Vol.2/No.1, Juni 2014, hlm. 27-36
27
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN BUDAYA GEMAR MEMBACA Gallint Rahadian1, Rohanda2, Rully Khairul Anwar3 1,2,3 Program Studi Ilmu Perpustakaan Fikom Unpad 1
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT - This script describes the results of the research entitled “the role of school libraries in attempt to increase the cultural habits of reading” Madrasah Aliyah grade students in Yapinda Nurul Huda)”, This script aims to determine the role of the library consists of four components, librarian, collection, management of the library, and the interior to increasing the reading habits students of Madrasah Aliyah in Yapinda Nurul Huda). This study used a descriptive method where the researcher distributed the questionnaires, interviews, observa- tion and study of literature. The results of the study can be said that the librarian in the library Yapinda Nurul Huda has a role in promoting a culture habits of reading students, the collection at the library Yapinda Nurul Huda has a role in promoting a culture fond of reading students, and library mana- gement in libraries Yapinda Nurul Huda has a role in promoting a culture fond of reading students, and libraries in the library layout Yapinda Nurul Huda have a role in improving students' reading culture likes.
Nurul Huda mempunyai peranan dalam meningkatkan budaya gemar membaca siswa, pengelolaan perpustakaan di perpustakaan Yapinda Nurul Huda mempunyai peranan dalam meningkatkan budaya gemar membaca siswa, dan tata ruang perpustakaan di perpustakaan Yapinda Nurul Huda mempunyai peranan dalam meningkatkan budaya gemar membaca siswa.
Keywords: Library, school library, culture, habit of reading.
dengan perencanaan yang terstruktur dengan
ABSTRAK - Penelitian ini berjudul “Peranan Perpustakaan Sekolah Dalam Meningkatkan Budaya Gemar Membaca” (Studi Deskriptif tentang Peranan Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Budaya Gemar Membaca Siswa Madrasah Aliyah di Yayasan Pendidikan Islam Nurul Huda)” ini bertujuan untuk mengetahui peran perpustakaan yang terdiri dari empat komponen, yaitu pustakawan, koleksi, manajemen pengelolaan dan tata ruang dalam meningkatkan budaya gemar membaca siswa Madrasah Aliyah di Yayasan Pendidikan Islam Nurul Huda). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara menyebar angket, wawancara, observasi dan studi literatur. Hasil penelitian dapat dikatakan bahwa pustakawan di perpustakaan Yapinda Nurul Huda mempunyai peran dalam meningkat- kan budaya gemar membaca siswa, koleksi di perpustakaan Yapinda
Dalam undang-undang Nomor 25 tahun 2000
Kata Kunci: Perpustakaan, Perpustakaan Sekolah, Budaya, Gemar Membaca
PENDAHULUAN Strategi promosi merupakan awal dalam rangka mengenalkan produk kepada konsumen dan ini menjadi sangat penting karena berhubungan dengan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Strategi promosi akan bisa berguna dengan optimal bila didukung baik. tentang
Program
Pembangunan
Nasional
(PROPENAS) dijelaskan bahwa: “Perpustakaan merupakan
sumber
daya
pendidikan yang
penting dalam upaya meningkatkan kualitas Pendidikan Prasekolah, Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam upaya Renstra Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Departemen Pendidikan Prasekolah, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah di antaranya
adalah
peningkatan
penyediaan penggunaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk buku dan alat
ISSN: 2303-2677 / © 2014 JKIP
28
Gallint, dkk.
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
peraga pendidikan, perpustakaan dan labora-
standar sarana prasarana pendidikan mencakup
torium bagi sekolah negeri dan swasta secara
ruang belajar, tempat olah raga, tempat beribadah,
bertahap”
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat
(Wahyudiati,
diakses
tanggal,
3
Desember 2013).
bermain, tempat berkreasi dan sumber belajar lain
Dengan adanya undang-undang tersebut
yang
diperlukan
untuk
menunjang
proses
diharapkan ada peningkatan kualitas dalam dunia
pernbelajaran termasuk penggunaan teknologi
perpustakaan untuk semakin maju dan ber-
infonnasi dan informasi. Jadi perpustakaan
kembang sehingga perpustakaan yang mampu
merupakan salah satu sumber belajar
melayani segala bentuk kebutuhan informasi yang
sangat penting untuk menunjang proses belajar
dibutuhkan
mengajar.
pengguna,
terutama
keberadaan
perpustakaan yang ada di setiap lembaga pen-
Jika
dikaitkan
dengan
proses
yang
belajar
didikan pun seyogyanya menjadi bagian yang
mengajar di Yayasan Pendidikan Islam (Yapinda)
tidak terpisahkan dengan dunia pendidikan.
Nurul Huda, perpustakaan di sana memberikan
Perpustakaan
sebagai
pusat
sumbangan yang sangat berharga dalam upayanya
informasi, dalam kacamata pendidikan peranan-
meningkatkan minat baca siswa serta mening-
nya cukup penting. Karena proses belajar
katkan kualitas pendidikan dan pengajaran.
mengajar dapat berjalan dengan efektif jika
Perpustakaan dapat memainkan peran, khususnya
rujukannya
perpustakaan
dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan
dengan sumber-sumber informasi yang ada
pendidikan. Dengan memanfaatan perpustakaan
didalamnya sedianya dapat membantu untuk
secara maksimal, siswa diharapkan terbiasa
meningkatkan mutu kualitas pendidikan dan
dengan aktifitas membaca, memahami pelajaran,
output-nya kelak.
mengerti maksud dari sebuah informasi dan ilmu
tersedia.
salah
Melalui
satu
Dalam kehidupan yang serba modern dan
pengetahuan, serta menghasilkan karya bermutu.
cepat seperti saat ini semua orang membutuhkan
Kebiasaan membaca buku yang dilakukan oleh
informasi sebagai suatu hal yang hakiki. Tanpa
siswa, akan meningkatkan pola pikirnya sehingga
informasi
perlu dijadikan aktivitas kegiatan sehari-hari.
atau
ketinggalan
informasi
akan
membuat seseorang tersisih dan terbelakang.
Perpustakaan sekolah dapat dijadikan sumber
Peran perpustakaan menjadi nyata. Perpustakaan
belajar siswa baik dalam proses kegiatan belajar
menjadi pusat informasi yang tidak pernah
mengajar secara formal maupun non formal untuk
habisnya
membantu sekolah dalam upaya mencapai tujuan
untuk
digali,
ditimba
dan
dikembangkan. Melalui perpustakaan seseorang
pendidikan
dapat bertukar inforrnasi dan saling memperoleh
kenyataannya, perpustakaan kurang mendapat
nilai tambah untuk perkembangan zaman.
tempat di lingkungan sendiri.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa
di
sekolah
tersebut.
Pada
Tidak banyak
siswa yang memanfaatkan waktu luang atau jamjam
kosong
pelajaran
untuk
membaca
di
Vol.2/No.1, Juni 2014, hlm. 27-36
29
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
perpustakaan. Perpustakaan hanya dikunjungi
oleh siswa yang memerlukan informasi saja, se-
dang selebihnya memilih memanfaatkan sarana
menyimpan koleksi bahan pustaka penunjang
lain
proses pendidikan yang diatur secara sistematis.
untuk
belajar.
Hal
ini
menunjukkan
kurangnya minat siswa dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan sebagai sarana belajar.
Pada dasarnya, pihak sekolah beranggung jawab ikut menumbuhkan minat
baca bagi
Minat baca menurut Kamus Besar Bahasa
siswa, karena dari sanalah sumber kreatifitas
Indonesia (2003: 583) memuat pengertian minat
siswa akan muncul. Sekolah harus mengajar
sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap
anak-anak berpikir melalui budaya belajar yang
sesuatu,
menekankan pada memahami materi. Sedangkan
gairah
atau
keinginan.
Sedangkan
menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu
perpustakaan menjadi
fasilitas
yang sangat
rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu
penting perannya dalam menunjang proses
hal atau aktifltas, tanpa ada yang menyuruh.
pembelajaran tersebut.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
Hal ini terjadi pada perpustakaan di Yayasan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu
Pendidikan Islam Nurul Huda yang berlokasi di
diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
Jalan KH. Wahid Hasyim (Kopo) Gg. Parasdi I
tersebut, semakin besar minat.
No. 7 Bandung, Jawa Barat. Sebuah sekolah
Berdasarkan
pengertian
diatas
dapat
swasta yang, yang keberadaannya menjorok
dikatakan bahwa minat bukanlah tingkah laku,
masuk gang, dan memiliki perpustakaan yang
tetapi sesuatu yang mendorong timbulnya tingkah
koleksinya seadanya,
fasilitas
yang kurang
laku. Minat adalah karakteristik yang dipelajari,
walaupun
dengan
cukup
bukan diturunkan atau bawaan, namun diperoleh
Perpustakaan sekolah tersebut berusaha untuk
lewat interaksi dengan objek-obiek, orang atau
memberikan
sekelompok orang dalam situasi dan kejadian-
siswanya, agar mereka merasa nyaman untuk
kejadian tertentu. Oleh karena dipelajari maka
membaca koleksi yang tersedia di perpustakaan
minat dapat diubah dan sangat mungkin berubah
sekolah tersebut. Dengan harapan, walaupun
atau bahkan menghilang.
keadaan
dikelola
kenyamanan
perpustakaan
kepada
minimalis,
baik.
siswa-
dapat
Minat baca juga demikian, sesuatu yang
menghasilkan siswa yang berprestasi maksimalis
mampu mendorong timbulnya tingkah laku
(Wawancara dengan Iip Saprudin, tanggal 4
membaca pada seseorang. Dapat dibentuk, dapat
Desember 2013).
berubah menguat, melemah atau batrkan hilang
Sebuah perpustakaan yang menarik bagi
sama sekali. Di sinilah perpustakaan sekolah
pengguna, secara tidak langsung itu dapat
memiliki
memacu
merangsang mereka untuk berkunjung kembali ke
tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Dengan
perpustakaan tersebut, sehingga dapat berdampak
demikian perpustakaan merupakan suatu unit
dapat menghasilkan dan meningkatkan minat
kerja dari sebuah lembaga yang berupa tempat
baca siswa. Dalam menumbuhkan minat baca dan
peran
penting
dalam
ISSN: 2303-2677 / © 2014 JKIP
30
Gallint, dkk.
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
membuktikan bahwa suatu perpustakaan tidak
perpustakaan adalah untuk menunjang sarana
hanya sekedar tempat membaca tetapi sudah
belajar mengajar.
berkembang sebagai tempat siswa mengembang-
Menurut
Darmono
(2011:1-2),
hakikat
kan kemampuan dan bakatnya, serta adanya
perpustakaan sekolah adalah pusat atau sumber
kebutuhan
yang
belajar dan sumber informasi bagi pemakainya
mengakomodasi keinginan siswa untuk menun-
(anak didik). Perpustakaan juga berfungsi sebagai
jukkan kemampuan yang telah dilatih dan
rekreasi untuk menunjang hobi dan imajinasi
dikembangkan melalui perpustakaan.
pengunjung.
akan
suatu
kesempatan
Dalam konteks itulah diyakini bahwa minat
sebagai
Perpustakaan
pusat
juga
penelitian
yang
perpustakaan
siswa. Tidak banyak yang dapat berharap untuk
menunjang kegiatan riset yang terkait dan
menghasilkan prestasi belajar yang baik dari
tersedia di perpustakaan, dan terakhir adalah
seorang siswa
untuk
fungsi deposit yang berarti fungsi menyimpan
mempelajari sesuatu. Untuk memenuhi kebutuhan
dan melestarikan semua karya cetak dan karya
para siswanya dalam pencarian informasi, pihak
rekam.
sekolah berusaha untuk membuat perpustakaan
memiliki
yang ideal dengan tujuan untuk meningkatkan
membaca, hal ini disebabkan karena beberapa
minat baca santrinya.
kendala yaitu kurangnya sarana perpustakaan
Dari uraian di atas, maka penulis tertarik
sekolah
Namun
masih
kesadaran
yang
lembaga
berarti
baca mempengaruhi proses dan hasil belajar
yang tidak berminat
sebagai
bermanfaat
sedikit
akan
berakibat
arti
pada
yang
sekali
turut
yang
pentingnya
rendahnya
untuk mengadakan penelitian dengan judul:
pertumbuhan minat baca siswa dan guru yang
“Peran
Meningkatkan
akhirnya menghambat tumbuh kem- bangnya
Budaya Gemar Membaca Siswa di Yayasan
pola pikir kritis siswa sebagai model bagi
Pendidikan Islam Nurul Huda Bandung”.
terciptanya kondisi berfikir ilmiah di lingkungan
Perpustakaan
dalam
sekolah (Hermawan, 2003:3). Perpustakaan memiliki peranan yang sangat
TINJAUAN PUSTAKA Perpustakaan adalah sebuah ruangan atau
penting untuk meningkatkan minat baca anak
gedung yang digunakan untuk menyimpan buku
didiknya. Ada beberapa hal tentang perpustakaan
dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan
yang dapat mempengaruhi minat baca siswa,
menurut tata susunan tertentu yang digunakan
pertama, ketika sebuah perpustakaan memiliki
pembaca bukan untuk dijual (Sulistyo-Basuki,
koleksi yang lengkap, para pengguna informasi
1991:3).
akan merasa puas karena informasi yang mereka
Kehadiran perpustakaan bukanlah hal yang
cari bisa mereka temukan di perpustakaan
baru di kalangan masyarakat. Dimana-mana telah
tersebut. Ketika mereka merasa puas, tidak
diselenggarakan perpustakaan seperti sekolah
menutup kemungkinan para pengguna informasi
baik
akan datang lagi dan mencari informasi yang
umum
maupun
kejuruan.
Keberadaan
Vol.2/No.1, Juni 2014, hlm. 27-36
lainnya. Kedua,
31
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
manusia yang
Lilawati (dalam Sandjaja, 2005) mengartikan
mengelola perpustakaan juga memiliki peran
minat baca adalah suatu perhatian yang kuat dan
besar dalam pengaruh minat baca terhadap para
mendalam disertai dengan perasaan senang
pengguna informasi,
terhadap kegiatan membaca sehingga dapat
Ketiga,
sumber
adalah
daya
manajemen
pengelolaan
mengarahkan seseorang untuk membaca dengan
perpustakaan, namun manajemen ini tergantung
kemauannya sendiri. Minat membaca adalah
bagaimana
yang
sumber motivasi kuat bagi seseorang untuk
mengelolanya. Bagaimana sumber daya manusia
menganalisa dan mengingat serta mengevaluasi
memajukan sebuah perpustakaan, bagaimana para
bacaan yang telah dibacanya, yang merupakan
pengguna mudah untuk menemukan informasi
pengalaman belajar menggembirakan dan akan
atau koleksi yang mereka butuhkan itu menjadi
mempangaruhi bentuk serta intensitas seseorang
manajemen
dalam mencapai cita-citanya kelak di masa yang
sumber
daya
perpustakaan
manusia
yang
berdampak
kepada kepuasan para pengguna informasi.
akan datang, hal tersebut juga adalah bagian dari
Keempat, adalah tata ruang, dalam hal ini bagaimana perpustakaan memberikan kenyama-
pengembangan diri yang harus senantiasa diasah sebab minat baca tidak diperoleh dari lahir.
nan kepada para pengguna informasi untuk
Fungsi utama perpustakaan adalah untuk
membaca dan betah untuk berlama-lama di
membangkitkan dan meningkatkan minat baca
perpustakaan tersebut.
siswa yang dilayaninya (pemustaka). Dengan
Semua kondisi di atas, tentunya akan
program-program yang dibuatnya, perpustakaan
menimbulkan minat baca pada siswa, pada
menjadi pelopor dalam menarik minat siswa
dasarnya
minat
dan
kebiasaan
membaca
merupakan keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan dan bukan merupakan keterampilan bawaan, melainkan perlu dipupuk, dibina, dan dikembangkan. Minat dan kegemaran membaca seseorang, sekolah.
tidak
dengan
termasuk Minat
sendirinya
anak-anak
baca
dapat
dimiliki
supaya dekat dengan sumber informasi. Dan pustakawan berperan sebagai agen perubahan untuk menciptakan siswa membaca (reading society) sebagai salah satu pilar utama menuju siswa belajar (learning society). Walaupun kesan yang ada sekarang ini adalah perpustakan dan pustakawan hanya berperan sebagai pelayan saja
dalam
usia
bagi kebutuhan informasi siswa, sejatinya para
tumbuh
dan
pustakawanlah
berkembang dengan cara berbentuk.
yang
mengadakan
pelatihan-
Dengan
pelatihan atau berbagai macam program dan juga
demikian diharapkan dari gemar membaca akan
berinisiatif untuk menulis literatur yang dapat
meningkat menjadi memiliki jiwa baca, lalu
membangkitkan
muncul
karena ia setiap hari bergulat dengan sumber
kebiasaan
membaca.
Selain
itu
samping
membaca itu
juga
siswa,
peningkatan gemar membaca harus didukung
informasi,
oleh jumlah dan mutu kinerja perpustakaan yang
pustakawanlah yang paling dekat dengan para
harus ditingkatkan (Media Pustakawan, 1996:4).
di
semangat
karena
pemustaka. Penjelasan di atas menerangkan bahwa
ISSN: 2303-2677 / © 2014 JKIP
32
Gallint, dkk.
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
timbulnya selera membaca disebabkan oleh adanya koleksi yang beragam dan variatif.
Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Selanjutnya selera membaca ini akan menim-
1. Angket. Digunakan untuk memperoleh data
bulkan minat baca, yang kalau diulang terus-
primer, yaitu dengan cara mengumpulkan
menerus dan menghasilkan kebiasaan membaca.
data
Dan kebiasaan membaca ini akan menjadi landasan dari pengembangan koleksi. Dari pola seperti di atas dapat terlihat bahwa ada korelasi yang sangat kuat antara koleksi dengan kebiasaan membaca. Faktor utama untuk menum- buhkan
yang diperoleh
dari
responden
dengan menggunakan daftar pertanyaan. 2. Observasi. langsung
Melakukan kepada
pengamatan
objek
penelitian
langsung untuk memperoleh data yang dibutuhkan langsung.
minat baca adalah koleksi. akan
3. Wawancara. Pengumpulan data melalui
memutuskan apakah mereka akan membaca atau
komunikasi dan tatap muka langsung
tidak setelah mereka merasa nyaman dan puas
dengan responden.
Dengan
kata
lain
para
siswa
dengan apa yang ditawarkan oleh perpustakaan yang berakibat timbulnya minat baca pada siswa.
4. Studi
Pustaka.
Pencarian
data-data
penunjang untuk memperoleh rujukan teoritis yang berkaitan dengan masalah
METODE PENELITIAN
yang diteliti melalui bahan pustaka.
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang
Untuk
menentukan
responden
sebagai
digunakan adalah deskriptif. Metode deskriptif
sumber utama data primer, maka populasi dalam
adalah metode penelitian yang bertujuan untuk
penelitian ini adalah siswa Madrasah Aliyah yang
menggambarkan suatu keadaan yang sementara
bersekolah di Yayasan Pendidikan Islam Nurul
berjalan pada saat penelitian dilakukan dengan
Huda yang berjumlah 170 orang. Populasi adalah
mengambil sampel dari suatu populasi dan
jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-
menggunakan
cirinya akan diduga (Singarimbun: 1989).
pengumpulan
kuisioner data
Sampel adalah bagian dari populasi yang
deskriptif ini, diharapkan akan mendapatkan
akan dipelajari dan diamati untuk diteliti dan
gambaran yang tepat mengenai peran perpus-
dianggap dapat menggambarkan populasinya
takaan dalam meningkatkan budaya
gemar
(Rakhmat, 2001: 78). Sampel dimaksudkan untuk
membaca
meng-
menggambarkan suatu populasi.
Sedangkan
Dengan
alat metode
siswa.
pokok.
sebagai
untuk
gambarkan yang diteliti, digunakan dua jenis data
Untuk menentukan jumlah sampel dalam
yakni data primer dan data sekunder. Data primer
penelitian ini digunakan rumus Slovin dengan
bersurnber langsung dari responden penelitian
tingkat presisi + 8% dan tingkat kepercayaan +
dari pihak-pihak yang relevan, sedangkan data
92%. Pada penelitian ini penulis menggunakan
sekunder bersumber pada dokumentasi serta referensi-referensi yarg relevan.
33
Vol.4/No.2, Desember 2016, hlm 179-190 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
stratified random sampling untuk mengambil
bernampilan
sampel awal dari populasi yang ada.
membantu
Teknik analisis data penelitian yang digunakan
menarik pengguna
kesulitan
dan jika
saat
rapih,
mengalami
mencari
buku,
dalam penelitian ini adalah satistik deskriptif.
memberikan informasi dengan akurat,
Analisis ini digunkan untuk mendeskripsikan dan
menguasai pengetahuan yang luas yang
menggambarkan data yang terkumpul untuk
menunjang dalam memberikan pelayanan
umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012:172).
kepada pengguna, Selain itu, pengelola
Teknik ini memaparkan jawaban responden
perpustakaan Yapinda Nurul Huda juga
dalam bentuk tabel frekuensi den presentase.
selalu
Tabel-tabel
pengguna informasi.
tersebut
selanjutnya
disertai
interpretasi penulis untuk mengetahui makna dari data-data penelitian tersebut.
berinisiatif
2) Berdasarkan
membantu
hasil
para
penelitian,
dapat
diketahui bahwa koleksi di perpustakaan
Perhitungan presentase dalam tabel frekuensi
Yapinda Nurul Huda mempunyai peranan
dihitung berdasarkan rumus: P = f/n x l00 %, di
dalam
meningkatkan
mana P = Presentase frekuensi, f = Frekuensi
membaca siswa. Hal ini terlihat dari
kelas dan n = Ukuran sampel. Lokasi penelitian
koleksi
ini dilakukan di perpustakaan sekolah milik
perpustakaan Yapinda Nurul Huda sesuai
Yayasan Pendidikan Islam Nurul Huda Bandung.
dengan kebutuhan siswa; perpustakaan
buku
budaya
yang
gemar
terdapat
di
Yapinda menyediakan buku atau koleksi terbatas, Perpustakaan Yapinda Nurul
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, mengenai
Peran
Perpustakaan
dalam
Huda menyediakan buku-buku terbaru (up to date),
para responden mendapatkan
Meningkatkan Budaya Gemar Membaca Siswa di
pengetahuan yang baru, Perpustakaan
Yayasan Pendidikan Islam Nurul Huda Bandung,
Yayasan Pendidikan Islam Nurul Huda
dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
tidak menyediakan
koleksi
yang
berbentuk
(seperti:
audio,
1) Berdasarkan
hasil
penelitian,
dapat
elektronik
diketahui bahwa Pustakawan mempunyai
visual, dan audio visual) namun mereka
peran di perpustakaan Yapinda Nurul
menyediakna komputer sebagai sarana
Huda dalam meningkatkan budaya gemar
penggantinya. Selain buku, perpustakaan
membaca siswa. Hal ini terlihat dari
Yapinda
jawaban responden
koleksi berbentuk cetak lainnya (seperti
setuju
bahkan
yang menyatakan
sangat
setuju
bahwa
pengelola perpustakaan Yapinda Nurul
Nurul
Huda
menyediakan
majalah, novel, koran). 3) Berdasarkan
hasil
dapat
Huda selalu memberikan senyum dalam
diketahui
melayani
penggunanya,
itu
perpustakaan di perpustakaan Yapinda
pengelola
perpustakaan
selalu
Nurul Huda mempunyai peranan dalam
selain juga
ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP
bahwa
penelitian,
pengelolaan
34
Gallint, dkk.
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
meningkatkan budaya gemar membaca
yang aktual), sehingga koleksi yang
siswa.
bahwa,
dimiliki perpustakaan Yapinda Nurul
Huda
Huda selain beragam, juga sesuai/relevan
Hal
ini
perpustakaan
berdasarkan
Yapinda
Nurul
mengadakan kegiatan yang menarik tiap tahunnya
dan
Yapinda
2. Perpustakaan menambah koleksi buku
Nurul Huda konsisten menyelenggarakan
terutama buku-buku umum jenis karya
kegiatan setiap tahunnya.
fiksi dan juga menyediakan
4) Berdasarkan
perpustakaan
dengan kebutuhan informasi siswa;
hasil
penelitian,
dapat
diketahui bahwa tata ruang perpustakaan
koleksi
audio visual dengan terbaru; 3. Perpustakaan
Yapinda
Nurul
Huda
di perpustakaan Yapinda Nurul Huda
sebaiknya lebih meningkatkan
mempunyai peranan dalam meningkatkan
sarana dan prasarana berbasis teknologi
budaya gemar membaca siswa. Hal ini
yang lebih lengkap dan mutakhir, yaitu
dapat dilihat dari ruang perpustakaan
menambah kecepatan akses internet dan
Yayasan Pendidikan Islam
pengalihan proses penelusuran bahan
berada
pada
posisi
Nurul Huda
yang
strategis,
pustaka
manual
ke bentuk digital
mempunyai ventilasi udara yang baik,
(komputerisasi),
pengguna mendapatkan kenyamanan saat
siswa mengakses informasi;
berada
di
ruang
agar
mempermudah
pengguna
4. Siswa menilai staf perpustakaan memiliki
mendapatkan kenyamanan saat berada di
pengetahuan dan wawasan yang cukup
ruang sirkulasi, pengguna mendapatkan
luas, tetapi siswa merasa belum mengenal
kenyamanan
betul
saat
baca,
kualitas
berada
di
ruang
staf
perpustakaan.
Untuk
itu
komputer, perpustakaan Yapinda Nurul
sebaiknya staf lebih banyak berinteraksi
Huda mempunyai penerangan (lampu)
dengan siswa melalui komunikasi secara
yang baik, dan walaupun perpustakaan
aktif untuk membantu siswa memperoleh
Yayasan Pendidikan Islam Nurul Huda
informasi yang dibutuhkan.
tidak
dapat
menampung
banyak
pengunjung.
DAFTAR PUSTAKA Darmono, (2011). Manajemen dan Tata Kerja
SIMPULAN Berdasarkan
pembahasan
yang
telah
Perpustakaan
Sekolah.
PT.
Grasindo, Jakarta.
dipaparkan di atas, dapat disimpulkan sebagai
Departemen Pendidikan Nasional, Pusat
berikut:
Bahasa.
1. Perpustakaan
Yapinda
Nurul
Huda
(2003).
Kamus
Bahasa
Indonesia. Jakarta.
menyediakan koleksi buku yang lebih up
Departemen Pendidikan Nasional RI.
to date (cetakan terbaru dan tahun terbit
(2005).
Pedoman
Perpustakaan
Vol.4/No.2, Desember 2016, hlm 179-190 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
Perguruan Tinggi, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
RI
Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi. Hermawan,
Iwan.
(2003).
"Potret
Perpustakaan Dewasa Ini", Berita Pikiran Rakyat On-Line, 11 Juni (2003), h.3. Media Pustakawan, 1996. Qalyuby,
Shihabuddin
Dasar-dasar
Ilmu
(ed.),
(2003).
Perpustakaan
dan
Informasi. Yogyakarta Jur. IPII, Fak. Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Rakhmat, Jalaluddin. (2001). Psikologi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Singarimbun,
Masri.
(1989).
Metode
Penelitian Survai. Jakarta: LPS3ES Sandjaja,
B.,
dan
Heriyanto.
(2006). Panduan
A.,
Penelitian,
Prestasi Pustaka. Jakarta Slameto. (1995). Belajar dan faktorfaktor Yang
Mempengaruhinya,
PT.
Rineka Cipta. Jakarta. Sugiyono,
(2012), Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung Sulistyo-Basuki, (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Undang-undang No. 20 tahun (2003), tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional
(http://pcucamel.petra.ac.id/downloadf ile.php?id=89,
diakses
tanggal, 25
Januari 2014) Wahyudiati. “Optimalisasi Perpustakaan Sekolah Untuk Menumbuhkan Minat Baca”. Artikel ini diakses
ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP
tanggal 28 November 2013 melalui situs
35
36
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
Gallint, dkk.