Peranan BIG dalam Pengembangan Geospasial Intelijen di Indonesia Prof. Dr. Hasanuddin Z. Abidin Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG)
National Security Leader’s Forum Jakarta, 7th Pebruary 2017
Indonesia adalah Negara Besar Benua Maritim
INDONESIA SELUAS EROPA: Ujung Barat (Sabang) – Timur (Merauke) = London – Bagdad Ujung Utara (Kep. Satal) – Selatan (P. Rote) = Jerman – Aljazair
Informasi Geospasial diperlukan untuk mengelola NKRI
Data dan Informasi Geospasial DATA INFORMATION
KNOWLEDGE WISDOM
Jarak, Sudut, Ketinggian, Kedalaman, Koordinat, Foto Terestris, Foto Udara, Citra Satelit, dll Jaring Kontrol Koordinat/Tinggi/ Gayaberat, Peta (RBI & Tematik), SIG, Geoportal, dll
Geodesy, Geomatics, Geography, Geospatial Economy, GEOSPATIAL INTELLIGENT, Geostatistics, dll Pengayaan khasanah keilmuan, Ketahanan & Keamanan Nasional, dan Pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Jenis Informasi Geospasial (UU 4/2011) JKHN
Pasal 8
JKVN
Pasal 9
JKGN
Pasal 10
Horizontal
Vertikal
Pasal 6
JKG
Kerangka Referensi Geospasial
Sistem Referensi Geospasial Nasional Pasal 27
Pasal 5
IGD
Pasal 12: Konten
Peta Dasar
Pasal 4
Pasal 7: Penyajian
IG
• • • • • • • •
Garis pantai Hipsografi Perairan Nama rupabumi Batas wilayah Transportasi dan utilitas Bangunan dan faslitas umum Penutup lahan
IGT Sektoral (K/L)
Pasal 23
IGT Strategis Nasional (Non Sektoral)
Pasal 24 (2)
IGT Hasil Integrasi
Pasal 24 (1)
RBI
1000K, 500K, 250K, 100K, 50K, 25K, 10K, 5K, 2.5K, 1K
LPI
250K, 50K, 25K, 10K
LLN
500K, 250K, 50K
Pasal 18
Citra Tegak Resolusi Tinggi
Pasal 19, 20
IGT
IGD = Informasi Geospasial Dasar IGT = Informasi Geospasial Tematik
Peran Informasi Geospasial Dalam Perencanaan Pembangunan Nasional • Undang-undang Nr. 25 / 2004 : Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. • Undang-Undang Nr. 17 / 2007 : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. • Undang-undang Nr. 26 / 2007 : Penataan Ruang. • Undang-undang Nr. 32 / 2004 : Pemerintahan Daerah. • Undang-Undang Nr. 04 / 2011 : Informasi Geospasial.
Aspek Spasial Diintegrasikan dalam Perencanaan Pembangunan.
Ketahanan dan Keamanan Nasional perlu didukung dengan Pembangunan Nasional yang baik dan mensejahterakan masyarakat.
Peran Informasi Geospasial Dalam Perencanaan Pembangunan Nasional BASIS DATA
DASAR PERENCANAAN
PENDEKATAN BERBASIS SPASIAL
TUJUAN NASIONAL
KAWASAN-KAWASAN:
INFORMASI GEOSPASIAL STATISTIK/SENSUS
DATA LAINNYA ?
PENATAAN RUANG PENGELOLAAN PERTANAHAN
CEPAT TUMBUH PERBATASAN DAN TERDEPAN TERTINGGAL RESIKO BENCANA KONFLIK SOSIAL SISTEM KOTA PEDESAAN KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI TRANSMIGRASI ARAHAN PERENCANAAN PULAU DAN PROVINSI
PENGURANGAN KESENJANGAN ANTAR DAERAH PERCEPATAN KEMAKMURAN RAKYAT
Memperkuat Ketahanan & Keamanan Nasional
DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH Sumber: Direktorat Pengembangan Wilayah - Bappenas
Geospatial Intelligence, or the frequently used term GEOINT, is an intelligence discipline comprising the exploitation and analysis of geospatial data and information to describe, assess, and visually depict physical features (both natural and constructed) and geographically referenced activities on the Earth. BASIC GEOSPATIAL INFORMATION
SPACEBORNE
THEMATIC GEOSPATIAL INFORMATION
AIRBORNE TERRESTRIAL
INTERPRETATION ANALYSIS
(+) HUMINT
Peran BIG Dalam Intelijen Geospasial Menyediakan Data dan Informasi Geospasial (IGD maupun IGT) serta Infrastruktur Infomasi Geospasial (IIG) yang mendukung GEOINT TAMPILAN
KEMAMPUAN INTELIJEN • GEOspatial INTelligence • HUMan INTelligence • Measurement and Signal INTelligence • Open Source INTelligence • TELemetry INTelligence • ELectronic INTelligence • COMmunication INTelligence • Others
ANALISIS PERENCANAAN GEO-ACCOUNTING
INTELIJEN GEOSPASIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGUKURAN
AKSI GEO-MONITOR
PEMERINTAH LOKAL
INDONESIA SDI
INSTITUSI PEMETAAN
KEMENTERIAN
POLISI
TNI
Jenis Informasi Geospasial (UU 4/2011) JKHN
Pasal 8
JKVN
Pasal 9
JKGN
Pasal 10
Horizontal
Vertikal
Pasal 6
JKG
Kerangka Referensi Geospasial
Sistem Referensi Geospasial Nasional Pasal 27
Pasal 5
IGD
Pasal 12: Konten
Peta Dasar
Pasal 4
Pasal 7: Penyajian
IG
• • • • • • • •
Garis pantai Hipsografi Perairan Nama rupabumi Batas wilayah Transportasi dan utilitas Bangunan dan faslitas umum Penutup lahan
IGT Sektoral (K/L)
Pasal 23
IGT Strategis Nasional (Non Sektoral)
Pasal 24 (2)
IGT Hasil Integrasi
Pasal 24 (1)
RBI
1000K, 500K, 250K, 100K, 50K, 25K, 10K, 5K, 2.5K, 1K
LPI
250K, 50K, 25K, 10K
LLN
500K, 250K, 50K
Pasal 18
Citra Tegak Resolusi Tinggi
Pasal 19, 20
IGT
IGD = Informasi Geospasial Dasar IGT = Informasi Geospasial Tematik
National Horizontal Control Network
Geodetic Control Network Type A. Geodetic Control Network 1. Horizontal Control Network Orde 0 dan orde 1 (Min. 1 titik per kab/ kota) 2. Vertical Control Network 3. Gravity Control Network Absolut Relatif B. Others 1. Permanent Tidal Station Tidal Marine Station Tidal Earth Stations 2. Monitoring point of Geodynamics
Availibility
Control Point Requirement
Inadequacy National Vertical Control Network
700
1273
573
5.911
10.000
4.089
4 5.871
25 8.240
21 2.369
113 1 300
400 1 500
287 0 200
National Gravity Control Network
Monitoring point of Geodynamics
3. Monitoring point of Land Subsidence
30
300
270
4. GPS Station (CORS)
272
2.000
1.728 © 2015 Deputi Informasi Geospasial Dasar (IGD) - Badan Informasi Geospasial (BIG)
10
JARING KONTROL GEODESI : HORIZONTAL + CORS ( SRGI.2013)
© 2015 Deputi Informasi Geospasial Dasar (IGD) - Badan Informasi Geospasial (BIG)
11
JARING KONTROL GEODESI : VERTIKAL + STASIUN PASUT
© 2015 Deputi Informasi Geospasial Dasar (IGD) - Badan Informasi Geospasial (BIG)
12
Airborne Gravity Survey
Sulawesi (2008)
Airborne Gravity Survey is required to determine the geoid as a national spatial vertical reference system.
Kalimantan (2010)
Papua (2011)
© 2015 Deputi Informasi Geospasial Dasar (IGD) - Badan Informasi Geospasial (BIG)
13
Peta Dasar (Basic Map) Many-layers, Many Actors One GeoReference, One Standard
Building Structure
Transportation
Hypsographic
Administrative Boundary Land Cover
Hydrographic Geographic Name
Peta Rupabumi
21 April 2014: Berakhirnya masa peralihan UU IG (3 thn) Puncak acara Pekan Geospasial Nasional Peluncuran IGD Milik Publik, semua layer dalam IGD adalah Milik Publik kecuali: – Hipsografi (garis kontur dan batimetri) pada skala 1:10000; 1:5000; 1:2500 dan 1:1000
BASIC MAP FEATURES: 1. COASTLINE 2. HYPSOGRAPHIC 3. HYDROGRAPHIC 4. GEOGRAPHIC NAME 5. BOUNDARY 6. TRANSPORTATION & UTILITY 7. BUILDING & SOCIAL FACILITY 8. LANDCOVER
© 2015 Deputi Informasi Geospasial Dasar (IGD) - Badan Informasi Geospasial (BIG)
14
Peta Dasar (Basic Map) Skala 1:2,500,000; 1:1,000,000; 1:500,000; 1:250,000; 1:50,000; 1:25,000; 1:10,000; 1:5,000; 1:2,500; 1:1,000
0422
UTM zone 46N
0421
0521
0621
UTM zone 50N
UTM zone 47N
0520 0620 0420 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 0419
0418
1220
0519
0619
0719
1119
0518
0618 0718 0818 SUMATERA UTARA
UTM zone 48N
1118
1320 KEPULAUAN RIAU 1319
1219 1218
1318
1418
1719
UTM zone 49N
1718
2521
1820
1920
2420
2520
1819
1919
2419
2519
1818
1918
2018
1817 1917 1717 KALIMANTAN TIMUR
2017
0517
0617
0717
0817
0917
1017
1217
1317
1417
1517
1617
0516
0616
0716
0816 RIAU
0916
1016
1216
1316
1416
1516
1616
1716
1816
0915
1015
1315
KALIMANTAN BARAT 1415 1515 1615
1715
1815
1915
2015
1314
1514 1614 1414 KALIMANTAN TENGAH
1714
1814
1914
2014
1713
1813
1913 2013 SULAWESI BARAT
0615 0614
UTM zone 47S
0715 0815 SUMATERA BARAT 0714
0814
0713
0813
0712
0812 0811
JAMBI 0914 1014 0913
1013
1115 1114
BANGKA-BELITUNG 1113 1213
SUMATERA SELATAN 1112 BENGKULU 1012 0912 0911
1011
1313
1010
UTM zone 48S
1212
1312
1210
1412
1512
1410
DKI JAKARTA BANTEN 1209 1109 JAWA BARAT 1108
1613 1612
UTM zone 49S
1111 1110
1513
2117 2116
2115
2217
2417
1208
1309
2618 2517
2215
2213
2315
1711
1811
1710
1910
2314 2313
2112 2212 2312 SULAWESI TENGGARA
2414
2514
2614
2714
2814
2413
2513
2613
2713
2813
2913
3013
2512
MALUKU 2612 2712
2812
2912
3012
2412
3115
IRIANJAYA BARAT 2914 3014
3114
3214
3314
3113
3213
3313
3413
3112 3212 WNNP PAPUA 3111 3211
3312
3412
3311
3411
3210
3310
3410
3309
3409
3208
3308
3408
3207
3307
3407
2211
2311
UTM zone 52S
2711
2811
2911
3011
2010
2110
2210
2310
2510
2710
2810
2910
3010
2209
2309
2409
2509
1508 1608 JAWA TIMUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 1407 1507 1607
1708
1808
1908
2008
2108
2208
2308
2408
2508
2407
2507
1807 1907 2007 NUSATENGGARA BARAT
2107 2207 NUSATENGGARA TIMUR 2307
2006
2106
2005
2105
2205
2306
2406
2305
2405
2610
2709
2809
2608
2708
2808
2607
2707
2807
2506
UTM zone 54S
3015
2111
2109
1906
2915
2011
2009
1806
3016
2815
1909
UTM zone 50S
2816
2715
1809
1707 BALI
2817
2615
1709
JAWA TENGAH 1408
1509
1812
2617
2515
1609
1308
1409
1610
1712
2012 SULAWESI SELATAN
UTM zone 52N
MALUKU UTARA GORONTALOSULAWESI UTARA 2516 2216 2316 2416 2616 2716
SULAWESI TENGAH 2114 2214 2113
2317
2418
KALIMANTAN SELATAN
LAMPUNG 0910
1413
1916
2016
UTM zone 51N
2909
3009 3008
UTM zone 53S
3406
UTM zone 51S
2204
© 2015 Deputi Informasi Geospasial Dasar (IGD) - Badan Informasi Geospasial (BIG)
15
Peta Rupa Bumi (Topographic Map)
Skala
Jumlah
1
1:1.000.000
37
2
1:500.000
3
1:250.000
309
4
1:100.000
1.245
-
1.245
0%
5
1:50.000
3.899
2.486
1.413
63.76%
6
1:25.000
3.020
3.141
9.879
24.12%
7
1:10.000
91.547
1.074
90.473
1.17%
8
1:5.000
379.014
106
378.908
0.03%
9
1:2.500
880.206
-
880.206
0%
10
1:1.000
2,729,319
-
2,729,319
0%
103
Tersedia
Belum Tersedia 37
No
-
Ketersediaan
0%
103
-
100 %
309
-
100 %
Topographic map with scale 1:250.000 covering the entire territory of Indonesia -- up todate , digital, seamless
© 2015 Deputi Informasi Geospasial Dasar (IGD) - Badan Informasi Geospasial (BIG)
16
INDEKS PETA LINGKUNGAN PANTAI INDONESIA © 2016 Deputi Informasi Geospasial Dasar (IGD) - Badan Informasi Geospasial (BIG)
17
Cakupan Peta Lingkungan Laut Nasional (LLN) pada skala 1 : 50,000
© 2016 Deputi Informasi Geospasial Dasar (IGD) - Badan Informasi Geospasial (BIG)
18
Jenis Informasi Geospasial (UU 4/2011) JKHN
Pasal 8
JKVN
Pasal 9
JKGN
Pasal 10
Horizontal
Vertikal
Pasal 6
JKG
Kerangka Referensi Geospasial
Sistem Referensi Geospasial Nasional Pasal 27
Pasal 5
IGD
Pasal 12: Konten
Peta Dasar
Pasal 4
Pasal 7: Penyajian
IG
• • • • • • • •
Garis pantai Hipsografi Perairan Nama rupabumi Batas wilayah Transportasi dan utilitas Bangunan dan faslitas umum Penutup lahan
IGT Sektoral (K/L)
Pasal 23
IGT Strategis Nasional (Non Sektoral)
Pasal 24 (2)
IGT Hasil Integrasi
Pasal 24 (1)
RBI
1000K, 500K, 250K, 100K, 50K, 25K, 10K, 5K, 2.5K, 1K
LPI
250K, 50K, 25K, 10K
LLN
500K, 250K, 50K
Pasal 18
Citra Tegak Resolusi Tinggi
Pasal 19, 20
IGT
IGD = Informasi Geospasial Dasar IGT = Informasi Geospasial Tematik
Layer IGT
Kondisi IGT saat ini Peta Rawan Bencana BMKG, PU, BIG, ESDM Bentangalam Pegunungan
Peta Perijinan Sektoral BPN, KEMENHUT, ESDM
Bentangalam Pesisir
Peta Penutup Lahan BIG, KEMENHUT, LH, LAPAN Peta Gempa Bumi/Seismic ESDM, BMKG
Lahan Sawan
Bentangalam Pulau Kecil
CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI
URGENSI Koordinasi dan Sinergi K/L Untuk Mewujudkan
Meander Sungai
PERMASALAHAN UTAMA IGT 1. Duplikasi Kegiatan antar K/L 2. Judul Peta Sama, klasifikasi berbeda 3. Judul Peta Berbeda , Informasi Sama 4. Tema Sama, Informasi keruangan berbeda
PROGRAM ‘ONE MAP’ •
• 12 POKJA IGTN POKJA IGTD Kab/Kota )
Bentangalam Perkotaan
PERMASALAHAN UTAMA IGT 5. Keterbasan Informasi Tematik 6. Inkonsistensi skala peta 7. SNI Peta Tematik Masih Terbatas 8. Keterbatasan IGD skala Besar
Banyak peta tematik dan banyak penyelenggaranya……………..
TUJUAN
• • • •
Standar Referensi Basis data Geo-Portal
KEBIJAKAN SATU PETA (ONE MAP POLICY) TARGET PENCAPAIAN
85
MANFAAT
Peta Tematik
SEBAGAI ACUAN UNTUK: • Acuan Perbaikan Data Spasial • Akurasi Perencanaan Tata Ruang • Akurasi dalam Penyusunan Kebijakan dan Pengambilan Keputusan
Produk Satu Peta
19
KEGIATAN
1 2 3
KOMPILASI Pengumpulan Peta Tematik oleh K/L INTEGRASI Superimpose Peta Tematik di atas Peta RBI 1:50.000 SINKRONISASI Penyelesaian isu terkait tumpeng tindih peta
34
Kementerian Lembaga 2016
Kompilasi Integrasi Sinkronisasi
17 peta
Provinsi
2017
53 peta
2018
77 peta
2019
85 peta
TAHAPAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SATU PETA
Tahapan Implimentasi Kebijakan Satu Peta 2017 “Dengan adanya One Map Policy, tumpang tindih penggunaan lahan dapat dicegah” (Debat Pilpres, 5 Juli 2014)
2016
2017
2016
2018
Kebijakan Satu Peta bertujuan untuk mewujudkan satu peta yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis data, dan satu geoportal pada tingkat ketelitian peta skala 1:50.000.
2019
2019
2018
85 IGT Target Rencana Aksi KSP
IGT STRATEGIS
Pembaruan dan Pemetaan Sistem Lahan
PETA SISTEM LAHAN SKALA 1:50.000
PEMBARUAN SISTEM LAHAN SKALA 1:250.000 Pulau Kalimantan
IGT STRATEGIS
Pemetaan Morfometri Bentanglahan
PETA MORFOMETRI BENTANGLAHAN SKALA 1:50.000 dengan 5 Klasifikasi
IGT Nasional (P. Kalimantan) Produk KSP 2016
78 8 peta
peta tematik
dari
85
peta tematik target Perpres 9/2016
memiliki muatan di Kalimantan • 63 IGT Kalimantan Terintegrasi Tahun 2016 dan; • 15 IGT Kalimantan Belum Terintegrasi Tahun 2016, meliputi :
70 peta
Hasil Program KSP 2016 Target Kalimantan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Peta Hak Guna Usaha Peta Hak Pengelolaan Peta Hak Guna Bangunan Peta Perda Hak Ulayat Peta Izin Lokasi Peta PP RTRWN Peta Rinci Pertahanan Nasional Peta RZWP3K Peta Bagian RZWP3K
10. Peta Jaringan Serat Optik 11. Peta Jalan Tol, Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten 12. Peta Lahan Sawah 13. Peta Batas Administrasi Desa/Kalurahan 14. Peta Kawasan Cagar Budaya 15. Peta Rencana Tata Ruang Laut Nasional
Belum Terintegrasi
15 IGT
Terintegrasi
63 IGT
13 Tema IGT Lingkungan
17 Tema IGT Utilitas
Peta Penutup Lahan skala 1:50.000 Peta Ketersediaan Air skala 1:250.000 Peta Penggunaan Tanah skala 1:50.000 Peta Lahan Gambut skala 1:50.000 Peta Neraca SD Hutan skala 1:250.000 Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) skala 1:50.000 Peta Geologi skala 1:100.000 Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi skala 1:50.000 Peta Kawasan Rawan Bencana Zona Kerentanan Gerakan Tanah skala 1:50.000 Peta Hidrogeologi skala 1:100.000 Peta Tanah Semi-detail skala 1:50.000 Peta Curah Hujan dan Hari Hujan skala 1:50.000 Peta Potensi Energi Matahari dan Angin skala 1:250.000
Peta Lokasi Pelabuhan perikanan skala 1:50.000 Peta Sebaran Pelabuhan Umum skala 1:50.000 Peta Sebaran Pelabuhan Penyeberangan skala 1:50.000 Peta Sebaran Terminal Khusus skala 1:50.000 Peta Sebaran Bandara skala 1:50.000 Peta jaringan listrik skala 1:50.000 Peta sebaran lokasi gardu Induk skala 1:50.000 Peta lokasi Pembangkit Listrik skala 1:50.000 Peta sebaran Pembangkit Listrik skala 1:50.000 Peta Jaringan Pipa Migas skala 1:50.000 Peta Sebaran Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) skala 1:50.000 Peta Sebaran Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) skala 1:50.000 Peta Sebaran Lokasi SPAM skala 1:50.000 Peta sebaran lokasi Bendungan skala 1:50.000 Peta Daerah Irigasi Permukaan skala 1:50.000 Peta Sebaran Lokasi Pengaman Pantai skala 1:50.000 Peta Sebaran Lokasi Rusunawa skala 1:50.000
63
6 Tema IGT Perencanaan Ruang Peta Perda RTRW Provinsi skala 1:250.000 Peta Perda RTRW Kabupaten skala 1:50.000 dan Perda RTRW Kota skala 1:25.000 Peta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional skala 1:250.000 Peta RKP skala 1:250.000 Peta Perpres RTR KSN skala 1:50.000 Peta kawasan Wilayah Pertahanan skala 1:1.000.000
12 Tema IGT Lingkungan
63 IGT Kalimantan Terintegrasi
Peta WNPRI skala 1:250.000 Peta Jenis dan Kekayaan Perikanan tangkap di WPPNRI skala 1:250.000 Peta Kawasan Bentang Alam Karst skala 1:50.000 Peta Sumberdaya Mineral skala 1:50.000 Peta Sumberdaya Batubara skala 1:50.000 Peta Sumberdaya Panasbumi skala 1:50.000 Peta Sistem Lahan (Morfologi) skala 1:50.000 Peta Morfometri Bentang Lahan skala 1: 50.000 Peta Potensi Desa (sosial-ekonomi), minimal pada skala 1:50.000 Peta Sebaran Lokasi Cagar Budaya, skala 1:50.000 Peta Penunjukkan Kawasan Hutan skala 1:250.000 Peta Zonasi Kawasan Konservasi skala 1:50.000
15 Tema IGT Status Peta Penetapan Kawasan Hutan (hasil Tata Batas), minimal pada skala 1:50.000 Peta (IUPHHK-HA, IUPHHK-HT & IUPHHK-RE), pada skala 1:50.000 Peta Hutan Tanaman Rakyat (HTR), minimal pada skala 1:50.000 Peta Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus, minimal pada skala 1:50.000 Peta Izin Usaha Pertambangan skala 1:50.000 Peta Wilayah Kerja Migas skala 1:50.000 Peta penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), minimal pada skala 1:50.000 Peta Kawasan Industri Eksisting skala 1:50.000 Peta Rencana Kawasan Industri skala 1:50.000 Peta Persebaran Lokasi Transmigrasi skala 1:50.000 Peta Persebaran Kawasan Transmigrasi skala 1:50.000 Peta Batas Administrasi Provinsi skala 1:50.000 Peta Batas Administrasi Kabupaten/Kota skala 1:50.000 Peta Batas Darat Negara skala 1:25.000 Peta Batas Laut Negara skala 1:1.000.000
STRATEGY : THE DEVELOPMENT OF GEOSPATIAL INFORMATION INFRASTRUCTURE NETWORK NODES Target : 57 Ministries, 34 Provinces, and 508 Regencies/Cities PROVINCE DKI Jakarta
PerPres Nr. 85 / 2007 saat ini sudah direvisi Nr. 27 /2014
BIG CUSTODIAN SHIP
CUSTODIA NSHIP
PROVINCE DATA CENTER
METADATA CATALOG PORTAL
NATIONAL DATA CENTER
CLEARING UNIT
METADATA CATALOG PORTAL
CLEARING UNIT
GEOPORTAL NASIONAL
Pasal 4 ayat (2) Jaringan IG daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi Pemerintah Daerah. DATA CENTER
BIRO
WALI DATA
BADAN
UNIT KLIRING
METADATA KATALOG PORTAL
UNIT KANTOR
SIMPUL KABUPATEN
SIMPUL KOTA
UNIT KLIRING METADATA DATABASE PORTAL
UNIT KLIRING METADATA DATABASE PORTAL
RPerPres JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL NASIONAL Pasal 4 ayat (1) Jaringan IGN terdiri atas: a. Jaringan IG pusat; dan b. Jaringan IG daerah.
WALI DATA
DATA CENTER
KELAUTAN PERIKANAN
Pasal 4 ayat (4) Instansi Pemerintah, Tentara Nasional Indonesia, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bertugas sebagai Simpul Jaringan. Pasal 5 ayat (3) Dalam hal Simpul Jaringan di Pemerintah Daerah, unit kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan satuan kerja perangkat daerah yang ditetapkan Gubernur atau Bupati/Walikota.
Ina-SDI Network
Ina-GeoPortal is the Ina-SDI Networking Application for Sharing of the Geospatial Information
ONE GEOPORTAL Ina-GeoPortal http://tanahair.indonesia.go.id or http://maps.ina-sdi.or.id
BASISDATA GEOSPASIAL PRODUKSI & PUBLIKASI
Primary Function of Ina-Geoportal: Search Integrate Analyze Sharing Create Map Publish
Produksi
Publikasi
BIG - Geospatial Data Center Server capacity :
more than 200 Server; Data Storage: 1,700 TeraBytes; Bandwidth: International: 250 Mbps; Domestic: 1000 Mbps; Wide Area Network (WAN) to Government Institutions; Network Operations Center (NOC); GeoSpatial Support Command Center GSCC); Disaster Recovery Center (DRC); Support 24/7 and ISO 27001 Compliance; Fire & CCTV Protection.
TERIMA KASIH