000:6) menyebutkan bahwa kegiatan promosi terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat. 2. Fungsi Promosi Menurut Terence A. Shimp (2000:7) Promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting bagi suatu perusahaan/lembaga. Kelima fungsi tersebut dijabarkan sebagai berikut: a. Informing (Memberikan Informasi) Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya, baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek yang telah ada. b. Persuading (Membujuk) Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permingtaan bagi merek perusahaan yang spesifik. c. Reminding (Mengingatkan) Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan
hadir
didemonstrasikan
di untuk
benak
konsumen.
mempengaruhi
Periklanan
pengalihan
lebih
merek
jauh dengan
mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan. d. Adding Value (Menambah nilai) Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen. Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing. e. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan) Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif. Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
48 digilib.uns.ac.id
tentang keistimewaan dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau membuat apa yang dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih kredibel. Jika fungsi di atas ditujukan lebih kepada konsumen, maka sebenarnya fungsi promosi juga memiliki tujuan untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor. 3. Tujuan Promosi Rossiter dan Percy (dalam Tjiptono, 2002:222) mengklasifikasikan tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut: a. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need). b. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen (brand awareness). c. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude). d. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase intention). e. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilitation). f. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning). 4. Promosi dalam Pariwisata Suksesnya kegiatan marketing yang dilakukan suatu perusahaan tidak hanya bergantung pada kualitas produk yang dihasilkan, kebijakan yang tepat, pelayanan serta distribusi yang cepat, tetapi banyak dipengaruhi oleh pembinaan hubungan antara produsen dan konsumen yang berkelanjutan. commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kata promosi memberikan interpretasi dan bahasa yang bermacammacam. Pada dasarnya maksud kata promosi adalah untuk memberitahukan, membujuk atau mengingatkan lebih khusus lagi (Yoety 1990:141). Promosi merupakan suatu proses menyampaikan informasi kepada target pasar, tentang hal-hal yang menyangkut produk¸ harga, tempat produk dijual dengan melakukan persuasif agar target mau melakukan pembelian (Yoety : 1990). Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran, yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan
dengan
konsumen,
melainkan
juga
sebagai
alat
untuk
mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau pengguanaan jasa sesuai dengan kebutuhannya (Lupiyoadi 2001:108). Yoety (1994) menjelaskan bahwa promosi secara sederhana bertujuan untuk memberitahukan kepada orang banyak atau kelompok tertentu bahwa ada produk yang ditawarkan untuk dijual. Sebagai usaha menarik minat calon pembeli terhadap barang yang ditawarkan, dilakukanlah promosi yang bertujuan memperkenalkan produk, kelebihan yang dimiliki dibandingkan dengan produk lain, serta manfaat dan kegunaannya. dengan langkah ini khalayak umum akan menjadi kenal dengan produk yang kita miliki. selanjutnya diharapkan kepada mereka akan membeli atau menggunakan produk tersebut. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa promosi dalam pariwisata adalah arus informasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan calon wisatawan atau lembaga usaha pariwisata kepada tindakan commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang mampu menciptakan pertukaran (jual beli) dalam pemasaran produk pariwisata. Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa promosi dalam pemasaran pariwisata berperan sebagai pendukung transaksi, dengan menginformasikan, membujuk, mengingatkan dan membedakan produk pariwisata yang dipromosikan dengan produk pariwisata perusahaan lain.
commit to user
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III IDENTIFIKASI DATA
A. Identifikasi Objek Perancangan Selain terkenal dengan wisata sejarah dan budayanya, Solo juga terkenal akan wisata kulinernya. Sebagai salah satu bentuk promosi wisata kuliner khas Solo, maka dalam perancangan ini akan dibuat buku tentang kuliner khas Solo, baik makanan maupun minuman. Berbagai macam kuliner tradisional khas Solo tersebut akan dijabarkan berdasarkan lokasinya sebagai berikut : 1. GALABO Galabo atau Gladag Langen Bogan adalah sentra kuliner malam hari di Surakarta. Arti dari kata-kata Gladag Langen Bogan itu sendiri yaitu : -
Gladag = Suatu perempatan di kota Solo dekat dengan Alun-Alun Utara
-
Langen = Kesukaan, Kenikmatan, Favorit
-
Bogan = Kuliner, Masakan Kehadiran Gladag Langen Bogan yang diresmikan pada 13 April 2008
oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia Mari Elka Pangestu ini semakin memperkuat citra Solo sebagai kota yang tidak pernah tidur. Gladag Langen Bogan menjadi tujuan pengunjung, baik masyarakat Solo maupun yang datang dari luar kota, karena pusat jajanan ini memang membuat penasaran bagi orang yang belum pernah kesana. Gladag Langen Bogan menawarkan berbagai macam makanan dan minuman tradisional Surakarta yang legendaris. commit to user 51
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Galabo terletak di Jl. Mayor Sunarso, dekat dengan Jl. Slamet Riyadi. Di sepanjang jalan, berjajar rapi gerobak-gerobak yang menawarkan aneka ragam makanan khas Kota Solo. Pada siang hari, lokasi Gladag Langen Bogan ini digunakan sebagai jalan umum, tepatnya di sepanjang jalan utama depan Pusat Grosir Solo (PGS) dan Beteng Trade Center (BTC) Gladag. Wisatawan yang berkunjung ke Solo tidak perlu repot-repot untuk berkeliling Kota Solo mencari kuliner khas kota bengawan, karena lokasi Gladag Langen Bogan sangat mudah dijangkau. Selain menjadi pusat wisata kuliner, Galabo juga cocok sebagai tempat nongkrong sambil menikmati suasana malam hari yang nyaman, apalagi lokasinya dekat dengan pusat perbelanjaan. Masyarakat dan wisatawan dapat menemukan dengan mudah berbagai makanan dan minuman khas Solo seperti tengkleng, sate kere, mie thoprak, wedang ronde, wedang dongo, dan masih banyak lagi. Di pusat jajanan malam Gladag Langen Bogan, wisatawan bisa menikmati sajian kuliner sambil merasakan kehangatan suasana Kota Solo. Pada akhir pekan, tidak hanya makanan dan minuman khas saja yang ditawarkan karena pengunjung juga akan dihibur dengan penampilan musik live. Selain itu, fasilitas hotspot pun disediakan agar pengunjung semakin betah berlama-lama di tempat ini. Gladag Langen Bogan yang menjadi kebanggaan orang Solo ini setiap harinya selalu ramai pengunjung dan biasanya meningkat hingga dua kali lipat pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Dengan duduk lesehan di pinggir jalan, nuansa Solo di malam hari pun dapat lebih terasa. Banyak anak-anak commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
muda yang datang ke Gladag Langen Bogan hanya untuk nongkrong dan menikmati suasana kota Solo. Gladag Langen Bogan berada di sebelah timur bundaran Gladag, tepatnya di Jalan Mayor Sunaryo, depan Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo. Kawasan Gladag Langen Bogan terletak tepat di tengah-tengah Kota Solo, jadi sangat mudah untuk dijangkau. Langsung menuju Pusat Grosir Solo yang berada di ujung Jalan Slamet Riyadi. Lebih mudahnya, jika hendak ke Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, pasti akan melewati air mancur di tengah-tengah jalan. Tempat jajanan malam itu berada di sepanjang jalan dari air mancur itu ke arah timur. Harga makanan di Solo memang rata-rata murah. Namun, ada juga orang asli Solo yang menganggap makanan di Gladag Langen Bogan dijual sedikit agak mahal. Itu bisa dimaklumi karena Gladag Langen Bogan tidak hanya menjual makanan saja, tetapi juga menawarkan suasana yang nyaman. Makanan dan minuman yang dijajakan di Gladag Langen Bogan berkisar antara Rp. 1.000,00 hingga Rp. 15.000,00. Selain dapat menikmati berbagai macam jenis makanan dan minuman, pengunjung Gladag Langen Bogan juga dapat menikmati fasilitas yang ada di kawasan ini seperti duduk lesehan, hotspot, live music, area parkir, kursi dan meja makan, serta pusat perbelanjaan dan grosir. Pusat wisata kuliner Gladag Langen Bogan ini buka mulai pukul 17.00-24.00 WIB. Aneka kuliner khas Solo yang terdapat di Galabo yaitu :
commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Gudeg Ceker Gudeg ceker adalah makanan khas Solo yang terdiri dari nangka muda, krecek (kulit sapi), telur, daging ayam dan cakar ayam (ceker). Gudeg ceker yang menjadi ciri khas kuliner Solo ini rasanya tidak semanis gudeg Jogja. Ceker ayam yang disajikan dimasak bersama kuah santan, hingga terasa gurih dan empuk saat digigit. b. Brambang Asem Brambang asem adalah hidangan seperti hibrida antara rujak dan pecel, yaitu daun ubi jalar (jlegor) yang masih muda direbus dan saat menghidangkannya daun tersebut disiram dengan saus sambal berbahan dasar bawang merah dan gula. Sambal itulah yang menjadi daya tarik dan ruh makanan ini. Selanjutnya, diletakkan di atas pincuk (tempat makanan terbuat dari daun pisang yang dirangkai sedemikian rupa) sebagai piringnya. Untuk lauk pendamping
ada tempe gembus yang terbuat dari
ampas tahu. Tempe gembus dimasak dengan bumbu bacem yang manis, sehingga saat dinikmati bersama-sama, ada rasa pedas, asam, manis yang menciptakan sensasi lezat tersendiri saat dinikmati. Dengan cita rasa yang khas daun ubi jalarnya, manis pedas sausnya yang legit di lidah, menu ini sangat cocok sebagai hidangan disiang hari disaat cuaca panas. c. Sate Buntel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
55 digilib.uns.ac.id
Sate Buntel adalah sate kambing khas Kota Solo yang lain dari pada yang lain. Sate dari Solo ini memang memiliki keunikan rasa dan penampilan. Konon sate buntel Solo dipengaruhi oleh kuliner Arab. Sate Buntel adalah sate yang terbuat dari daging kambing yang dicincang, diberi bumbu bawang dan merica, kemudian daging dibuat bulatan panjang dan di-buntel (dibungkus) dengan lemak kambing yang tipis. Sate Buntel ini dibakar hingga matang di atas bara api dan dimakan bersama saus kecap, irisan cabe rawit yang diuleg kasar, bawang merah, irisan kol dan tomat. Lebih nikmat lagi dinikmati bersama acar ketimun. Tempat membakar sate sengaja ditempatkan di bagian depan restoran, sehingga saat membakar sate asapnya tidak mengganggu pengunjung yang sedang bersantap. Sate yang terbungkus lemak langsung membuat api berkobar menjilat-jilat sate hingga lemak-lemak melumer dan meresap ke dalam daging. Tampilan lemak yang bergumpal langsung lenyap dan sate yang awalnya terlihat besar menjadi lebih kecil. Itulah yang membuat sate ini terasa gurih. Proses pembakaran ini tentunya membutuhkan waktu lebih lama dari sate biasa. Setelah semua lemak melumer, sate dikeluarkan dari lidinya dan dibelah dua, sate pun dibakar kembali untuk kedua kalinya. Ini untuk mencegah lemak bergumpal di dalam daging. Seporsi sate buntel hanya berisi dua buah sate yang berukuran besar. Ukurannya yang cukup besar membuat seporsi sate buntel bisa dinikmati untuk dua orang. Sentuhan akhir sate buntel ini adalah kucuran kecap manis yang sedikit encer, irisan bawang merah, timun, dan sambal. commit to user
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sate buntel paling enak disantap sesaat setelah disajikan. Kondisi sate yang masih panas membuat daging yang menyatu dengan lemak menciptakan sensasi gurih yang tiada tara. d.
Sate Kere Seperti halnya soto, hidangan sate sebenarnya bukan makanan khas Solo. Tapi untuk sate kere memang sate khas Solo. Disebut sate kere karena terbuat dari sate tempe gembus (tempe yang dibuat dari ampas kedelai sisa pembuatan tahu) dan juga tempe kedelai. Namun, biasanya tempe gembus-nya lebih dominan. Karena itu, makanan tersebut kemudian disebut sate kere (satenya orang miskin). Menu ini memang kurang populer dibandingkan makanann khas daerah solo dan sekitar lainnya. misalnya tengkleng, timlo atau es dawet pasar gede. karena menu ini identik dengan kalangan bawah. Namun sebenarnya sate kere ini sangat sehat karena rendah kalori. Kere adalah sebutan untuk orang-orang kelas bawah, miskin dan homeless. Mungkin karena menu ini kebanyakan dikonsumsi para jelata yang tak punya cukup uang untuk membeli sate betulan, maka makanan yang bahan dasarnya tempe gembus itu disebut sate kere. Pada dasarnya sate kere sama persis dengan sate ayam atau sate kambing, baik bumbu maupun cara menyajikannya, yakni dengan sambal kacang atau kecap. Hanya saja materi dasarnya saja yang berbeda. Kini sate kere tak hanya dikonsumsi para jelata yang tak punya uang saja. namun telah menjadi pilihan alternatif para penikmat kuliner, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
57 digilib.uns.ac.id
karena sate kere ternyata cukup “sehat” untuk mereka yang tak perlu banyak kalori lagi.
e.
Bestik Solo Berbeda dengan bestik pada umumnya, bestik Solo memiliki ciri khas tersendiri. Kuah bestik Solo mirip dengan kuah semur. Bestik Solo terbuat dari daging atau lidah sapi yang direbus sampai empuk dan disiram dengan menggunakan saus dari campuran kecap yang merupakan olahan sendiri. Rasa saus yang dominan manis inilah yang membedakan bestik Solo dengan yang lainnya. Sedangkan untuk bahan lainnya tak berbeda dengan bestik biasa yaitu wortel, buncis, daun selada, kentang goreng, telur, daging tomat dan timun.
f.
Tengkleng Tengkleng merupakan salah satu makanan “wajib” bagi pemburu kuliner kota Solo. Gule kambing mungkin merupakan contoh yang paling dekat untuk menggambarkan cita-rasa Tengkleng bagi mereka yang belum pernah menikmatinya. Yang membedakan tentu saja adalah rasa dan kuahnya. Kuah Gule menggunakan santan kelapa, sementara Tengkleng tidak memakai santan. Jadi sumber kolesterolnya berkurang. Selain itu Tengkleng adalah makanan olahan dengan bahan dasar daging kambing dan cenderung lebih banyak berisi tulang-tulang kambing yang memiliki sedikit daging yang menempel pada tulang tersebut. Sebagai lauk pelengkap, diberi sate daging, sate usus, sate jeroan, otak dan bagian organ kambing lainnya yang ikut digulai bersama tulang-tulang, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
58 digilib.uns.ac.id
seperti mata, pipi, kuping, dan kandungan (klepon) yang diolah seperti gulai (berkuah kental) dan bumbunya sangat terasa. Kenikmatan makan Tengkleng akan terasa ketika kita menggerogoti sedikit daging yang tersisa dari tulangnya atau mengisap-isap isi sumsum tulang. g.
Timlo Timlo adalah jenis makanan semacam sup, yang berisi irisan ati ampela ayam, irisan dadar gulung, irisan sosis solo, bihun, telur pindang, dan suwiran ayam goreng. Kuah timlo ini bening seperti sup, tidak berwarna kuning seperti kuah soto pada umumnya. Bumbu timlo sebenarnya sederhana saja, yaitu bawang putih, pala, lada, dan terakhir bawang goreng untuk taburan di atas nasi. Di dalam timlo terdapat sosis solo yaitu sejenis lumpia dari telor dengan isi ayam. Satu mangkuk timlo sudah cukup mengenyangkan, apalagi bila dimakan dengan kerupuk kulit yang melar di perut jika terkena kuah hangat. Kerupuk kulit adalah teman paling cocok untuk makan timlo. Bagi yang suka pedas bisa menambahkan sambal kecap kental yang rasanya menyengat dan menambah manis rasa kuah timlo. Timlo lebih nikmat dinikmati dengan nasi yang bisa dipisah atau dicampurkan ke dalamnya, seperti layaknya cara menikmati soto atau bakmoy.
h.
Tahu Kupat Tahu Kupat merupakan makanan yang terdiri dari ketupat, mie basah, taoge/kecambah, tahu goreng hangat, bakwan goreng yang dipotong-potong, dan taburan kacang goreng. Semua bahan tersebut commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
disajikan dengan bumbu kecap manis encer dengan rasa bawang yang pas dan bawang goreng. Sebagai tambahan biasanya tahu kupat ini bisa disajikan dengan telur dadar dan krupuk. i.
Selat Solo Selat Solo atau steak Jowo merupakan jenis makanan beefsteak (bistik) yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga cocok untuk lidah dan citarasa orang Jawa. Makanan ini adalah perpaduan antara budaya barat dengan budaya Jawa yang isinya antara lain daging iris dan beberapa sayuran segar seperti daun selada, rebusan buncis, kentang goreng, wortel iris rebus, telur rebus, tomat dan mustard yang kemudian disiram dengan kuah semur daging. Kuah semur ini berwarna kecoklatan dan agak sedikit asin.
j.
Cabuk Rambak Cabuk Rambak sudah terbilang makanan langka dan hanya bisa dijumpai hanya daerah-daerah tertentu. Cabuk Rambak terbuat dari ketupat dan cabuk (sambel yang terbuat dari kelapa yang diparut dan kemiri). Dari bahan-bahannya memang agak mirp dengan tahu kupat, karena menyajikan ketupat sebagai bahan utamanya. Namun perbedaannya adalah pada bumbu ketupatnya, yakni wijen yang digoreng bersama santan kelapa, sedikit cabai, bawang putih, kemiri, dan gula merah, kemudian ditumbuk hingga halus dan dicampur dengan parutan kelapa. Sambal wijen inilah yang menjadikan makanan ini istimewa. Ada rasa asin, gurih dan sedikit pedas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
60 digilib.uns.ac.id
Penyajian Cabuk Rambak dengan pincuk (daun pisang yang dilipat) dan ketupat dipotong-potong kecil dan diatasnya dibubuhi cabuk. Sangat cocok jika makan Cabuk rambak dengan karak atau biasa disebut dengan krupuk gendar. k.
Pecel Ndeso Didengar dari namanya, pecel ini memang hidangan ala kampung. Pecel Ndeso adalah nasi pecel yang nasinya berasal dari beras merah, jenis beras yang kini sulit didapat. Pecelnya, berisikan dedaunan dan tanaman mulai dari jantung pisang, kenikir, daun petai cina, bunga turi dan kacang panjang. Sambalnya yaitu sambal wijen yang memiliki dua pilihan, wijen putih atau hitam. Rasa manis lebih mendominasi rasa sambal wijen ini, hampir tidak ada rasa pedas. Nasi merah dan sayuran disajikan di atas pincuk atau piring yang dilapisi daun pisang, baru kemudian diguyur sambal wijen. Untuk menambah aroma rasa, disertakan perasan jeruk nipis yang membuat masakan pecel menjadi harum dan nikmat. Lauk yang bisa dipilih antara lain yaitu: belut goreng, wader pari yang digoreng tanpa tepung, telur ceplok, sosis solo, bongko (kacang merah dan kelapa), gembrot (kelapa dan daun simbukan), otak dan iso goreng.
l.
Tahu Acar Tahu acar adalah makanan yang terdiri dari mie kuning dicampur dengan potongan tahu goreng, taoge, irisan kubis, bawang merah, acar timun. Kemudian diatasnya ditaburi kacang dan seledri lalu disiram commit to user
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan kuah berwarna coklat seperti kuah untuk pempek tetapi lebih encer dan tidak pedas. Bahan kuahnya terbuat dari rebusan air, dicampur gula jawa, sedikit garam, cuka dan irisan bawang putih lalu diaduk hingga rata dan matang. Tahu acar ini sekilas memang mirip tahu kupat, yang membedakannya yaitu tidak memakai ketupat, potongan bawang dan memakai acar. Tahu
acar
ini
merupakan
makanan
penyela
yang
tidak
mengenyangkan. Tahu acar tidak nikmat jika dikombinasikan dengan nasi atau lontong dan tidak enak pula jika mie kuningnya terlalu banyak. Sebagai pelengkap bisa disantap bersama kerupuk. Cocok dimakan saat masih hangat dan di waktu siang hari karena rasanya yang gurih, manis dan segar. m. Mi Toprak Nama makanan khas Solo satu ini mungkin akan mengingatkan pada Ketoprak yang ada di Jakarta, tapi setelah dihidangkan ternyata jauh sekali perbedaannya. Jika Ketoprak versi Jakarta menggunakan sambal kacang, Toprak Solo berkuah bening. Komposisi Mi Toprak terdiri dari mi kuning, potongan kol, tahu goreng, telur, tempe goreng, dan sosis solo. Lalu disiram dengan kuah kaldu dan irisan tetelan daging sapi, serta taburan bawang goreng plus seledri. Untuk pelengkap, bisa ditambahkan karak (kerupuk nasi). Rasanya pas dimakan di waktu brunch karena tidak terlalu mengenyangkan, tapi cukup mengganjal perut sambil menunggu makan siang. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
n.
62 digilib.uns.ac.id
Serabi Solo Srabi Solo atau Serabi Solo adalah sebuah makanan ringan ala Solo, Jawa Tengah. Makanan ini terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan dan digoreng di atas arang. Kemudian diberi taburan berupa potongan pisang, nangka atau bahkan meses dan keju bila suka. Bedanya serabi Solo dengan surabi Bandung atau yang lainnya adalah rasanya yang nikmat, gurih dan sedikit manis. Selain itu juga mempunyai bentuk yang sangat unik. Serabi Solo ini disajikan tanpa kuah. Serabi Solo ini bentuknya bundar melebar, pada bagian pinggirnya akan terasa renyah saat disantap selagi masih hangat. Rasanya yang gurih berasal dari guyuran santan kelapa pada waktu memasak serabi. Kudapan ini dibuat dengan menggunakan bahan alami tanpa pengawet. Selain rasanya yang lezat, serabi Solo ini juga mempunyai tekstur yang lembut. Akan lebih nikmat bila menyantap serabi Solo ini dengan secangkir the atau kopi hangat. Serabi yang terkenal berasal dari daerah Notokusuman. Disana banyak penjual serabi yang saling berdekatan.
o.
Dawet Telasih Dawet sangat pas diminum disaat cuaca panas. Dawet Telasih berbeda dari dawet atau cendol kebanyakan. Disajikan dalam mangkukmangkuk kecil mungil, dawet ini berisikan cendol dari tepung beras atau disebut pula sebagai onggok, ketan hitam dan selasih yang disiram dengan sirup dari gula kelapa yang berwarna putih bening dan tidak kecoklatan commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
seperti cendol yang biasa. Minuman manis ini akan lebih segar jika ditambahkan es batu. p.
Gempol Pleret Ada satu minuman khas Solo yang sekarang ini mulai sulit ditemukan, yakni Gempol Pleret. Dulu, minuman ini banyak dijajakan secara berkeliling, tapi sekarang susah menemukan penjual gempol pleret keliling. Penjual gempol pleret di Solo tak banyak, bisa dihitung dengan jari. Sekilas, minuman ini memang mirip dawet. Nama gempol pleret diambil dari isi minuman ini, yakni gempol dan pleret. Keduanya terbuat dari tepung beras, namun rasanya saling bertolak belakang. Gempol berbentuk bulat, ukurannya sebesar ibu jari, dan rasanya asin gurih. Sedangkan pleret wujudnya tipis seperti kulit ayam, rasanya manis, karena diberi tambahan gula jawa. Gempol dan pleret lalu disiram dengan kuah santan encer. Perpaduan gurih dan manis. Gempol pleret paling enak jika ditambahkan es batu. Efek dari gempol pleret ini tak hanya menyegarkan, gempol dan pleret
yang terbuat dari tepung beras menjadikannya sekaligus
mengenyangkan. Gempol pleret disajikan dalam mangkok kecil. 2. Keprabon Pusat wisata kuliner yang kedua di Solo yaitu di daerah Keprabon. Keprabon ini terletak di dekat Keraton Mangkunegaran, tepatnya di Kampung Keprabon Timur, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
64 digilib.uns.ac.id
Nama Keprabon berarti “tempat para prabu atau raja” dan memang di kelurahan inilah Istana Mangkunagaran terdapat. Di keprabon dulu juga pernah dibuat tempat persembunyian rakyat ketika peperangan dengan para penjajah, bahkan di gerbang masuk Mangkunegaran masih ada sisa-sisa tulisan pada waktu zaman Penjajahan Belanda. Tempat ini memang terkenal sebagai kawasan kuliner Solo. Di sepanjang Jalan Teuku Umar inilah kita bisa merasakan berbagai makanan khas Solo. Di kawasan yang terletak di selatan Istana Mangkunegaran ini setiap malam menjadi kawasan yang wajib dikunjungi bila berkunjung ke Solo. Namun kuliner di daerah ini tidak selengkap dan sebanyak di Galabo. Tetapi walaupun begitu daerah Keprabon ini tetap ramai oleh pengunjung yang ingin berwisata kuliner. Kuliner khas Solo yang terdapat di Keprabon, antara lain yaitu : a. Nasi Liwet Nasi Liwet adalah makanan khas Kota Solo yang paling terkenal, bahkan nasi liwet sudah masuk menjadi menu di hotel-hotel berbintang di kota-kota besar di Indonesia. Pada dasarnya Nasi Liwet adalah beras yang dimasak dengan santan dan kaldu ayam sehingga hasil akhirnya membuat nasi terasa gurih. Kemudian, nasi tersebut dicampur dengan sayuran jipang (labu siam), daging ayam yang disuwir, telur, kumut (terbuat dari kuah santan yang dikentalkan), opor, dan berbagai bahan lainnya. Sering juga ditambah dengan usus ayam, hati/ampela yang direbus, bacem tahu atau tempe. Penyajiannya pun tidak menggunakan piring, tetapi disajikan dengan alas daun pisang yang sedikit ditekuk dan disematkan lidi supaya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
65 digilib.uns.ac.id
berbentuk kerucut (istilahnya disebut pincukan). Biasanya akan lebih enak jika menyantap nasi liwet ditemani rambak kulit. b. Wedang Dongo Konon, wedang dongo adalah minuman khas dari Keraton Surakarta dan seiring berjalannya waktu, minumat hangat ini dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Selain sebagai penghangat badan, minuman ini juga mempunyai banyak khasiat karena dibuat dari berbagai macam rempah dan bahan alami lain yang mempunyai fungsi masingmasing dan tentunya produk ini tanpa bahan pengawet. Wedang dongo mempunyai isi bola-bola dari tepung ketan yang dibentuk bulat dengan isi kacang gula plus wijen. Wijen ditambahkan agar dongo terasa lebih gurih jika digigit. Selain dongo, ada pula kacang tanah yang sudah di sangrai. Isi terakhir adalah kolang-kaling. Dengan kuah jahe yang disajikan panas, wedang dongo sangat tepat dinikmati di saat musim hujan. c. Wedang Kacang Putih Wedang kacang putih ini terdiri dari kacang tanah rebus, ketan putih, dan kuahnya terbuat dari sari kacang putih dengan sedikit jahe dan gula. Untuk kuahnya mirip seperti kuah ronde rasanya, namun dengan penampilan yang pekat karena terbuat dari sari kacang putih dan sedikit santan. Minuman ini sangat pas diminum disaat cuaca sedang dingindinginnya. Menu wedang kacang putih kini memang jarang ditemui di Kota Solo. Sebab untuk membuat wedang kacang putih itu salah satunya yaitu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
66 digilib.uns.ac.id
lama dalam hal merebus kacangnya hingga empuk. Setidaknya bisa lebih dari 5 jam merebusnya. Kacang putih ini didapat dari kacang tanah yang telah dikupas kulit arinya. Supaya empuk, kacang ini dipresto, alias dimasak dengan panci bertekanan tinggi, dalam rendaman air gula, jahe, dan pandan. Hasilnya kacang putih menjadi sangat empuk dan air hasil rebusannya menimbulkan aroma harum kacangnya yang khas. d. Wedang Asle Wedang Asle adalah minuman hangat yang berasal dari santan yang telah digulai sehingga rasanya manis dan diberi potongan roti, ketan, dan agar-agar. Minuman yang hanya dijumpai di kota Solo ini merupakan minuman yang enak dinikmati saat malam hari, tetapi ada juga yang jualan di siang hari. Biasanya penjual wedang asle juga menjual wedang ronde. 3. Kota Barat Di Sepanjang JL. Kota Barat Solo (dekat lapangan kota barat) banyak penjual makanan di sisi kanan dan kiri jalan dari sore hingga malam hari. Kawasan ini menjadi ramai oleh warung-warung kuliner seperti halnya Galabo. Berbagai makanan juga ada di sana seperti nasi liwet, seafood, susu segar shi jack, dll. Bedanya, kalau di Galabo, jalannya ditutup untuk tempat makan sedangkan disini, jalannya tidak ditutup, hanya pinggir jalannya saja yang dipakai untuk tempat kuliner lesehan. Tetapi dari sekian banyak penjual makanan di tempat tersebut tidak ada yang menjual kuliner khas Solo, tetapi malah banyak yang menjual makanan dari daerah lain, salah satunya yaitu Jakarta. Selain itu di kawasan pusat kuliner Kota Barat banyak juga dijual seafood dan makanan penyet commit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
seperti ayam goreng atau bebek goreng. Namun ada satu kuliner khas Solo yang terdapat di kawasan Kota Barat yaitu Susu Segar Shi Jack. Di Solo banyak sekali dijumpai warung-warung tenda dengan tulisan Susu Segar Shi Jack. Shi Jack mengklaim diri sebagai warung pusatnya sumber gizi bagi warga Solo dan masyarakat pada umumnya. Disebut sebagai warung sumber gizi karena materi dagangan yang dijual utama adalah SUSU SEGAR. Susu Segar Shi Jack diambil dari hasil perahan susu sapi murni yang berasa dari Kabupaten Boyolali, sebuah kota yang terkenal dengan sebutan kota Susu. Di warung Shi Jack selain menjual susu murni, ada juga minuman susu dengan campuran rasa lain, seperti coklat, stroberi, telor madu, jahe, dan lain sebagainya. Untuk makanannya hampir mirp dengan warung angkringan, yaitu menyajikan sego kucing (nasi dengan porsi seedikit ala makanan kucing) dengan lauk sambel bandeng ataupun oseng tempe. Ada juga yang menyediakan nasi goreng dan bihun goreng, tentunya dengan porsi sedikit ala kucing. Selain itu ada juga lauk pauk tambahan seperti aneka macam sate : udang, hati ayam, usus, keong, dan lain-lain. Tak ketinggalan ada pula menu roti bakar dan pisang owol (pisang goreng yang dibakar dan diberi siraman susu kental manis/keju parut) yang pas disantap bersama susu segar hangat.
commit to user
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Kompetitor Dalam sebuah penelitian studi kasus, diperlukan data-data lain yang dapat dianggap sebagai pembanding dari objek utama. Data-data pembanding dimaksudkan untuk mencari kelemahan dan keunggulan dari objek utama. Pada penelitian ini, penulis mengambil contoh pembanding 2 buku kuliner dengan judul : “Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Solo” dan “Solo Surga Kuliner”. 1.
Buku “Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Solo” Buku ini membahas tentang berbagai macam makanan khas Solo, mulai dari nasi liwet, tengkleng, gudeg ceker, brambang asem, dan lain sebagainya. Setiap makanan di dalam buku ini dipaparkan dalam bentuk foto dan juga resepnya. Buku ini didesain fullcolor di semua halamannya. Setiap halaman memiliki tema layout yang sama, yaitu menggunakan background bergambar daun pisang, sebagai lambang ketradisionalan makanan tersebut. Di dalam buku ini terdapat 25 resep makanan khas Solo yang dapat dipraktekkan di rumah. Buku ini dibuat dengan tujuan para penikmat kuliner tidak harus datang jauh-jauh ke Solo untuk menikmati hidangan khas Solo, melainkan dapat mencoba membuatnya sendiri di rumah dengan berbekal resep yang ada di buku ini. Selain resep dan foto makanan, di dalam buku ini juga terdapat foto warung makan yang menjual makanan khas Solo tersebut. Selain itu, buku ini juga dapat menjadi panduan memasak bagi orang yang belum pernah menikmati kuliner khas Solo dan juga sebagai obat rindu bagi orang yang ingin bernostalgia dengan kota Solo. Di buku ini juga terdapat peta lokasi makanan khas Solo. Namun sayang peta lokasi tersebut commit cukup membingungkan karena pembaca harus to user
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mencari angka dan mencocokkan dengan nama makanan khas Solo. Padahal angka-angka tersebut terletak berdekatan satu sama lain, sehingga kurang enak dibaca. Selain itu juga tida terdapat alamat yang lengkap dimana bisa mendapatkan makanan khas Solo tersebut.
Data Buku : a. Judul
: Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Solo
b. Pengarang
: Miftah Sanaji
c. Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
d. Tahun terbit
: 2009
e. Tempat terbit : Jakarta f. Tebal buku
: 60 halaman
g. Harga
: Rp 30.000,commit to user
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
h. Berat buku
: 0,21 kg
i. Ukuran
: 17 x 21 cm
Buku “Solo Surga Kuliner” Buku kuliner karya Suryo Sukendro ini tampil dengan cover dominan merah. Di dalam buku ini dijelaskan berbagai macam makanan khas Solo dan juga kata-kata singkat di setiap judul makanan. Buku ini memaparkan makanan khas Solo dalam bentuk naratif (cerita), foto, dan lokasi dimana pembaca dapat menikmati kuliner tersebut. Informasi yang disajikan cukup lengkap, mulai dari lokasi, jam buka warung makan, hingga harga makanan. Sayangnya buku ini tidak berwarna, foto-foto di dalamnya pun hanya hitam putih sehingga kurang menarik dari segi tampilan. Itulah mengapa harga buku ini terbilang terjangkau, yaitu Rp 19.900,- sesuai dengan isinya yang tidak fullcolor. Selain informasi makanan dan lokasi di dalam buku ini juga terdapat data hotel di Solo dan juga jadwal kereta api serta penerbangan di Solo.
commit to user
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Data Buku : a. Judul
: Solo Surga Kuliner
b. Pengarang
: Suryo Sukendro
c. Penerbit
: Gelar Media
d. Tahun terbit
: 2009
e. Tempat terbit : Bantul f. Tebal buku
: 116 halaman
g. Harga
: Rp 19.900,-
h. Berat buku
: 0, 27 kg
i. Ukuran
: 14 x 17 cm
C. Analisis SWOT Dalam hal ini produk utamanya adalah Buku “Solocious”. Sedangkan buku yang dijadikan komparasi (pembanding) yaitu buku “Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Solo” dan juga “Solo Surga Kuliner”. SWOT kependekan dari Strenght, Weakness, Opportunity, & Threat. SWOT adalah salah satu cara untuk menganalisis potensi suatu produk dan membandingkannya dengan competitor. Setiap buku pasti memiliki kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat) sendiri-sendiri, dan kesemuanya itu dapat dikumpulkan dan dianalisa sebagai berikut ini : 1.
Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Solo Dalam perancangan ini salah satu kompetitornya yaitu buku : Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Solo. Buku ini memiliki kelebihan (strength) commit to user
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
antara lain yaitu : seluruhnya berwarna, desain dan layout menarik, dan warna yang dipilih untuk buku juga menarik. Sedangkan dari segi kelemahan (weakness) buku ini menghadirkan peta lokasi, tetapi membingungkan karena urutan nomor lokasi yang berdekatan pada peta sehingga pembaca akan kesulitan untuk mencari tempat yang dimaksud. Selain itu nomor halaman pada buku ini juga kurang begitu jelas serta tidak ada informasi harga makanan. Dalam hal kesempatan (opportunity) dan juga ancaman (threat) buku kuliner ini sama seperti buku Solocious diatas, karena kedua buku ini samasama berjenis buku kuliner. 2.
Solo Surga Kuliner Kompetitor yang kedua yaitu buku : Solo Surga Kuliner. Buku ini memiliki kelebihan (strenght) dari segi harga yang terjangkau dan informasi yang ditulis juga cukup lengkap, mulai dari informasi makanan khas Solo, lokasi dan harganya. Namun sayang buku ini memiliki kelemahan (weakness) tidak berwarna, melainkan hanya hitam putih. Kertas yang digunakan pun tidak maksimal, hanya kertas HVS. Sehingga isi buku ini terlihat seperti fotocopyan. Desain pada buku ini juga tidak menarik dan biasa saja. Selain itu foto makanan di buku ini juga tidak jelas karena hanya hitam putih. Dalam hal kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat) buku ini juga sama halnya dengan kedua buku diatas. Untuk lebih jelasnya analisa SWOT perancangan ini bisa dilihat dalam tabel berikut ini :
commit to user
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Strenght (Kekuatan) Wisata Kuliner Makanan Daerah
Solo Surga Kuliner
Khas Solo Fullcolor Desain dan layout buku
Harga terjangkau yang
Informasi yang lengkap, mulai
menarik
dari informasi makanan khas Solo,
Warna yang dipilih untuk buku
lokasi, hingga harganya.
cukup menarik dan bersih
b. Weakness (Kelemahan) Wisata Kuliner Makanan Daerah
Solo Surga Kuliner
Khas Solo
Peta lokasi membingungkan
Tidak berwarna
Nomor halaman tidak jelas
Desain tidak menarik
Tidak ada informasi harga
Gambar pada cover buku biasa
makanan
saja Foto makanan tidak menampilkan sisi lezat dari makanan karena hanya hitam putih dengan kualitas cetak yang tidak bagus
c. Opportunity (Kesempatan) commit to user
74 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Wisata Kuliner Makanan Daerah
Solo Surga Kuliner
Khas Solo Memudahkan orang untuk
Memudahkan orang untuk mencari
mencari tempat kuliner khas
tempat kuliner khas Solo,
Solo, sehingga tidak memakan
sehingga tidak memakan waktu
waktu
Menjadi sarana promosi wisata
Menjadi sarana promosi wisata
kuliner khas Solo
kuliner khas Solo
Melestarikan kuliner Indonesia
Melestarikan kuliner Indonesia
seiring dengan menjamurnya
seiring dengan menjamurnya
makanan-makanan luar negeri
makanan-makanan luar negeri
d. Threat (Ancaman) Wisata Kuliner Makanan Daerah
Solo Surga Kuliner
Khas Solo
Semakin banyaknya buku kuliner
Semakin banyaknya buku kuliner
tentang makanan khas daerah
tentang makanan khas daerah
Informasi tentang kuliner di
Informasi tentang kuliner di
internet sudah mulai banyak,
internet sudah mulai banyak,
sehingga memungkinkan orang
sehingga memungkinkan orang
lebih memilih mencari informasi
lebih memilih mencari informasi
makanan lewat internet
makanan lewat internet commit to user
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Positioning “Positioning dapat diartikan proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya” (Rhenald Kasali,1997 : 157). Pada perancangan buku kuliner ini memposisikan diri sebagai buku panduan untuk memudahkan orang-orang yang berkunjung ke Solo dalam mencari lokasi wisata kuliner agar tidak memakan waktu. Selain itu buku kuliner ini menggunakan 2 bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris. Hal ini dikarenakan buku kuliner khas Solo ini akan dipasarkan di tempat-tempat dimana banyak wisatawan dalam dan luar negeri datang berkunjung. Tempat-tempat itu seperti: hotel, stasiun, tempat wisata, restoran, dan lain sebagainya. Sejauh ini masih sangat jarang ada buku kuliner khas daerah yang menggunakan 2 bahasa, biasanya hanya menggunakan bahasa Indonesia saja dan juga hanya berisi resep-resep. Padahal buku kuliner ini memiliki tujuan mempromosikan kuliner khas Solo, bukan hanya di dalam negeri saja tetapi juga kepada wisatawan asing.
E. USP (Unique Selling Preposition) USP (Unique Selling Preposition) adalah cara untuk menjadi lebih unik, lebih unggul dan lebih diingat oleh orang lain dari pesaing. Unique Selling Preposition, berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang commit to user
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dicari atau dijadikan alasan konsumen menggunakan produk tersebut (M. Suyanto, 2004 : 116). USP ( Unique Selling Preposition ) adalah sesuatu hal/ kelebihan/ keunggulan dari suatu produk dimana keunggulan tersebut diekspos dan ditonjolkan sehingga bisa menjadi satu pengingat dan menjadi ciri khas dari produk tersebut. USP tidak selalu sesuatu yang berbeda yang tidak dimiliki oleh produk lain, USP bisa merupakan sesuatu yang sebenarnya dimiliki oleh semua produk sejenis namun tidak diolah dan ditonjolkan dengan baik. USP yang baik bisa juga menjadi positioning bagi suatu produk, karena USP biasanya cenderung unik atau paling tidak lain daripada yang lain, sehingga lebih kuat melekat di benak audience. Dalam perancangan buku kuliner khas Solo ini USP nya yaitu buku ini berisi aneka macam kuliner khas Solo dengan desain yang modern dan tidak formal agar nyaman saat dibaca dan tidak monoton/membosankan karena buku ini dirancang sebagai buku hiburan bukan buku formal. Selain itu juga dilengkapi dengan foto-foto kuliner yang menggugah selera dan juga informasi lokasi serta peta wisata kuliner yang mudah dipahami.
commit to user
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV KONSEP PEMIKIRAN DESAIN A. Metode Perancangan Perancangan dapat diartikan dengan proses pembuatan dari merancang/ mendesain yaitu menciptakan bentuk, yang mengandung kaidah, rasa nilai artistik dari wujud termaksud. Dalam hal perancangan suatu produk desain komunikasi visual, terlibat suatu metode artistik tertentu yang sesuai dengan idealisme estetis perancangnya. Dalam hal ini perancang harus dapat mengakomodasikan dua aspek dari produk komunikasi visual yang hendak dihasilkan, yaitu aspek idealisme dan aspek realitas. Perancangan komunikasi yang baik adalah perancangan yang berdampak dan menjangkau, diartikan sebagai suatu hasil rancang yang mempunyai hubungan timbal balik antara penyampai pesan kepada penerima pesan melalui suatu media. Hal ini tercapai apabila dampak penyampaian pesan tersebut dapat dirasakan oleh penerima pesan. Sebagai usaha melestarikan kuliner khas Solo, penulis melakukan pendekatan promosi melalui sebuah buku kuliner. Dimana buku adalah salah satu media yang efektif dan komunikatif untuk sebuah promosi. Selain itu buku juga praktis dibawa kemana saja. Untuk mempromosikan buku ini, tentunya dibutuhkan pula media pendukung yang tepat dan fungsional.
commit to user
78
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Konsep Kreatif Konsep kreatif adalah bagaimana caranya kita menyampaikan pesan dan nilai yang terkandung dalam suatu produk melalui media komunikasi, agar tepat kepada khalayak sasaran, sehingga pesan yang terkandung dapat dimengerti dan dipahami audience. Sedangkan kreativitas sendiri adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Dalam konsep kreatif hendaknya tidak berusaha menjangkau atau melebar ke banyak hal, akan tetapi lebih pada satu pilihan pendekatan tertentu. Fokus pada konsep yang jelas dan langsung menuju sasaran. Karakteristik alamiah dari sebuah konsep kreatif diantaranya adalah, ia mampu memancing reaksi, mampu menggerakkan, memunculkan respon tertentu. Inilah hukum impact (dampak) dalam kreativitas. Perancangan buku kuliner khas Solo ini menggunakan desain yang modern dan tidak monoton tetapi tetap tidak meninggalkan unsur-unsur ketradisionalan. Penggunaan gaya modern dan tidak monoton dengan ilustrasi utama berupa fotografi ini menjadi dasar dalam pembuatan buku kuliner ini. Karena tujuan dibuatnya buku ini untuk memudahkan orang-orang yang hendak mencari kuliner khas
Solo,
maka nantinya di
dalam buku ini
selain ada foto-foto
makanan/minuman khas kota Solo, juga terdapat informasi lokasi dimana kuliner tersebut bisa didapatkan. Dalam perancangan buku ini, positioning sebagai konsep dasar dalam nilai fungsi dan tujuan, yaitu dengan memposisikan buku kuliner khas Solo sebagai buku kuliner khas daerah Solocommit yang to menggunakan 2 bahasa, yaitu bahasa user
80 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Indonesia dan Inggris serta dibuat sebagai panduan memudahkan orang-orang yang datang ke Solo untuk berwisata kuliner.
C. Standar Visual Sampai saat ini, banyak terdapat penciptaan media yang mempunyai fungsi sebagai promosi wisata kuliner. Dalam hal ini tentunya media tersebut dirancang menyesuaikan dengan kebutuhan informasi kuliner untuk para penikmat kuliner tradisional. Dari dasar tersebut diperlukan adanya standar visual yang dapat menunjang penciptaan karya yang pada proses hasilnya dapat digunakan oleh orang-orang dalam menjelajahi kuliner khas Solo. 1. Ilustrasi Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Ilustrasi secara harafiah berarti gambar yang dipergunakan untuk menerangkan atau mengisi sesuatu. Dalam desain grafis ilustrasi merupakan subjek tersendiri yang memiliki alur sejarah serta perkembangan yang spesifik atas jenis kegiatan seni itu. Ilustrasi bisa berbentuk bermacam-macam, seperti karya seni sketsa, lukis, grafis, karikatural, dan akhir-akhir ini bahkan banyak dipakai image bitmap hingga karya foto. Sebuah ilustrasi mampu membantu pembaca untuk menggambarkan apa yang tertulis dlam suatu artikel maupun cerita (Adi Kusrianto, 2007:139).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
81 digilib.uns.ac.id
Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna. Dalam perancangan buku kuliner khas Solo ini, fotografi merupakan ilustrasi utama dalam penyajian medianya. Setiap jenis kuliner dijelaskan dalam bentuk foto dan juga keterangan lainnya secara tertulis. Hal ini dimaksudkan agar pembaca tertarik dengan buku tersebut dan juga aneka kuliner yang ada di buku ini nantinya. Hal terpenting dalam memotret makanan adalah bagaimana agar imaji cita rasa makanan yang difoto dapat menggugah selera para pembaca yang melihat foto makanan tersebut. Untuk illustrasi pada item-item promosi buku juga menggunakan fotografi. Selain untuk menarik audience, penggunaan fotografi pada materi promosi juga berfungsi untuk lebih memperjelas informasi yang ingin disampaikan. Unsur fotografi merupakan ilustrasi utama, selain bersifat informatif, pesan juga harus menarik. 2. Tipografi Tipografi merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang huruf cetak. Tidak dapat dipungkiri bahwa teks adalah bagian dari desain grafis yang sangat penting. Di dalam desain grafis, tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak (Adi Kusrianto, 2007:190). Hal yang paling mendasar yang harus diperhatikan dalam memilih jenis huruf untuk sebuah media informasi adalah aspek mudah dibaca (legability). Pemilihan jenis huruf untuk keperluan seperti digunakan dalam penulisan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
82 digilib.uns.ac.id
headline, sub headline dan sebagainya, perlu memperhatikan tingkat keterbacaan dari ukuran hurufnya. Setiap jenis huruf dalam ukuran yang sama akan memiliki perbedaan dalam tingkat keterbacaannya. Jenis tipografi yang akan digunakan dalam perancangan buku kuliner ini nantinya adalah sebagai berikut : a.
Calibri ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmopqrstuvwxyz 1234567890
b.
Cambria ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmopqrstuvwxyz 1234567890
c.
Castellar ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmopqrstuvwxyz 1234567890
d.
Chaparral Pro ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmopqrstuvwxyz 1234567890
e.
GoudyOlSt BT ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ tovuser a b c d e f g h i j k l m o pcommit qrstu wxyz
perpustakaan.uns.ac.id
83 digilib.uns.ac.id
1234567890 f.
Myriad Pro ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmopqrstuvwxyz 1234567890
3. Warna Tiap warna mempunyai karakter dan sifat yang berbeda-beda. Untuk itu dalam memilih warna yang sesuai untuk style pada kehidupan atau aktivitas kita, diperlukan pengetahuan tentang karakter-karakter warna (Buku Pintar Seri Senior, 2007). Warna termasuk unsur visual yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap mata dan dapat mempengaruhi emosi seseorang. Penggunaan warna disesuaikan dengan citra yang akan dibangun dan karakteristik produk yang ditawarkan. Dalam perancangan ini digunakan warna-warna yang mencerminkan ketradisionalan, seperti warna tanah yaitu cokelat, oranye, dan juga warna hijau pupus yang melambangkan keeleganan. Warna-warna tersebut tergolong warna hangat, yang memiliki daya tarik dan dampak yang besar. Warna-warna lain hadir dengan pertimbangan artistik untuk menghadirkan kesan tradisional yang modern dan fun.
C: 11 M: 88 Y: 100 K: 2
C: 39 M: 39 Y: 100 K: 10 commit to user
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C: 42 M: 70 Y: 87
K: 49
4. Layout Layout
adalah
penyusunan
dari
elemen-elemen
desain
yang
berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. (Amborse Gavin & Paul Harris,2005). Dalam setiap media layout yang disusun selalu mengacu pada konsep awal yaitu penempatan unsur-unsur grafis yang disusun sedemikian rupa untuk mendapat kesan yang menarik juga informatif. Layout merupakan salah satu ilmu desain grafis yang fokus kepada tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung pesan yang akan dibawa. Elemen-elemen itu adalah gambar, typography, color dan lain-lain, dimana letak yang terbaik dan seberapa besar gambar merupakan salah satu bagian dari proses layout. Tata letak yang digunakan dalam media informasi ini lebih menonjolkan fotografi sebagai titik pusat perhatianya. Hal ini dimaksudnya agar ketika target sasaran melihat media tersebut perhatiannya dapat langsung tertuju pada visual fotografi makanan. Layout pada media buku ini di rancang sesuai dengan isi buku, baik cover buku maupun isi buku. Tidak di rancang terlalu rumit karena menyesuaikan dengan target marketnya yaitu masyarakat commit to user
85 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berusia 30 tahun keatas, baik wisatawan dalam maupun luar negeri sehingga nyaman untuk dibaca. Dalam perancangan buku kuliner khas Solo ini digunakan layout yang simpel dan elegan tanpa meninggalkan unsur-unsur tradisional yang mana dapat mewakili kuliner tradisional itu sendiri.
D. Konsep Perancangan Buku 1. Judul Rancangan Buku Judul buku yang akan dirancang adalah Solocious. Kata Solocious diambil dari kata Solo dan delicious dalam bahasa Inggris yang berarti enak/lezat. Maksud dari penggabungan kedua kata ini secara keseluruhan yaitu Solo enak, dimana tujuannya untuk mengkomunikasikan bahwa kuliner Solo itu enak dan juga lezat. Penggunaan kata Solocious selain karena simpel, kata tersebut juga mewakili apa yang akan menjadi tema utama dalam buku ini, yaitu tentang kelezatan kuliner khas Solo. Kata delicious sendiri dalam bahasa Inggris sangat identik dengan makanan, maka dari itu diharapkan dapat mewakili rasa dari kuliner Solo itu sendiri. 2. Penyajian dan Tampilan Buku Buku ini disajikan dalam dua bahasa yaitu Indonesia dan Inggris, karena buku ini akan diletakkan di tempat-tempat yang banyak dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri seperti : biro perjalanan dan wisata, dinas kebudayaan dan pariwisata, bandara, stasiun, dan lain-lain. commit to user
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Selain itu buku kuliner ini didesain dengan gaya desain yang simple dan modern agar tidak mengganggu kekuatan foto makanan/minuman yang menjadi ilustrasi utama dalam buku ini. Sedangkan desain cover menggunakan foto sendok dan garpu sebagai alat makan yang didesain sedemikian rupa sehingga tetap menarik dan mewakili dari makanan itu sendiri. Untuk layout isi per-halaman buku digunakan yang satu tema dengan halaman lain, yaitu simpel dan modern, tetapi tetap diberi perbedaan desain antar halaman agar pembaca tidak merasa monoton dan bosan saat membaca buku ini. 3. Ukuran dan Jumlah Halaman Ukuran buku kuliner yang akan dirancang nanti yaitu 22 x 16 cm. Sedangkan halamannya berjumlah 88 halaman. 4. Kemasan Buku Buku dijilid spiral dalam dengan hard cover yang dilaminasi agar awet dan juga elegan. Selain itu juga menggunakan jaket buku. Sedangkan untuk isi buku menggunakan kertas art paper yang agak tebal agar halaman tidak mudah terlipat setelah dibaca. Di dalam buku ini nanti akan ada bonus pembatas buku dan juga kartu pos yang bertema kuliner khas Solo. 5. Isi Buku Cover Depan Buku Halaman i
:
Soft Cover
Halaman ii
:
Penerbit dan Percetakan
Halaman iii
:
Daftar Isi
Halaman iv
:
Prakata
:
Solo the Spirit of Java commit to user
Halaman
1-3
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Halaman
4-7
:
Selayang Pandang Kuliner Khas Solo
Halaman
8-9
:
Peta Wisata Kuliner Khas Solo
Halaman
10
:
Pusat Wisata Kuliner di Solo
Halaman 11-15
:
Galabo
Halaman 16-17
:
Keprabon
Halaman 18-20
:
Kotabarat
Halaman
21
:
The Best Culinary of Solo
Halaman 22-24
:
Nasi Liwet
Halaman 25-27
:
Pecel Ndeso
Halaman 28-30
:
Sate Kere
Halaman 31-33
:
Cabuk Rambak
Halaman 34-36
:
Brambang Asem
Halaman 37-39
:
Tahu Kupat
Halaman 40-42
:
Mie Toprak
Halaman 43-45
:
Selat Solo
Halaman 46-48
:
Gudeg Ceker
Halaman 49-51
:
Timlo
Halaman 52-54
:
Tahu Acar
Halaman 55-57
:
Bestik Solo
Halaman 58-60
:
Sate Buntel
Halaman 61-63
:
Tengkleng
Halaman 64-66
:
Serabi Solo
Halaman 67-69
:
Gempol Pleret
Halaman 70-72
:
Dawet Telasih commit to user
88 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Halaman 73-75
:
Wedang Asle
Halaman 76-78
:
Wedang Kacang Putih
Halaman 79-81
:
Wedang Dongo
Halaman 82-84
:
Susu Segar
Cover Belakang Buku
E. Pemilihan Media dan Media Placement Proses pemilihan media sangat penting karena melalui medialah suatu pesan atau informasi diwujudkan dan disampaikan ke masyarakat. Dalam hal ini pemilihan media harus dapat mudah diterima dan dipahami oleh target yang dituju yaitu wisatawan domestik dan mancanegara. Media-media yang nantinya akan dibuat dalam perancangan ini adalah sebagai berikut : 1.
Media Utama : a. Buku Kuliner Alasan pemilihan media : Buku merupakan hasil perekaman dan perbanyakan (multiplikasi) yang paling populer dan awet. Berbeda dengan majalah, apalagi surat kabar,
buku
mempedulikan
direncanakan kebaruannya
untuk
dibaca
karena
dengan
tanggal
tak
terbitnya
seberapa kurang
mempengaruhi. Dengan demikian buku merupakan alat komunikasi berjangka panjang dan mungkin yang paling berpengaruh kepada perkembangan kebudayaan manusia dibandingkan sarana komunikasi lainnya (Shadily, 1989:1838). commit to user
89 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pemilihan media utama buku pada perancangan ini dikarenakan untuk memperkenalkan khazanah kuliner khas Solo secara efektif dan komunikatif kepada para wisatawan yang datang ke Solo. Melalui buku kuliner ini wisatawan yang hendak menikmati aneka macam kuliner khas Solo dapat dengan mudah menentukan pilihan sesuai selera, kondisi, dan lokasi. Para wisatawan tersebut dapat membawa buku ini kemana saja sebagai panduan dalam mencari lokasi kuliner khas Solo yang diinginkan. Media Placement : Buku kuliner ini akan diletakkan di lokasi-lokasi yang banyak dikunjungi wisatawan dalam/luar negeri, seperti : hotel, stasiun, bandara, restoran/cafe, dan lain-lain. Di tempat-tempat itulah para wisatawan dapat membeli buku kuliner khas Solo ini. Sebagian juga diperjualbelikan di toko-toko buku tetapi target lokasi penjualan yang utama tetap pada tempat-tempat yang sering dikunjungi para wisatawan seperti diatas. Hal ini dikarenakan jika penjualan buku ini sepenuhnya ada di toko buku, maka buku ini akan berada satu tempat dengan buku-buku kuliner lainnya yang mana memungkinkan target market nantinya tidak akan langsung tertuju pada buku ini karena banyaknya jenis buku kuliner di toko buku. 2.
Material Promosi : a. Poster Alasan pemilihan media : Media ini termasuk media yang efektif karena dalam sebuah poster dapat memuat banyak informasi yang dibutuhkan audience. Kelebihan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
90 digilib.uns.ac.id
lainnya adalah penempatannya fleksibel, dapat dimungkinkan memilih lokasi-lokasi yang diinginkan sesuai dengan sasaran. Media Placement : Poster ini berukuran A3, ditempel di agen travel, hotel, kantor kebudayaan & pariwisata, stasiun, bandara international dengan maksud agar pengunjung mengetahui bahwa buku ini telah terbit dan dijual dipasaran. Poster ini juga ditempel di toko-toko buku dimana telah tersedia tempat khusus untuk penempelan poster. Poster ini ditempel pada saat buku telah diterbitkan dan dipasarkan. b. Iklan Koran Alasan pemilihan media : Kelebihan promosi lewat koran jangkauan promonya akan lebih luas sehingga konsumen yang bisa dijaring juga akan lebih banyak karena koran adalah media cetak yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Begitupula dengan para wisatawan, dimana saja mereka bisa mendapatkan koran dan juga membacanya. Misalnya saja saat menunggu kereta di stasiun atau menunggu pesawat di bandara mereka mengisi waktu dengan membaca koran. Media Placement : Iklan koran ini akan diletakkan di bagian kolom-kolom pada koran yang sudah disediakan khusus untuk beriklan. Untuk menarik minat pembaca pada buku yang akan dijual nanti tentunya iklan pada koran ini dirancang dengan simpel namun menarik baik dari segi kata-kata ataupun dari segi gambar buku dan layout. Tujuannya agar iklan ini mudah commit to user
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dipahami dan menarik minat pembaca. Koran yang digunakan untuk beriklan nantinya adalah koran Kompas, karena Koran Kompas merupakan Koran yang ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia. c. Iklan Majalah Alasan pemilihan media : Cara paling gampang untuk memasarkan produk adalah dengan cara memasang iklan di media cetak, salah satunya majalah (selain koran). Majalah adalah media cetak yang biasanya banyak dilengkapi gambargambar menarik dan juga fullcolor. Selain itu pada majalah pasti terdapat lembar iklan yang biasanya itu adalah sponsor dari majalah tersebut atau memang khusus beriklan di majalah tersebut karena kehidupan pembaca majalah itu berhubungan dengan iklan yang ada di majalah tersebut. Iklan dalam majalah berfungsi sebagai "stopping break" yaitu agar mata tidak capai membaca terus menerus, makanya diselingi iklan. Ini karena majalah disiasati agar dapat dibaca cepat (oleh karena itu berputar/beredar cepat juga) (Ismiaji Cahyono, 2006). Buku kuliner ini akan menggunakan iklan majalah sebagai salah satu media promosinya karena selain koran, majalah juga erat kaitannya dengan para wisatawan, terlebih para bisnisman yang sering melakukan kunjungan ke kota-kota di Indonesia. Media Placement : Iklan buku kuliner pada majalah ini nantinya akan dipasang pada majalah-majalah pariwisata dan traveling yang banyak dibaca oleh para commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
92 digilib.uns.ac.id
wisatawan lokal maupun mancanegara, seperti majalah Travel Club, JalanJalan, Garuda dan lain-lain. d. X-Banner Alasan pemilihan media : X-Banner adalah salah satu media promosi yang berfungsi seperti poster, tetapi biasanya diletakkkan di depan outlet dan mempunyai rangka sendiri untuk berdiri. Oleh karena itu disebut stand banner, dinamakan Xbanner biasanya mempunyai rangka berbentuk X. X Banner adalah pilihan pemasaran yang paling mudah dilakukan dan mampu menarik perhatian calon pembeli buku ini nantinya. X Banner sangatlah mudah di pasang dan memberikan hasil yang lebih terkesan profesional, bahkan di area yang sempit. Media Placement : X-Banner ini nantinya akan diletakkan dimana buku kuliner khas Solo akan dijual, seperti di pintu masuk toko buku, di lobby hotel/dinas pariwisata, di ruang tunggu stasiun/bandara, dan lain-lain. 3.
Merchandise : a. Agenda Alasan pemilihan media : Penggunan agenda sebagai media promosi buku kuliner khas Solo karena agenda dalam bentuk buku sangat erat dengan kaitannya dengan aktivitas keseharian target market, terlebih untuk para bisnisman. Agenda biasa digunakan untuk mencatat hal-hal penting, hasil meeting, jadwal kegiatan, dan lain sebagainya. commit to user
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Agenda ini nantinya akan didesain layaknya agenda pada umumnya dengan melampirkan foto-foto kuliner khas Solo di dalamnya dan juga promosi buku kuliner yang akan dirancang nantinya. Selain itu agenda ini nantinya juga berisi lembar-lembar kertas kosong yang dapat dimanfaatkan untuk mencatat jadwal, rencana kerja, hasil meeting, ataupun hal-hal pribadi lainnya. Media Placement : Agenda ini akan dibagikan kepada perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan pariwisata dan kebudayaan. b. Kalender Meja Alasan pemilihan media : Kalender meja dipilih sebagai salah satu media promosi karena sangat penting bagi pekerja kantoran, terlebih yang bekerja di dalam ruangan. Kalender meja lebih efektif daripada kalender dinding, karena penempatannya yang berdekatan dengan meja pribadi sehingga praktis jika ingin melihat tanggal atau ingin menyusun jadwal/hal lainnya. Kalender meja dibuat dengan desain satu tema dengan media promosi lainnya, tetapi tetap didesain agar mudah dibaca. Media Placement : Kalender meja ini akan dibagikan gratis di perusahaan-perusahaan atau di biro-biro perjalanan. c. Kartu Pos Alasan pemilihan media : commit to user
94 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kartu pos disini dipilih sebagai salah satu media promosi karena erat kaitannya dengan para pekerja kantoran ataupun orang-orang yang memang suka mengkoleksinya. Saat ini kartu pos sudah beralih fungsi, tidak lagi menjadi bagian dari surat-menyurat tetapi lebih kepada pengkoleksian. Biasanya orang-orang saat ini suka mengkoleksi kartu pos sebagai ajang untuk bertukar kebudayaan antar negara melalui gambar yang ada di kartu pos tersebut atau memang khusus mengumpulkan berbagai macam kartu pos dengan tema-tema gambar tertentu. Kartu pos ini akan didesain dengan foto-foto kuliner khas Solo dan juga keterangan dari makanan/minuman itu sendiri. Dengan foto-foto kuliner itu diharapkan dapat menjadi ajang promosi kuliner daerah kepada masyarakat khususnya wisatawan dalam dan luar negeri. Media Placement : Kartu pos ini diberikan sebagai bonus di dalam buku kuliner khas Solo yang akan dirancang nantinya. d. Pembatas Buku Alasan pemilihan media : Pembatas buku atau bookmark berfungsi untuk menandai batas orang saat membaca buku. Sangat berkaitan dengan orang yang sering membaca buku. Didesain simpel dengan tetap menggunakan tema dan ilustrasi sama dengan media promosi yang lainnya serta tidak meninggalkan fungsinya sebagai pembatas buku. Media Placement : commit to user
95 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Diberikan sebagai bonus di dalam buku kuliner khas Solo yang akan dirancang nantinya.
F. Prediksi Biaya Permasalahan perencanaan biaya memang tidak bisa lepas dari setiap kegiatan, apalagi kegiatan itu merupakan kegiatan perancangan yang rata-rata membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan dalam perancangan tersebut. Perancangan buku ini nantinya akan bekerjasama dengan pihak penerbit buku dan beberapa sponsor untuk penyelenggaraan aktivasi dan promosi buku. Hal dikarenakan permasalahan pembiayaan yang membutuhkan dana yang memadai, maka pada saat perancangan harus teliti dalam mengatur waktu, tenaga dan menyeleksi perancangan sarana yang tepat mengenai sasaran. Berikut ini merupakan prediksi biaya yang akan dikeluarkan untuk menunjang perancangan Buku Panduan Wisata Kuliner Khas Solo, SOLOCIOUS the Delicious from Solo : 1. Kalkulasi Biaya Cetak a. Spesifikasi Pekerjaan 1) Jenis pekerjaan
:
Buku Panduan Wisata Kuliner Khas Solo SOLOCIOUS, the Delicious from Solo
2)
Ukuran
:
22 x 16 cm
3) Halaman isi
:
88, dicetak full color
4) Halaman cover
:
2, dicetak full color
5) Kertas isi
:
Art Paper 210 gr/m² (65 x 100 cm) Harga kertas 1 rim Rp. 700.000,-
6) Kertas Cover
:
Art Carton commit to user 210 gr/m² (65 x 100 cm)
96 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Harga kertas 1 rim Rp. 750.000,7) Cetakan isi
:
Full Color
8) Cetakan Cover
:
Full Color + laminasi glossy
9) Finishing
:
Perfect binding dan pengepakan Berat 1 dos = 15 kg
10) Oplah Cetak
:
1000 eksemplar
b. Perhitungan Biaya Cetak dan Pasca Cetak 1) Potong Kertas a) Isi
: 1000 x Rp. 500,-
= Rp.
500.000,-
b) Cover
: 1000 x Rp.2500,-
= Rp. 2.500.000,-
a) Isi
: 40 x Rp. 5000,-
= Rp.
200.000,-
b) Cover
: 4 x Rp.5000,-
= Rp.
20.000,-
2) Film + Plat
3) Cetak isi
: 5 x 1000 x 40 x Rp. 100,-
= Rp. 20.000.000,-
4) Cetak Cover
: 0,25 x 1000 x 4 x Rp. 100,- = Rp.
100.000,-
5) Laminasi glossy
: 250 x Rp. 2000,-
= Rp.
500.000,-
6) Jilid Spiral
: 1000 x Rp 2000,-
= Rp. 2.000.000,-
7) Memotong Buku
: 1000 x 124 x Rp. 0,5,-
= Rp.
62.000,-
8) Mengepak
: (1000 : 50) x Rp. 5000,-
= Rp.
100.000,-
9) Kertas cetak a) Isi
: 1000 x 88 x Rp. 700.000,- = Rp. 12.320.000,10 x 500
b) Cover
: 1000 x 1 x Rp. 750.000,0,5 x 500 commit to user
= Rp. 30.000.000,-
97 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Total Biaya Produksi
=
Rp. 68.402.000,-
Keuntungan 10%
=
Rp.
Total Biaya Produksi + Keuntungan
=
Rp. 75.242.200,-
PPn 10%
=
Rp.
Total Biaya Produksi + Keuntungan + PPn
=
Rp. 82.766.420,-
Biaya cetak per buku = Rp 82.766.420,- : 1000 =
6.840.200,-
7.524.220,-
Rp.
82.766,-
2. Promosi Buku a. Aktivasi Buku 1) Biaya sewa tempat
= Rp.
500.000,-
2) Setting tempat
= Rp. 1.000.000,-
Total Biaya Aktivasi
= Rp. 1.500.000,-
b. Material Promosi No.
Jenis Media
Ukuran/Tipe
Produksi
A3
1 rim
Biaya
1.
Poster
Rp. 1.000.000,-
2.
Iklan Majalah
1/2 halaman FC
Rp. 1.250.000,-
3
Iklan Koran
1/4 halaman FC
Rp 4.095.000,-
4.
X- Banner
60 x 160 cm
15 buah
Rp.
5.
Agenda
16 x 20 cm
30 buah
Rp. 1.350.000,-
6.
Kalender Meja
29,7 x 21 cm
30 buah
Rp.
600.000,-
7.
Pembatas Buku
5 x 15 cm
1000 buah
Rp.
500.000,-
8.
Kartu Pos
15 x 10 cm
1000 buah
Rp. 1.000.000,-
*
TOTAL
525.000,-
Rp. 11.295.000,commit to user
98 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sumber : Paperku Solo, GONG Majalah Seni dan Budaya , Sign Digital Magazine tanggal 7 Mei 2011
G. Alternatif Pembiayaan Kalkulasi biaya cetak buku ini membutuhkan pembiayaan yang cukup besar sehingga perlu dibuat satu alternatif pembiayaan agar buku ini nantinya memiliki harga jual yang terjangkau oleh target. Alternatif tersebut yakni dengan adanya kerjasama dengan penerbit misalnya PT. Gramedia Pustaka Utama sebagai salah satu penerbit yang penyebarannya berskala nasional. Alternatif yang lainnya yakni dengan bekerjasama dengan foundation tertentu yang concern terhadap bidang pariwisata Indonesia misalnya Dinas Pariwisata.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 99
BAB V VISUALISASI KARYA
1. Buku PanduanWisataKuliner SOLOCIOUS, the Delicious from Solo a. Cover Buku
Media
: Art paper 210 gr, laminasi glossy,hardcover
Ukuran
: 44cm x 16,8 cm
Mode
: Warna
Format desain
: landscape
Tipografi
: Castellar(SOLOCIOUS); Goudy OlSt BT(the Delicious from Solo); Myriad Pro(nama penulis); Arial (namapenerbit)
Visualisasi karya
: Adobe Photoshop CS3
Realisasi
: Teknik Cetak Offset, jilid spiral commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 100
b. Halaman Isi
Hal.i
Hal.ii-iii
Hal.iv–1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 101
Hal. 2-3
Hal. 4-5
Hal. 6-7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 102
Hal. 8-9
Hal. 10-11
Hal. 12-13
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 103
Hal. 14-15
Hal. 16-17
Hal. 18-19 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 104
Hal. 20-21
Hal. 22-23
Hal. 24-25
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 105
Hal. 26-27
Hal. 28-29
Hal. 30-31
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 106
Hal. 32-33
Hal. 34-35
Hal. 36-37
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 107
Hal. 38-39
Hal. 40-41
Hal. 42-43
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 108
Hal. 44-45
Hal. 46-47
Hal. 48-49
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 109
Hal. 50-51
Hal. 52-53
Hal. 54-55
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 110
Hal. 56-57
Hal. 58-59
Hal. 60-61
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 111
Hal. 62-63
Hal. 64-65
Hal. 66-67
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 112
Hal. 68-69
Hal. 70-71
Hal. 72-73
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 113
Hal. 74-75
Hal. 76-77
Hal. 78-79
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 114
Hal. 80-81
Hal. 82-83
Hal. 84 Media
: Art Paper210 gr
Ukuran
: 22cm x 16cm commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 115
Mode
: Warna
Format desain
: landscape
Tipografi
:Cambria; Goudy OlSt BT; Myriad Pro
Visualisasi karya
: Adobe Photoshop CS3
Realisasi
: Teknik Cetak Offset, jilid spiral
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 116
2. Material Promosi a. Poster
Media
: Art paper150 gr
Ukuran
: A3 (29,7 x 42 cm)
Mode
: Warna
Format desain
: Portrait
Tipografi
: Castellar; Goudy OlSt BT; Calibri; Chaparral Pro; Myriad Pro
Visualisasi karya
: Adobe Photoshop CS3
Realisasi
: Teknik Digital Printing commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 117
b. Iklan Koran
Media
: HVS 80 gr
Ukuran
: 18,5 x 27 cm
Mode
: Warna
Format desain
: Portrait
Tipografi
: Castellar; Goudy OlSt BT; Calibri; Chaparral Pro; Myriad Pro
Visualisasi karya
: Adobe Photoshop CS3
Realisasi
: Teknik Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 118
c. IklanMajalah
Media
: Art paper150 gr
Ukuran
: 21 x 14,5 cm
Mode
: Warna
Format desain
: Landscape
Tipografi
: Castellar; Goudy OlSt BT; Calibri; Chaparral Pro; Myriad Pro
Visualisasi karya
: Adobe Photoshop CS3
Realisasi
: Teknik Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 119
d. X – Banner
Media
: MMT
Ukuran
: 60 x 160 cm
Mode
: Warna
Format desain
: Portrait
Tipografi
: Castellar; Goudy OlSt BT; Calibri; Chaparral Pro; Myriad Pro
Visualisasi karya
: Adobe Photoshop CS3
Realisasi
: Teknik Digital Printing commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 120
3. Merchandise a. Agenda Cover Agenda
Media
: Aster, hard cover
Ukuran
: 16,5 x 18,7 cm
Mode
: Warna
Format desain
: Portrait
Tipografi
: Castellar; Goudy OlSt BT
Visualisasi karya
: Adobe Photoshop CS3
Realisasi
: Teknik Digital Printing, Jilid Spiral
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 121
Isi Agenda
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 122
Media
: Hammer dan HVS 70 gr
Ukuran
: 14 x 18,5cm
Mode
: Warna
Format desain
: Portrait
Tipografi
: Goudy OlSt BT; Arial; Chaparral Pro
Visualisasi karya
: Adobe Photoshop CS3dan Corel Draw X4
Realisasi
: Teknik Digital Printing, jilid spiral
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 123
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 124
Media
: Artpaper 230 gr
Ukuran
: 14 x 18,5 cm
Mode
: Warna
Format desain
: Portrait
Tipografi
: Goudy OlSt BT; Arial
Visualisasi karya
: Adobe Photoshop CS3dan Corel Draw X4
Realisasi
: Teknik Digital Printing, jilid spiral
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 125
b. Kalender Meja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 126
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 127
Media
: Artpaper 260 gr, laminasi glossy
Ukuran
: 27 x 11 cm
Mode
: Warna
Format desain
: Landscape
Tipografi
: Cambria; Goudy OlSt BT; Chaparral Pro
Visualisasi karya
: Adobe Photoshop CS3 dan Corel Draw X4
Realisasi
: Teknik Digital Printing, jilid spiral
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 128
c. Kartu Pos
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 129
Media
: Aster, laminasi doff
Ukuran
: 15 x 10 cm
Mode
: Warna
Format desain
: Landscape
Tipografi
: Goudy OlSt BT
Visualisasi karya
: Adobe Photoshop CS3
Realisasi
: Teknik Digital Printing
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 130
d. Pembatas Buku
Media
: Aster
Ukuran
: 5 x 15 cm
Mode
: Warna
Format desain
: Portrait
Tipografi
: Castellar; GoudyOlSt BT
Visualisasi karya
: Adobe Photoshop CS3 dan Corel Draw X4
Realisasi
: Teknik Digital Printing
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Merancang buku panduan wisata kuliner khas Solo agar menarik dan mudah dipahami memerlukan sebuah konsep dan strategi yang tepat, disesuaikan dengan target yang merupakan kalangan dewasa. Maka diperlukan suatu rancangan buku yang dapat menarik perhatian, tentu saja dengan ilustrasi yang menarik, naratif dan mudah dipahami oleh target. Perancangan buku panduan wisata kuliner khas Solo yang menarik ini diharapkan agar target yakni para pembaca buku dapat tertarik utuk membeli dan mudah memahami isi buku sehingga wisata kuliner khas Solo pun akan semakin dikenal masyarakat luas. Diterbitkannya buku ini menjadi salah satu wujud kepedulian terhadap aset bangsa ini. Diharapkan kuliner khas Solo ini dapat dikenal oleh masyarakat luas sehingga semakin banyak orang-orang yang berkunjung dan berwisata ke Solo. Dengan demikian, masyarakat dapat menikmati pariwisata di Solo, mulai dar wisata sejarah, tempat-tempat bersejarah dan juga wisata kulinernya yang beraneka ragam itu.
B. Saran Kuliner khas Indonesia khususnya kuliner khas Solo adalah aset berharga bangsa ini. Melalui kuliner tradisional tersebut, kekayaan bangsa kita semakin beraneka ragam. Solo adalah salah satu daerah yang memiliki banyak makanan ataupun minuman khas. Oleh karena itu Solo disebut juga sebagai surganya commit to user
131
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
132
kuliner. Tetapi informasi tentang kuliner tersebut belum banyak dan lengkap. Maka dari itu perlu perancangan informasi tentang kuliner di Solo yang dapat diakses oleh wisatawan yang sedang dan akan berkunjung ke Solo sehingga memudahkan mereka dalam mencari aneka kuliner khas Solo. Melalui perancangan buku yang menarik dan dengan strategi kreatif promosi menggunakan pendekatan positioning sebagai buku panduan berwisata kuliner khas Solo yang efektif diharapkan dapat menarik lebih banyak pembaca. Dengan demikian, kuliner khas Solo akan semakin dikenal masyarakat Indonesia dan mancanegara.
commit to user