PERANAN INTERNAL AUDIT TERHAPAP PENGENDALIAN INTERN YANG MEMADAI ATAS TABUNGAN (Studi pada PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya)
Ilham Maulana (113403066) Email :
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : bagaimana peranan internal audit pada PD. BPR Artha Galunggung dan mengetahui bagaimana pengendalian intern yang memadai atas tabungan di PD. BPR Artha Galunggung. Hasil penelitian menunjukan bahwa internal audit sangat berperan terhadap pengendalian intern yang memadai atas tabungan, hal ini dapat dilihat dari kedudukan internal audit yang independen dan terpisah dari struktur organisasi PD. BPR Artha Galunggung. Selain itu keandalan pelaporan keuangan dan aktivitas tabungan sudah aman dari kecurangan dan kesalahan. Kemudian pemeriksaan pencocokan saldo sudah berjalan dengan baik hal ini dapat dilihat dengan adanya kesamaan antara saldo tabungan dengan data yang ada, selain itu perkembangan jumlah tabungan dan nasabah tiap tahunnya semakin meningkat. Pengujian hipotesis menggunakan persentase menurut Dean J. Champion dan kuesioner. Dari hasil kuesioner yang diajukan maka dihasilkan angka persentase yang membuktikan bahwa internal audit pada PD. BPR Artha Galunggung sangat berperan terhadap pengendalian intern yang memadai atas tabungan. Kata Kunci : Internal Audit, Pengendalian Intern
Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |1
ABSTRACK
The purpose of this research is to known : how the internal audit take a role in PD. BPR Artha Galunggung and find out how adequate internal control over savings in PD. BPR Artha Galunggung. The results showed that internal audit greatly contributes to an adequate internal control over savings, this can be seen from the position of internal audit that separates and independent from the PD. BPR Artha Galunggung organizational structure. Furthermore, the reliability of financial reporting and savings activity is safe from fraud and error. Later on the check of the matching balance has been running well this can be seen by the similarity between the balance of savings with existing data, rather than that the development of the amount of savings and costumer increased each years. Hypothesis testing using percentages by Dean J. Champion and questionnaires. From the results of the questionnaires, the resulting percentage figures prove that the internal audit on PD. BPR Artha Galunggung greatly contribute to an adequate internal control over savings.
Keywords: Internal Audit, Internal Control
PENDAHULUAN Dalam era pembangunan ekonomi nasional negara kita, dunia perbankan memegang peranan yang sangat penting, karena Bank merupakan inti dari sistem keuangan suatu negara. Bank sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang semakin dituntut untuk berkembang sesuai kebutuhan pasar yang semakin meningkat dan persaingan yang semakin tajam. Karena peranan bank dalam kehidupan perekonomian saat ini semakin penting maka jasa-jasa Bank tersebut merupakan salah satu faktor utama sebagai pendukung dalam perekonomian. Bank pun dapat membantu pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan moneter yang diharapkan mampu menghimpun dana untuk keperluan sektor-sektor produktif. Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |2
Sehubungan dengan hal ini maka Bank bertugas pokok untuk mengerahkan kelebihan dana atau mengumpulkan dana yang ada di masyarakat dalam bentuk tabungan, giro dan deposito. Seperti diketahui dana merupakan salah satu bagian yang cukup vital bagi suatu usaha perbankan, karena dana merupakan modal yang sangat menunjang bagi berdirinya suatu perusahaan. Salah satu aktivitas perbankan dalam usahanya mengumpulkan dana adalah menggerakan aktivitas tabungan. Tabungan selain menguntungkan bagi pihak Bank, juga memberikan keuntungan pada pemerintah. Dengan semakin banyaknya masyarakat melakukan tabungan, maka akan semakin besar keuntungan yang diperoleh pemerintah, karena tabungan dapat menambah kas negara. Dengan meningkatnya jumlah tabungan, akan dapat meningkatkan likuiditas bank itu sendiri, sehingga bank sebagai agen pembangunan akan mampu pula memberikan kredit kepada para pengusaha terutama usaha kecil dan menengah. Pihak manajemen Bank harus membuat aturan yang jelas mengenai tabungan yang dituangkan dalam surat edaran untuk dilaksanakan oleh para pelaksanan yang kemudian diawasi secara seksama. Dengan begitu para pelaksana yakin bahwa operasi yang dilakukan memang dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pihak manajemen bank membutuhkan pengendalian intern yang memadai. Pengendalian intern berusaha menjamin kebenaran dan melindungi data-data yang dihasilkan dari transaksi tabungan. Adanya pengendalian intern yang mengatur prosedur pengelolaan tabungan maka operasional pengelolaan tabungan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh manajemen. Untuk mencapai pengendalian intern yang memadai maka diperlukan suatu fungsi yang terus mengawasi, mengkoreksi, mempertahankan dan mempertinggi pengendalian intern yang ada. Fungsi ini disebut internal audit. Internal audit ini dilakukan secara independen terhadap seluruh aktivitas organisasi. Internal audit melakukan analisis penilaian, rekomendasi, nasihat, dan informasi mengenai kegiatan objek yang diperiksanya dan bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan. Ruang lingkup pekerjaan internal audit harus mencakup pemeriksaan dan evaluasi terhadap kelengkapan pengendalian intern perusahaan dan kualitas manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya, sehingga diharapkan adanya internal audit dapat mendukung pengendalian intern yang memadai atas tabungan.
Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |3
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah metode studi kasus, dimana data yang diperoleh selama penelitian ini akan diolah, dianalisa dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori yang telah dipelajari. Untuk pengujian lebih lanjut, diperlukan serangkaian langkah-langkah yang akan dimulai dari teknik pengumpulan data, penentuan responden, operasionalisasi variabel, variabel dan skala pengukuran, dan teknik analisis data dan pengujian hipotesis.
Operasionalisasi Variabel Berdasarkan judul penelitian, yaitu “Peranan Internal Audit Terhadap Pengendalian Intern Yang Memadai Atas Tabungan”, maka dalam hal ini terdapat dua variable, yaitu: 1. Variabel Independen (X) Variabel ini adalah suatu variabel bebas dimana keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel lain bahkan variabel ini merupakan faktor penyebab yang akan mempengaruhi variabel lainnya. Peranan Internal Audit diidentifikasikan sebagai variabel independen. Variabel ini akan diukur melalui observasi langsung dengan menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan terstruktur yang disebarkan kepada masing-masing bagian yang terkait dengan penelitian yang peneliti lakukan. 2. Variabel Dependen (Y) Variabel dependen adalah variabel tidak bebas yang artinya variabel tersebut merupakan sesuatu yang dipengaruhi atau yang dihasilkan oleh variabel inedependen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Pengendalian Intern Yang Memadai Atas Tabungan. Pengumpulan data variabel ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan terstruktur yang disebarkan kepada masing-masing bagian yang terkait dengan penelitian yang penulis lakukan. Di dalam pembuatan kuesioner ini telah dikembangkan dari indikator-indikator yang ada pada variabel tersebut.
Variabel dan Skala Pengukuran Skala pegukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal, yang memungkinkan penulis untuk mengurutkan responden ke dalam urutan rangking atas dasar
Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |4
sikapnya terhadap masalah tertentu, dalam hal ini yaitu “Peranan Internal Audit Terhadap Pengendalian Intern Yang Memadai Atas Tabungan”. Untuk dapat menyusun daftar pertanyaan, terlebih dahulu ditetapkan variabel yang akan diukur beserta indikator-indikatornya. Variabel dan indikator-indikator tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Definisi Variabel
Aspek Yang Diteliti
Variabel
Internal Audit adalah
1. Independensi audit internal
Independen (X)
pemeriksaan yang dilakukan
2. Kompetensi audit internal
Peranan Internal
oleh bagian internal audit
3. Program audit
Audit
perusahaan/bank terhadap
4. Pelaksanaan audit internal
laporan keuangan, catatan
5. Laporan hasil audit internal
akuntansi, dan ketaatan
6. Tindak lanjut audit internal
terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan. (Sukrisno Agoes, 2004; 221) Variabel
Pengendalian Intern adalah
Unsur-unsur Pengendalian
Dependen (Y)
suatu proses yang dilakukan
Intern tabungan
Pengendalian Intern
dalam internal audit yang
1. Lingkungan pengendalian
Yang Memadai
diharapkan dapat
2. Penilaian resiko
Atas Tabungan
memberikan jaminan secara
3. Aktivitas pengendalian
wajar kepada manajemen dan
4. Informasi dan komunikasi
dewan komisaris kearah
5. Pemantauan manajemen
pencapaian tujuan, yaitu : 1. Keandalan laporan keuangan 2. Efesiensi dan efektivitas
dalam menetapkan, menindak lanjuti, dan melaporkan dalam pengendalian intern.
dari kegiatan operasi 3. Kepatuhan kepada hukum dan peraturan (Statement on Auditing Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |5
Standards no,78, 2007; 3)
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati. (Kasmir,SE.,MM. 2002; 84)
Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah deskriptif analisis yaitu suatu teknik yang berguna untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan keadaaan yang sebenarnya, menyajikan dan menganalisisnya sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap objek yang diteliti dan kemudian dapat diambil suatu kesimpulan. Salah satu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan menggunakan kuesioner. Adapun bentuk kuesioner yang digunakan adalah Close Ended Quesioner, yaitu metode pertanyaan dimana kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan untuk memberikan jawaban lain. Pertanyaan yang diajukan berkisar mengenai pendapat mereka tentang Peranan Internal Audit Terhadap Pengendalian Intern Yang Memadai Atas Tabungan. Dalam melakukan pengolahan data hasil kuesioner digunakan skala Guffman, yaitu jawaban dari setiap pertanyaan disediakan terlebih dahulu yaitu “Ya”,dan “Tidak”. Pengujian hipotesis dilakukan dengan persentase yang menunjukan bagaimana Peranan Internal Terhadap Pengendalian Intern Yang Memadai Atas Tabungan. Untuk menghitung persentase digunakan perhitungan sebagai berikut : Jumlah jawaban “ya” Persentase =
X
100%
Jumlah seluruh jawaban
Penilaian hasil persentase diklasifikasikan menurut ketentuan yang dikemukakan oleh Champion (2012; 302) dalam bukunya Basic Statistic For Social Reseach, yaitu : 1. 0,00 - ,25
No association or low association (weak association). Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |6
2. ,26 - ,50
Moderately low association (moderately weak association).
3. ,51 - ,75
Moderately high association (moderately strong association).
4. ,76 - ,1,00
High association (strong association up to perpect association).
Dimodifikasi menjadi : 1. 0% - 25%
berarti pelaksanaan Internal Audit PD. BPR Artha Galunggung
tidak
berperan terhadap Pengendalian Intern Yang Memadai Atas Tabungan. 2. 26%-50%
berarti pelaksanaan Internal Audit PD. BPR Artha Galunggung sedikit berperan terhadap Pengendalian Intern Yang Memadai Atas Tabungan.
3. 51%-75%
berarti pelaksanaan Internal Audit PD. BPR Artha Galunggung cukup berperan terhadap Pengendalian Intern Yang Memadai Atas Tabungan.
4. 76%-100%
berarti pelaksanaan Internal Audit PD. BPR Artha Galunggung sangat berperan terhadap Pengendalian Intern Yang Memadai Atas Tabungan.
Pembahasan Pelaksanaan Internal Audit Tabungan PD. BPR Artha Galunggung 1. Independensi Internal Audit Internal audit di PD. BPR Artha Galunggung sudah memadai karena fungsi internal audit dalam hal ini Satuan Pengawasan Intern (SPI) terlepas dari pekerjaan operasional yang rutin dimana kedudukan internal audit terpisah, tidak berada atau tergabung dengan kantor cabang, sehingga mencerminkan independensi internal audit. 2. Kompetensi Internal Audit Kompetensi internal audit itu sendiri telah memadai, karena internal audit mempunyai pendidikan dan pengalaman serta teknis pengetahuan yang memadai mengenai aktivitas bank maupun akuntansi. Di PD. BPR Artha Galunggung sendiri telah ada jenjang untuk hal ini, semacam promosi dan pelatihan lebih lanjut untuk mengemban tugas pemeriksaan ini terhadap personil lama (Senior), ataupun perekrutan personil baru yang biasanya dipusatkan di Kantor Wilayah melalui pendidikan calon staff. 3. Program Internal Audit Internal audit yang menjalankan fungsi audit ini, juga telah mempunyai program dan rencana pemeriksaan yang merupakan pedoman bagi auditor internal. Program internal Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |7
audit yang dipraktekan di PD. BPR Artha Galunggung ini terdiri dari tujuan audit dan prosedur audit.
4. Laporan hasil audit Berdasarkan wawancara dan pengamatan lapangan yang dilakukan oleh peneliti mengenai laporan hasil audit yang diterbitkan oleh internal audit cukup memadai dan memungkinkan internal audit sebagai pemeriksa untuk memberikan saran-saran perbaikan. Selain komunikasi melalui laporan tertulis tersebut, internal audit juga mengadakan komunikasi langsung dengan pimpinan maupun dengan bagian yang dperiksanya. Kelancaran ini memang banyak ditunjang dengan sistem komputer yang telah digunakan. 5. Tindak Lanjut Audit Tidak lanjut audit internal merupakan tahapan yang sangat penting dari seluruh proses audit dimana dalam tahap ini objek yang diperiksa harus mengambil langkah dan tindakan perbaikan. Tindak lanjut yang dilaksanakan di Bank ini telah memadai yaitu berupa tindakan administratif dan perbaikan administratif.
Pelaksanaan Pengendalian Intern Yang Memadai Atas Tabungan
PD. BPR Artha
Galunggung Tercapainya pengendalian intern yang memadai atas tabungan PD. BPR Artha Galunggung tidak terlepas dari unsur-unsur pengendalian intern, tujuan pengendalian intern, efektivitas pengendalian intern, yang didalamnya meliputi : Unsur-unsur pengendalian intern tabungan. A. Lingkungan pengendalian yang memadai : 1. Adanya kode etik bank. 2. Adanya ketentuan yang mengatur penerimaan pegawai baru. 3. Terdapatnya pelimpahan wewenang dan pembebanan tanggung jawab yang jelas. 4. Terdapatnya struktur organisasi yang jelas. 5. Terdapatnya pemisahan tugas dan fungsi operasional dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari. B. Perkiraan resiko yang memadai : 1. Mengantisipasi kemungkinan perubahan dalam kerja dan penempatan atau penerimaan pegawai baru. Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |8
2. Adanya penelitian pasar/nasabah atau program lainnya untuk mengetahui perubahan yang besar pada selera nasabah dan ruang lingkup nasabah. 3. Penerapan komputerisasi dalam kegiatan usahanya untuk memudahkan pengolahan data dan menjaga informasi. 4. Berpengaruhnya teknologi baru terhadap pengendalian intern yang ada. 5. Adanya Surat Edaran. C. Aktivitas pengendalian yang memadai : 1. Review kinerja yang sesungguhnya setiap satu bulan sekali. 2. Pemisahan fungsi yang memadai antara fungsi perhitungan dan pencatatan. 3. Mengolah informasi yang diperoleh, setiap transaksi dicocokan dengan data yang ada. 4. Dilakukan pengendalian fisik terhadap aset perusahaan. 5. Adanya otorisasi yang tepat. D. Informasi dan komunikasi yang memadai : 1. Adanya dokumen pendukung yang lengkap dan sah atas setiap transaksi. 2. Perusahaan melakukan komunikasi dengan staff dalam mengambil keputusan. 3. Adanya formulir yang telah bernomor cetak dan dibuat rangkap untuk kegiatan dokumentasi. 4. Dalam komunikasi antar bagian jarang terjadi salah paham. E. Pemantauan Untuk pemantauan atas pelakasanaan pengendalian intern, pimpinan melakukan evaluasi setiap satu bulan sekali. Bila terjadi kesalahan dalam pelaksanaan pengendalian intern yang bertanggung jawab adalah manajemen dan karyawan.
Tujuan Pengendalian Intern Atas Tabungan A. Keandalan laporan keuangan 1. Data transaksi tabungan sudah akurat dan teliti. Hal ini dapat diketahui berdasarkan prosedur tabungan yang ada pada PD. BPR Artha Galunggung, dengan adanya aktivitas saling menguji pada bagian-bagian yang bersangkutan, sehingga jika terjadi kekeliruan dapat diketahui. 2. Data transaksi tabungan dapat diandalkan dan dipercaya. Hal ini dapat diketahui dengan adanya penggunaan dokumen-dokumen dan catatan-catatan bernomor urut dan tercetak.
Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |9
B. Mendorong efisiensi dan efektivitas operasi tabungan. 1. Aktivitas transaksi tabungan sudah aman dari kesalahan. Walaupun terjadi dapat diketahui dengan cepat dan bertindak dengan tegas, sehingga tidak merugikan. 2. Pelaksanaan transaksi tabungan sudah efisien karena telah ada pengendalian yang bertujuan untuk mencegah kegiatan yang tidak perlu yang dapat mengakibatkan pemborosan, khususnya transaksi tabungan. C. Ketaatan kepada hukum dan peraturan tabungan. Berdasarkan prosedur tabungan yang telah dijabarkan sebelumnya, dapat diketahui bahwa : 1. Telah ditaatinya kebijakan mengenai pemisahan tugas antara pelaksana dengan penanggung jawab transaksi tabungan. 2. Telah ditaatinya kebijakan mengenai otorisasi yang pantas atas transaksi tabungan. 3. Telah ditaatinya kebijakan mengenai dokumen-dokumen dan catatan-catatan transaksi tabungan yang memadai. 4. Telah ditaatinya kebijakan pengendalian fisik atas transaksi tabungan dan pencatatannya. 5. Telah ditaatinya kebijakan mengenai pengecekan independen atas tabungan. 6. Adanya penandatangan oleh nasabah mengenai syarat-syarat rekening tabungan di atas materai.
Pengendalian Intern Yang Memadai Atas Tabungan A. Kesamaan saldo dan data tabungan yang memadai : 1. Adanya review terhadap kecocokan saldo-saldo tabungan dengan data yang ada. 2. Adanya data-data yang akurat mengenai saldo-saldo tabungan. 3. Adanya konfirmasi kepada nasabah mengenai saldo tabungan. B. Perkembangan saldo dan nasabah. Efektivitas pengendalian intern pada tabungan sudah memadai, hal ini dapat dilihat dengan bertambahnya saldo dan nasabah setiap saat, perkembangan ini dapat dilihat sebagai berikut:
Peranan Internal Audit Terhadap Pengendalian Intern Yang Memadai Atas Tabungan Setelah melihat sistem dan prosedur yang dilaksanakan dalam internal audit atas tabungan dapat dilihat bahwa peranan internal audit terhadap pengendalian intern yang Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |10
memadai atas tabungan sudah tercapai, sesuai dengan tujuan internal audit yaitu membantu segenap manajemen dalam menyelesaikan tanggung jawab mereka secara memadai melalui pemberian analisis, penilaian, saran, dan rekomendasi mengenai tabungan yang diperiksa. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada PD. BPR Artha Galunggung di dapat gambaran tentang pelaksanaan internal audit yang memadai, sehingga dapat berperan terhadap pengendalian intern atas tabungan, karena dari hasil pemeriksaan yang dilakukan diperoleh temuan-temuan dan dibuat rekomendasi yang berguna bagi manajemen untuk mengambil tindakan antisipasi ataupun tindakan koreksi atas penyimpangan atau kesalahan yang menggambarkan adanya kelemahan pengendalian intern, guna mencapai pengendalian intern yang memadai atas tabungan.
Pengujian Hipotesis Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, penulis akan melakukan pengujian hipotesis. Dalam hipotesis ini, Penentuan diterima atau tidaknya hipotesis ditentukan oleh kondisi yang ada pada PD. BPR Artha Galunggung dibandingkan dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Untuk mengadakan pengujian hipotesis, penulis mengajukan kuesioner kepada posisi yang bersangkutan dan yang mempunyai wewenang atas hal yang penulis teliti. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data kuesioner adalah sebagai berikut : 1. Memisahkan jumlah jawaban responden sesuai dengan jawaban yang diberikan: “Ya” dan “Tidak”. 2. Menjumlahkan semua jawaban “Ya” dan “Tidak”. 3. Jumlah jawaban “Ya” dibagi dengan jumlah keseluruhan jawaban (“Ya” dan “Tidak”) kemudian dikalikan dengan angka 100 %. Hasil jawaban responden atas kuesioner yang penulis ajukan dapat dilihat dalam lampiran adalah sebagai berikut: 1. Hasil penyebaran kuesioner untuk variabel independen yaitu “Peranan internal audit” didapat 132 total jawaban “Ya” dari 160 total pertanyaan yang diajukan (5 responden X 32 pertanyaan).
Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |11
Tabel 4.2 Jumlah Jawaban Kuesioner Variabel Independen (X) Responden
Jumlah Pertanyaan
Ya
Tidak
SPI
32
32
0
Div.Operasional
32
28
4
Div.Bisnis
32
29
3
Sub Div.ADM & ADUM
32
23
9
KPO
32
20
12
Total
160
132
28
Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut :
132 X 100 % = 82.5 % 160
Berdasarkan hasil jawaban yaitu 84.72 % menunjukan bahwa internal audit sudah berperan terhadap pengendalian intern yang memadai atas tabungan.
2.
Hasil dari penyebaran kuesioner untuk variabel dependen yaitu “Pengendalian intern yang memadai atas tabungan” di dapat 280 total jawaban “Ya” dari 345 total pertanyaan yang diajukan (5 responden X 69 Pertanyaan).
Tabel 4.3 Jumlah Jawaban Kuesioner Variabel Dependen (Y) Responden
Jumlah Pertanyaan
Ya
Tidak
SPI
69
50
19
Div.Operasional
69
59
10
Div.Bisnis
69
60
9 Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |12
Sub Div.ADM & ADUM
69
53
16
KPO
69
58
11
Total
345
280
65
Hasil perhitungan adalah sebagai berikut :
280 X 100 % = 81,15 % 345
Berdasarkan hasil jawaban yaitu 81,15 % menunjukan bahwa internal audit sudah berperan terhadap pengendalian intern yang memadai atas tabungan.
3.
Total jawaban “Ya” dari hasil penyebaran kuesioner untuk variabel independen dan variabel dependen adalah 412 dari 505 total pertanyaan yang diajukan.
Tabel 4.4 Jumlah Jawaban Kuesioner Variabel Independen (X) dan Variabel Dependen (Y) Responden
Jumlah Pertanyaan
Ya
Tidak
SPI
101
82
19
Div.Operasional
101
87
14
Div.Bisnis
101
89
12
Sub Div.ADM & ADUM
101
74
27
5
101
78
23
Total
505
412
93
Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut :
412 X 100 % = 81,58 % 505
Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |13
Berdasarkan kualifikasi berikut : 1. 0% - 25%
berarti pelaksanaan internal audit PD. BPR Artha Galunggung
tidak
berperan terhadap pengendalian intern yang memadai atas tabungan. 5. 26% - 50%
berarti pelaksanaan internal audit PD. BPR Artha Galunggung
sedikit
berperan terhadap pengendalian intern yang memadai atas tabungan. 6. 51% - 75%
berarti pelaksanaan internal audit PD. BPR Artha Galunggung cukup berperan terhadap pengendalian intern yang memadai atas tabungan.
7. 76% - 100% berarti pelaksanaan internal audit PD. BPR Artha Galunggung sangat berperan terhadap pengendalian intern yang memadai atas tabungan.
Jadi berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka persentase yaitu sebesar 81,58 % dan dengan menggunakan criteria menurut Dean J.Champion, maka penilaian kuesioner dapat disimpulkan bahwa Internal Audit PD. BPR Artha Galunggung sangat berperan terhadap pengendalian intern yang memadai atas tabungan.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian pada PD. BPR Artha Galunggung dan pembahasan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Internal audit yang diterapkan PD. BPR Artha Galunggung telah berjalan memadai, hal ini didukung oleh faktor-faktor sebagai berikut : a. Kedudukan internal audit pada PD. BPR Artha Galunggung merupakan unit yang independen yang terpisah dari struktur organisasi BPR. b. Internal audit pada PD. BPR Artha Galunggung dilaksanakan oleh orang-orang yang kompeten yaitu orang-orang yang berpengalaman. c. Adanya dukungan oleh manajemen kepada internal audit. d. Adanya program internal audit yang dibuat secara tertulis sehingga pelaksanaan pemeriksaan lebih terarah dan terencana dengan baik. Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |14
e. Adanya tindak lanjut dari pimpinan atas rekomendasi yang diberikan oleh auditor internal.
2. Pengendalian intern atas tabungan sudah memadai, hal ini dapat dilihat dari komponen pengendalian intern yang diterapkan diantaranya adalah lingkungan pengendalian, perkiraan resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Selain itu keandalan pelaporan keuangan, aktivitas tabungan sudah aman dari kecurangan dan kesalahan, dan adanya kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan dalam pelaksanaan kegiatan tabungan.
3.
Peranan internal audit terhadap pengendalian intern yang memadai atas tabungan sudah terdapat pada PD. BPR Artha Galunggung, hal ini ditunjukan dengan adanya : 1) Kesamaan saldo dengan data tabungan a) Pemeriksaan pencocokan saldo sudah berjalan dengan baik hal ini dapat dilihat dengan adanya kesamaan antara saldo tabungan dengan data yang ada. b) Terdapatnya data-data atau dokumen mengenai transaksi tabungan yang akurat. c) Setiap periode perusahaan melakukan review terhadap buku besar dan rincian tabungan. 2) Perkembangan tabungan dan nasabah yang semakin meningkat tiap tahunnya.
Saran Berdasarkan hasil penelitian atas hasil internal audit dan pengendalian intern tabungan PD. BPR Artha Galunggung, penulis merasa perlu untuk menambahkan beberapa saran, yaitu : 1. Satuan Pengawasan Intern (SPI) diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuannya agar dapat lebih diandalkan dalam melaksanakan tugasnya. 2. Semua pihak di PD. BPR Artha Galunggung harus lebih mendukung kegiatan Satuan Pengawasan Intern (SPI) dalam melaksanakan tugasnya.
Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |15
DAFTAR PUSTAKA American Institute of Certified Public Accountant 1995 and 2007, Statement on Auditing Standard, No. 78. Amin Widjaya Tunggal, 2003 Auditing Suatu Pengantar, Edisi kesatu, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arens, Alvin. A, and J.K. Loebbecke, 2010 Auditing,: An Integrated Approach, Edisi kesembilan, New Jersey, Prentince Hall International Inc. Bordnar, George. H and William Hopwood, 2011 Accounting Information System, seventh edition, New Jersey : Prentice Hall Engelwood Cliffs. Brink, Viktor. Z and Herbert Witt, 2002 Modern Internal Auditing : Appraising Operation and Controls, sixth edition, John Wiley and Sons Inc, New York. Dean J. Champion, 2012 Basic Statistic For Social Reseach edisi ketujuh, dialih bahasakan oleh M. Badjuri, Jakarta : Erlangga Departemen Keuangan Republik Indonesia, Undang-undang No. 7 Tahun 1992: Tentang Perbankan, Jakarta, CV Mini Jaya Abadi. Heckert. J Brooks and James. D Willson, 2002 Controllership, Second edition, New York: The Ronald Press Company. Hiro Tugiman, 2009, Standar Profesional Audit Internal, Yogyakarta: Kanisius Holmes, Arthur W. & David C. Burns, 2010, Auditing Standard and Procedures, edisi ketiga, dialih bahasakan oleh M. Badjuri, Jakarta: Erlangga. Ikatan Akuntan Indonesia, 2007 Standar Profesional Akuntan Publik, Yogyakarta, edisi keempat, Bagian Penerbitan STIE YKP Lapoliwa, N dan Kuswandi S. Daniel, 2002 Akuntansi Perbankan : Institute Bankir Indonesian. Mulyadi dan Tanaka Puradireja, 2004, Auditing, edisi keenam, Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi, 2002, Auditing, edisi keenam, Jakarta : Salemba Empat. Ratliff, Richard, L., 2005 Internal Auditing: Principle and Technique, Edisi dua, Altamonte Springs, Florida: The Institute of Internal Auditors. Sawyer B. Lawrence, 2000 The Practice of Modern Internal Auditing dialih bahasakan oleh PPA-STAN, Pemeriksan Internal, Jakarta : Erlangga. Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |16
Teguh Pudjo Mulyono, 2007, Bank Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik, edisi kedua, Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI, Jakarta. Thomas Suyatno, 2009, Kelembagaan Perbankan, Edisi keempat, Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama..
Jurnal Akuntansi 2015 Unversitas Siliwangi |17