PERANCANGAN ARSITEKTUR V “ MUSEUM TSUNAMI ACEH“
Dosen :
Heru Subiyantoro, ST. MT. Ami Arfianti, ST. MT.
Disusun oleh : Lili Indah Aryani / 0851010027 Yoerina Dwi O / 0851010045 Syahfitri / 0851010062 Chris Andistya B. / 0851010086
Museum Tsunami Aceh
Lokasi
: Banda Aceh, Indonesia
Arsitek
: M. Ridwan Kamil
Tahun dibangun
: 2009
Museum Tsunami Aceh atau juga dikenal dengan nama "Rumoh Aceh Escape Hill" dibangun di atas area seluas 10.000 m2 ini berlokasi di Ibukota Provinsi Nangroe Aceh Darussalam yaitu Kotamadya Banda Aceh di Jalan Sultan Iskandarmuda persisnya di bekas kantor Dinas Peternakan Aceh sebelah pemakaman kuburan Belanda (Kerkhoff). Museum Tsunami Aceh ini merupakan karya yang terpilih menjadi juara pertama dalam perlombaan pembuatan museum untuk mengenang teragedi tsunami pada 26 desember 2006. Museum ini tidak hanya sebuah bangunan monumen, tapi juga sebuah museum yang monumental. Sebuah bangunan yang mampu mengekspresikan kejadian tsunami 26 Desember. Museum Tsunami Aceh ini menampilkan simulasi elektronik gempa bumi Samudra Hindia 2004, foto-foto korban serta kisah nyata dari korban yang selamat.
Fungsi dari Museum Tsunami, yaitu : 1. Sebagai objek sejarah, dimana museum tsunami akan menjadi pusat penelitian dan pembelajaran tentang bencana tsunami. 2. Sebagai simbol kekuatan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana tsunami. 3. Sebagai warisan kepada generasi mendatang di Aceh dalam bentuk pesan bahwa di daerahnya pernah terjadi tsunami.
4. Untuk mengingatkan bahaya bencana gempa bumi dan tsunami yang mengancam wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia terletak di “Cincin Api” Pasifik, sabuk gunung berapi, dan jalur yang mengelilingi Basin Pasifik. Wilayah cincin api merupakan daerah yang sering diterjang gempa bumi yang dapat memicu tsunami.
A. Konsep Desain Museum Tsunami ini mengambil ide dasar dari rumoh Aceh atau rumah panggung Aceh sebagai contoh kearifan arsitektural masa lalu dalam merespon tantangan dan bencana alam. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar Ilustrasi terjadi peristiwa tsunami
Gambar Rumah Aceh
Terlihat, jika Museum Tsunami ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat Aceh untuk berlindung dari bahaya gelombang tsunami. Selain itu, bangunan ini juga dapat menjadi iconic building di Aceh, sehingga dapat dikatakan sebagai bangunan anti-tsunami (antitsunami building).
habluminnallah
habluminannas Gambar habluminnallah dan habluminannas
Dalam islam dikenal habluminnallah dan habluminnannas. Tanda panah ke atas itu menggambarkan habluminnallah atau hubungan dengan Allah. Hal tersebut dapat dilihat pada “The light of God”, sebuah ruang berbentuk sumur silinder yang menyorotkan cahaya ke atas tersebut dan terdapat lafal “Allah” dipuncaknya serta nama para korban yang ada dinding sumur silinder. Hal ini sangat mengandung nilai-nilai religi yang merupakan cerminan Hablumminallah (konsep hubungan manusia dan Allah). Hal tersebut
menunjukkan bahwa Allah adalah maha Pencipta sekaligus maha segala-galanya, oleh sebab itu kita sebagai umat manusia diingatkan jika di atas kita itu masih ada sang Pencipta sehingga kita harus menjaga hubungan baik dengan cara melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Gambar The light of God
Sedangkan tanda panah ke samping itu menggambarkan habluminannas atau hubungan antar umat manusia. Hal tersebut diterapkan pada kulit bangunan eksterior. Dimana ukiran kulit bangunan tersebut mengadopsi dari tari saman yang menurut sang arsiteknya melambangkan kekompakan dan kerja sama antar manusia Aceh. Fletcher (1961:14-23), “Konsep yang menganggap bangunan sebagai monument dari sejarah tertentu sebenarnya bukan pemikiran yang baru sehingga bentuk frame ini bukan dari sesuatu yang baru atau imajjinasi si perancang melaikan mengangkat kembali dari unsu-unsur budaya yang ada.”
Gambar Tari Saman diterapkan pada konsep bangunan
Dalam pembuatan Museum Tsunami ini juga dirancang untuk menggambarkan hubungan itu sendiri. Hal tersebut dapat dilihat pada saat teragedi tsunami, dimana para korban dengan rasa ikhlas dan tetap beribadah kepada Allah dalam menghadapi musibah ini
serta saling menolong dalam keadaan yang sama-sama ditinggal sanak saudara dengan membantu menguburkan korban-korban tsunami Aceh.
Gambar Ilustrasi gelombang laut (sea waves)
Jika ini dilihat dari atas, Museum Stunami Aceh menganalogikan sebuah epicenter atau pusat pusaran air dari gelombang laut tsunami sehingga bangunan ini dapat mengingatkan akan peristiwa tsunami itu sendiri (building as a moment).
Gambar Analogi Bangunan (kapal)
Kapal adalah satu fenomena yang banyak diketahui oleh masyarakat aceh dengan terdamparnya kapal didekat pantai menjadikan suatu kenangan atau moment yang tidak dapat dilupakan. Sehingga dapat kita amati jika Museum Tsunami menganalogikan bentuk kapal dan mempertinggi bangunan dengan kolom-kolom dibawahnya sehingga dapat membuat bangunan ini menjadi lebih karya makna.
B.
Tata Bangunan
Museum Tsunami mempunyai 3 makna yaitu Space of Memory, Space of Hope, Space of Relief. 1. Space of Memory
Gambar Tsunami Passage
Tsunami Passage adalah area penerimaan di museum yang berupa koridor sempit berdinding tinggi dengan air terjun yang bergemuruh untuk mengingatkan betapa menakutkannya suasana di saat terjadinya tsunami.
Gambar Memorial Hall
Memorial Hall adalah area di bawah tanah yang merupakan sarana interaktif untuk mengenang sejarah terjadinya tsunami di Aceh. Memorial hall ini dilengkapidengan pencahayaan dari lubang-lubang sebuah ‘reflecting pool’ yang berada di atasnya.
2. Space of Hope
Gambar Atrium of Hope
Atrium of Hope adalah area berupa ruang yang besar, sebagai simbol dari harapan dan optimisme menuju masa depan yang lebih baik. Pengunjung akan menggunakan ramp melintasi kolam dan atrium untuk mersakan suasana hati yang lega. Atrium dengan ‘reflecting pool’ ini bisa diakses secara visual kapan saja, namun tidak bisa dilewati secra fisik.
Gambar Blessing Chamber
Blessing Chamber adalah ruang transisi sebelum memasuki ruang-ruang kegiatan non memorial. Ruang ini berupa sumur yang tinggi dengan ribuan nama-nama korban terpatri di dinding.
Sumur ini diterangi oleh skylight berbentuk lingkaran dengan kaligrafi Allah SWT, sebagai makna hadirnya harapan bagi masyarakat Aceh.
3. Space of Relief
The Hill of Light
The Hill of Light adalah taman kecil yang berupa bukit kecil sebagai sarana penyelamatan awal terhadap tsunami. Taman publik ini dilengkapi dengan ratusan tiangtiang obor yang juga dirancang untuk meletakkan bunga dukacita sebagai tanda ‘personal space’. Jika seluruh obor dinyatakan maka bukit ini akan dibanjiri oleh lautan cahaya. Sangat personal sekaligus komunal.
Escape Roof
Escape Roof adalah atap bangunan yang dirancang berupa rooftop yang bisa ditanami rumput atau lansekap. Atap ini juga dirancang sebagai area evakuasi bilamana dikemudian hari terjadi bencana banjir dan tsunami.