PERAN TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN ADMINISTRASI DI MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Rizka Zayyana NIM 1112018200027
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M / 1437 H
ABSTRAK Rizka Zayyana (NIM : 1112018200027). Peran Tenaga Administrasi dalam Meningkatkan Mutu Layanan Administrasi di MI Pembangunan UIN Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan tenaga administrasi dalam meningkatkan mutu layanan administrasi. Tempat penelitian di MI Pembangunan UIN Jakarta dengan menggunakan metode deskriptif kualitaif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 3 sub bagian tenaga administrasi, yaitu: bagian pendidikan & pengajaran, keuangan & kepegawaian, dan umum. Program kegiatan untuk para tenaga administrasi sudah berjalan cukup efektif. Hal ini dapat terlihat dari kinerja tenaga administrasi dengan strategi yang dilakukan yaitu memudahkan system pembayaran SPP dengan online yang sudah diterapkan sejak 2006, program SIMAK memudahkan para guru menginput nilai secara online. Pengintegrasian program dari para tenaga administrasi dengan kegiatan sehari hari di sekolah masih berjalan meskipun terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan. Berikut rekomendasi yang dapat diberikan agar mutu layanan administrasi di sekolah dapat meningkat dengan baik. Pertama, kepala tenaga administrasi agar menambahkan jumlah tenaga administrasi sehingga layanan administrasi dapat selalu ditangani dengan cepat. Kedua, para tenaga administrasi agar melaksanakan tugas serta melakukan penyimpanan arsip dengan optimal.
Kata kunci : Peranan, Tenaga Administrasi, Mutu Layanan Administrasi.
i
ABSTRACT Rizka Zayyana (NIM : 1112018200027). Role of Administrative Staff to Increase The Quality of Administration Services at MI Pembangunan UIN Jakarta The purpose of this research is to determine how the role of the administrative in improving the quality of administration services. Held in MI Development UIN Jakarta by using Qualitative descriptive method. The data collection techniques in this research using the technique of interview, observation and document studies. In addition, the author refers to the books of educational administration and management books services that serve as the theoretical basis for reviewing strategies to improve the quality of administration services. According to the research there are 3 sub-section of the administrative personnel, namely: education & pengajran parts, finance and personnel, and the public. Program activities for the administrative staff has been running quite effectively. It can be seen from the performance of the administrative personnel with the strategy pursued is easier with online tuition payments system that has been implemented since 2006, SIMAK programs which facilitate the teachers enter grades online. The integration program of the administrative staff with daily activities at the school is still running even though there are some obstacles in the implementation. It can be concluded that the role of the administrative staff at UIN Jakarta MI Development has been quite effective. This shows that the role of administrative staff strongly support improving the quality of administration services MI Development UIN Jakarta.
The following recommendations can be given that the quality of administrative services in schools is increasing as well. First, the head of the administrative personnel in order to add a number of administration staff so that administrative services can always be dealt with quickly. Second, the administrative personnel in order to carry out their duties and conduct with the optimal archive storage. Key words: Role, Staff of Administration, Quality of Service Administration
ii
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang senantiasa selalu penulis ucapkan sebagai ungkapan rasa syukur atas segala limpahan nikmat, rahmat dan anugrah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Sebuah karya yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan umumnya bagi seluruh pembaca karya ini. Shalawat dan salam semoga Allah selalu limpahkan kepada junjungan Muhammad saw yang telah membimbing umatnya untuk menuju kebahagaian dunia dan akhirat. Penulis sadar bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan bimbingan serta bantuan baik rmateril dan moral kepada penulis. Maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syaruf Hidayatullah Jakarta 2. Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan yang selalu mendukung dalam penulisan skripsi. 3. Dr. Sita Ratnaningsih, M. Pd Dosen Pembimbing I dalam penulisan skripsi, beliau telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu, membimbing dan mendukung penulis sehingga terselesaikan skripsi ini dengan baik. 4. Drs. Ali Nurdin, M. Pd Dosen Pembimbing II dalam penulisan skripsi, beliau telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu, membimbing dan mendukung penulis sehingga terselesaikan skripsi ini dengan baik. 5. Drs. H. Sugiono. Kepala MI Pembangunan UIN Jakarta, para Tenaga Administrasi, Kepala SIDP serta dewan guru MI Pembangunan UIN Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat mnyelesaikan skripsi dengan baik.
iii
6. Kedua orang tua tercinta, berkat doa beliau, penulis dapat bertahan sampai saat ini, serta berkat dukungannya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 7. Kakak dan adik terhebat, Abang Zulfikar, dan Adikku Habibi yang selalu memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan penelitian agar segera pula menjadi orang yang sukses serta bermanfaat untuk orang banyak. 8. Teman-Teman Tersayang Hayaters (Uqoh, Adel, Nuning, Denti, Syipa, Santi, Widda, Windy, Ika, Hilwa, Nurfit, Dea, Juli, Rikah, Mantik) serta teman terimut di kampus Ittah, Fisma, dan Tian. Kalian selalu menjadi bagian dari cerita di masa masa kuliahku yang nantinya dirindukan. 9. Teman yang merangkap pembimbing, motivator, tukang edit, tukang ojek, dan lain-lain Irvansyah. F, S.Pd 10. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2012, selalu indah untuk dikenang, selalu berbaik hati dan saling support satu sama lain.
Akhirnya penulis berdoa kepada Allah SWT mudah-mudahan mereka yang turut membantu study penulis dan kelancaran penelitian skripsi ini, baik yang disebut maupun yang tidak disebut namanya dalam kata pengantar ini, semoga Allah membalasnya dan diberikan keberkahan dalam kehidupanya. Penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan, saran yang baik sangat penulis harapkan. Dengan segala kekurangannya, mudah-mudahan karya ini dapat bermanfaat pula bagi penulis maupun pembaca sekalian. Aaamiin Ciputat, Desember 2016 Hormat saya,
Rizka Zayyana Penulis
iv
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI UJI REFERENSI ABSTRAK .................................................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ............................................................. v DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi DAFTAR TABEL ......................................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ x
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6 C. Pembatasan Masalah................................................................................. 7 D. Rumusan Masalah..................................................................................... 7 E.
Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8
F.
Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori ............................................................................................... 9 1. Peran Tenaga Administrasi .................................................................. 9 a. Pengertian Tenaga Administrasi .................................................... 9 b. Manajemen Tenaga Kependidikan ................................................. 16 c. Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan .................................................. 19 d. Tugas Pokok dan Fungsi Tenaga Administrasi .............................. 22 e. Prinsip-Prinsip Tenaga Administrasi ............................................ 24
vi
2. Mutu Layanan Administrasi Pendidikan.............................................. 25 a. Pengertian Mutu Administrasi Pendidikan .................................... 25 b. Fungsi Administrasi Pendidikan .................................................... 29 c. Pengertian Mutu Pelayanan............................................................ 33 d. Strategi Meningkatkan Mutu Pelayanan ........................................ 36 B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 44 C. Kerangka Berfikir....................................................................................... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 50 B. Fokus Penelitian ......................................................................................... 51 C. Metode Penelitian....................................................................................... 51 D. Sumber data ............................................................................................... 51 E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 52 F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ........................................ 54 G. Kisi-Kisi Instrumen ................................................................................... 55 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 62 1. Profil MI Pembangunan UIN Jakarta................................................... 62 2. Sejarah Singkat MI Pembangunan UIN Jakarta ................................. 63 3. Visi dan Misi MI Pembangunan UIN Jakarta ...................................... 64 4. Tujuan MI Pembangunan UIN Jakarta. ............................................... 65 5. Struktur Oganisasi MI Pembangunan UIN Jakarta .............................. 66 6. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan ........................................... 68 7. Data Siswa ........................................................................................... 68 8. Fasilitas ................................................................................................ 69
vii
B. Deskripsi dan Analisa Data ....................................................................... 74 1. Profil Tenaga Administrasi MI Pembangunan UIN Jakarta ................ 74 2. Kegiatan Tenaga Administrasi MI Pembangunan UIN Jakarta .......... 77 3. Peran Tenaga Administrasi dalam Peningkatan Mutu Layanan .......... 81 4. Hambatan dalam Peningkatan Mutu Layanan .................................... 83 5. Strategi dalam Peningkatan Mutu Layanan ......................................... 85 C. Temuan Hasil Penelitian ........................................................................... 87 D. Diskusi Hasil Penelitian ............................................................................. 90 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................ 93 B. Saran .......................................................................................................... 94 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 95 LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Tabel 3.2
Kisi Kisi Instrument Observasi Peran Tenaga Administrasi dalam Meningkatkan Mutu Layanan Administrasi
Tabel 3.3
Kisi Kisi Instrument Wawancara Peran Tenaga Administrasi dalam Meningkatkan Mutu Layanan Administrasi
Table 3.4
Daftar Checlist Studi Dokumentasi
Table 4.1
Data Profil Tenaga Kependidikan MI Pembangunan UIN Jakarta
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Observasi Lampiran 2 Daftar Ceklist Studi Dokumentasi Lampiran 3 Pedoman Wawancara Lampiran 4 Hasil Wawancara Kepala Madrasah MI Pembangunan UIN Jakarta Lampiran 5 Hasil Wawancara Kepala Bagian Tenaga Administrasi MI Pembangunan UIN Jakarta Lampiran 6 Hasil Wawancara Kasub Dikjar MI Pembangunan UIN Jakarta Lampiran 7 Hasil Wawancara Kasub Keuangan dan Kepegawaian MI Pembangunan UIN Jakarta Lampiran 8 Hasil Wawancara Kasub Umum MI Pembangunan UIN Lampiran 9 Hasil Wawancara Guru Wali Kelas Lampiran 10 Hasil Wawancara Guru Bidang Studi Lampiran 11 Hasil Wawancara Orang Tua Siswa Lampiran 12 Hasil Wawancara Siswa Lampiran 13 Hasil Wawancara Kepala Pusat SIDP MI Pembangunan UIN Jakarta Lampiran 14 Data Tenaga Administrasi, Pendidik, dan Data Siswa MI Pembangunan UIN Jakarta Lampiran 15 Tugas, Pokok dan Fungsi Tenaga Administrasi MI Pembangunan UIN Jakarta Lampiran 16 Dokumentasi Layanan Administrasi MI Pembangunan UIN Jakarta Lampiran 17 Lembar Uji Referensi Lampiran 18 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 19 Surat Keterangan Telah Penelitian di MI Pembangunan UIN Jakarta Lampiran 20 Surat Bimbingan Skripsi
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dipercaya sebagai alat untuk mewujudkan mimpi dan harapan dari seorang manusia. Melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, memliki keterampilan, sikap yang sopan, dan mampu berinteraksi dengan orang lain. Pendidikan merupakan investasi yang memberi keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa bermartabat dan menjadikan individunya menjadi manusia yang memiliki derajat dan mulia dibandingkan makhluk ciptaan lainnya. Pemikiran dilandasi oleh keyakinan bahwa manusia lahir ke dunia atas karunia Allah. Mereka tidak berdaya, tetapi dilengkapi dengan berbagai kemampuan dasar yang penuh kemungkinan, sebagai alat supaya dapat berbuat dan bekerja; cipta, rasa, karsa, dan karya untuk kemudian mengabdikan diri kepada penciptanya. (Q.S. 16 An-Nahl: 78 dan Q.S.22 Al-Hajj). Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia. Menyadari hal tersebut semua satuan pendidikan baik sekolah maupun madrasah memerlukan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku agar dapat melaksanakan kegiatan pendidikan sebagaimana mestinya. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 pasal 1 ayat
2
“Untuk
dapat
diangkat
sebagai
tenaga
administrasi
sekolah/madrasah, seseorang wajib memenuhi standar tenaga administrasi di sekolah/madrasah yang berlaku secara nasional.” Berkenaan dengan hal tersebut peranan tenaga administrasi sangatlah penting untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan tata administrasi sekolah. Dibutuhkan kompetensi dan ketrampilan yang menunjang di 1
2
bidang administrasi. Keberadaan tenaga administrasi di jenjang pendidikan dasar dan menengah dalam proses pembelajaran sangat diperlukan demi terciptanya sekolah yang bermutu. Sebagai salah satu dalam proses pembelajaran, tugas dan fungsi tenaga administrasi di jenjang pendidikan dasar dan menengah tidak dapat dilakukan oleh pendidik. Hal ini disebabkan: pekerjaannya bersifat administratif yang tunduk pada aturan yang sifatnya khusus, merupakan pekerjaan pelayanan untuk kelancaran proses pembelajaran, memerlukan kompetensi yang berbeda dengan kompetensi yang disyaratkan untuk pendidik dan kadang kala tidak berhubungan secara langsung dengan peserta didik. Di samping itu, sesuai aturan kepegawaian, tugas tenaga administrasi di jenjang pendidikan dasar dan menengah tidak boleh dirangkap oleh tenaga fungsional yang lain. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa layanan administrasi sekolah yang selama ini dikenal dengan istilah tata usaha, sering dipersepsi keliru dan dianggap tidak penting oleh sebagian anggota masyarakat. Hal ini terlihat antara lain dari fakta dimilikinya tenaga tata usaha pada sekolah dasar dan pendidikan luar biasa di Indonesia tidak ada sama sekali tenaga administrasinya, sedangkan jumlah sekolah dasar yang ada sekitar 135.644 untuk negeri dan 10.223 untuk swasta. 1 Dari segi fungsi, aktivitas ketatausahaan berperan mendukung penyelenggaraan tugas pokok. Namun demikian fungsi sebagai pendukung ini tidak mengurangi posisinya yang sangat penting dalam memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah. Tanpa dukungan layanan administrasi yang baik dan tertib, mustahil sekolah dapat mencapai visi dan misi yang sudah ditentukan. Fungsi layanan administrasi sekolah, khususnya dalam mendukung tercapainya visi dan misi sekolah, hingga kini belum mendapatkan perlakuan yang seimbang. Bahkan pada tingkatan sekolah dasar dan pendidikan luar biasa kegiatan tersebut tidak ditangani oleh petugas 1
Direktorat Tenaga Kependidikan tahun 2006.
3
khusus melainkan dirangkap oleh Kepala sekolah atau guru yang ada. Untuk tingkat sekolah menengah, layanan administrasi sekolah memang sudah ditangani oleh bagian tata usaha. Akan tetapi hasil survei lapangan yang dilakukan oleh Pokja Pengembangan Standar Mutu Tenaga Administrasi Sekolah (2007) diketahui adanya sejumlah masalah seperti kepala tenaga administrasi sekolah yang ada belum semuanya mengikuti diklat kepala tenaga administrasi sekolah (Diklatpim IV), dan kepala tenaga administrasi sekolah yang telah mengikuti Diklatpim IV tidak dapat menerapkan pengetahuan yang diperolehnya karena materi yang diberikan ternyata tidak mencakup pengetahuan tentang administrasi sekolah melainkan administrasi perkantoran terpadu untuk dinas atau badan di Pemerintah Daerah. Permasalahan tersebut menjadi sangat penting untuk dibahas karena keberadaaan layanan administrasi memang sangat dibutuhkan, di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan secara tegas dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan mulai dari Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah sampai dengan perguruan tinggi, termasuk Paket A, B, maupun C, harus memiliki tenaga administrasi. Keefektifan kegiatan layanan administrasi sekolah banyak ditentukan oleh kualifikasi dan kinerja petugas yang menanganinya. Sementara itu keberhasilan unit tata usaha dalam melaksanakan fungsinya banyak ditentukan oleh kualitas dan kemampuan Kepala Tenaga Administrasi Sekolah, yang selama ini dikenal sebagai kepala tata usaha sekolah. Kepala Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) membawahi sejumlah tenaga administrasi yang bertugas memberikan pelayanan kepada pelanggan internal maupun eksternal. Pelanggan internal adalah Kepala Sekolah, guru dan tenaga administrasi yang lain, sedangkan pelanggan eksternal adalah semua pihak yang berada di luar sekolah yang memiliki kepentingan dengan sekolah.2 Dalam hal ini, peran tenaga 2
Muhyadi, “ Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta”, Jurnal Tenaga Kependidikan vol 43, No. 1 (Mei 2013), h.40
4
administrasi pada suatu sekolah tidak dapat diabaikan begitu saja karena tanpa dukungan layanan administrasi yang baik, kecil kemungkinan sekolah berhasil mencapai visi dan misi yang sudah ditetapkan. Dukungan administrasi bukan saja dalam rangka memperlancar pelaksanaan kegiatan pokok yang bersifat rutin tetapi juga dalam rangka pengembangan sekolah untuk kedepannya. Salah satu sekolah tingkat dasar Islam yang mempunyai struktur Tata Usaha dengan tenaga administrasi yang menerapkan layanan administrasi adalah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta. Di sekolah tersebut memiliki tenaga tenaga administrasi berjumlah 16 dengan rincian sebagai berikut: (1) sub pendidikan & pengajaran berjumlah 5 orang, (2) sub keuangan & kepegawaian 6 orang, (3) sub umum berjumlah 5 orang.3 Di mana tenaga administrasi sekolah tersebut menggunakan sistem satu unit empat atap, yang dimaksud dengan satu tata usaha mengelola Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan TK yang mana TK tersebut berada di beda wilayah yaitu di daerah Pamulang, Tangsel. Sekolah Madrasah Pembangunan (MP) di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) sudah memiliki pelayanan administrasi yang cukup baik, dan tata usahanya mencakup tiga subbagian, yaitu: 1)
Pendidikan dan Pengajaran,
2)
Keuangan dan Kepegawaian,
3)
Umum. “…Yang mana tiap subbagian tersebut memiliki jobdesk untuk
mengelola empat tingkat sekolah.”4 Pemaparan tersebut dari Bapak Agung selaku kepala subbagian keuangan dan kepegawaian di MI Pembangunan UIN Jakarta. Namun, dalam pelaksanaannya para tenaga administrasi pada bidang pendidikan & pengajaran sering kali menemui hambatan untuk menyimpan dokumen peserta didik secara lengkap dikarenakan kelalaian 3
Hasil Wawancara Yon Sugiyono Selaku Kepala Sekolah, Pada Hari Kamis 15 September 2016 Hasil Wawancara M. Agung Sya’ban Selaku Kepala Subbagian Keuangan Dan Kepegawaian, Pada Hari Senin 01 Agustus 2016 4
5
dari siswa atau wali siswa yang tidak mengumpulkan datanya kembali. Kemudian, di dalam ruangan tenaga administrasi bidang pendidikan & pengajaran terdapat lemari penyimpanan arsip yang masih kurang jumlahnya sehingga tidak sempurnanya pengarsipan dokumen atau berkas. Madrasah Pembangunan (MP) UIN Jakarta sudah menerapkan sistem manajemen pedoman ISO 9000:1 namun untuk tenaga admnistrasi bagian keuangan & kepegawaian belum memiliki sistem database kepegawaian secara komprehensif. Pada bidang tersebut juga mengalami hambatan dalam penyusunan anggaran dikarenakan peraturan pembayaran SPP yang tidak dinaikkan setiap tahunnya sehingga kurang optimal. Pada dasarnya setiap bidang tenaga administrasi di sekolah tersebut mempunyai hambatan yang kerap terjadi dalam mewujudkan mutu pelayanan administrasi, seperti dalam bidang umum di sekolah MP UIN Jakarta
masih
merasakan
kekurangan
tenaga
administrasi
yang
berkompeten di bidangnya. Namun terkendala dalam efisiensi pengeluaran sekolah maka sekolah harus berusaha untuk mencukupi kebutuhan sekolah dengan terus mempertahankan tenaga administrasi yang ada dalam meningkatkan mutu pelayanan administrasi. Dalam diri masing-masing tiap anggota administrasi, masih terdapat pula beberapa anggota yang masih kurang termotivasi untuk mengikuti beberapa kegiatan tambahan yang diadakan dari pihak sekolah, yang mana kegiatan tersebut dapat meningkatkan mutu sekolah dan menambah pengalaman peranan di antara setiap individu para tenaga administrasi. Dari segala permasalahan yang dialami oleh sekolah tersebut masih banyak keunggulan yang dihasilkan dari semua unsur sekolah yang dirasakan manfaatnya oleh pengguna jasa pendidikan sekolah tersebut. Perkembangan yang cukup cepat dilakukan oleh semua unsur sekolah termasuk tenaga administrasi dalam meningkatkan mutu layanan administrasi disekolah tersebut. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut terkait mutu layanan administrasi yang sedang berjalan disekolah tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah
6
diuraikan di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian ini dengan judul “Peran Tenaga Administrasi dalam Meningkatkan Mutu Layanan Administrasi di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini yaitu: 1. Belum memiliki tenaga administrasi 2. Belum menerapkan pengetahuan pendidikan dan pelatihan (Diklat) sebagai kepala bagian tenaga administrasi yang sudah bersertifikasi 3. Tidak seimbangnya fungsi layanan administrasi karena tidak ditangani oleh petugas yang berkompeten 4. Terdapat ketidak tegasan anggota tenaga administrasi dalam peraturan pengumpulan berkas dari siswa/wali. 5. Terdapat ketidaksempurnaan pekerjaan administrasi dalam hal pengarsipan. 6. Belum memiliki sistem database kepegawaian secara elektronik yang komprehensif. 7. Kurang optimalnya penyusunan anggaran dari peraturan pembayaran SPP yang tidak dinaikkan. 8. Kurangnya personel pegawai tenaga administrasi untuk menangani bagian umum. 9. Kurangnya motivasi diri dari beberapa pihak tenaga administrasi dalam meningkatkan kegiatan mutu sekolah.
C. Pembatasan Masalah Dengan adanya keterbatasan waktu, pikiran, dana dan sarana yang ada maka peneliti merasa perlu memberikan batasan permasalahan agar hasil penelitian lebih fokus. Penulis hanya membatasi dan membahas mengenai:
7
1. Terdapat ketidaksempurnaan pekerjaan administrasi dalam hal pengarsipan. 2. Belum memiliki sistem database kepegawaian secara elektronik yang komprehensif. 3. Kurangnya personel pegawai tenaga administrasi untuk menangani bagian umum.
D. Perumusan Masalah Mengacu pada uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana peranan tenaga administrasi dalam meningkatkan mutu layanan administrasi di sekolah? 2. Apa saja kendala yang dihadapi tenaga administrasi dalam meningkatkan mutu layanan administrasi di sekolah? 3. Bagaimana strategi penyelesaian dari kendala yang dihadapi sekolah?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan: 1. Untuk mengetahui bagaimana peranan tenaga administrasi di MI Pembangunan UIN Jakarta. 2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi para tenaga administrasi dalam meningkatkan layanan administrasi di MI Pembangunan UIN Jakarta. 3. Untuk mengetahui apakah peran tenaga administrasi dapat menunjang mutu layanan administrasi di MI Pembangunan UIN Jakarta.
8
F. Kegunaan / manfaat penelitian Hasil penelitian terhadap peran tenaga administrasi dalam meningkatkan mutu layanan di MI Pembangunan UIN Jakarta ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Dalam aspek sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan gambaran sekolah dalam meningkatkan mutu layanan sekolah. 2. Sebagai bahan untuk menarik peneliti lain agar dapat minat meneliti lebih lanjut peran tenaga administrasi dalam meningkatkan mutu layanan sekolah. 3. Bagi masyarakat, sebagai bahan informasi mengenai peran tenaga
kependidikan dalam meningkatkan mutu layanan sekolah. 4. Bagi Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya jurusan
Manajemen Pendidikan dapat menambah koleksi skripsi yang melakukan penelitian Tenaga Administrasi.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Peran Tenaga Administrasi 1.
Pengertian Tenaga Administrasi Dalam proses pembelajaran di sekolah/madrasah terdapat suatu subsistem/komponen
yang
saling
berkaitan.
Satu
di
antara
subsistem/komponen tersebut adalah tenaga administrasi sekolah/madrasah di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Keberadaan tenaga administrasi tersebut akan sangat mendukung meningkatan mutu dan pelayanan pendidikan apabila mereka memiliki kualifikasi dan kompetensi minimal sesuai yang disyaratkan. Dalam penafsiran ayat Al-Qur’an mengenai administrasi ialah: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah [1] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah
penulis
enggan
menuliskannya
sebagaimana
Allah
telah
mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakan [apa yang akan ditulis itu], dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah [keadaannya] atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu]. Jika tak ada dua orang lelaki, maka [boleh] seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan [memberi keterangan] apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak [menimbulkan] keraguanmu, [Tulislah mu’amalahmu itu],
9
10
kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, [jika] kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual-beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan [yang demikian], maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” 1 Semua hal yang berkaitan dengan alam dan semesta sudah tercantum di dalam ayat-ayat suci Al-Qur’an. Menurut Ngalim Purwanto dalam buku pedoman administrasi dan supervisi pendidikan, “administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata ad dan ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan to dalam bahasa Inggris yang berari ke atau kepada, dan mininistrare sama artinya dengan to serve atau to conduct yang berarti melayani, membantu atau mengarahkan.”2 Menurut Anonim dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007, ”Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) ialah sumberdaya manusia di sekolah yang tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tetapi berperan mendukung kelancaran proses pembelajaran dan administrasi sekolah.”3 Tenaga administrasi sekolah adalah tenaga kependidikan yang bertugas memberikan dukungan layanan administrasi guna terselenggaranya proses pendidikan disekolah. Mereka adalah non teaching staff yang bertugas di sekolah atau sering disebut Tata Usaha (TU). Dalam Kepmendiknas No. 053/U/2001 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa Tenaga Administrasi Sekolah ialah sumber daya manusia
1
Tafsir QS. Al-Baqarah Ayat 282. Pedoman Pengembangan Administrasi dan Supervisi Pendidikan Tahun 2000, h. 10. 3 Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Ketatausahaan Sekolah Direktorat Tenaga Kependidikan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007, h. 103. 2
11
di sekolah yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar tetapi sangat mendukung keberhasilannya dalam kegiatan administrasi sekolah. 4 Sampai sejauh ini belumlah banyak uraian yang mendalam baik hasil penelitian maupun kajian literatur tentang administrasi pendidikan. Tahaptahap perkembangannya banyak di antara masyarakat selalu terjebak bahwa administrasi pendidikan itu hanya seputar kegiatan tata usaha sekolah dalam arti sempit. Sedangkan kenyataannya satuan pendidikan tidak berdiri sendiri, tetapi ada lembaga lain yang sangat erat kaitannya dengan satuan pendidikan seperti Departemen Pendidikan pada tingkat nasional, Pemerintah Provinsi pada tingkat regional, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota pada tingkat daerah, serta institusi kemasyarakatan yang berkepentingan terhadap pendidikan. Semua lembaga-lembaga ini muara dan sasaran kebijakannya adalah sekolah atau satuan pendidikan, karena jika dilihat secara utuh bahwa administrasi pendidikan meliputi lembaga pelayanan sekoah yaitu pemerintah dan lembaga pelayanan belajar yaitu satuan pendidikan. Secara konseptual administrasi pendidikan terdiri dari dua kata yang masing-masing punya pengertian tersendiri yaitu administrasi dan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau sebagai penerapan administrasi dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha dan praktek-praktek pendidikan. Administrasi pendidikan seringkali diartikan secara sempit sebagai semata-mata kegiatan ketatausahaan seperti menyelenggarakan suratmenyurat,
mengatur
dan
mencatat
penerimaan,
penyimpanan,
mendokumentasikan kegiatan, mempersiapkan laporan, penggunaan dan pengeluaran barang-barang, mengurus neraca keuangan dan sebagainya. Pengertian demikian ini tidak terlalu salah, karena setiap aspek kegiatan administrasi selalu memerlukan kegiatan yang demikian itu. Hanya saja yang perlu diingat bahwa kegiatan administrasi tidak hanya kegiatan mencatat
4
Kepmendiknas No. 053/U/2001 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah
12
dalam pengertian tata usaha, tetapi administrasi lebih luas dari itu yang mengandung arti institusional, fungsional, dan sebagai suatu proses/kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan yang direncanakan, diorganisasikan, digerakkan dengan menggunakan strategi, dan dilakukan pengawasan. Mendefinisikan administrasi pendidikan tidak begitu mudah, karena menyangkut pengertian yang luas ditinjau dari berbagai aspek yang melingkupinya. 5 Pemenuhan standar kualifikasi dan standar kompetensi bagi tenaga administrasi sekolah madrasah di jenjang pendidikan dasar dan menengah dalam jabatan merupakan hak yang wajib dipenuhi oleh penyelenggara sekolah/madrasah. Keberadaan tenaga administrasi sekolah/madrasah di jenjang pendidikandasar dan menengah atau lazimnya disebut tenaga tata usaha sekolah/madrasah dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Sebagai satu komponen dalam proses pembelajaran, tugas dan fungsi tenaga administrasi sekolah/madrasah di jenjang pendidikan dasar dan menengah tidak dapat dilakukan oleh pendidik. Hal ini disebabkan: pekerjaannya bersifat administratif yang tunduk pada aturan yang sifatnya khusus,
merupakan
pekerjaan
pelayanan
untuk
kelancaran
proses
pembelajaran, lebih memerlukan keterampilan khusus, sedikit yang memerlukan keahlian tertentu, memerlukan kompetensi yang berbeda dengan kompetensi yang disyaratkan untuk pendidik, kadang kala tidak berhubungan secara langsung dengan peserta didik kecuali untuk jabatan instruktur, dan sebagainya. Tenaga administrasi sekolah/ madrasah terdiri atas kepala tenaga administrasi sekolah atau madrasah, pelaksana urusan, dan petugas layanan khusus. Tenaga administrasi sekolah atau madrasah (TAS/M) berdasarkan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 24 tahun 2008 tentang standar kompetensi tenaga administrasi sekolah/madrasah mensyaratkan sebagai berikut:
5
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 37.
13
a. Kepala Tenaga Administrasi SD/MI/SDLB Kepala tenaga administrasi SD/MI/SDLB dapat diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki lebih dari 6 (enam) rombongan belajar. Kualifikasi kepala tenaga administrasi SD/MI/ SDLB adalah sebagai berikut: 1) Berpendidikan minimal lulusan SMK atau yang sederajat, program studi yang relevan dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah/madrasah minimal 4 (empat) tahun. 2) Memiliki sertifikat tenaga dministrasi sekolah/madrasah dari lembaga yang ditetapkan pemerintah. b. Kepala Tenaga Administrasi SMP/MTs/SMPLB Kepala tenaga administrasi SMP/MTs/SMPLB berkualifikasi sebagai berikut: 1) Berpendidikan minimal D3 atau yang sederajat, program studi yang relevan, dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah/madrasah minimal 4 (empat) tahun 2) Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah dari lembaga yang ditetapkan pemerintah. c.
Kepala Tenaga Administrasi SMA/MA/SMK/MAK/SMALB Kepala tenaga administrasi SMA/MA/SMK/MAK/SMALB berkualifikasi sebagai berikut: 1) Berpendidikan S1 program studi yang relevan dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah/madrasah minimal 4 (empat) tahun, atau D3 dan yang sederajat, program studi yang relevan, dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah/madrasah minimal 8 (delapan tahun). 2) Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.
14
d. Pelaksanaan Urusan Administrasi Kepegawaian Berpendidikan
minimal
lulusan
SMA/MA/SMK/MAK
atau
yang
sederajat, dan dapat diangkat apabila jumlah pendidik dan tenaga kependidikan minimal 50 orang. e. Pelaksanaan Urusan Administrasi Keuangan Berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang relevan, atau SMA/MA dan memiliki sertifikat yang relevan. f. Pelaksanaan Urusan Administrasi Sarana Dan Prasarana Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat. g. Pelaksanaan Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat. Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat, dan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki minimal 9 (Sembilan) rombongan belajar. h. Pelaksanaan Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan Berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang relevan. i.
Pelaksanaan urusan administrasi kesiswaan Berpendidikan
minimal
lulusan
SMA/MA/SMK/MAK
atau
yang
sederajat, dan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki minimal 9 (Sembilan) rombongan belajar. j. Pelaksanaan Urusan Administrasi Kurikulum Berpendidikan
minimal
lulusan
SMA/MA/SMK/MAK
atau
yang
sederajat, dan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki minimal 12 (dua belas) rombongan belajar. k. Pelaksanaan Urusan Administrasi Umum untuk SD/MI/SDLB Berpendidikan minimal SMA/MA/SMK/MAK atauyang sederajat. l. Petugas Layanan Khusus a) Penjaga sekolah/madrasah Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat. b) Tukang Kebun Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat c) Tenaga Kebersihan
15
Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat d) Pengemudi Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat, memiliki SIM yang sesuai, dan diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki kendaraan roda empat e) Pesuruh Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat6 Di samping itu, sesuai aturan kepegawaian, tugas tenaga administrasisekolah/madrasah di jenjang pendidikan dasar dan menengah tidak boleh dirangkap oleh tenaga fungsional yang lain. Sebagai subsistem atau komponen pembelajaran, keberadaannya akan saling berkaitan dengan komponen yang lain agar tujuan pendidikan dapat dicapai sesuai dengan harapan. Keberadaan subsistem atau komponen tersebut harus memenuhi syarat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan sehingga hasil yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dapat dicapai sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkannya. Subsistem tersebut antara lain meliputi: peserta didik, pendidik, kepala sekolah, tenaga kependidikan yang
meliputi
(tenaga
administrasi
sekolah/madrasah,
laboran,
pustakawan, instruktur, bendahara sekolah, penjaga sekolah dan lain-lain), buku pelajaran, kurikulum, masyarakat, lingkungan sekolah, kebijakan pemerintah, aturan/tata tertib sekolah. Seluruh
komponen
tersebut
sangat
beperan
dan
saling
mempengaruhi sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dan tujuan dilakukan pembelajaran dan dampak dari tujuan tersebut dapat dicapai.
6
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah/Madarasah
16
Dari
keseluruhan
pernyataan
mengenai
pengertian
tenaga
administrasi, maka penulis menarik kesimpulan bahwa tenaga administrasi adalah sebagai administrator yang dapat membantu kelancaran kegiatan administrasi(membantu, melayani, atau mengarahkan kegiatan) sehingga proses
pembelajaran
dapat
berlangsung
sesuai
dengan
rencana
pembelajaran yang telah disusun dapat dicapai, dan merupakan non teaching staff.
2. Manajemen Tenaga Kependidikan Manajemen tenaga kependidikan merupakan kegiatan yang mencakup penetapan norma, standar, prosedur, pengangkatan, pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan dan pemberhentian tenaga kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah. Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia pendidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Untuk mewujudkan keseragaman perlakuan dan kepastian hukum bagi tenaga kependidikan sekolah dasar dalam melaksanakan tugas dan fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Konsep Manajemen Tenaga Kependidikan: tenaga kependidikan bertugas
menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti,
mengembangkan, mengelola, dan/atau memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Adapun komponen dari manajemen ini adalah sebagai berikut: a. Penyusunan formasi b. Pengadaan pegawai c. Kenaikan pangkat d. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai e. Ketatalaksanaan tenaga kependidikan
17
Terdapat
beberapa
dimensi
kegiatan
manajemen
tenaga
kependidikan/kepegawaian, antara lain: 1) Recruitment atau penarikan mulai dari pengumuman penerimaan pegawai, pendaftaran, pengetestan, pengumuman diterimanya pegawai sampai dengan daftar ulang. 2) Placement atau penempatan, yaitu proses penanganan pegawai baru yang sudah melaksanakan pendaftaran ulang untuk diberi tahu pada bagian seksi mana mereka ditempatkan. Penugasan dilakukan sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan lembaga. Di dalam tahap ini sebenarnya penanganan bukan berarti sampai menempatkan dan memberi tugas saja, tetapi juga menggunakan pegawai tersebut sebaik-baiknya, merangsang kegairahan kerja dengan menciptakan kondisi atau suasana kerja yang baik. Disamping itu juga memberi kesejahteraan pegawai berupa gaji, insentif, memberi
cuti
izin,
dan
pertemuan-pertemuan
yang
bersifat
kekeluargaan. 3) Development atau pengembangan, dimaksudkan untuk peningkatan mutu pegawai baik dilakukan dengan melalui pendidikan maupun kesempatan-kesempatan lain seperti penataran, diskusi ilmiah, lokakarya, membaca majalah dan surat kabar, menjadi anggota organisasi profesi, dan lain sebagainya. Mengatur kenaikan pangkat dan
kenaikan
gaji,
dapat
dikategorikan
sebagai
pemberian
kesejahteraan dan dapat dikategorikan sebagai pengembangan pegawai. Pegawai yang diberi penghargaan dengan atau pemberian kedudukan,
akan
mendorong
pegawai
tersebut
untuk
lebih
meningkatkan tanggung jawabnya. 4) Pengawasan atau evaluasi, merupakan aspek terakhir dalam penanganan pegawai. Pada tahap ini dimaksudkan bahwa pada tahaptahap tertentu pegawai diperiksa, apakah yang mereka lakukan sudah sesuai dengan tugas yang seharusnya atau belum. Selain evaluasi atau penilaian juga dilakukan untuk mengetahui tingkat kenaikan
18
kemampuan personel setelah mereka memperoleh pembinaan dan pengembangan.7 Dalam
masyarakat,
tenaga
kependidikan
masih
dianggap
mempunyai dua arti yaitu guru yang ada dalam masyarakat (informal) seperti guru mengaji, ustad maupun orang tertua atau disegani dalam masyarakat tersebut. Yang kedua yaitu tenaga kependidikan formal yaitu guru yang ada dalam sekolah-sekolah. Namun peran guru disini tidak hanya di sekolah saja tetapi juga di lingkungan masyarakat sehari-hari. Menurut Hartati Sukirman dalam Mustari mengemukakan bahwa “Tenaga kependidikan berbeda dengan tenaga personel (tenaga lembaga pendidikan). Lembaga pendidikan merupakan organisasi pelaksana pendidikan dan pengelola penyelenggara pendidikan. Tenaga pendidikan termasuk personel yang ada di dalam lembaga pendidikan, tetapi tidak semua personel yang ada di dalam lembaga pendidikan, disebut tenaga pendidikan. Tenaga kependidikan adalah tenaga-tenaga (personel) yang berkecimpung di dalam lembaga atau organisasi
pendidikan
yang
memiliki
wawasan
pendidikan
(memahami falsafah dan ilmu pendidikan), dan melakukan kegiatan pelaksanaan pendidikan (mikro atau makro) atau penyelenggaraan pendidikan.”8 Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraaan pendidikan. Di mana tenaga kependidikan tersebut memenuhi syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan dan digaji pula menurut aturan yang berlaku.
7
Mohammad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), h. 213-214. 8 Ibid, h. 215.
19
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dikemukakan bahwa manajemen tenaga kependidikan merupakan kegiatan mewujudkan suatu tujuan yang dilaksanakan dalam hal mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah.
3. Jenis-jenis Tenaga Kependidikan Tenaga kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat dalam instansi atau lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja melainkan keseluruhan yang berpartisipasi dalam pendidikan. Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Tenaga struktural: Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif umum (pimpinan) yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak langsung atas satuan pendidikan. Misalnya adalah: a. Tingkat Sekolah: 1) Kepala Sekolah. 2) Wakil Kepala Sekolah. b. Tingkat Pusat: 1) Menteri. 2) Wakil Mentri. 3) Sekjen/Inspektorat Jenderal (Eselon I). 4) Kepala Biro/Dirjen/Sesditjen (Eselon II). 5) Kabag/Kasubdit (Eselon III). 6) Kasubbag/Kepala Seksi (Eselon IV). c. Tingkat Wilayah Provinsi: 1) KaKanwil/Kepala Dinas (Eselon II). 2) Kormin/Sekretaris Kepala Dinas (Eselon IIa). 3) Kepala Bidang/Kepala Subdin (Eselon III). 4) Kepala Seksi/Kepala Subbag (Eselon IVa dan Ivb).
20
d. Tingkat Daerah: 1) Kepala Kantor Kemdiknas Kabupaten/Kecamatan 2) Kasi Urusan Kurikulum. 3) Kasi Urusan Kesiswaan. 4) Kasi Urusan Sarana dan Prasarana. 5) Kasi Urusan Pelayanan Khusus. 2. Tenaga fungsional: Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis kependidikan. Misalnya adalah: a. Guru b. Pembimbing/Penyuluh (Guru BP) c. Pengembangan kurikulum dan Teknologi Kependidikan d. Penilik e. Pengawas f. Pelatih g. Tutor dan Fasilitator h. Pengembangan Pendidikan i. Pengembangan Tes j. Pustakawan 3. Tenaga teknis kependidikan: Merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis administratif. Misalnya adalah: a. Laboran b. Teknisi Sumber Belajar c. Pelatih (Olahraha), Kesenian, dan Keterampilan d. Teknisi Sumber Belajar/Sanggar Belajar e. Petugas TU9 Sedangkan menurut Hartati Sukirman (2000), tenaga kependidikan dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
9
Ibid, h. 215-217.
21
1. Tenaga pendidik: Personel di lembaga pelaksanaan pendidikan yang melakukan salah satu aspek atau seluruh kegiatan (proses) pendidikan, mikro maupun makro. Adanya tenaga pendidik selain mengajar secara teori juga diharapkan dapat membimbing anak didiknya. Tenaga pendidik dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu: a. Pengajar: Personel yang secara legal profesional bertugas melaksanakan
kegiatan
pendidikan.
Pengajar
tidak
hanya
dikonotasikan sebagai pemberi materi pelajaran saja, melainkan utuh sebagai pendidik, hanya saja pendidikannya dilakukan melalui materi pelajaran tertentu. b. Pembimbing: Personel yang bertugas melaksanakan kegiatan pendidikan yang khas, yaitu tertuju pada orang-orang yang bermasalah secara psikologis-rohaniah atau sosial. c. Supervisor pendidikan: Personel yang bertugas melaksanakan kegiatan pendidikan terhadap para pengajar dan pembimbing dalam pelaksanaan tugasnya. 2. Tenaga
administrator
pendidikan:
Personel
yang
bertugas
melaksanakan kegiatan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan. Personel yang memiliki wawasan pendidikan yang luas dan kemampuan
administratif
dalam
pengelolaan
penyelenggaraan
pendidikan. Kelompok administrator tersebut meliputi: a. Perencana pendidikan profesional b. Pengembangan kurikulum pendidikan c. Peneliti dan pengembangan pendidikan d. Perancang sarana dan media pendidikan. 3. Tenaga teknisi pendidikan: Merupakan orang-orang yang bertugas memberikan layanan pendidikan melalui pendekatan kondisional (fasilitas dan layanan khusus). Tenaga teknisi pendidikan ini dapat meliputi: a. Pustakawan pendidikan b. Petugas pusat sumber belajar
22
c. Laboran-pendidik Tenaga kependidikan merupakan hasil analisis jabatan yang dibutuhkan oleh suatu sekolah atau satuan organisasi yang lebih luas. Sejalan dengan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom, maka jenis-jenis tenaga kependidikan dapat bervariasi sesuai kebutuhan organisasi yang bersangkutan. Dapat disimpulkan bahwasanya jenis-jenis tenaga kependidikan meliputi: tenaga struktural, tenaga fungsional, tenaga teknis kependidikan, dan tenaga administrator pendidikan.
4. Tugas Pokok dan Fungsi Tenaga Administrasi a. Tugas Pokok dan Fungsi Tenaga Administrasi Sekolah Tugas pokok dan fungsi kepala TAS adalah memimpin pelaksanaan urusan ketatausahaan yang meliputi rumah tangga sekolah, perlengkapan, kepegawaian, keuangan, sarana prasarana dan kesiswaan. 1) Tugas pokok dan fungsi urusan persuratan dan kearsipan adalah membantu kepala TAS melaksanakan administrasi ketatausahaan sekolah. 2) Tugas pokok dan fungsi urusan kepegawaian adalah mengatur administrasi kepegawaian. 3) Tugas pokok dan fungsi urusan keuangan adalah membantu kepala sekolah menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah, memproses pertanggungjawaban dan mengadministrasikan keuangan. 4) Tugas pokok dan fungsi urusan sarana dan prasarana adalah menyusun kebutuhan, mengatur bahan/peralatan sekolah serta memelihara dan merawatnya. 5) Tugas pokok dan fungsi urusan kesiswaan adalah membantu Kepala Tata Usaha dalam melaksanakan administrasi kesiswaan.
23
6) Tugas pokok dan fungsi urusan kurikulum dan Program Pembelajaran adalah membantu Kepala TAS dalam melaksanakan administrasi kurikulum dan Program Pembelajaran. 7) Tugas pokok dan fungsi urusan kehumasan adalah membantu Kepala Tata Usaha dalam melaksanakan administrasi kehumasan. 8) Tugas pokok dan fungsi pesuruh adalah mengantar surat, meminta bukti penerima surat, dan melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah atasannya. 9) Tugas pokok dan fungsi pengemudi adalah menyiapkan dan mengemudikan kendaraan dinas untuk kepentingan dinas dengan aman dan lancar. 10) Tugas pokok dan fungsi penjaga sekolah/Petugas Keamanan adalah menjaga keamanan sekolah dan lingkungan agar tercipta suasana aman, tertib, nyaman, dan berwibawa. 11) Tugas pokok dan fungsi tukang kebun adalah menjaga, membersihkan dan memelihara kebersihan taman/kebun sekolah.10
b. Tata laksana kerja pelayanan administrasi 1) Tata Usaha Pekerjaan tata usaha merupakan seluruh kegiatan pengurusan surat menyurat untuk kepentingan suatu lembaga a). Kegiatan kerja profesional : 1] Menetapkan pedoman format pembuatan surat 2] Menetapkan sistem keluar masuk surat 3] Menetapkan sistem penyimpanan surat b). Kegiatan kerja non profesional 1] Melaksanakan pembuatan surat dan dokumen sesuai dengan pedoman 2] kearsipan 10
Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Ketatausahaan Sekolah Direktorat Tenaga Kependidikan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007, h. 104-105
24
Melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat menurut pedoman 3] Menyusun Melaksanakan laporan 4] Membantu pimpinan dalam tata hubungan kantor.11
Berdasarkan dari teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tugas dan pokok dan fungsi tenaga administrasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan melaksanakan urusan ketatausahaan yang meliputi rumah tangga sekolah, perlengkapan, kepegawaian, keuangan, sarana prasarana dan kesiswaan. Oleh karena itu untuk menciptakan mutu layanan dalam administrasi maka tugas dan fungsi tenaga administrasi harus dijalankan dengan baik.
B.
Mutu Layanan Administrasi Pendidikan 1. Pengertian Mutu Administrasi Pendidikan Tata usaha dalam arti luas adalah administrasi, administrasi yaitu proses penyeluruhan yang melibatkan semua pihak yang mewujudkan citacita bersama, sementara itu administrasi adalah proses kerja sama seluruh kekuatan untuk mewujudkan sekolah yang berkualitas. Sedangkan administrasi pendidikan adalah pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan-urusan sekolah. Tata usaha sebagai salah satu unsur dari administrasi merupakan pelayanan terhadap penyelenggaraan usaha kerja sama, yang meliputi kegiatan pencatatan, pengiriman, dan penyimpanan bahan keterangan. Wujud daripada keterangan-keterangan yang merupakan saran pokok dari kegiatan tata usaha dapat berupa surat-menyurat, formulir, kartu-kartu, daftar-daftar, gambar, foto-foto, dan benda lainnya yang dapat memberi keterangan.12
11
Noerhayati S, Pengelolaan Perpustakaan Jilid 1, (Bandung: Penerbit Alumni, 1987), h.
122-123. 12
Ahmad Mappaenre, Dasar-Dasar Ilmu Administrasi dan Manajemen, (Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar, 2009), h. 63.
25
Menurut Engkoswara, Administrasi Pendidikan adalah suatu ilmu. Dalam hal ini dapat diartikan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya pendidikan (manusia, sumber belajar, dan fasilitas) untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal, dan produktif, serta bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta dalam pencapaian tujuan pendidikan yang disepakati bersama. Berbicara tentang mutu berarti bicara tentang sesuatu bisa barang atau jasa. Barang yang bermutu adalah barang yang sangat bernilai bagi seseorang. Barang tersebut secara fisik sangat bagus, indah, elegant, mewah, antik, tidak ada cacatnya, awet, kuat, dan ukuran-ukuran lainnya yang biasanya berhubungan dengan kebaikan (goodness), keindahan (beauty), kebenaran (truth), dan idealitas. Hampir semua orang ingin memilikinya tetapi hanya sedikit saja yang dapat menjangkaunya. Karena harganya biasanya sangat mahal. Jasa yang bermutu adalah pelayanan yang diberikan seseorang atau organisasi yang sangat memuaskan, tidak ada keluhan dan bahkan orang tidak segan-segan untuk memuji dan memberi acungan jempol. Secara substantif, mutu mengandung sifat atau taraf. Sifat adalah sesuatu yang menerangkan keadaan, sedangkan taraf menunjukkan kedudukan dalam skala (Sanusi, 1995). Keragaman cara pandang mengenai sifat dan taraf memungkinkan perbedaan pendekatan terhadap mutu pendidikan. Pendekatan pertama, mendasarkan diri pada deskripsi mengenai relevansi pendidikan dengan dunia kerja. Pendekatan ini sering kali disebut pendekatan ekonomi. Pendekatan kedua, disebut pendekatan nilai intrinsik pendidikan, yang diekspresikan dalam ukuran-ukuran sikap, kepribadian, dan kemampuan intelektual yang sesuai dengan harapan dan tujuan pendidikan nasional. Dari sudut prosesnya, mutu pendidikan merujuk kepada kegiatan penanganan
transformasi
masukan-masukan
melalui
subsistem
pemrosesan menjadi keluaran serta hasil-hasil yang berasal dari masukan dan tindakan berikutnya melalui umpan balik dan evaluasi keluaran.
26
Konsep proses tersebut didasarkan atas asumsi bahwa pendidikan sebagai sistem terbuka mengandung subsistem masukan, keluaran, dan umpan balik secara internal dan eksternal. Berdasarkan pemahaman demikian, maka mutu proses pendidikan menunjukkan kebermutuan subsistem dalam sistem proses, yang meliputi tindakan kerja, komunikasi, dan monitoring. 13
Mutu bukanlah konsep yang mudah didefinisikan, apalagi bila untuk mutu jasa yang dapat dipersepsi secara beragam. Orang dapat saja mengartikan mutu berdasarkan kriterianya sendiri seperti berikut ini: a. Melebihi dari yang dibayangkan dan diinginkan b. Kesesuaian antara keinginan dengan kenyataan pelayanan c. Sangat cocok dalam pemakaian d. Selalu dalam perbaikan dan penyempurnaan terus menerus e. Dari awal tidak ada kesalahan f. Membanggakan dan membahagiakan pelanggan g. Tidak ada cacat atau rusak. Beberapa ahli telah mendefinisikan mutu seperti berikut ini: a. Goetsch dan Davis (1994:4), mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. b. Juran (1995:10-13) mendefinisikan mutu sebagai kecocokan untuk pemakaian (fitness for use). Lebih lanjut ia mendefinisikan mutu dengan M-besar dan M-Kecil. M-kecil berarti mutu dalam arti sempit yang diberikan setiap bagian dari organisasi atau setiap aktivitas yang tidak selalu terkait dengan kebutuhan pelanggan. M-Besar adalah mutu dalam arti luas berkenaan dengan kinerja organisasi secara keseluruhan yang difokuskan secara sinergi pada kebutuhan dan kepuasan
13
Moch Idochi Anwar, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan edisi revisi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 16.
27
pelanggan. Mutu dalam pengertian ini dipersepsi sebagai total quality management. c. Crosby (1983) berpendapat bahwa mutu adalah kesesuaian individual terhadap persyaratan/tuntutan. Dengan mengatakan bahwa “quality is conformance to customer requirement”. d. Ishikawa (1992:432) mengatakan bahwa “quality is customer satisfaction”. Dengan demikian pengertian mutu tidak dapat dilepaskan dari kepuasan pelanggan. Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa mutu adalah keadaan yang sesuai dan melebihi harapan pelanggan hingga pelanggan memperoleh kepuasan. Mutu pendidikan bersifat relatif karena tidak semua orang memiliki ukuran yang sama persis. Namun demikian apabila mengacu pada pengertian mutu secara umum dapat dinyatakan bahwa pendidikan
yang
bermutu
adalah
pendidikan
yang
seluruh
komponennya memiliki persyaratan dan ketentuan yang diinginkan pelanggan dan menimbulkan kepuasan. Mutu pendidikan adalah baik, juka pendidikan tersebut dapat menyajikan jasa yang sesuai dengan kebutuhan para pelanggannya. 14 Mutu dapat juga digunakan sebagai suatu konsep yang relatif. Pengertian ini digunakan dalam TQM. Definisi relatif tersebut memandang mutu bukan sebagai suatu atribut produk atau layanan, tetapi sesuatu yang dianggap dari produk atau layanan tersebut. Mutu dapat dikatakan ada apabila layanan memenuhi sebuah spesifikasi yang ada. Produk atau layanan yang memiliki mutu, dalam konsep relatif ini tidak harus mahal dan ekslusif. Produk atau layanan tersebut bisa cantik, tapi tidak harus selalu demikian. Produk atau layanan tersebut tidak harus special, tapi ia harus asli, wajar dan familiar. Definisi relatif tentang mutu tersebut memiliki dua aspek. Pertama adalah menyesuaikan diri dengan spesifikasi. Kedua adalah memenuhi 14
Engkoswara, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 304-305.
28
kebutuhan pelanggan. Cara pertama, penyesuaian diri terhadap spesifikasi, sering disimpulkan sebagai ‘sesuai dengan tujuan dan manfaat.’ Kadangkala definisi ini sering dinamai definisi produsen tentang mutu. Mutu bagi produsen bias diperoleh melalui produk atau layanan yang memenuhi spesifikasi awal yang telah ditetapkan dalam gaya yang konsisten. Para produsen menunjukkan bahwa mutu memiliki sebuah sistem, yang biasa disebut sistem jaminan mutu (quality assurance system), yang memungkinkan roda produksi mengahsilkan produk-produk secara konsisten, sesuai dengan standar atau spesifikasi tertentu. Sebuah produk dikatakan bermutu selama produk
tersebut,
secara
konsisten
sesuai
dengan
tuntutan
pembuatnya.15 Bagi setiap usaha kerja sama yang ingin maju dan berkembang, maka pekerjaan tata usaha merupakan keharusan dan pengelolaannya harus pula dengan tertib dan teratur pada setiap kantor yang telah dimilikinya. Jadi pengertian mutu administrasi menurut penulis ialah segala sesuatu yang berhubungan dengan bidang administrasi dikelola dan dihidangkan sesuai syarat dan keinginan pelanggan.
2. Fungsi Administrasi Pendidikan Pekerjaan tata usaha yang sudah diutarakan bukanlah suatu pekerjaan
yang
berdiri
sendiri.
Pekerjaan
tata
usaha
selalu
berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya di dalam setiap satuan organisasi. Oleh karena itu, pekerjaan tata usaha menyediakan informasi-informasi dan catatan-catatan yang diperlukan dalam usaha melaksanakan dan mencapai fungsi-fungsi pokok organisasi. Dapatlah dikatakan bahwa pekerjaan tata usaha merupakan fungsi pekerjaan pemberi bantuan (facilitating function). Dapat dinyatakan 15
h. 53-54.
Edward Sallis, Total Quality Management In Education, (Yogyakarta: IRCiSoD 2006),
29
pula bahwa pekerjaan tata usaha merupakan alat bagi manajemen dalam melaksanakan seluruh aktivitas manajerialnya yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), pengawasan (controlling), dan pengambilan keputusan (decision making).16 William
H.
Newman
menyebut
“The
Work
Of
Administrator/Manager” yang dapat dibagi menjadi 5 proses (dengan akronim POASCO) yaitu: a. Perencanaan atau Planning Perencanaan ini meliputi serangkaian keputusan-keputusan termasuk penentuan-penentuan tujuan, kebijaksanaan, membuat progam-progam, menentukan metod & prosedur serta menetapkan jadwal waktu pelaksanaan. b. Pengorganisasian (organizing) Pengorganisasian yaitu pengelompokkan kegiatan-kegiatan yang diwadahkan dalam unit-unit untuk melaksanakan rencana dan menetapkan hubungan antara pimpinan dan bawahannya di dalam setiap unit. c. Pengumpulan sumber (Assembling Resources) Pengumpulan sumber berarti pengumpulan sumber-sumber yang dipergunakan untuk mengatur penggunaan daripada usahausaha tersebut yang meliputi personal, uang/kapital, alatalat/fasilitas dan hal-hal lain yang diperlukan untuk melaksanakan rencana. d. Pengendalian Kerja (Supervising) Pengumpulan kerja ialah bimbingan daripada pelaksanaan pekerjaan setiap hari termasuk memberikan instruksi, motivasi (dorongan) agar mereka secara sadar menuruti segala instruksinya, mengadakan koordinasi daripada berbagai kegiatan oekerjaan dan memelihara hubungan kerja baik antara atasan dan bawahan. 16
IG Wursanto, Dasar Dasar Ilmu Tata Usaha, (Jakarta: Pustaka Dian, 1988), h. 59.
30
e. Pengawasan (controlling) Pengawasan dimaksudkan untuk mengetahui bahwa asli pelaksanaan pekerjaan sedapat mungkin sesuai dengan rencana (seeing that the operating resulte confirm as nearely as possible to the plan). Hal ini menyangkut penentuan standar. Artinya memperbandingkan antara kenyataan dengan standar dan bila perlu mengadakan koreksi atau pembetulan apalabila pelaksanaannya menyimpang daripada rencana.17 Ada beberapa tambahan fungsi administrasi, yaitu: 1.Pengambilan Keputusan (Decision Making) Pimpinan mermelukan data-data atau keterangan-keterangan yang bersifat umum atau yang bersifat khusus untuk dapat mengetahui secara keseluruhan tentang berbagai masalah yang berhubungan dengan organisasi. Keterangan-keterangan tersebut sangat berguna dalam rangka pengambilan keputusan sehubungan dengan kebijaksanaan organisasi sehingga keputusan keputusan itu mempunyai
nilai
atau
bobot
dalam
arti
terjamin
akan
kebenerannya.18 2.Penggerakan (Actuating) Penggerakan atau istilah pembimbingan menurut The Liang Gie merupakan aktivitas seorang manajer dalam memerintah, menugaskan, menjuruskan, mengarahkan, dan menuntun karyawan atau personel organisasi untuk untuk melaksanakan pekerjaanpekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah dilakukan.19 Selain itu menurut Purwanto dari materi yang telah dipaparkan terdahulu, telah dipelajari bahwa di dalam kegiatan
17
Soewarna Handayaningrat, Ilmu Administrasi dan Managemen, (Jakarta: Gunung Agung, 1984), h. 20-21. 18 Wursanto, Op. Cit h. 60. 19 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 64.
31
administrasi terdapat uraian fungsi-fungsi administrasi, kepala sekolah hendaknya mampu mengaplikasikan fungsi-fungsi tersebut ke dalam pengelolaan sekolah yang dipimpinnya di antaranya sebagai berikut: a) Membuat perencanaan Salah satu fungsi utama dan pertama yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah adalah membuat perencanaan atau menyusun rencana. Maka progam tahunan hendaklah mencakup bidangbidang
seperti
berikut:
progam
pengajaran,
kesiswaan,
kepegawaian, keuangan dan perlengkapan. b) Menyusun organisasi sekolah Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan perlu menyusun organisasi sekolah yang dipimpinnya, untuk menyusun organisasi sekolah yang baik perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) mempunyai tujuan yang jelas. 2) para anggota menerima dan memahami tujuan tersebut. 3) adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan, kesatuan pikiran, dsb. 4) adanya kesatuan perintah. 5) adanya keseimbangan antara wewenan dan tanggung jawab seseorang di dalam organisasi itu. 6) dll c) Bertindak sebagai koordinator dan pengarah Adanya
koodinasi
serta
pengarahan
yang
baik
dan
berkelanjutan dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat antar bagian atau antar personel. d) Melaksanakan pengelolaan pegawai Tugas-tugas yang menyangkut pengelolaan kepegawaian ini sebagian besar dikerjakan oleh bagian tata usaha sekolah seperti pengusulan guru atau pegawai baru, kenaikan pangkat guru dan pegawai sekolah, dan sebagainya. Agar pekerjaan sekolah dilakukan dengan senang, bergairah, dan berhasil baik, maka dalam memberikan atau membagi tugas pekerjaan personel, kepala
32
sekolah hendaknya memperhatikan kesesuaian antara beban dan jenis tugas dengan kondisi serta kemampuan pelaksanaannya.20 Dengan demikian fungsi-fungsi administrasi terurai menjadi: Perencanaan
(Planning),
Pengorganisasian
(Organizing),
Pengumpulan Sumber (Assembling Resources), Pengendalian Kerja (Supervising), Pengawasan (Controlling), Penggerakan (Actuating), Pengambilan Keputusan (Decision Making).
3. Pengertian Mutu Pelayanan Dikutip Tjiptono dalam buku konsep dasar pemasaran & perilaku konsumen, kualitas atau mutu dalam industri jasa pelayanan ialah “Suatu penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang berlaku di tempat produk tersebut diadakan dan penyampaiannya setidaknya sama dengan yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen. ”21 Dari definisi di atas bahwa mutu pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta
ketepatan
penyampaiannya untuk mengimbangi harapan konsumen, yaitu adanya kesesuaian antara harapan dengan persepsi manajemen, adanya kesesuaian antara persepsi atas harapan konsumen dengan standar kerja karyawan, adanya kesesuaian antara standar kerja karyawan dengan pelayanan yang diberikan, adanya kesesuaian antara pelayanan yang diberikan dengan pelayanan yang dijanjikan dan adanya kesesuaian antara pelayanan yang diterima dengan yang diharapkan dengan konsumen. 22 Dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan, produk yang ditawarkan harus berkualitas. Isitilah kualitas sendiri mengandung berbagai macam penafsiran, karena kualitas memiliki sejumlah level:
20
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, tahun 2005) Cet.15 h. 106-111. 21 Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran&Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Gudang Penerbit, 2014), h. 240. 22 Ibid, h. 240-241.
33
universal (sama di manapun), kultural (tergantung system nilai budaya), social (dibentuk oleh kelas social ekonomi, kelompok etnis, keluarga, teman sepergaulan), dan personal (tergantung prefensi atau selera setiap individu). Secara sederhana, kualitas bisa diartikan sebagai produk yang bebas cacat. Dengan kata lain produk sesuai dengan
standar
(target,
sasaran
atau
persyaratan
yang
bisa
didefinisikan, diobservasi dan diukur). Namun, definisi berbasis manufaktur ini kurang relevan untuk sector jasa. Oleh sebab itu, pemahaman mengenai kualitas kemudian diperluas menjadi “fitness for use” dan ”confermance to requirements”.23 Siapapun dapat menerapkan pendekatan kualitas total atau Pendekatan Total Quality Management (TQM) dalam menghadapi pelanggan. Dalam upaya memenuhi kebutuhan pelanggan secara berkesinambungan, satu pendekatan yang diterapkan memang terkait dengan banyak elemen. Inilah yang disebut TQM. Pendekatan TQM memberikan peluang bagi perusahaan atau institusi untuk melakukan pengujian kritis atas produk ataupun layanannya dari segi:
Proses yang dilalui untuk menghasilkan produk atau layanan tersebut.
Semua orang yang terlibat.24
Kualitas produk maupun jasa sudah pasti menentukan kepuasan pelanggan.
Hal
itu
memfokuskan
bahwa
sebuah
lembaga
berkonsentrasi terhadap kepuasan orang-orang yang dilayani, maka dari itu kualitas menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Ada berbagai macam pemahaman mengenai konsep kualitas, namun dengan memberikan kualitas pada produk atau jasa yang diberikan lembaga dapat berujung kepada kepuasan orang-orang yang dilayani dari pihak internal maupun eksternal. 23
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik, (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2012), h. 74. 24 Steve Macaulay dan Sarah Cook, How To Improve Your Customer Service, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 55-56.
34
Kualitas adalah sebuah harga mati manakala perusahaan atau lembaga ingin fokus pada peningkatan mutu. Istilah kualitas jasa terdiri dari dua kata, yaitu kualitas dan jasa. Kualitas memiliki banyak definisi karena memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya. Montgomery seperti yang dikutip oleh Supranto (2011) menyatakan bahwa “Quality is the extent to which meet the requirements of people who use them”. Jadi, suatu produk dikatakan berkualitas bagi seseorang kalau produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya. Mutu didasarkan pada persepsi pelanggan, karenanya Gerson (2002) mendefinisikan mutu sebagai apa pun yang oleh pelanggan dianggap sebagai mutu. Kata Jasa menurut Wiengand yang dikutip oleh Ratnawati (2003) “diterjemahkan dari kata service yang dalam bahasa Latin mengandung beberapa pengertian, seperti bekerja untuk seseorang, melayani seseorang, memperhatikan orang lain, membantu orang lain. Ini
menunjukkan
bahwa
dalam
memberikan
jasa,
harus
dipertimbangkan siapa pemakai, apa yang mereka perlukan, mengapa mereka menginginkannya, pelayanan seperti apa yang mereka kehendaki, faktor apa saja yang memengaruhi pemilihan jasa yang ditawarkan”. Dari pengertian kualitas dan jasa tersebut, maka konsep kualitas jasa pada dasarnya memadukan pengertian antara kualitas dan jasa seperti yang dikemukakan di atas. Ratnawati (2003) mengungkapkan bahwa kualitas jasa merupakan hasil perbandingan dari apa yang dianggap pelanggan seharusnya ditawarkan oleh penyedia jasa (pengharapan) dengan performance sesungguhnya penyedia jasa. Untuk memberikan jasa layanan yang bermutu tinggi, lembaga harus memberikan sesuatu yang melebihi apa yang diharapkan pelanggan. Faktor terpenting dalam memberikan jasa layanan adalah “sedikit janji, banyak bukti”, hal itu dapat dijabarkan bahwa dalam
35
memberikan jasa layanan harus selalu menjaga janji dan tidak memberikan jaminan sesuatu yang tidak diberikan”. 25 Berbagai perspektif mengenai kualitas layanan meliputi: 1) pandangan
trasenden
mengenai
kualitas
bersinonim
dengan
keunggulan bawaan: tanda-tanda standard an prestasi yang tinggi. Sudut pandang ini sering diterapkan pada seni pertunjukan dan visual. Pandangan ini berpendapat bahwa orang belajar untuk mengenali kualitas hanya melalui pengalaman yang diperoleh dari paparan berulang. 2) pendekatan berbasis manufaktur didasarkan pada persediaan dan terutama sangat memerhatikan praktik-praktik teknik dan manufaktur. 3) definisi berbasis pengguna dimulai dengan premis bahwa kualitas terletak di mata orang yang melihatnya. 4) definisi berbasis nilai mendefinisikan kualitas dalam hal nilai dan harga. Dengan mempertimbangkan pertukaran antara kinerja (kesesuaian) dan
harga,
kualitas
didefinisikan
sebagai
“keunggulan
yang
terjangkau.”26 Kesimpulan dari pengertian mutu pelayanan atau quality service adalah suatu kondisi yang mana setiap tindakan atau kegiatan ditawarkan kepada pelanggan, kemudian pelanggan dapat merasa puas atas harapannya.
4. Strategi Meningkatkan Mutu Pelayanan Sebelum kita dapat meningkatkan mutu atau kualitas pelayanan, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis layanan. Antara lain berupa layanan yang berkaitan dengan: a. Pemberian jasa-jasa saja, b. Layanan yang berkaitan dengan penyediaan dan distribusi barangbarang saja, atau
25
Fransisca Rahayuningsih, Mengukur Kepuasan Pemustaka Menggunakan Metode LibQUAL+, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015) , h. 1-2. 26 Christopher Lovelock, dkk, Pemasaran Jasa, (Jakarta: Erlangga, 2013), h. 153-154.
36
c. Layanan ganda yang berkaitan dengan kedua-duanya.27 Meningkakan mutu jasa tidaklah semudah membalikkan telapak tangan atau menekan saklar lampu. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Upaya tersebut juga berdampak luas, yaitu terhadap budaya organisasi secara keseluruhan. Menurut Tjiptono dalam buku Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen, di antara faktor yang perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan mutu jasa adalah: a. Mengidentifikasikan Determinasi Utama Kualitas Jasa Setiap perusahaan jasa perlu berupaya memberikan kualitas yang terbaik kepada pelanggannya. Oleh karena itu langkah pertama yang dilakukan adalah mengadakan riset untuk diidentifikasikan determinasi jasa yang paling penting bagi pasar sasaran. Langkah berikutnya adalah memperkirakan penilaian yang diberikan pasar sasaran. Langkah berikutnya adalah memperkirakan penilaian yang diberikan pasar
sasaran
terhadap
perusahaan
dan
pesaing
berdasarkan
determinasi-determinasi tersebut. b. Mengelola Harapan Pelanggan Tidak jarang suatu perusahaan berusaha melebih-lebihkan pesan komunikasinya kepada pelanggan dengan maksud agar mereka terpikat. Hal tersebut dapat menjadi bumerang bagi perusahaan, karena semakinn banyak janji yang diberikan, maka besar pula harapan pelanggan (bahkan bisa menjurus tidak realistis) yang pada gilirannya akan menambah peluang tidak terpenuhinya harapan pelanggan oleh perusahaan. Untuk itu ada satu hal yang dapat dijadikan pedoman yaitu: “Jangan janjikan apa yang tidak bisa diberikan, tetapi berikan lebih dari yang dijanjikan”. c. Mengelola Bukti Kualitas Jasa Pengelolaan bukti kualitas jasa bertujuan untuk memperkuat persepsi pelanggan selama dan sesudah jasa diberikan. Oleh karena itu jasa 27
Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003), h. 14.
37
merupakan kinerja dan tidak dapat dirasakan sebagaimana halnya barang,
maka
pelanggan
cenderung
memerhatikan
fakta-fakta
tangibles yang berkaitan dengan jasa sebagai bukti kualitas. 1) Mendidik Konsumen tentang Jasa Membantu pelanggan dalam memahami suatu jasa merupakan upaya yang sangat positif dalam rangka menyampaikan kualitas jasa. 2) Mengembangkan Budaya Kualitas Budaya
kualitas
merupakan
sistem
nilai
organisasi
yang
menghasilkan lingkungan yang kondusif bagi perusahaan dan penyempurnaan kualitas secara terus-menerus. 3) Menciptakan Autimating Quality Adanya otomatisasi dapat mengatasi variasi atas kualitas yang disebabkan kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki. Meskipun demikian, sebelum memutuskan akan melakukan secara saksama untuk menentukan bagian yang membutuhkan sentuhan manusia dan bagian yang memerlukan otomatisasi. d. Harapan Pelanggan Umumnya faktor-faktor yang menentukan harapan pelanggan meliputi
kebutuhan
pribadi,
pengalaman
masa
lampau,
rekomendasi dari mulut ke mulut, dan iklan. Zeithal, et. Al., dalam Tjiptono (2005:62) melakukan penelitian khusus dalam sektor jasa dan mengungkapkan bahwa harapan pelanggan terhadap kualitas suatu jasa terbentuk oleh beberapa faktor berikut: 1) Enduring Service Intensifiers Faktor ini merupakan faktor yang bersifat stabil dan mendorong pelanggan untuk meningkatkan sensivitas terhadap jasa. Faktor ini meliputi harapan yang disebabkan oleh orang lain dan filosofi pribadi seseorang tentang jasa. Seorang pelanggan akan berharap bahwa ia patut dilayani dengan baik
38
pula sebagaimana pelanggan lainnya di layanan oleh pemberi jasa. 2) Personal Needs Kebutuhan
yang
kesejahteraannya
dirasakan juga
seseorang
sangat
mendasar
menentukan
bagi
harapannya.
Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisik, sosial dan psikologi. 3) Transitory Service Intensifiers Faktor ini merupakan faktor individu yang bersifat sementara (jangka pendek) yang meningkatkan sensivitas pelanggan terhadap jasa. Faktor ini meliputi: a) Situasi darurat pada saat pelanggan sangat membutuhkan jasa dan ingin perusahaan bisa membantu (misalnya, jasa asuransi mobil pada saat terjadi kecelakaan). b) Jasa terakhir yang dikonsumsi pelanggan dapat pula menjadi acuannya untuk menentukan baik buruknya jasa berikutnya. 4) Perceived Service Alternatives Merupakan persepsi pelanggan terhadap tingkat atau derajat pelayanan perusahaan lain yang sejenis. Jika konsume memiliki alternatif, maka harapannya terhadap suatu jasa cenderung akan semakin besar. 5) Self Perceived Service Roles Faktor ini persepsi pelanggan tentang tingkat atau derajat keterlibatannya dalam memengaruhi jasa yang diterimanya. Jika konsumen terlibat dalam proses pemberian jasa dan jasa yang terjadi ternyata tidak begitu baik, maka pelanggan tidak bisa menumpahkan kesalahan sepenuhnya pada pemberi jasa. Oleh karena itu persepsi tentang derajat keterlibatannya ini akan memengaruhi tingkat jasa/pelayanan yang bersedia diterimanya.
39
6) Situational Faktors Faktor situasional terdiri atas segala kemungkinan yang bisa memengaruhi jasa, yang berada di luar kendali penyedia jasa. Misalnya pada awal bulan biasanya sebuah bank ramai dipenuhi para nasabahnya dan ini akan menyebabkan seorang nasabah menjadi relatif lama menunggu. Untuk sementara waktu, nasabah tersebut akan menurunkan tingkat pelayanan minimal yang bersedia diterimanya karena keadaan itu bukanlah kesalahan penyedia jasa. 7) Explicit Service Promises Faktor ini merupakan pernyataan (secara personal atau non personal) oleh organisasi tentang jasanya kepada pelanggan. Janji ini bisa berupa iklan, impersonal selling, perjanjian, atau komunikasi dengan karyawan organisasi tersebut. 8) Implicit Service Promises Faktor ini menyangkut petunjuk yang berkaitan dengan jasa, yang memberikan kesimpulan bagi pelanggan tentang jasa yang bagaimana yang seharusnya dan yang akan diberikan. Petunjuk yang akan memberikan gambaran jasa ini meliputi biaya untuk memperolehnya Pelanggan
(harga)
biasanya
dan
alat-alat
menghubungkan
pendukung harga
dan
jasanya. peralatan
(tangibles assets) pendukung jasa dengan kualitas jasa. Harga yang mahal dihubungkan secara positif dengan kualitas yang hanya cocok bagi masyarakat bawah yang lebih mementingkan tiba di tujuan dari pada kenyamanan selama perjalanan. 9) World of Mouth (Rekomendasi/Saran dari Orang Lain) Word-of-mouth merupakan pernyataan (secara personal atau non personal) yang disampaikan oleh orang lain selain organisasi (service provider) kepada pelanggan. Word-of-mouth ini biasanya cepat diterima oleh pelanggan karena yang menyampaikan adalah mereka yang dapat dipercaya, seperti para ahli, teman, keluarga,
40
dan publikasi media massa. Disamping itu, word-of-mouth juga cepat diterima sebagai referensi kepada pelanggan jasa biasanya sulit mengevaluasi jasa yang belum dibelinya atau belum dirasakan sendiri. 10) Past Experience Pengalaman masa lampau meliputi hal-hal yang telah dipelajari atau diketahui pelanggan dari yang pernah diterimanya di masa lalu. Harapan-harapan pelanggan ini dari waktu ke waktu berkembang, seiring dengan semakin banyaknya informasi (non experimental information) yang diterima pelanggan serta semakin bertambahnya pengalaman pelanggan. Pada gilirannya, semua ini akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan.”28 Khusus dalam tugas-tugas pelayanan soal prosedur dan metode harus benar-benar menjadi perhatian manajemen, karena ini akan menentukan kualitas dan kecepatan dalam pelayanan, baik pelayanan manual maupun pelayanan dengan menggunakan peralatan. Mengenai teknik pencapaian tujuan ada beberapa teknik manajemen yang perlu diketahui, antara lain: 1) Manajeman dengan Sasaran (Manajement by Objective = MBO) Teknik ini menggunakan pendekatan pada sasaran organisasi yang dijabarkan lebih lanjut menjadi sasaran unit kerja yang paling kecil. Unit-unit kerja tersebut setelah menentukan sasaran yang dituju, lalu membuat rencana dan pengendaliannya bersama dengan unit tingkat manajemen. Dengan teknik demikian semua tingkat manajemen tersusun secara sadar atas tugas-tugasnya dan merasa bertanggung jawab penuh terhadap tercapainya sasaran yang menjadi tanggung jawabnya.
28
Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran&Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: 2014), h. 242-246.
41
2) Manajemen Hasil (Manajement by Result = MBR) Teknik manajemen hasil, sesungguhnya mempunyai prinsip sama dengan teknik MBO, hanya bedanya di sini jelas-jelas pendekatannya pada hasil dari organisasi, yang sudah tentu dapat diukur. Teknik MBR ini merupakan perkembangan dari teknik MBO, hanya dasar pendekatannya lebih nyata.29
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa strategi meningkat mutu pelayanan itu penting. Dalam penerapannya semua unsur yang ada disekolah haruslah memiliki kesadaran dalam mewujudkan strategi meningkatkan mutu pelayanan untuk mencapai kepuasan dari pengguna jasa pendidikan. Dengan demikian diharapkan mutu pelayanan terus meningkat dan kegiatan sekolah dapat berjalan dengan kondusif dan terselenggara dengan baik.
C.
Hasil Penilitian yang Relevan Berdasarkan penelitian yang terdahulu, ada beberapa penelitian yang memiliki relevansi dengan judul yang diteliti oleh penulis. Pertama, penelitian yang diteliti oleh Diah Kumalasari diajukan kepada jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keruguan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2013 dengan berjudul “Upaya Meningkatkan Mutu Sekolah Melalui Manajemen Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan di SMK Al-Hikmah Dusun Gubukrubuh Getas Playen Gunung Kidul”. Dari penelitian tersebut diperoleh bahwa sekolah mengalami kesulitan atau kendala yang harus diselesaikan guna mencapai tujuan bersama, bagaimana kondisi mutu sekolah beserta pelaksanaan manajemen tenaga kependidikannya dapat
29
H.A.S Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.170-171
42
meningkatkan mutu sekolah di SMK Al-Hikmah Gubukrubuh.30 Perbedaan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis berfokus kepada mutu layanan administrasi saja tidak mencakup keseluruhan mutu untuk sekolah. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Sri Andriani dengan judul skripsi “Analisis Kualitas Pelayanan Administrasi pada Madrasah Aliyah Nadlatul Ulama’ 01 Banyuputih Kabupaten Batang” jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Haji Tanjungpinang, pada tahun 2015. Dari penelitian ini mengakui bahwa kualitas pelayanan administrasi pada MA Nadlatul Ulama’ 01 Banyuputih dinilai masih kurang maksimal. Keterbatasan sumber daya manusia, ruangan, fasilitas, dan keuangan menjadi kendala utama. Kemampuan para personel pegawai tata usaha yang sesuai dengan bidangnya juga sangat terbatas. Perbedaan dengan penulis ialah penulis tidak menganalisis bagaimana kualitas pelayanan suatu sekolah, melainkan menggali bagaimana seorang tenaga administrasi dapat berperan meningkatkan mutu layanan sekolah.31 Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Sakowi Amin dengan judul “Tata Usaha Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Siswa Di Mts Nahdlatusy Syubban Sayung Demak” Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyan dan Keguruan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang pada tahun 2015. Hasil penelitian tersebut bahwa perencanaan tata usaha dalam meningkatkan mutu pelayanan siswa di MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak dilakukan dengan proses yang sistematis dalam satu tahun sekali dengan melibatkan para guru. Perbedaan dengan penulis ialah penulis tidak hanya berfokus pada layanan siswa, melainkan beberapa pelanggan yang berkaitan dengan layanan 30
Diah Kumalasari, “Upaya Meningkatkan Mutu Sekolah Melalui Manajemen Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan di SMK Al-Hikmah Dusun Gubukrubuh Getas Playen Gunung Kidul”, Skripsi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 31 Sri Andriani, “Analisis Kualitas Pelayanan Administrasi pada Madrasah Aliyah Nadlatul Ulama’ 01 Banyuputih Kabupaten Batang”, Skripsi Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Haji Tanjungpinang.
43
administrasi dari kepala sekolah, tenaga administrasi, guru, orang tua, dan siswa.32 Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Desi Nurhikmahyanti dalam jurnal dengan berjudul “Peran Tenaga Administrasi Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Sekolah di Man 1 Kota Mojokerto”, Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, penelitian tersebut
membahas tentang bidang-bidang tenaga administrasi yang
mendukung meningkatkan mutu pelayanan sekolah, di antaranya: bidang akademik, bidang kesiswaan, bidang personalia, bidang keuangan, bidang sarana & prasarana, dan bidang hubungan masyarakat.33 Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis melakukan penelitian di tingkat Madrasah Ibtidaiyah yang di mana pada tingkat tersebut jarang terdapat bagian Tenaga Administrasi (Tata Usaha), dan tenaga administrasi di sekolah itu hanya terdapat 3 bidang, yaitu: bidang pendidikan & pengajaran, bidang keuangan & kepegawaian, dan bidang umum. Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Muhyadi dalam Jurnal Tenaga Kependidikan dengan judul “Kualifikasi Dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah Di Daerah Istimewa Yogyakarta”, Hasil penelitian menunjukkan
bahwa diketahui bahwa tidak semua sekolah dasar memiliki kepala tenaga administrasi sekolah. Dari 12 sekolah yang diteliti, hanya 3 sekolah yang memiliki kepala tenaga administrasi sekolah. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah objek yang diteliti berbeda karena penulis tidak hanya membahas tentang kepala tenaga administrasi saja, melainkan seluruh pegawai yang mengelola tenaga adminitrasi (Tata Usaha).34
32
Muhammad Sakowi Amin, “Tata Usaha dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Siswa Di Mts Nahdlatusy Syubban Sayung Demak”, Skripsi Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyan dan Keguruan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. 33 Desi Nurhikmahyanti , “Peran Tenaga Administrasi Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Sekolah di Man 1 Kota Mojokerto”, Jurnal Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Negeri Surabaya. 34 Muhyadi, “Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta”, Jurnal Tenaga Kependidikan, Vol. 43. 2013.
44
D.
Kerangka Berfikir Berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan, diketahui bahwa meningkatkan mutu layanan sekolah dapat terjadi dengan adanya dukungan dari peranan tenaga administrasi yang baik. Ada beberapa
kendala
yang
dirasakan
belum
maksimalnya
layanan
administrasi, yaitu: peran tenaga administrasi yang masih kurang, belum terdukungnya penyelenggaraan aktivitas administrasi, serta tidak memiliki tenaga administrasi sekolah. Namun di dalam sekolah MI Pembangunan UIN Jakarta, kendala-kendala yang terjadi pada para tenaga administrasi ialah 1) Belum memiliki system database kepegawaian. 2) Terdapat ketidaksempurnaan pekerjaan dalam hal pengarsipan. 3) Terdapat ketidak tegasan anggota tenaga administrasi dalam pengumpulan berkas dari siswa/wali. 4) Kurangnya personel pegawai TA untuk menangani bagian umum. 5) Kurang optimalnya penyusunan anggaran dari peraturan pembayaran SPP yang tidak dinaikkan. 6) Kurangnya motivasi diri dari beberapa pihak tenaga administrasi dalam meningkatkan kegiatan mutu sekolah. Mutu tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasispesifikasi tertentu, tetapi mutu tersebut ditentukan oleh pelanggan dalam sekolah, setiap orang di sekolah dipandang memiliki potensi. Orang yang ada di organisasi dipandang sebagai sumber daya organisasi yang paling bernilai dan dipandang sebagai asset organisasi. Oleh karena itu, setiap orang diperlakukan dengan baik dan diberikan kesempatan untuk menikmati layanan administrasi yang dapat berpengaruh dalam mutu sekolah. Dengan melihat beberapa kendala yang masih dirasakan dalam layanan
administrasi
diharapkan
para
tenaga
administrasi
dapat
meningkatkan mutu layanan administrasi dalam mewujudkan pelayanan administrasi yang bermutu. Maka dari itu perlu diterapkan strategi-strategi untuk meningkatkan mutu layanan administrasi sekolah, di antaranya:
45
1.
Pendekatan moral
2.
Pendekatan kompetensi
3.
Pendekatan sosial
Pendekatan moral yang dimaksud ialah pendekatan yang dilakukan melalui kegiatan kerohanian atau siraman rohani, pemimpin/kepala sekolah tidak hanya memberikan motivasi seputar kegiatan kerja, melainkan dapat memberikan siraman rohani guna tidak melupakan Allah SWT. Lalu pendekatan kompetensi dapat dilakukan dengan cara mengadakan pendidikan & pelatihan atau seminar pengetahuan sesuai kebutuhan setiap individu masing-masing agar dapat meningkatkan kinerja. Kemudian, pendekatan sosial diadakan guna mempererat jalinan hubungan
sesama
pegawai
dan
warga-warga
di
sekolah,
para
pelanggan/warga sekolah dapat juga memberikan saran yang bertujuan mengevaluasi kinerja tenaga administrasi. Dari pemaparan input, dan proses di atas, output yang dicapai ialah terwujudnya peranan tenaga administrasi yang baik dan tercapainya mutu layanan administrasi yang bermutu dapat terlaksana dengan beberapa teknik pendukung pencapaian tujuan, yaitu: 1. Manajeman dengan Sasaran (Manajement by Objective = MBO) Teknik ini menggunakan pendekatan pada sasaran organisasi yang dijabarkan lebih lanjut menjadi sasaran unit kerja yang paling kecil. Unit-unit kerja tersebut setelah menentukan sasaran yang dituju, lalu membuat rencana dan pengendaliannya bersama dengan unit tingkat manajemen. 2. Manajemen Hasil (Manajement by Result = MBR) Teknik manajemen hasil, sesungguhnya mempunyai prinsip sama dengan teknik MBO, hanya bedanya di sini jelas-jelas pendekatannya pada hasil dari organisasi, yang sudah tentu dapat diukur. Teknik MBR ini merupakan perkembangan dari teknik MBO, hanya dasar pendekatannya lebih nyata.
46
Untuk lebih jelasnya kerangka berfikir yang dipaparkan, dapat dilihat dalam bentuk diagram sebagai berikut: Bagan 2.1 Kerangka Berfikir Mutu Layanan Administrasi
PeranTenaga Kependidikan
input
Pendidikan & Pengajaran
1.
Proses
Tenaga Administrasi (TA) a. Belum memiliki system
database
kepegawaian. b.
Keuangan & Kepegawaian
Umum
Pengolahan data siswa dan nilai
Merancang anggaran sekolah dan data pegawai
Mengadakan & menjaga fasilitas sekolah
2.
Terdapat ketidaksempurnaan pekerjaan dalam hal pengarsipan. c. Kurangnya personel pegawai TA untuk menangani bagian umum. Pelayanan Administrasi a. Kurang optimalnya penyusunan anggaran dari peraturan pembayaran SPP yang tidak dinaikkan b. Kurangnya motivasi diri dari beberapa pihak tenaga administrasi dalam meningkatkan kegiatan mutu sekolah.
Output
1. Memberikan pelatihan kepada tenaga administrasi 2. Menerapkan mutu layanan administrasi secara optimal 3. Mengevaluasi dan meningkatkan layanan administrasi dari saran pengguna jasa
1. Terwujudnya peranan tenaga administrasi yang baik 2. Tercapainya pelayanan administrasi yang bermutu.
Peran tenaga administrasi dalam meningkatkan mutu layanan administrasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan yang beralamat di Kompleks UIN Syarif Hidayatullah, Jl. Ibnu Taimia IV, Tangerang Selatan. Adapun waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Juni sampai dengan Oktober 2016 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Waktu penelitian No.
Jenis Kegiatan
1.
Observasi awal
2.
Penyusunan instrument penelitian
3.
Penelitian di lapangan
4.
Pengolahan data
5.
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
6.
Sidang Munaqosah
Waktu Mei
Jun
Jul Agu
47
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
48
B. Metode Penelitian Penelitian kualitatif bisa dilakukan oleh peneliti di bidang ilmu social dan perilaku, juga oleh para peneliti di bidang yang menyoroti masalah yang terkait dengan perilaku dan peranan manusia.1 Menurut Nuraida Khalid Alkaf, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
bertujuan meneliti suatu masalah dengan cara merumuskan permasalahan lalu meneliti dengan cara mendalam yaitu pengamatan, pencatatan, wawancara, dan terlibat proses penelitian guna menemukan penjelasan berupa pola-pola, deskripsi dan menyusun indikator.2 Dalam penelitian kualitatif, teori yang digunakan harus yang diteliti, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, dan sebagai refrensi menyusun instrument.3 Dengan tertulisnya penelitian ini berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang dapat diamati, maka termasuk pendekatan kualitatif. Oleh karena itu metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi akan digunakan untuk pengumpulan data penelitian. C. Sumber Data Sesuai fokus penelitian maka yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Tenaga Administrasi, beberapa guru, siswa dan
orang tua/wali siswa. Selanjutnya untuk mendukung hasil
penelitian ini juga dibutuhkan sumber data berupa dokumen di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta.
1
Anselm Strauss, dkk , Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009) Cet. III h. 6. 2 Nuraida Khalid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Tangerang: Islamic Reserch Publising, 2009), h. 35. 3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Jakarta: Alfabeta, 2011), h. 213.
49
1.
Data primer Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.4 Pengumpulan data primer yang diperoleh dari lapangan ialah tenaga administrasi, kepala sekolah, guru dan siswa, serta fasilitas sekolah.
2.
Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh periset sendiri, untuk tujuan lain, hal ini mengandung arti bahwa periset hanya memanfaatkan data yang sudah ada untuk risetnya.5 Data sekunder pada penelitian ini berasal dari studi literatur berupa buku, jurnal, artikel, pedoman, peraturan, dan sumber-sumber lain yang menunjang laporan penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data Ada beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi dan studi dokumenter:6
1. Wawancara Wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang berbagai kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan dalam hal layanan administrasi. Wawancara juga digunakan untuk memperoleh data tentang tanggapan kepala sekolah, tenaga administrasi, guru, siswa, dan orang tua siswa terkait dengan manfaat dari pelayaan yang diberikan oleh tenaga kependidikan dalam hal administrasi sekolah. Dengan demikian yang diwawancarai adalah Kepala Sekolah MI Pembangunan UIN Jakarta, Kepala Tata Usaha beserta para Staffnya
4
Ibid, h. 225 Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran&Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: 2014), h.42 6 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013) Cet. 9 h. 216 5
50
dan 2 guru, 3 orang tua wali siswa, dan siswa. Untuk melakukan wawancara disusun pedoman wawancara berikut kisi-kisinya. 2. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik tehadap gejala yang tampak pada objek penelitian.7 Metode observasi
yang
digunakan
yakni
observasi
langsung
dengan
menggunakan panduan pengamatan. Observasi digunakan untuk memperoleh
data
tentang
bentuk
program/kegiatan
Tenaga
Administrasi, dan keadaan para tenaga administrasi dalam hal menunjang peningkatan mutu layanan di MI Pembangunan UIN Jakarta. 3. Studi Dokumentasi Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun
dan
menganalisis
dokumen-dokumen.8
Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang profil MI Pembangunan UIN Jakarta, profil kepala sekolah, data tenaga administrasi,
jenis-jenis
layanan
administrasi,
data
rencana/pelaksanaan kegiatan pembinaan tenaga administrasi, data kegiatan layanan administrasi, dan data sarana prasarana. Dokumendokumen tersebut digunakan untuk melengkapi data penelitian sehingga dapat ditampilkan gambaran tentang objek penelitian. Untuk memperoleh dokumen yang dibutuhkan digunakan daftar cheklist dokumen.
E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data Penelitian merupakan kerja ilmiah, untuk melakukan ini mutlak dituntut secara objektivitas, untuk memenuhi kriteria ini dalam penelitian maka kesahihan (validitas) dan keterandalan (reliabilitas) harus dipenuhi jika tidak maka proses penelitian ini perlu dipertanyakan keilmiahannya. 7 8
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.158 Nana Syaodih, Op.Cit, h.221
51
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keterandalan (relibilitas). Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan peneliti adalah triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data. Untuk itu perlu diadakan pengecekan ulang terhadap sumber-sumber data dengan cara: a.
Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara
b.
Membandingkan apa yang dikatakan oleh seseorang di depan umum dengan yang dikatakan pribadi.
c.
Membandingkan apa yang dikatakan oleh seseorang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan secara pribadi
d.
Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain.
e.
Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan. Dalam penelitian kualitatif, teknik triangulasi dimanfaatkan
sebagai pengecekan keabsahan data yang peneliti temukan dari hasil wawancara peneliti dengan informan kunci dibandingkan dengan hasil wawancara dengan beberapa orang informan lainnya kemudian peneliti mengkonfirmasikan dengan studi dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian serta hasil peneliti di lapangan sehinggan kemurnian dan keabsahan data terjamin. 9
9
Mahmud Hidayat, “Peran Pustakawan Sekolah dalam Menunjang Prestasi Belajar Siswa di SMPI Al-Azhar 10 Kembangan, Jakarta Barat”, Skripsi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, 2014.
52
F. Kisi-kisi Instrumen Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan kebutuhan penulis, maka diperlukan kisi-kisi instrumen yang terkait dengan “Peran Tenaga Administrasi dalam Meningkatkan Mutu Layanan Administrasi di MI Pembangunan UIN Jakarta”. Adapun Kisi-kisi Instrumen sebagai berikut: 1. Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Tabel 3.3 Pedoman Wawancara
No 1.
Variabel Penelitian Peran Tenaga
Aspek/Dimensi Kepala Sekolah
Administrasi
Tenaga Administrasi
Indikator 1.Kebijakan untuk pegawai tenaga administrasi/tata usaha 2.Kepuasan yang dirasakan dari manfaat kehadiran tenaga administrasi 1.Jumlah tenaga administrasi yang terlibat dalam kegiatan sekolah 2.Latar belakang para tenaga administrasi 3.Kegiatan administrasi.
Guru
layanan
1.Persepsi guru dalam menerima layanan yang diberikan oleh tenaga administrasi 2. Persepsi guru dalam kepuasan menerima hasil pelayanan yang sudah dilakukan oleh
53
tenaga administrasi 3.Kritik dan saran dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga administrasi
Orang siswa
tua/wali 1. Persepsi orang tua siswa terhadap pelayanan dari tenaga administrasi sekolah(informasi tentang siswa, kecepatan melayani, keramahan dan fasilitas sekolah) 2. Kritik dan saran dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga administrasi
Siswa
1. Keramahan para tenaga administrasi 2. Kritik dan saran dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga administrasi
2.
Mutu Layanan
Strategi
Administrasi
layanan
Sekolah
mutu 1. Pendekatan pembinaan yang dilakukan untuk meningkatkan mutu layanan: a. Mengikuti kegiatan training motivasi dan
54
siraman rohani b. Kegiatan pendidikan dan pelatihan c. Menjalin hubungan yang baik antar warga sekolah baik guru maupun bidang lainnya a. Pembinaan Moral (kegiatan training motivasi, siraman rohani, dll) b. Pembinaan kompetensi tenaga administrasi (kegiatan pendidikan dan pelatihan)
55
2. Kisi-Kisi Instrumen Observasi Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Observasi No 1.
Variabel Penelitian Peran Tenaga Administrasi
Aspek yang diamati 1. Bentuk kegiatan administrasi dalam pendidikan dan pengajaran 2. Bentuk kegiatan administrasi dalam keuangan & kepegawaian 3. Bentuk kegiatan administrasi dalam umum
2.
Mutu Layanan Administrasi
1. Bentuk pendekatan pembinaan moral tenaga administrasi 2. Bentuk pendekatan pembinaan kompetensi tenaga administrasi 3. Bentuk pendekatan sosial antara sesama tenaga administrasi dan setiap warga sekolah 4. Ruang kerja dan jumlah tenaga administrasi 5. Tugas pokok dan fungsi tenaga
56
administrasi 6. Fasilitas penunjang dalam memberikan pelayanan
3. Kisi-Kisi Instrumen Studi Dokumen
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Studi Dokumen No.
Dokumen
1
Data Profil Sekolah
2
Data Tenaga Administrasi
3
Dokumen Jenis-Jenis Layanan Administrasi. Dokumen Rencana/Pelaksanaan
4
Kegiatan Pembinaan Tenaga Administrasi
5 6
Dokumen Kegiatan Layanan Administrasi. Dokumen Sarana dan Prasarana
Ada
Tidak
Ket.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil MI Pembangunan UIN Jakarta Nama Sekolah
:
MI Pembangunan UIN Jakarta
Nama Kepala Sekolah
:
Drs. H. Sugiono
No. Statistik Sekolah
:
111231740014
Status sekolah
:
Swasta
Status akreditasi
:
A
Alamat Lengkap
:
Jl. Ibnu Taimia IV Komplek UIN Jakarta Pondok Pinang Kebayoran Lama Jakarta Selatan 15419
No. Telepon
:
021-7402172, 7401143 Fax : 7421156
Web Site
:
http://www.mpuin-jkt.sch.id/
Luas Tanah
:
16.790 m²
Luas Bangunan
:
4.484 m²
MI Pembangunan UIN Jakarta sebagai lembaga pendidikan yang dikelola oleh Yayasan Syarif Hidayatullah. MI ini terletak di daerah Ciputat, Tangerang Selatan dan berdiri pada tahun 1974. Dari letak geografis berlokasi
di
lingkungan
yang kondusif untuk
proses
pembelajaran. Akses jalan menuju sekolah ini juga cukup strategis dari arah pasar ciputat hanya 1 kali naik kendaraan umum, begitupula dari arah pasar jumat lebak bulus juga cukup 1 kali naik kendaraan umum. Sekolah ini dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Adapun perjalanan segala macam perubahan sekolah ini dipaparkan dengan sejarah singkat 57
58
2. Sejarah Singkat MI Pembangunan UIN Jakarta Lahirnya Madrasah Pembangunan UIN Jakarta berawal dari keinginan akan adanya lembaga pendidikan Islam yang representatif dari para tokoh di departemen agama dan IAIN UIN Syarif Jakarta. Pada Tahun 1974, pertama kali Madrasah Pembangunan membuka tingkat Ibtidaiyah. Jumlah muridnya baru 58 orang, terdiri dari Kelas I: 43 orang, Kelas II: 8 orang, dan kelas III: 7 orang. Permulaan kegiatan belajar mengajar dimulai pada tanggal 7 Januari 1974. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai “Hari Kelahiran” Madrasah Pembangunan. Dalam proses perkembangannya sekolah ini terus melakukan pengembangan untuk berbagai tingkatan pendidikan mulai dari Ibtidaiyah hingga Aliyah. Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak tahun 2002 Madrasah Pembangunan IAIN Jakarta mengikuti perubahan nama menjadi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Tahun 2008 Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta ditetapkan sebagai Madrasah Standar Nasional (MSN) di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta dengan SK Nomor: Kw.09.4/4/5/HK.005/2081/2008.
3. Visi dan Misi MI Pembangunan UIN Jakarta Di bawah ini dapat dilihat visi dari sekolah MI Pembangunan UIN Jakarta sebagai berikut : Menjadikan Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah terdepan dalam pembinaan keislaman, keilmuan dan keindonesiaan, dengan mengapresiasikan globalisasi.
potensi-potensi
anak
serta
perkembangan
era
59
Di bawah ini terurai misi dari sekolah MI Pembangunan UIN Jakarta, yaitu: a. Menyelenggarakan pendidikan yang akan melahirkan lulusan beriman, bertaqwa dengan kemampuan kompetitif serta memiliki keunggulankeunggulan komparatif. b. Melakukan pembinaan kesehatan fisik sehingga terdapat keseimbangan antara kekuatan keilmuan dengan perkembangan jasmani siswa, dan dapat melahirkan lulusan yang cerdas, kuat serta sehat. c. Senantiasa melakukan inovasi kurikulum dengan aksentuasi pada pembinaan ke-Islaman, sains dan teknologi serta apresitatif terhadap kecenderungan globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian Indonesia. d. Senantiasa melakukan pembinaan tenaga kependidikan baik dalam aspek keilmuan, skill keguruan serta dalam komunikasi global. e. Melengkapi sarana sumber belajar yang dapat memberi kesempatan pada siswa-siswi untuk dapat belajar seluas-luasnya, sehingga sekolah benarbenar berfungsi sebagai Center for Learning. f. Melakukan pembinaan kemandirian dan teamwork melalui berbagai aktivitas belajar intra maupun ekstrakurikuler. Berdasarkan visi dan misi di atas dapat diketahui bahwasannya MI Pembangunan UIN Jakarta bertujuan melahirkan atau mencetak manusia lulusan beriman dan bertaqwa dengan kemampuan kompetitif serta memiliki keunggulan-keunggulan komparatif. 4. Tujuan MI Pembangunan UIN Jakarta Berkembangnya mutu di setiap sekolah sudah pasti mempunyai sasaran atau tujuan masing-masing, di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta juga tidak lepas dari tujuan-tujuan khusus. Adapun tujuantujuan tersebut dapat dilihat di bawah ini:
60
1. Terselenggaranya pendidikan dasar dan menengah yang akan melahirkan lulusan berman dan bertaqwa serta memiliki kemampuan kompertitif dan keunggulan komperatif 2. Terwujudnya peserta didik yang memiliki keseimbangan antara kekuatan jasmani dan rohani serta kepekaan dan kepedulian social 3. Terwujudnya
kurikulum
yang
memiliki
kekuatan
pada
pembinaan keislamaan, sains dan teknologi serta apresiatif terhadap kecenderungan globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian Indonesia dan kemampuan potensi anak 4. Tersedianya
pendidik
sebagai
tenaga
professional
yang
menguasai bidang keilmuan yang diasuhnya secara luas, mendalam dan komprehensif serta memiliki kemampuan untuk mengajarnya (teaching skill), berkepribadian pedagogis, dan berakhlak mulia 5. Tersedianya tenaga kependidikan professional yang dalam melaksanakan tugasnya didukung oleh ilmu pengetahuan yang relevan, memiliki etos kerja, loyalitas, dan dedikasi yang tinggi yang dilandasi akhlak mulia 6. Tersedianya sarana dan prasarana dan fasilitas sumber belajar yang dapat memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk dapat memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk dapat belajar seluas-luasnya, sehingga madrasah benarbenar berfungsi sebagai pusat pembelajaran 7. Terwujudnya peserta
didik
yang mandiri
yang mampu
melakukan team work melalui berbagai aktivitas belaar baik intra maupun ekstrakulikuler.
61
5. Struktur Organisasi MI Pembangunan UIN Jakarta Sebagai lembaga pendidikan, MI Pembangunan UIN Jakarta memerlukan pengorganisasian yang rapi, teratur dan tertib yang di dalamnya ada kelompok orang yang bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu, diperlukan adanya struktur organisasi yang dijadikan alat untuk mencapai tujuan dan struktur sekolah MI Pembangunan UIN Jakarta sebagai berikut:
Direktur
: Bahrissalim, M.Ag
Kepala Komite Sekolah
: Drg. Silvia
Kepala Sekolah
: Drs. Sugiono
Kurikulum
: Putri Aula, S.K.M
Kesiswaan
: Dra. Iis Maisyatul
Kepala Tata Usaha
: Sartana, SH
Bendahara
: Maradona, SE
Perpustakaan
: Drs. Samingan
Laboran
: Asep Abdul Ghofar, S.Si
62
STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA YAYASAN KOMITE MADRASAH
FITK UIN JAKARTA
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR Kepala Bagian Tata Usaha SUBBAG ADM DIKJAR
Waka II
SUBBAG
KEPEG & KEUANGAN
ADM UMUM & HUMAS
Kepala MTs
Kepala MI
Waka I
SUBBAG
Wakabid. Kurikulum
Waka III
PUSAT LITBANG DAN JAMINAN MUTU
Wakabid. Kurikulum
PUSAT SISTEM INFORMASI, DOKUMENTASI DAN PUBLIKASI
PERPUSTAKAAN
LABORATORIUM
________________ ___________
Wakabid. Kesiswaan
Kepala MA
: Garis Instruktif
: Garis Koordinatif
Dari bagan di atas dijelaskan bahwa keberadaan Tenaga Administrasi di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta sistemnya terpadu. Maksud terpadu yaitu mulai dari tingkat TK sampai madrasah Aliyah dikelola oleh Tenaga administrasi atau yang lebih dikenal bagian tata usaha. Untuk
Wakabid. Kesiswaan
63
mewujudkan pelayanan yang bermutu, MI Pembangunan UIN Jakarta melakukan kerja sama dengan pusat sistem informasi dokumentasi dan publikasi dalam memberikan pelayanan kepada stakeholder.1
6. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan Guru di MI Pembangunan UIN Jakarta berjumlah 87 orang yang terdiri dari 38 orang berjenis kelamin laki-laki dan 49 orang berjenis kelamin perempuan. Dari 87 tenaga pendidik dengan kualifikasi status pegawai Swasta 31 orang dan PNS 56 orang. Guru yang memiliki pendidikan terakhir S2 berjumlah 7 orang, pendidikan terakhir S1 berjumlah 79 orang. Karyawan di MI Pembangunan UIN Jakarta berjumlah 75 orang terdiri dari 69 orang berjenis kelamin laki-laki dan 6 orang berjenis kelamin perempuan. Rincian data pendidik dan tenaga kependidikan untuk lebih jelasnya terdapat pada lampiran no. 14. Sumber: Laporan Sekolah, Tahun 2015.
7. Data Siswa Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta memiliki 48 rombongan belajar. Setiap kelasnya terdiri dari 26-30 siswa. Jumlah seluruh siswanya sebanyak 1.380 anak, yang terdiri dari siswa laki-laki dan siswa perempuan. Terbagi dalam 48 kelas dengan perincian sebagai berikut: a. Kelas I sebanyak 8 kelas berjumlah 240 siswa, b. kelas II sebanyak 8 kelas berjumlah 229 siswa, c. kelas III sebanyak 8 kelas berjumlah 222 siswa, d. kelas IV sebanyak 8 kelas berjumlah 221 siswa, 1
Hasil Wawancara dengan Dani Wahyudi Selaku Kepala Sistem Informasi Dokumentasi dan Publikasi, Pada Hari Kamis, 20 Oktober 2016.
64
e. kelas V sebanyak 8 kelas berjumlah 238 siswa dan f. kelas VI sebanyak 8 kelas berjumlah 230 siswa. Rincian data rombongan belajar untuk lebih jelasnya terdapat pada lampiran no. 14
8. Fasilitas Kebutuhan pelanggan meliputi kebutuhan praktis dan kebutuhan emosional. Kebutuhan praktis meliputi nilai yang dirasakan dengan bentuk berwujud fisik meliputi instrument, alat sarana fasilitas yang dapat diraba dan dilihat.2 MI Pembangunan UIN Jakarta memiliki sarana prasarana yang cukup memadai dan
menunjang proses pendidikan.
Keberadaan sarana prasarana di MI Pembangunan UIN Jakarta dapat menunjang kegiatan belajar mengajar siswa dan kinerja para pegawai terutama pegawai tenaga administrasi. Fasilitas sekolah tersebut seperti: 3 a. Ruang Belajar ber-AC Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, menyediakan ruang kelas yang nyaman dan kondusif dengan disediakannya ruang belajar yang ber-AC. Sehingga siswa lebih nyaman dalam menerima materi yang diajarkan oleh guru. b. Perpustakaan dan Layanaan Jaringan Internet Ruang Perpustakaan yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN mempunyai ruangan yang cukup layak untuk ukuran tingkat madrasah ibtidaiyah, hal ini ditunjukkan oleh ruangan perpustakaan yang besar dan dilengkapi oleh banyak
2
Nina Rahmayanti, Manajemen Pelayanan Prima, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 21. Hasil Wawancara dengan Hanafi Selaku Kepala Subbagian Umum Tenaga Administrasi, Pada Hari Selasa 02 Agustus 2016. 3
65
koleksi serta layanan jaringan internet untuk mendukung kegiatan belajar di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta. c. Laboratorium Komputer Laboratorium komputer yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta merupakan salah satu fasilitas yang diberikan oleh sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Sehingga siswa MI sudah diajarkan dengan perangkat komputer pada usia tersebut agar siswa dapat menghadapi era globalisasi sekarang ini. d. Laboratorium MIPA Adanya laboratorium MIPA di MI Pembangunan UIN berfungsi untuk siswa belajar mata pelajaran sains serta untuk mempraktekkan beberapa percobaan sederhana yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan alam. e. Laboratorium IPS Laboratorium IPS adalah salah satu laboratorium yang ada di MI Pembangunan UIN Jakarta, yang disediakan oleh pihak sekolah untuk
mata pelajaran yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan sosial. f. Laboratorium Bahasa Laboratorium Bahasa ini merupakan laboratorium yang didirikan tujuannya untuk melatih kemampuan berbahasa siswa MI Pembangunan UIN Jakarta serta mampu melatih kemampuan bahasa asing melalui laboratorium bahasa.
g. Laboratorium Keterampilan/Kitchen Lab Laboratorium Keterampilan atau kitchen lab adalah salah satu upaya sekolah dalam membekali siswa terutama kemampuan
66
untuk menghasilkan suatu produk yang mempunyai nilai jual, sehingga mendorong siswa untuk mandiri. h. Kebun Biologi Untuk mengenalkan siswa MI Pembangunan UIN Jakarta dengan dunia tumbuhan, maka sekolah menyediakan lahan untuk ditanami berbagai macam tanaman, sehingga siswa dapat sekaligus belajar dunia biologi secara langsung melalui kebun biologi yang ada di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. i. Masjid dan Aula Madrasah Pembangunan UIN Jakarta merupakan salah satu sekolah islam yang ada di Jakarta mempunyai masjid yang digunakan oleh semua warga sekolah untuk melaksanakan ibadah shalat 5 waktu, dapat menerima jamaah kurang lebih 200 orang, selain itu untuk digunakan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar agama lebih khusyuk. j. Sarana Audio Visual Sarana Audio Visual merupakan sarana yang dibangun untuk mengadakan suatu acara atau pertemuan yang menggunakan beberapa peralatan untuk presentasi karena dilengkapi oleh proyektor dan LCD. k. UKS dan Tenaga Medis UKS atau yang disebut Unit Kesehatan Siswa merupakan suatu unit yang menangani segala penangan kesehatan pertama ketika ada siswa yang sakit di MI Pembangunan UIN Jakarta. Unit ini dilengkapi oleh berbagai peralatan medis serta bekerja sama dengan pihak RS UIN Syarif Hidayatullah. l. Ruang Bimbingan Konseling (BK) Ruangan ini adalah suatu ruangan yang berfungsi untuk tempat pembinaan bagi siswa yang mengalami masalah dalam berbagai
67
hal mulai dari pelajaran hingga persoalan sosial. Adapun layanan BK
untuk
membantu
siswa
dalam
mengembangkan
kepribadiannya. m. Ruang Musik Dalam pengembangan minat siswa, Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN menyediakan sarana ruang musik untuk siswa yang memiliki potensi dalam dunia musik, sehingga dapat mencetak siswa berprestasi bukan hanya dalam akademik tetapi juga prestasi non akademik. n. Tabungan Amal Shaleh (TAS) Tabungan Amal Shaleh merupakan salah satu program yang berciri khas islami dari MI Pembangunan UIN Jakarta tujuannya diadakan tabungan tersebut agar para siswa-siswi mempunyai kesadaran untuk beramal seikhlasnya pada saat setiap masuk sekolah. Kemudian hasil dari tabungan amal tersebut disalurkan kepada anak yatim sebagai santunan yang dibagikan tiap tahunnya oleh pihak sekolah. o. Sarana Antar Jemput Untuk membantu orang tua siswa atau wali dalam hal mengantar
dan
menjemput
siswa
ke
sekolah,
Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta menyediakan fasilitas layanan antar jemput bagi orang tua siswa yang membutuhkan layanan fasilitas tersebut. Sehingga orang tua dapat merasa tenang ketika memanfaatkan layanan fasilitas antar jemput yang disediakan oleh sekolah.
p. Kantin Madrasah Pembangunan UIN Jakarta selain menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan belajar, ada juga
68
disediakan kantin yang berada di dalam lingkungan sekolah, sehingga siswa MI Pembangunan UIN Jakarta tidak perlu keluar lingkungan sekolah jika ingin mencari makanan. q. Sekuriti Sebagai sekolah yang cukup besar, Madrasah Pembangunan UIN Jakarta memiliki sekuriti yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah, hal ini juga untuk memberikan rasa aman kepada orang tua siswa atau wali yang sudah mempercayakan anaknya kepada pihak sekolah. r. Toko Koperasi Sekolah Madrasah Pembangunan UIN Jakarta selain mempunyai kantin untuk siswa membeli makanan, ada pula toko koperasi yang di dalamnya tersedia berbagai macam kebutuhan perlengkapan sekolah mulai dari alat tulis hingga seragam sekolah. s. Sarana Olahraga (Futsal, Basket, Tenis Meja, dll) Bagi siswa yang mempunyai minat kepada dunia olahraga, Madrasah
Ibtidaiyah
Pembangunan
UIN
Jakarta
berusaha
mewujudkan sarana pendukung tersebut. Jika dilihat dari lokasi lapangan sudah cukup strategis dan nyaman untuk melakukan aktivitas olahraga tersebut. Sarana olahraganya pun cukup memadai. t. Layanan Bank Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta sebagai sekolah yang sudah cukup maju dalam hal fasilitas dan layanan berusaha untuk memenuhi kebutuhan oleh pengguna jasa pendidikan, hal ini terlihat dari adanya kerja sama yang dilakukan oleh sekolah dengan pihak bank, sehingga untuk kemudahan dalam melakukan transaksi pembayaran sekolah bisa melalui bank yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta.
69
u. Area Parkir Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta memiliki siswa yang cukup banyak, dan hal itu terlihat dari luas sekolah yang cukup besar. Untuk mendukung kelancaran dalam kegiatan proses belajar mengajar maka dibutuhkan area parkir yang memadai. Untuk madrasah pembangunan UIN Jakarta sudah memiliki area parkir yang cukup luas sehingga ketika ada kegiatan pembagian raport orang tua siswa bisa memarkirkan kendaraannya di tempat yang luas dan aman. Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sarana dan fasilitas yang disediakan oleh MI Pembangunan UIN Jakarta sematamata untuk mewujudkan harapan dari orang tua siswa dan siswa itu sendiri sebagai pengguna jasa pendidikan. Hal ini terlihat dari beberapa fasilitas yang ada merupakan sarana penunjang untuk kemajuan sekolah dan prestasi siswa di MI Pembangunan UIN Jakarta.
B. Analisa Data dan Pembahasan 1.
Profil Tenaga Administrasi MI Pembangunan UIN Jakarta Pengelolaan administrasi di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN
Jakarta merupakan salah satu sekolah yang memiliki tenaga administrasi atau tata usaha sekolah yang berperan aktif dalam meningkatkan mutu layanan administrasi. Adapun tenaga administrasi yang berada di MI Pembangunan merupakan kategori non teaching staff. Hal ini menjadikan Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN berbeda dengan MI lainnya, karena dalam hal administrasi dikelola oleh tenaga administrasi yang sudah berpengalaman dan berkompeten. Berikut ini adalah profil latar belakang tenaga administrasi di MI Pembangunan UIN Jakarta:
70
Tabel 4.1 Data Profil Tenaga Kependidikan MI Pembangunan UIN Jakarta
No
Nama
1
Bahrissalim, M.Ag
2
Sartana, SH.
NPP Jabatan M
Masa
Pen didi kan
1
S-2
UPI
2015
48
26
S-I
UMJ
1992
55
12
S-1
2001
33
2014
27
2011
23
1992
43
2013
24
2005
30
2005
36
Effron Faulusia, SE Tubagus Muttaqin, S.Pd
100 415 100. 097 100. 277 100. 436
Staf Dikjar
2
S-1
5
Rengga Ray Zatnika
100. Staf Dikjar 437
2
SM A
6
Faizin Suprapto
Staf DIKJAR
20
SM EA
7
Rizqa Al Hudri
Staf Dikjar
7
8
M. Ahsanul Umam
Staf Dikjar
8
3 4
100. 198 100. 374 100. 352
9
M. Agung Sya'ban, SE.
100. 351
10
Tri Kiswati NH.,SE.
100. 247
11
Maradona, SE.
100. 342
12
Thobroni, A. Md.
100. 376
Direktur Kabag. Tata Usaha Kasubbag. DIKJAR
Kasubbag. Keuangan &Kepegaw aian Staf Administra si Staf Keuangan/ Bendahara 1 Staf Keuangan & Kepegawai an
Lulus Tahun Pendid Lulusan ikan
STIEA D UIN Jakarta Negeri 01 Parung SMEA
STIEA D MA MAN N 3 S-I
Usia
8
S-1
UIN JAKA RTA
17
S-1
STIEA D
2005
44
9
S-1
Gunad arma
2004
35
7
DIII
STEA D
2000
44
71
13
Novia Maulida, A.Md
Staf Keuangan 100. & 435 Kepegawai an
14
Hanafi Harris, SS
100. Kasub 407 Umum
15
H. Sudarso
16
Ramli Kaluku
17
Subhan Maturidi
18 19
Ahmad Rudianto, S.Kom Ahmad Fadhlan, S.Pd
100. Staf Umum 041 100. Staf Umum 378
2
D-3
AMIK BSI
2006
30
2
S-1
UIN JAKA RTA
2010
34
35
SD
SD
1976
53
6
SM K
SMK
2002
32
2015
28
100. Staf Umum 387
6
S-I
STAI AlKarimi yah
100. Staf Umum 434
2
S-1
AMIK BSI
2014
26
1
S-1
UIN
2014
26
26
SP G
SPG
1987
50
1995
46
2005
33
2015
24
100. Staf Adm 449 Umum 100. Staf Adm 094
20
Husni Fikri
21
Bukhari, SE
100. Staf Adm 405
3
S-1
22
Heni Tusniati, SE
100. Staf Adm 449
1
S-1
23
Sunardi, S.Kom
Adm
1
S-1
24
Madarosin
100. Maintenanc 300 e
11
MA N
MAN
1986
47
1
SM A
SMA Sejaht era 1 Depok
2004
30
25
Arif Rahman
Maintenanc e Komputer
STIEI Banda Aceh UPN Vetera n UNIN DRA
Berdasarkan tabel di atas, tenaga administrasi mempunyai latar belakang pengalaman dan pendidikan yang berbeda, S2 1 orang, S1 berjumlah
72
15 orang, D3 berjumlah 2, SMA sederajat berjumlah 6 orang dan lulus SD 1 orang. Kemudian usia tenaga administrasi yang rata-rata di atas 30 tahun serta masa kerja di atas 5 tahun menunjukkan telah banyak pengalaman yang dirasakan oleh tenaga administrasi dalam mengelola kegiatan administrasi di MI Pembangunan UIN Jakarta.
2.
Kegiatan Tenaga Administrasi MI Pembangunan UIN Jakarta Manajemen tenaga kependidikan merupakan kegiatan yang mencakup
penetapan
norma,
standar,
prosedur,
pengangkatan,
pembinaan,
penatalaksanaan, kesejahteraan dan pemberhentian tenaga kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah.4 Diketahui bahwasannya tenaga kependidikan mencakup kepala sekolah, tenaga administrasi, laboran, pustakawan, dll. Namun di dalam penilitian ini berfokus kepada peranan tenaga administrasi. Dari hasil observasi, wawancara dan studi dokumen yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diperoleh data kegiatan tenaga administrasi sebagai berikut: a. Tenaga administrasi bagian pendidikan & pengajaran Kegiatan tenaga administrasi pada bagian ini merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh tenaga administrasi untuk membantu tugas guru dalam hal yang berkaitan dengan pembelajaran. Penjelasan tersebut terlihat dari hasil observasi yang dilakukan penulis dan hasil wawancara dengan salah satu guru MI Pembangunan bahwa: “Hasil yang dirasakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas terprogam, salah satu contohnya ketika pekerjaan yang guru harus
4
213.
Mohammad Mustari, Manajemen Pendidikan,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014) , h.
73
mempersiapkan peralatan kelas tetapi pekerjaaan tersebut sudah dilaksanakan oleh pihak tenaga administrasi.”5 Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan administrasi yang dilakukan oleh Tenaga Administrasi MI Pembangunan cukup membantu guru dalam hal kegiatan belajar mengajar sehingga pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh guru sudah dikerjakan oleh Tenaga Administrasi. Berdasarkan pemaparan di atas, guru juga terbantu dalam hal pengurusan absensi guru maupun siswa. Hal ini sesuai dengan teori yang telah dipaparkan bahwa salah satu kegiatan yang mencakup tenaga kependidikan adalah penatalaksanaan, maka kegiatan tenaga administrasi yang dirasakan oleh salah satu guru tersebut sudah berjalan optimal dan tenaga administrasi mampu melaksanakan tugas dan fungsinya. b. Tenaga administrasi bidang keuangan & kepegawaian Kegiatan tenaga administrasi pada bagian ini merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh tenaga administrasi untuk merancang sistem keuangan segala hal yang berkaitan untuk sekolah, pegawai, maupun siswa. Ibarat bensin bagi sebuah mobil, demikianlah pentingnya biaya atau pembiyaan bagi setiap organisasi. Tanpa biaya yang mencukupi tidak mungkin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi. Demikian pula organisasi seperti halnya dengan lembaga pendidikan atau sekolah. Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua mermelukan adanya biaya. Itulah sebabnya masalah pembiayaan ini harus dimulai dari pembuatan planning sampai dengan pelaksanannya.6
5
Hasil Wawancara dengan Afif Abdul Latif, Selaku Guru MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari Senin, 10 Oktober 2016. 6 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), Cet 15 h. 21.
74
Madrasah Pembangunan sudah menerapkan sistem pembayaran SPP online sejak tahun 2006, namun sampai saat ini ada kesalahan sistem pada pihak bank, yang berdampak pihak tenaga administrasi kurang update dalam pencatatan data pembayaran SPP. Untuk pemberitahuan kepada siswa yang belum membayar SPP pihak tenaga administrasi memberikan surat pemberitahuan khusus yang membuat siswa tersebut di-bully oleh temannya. Untuk mengatasi bullying tersebut pihak sekolah sudah melakukan dengan memberikan semua surat kepada seluruh siswa yang telat membayar maupun yang sudah membayar, namun terjadi kendala dengan ketidak nyamanan bagi para orang tua yang sudah membayar tetapi masih mendapatkan surat, padahal isi surat tersebut bukan perihal peringatan melainkan hanya sekedar informasi sekitar SPP. Madrasah Pembangunan melakukan sistem pembayaran online dikarenakan mengikuti kemajuan teknologi. Hal tersebut menurut pemaparan dari kepala sub bagian keuangan & kepegawaian di MI Pembangunan UIN Jakarta.7 Berdasarkan penjelasan salah satu tenaga administrasi di atas, menunjukkan bahwa sistem pembayaran SPP kerap kali menemui kendala dalam penerapannya. Kemudian hal ini dirasakan oleh salah satu orang tua siswa MI Pembangunan UIN Jakarta bahwa: “Ruangan tenaga administrasi yang berada di lantai 3 juga melelahkan para orang tua yang sudah berusia lanjut, sistem pembayaran SPP online juga pernah terjadi kesalah pahaman, namun hal-hal seperti itu tidak menjadi kendala yang saya rasakan secara pribadi.”8 Berdasarkan penjelasan di atas, sistem pembayaran SPP online mempunyai 7
kelemahan
dan
kelebihan.
Para
orang
tua
yang
Hasil wawancara dengan M. Agung Sya’ban sebagai Kepala SubBidang Keuangann & Kepegawaian Tenaga Administrasi. Pada Hari Senin, 01 Agustus 2016. 8 Hasil Wawancara dengan Ibu Laili Selaku Orang Tua Siswa, Pada Hari Senin, 26 September 2016.
75
memanfaatkan layanan administrasi keuangan tersebut merasakan kemudahan pembayaran SPP, walaupun terkadang masih terjadi kesalahpahaman pencatatan. Dengan adanya sistem tersebut akan mencegah terjadinya antrian pembayaran yang dilakukan oleh orang tua atau siswa serta memberikan rasa aman kepada orang tua atau siswa dengan bertransaksi melalui bank yang menjadi mitra sekolah.
c. Tenaga administrasi bagian umum Kegiatan tenaga administrasi pada bagian ini merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh tenaga administrasi untuk mengelola dalam hal yang berkaitan dengan fasilitas sekolah serta sarana prasarananya. Madrasah pembangunan memiliki fasilitas maupun sarana prasarana yang ternilai cukup baik. Keluhan-keluhan dari orang tua, siswa, maupun guru bukan dari persoalan ketidak nyamanan, melainkan ada sedikit kerusakan pada fasilitas yang digunakan. Penjelasan tersebut terlihat dari hasil observasi yang dilakukan penulis dan hasil wawancara dengan kepala sub bidang umum di Madrasah Pembangunan.9
3.
Peran Tenaga Administrasi dalam Peningkatan Mutu Layanan Sebagai tenaga administrasi sekolah/madrasah di jenjang pendidikan dasar dan menengah atau yang sering dikenal dengan tenaga tata usaha sekolah/madrasah
dalam
proses
pembelajaran
sangat
diperlukan.
Berdasarkan observasi dan wawancara oleh penulis, tenaga kependidikan mencakup yaitu tenaga administrasi, laboran, pustakawan, dll. Namun di dalam penilitian ini hanya berfokus kepada peran tenaga administrasi 9
Hasil Wawancara dengan Hanafi Selaku Kepala Sub Bidang Umum Tenaga Administrasi, Pada Hari Selasa 02 Agustus 2016.
76
sekolah. Sebagian besar program kerja tenaga administrasi adalah untuk membantu mensukseskan tujuan sekolah. Hal ini diperkuat dengan pendapat kepala madrasah mengenai peran tenaga administrasi bahwa peran tenaga administrasi merupakan salah satu hal yang sangat berpengaruh bagi sekolah. Kepala madrasah tersebut lebih jelasnya mengemukakan: “Manfaat yang pertama dirasakan yaitu tidak terhambatnya pendidikan di sekolah ini atau selalu berjalan lancar, karena dapur sekolah tercipta dari wujud kinerja tenaga administrasi yang mengurus data perlengkapan sekolah. Para tenaga administrasi benar-benar membantu secara teknis sekolah.”10 Dibutuhkan kompetensi dan keterampilan yang menunjang di bidang administrasi. Sebagai tenaga administrasi di jenjang pendidikan dasar dan menengah dalam proses pembelajaran sangat diperlukan demi terciptanya sekolah yang bermutu. Berkenaan dengan hal tersebut peran tenaga administrasi sangatlah penting untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan tata administrasi sekolah. Adapun peranan yang dilakukan oleh tenaga administrasi tidak hanya dijalankan oleh bagian tenaga administrasi saja, hal itu diungkapkan oleh bagian Sistem Informasi Dokumentasi dan Publikasi (SIDP) atau yang biasanya dikenal dengan humas, bahwa: “Hubungannya antara SIDP dan tenaga administrasi, dalam hal ini Kabag Tata Usaha, berdasarkan surat keputusan yayasan Syarif Hidayatullah Jakarta tentang organisasi dan tata laksana madrasah UIN Jakarta yang tertuang dalam lampiran (struktur organisasi MP Jakarta) sama-sama bertanggungjawab langsung pada direktur. Yang berikutnya, sama-sama memberikan pelayanan kepada stakeholder.11
10
2016.
11
Hasil Wawancara dengan Sugiono Selaku Kepala Madrasah, Pada Hari Senin, 03 Oktober
Hasil Wawancara dengan Dani Wahyudi Selaku Kepala Sistem Informasi Dokumentasi dan Publikasi, Pada Hari Kamis, 20 Oktober 2016.
77
Dari pemapaparan di atas, tenaga administrasi dalam berupaya meningkatkan mutu layanan administrasi melakukan kerja sama atau bermitra dengan bagian SIDP. Menurut salah satu tenaga administrasi sebagai kepala pendidikan & pengajaran dalam mengolah nilai siswa, mengemukakan bahwa: “Dari guru mereka yag mengisi dan input ke file yang sudah tersiap, proses print untuk menjadi rapor, fotocopy jilid lalu diarsipkan dalam bentuk copy”12 Bapak Muttaqillah sebagai guru MI Pembangunan bidang studi Bahasa Indonesia menambahkan: “Dampak adanya wujud tenaga administrasi sudah dapat dirasakan, seperti blanko jurnal, absensi dan perihal surat-menyurat dari pihak tenaga administrasi sudah mengoptimalkan kinerjanya.”13 Adapun peranan yang dilakukan tenaga administrasi selain mengolah nilai, tenaga administrasi juga berupaya meningkatkan pelayanan dengan menerapkan Sistem Informasi Manajemen Akademik(SIMAK). Hal itu dipaparkan oleh salah satu guru MI Pembangunan, bahwa: “Yang pertama sekarang ini guru dipermudah dengan aplikasi SIMAK Online, yang di mana SIMAK(Sistem Informasi Manajemen Akademik) tersebut berguna untuk menginput nilai sehingga nilai yang diberikan oleh guru dapat dilihat oleh para wali kelas, tenaga administrasi dan wali murid secara online, dan progam ini baru berjalan sekarang.” Berdasarkan penjelasan di atas tugas yang dilakukan oleh tenaga administrasi
menurut
beberapa
pengguna
jasa,
sudah
memiliki
kompetensi & kualifikasi yang memadai serta berkompeten di bidangnya. Hal ini dibuktikan dengan kepuasan yang dirasakan oleh pengguna
12
Hasil wawancara dengan Efron Faulusia selaku Kepala SubBidang Pendidikan & Pengajaran Tenaga Administrasi, Pada Hari Selasa, 02 Agustus 2016. 13 Hasil Wawancara dengan Muttaqillah, Selaku Guru MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari Senin, 26 September 2016.
78
jasanya dalam berbagai hal di bidang akademik hingga keuangan dan pegawai.
4.
Hambatan dalam Meningkatkan Mutu Layanann Administrasi Dalam pelaksanaan meningkatkan mutu layanan administrasi, sebagai madrasah swasta yang tergolong bagus dan berakreditasi A, masih adanya beberapa hambatan, kepala sub bagian keuangan & kepegawaian mengungkapkan bahwa: “Belum tersedianya sistem database kepegawaian secara komprehensif. Ada kendala saat mati listrik pada finger print yang membuat tidak bisa mendeteksi absensi secara optimal. Partisipasi dalam kegiatan yang terkait dengan jobdesk bersifat insidensial. Perjuangan SPP yang tidak dinaikkan membuat sedikit kesulitan dalam RAPBS. Masih adanya wali siswa yang lupa bayar maupun nunggak pembayaran SPP bahkan salah transfer dari sistem bank.” Hambatan untuk meningkatkan mutu layanan administrasi juga dirasakan oleh kepala sub bagian pendidikan & pengajaran tenaga administrasi, bahwa: “Kelengkapan berkas dari siswa/orang tua kadang-kadang telat. Pengumpulan SKHUN yang dari SMP terlambat. Gudang arsip belum lengkap.” Dalam menangani fasilitas dan sarana prasaranapun sudah pasti ada kendala, seperti pemaparan dari kepala bagian umum tenaga administrasi, bahwa: ”Para pengguna jasa masih ada keluhan mengenai fasilitas seperti AC, LCD, papan tulis maupun penggaris.” Dari pihak tenaga administrasi sudah mengungkapkan beberapa kendala dalam meningkatkan mutu layanan administrasi dari berbagai
79
macam sub bagian di madrasah. Namun dari pihak guru, hambatan yang dirasakan menurut guru bidang studi bahasa indonesia tersebut bahwa: “Kendala yang dirasakan dalam layanan administrasi masih tidak terlalu cepat, misalnya: pendataan nomor urut dan print out data pendidik dan tenaga kependidikan, dalam faktor lain peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai tidak segera ditindak lanjuti karena terkait anggaran.”14 Kemudian pihak guru yang lain menambahkan: “Untuk keberadaan ruang tenaga administrasi masih terasa lelah jika harus bolak-balik apalagi kondisi guru perempuan dalam keadaan hamil dan fasilitas untuk guru masih kurang karena dilihat dari jumlah guru yang banyak.”15 Menurut orang tua siswa yang berperan aktif dalam informasi kegiatan sekolah menambahkan dalam hambatan yang dirasakan bahwa: “Pelayanan agar dapat ditingkatkan lebih baik lagi, ruangan tenaga administrasi alangkah baiknya tidak di lantai 3 dari gedung karena orang tua yang berusia lanjut merasa kelelahan.”16 Berdasarkan pemaparan dan hasil wawancara
di atas, dari pihak
tenaga administrasi dan para pengguna jasa mengungkapkan bahwa hambatan-hambatan yang dialami berbeda. Hambatan yang dialami antara lain pengumpulan berkas dari pihak orang tua maupun siswa tidak selalu berjalan tepat waktu, sistem database kepegawaian belum menerapkan secara komprehensif, layanan yang diberikan masih belum terbilang cepat, dan keberadaan ruangan tenaga administrasi membuat kelelahan orang tua siswa karena berada di lantai 3. 14
Hasil Wawancara dengan Muttaqillah, Selaku Guru MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari Senin, 26 September 2016. 15 Hasil Wawancara dengan Putri Hidayati, Selaku Guru MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari Jumat 21 Oktober 2016. 16 Hasil Wawancara dengan Ibu Laili Selaku Orang Tua Siswa, Pada Hari Senin, 26 September 2016. .
80
5.
Strategi dalam Meningkatkan Mutu Layanan Administrasi Dalam meningkatkan mutu layanan administrasi diperlukan strategi yang dilakukan agar tujuan sekolah tercapai. Terdapat beberapa pendapat mengemukakan strategi peningkatan mutu layanan administrasi sebagai berikut: Menurut Kepala Madrasah strategi untuk memotivasi kinerja para tenaga administrasi dengan cara: “Motivasi untuk para tenaga administrasi, secara komunikatif menegaskan bahwa mereka adalah bagian yang tak terpisahkan berlangsungnya proses pendidikan dan memastikan bahwasannya semua hal tersebut berjalan dengan baik, karena fungsi dari pegawai tenaga administrasi ialah untuk memberikan pelayanan terhadap terselenggaranya proses pendidikan.”17 Menurut
kepala
bagian
tenaga
administrasi
strategi
untuk
meningkatkan layanan dari pihak tenaga administrasi bahwa: “Kan semua orang ada yang ikut diklat ada yang enggak, tapi yang sering ikut, pernah semua sih kayaknya, kalau yang kita anggap diklat itu pas rapat kerja, itu termasuk pelatihan juga, cuma selebihnya yang menunjukkan itu sebagai pelatihan belum ada, di setiap rapat kerja mengadakan narasumber dari berbagai macam kalangan dalam rangka raker, cuma kita (pihak sekolah) tidak mengeluarkan sertifikat. Jadi hanya keterlibatan saja.”18 Kemudian salah satu tenaga administrasi bagian keuangan & kepegawaian mengemukakan bahwa: “Iya benar adanya saya mengikuti pelatihan yang diadakan dari pihak sekolah.”19
17
Hasil Wawancara dengan Sugiono Selaku Kepala Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari Senin, 03 Oktober 2016. 18 Hasil Wawancara dengan Sartana, Selaku Kepala Bagian Tenaga Administrasi MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari Kamis, 15 September 2016. 19 Hasil wawancara dengan M. Agung Sya’ban sebagai Kepala SubBidang Keuangan & Kepegawaian Tenaga Administrasi. Pada Hari Kamis, 22 September 2016.
81
Dari pemaparan di atas adanya sinkronisasi antara motivasi dari kepala Madrasah yang di mana kepala bagian tenaga administrasi telah mengadakan pendidikan dan pelatihan kepada para tenaga administrasi, namun pelatihan yang diberikan tersebut diadakan di dalam sekolah bersamaan dengan rapat kerja atau dikenal On The Job Training. Selain pengadaan diklat di dalam sekolah, menurut guru wali kelas yang merasakan dampak kinerja tenaga administrasi bahwa strategi para tenaga administrasi ialah: “Strategi yang dilakukan biasanya menginventarisir kebutuhan guru, terus membuat angket kepuasan pelanggan melalui link SIDP, segala masukan-masukan dimasukkan ke SIDP dan dilakukan selama 1 tahun 2x, kemudian sudah berjalannya SIMAK yang memudahkan guru dalam menginput nilai.”20 Salah satu guru bidang studi menambahkan: “Strategi yang diterapkan oleh tenaga administrasi saat ini yaitu: SIMAK. Yang mana sangat membantu guru dalam pekerjaan menginput nilai. Namun alangkah baiknya kinerja yang sudah dijalankan agar lebih baik lagi, lebih kompak dan tidak hanya berfokus mengandalkan bidang yang ditekuni.”21 Madrasah Pembangunan dalam berupaya meningkatkan mutu layanan sekolah memberikan fasilitas yang menunjang kegiatan pembelajaran, upaya tersebut merupakan salah satu strategi. Hal ini sudah dirasakan oleh pengguna jasa pendidikan yaitu orang tua siswa, bahwa: “Menurut saya sebagai wali siswa di sekolah ini, saya merasa dan menganggap layanan dari madrasah sudah bagus, karena fasilitas di kelas juga sudah ada AC dan pembelajarannya menggunakan LCD/Proyektor.”22 20
Hasil Wawancara dengan Afif Abdul Latif Salah Satu Guru MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari Senin, 10 Oktober 2016. 21 Hasil Wawancara dengan Nurmala, Selaku Guru MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari Jumat 21 Oktober 2016. 22 Hasil Wawancara dengan Ibu Dewi Selaku Orang Tua Siswa, Pada Hari Senin, 26 September 2016.
82
Dari beberapa penjelasan di atas dapat diketahui bahwa tenaga administrasi menerapkan berbagai macam strategi untuk meningkatkan layanan administrasi. Yang mana strategi tersebut berdampak pada setiap pengguna jasa di madrasah. Pihak kepala madrasah secara rutin tidak luput untuk memotivasi para tenaga administrasi dan pegawai lainnya. Kepala bagian tenaga administrasi mengupayakan pengadaan diklat secara rutin di dalam sekolah, pengoptimalan pembayaran SPP online, dan
menerapkan
Sistem
Informasi
Manajemen
Akademik
Kependidikan(SIMAK).
C. Temuan Hasil Penelitian Madrasah Pembangunan UIN Jakarta memiliki tenaga administrasi yang berasal dari latar belakang pengalaman dan pendidikan yang berbeda, jumlah tenaga administrasi yang ada sekitar 25 pegawai dan sekitar 17 pegawai memiliki gelar Sarjana hingga Magister. Kemudian usia tenaga administrasi rata-rata di atas 30 tahun serta masa kerja di atas 5 tahun menunjukkan telah banyak pengalaman yang dirasakan oleh tenaga administrasi dalam mengelola kegiatan administrasi di MI Pembangunan UIN Jakarta. Pengelolaan administrasi yang dilakukan oleh tenaga administrasi di dalam madrasah pembangunan terdapat pada 3 bagian. Pertama, sub bidang pendidikan & pengajaran. Kedua, sub keuangan & kepegawaian, dan ketiga, sub bagian umum. Bidang pendidikan & pengajaran berperan untuk menangani hal-hal yang berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar, bagian keuangan & kepegawaian menangani hal-hal yang berkaitan dengan pemasukan pengeluaran biaya serta data pegawai, pada bidang umum menangani hal-hal yang berkaitan dengan menjaga
83
memelihara dan mengadakan fasilitas maupun sarana prasarana. Untuk lebih jelasnya bagaimana peran pada masing-masing tenaga administrasi dipaparkan sebagai berikut: Pada sub bagian pendidikan & pengajaran mengemban tugas: pembuatan kohor, koordinasi dengan Wakakur wali kelas yang belum melaporkan perkembangan siswa (absensi), koordinasi dengan Wakakur wali kelas yang belum menyerahkan daya serap dan rekap nilai, menyusun laporan Dikjar, pelayanan terhadap masyarakat umum/instansi terkait, melayani/menginformasikan kepada tamu yang sedang mengadakan studi banding,
melayani/menginformasikan
kepada
mahasiswa
yang
mengadakan riset. Pada bagian keuangan & kepegawaian mengemban tugas: menyiapkan laporan bulanan dan laporan pertanggungjawaban akhir tahun pelajaran, mengkoordinir
pelaksanaan
tugas
dan
pengelolaan
administrasi
kepegawaian dan keuangan yang menjadi tanggungjawabnya, melakukan pemeriksaan hasil verifikasi pembukuan dan pelaporan sebelum dilakukan pengesahan, menerima pengajuan realisasi anggaran dan mempersiapkan rincian rencana pengambilan uang di Bank dengan melampirkan semua bukti fisik pendukungnya, memeriksa kembali rincian penggunaan uang yang telah dikeluarkan, menyaksikan dan memeriksa cash opname dan rekonsiliasi keuangan madrasah, melakukan verifikasi terhadap semua bukti transaksi penerimaan keuangan, menyiapkan laporan akuntansi keuangan dan realisasi anggaran secara rutin perbulan Pada bagian umum mengemban tugas: mengkoordinir pendataan barang-barang yang masih baik/rusak, mengontrol petugas kebersihan pada saat jam tugas, membantu Kepala Tata Usaha dalam merencanakan kebutuhan sarana dan prasana sekolah, mengkoordinir progam stock off name sarana prasarana sekolah, menyusun progam pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah mencakup 6 K, memantau dan melaporkan
84
pelaksanaan progam pemeliharaan 6 K, mengkoodinir kegiatan perbaikan sarana dan prasarana, melaksanakan tugas lain yang ditentukan oleh Kepala Bagian Tata Usaha. Dalam rangka memajukan mutu sekolah, dan bersamaan dengan berkembangnya zaman, Madrasah Pembangunan sudah melaksanakan sistem pembayaran SPP online sejak tahun 2006. Beberapa permasalahan yang sering muncul ketika masih mengunakan sistem pembayaran manual adalah pelayanan pembayaran SPP, pencatatan yang masih manual terkadang terjadi human error, karena pencatatan terkadang dilakukan seadanya. Permasalahan lain yang muncul adalah kurang efisiennya orang tua untuk membayar SPP anak. Oleh karena itu Madrasah Pembangunan menerapkan sistem pembayaran SPP online. Tahun 2016 madrasah pembangunan melaksanakan progam System Informasi Manajemen Akademik Kependidikan (SIMAK). SIMAK berguna untuk menginput nilai sehingga nilai yang diberikan oleh guru dapat dilihat oleh para tenaga kependidikan, guru dan wali siswa secara online. Para pelanggan di dalam sekolah dapat mengetahui dan memantau nilai dengan sistem online. Berikut ini adalah link dari SIMAK http://Mimpuin.simakonline.com Dengan berbagai kegiatan dari bagian pihak tenaga administrasi di MI Pembangunan UIN Jakarta, terdapatnya berbagai macam hambatan yaitu: a. Pengumpulan berkas dari orang tua maupun siswa tidak semua selalu tepat waktu dan gudang arsip belum optimal. b. Sistem database secara komprehensif belum diterapkan dan penyusunan RAPBS masih terdapat kesulitan terkait SPP yang tidak dinaikkan. c. Fasilitas yang ada masih terdapat keluhan dari pengguna jasa. Keluhan-keluhan tersebut tidak selalu ditangani secara cepat karena
85
terkait jumlah guru dan siswa yang jauh melebihi tenaga administrasi. Strategi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut ialah: memberikan surat pemberitahuan kepada orang tua siswa agar mengumpulkan berkas dengan segera, menaikkan pembayaran biaya SPP kepada siswa baru untuk menutupi sistem SPP yang tidak dinaikkan, jadi setiap angkatan membayar SPP dengan biaya yang berbeda, strategi selanjutnya diterapkannya sistem pengontrolan kondisi fasilitas sekolah.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di bab sebelumnya, maka dapat dijelaskan bahwa peran tenaga administrasi dalam meningkatkan mutu layanan administrasi terdapat 3 subbagian yaitu: pendidikan & pengajaran, keuangan & kepegawaian, dan umum. Hal ini dapat terlihat dari: 1. Kinerja tenaga administrasi dengan strategi yang dilakukan yaitu memudahkan sistem pembayaran SPP dengan online yang sudah diterapkan sejak 2006, progam SIMAK yang memudahkan para guru menginput nilai siswa secara online, dan memelihara serta mengelola fasilitas sarana prasana sekolah. Pengintegrasian program dari para tenaga administrasi dengan kegiatan sehari hari di sekolah masih terus berjalan meskipun terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan. 2. Hambatan-hambatan yang dihadapi sekolah dalam mengelola layanan administrasi yaitu gudang arsip belum optimal, sistem database secara komprehensif belum diterapkan dan penyusunan RAPBS masih terdapat kesulitan terkait SPP yang tidak dinaikkan, fasilitas yang ada masih terdapat keluhan dari pengguna jasa namun keluhan-keluhan tersebut tidak selalu ditangani secara cepat karena terkait jumlah guru dan siswa yang jauh melebihi tenaga administrasi. 3. Upaya yang dilakukan untuk menangani beberapa hambatan tersebut ialah memberikan surat pemberitahuan kepada orang tua siswa agar mengumpulkan berkas dengan segera, menaikkan pembayaran biaya SPP kepada siswa baru untuk menutupi sistem SPP yang tidak dinaikkan, jadi setiap angkatan membayar SPP
86
87
dengan biaya yang berbeda, strategi selanjutnya diterapkannya sistem pengontrolan kondisi fasilitas sekolah.
B. Saran-saran Berdasarkan paparan dan kesimpulan di atas, maka penulis menyampaikan beberapa saran semoga bermanfaat untuk perbaikan di masa yang akan datang, khususnya pada bidang tenaga administtrasi dalam meningkatkan mutu layanan administrasi sebagai berikut : 1. Kepada pemerintah agar selalu dapat memberikan perhatian untuk sekolah swasta dalam progam peningkatan atau pembinaan kompetensi pegawai. 2. Kepada kepala madrasah/sekolah dapat selalu meningkatkan kualitas tenaga administrasi dan membuat
inovasi dalam layanan
administrasi sekolah. 3. Kepada kepala tenaga administrasi agar terus mencari dan mengembangkan strategi progam yang sudah berjalan, sebaiknya ada penambahan jumlah pegawai tenaga administrasi agar kualitas layanan administrasi lebih cepat dikarenakan jumlah guru dan siswa yang jauh melebihi jumlah tenaga administrasi. 4. Kepada para staff tenaga administrasi agar dapat melaksanakan tugasnya serta melakukan penyimpanan arsip dengan optimal. Hal ini sangat penting agar mutu layanan administrasi tetap terlaksana secara efektif. 5. Kepada sekolah MI Pembangunan UIN Jakarta agar selalu meningkatkan mutu pendidikan, terutama dalam hal layanan administrasi. 6. Kepada peneliti lain yang selanjutnya akan melakukan penelitian berkaitan dengan peran tenaga administrasi disarankan mengambil masalah penelitian pada aspek semua layanan yang ada di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Alkaf, Nuraida Khalid. Metodologi Penelitian Pendidikan, Tangerang: Islamic Reserch Publising, 2009. Amri, Sofan. Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah, Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2013. Adya Barata, Atep. Dasar-Dasar Pelayanan Prima, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003. Anwar, Moch Idochi. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan edisi revisi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013. Engkoswara, Administrasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2011. Handayaningrat, Soewarna. Pengantar Studi Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Jakarta: Gunung Agung, 1984. Kepmendiknas No. 053/U/2001 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Lovelock, Christopher. dkk, Pemasaran Jasa, Jakarta: Erlangga, 2013. Macaulay, Steve. dkk, How To Improve Your Customer Service, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997. Mappaenre, Ahmad. Dasar-Dasar Ilmu Administrasi dan Manajemen, Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar, 2009. Moenir, H.A.S. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2010. Mulyadi. “Peranan Kepala Tenaga Administrasi Sekolah dalam Mendukung Pencapaian Visi dan Misi Sekolah, Jurnal Tenaga Kependidikan, 43, No. 1 April 2008. Mulyono. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, Yogyakarta: ARRUZZ MEDIA, 2010 Mustari, Mohammad. Manajemen Pendidikan,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar KompetensiTenaga Administrasi Sekolah/Madarasah
Rahayuningsih, Fransisca. Mengukur Kepuasan Pemustaka Menggunakan Metode LibQUAL+, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015 Rahmayanti, Nina. Manajemen Pelayanan Prima, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010
Ratminto. dkk, Manajemen Pelayanan, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2014 Strauss Ancelm, dkk. Dasar-Dasar Penlitian Kualitatif, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009 Sagala, Syaiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2013a. -------. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alfabeta, 2013b. Sallis, Edward. Total Quality Management In Education, Yogyakarta: IRCiSoD, 2006. Soedibyo Noerhayati,, pengelolaan perpustakaan, Jilid 1, Bandung: Penerbit Alumni, 1987. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Jakarta: Alfabeta, 2011. Sunyoto, Danang. Konsep Dasar Riset Pemasaran&Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Gudang Penerbit, 2014. Tjiptono, Fandy. Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik, Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2012. Wursanto, IG. Dasar Dasar Ilmu Tata Usaha, Jakarta: Pustaka Dian, 1988.
Lampiran 1 Pedoman Observasi
Variabel Peran Tenaga
Dimensi Kegiatan tenaga
Administrasi
administrasi
Sub Dimensi 1. Bentuk kegiatan administrasi dalam pendidikan dan pengajaran (menginput data siswa, mengurusi presensi siswa, mengerjakan leger nilai, menangani pengarsipan dokumen siswa) 2. Bentuk kegiatan administrasi dalam keuangan & kepegawaian (menyusun anggaran masuk & keluar, serta SPP, mengurusi presensi guru & karyawan menyusun data dan laporan kepegawaian, membuat kearsipan kepegawaian) 3. Bentuk kegiatan administrasi dalam umum (menjaga & memelihara fasilitas dalam pembelajaran, membuat laporan barang-barang inventaris, membuat laporan barang habis
pakai) Mutu Layanan
Strategi peningkatan mutu layanan
1. Bentuk pendekatan pembinaan moral tenaga administrasi (misalnya pengadaan kegiatan training motivasi, siraman rohani, dll) 2. Bentuk pendekatan pembinaan kompetensi tenaga administrasi (misalkan pengadaan kegiatan pendidikan dan pelatihan 3. Bentuk pendekatan sosial antara sesama tenaga administrasi (misalnya menjalin hubungan kerja yang baik antar tiap bidang kerja) 4. Bentuk pendekatan dengan setiap warga sekolah (setiap warga sekolah harus memberikan pelayanan yang ramah kepada siswa atau orang tua siswa. 5. Ruang kerja dan jumlah tenaga administrasi 6. Tugas pokok dan fungsi tenaga administrasi
7. Fasilitas penunjang dalam memberikan pelayanan (menggunakan web sekolah atau kotak saran)
Lampiran 2
Daftar Ceklist Studi Dokumentasi
No.
Dokumen
1
Data Profil Sekolah
2
Data Tenaga Administrasi
3
Dokumen Jenis-Jenis Layanan Administrasi
4
Dokumen Rencana/Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Tenaga Administrasi
5
Dokumen Kegiatan Layanan Administrasi
6
Dokumen Sarana dan Prasarana
Lampiran 3 Pedoman Wawancara
A. Untuk Kepala Sekolah MI Pembangunan UIN Jakarta 1. Apa yang diperhatikan oleh Kepala Sekolah dalam pemilihan dari Tenaga Administrasi Sekolah atau Staff Tata Usaha ? 2. Apakah kepala sekolah dalam mengangkat tenaga administrasi menetapkan batasan minimal pengalaman kerja? 3. Apakah setelah calon tenaga administrasi sekolah diterima sebagai Staff Tata Usaha di Madrasah Pembangunan diberikan pelatihan?
4. Berapa jumlah tenaga administrasi periode tahun 2015/2016? 5. Bagaimana kebijakan dari Kepala Sekolah tentang penetapan jumlah tenaga administrasi, layanan dari bagian Tata Usaha, dan pengembangan mutu layanan administrasi sekolah di Madrasah Pembangunan? 6. Adakah penghargaan yang diberikan sekolah kepada pegawai tenaga administrasi atas pelayanan dalam hal administrasi? 7. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam memotivasi Tenaga Administrasi Sekolah untuk meningkatkan mutu layanan administrasi? 8. Apa manfaat yang dirasakan oleh Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN atas kinerja yang dilakukan oleh Tata Usaha MP? 9. Apa rencana atau target dari pihak sekolah yang akan diupayakan untuk kemajuan sekolah ? apakah sudah mulai berjalan? B. Untuk Kepala Bagian Tata Usaha 1. Apa saja bidang yang meliputi manajemen Tata Usaha di MI Pembangunan UIN Jakarta? 2. Apa upaya yang dilakukan oleh Kepala Tenaga Administrasi dalam mengawasi serta memotivasi para tenaga administrasi untuk melaksanakan tugas dengan baik? 3. Apa saja kebijakan Kepala Sekolah yang ditugaskan kepada bagian Tata Usaha untuk meningkatkan mutu sekolah dan layanan administrasi? 4. Adakah kendala yang terjadi ketika kebijakan dari Kepala Sekolah yang diupayakan oleh Tata Usaha Madrasah Pembangunan? 5. Apa saja bentuk pelayanan yang diberikan kepada peserta didik dan orang tua siswa dalam hal administrasi? 6. Berapa jumlah tenaga administrasi yang ada di Tata Usaha Madrasah Pembangunan dan yang sudah bersertifikat pelatihan? 7. Apa saja sarana prasarana yang dimiliki Tata Usaha Madrasah Pembangunan untuk mendukung kinerja tenaga administrasi dalam hal melayani dan mengelola administrasi sekolah? 8. Bagaimana cara melayani siswa atau alumni jika ada yang membutuhkan fotocopi ijazah dan legalisir SKHUN?
9. Bagaimana prosedur yang harus dilakukan siswa jika ingin mengurus administrasi atau pembayaran di Madrasah Pembangunan UIN? 10. Bagaimana bentuk pendekatan yang dilakukan oleh Bagian Tata Usaha dalam menjalin kerja sama dengan Guru untuk mengolah data siswa? 11. Siapa yang bertugas melayani guru atau siswa jika ada keluhan atas layanan yang telah diberikan ? 12. Bagaimana
pendapat siswa atau orang tua siswa yang telah menggunakan
layanan administrasi di Madrasah Ibtidaityah Pembangunan UIN? 13. Hambatan apa yang dirasakan dalam melayani siswa atau orang tua siswa serta dalam mengelola administrasi di Madrasah Pembangunan UIN? 14. Adakah evaluasi dan monitoring yang dilakukan oleh Kepala Sekolah untuk meningkatkan mutu layanan administrasi? 15. Apa saja upaya atau target yang dilakukan dalam terus meningkatkan mutu layanan administrasi? C. Kasub Dikjar 1. Visi dan misi dari tata usaha MP 2. Dari rencana sekolah yang sudah dibuat apakah administrasi ikut berperan di dalamnya? 3. Dalam melaksanakan kegiatan administrasi kendala apa yang dihadapi dalam mengelola administrasi siswa? 4. Bagaimana cara mengatur jadwal mata pelajaran sehingga kelas dapat menjadi tertata/tidak bentrok? 5. Untuk pengelolaan dalam sistem IT apakah setiap tenaga administrasi sudah melakukan sesuai dengan ISO 9000:1? 6. Dalam mengelola sistem nilai langkah-langkah seperti apa yang harus dilakukan oleh tenaga administrasi? 7. Ketika terjadi keterlmbatan dalam menyelesaikan tugasnya, seperti pembagian nilai rapor atau hasil ujian lainnya ada konsekuensi yang diberikan kepsek? 8. Berapakah jumlah komputer yang dimiliki beserta alat ATK lainnya untuk mendukung kegiatan administrasi di MP? D. Keuangan dan Kepegawaian 1. Sejak kapan MP menerapkan sistem pembayaran melalui bank? Bagaimana cara/langkah-langkah tenaga administrasi melakukan proses pencatatan pembayaran yag sudah dilakukan siswa?
2. Jika ada perbedaaan antara pencatatan pembayararan di TU dan bank apakah yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah itu? 3. Kendala apa yang dialami oleh tenaga administrasi dalam melaksanakan tugas mengenai keuangan? 4. Apa ada pelatihan khusus mengenai keuangan sistem seperti ini bagi tenaga administrasi? 5. Keresahan apa yang timbul ketika sebelum menerapkan sistem pembayaran melalui bank? Apa latar belakangnya/alasan MP melakukan sistem seperti itu? 6. Dengan jumlah pegawai yang ada sekarang ini apakah mampu memberikan pelayanan kepada orang tua siswa dalam hal mengelola keuangan? E. Kasub Umum 1. Bagaimana cara tenaga administrasi menjalin komunikasi yang baik antara pihak sekolah ortu dan siswa. Keluhan-keluhan apa yang masih dirasakan oleh ortu terhaddap pelayanan sekolah? 2. Jika terjadi ketidakpuasan terhadap layanan administras sekolah orang tua siswa dapat memberikan keluhannya kepada siapa? Adakah kotak dan saran di lingkungan sekolah? 3. Sudah sejauh mana pihak sekolah dalam perbaikan layanan administrasi menindak lanjuti komentar/keluhan siswaa maupun ortu siswa? 4. Jika ada siswa yang ingin pindah sekolah, sebagai tenaga administrasi bagaimanakah prosedurnya melakukan layanan terhadap siswa tersebut? 5. Bagaimana alumni yang ingin melakukan legalisir ijazah dll harus seperti apa prosedurnya daan prosesnya berapa lama? F. Untuk Guru MI yang memanfaatkan Tenaga Administrasi 1. Apa saja tugas Guru yang terselesaikan atas pelayanan dari tenaga administrasi sekolah di Madrasah Pembangunan? 2. Bagaimana bentuk pendekatan yang dilakukan oleh bagian tenaga administrasi dalam menjalin kerja sama dengan Guru untuk urusan administrasi ? 3. Siapa saja yang berperan dalam penyusunan jadwal mengajar dan pengolahan data siswa? 4. Jika dilihat dari jumlah tenaga administrasi yang sudah ada, apakah sesuai dengan harapan Guru MI Pembangunan UIN ? 5. Dampak atau hasil yang dirasakan dari tenaga administrasi sekolah dalam aktivitas pembelajaran? 6. Adakah masalah atau kendala yang Bapak/Ibu rasakan dalam memanfaatkan layanan administrasi sekolah?
7. Bagaimana perilaku yang diberikan oleh tenaga administrasi kepada Guru dalam membantu mengolah nilai atau urusan administrasi lainnya? 8. Apa strategi yang dilakukan tenaga administrasi sekolah dalam meningkatkan mutu layanan administrasi masih kurang atau sudah sesuai harapan? 9. Adakah saran Bapak/Ibu Guru dalam meningkatkan mutu layanan administrasi di MI Pembangunan UIN?
G. Untuk Siswa/Siswi MI Pembangunan UIN 1. Bagaimana perasaan kamu menjadi siswa MI Pembangunan UIN? 2. Pernahkah kamu mengurus administrasi sekolah ? 3. Bagaimana pandangan kamu tentang pelayanan yang diberikan oleh pihak sekolah ? 4. Selama menjadi siswa apakah ada kendala yang dirasakan dalam mengurus administrasi sekolah? 5. Apa manfaat yang didapatkan dari pelayanan administrasi sekolah? 6. Adakah saran yang diberikan kepada tenaga administrasi untuk meningkatkan mutu layanan administrasi di MI Pembangunan UIN?
H. Untuk Orang tua 1. Apa harapan bapak/ibu dalam pelayanan yang diberikan oleh tenaga administrasi MI Pembangunan UIN? 2. Sejauh ini, apakah ada kendala yang dirasakan dalam mengurus administrasi di MI Pembangunan UIN ? 3. Pernahkah pihak sekolah mengundang atau mengikutsertakan dalam evaluasi yang dilakukan untuk meningkatan mutu layanan administrasi ? 4. Apakah bapak/ibu pernah mengajukan keluhan atau saran-saran kepada pihak sekolah ? bagimana tanggapan pihak sekolah ? 5. Adakah saran bapak/ibu bagi perkembangan sekolah ?
Lampiran 4
Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah MI Pembangunan UIN Jakarta
Nama
: Drs. H. Sugiono
Tanggal
: 03 Oktober 2016
Lokasi
: Ruang Kepala Sekolah
1.
Apa yang diperhatikan oleh Kepala Sekolah dalam pemilihan dari Tenaga Administrasi Sekolah atau Staff Tata Usaha ? Jawaban: dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan kewenangan untuk tenaga kependidikan itu berada di bawah analisis kepala tata usaha, tanggung jawabnya berada di bawah kepala tata usaha, guru sekalipun direkrut dan diseleksi oleh kepala sekolah dan secara teknis dilakukan oleh tim sekolah.
2.
Apakah kepala sekolah dalam mengangkat tenaga administrasi menetapkan batasan minimal pengalaman kerja? Jawaban: pada umumnya sama, diawali dengan analisis kebutuhan namun tetap di bawah wewenang kepala tata usaha atau kepala sub bagian keuangan & kepegawaian karena merekalah yang menentukan bidang-bidang apa saja yang dibutuhkan tenaga kerja baru sesuai latar belakang para calon tenaga administrasi atau kompetitor. Oleh karena itu dilakukan secara seleksi administratif, lalu tes tertulis seperti tes potensi akademik, tes pembidangan, kemudian ada tes wawancara seperti kelancaran membaca Al-Quran karena ini madrasah.
3.
Apakah setelah calon tenaga administrasi sekolah diterima sebagai Staff Tata Usaha di Madrasah Pembangunan diberikan pelatihan? Jawaban: harusnya ada walau tidak dalam bentuk formal, mereka akan didampingi seniornya yang satu rumpun untuk menjelaskan job descripcition.
4.
Berapa jumlah tenaga administrasi periode tahun 2015/2016? Jawaban: bidang pendidikan & pengajaran berjumlah…bidang keuangan & kepegawaian berjumlah….bidang umum berjumlah…
5.
Bagaimana kebijakan dari Kepala Sekolah tentang penetapan jumlah tenaga administrasi, layanan dari bagian Tata Usaha, dan pengembangan mutu layanan administrasi sekolah di Madrasah Pembangunan? Jawaban:
untuk
kebijakan
jumlah
tenaga
administrasi,
layanan
dan
pengembangan mutu layanan administrasi di sekolah dilakukan oleh kepala tenaga administrasi tersebut. 6.
Adakah penghargaan yang diberikan sekolah kepada pegawai tenaga administrasi atas pelayanan dalam hal administrasi? Jawaban: setiap tahun sekolah memberikan reward untuk para pegawai tenaga administrasi yang berprestasi atau teladan sebagai apresiasi dari sekolah.
7.
Bagaimana strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam memotivasi Tenaga Administrasi Sekolah untuk meningkatkan mutu layanan administrasi? Jawaban: motivasi untuk para tenaga administrasi, secara komunikatif menegaskan bahwa mereka adalah bagian yang tak terpisahkan berlangsungnya proses pendidikan dan memastikan bahwasannya semua hal tersebut berjalan dengan baik, karena fungsi dari pegawai tenaga administrasi ialah untuk memberikan pelayanan terhadap terselenggaranya proses pendidikan.
8.
Apa manfaat yang dirasakan oleh Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN atas kinerja yang dilakukan oleh Tenaga Administrasi MP? Jawaban: manfaat yang pertama dirasakan yaitu tidak terhambatnya pendidikan di sekolah ini atau selalu berjalan lancar, karena dapur sekolah tercipta dari wujud kinerja tenaga administrasi yang mengurus data perlengkapan sekolah. Para tenaga administrasi benar-benar membantu secara teknis sekolah.
9.
Apa rencana atau target dari pihak sekolah yang akan diupayakan untuk kemajuan sekolah ? apakah sudah mulai berjalan? Jawaban: target pihak sekolah untuk kemajuan sekolah ialah tercapainya visi dan misi karena itu sebagai acuan sekolah. Namun khusus di MI pihak sekolah mengerucutkan tercapainya panca sekolah, panca sekolah tersebut terurai seperti: prestasi akhlak mulia, prestasi keagamaan, prestasi akademik, prestasi nonakademik(ekstrakulikuler), dan yang terakhir prestasi kelembagaan(akreditasi sekolah).
Mengetahui
Interviewee
Interviewer
Kepala Madrasah
Penulis
Drs. H. Sugiono
Rizka Zayyana
Lampiran 5
Hasil Wawancara dengan Kepala Bagian Tenaga Administrasi MI Pembangunan UIN Jakarta
Nama
: Sartana, SH
Tanggal
: 15 September 2016
Lokasi
: Ruang Kepala Tenaga Administrasi
1. Apa yang diperhatikan oleh Kepala Tenaga Administrasi dalam pemilihan dari Tenaga Administrasi Sekolah atau Staff Tata Usaha ? Jawaban: sesuai dengan apa yang dibutuhkan sekolah. 2. Apakah dalam mengangkat tenaga administrasi menetapkan batasan minimal pengalaman kerja? Jawaban: syaratnya Strata1 dan lolos dari berbagai macam pengujian, seperti TPA, keahlian baca Al-Qur’an, dll yang dilaksanakan dari pihak sekolah. 3. Apa saja bidang yang meliputi manajemen Tata Usaha di MI Pembangunan UIN Jakarta? Jawaban: bidang yang meliputi manajemen tenaga administrasi di MP UIN Jakarta yaitu mencakup bidang pendidikan & pengajaran, bidang keuangan & kepegawaian, dan bidang umum. 4. Apa upaya yang dilakukan oleh Kepala Tenaga Administrasi dalam mengawasi serta memotivasi para tenaga administrasi untuk melaksanakan tugas dengan baik? Jawaban: meyakinkan kami para tenaga administrasi, bahwa semua kebutuhan sekolah harus ditangani secara optimal, kontribusi kinerja sangat diperlukan guna meningkatkan mutu sekolah. 5. Apa saja kebijakan Kepala Sekolah yang ditugaskan kepada bagian Tata Usaha untuk meningkatkan mutu sekolah dan layanan administrasi? Jawaban: agar menjalankan pekerjaan dengan baik dan tepat.
6. Adakah kendala yang terjadi ketika kebijakan dari Kepala Sekolah yang diupayakan oleh tenaga administrasi Madrasah Pembangunan? Jawaban: sejauh ini belum ada. 7. Apa saja bentuk pelayanan yang diberikan kepada peserta didik dan orang tua siswa dalam hal administrasi? Jawaban: pelayanan dalam pendidikan & pengajaran berbagai bentuk dari fasilitas, sarana prasarana, serta segala informasi yang diperlukan. 8. Berapa jumlah tenaga administrasi yang ada di tenaga administrasi Madrasah Pembangunan dan yang sudah bersertifikat pelatihan? Jawaban: kalau secara khusus tenaga administrasi untuk di MI Pembangunan ada sekitar 15 orang, untuk data pengikut sertaan pelatihan belum tercatat secara spesifik. 9. Apa saja sarana prasarana yang dimiliki tenaga administrasi Madrasah Pembangunan untuk mendukung kinerja tenaga administrasi dalam hal melayani dan mengelola administrasi sekolah? Jawaban: Kondisi ruangan yang nyaman atau ber-AC, alat tulis kantor, computer, meja dan kursi yang sudah cocok dengan kondisi di dalam ruangan. 10. Siapa yang bertugas melayani guru atau siswa jika ada keluhan atas layanan yang telah diberikan? Jawaban: tergantung pada keadaan keluhan terhadap hal apa. 11. Adakah evaluasi dan monitoring yang dilakukan oleh Kepala Sekolah untuk meningkatkan mutu layanan administrasi? Jawaban: ada, dilakukan secara rutin. 12. Apa saja upaya atau target yang dilakukan dalam terus meningkatkan mutu layanan administrasi? Jawaban: dengan selalu menerima keluhan dari para pengguna jasa, kemudian mengadakan rapat untuk solusinya.
Mengetahui
Interviewee
Kepala Tenaga Administrasi Sartana, SH
Interviewer
Penulis Rizka Zayyana
Lampiran 6
Hasil Wawancara dengan Kasub Dikjar Nama
: Efron Faulusia, SE
Tanggal
: 02 Agustus 2016
Lokasi
: Ruang Tenaga Administrasi
1. Visi dan misi dari tata usaha MP? Jawaban: pada dasarnya visi misi tata usaha MP mengacu kepada visi misi sekolah. Dari rencana sekolah yang sudah dibuat apakah administrasi ikut berperan di dalamnya? Jawaban: Ya ikut berperan 2. Dalam melaksanakan kegiatan administrasi kendala apa yang dihadapi dalam mengelola administrasi siswa? Jawaban: kelengkapan berkas dari siswa/orang tua kadang-kadang telat. Pengumpulan SKHUN yang dari SMP terlambat. Gudang arsip belum lengkap. 3. Bagaimana cara mengatur jadwal mata pelajaran sehingga kelas dapat menjadi tertata/tidak bentrok? Jawaban: berkaitan dengan bidang yang menangani kurikulum. 4. Untuk pengelolaan dalam sistem IT apakah setiap tenaga administrasi sudah melakukan sesuai dengan ISO 9000:1? Jawaban: masih dalam penyesuaian, sudah dijalankan namun belum optimal. Dari 2010-2016 masih banyak perubahan. 5. Dalam mengelola sistem nilai langkah-langkah seperti apa yang harus dilakukan oleh tenaga administrasi? Jawaban: dari guru mereka yag mengisi dan input ke file yang sudah tersiap, proses print untuk menjadi rapor, fotocopy jilid lalu diarsipkan dalam bentuk copy. 6. Ketika terjadi keterlmbatan dalam menyelesaikan tugasnya, seperti pembagian nilai rapor atau hasil ujian lainnya ada konsekuensi yang diberikan kepsek? Jawaban: sesuai tanggal, belum pernah terjadi keterlambatan. 7. Berapakah jumlah komputer yang dimiliki beserta alat ATK lainnya untuk mendukung kegiatan administrasi di MP? Jawaban: ada 8 komputer, printer 5, scanner 2, fotocopy 2, lemari penyimpanan buku 5 dan laptop 2. 8. Jika ada siswa yang ingin pindah sekolah, sebagai tenaga administrasi bagaimanakah prosedurnya melakukan layanan terhadap siswa tersebut?
Jawaban: jika ada siswa pindahan untuk masuk ke sekolah MP, orang tua terlebih dahulu mendatangi dan bertanya bangku kosong ke pada kepala sekolah, kemudian mengisi formulir pendaftaran, ikut test masuk, jika lolos langsung ke bagian keuangan administrasi dan ke bagian dikjar untuk menyerahkan formulir pendaftaran dan berkas lengkap. 9. Bagaimana alumni yang ingin melakukan legalisir ijazah dll harus seperti apa prosedurnya dan prosesnya berapa lama? Jawaban: langsung saat hari itu juga.
Lampiran 7 Hasil Wawancara dengan Keuangan dan Kepegawaian Nama
: M. Agung Sya’ban, SE
Tanggal
: 01 Agustus 2016
Lokasi
: Ruang Tenaga Administrasi
1. Sejak kapan MP menerapkan sistem pembayaran melalui bank? Bagaimana cara/langkah-langkah tenaga administrasi melakukan proses pencatatan pembayaran yag sudah dilakukan siswa? Jawaban: dimulai sejak tahun 2006, dengan sistem kerjasama pihak bank memberi konfirmasi setiap siswa yang sudah bayar. 2. Jika ada perbedaaan antara pencatatan pembayararan di tenaga administrasi dan bank apakah yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah itu? Jawaban: perbedaan pencatatan belum pernah ada laporan dari siswa, namun dari pihak tenaga administrasi memberikan pemberitahuan atas siswa yang telat bayar. 3. Kendala apa yang dialami oleh tenaga administrasi dalam melaksanakan tugas mengenai keuangan & kepegawaian? Jawaban: belum tersedianya system database kepegawaian secara komprehensif. Ada kendala saat mati listrik pada finger print yang membuat tidak bisa mendeteksi absensi secara optimal. Partisipasi dalam kegiatan yang terkait dengan jobdesk bersifat insidensial. Perjuangan SPP yang tidak dinaikkan membuat sedikit permasalahan dalam RAPBS. Masih adanya wali siswa yang lupa bayar maupun nunggak pembayaran SPP bahkan salah transfer dari sistem bank. 4. Apa ada pelatihan khusus mengenai keuangan sistem seperti ini bagi tenaga administrasi? Jawaban: ada. 5. Keresahan apa yang timbul ketika sebelum menerapkan sistem pembayaran melalui bank? Apa latar belakangnya/alasan MP melakukan sistem seperti itu? Jawaban: ada kesalahan sistem pada pihak bank, yang berdampak pihak tenaga administrasi kurang update. Untuk pemberitahuan kepada siswa yang belum membayar SPP pihak tenaga administrasi memberikan surat pemberitahuan khusus yang membuat siswa tersebut di-bully oleh temannya. Madrasah Pembangunan melakukan system pembayaran online dikarenakan mengikuti kemajuan teknologi. 6. Dengan jumlah pegawai yang ada sekarang ini apakah mampu memberikan pelayanan kepada orang tua siswa dalam hal mengelola keuangan? Jawaban: harusnya mampu melayani.
Lampiran 8 Hasil Wawancara dengan Kasub Umum Nama
: Hanafi Harris, SS
Tanggal
: 02 Agustus 2016
Lokasi
: Ruang Tenaga Administrasi
1. Bagaimana cara tenaga administrasi menjalin komunikasi yang baik antara pihak sekolah ortu dan siswa. Keluhan-keluhan apa yang masih dirasakan oleh ortu terhaddap pelayanan sekolah? Jawaban: menjalin komunikasi dengan cara menanggapi dan mengatasi setiap keluhan dengan baik dan optimal. Keluhan mengenai fasilitas seperti AC, LCD, papan tulis maupun penggaris. 2. Jika terjadi ketidakpuasan terhadap layanan administras sekolah orang tua siswa dapat memberikan keluhannya kepada siapa? Adakah kotak dan saran di lingkungan sekolah? Jawaban: pernah ada, dan akan diadakan lagi. 3. Sudah sejauh mana pihak sekolah dalam perbaikan layanan administrasi menindak lanjuti komentar/keluhan siswaa maupun ortu siswa? Jawaban: tegantung fasilitasnya apa, pihak tenaga administrasi akan menindak lanjuti sesuai dengan keluhannya. Namun setiap minggu diadakan briefing untuk segala keluhan siswa maupun orang tua.
Lampiran 9 Hasil Wawancara dengan Guru Wali Kelas
Nama
:
Afif Abdul Latif, MA.
Lokasi
:
Ruang Guru
1. Apa saja tugas Guru yang terselesaikan atas pelayanan dari tenaga administrasi sekolah di Madrasah Pembangunan? Jawaban: yang pertama sekarang ini guru dipermudah dengan aplikasi SIMAK Online, yang di mana SIMAK (Sistem Informasi Manajemen Administrasi Kependidikan) tersebut berguna untuk menginput nilai sehingga nilai yang diberikan oleh guru dapat dilihat oleh para wali kelas, tenaga administrasi dan wali murid secara online, dan progam ini baru berjalan sekarang. Selanjutnya kebutuhan-kebutuhan guru dapat terselesaikan dengan bantuan oleh tenaga administrasi (masalah absensi PNS maupun Non PNS) 2. Bagaimana bentuk pendekatan yang dilakukan oleh bagian tenaga administrasi dalam menjalin kerja sama dengan Guru untuk urusan administrasi? Jawaban: Pendekatan yang dilakukan biasanya mengadakan sosialisasi, contoh raport, kehadiran siswa, asuransi guru, dll disosialisasikan terlebih dahulu seperti apa bentuknya. 3. Siapa saja yang berperan dalam penyusunan jadwal mengajar dan pengolahan data siswa? Jawaban: yang berperan dalam penyusunan jadwal mengajar, pertama di bawah tim waka kurikulum kemudian dari tim tersebut didistribusikan kepada guru. 4. Jika dilihat dari jumlah tenaga administrasi yang sudah ada, apakah sesuai dengan harapan Guru MI Pembangunan UIN? Jawaban: belum sesuai, karena jumlah guru masih lebih banyak daripada tenaga administrasi sehingga masih terdapat guru yang menyeselesaikan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh tenaga administrasi. 5. Dampak atau hasil yang dirasakan dari tenaga administrasi sekolah dalam aktivitas pembelajaran?
Jawaban: hasil yang dirasakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas terprogam, guru harus mempersiapkan peralatan kelas tetapi pekerjaaan tersebut sudah dilaksanakan oleh pihak tenaga administrasi. 6. Adakah masalah atau kendala yang Bapak/Ibu rasakan dalam memanfaatkan layanan administrasi sekolah? Jawaban: kendala yang dirasakan, pengontrolan masih sangat minim, contohnya papan tulis atau LCD itu sebaiknya ada jadwal yang sudah tersusun untuk pengontrolan kondisi. 7. Bagaimana perilaku yang diberikan oleh tenaga administrasi kepada Guru dalam membantu mengolah nilai atau urusan administrasi lainnya? Jawaban: perilaku tenaga administrasi sangat bagus. Namun sebagian guru juga masih terdapat mengerjakan pekerjaannya sendiri, misalnya dalam pengolahan nilai atau raport. 8. Apa strategi yang dilakukan tenaga administrasi sekolah dalam meningkatkan mutu layanan administrasi masih kurang atau sudah sesuai harapan? Jawaban: strategi yang dilakukan biasanya menginventarisir kebutuhan guru, terus membuat angket kepuasan pelanggan melalui link SIDP, segala masukanmasukan dimasukkan ke SIDP dan dilakukan selama 1 tahun 2x. 9. Adakah saran Bapak/Ibu Guru dalam meningkatkan mutu layanan administrasi di MI Pembangunan UIN? Jawaban: saran memaksimalkan tenaga yang ada. Agar dapat menjalankan skala prioritas dengan optimal.
Hasil Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia
Nama
:
Drs. Muttaqillah, M.Pd
Lokasi
:
Ruang Guru
1. Apa saja tugas Guru yang terselesaikan atas pelayanan dari tenaga administrasi sekolah di Madrasah Pembangunan? Jawaban: tugas-tugas yang terselesaikan atas pelayanan tenaga administrasi mencakup perangkat pembelajaran, seperti: jurnal, penugasan, segala surat keterangan(SK),sertifikat, dan jadwal. 2. Bagaimana bentuk pendekatan yang dilakukan oleh bagian tenaga administrasi dalam menjalin kerja sama dengan Guru untuk urusan administrasi ? Jawaban: dalam menjalin kerja sama dengan guru, para tenaga administrasi melakukan pendekatan komunikatif. 3. Siapa saja yang berperan dalam penyusunan jadwal mengajar dan pengolahan data siswa? Jawaban: untuk penyusunan jadwal mengajar dilakukan oleh pihak tenaga administrasi begitu pula para absensi siswa, namun untuk pengolahan data nilai siswa yang melakukan hanya dari pihak guru. 4. Jika dilihat dari jumlah tenaga administrasi yang sudah ada, apakah sesuai dengan harapan Guru MI Pembangunan UIN ? Jawaban: yang dirasakan pihak guru dengan jumlah tenaga administrasi saat ini masih kurang memadai, dikarenakan jumlah guru jauh melebihi jumlah tenaga administrasi, begitupula perbandingan jumlah guru sekolah swasta dan sekolah negeri juga berbeda. 5. Dampak atau hasil yang dirasakan dari tenaga administrasi sekolah dalam aktivitas pembelajaran? Jawaban: dampak adanya wujud tenaga administrasi sudah dapat dirasakan, seperti blanko jurnal, absensi dan perihal surat-menyurat dari pihak tenaga administrasi sudah mengoptimalkan kinerjanya.
6. Adakah masalah atau kendala yang Bapak/Ibu rasakan dalam memanfaatkan layanan administrasi sekolah? Jawaban: kendala yang dirasakan dalam layanan administrasi masih tidak terlalu cepat, misalnya: pendataan nomor urut dan print out data pendidik dan tenaga kependidikan, dalam faktor lain peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai tidak segera ditindak lanjuti karena terkait anggaran. 7. Bagaimana perilaku yang diberikan oleh tenaga administrasi kepada Guru dalam membantu mengolah nilai atau urusan administrasi lainnya? Jawaban: perilaku tenaga administrasi kepada guru dinilai baik, ramah, serta memenuhi standar perilaku maupun kompetensi. 8. Apa strategi yang dilakukan tenaga administrasi sekolah dalam meningkatkan mutu layanan administrasi masih kurang atau sudah sesuai harapan? Jawaban: menurut saya sudah sesuai harapan namun masih ada hal-hal kecil yang harus dioptimalkan penanganannya. 9. Adakah saran Bapak/Ibu Guru dalam meningkatkan mutu layanan administrasi di MI Pembangunan UIN? Jawaban: saran yang diungkapkan oleh guru untuk pihak tenaga administrasi ialah agar
segera
ditindak
lanjuti
segala
stakeholder/guru dapat berjalan optimal.
macam
keluhan
agar
melayani
Hasil Wawancara dengan Guru
Nama
:
Putri Hidayati, S. Pd.I
Lokasi
:
Ruang Guru
1. Apa saja tugas Guru yang terselesaikan atas pelayanan dari tenaga administrasi sekolah di Madrasah Pembangunan? Jawaban: yang pertama sekarang ini guru dipermudah dengan aplikasi SIMAK Online, yang di mana SIMAK (Sistem Informasi Manajemen Administrasi Kependidikan) tersebut berguna untuk menginput nilai sehingga nilai yang diberikan oleh guru dapat dilihat oleh para wali kelas, tenaga administrasi dan wali murid secara online, dan progam ini baru berjalan sekarang. Selanjutnya kebutuhan-kebutuhan guru dapat terselesaikan dengan bantuan oleh tenaga administrasi (masalah absensi PNS maupun Non PNS) 2. Bagaimana bentuk pendekatan yang dilakukan oleh bagian tenaga administrasi dalam menjalin kerja sama dengan Guru untuk urusan administrasi? Jawaban: Pendekatan yang dilakukan biasanya mengadakan sosialisasi, contoh raport, kehadiran siswa, asuransi guru, dll disosialisasikan terlebih dahulu seperti apa bentuknya. 3. Siapa saja yang berperan dalam penyusunan jadwal mengajar dan pengolahan data siswa? Jawaban: yang berperan dalam penyusunan jadwal mengajar, pertama di bawah tim waka kurikulum kemudian dari tim tersebut didistribusikan kepada guru. 4. Jika dilihat dari jumlah tenaga administrasi yang sudah ada, apakah sesuai dengan harapan Guru MI Pembangunan UIN? Jawaban: belum sesuai, karena jumlah guru masih lebih banyak daripada tenaga administrasi sehingga masih terdapat guru yang menyeselesaikan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh tenaga administrasi. 5. Dampak atau hasil yang dirasakan dari tenaga administrasi sekolah dalam aktivitas pembelajaran?
Jawaban: hasil yang dirasakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas terprogam, guru harus mempersiapkan peralatan kelas tetapi pekerjaaan tersebut sudah dilaksanakan oleh pihak tenaga administrasi. 6. Adakah masalah atau kendala yang Bapak/Ibu rasakan dalam memanfaatkan layanan administrasi sekolah? Jawaban: kendala yang dirasakan, pengontrolan masih sangat minim, contohnya papan tulis atau LCD itu sebaiknya ada jadwal yang sudah tersusun untuk pengontrolan kondisi. 7. Bagaimana perilaku yang diberikan oleh tenaga administrasi kepada Guru dalam membantu mengolah nilai atau urusan administrasi lainnya? Jawaban: perilaku tenaga administrasi sangat bagus. Namun sebagian guru juga masih terdapat mengerjakan pekerjaannya sendiri, misalnya dalam pengolahan nilai atau raport. 8. Apa strategi yang dilakukan tenaga administrasi sekolah dalam meningkatkan mutu layanan administrasi masih kurang atau sudah sesuai harapan? Jawaban: strategi yang dilakukan biasanya menginventarisin kebutuhan guru, terus membuat angket kepuasan pelanggan melalui link SIDP, segala masukanmasukan dimasukkan ke SIDP dan dilakukan selama 1 tahun 2x. 9. Adakah saran Bapak/Ibu Guru dalam meningkatkan mutu layanan administrasi di MI Pembangunan UIN? Jawaban: saran memaksimalkan tenaga yang ada. Agar dapat menjalankan skala prioritas dengan optimal.
Hasil Wawancara dengan Guru
Nama
:
Nurmala, S. Pd
Lokasi
:
Ruang Guru
1. Apa saja tugas Guru yang terselesaikan atas pelayanan dari tenaga administrasi sekolah di Madrasah Pembangunan? Jawaban: yang pertama sekarang ini guru dipermudah dengan aplikasi SIMAK Online, yang di mana SIMAK (Sistem Informasi Manajemen Administrasi Kependidikan) tersebut berguna untuk menginput nilai sehingga nilai yang diberikan oleh guru dapat dilihat oleh para wali kelas, tenaga administrasi dan wali murid secara online, dan progam ini baru berjalan sekarang. Selanjutnya kebutuhan-kebutuhan guru dapat terselesaikan dengan bantuan oleh tenaga administrasi (masalah absensi PNS maupun Non PNS) 2. Bagaimana bentuk pendekatan yang dilakukan oleh bagian tenaga administrasi dalam menjalin kerja sama dengan Guru untuk urusan administrasi? Jawaban: Pendekatan yang dilakukan biasanya mengadakan sosialisasi, contoh raport, kehadiran siswa, asuransi guru, dll disosialisasikan terlebih dahulu seperti apa bentuknya. 3. Siapa saja yang berperan dalam penyusunan jadwal mengajar dan pengolahan data siswa? Jawaban: yang berperan dalam penyusunan jadwal mengajar, pertama di bawah tim waka kurikulum kemudian dari tim tersebut didistribusikan kepada guru. 4. Jika dilihat dari jumlah tenaga administrasi yang sudah ada, apakah sesuai dengan harapan Guru MI Pembangunan UIN? Jawaban: belum sesuai, karena jumlah guru masih lebih banyak daripada tenaga administrasi sehingga masih terdapat guru yang menyeselesaikan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh tenaga administrasi. 5. Dampak atau hasil yang dirasakan dari tenaga administrasi sekolah dalam aktivitas pembelajaran?
Jawaban: hasil yang dirasakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas terprogam, guru harus mempersiapkan peralatan kelas tetapi pekerjaaan tersebut sudah dilaksanakan oleh pihak tenaga administrasi. 6. Adakah masalah atau kendala yang Bapak/Ibu rasakan dalam memanfaatkan layanan administrasi sekolah? Jawaban: kendala yang dirasakan, pengontrolan masih sangat minim, contohnya papan tulis atau LCD itu sebaiknya ada jadwal yang sudah tersusun untuk pengontrolan kondisi. 7. Bagaimana perilaku yang diberikan oleh tenaga administrasi kepada Guru dalam membantu mengolah nilai atau urusan administrasi lainnya? Jawaban: perilaku tenaga administrasi sangat bagus. Namun sebagian guru juga masih terdapat mengerjakan pekerjaannya sendiri, misalnya dalam pengolahan nilai atau raport. 8. Apa strategi yang dilakukan tenaga administrasi sekolah dalam meningkatkan mutu layanan administrasi masih kurang atau sudah sesuai harapan? Jawaban: strategi yang dilakukan biasanya menginventarisin kebutuhan guru, terus membuat angket kepuasan pelanggan melalui link SIDP, segala masukanmasukan dimasukkan ke SIDP dan dilakukan selama 1 tahun 2x. 9. Adakah saran Bapak/Ibu Guru dalam meningkatkan mutu layanan administrasi di MI Pembangunan UIN? Jawaban: saran memaksimalkan tenaga yang ada. Agar dapat menjalankan skala prioritas dengan optimal.
Hasil Wawancara dengan Orang Tua
Nama
: Ibu Laili
Lokasi
: Ruang Komite
1. Apa harapan bapak/ibu dalam pelayanan yang diberikan oleh tenaga administrasi MI Pembangunan UIN? Jawaban: harapan orang tua sebagai wali siswa untuk pihak tenaga administrasi dalam hal menangani administrasi diharapkan agar lebih baik. 2. Sejauh ini, apakah ada kendala yang dirasakan dalam mengurus administrasi di MI Pembangunan UIN? Jawaban: Ruangan tenaga administrasi yang berada di lantai 3 juga melelahkan para orang tua yang sudah berusia lanjut, sistem pembayaran SPP online juga pernah terjadi kesalah pahaman, namun hal-hal seperti itu tidak menjadi kendala yang saya rasakan secara pribadi. 3. Pernahkah pihak sekolah mengundang atau mengikutsertakan dalam evaluasi yang dilakukan untuk meningkatan mutu layanan administrasi? Jawaban: pihak sekolah mengikutsertakan orang tua dalam evaluasi untuk meningkatkan mutu layanan administrasi namun tidak secara keseluruhan, melainkan para orang tua diwakili oleh komite sekolah yang mana komite sekolah tersebut berperan sebagai wali dari setiap orang tua siswa. 4. Apakah bapak/ibu pernah mengajukan keluhan atau saran-saran kepada pihak sekolah? Bagaimana tanggapan pihak sekolah? Jawaban: keluhan-keluhan untuk pihak sekolah diajukan saat para komite mengadakan rapat dengan guru atau petinggi sekolah. 5. Adakah saran bapak/ibu bagi perkembangan sekolah? Jawaban: pelayanan agar dapat ditingkatkan lebih baik lagi, ruangan tenaga administrasi alangkah baiknya tidak di lantai 3 dari gedung karena orang tua yang berusia lanjut merasa kelelahan.
Hasil Wawancara dengan Orang Tua
Nama
: Ibu Endah
Lokasi
: Ruang Komite
1. Apa harapan bapak/ibu dalam pelayanan yang diberikan oleh tenaga administrasi MI Pembangunan UIN? Jawaban: harapan orang tua sebagai wali siswa untuk pihak tenaga administrasi dalam hal menangani administrasi diharapkan manajemen keuangan agar update secara optimal. 2. Sejauh ini, apakah ada kendala yang dirasakan dalam mengurus administrasi di MI Pembangunan UIN? Jawaban: kendala yang dirasakan dalam mengurus administrasi pernah terjadi kesalah pahaman antara sistem bank dengan tenaga administrasi, dan untuk system remedial ujian selalu ditumpuk di akhir yang membuat anak/siswa menghadapi semua dengan tidak kondusif. 3. Pernahkah pihak sekolah mengundang atau mengikutsertakan dalam evaluasi yang dilakukan untuk meningkatan mutu layanan administrasi? Jawaban: pihak sekolah mengikutsertakan orang tua dalam evaluasi untuk meningkatkan mutu layanan administrasi namun tidak secara keseluruhan, melainkan para orang tua diwakili oleh komite sekolah yang mana komite sekolah tersebut berperan sebagai wali dari setiap orang tua siswa. 4. Apakah bapak/ibu pernah mengajukan keluhan atau saran-saran kepada pihak sekolah ? bagimana tanggapan pihak sekolah? Jawaban: keluhan-keluhan untuk pihak sekolah diajukan saat para komite mengadakan rapat dengan guru atau petinggi sekolah. 5. Adakah saran bapak/ibu bagi perkembangan sekolah?
Jawaban: pelayanan agar dapat ditingkatkan lebih baik lagi, ruangan tenaga administrasi alangkah baiknya tidak di lantai 3 dari gedung karena orang tua yang berusia lanjut merasa kelelahan.
Hasil Wawancara dengan Orang Tua
Nama
: Ibu Dewi
Lokasi
: Ruang Komite
1. Apa harapan bapak/ibu dalam pelayanan yang diberikan oleh tenaga administrasi MI Pembangunan UIN? Jawaban: harapan orang tua sebagai wali siswa untuk pihak tenaga administrasi dalam hal menangani administrasi diharapkan agar lebih baik, lebih update dan lebih optimal. 2. Sejauh ini, apakah ada kendala yang dirasakan dalam mengurus administrasi di MI Pembangunan UIN? Jawaban: kendala yang dirasakan dalam mengurus administrasi berkaitan dengan pembayaran system online bank, yang mana pihak orang tua sudah membayar SPP di bank namun dari pihak tenaga administrasi kurang up to date sehingga membuat kesalah pahaman. 3. Pernahkah pihak sekolah mengundang atau mengikutsertakan dalam evaluasi yang dilakukan untuk meningkatan mutu layanan administrasi? Jawaban: pihak sekolah mengikutsertakan orang tua dalam evaluasi untuk meningkatkan mutu layanan administrasi namun tidak secara keseluruhan, melainkan para orang tua diwakili oleh komite sekolah yang mana komite sekolah tersebut berperan sebagai wali dari setiap orang tua siswa. 4. Apakah bapak/ibu pernah mengajukan keluhan atau saran-saran kepada pihak sekolah? Bagimana tanggapan pihak sekolah? Jawaban: keluhan-keluhan untuk pihak sekolah diajukan saat para komite mengadakan rapat dengan guru atau petinggi sekolah.
5. Adakah saran bapak/ibu bagi perkembangan sekolah? Jawaban: pelayanan agar dapat ditingkatkan lebih baik lagi, ruangan tenaga administrasi alangkah baiknya tidak di lantai 3 dari gedung karena orang tua yang berusia lanjut merasa kelelahan.
Hasil Wawancara dengan Siswa
Nama
: Larasati Adiar Rafcya
Lokasi
: Ruang Guru
1. Bagaimana perasaan kamu menjadi siswa MI Pembangunan UIN? Jawaban: senang, sekolahnya bagus. 2. Pernahkah kamu mengurus administrasi sekolah ? Jawaban: nggak pernah. 3. Bagaimana pandangan kamu tentang pelayanan yang diberikan oleh pihak sekolah? Jawaban: baik. 4. Selama menjadi siswa apakah ada kendala yang dirasakan dalam mengurus administrasi sekolah? Jawaban: pernah telat bayar saja. 5. Apa manfaat yang didapatkan dari pelayanan administrasi sekolah? Jawaban: gedung dan ruangannya lengkap. 6. Adakah saran yang diberikan kepada tenaga administrasi untuk meningkatkan mutu layanan administrasi di MI Pembangunan UIN? Jawaban: agar lebih baik lagi.
Hasil Wawancara dengan Siswa
Nama : Alya Putri Namira Lokasi : Ruang Guru
1. Bagaimana perasaan kamu menjadi siswa MI Pembangunan UIN? Jawaban: senang, sekolahnya bagus. 2. Pernahkah kamu mengurus administrasi sekolah? Jawaban: pernah ke ruangan tenaga administrasi, kalau buat bayar SPP orang tua yang urus. 3. Bagaimana pandangan kamu tentang pelayanan yang diberikan oleh pihak sekolah ? Jawaban: baik. 4. Selama menjadi siswa apakah ada kendala yang dirasakan dalam mengurus administrasi sekolah? Jawaban: gak ada. 5. Apa manfaat yang didapatkan dari pelayanan administrasi sekolah? Jawaban: belajar terasa nyaman 6. Adakah saran yang diberikan kepada tenaga administrasi untuk meningkatkan mutu layanan administrasi di MI Pembangunan UIN? Jawaban: lebih baik lagi.
Hasil Wawancara dengan Siswa
Nama
: Muhammad Arkaan Hanif
Lokasi
: Depan Kelas
1. Bagaimana perasaan kamu menjadi siswa MI Pembangunan UIN? Jawaban: senang, sekolahnya lengkap ada apa saja di dalamnya. 2. Pernahkah kamu mengurus administrasi sekolah ? Jawaban: nggak pernah.
3. Bagaimana pandangan kamu tentang pelayanan yang diberikan oleh pihak sekolah? Jawaban: baik. 4. Selama menjadi siswa apakah ada kendala yang dirasakan dalam mengurus administrasi sekolah? Jawaban: nggak pernah 5. Apa manfaat yang didapatkan dari pelayanan administrasi sekolah? Jawaban: belajar jadi bisa lebih serius karena nyaman. 6. Adakah saran yang diberikan kepada tenaga administrasi untuk meningkatkan mutu layanan administrasi di MI Pembangunan UIN? Jawaban: agar lebih baik lagi.
Data Guru
NO NAMA
PENDIDIKAN
PERGURUAN TINGGI
THN USIA LULUS
1
Drs. Sugiono
S-I
IAIN Yogya
1992
49
2
Drs. Tamani
S-I
IAIN JKT
1989
58
3
Dra. Hj. Siti Rasyidah, M.Pd
S-2
UHAMKA
2013
56
4
Drs. H. Samingan
S-I
IAIN JKT
1990
52
5
Drs. Matsani
S-I
IAIN JKT
1990
51
6
Dra. Hj. Siti Mahsusiatin
S-I
IAIN JKT
1991
58
7
Drs. H. M. Nasruddin
S-I
IAIN JKT
1990
52
8
Drs. Mariyadi
S-1
IKIP Mlng
1990
50
9
Dra. Umu Sa'diyah
S-I
IAIN JKT
1991
50
10
Drs. A. Gani
S-I
IAIN JKT
1991
51
11
Dra. Asikah
S-I
IAIN JKT
1991
53
12
Drs. Ibrahim
S-I
IAIN JKT
1990
52
13
Drs. Muttaqillah, M.Pd.
S-2
UHAMKA
2011
50
14
Dra. Hj. Nunik Dwi Kurnia
S-I
IAIN JKT
1990
52
15
Dra. Retno RPL.
S-I
IKIP Jkt
1990
47
16
Dra. Ria Aryasatyani
S-I
IKIP Jkt
1993
48
17
Dra. Hj. Iis Maisyatul M.
S-I
IAIN JKT
1992
57
18
Hj.E. Nurhayati, S.Ag.
S-I
UIN Jkt
2004
58
19
Dra. Hj. Rita Brisma
S-I
IKIP Jkt
1989
55
20
Drs. Haeruddin
S-I
IAIN JKT
1989
53
21
Drs. Suhaili
S-I
IAIN JKT
1992
52
22
Drs. H. Endang Rahayu
S-I
IAIN JKT
1991
52
23
Drs. Suhapid
S-I
IAIN JKT
1991
51
24
Gusniati, S.Ag.
S-I
UMJ
1996
48
25
Dra. Nining Sumarni
S-I
IAIN JKT
1993
50
26
Drs. Imam Santoso
S-I
IAIN JKT
1992
47
27
Drs. Isman Hakim
S-I
IAIN JKT
1993
50
28
Firman Hamdani, S.Ag.
S-I
IAIN JKT
1995
45
29
Drs. Dani Wahyudi
S-I
IAIN JKT
1996
51
30
Wahyudi, S.Pd.
S-I
IKIP MJ
1997
43
31
H. Abdul Halim, S.Ag.
S-I
IAIN JKT
1994
47
32
Hasanuddin, S.Ag.
S-I
IAIN JKT
1994
47
33
Hj. Afifah Hidayati, S.Ag.
S-I
IAIN JKT
1993
47
34
Ali Ridho, S.Ag.
S-I
IAIN JKT
1996
46
35
Ermawati, M.Si.
S-2
UI
2013
47
36
Dra. Khusnul Khotimah, M.Pd
S-2
UNJ
2013
52
37
Afif Abdul Latif, M. Ag
S-2
UMJ
2014
46
38
Muhammad Dahlan, S.Pd.
S-I
IKIP Yogya
1997
45
39
Sri Hartati, S.Pd.
S-1
IKIP
1998
42
40
Drs. H. Muh. Rusdi
S-I
IAIN JKT
1991
48
41
Ahmad Santoso, S.Ag
S-I
IAIN JKT
1993
48
42
H. TB. Ade Jamhari, S.Pd.
S-I
UIN JKT
2014
54
43
Suharno, S.Pd.
S-I
Univ. Bandung
2003
44
Raya 44
Lulu Rosmilia, S.Pd.
S-I
UT JKT
2003
46
45
Nia Marlina, S.Ag.
S-1
UIN JAKARTA
2004
39
46
Ema Nursyamsiah, S.Pd.I
S-1
S-1 UIN JkT.
2002
38
47
H.M. Faiz, MA.
S-2
UMJ
2008
42
48
Sri Nurhayati, S.Pd.I
S-1
UIN JAKARTA
2004
37
49
Maemunah,S.Pd.I.
S-1
UIN JAKARTA
2008
47
50
Enung Mulyani, S.Pd.I.
S-1
UIN JAKARTA
2009
45
51
Ai Yuliawati, S.Pd.
S-1
UIN JAKARTA
2005
34
52
Evi Kusumah, S.Pd.
S-1
UPI
2000
41
53
Linda Nurlinda, S.Pd.
S-1
UPI
2005
36
54
Mumu Munawi, S.Pd.I
S-1
UIN JAKARTA
2005
34
55
Putri Aula Pertiwi, S.KM.
S-1
UHAMKA
2004
35
56
Sri Nuryati, S.Pd.
S-1
UIN JAKARTA
2005
40
57
Lena Marliana, S.Pd.
S-1
UNJ
2004
36
58
Upit Sarimanah, S.Pd.
S-1
UIN JAKARTA
2005
36
59
Desi Rahmawati, S.Pd.
S-1
UIN JAKARTA
2004
35
60
Yenny Handayani, S.IP.
S-1
UNPAD
2003
35
61
Endah Rahmah Hidayati, S.Si.
S-1
UNSEOD
2005
34
62
H. Muhaemin, S.Ag.
S-1
IAIT
2004
40
63
Himmatun, M.Pd
S-2
UHAMKA
2010
33
64
Nurrahmy, S.Pd.
S-1
UIN JAKARTA
2005
34
65
Indri Pramasti , S.Pd.
S-1
UNJ
2006
34
66
Puji Nur Hikmah, S.Pd.
S-1
UIN JAKARTA
2006
32
STIKIP Sumedang
2001
39
67
Ronny Asfar, S.Pd.
S-1
68
Nurohman, S.Pd.I.
S-1
UIN JAKARTA
2005
38
69
Syukri Rifa'i, S.Pd.I.
S-1
UIN JAKARTA
2006
31
70
Endang Purwanto, S.Pd.I
S-1
UIN JAKARTA
2009
34
71
Rita Hayati, S.Pd.
S-1
UIN JAKARTA
2009
29
72
Agus Muhamad, S.IP.
S-1
STISIP
2006
36
73
Syukrini Irfiyanda, S.Pd.
S-1
UIN JAKARTA
2009
30
74
Yeti Nurhayati, S.Pd.
S-1
UIN JAKARTA
2010
29
Dhini Kusumawati, S.Pd. Sarmadan Noor Daulay, S.Pd Wahyu Nurhidayanti, S.Kom Hafizatul Mukminah, ST
S-1
UIN JAKARTA
2010
29
S-1
UIN JAKARTA
2010
29
S-1
UAD. Yogya
2009
32
S-1
Gunadarma
2004
33
79
Sriyono, ST
S-1
STT Telematika
2010
45
80
Anita, S.Psi
S-1
UIN
2011
29
81
Rita Zahara, S.Pd
S-1
UIN
2011
31
82
Ihah Solihah, S.Pd
S-1
UIN
2012
25
83
Nurmalasari, S.Pd
S-1
UIN
2013
26
84
Fajar Candra Perdapa, S.Pd
S-1
UIN
2012
26
85
Putri Hidayati, S.Pd.I
S-1
UIN
2014
25
86
Catur Budi Pangestu, S.Pd
S-1
UIN
2014
26
87
Ahmad Fauzan, SE
S-1
UMJ
2011
26
75 76 77 78
Data Siswa NO
KELAS
L
P
JML
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
IA IB IC ID IE IF IG IH
15 16 16 14 15 15 18 19
15 14 14 16 15 15 12 11
30 30 30 30 30 30 30 30
128
112
240
JML KELAS I
NO
KELAS
L
P
JML
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
II A II B II C II D II E II F II G II H
16 16 16 16 16 16 14 16
12 12 12 12 13 14 15 13
28 28 28 28 29 30 29 29
126
103
229
JML Kelas II
NO
KELAS
L
P
JML
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
III A III B III C III D III E III F III G III H
14 15 16 16 16 14 14 14
14 13 12 12 12 14 12 14
28 28 28 28 28 28 26 28
119
103
222
JML KELAS III
NO
KELAS
L
P
JML
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
IV A IV B IV C IV D IV E IV F IV G IV H
13 17 14 14 12 12 13 12
14 12 14 14 16 14 14 16
27 29 28 28 28 26 27 28
107
114
221
JML KELAS IV
NO
KELAS
L
P
JML
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
VA VB VC VD VE VF VG VH
17 16 16 16 16 16 14 16
13 13 14 14 13 14 16 14
30 29 30 30 29 30 30 30
127
111
238
JML KELAS V
NO
KELAS
L
P
JML
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
VI A VI B VI C VI D VI E VI F VI G VI H
16 12 16 14 14 14 14 14
12 16 13 14 15 16 15 15
28 28 29 28 29 30 29 29
114
116
230
JML KELAS VI
Lampiran 15 Dokumentasi Layanan Administrasi di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta
Sistem Informasi Manajemen Akademik
Kerja Sama Bank dalam Sistem Pembayaran Sekolah
Perpustakaan
Lapangan Futsal Rumput Sintesis
Manasik Haji MI Pembangunan UIN Jakarta
Wawancara oleh DAAI TV tentang Kompetisi Robotik MI se-Nasional
Piala Hasil Juara Lomba Siswa Madrasah Pembangunan
Sertifikat ISO
Sertifikat Akreditasi dari Depdiknas dan Piagam Penghargaan dari Kemenag RI