PERANAN GURU DALAM IMPLEMENTASI RENCANA PEMBELAJARAN Disususn Guna Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Perndidikan Bahasa dan Sastra Kelas Tinggi Dosen Pengampu : Drs. Subiyanto M.Pd
Disusun Oleh : Nama :Dodo Prastyoko NIM
:12.0305.0170
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2013
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tujuan disusunnya makalah dengan judul : “ Peranan Guru Dalam Implementasi Rencana Pembelajaran“ ini adalah guna memenuhi tugas individu mata kuliah Perencanaan Pembelajaran SD. Terselesainya penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu ucapan terima kasih penulis haturkan kepada : 1. Drs. Subiyanto M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah ini. 2. Rekan-rekan, yang telah memberi dukungan dan motivasi. 3. Kepada semua pihak yang turut membantu dalam penulisan makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan untuk perbaikan yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pemerhati pendidikan pada umumnya serta merupakan wujud sebuah pengabdian kepada Allah SWT.
Temanggung, 28 November 2013
Penyusun
II
DAFTAR ISI 1. Halaman Judul .............................................................................................................. I 2. Kata Pengantar .............................................................................................................. II 3. Daftar Isi ....................................................................................................................... III 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ......................................................................................................... 1 B. Tujuan ..................................................................................................................... 1 C. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2 5. BAB II PEMBAHASAN A. Kajian Pustaka ........................................................................................................ 3 a. Pengertian Perencanaan Pembelajaran ....................................................... 3 b. Definisi Perencanaan Pembelajaran Menurut Para Ahli ............................. 4 B. Pembahasan Masalah .............................................................................................. 6 a. Konsep Perencanaan Pembelajaran ............................................................ 6 b. Hal-hal Yang Terkandung Dalam Perencanaan Pembelajaran ................... 6 c. Manfaat Perencanaan Pembelajaran ........................................................... 7 d. Fungsi Perencanaan Pembelajaran .............................................................. 8 e. Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran .................................................. 9 f. Hal-hal Yang Harus DIperhatikan Dalam Perencanaan Pembelajaran ...... 9 g. Pentingnya Perencanaan Pembelajaran ....................................................... 11 h. Hubungan Perencanaan Pembelajaran Guru Dengan Minat Belajar Siswa 13 6. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................................. 16 B. Saran ...................................................................................................................... 16 7. Daftar Pustaka ............................................................................................................... 17
III
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Uno, 2008:2). Sedangkan yang dimaksud pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu, pembelajaran memusatkan perhatian pada “bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan pada “apa yangdipelajari siswa”. Adapun perhatian terhadap apa yang dipelajari siswa merupakan bidang kajian dari kurikulum, yakni mengenai apa isi pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar dapat tercapainya tujuan. Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana cara agar tercapai tujuan tersebut. Dalam kaitan ini hal-hal yang tidak bisa dilupakan untuk mencapai tujuan adalah bagaimana cara menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal.
Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media, pendekatan dan metode pembelajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
B. TUJUAN 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran. 2. Mengetahui hal-hal yang terkandung dalam perencanaan pembelajaran. 3. Memahami tujuan dan fungsi perencanaan pembelajaran. 4. Mengetahui konsep dasar perencanaan pembelajaran. 1
2
5. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembelajaran. 6. Memahami pentingnya perencanaan pembelajaran 7. Memahami hubungan antara perencanaan pembelajaran guru dengan minat belajar siswa SD.
C. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran ? 2. Hal-hal apasajakah yang terkandung dalam perencanaan pembelajaran ? 3. Apakah manfaat dan fungsi perencanaan pembelajaran ? 4. Apakah konsep dasar perencanaan pembelajaran 5. Apakah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembelajaran ? 6. Apakah pentingnya perencanaan pembelajaran ? 7. Apakah hubungan antara perencanaan pembelajaran guru dengan minat belajar siswa SD ?
BAB II KAJIAN TEORI
A. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran Perencanaan Pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu Perencanaan berasal dari kata rencana yang artinya pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu “Perencanaan” harus memiliki 4 unsur Yaitu : a. Adanya tujuan yang harus dicapai b. Adanya strategi untuk mencapai tujuan c. Sumber daya yang dapat mendukung d. Implementasi setiap keputusan Kata yang kedua adalah Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya dengan “Pengajaran” adalah Upaya untuk membelajarkan siswa. (Degeng,1989). Yang menurut Muhaimin (2001, 183) kata pembelajaran lebih tepat digunakan karena menggambarkan upaya untuk membangkitkan prakarsa belajar seseorang. Disamping itu kata pembelajaran memiliki makna yang lebih dalam untuk mengungkapkan hakikat desain pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya (2008, 26) Pembelajaran adalah terjemahan dari “Intruction”, kata yang sering diambil dalam pendidikan di Amerika. Hal seperti itu dikutip dari pernyataannya Gagne (1992) bahwa mengajar atau teaching adalah bagian dari pembelajaran atau instruction. Jadi Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan semua potensi dan sumber yang ada baik dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. 3
4
Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru, tetapi memungkin berinteraksi dengan semua sumber belajar yang dipakai untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu pembelajran memusatkan pada bagaimana membelajarkan siswa dan bukan pada apa yang dipelajari siswa. Adapaun perhatian terhadap apa yang dipelajari siswa merupakan bidang kajian dari kurikulum yakni mengenai apa isi dari pembelajran yang harus dipelajari siswa agar tercapai tujuan tersebut. Dalam kaitan ini hal-hal yang dapat diperhatikan dalam mencapai pembelajaran adalah bagaiman cara menggorganisasi pembelajaran, bagaimana menyampaikan isi pembelajaran dan bagaimana menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada dan dapat berfungsi secara optimal. 2. Dafinisi Perencanaan Pembelajaran menurut para Ahli a. Ritchy Ilmu yang merancang detail spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas penegetahuan diantara satuan besar dan kecil persoalan pokok.
b. Smith & Ragan Proses sistematis dalam mengertikan prinsip belajar dan pembelajaran ke dalam rancangan untuk bahan dan aktivitas pembelajaran. Proses sistematis dan berfikir dalam mengartikan prinsip belajar dan pemebelajaran ke dalam rancangan untuk bahan dan aktivitas pemebelajaran.
c. Ibrahim Kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pembelejaran, cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikan, serta alat atau media apa yang diperlukan.
5
d. Banghart dan Trull Proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
e. Toeti Sukamto Pengembangan pembelajran yang merupakan sebgai sistem yang akan terintegrasi dan terdiri dari beberapa unsur yang saling berinteraksi. Perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran adalah : 1) memahami kurikulum; 2) menguasai bahan ajar 3) menyusun program pengajaran 4) melaksanakan program pengajaran dan 5) menilai
f. Nana Sudjana Kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon) komponen-komponen pembelajarn sehingga arah kegiatan (tujuan), isi kegiatan (materi), cara penyampaian kegiatan (metode dan teknik), serta bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis.
g. Hadari Nawawi (1983 : 16): Bahwa perencanaan berarti menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Kesimpulannya, efektivitas perencanaan berkaitan dengan penyusunan rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan, dapat diukur dengan terpenuhinya apa yang tertuang dalam perumusan perencanaan.
6
B. PEMBAHASAN MASALAH 1. Konsep Perencanaan Pembelajaran. Disebutkan bahwa konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, diantaranya: a. Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi, dimana perencanaan pembelajaran akan mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori yang konstruktif terhadap pembelajaran; b. Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem, dimana terdapat susunan
sumber-
sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran; c. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin ilmu, di mana perencanaan pembelajaran merupakan cabang dari suatu pengetahuan yang senantiasa menghasilkan proses yang secara sistemik diimplementasikan; d. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses; dan e. Perencanaan pembelajaran sebagai suatu realitas.
2. Hal-hal yang terkandung dalam perencanaan pembelajaran. a. Standar Kompetensi kompetensi adalah sebagai suatu kecakapan untuk melakukan sesuatu pekerjaan berkat pengetahuan, keterampilan ataupun keahlian yang dimiliki untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Undang-Undang Guru dan Dosan No.14 Tahun 2005 Pasal 8menyatakan,
”
guru
wajib
memiliki
kualifikasi
akademik,
kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. ”Dari rumusan di atas jelas disebutkan pemilikan kompetensi oleh setiapguru merupakan syarat yang mutlak harus dipenuhi oleh guru. Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Selanjutnya Pasal 10 menyebutkan empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yakni : 1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi kepribadia 3) kompetensi sosial, dan
7
4) kompetensi profesional. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, maupun sikap profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru. b. Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar adalah : pengetahuan, ketrampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Juga merupakan perincian atau penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi. Adapun penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat penting, hal ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus dicapainya. c. Indikator Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan: 1) Tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam Kompetensi Dasar; 2) Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah; 3) Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah. d. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran; Tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik. Menurut Made (2009) dalam proses pembelajaran, guru harus menetapkan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Menurut taksonomi Bloom, secara teoritis tujuan pembelajaran dibagi atas tiga kategori, yaitu : 1) tujuan pembelajaran ranah kognitif 2) tujuan pembelajaran ranah efektif, dan 3) tujuan pembelajaran psikomotorik
3. Manfaat Perencanaan Pembelajaran. a. Dengan perencanaan yang matang dan akurat, akan dapat diprediksi seberapa besar keberhasilan yang akan dicapai. Oleh kasrena itu akan terhindar dari keberhasilan yang sifatnya untung-untungan sebab segala kemungkinan kegagalan sudah dapat
8
diantisipasi oleh guru. Dalam perencanaan, guru harus paham tujuan apa yang akan dicapai, strategi apa yang tepat dilakukan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, dan dari mana sumber belajar yang dapat digunakan. b. Sebagai alat untuk memecahkan masalah. Dengan perencanaan yang matang, maka segala kemungkinan dan masalah yang akan timbul dapat diantisipasi sehingga dapat diprediksi pula jalan penyelesaiannya. c. Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat. Dengasn perencanaan yang tepat, maka guru dapat menentukan sumber-sumber belajar yang dianggap tepat untuk mempelajari suatu bahan pembelajaran sebab saat ini banyak sekali sumber belajar yang ditawarkan baik melalui media cetak maupun elektronik. d. Perencanaan akan membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis. Dengan perencanaan yang baik, maka pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, tetapi akan terarah dan terorganisir dan guru dapat memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. Fungsi Perencanaan Pembelajaran. Oemar Hamalik (2001) mengemukakan bahwa pada garis besarnya perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai berikut: a. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan
hubungannya dengan pembelajaran yang dilakssiswaan untuk mencapai tujuan itu. b. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap
pencapaian tujuan pendidikan. c. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur
yang dipergunakan. d. Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-- minat
siswa, dan mendorong motivasi belajar e. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya
organisasi yang baik dan metoda yang tepat. f.
Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahanbahan yang up to date kepada siswa.
9
5. Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran a. Perencanaan sebagai teknologi. Diartikan bahwa perencanaan mendorong penggunaan teknik dan yang dapat mengembangkan tinngkah laku kognitif dan teori konstruktif terhadap solusi dan problem pengajaran. b. Perencanaan sebagai suatu sistem. Diartikan bahwa perencanaan merupakan sebuah susunan
dari
sumber-sumber
dan
prosedur-prosedur
untuk
menggerakkan
pembelajaran c. Perencanaan sebagai sebuah disiplin merupakan cabang dari pengetahuan yang senantiasa memperhatikan hasil-hasil penelitian dan teori tentang strategi pengajaran dan implementasi terhadap strategi tersebut. d. Perencanaan sebagai sains adalah mengkreasi secara detail spesifikasi dari pengembangan, implementasi, evaluasi, dan pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit-unit yang luas maupun yang sempit dari materi pengajaran dengan segala tingkatan kompleksitasnya. e. Perencanaan sebagai sutu proses adalah pengembangan pengajaran secara sistemik yang digunakan secar khusus atas dasar teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. f. Perencanaan sebagai sebuah realitas merupakan ide pengajaran yang dikembangkan dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu ke waktu dalam suatu proses yang di kerjakan.
6. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembelajaran . Penyusunan program pengajaran bertujuan agar pelaksanaan pengajaran berjalan lebih lancar dan hasilnya lebih baik. Kurikulum, terutama perangkat pembelajarannya menjadi acuan utama di dalam penyusunan atau perencanaan suatu program pengajaran, namun kondisi sekolah dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan guru merupakan hal-hal penting yang juga perlu diperhatikan a. Kurikulum Dalam perencanaan atau penyusunan suatu program pengajaran, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kurikulum terutama perangkat pembelajarannya. Dalam perangkat pembelajaran telah tercantum Standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
10
pokok, tujuan pembelajaran, indikator serta alokasi waktu untuk mengajar materi tersebut. Dalam penyusunan program semester, rincian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan diberikan, perlu juga memperhatikan waktu yang tersedia. Jika waktu yang tersedia cukup banyak maka indikator yang akan disampaikan dapat lebih banyak, tetapi jika waktu sedikit maka indikator yang akan diberikan dibatasi. Demikian juga pada waktu menyusun bahan ajar dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), luasnya bahan dan banyaknya aktivitas belajar perlu disesuaikan dengan waktu yang tersedia. b. Kondisi Sekolah Perencanaan program pengajaran juga perlu memperhatikan keadaan sekolah, terutama tersedianya sarana-prasarana dan alat bantu pelajaran, karena keduanya menjadi pendukung terlaksananya berbagai aktivitas belajar siswa. Guru tidak mungkin melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam praktek menggunakan komputer apabila di sekolah itu tidak tersedia computer. Demikian juga halnya guru tidak mungkin menyuruh siswa-siswa mengadakan pengamatan terhadap tanaman, jika di sekolah/sekitar sekolah tidak ada taman c. Kemampuan dan perkembangan siswa Dalam
program
pengajaran,
baik
program
semester
maupun
program
mingguan/harian dapat dipandang sebagai suatu skenario tentang apa yang harus dipelajari siswa dan bagaimana mempelajarinya. Agar materi dan cara belajar ini sesuai dengan kondisi siswa, maka penyusunan program rencana pembelajaran perlu disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan siswa. Keluasan dan kedalaman materi pelajaran serta aktivitas belajar yang direncanakan guru perlu disesuikan dengan kemampuan dan perkembangan siswa. Secara umum, siswa dalam satu kelas terbagi atas tiga kelompok, yaitu kelompok pandai atau cepat belajar, sedang dan kelompok kurang atau lambat belajar. Bagian yang terbanyak adalah yang kelompok sedang, maka penyusunan materi hendaknya menggunakan kriteria sedang ini. Untuk mengatasi variasi pengetahuan siswa, maka guru perlu menggunakan metode atau strategi mengajar yang bervariasi pula.
11
d. Keadaan Guru Guru dituntut memiliki kemampuan dalam segala hal yang berkenaan dengan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. Kalau pada suatu saat seorang guru memiliki kekurangan, maka ia dituntut untuk segera belajar/meningkatkan kemampuan dirinya. Bagi guru-guru yang masih sangat sedikit pengalaman mengajarnya, perlu mendapat perhatian dengan diikutkan dalam pelatihan-pelatihan sehingga kemampuannya dapat ditingkatkan.
7. Pentingnya Perencanaan Pembelajaran Pendidikan merupakan sektor yang amat penting dan strategis bagi siapa saja. Pemerintah, keluarga dan individu dalam kapasitasnya masing-masing selalu memiliki perhatian terhadap dunia pendidikan. Untuk itu perencanaan pendidikan harus betul-betul menyerap dan mengakomodasikan aspirasi pendidikan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat yang mempunyai totalitas dari kelompok-kelompok individu maupun keluarga. Peran seorang guru sangat penting dalam proses pembelajaran. Seorang guru harus mampu memotivasi siswa dengan sebaik-baiknya dalam proses pembelajaran, karena inti suatu pembelajaran terletak pada interaksi guru dengan siswa. Dimana guru melakukan kegiatan mengajar sedang siswa melakukan kegiatan belajar. Sehingga interaksi guru dengan siswa disebut juga proses belajar mengajar. Oleh karena itu, adalah Penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar murid, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi para siswa. Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi banyak faktor, salah satu diantaranya adalah proses pelaksanaan. Pelaksanaan pembelajaran yang baik, di pengaruhi oleh perencanaan yang baik pula. Berikut akan dikemukakan pendapat Banghart dan Albert Trull (Educational planning,1983) dalam Harjanto (Perencanaan pengajaran,1997 hal 3), mereka tidak memberikan batasan perencanaan pengajaran secara ekslusif, melainkan mengatakan bahwa dalam rangka mengerti makna perencanaan pengajaran dapat dilihat dari 3 dimensi,
12
yakni karakteristik, perencanaan pengajaran, berusaha menggambarkan sifat-sifat aktivitas perencanaan pengajaran. Bicara tentang dimensi perencanaan pengajaran, berkenaan dengan luas dan cakupan aktivitas perencanaan yang mungkin dalam system pendidikan, yang merupakan karakteristik perencanaan pengajaran adalah : a. Merupakan proses rasional, sebab berkaitan dengan tujuan social dan konsepkonsepnya dirancang oleh banyak orang. b.
Merupakan konsep dinamik, sehingga dapat dan perlu dimodifikasi jika informasi yang masuk mengharapkan demikian.
c. Perencanaan terdiri dari beberapa aktivitas, aktivitas itu banyak ragamnya namun dapat dikategorikan menjadi prosedur-prosedur dan pengarahan. d. Perencanaan pengajaran berkaitan dengan pemilihan sumber dana, sehingga harus mampu
mengurangi
pemborosan,
duplikasi,
salah
penggunaan
dan
salah
manajemennya. Batasan lain yang dikemukakan adalah pendapat Philip Commbs (1982) dalam Harjanto (Perencanaan Pengajaran 1997, hal 6), mengatakan perencanaan pengajaran adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para murid dan masyarakatnya. Dalam kenyataan perencanaan pengajaran di Indonesia tidak jauh berbeda dengan perencanaan di sektor lain yang kesemuanya menginduk kepada pola perencanaan Bappenas. Perencanaan pengajaran di Indonesia merupakan suatu proses penyusunan alternatif kebijaksanaan mengatasi masalah yang akan dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan pendidikan nasional dengan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di bidang sosial ekonomi, sosial budaya dan kebutuhan pembangunan
secara
menyeluruh
terhadap
pendidikan
nasional.
Definisi
ini
memperlihatkan suatu tanggung jawab pendidikan yang besar sebagai bagian integral dari pembangunan bangsa. Suatu perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Dalam perencanaan pembelajaran, guru harus menentukan skenario atau strategi atau biasa disebut
13
langkah-langkah pembelajaran dengan baik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan bagi para siswa. Agar pelaksanaan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien maka diperlukan suatu perencanaan yang tersusun secara sistematis. Agar terjadi keaktifan peserta didik dalam pembelajaran diperlukan proses belajar mengajar yang lebih bermakna dan dirancang dalam suatu skenario yang jelas. Banyak cara atau bentuk pembelajaran yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar di kelas, misalnya dengan menekankan latihan, hafalan, pengulangan, pemahaman dan sebagainya. Cara atau bentuk pembelajaran yang dilakukan guru tersebut sebenarnya mengacu pada suatu teori atau konsep psikologi tertentu.
8. Hubungan Perencanaan Pembelajaran Guru dengan Minat Belajar Siswa SD. Minat adalah salah satu faktor psikis yang membantu dan mendorong individu untuk mencapai tujuan. Minat individu sangat berbeda dengan yang lainnya. Minat berkembang lebih kuat atau sebaliknya menjadi lemah sesuai
dengan kebutuhan
pengalaman sikap individu ( Pasaribu dan B. Simanjuntak dalam A. Kosasih Djahiri, Dasim Budimansyah, 19 : 51 ).
Dari gambaran diatas guru hendaknya mampu membangkitkan perhatian siswanya. Yang lebih penting perlu diusahakan dalam pelajaran agar sajian materi dapat menarik. Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab mata pelajaran menjadi kurang menarik atau kurang diminati siswa diantaranya (Preston dan Herman dalam Djodjo Surodisastro, 1993 : 64 ) a. Siswa lebih suka dan lebih memperhatikan baca, tulis, dan hitung karena ketiga mata pelajaran tersebut lebih tegas dan pasti. b. Pada umumnya orangtua lebih mementingkan baca, tulis dan hitung. Orangtua tidak terlalu mengkhawatirkan pelajaran pengetahuan sosial yang seringkali digolongkan pelajaran lunak. c. Beberapa pelajaran banyak yang menggunakan konsep yang abstrak.
14
Besarnya hubungan antara perencanaan mengajar oleh guru dengan minat belajarsiswa dipengaruhi oleh fator lain diantarnya : 1) Minat belajar siswa dipengaruhi oleh guru, lingkungan, bahan pelajaran. Sarana/media dll. 2) Faktor dari guru sebagai pelaksana utama dalam pembelajaran dalam penyusunan perencanaan mengajar harus sesuai dengan kebuuhan siswa. 3) Proses belajar mengajar yang direncanakan guru.
Oleh karena itu diharapkan guru mempunyai beberapa keterampilan dalam mengajar diantaranya: a) keterampilan bertanya yang mensyaratkan guru harus menguasai teknik mengajukan pertanyaan yang cerdas, baik keterampilan bertanya dasar maupun keterampilan bertanya lanjut b) keterampilan memberi penguatan. Seorang guru perlu menguasai keterampilan memberikan penguatan karena penguatan merupakan dorongan bagi siswa untuk meningkatkan perhatian c) keterampilan mengadakan variasi, baik variasi dalam gaya mengajar, penggunaan media dan bahan pelajaran, dan pola interaksi dan kegiatan d) keterampilan menjelaskan yang mensyaratkan guru untuk merefleksi segala informasi sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Setidaknya, penjelasan harus relevan dengan tujuan, materi, sesuai dengan kemampuan dan latar belakang siswa, serta diberikan pada awal, tengah, ataupun akhir pelajaran sesuai dengan keperluan.
Selain dari itu untuk menumbuhkan minat anak dalam mengajar guru sebaiknya: (a) Persiapkan
bahan
pelajaran
dengan
mempelajarinya
berulang-ulang. Jangan
mengandalkan bahwa kita sudah pernah mempelajarinya karena apa yang kita ketahui dahulu pasti sebagian sudah terhapus dari ingatan kita. (b) Carilah urutan yang logis dari tiap bagian dalam pelajaran yang dipersiapkan tersebut. Setiap pelajaran selalu berangkat dari pengertian-pengertian dasar yang sederhana baru ke tingkat pengertian yang tinggi. Pelajari urut-urutan yang logis dari
15
pelajaran yang disiapkan tersebut sampai terwujud suatu pengertian yang dapat saudara uraikan dengan kata-kata sendiri.. (c) Carilah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah penjelasan fakta-fakta dan prinsipprinsip yang sulit dimengerti oleh siswa. Khususnya prinsip-prinsip abstrak. (d) Carilah
hubungan
antara
apa
yang
diajarkan
dan
kehidupan
sehari-hari
siswa. Hubungan-hubungan inilah yang akan menentukan nilai praktis penerapan dari pelajaran itu. (e) Gunakan sebanyak mungkin sumber referensi berupa buku-buku atau bahan-bahan yang sesuai, tetapi pahami dahulu sebaik-baiknya sebelum menyampaikan kepada siswa. (f) Harap diingat bahwa lebih baik mengerti sedikit, tetapi benar-benar mantap daripada mengetahui banyak, tetapi kurang mendalam. (g) Sediakan waktu yang khusus untuk mempersiapkan tiap pelajaran sebelum berdiri di depan kelas. Dengan persiapan matang, kita akan semakin menguasai pengetahuan dan gambaran apa yang diajarkan akan semakin jelas.
I
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi banyak faktor, salah satu diantaranya adalah proses pelaksanaan. Pelaksanaan pembelajaran yang baik dipengaruhi oleh perencanaan yang baik pula Suatu perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang harus dilakukan. Dalam perencanaan pembelajaran, guru harus menentukan skenario atau strategi atau biasa disebut langkah-langkah pembelajaran dengan baik sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan bagi para siswa. Dalam pembelajaran, guru perlu memahami kondisi siswa dengan memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat bagi siswa. Agar seorang guru dapat memberikan perlakuan mendidik yang diharapkan, digunakan beberapa prinsip dalam pengajaran. Prinsip pengajaran yang diberikan biasanya mengacu pada teori-teori belajar atau konsep psikologi tertentu. Dalam perencanaan program pengajaran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pelaksanaan pengajaran dapat berjalan lebih lancar dan hasilnya dapat lebih baik, yaitu : Kurikulum, kondisi sekolah, kemampuan dan perkembangan siswa serta keadaan guru. Apabila hal-hal tersebut diperhatikan dan dilaksanakan maka diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan. B. SARAN Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada teman-teman mahasiswa agar dapat meningkatkan pemahaman tentang perencanaan pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran. Dengan keterbatasan pemikiran dan sumber materi yang menjadi acuan dalam pembutan makalah ini maka kami harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan makalah selanjutnya
II
DAFTAR PUSTAKA Harjanto, (2008), Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta Depag, 2006. Sistem Pembelajaran. Bandung : Aditama Bandung. Uno Hanzah, (2006), Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Bineka Aksara Http://Defenisi-Perencanaan-Pengajaran-Menurut-Para-Ahli.htm Http://Manfaat-Perencanaa-Pengajaran-Ipank-Review-blog.htm [1] Harjanto, perencanaan pengajaran. Hlm.2 [2] Http://Defenisi-Perencanaan-Pengajaran-Menurut-Para-Ahli.htm [3] Harjanto,…Hlm.4-5 [4] Http://Manfaat-Perencanaa-Pengajaran-Ipank-Review-blog.htm [5] Harjanto,…Hlm.11-14