Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
Perancangan Aplikasi Informasi Prosedur Pelayanan Publik Berbasis USSD (Unstructured Supplementary Service Data) Aniful Anam1, Wing Wahyu Winarno2, Ridi Ferdiana3 1,2,3
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak Informasi terkait layanan publik dalam implementasi e-government sudah bisa diakses melalui internet, seperti pada website dan portal pelayanan publik. Salah satu portal pelayanan publik di Indonesia yaitu portal Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Sampai saat ini, penetrasi internet di Indonesia belum merata dalam menjangkau semua masyarakat. Bagi masyarakat Indonesia, ponsel atau telepon seluler merupakan barang yang wajib untuk dimiliki. Lebih dari separuh pengguna ponsel di Indonesia masih menggunakan feature phone yang belum dibekali fitur untuk mengakses internet secara baik. Teknologi USSD (Unstructured Supplementary Service Data) sering digunakan oleh pengguna ponsel untuk melakukan pengecekan pulsa dengan dial nomor tertentu. Aplikasi informasi layanan publik terutama prosedur pelayanan publik yang tidak membutuhkan koneksi internet dan dapat diakses oleh semua ponsel belum tersedia. Untuk itu, perlu dibuat suatu rancangan aplikasi informasi prosedur pelayanan publik berbasis USSD (Unstructured Supplementary Service Data). Dalam perancangan aplikasi ini, metode pengembangan sistem menggunakan waterfall model. Pengujian fungsionalitas sistem dengan metode black box. Aplikasi dijalankan dengan program simulator dan hasil akhir yaitu aplikasi informasi prosedur pelayanan publik berbasis USSD (Unstructured Supplementary Service Data) dapat diakses dengan mudah, semudah melakukan cek pulsa dan tanpa membutuhkan koneksi internet. Kata Kunci: Informasi, layanan publik, e-government, ponsel, USSD Abstract Information related of the public service in the implementation e-government can be accessed by internet, such as in the website and portal of public services. Portal Directorate General of Sea, Transportation Ministry is one portal of public services in Indonesia. The internet penetration in Indonesia hasn‟t been evenly distributed in reaching all of society. Handphone or cellular phones are items in their own right for citizen of Indonesia. More than half of mobile phone users in Indonesia are still using feature phones that haven‟t been equipped with features to access the Internet either. Technology USSD (Unstructured Supplementary Service Data) used by mobile users to check the pulse by dial a specific number. Application information public service procedures that don‟t require an internet connection and can be accessed by all mobile phone isn‟t yet available. Therefore, the reseacrher will be design for application information public service procedures based on USSD. This application design using by system development methods is waterfall models. The test system functionality with black box method. Application run with the simulator program and the result is can be accessed easily perform pulse checks and without the need for an internet connection. Keyword: information, public services, e-government, handphone, USSD
1. PENDAHULUAN Dalam Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 [1] tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government, dijelaskan bahwa pengembangan e-government merupakan upaya untuk mengembangkan kepemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Selain itu, definisi e-government dalam konteks sebagai transformational government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan [2]. Salah satu hasil implementasi e-government adalah portal Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan yang juga menyajikan informasi prosedur pelayanan selain informasi lainnya. Informasi prosedur layanan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena menyajikan informasi mulai dari persyaratan sampai dengan lama waktu pengerjaan layanan publik. Hingga saat ini sistem informasi layanan publik ini hanya bisa diakses melalui internet dengan menggunakan web browser maupun aplikasi mobile. Padahal belum semua masyarakat mendapatkan akses internet untuk bisa mendapatkan informasi tersebut. Berbeda dengan penetrasi internet, saat ini hampir semua masyarakat Indonesia memiliki ponsel baik smartphone maupun feature phone, dengan
177
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
ponselnya tersebut digunakan untuk mencari informasi. Setiap pengguna ponsel sudah terbiasa mengecek informasi pulsa dengan dial nomor prefix tertentu, pengecekan informasi pulsa tersebut menggunakan USSD (Unstructured Supplementary Service Data). Oleh karena itu, dalam rangka pengembangan egovernment yang lebih baik. Tidak hanya berbasis internet saja, pemerintah juga perlu menyediakan informasi prosedur layanan publik berbasis lain yang juga bisa diakses oleh ponsel, sehingga akan lebih banyak masyarakat yang mampu mendapatkan informasi tersebut dengan mudah. Aplikasi terkait informasi layanan publik yang tidak memerlukan koneksi internet dan dapat diakses oleh semua ponsel perlu disediakan oleh para penyelenggara layanan publik, sehingga akan meningkatkan jangkauan penyebaran informasi dan kualitas layanan publik kepada masyarakat menjadi lebih baik. Penelitian ini akan merancang aplikasi informasi prosedur pelayanan publik berbasis USSD (Unstructured Supplementary Service Data). Beberapa penelitian mengenai aplikasi berbasis USSD (Unstructured Supplementary Service Data) telah dilakukan pada beberapa bidang seperti pada bidang perbankan dan keuangan [3-7], bidang pertanian di Sri Lanka [8] serta pada bidang kesehatan [9, 10]. 2. METODE 2.1 Definisi Pelayanan Publik Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik [11]. Penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut Penyelenggara adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. 2.2 Metode Perancangan Metode yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini menggunakan waterfall model. Sebagai paradigma kehidupan klasik, waterfall model memiliki tempat penting dalam rekayasa perangkat lunak karena merupakan paradigma rekayasa perangkat lunak yang paling luas dan paling sering dipakai. Tahapan pada waterfall model mengambil kegiatan dasar yang digunakan dalam hampir semua pengembangan perangkat lunak, sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami, terlebih bila hanya digunakan dalam mengembangkan perangkat lunak yang tidak begitu besar dan kompleks. Waterfall model mengambil kegiatan proses dasar dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti analisis dan definisi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian unit, integrasi sistem, pengujian sistem, operasi dan pemeliharaan [12]. Tahapan waterfall dapat dilihat pada Gambar 1. Analisis dan definisi persyaratan Perancangan sistem dan perangkat lunak Implementasi dan pengujian unit Integrasi dan pengujian sistem Operasi dan pemeliharaan
Gambar 1. Tahapan waterfall model Pada tahapan integrasi dan pengujian sistem dilakukan untuk memastikan sistem telah bekerja dengan baik. Pengujian sistem dengan metode black box atau biasa disebut behavioral testing, pengujian ini
178
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
untuk mendapatkan set kondisi masukan yang sepenuhnya akan melaksanakan semua persyaratan fungsional suatu program. Pengujian metode black box biasanya dilakukan untuk menemukan kesalahan program terhadap (a) Fungsi tidak benar atau hilang, (b) Kesalahan interface atau antarmuka, (c) Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, (d) Kesalahan kinerja atau perilaku, (e) Kesalahan inisialisasi dan terminasi [13]. Waterfall model dilakukan secara bertahap, dimana seluruh tahapan dikerjakan terlebih dahulu dan akan diulang kembali dari awal hingga memenuhi kebutuhan pengguna. 2.3 USSD atau Unstructured Supplementary Services Data Unstructured Supplementary Services Data (USSD) adalah suatu kemampuan didalam GSM standar untuk mendukung transmisi informasi melalui saluran sinyal jaringan GSM. Dalam hal waktu untuk merespon aplikasi interaktif, USSD lebih cepat daripada SMS karena fitur sesi yang ada pada USSD, dan fitur tersebut bisa sangat cepat dalam komunikasi interaktif diantara pengguna dengan aplikasi. USSD adalah mirip dengan SMS. Perbedaannya tidak dengan mengirim pesan, yaitu dengan mengirim perintah kepada penyedia jaringan. Ada dua pendekatan pada USSD, dengan kode singkat dan menu perintah. Dengan kode singkat, pengguna mengirimkan satu kode teks sebagai contoh *444# atau *101# dari ponsel kemudian dial maka akan muncul daftar menu-menu [3]. Tampilan aplikasi dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Tampilan aplikasi berbasis USSD Pengguna meminta layanan USSD dengan memasukkan kode singkat pada ponsel (misalnya *444#). Format kode singkat sudah distandarisasi dan kontennya spesifik untuk masing-masing layanan. Kode singkat melewati jaringan seluler kemudian ke jalur USSD dan disambungkan dengan aplikasi. Aplikasi mengirim balasan kepada pengguna melalui jalur USSD dalam sesi USSD yang sama. Satu sesi USSD mampu menampung urutan pesan yang tak terbatas, diantara pengguna dan aplikasi [14]. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Rancangan Kebutuhan Sistem Aplikasi akan menampilkan informasi prosedur layanan publik yang terdiri dari nama dan penjelasan singkat layanan, persyaratan pengajuan layanan dan waktu penyelesaian layanan. Konten informasi prosedur layanan publik yang akan ditampilkan pada aplikasi, diambil dari 3 informasi prosedur layanan publik dari website Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di alamat http://hubla.dephub.go.id. Data informasi prosedur layanan publik kemudian akan diolah dengan membuat singkatan-singkatan untuk menyesuaikan sistem yang hanya mampu menampilkan sebanyak 182 karakter namun tetap mudah dipahami oleh pengguna. Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam perancangan aplikasi ini yaitu: 1. Bahasa pemrograman menggunakan PHP yang dapat diunduh di alamat http://www.php.net.
179
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
2. Aplikasi text editor for code menggunakan Sublime Text yang dapat diunduh di https://www.sublimetext.com. 3. Paket Server web menggunakan XAMPP yang dapat diunduh di https://www.apachefriends.org. 4. Aplikasi simulator menggunakan Ideamart Simulator dan USSD PHP API yang dapat diunduh di http://www.ideamart.lk/. 5. Software Java yang dapat diunduh di http://www.java.com/. 6. Firefox web broswer untuk menjalankan simulasi yang dapat diunduh di https://www.mozilla.org. 3.2. Rancangan Model Sistem Pemodelan fungsi dan interaksi antara pengguna dengan sistem pada aplikasi informasi prosedur pelayanan publik berbasis USSD (Unstructured Supplementary Service Data) digambarkan dalam use case diagram pada Gambar 3.
Melihat daf tar lay anan publik
Pengguna
Melihat deskripsi lay anan publik
Melihat inf ormasi prosedur lay anan publik
Gambar 3. Use case diagram 3.3. Rancangan Tampilan Sistem Perancangan tampilan sistem digunakan sebagai gambaran dari user interface. Bentuk dan keterangan konten dapat dilihat pada Gambar 4.
Identitas Pengguna
Identitas Pengguna Penjelasan mengenai Layanan Publik yang berisi pengertian maupun informasi terkait seperti kewenangan dan lainnya 99. Pilihan melihat informasi selanjutnya
Identitas Pengguna
Judul Pelayanan Publik
Nama Layanan Publik
1. Nama Layanan Publik ke 1 2. Nama Layanan Publik ke 2 3. Nama Layanan Publik ke 3
1. Pilihan untuk melihat deskripsi Layanan Publik 2. Pilihan untuk melihat prosedur layanan publik 0. Pilihan untuk kembali ke halaman utama
Identitas Pengguna Informasi prosedur layanan publik yang berisi persyaratan, waktu penyelesaian layanan dan informasi terkait lainnya
Identitas Pengguna Informasi lanjutan Penjelasan mengenai Layanan Publik 0. Pilihan kembali ke halaman utama
Identitas Pengguna Informasi lanjutan prosedur layanan publik 0. Pilihan kembali ke halaman utama
99. Pilihan melihat informasi selanjutnya
Gambar 4. Rancangan tampilan sistem 3.4. Penulisan kode program Kode program ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dengan menggunakan bantuan aplikasi text editor for code yaitu sublime text. Berikut kode program yang ditulis seperti terlihat pada Gambar 5.
180
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
Gambar 5. Kode program 3.5. Menjalankan Simulasi Simulasi dijalankan dengan menggunakan bantuan aplikasi Ideamart Simulator dengan Mozilla Firefox sebagai web browser-nya seperti pada Gambar 6.
Gambar 6. Menjalankan simulasi
181
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
3.6. Pengujian Sistem Berikut merupakan hasil pengujian sistem dengan menggunakan metode black box, seperti pada Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 1. Hasil pengujian halaman daftar layanan publik (halaman utama) Perintah Mengetik nomor layanan
Klik Send
Aksi tombol
Hasil Menampilkan halaman daftar layanan publik (halaman utama)
Keterangan Berhasil
Tabel 2. Hasil pengujian halaman deksripsi layanan publik Perintah Mengetik nomor menu layanan publik yang dipilih
Klik Send
Aksi tombol
Hasil Menampilkan halaman deskripsi layanan publik
Keterangan Berhasil
Tabel 3. Hasil pengujian halaman informasi prosedur layanan publik Perintah Mengetik nomor menu prosedur layanan publik yang dipilih
Klik Send
Aksi tombol
Hasil Menampilkan halaman Informasi Prosedur layanan publik
Keterangan Berhasil
3.7. Tampilan Aplikasi Berikut adalah tampilan dari aplikasi informasi prosedur pelayanan publik berbasis USSD (Unstructured Supplementary Service Data) yang telah dijalankan menggunakan aplikasi simulator seperti pada Gambar 7 dan Gambar 8.
Gambar 7. Tampilan aplikasi
182
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
Gambar 8. Tampilan aplikasi (lanjutan) 4. SIMPULAN Seperti melakukan cek pulsa operator, dapat diakses informasi prosedur layanan publik. Dengan akses yang mudah dan murah karena tidak membutuhkan akses internet serta dapat diakses oleh semua jenis ponsel GSM, aplikasi informasi prosedur pelayanan publik berbasis USSD (Unstructured Supplementary Service Data) dapat memberikan solusi dalam memberikan akses informasi kepada masyarakat yang lebih luas lagi. 5. REFERENSI [1] Republik Indonesia. 2003. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-goverment. Sekretariat Negara, Jakarta. [2] Dewandaru, D. S. 2013. Pemanfaatan Aplikasi e-office Untuk Mendukung Penerapan e-goverment dalam Rangka Kegiatan Perkantoran. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2013. Vol. 1: 232-239. [3] Ayo, C. K., Ukpere, W. I., et al. 2012. A Prototype Mobile Money Implementation in Nigeria. African Journal of Business Management. Vol. 6(6): 2195–2201. [4] Schulze, L. 2014. The Three Billion New Middle-class Opportunity: The Successes and Technical Challenges of Mobile Financial Services in Emerging Markets. Journal of Payments Strategy & Systems. Vol. 8(3): 235–245. [5] Singh, S. 2014. Customer Perception of Mobile Banking: An Empirical Study in National Capital Region Delhi. Journal of Internet Banking and Commerce. Vol. 19(3): 1-21. [6] Shabirah, I., Aldianto, L. 2014. The Suitable Model of Branchless Banking Implementation in Indonesia. Journal of Business and Management. Vol. 3(6): 633-645. [7] Jain, C. A. 2015. A Study of Banking Sector’s Initiatives Towards Financial Inclusion in India. Journal of Commerce & Management Thought. Vol. 6(1): 55-77. [8] Tenge, E., Wambaya, K. 2014. Electronic Marketplaces as an Agricultural Value Chain Development Stimulus in Low Income Countries. Journal of Emerging Trends in Computing and Information Sciences. Vol. 5(3): 178-185. [9] Barjis, J., Kolfschoten, G. & Maritz, J. 2013. A Sustainable and Affordable Support System for Rural Healthcare Delivery. Decission Support Systems. Vol. 56: 223-233. [10] Ochoa, S. N., Talavera, J. Y., & Paciello, J. M. 2015. Applying a Geospatial Visualization Based on USSD Messages to Real Time Identification of Epidemiological Risk Areas in Developing Countries. Studies in Health Technology and Informatics. Vol. 216: 396-400. [11] Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 112. Sekretariat Negara, Jakarta. [12] Aprilia, A. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Penduduk Berbasis Web menggunakan Metode Waterfall pada Desa Bogorejo Kecamatan Gedongtataan. Jurnal Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung. Vol. 1(1): 1-8. [13] Wahyuningrum, T., Januarita, D. 2015. Implementasi dan Pengujian Web E-commerce untuk Produk Unggulan Desa. Jurnal Komputer Terapan. Vol. 1(1): 57-66. [14] Omerasevic, D., Sarajlic, A. 2007. Access Channels in m-Commerce Services. The ITI 2007 29th Int. Conf. on Information Technology Interfaces. Vol. : 507–512.
183