JPF | Volume 2 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 55
Peranan Strategi Pembelajaran Probex Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Mariso Kota Makassar Sulistyawati Jurusan Pendidikan Fisika,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
ABSTRAK Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan strategi pembelajaran probex terhadap hasil belajar fisika pada peseta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Mariso Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan skor hasil belajar fisika peserta didik antara peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran probex dengan yang diajar dengan pendekatan konvensional pada peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Mariso Kota Makassar.Jenis penelitian ini ada lah penelitian pra eksperimen dengan desain Static-Group Comparison Randomized Control, yang terdiri atas dua kelas yaitu kelas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah murid kelas VIIIb sebagai kelas kontrol dan VIIIa sebagi kelas eksperimen SMP Muhammadiyah 5 Mariso Kota Makassar.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar fisika untuk kelas eksperimen yaitu 21,23 dan untuk kelas kontrol yaitu 19,82. Untuk kelas eksperimen berada dalam katagori tinggi sedangkan untuk kelas kontrol berada dalam katagori sedang.. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan skor rata-rata hasil belajar fisika peserta didik untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol pada kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Mariso Kota Makassar. Kata Kunci : Stategi Pembelajaran Probex, Hasil Belajar
I.
diharapkan dapat menambah nuansa baru bagi
PENDAHULUAN Belajar merupakan hal yang sangat
mendasar
yang
tidak
bisa
lepas
dari
kehidupan semua orang. Seiring dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan yang meningkat, pemerintah berupaya untuk
Dengan strategi pembelajaran PROBEX peserta didik mengalami sendiri usaha dan pada
penemuan
sesuatu,
misalnya perubahan wujud suatu benda dengan bimbingan pendidik. Peserta didik memperoleh pengertian dan pemahaman lebih mendalam tentang fisika, dan yang telah dipelajari Dengan
akan adanya
tetap
menanamkan
melekat
padanya.
pembelajaran
tersebut
konsep
dan
meningkatkan
keaktifan, meningkatkan keterampilan sains peserta didik, menumbuhkan kekompakan, kebersamaan, dan kompetisi antar peserta didik.
meningkatkan dunia pendidikan.
kegembiraan
pembelajaran fisika sehingga lebih mudah
Dengan
menggunakan
pembelajaran
PROBEX
pembelajaran
fisika
tentunya
diharapkan
lebih
menambah
strategi
menarik
kemudahan
agar dan dalam
pemahaman pelajaran kepada para peserta didik. Jika dilihat dari kenyataan yang ada di lapangan, bahwa sistem pembelajaran yang diterapkan di SMP Muhammadiyah 5 Mariso Kota
Makassar,
lebih
didominasi
oleh
pembelajaran konvensional. Peserta didik
JPF | Volume 2 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 56
cenderung
pasif
karena
mereka
hanya
mengaktifkan peserta didik dan penyajian
menerima materi dan latihan soal dari
materi fisika yang lebih menarik, sehingga
pendidik, hal itu tidak cukup mendukung
dapat membantu peserta didik mengatasi
penguasaan terhadap konsep fisika menjadi
kesulitan belajar dan menghilangkan persepsi
lebih baik. Masih rendahnya penguasaan
buruk peserta didik terhadap pelajaran fisika.
terhadap konsep fisika ditandai oleh nilai
Salah satu model pembelajaran kooperatif
fisika peserta didik yang masih rendah.
yang cocok diterapkan pada materi fisika
Berkaitan dengan hal di atas, perlu
adalah
PROBEX.
Dengan
diupayakan suatu bentuk pembelajaran yang
pembelajaran
mampu mengaktifkan peserta didik dan
diarahkan dan diajak menemukan sendiri
penyajian materi fisika yang lebih menarik,
konsep pengetahuan dari pengamatan melalui
sehingga dapat membantu peserta didik
metode demonstrasi maupun eksperimen di
mengatasi
dan
laboratorium. Strategi PROBEX dapat juga
menghilangkan persepsi buruk peserta didik
membantu peserta didik mengatasi salah
terhadap
pengertian.
kesulitan
pelajaran
belajar
fisika.
Proses
pembelajaran yang dirancang hendaknya
PROBEX
strategi
Berdasarkan
latar
pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif
termotivasi
secara fisik dan mental. Dengan strategi
dengan judul: “Peranan Strategi Pembelajaran
pembelajaran
Probex Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada
didik
untuk
Didik
maka
yang
dikemukakan
peserta
atas,
belakang
didik
membuat peserta didik membangun sendiri
PROBEX
di
peserta
melakukan
di
Kelas
penulis penelitian
diarahkan dan diajak menemukan sendiri
Peserta
VIII
SMP
konsep pengetahuan dari pengamatan melalui
Muhammadiyah 5 Mariso Kota Makassar”.
metode demonstrasi maupun eksperimen di
Dengan mengacu pada latar belakang di
laboratorium. Strategi PROBEX dapat juga
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
membantu peserta didik mengatasi salah
ini adalah sebagai berikut (1) Seberapa
pengertian.
besarkah hasil belajar fisika peserta didik
Hasil belajar fisika peserta didik SMP
yang diajar dengan menggunakan Strategi
Muhammadiyah 5 Mariso Kota Makassar
Pembelajaran
tahun pelajaran 2011/2012 yang kami peroleh
besarkah hasil belajar fisika peserta didik
dari Pendidik Mata Pelajaran Fisika di SMP
yang diajar secara konvensional ? (3) Apakah
Muhammadiyah 5 Mariso Kota Makassar
terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara
pada semester 1 (Ganjil), terlihat bahwa rata-
peserta didik yang diajar dengan strategi
rata perolehan nilai peserta didik adalah 69,76
pembelajaran PROBEX dengan yang diajar
dengan 38 orang peserta didik. Berkaitan
secara konvensional ?
dengan hal di atas, perlu diupayakan suatu bentuk
pembelajaran
yang
mampu
PROBEX
?
(2)Seberapa
Tujuan penelitian yang ingin dicapai pada
penelitian
ini
adalah
(1)
Untuk
JPF | Volume 2 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 57
mengetahui seberapa besar hasil belajar fisika
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi
peserta
perlakuan disebut kelompok kontrol.
didik
yang
menggunakan PROBEX, (2)
diajar
Strategi
dengan
Pembelajaran
Populasi Penelitian
Untuk mengetahui seberapa
Subjek populasi dalam penelitian ini adalah
besar hasil belajar fisika peserta didik yang
seluruh peserta didik kelas VIII SMP
diajar
Untuk
Muhammadiyah 5 Mariso Makassar pada
mengetahui perbedaan hasil belajar fisika
tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari tiga
antara peserta didk yang diajar dengan
kelas dengan jumlah peserta didik 80 orang
strategi pembelajaran PROBEX dengan yang
Sampel Penelitian
diajar secara konvensional.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
secara
konvensional,
(3)
random sampling dengan teknik acak kelas II. METODE PENELITIAN
dengan
menganggap
bahwa
populasi
A. Jenis dan Desain Penelitian
homogen, yaitu memiliki kemampuan yang
Jenis Penelitian
sama ditinjau dari hasil kognitif. Adapun
Jenis penelitian ini adalah penelitian
langkah-langkah pengambilan sampel secara
yang bersifat Pra-Eksperimen (The Static
acak adalah:
Group Comparison: Randomized Control
a.
Design). kelompok
Penelitian
ini
perlakuan,
melibatkan yaitu
dua
diambil sampel secara acak yaitu dua
kelompok
eksperimen yang diajar dengan strategi
Populasi terdiri dari tiga kelas, akan
kelas b.
Masing-masing
ketiga kelas populasi
pembelajaran probex dan kelompok kontrol
ditulis pada sehelai kertas kecil yang
yang diajar secara konvensional pada peserta
berukuran dan berciri sama yaitu kelas
didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 5
eksperimen, kelas kontrol dan kelas uji
Mariso Kota Makassar.
coba. c.
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah “Static-Group Randomized Design” Pada
Kertas
tersebut
digulung
lalu
ditempatkan dalam sebuah kotak. d.
Setelah kotak itu dikocok dengan baik,
desain ini terdapat dua kelompok yang
peneliti mengambil satu gulungan kertas
masing–masing
secara acak.
menggunakan
dipilih teknik
secara
random
acak
sampling
e.
dengan cara undian sehingga terpilih dua kelas. Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok
Sisanya
diambil
sebagai
kelas
eksperimen, kontrol atau uji coba. B.
Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri atas dua yaitu
variabel bebas dan variabel terikat.
JPF | Volume 2 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 58
a. Variabel bebas adalah pembelajaran
a. Observasi
ke
sekolah
fisika meliputi :
Muhammadiyah
Pembelajaran dengan Strategi probex
Makassar untuk melihat hasil belajar
Pembelajaran
fisika
dengan
metode
konvensional.
peserta
5
Mariso
SMP
didik
dan
Kota
pokok
bahasan yang dipelajari.
b. Variabel terikat yaitu hasil belajar fisika
b. Mempersiapkan
peserta didik.
perangkat
pembelajaran yang digunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran
C. Definisi Operasional Variabel Secara operasional variabel yang dikaji
yang meliputi persiapan Rencana
dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
berikut :
soal yang diberikan setelah proses
1.
Pembelajaran
fisika
menggunakan
dengan
strategi
belajar mengajar.
pembelajaran
c. Menyusunan Lembar Kerja Siswa
probex adalah pembelajaran dimana
(LKS) dan Lembar Penilaian (LP).
pendidik menggali pemahaman peserta
d. Menyusunan
didik dengan cara meminta mereka untuk
2.
soal
untuk
membuat tes hasil belajar.
melaksanakan tiga hal utama yaitu, memprediksikan,
kisi-kisi
e. Menyusun soal tes hasil belajar
mengobservasi
berdasarkan indikator dan tujuan
kemudian memberi penjelasan tentang
pembelajaran yang tertuang dalam
materi apa yang akan di pelajari.
rencana pelaksanaan pembelajaran
Pembelajaran
(RPP).
adalah
secara
pembelajaran
konvensional yang
lazim
di
SMP
Pada tahap ini dilaksanakan proses
Kota
belajar mengajar fisika pada kedua kelas.
Makassar, yaitu metode ceramah, tanya
Pertama kelas VIII.a diajar dengan strategi
jawab dan pemberian tugas.
pembelajaran probex, yang kedua kelas VIII.b
Hasil belajar fisika adalah skor yang
diajar secara konvensional
digunakan
pendidik
Muhammadiyah
5
Mariso
2. Tahap pelaksanaan
tahun ajaran
dicapai peserta didik setelah mengikuti
2013/2014 pada SMP Muhammadiyah 5
pembelajaran dengan menggunakan strategi
Mariso Kota Makassar.
pembelajaran PROBEX dan pembelajaran
3.
Tahap pengumpulan data
konvensional yang meliputi aspek yaitu
Pada tahap ini dilakukan pengukuran
ingatan (C1), pemahaman (C2), dan aplikasi
untuk memperoleh data tentang hasil belajar
(C3).
fisika Pada
penelitian
ini
penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan
prosedur
peserta
Muhannadiyah
didik 5
kelas
Mariso
VIII
SMP
dengan
cara
memberikan tes hasil belajar. Jenis tes yang
JPF | Volume 2 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 59
diberikan adalah pilihan ganda yang terdiri dari 30 butir soal.
Untuk
Setelah diberi perlakuan kemudian diberi tes.
Data
a. Kelompok Eksperimen
yang
diperoleh
dari
hasil
hasil
analisis
deskriptif
terhadap hasil belajar fisika peserta didik pada kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.1
pengukuran kemudian di analisis dengan cara
sebagai berikut:
sebagai berikut:
Tabel 1. Statistik skor hasil belajar fisika kelompok eksperimen peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Mariso Skor Statistik Statistik Kelompok Kelompok Eksperimen Kontrol Skor Ideal 30 25 Ukuran Sampel 30 25 Skor Tertinggi 24 25 Skor Terendah 13 15 Rentang Skor (R) 11 10 Skor Rata-Rata (X) 21,23 19,82 Standar deviasi (S) 2,86 3,34
1)
Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan
untuk mendeskripsikan skor hasil belajar fisika yang diperoleh dari masing-masing kelompok
penelitian
baik
kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol. Untuk keperluan analisis digunakan skor rata-rata, standar deviasi, skor tertinggi dan skor terendah dari kedua kelompok penelitian serta distribusi frekuensi. 2)
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa skor
Analisis Statistik Inferensial
rata-rata yang diperoleh peserta didik pada
Untuk keperluan pengujian hipotesis, maka
kelas eksperimen adalah 21,23 dengan skor
terlebih dahulu dilakukan pengujian dasar
maksimum 24 dan skor minimum 13 dari skor
yaitu uji normalitas data.
total 30 yang mungkin dicapai serta standar deviasi 2,86. Hal ini menunjukkan bahwa
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
skor hasil belajar fisika peserta didik berada
A. Hasil Penelitian
di kisaran skor rata-rata tersebut. Semakin
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
kecil skor standar deviasi maka sebaran data
Adapun gambaran hasil belajar fisika
akan semakin mendekati skor rata-rata,
antara kedua kelompok, yaitu kelompok
sedangkan kelompok kontrol menunjukkan
peserta
dengan
bahwa skor rata-rata yang diperoleh peserta
menggunakan strategi pembelajaran probex
didik pada kelas kontrol adalah 19,82 dengan
sebagai kelompok eksperimen dan kelompok
skor maksimum 25 dan skor minimum 15 dari
peserta didik yang diajar secara konvensional
skor total 25 yang mungkin dicapai serta
sebagai
pokok
standar deviasi 3,34. Hal ini menunjukkan
bahasan “Tekanan” dapat dilihat sebagai
bahwa skor hasil belajar fisika peserta didik
berikut.
berada di kisaran skor rata-rata tersebut.
didik
kelompok
yang
diajar
kontrol
pada
Semakin kecil skor standar deviasi maka
JPF | Volume 2 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 60
sebaran data akan semakin mendekati skor
data skor tes pokok bahasan Tekanan, kedua
rata-rata.
metode
pembelajaran
baik
yang
2. Hasil Analisis Statistik Inferensial
menggunakan strategi pembelajaran probex
Berdasarkan
dengan
hasil
penelitian
maka
menggunakan
pembelajaran
dilakukan pengujian normalitas, homogenitas
konvensional berasal dari populasi yang
dan hipotesis.
mempunyai varians homogeny.
Pengujian normalitas bertujuan untuk
Dengan menggunakan analisis taksiran
menyatakan apakah data skor keterampilan
rata-rata (lampiran D), maka Berdasarkan
proses pada pokok bahasan “Tekanan” untuk
pada
masing-masing kelompok perlakuan berasal
populasi kelas eksperimen dan kelas kontrol.
dari populasi berdistribusi normal.
Untuk kelas eksperimen yang diajara dengan
analisis
interval
taksiran
rata-rata
Dari hasil perhitungan pada lampiran D
strategi pembelajaran probex diperoleh rata-
untuk kelas eksperimen diperoleh χ2 hitung =
rata populasi berada pada rentang 20,37 < µ
6,65, untuk = 0.05 dan dk = k - 3 = 6 - 3 =
< 22,09, sedangkan untuk kelas kontrol yang
3, maka diperoleh χ2
diajar
tabel
= 9,35. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa χ
2
dengan
pendekatan
konvensional
=
diperoleh rata-rata polulasi berada pada
= 9,35, yaitu hasil tes yang
rentang 18,66 < µ < 20,09. Berdasarkan hasil
diperoleh kelas VIII SMP Muhammadiyah 5
tersebut interval taksiran rata-rata populasi
Mariso berdistribusi normal dengan taraf
kelas eksperimen lebih besar dari pada
nyata = 0,05.
interval taksiran rata-rata populasi kelas
6,65 < χ2
tabel
hitung
Untuk kelas kontrol diperoleh χ2 hitung =
kontrol. Pengujian hipotesis ini menggunakan uji-
7,21 , untuk a = 0.05 dan dk = k - 3 = 6 - 3 = 3, maka diperoleh χ2
tabel
= 9,35. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa χ
2
t dua pihak. hipotesisnya adalah: “Terdapat
=
perbedaan yang signifikan antara skor tes
= 9,35, yaitu skor tes yang
peserta didik yang mengikuti pembelajaran
diperoleh kelas VIII SMP Muhammadiyah 5
dengan strategi pembelajaran probex dan
Maiso Berdistribusi Normal taraf nyata =
dengan dengan pendekatan konvensional
0,05.
pada
7,21 < χ2
tabel
hitung
Berdasarkan hasil pengujian normalitas,
peserta
didik
kelas
VIII
SMP
Muhammadiyah 5 Mariso”.
ternyata data yang diperoleh dari populasi
Berdasarkan hasil analisis (lampiran D),
yang berdistribusi normal, maka dilanjutkan
maka diperoleh nilai thitung = 1,76 dan ttabel =
dengan uji homogenitas varians populasi.
1,57 dengan taraf nyata = 0.05. Jadi,
pengujian
diperoleh bahwa thitung tidak terletak diantara
homogenitas varians populasi diperoleh nilai
-1,57 dan +1,57 maka hipotesis Ho ditolak
Fhitung = 1,36 dan nilai Ftabel = 1,94 , karena
dan hipotesis Ha diterima. Hal ini berarti
Fhitung < Ftabel , maka dapat disimpulkan bahwa
“terdapat perbedaan yang signifikan dalam
Dari
hasil
perhitungan
JPF | Volume 2 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 61
hai ini skor tes peserta didik yang diajar
menunjukkan bahwa hipotesis yang telah
dengan menggunakan strategi pembelajaran
disusun sebelumnya didukung oleh data
probex dengan peserta didik yang diajar
penelitian. Dengan demikian salah satu
dengan
pembelajaran fisika yang dapat dilakukan
menggunakan
pembelajaran
konvensional.”
untuk melihat hasil belajar peserta didik
Dengan demikian dapat disimpulkan
adalah dengan memberikan pembelajaran
bahwa hasil belajar IPA pada pokok bahasan
disertai dengan strategi pembelajaran probex.
“Tekanan” peserta didik kelas yang diajar
Fakta
dengan menggunakan strategi pembelajaran
memberi
probex lebih tinggi dari pada peserta didik
probex, maka dengan menerapkan peserta
yang
didik dapat menemukan sendiri pengetuhan
diajar
dengan
menggunakan
empiris
yang
indikasi
telah
bahwa
dikemukaan pembelajaran
pembelajaran konvensional
yang berdasarkan pengetahuannya sendiri
B.
sehingga dapat memudahkan untuk menyerap
Pembahasan Strategi
yang
materi yang diajarkan. Hal ini sejalan dengan
macam
pernyataan Desi Nur (dalam jurnalnya) bahwa
kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan
pembelajaran probex dapat membentuk ide
komfrontasi terhadap tantangan dunia nyata,
baru
kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu
pengalaman sebelumnya, dapat berpikir dan
yang baru dan kompleksitas yang ada. Pada
mengubah miskonsepsi peserta didik, dapat
pembelajaran probex peserta didik belajar
mengembangkan keterampilan proses, dapat
dalam kelompok dengan anggota berkisar
berpikir dan memberikan “kepuasan” ketika
antara 5 sampai 4 peserta didik kemudian
prediksi
peserta didik diberikan perlakuan berupa
pengamatan
digunakan
pembelajaran melibatkan
probex
berbagai
berdasarkan
peserta
pengetahuan
didik
sesuai
dan
dengan
pembelajaran probex untuk semua kelompok pada kelas eksperimen. Analisis statistik inferensial, diperoleh nilai t(hitung) > t(tabel) dimana kriteria pengujian adalah Ha diterima jika t(hitung) > t(tabel), untuk harga-harga t lainnya H0 diterima. Sehingga “Terdapat perbedaan yang signifikan antara skor tes peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran probex dan dengan pendekatan konvensional pada pada peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 mariso. Hal tersebut
IV. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data pada bab terdahulu, maka penelitian ini memberi kesimpulan bahwa: 1) Hasil belajar IPA peserta dididk dengan menerapkan
strategi
pembelajaran
probex pada kelas eksperimen yang ditunjukkan dengan skor rata-rata hasil tes akhir berada dalam katagori tinggi.
JPF | Volume 2 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 62
2) Hasil belajar IPA peserta dididk dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol yang ditunjukkan dengan skor rata-rata hasil tes akhir berada dalam katagori sedang. 3) Terdapat
perbedaan yang signifikan
PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendeketan Praktik. Yokyakarta: Rineka Cipta. Bahri & Djamarah. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Reneka Cipta.
antara skor hasil belajar fisika peserta didik
yang
mengikuti
pembelajaran
dengan strategi pembelajaran probex dan dengan pembelajaran konvensional pada peserta
didik
kelas
VIII
SMP
Muhammadiyah 5 Mariso, dimana skor hasil belajar fisika kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan skor hasil belajar fisika kelas kontrol. B.
dikemukakan,
kesimpulan maka
Fathurrohman, Pupuh & M. Sobry Sutikno. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara Kardi, S. dan Nur M. (2000). Pengajaran Langsung. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya University Press.
Saran Berdasarkan
Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
yang
untuk
telah lebih
Khaeruddin & Akib, Erwin. 2009. Metodologi Penelitian. Makassar: Berkah Utami
meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik disarankan sebagai berikut: 1. Diharapkan pelajaran
kepada fisika,
pendidik kiranya
mata strategi
pembelajaran probex dapat dijadikan sebagai
alternatif
pilihan
dalam
melaksanakan proses belajar mengajar fisika untuk membantu peserta didik lebih memahami materi fisika. 2. Pendidik
fisika
perlu
menguasai
beberapa model pembelajaran dalam mengajar sehingga pada pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas dapat menerapkan
model
yang
bervariasi
sesuai dengan materi yang diberikan agar peserta didik tidak merasa bosan
Nur , Desi .Anisa & Masykuri Mohammad. 2012. Pengaruh model pembelajaran poe (predict, observe, and explanation) dan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar siswa pada materi asam, basa dan garam kelas vii semester 1 smp n 1 jaten tahun pelajaran 2012/2013. (online), (http://journal.fkip.uns.ac.id/index.php/ kimia/article/view/1076/1113) Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil belajar. Surakarta: Pustaka Belajar