49 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 49-60
PERAN PENGAWAS SEKOLAH DALAM PENILAIAN KINERJA GURU DI SDN SUKOWATI KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK Diana Elviya 09010714013 Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya E-mail:
[email protected] Desi Nurhikmahyanti Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya E-mail:
[email protected] Abstrak: Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi (PermenPANRB) Nomor 21 Tahun 2010 tentang jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya menyatakan bahwa pengawas sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan yang memegang peran strategis dalam meningkatkan profesionalisme guru, kepala sekolah dan mutu pendidikan di sekolah. Tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan terhadap guru dan kepala sekolah, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) standar nasional pendidikan, penilaian kinerja guru dan kepala sekolah, pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus. Fokus penelitian ini adalah (1) Peran pengawas sekolah dalam penilaian kinerja guru di SDN Sukowati Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik; (2) Penghambat adanya pengawas sekolah dalam penilaian kinerja guru di SDN Sukowati Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik; (3) Pendukung adanya pengawas sekolah dalam penilaian kinerja guru di SDN Sukowati Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) Wawancara, (2) Observasi, (3) Dokumentasi. Teknik untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi diperoleh kesimpulan bahwa peran pengawas sekolah dalam penilaian kinerja guru di SDN Sukowati Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik yaitu memantau, melakukan penialain, yang melakukan penilaian terhadap guru adalah kepala sekolah, guru yang jabatan/ titelnya lebih tinggi diatas guru yang akan dinilai dan boleh juga guru meminta guru dari sekolah lain apabila bersedia. Akan tetapi yang bertanggung jawab adalah tetap kepala sekolah, Sebagai peninjau tindak lanjut terhadap guru yang merasa keberatan dengan penilaian sehingga dapat mengulang kembali pelaksanaan penilaian kinerja secara global dan menyeluruh, Memotivasi guru untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam merencanakan, melaksanakan, dan membuat evaluasi program kegiatan pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi dan profesional saat proses pembelajaran, Hasil penilaian yang dirasa masih kurang guru tersebut diikutsertakan diklat atau pelatihan guna untuk mengembangkan kemampuannya Kata Kunci : peran pengawas sekolah, penilaian kinerja guru Abstract: Regulation of the Minister of State for Administrative Reform and reform of the Bureaucracy (PermenPANRB) number 21 of 2010 about functional School Superintendent position and credit figures stated that the school superintendent is one of produce educators who hold a strategic role in improving the professionalism of teachers, the principal and the quality of education in schools. Duty School Superintendent is conducting academic and managerial oversight duties on educational units which include the preparation of program supervision, execution of the construction of the teacher and principal, monitoring the implementation of 8 (eight) national education standards, the assessment of the performance of teachers and principals, supervision and professional training of teachers, assessment of the implementation of the program of supervision, and the implementation of specific tasks in the area of supervisor. The focus of this research is (1) the roles of school supervisor in teacher performance marking in SDN Sukowati Bungah Subdistrict Gresik Regency; (2) Restricting the school supervisor in the performance marking of teachers in SDN Sukowati Bungah subdistrict Gresik Regency; (3) supporting the existence of a school supervisor in the performance marking of teachers in SDN Sukowati Bungah subdistrict of Gresik Regency. Data collection techniques used are (1) interviews, (2) observation, (3) documentation. Techniques for the validity of the data source and using triangulation techniques. The results obtained from interviews, observations and documentation obtained the conclusion that the roles of the school supervisor in the performance marking of teachers in SDN Sukowati Bungah Subdistrict Gresik Regency. monitor, do penialain, who conducted the assessment of the teacher's principal, teacher tenure/titelnya higher above the teacher should also be assessed and the teacher asked teachers from other schools in willing. But who is responsible is still the principal, as a follow up to the reviewers who feel the teacher objected to the assessment so that it can repeat back the implementation of the performance appraisal and comprehensive, globally Motivate teachers to improve their capabilities and skills in planning, implementing, and evaluation of program activities make learning to be better again and the process of learning, professional Outcomes Assessment where the teacher still less included training or training in order to develop its ability Keywords: role of school supervisor, teacher performance marking
50 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 49-60
untuk melakukan pengawasan sekolah dengan
PENDAHULUAN Eksistensi pengawas sekolah dinaungi
melaksanakan penilaian dan pembinaan dari
oleh sejumlah dasar hukum. Undang-undang
segi teknis pendidikan dan administrasi pada
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 dan
satuan
peraturan Pemerinah Nomor 19 Tahun 2005
melakukan penilaian, yaitu penentuan derajat
tentang landasan hukum yang terbaru yang
kualitas berdasarkan kriteria (tolok ukur) yang
menegaskan keberadaan pejabat fungsional itu.
di
Selain itu, keputusan Menteri Pendayagunaan
pendidikan
Aparatur Negara Nomor 21 Tahun 2010
penilaian, akan diketahui posisi atau proses
merupakan menetapkan pengawas sebagai
pendidikan.
Sedangkan
pembinaan
pejabat
mengandung
pengertian
memberikan
Sehingga keberadaan pengawas sekolah tidak
pengarahan,
memberikan
bimbingan,
diragukan lagi.
memberikan contoh dan memberikan saran
fungsional
Peraturan Pendayagunaan
dan
angka
kreditnya.
Menteri Aparatur
Negara
dan
tetapkan
menengah.
terhadap
di
Pengawas
penyelenggaraan
sekolah.
Dengan
adanya
dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Dan
Penilian kinerja guru merupakan suatu
Reformasi Birokrasi (Permen PAN RB) Nomor
hal yang perlu mendapat perhatian serius
21 Tahun 2010 tentang jabatan fungsional
khususnya oleh pengawas. Penilaian kinerja
pegawas dan angka kreditnya menyatakan
guru, merupakan salah satu bagian kompetensi
bahwa pengawas sekolah merupakan salah satu
yang
tenaga kependidikan yang memegang peran
sekolah/madrasah.
strategis dalam meningkatkan profesionalisme
termasuk dalam dimensi kompetensi evaluasi
guru, kepala sekolah dan mutu pendidikan di
pendidikan.
sekolah. Tugas pokok pengawas sekolah adalah
kinerja
melaksanakan tugas pengawasan akademik dan
seyogyanya memiliki kemampuan untuk: (1)
manajerial
yang
memahami
ruang
meliputi penyusunan program pengawasan,
hendaknya
dinilai,
pelaksanaan pembinaan terhadap guru dan
profesional guru, (2) memiliki standar dan atau
kepala sekolah, pemantauan pelaksanaan 8
menyusun instrumen penilaian, (3) melakukan
(delapan)
pengumpulan dan analisis data, dan (4)
pada
standar
satuan
Negara
dasar
pendidikan
nasional
pendidikan,
penilaian kinerja guru dan kepala sekolah, pembimbingan dan pelatihan profesional guru,
harus
dikuasai Kompetensi
Dalam
guru,
pengawas tersebut
melakukan
seorang
penilaian
pengawas
lingkup
sekolah
variabel
terutama
yang
kompetensi
membuat judgement atau kesimpulan akhir. Pada
dasarya
pengawas
sekolah
evaluasi hasil pelaksanaan program pengwasan,
ataupun kepala sekolah dalam menjalankan
dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah
tugasnya hanya sebatas melihat kondisi yang
khusus.
sebenarnya. Pengawasan sekolah yang berkualitas
mendukung
pendidikan
yang
Tetapi
di
SDN
Sukowati
Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik ini
bermutu.
kepala sekolah selalu ikut serta dalam menilai
Pengawas Sekolah adalah PNS yang diberi
kinerja guru dan memperhatikan setiap guru
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
kelas maupun guru mata pelajaran dalam
secara penuh oleh pejabat yang berwenang
mempersiapkan
perangkat
pembelajaran.
51 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 49-60 Dengan harapan guru tersebut selalu siap disaat
penilaian
proses pembelajaran. Di sekolah ini pengawas
indikator kinerja setiap tugas utama guru
sekolah juga minimal satu bulan sekali datang
sebagai bukti penilaian kinerja. Setelah itu
kesekolah
mensepakati jadwal pelaksanaan penilaian
melihat
keperluannya
terlebih
kinerja
kinerja
oleh
pengamatan dalam penilaian kinerja.
sekolah
yaitu,
supervisi
kewilayahan dan supervisi terpadu. Supervisi
khususnya
masing-masing
dahulu. Ada 2 macam supervisi yang dilakukan pengawas
guru,
untuk
untuk
kegiatan
Tidak terlepas dari masalah-masalah
kewilayahan
adalah
yang ada diantaranya: kinerja guru dalam
pembinaan yang dilakukan pengawas sekolah
perencanaan pembelajaran, dalam pelaksanaan
secara mendadak dan secara tiba-tiba datang
pembelajaran,
kesekolah
pembelajaran. Disekolah ini masih terlihat
untuk
melakukan
supervisi
dan
masalah
Dan supervisi terpadu adalah pembinaan yang
perencanaan pembelajaran dimana guru masih
dilakukan oleh pengawas sekolah yang sudah
ada
terjadwal sebelumnya yang sudah diketahui
pembelajaran sebelum mengajar. Selain itu
oleh pihak sekolah. Penilaian kinerja guru di
juga terlihat masalah yang berhubungan dengan
SDN Sukowati Kecamatan Bungah Kabupaten
kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
Gresik ini dilakukan satu semester dua kali,
Hal ini dapat dilihat dari guru yang masih
dan minimal penilaian kinerja guru dilakukan
belum dapat mengkondisikan keadaan kelas
dua kali dalam setahun. Dan setiap akhir tahun
menjadi tenang ketika ada salah satu siswa
hasil
Daftar
yang melakukan keributan di kelas. Dan guru
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), yang
dalam pelaksanaan pembelajaran juga belum
memuat tentang hasil penilaian pelaksanaan
menggunakan
pekerjaan seorang PNS selama 1 tahun yang
bervariasi sehingga yang terjadi siswa merasa
dibuat oleh penilai salah satunya kepala
bosan
sekolah.
berlangsung. Sebelum
dituangkan
dalam
belum
dan
strategi
jenuh
guru
membuat
dalam
persiapan
pembelajaran
ketika
yang
pembelajaran
dilakukan,
Dalam meningkatkan profesionalisme
kepala sekolah selalu meminta guru kelas/mata
guru, guru dapat dibimbing oleh pengawas
pelajaran
perangkat
sekolah. Pengawas sekolah mempunyai tugas
pembelajaran seperti, RPP, lembar kerja siswa,
dan tanggung jawab yang sangat berat, serta
nilai hasil belajar, program tindak lanjut
mempunyai peranan yang sangat penting
(Remidial) dan daftar nama peserta didik.
terhadap perkembangan dan kemajuan sekolah,
Kepala sekolah melakukan penilaian terhadap
keberadaannya sangat diharapkan oleh guru
semua dokumen perangkat pembelajaran dan
dalam
mendiskusikan berbagai hal yang berkaitan
pengawasan.oleh karena itu peneliti melakukan
dengan tugas pokok guru dengan mengacu
penelitian yaitu “peran pengawas sekolah
pada instrumen penilaian kinerja. setelah itu
dalam penilaian kinerja guru di SDN
untuk
pengamatan
yang
kinerja
evaluasi
kesekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah.
penilaian
adanya
dalam
menyerahkan
mencatat semua hasil diskusi dalam instrumen
rangka
melakukan
penilaian
dan
52 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 49-60 Sukowati Kecamatan Bungah Kabupaten
keabsahan data peneliti menggunakan beberapa
Gresik”.
teknik, yaitu uji kredibilitas. Uji kredibilitas
Masalah
dalam
penelitian
ini
peneliti menggunakan tringulasi sumber dan
mengenai, peran pengawas sekolah dalam
teknik.
penilaian kinerja guru di SDN Sukowati
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kecamatan
Gresik
A. Peran pengawas sekolah dalam penilaian
selanjutnya masalah tersebut menjadi sebuah
kinerja guru di SDN Sukowati Kecamata
fokus masalah yaitu sebagai berikut:
Kabupaten Gresik.
Bungah
Kbaupaten
1. peran pengawas sekolah dalam penilaian
Temuan peneliti, peran pengawas
kinerja guru di SDN Sukowati Kecamatan
sekolah dalam penilaian kinerja guru di
Bungah Kabupaten Gresik.
SDN Sukowati Bungah Gresik ini yaitu
2. Penghambat adanya pengawas sekolah
pengawas sekolah berperan melakukan
dalam penilaian kinerja guru di SDN
pemantauan dan melakukan pembinaan,
Sukowati Kecamatan Bungah Kabupaten
penilaian
Gresik.
Sebagai peninjau tindak lanjut terhadap
3. Pendukung
adanya
pengawas
sekolah
guru
secara
yang
berkesinambungan,
merasa sehingga
keberatan
dalam penilaian kinerja guru di SDN
penilaian,
Sukowati Kecamatan Bungah Kabupaten
kembali
Gresik.
secara global dan menyeluruh.
pelaksanaan
dapat
dengan
mengulang
penilaian
kinerja
Sesuai dengan Peraturan Menteri
METODE Pendekatan yang digunakan dalam
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
Dan
dengan rancangan fenomenologis. Data dan
(PermenPANRB) Nomor 21 Tahun 2010
sumber data pada penelitian ini diperoleh dari
tentang
data dari hasil wawancara kepada informan,
sekolah dan angka kreditnya menyatakan:
dan data-data lainnya berupa dokumentasi
“pengawas sekolah merupkan salah satu
arsip-arsip serta foto-foto yang menunjang data
tenaga kependidikan yang memegang peran
utama.
strategis
Teknik
penelitian
ini
pengumpulan menggunakan
data
pada
Reformasi
jabatan
BIROKRASI
fungsional
dalam
pengawas
meningkatkan
observasi,
profesionalisme guru, kepala sekolah, dan
wawancara dan studi dokumentasi. Teknik
mutu pendidikan disekolah. Tugas pokok
analisis data kualitatif ini dilakukan secara
pengawas sekolah adalah melaksanakan
wawancara. Aktivitas dalam analisis data pada
tugas pengawas akademik dan manajerial
penelitian ini adalah koleksi data, reduksi data,
pada satuan pendidikan yang meliputi
penyajian data, dan yang terakhir adalah
penyusunan
simpulan.
data
pelaksanaan pembinaan terhadap guru dan
merupakan pembuktian bahwa apa yang telah
kepala sekolah , pemantauan pelaksanaan
dialami oleh peneliti sesuai dengan apa
8(delapan) standar nasional pendidikan,
yang sesungguhnya ada. Untuk mengetahui
penilaian kinerja guru dan kepala sekolah,
Pengecekan
keabsahan
program
pengawasan,
53 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 49-60 pembimbingan dan pelatihan profesional
pendidikan disekolah binaannya, konselor
guru, evaluasi hasil pelaksanaan program
bagi kepala sekolah, guru dan seluruh staf
kepengawasan,
sekolah, motivator untuk meningkatkan
dan
pelaksanaan
tugas
kepengawasan di daerah khusus ”.
kinerja staf sekolah.
Sejalan dengan Keputusan Menteri
Sejalan
dengan
Nomor 91/KEP/M.PAN/10/2001 tentang
(Sudarwan Danim dan Khairil, 2010:117),
jabatan fungsional Pengawas Sekolah dan
minimal ada tiga kegiatan yang harus
angka kreditnya adalah pegawai negeri sipil
dilaksanakan
yang diberi tugas,penanggung jawab,dan
melakukan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang
kualitas sekolah, kinerja kepala sekolah,
berwenang untuk melakukan pengawasan
kinerja guru, dan kinerja seluruh staf
pendidikan pada satuan pendidikan para
sekolah;
sekolah,sekolah
monitoring pelaksanaan program sekolah
sekolah
menengah.
Sudjana,
di
ungkapkan
dan
Nana
yang
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dasar
oleh
apa
pengawas pembinaan
b)
2006
yakni:
a)
pengembangan
melakukan
evaluasi
dan
beserta pengembangannya; c) melakukan
Menurut
Nana
Sudjana,
2006
penilaian terhadap proses dan hasil program
(Sudarwan Danim dan Khairil, 2010:117)
pengembangan sekolah secara kolaboratif
mengemukakan:
dengan pemangku kepentingan sekolah.
Melakukan
pembinaan
pengembangan kualitas sekolah, kinerja
Menurut
Ametembun
kepala sekolah, kinerja guru, dan kinerja
1981:28
seluruh staf sekolah. Melakukan evaluasi
Pendidikan
dan
program
Indonesia 2008:316) Merumuskan tujuan-
pengembangannya.
tujuan supervisi dengan memperhatikan
Melakukan penilaian terhadap proses dan
beberapa faktor yang sifatnya khusus,
hasil
sekolah
sehingga dapat membantu mencari dan
pemangku
menentukan kegiatan supervisi yang lebih
monitoring
sekolah
beserta
program
secara
pelaksanaan
pengembangan
kolaboratif
dengan
kepentingan sekolah.
(Sudarwan
Dosen
Administrasi
Universitas
Pendidikan
efektif. Adapun tujuan-tujuan itu adalah:
Kemudian 2006
(Tim
N.A.
menurut
Membina kepala sekolah dan guruguru unuk lebih memahami tujuan
fungsi
pendidikan yang sebenarnya dan
supervisi akademik, pengawas hendaknya
peranan sekolah mencapai tujuan itu.
berperan
dalam
melaksanakan
sebagai:
meningkatkan
dan
1.
Khairil,
2010:122)
Danim
Depdiknas
mutu
Mitra proses
guru dan
dalam
2.
hasil
Memperbesar kesanggupan kepala sekolah
dan
guru-guru
pembelajaran dan bimbingan disekolah
mempersiapkan
binaannya, inovator dan pelopor dalam
menjadi anggota masyarakat yang
mengembangkan inovasi pembelajaran dan
efektif.
bimbingan
disekolah
binaannya,
pembinaan, pembimbing, atau konsultan
3.
peserta
untuk didiknya
Membantu kepala sekolah dan guru mengadakan diagnosis secara kritis
54 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 49-60 terhadap aktivitas-aktivitasnya dan
5.
Bungah selalu berkolaborasi dengan baik
merencanakan
Meningkatkan
7.
SDN
Sukowati
agar dalam melaksanakan penilaian kinerja
kesadaran
kepala
guru
bisa
sejalan
dengan
arah
sekolah
yang
telah
sejalan
seperti
yang
sekolah dan guru-guru serta warga
pengembangan
sekolah lainnya terhadap tata kerja
diterapkan.
yang demokratis dan kooperatif, serta
diungkapkan oleh Sudarwan
memperbesar kesediaan untuk tolong
Khairil (2010:124), bebeapa kewenangan
menolong.
yang
Memperbesar
ambisi
guru-guru
meningkatkan
mutu
Ini
ada
pada
Danim dan
pengawas
adalah
kewenangan untuk : a) Bersama kepala sekolah
dan
guru
yang
dibinanya,
layanannya secara maksimal dalam
menentukan program peningkatan mutu
bidang
pendidikan;
profesinya
(keahlian)
b)
menyusun
program
meningkatkan “achievement motive”.
kerja/agenda kerja kepengawasan pada
Membantu pimpinan sekolah untuk
sekolah binaannya dan membicarakannya
mempopulerkan
kepada
dengan kepala sekolah dan guru pada
masyarakat dalam mengembangkan
sekolah yang bersangkutan; c) menentukan
program-program pendidikan.
metode
Membantu kepala sekolah dan guru-
optimal berdasarkan program kerja yang
guru
telah disusun;
untuk
sekolah
dapat
mengevaluasi
kerja
untuk
d)
pencapaian
menetapkan
hasil
kinerja
aktivitasnya dalam konteks tujuan-
sekolah, kepala sekolah, dan guru serta
tujuan
tenaga kependidikan guna peningkatan
aktivitas
perkembangan
peserta didik, dan 8.
di
dan
menolong
mereka
sekolah
guru,
pengawas
untuk
6.
sekolah,
kesulitan mengajar belajar, serta
perbaikan-perbaikan. 4.
Kepala
kualitas diri dan layanan pengawas.
Mengembangkan “esprit de corps”,
Pengawas
sekolah
di
SDN
guu-guru, yaitu adanya rasa kesatuan
Sukowati Kecamatan Bungah Kabupaten
dan persatuan (kolegialitas) antar
Gresik ini selalu memberi motivasi kepada
guru-guru.
guru untuk meningkatkan kemampuan dan
Dalam pelaksanaan supervisinya,
keterampilan
dalam
supervisor selalu mengutamakan kerjasama,
melaksanakan,
dan
partisipasi, musyawarah, toleransi, dengan
program
bawahannya
menjadi lebih baik lagi dan profesional saat
demi
pengembangan
kemajuan
pendidikan.
dan
Kegiatan-
selalu
mengikutsertakan
bawahannya
seluas-luasnya.
Keberanian
membuat
evaluasi
pembelajaran
untuk
proses pembelajaran.
kegiatan perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi
kegiatan
merencanakan,
Sejalan dikemukakan Sylviana
dengan
oleh
Murni
Veitzhal
(2010:819),
yang Rivai
&
pengawas
mengkritik dan siap dikritik secara sportif
sekolahlah yang menjadi ujung tombak
dan konstruktif.
penjaminan mutu pendidikan. Sekalipun
55 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 49-60 para guru telah dilatih mengenai kurikulum
saja
baru, ataupun berbagai inovasi dalam
penilaian
pembelajaran, di lapangan mereka akan
permasalahan
mengalami
diminimalisir.
disinilah
kesulitan peran
Pengawaslah
dan
tantangan
pengawas
yang
sekolah.
diharapkan
dapat
yang
dibutuhkan
pada
dilakukan yang
saat
sehingga
muncul
bisa
c) Monitoring atau memantau: Selalu memantau
secara
langsung/
tidak
memberikan masukan, saran dan bahkan
langsung dan menjalin hubungan baik
meningkatkan motivasi dan semangat para
dengan kepala sekolah dan guru agar
guru agar tidak putus asa dalam mencoba
bisa menjalin kerjasama yang lebih
menerapkan gagasan, pengetahuan dan
baik
keterampilan mereka di kelas.
menekankan
lagi.
Pemantauan yang
lebih
terkait
dalam
Berdasarkan temuan penelitian
ketahanan pembelajaran, pelaksanaan
diatas, penulis berpendapat untuk langkah
ujian mata pembelajaran, standart
ke depan peran yang dijalankan oleh
mutu
pengwas
pengembangan
sekolah
yang
ada
di
SDN
hasil
belajar profesi
siswa, guru
dan
Sukowati Kecamatan Bungah Kabupaten
pengadaan dan pemanfaatan sumber-
Gresik sebagai berikut:
sumber belajar.
a) Inpecting atau pengawasan: Dalam melakukan
pengawasan
penilaian sekolah
hendaknya ikut
serta
dalam pengawas
dalam
proses
d) Mengkoordinasi: pengawas sekolah di SDN Sukowati Kabupaten inovasi
Kecamatan Bungah
Gresik
melaksanakan
pembelajaran
dengan
penilaian tersebut, karena akan lebih
melakukan pengadaan sumber-sumber
efektif dan efisien apabila penilaian
belajar dan melakukan kegiatan dalam
kinerja guru itu dijalankan secara
rangka
bersama-sama.
profesi guru agar guru tersebut dapat
Karena
secara
peningkatan
langsung pengawas bisa melihat dan
menjalankan
memberi
profesional.
saran
secara
langsung
kepada guru yang dinilai.
b) Advising
atau
kemampuan
profesinya
dengan
e) Reporting: pengawas sekolah di SDN lebih
Sukowati
lebih
Kabupaten Gresik hendaknya lebih
agar
ketat dalam melakukan pengawasan
selalu
dan penilaian kinerja guru dalam
mengingatkan guru yang bersangkutan
melaksanakan proses pembelajaran
agar
kompetensi
agar menghasilkan siswa siswi yang
pribadi, sosial dan pedagogik. Agar
berprestasi baik yang bisa membawa
dalam melaksanakan proses penilaian
nama baik sekolah dan menghasilkan
guru lebih siap dan benar-benar
siswa-siwi dan guru yang bermutu.
menekankan meningkatkan lebih
menasehati: untuk kompetensinya
profesional.
meningkatkan
Dan
matang dalam mempersiapkan apa-apa
Kecamatan
Bungah
56 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 49-60 B. Penghambat adanya pengawas sekolah
Berdasarkan
temuan
penelitian
dalam penilaian kinerja guru di SDN
diatas, penulis berpendapat untuk langkah
Sukowati Kecamata Bungah Kabupaten
kedepan antara pengawas sekolah, kepala
Gresik.
sekolah dan guru kedepannya lebih saling temuan
ada
percaya satu sama yang lain agar tidak
penghambat dengan adanya pengawas
adanya masalah atau hambatan yang tidak
sekolah dalam
diinginkan, lebih meningkatkan kualitas
karena
penelitian,
tidak
penilaian kinerja guru
terjalinnya
dan
dan prestasi akademik maupun non
kerjasama yang baik antara pengawas
akademik dan menjalin kerja sama yang
sekolah, kepala sekolah, dan guru. Dan
lebih baik lagi.
sekolah
juga
hubungan
selalu
mengalami
C. Pendukung
adanya
pengawas
sekolah
peningkatan dan kemajuan pada setiap
dalam penilaian kinerja guru di SDN
tahunnya sehingga sekolah juga masih
Sukowati Kecamata Bungah Kabupaten
memerlukan bimbingan demi kemajuan
Gresik.
sekolah.
Temuan
penelitian,
Pendukung
Sesuai dengan Depdiknas 2006
adanya pengawas di SDN Sukowati
(Sudarwan Danim dan Khairil, 2010:122)
Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik ini
menyatakan bahwa supervisi akademik
pengawas sekolah dalam penilaian kinerja
adalah adalah fungsi supervisi yang
guru antara lain adanya pembinaan ,
berkenaan
pembinaan,
pembimbingan
pengembangan kemampuan profesional
pengembangan
guru
perbaikan
dengan
dalam
aspek
meningkatkan
mutu
pembelajaran dan bimbingan di sekolah. Sejalan
dengan
yang
dikemukakan oleh Kepmendiknas Nomor 097/U/2002,
tentang
Pengawasan,
pendidikan
dan
pengawasan
pengajaran
program
berupa
dan
kegiatan
pembelajaran yang optimal dan lebih terampil. Dan kemajuan yang dialami sekolah setiap tahunnya.
Pedoman
Menurut Rachmawati Tutik Dan
pembinaan
Daryanto ( 2013:101) penilaian kinerja
Pemuda dan Pembinaan Olahraga Pasal 1
guru
Ayat 4 berbunyi: pengawas adalah salah
mendapat perhatian serius khususnya oleh
satu fungsi manajemen untuk menjaga
pengawas.
agar kegiatan pelaksanaan tugas pokok
merupakan salah satu bagian kompetensi
dan fungsi organisasi dalam rangka
yang
mencapai pelaksanaan tujuan pokok dan
sekolah/madrasah.
fungsi organisasi dalam rangka mencapai
penilaian kinerja guru, seorang pengawas
tujuan dapat berjalan dengan efektif dan
seyogyanya memiliki kemampuan untuk :
efisien
(1) memahami ruang lingkup variabel
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
adalah
suatu
hal
Penilaian
harus
yang
kinerja
perlu
guru,
dikuasai
pengawas
Dalam
melakukan
yang hendak dinilai, terutama kompetensi profesional guru, (2) memiliki standart
57 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 49-60 dan/ menyusun instrumen penilaian, (3)
untuk meningkatkan pengetahuan dan
melakukan pengumpulan dan analisis
keterampilannya yang akan memberikan
data, dan (4) membuat kesimpulan akhir.
kontribusi
Pengawas
satuan
pendidikan
secara
langsung
pada
peningkatan kualitas pembelajaran yang
merupakan tenaga kependidikan mutlak
dilakukan,
terstandarisasi
pengembangan karier guru sebagai tenaga
kompetensinya
secara
nasional menurut PP No 19 Tahun 2005 yakni
standar
pendidik
dan
sekaligus
membantu
profesional.
tenaga
Pengembangan
pengajaran
dan
kependidikan nasional. Karena pengawas
perbaikan program yang sejalan dengan
sekolah/madrasah adalah salah satu unsur
apa yang dikemukakan oleh Mulyasa
yang berperan aktif dalam lembaga
(2013:91),
pendidikan
Pengawas
diharapkan dapat mengatasi kesenjangan
pelaku
antara guru dengan guru, antara guru
Satuan
(persekolahan).
Pendidikan
adalah
penilaian
dengan
kepengawasan pendidikan yang meliputi
sehingga hasilnya dapat menjadi masukan
tiga aspek yaitu supervisi, pengendalian
yang sangat berharga bagi pengembangan
(kontroling) dan inspeksi kependidikan.
pendidikan dan pengembangan karir guru
pengawas,
adanya
pada khususnya. Dalam hal ini, hasil
pengawas sekolah dalam penilaian kinerja
penilaian kinerja guru dapat digunakan
guru disekolah yaitu: adanya pembinaan
sebagai
dan
menurut
sehingga dia tau kekuatan, kelemahan,
(2013:91), untuk mewujutkan
peluang dan tantangan yang dimilikinya
guru yang profesional, karena harkat dan
sebagai bahan untuk mengembangkan
martabat suatu profesi ditentukan oleh
potensi, karir, dan profil kinerjanya yang
kualitas layanan yang diberikan oleh
dapat dijadikan acuan dalam penyusunan
anggotanya. Dalam peraturan Menteri
program
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
berkelanjutan.
pembimbingan
Mulyasa
dengan
dan
guru
pendidikan didalam pelaksanaan tugas
Kemudian
pengawas
kinerja
yang
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
bahan
evaluasi
bagi
pengembangan
Berdasarkan
guru
keprofesian
temuan
penelitian
2009 tentang jabatan Fungsional Guru
diatas, penulis berpendapat untuk langkah
dan
dikemukakan
kedepan antara pengawas sekolah, kepala
bahwa “penilaian kinerja guru merupakan
sekolah, guru dan pihak-pihak yang
penilaian dari tiap butir kegiatan tugas
bersangkutan
utama guru dalam rangka pembinaan karir
penilaian kinerja lebih semangat, lebih
kepangkatan dan jabatan”. Dalam hal ini,
atusias lagi pada saat proses penilaian
penilaian kinerja juga bertujuan untuk
dilaksanakan dan saling terbuka antara
menemukan secara tepat tentang kegiatan
satu dan yang lain untuk peningkatan
guru
mutu sekolah yang lebih berkualitas dan
Angka
di
Kreditnya
dalam
kelas
(classroom
management), dan membantu mereka
untuk
dalam
menghasilkan
pelaksanaan
guru
yang
58 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 49-60 profesional dan bermutu, peserta didik
sekolah, guru yang jabatan/ titelnya lebih
yang berprestasi dan bisa membawa nama
tinggi diatas guru yang akan dinilai, dan
baik
sekolah.
dalam
proses
boleh juga guru meminta guru dari sekolah
hendaknya
lebih
yang lain apabila bersedia. Akan tetapi
mempersiapkan hal-hal apa saja yang
yang bertanggung jawab adalah tetap
dibutuhkan seperti, RPP, silabus, media
kepala sekolah, Sebagai peninjau tindak
pembelajaran yang up to date, alat peraga
lanjut terhadap guru yang merasa keberatan
bila ada, dll. Dan menggunakan metode
dengan
yang
mudah
mengulang kembali pelaksanaan penilaian
dimengerti oleh peserta didik. Agar siswa
kinerja secara global dan menyeluruh,
siswi tidak mudah bosan pada saat di
Memotivasi
guru
untuk
dalam
dan
keterampilan
dalam
melaksanakan,
dan
pembelajaran
guru
lebih
kreatif,
kelas
tanggap,
Dan
dan
mengerti
yang
penilaian,
merekapun
cepat
kemampuan
pada
guru
merencanakan,
saat
dapat
meningkatkan
menyampaikan materi pada saat di dalam
membuat
kelas. Dengan adanya penilaian kinerja
pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi
guru
memperbaiki
dan profesional saat proses pembelajaran
kesalahan-kesalahan yang terjadi dan
berlangsung. Dan hasil penilaian yang
mengevaluasi kembali kekurangan serta
dirasa
kesalahan agar tidak terulang kembali.
diikutsertakan diklat atau pelatihan guna
Bukan malah mempersulit guru akan
untuk mengembangkan kemampuannya.
tetapi dengan adanya penilaian kinerja
2. Tidak ada penghambat adanya pengawas
harapannya
dapat
evaluasi
sehingga
masih
program
kurang
kegiatan
guru
tersebut
guru yaitu untuk mewujutkan guru yang
sekolah dalam
profesional
Karena
karena terjalinnya hubungan dan kerjasama
seorang guru harus mampu menguasai
yang baik antara pengawas, kepala sekolah,
dan menerapkan kompetensinya hal ini
dan guru. Serta sekolah juga masih perlu
untuk mencapai proses pembelajaran,
bimbingan demi kemajuan sekolah dan
pembimbingan
evaluasi-evaluasi yang selalu mengalami
dan
berkualitas.
peserta
didik
dan
pelaksanaan tugas tambahan yang relevan yang sesuai dengan fungsi sekolah.
penilaian kinerja guru
peningkatan. 3. Pendukung
adanya
pengawas
sekolah
PENUTUP
dalam penilaian kinerja guru antara lain
Simpulan
adanya pembinaan, pembimbingan dan
Berdasarkan temuan penelitian yang
pengawasan
pengembangan
pengajaran
telah dipaparkan di bab sebelumnya, peneliti
berupa perbaikan program dan kegiatan
dapat menarik simpulan sebagai berikut:
pembelajaran yang optimal dan lebih
1. Peran pengawas sekolah memantau dan
terampil. Dan kemajuan yang dialami
melakukan pembinaan, penilaian secara
sekolah setiap tahunnya. Penilaian kinerja
berkesinambungan,
guru dimaksudkan untuk perbaikan mutu
yang
melakukan
penilaian terhadap guru adalah kepala
59 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 49-60 guru agar menjadi lebih profesional lagi
cepat
tanggap
pada
saat
proses
dalam melakukan proses pembelajaran.
pembelajaran dan peserta didik tidak mudah bosan pada saat didalam kelas.
Saran Setelah
menyelesaikan
penelitian
peran peran pengawas sekolah dalam penilaian kinerja guru di SDN Sukowati Kecamatan Bungah
Kabupaten
menyarankan
kepada
Gresik,
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Peneiitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta
peneliti
bebrapa
pihak,
diantaranya bagi kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaan Dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru. Jakarta:Badan PSDMP dan PMP
1. Bagi kepala sekolah adalah diharapkan lebih memberikan motivasi dan memberi
Danim, Sudarwan & Khairil., 2010. Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
stimulus kepada guru pada saat penilaian kinerja
guru
dilaksanakan
dan
selalu
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers
mengingatkan apa saja yang diperlukan pada saat proses pembelajaran. agar guru selalu siap dan merasa bahwa kepala sekolah juga ikut memperhatikan kesiapan guru dalam mengajar dan prestasi yang diperoleh oleh peserta didik, guna memberi semangat guru agar pekerjaannya lebih baik lagi. 2. Bagi pengawas sekolah adalah hendaknya
Engkoswara & Komariah Aan., 2011. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Gunawan,2002.Administrasi Sekolah.Jakarta:PT Rineka Cipta Kemdiknas. (2010). Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru), Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
dalam proses penilaian kinerja guru ikut serta langsung terjun kesekolah dan ikut serta pada saat penilaian dilaksanakan, agar secara langsung dapat melihat kinerja guru dalam proses pembelajaran berlangsung. Tidak hanya sekedar memantau saja, agar pengawas sekolah bisa melihat penilaian secara langsung dan tidak hanya menerima
Moleong, L.J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa.2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nugroho Susanto.2000.Pelaksanaan Penilaian Jabatan Fungsional Guru. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
laporan atau hasil penilaian dari kepala sekolah ataupun guru.
Oemar Hamalik,2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
3. Bagi guru adalah lebih mempersiapkan lagi apa saja yang dibutuhkan pada saat proses pembelajran dan lebih kreatif lagi dalam menggunakan metode pembelajran. Agar peserta didik lebih mudah mengerti dan
Rachmawati Tutik & Daryanto., 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru Dan Angka Kreditnya. Yogyakarta: Gava Media. Rivai Veithzal & Murni Sylviana., 2010. Education Management. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
60 Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April 2014, hlm. 49-60 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suhardan, H. Dadang, (2006), Supervisi Bantuan Profesiona,. Bandung. Mutiara Ilmu Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.2008. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta Penyusunan , 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri Surabaya. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang standar Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah Peraturan Menteri Pendidikan Nasionl RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Tentang jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Surya Dharma. Direktur Tenaga kependidikan. Dalam Jurnal Tenaga Kependidikan Vol. 3, No. 1, April 2008 Tanggal akses 12 September 2013