PERANCANGAN APLIKASI E-LEARNING BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING (Studi Kasus di Pesantren Abdul Jabar Singaparna) Asep Ali Akbar, Reza El Akbar, Acep Irham Gufroni Teknik Informatika Universitas Siliwangi Tasikmalaya Email :
[email protected] ABSTRACT Inadequately of interaction between master and students along with limitedness of space and time which becomes a prime obstacle. For that there’s must be another method which could have handle a condition that have been told. One of the main element which must exsist within the method is a exsistence of interaction between students and master itself. But the system and learning which used commonly still refers to the learning system with a learning model which centered to the master. in Abdul Jabar this moment, the learning material which used by the masters is commonly still using a competition learning model and individual learning model. So it must needs be designed some web-based learning management information system which adopt a system or a learning model which effective and efficient. Based on literature searches, there are several learning model like traditional learning model which the learning that centered to the master. From that models, this research will be studied by cooperative learning model. Cooperative learning model can also develop an enhancement of students’ academic ability, increasing critical thinking ability, establish friendly relation between the students and bail out various information compared with another method which entered a cooperative learning model elements. Keywords : Cooperative Learning, Learning Management Systems, e-learning ABSTRAK Kurangnya interaksi antara ustadz dan santri serta keterbatasan ruang dan waktu menjadi kendala utama, mengakibatkan ustadz tidak dapat mengajar santri secara langsung. Untuk itu perlu ada metode lain yang dapat menangani kondisi yang telah disebutkan. Salah satu unsur utama yang harus ada dalam metode tersebut adalah adanya interaksi antara santri dengan ustadz. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat aplikasi e-learning berbasis moodle dan menerapkan model cooperative learning pada aplikasi yang akan di buat. Metodologi yang di gunakan adalah model Rational Unified Process (RUP). Yang terdiri dari Inception, Elaboration,Construction dan Transition. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi e-learning yang mendukung sistem manajemen pembelajaran di pesantren Abdul Jabar. Aplikasi dapat memberikan informasi mengenai sistem manajemen pembelajaran berbasis e-learning di pesantren Abdul Jabar dan memberikan kemudahan pada uastadz,santri dan admin untuk menerapkan sistem manajemen pembelajaran dengan penerapan cooperative learning. Kata kunci : Cooperative Learning, Sistem Manajemen Pembelajaran, E-Learning
I.
Pendahuluan Pesantren merupakan lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam, yang pada umumnya pendidikan dan pengajaran tersebut di berikan dengan cara tradisional (sistem bandungan dan sorogan). Sistem bandungan adalah proses belajar mengajar yang di lakukan dengan cara mengitari gurunya,sedangkan sistem sorogan adalah sistem membaca kitab secara individu atau seorang santri menghadap ustadz secara sendiri-sendiri. Seorang ustadz/kyai mengajar santri berdasarkan kitab-kitab yang di tulis dalam Bahasa Arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan,sedangkan para santri tinggal dalam pondok atau asrama dalam pesantren tersebut. Sistem pembelajaran di Pesantren Abdul Jabar Singaparna masih menggunakan sistem pembelajaran
tradisional yaitu sistem sorogan dan bandungan dalam upaya meningkatkan mutu dan layanan pendidikan keagamaan guna menghasilkan lulusan yang berkualitas. Melihat hal ini, diperlukan peningkatan kualitas dan kuantitas dari sarana dan prasarana serta pertambahan jumlah ustadz, tetapi yang terjadi peningkatan jumlah sarana dan ustadz tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah santri sehingga waktu dan tenaga yang dialokasikan oleh ustadz kepada santrinya semakin terbatas. Hal ini menyebabkan secara otomatis peningkatan kualitas pendidikan keagamaan yang diharapkan tidak akan tercapai. Kurangnya interaksi antara ustadz dan santri serta keterbatasan ruang dan waktu menjadi kendala utama, mengakibatkan ustadz tidak dapat mengajar santri secara langsung, sehingga ustadz memberikan tugas kepada santri senior untuk memberikan pelajaran
1
kepada santri. Untuk itu perlu ada metode lain yang dapat menangani kondisi yang telah disebutkan. Metode tersebut harus tetap mengacu kurikulum pesantren yang berlaku saat ini. Salah satu unsur utama yang harus ada dalam metode tersebut adalah adanya interaksi antara santri dengan ustadz. Interaksi dapat berlangsung dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Tetapi sistem dan pembelajaran yang digunakan umumnya masih mengacu pada sistem pembelajaran dengan model pembelajaran yang berpusat pada ustadz (teacher centered learning). Sistem ini lebih bersifat searah seperti pada sistem pembelajaran tatap muka (bandungan atau sorogan) dipesantren, sehingga santri kurang dipacu untuk lebih aktif menggali materi pelajaran yang ada. Selain itu di perantren Abdul Jabar saaat ini, model pembelajaran yang di gunakan oleh para ustadz umumnya masih banyak menggunakan model pembelajaran kompetisi (santri belajar dalam suasana persaingan), dan model pembelajaran individual (santri belajar secara sendiri dan belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri), untuk memacu para santrinya dalam proses pembelajaran sehingga para santri akan saling bersaing dan saling mengalahkan teman. Disatu sisi, hal ini sangat positif sehingga santri terpacu menjadi yang terbaik, namun sisi negatifnya adalah santri tidak mempunyai social skill dan kurang dapat menghargai perbedaan antara santri serta toleransi. Sehingga, perlu kiranya dirancang sistem informasi manajemen pembelajaran berbasis web yang mengadopsi sistem atau model pembelajaran yang efektif dan efisien. Berdasarkan penelusuran literature terdapan beberapa model pembelajaran diantaranya model pembelajaran tradisional seperti pembelajaran yang berpusat pada ustadz. Dari model model tersebut, pada penelitian ini akan dikaji model cooperative learning, karena memiliki kelebihan seperti dari aspek santri adalah memberi peluang pada santri agar mengemukakan dan membahas suatu pandangan dan pengalaman yang diperoleh santri secara bekerja sama dalam merumuskan kearah satu pandangan kelompok, santri akan memiliki motivasi yang tinggi karena didorong dan didukung dari rekan sesama santri. Model pembelajaran cooperative learning juga bisa menghasilkan peningkatan kemampuan akademik santri, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, membentuk hubungan persahabatan antara sesama santri dan menimba berbagai informasi, di banding dengan metode lainnya memasukan unsur-unsur model cooperative learning. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi kasus penelitian di lingkungan Pesantren Abdul Jabar Singaparna yang bertempat di Jln Raya Timur RT/RW 02/02 kp.Sindanglaya ds.Sukamulya kec.Singaparna .
2. Perangkat lunak yang akan dibuat berupa website dalam bentuk e-learning dengan penerapan model cooperative learning. 3. Perangkat lunak dapat mendukung aktifitas semua aktor yang berhubungan dengan pembelajaran model cooperative learning (ustadz, santri, admin). Tujuan penelitian yang dilakukan yaitu : 1. Membuat aplikasi e-learning berbasis web. 2. Menerapkan model cooperative learning pada aplikasi e-learning yang akan dibangun. Manfaat aplikasi yang akan dibangun pada penelitian ini yaitu : 1. Tersedianya informasi mengenai sistem manajemen pembelajaran berbasis e-learning di Pesantren Abdul Jabar Singaparna. 2. Memberikan kemudahan kepada ustadz, santri dan admin untuk menerapkan sistem manajemen pembelajaran dengan penerapan cooperative learning. 3. Sistem pembelajaran menjadi berpusat pada santri, sehingga dapat meningkatkan interaksi dan social skill santri tersebut.
II. Landasan Teori A. Cooperative Learning Cooperative learning (CL) merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran (Slavin, 1995). Dalam CL, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. B.
Sistem Manajemen Pembelajaran Menurut Batatia (2005), Sistem Manajemen Pembelajaran (SMP) adalah istilah yang merujuk pada konsep Learning Management System (LMS) yaitu sistem aplikasi perangkat lunak berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Perangkat sistem ini berguna untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses dan produk belajar siswa. Lebih dari itu, sistem ini berguna untuk meningkatkan sistem perbaikan mutu pembelajaran secara berkelanjutan.
C. MOODLE Menurut Melfachrozi (2006), MOODLE adalah paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website. MOODLE terus mengembangkan rancangan sistem dan desain user interface setiap minggunya (up to date). MOODLE tersedia dan dapat digunakan secara bebas sebagai produk open source dibawah lisensi GNU.
2
MOODLE merupakan singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek. Dalam penyediannya MOODLE memberikan paket software yang lengkap (MOODLE + Apache + MySQL + PHP) yang dapat di download di : http://download.moodle.org/. III. Metode Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak ini menggunakan model Rational Unified Process (RUP). Model RUP ini mempunyai tahapan-tahapan yaitu: inception, elaboration, construction dan transition. A. Inception 1. Desain Perangkat Cooperative Learning Implementasi CL di dalam lingkungan web dibutuhkan pembangunan dan pengembangan beberapa perangkat yang mendukung. Berikut gambaran umum dari kriteria perangkat yang dibutuhkan. 1. Dapat mendukung aktifitas semua aktor yang berhubungan dengan pembelajaran model CL (ustadz, santri, admin) 2. Dapat digunakan untuk semua metoda pembelajaran model CL 3. Dapat menggunakan jaringan intranet maupun internet 4. Dapat digunakan untuk pembelajaran lokal maupun jarak jauh 5. Dapat digunakan untuk berbagai mata pelajaran
2.
Analisis Masalah Model pembelajaran yang digunakan oleh para ustadz umumnya masih banyak menggunakan model pembelajaran kompetisi (santri belajar dalam suasana persaingan), dan model pembelajaran individual (santri belajar secara sendiri dan belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri), untuk memacu para santrinya dalam proses pembelajaran sehingga para santri akan saling bersaing dan saling mengalahkan teman. Disatu sisi ini, hal ini sangat posistif sehingga santri terpacu menjadi yang terbaik, namun sisi negatifnya adalah santri tidak mempunyai social skill dan kurang dapat menghargai perbedaan antar santri serta toleransi. Sehingga perlu kiranya dirancang sistem pembelajaran berbasis web yang memasukan unsur-unsur model cooperative learning.
Tabel 1. Daftar Aktor Aktor Deskripsi Santri Individu yang berperan sebagai santri dengan hak akses level santri Ustadz Individu yang berperan sebagai ustadz dengan hak akses level ustadz Admin Individu yang diberikan wewenang yang tinggi dan berperan dalam pengolahan data sistem manajemen pembelajaran 4.
Identifikasi Use Case Use Case adalah deskripsi proses utama dari sebuah sistem dilihat dari sudut pandang pengguna. Use case menjelaskan proses melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Tabel 2. Daftar Use Case Aktor Aktivitas 1. Santri 1.1. Mengikuti pembelajaran 1.2. Melihat pengumuman/berita 1.3. Mengunduh dokumen pendukung 1.4. Melihat agenda 1.5. Melihat tautan referensi 1.6. Mengerjakan tugas 1.7. Mengerjakan latihan 1.8. Mengikuti forum 1.9. Mengirim pesan 2. Ustadz 2.1. Memberikan pembelajaran/kursus 2.2. Mengelola kelompok 2.3. Memberikan pengumuman 2.4. Memberikan dokumen pendukung 2.5. Memberikan agenda 2.6. Memberikan tautan referensi 2.7. Memberikan tugas 2.8. Memberikan latihan 2.9. Mengikuti forum 2.10. Mengirim pesan 3. Admin 3.1. Mengelola pengguna 3.2. Mengelola kelas 3.3. Mengelola mata pelajaran 3.4. Mengelola kategori mata pelajaran 3.5. Mengirim pesan
3.
Identifikasi Aktor Aktor merupakan entitas yang berinteraksi dengan sistem yang akan dibangun. Berikut adalah aktor dari sistem manajemen pembelajaran yang akan dibangun pada penelitian ini :
3
Mengelola pengguna
Mengelola kelas
Mengelola mata pelajaran
Admin
Mengelola katagori pelajaran
pesan
Gambar 2. Sequence Diagram Mengikuti Pembelajaran
Mengelola kelompok include pembelajaran login pengumuman Ustad Dokumen pendukung
agenda
Tautan referensi
3.
Class Diagram Class diagram merupakan diagram class yang digunakan dari aplikasi yang dibuat. Setiap class tersebut mempunyai atribut dan proses atau method yang dapat dilakukan oleh class tersebut. Berikut ini class diagram dari penelitian ini :
tugas
Santri
latihan
forum
Gambar 1. Use Case Diagram B.
Elaboration Pada tahap elaboration, langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Skenario Skenario adalah urutan langkah-langkah yang menjelaskan semua kejadian yang terjadi antara pengguna dan sistem. Pada penelitian ini, skenario akan dijelaskan dalam bentuk tabel yang memuat setiap kejadian yang melibatkan pengguna dan sistem. Berikut ini merupakan salah satu skenario dari penelitian ini : Tabel 3. Skenario Mengikuti Pembelajaran ID : 1.1 Nama Use Case : Mengikuti pembelajaran Aktor : Santri Deskripsi : Santri dapat mengikuti pembelajaran Aksi Aktor Reaksi Sistem 1. : Santri dalam keadaan login, kemudian memilih menu pembelajaran 2. : Menampilkan menu pembelajaran 3. : Mendapatkan informasi pembelajaran 4. : Mengikuti pembelajaran 2.
Sequence Diagram Berikut ini adalah salah satu sequence diagram dari penelitian ini :
Gambar 3. Class Diagram C. Construction Pada tahapan ini, kegiatan yang dilakukan yaitu proses pengkodean dari rancangan yang sudah dibuat sebelumnya. Proses pengkodean tersebut dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman berbasis web yang diterapkan pada Learning Management System (LMS) open source menggunakan MOODLE. Hasil akhir dari tahapan ini yaitu sebuah LMS yang siap digunakan di Pesantren Abdul Jabar Singaparna. D. Transition Pada tahapan ini, kegiatan yang dilakukan yaitu pengujian dengan menggunakan metode pengujian Black-Box. Metode black-box merupakan salah satu metode pengujian perangkat lunak. Metode ini fokus pada semua aspek yang berkaitan dengan pengguna dalam interaksinya dengan sistem. Hasil dari pengujian dengan metode ini yaitu dapat diketahui apakah semua komponen yang ada pada perangkat lunak berjalan dengan semestinya atau tidak. IV. Hasil Dan Pembahasan A. Gambaran Umum Aplikasi Aplikasi e-learning berbasis web yang sudah dibangun mempunyai level hak akses. Hak akses level admin dapat melakukan pengolahan data pengguna, pengolahan data pembelajaran, pengolahan data kuis/latihan, pengolahan data tugas. Hak akses level
4
santri dapat melakukan pembelajaran melalui forum interaksi ataupun pesan, melakukan latihan dan mengirimkan tugas secara online. Aplikasi e-learning berbasis web yang sudah dibuat dapat memberikan nilai tambah dari Pesantren Abdul Jabar Singaparna, karena dengan adanya aplikasi e-learning berbasis web ini santri dan ustadz mendapatkan kemudahan untuk melakukan pembelajaran secara online dengan menggunakan pendekatan model cooperative learning. Arsitektur Aplikasi Pada penelitian ini arsitektur dari aplikasi yang akan dibuat yaitu terdapat tiga entitas sebagai pengguna aplikasi. Entitas admin mempunyai hak akses admin pada aplikasi e-learning berbasis web. Entitas ustadz mempunyai hak akses ustadz dan entitas santri mempunyai hak akses santri. Ketiga entitas tersebut berinteraksi pada satu sistem aplikasi elearning berbasis berbasis web. Berikut ini penjelasan gambar dari aplikasi e-learning pada penelitian ini :
Berikut ini merupakan tampilan dari hasil implementasi perangkat lunak sistem manajemen pembelajaran berbasis web yang sudah dibuat :
1. Tampilan Halaman Awal
B.
Admin
Pelajar
Aplikasi Level Admin
Gambar 6. Tampilan Halaman Awal 2. Tampilan Halaman Latihan
Pengajar
Aplikasi Level Santri
Aplikasi Level Ustadz
Aplikasi e-learning
Gambar 7. Tampilan Halaman Latihan Database
Gambar 4. Arsitektur Aplikasi
3. Tampilan Halaman Tugas
C. Penerapan Model Cooperative Learning Dari hasil kuisioner yang disebarkan kepada responden, setelah menggunakan perangkat lunak sistem manajemen pembelajaran berbasis web dengan model Cooperative Learning diperoleh hasil sebagaimana ditunjukan grafik berikut : 5,00 4,38
4,50 4,00
4,10 4,10 3,83
3,93 4,00 3,70
4,38
4,18
4,13 3,88
3,75
3,63
3,80 3,90 3,73 3,85
Gambar 8. Tampilan Halaman Tugas
Rata-rata
3,50 3,00 2,50 2,00
4. Tampilan Halaman Penilaian Tugas
1,50 1,00 0,50 0,00 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17
No. Pertanyaan
Gambar 5. Grafik Hasil Kuesioner Penelitian Berdasarkan hasil kuesioner, diperoleh nilai ratarata jawaban dari responden diatas 3 (skala 5), dapat disimpulkan penerapan perangkat lunak sistem manajemen pembelajaran berbasis web dengan menggunakan pendekatan model cooperative learning membawa dampak positif untuk proses pembelajaran baik dari sisi akademik maupun dari sisi soft skill pelajar.
Gambar 9. Tampilan Halaman Penilaian Tugas 5. Tampilan Halaman Nilai
D. Implementasi Perangkat Lunak
5
Gambar 10. Tampilan Halaman Nilai 6. Tampilan Halaman Diskusi Forum
Gambar 11. Tampilan Halaman Diskusi Forum E.
Pengujian Perangkat Lunak Metode yang digunakan pada tahap pengujan dalam penelitian ini adalah black-box, dimana metode ini berfokus pada seluruh aspek dari perangkat lunak yang berkaitan langsung dengan pengguna yaitu mulai dari antarmuka, masukan dan keluaran. Berikut ini hasil setelah dilakukan pengujian black-box pada salah satu tampilan halaman dari sistem manajemen pembelajaran berbasis web yang telah dibuat : 1. Tampilan Menu Data Kursus (Materi Pelajaran) Tabel 4. Pengujian Pada Tampilan Menu Data Kursus (Materi Pelajaran)
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Telah berhasil dibuat sebuah aplikasi e-learning berbasis web dengan menggunakan pendekatan model cooperative learning (CL). 2. Aplikasi e-learning berbasis web dengan model CL ini dapat memacu santri untuk berperan secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga sejalan dengan paradigma pembelajaran yang berpusat pada santri (student centered learning). 3. Aplikasi e-learning berbasis web dengan model CL selain meningkatkan pestasi akademik juga dapat mengembangkan dan melatih santri dalam keterampilan sosial seperti bekerjasama dalam kelompok dan berkomunikasi. 4. Sebagai solusi alternatif dari kurangnya interaksi santri dengan ustadz akibat keterbatasan sarana dan prasarana serta tenaga ustadz untuk mendukung proses pembelajaran. B.
Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Perlu dibuat sebuah manual penggunaan aplikasi bagi pengguna, sehingga proses psembelajaran dengan model cooperative learning dapat berjalan dengan baik. 2. Dibuat aplikasi versi mobile, sehingga santri dapat memaksimalkan smartphone yang saat ini sudah banyak digunakan.
DAFTAR PUSTAKA F.
Kelebihan dan Kekurangan Berikut ini merupakan kelebihan dari aplikasi elearning berbasis web yang sudah dibangun : 1. Pengguna dapat mengetahui informasi mengenai pembelajaran yang ada di Pesantren Abdul Jabar Singaparna. 2. Ustadz mendapatkan kemudahan dalam memberikan materi kepada santri, memberikan tugas, memberikan latihan dan diskusi dengan santri. 3. Santri mendapatkan kemudahan dalam melakukan latihan mata pelajaran, mengirimkan tugas dan diskusi dengan sesama santri maupun ustadz. Adapun kekurangan dari aplikasi e-learning berbasis web yang sudah dibangun yaitu pengguna harus diberikan pelatihan terlebih dahulu tata cara penggunaan aplikasi e-learning yang sudah dibangun, sehingga dalam pelaksanaannya sistem pembelajaran dapat berjalan dengan baik. V. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
Arends, Richard. 2007. Learning to Teach. New York: McGraw Hill Companies. Batatia, Hadj. 2005. A Model For An Innovative Project-Based Learning Management System. Toulouse: University Mirail. Hartley, Darin E. 2001. Selling e-Learning. New York: American Society for Training and Development. Melfachrozi, M. 2006. Penggunaan Aplikasi eLearning MOODLE. http://ilmukomputer.org/2006/12/27/penggunaanaplikasi-e-learning-moodle/, diakses pada tanggal 04 Oktober 2013. Perry, William E. 2006. Effective Methods for Software Testing: Includes Complete Guidelines, Checklists, and Templates. John Wiley & Sons, Inc. Pressman, Roger S. 2005. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Buku 1. Yogyakarta: Andi Publisher. Rosa, A. S. & Shalahudin, M. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur & Berorientasi Objek). Bandung: Penerbit Modula. Slavin, Robert. 1995. Cooperative Learning Theory. Massachusetts: Allyn and Bacon Publisher.
6