PERANAN CHENG HO DALAM SEJARAH PERKEMBANGAN MUSLIM TIONG HOA DI INDONESIA ( DALAM PRESPEKTIF SEJARAH )
DEDY 101022021327
JURUSAN SEJARAH DA;\/ PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA DIN SYARIF HIDAYATULLAI-Jl JAKARTA 1427 H /2006 M
PERANAN CHENG 110 DALAM SEJARAH PERKElVIBANGAN MUSLIM TIONG HOA DI INDONESIA ( DALAM PERSPEKTIF SEJARAH ) Skripsi Diajukan kcpada Falmltas Adab dan HUlllaniora Untuk Illclllclluhi syarat-syarat Illcncapai Gclar Sarjana HUlllaniora
Olch: DE!?.\: 101022021327
Di bawah Billlbingan"
JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA DIN SYARIF I-IIDAYATULLAH JAKARTA 1427 H / 2006 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang beljudul PERANAN CHENG HO DALAM SEJARAH PERKEMBANGAN MUSLIM TIONG HOA DI INDONESIA ( DALAM PERSPEKTIF SEJARAH ) telah diujikan dalam siddiug Munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN SyarifHidayatullah Jakarta pada tanggal 17 Maret 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata I (SI) padajurusan Sejarah dan Peradaban Islam. Jakarta, 17 Maret 2006
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota,
Sekretaris Merangkap Penguji,
Prof. Dl' . .Badd Yatim, MA NIP. 150231 354
Drs. H. M. Ma'rufMisbah, MA NIP. 150247010 Anggota:
~
.-~
Dr. . ·IClrT· andrasasmita NIP: 130 041 033
KATA PENGANTAR
Bis III ill ahirra hIII aa II irra hii III Tiada kata yang paling pantas clan patut untuk penulis ucapkan paela kesempatan yang membahagiakan dan mCI:gharukan ini,selain untaian puja elan puji serta rangkaian syukur kepada Allah SWT '(arena elengan inayah clan hielayahNyalah penulis elapat menyelesaikan skripsi ini eleniSan mengalllbil judul " Peranan Cheng 1-10 Dalalll Sejah Perkelllbangan Muslim Tiong Hoa eli lnelo:1esia (elalam perspektif sejarah).". Shalawat serta salam tak lupa penulis sampaikan kepaela Nabi Muhammad SA W, keluarga, sahabat clan seluruh umat yang mengikuti sunnahnya. Sellloga Allah SWT. llIelimpahkan rahmal Nya kepaela kila semua. Selelah melalui peljuangan yang melelahkan elalam menghaelapi berbagai kesulitan, hambalan elan rinlangan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Tet~pi penulis menyaclari bahwa eli elalam penulisan Skripsi ini, masih banyak kekurangan dan behul1 mencapai kesempurnaan. Keberhasilan chlan< menyelesaikan Skripsi ini, tielak luput elari elorongan elan bantuan dari, pihak lain. Unluk itu ucap:m terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepaela : I. Abah clan Ummi lercinta, yang elengau cinla elan kasih sayangnyalah serta elengan elorongan dan harapan yang disertai doa elan juga yang telah membiayai penulis,
schingga pcnulis mcmiliki scmangat dalam mcnimba ilmu dan mcnyclcsaikan Skripsi ini. 2. Bapak Prof. Dr: H. Baelriyatim. M.A. sclaku Dckan
Fakultas Adab dan
Humaniora UlN Syarif Hielayatullah Jakarta 3. Bapak Drs. H. Budi Sulistyono. M. Hum elan Bapak Drs. H. M, Ma'ruf Misbah. M.A. Selaku Kctua dan Sckrctaris Jurusan Scjarah elan Pcraelaban Islam yang telah banyak ll1ell1berikan elorongan kcpaela pcnulis agar terselesaikannya Skripsi Il1I.
4. Bapak Dq. Didin Saefuc\in, selaku Doscn Penasehat Akaelemik dan Bapak Dr. H. Uka Tjanclrasasmita. selaku Doscn Pel11bimbing skripsi yang tciah mcmbcrikan pcngarahan clan bimbiugan kepaela penulis. 5. Para Dosen Fakultas Adab dan HUll1aniora yang tciah mcngisi jiwa penulis dengan berbagai ll1acam ilmu pengetahuan yang sangat bennanfaat sehingga penulis dapat ll1enyelesaikan Study clap Skripsi ini. 6. Pil11pinan Perpustakaan UlN Syarif Hidkayatullah Jakarta, Pcrputakaan ll11an jal11a, clan Perpustakaan Adab dan Humaniora serta seIuruh stafnya yang tclah dengan senang hati membantu penulis clengan meminjamkan bcrbagai bahan refcrensi yang sangat berharga elan bennanfaat schingga penulis terbantu elalam mencari sUll1ber data yang eliperlukan. 7. Adikku Munawati clan keponakanku Rizqi tcrsayang yang selalu mcnbhadirkan senyum eli sam aku mcrasa lelah.
8. Tentunya untuk seluruh rekan-rekan sepeljuangan SPJ 200 i, terima kasih untuk sen1U3 kenangan yang pernah tcrcipta.
9. Tak lupa pula teril1la kasih ku k'"pacla Blue (Biru) yang telah menemaniku sepanjang peljalanan yang kita tempuh bersama cintaku Dhean 14/02/1999. Akhirnya penulis berharap semoga bucli baik semua pihak clan jasa-jasanya l1lcndapat balasan yang berlil1lpah gamin ,bri Allah SWT, clan hanya kepacla Nya junlah penulis berharap scmoga Skripsi ini c1apat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri clan para pembaca pacia umumnya. Amiin Yaa Rabbal 'Alamiin. Jakarta, Januari 2006
Penulis
PERANAN CHENG HO DALAM SE.JARAH PERKEMBANGAN MUSLIM TJONG 1I0A DI INDONESIA ( DALAM PICRSPEKTIF SE.JARAH )
KATA PENGANTAR
.
DAFTAR lSI BAB I
: PENDAHULUAN
.
A. Latar Belakang Masalah
.
B. Pembatasan clan Perumusan jvlasalah
5
C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan
6
D. Mctoclologi Pcnulisan
7
E. Survey Pus taka
BAB II
BAB III
IV
,
,
,
,
,.,...............
8
F. Sistematika Penulisan
9
: MUSLIM TIONG BOA
II
A. Muslim Tionghoa di Tiongkok
II
B. Nama Kekell.argaan Muslim Tionghoa
18
C. Pcndiclikan Muslim Tionghoa
21
: LAKSAMANA CHENG HO
25
A. Riwayat Hiclup Laksamana Cheng Ho
25
B. Karir-karir Laksamana Cheng Ho
28
C. Ekspedisi Laksmnana Cheng Ho eli Nusantara
31
BAB IV
CHENG HO DAN SFJARAH PERKEMBANGAN MUSLIM TrONG BOA Dr INDONESIA A. Cheng Ho dan Agama Islam di Indonesia B.
Muslim Tiong Hoa di
Indon(~sia
C. Etnis Tiong Hoa dan Masalah Pembauran
40 40 42 46
D. Sumbangan Cheng Ho da;am Usaha Persahabatan dengan Bangsa Indonesia
53
E. Peral1l1l1 Laksamana Cheng Ho elalam Sejarah Perkcmbangan Muslim Tiong J-Ioa eli Indonesia
BAB V
61-
F. Problcmatika Muslim Tionghoa di Indoncsia
69
: PENUTUP
74
A. Kesimpulan
74
B.S~n
77
DAFTAR PUSTAKA LAMPI RAN
BABI I'ENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adaIah negma kcsatlla.l yang bcrbentllk rcpliblik, kepliIaliannya merupakan suatu gugusan yang terpa.njang dan terbesar di dunia yang terdiri dari beribll-ribu pulall, Pendllduk Indonesia pada dasarnya adaIah sebuah l11asyarakat multi etnis, yang l11encakllp lebih dari 360 kelol11pok etnis yang berbeda, baik kelompok etnis local l11allpUn kelol11pok etnis dari luar yang telah mcnetap dan beranak pinak di Indonesia, Di antma ke:lol11pok etnis dari luar terdapat kelol11pok etnis eina, I Kebcradaan orang-orang etnis Tionghoa di tengah-tengah l11asyarakat Indonesia I11crllpakan suatll hal yang tidak dapat di pungkiri, keberadaannya sendiri sudah berlangsung sejak bebcrapa puluh talum yang lamp'lU sehingga slldah l11enghasilkan banyak keturunan, Keberadaan etnis Tionghoa ini l11endapat perlakuan yang berbeda-beda dari l11asyarakat Indonesia seeal'a keseluruhan tidak jarang ada yang acuh tak aeuh terhadap keberadaannya. bahkan ada yang membenei keberadaan etnis Tionghoa di Indonesia, Mel11biearakan persoalan etnis Cina di Indonesia sangatlah menarik dalam pereatllran sejmah nasional, l11ereka mel11iliki eerita sendiri terutama jika di bandingkan c1engan elnis minoritas lainnya. seperti etnis Arab dan India, Etnis
I
Yusiu L.,.icn, Prusangka Terhadap Ern is Cino, Jakarta: Djambatan, 2000. Il.XXXIX
2
Cina yang bCljumlah Icbih dari lima juta jiwa mereka mayoritas dalam kelompok miniritas di tanah air. Di lihat dari jumlah orang Tionghoa di Indonesia beljumlah kurang dari 3 % darl tntal pnplilasi, Illcrcka adalah Illlr,oritas namun mcreka tidaklah homogen,
Seem'a cultural mercka dapat di bagi menjadi peranakan (orang Tionghoa yang lahir di Indonesia dan berbahasa Indonesia) dan totok (orang Cina yang berbahasa Cina dan umllmnya lahir di Cina)2 Salllpai saat ini bellim ada kata sepakat di kalangan para sejarawan tcntang asal-usul Islam di Indonesia, Ada yang mengatakan Islam Indonesia di baWd oleh orang-orang dari Gujarat, ada yang berpcndapat di bawa nleh orang-orang Cina Yunan, bahbn ada pula yang berpcndapat bahwa Islam masuk ke Indc,nesia langsung dari Mckkah, Bcrita Cina dari Ma - I-Iuan yang mengikuti Laksamana Cheng Ho dalam berita tentang ckspedisinya, yang diterbitkan dalam buku Ying - Yai - Sheng Lan (1433), mcmberi bllkti tentang keberadaan komunitas muslim di daerah pcsisir Utara .lawa, terutama .lawa Timur. Dikemukakan bahwa sebagaian penduduk Tuban chn Gresik adalah gulongan muslim yang berasal dari setiap kerajaan asing dari barat yang telah merantau ke daerah ini sebagai pedagang ini sudah mengcnakan pakaian dan makan makanan yang bersih. Golongan lain adalah orang Tang yang berasal dari kuangtung dan tempat lain di wilayah eina Selatan yang kini hidup di negeri ini. Kebanyakan dari mereka memeluk agama
2
Ke-t, h. 48
Leo Suryadinata, Etllis Tiung/lOa dan Pelllbangunan Bangsa, (Jakarta; LP3 ES, 1999), Get.
3
[slam, bersha[at dan berpuasa, makanan mereka juga bersi.h. Selain mengabarkan adanya golongan terse but, Ma - Huan juga memberikan imformasi tentang peEduduk pribumi yang belum menjadi muslim.' Keberaelaan Cheng Ho sebaga: seorang muslim yang shaleh terbukti elengan upaya Cheng Ho dalam menanamkan toleransi ant'll' agama. Menurut catatan sejarah, Cheng Ho aktif memajukan penyebaran agama islam, baik eli Tiongkok maupun eli ncgcri-ncgeri yang eli singgahi sclama pelayara:mya. Usahanya
e1a[am
mcnycbarkan
agama
islam
bcrhasil
karcna
Cheng
Ho
mcncbarkan bcnih pcrsahabatan clan percJamaian yang diterapkannya. Chcng Ho scbagai scorang musJ:m yang shalch tclah oanyak mcngadakan kegiatan agama islam, baik eli ncgcrinya seneliri maupun di ncgcri lain sclama e1alam pClja[anan mcngcmban misi pcrelamaian elan pcrsahabatan. Sebagai laksamana yang mcnganut agama islam, Chcng 1-10 suelah pasti mcngambil inisiatif untuk menyebarkan agama islam eli ncgara-negara yang sudah eli kunjunginya, dalam hal ini pcran Chen b 1-10 sangat bcsar bagi perkembangan dan pcnyebaran agar,1U islam, tielak terkeclla[i di Indonesia yang daerah-daerahnya banyak di kunjungi sclama tujuh kali pe 1ayarannya.
4
J Tallok Abdullah, elkk, "fak((meka dan indeks ",da/am Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, (Jakarta: PT. Ichtiarl3aru. 2004), Edis; Kc-7, h. 14 , Ibid, h. 14
4
Kunjungan Muhibah Cheng Ho ke Indonesia teljadi pada enam abad yang lalu, namun kisahnya masih tetap segar elan menarik eli kalangan masyarakat Indonesia. Cerita-cerita yang tersiar dari mulut ke mulut, elari generasi ke generasi mencerminkan rasa hormat pencluduk setempat sehubungan dengan jasa Cheng Ho dalam memajukan pcrsahabatan cntara bangsa Indonesia dengan bangsa Tionghoa. Oi sinilah awal mula teljaciinya pembauran.- masyarakat Indonesia dengan bangsa Tionghoa. Oi Indonesia banyak sekali peninggalan Cheng Ho, sehingga menjacli legenda yang realistis. Ajaran Islam yang tertera cli surah AI Hujuraal ayat 3 adalah dasar hubungan clan pergaulan antar bangsa dan antar etnis dalam penclekatan perikemanusiaan, manusia eli arahkan untuk saling mengenaL tidak saling bermusuhan. Oari pintu perkcnalan itu terbuka peluang untuk saling mengisi, saling melengkapi dan saling membantu, untuk ersama-sama me;l1ajukan kehidupannyadan meningkatkan kualiias kesej ahteraannya. Umat islam dari bangsa Indonesia suclah sangat lama mengenal bangsa Tionghoa clan sepanjang sejarah pengenalannya itu sudah banyak bergaul clan bermuamalat, namun masih kurang mengenal sesama muslim clari bangsa terse but. Paelahal Rasulullah SAW. sendiri telah memperkenalkan bangsa tersebut kepada umatnya lewat sabdanya "Uthlubul 'ilma walau bisshin". Dim sclaniutnya, scjamh mellcata! bahwa pada abacl-abacl pcrtama
kehadiran Islam di Tiongkok sudah orang-orang Tionghoa yang menganut agama islam clan terus bertambah jumlahnya sampai sekarang. Namun di Indonesia
5
sangat seelikit
p~ngenalan
kita tentang mereka, Salah seorang lokoh mereka
aelalah Cheng Ho, seorang bahariawan pengembara yang memirnpill suatu armaela muhibah pernah sampai eli nusantara ini. Peristiwa besar yang mempunyai arti penting itu perIu eli perkenalkan kel,lbaJi, justru elisaat umat manusia paela umumnya elan umat Islam khususnya seelang membangun bersmlla peraelaban yang berperikemanusiaan unlukmewujuelkan elunia yang elamai, aeW, elan scjahtcra, Fenomella scjarah perkemballgan komunilas muslim Tionghoa elan masih seelikitnya penulis yang memberikan perhatian tentang sejarah perkembangan muslim Tionghoa, bertitik tolak elari pcmikiran eli alas, Penulis lertarik memilih karya tulis ilmiah (skripsi) elengan juelul "PERANAN CHENG HO DALAM PERKEMBANGAN MUSLIM TlONGHOA DI INDONESIA (DALAM PERSPEKTIF SEJARAH)".
B. Pembatasan Dan Perulllnsan Masalah
Dengan melihat luasnya sejarah dan perkcmbangan lTluslim Tionghoa, maka pcnul is elalam hal illi Illcmbalasi sejarah perkembangall, hanya pad a muslim Tionghoa yang terdapat eli Inelonesia, Be:'elasarkall pembatasan masalah tersebut eliatas, nnka permasalahan yang hen elak eli bahas elalam skripsi ini aelalah : I,
LataI' Belakang Ekspeelisi Laksamana Cheng Ho eli Indonesia,
2, Sejarah Perkembangan Muslim Tionghoa eli Inelonesia
6
3. Per:man Cheng Ho Dalam Perkembangan Muslim Tionghoa di Indonesia
C. Tujuan dan l(cgunaan l'cnnlisan Untuk mcndapatkan hasil penulisan yang optimal maka penulis tcrlebih dahulu mengcmukakan tujuan penulisan. Adapun tujuan penulisan ini sebagai bcrikut: a.
Mcmperoleh gamabaran mengenai scjarah perkcmbangan muslim Tionghoa di Indonesia.
b.
Untuk mengetahui penman tokoh muslim Tionghoa (Cheng Ho) terhadap perkembangan muslim Tionghoa di )ndonesia
c.
Untu!:
mengetahui
usaha
tokoh
muslim
Tionghoa
(Cheng
Ho)
dalam penyebaran islam di Indonesia. Sesuai dengan tujuan cliatas, maim kegunaan penulisan ini adalah sebagai berikut: a.
Memberikan informasi mengenai scjr.rah perkembangan muslim Tionghoa di Indonesia
b. Diharapkan dapat di jadikan pedoman dasar bagi mahasiswa dan elemen lain pada UElumnya dalam menggali sejacah muslim Tionghoa. c.
Untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar S. Hum (strata satu/SI) pa(l(l jurusan Scjarah dan Peradaban Islam, fakultas Aclab dan Humaniora. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7
D. Mctodologi pcnlllis:tn
Dalam penlilisan skripsi ini, penulis-menggunakan metode deskriptif anal isis,
yang
dalam
hal
1111
penulis
berusaha
mendeskripsikan
atau
menggambarkan tC'11tang sejarah dan perkembangan muslim Tionghoa dan menganalisa data serta fakta yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi. Data yang digunakan adalah data tentang sejarah muslim Tionghoa di Indonesia. Dapau tehnik pengumpulan data yang penulis pilih adalah melalui Library Research (study kepustakaan). Study kepustakaan ini dilakukan dengan menelaah buku-buku, majalah, artikel, dan surat kabar yang memuat tentang sejarah perkcmbangan Illuslim Tionghoa. Dala yang tclal1 lcrhimpun di analisa mclalui pendekatan social histories, yaitu pendekatan terhadap setiap gejala sejarah yang memanifestasikan kehicluran suatu komunitas/kelompok mencakup aspek professional clan juga structural. sehingga clengan pedekatan ini akan di hasilkan data-data yang akurat, tajam dan mendalam tentang peranan Cheng Ho dalam sejarah perkembangan muslim Tionghoa di Indonesia. Tekl1l1ik penulisan pada skripsi ini mcrujuk pad a buku ; Pedol11al1 Pel1u!isan Skripsi, Tesis dan
,
Diserlasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan kedua terbitan taluIll 2002 dan
buku-buku lain yang berhubungan elengan metoelologi penelitian.
8
E. Survey Pustaka
Pada bagian ini pcnulis bermaksud memaparkan literature-literatur yang memuat data ten tang muslim Tionghoa di Indonesia. Sepanjang yang penulis ketahui diantara buku yang mengkaji t<:cntang muslimTionghoa adalah "etnis Cina dalam potrct pembauran". Karya Abdul Baqir Zein, seoran.g pemikir Islam dalam karyanya Abdul Baqir mcneoba memberikan gambaran tentang upaya-upaya pembauran yang elilakukan oleh etnis Tionghoaeli Indonesia dl mulai dengan menerangkan keberaelaan etnis Tionghoa eli Indonesia. Sebagai minoritas etnis Tionghoa selalu mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari kaum pribumi, kemudian eli lanjutkan elengan pembahasan mengenai solusi terhadap masalah muslim Tionghoa di Indonesia, salah satunya adalah pcmbauran dengan melalui agama mayoritas ([slam). Selanjutnya buku yang mengkaji mcngenai "Muslim Tionghoa (misteri peljalanan muhibah eli nusantara), karyh Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma, di dalam bukunya ini Prof. I-lembing mencoba memaparkan tenlang seorang tokoh muslim Tionghoa (Muhamad Cheng 111) yang melakukan. pelayaran kebeberapa negara eli Asia ter.ggara, yang salah satunya eli Inelonesia. Selain itu buku ini juga memberikan penjelasan mcngcnaitujuan pelayaran yang elilakukan Chcng Ho yaitu bersilaturahmi elan menycbarkan agama islam kepacla pendueluk sctempat, elalam bukunya ini Prof. Hcmbing ingi!l mengangkat kembali sejarah Cheng Ho yang teluh tcnggelam untuk generasi yang akan elatang . Selanjutnya penulis juga
9
meneliti skripsi yang beljudul "Persatudn Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dalam perspektif sejarah", karya ini ditulis oleh Achmad Baihaqi jurnsan sejarah dan . peradaban i~lam, f[lkultas Adab dan !1ul11aniora, universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, 200 I. dalam skripsi ini di je!a:;kan mengenai perkembangan persatuan islam Tionghoa sebagai sebuah wadal1 bagi etnis Tionghoa eli Indonesia. Dari beberapa tokoh serta mahasiswa yang menulis tentang muslim Tionghoa diatas, penulis belum merasa ada yang mengkhususkan pengkajiannya pada peranan Cheng Ho dalam sejarah perkembangan muslim Tionghoa di Indonesia (dalam perpsektif sejarah). tvlelihat kenyataan dimas maka penu!is tertarik untuk mengangkat topik, karena penulis mel'ganggap topik ini m
F. Sistcmatika l'clllllisall Penulis membagi penulisan skripsi ini kedalam lima Bab dan tiap-tiap babterdiri dari beberapa sub bab. Bab
pertama
merupakan
pendahuluan
yang
didalamnya
penulis
menguraikan masalah tekhnis penulisan skripsi ini. Diantaranya berisi latar belakang masalah, pembatasan dan
p~rumusan
rnasalalL tujuan dan kegunaan
penulisan, metoclologi penulisan, survey pusataka, dan sistematika penulisan.
10
Pada bab kc dua tentang gambaran umum mw;lim eli Tionghoa dan kcbuelayaan Tionghoa, muslim Tionghoa di Tiongkok, nama kekeluargaan muslim Tionghoa dan pcndidikan e1alam lingkungan muslim Tionghoa. Paela bab ketiga tcntang biograii laksamana Clleng Ho, dic1alamnya pcnulis menguraikan elan mcnjclaskan tentang riwayat hidup laksamana Cheng Ho, ekspedisi laksamana Chcng Ho di nusantara dan Cheng Ho bahariawan besar dielunia. Pada bab ke cmpat tcntang
laksamana Cheng Ho dalam sejarah
perkembangan muslim Tionghoa di Indonesia, Di dalamnya menguaikan tentang Cheng 1-10 da agama islam di Indonesia, muslim Tionghoa di Indonesia sumbangan Cheng ]-]0 dan usaha persahabatan antara bangsa Tionghoa dengan Indonesia, sejarah perkembangang muslim Tionghoa di Indonesia dalam peranan laksamana Cheng Ho alam sejarah perkembangan muslim Tionghoa di Indonesia. Bab ke lima penutup, yang bcrisikan kesimpulan dan saran.
BAB II MUSLIM TIONG BOA
A. Muslim Tionghoa eli Tiongkok
Umat Islam bangsa Indonesia sudah sangat lama mengenal bangsa Tionghoa dan sepanjang sejarah perkenalannya itu sudah banyak bergaul dan bcrmuamalat, namum masih kmang mcngenal sesama muslim dari bangsa terseb'Jt. Kcmudian sejarah mcncatat bahwa pada abad-abad pertama kehadiran Islam eli Tiongkok sudah ada orang-orang Tionghoa yang mcnganut agama Islam dan terus bcrtambah jumlahnya sampai sckarang. Namum di Indonesia sangat seelikit pengenalan kita tcntang muslim Tionghoa tcrsebut. Pada pertengahan abad ketujuh Islam masuk ke Tiongkok. Tentang masuknya agama Islam ke Tiongkok,
~:uatu
peristi wa peming yar,g tetjadi pada
masa itu ialah kholifah Usman bin Afan (577 - 656) telah mengirim utusan yang lama ke Tiongkok paela tanggal elua puluh lima agustus enam ralus lima puluh satu (2 lvluharam 31 H). Ketika menghadap kaisar Yonghui (dinasti Tang), utusan Usman itu memperkenalkan ncgeri bes"rta agmanya (Islam), scjak saat itu mulai tcrsebarlah agama Islam eli Tiongkok.' Islam masuk kc Tiongkok melalui darat clan laut, pCljulan Barat ialah c1ari Arab sampai kcbagian Barat laut ';'iongkok dengan. me!cwati Persia elan
5 Kong Yuanzhi, AIuslilll Tionghoa Cheng No "A-Usteri Perja/anon Aluhibah di Nusantara", (Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2000), h. 277
12
Afganistan. Jalan ini dikenal dengan •hiur Sutra (Silk Road)'. Sedang jalan laut ialah dari teluk Persia dan laut Arab sClmpai ke pelabuhan eli Tiongkok. 6 Pada abad ke tujuh dan kedelapan hubungan ant'll' Tiongkok dan Arab sangat bail" Para pedagang Arab dan Persia yang berniaga ke Tiongkok umumnya orang Islam yang elatang perorangan dan kemuelian menikah dengan wanita setempat. ,
Kedatangan
pcdagang-pcdagang muslim berulangkali
ke ibu kota
Tiongkok, seem'a nyata tdah memperbesar pendapatan kas negeri Tiongkok. Namum ketika Kubilaikhan mcngeluarkan peraturan yang keras terhaelap kaum muslimim ·tcljaelilah dcvisit yang bcsar dalam keuangan negara Tiongkok. Kubilaikhan pun menghapus peraturan-peraturan kejam alas kaum musIimim itu setclah merasakan berkurangnya penghasilan elan buruknya perdagangan 7 Kaum muslil11il11 terutama berdiam di daerah-daemh Sinthiang, Szchwan, Kansu dan Tsinghai, Yunan, Shengi, Chihli, dan Honan. Dipropinsi-propinsi lainnya jUl11lah mereka kecil, akan tetapi aela kOla-kOla penting yang banyak orang-orang Islam, scpcrti Peking, Na lking, Tienstsin, Tsin
"Ibid, h.. 2 7 AI-Habib Alwibin Thahir Al- hadad, S(!jarah A1aslIknya Islaln di Timur Jauh (Jakarta: Lcmcra Basril3ma, 1995), h. 36 , M. Ralik Khan. Islalll di Tiangkok. (Jakana: Tinamas, 1967), h. 20
13
Muslim
Tionghoa
itu
berbeda
dengan
tunman
memperlihatkan sikap serius terhadap agama yang elianutnya
Han
lainnya,
semer~ak
keeil
sampai tua. Terjaeli perubahan sikap kejiwaan setelah memeluk agama Islam baik keturunan Han maupun asimilasi elengan tunman Han itu.') Dalam masa yang sangat panjang sekali, elebt elelapan ratus tahun lamanya, pihak muslim Tionghoa itu elengan pihak Han lainnya paela umumnya hidup rukun. TetHpi scmcnjak elinasti Manchu (1644-1912) bcrkuasa eli Tiongkok terjaelilah peru bah an kearah yang Extrim karena cEsebabkan politik 'peeah elan kuasa', maka terbentanglah jurang yang elalam an tara pihak muslim elengan pihak HHn lainnyH. Sementara itu elalam lingkungan kelompok-kelompok muslim Tionghoa itu terbentuk sikap curiga mencurigai dan juga bertentangan antara satu pihak dengan lainnya. Sehingga mcmperlemah posisi muslim Tionghoa paela masa kekuaS8<:l11 m3nchu itu,10
Sel:itar abad kclima belas masyarakat muslim di Tiongkok elisatu pihak menelapat perhatian tertentu dari kaisar Ming, eli lain pihak mengalami beberapa tinelakan pembatasan. Nal11un dcmikian seem'a keseluruhan dupat dikatakan bahwa masyarakat muslim Tionghoa paela masa itu memperoleh perkembangan yang besar. Pendiri elinasti Ming yaitu Kaisar I-lung Wumemberikan berbagai hak istimewa kepaela orang muslim Tionghoa.
<)
H. Ibrahim Ticn Ying Ma, Perkembangan Islam eli Tiongkok, (Jakarta: Bulan Bintang,
1997), Cel. Ke-[, h. 347 10 [bid, h. 347 - 348
14
Perkcmbangan scrtn kcmalonuran yang dialami kaul11 I11l1s1imin san1pat
berakhirnya m3sa pcmcrinlahan c1inasti ini (1368 - 1644) c1apat tcrlihat c1ari banyaknya jumlah Masjicl yang mcrcka bangun. Kaisar c1inasti Ming mcnjalin hubungan pcrsahabalan elengan Gubernur alau pangcrang Islam eli Negeri-negeri yang berbatasan elisebelah Barat clan scring teljacli pertukaran c1ula. i I Seorang pcelagang Islam ketufunan arab bernama Sayicl Ali Akbar bcreliam eli Pcking. diakhir abad keLma belas sclama bcberapa lahun. Dia mcngalakan banyal( orang Islam yang I11cnelap eli Cina. Pendiri dinasli Ming pun yailu kaisar llungwu mcmbcrikan bcrbagili hak iSlimewa kepada orang muslim Tionghoa dan perkembangan serla kemakmuran yang nereka alami sampai bcrakhirnya masa pemerinlahan dinasti ini(1368-1644). Hal ini c1apat dilihat dari banyaknya jumlah masjid yang l11ercka bangun. Kaisar c1inasli Ming pun menjalin hubungan bersahabat dengan gubernur/pangeran Islam di negeri-ncgeri yang berbatasan disebelah Barat scring kali ptrlukaran eluta. 12 Mcngcnai kcaclaan kaum muslimim c1i Tiongkok, diccritakan pula oleh Syarif Tajudin Assamaraganclhi c1alam bukunya' pelancong ke Timur Jauh clan Tiongkok, yang dikutip olch pengarang Shubhul Asya (.luz IV hal. 445) sebagai bcrikut: dinntara hal yang luar biasa yang saya lihat c1iken0aan Qaan (Tiongkok) ialah bahwa raja yang mcmcrintah disana, meskipun bukan orang Islam,
II
Lel1lera,
Mahl1lud Syamsu AS, U/mna PembawCl Islam di Indonesia dan SekiIarnya, (Jakarta:
1999), Cet. Ke-2, h. 150 12 Ibid, Cet. Ke-I, h. 170
15
mempunyai rakyat yang beragama Islam dari berbagai bangsa. Kaum muslimim ini eli hormati dan dihargai. Apabila seGrang katir membunuh seorang Islam maka di bunuhlah si kafir itll beserta seJlJruh keluarganya. Dan harta bendanya dirampas. Sebaliknya, kalall orang IslaIn membunuh seorang katlr maka oprang Islam itll tidak eli bllnuh, tetapi di tuntut untuk membayar diyah (kerugian). Kerugian yang di tuntut sebagai ganti rugi bagi seomng kallI' yang dibunuh itu tidak lebih dar! seekor keledai. 13 Dalam masa panjang berikutnya sclama scmbilan mtus tujuh puluh lima lahlln mcnjclang kaisar Chu Chong Cheng IUlllbang, kaisar terakhir elinasti Ming (1365-1644). Kehielupan kallm muslimim Tionghoa di Tiongkok berada cIalam sllasana aman dan tcntram paela llmumnya, kecua:i pacIa masa terakhir cIinasti Tang itu, muslim Tionghoa tidak pcrnah dibcnci maupun eli boikot, elan tidak pernah eliperlakukan secm'a cIiskriminasi karena menganut agama Islam. Namun semenjak Manchu bcrkuasa (1644- 1912), tCljacIilah perubahan besar nasib yang sangat buruk elan sangat pahit eliderita oleh muslim Tionghoa. 14 Setelah tlljuh tahun dinasti Manchu berkllasa di Tiongkok, teljadilah tinelakan ke.kerasan elan kebcngisan terhaelap kaum mllslimim Tionghoa. Selama elua ratus enam pullih cIelapan tahun dinasti Manchu berkuasa, pihak muslim Tionghoa senantiasa mengalailli kegelisahan dan kecemasan terhadap penguasa-
1.1 Al - Habib Alwibin Thahir Al - hadad, Op. Cil, h. 36 - 37 ,-, H. Ibrahim Tien Ying Ma, Op. Cit, h. 150 - 159
16
penguasa manchu. Akan tetapi contoh patriottisme yang amat mengesankan adalah diperlihatkan oleh pihak muslim Tionghoa. Terlebih menjelang revolusi Tiongkok pada tahun seribu sembi Ian ratus sebelas M,yang dipimpin tunman Han yang non muslim. Kenyataan tersebut membangkitkan respek setiap tunman
,
Han. Dr. Sun yat sen, bapak revolusi Tiongkok itu memberikan pujian tertinggi terhadap mulsim Tionghoa di dalam karyanya yang terkenal yaitu 'San Min Chu
l' (Three Principles of The People) tiga asas bagi rakyat. 15 Mengenai sumbangsih umat Is!am di Tiongkok, pac!a berbagai bidang antma lain sebagai berikut : H.
Navigasi clan Diplomasi Pada masa kaisar Young Lho (1403-1424 M) dari dinasti Ming memcrintahkan seorang admiral Muhammad Cheng Ho untuk berangkat dengan suatu armada menuju Laut Selatan dan Laut Barat, dan menghasilkan kcu!1tungan yang besar sekali bagi Tiongkok, ia mengunjungi setiap negeri dcngan mcngandalkan keramahan dan budi manis, bUktill dcngan ujung pcdang.
b.
l3idang Astrollomi
Pcrkcmbangan
pengetahuan
tentang
maten1atika,
aljabar
dan
trigonomctr; yang dimiliki bangsa Arab, telah mcmbantu perkembangan studi
15
Ibid,
h. 159 - 161
17
astronomi di Tiongkok. Banyak kaum terpelajar muslim berdatangan ke Tiongkok dari dunia bclahan Barat melalui jalur sutra. Jamaludin misalnya seorang parsi, yang ditugaskan pada observatorium muslim itu, ia membuat tujuh pcralatan astronomi yang saling berbeda clan menyalin nama-nama bintang cli clalam bahasa Arab itu kedalam bahasa Tionghoa serta menyusun kalender bcrkclanjulan yang di gunakan pcmcrintah yuan sejak tahun 1265 M - 1281 M. c, Bidang Parmasi
RamUClil pcrobatan yang di impor ke Tiongkok clan cli gunakan oleh tabib-tabib Tionghoa tercliri atas mcnyan, ambergris, garclenia, cloves, gum, champor clan lain-lain. Sebagian clari komoditi itu ymlg kini telah di buat cli Tiongkok sencliri aclalah pada asalnya diajarkan oelh pihak arab. Lembaga perobalan muslim yang terbentuk pacla tahun 1292 M, mei'llpakan bentuk asal bagi Icmbaga-Iembaga hospital pacla jaman modern. Seluruh lembagalembaga itu cli ciptakan olch pihak muslim, disitulah operasi-operasi pcmbedahan clcngan ragam gunting dan pisau diperkenalkan untuk pertama kalinya. cl. Biclang Musik Peralatan musik pihak muslim cliperkenalkan ke Tiongkok oleh orangorang
t~lrkistan.
I-lu Chin, sonah clan lainnya adalah berasal clari pihak muslim.
18
e, Bidang Arsitektllr Arsitel:tur Islam menempali kecllldllkan yang terhormat sekali di clalam arsitektur internaional. Arc;itektur-arsitektur mu,lim di Tiongkok menciptakan aliran baru di dalam arsitektur, diperkaya oleh arsitektur Tiongkok, Ibu kota Peking dapat memperlihatkan eontoh arsitektur itu,
B. Nama Kckeluarga'\I1 Muslim Tionghoa
Di cina terdapat ratusan dan mungkin ribuan nama keIuarga, Nama keluarga ini mclekat pada seluruh keluarga atau clean, pada awal dinasti Shung (sckitar tahun 1000 SM) diterbitkan buku saku berjudul seratus nalTJa keluarga (pie ehia hsing), Scmentara itu ensiklopedi besar dari kaisar Hsi menyebut 1,854 Hsiang.
Dalam kehiclupan sehari-hari, nama keluarga senantiasa ditulis di clcpan, sedangkan nama panggilan ditulis dibelakangnya, MisaInya nama Gaou Bocn Seng, Gaoe adalah nama keluarga, sedallgkan Boen Seng adalah nama panggiIan, Kalau orang eropa memanggil atau mcnyebut 'tuan Gaow', maka hal itu tidak membuat yang bersangkutan menjadi kikuk, tetapi kalau antara mereka menyebut tuan 'Gaow' maka mereka merasa ada jarale MercKa lebih sub menyebut Boen Seng jacli yang lajim adalah nama panggilan cliclahului Nkoh, Nku, Ngkong, Nei,
19
uwak clan emak (kaka, om, kakek, kakak permpuan, tante, clan nenek) sesuai ' yang CI'1 aJu 'I( b'learn. 16 cI engan cI crilJat
Pacla masa clinasti Yuan (1279 -- 1368 M), imigran muslim yang mengalir clatang ke Tiongkok clewasa itu, mulai mengambil nama-nama kekeluargaan tunman Han, Sebagaiannya mcnggunakan nama-nama kekeluargaan yang clewasa itu seumpama; Chao, Chien, Sun, Lee, dan lainnya, Mereka itu umumnya clatang tanpa kcluarga clan tCljadilah asinlilasi, hingga turunannya lalu mcmpergunakan nanla-namu kekcluurgaan tersebut. 17
Dalam lingkungan masyarakat muslim Tionghoa itu banyak sekali mempergunakan nama kekeluargaan, berbunyi: Ma, sebelum pihak muslim itu slatang ke Tiongkok, bahkan sebclum agama Islam scndiri !ahir di Arabia awal abad kc-7 I'll, maka di Tiongkok suelah ada nama kekeluargaan Ma itu, tcrutama paela bclahan Bam!. lvlenllrut kcbiasaan Cina kuno Drang ticlak boleh sccnaknya mengganti nama kclua'rga, clall scorang wanita tidak bolch mcnikah dengall pria yang nama keluarganya sama, Dulu, para pcmcgang aclat menghukurn mcreka yang bcrani mclanggar ketentuan itu, karena pada waktu itu keluarga (CIanI masih kceil,
If! J. L Vleming Jr, KUl1gsi clan Spekulasi "Jol'ingan Kel:Ja Bisnis Cina ", (Jakarta: PT, Pustaka Utama Gratik, 1988), Cet. 1<0-1, h, 24 - 25 Ii
H. Ibrahim Tien Ying Ma, Op. Cit, h. 320
20
schingga larangan Il1cnikah yang elcll1ikian ilu ll1asih masuk akal elan eli pegang lcguh elikalangan Cina, orang-orang elengan Hsing yang sall1a mcrasa sckcluarga 'llereka mcnamakan chi "sauelara" elan membcnluk perkumpulan dengan lujuan saling mcmbanlu. Yang boleh menjaeli 'lI1ggola aeialah mcreka yang mcmpunyai Hsing yang sama, IS Oi negcrinya selair. mcnyanelang nama kcluarga scjak lahir . sampai mllt.i, orang Cina juga l11cl11pcrolch nama baru paela tiap kcjaelian yang pcnling elalam hielupnya. Sclal11a bcrabad-abael Cina merllpakan sualu masyarakal yang berpusal paela kcluarga, mcnurllt lradisi Cina ayah mel11iliki kekuasaan mutiak lerhaelap selurllh keluarga. Laki-Iaki l11cmiliki
~tatlls
yang Iebih linggi eli banding wanila,
kakak laki-Iaki herkuasa alas aelik-aeliknya hingga mereka menjadi searang kepala keluarga. Kelangsungan kcluarga eli panelang scbagai (ugas terpenling oleh sclllrllh kcluarga, kctcrikatan tcrhadap kcluarga lermasllk sauelara SCpllpli jallh eli panelang scbagai Iebih wajib elari paela kelerikalan lerhaelap negara. Namun saal ini khuslisnya eli bawah rczim komllnis, poia-poia kcluarga lraelisional ini lclah bcrllbah secara drastis.''J
'" J . l_ \fl cllllng, . () p. C",H, I1. 7... ) ") Jflll1C~ J, I'ox. Ney,unl du)] BOl1gsu, (Jakarta: Gloicr lnlernasional, 2003). Jilid Ke-4, h. 18
21
C. I'clIdidikall Muslim Tiollghoa Pacl,~
saat clinasti Manchu terbentuk (1644), dijalankanlah kebijaksanaan
yaitu mcnaburkan bcnih kcbeneian clan clendam diantma pihak Han dcngan muslim Tionghoa. Lambat iaun denclam clan kcbencianpun tcrbina diantara keclua kelompo" tcrsebut, seLlin itu persengketaan berclarahpun kerap teljacli. Hal ini dimanfaatkan
oleh
pihak
Manchu,
dengan
mcngambil
kcuntungan clari
pcrpecahnn yang lcljadi diantara bangsa Tionghoa itLl.
Olch karena adanya kcbcncian clan c1enclam antara muslim Tionghoa c1engan pihak Han, lahirlah fatwa dari alim ulama yaitu siapa mempelajari mempelajari kcbudayaan Tiongkok bermti murtacl, dan mempelajari bahasa Inggris clan Perancis akan masuk neraka. Justru kitab-kitab yang berbahasa Arab c1ianjurkan untuk eli pelajari, yang b:1gi lidah muslim Tionghoa sulit untuk diueapkan, apalagi untuk mcmahami dan berbicara dengan lanear dengan bahasa Arab. Dan oleh karena para calon pegawai pacla masa dinasti Manehu hanls melewati ujian didalam literatus TiongKok, dengan sendirinya muslim Tionghoa . I' I .. I . b pun terslng (II' (an Ja )atan-JH atan
101-1,
. '0 reSlJll.-
Ibrahim Tien Ying Ma, Op. Cit, h. 325
H
326
22
Ketika Manchu berkuasa di Tiongkok, l11\dim Tionghoa menjadi kelompo'; terbelakang dan ketiadaan penclidikan umum. Namul1 solidaritas yang dimiliki muslim Tionghoa dan sillli palrioliknya tidak ada laranya dalam sejarah Tionghoa meskipul1 pihak muslim Tionghoa termasuk pihak terbelakang pada urnumnya di Tiongkok clalam bidang I'endidikan (.Inurn akan tetapi mereka itu memiliki keistimewaan clalan bidang bisnis. Muslim Tionghoa menguasai perdagangan pennata dan bend" antik, rumah makan, daging sapi dan domba. unta, lembu elan kulit hewan. selain elalam elunia clagang muslim Tionghoa aclalah petani. Dari para pcdagang clan petani hartawan itu mengirimkan putranya untuk belajar di Jepang 21 H. Ibrahin Tien Ying Ma claiam bukunya "Perkembangan Islam di Tiongkok", memberikan uraian lenlang pcrkembangan pencliclikan Islam eli Tiongkok pacla maSH pcmcrintahan republik sebagai berikut: 22 a. Shaik Muhammad Wang Hao Jan dari Ox Street, perkampungan pihak muslim di kota Peking, mcmbangun sekolah dasar Islam (Primary Muslim School) pada tahun 19 I0. Pihak intellijentia mw;lim mcbantu sislem pengajaran cara baru ilu dan sejak saal ilu perguruan-perguruan Islam model baru serupa ilu berkembang elengan cepat.
" Ibid, 11. 328 22
Ibid, )1. 329 ~ 334
23
b. Chentah Normal College Didirikan di Peking pada bulan April 1925, perpustakaan Islam yal'g pertama terbentuk di College ini dan didalar,lnya terdapat ribuan buku tentang agama Islam. College ini telah menghasilkan banyak alim ulama yang telah mendatangkan kebajikan besar l'agi masyarakat muslim Tionghoa di Tiongkok. e. lYling The Islamic lYliddle School (Madrasah Tsanawiyah lYling The) Didirikan di Yunnan, madrasah terse but telah memberikan sumbangan besar bagi muslim di Tionglwk, dengan mengirimkan sekian ban yak pelajarnya ke AI- Azhar University di lYlesir. d. Islamic Normal School ( lYladrasah lYluallimin) Didirikan di Shanghai pada tahun 1928, yang dipimpin oleh Shaik Nul' lYluhammad Ta Pu Sheng, yang menyelenggarakan pengiriman pelajar ke lYlesir pada tahun 193 I. e. Wan Hsicn I,;lamie Normal School (lYladrasah lYluallimln Wan Hsien) Didirikan di kota Wan Hsien pada tahun 1927, perguruan di Wan Hsien itu pun ternyata ban yak mcngirimkan para pclajar ke Al- Azhar di lYlesir. f.
Nillgshia Muslim Normal School (l\f.adrasah lYluallimin Ningshia) Didirikan di Ningshia pad a lahun : 934, di pcrguruan ini diajarkan literalur Tionghoa, rVlatematika, l-listori Geograti, dan Ilmu Ulum, yang di ajarkan oleh guru Tionghoa Non muslim. Sedangkan pelajaran Al -- Qur'an, hadist, Sirah nabi dan Sejarah Islam, di'ljarkan oleh guru muslim Tionghoa dan guru-guru
24
yang didatanglmn dari Mcsir. Sclain itu di pcrguru8.n itu pula eli ajarkan tcntang Prinsip-prinsip dan Aelministrasi Eelukasi, Psikologi, Civics, elan Ethika pad a tingkat tcrtinggi. g. ChineSe Muslim School (Pcrguruan :\!Iuslim Tionghoa) Gcneral Muhammad rVla Fu Ilsiang dan putranya Hassan Ma Hung Kwei telah mcmbantu pcndirian perguruan ini. h. North - West College (Sebelumnya College of Islam) Didirikan eli kola Pekiog, pembangunan College ini adalah berasal e1ari sumbangan para pemuka Islam beserla masyarakat swasta satu-satunya di Tiongkok yang mcmpcroleh subsidi dari pemcrintah sebcsar US - $ 1.200, seliclp bulannya. I.
Chung Ying tvluslill1 School Didirikan eli Nanking paela lahun 1907 oleh seorang hartawan muslim bernama Mr. Chiang wafat, perguruan itu jatuh ke tangan pihak yang non lnuslim. Sejnk saat itll mata pcliJjanlI1 yang berkaitan dengnn agamn Islam di tiadakan.
I.
Mu l!sin Middle School (Sekolah M'onengah Pcmbaharuan Islam) Didirikan di Hankow, propinsi Chekiang paela tailun 1928. Pcrguruan itu ll1enampung para pelajar yang non muslim.
BAB III LAKSAMANA CHENG 110
A, Riwayat l-!idnp Laksamana Cheng l-!n
Dalam sejmah dinasti Ming (Mingse) tidak clijelaskan secm'a kongkrit tentang asal-usul dan moyang Cheng ho, kecuali bahwa Cheng Ho berasal clari propinsi Yunnan ia dikenal sebagai Kdsim Sam 130. Pacla masa clinasti feoclal Tiongkok Kasim umumnya ticlak begitu di hargai, paclahal dari kenyataannya Cheng Ho sebagai salah seorang bahariawan tangguh dan laksamana besal', karismnaya sebagai pelaut ulung sangat terkcnal cliclunia. Cheng Ho dilahirkan c1ari keluarga Ma, suku Hui (sebutan orang non muslim) yang nayoritasnya l'eragama Islam dan Cheng Ho lahir di c1esa He Dai kabupaten Kunyang propinsi Yunnan. Ayahnya seorang muslim yang telah menunaikan Haji. Begitupun clengan Kakek clan Buyulnya. Semuanya telah menunaikan ibaclah Haji. Dengan c1emikian kelslaman Cheng Ho ticlak clapat c1iragukan lagi. Ayahnya bernama Ma Haji (1344 - 1382), Ma Haji aclalah seorang pclaut yang mempunyai en am orang anak, clua laki-Iaki clan empat percmpuan sedangkan Cheng Ho anak ke tiga clari enam bersauclara. Ibunya bernama Oen, Cheng Ho bcrwajah lebar clan berhidung mancung alis tegak, bermata jeli, bergigi putih bagaikan muti"ra clan bersuara lantang serta
26
langkahnya gagah mIrJp Harimau. Ayahnya meningggal paela
USia
tiga puluh
lapan tahun, elan e1imakamkan eli kampullg He Oai 23 Cheng Ho bcrasal e1ari suatu keluarga muslim yang sangat dihormati penduduk karena terpanelang keluarga tertua elan teramat shaleh elan taat, Kakeknya dan ayahnya aelalah seorang Haji yakni telah menunaikan ibaelah rukun ke lima kc tanah suei, yang menelan biaya dem;ldan besar, e1ielalam peljalanan kafilah yang teramat sui;( elan menelan tempo berbulan-bulan ')4
laJllanya.-
Cheng 1-10 mempunyai nama alias Sam Bo (San Po). "San" bermakna tiga scdangkan "Bao" bcrmakna pclinclung /
pll~'aka.
Mengenai asa!-Llsul nanUl San
Bao, terdapat penelapat yang berbeda-becla dikalangan Sejarawan, antara lain: a. Sejak keeil Cheng Ho (sebenarnya Ma He), bernama alias san Bao karena elia anak ketiga elari Ma Haji. b. San Bao berarti tiga siela-sida, yait,.! Cheng Ho, Wang ling Hong elan I-Iou Xian. e. San Ball bermakna tiga pusaka atau Tri Ratna, Buelha, Biksu elan kitab suei Buelha. d. Setelah e1ibawa keistana Cheng Ho eliberi nama alias San Ba0 2 ;
23 Kong Yllanzhi. All/slim Tionghoa C/u.::ng No "AH,Yleri Peljalana Afuhibah di Nusanlara ". (Jah.nrta: Pustak" Gbor: 2000), Edisi Pcrtama, h. XV: 2-1 lbrahilll Ticn 'ling. i'vhl, Perkelll/'ollgull /.\/OIJl di Tiongko/(, ( Jakarta: Bulan Bintang, 1979), h.1.16-137 25
Kong Yuanzhi. Op. Cit, h. 33
27
Cheng Ho dilahirkan pada saal dinasti Yuan sudah terguling yaitu pada tahun Hong Hu ke-4 (1371 M). Ketiga ia berumUT dua bela:, tahun yaitu pada saat propinsi Yunn2n di rebut oleh tentara dinasti Ming, Cheng Ho dan sejum1ah anak mud a lainnya eli tawan dan di kebiri oleh tentara Ming. Kemuelian Cheng Ho elibawa ke Nanjing sebagai Kasim atau siela-siela intern eli istana dan tak lama kemudia Cheng 1-10 dianugerahkan oleh Zhu Yuanzhang (kaisar pertama elinasti Ming kepaela Zhu Di atau putera ke
emp~tnya)
sebagai pesUTuh. Sejak itu Cheng
Ho berbakti kepaela Zhu Di elan mcmanfaatkan segala fasiltas yang ada untuk banyak mcmbaca dan ikut bertempur. Cheng ]-10 wafat paela saat berusJa enam pu1uh dua tahun yaitu pada tahun Xuan De ke-8 (1433) di Calieut. Mengenai tangga1 kemarigkatan Admiral Muhammad Cheng Ho tielak1ah pasti. Sepeninggalnya itu, kebijaksanaan kekaisaran mengenai pelayaran-pe1ayaran ke sebrang lautan ilu dihentikan sama sekali. Keberhasilan yang dieapai olch tujuh ka1i pe1ayarannya itu tergantung keselUTuhannya pad a kepribadian seorang tokoh yang sungguh luar biasa. Ibu Bapanya mengenal Cheng Ho sebagai Muhammad Ma ]-Iua. tetapi dunia lebih 111cng~nalllya dcngan pi.lI1ggi lah Cheng 110 ataupul1 San Pao Kong ataupul1 San
Po Bo. Dia adalah seorang prajurit. seorang admiral, seorang penjelajah dan juga seorang duta besar. Bagi rakyat se1UTuh zaman, patutlah dikenangkan bahwa dia
28
itu seorang tokoh muslim yang telah menyumbangkan jasa besar bagi keagungan gengoi imperium Tiong Hoa masa pemerintahan dinasti Ming 2 <>
B. Karir-karir laksamana Cheng lIo
Sejak kecil Cheng Ho set ing mendengar cerita ayahnya tentang peljalanan naik haji dengan kapal layar selama berminggu-minggu, selama dah1l11 pClj:.danan naik haji ayahnya banyak Incncmui rinwngan seperti hujan
badai, iklim yang berbeda-beda dari satu daerah ke daerah lainnya, adat istiadat yang beraneka ragam dari suku bangsa-bangsa yang pernah diJewati. Selanjutnya pengalaman sang ayah menjadi call1bu l, dan acuan moril yang besar artinya bagi Cheng HI) dalam l11enempuh karir dan cita-eitanya. 2J Sejak me:etusnya peperangan tielak seelikit pasukan Ming Thai Chu InCn(lWan anak-anak tcnnasuk Cheng, 1-10 yang 111crupakan satLl diantara sekian
banyak anak-anak yang clibawa ke Nanjing clengan kejal11mereka cli kebiri. Pacla 11I11Ur clua belas tahun Cheng Ho sudah l11enjadi Kasil11/pelayan putra ke empat kaisar Zhu Yuan Zhang yailu Zhu Oi. Cheng Ho selalu menelal11pingi Zim Oi e1alam berbagai pertempuran, selama ilu pula Cheng Ho telah menunjukan prestasi yang luar biasa karena Cheng Ho beljasa besar clan menjaeli Kasil11 kesayangan Kaisar Znu Oi, e1ia e1iangkat menjaeli kepala Kasim intern yang bertugas membangun istana,
26
Ibrahim Ticn Ying Ma, Op. Cit, h. 152 - 151
" Kong Yuanzhi, Op. Cit, h. XVI
29
mcnyeriakan alat-alat istana, gudang es dan lain sebagninya. Pada awnl abaci ke-
15 Kaisar Zhu Di mcmcrintahkan supaya dilakukan pelayaran-pelayaran ke samudcra Hindia (Barat) dcmi mcmajukan persahabatan dan memelihara perdarnaian antara Tingkok dcngan ncgara-negara Asing, karena prestasi Cheng
Ho sangat baik, i<1 dipilh sebagai Laksa'llana untuk memimpin pelayaran jauh 2 r: Admiral
Muhammad
Cheng ]-10,
didalam
pelayaran-pelayarannya
melakukan kunjungan-kunjungan muhibah ke berbagai negeri eli Asia Tenggara, dan laut India, bahkan pernah berkunjung ke Mekkah sambiJ menunaikan rukun ke lima. Cheng Ho memang tokoh yang palul mendapat penghargaan tinggi, paling ticlak alas jasa-jasanya elalam bielang bahari dan Internasional eli masa Kaisar Yong Lee elinasti Ming. Selai'.l itu Cheng Ho juga betjasa besar dalam penyebaran agama Islam, pembaurall dan peningkalan sumber elaya manusia dalam bielang perelagangan elan perlar:ian bagi daerah yang dikunjunginya. Di utusnya Cheng I-lo kc negcri-negeti yang salahsalunya adaJah Indonesia men1jjunyai motivasi tertentu, yailu meluaskan kekuasaan dan mengembalikan kemasyhuran Tiongkok.
28
Ibid, h. XVII
30
Atas dasar kebijakan motivasi emperor ituLlh mungkin Cheng Bo dalam kegiatan sampingan mendorong penduduk masuk ke dalam agama Islam tidak perlu di beritakan atau di laporkan oleh Ma Buan, karena ;nasalah itu di luar kebijaksanaan emperor yang mengangkat Cheng Bo sebagai laksamana, Se1anjutnya Dr. B, Uka Tjandrasasmita dalam seminar Internasional tentang Cheng Ho eli Inelonesia yang eliselenggarakan eli lAIN Jakarta paela tahun
1993 mengatakan babwa, "mungkin Cheng Ho elalam kcgiatan sampingan menelorong pendueluk mas uk kedalan' agama Islam. Tidak mustahil Cbeng Ho elan Ma I-ban telab memberikan dorongan ke Islaman sekurang-kurang pada masayarakat Muslim yang berasal elar! Tionghoa sendiri,,29 Selain itu Cheng Ho terkenal juga sebagai seorang tokoh pembauran, diplomat yang ulung dan seorang mal11\1m (memahami) agan1:l Islam karena ia pandai dan mampu membaca, menulis serta fasih berbahasa Arab. Catatan
sejarah
menunjukan
bahwa
Cheng
Bo
dalam
karirnya
membentuk masyarakat muslim Tiongboa dan membangun hubungan diplomatik dan persahabatan antara negara Tionglok dan masyarakat Indonesia serta dengan masyarakat dunia Iainnya mempunyai peranan yang cukup besar. Oleh karena itu muhibah pelayaran yang dilakukan Cbeng Ho elapat elijadikan contoh yang baik llntllk
tujllan
") Ibid, h. 290
mcrekonslrllksi
sejarab
masyarakat keturllnan Tiongboa di
31
Indonesia
khususnya
pcran sertanya
bagi
proses
pcmbcnlLlkan
idcntitas
kebangsaan dan dakwah Islamiyah 30 Pembicaraan mengenai peljalilnan karir laksamana Cheng Ho yang dilakukannya dalam perjalanan mul:ibah ke beberapa negara tcrutama di Nusantara sangat menarik. Kcdatangrn Armada Cheng I-Io ke daerah-dacrah yang disinggahi telah mcmbcrikan kcmajuan c1alam bel'bagai biclang, scperti bercocok tanam, alat bajak c1ari besi, berternak, perclagangan, seni ukir, seni bangunan/arsitektur clan seni buclaya lainnya. Cheng Ho memulai pelayarannya pacla saat ia bcrusia tiga puluh cmpat tahun bersama Wang Jinghong pacla bulan Juli tahun 1405. la dilantik sebagai Panglima Garnisun Nanjing pada tahun I-long Xi ke-l (1425), ketika ia berusia lima puluh empat tahun.
C. Ekspedisi Laksamana Cheng Ho di Nusanlanl
Cheng 1-10 yang juga clikenal dengan nama Sam Po, tokoh yang bcrasal c1ari provinsi Yunnan, Cina, pada l11asa dinasti Ming cliangkat untuk menjadi Laksamana clan c1itugaskan l11emimpin pelayaran armada Cina ke Samudera Barat (kawasan sebelah Barat pulau SUl11atera). Selama ekspedisinya, Cheng I-lo seorang muslim yang tartt beribadah clan sangat l11enghormati agama-agama lain, tidak hanya memimpin armada yang
'''Ibid, h. :>90
hcbat tetapi Juga menyebarkan agama Isiam la melakukan kunjungan ke Nusantara, Brunei clan Malaka. Ada kisah menarik dalam kunjungannya kenusantara ketika beracla cli pantai Utara Jawa, orang kedua dalam armaela itu, Wang Jinghong sakit keras. Cheng Ho menurunkan Wang Jinghong cli pelabuhan Simongan (sekarang bernama Mangkang) Semarang. Disitu Wang clirawat elida lam sebuah goa, sementara konon Cheng Ho sendiri yang meramu obatan-ohatan untuknya. Saat konclisi Wang membaik, Cheng Ho meninggalkanya berikut sepuluh awak kapal untuk menjaganya. Di gua Simongan itu kemuclian Wang merasa kerasan,
bahkan
kemuelian
menikabi
perempnan setempat serta berhasil
membangun sebuah komunitas dagang. Sebagai tancla terima kasih kepaela Cheng Ho, Wang mendirikan patung Cheng Ho di gua Simongan. Itulah awal legenda patung Sam Po Kong Semarang yang setiap tanggal satu clan lima belas bulan Imlek ramai clikunjungi orang. Cheng Ho (1371 .- 1433) aclalah bahariawan besar bukan hanya eliclalam sejarah pelayaran Tiongkok, tetapi juga elisepanjang sejarah pelayaran clunia. ·Selama dua puluh clelapan tahun (1405 - 1433) ia memi.mpin armada raksasa untuk mengunjungi lebih clari tiga puluh negara clan kawasan yang terletak eli Asia Tcnggara, samudera Hinclia, Laut IVlerah, Afrika Timur dan lain-lain. Bila dilihat dari waktu, pelayaran Cheng Ho ke "Samuclera Barat" jauh lebih awal dari pacla pelayaran bahariawan-bahariawan Ewpa Cristoforus Columbus kurang lebih (1451 - 1506), Vaseo Da Gama kurang lebih (1460 -
33
1524) dan Ferdinand Magellan kurang lebih (1480 - 1521). Pelayaran pertama dilakukan oleh Cheng Ho pada tahun 1405, selain itu pelayaran-pelayaran Cheng Ho dilakukan berturuHurut tujuh kaii
,~elama
dua puluh delapan tahun lamanya.
Begitu lamanya kegiatan pelayaran Cheng Ho sehingga tak tertandingi oleh
bahariawan-baharia\van Eropa pac1a 111asanya. 31 Bila ditinjau dari skala armada, armada Cheng Ho pun mengagumkan dunia. Oalam pelayaran Cheng Bo, terdapat kapal besar enam puluh dua buah dan awak kapalnya lcbih clari dua puluh tujuh ribu delapan r81US orang. Oalam pelayarannya yang ke tiga, terclapat kapal besar .lung empat puluh delapan buah dengan awak kapal dua puluh tujuh ribu orang lcbih, clalam pelayarannya yang ketujuh kal)al besarnya en am puluh satu buah dan awak kapalnya dua puluh tlDuh ribu lima ratus lima puluh orang. Oalam pelayaran-pelayaran Cheng Ho setiap kali rata-rata ter;;edia cnam puluh kapalbesar elan jumlah total kapalnya lebih dari clua ratus buah bila ditambah kapal keel1 elan seelang. Kapal besar yang dijuluki sebagai 'kapal pusaka' itu panjangnya empat puluh empat kama empat Zhang (138 nl) dan lebarnya lapan belas Zhang (56 m). Kapal semacam itu merupakan kapal yang terbesar eli clunia pada pertc.lgahan pertama abael ke"15. clall elengan kapal-kapal kayu itu1ah Cheng Ho telah menciptakan keajaiban elalam sejarah
· l' pc 1ayaran CIlIma:-
31
Ibid, h.3
)2
Ibid, h.4
34
Cheng Ho salah seorang
peja~)at
tinggi pada kaisar dinasti Ming, sekitar
awal abad ke-14 mengajukan usulmelakukan ekspedisi lau!. Tujuan ekspedisi ini adalah unluk mcmpcrkcnalkan elan mcngangkat prestise dinasti Ming keseluruh dunia. Scperti elitulis Jeannette Mirsky, lewat ekspedisi ini diharapkan negaranegara lain mengakui kebesaran kaisar Cina sebagai "the son of heaven", Putera Dewata. Dalam elokumcn elinnasti lVlipg aela motif lain, yakni meneari saudara sepupu kaisar yang telah pergi cntah kemana, juga mencari jalur alternatif perdagangan antara Cina elan Barat kembali 33 Cheng Ho memang suelah berhasil mengubah peta navigasi Cina, bahkan peta navigasi Inlernasional, pad aha I Cheng 1-10 scbelumnya tidak diperhitungkan sarna sekali eliantara scjumlah orang de kat kaisar. Namun sejak memimpin scbuah pasukan, namanya mulai mencuat. Laksamana ini aelalah scowng tokoh muslim yang tcrkcnal dcngan pelayarannya mengarungi lautan-Iautan yang luas di sebelah Barat Cina sebanyak tujuh kali pelayaran, ia mulai pelayaran sejak tahun 1405 masehi hingga tahun 1433 M, atau selama dua puluh enam tahun. Dalam pelayarannya ia mengunjungi daerah-dacrah di Campa, Malaka, Jawa, Sumatera, Srilangka, India, Arab dan Afrika Selatan
34
Ekspedisi Laksamana Cheng Ho bukanlah sebuah ekspedisi keell, saat berangkal meninggalkan Cina elaratan tahun 1405, dia membawa enam puluh dua
)) Anshari Thayib, Islam di Cilia. (Surabayn: CY. Amar Press, 199 ), Cet, Ke-I, h. 10 3~ Kong Yuanzhi, Op. Cit, h. 53
35
buah kapal dengan awak sebanyak tiga ;)uluh enam ribu orang. Perjalanan selama dua tahun itu menyinggahi Sumatera, Jawa, Sri Langka dan India tahun 1407 1409 dia berangkat lagi dengan eksl,eetisinya yang kedua. Berianju'. dengan ekspedisi ketiga tahun 1409 - 1411. Ketiga ekspedisi ini baw menjangkau sekitar Asia Selatan, tielak sampai eli situ saja laksamana Cheng Ho ternyata kembali melaksanakan ekspedisi yang ke empat paela tahun 1413 -- 1415
kali ini
ekspedisinya berhasil meneapai Aden, Teluk Persia elan Moga Dishu eli Afrika Timur. Ja!ur ini eliulang kembali pada ekspedisi ke lima 1417 - 1419 dan ke enam 1421 - 1422. baru pac!a
eksp~elisi
terakhirnya (1431 - 1433) mereka
menyinggahi Jeddah di laut Merah. Sehagian besar anggota ekspedisi lang tereliri dari orang-orang I-lui Muslim, saat itu mGnyempatkan eliri menunaikan ibadah haji ke Baitullah di Mekkah 35 Selama dua puluh enam tahun laksamana Cheng Ho mclakukan tujuh kali ekspedisi mengunjungi sekitar tiga puluh negara di Asia dan Afrika. Ekspedisi ini tidak sedikit pengaruhnya terhadap pertukaran budaya dan ekonomi antara Cina dengan negara-negara yang dikunjungi Cheng Ho telah memb',ntuk diplomasi modern antara c!inasti Ming di Cina dengan ncgara-negara yang dikunjungi. Pcngaruh ekspec!isi itu pun menjadi
l~esar
karena peran !vIa Huan Yang telah
meneatat seluruh pcngalaman ckspcdisi dari awal sampai akhir.
)5
Anshari Thayib, 01'. Cit, h. 10- 1I
36
Ekspedisi maritim Cheng Ho tidak sedikit maknanya bagi sejarah pelayaran modern di masa depan. Model kapalnya kemudian dikembangkan oleh petualang-petualang pelayaran laut sperti orang-orang Spanyol dan Portugal, bahkan motif berikutnya sudah berubah. Ekspedisi Barat melcwati jalur Cheng Ho, lebih banyak berlatar belakang kepentingan ekonomi dan militer. Oleh sebab itu Cheng Ho sendiri menghentikan ekspedisinya karena sejumlah Kasim yang menyertai ekspedisi itu ternyata mcncari kcuntungan sendiri baik seca!'a matcril maupun usaha mencar! muka di hac:apan penguasa dinasti Ming 3E Setelah ekspedisi yang dilakukan oleh laksamana Cheng Hoada beberapa menteri yang berusaha mengalahkan rcputasinya dcngan merel'leanakan ekspedisi lain yang lebih hebat, semuanya gaga!. Pada saat itu para menteri Inel11ang saling bersaing dan saling l11enjatuhkan untuk mencari muka di depan Kaisar. Namun,laksamana Cheng 1-10 adalah bahariawan besar pada saat ini. Adapun maksud pelayaran yang dilakukan oleh JaksamanaCheng Ho 'adalah sebagai berikut : a.
Menjalankan politik kerukunan dan persahabatan dengannegarQ-negara Asing. MenUl'ut Kaisar Ming rakyat yang disegala penjuru dunia adalah sekeluarga, oleh karena itu pada tahun Yong Lee pertanla (1403) kaisar Ming l11engiril11 utusan persahabatan ke Korea, Campa, Sian1, Kamboja, Jawa dan
1<,
tbid, h. 13
37
Sumatera dengan membawa Sutra Dewangga berbenang emas, dan lain-lain sebagai cendera 111ata.
b. Penduduk di sepanjang pantai Tioclgkok di larang merantau keluar negen tanpa
IJIl1.
Hal ini dil11aksudkan agar perampok .Jepang yang sering
mengganggu keal11anan menjadi terpenei!. Selain itu kerajaan Ming juga memberikan pengertiannya kepada para perantau Tionghoa yang terpaksa meninggalkan tempat asalnya karena sebab tertentu, dan mereka diharapkan jadi penduduk yang baik di negeri Asing tempat mereka menetap. c. Mendorong perniagaan antara Tion[;kok dengan negara-negara Asing. Ketika Zhu Di naik tahta, dikirimlah utusan dari Tiongkok ke berbagai negara Asing, terl11asuk rOl11bongan pcrdaganglJr, yang datang ke Tiongkok akan e1isal11but e1cngan hangat elan tulus hati 3J Bcrelasarkan araian e1iatas elapat di pahami bahwasanya l11aksuel dan tujuan ekspeelisi
yang
e1ilakukan
oleh
l11cl11propaganelakan kcjayaan elinasti
laksal11ana ~'ling,
Cheng
Ho
aelalah
untuk
elan l11enyebar luaskan pcngaruh
politiknya eli Asia - AIi'ika serta l11cnelorong l11ajunya perniagaan antara Tiongkok elan negara-ncgara yang telah eli kunjungi. Pelayaran yang elilakukan olch Cheng Ho. sepcrti yang elilakukan oleh bahariawan Eropa yang terkena!. Pelayaran Cheng I-lo yang e1ilakukan selama tujuh kali itu pernah elisebut sebagai "ekspedisi Cheng I-lo ke Barat"
37
Kong Yuanzhi, Gp. Cit, h. 9 - 10
atau "ekspedisi Cheng Ho kelaut
38
Sclatan". Sebulan ilu scolah mcmberi kesan bahwa pelayaran yang dilakukan Cheng lIo semata-mata dari operasi l,liliter, hal ii1i tidak sesuai elengan fakta sejarah, karena pelayaran-pelayaran Cheng Ho ke Samuclera Barat merupakan kegiatan unluk mcngaclakan perniagaan langsung dcngan ncgara seberang laut. Dalam menyelcsaikan tugas terscbut Cheng Ho pernah mcnggunakan kekerasan, namun tindakan mil iter yang diambil olch Chcng 1-10 mcrupakan tinclakan bela eliri unluk mcnyingkirkan kekualan yang menghalangi kcgialan mililcr scpcrli ym:g elilakukan Cheng Ho kepacla Tang rjo Gi bajak laut Palembang. Tujuan utamanya tak lainnya aclalah mensukseskan perelagangan, elapat pula dikatakan bahwa Cheng Ho adalah utllsan politik kerajaan Tiongkok paela elinasti Ming yang merangkap sebagai ulus?n perelagangan 3X Mengenai kllnjungan laksamana Cheng lIo ke Nusantara, teljaeli pada en am abael yang lalu. Peninggalan Ch"ng Ho eli claerah Samuelm Pasai berupa loneeng raksasa bernama Cahaelonya. Kemlleli"n ia melanjutkan peljalanan kesebelah Baral kerajaan Samuelera Pa,;ai, tibalah Cheng Ho eli kerajaan Naknr, setelah beberapa hari singgah eli Nakm l'Ombongan Cheng Ho berlayar melalui bagian Barat Hingga sampai eli pelabuhan Palembang. Dari Palembang armaela Cheng Ho menelusuri peljalanan kepulau Bangka. Ketika Cheng Ho singgah eli bllkit Durian, yang bertepatan paela bulan Ramaelhan. Sebagai seorang muslim ia pun melaksanakan ibaelah pllasa.
)3
Ibid. h. I I
39
Peljalanan pun kemudian dilanjutkan ke Sunda Kelapa dan berlabuh di Tanjung Mas (Ancol). Kemudian pada tahun 1415 rombongan armada Cheng Ho singgah dan berlabuh di tvluara hti dalam salah satu ekspeclisinya yang legenclaris untuk memberikan eidera mata dan be"silahturahmi kepacla penguasa setempat. Peljalanan armada Cheng Ho pun clilanjutkan ke muka pantai Utara Jawa. Setelah dari Semarang (Jawa), armacla Cheng Ho berlabuh cliclaerah Tuban claii clari Tuban menuju kesebelah Timur, romb01:gan armada Cheng Ho tiba cli Gresik dan dilanjutkan ke Surabaya 39 Demikianlah ekspedisi yang d:Iakukan oleh laksamana Cheng Ho selama eli Nusantara yang dilakukannya selan11 tujuh kali pacla abaci ke-15. Cheng Ho aelalah seorang bahariawan baik dahm sejarah pelayaran Tiongkok maupun sepanjang sejarah pelayaran dunia. Sdain pelayarannya di.lakukan selama tujuh kali berturut-turut selama dua puluh ddapan tahun, kegiatan pelayarannya pun ticlak tertaneling oleh bahariawan-bahari'lwan Eropa paela masanya.
39
Ibid, h. 20- 30
BABrv CHENG HO DAN SE.JARAH PERKEMBANGAN MUSLIM TIONGHOA
j}J
INDONESIA
A. Cheng Ho dan Agama Islam di Indonesia Ketika berbicara mcngenai pcnyebaran Islam di Indonesia oleh warga keturunan Tionghoa. pikiran akan tertuju pada seorang muslim dari Tiongkok yang menurut sejarah sangat beljasa dalam penyebaran Islam di Indonesia. Muslim Tionghoa yang dimaksud adalah Cheng Ho yang juga dikenal dengan nama Sam Po Kong, sejarah Islam Indonesia dengal1 sejarah Cheng Ho demikian terkaitnya meskipun kunjungan muhib2h Cheng Ho ke Indonesia telah berlaku hampir enam abael yang lalu. Menurut catatan sejarah, Cheng Ho aelalah muslim yang taat. la giat memajukan penyebaran agama Islam b2ik eli Tiongkok maupun eli negara-negara asing, kegiatannya yang penting-penting elibielang agama Islam antara lain: a.
Penziarahan Masjid
di pcmukiman pekllkll'an para penelahulu Islam elan shalat eli
kota Quanzhou c!ipropinsi
Fujian, terkenal
sebagai
pelabuhan
perelagangan dan pusat penyebaran agama Islam eli Ticmgkok Selatan sejak elinasti Tiongkok (6 I9 - 907). b. Kaum muslimin eliikut sertakan elalam pelayaran, tidak sedikit kaummuslimin yang eliajak oleh Cheng Ho ela!am pelayaran-pelayarannya ke Samuelera
40
41
Barat. Diantaranya terdapat beberapa tokoh muslim yang sangat berjasa, seperti Ma l-ll,an, Guo Chongli, Hasan, Sha'ban, dan Pu Heri. e.
Pemugaran Masjiel yang dilakukan olch Cheng Ho, menurut Xian Fu Zhi, Cheng Ho berhasil memugar suatu Masjiel yang tertlctak eli sebalah Timur Laut kabupaten Xian paela tahun 1430, sebelum pelayaran ke - 7 Cheng Ho mengajukan permohonan kepaela kaisar dinasti Ming untuk membangun kcmbali Masjid tertua di Tiongkok.
d. Pendidikan Islam sejak masa kanak-kanak, Cheng Ho mcndapatkan Islam sejak masa kanak-kanak karena ia di besarkan dalam suasana keagamaan Islam 40 Scbagai
scorang
muslim
yang
shaleh,
Chcng
Ho
telah
banyak
mcngaclakan kegiatan agama Islam, baik elinegerinya sendiri maupun dinegeri lain selal1la c1alam pcrjali1llan mcngcl1lban l1lisi pcrclamaian clan pcrsahabatan. Scbagai laksamana yang menganut agama Islam, Cheng Ho sudah pasti mengambil inisiatif nntuk menyebarkan agama Islmn di negara-negara yang dikunjunginya. Dalam hal ini, peran Cheng Ho sangat :lesar bagi perkembangan dan penyebaran agama Islam, tida l( terkecuali di Indonesia yang daerah-daerahnya eli kunjungi selama tujuh kali pelayarannya. Tampilnya Cheng Ho eli area Nasional dan Internasional sebagai seorang mus! im yang besar, elapat mengangkat nama baik agama Islam. Hal ini dapat
·10
38
l(ong Ymlllzhi, TioJ1ghoa Cheng flo, (Ja~arta: Pustaka Obor, 20(0). Edisi Pertama, h. 36 -
42
memberikan pengaruh psikologi terhr.dap masyarakat Tionghoa yang belum memeluk
agama
Islam.
Kesempatun
1111
sangat
menguntungkan
bagi
perkembangan agamu Islam, khususny,i di Indonesia.
B. Muslim Tionghoa di Indonesia
Mengenai muslim Tionghoa di Indonesia sendiri sesungguhnya bukan mel'llpakun hal yang bal'll di abad ke -
! 4.
Pad a masa pemGrinlahan dinasti Ming
(masa kaisar Zhu) dilaksanakan politik kel'llkunan dan persahabatan dengan negara-negara asing. Untuk itu dinasti ll1i ll1enugaskan seorung admiral kerajaan yang bernama Cheng I-Io untuk melakukan pelayaran ke Samuclera I-lindia Barat sampai ke Nusantara. Cheng 1-10 adalah seorang admiral yang beragama Islam dan di dalam armadanya ia membawa prajurit yang terdiri atas orang Islam 41 Keberadaan orang-orang muslim Tionghoa di Indonesia di mulai sejak teljadi kontak hubungan antara Kebisaran Ming di Cina dengan kerajaankerajaan di Indonesia. Dalam rangka lTlempropagandakan kebesaran ';'ingkok ke berbagai negara. maka kaisar Ming mengut,ls seorang admiral untuk mengunjungi negeri-negeri di selatan. Kontak hubungan yang teljadi anlara muslim Tionghoa dengan muslim di Indonesia ini teljadi pada masa pemerintahan kaisar Yung Lo
(1403 - 1424 ).'2
." Ibid, 11. XIX 42 Ibrahim Ticn Ying Ma, Perkelllbol1gan Islam di Tiongkok, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), h. 146
43
MCl11bicarakan bangsa Indoncsia kcturunan Tionghoa Ul11umnya dan kcturunan Tionghoa yang sudah bcragal11a Islam khususnya, tidak bisa
di
Icpaskan dari asal mulanya kcdatangan ncnck l110yang mcrcka kc Indoncsia. Banyak kctcrangan yang mcnunjukan awal kcbcradaan kcturunan Tionghoa di Indoncsia. Drs. Hidayat Z. M mcngata'zan, orang Cina pcrtal11a yang datang kc Indoncsia adalah scorang pendcta aga:lla Budha. Pcndeta ini bemama Fa Hien, yang singgah di pulau .Jawa pada abad kc-5 M. pada waktu singgah ini ia mengatakan tidak ada seorang Cina yang tinggal di pulau .Jawa. 43 Catatan sejarah tidak dapat memastikan kapan persisnya orang Cina datang ke wilayr.h Nusantara. Bukti-bukti arkeologis dan antropologis, seperti benda-benda tertentu yang bcrhubungan dengan kebudayan Cina, mel11ang l11enunjukan bahwa mereka tciah hadir di Nusantara sejak sebelum masehi. Nal11un data tersebut belum dapat digaI:1barkan bagaimana pola hubungan yang di bangun bersama pada l11asyarakat sctcmpat. Bal'll pada abad ke-5 mcialui eatatan Fa Hien, dan ketujuh melalui eatatan peljalanan yang di tulis I Ching, seorang pendeta asal Cina, gambaran tentang imbungan Cina - Nusantara menjadi Iebih
. Ias. 44 .Ie
43
Hidayat Z. M, AIasayarakat dan Kebudayaan Cina Indonesia, (Bandung: Tarsito, 1977), h.
73 -74 'H I-l Tannizi Taher, (Jakarta: 1'1'1 M, 1997). h. 3 I
i\-!o.\yarakal Cina: Keto/wllan dan Integrasi lJungsa eli Indones;cl,
44
Selanjutnya Tannizi Taher mengutip Vietor Purcdl, membagi imigrasi bangsa Tionghoa ke wilayah Nusantara menjadi tiga tahap. Pertama, di mana masyarakat Nusantara masih di kuasai oleh kerajaan-kerajaan setempat, imigrasi bangsa Tionghoa itu semata-mata di dorong oleh hubungan perc!agangan. Jumlah mereka masih sangat sedikit dan beldm membentuk saluan komunitas yang mapan. Kedua, TCljaeli setelah bangsa Eropa muncul di wilayah Asia Tenggara paela abad ke-16, walaupun masih eli dorong oleh perdagangan, jumlah migrasi bangsa Cina makin bertambah, sesuai dengan pesatnya tingkat perdagangan. Ketiga, pada saat kekuasaan Nusantara berada eli bawah pemerintah Belanda. Paela masa ini telah banyak eli temukan pemukiman di beberapa daerah seperti, Kalimantan Barat 45 Masa pebentukan masa peranakJn Tionghoa di Indonesia, dimulai ketika imigran Tionghoa bermukim dipuldu tersebut. Kemudian mereka menjalin hubungan dengan wanila-wanita pribumi, karena wanila Tionghoa hampir tidak ada yang berimigrasi keluar dari ncgcri Cina. Sebelum abad ke-19, mereka membesarkan clan meelidik anak dengan maksucl mengielenlifikasi dirinya sebagai orang Tionghoa, sehingga lambat laun berkembang clan membentuk masyarakal · Iloa yang stu IJI'1 .46 T long
·15
Ibid, h. 33 - 34 Mcly G Tan, G%ngo" Etnis Tionghoa
(1/'
fndonesia (Jakarta: Gramedifl, 1981 ),h, 9
45
Pada 1111111l11nya, peranakan Tionghoa tidak lagi l11enggunakan kebudayaan Cina dan kebudayaan asli priblll11i, selanjutnya kehilangan bahasa Cina. Mereka berbicara l11el11akai bahasa lokal elan l11emelihara ielentitas sebagai orang Cina 47 Golongan elari peranakan elari generasi sebelul11 abad ke-19 menggunakan babasa melayu sebagai bahasa percajmpan. Sebagian Iaki-laki peranakan yang kaya mcnerima pandielikan traelision8.1 ( Hokkian ), Tetapi, wanita pcranakan biasanya tielak tcrpcIajar.'ls Dengan elcmikian peranakan Tionghoa eli Indonesia telah mengalami proses akulturasi yang menelalam elengan kebuelayaan eli mana mereka eli besarkan. Dan orang-orang inilah yang dinamakan peranakan 'I"longI10a. 49
Mcngenai konelisi warga 'T'ionghoa di Indonesia, scperti yang eli paparkan oich Leo Surya Dinata dalam bllkllnya "Dilema minorita:; Tionghoa," bahwa : Mengenai minoritas Cina di Indonesia, tidak ada golongan Cina perantauan eli
dunia yang sesllelah perang ellinia ke-2, 'lrtinya seslldah berakhirnya Koionialisme Sarat di Kawasan Asia, mcngalami banyak kegllncangan seperti minoritas Cina eli Indonesia. Scbab, sejarah Indonesia sendiri menggalami demikian banyak gelombang perllbahan, elengan senelirinya berakibat paela masyarakatnya, tcrmasllk goiongan minoritas Tionghoa 50
47 De Graaf, DKK, All/slim Cina Abaci XV dan XV!: An/ora Jisloris dcm MUos (Yogyakarta: Tiara Wacana Ilmu: J 997), Cet. Ke,l, h. 2 4S Leo Suryadinata, Di/clJ1lJ 1'41110l'IIOS Tionghoa, (Jakarta: Pt. Gratiti Press, 1995), h. 86 " Mely G Tan, Op. Cit, h. XI 50 Leo Suryadinata, Op. Cit, h. IX
46
Pcmaparan Leo Suryadinata diatas mCI1unjukan bahwu kondisi minoritas Tionghoa Indoncsia l11asih diicl11atis. Bagi mereka yang mCIl1e!,1k Islam, sering di tuduh sebagai upaya untuk I11cncari kcuntungan ekonomi clan kenyamanan semata. Prasangka-prasangka negatif ini muncul dari kalangan Tionghoa sendiri. Bahkan, prasangka-prasangka tersebut tidak hanya pada pCITlnakan Tionghoa yang berkalangan atas saja, tctapi juga pada kalangan miskin Tionghoa. 51
C. Etnis Tionghoa dan Masalah l'cmbauran Telah menjadi sejarah yang suram tentang tragedi yang biadab yang dialami para warga keturunan Tionghoa, terutama tragedi biadab 12 - 14 Mei 1998 yang mcnimra warga keturunan Tionghoa. Kala ilu di mana-mana api berkobar, gedung-gcdung elan rumah rusak, dan kendaraan lain di bakar. Tidak eukup sampai eli situ, para wnnita keturunan Tionghoa pun mengalami nasib yang sangat mengenaskan, yaitu eliinjak, elianiaya, elan di perkosa. Sulit eli hituf'.g berapa banyak korban yang meninggal elunia atau berapa banyak korban yang masih hidup tetapi mengalami goncanganjiwa seumur hielup. Kcselamatan warga keterunan Tionghoa benar-benar teraneam karcna mcrasa sulit untuk mendapat perlindungan. Begitulah warga kcturunan Tionghoa telah di perlakllkan secara biadab dan tidak senonoh hingga berangsur-angsur terkonelisi seperti in!. Diskriminasi terhadap mereka tctap l11enjadi hal yang bcl1ll11 terselcsaikan, pada hal tidak akan
51
Amen Budiman, Alm)'arakalfslom di Indonesia, ( semarang: Tunjung Sari, 1979 ), h. 46
47
leIjadi demikian seandainya perangkat peraturan tidak membedakan warga keturunan asli dan warga keturunan Tionghoa, sehingga pembauran yang seharusnya dapal tereipta tanpa l11asa!F.h justru l11enjadi t,;rhalangi. Belum lagi adanya diskriminasi terselubung yang tidak seem'a Iangsung terbentuk peraturanperaturan
dan
sebagainya.
Yang seharusnya bersahabat,
bersaudara
dan
bcrkeluarga Il1cnjadi tcrpceah belah karcna cliadu dOll1ba untuk kcpcntingan dan keuntungan segclincir orang.
Kebrutalan-kebrutalan sosial dengan l11cngkambing hital11kan warga keturunan banyak teIjadi akhir-akhir ini. Adanya konsep Ali - Baba, yaitu goiongan Ali yang merupakan warga Indonesia sengaja di kedepankan untuk meng -
Cover bisnis para Baba yang l11irip warga Tionghoa sekarang
ll1ell1permuclah segal a kepengurusannya. Akan tetapi, yang terjadi saat ini adalah konsep Baba - Ali, yaitu goiongan Bab1 sengaja di jadikan tal11eng untuk bisnisbisnis besar paclahal yang berada di beJakang itu semua ac!alah para ali ( Warga Indonesia ) yang justru lebih banyal( l11emegang kendali dan mcnganlongi keutungan. 52 Akibat dari konsep Ali Baba ini, warga kclurunan Tionghoa I11cnjadi sorotan masyarakat sebagai goiongan berduit dan mel11icu kecemburuan sosial. l11eskipun sebenarnya mereka hanya pesuruh. Warga kelurunan Tionghoa yang dianggap sukses hanya segelincir orang, karena l11asih banyak di antara mereka
dlll1ia"
52 Siti Nafsiah, Prof Hembing "Pemenang the Star of Asia l1'rvol'd:Pertomo diAsia ketiga di (Jakarta: PreSlast, 2000), Cet-I. h. 194
48
yang l11iskin. Dcngan dCl11ikian tcrciptanya .Iurang pCl11isah antara warga Indonesia asll dan warga keturunan sebagai nuansa diskrilninasi yang cukup
kcntal. Pc!"soalan-persoalan yang berLaitan. dengan kOlllunitas 'fionghoa eli Indoncsia dalam hubul1gallllya
dellg~lIl
masalah pcmb;:mran, selain jalinan
pcrsoalanl1:'a rllmiL dimcl1si yang ter/(ail di dalaml1ya sangat beragam. Persoalan
terse but tebh muncul jauh sebclul11 bangsa Indonesia merdek'" Rcntang waktu y'lI1g pan.Jdng I11cmbuat pcrsoalan tersebut I11cnjadi tUl11pang lindih. Karcnanya, tidak ada satu dimcnsi pun yang benar-benar dapat di pisahkan dari Jiang lain. Seperti ketidak senangan scbagian kalangan pribumi terhad<1p warga keturunan Tionghoa.
Pandangan seperti ini, atau situasi yang sangat sensitif dan tidak sehat itu, SaIna sckali tidak mcngllntungkan. Hal Illi berlaku pada warga keturunan 111uupun
l11asyarakat pribumi lain. Dalal11 situasi-situasi tertentu,
perbedaat~
yang eli miliki
oIeh dua komunitas tersebut terasa lebih tajam, dan sering di jadikan alasan untuk l11engembangkan rasa kccurangan dan tudllhan ketika l11asyarakat pribumi tidak puas tcrhadap situasi yang ada, komunitas kcturllnan dapat dcngan l11udah mcnjadi sasaran kecurigaan. 53
53
H. Tarmiji Taller, Almyorako{ CillO: Ke{ah~nl({11 dan Integrasi Bangsa di Indonesia,
(Jakarta: PPIM, 1(97), h. 2 -- 3
49
Kctika bangsa lndoncsir: masuk gcrbnng kClllCrdckaaJ1, scgalanya tidak
lagi eli l11ulai dari awal. Dcngan kata lain, nwreka S8111a sekali tielak beraela dalam situasi vakul11, Illclainkan tclah Illcwarisi situasi sosial yang tclah tcrcipta scbclumnya. Polnrisasi antara pribul11i dan warga aSlllg khususnya kcturunan Cina, l11isalnya, telah tcrcipta ratusan tahun sebelumnya. Perbeelaan oricnt"si ieleologis, agal11a, politis, sosial dan budaya juga telah terbcntuk jauh sebelul11 Illasyarakat Indonesia Illc1l1prokla1l1asikan diri sebagai sebuah bHngsa. Akiba!nya, selain disebabkitn olch kcklll'angan pcngalaillan. bangsa Indonesia Illcnghaelapi berbagai kcsulilan dalam menyatukan "isi scrta mcncari kerangka bcrpikir yang
lllal11pu 1l1engatasi perbcdaan-perbedml'l tersebut." Me1l1bangun persepsi kebangsaan aelalah sebuah keniscayaan bagi sebuah kOl11unitas l11anusia yang l11el11iliki kes·nnaan I'istoris elan hemisl11e peljuangan l11elawan kolonialisl11e. Persepsi kcbaLgsaan itu di butuhkan tidak saja un!uk l11dahirkan sel11angat pCljuangan !anpa l11cngenal rasa lelah. Akan tetapi juga un!uk l11cnjalankan fungsi perekat sekaligus pel11Crsatll kekuatan bangsa, yang eli dalamnya terkanclung heterogcnitas etnis, ras, agama, clan kclas. Etnis Tionghoa adalah bagian dad kcsatuan integral pluralistik bangsa clan lllcncmpati posisi ckuivalcll clcngan ctnis-ctnis lainnya
eli lnclorlcsia.nalllun hingga
l1ari ini diskursus tcntang pcrlakuan diskril11inatif tcrhadap <:tni:; Tionghoa l11asil1 !erus l11cnjadi topik pCl11bicaraan.
5-1
Ibid, h.7
50
Seiring clengan impian kesamaan status clan hak warga negara ynng tak kunjung menjacli kenyataan cli Indonesia, acla clua lVlazhab (metocle) btsar dalam usaha menghilangkan perlakuan cliskrimir,atif terhadap etnis Tionghoa. Yang pertama, aclala asimilasi total yang di konsep oleh LPKB (Lcmb"ga Pembinaan Kesatuan Bangs'l) pimpinan K. Sindhunata. EksDerimentasi asimilasi total resmi di mulai sejak . . Soeharto berkuasa hingga rezi:nnya berakhir tahun 1998. Selama lebih clari 30 tahun. varians-varians asimilasi total banyak di tcrapkan cli ]JlClonesia. Perubahan tiga 'lama suku kata khas Tionghoa menjacli nama Indonesia anjuran kawin lintas ernis, pindah agama ke salah satu agalna rcsmi pemerint;th, dan pdarangan pcnggunaan bahasa
Tionghoa, adalah sebagian varians tersebut. Filosoll dari kebijakan ini aclalah menghilangkan iclentitas clan segala hal yang berbau Cinn/Tionghon dari pribumi seseorang
agar
clapat
lekas
berbaur
aWl!
berasillljla~;i
dengan
identitas
keinclonesiaan. Sedangkan integrasi waJar adalah anti tesis dari konsep asimilasi total. Intgrasi wajar lebih menekankan pacla :lspek ideologis pluralistik kebangsaan, c1i mana agama, etnis, ras, keturunan, \Varna kulit, clan status sasial bukanlah menjacli faktor utama penentu kewarganegaraan. rVlclaink:m scjauh mana sikap patriotik, rasa
kepemjlikan~
perasaan senasib sepenanggungaIl, so!idaritas sosia1,
dan pengorbanan dalam mengabdi kepada bangsa. Sebagai ciri kilns yang 111cnjadi
5'
identitas etnis seperti ciri biologis, bahasa dan blldaya adalah sebuah anugrah dari Allah dan menjacli hak asasi manllsia ya,lg tielak perIu di eliminasi 55 TerIepas elmi pro elan kontru mana metoelc yang lGrbaik, keellia metodc tersebllt sama-sama memiliki kebenamn yang bersifat nisbi. Sekarang substansi SOlllSi permasalahannya bllkan pada persoalan memilih salah satu dari metode tersebut, tetapi terletak pada bagaimana mengintegralkan segenap upaya untuk n1'engeliminasi perlakllan diskreminatif terhaclap ctnis Tionghoa mcnjadi suatu solusi yang bcrsifat sistcmatik dan mcnyeluruh. ACl1pun llnsur yang bertanggllng jawab dalam hal ini aelalah pcmcrintah. ctnis Tionghoa elan rnasyarakat mayoritas. Kctiganya
harliS
memberikan
kontribllsi
positif sesuai elcngan relevansi
bidangnya masing-masing. Adapun kontribusi yang bisa di bcrikan pell1crintah antara lain: a.
Meneiptakan sistcm dan hllkum 1('.JJ1c!usif dengan mengeillarkan kcbijakan yang bersifat anti rasialismc SCkClligllS mcmonitoring pelaksanaa:JJ1ya di lapangan.
b. Memberikan kcscmpatan kepada masyarakat untuk dapat ll1ell1anfaatkan fasilitas publik tanpa diskriminasi ctnis, termasuk usaha meniti karir di Birokrasi ( PNS ). polisi, militer yang ,;c!ama ini masih sullt di tcmbus oleh etnis Tionghoa. c. Melakukan penelidikan antirasial secura sistcmatik kcpada masyarakat.
55
h~ttp://\V\v\V. SolusihukullL com
52
c1. rvle-reformasi sistem clan mentalitas aparat penegak hukum clan keaclilan. Bagi masyarakat Tionghoa seneliri, mcreka elapat bcrpat.isipasi mclalui: 8.
f\'1c111pcrtcgas jati dirinya scbagal bagian integral bangsa Indonesia.
b. Berpatisipasi eli bielang politik c1cngan mengirimka!1 wakilnya elueluk eli parlemen. Untuk mcmperjuangkan kepentingan etnis Tiong Hoa elan mengabelikan c1iri berjuang elemi kepentingan bangsa elan tanah air. c.
rvrenjalankan ekonomi etis. KeLll1tllngan ekonomi yang eli peroleh c1ari keunggulan berbisnis etnis Tionghoa, henclaknya eli gllnakan untuk kepcntingan sosial, seperti membangun sekolah-sekolah clan rLlmah sakit. Scdangkan masyarakat pad a
Ullllll1l11ya,
clap'lt 111cmbcrikan sumbangsih
c1cngan mcmberikan dua jaminan. yaitu jaminan keal-;1anan dan jaminan
keimanan, bagi etnis Tionghoa. Jaminan kebutuban aelalah kebutuhan mcndasar seliap manusia, sckarang masyarakat harus clapat I11cnciptakan
kondisi iJman eli lingkungan pcmukin18.nnya.
56
.lika elari eliri scneliri justru tiela', I11cnelukung upaya pcmbauran, bagaimana pembactr,m akan tcrcipta ,jika antara ,nasyarakat elan pcmerintah tielak saling berganckngan tangan c1engan warga ketllrunan jika masih eli temui kerikil-kcrikil pcnglwmbal pcmbauran,
56
http://www.SolllSlhUkulIl.com
DaJan1 Islan1 gagasan tcntang perdarnaian clan kerukunan n1erllpakan pClnikiran yang sangat mendasar clan lI1endalam, bahkan merupakan pt:mikiran universal Islam mengenai alum, kehldupan, dan manllSJa. Kesadnran akan
Illclahirkan sikap bersauclara clan mcnciplakan lolcrnnsi. Dcmik;anlah Islamtclah mcngatur tata kehidupan l11anusia. Islnm adalah agama sosial yang 111engakui adanya kepribcH.lial1 l1lasyarakaL individu, dan
1l1l'llgh~lpU;.;k~\l~
diskriminasi-
cliskriminasi kclas 57 Unluk clapal mcwujuclkan pcrsatuan clan kesatuan bangsa, clapat cli jalanlmn mclalui lntegrasi clan Asimilasi. lntegrasi dalam pengertian bahwa Sclllr'.Jh warga negara harus bersatu padu. rvleskipun dahun kebinckaan, ciri-ciri
clari masing-Illasing kclompok yang cli benarkan clapat letap eli pertahankan. Scclangkan asimilasi cli sini, yailll berupa peleburan lotal ulltllk bersatu paelu. Dalam hal ini kclompok minonlas Illclcburkan eliri ke elalam kclompok mayoritas.
D. Sumhangan
Cheng
Ho
D"lam
Usaha
Pcrsahahatan
Dcngan
Bangsa
Indonesia Scjak abad pertama, Lawasan laut ;\sia Tcnggara, Khusllsnya Selat
!VIal aka, sudah !1lcmpllnyai kedudukan yang sangat pcnting dalam kegiatan pelayaran elan perelagangan lnternasional yang clapht mcnghubungkan negri-negri eli Asia Timllr jallh . Asia Tenggara clan Asia BaraLperkembangan pelayaran clan
57
Sili Nnfsiah. Prof. HClllbing "PCIJI(!JlUlIg fhe Star (?/:Jsia AH'(fnt':PerlOllw di/Isia kCfiga di
dlfnfo "Op. Cit, h. 204
54
perdagangan Intcrnasional yang terbentang jauh dari teluk Persia
SaJllp,l1
Cina
melall.li
muncul
dan
Selat
Malaka
itu
kelihatal'
sejalan
pula
dengan
bcrkembangnya kekuasaan besar yaitu Cina di bawah dinasti Tang (618 - 9(7), Kerajaan Sri Wijay" ( "bad ke-7 -- 14), iJinasli Umuyyah (660 . I1 (7-C) ! \1oasyw )
749), dan dinusli
""7(',1 ).;x
l'ada Abad ke-IS, orang Islam Tionghoa lela:1 menjclli'l hubungan dengan pusal pel'lcrintahan Islam y'lI1g pcrtanl:l di Indonesia, yaitll kcsullanan Demak. Hal ini juga di yakini oleh sejarawan Prof. Slarnet Mulyono dalam bukunya "Runtuhnya Kcraj:wn Ilindu - .lawa .Ian Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara." Seperti yang di kutip Abdul Baqir Zein dalam bukunya Etnis Cina dalam potret pcmbauran 5 ') Scmua membuktikan bahwa hubungan antara bangsa Tlonghoa dcngan bangsa di Indonesia sudah berlangsung dalam waktu yang sangat lama.
Selanjutnyu pada masa pcmcril1tahan Dinasti Ming, di Uluslah scorang laksamana yang bernama Cheng 110. scorang kasim kekaisaran Cina untuk melakukal1 perjalanun kc Asia Tcnggara, Tujuan pelayaran yang dilakukan oleh Cheng Ho ini adalah untuk mcmbangun hubungan diplomatik dan p'crdagangan dengan berbagai
kerajann, sampai dw menjadi tokoh lcgendaris. Seju111la:1
legenda pun berkembang mengcnai bcrbagai pertualangan dan keberaniannya. Oi
58 Van Hoeve. Ensik/opedi Telllalis DUflia Ishlill "asia Tenggara" (Jakarta: Prestasi, 2000) Cel. Ke-I, h. 9 59 Abdul Baqir Zein. Ern is Cina da/am PO/Fe! Pelllbollrull, (Jakarta: Prcstasi, 2000), eeL Ke-1.
h. 93
55
jawa 1'1 di dewakan scbagal clewa clari Cina yang lebih cli kenai clengan sebutan Sam Po Kong atau Sam Po Tay Jin (Kasim Agung berbatu pennata tiga), clan kuil-kull pcmujaannya pun tersebar sepanjang pantai pulau .lawa, Sumatra, dan Malaysia. Armada lhcng Dc singgah eli Scmarang paela lahun
J
406. Kuil gcdung
batu kemudian dlbangun untuk mcmpcrlngati kunjungan itt, . .luru much kapal laksamana Cheng Ho yailu Dmnpo Awang pun cli makamkar: dl halaman kuil, clan pad a set lap elua kall sebulan para pczlarah yang tcrelirl atas orang .lawa clan Cina tielur dekat kuburnya. Kcmuellan untuk mcmpcringati berdirlnya kuil itu diadakanlah perayaan sctlap lahun, ribuan orang elatang dari scluruh .lawa untuk mcnghadirl dan mcnghormati Sam Po Bo, mereka membawa pemu::;ik, penari singa, dan naga, dan para cenayang jatuh elalam keaelaan tielak saelarkan ellri untuk mcmanggil roh Sam 1'0 60 Laksamana Ceng Ho Inl pun lclah berhasll Illenjahn keljasallla elengan kcrajaan-kcrajaan eli Asia Tenggara lanpa mclalui tinelakan mililer. Dengan cara Inilah kekaisaran Cina elapat mcnanamkan pengaruhnya dalam berbagai bielang, lermasuk urusan politlk.
Dalam tujuh kali pelayarannya kc Asia - Afrika, Cheng Ho Illcmbuka suatu lembaran yang gemilang clalaln sejarah pelayaran elunia. Jasa-jasanya elalalll
60
James J. Fox, Indonesia Heriloge " Agamu dan Upacara" (Jakarta: Grolier liltenwsiotlal,
2002), h. 54
56
usaha persahabatan elan keljasama e1engan negara-negara eli Asia -Afrika antara lain sebagai berikut : l. Bielang Pelayaran Inlernasional Sebagaimana penulis tebh l1'enjelaskan bahwa pelayaran Cheng Ho eli bkukan lebih awal e1ari paela pelaya:an bahariawan Eropa. Pelayaran ini lelah
111elnperkaya pcngetahuan manusia 111cngenai k'l\vasan
en
sekitar lautan
Pasifik elan I-linclia, Cheng 1-]0 lelah berhasil melakukan pelayaran yang unik clalam usaha pelayaran, selain illl Cheng 1-10 lelah memperlihatkan tehnik pelayaran Tiongkok yang telah melcbihi oprasi pelayaran sebelumnya eli tempat mana pun. Calatan mcngenai peta pelayaran yang eli buat oleh Cheng Ho sampai saat ini masih sangat berharga unlllk pelayaran mltar negara Asia - Afrika. Pet~l
itu cli buat clalam bllkll sejarah Wu Bei Zhi (Vol. 240), di slinting olch
Mo Yuanyi pacla masa Dinasti Ming clcngan juelul "Petn Pdayaran untuk mcnujll negara-negara asing dari Dok Kal;al Pusaka el.\I1 berangkat dar!
Pelabuhan Sungai
Naga,~'
Dalam peta itu tereatat dt:ngan cel111at tentang
pelayaran Cheng 1-10 yang bcrangkat dari Nanjing ke berbagai claera1] di Asia - Ali'ika. Nama-nama yang terc·]tal bCljumlah Icbih clar! 500 buah. Area pelayaran Cheng Ho di scbutkan datam pela itu. Selain itu clalam peta ilu pun terclapat penunjuk pemakaian kompas, lancla letak bintang yang kesemuanya
57
itu telah meneerminkan kemajuan navigasi Tiongkok pada masa Dinasti
M'lng. 61' Aelapun Kawasan Asia - Ali'ika yang teIah eli Kunjungi Cheng Ho
antara lain: a.
Scmenanjung
Indo
Ci na
: Campa,
Cap
VareJIa,
PlIlau Condore,
Pandurangan, Kamboja, Siam, elan lain-lain. b. Scmenanjllng Tanah Mclayu : Malaka, Kelantan, Pahang Lmgkawi, Pulau Alor, Gunung Sembi Ian, dan lain-lain. e.
Kepulauan Nusantara dan Kepulauan Filifina : Aceh, Aru, Batak, Lide, L~1l11biri,
Palenlbang, Bangka, TaJl1iang, Pulau Bras
l
Lingga, lawa.
Kalimantan, Pulau Beli,ung, Kepulauan Filifina, dan lain-lain. d. India, Sri Langka : Bengal, Soli, Cail ,Cochin, Calieut, Quilon, Fandaraina, Namburi, Cam bit)', Ceylon, Kepulauan Maldive, dan lain-lain. e.
Tcluk Persia: Onnuz, dan lain-lain.
f.
Amb :Jofa1', Aden, Mekah, dan lain-lain.
g. Afrika: Brawa, Jobo, Mogedoxu,Malinele, Rasa, danlain-lain.
62
Oalam bidang bahari dan Imbungan hlternasiomcl antara Tiongkok pada masa dinasti Ming, Cheng Ho mcrupakan tokoh yang patut mendapatkan pcnghargaan yang tinggi.
61
Kong Yuanzhi, Tionghoa Cheng Ho, (Jakarta:PustakaObor,2000). Edisi Pertall1a,h. 26
62
Ibid, h. 221
58
2. Bidang Pcrnigaan Rcputasi laksamana Ceng lIo dalam bielang perelagangan yang sclalu 111enekankan kcjujuran dan saling mcnghormati itu sangnt membekas
eli
kalangan peneluduk di ncgri-ncgri lang pcrnah eli kunjunguinya.Mcngcnai pcrdagangaannya di Indonesia, tereatat pula dalam karya l'/la Huan - Ying Ya
Sheng Lan, antara lain, '''Orang .Jnvva paling J11cnyukai barang-barang dari Tiongkok berupa porsclcn berbunga biru, jebat, kain slltra berbenang emas, lb ' .. .-r,) vernl1'1 yUI1,. (an sc agalllYt1' 3. Bidang Kebudayaan Sclain beljasa dalam bidang pelayaran dan percbgangan, laksamana Cheng lIo telah berhasil mengaelakan pertukaran Kebllc13yaan antara orang Tionghoa dengan negara-negara yang yang sudah di kunjur:ginya. MCllgenai bidang kebuclayaan ini dapat di uraikan scbagai berikut a.
:64
Literatur Sc.jarah Anggota l'Ombongan pclayaran Cheng lIo ( Ma lIuan, Fei Xin,dan Gong Zheng ) telah menulis buku tentang ncgara-negara yang telah di kUlljungi Armada Cheng lIo. Catatan yang begitueernlat ita J118lukiskan negaranegara Asia - Afi'ika pad a awal abaci ke-15 itu tidak terbandingkml di antma literatur-literatur sejarah pada masa itu dan sebelumnya baik di Tiongkok maupun cli
63 Ibid, h,221 "" Ibid, h. 222 ' 227
luar Tiongkok. Buku-buku tersebut banyak
59
l1lembanlu rakyat Tiongkok dalam mengcnal bangsa-bangsa di Asia Afrika juga sekaligus mirip litcratur scjarahpenting bagi sejarawan negam-negara Asia - Af1'ika d1lam mcnyelicIiki sejarah negrinya pacIa mval abacI ke-IS. b, Pcnyampaian Almanak Tiongkok Dalam pclayarannya, Cheng Ho tidak lupa mcnyampaikan tentang a,manak cIari ncgrinya kepacIa negera-negara lain, Seperti diketahui bahwa almanak cIari Tiongkok pada masa Dinasti Ming cukup maju, Selain itu dia pun tdah menghacIiahkan pakaiankebesaran Tiongkok cIengan maksud agar negam lain meniru tata kramaorang Tionghoa. Disamping itu Cheng Ho pun memberikan bingkisan atau tancIa mata berupa alat penimbang, c.
Seni dan Sastra Pertukaran seni dan sastra pun tel:jadi antara bangsa TiMgkok cIengan negara-negam yang di kunjungi dalam pelayamnCheng Ho, Menurut sarjalla Indonesia e10ngeng Cina di ceritakan oleh anak bllah Cheng Ho kepaela masyarr,!
60
Selain itu Novel atau drama mengenai pclayaran Cheng Ho bermUl~culan
baik eli Tiongkok maupun eli Asia Tenggma, Kcsenian ukir yang
eli miliki orang Jawa pun eli catat oleh Ma I-Iuan, yang kcmuelian sangat elikagumi oleh bangs:.l Tionghoa, Berkat kunjungan armaela Cheng I-Io elan tinelakan-tinelakan lainnya yang eli lakukan olch kaisa!' Ming lInluk mcnjalin persahatan elengan bangsabangsa lain, maka negara-negam yang eli
kunjungi Cheng Ho pun
111cngunjungi Tiongkok. Kunjungallllya ke negnra-negara Asia - Afrika c1alam
7 kali pelayarannyn merupaknn kl njungan muhibah, Sebngaimana eli tulis oleh Usman Efenc\y bahwa eli setiafJ Asia Tenggara dan Asia Selatan yang eli kunjl:nginya, Cheng I-Io selalu rnenemui para pengusaha elisana untuk menyampaikan salam muhibah Kaism Yong Le 65 Pelayman Cheng
1-10
merupakan kunjungan yang berbcda elengan kaum penjajah Barat ke timur paela beberapa abael kemudian, Dalam kunjungan timbal bal ik yang eli lakukan antma negri Tiongkok eiengan negara yang eli kunjunginy" tcrelapat peristiwa yang l11cnarik, Yaitu paeia bulan Scptember tahun 1423, 1.200 utusan dari 16 ncgnrn Asia AII'ika tibn eli Beijing ( [bu kota Tiongkok ), mcreka eli unelang oleh Cheng
1-10
untuk
111engUl1Jungl kerajaan rv1ing dengan 111CnU111pallg annada Cheng Ho yang
65
1987,
H, Usman Ercndy.
POlIglimo Cheng No rernal, Be/ajar .~e tndones/fI, Berila
Busna, 21 Juli
61
sudah pulang dad pelayaran ke-6 nya. 66 Begitll banyaknya utusan dad negam lain yang datang ke Tiongkok seem'a bersama-sama adalah peristiwa yang amat jarang teljadi elalam sejarah manapun, Dari uraian diatas dapatkah disimpulkan bahwa tuga> pelayaran yang diberikan oleh dinasti Ming kepatia Cheng 1-10 dapal mewujuelkan usaha persahabatan antam Tiongkok eleng:lI1 negara-negara di Asia ~ Afrika. Begitu kuatnya hubungan persahatan yang teljal in diantara negara Tiongkok dengan negara lainnya adalah merupakan jasa. Laksamana Cheng 1-10. Sebagai seorang bahariawan besar yang menjUl1jung tinggi misi pcrsahabatan dan perdamaian, nama Cheng Eo akan harum sepanjang masa.
E. Peranal1 Laksamana Cheng Ho Dalam Sejal"ah· Perkembal1ganMuslim
Tionghca di Indonesia. Laksamana Cheng 1-10 adalah seomng muslim dadYunan. Sejak usia 12 tahun ia sudah tinggal di Nanjing. Padamasahidupnya Cheng 1-10 telah melakukan tujuh kali pelayaran ke berbagai penjul'u dunia.Salah satunyaaelalah eli Indonesia, dalam pelayarannya ke Nusantara ini ternyata CbengHo memilik andil besar dalam scjarah perkembangan muslim Tionghoa di Indonesia.
66
Utusan ke cnam belas negara tersebllt adr~lahChola, ·Calicut,Orrnuz, Ceylon, Aden,J6!1u·,
Rasa, Brawn, Mogcdoxv, Cochin, Cail, Maldive, 1... 3mbri, Snmudra Pasai, Aru, dan Malaka. Lihat Prof. KOllg Yuanzhi, IHIfS/iJll Tiol7g!lo(f Cheng 110, (J.lkarta: Pustaka PapuleI' Obor. 2000),11.242
62
Dalam masa-masa persinggah811l1ya di Nllsantara, Cheng Ho telah berperan besar dalam pembentllkan ma3yarakat nluslim Tionghoa di Indonesia, Seperti yang dikalakan oleh Prof. H,M Hembing bahwa bcrclasarkan catatan sejarah mcnunjllkan bahwa Chcng l-!ol11empllnyaiperananbesar dalam membentllk masyarakat muslim Tionghoa (eli Indonesia) dan dalam membangl1n persahabatan antara Tiongkok dan Indonesia,6? Selanjlltnya DLH.Tarmizi Taher dalam samblltannya sebagai mentri agama
dalam
semll1ar
Internasional
ChengHo
di
Indonesia,
yang
di
selenggarakan pada tanggal 28 Agustus 1993 difaktlltas Dakwah, lAIN Jakarta, menyatakan bal1Wa laksamana Cheng I-Ioadalah salah satu tokoh terkcl1aldalam hllbllngan dengan masyarakat Islam di kawasan AsiaPasifik antara Indonesia dan Tiongkok,Sebagaimana telah kita ketahui selamatujuhkal i pelayarannya yaitu tahun 1405 ~ 1431 masehi, laksamana Chel1gHomelakukan pelayarannyake Indonesia, dengan mengujllngi berbagai tempatdi Jawa, Sumatra, dan sejllnl1ah tempat lainnya di Nusantara 68
Dengan demikian dapat terlihat bahwa antara
komunilas muslim Tiong Boa (yang
wakili oleh Cheng 1-10) dcngan kaum
muslim Indonesia mel11pllnyai hubungap yangerat. Dalam kllnjungannya di Indonesia, lanjut Tanl1izi Taller telah tercipta interaksi yang intens antara Cheng Bo dmimasyarakat setempat. J(011011Cheng
67
Kong Yuanzhi. Tionghoa Cheng Ho, (Jr.karta: PustakaObor, 2000). EdisiPcrtamu, h.284
(" Ibid, h. 284
63
]-[0 juga krlibal elalam kegialan pengislaman kalangan masyamkal Tionghoa yang pacla waklu ilu juga suclah banyak yang menelap eli pulau .Tawa 69 Pacla abaci ke-15 Cheng lIo singgah eli Semarang kemuelian menyebarkan agama Islam eli sckitar elaerah Geelong Baw. Paela saal ilu, Cheng tIo dibantu oleh
seorang pe111bantu utama yang juga sangat taat terhadap ajaran agama Islam. 1a mcngajarkan penduduk bcrcocok tanmn dan 11lcngclnbangkal) pelayaran niaga panlai sambil mengajarkan ajaran agama Islam. PerIu cliketahui juga bahwa sebelllm keclalangan Cheng Ho cli pulau .Tawa telah ada muslim Tionghoa yang beragama Islam dan mengamalkan ajaran berpuasa. 70 Sebagai
seorang
muslim
yangshaleh,
Cheng
Ho
telah
banyak
mengadakan kegiatan agama Islam di Tiongkok,negei'inya sencliri dan sebagai laksamana yang meng:ll1ul agama Is'am. Cheng Ho sudah pasli mengambil sebllah inisiatif lInll1k menyebarkan agama Islam di negara-negara yang dikunjunginya. Penman Cheng lIo dalam perkcmbangan mLlslim Tionghoa eli Inclonesia dilakukan melalui usahanya dengan menyebarkan agama Islam baik eli kalangan orang Tionghoa maupun dikalangan orangpribumi sendiri. Cheng Ho aelalah 10koh Islam penting perlama ym1g berkunjung ke .Tawa, elemikian yang elikalakan ok'h Lee Khoon Choyelalam buklli1yn Indonesia di
'Anlal'({ Milos danRea!ilas. Masyarabt Tionghoa Islam nlUncul di Palembang
69
tbid, h. 285
iO
Siti Nafsiah, Prof Hel11bing "Pemenang the Star oj Asia Aw(/rd:Pertal1lo diAsia keligadi
dl/llia" (Jakarta:
Prestasi, 2000), Cet-I, h. 209
64
pada tahun 1407, yaitu dua tahun kemudian sesudah dimulainya pelayaran Cheng Ho ke-I. Pada tahun 1411 ketika Cheng Ho kembali dari pelayaran yang ketiga di Tuban - Gersik, IVlojokerto, Jakarta, Cirebon, dan tempat lainnya di Jawa bermuneulan Masjid. Paela tahun 1430 yaitu satu tahun scbclum elimulainya pelayaran Cheng Ho yang ke-7, suelah muncul masyarakat Tionghoa di Tuban, Grcsik dan Cirebon. 7I Berelasarkan urnian eli atas, cbpat penulis simpulknn bahwa sebelum datangnya Cheng Ho eli Jawa muslim Tionghoa suelah ada di lawa. Dalam hubungan inilah maka Cheng Ho mengambil inisiatif untuk menyebarkan agama Islam. Menurut Mangaraja Onggang pqrlindungan dala111 buktmya Tuanku Rao, pada tahun 1430 San Po Tai Kam telah berhasil meletakan dasar penyebaran agama Islam di lawn dan dibentuknya masyarakat Islan1 keturunan Tionghoa eli Tuban, Cirebon. Peranan Cheng Ho dalam perKcmbangan muslim Tionghoa di Indonesia dinilai cukup besar. Melalui ekspedisi pelayarannya di Inelonesia, Cheng Ho pun telah memberikan suatu kebanggaan :ersendiri bagi kaummuslim TiongLoa yang ada di Indonesia, karena memiliki seon,ng laksama11a sekaligus bahariawan besar darT negerinya. Hal ini seeara tielak langsung memberikan suatu motivasi yang kuat bagi warga Tionghoa untuk memeluk agama Islam dan mengikuti jejak
71
Lee Kboon Cboy, Indonesia di Anlara Milos dengal1 Realilas, (Penerbit Pndidikan
Singapura, J 979), b. J 34
65
Cheng Ho yang memillig niuslim pada saat itLl. Dengan demikian perkembangan muslim Tionghoa pun tiaak lain berkat pcranan yang dilakukan otch Cheng Ho.
Scbagaimana yang clitul is oleh Yunus Yahyadalam catatan warga negara Indonesia " ....bagi kami yang baru sajamasuk Islam. ligur Cheng Ho, Sam Po Kong atnu Sam Po Toa Lnng cukup penting unluk menunjukan bahwa Islam sebenarnya suelah lamaelianLlt di Cina, bahkan scjak tahun 652 M, yaitu 20 tahun sctelah Nabi Muhammad SAW. wafnthingga tcrbuktilah bahwa lslam scbenarnya agan1a ncnek moyang kcturunan Cina juga! Jadi kalau banyak eli antaranya kini masuk Islam scbenarnya mcreka 7' hanya pulang knndnng.•
Dengan elcmikian,banyaknya orang keturuntm Tionghon di Indonesia mcn1cluk agama Islam dan n1enjadi muslim tidaklain adalah dari usaha Cheng Ho yang turut meagenalkan agama Islam eli kcpulauannusantara. Sctelah Sam Po wafat pada tahun 1434, Haji Gan Eng Tju menjadisa1ah ~:atu pcnelol'Ol'g untnk
kegiatan-kegiatan
masyarabt
Islam
keturunan
Tionghoa.
Oleh
Haji Gan diangkatlah beberapa tokoh sebagaipemimpin Totok, seperti Swan Liong d,m Bong Swee Hoo,7J hal ini menunjnkan bahwaluksamanaCheng Ho mcmpunyni hubungan pula dalam perkcmbongan IslanHli Asia Tenggara.
72
Yur"us Yahya, Ca/atan SeoNmg warga Negara Indonesio,(Jakartrr: Yayasnn Tunas Bangsa,
1988), h. 65 73Kong Yuanzhi, Tiol1ghoa Cheng I-!o, (Jakarta:PustakaObor, 2000). Edisi Pcrtanm,h.231
66
Dalam karangan yang beljuclul "Cheng Flo" cli Star Weekly tanggal18 Maret 1961 Buya Hamka menganjurkan untuk meneropong kembali figur Cheng 1;10. Akan lebih muclah memahami usaha penyebaran agama Islam yang clilakukan Cheng Flo clalam kaitannya clengan peranan Cheng Flo clalam perkembangan muslim Tionghoa di Indonesia, bila dihubungkan clengan latar belakang sejarah pacla masa itu n Scperti cliketahui, d,~lam pertengahan abaci kc-13 agama Islam . meneapai lticlonesin. Pndn awalnya agal1la itu diperkcnalkan
kHlI'l1
pcdagang dari
Gujarat clan Parsi. Dalam melakukan hubungan clagangclari semcnanjung Malaka, mereka pertama-tama meneapai daratan Sunlatera,dengandemikian daerah itu merupakan tempat pertama di Inclonesia yang bcrkcl1alan dengan agama Islam 75 Sementara itu kaum dagang, baik dari Gujarat atau Parsi ingin melakukan hubungan dagang langsung dengan tanah Jawa. Mereka datang clan menetap cli daerah sepnnjang Pantai Utara pulau .Jawa. Melalui pembauran dan perkawinan dengan
penclucluk
asli,
terbentuklah
keluarga-keluarga
Islam.
Bila
kita
hubungakan unraian tersebut clcngan penyebarpJ1 Islam yang dilakukan oleh Cheng 1-10 dan para pengiringnya di Indonesia, malo ticlak sui it untuk memperoleh kesan sebagai bcrikllt; !:er1mlla, tCl11pat-tempat yang dikunjllngi Armada Cheng Ho baik di Sumatra mallpun di Jawa tak lain clari bandar atau pusat dagang yang sekaligus menjacli daerah dakwah. Kedua. dalam tujuh kali
74
Ibid, h.235
75
Van Hoeve, Ensiklopedi Tematij' Dlinia islam "Asia Tenggara". (Jakarta: Prestasi,2000)
Cet. I<e-I, h. J 50 I
67
pusat dagang yang sekaligus menjadi daerah dakwah. Kedua. dalam tujuh kali pelayaran' Cheng Ho berlangsung dalar.1 masa 1405 - 1433, masa itu bertepatan dengan mulai meluasnya agarna Islam cli Jawa. Ketiga, penyeb,mll1 agama Islam cli
Indonesia
mula-mula
berhubungan
erat
dengan
kegiatan-kegiatan
perdagangan. 76 Dengan sendirinya usaha pcnyebanll1 agama Isl8l11 pada masa itu telah menclorong usaha perclagangan di Indonesia, sedangkan Cheng Ho tidak terpisahkan clengan perclagangan clan penyebaran agama Islam dalam nmgka pelayi1rannya ke Indonesia. Seperti yang suclah di sebutkan, bahwasanya bangsa Tionghoa memiliki seorang
Bahariawan
Islam
besar
yang
pernah
beljasa
dalam
sejarah
perkemb3ngan muslim Tionghoa eli Indonesia. Nan1t1!1 dell'ikian dalam literaturliteratur sejarah Tiongkok kegiatan Cheng Ho tersebut kurang lcngkar>. Aelapun sebab-sebab kurang tl'rtlngkapnyakegiatan Cheng Eo dalam usahanya menyebarkan ajaran Islam antara lain sebagai berikut: a.
Cheng Ho ditugaskan oleh Kaisar dinasti Ming untuk melakukan pelayaran elengan tujuan menclorong maju persahabatanclan perdagangan >antara Tiongkok dengan negara-negara yang dikunjungi.Seciangkan Kaisar Ming yang
menganut
tinggi
agama
Buddha
dan
mementingkan usaha pcnyebaran agama Islam.
76
Kong YU
ajaran
Konfusius
tidak
68
b.
Setelah Cheng Eo meninggal, usaha pclayaran keJuaI Tiongkok yang dipelopori oleh Cheng Eo itu dibatalkan oleh penguasa dinasti Ming, sehinga hubungan timbal balik antara Tiongkok dengan dunia luar terganggu dan yang dilakukan Cheng Eo d"lam menyebarkan agama Islam pun sulit diketahui oleh para sejarawan Tionghoa.
e. KaUJ11 muslim Tionghoa pada umumnya menganut mazhab llunaJi, begitupun dengan Cheng 1-10. Sedang kaum muslim di Indonesia mcnganut mazhab SyaJi'i. Banyak muslim Tionghoa yang menganut mazhab HanaJi, berkat pengarult Chcng Eo lama kelamaan berubah menganut mazhab SyaJi'i sepcrti kaum muslim setcmpat. 77 Sedangkan peninggalan sejarah Cheng Eo di J"karta. berupa tiga masjid yang dibangun oleh muslim keturunan Tionghoa, ketiga masjid itu adalah set>agai bcrikut: a.
id Jami Kebon Jeruk ini terletak di jalan
tahun 1780
Tuan Tschoa atau muslim Tambora, di masjid in! Tiongkok, tanpa tahun.
77
Ibid, h. 237 - 238
jpl"n"n"l
hiasan Ornamen
69
c.
Masjid Krukut, masjid 1m didirikan oleh Kaptenperanakan Tionghoa Islam di Batavia. 78
F. Problematika Muslim Tionghoa tli Indonesia Ketika suasana di Cina sedan g buruk sebuah dinasti dalam keadaan sekarat dan sebuah dinasti lain muncul (Manchu). Keadaan itu menyebabkan berdatantlannya para pendatang Cina yang semuanya laki-Iaki dari Cina Selatan. Karena hubungan dengan
tanah kelahiran mereka terputus, para
pendatang itu kawin dengan perempuan lokal. Sejak itu rnunculah sebuah ras campuran baru, yaitu golongan perana]rnn 79 Pad a saat Indonesia memasuki gerbang kemerdekaan, segalanya tidak lagi dimulai dad awal, dengan kata lain, mereka tidak berada dalmn situasi vakum, melainkan telah mewarisi situasi sosiaJ yang telah tercipta scbelumnya. Polarisasi antal'a pribumi dcngan warga Asing, khususnyaketurunanCil,a, misalnya telah tercipta ralusan tahun sebelumnya. Perbedaan Orientasi Ideologis, Agama, Politis, Sosial dan budaya jUgil telah terbentuk jauh sebelum masyarakat Indonesia memproklamasikan diri sebagai sebual' bangsa. Akibatllya selain disebabkan oleh kekurangan pengalaman, bangsa Indonesia menghadapi berbagai kesuJitan dalam
78 Siti Nafsiah, Hcmbing 'Pemencmg The Star ofAsia Award: PerJama tit' /!,.,ia kef/go di DlInia' (Jakarta: Prestasi. 2000), Cet-I, h. 209 - 21 0 79 Stuart W, Greif, If/arga Negara Indone...,'j.{ "ProblemCllika Orang indonesia A.WiI Cina",
(Jakarta: PT. Intermasa, 1991), Cet. Ke-I, h. 2
70
Dalam rentang waktu yang lama perbedaan-perbedaan yang aela paela ,
kelompok Tionghoa elan pribumi seperti perbeelaan ieleologi, politik, ekonomi elan sebagainya, lambat laun menjadi problematika eli kalangan muslim 'I'ionghoa. Aelapun mengenai problem itu ,'tau masalah-masalah orang Tionghoa di Indonesia, di uraikan oleh H. Tarmiji Ttiher dalam bukunya "M(['\)'ol'ilko{ Cillo ". adaiah sebagai berikut: ]. Masalah Ideologi Masalah ieleologis memang merupakan salah
satl! persoalan penting
warga muslim Tionghoa. Sejak masa peljuangan hingga zaman pembangunan, Orang Tionghoa sering dipersepsi sebagai. kurang menghayati ideologi nasional (Pancasila). Ketika rasa kebangsaan mulai tumbuh di kalangan masyarakat Indonesia, komunitas eina lebih banyak mengembangkan rasa kebangsaan seneliri. Mereka terkesan lebih loyal kepada negeri leluhur elari pada Indonesia yangjelas-jelas menjadi tempat hidllpmen::ka ketika Indonesia mereleka.
Kecenelrungan
tersebut
tetap
berlangsllng;
bahkan
sebagian
komunitas warga Tionghoa lebih mcmihak Belanda dan kurang bersimpatik tcrhaelap pelj uangan rakyat.'SJ Nmmm loyalitas muslim Tionghoa terhadap negeri leluhul'l1ya mulai surut, ketika kekuatan di Cina daratan terb~lahI11enjadi dua ideologi yaitu nasionalis dan komunis. Disatll sisi warga keturllnan tidalnnel1erima komllnisme elan di
so H. Tarmizi Taher, A1asyarakat CinC1 "Ketahcman Nasional danlntegrasi Bangsa di {I/(/""esl" ". (Jakarta: CENSIS, 1997), h. 7
71
Namun loyalitas muslim Tionghoa terhadap negeri leluhurnya mulai surut. ketika kckuatan di eina daratan tcrb:lah mcnjadi dua ideologi yaitu nasionalis elan Komunis. Gisatu sisi warga keturunan tidak menerima kmmmisl11e dan di sisi lain tidak I11cnolong kekalahan kaul11 nasionalis. Setelah kudcta
1965
gaga! lllasalah idcologi ini tidak begitu jelas, mcreka tidak lagi ban yak terl ibat dalam persoalan politik, dan lebih berkonscntrasi pada urusan ckonomi. Akibatnya masalah ideologi politik kOl11unitas kctunlllan scringkali I11cnjadi masalah yang terpcndam elan jarang eli ungkapkan sccara tcrbuka, karcna itu e1apat dikatakan bahwa l11asalah ielcologi tetap I11cnjaeli salah satu agenda dalam mcmahal11i pcrsoalan warga kctunman Tionghoa. 2. Masalah Politik
Warga keturunan Tionghoa juga s.2mpat mcngalami persoalan yang cukup pelik dibidang
politik sesuai dengan posisi mcreka sebagai orang Timur
Asing, warga keturunan pada mul,mya merupakan komunitas terpisah. Posisi ini I11cndorong sebagian dari l11ereka untuk tctap loyal paela Belanda, atau kepacia ncgeri leluhur. Pada saat Indonesia mcrdcka mcrck" belum juga bcrscdia
untuk
I11cnyatu.
Scbaliknya,
mcreka
cenderung
untuk
mcmpertahankan inlcgrasi internal warga kelurunan. Bani eli kcmudian hari,
sebagian warga kcturunan mencanangkan politik Asimilasi yang bcrtujuan untuk Idour bcrsama warga negara lr,doncsia yang lain 81 3. Masalah Ekonomis Terlcpas clari itu semua masalah yang paling mel1colokpacla warga kcturunan Tionghoa mcnyangkut aspck ckonomi. Scjak ll\Vai mereka memunculkan di lema tersencliri. Sementara itu kecencleruilgan tcrakhir mcnunjukan bahwa masalah ekonomi belum clapat clisclesaikan dcngan baik, Masalahnya sendiri telah l11uncul sejak kecilltang1n
Bela~lda
cli negcri ini. Oleh
Belanda warga keturunan clipisahkan clari pribul11i, clan elijaelikan alat ekonomi yang sangat efektif Mcreka terutama elijaelikan pcnghubung untuk menmngut pajak elan l11enjalankan aktivitas ckonol11i eli luar komocliti yang elijadikan monopoli Belancla. Dalam perkembnngannya kcmuclianmcreka juga mcnjadi . ' " pn b ' 8'tuan tana I1 yar.g l11enguasill. I (egwtan pcrta11lan lU111.
Jurang pemisah ekonomi antara pri - Non pri menjaeli cukup lebm'.. Pcmcrintah tak bisa mcngalasi pcrosalan ini dalam waktu singkat, atas clasar pcrlimbangan naluri bisnis, mercka clapat clcngan nmclah nleminclahkan kcgiatan usaha keluar ncgeri jika terclapat tancla-tanda bahwll kesempatan usaha I11creka c1ihalangi. Satu hal yang perlu eliperhaLikan aclalah dampak kekuasaan mcrcka dalam bidang
~konomi
terhaclap politik clan masa dcpan
Indonesia. Scbagaimuna cliketahui, istilah Cukong bukan lagi mcrupllkan
SI
Sl
Ihid, h. 21 .~. 22 ibid, h. 22
73
ungkapan asing, istilah ini l11cnggambarkan pengaruh sejlll11lah pelaku c1unia usaha warga keturunan yang bq,itu besar c1alal11 l11enentukan kebijakan politik, 4, Masalah Sosial Buclaya Oricntnsi sosinl bUlL:Jya dnn mnsnlnh perlnhnnan kemnanan mungkin tidak
begitu menclasar dibandingkan persoalan ekonol11i.
MCI~jal11urnya
bllclaya
populcr dan dcrasnya inCorl11asi lebh l11Cl11bual l11ereka l11:nllk dalal11 blldaya global. J(ccendrungall ini juga tc.jacli di kalangan rakyat Indonesia lain, e1il11ami aspek kliitural yang
111 urn i
ticlak lagi l11enonjol. Ha'1ya saja orientasi
sebagian besar \Varga keturunan tetap l11eneolok. Mereka l1lasih belul1l bisa menjal in benang pergaulan yang bersiCat lebih leluasa clengan kOl11unitas pribul1li,33
Hal ini e1apat e1ilihat dari masih aclanya sejumlah non pri yang
mCl11bangun pCl11l1kiman - pemukil11an eksklusif clan ticlakbegiltl pecluli clengan masalah pemballran kebudayaan, Deskripsielfll1 penjelasan eli atas memberikan gall1baran tcntang persoalan
warga'rionghna dilndonesia. Lcbih
dwi itu, kalangan Akaelemis pribul11i clan non pribumi henclaknya terus mcl2J.:ukan clialog terbuka mengcnai l11asalah-l11asalah yang selal11a ini lebih banyak terpcnclanL
33
Ibid, h. 24 _., ::5
BABY PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasurkan uralan di alas dap'll penulis simpulkan bahwa Cheng Ho mcmpunyai penman yang cukup besar dalam perkembangan muslim Tiong Hoa di Indonesia. Dmi pcmaparan penulis eli atas, clapal dimnbil bebc"apa kcsimpulan scbngai bcrikut : I. Cheng Ho adalah scorang Bahariawan besar yang lelah clitugaskan oleh kaisar clinasti rding ,mtuk melakukan pCljalanan pelayaran ke ASIa-Afrika, dan Inclonesia adalah salah salu Negara yang lelah clikunjungi dalam tujuh kali pelayaraunya. Selama 26 lahun pelaj'arannya, Cheng Ho telah mencapai hasil yang siingal 11lcnakjubkan dan cukup unik cia lam sejarah pelayaral1. Pelayaran tersebul lcluh 111c11lperlihatkan lchnik pdayaran clad Tiongkok yang melebihi operasi pclayman scbclumnya cli lempat manapun cli dunia Diutusnya Laksamana Muhammad Cheng Ho untuk memimpin sebuah armad" pclayaran kc Asia-Afrika adalah untuk mcmpropaganclakan kejayaan dinasti IVling dan seknligus mcndorcdlg majunya perniagnnn antara Tiongkok dengan Negara-ncgara yang clikunjunginya. 3. Keberaclaan muslim Tiong Hoa cli Inclonesia dimulaipac!a saat teIjadinya kontak hubungan antara kaisar dinasti Ming dengan kerajaan Islam di
75
Indoncsia, yaitu ketika diutusnya ,cornng Laksal11anQ hcsD!' dari Tiongkok untuk I11cngadakan pelayarnn dengan l11aksud untuk mengaclakan perniagaan langsung dengan Indonesia. Dengan del11ikian teljadilah persahabatan antal'a bangsa Tiong I-loa dengan bangsa Indonesia. 4. Chcng lIn adaiall scorang tokoh muslim Tiong Hoa yang tclah bCljasa dalam memajukan
pl~rsahabatnl1
antara Tiong Hoa dengan Indonesia khususnya dan
hangsa-hangsa I"in !\sia-!\Crik" pad a umumnya. Sclain :tu dia juga bcrpcran dalam mcmhcntuk masymakat muslim Tiong Hoa di Indonesia. Dengan terlihatnya Cheng IIo dala:ll kegiata'l agama Islam di Indonesia, seCal'o otomatis Cheng lIo pun telah memberikan sebuah
moti1~lsi
yang cukup besar
bagi kalangan Tiong lIoa untuk masuk ke dalam agarna Islam, Dengan demikian banyaknya orang keturuncn Tiong Hoa di Indonesia yang memeluk agama Islam dan menjadi muslim tidak terlepas dari w;aha Cheng Ho yang telah mcngenalkan agan1Cl IslaIn di nusantara.
5. Penman Cheng 110 dahnll sejarah perkembangan mLlslim Tiong lIoa eli Indonesia cukup besar. Melalui Ekspeclisi yang dilakukannya di nusantara ini, Chcng IIo tclah memherikan suatu kebanggaan tersencliri bagi kalangan Tiong Hoa yang tclah mcmilikj seorang ',okoh muslim dan sekaligusBahmiawan besar. Hal tcrsebut pun tclah mcnjadikan bangsa Tiong I-loa yang ada di Indonc:;ia masuk Islam, sehingga jumlah muslim Tiong Hoa pun cukup bcrkemhang di Indoncsia.
76
B. Saran
Selelah l11e1akukan penulisan skrips! ini, l11aka ada beberapa saran yang akan penulis ungkapknn sehubungan
I. Dengan l11elih"t bcsarnya penman Llksal11ana Cheng Ho bagi perkembangan muslim Tionghoa
DAFTAR PUSTAKA
AbJullah, Taullk, Ensik/opedi Temalis Dunia Is/mn: Faktaneka dan Indeks, Jakarta: PT. Jchtiar Bal'll. 2004. Ec:isi ke-7 Alwi, AI-habib bin Thanir AI-hadad, Sejarah /viasuknya Islam di Timur Jauh, Jakart,,: Lentera Basrituma, 1995 Budimun, Amiq, MasJ!amkm lvlam Tiong Hoa di Indonesia, Semarang: Tanjung Sari, 1979, Cet ke- J Chooy, Lee Khoon, Indonesia Di Anlam Milos dan Rea/i/as, Singapura: Pendidikan Singapura, 1979 Effendi, Usmall, Panglima Cheng Flo perna.'l ber/ayar ke Indonesia, Bcrita Buana, 21 Jull 19f;7 Fox, James J, Indonesia Heritage " Agama dan Upacara" Jakarta: Grolier Intcrnasiollal, 2002
, Negam dan Bangsa, Jakarta: Grolier Internasional,2003, Jilid ke-4
Graaf, I-LT. Dc, dkk, /viuslim Cina Abad XV dan XVI: AnlaraHisloris dan /viilos, . Yogyakarta: Tiara Waeana, J 997. Cel. K e-l Graaf, Stuart, WNI : f'roblemalika Orang Indonesia Asol Cina, Jakarta: Grafiti, 1991, eet ke- J Boeve, Van, Ensiklopedi Termalis Dunia Is/am " Asia Tenggam " Jakarta: PT. Jchtiar Bam, 2002, Cel. Kc-l Khan, M Rafik, Is/am di Tiongkok, Jakarta: Tinta Mas, 1967 Lay, Sic Tjoen, Df Sekilar Sejarah Indone.'·ia Tiongkok, Bandung: Balai Pendidikan Curu, 1957 Lien, Yukcsiu, Prusangka Terhadap Elnis Cina, Jakarta: Djambatan, 2000
NaLsiah, Siti, Prof Ilcl11bing, " Pelllenang The SIal' olAsia Award "Perlamo di Asia Keliga di Dlinia, Jakarta: Prestasi, 2000, Cet. Ke-1 Suryadinata, Leo, Dilema Minorilas Tiong I-!oa, Jakarta: 1'1'. Graliti Press, 1995
.--,:-::-::---,;:._--,:-_' Blnis Tiong I-!oa dan Pembangunan Bangsa, Jakarta LP3ES, ]999, Cet. Ke-I Syamsu, Mahmlld, Ulmno l'elllbil\1'{/ Islalll di Indonesia dan Sekilarnya, Jakarta: PT. Lentera Basritam, I9()6, Cet. Ke-I Taher, Tarmizi, Mas)'arokol Cina, Ketahawn dan Integrasi BClI1gsa di Indonesia, Jakarta: PPIM, ]997 Tan, I'vlely G, Golongan Erni.I' Tiong I-!oa di Indonesia, Jakarta: Gramedia, 198 I Tayib, Anshari, Islam di Cina-Slirabaya : CV, Amar Press, 1991, Cel. Ke- I Tien, Ibrahim, YM, l'erkelllbangon Islam di 1/'ongkok, Jakm1a: Bulan Bintang, 1979 Vlemming, J. L., Kongsi dan SjJelwlasi : ,kli'ingan Kerja Bisnis ('ina, Jakarta: Grafiti, ]989, eet. Ke-2 Yaljya, Yunus, CalaWn Seorang WNI, Jakarta: Yayasan Tunas Bangsa, 1988 Yuanzhi, Kong, Muslim Tiong Hoa Che:lg Ho: Misteri Pcrjalaniln Mlihibah di Nlisanlara, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2000 Ze:n, Abdul Baqir, Blnis Cina Dalam Pembaliran, Jakarta: Prestasi, 2000, Cet. Ke-1 Z.M. Hiclayat, Masyal'ilkal dan Keblldayaall Cina Indonesia, Bancillng : Tarsiw, 1997
Chcllg lin (S:llll Po Kong)
'v'vufurncn
, (.
..
!' '
\ , Cillicul eoch'ln O,j}:rl
1',l!r~)Oi,'l
.',
Cc ~-", n
'.
'~"
I
I,
I I
',"
,
l3rU(lOi
LidO·
"",
I,
"
I'
\'
P;'1!('nil)~11l9
\'Vlnl1rnOn
"./7 .,' 'f I
RasCl
C;'1ij",u!
CCCi;iI1
Ou
e'tl
Sulo r::'::~~:::;,Y)
13
,
'-"''':';';
,
ii'irUi
f\, \"" ,J, ';:'.
Peta I\:lilynrnn Chel1g IIo rallS 1.:.('·5 lh:irlg Wcillll;l (('d), /ill'llS /(1' Xiil 1
}iillg (
d~lllla,·(j
I'Ci:lyM;lIl (hCll!; llo
:.<
S~I\!llldl~\ \1;\.:11), ikiiin~:
I
("I.
~":
,
.
"
:' ~(J CI1II\311 ~":. j
\n P:nql
'I ( ..
CilliCu!
p'." [JilSi\I
Sulo
Aru
'lei
~.'
Pet,1 Pclnyarnn Cheng Un r:
n
~':lIJg
ke-]
Wcihu,l (cd), Zhn,g Ii" .\I-! \1 Lm; ,I\-!)Y::I;;;\ Cheng Ii,) .':e S;\il1\ic!l';) ll:li'Jl). BL'iiilig: 1(1'1\ ;\lin Jid,' TVllfChu Bah She. j9SS.
EPARTEiVlEN AGAJVlA UNIVERSITAS ISLA;Vl NEGERI (Ulf'.)) ARIF l!ID/\YATULLAH JAKAR'rA FAKULL\S ADAB DAN HUMANIORA a No. 95 Ciputat '15412
Nomor L:1I:l1tJ if8~1 Hal
Tell'. 7443329 Fax. 74!
Jnkarta, 16 Mei 2005
E.A/PP.009.3i515iVi2005 :
1. (snin) pmposul skrlpsi
Pelnbirnhing
~;kllpsi
Kt~padn
Yth. BapakfSdr. Dr. H. Uk. Tjandra"asn~ta di Jakwia
Dmgan Lonnat komi Pal1bimbing Skripsi slas IlJUIZ:
be,itahukWI
bahwa Bap>JkfSdr.
elitetapk,," menjadi
Saudaf3: Dedy 101022021327 F"k.fJUL Al'ab clan HumanioraiSejw'ah d2n Pemdaban Islw11 ~Tn\i
Yang berjudul: "Perans!:! Cheng Ho dmam Spjal1lh Perkembangafi. Muslim Tionghoa di Indonesia (Dalam Persp ,ktif Sejamh)",
,l"lam rangb me"ye1esaibn studi memapm ge1ar Sarjwla Stram 1. !Zarni berharop B spab'Stlr b"rsedia mem5,iat1'.wl jntlwa! bimbingan, minimal delapall kali konsultasi. Atss keseclil1an BapakfSdr. ulltuk tneny8iupaik-au pengharguz.t1 dan te11tna ka:::lh.
me1nksanakan
tugas
te!"Sebut
kami
\VassaIW11 DEKAN,
J
";:~?-::u,~:,:.
(,r r ' \! ".;": .. '
\-; ~
..
.'
,
PRQ.'.J/.. DKH. BADRIYA1IM.,MA.. 1. ' NIP:'150231354 -/.
Tembusrrll: 1. Yth. Pudek I Fakultas Aclab dWl Human:~fa DIN f,ywif Hidayatul1ah JakiutJl.
L--l.. 1iahasisyva yang bersangkutBu. CBMan: Pemrlisan Sb1P'; dih5h1)lbn selesui pa11.illjukan. petnbitnbing sktipsi.
paling
lamb"t
setahul1
da,i
tanggal
SUl1lt
CHENC 110 1):\1'1
I' fff! .L IV 1('lllII"Ul
PI"i!sil.\ll
~';E!\1t\HAN(;
'/(lill h'i !,i1ltI, rills I./Ii .Ii
(C'll~ll;lll ll~nl;lllg
Kl'I71HFiI:lh::n ! )c'wi ,'-;al\ll) Y:111Y. ~lih;lllgljll Chcllg 110 til CI1:111!,:]c,
I\ll\'ill"i h,jLlll II !dJ~iallL kv\ujull pt'l:lya!';lll Chell!', I)~li::l i!LL-:lll.~_'_'!l\ :"111 2,;
(k l1!:-r:l I ,
\'/:lk\lI \l~h(\,I::.(li
J
In kc S:lIl1l1dr,1
\'ll'rikUI:;
\;dilln 1'01);
t
1,\' L\' -"
1-10'l \ II
------ ----------\;IIHIII i
j·t07 i\1)
( I·!()I)
\'()111: 1 x
Ll'
'i
1\1)
!-------------j------- --------- i- - - - - - - - - - - - - - LII1111\ YOII~: J
Ll!lllll Yl)Il\~
L::
\ I,H)!) ;-"1)
1.1' kl'·lJ
(1·111 1\1)
---------------f-------------------
,
j
1,;lll:l! Yi)nt~ i,l' kl'·ll
tal\uil YUiI!:! I.e L~" I:;
1.1-\ 13 kl)
1,1·11 S i\l)
L:11I111 'y'ont! 1.\' k\'·j:'
t:lhllll Y
(1·117I'v1/'
------- - - -
-----
-----
Lil II.! I I Yon~:
I."
~~11i\1t1
'{nnt; Ll' \;.l'<'20 (1·1221.-1)
kl'·)lJ
(!.I,:II\1)
-- - - - - - - --------- -
--------- -
1_'_'I_!\JI_l_:\_1I'1I_1_I)\. II (l
)111\11
______
_1
_
I
..L
---------
Uh\dl \\1."1 1 • I"
{\j1,)\11
~
II
J
,;
yang Di!ulll,jllngi C:hclIg Ho dalalll 'J'(Ijuli !Cali Pelayarallnya (,
i{;l\V;\S
m---------------r-----9
Nnillor J;lllgi::1 W;I!;IO l<:lW:lS:1Il·L:!W:1S:l1l )ang Tl'l;lh l)iblllj\lngi ~----~-----'-c'='
l'elay:d,ll1
l'cLIY:lI;11l
T~lHpat
yall_·~_Di!Uju
----------------------------1- .. :~
I
!. LdHll:
C;lI11P;1, JawOl, !\cch, Lalllhri, IVlalak;l,
Calic\Jl
(:;lIioIL Pal, IIlilallg, IVlalallar, C'l'yloll, Ibn Ljin-l;lill
-1--------------+----2
('ampa, Jaw;! Si,llll, l\b!:lk;l, L:lmbri, . \cell, Cail, ('m:hill, Cllllbay, Alll11t:lL!h:l\I, C:dWIlI. ('CyltH!, (,llllllllg ~l'lllbi lau, d.11l laill-l;lin
Caltel;!
Camp;1. L!w;I, Mabb, Siam. Areh, Ccylnll, I.)uiloll, (\lChin, Calicul, Cail, I'vLil,lhill', t\llllh'dah:Hl, {LIn lain-lilill
Callcul
. -----+-------- -----------------1----------- - - - - - - - 1 - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - - - .\
,S
Lilllill
Jill'.';!, Paklllllallg,l\lalaka. 1';lh:lIlg, 1-..:"LIIlLlIl, /\ I..'t'h , Lamllfl, Arl!, Cl')'JOll, Clil. Cuchill: Calil.:Ul, OJ-muz, j{iIS:I, AUCIL t\'logL'dn,\ll, Jobo. Brawa, Malindl.:, I(Cjll-lauan M;ddivc, dan lainl'lill
OrlllllZ
Camp'l, L!W;I, I'ah.'mbang, MalaJ.:a, 1';lIl;lng, ,\Cdl, Lamhri, Ccylon, COl'hin, (~:lliL'lIl. 1{,Li;l, i\lk'il. M'lgcdoxlI, Ilraw,l, ,\blindc, K<.:puLlllall :\!;ildi"'l', OII1lUI., d:lll 1:lill·I,li.1
O"J11UZ 1
{':IIll!);1
Si:lIll, ;ll11bl'i. Arch. Aru, \1:Ii.d:.1, CUlI!):'Y, Bell gal, OHm'!" ,i\den, JM;II. IbS;I, !JLIW;I '. ~l(1gl.'doxlJ, C;l!iClll, Cncllill. Cail, Cq'IOil Kepulillwn Mal· diy .... d:lI1 Llin";lin
(\fllHrI.
CllllP;1. J:lIn, 1':1I1.:11111:1l1g, l\l;lI:lka, Siam, t\,:l'll, t\ru, Lidc. Llmbri. Cl.'ylon.n':ngal. !\CpUbU,lll 1.,1;1Idivl'. Quiloll, Coehin, C;dieul. CHl1h,ly, Cli!, 1\11: k:i IJ, Orll111/, JI II':Il. Ib\;1, i\d"IL l\ln~nloxu, Ilr;lwa, d:lll I:lill !;lin
OrrnUl
(';lll1pa.
---- --------I--------------!------5
I Lillllll
----('-l f-----~-7
\j
hlll'lI1
! \ ,,",""
---------'-------
SUlllbcr
1':lfli:::; & LCII~h:I,~;l ('·i,l). ({IIIIIJlldlin 0010 S!ud! ,\!l'II,l:~'lIlli CIll'II,I: /io, ILl!:li I'c'l\cr:lil I,;!ill l.in;;l:> IbLy;ll, Ikijili~' I():~). him 177,17')
<------.,...•
K/m/<'II,( 1l11/1/, Sl'!
KICI/((IIg rrllJg .[rf/l/f! (('lflill" bn'). Hligiflli
dld.11!! :.-ltll/OliJ (,'il/(/, PIIt/dllg(hl'i).
LOflccng Cnkrndonya pening~ gJIi.11l Cheng Ho sebJgn; t~lncta Illata kepada KerilJaan Sa,'nudrJ Pasui dj Acell, ynna kini i)cradil eli museum Banda r'\ceh.
P~llHl9
Clwllg Ho di I
\
l\cfcn!0IH) /,'lcol dilill~ll d:lli depDll.