PERANAN RANTING MUHAMMADIYAH DALAM PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul Tahun 2011)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh: JOKO NUGROHO NIM: G 000 090 138
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
ii
iii
ABSTRAK Peranan Ranting Muhammadiyah dalam Pendidikan Islam (Studi Kasus di Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul Tahun 2011) Oleh: Joko Nugroho Muhammadiyah adalah suatu gerakan yang bernafaskan Islam yang mengajak kepada umat Islam pada khususnya dan masyarakat semua pada umumnya untuk mengamalkan ajaran agama Islam yang sesuai dengan Al-Qur‟an dan As-Sunnah dengan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Muhammadiyah memiliki amal usaha yang beraneka ragam, meliputi bidang-bidang pendidikan, kesehatan, kemasyarakatan, sosial keagamaan dan lain sebagainya. Berkenaan dengan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa peranan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul dalam pendidikan Islam dan apa faktor pendukung dan faktor penghambat peranan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul dalam pendidikan Islam. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan Ranting Muhammadiyah dalam pendidikan Islam di masyarakat Ngestiharjo Selatan Bantul beserta faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambatnya. Kegunaan penelitian ini adalah: (a) diharapkan dapat menjadi salah satu karya tulis ilmiah yang mampu memperkaya wawasan pengetahuan mengenai peranan Ranting Muhammadiyah dalam pendidikan Islam. (b) diharapkan dapat memberi masukan, sumbangan pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan pendidikan, terutama di Ranting Muhammadiyah dalam pengembangan pendidikan Islam di desa Ngestiharjo Selatan Bantul. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang menggunakan studi deskriptif, yaitu dengan menggunakan gambaran secara faktual, akurat dan sistematis mengenai kasus dan peristiwa serta fenomena yang diteliti. Subjek penelitian ini adalah pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa keberadaan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul mempunyai peranan sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan Islam, yaitu berdakwah amar ma’ruf nahi munkar dengan mengajak masyarakat untuk kembali kepada ajaran yang sesuai dengan Al-Qur‟an dan As-Sunnah yang ditempuh melalui kegiatan yang diselenggarakan pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul bekerja sama dengan Takmir Masjid setempat. Adapun faktor pendukung yang paling pokok adalah aspirasi warga masyarakat pendatang yang sejalan dengan tujuan Muhammadiyah yaitu dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan banyaknya masjid yang didirikan sehingga dapat digunakan sebagai alat dakwah guna mencapai tujuan pendidikan Islam. Faktor penghambat yang paling pokok adalah adanya pengurus sendiri yang menunjukkan kurang semangat dalam menjalankan pendidikan Islam. Kata Kunci: Peranan, Muhammadiyah, Pendidikan Islam
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan berguna bagi diri manusia. Tidak seorangpun yang dilahirkan di dunia ini tiba-tiba langsung pandai dan terampil memecahkan masalah dalam kehidupannya tanpa melalui proses pendidikan. Untuk itulah pendidikan merupakan suatu sistem yang teratur dan mengembangkan misi yang cukup luas, yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan fisik, keterampilan, pikiran, perasaan, kemampuan sosial sampai kepada masalah kepercayaan atau keimanan. Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Kepribadian utama tersebut sering disebut dengan istilah kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang memiliki nilainilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilainilai Islam, dan bertanggungjawab sesuai dengan nilai-nilai Islam (Marimba dalam Uhbiyati, 2005: 9). Pendidikan Islam merupakan salah satu bidang yang mendapat banyak perhatian dari para ilmuwan. Hal ini karena di samping peranannya yang amat strategis dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia, juga karena di dalam pendidikan Islam terdapat berbagai masalah yang kompleks dan memerlukan penanganan segera. Bagi mereka yang akan terjun ke dalam bidang pendidikan Islam harus memiliki wawasan yang cukup tentang pendidikan Islam dan memiliki kemampuan untuk mengembangkannya sesuai dengan tuntutan zaman (Nata, 2009: 333). Pendidikan telah menjadi ikon gerakan Muhammadiyah. Tidak sulit untuk menemukan lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan dalam naungan payung Persyarikatan Muhammadiyah. Dalam konteks Indonesia sejak tahun 1912, KH. Ahmad Dahlan dengan organisasi Muhammadiyah telah menjawab dan memulai pembaruan Islam, dengan menggarap bidang sosial, dakwah dan pendidikan. Gagasan dan gerakan pembaruan yang dilakukan Muhammadiyah terutama lewat institusi-institusi pendidikannya,
berlangsung begitu memikat dan mengesankan. Keberanian KH. Ahmad Dahlan mampu melahirkan bentuk, corak, jati diri Islam di Indonesia pada masa depan. Kegelisahan KH. Ahmad Dahlan terhadap realitas bangsa Indonesia yang terzhalimi tidak berhenti begitu saja, dan beliaupun juga tidak menggerakkan emosi massa untuk membakar sekolah-sekolah sekuler kaum kolonial, namun yang dilakukannya adalah memberikan alternatif solutif dan cerdas, yaitu dengan mencetuskan sekolah yang berciri khusus, yaitu integrasi antara pendidikan Islam dengan pendidikan umum. Revolusi pendidikan KH. Ahmad Dahlan tidak hanya pada substansi materi namun juga pada teknis dan metodologi mengajar, misalnya desain tempat yang dibuat klasikal, dialogis, guru memakai kapur sebagai alat tulis di papan tulis, dan hubungan guru dan murid yang tidak berjarak. Gebrakan tersebut tidak jarang menuai pro dan kontra dari kalangan internal ummat Islam sendiri, berbagai macam tuduhan dan fitnah dialamatkan kepada KH. Ahmad Dahlan. Namun perjalanan waktu membuktikan bahwa dalam revolusi pemikiran KH. Ahmad Dahlan dahulu menjadi pilar penting dan relevan untuk pengembangan pendidikan dalam kondisi kekinian. Muhammadiyah telah menunjukkan kiprahnya di seluruh aspek kehidupan, seperti sosial, budaya, keagamaan politik dan pendidikan dalam membangun masyarakat Indonesia termasuk masyarakat yang berada di Ngestiharjo Selatan Bantul. Di bidang pendidikan, kiprah Muhammadiyah Ranting Ngestiharjo Selatan Bantul dapat dilihat dari dari betapa banyaknya lembaga pendidikan yang diselenggarakan mulai dari pengajian Ahad pagi, pengajian Bapak-bapak Kamis dan Jum‟at malam, pengajian rutin Ibu-ibu Selasa dan Rabu malam,dan tadarusan rutin Ibu-ibu ba‟da magrib. Dari latar belakang masalah di atas dapat diambil pengertian bahwa organisasi Muhammadiyah sangat berperan aktif terhadap pendidikan Islam dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan Islam guna menghadapi tantangan zaman yang selalu berkembang terutama di masyarakat Ngestiharjo Selatan Bantul. Untuk itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang
berjudul “Peranan Ranting Muhammadiyah dalam Pendidikan Islam (Studi Kasus di Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul Tahun 2011)”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka yang menjadi topik permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa peranan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul dalam pendidikan Islam? 2. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat peranan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul dalam pendidikan Islam? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan peranan Ranting Muhammadiyah dalam pendidikan Islam di desa Ngestiharjo Selatan Bantul. 2. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat peranan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul dalam pendidikan Islam.
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka yang penulis jadikan dasar di antaranya adalah: 1.
Ene Junaedi (UMS, 2007) dalam skripsinya yang berjudul Peranan Cabang Muhammadiyah terhadap Pendidikan Islam di Ketanggungan Brebes, menyimpulkan bahwa Muhammadiyah Cabang Ketanggungan dengan dakwah amar ma’ruf nahi munkar mempunyai peranan penting dalam mewujudkan cita-citanya mengajak warga Muhammadiyah dan masyarakat Ketanggungan pada umumnya untuk kembali kepada ajaran Islam yang berdasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadits agar terwujud suatu masyarakat Islam yang diridhoi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
2.
Sri Ikhtiari Lestari (UMS, 2004) dalam skripsinya yag berjudul Peranan Pondok Pesantren Nurul Hidayah dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Pangen Juru Tengah Purworejo, menyimpulkan bahwa peranan Pondok Pesantren Nurul Hidayah dalam pengembangan pendidikan Islam yaitu berupa membimbing santrinya untuk menjadi manusia yang berkepribadian Islam.
3.
Titik Mulyati (UMS, 2005) dalam skripsinya yang berjudul Peranan Yayasan Solo Peduli tentang Optimalisasi Dana Zakat Terhadap Pembinaan Pendidikan, menyimpulkan bahwa secara umum lembaga semacam yayasan solo peduli sangat dibutuhkan dalam permasalahan pendidikan. Berdasarkan karya tulis skripsi di atas memang telah ada penelitian yang
hampir sama dengan penelitian yang akan penulis lakukan, akan tetapi ada perbedaan substansi yang sangat mendasar yaitu penelitian dari Sri Ikhtiari Lestari dan Titik Mulyanti, di mana kedua peneliti tersebut mengungkap tentang pembinaan pendidikan di lingkup formal, sementara peneliti akan meneliti tentang pembinaan pendidikan Islam nonformal. Pada penelitian Ene Junaedi tentang Peranan Cabang Muhammadiyah terhadap Pendidikan Islam di Ketanggungan Brebes memang hampir sama dengan penelitian yang akan penulis lakukan, akan tetapi ada perbedaan tempat. Oleh karena itu, penelitian ini memenuhi kriteria kebaruan.
METODE PENELITIAN 1.
Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis penelitiannya, maka penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), karena dilakukan secara langsung di lapangan sebagai objek penelitian. Adapun pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif, yakni “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati” (Moleong, 2007: 4).
2.
Subjek Penelitian Sumber data dalam penelitian adalah “subjek dari mana data dapat diperoleh” (Arikunto, 2006: 129). Untuk memperjelas subjek penelitian, maka penulis kemukakan bahwa data akan diperoleh dari pengurus harian Ranting dan anggota Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo.
3.
Metode Pengumpulan Data Dalam rangka untuk memperoleh data, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: a.
Metode wawancara (interview) Metode wawancara adalah “bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu” (Mulyana, 2008: 180). Dalam hal ini penulis menggunakan metode wawancara bebas terpimpin, yaitu dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan menurut keinginan penulis, tetapi masih berpedoman pada ketentuanketentuan atau garis-garis yang menjadi pengontrol relevan tidaknya isi wawancara. Metode interview atau wawancara ini digunakan untuk menggali tentang peranan Ranting Muhammadiyah dalam pendidikan Islam di masyarakat Ngestiharjo Selatan Bantul dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam tersebut.
b.
Metode observasi (pengamatan) Metode observasi adalah “pengamatan yang memungkinkan peneliti mencatat semua peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data” (Moleong, 2007: 174). Data yang dikumpulkan dengan metode ini adalah letak dan keadaan
geografis,
sarana
prasarana
serta
peranan
Ranting
Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul dalam pendidikan Islam. c.
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah teknik atau cara pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden (Fathoni, 2006: 112). Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang tidak bisa diungkap oleh metode yang lainnya. Dalam pelaksanaannya penulis melihat arsip-arsip dan catatan-catatan yang diperlukan, di antaranya tentang: sejarah singkat berdirinya Ranting Muhammadiyah, inventaris Ranting, dan struktur organisasi.
4.
Metode Analisis Data Setelah
data
terkumpul,
maka
langkah
selanjutnya
adalah
menganalisis data untuk memperoleh kesimpulan. Dalam menganalisis data tersebut, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan fenomena-fenomena yang ada pada saat ini atau saat yang lampau, dari seluruh data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi (Sukmadinata, 2010: 54).
HASIL PENELITIAN
Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul mempunyai peranan sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul. Peranan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam diwujudkan dalam kegiatankegiatan yang diselenggarakan oleh pimpinan Ranting Muhammadiyah bekerja sama dengan Takmir Masjid yang ada di lingkup Ngestiharjo Selatan Bantul. Pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam yang diselenggarakan di tiga tempat, yang masing-masing dikelola oleh Takmir Masjid setempat, yaitu Masjid Labbaik Sonopakis Lor, Masjid Sela Universitas PGRI Yogyakarta, dan Masjid Nurul Huda Sonosewu Baru. Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul mengadakan pendidikan Islam bekerja sama dengan Takmir setempat dengan menggunakan konsep GJDJ. Pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul berdasarkan kepada Al-Qur‟an dan As-Sunnah, sehingga Persyarikatan atau organisasi kemasyarakatan ini bernafaskan Islam. Nafas tersebut terlihat pada gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, yang berupa seruan dan ajakan kepada masyarakat Ngestiharjo Selatan Bantul dan umat Islam pada umumnya untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam yang benar sesuai dengan Al-Qur‟an dan As-Sunnah serta bersih dari segala bentuk perbuatan syirik, bid’ah, dan khurafat. Hal itu dilakukan untuk terwujudnya masyarakat yang sebenarbenarnya serta diridhai oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Adapun pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.
Kegiatan Pendidikan Islam Formal Pelaksanaan
kegiatan
pendidikan
Islam
formal
di
Ranting
Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul dikembangkan melalui TK ABA (Taman Kanak-kanak „Aisyiyah Bustanul Athfal), dengan jumlah siswa-siswi yang berjumlah 60 anak, meliputi kelas A dengan jumlah siswa 29 anak putra/putri dan kelas B dengan jumlah siswa 31 anak putra/putri.
2.
Kegiatan Pendidikan Islam Nonformal Dalam kegiatan pendidikan Islam nonformal di Ngestiharjo Selatan Bantul, pimpinan Ranting Muhammadiyah
mengadakan pelaksanaan
pendidikan Islam yang diwujudkan dengan kajian Islam yang bekerja sama dengan Takmir Masjid setempat yang digunakan sebagai tempat kegiatan pendidikan Islam. 3.
Kegiatan Pendidikan Islam Informal Pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam informal yang dilakukan pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul yaitu dengan pembinaan secara langsung tidak terjadwal kepada pengurus „Aisyiyah melalui kegiatan-kegiatan yang memberikan kontribusi bagi pengurus „Aisyiyah dan warganya. Mengenai faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat pelaksanaan pendidikan Islam di Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul, bahwa faktor-faktor tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1.
Faktor Pendukung Dalam pelaksanaan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul
terdapat
beberapa
faktor
pendukung
bagi
pimpinan
Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul, di antaranya: a.
Faktor alam sekitar/lingkungan Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul, faktor lingkunganlah yang memberikan dukungan kepada
Persyarikatan
Muhammadiyah
dalam
menjalankan
tujuannya, yaitu para pendatang yang sesuai dengan aspirasi Muhammadiyah di Ranting Ngestiharjo Selatan Bantul, memberikan dukungan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dengan menyeru dan mengajak umat Islam dan warga masyarakat Ngestiharjo Selatan untuk memahami ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Qur‟an dan As-Sunnah. b.
Faktor alat-alat
Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan, alat-alat yang sangat mendukung berjalannya kegiatan pendidikan Islam adalah banyaknya masjid yang didirikan sehingga dapat digunakan sebagai alat dakwah guna mencapai tujuan pendidikan Islam. 2.
Faktor Penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam tidak semua berjalan seperti apa yang diharapkan. Begitu juga dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul. Adapun yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul, yaitu dari faktor pendidik. Pendidik dalam Muhammadiyah yang dimaksud di sini adalah pengurus Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul. Namun, di kalangan pengurus sendiri ada yang menunjukkan kurang semangat dalam menjalankan kegiatan yang diselenggarakan, yaitu belum semua pengurus mau mengikuti pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan, serta adanya beberapa pengurus yang belum mampu mengelola sebagian dari kegiatan keagamaan di masyarakat.
PENUTUP A. Kesimpulan Dari
rumusan
masalah
dan
uraian
tentang
peran
Ranting
Muhammadiyah dalam pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Muhammadiyah Ranting Ngestiharjo Selatan Bantul mempunyai peran sosial yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul, yaitu mengajak masyarakat Ngestiharjo Selatan Bantul untuk kembali kepada ajaran Islam yang sebenarbenarnya berdasarkan Al-Qur‟an dan As-Sunnah dengan jalan dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
2.
Pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di masyarakat Ngestiharjo Selatan Bantul dikoordinasi oleh Takmir Masjid masing-masing yang berada di bawah pengarahan dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul.
3.
Dalam melaksanakan pendidikan Islam, Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul mengembangkan pendidikan melalui tiga jalur, yaitu: pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidikan formal diselenggarakan melalui TK „ABA. Pendidikan nonformal berupa pengajian-pengajian yang diselenggarakan oleh pimpinan Ranting Muhammadiyah bekerja sama dengan Takmir Masjid setempat. Pendidikan
informal
diwujudkan
melalui
pembinaan
Ranting
Muhammadiyah kepada pimpinan Ranting „Aisyiyah, yang tentu memberikan kontribusi pada pengurus „Aisyiyah dan warganya. 4.
Faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan pendidikan Islam yang diselenggarakan oleh Ranting Muhammadiyah Ranting Ngestiharjo Selatan Bantul yaitu: a. Banyaknya masyarakat pendatang yang memiliki aspirasi sesuai dengan Muhammadiyah. b. Banyaknya masjid yang didirikan, sehingga bisa digunakan sebagai ajang GJDJ (Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah).
5.
Faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan Islam yang diselenggarakan oleh Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul yaitu: a. Pengurus kurang semangat dalam menjalankan kegiatan yang diselenggarakan, yaitu tidak semua pengurus ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan. b. Sosio-kultural masyarakat yang masih melakukan ajaran yang bukan dari Islam. c. Tidak semua kegiatan keagamaan dapat dikendalikan/dikelola oleh pengurus,
namun
justru
beberapa
dikelola
oleh
orang luar
Muhammadiyah. B. Saran Berkaitan dengan kesimpulan di atas, maka penulis menyampaikan beberapa saran yang ditujukan kepada pengurus Ranting Muhammadiyah serta warga Muhammadiyah dan umat Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul. 1.
Kepada pengurus Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul: a.
Seyogyanya lebih meningkatkan kualitas pribadi sebagai pengurus dengan segala konsekuensinya, yaitu antara lain ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.
b.
Seyogyanya lebih meningkatkan kegiatan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul agar warga Muhammadiyah dan umat Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul pada umumnya lebih memahami arti penting pendidikan Islam.
c.
Seyogyanya meningkatkan persyarikatan sebagai alat/media dakwah dengan memegang posisi dalam kegiatan keagamaan di masyarakat supaya kegiatan pendidikan Islam yang dilaksanakan sesuai dengan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, bukan dari ajaran agama selain Islam.
2.
Kepada warga Muhammadiyah dan umat Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul:
a.
Seyogyanya lebih memanfaatkan pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam yang dilaksanakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul yang bekerja sama dengan takmir masjid dan Ranting „Aisyiyah yang ada di lingkup Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul.
b.
Perlu upaya untuk menghilangkan sedikit demi sedikit tradisi ritualritual yang dianggap sebagai suatu ibadah, sementara tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.
DAFTAR PUSTAKA Abdulsyani. 2002. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara. Arifin. 2008. Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bakry, Sama‟un. 2005. Menggagas Ilmu Pendidikan Islam, Suatu Perspektif Pendidikan dalam Era Modernisasi. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Al-Hilali, Syaikh Salim Bin „Ied. 2006. Syarah Riyadhush Shalihin 1. Jakarta: Jakarta: Pustaka Imam As-Syafi‟i. Depag. 2007. Syamil Al-Qur’an. Bandung: Syamil. Djamas, Nurhayati. 2009. Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pasca Kemerdekaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Santoso, M. Abdul Fattah. 2011. Studi Islam 3. UMS: LPID. Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta. Hamdan. 2009. Paradigma Pendidikan Muhammadiyah. Yogyakarta: Ar-Ruz Media. Joesoef, Soelaiman. 2004. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Junaedi, Ene. 2007. Peranan Cabang Muhammadiyah terhadap Pendidikan Islam di Ketanggungan Brebes. UMS: Skripsi. Lestari, Sri Ikhtiari. 2004. Peranan Pondok Pesantren Nurul Hidayah dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Pangen Juru tengah Purworejo. UMS: Skripsi. Mahis, Ahmad Zakki. 2005. Pemikiran Pendidikan Kyai Haji Ahmad Dahlan dan Implementasinya dalam Pendidikan Muhammadiyah (Studi di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta). UII: Skripsi. Moleong, Lexy. J. 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhaimin. 2009. Rekonstruksi Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali Pers. ________. 2001. Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyana, Dedy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainya. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyati, Titik. 2005. Peranan Yayasan Solo Peduli Tentang Optimalisasi Dana Zakat Terhadap Pembinaan Pendidikan. UMS: Skripsi. Pasha, Musthafa Kamal, dan Darban, Ahmad Adaby. 2005. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam. Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri. Nata, Abuddin. 2009. Metodologi Studi Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Poerwadarminta, WJS. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Qomar, Mujamil. 2007. Manajemen Pendidikan Islam, Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: Penerbit Erlangga. Shobahiya, Mahasri. 2009. Studi Kemuhammaiyahan. Pengembangan Ilmu-ilmu Dasar.
UMS:
Lembaga
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sutama. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Kurnia Offset. Tafsir, Ahmad. 2010. Filsafat Pendidikan Islami. Bandung: Remaja Rosdakarya. ____________. 2008. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. Umar, Bukhari. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah. Uhbiyanti, Nur. 2005. Ilmu Pendidikan Islam (IPI) 1. Bandung: Pustaka Setia. Zubaedi. 2005. Pendidikan Berbasis Masyarakat. Jogja: Pustaka Pelajar.