PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENCEGAH BENCANA INDUSTRI DI KOTA CILEGON Erlis Karnesih, Lia Fitrianingrum
[email protected] Pasca Sarjana Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran
Abstract : Cilegon is the first industrial City in West Java, industries in Cilegon have made it be a city of high activity. Industrialization on the one hand a positive impact, as it can grow the economy and revenue. But on one hand the industry also holds the potential disasters that can threaten the safety and public health and damage the environment or ecosystem. So that the industry does not become a threat to the local community and environment industry, there should be an attempt to prevent it. Cilegon government as a policy makers in the region has a major role in managing the industry, so that the industry does not pose a threat and disaster but give the value of benefits and positive impact on society, nature is also the government. The government's role in preventing disaster is already regulated in Law No. 24 of 2007. Where local governments are given the authority to establish a disaster management policy, creation of development plans that incorporate elements of disaster management policy, implementation of policy cooperation in disaster management with provincial and / or district / other cities, regulating the use of technology as a potential source of threat or hazard in the region, mastery prevention policy formulation and the depletion of natural resources that exceed the capacity of nature on its territory. Keywords: Industrialization, Disaster, Role of Local Government Bencana
Industri
:
Relasi
Negara,
Perusahaan Dan Masyarakat Sipil” di
PENDAHULUAN
Galeri Cipta III Taman Ismail Marjuki menjelaskan
Keberadaan industri tak mungkin dihindari
pada
saat
sekarang,
perekonomian
tersebut,namun
industri
juga
tak
industri, namun pemerintah juga dituntut untuk
daerah
memperhatikan
persoalan
sosial
budaya masyarakat setempat jika di suatu
beresiko
daerah didirikan perindustrian.
menyebabkan terjadinya bencana yang bisa menyengsarakan
masyarakat
mungkin lagi hidup tanpa keberadaan
karena
keberadaan industri pada suatu daerah dapat meningkatkan
bahwa
Bencana
masyarakat.
teknologi
Koesoemadinata dalam acara bedah buku “
194
pada
akibat industri
kegagalan selain
akan
menyebabkan korban jiwa, sarana dan
2006.
prasarana
juga
tergenangnya area pertanian, perumahan
mengorbankan dan merugikan masyarakat
dan industri di 16 Desa dari tiga kecamatan
yang bertempat tinggal di lingkungan
disekitarnya,
industri tersebut. Menurut ILO setiap tahun
Jabon dan Tanggulangin. Bencana lumpur
terjadi 1,1 juta kematian yang disebabkan
lapindo ini menyebabkan lebih dari 8200
penyakit atau kecelakaan akibat hubungan
jiwa dievakuasi dan lebih dari 25 ribu jiwa
pekerjaan. 300.000 kematian terjadi dari
harus mengungsi, sekitar 10.000
250
tenggelam, belum lagi ternak dan infra
juta
industri
itu
kecelakaan,
sendiri,
sisanya
adalah
Bencana
ini
yaitu
kecamatan
rumah
struktur
pekerjaan, dimana diperkirakan terdapat
menunjukkan
160
memiliki dampak yang sangat luas dan
penyakit
akibat
hubungan
pekerjaan. Dua
rusak.
Porong,
kematian karena penyakit akibat hubungan
juta
yang
mengakibatkan
bahwa
Kondisi
bencana
ini
industri
menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. bencana
industri
telah
Selain bencana lumpur Lapindo,
membuat dunia terhenyak, berduka dan
terdapat beberapa kecelakaan industri yang
sekaligus khawatir akan dampak yang akan
juga menimbulkan kerugian, baik berupa
ditimbulkannya. Pertama, bencana industri
korban manusia, alat-alat dan bangunan
3 Desember 1984 meledaknya pabrik
ataupun kerusakan lingkungan. Kecelakaan
methyl isocyyanate (MIC) bahan baku
industri yang telah terjadi di tahun 2013 dan
peptisida di Bhopal India. Korban mencapai
2014 terdapat 15 kasus, diantaranya adalah
50.000 – 100.000, kematian sekitar 2000-
sebagai berikut :
2500 orang. Bencana Industri Kedua terjadi pada 26 April 1986, meledaknya reactor nuklir di Chernobil, menyebabkan 30 tewas seketika, akibat sampah nuklir ribuan orang terkena dampak dan akan meninggal karena kanker (https://bempolnes.wordpress.com). Satu bencana industri yang tak kalah besar dampaknya dan memakan banyak korban juga terjadi di Indonesia. Bencana itu adalah keluarnya lumpur panas akibat aktivitas eksplorasi gas
yang
dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas Inc. di Porong Sidoarjo Jawa Timur pada 29 Mei
195
Data Kecelakaan Industri No Bencana Lokasi
Waktu
1.
Kecelakaan industri
Kec. Batu 29 - 2014 Aji, Batam , Kep. Riau Samarinda, 9 -6- 2014 Kalimantan Timur
2.
Jembatan Runtuh
3.
Kecelakaan Industri
PT. Firma 3-6-2014 Abadi, Samarinda, Kalimantan Timur
4.
Kecelakaan industri
Sepinggan Balikpapan Kaltim
06-10-2013
5
Kecelakaan industri
Magetan Jawa Timur
15-9-2013
6.
Kecelakaan industri
7
Gagal Teknologi
PT. 9-7-2013 Smelting Gresik, Gresik Jawa Timur Pangkalpina 14-5-2013 ng, Bangka Belitung
Kerugian, korban 1 unit tongkang, 1 MD, 4 LB Masih diidentifikas i
Kronologis Kejadian
3 luka bakar
Ledakan disebuah pabrik kerupuk, ledakan berasal dari oven yang terlalu panas atau over head
Tongkang meledak diduga kesalahan prosedur Jembatan runtuh akibat eksavator berukuran 320 menyeberang jembatan, jembatan tidak kuat menopang 7 orang MD, Konstruksi bangunan 5 orang lemah dalam pencarian, 72 LB, 15 unit ruko 3 lantai rusak berat 3 orang luka Gas dan api keluar bakar ketika sdg melakukan pengeboran tanah untuk mencari air bersih 4 MD , 3 LB Ketel uapa meledak disebabkan oleh kesalahan operator dalam mengatur suhu 124 terkena Bocornya Gas SO2 racun gas milik pabrik SO2 pengelolaan tembaga
Sumber : BNPB diunduh dari https://bempolnes.wordpress.com pada 25 November 2014
196
Sekecil apapun bencana yang disebabkan
Industri
oleh industri tentunya tidak diinginkan oleh
memiliki resiko bencana sangat tinggi,
pihak
karena kecelakaan pada industri kimia
manapun,
baik itu perusahaan,
kimia
adalah
dapat
Karena
masyarakat Cilegon. Potensi Bahaya dari
kerugian
industri
yang
membawa
cukup
besar
bencana
besar
yang
karyawan , masyarakat maupun pemerintah. bencana
menjadi
industri
bagi
bagi
aktivitas industri kimia antara lain pada
perusahaan, karyawan atau masyarakat
bongkar muat B3 di terminal Kimia khusus
sekitar.
dan Kota Cilegon dikenal sebagai Kota
penyimpanan/penimbunan
Industri. Keberadaan Industri di Kota
proses
Cilegon
dengan
diawali
dengan
transortasi
berdirinya
produksi,
B3, B3,pada
keberadaan
komponen
saat
peralatan
radioaktif
dan
perusahaan baja pertama PT. Krakatau
penempatan Pipa Interkoneksi antar pabrik
Steel diawal tahun 70-an. Industri Baja di
yang berisi B3.Apabila terjadi kegagalan
Kota Cilegon diikuti oleh industri-industri
teknologi pada aktifitas tersebut, dapat
lain. Letaknya yang strategis karena dekat
menimbulkan
dengan ibukota negara, dan berada di bibir
menjadi bencana industri.
kebocoran
yang
dapat
pantai, membuat industri di kota Cilegon
Bencana yang disebabkan industri
terus berkembang, terutama industri kimia.
kimia seperti yang terjadi di Chernobil
Luas kawasan industri di Kota Cilegon
Rusia dan Bhopal India, tidak hanya
mencapai 892 Ha, yang terbagi dalam 3
merusak lingkungan, tetapi juga berdampak
zona kawasan, yaitu : Zona Ciwandan,
pada kesehatan untuk jangka waktu yang
Zona Kawasan Industri Cilegon dan Zona
panjang. Oleh karenanya, pemerintah pusat,
Merak.
pemerintah daerah Kota Cilegon, selaku Perbedaan industri di Kota Cilegon
pengampu
kebijakan
dan
pelaksana
hendaknya
dapat
dengan kota lain, seperti Kota Tangerang,
pengawasan,
Kota Bekasi dan daerah industri lain adalah
mengantisipasi
pada jenis industrinya. Industri di Cilegon
industri di Kota Cilegon. Memang di Kota
lebih didominasi oleh industri kimia dan
Cilegon belum pernah terjadi kecelakaan
berteknologi tinggi milik perusahaan asing.
industri
Berdasarkan
Kota
demikian pemerintah Kota Cilegon harus
Cilegon pada November 2014 terdapat 124
selalu mewaspadai kemungkinan bencana
industri PMA dengan jumlah investasi
industri yang akan terjadi. Pada saat ini saja
sebesar 68,29 trilyun dan 45 PMDN dengan
polusi udara yang terjadi di Kota Cilegon
total
berdasarkan hasil penelitian dari 10 jenis
data
investasi
dari
sebesar
BPTPM
17,67
trilyun.
197
yang
kemungkinan
besar,
tetapi
bencana
walaupun
penyakit di Kota Cilegon, penyakit Infeksi
melakukan berbagai upaya yang bersifat
Saluran
adalah
komprehensif untuk mengurangi resiko
peringkat pertama, dengan jumlah pasien di
bencana tersebut. Salah satu upaya untuk
tahun
dan
mengurangi resiko bencana adalah dengan
8
melakukan upay-upaya pencegahan untuk
Pernapasan
2010
menempati
(ISPA)
mencapai urutan
83.099
terbesar
dari
kabupaten/kota di Provinsi Banten (Ardina
meminimalisir
Dwiyani
teknologi.
http://ardinadwiyaniinayah.blogspot.com/2
terjadinya
Berdasarkan
latar
kegagalan
belakang
,
012/05/pengaruh-banyaknya-industri-di-
perumusan masalahnya adalah : Bagaimana
kota.html diakses pada 22 November 2014).
peran pemerintah dalam mencegah bencana
Hal
industri di Kota Cilegon ?
ini
menunjukkan
bahwa
potensi
bencana industri di Kota Cilegon sangat besar dan berbahaya, oleh karena itu perlu
PEMBAHASAN
keseriusan
Bencana dan Bencana Industri
Pemerintah
Daerah
dalam
menangani ini. Bencana
Pengertian Bencana menurut UU Nomor 24 industri
selain terjadi
Tahun 2007 adalah sebagai berikut :
karena kegagalan teknologi, dapat juga
“ Bencana adalah peristiwa atau
terjadi sebagai dampak ikutan dari bencana
rangkaian peristiwa yang mengancam
alam, misalkan karena gempa bumi. Kota
dan
Cilegon merupakan salah satu daerah yang
penghidupan
rawan bencana, karena selain karena lokasi
disebabkan, baik oleh faktor alam
dekat dengan gunung api “Krakatau” yang
dan/atau
pernah meletus dengan dahsyat pada tahun
faktor manusia sehingga
1883 ternyata pada saat ini masih aktif, juga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa
karena
manusia,
dalam
Selat
Sunda,
terdapat
mengganggu
kehidupan
masyarakat
faktor
nonalam
kerusakan
dan yang
maupun
lingkungan,
lempengan yang berpotensi gempa bumi.
kerugian harta benda, dan dampak
Gempa bumi dan Tsunami adalah potensi
psikologis.
bencana yang kemungkinan besar akan terjadi di Cilegon. Apabila itu terjadi, dapat
Berdasarkan pengertian diatas, maka secara
kita bayangkan seberapa besar korban dan
garis besar bencana dibedakan 3 macam :
kerusakan
yang
akan
terjadi,
karena
1. Bencana alam adalah bencana yang
sebagian industri kimia berada di bibir
diakibatkan oleh peristiwa atau
pantai sepanjang Kota Cilegon. Oleh karena
serangkaian
itu Pemerintah Daerah Kota Cilegon harus
disebabkan oleh alam antara lain
198
peristiwa
yang
berupa
gempa
bumi,
tsunami,
kapasitas
langkah-langkah
gunungmeletus, banjir, kekeringan,
untuk
angin topan, dan tanah longsor.
potensi dampak negative (Gusti Ayu E.
2. Bencana nonalam adalah bencana
2012
mengatasi
diunduh
dari
m/2012/04/tugas-dasar-k3-kesehatan-
yang antara lain berupa gagal gagal
atau
http://gustiayuendanghartanti.blogspot.co
atau rangkaian peristiwa nonalam
teknologi,
mengurangi
Hartati,
yang diakibatkan oleh peristiwa
dan.html pada 23 November 2014)
modernisasi,
Menurut UN International Strategy
epidemi, dan wabah penyakit. 3.
maupun
for
Bencana sosial adalah bencana
Disaster
Reduction
(UN/ISDR,2002), terdapat dua jenis
yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
utama bencana yaitu bencana alam dan
diakibatkan oleh manusia yang
bencana teknologi. Bencana alam terdiri
meliputi
dari tiga:
konflik
sosial
antarkelompok atau antarkomunitas
1.Bencana
masyarakat, dan teror.
berupa
hydro-meteorological banjir,
topan,
banjir
bandang, kekeringan dan tanah Bencana oleh UNISDR didefinisikan
longsor.
sebagai suatu gangguan serius terhadap keberfungsian
suatu
2. Bencana geophysical berupa
masyarakat,
gempa, tsunami, dan aktifitas
sehingga menyebabkan kerugian yang
vulkanik
meluas pada kehidupan manusia dari
3.
Bencana
biological
berupa
segi materi, ekonomi atau lingkungan
epidemi, penyakit tanaman dan
dan
hewan.
yang
melampaui
kemampuan
masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi
dengan
menggunakan
Bencana teknologi terbagi menjadi tiga
sumberdaya mereka sendiri (UNISDR Terminology
on
Disaster
grup yaitu:
Risk
Reduction 2009). Bencana merupakan
1. Kecelakaan
industri
berupa
hasil dari kombinasi: pengaruh bahaya
kebocoran zat kimia, kerusakan
(hazard),
infrastruktur industri, kebocoran
kondisi
kerentanan
(vulnerability) pada saat ini, kurangnya
gas, keracunan dan radiasi.
199
2. Kecelakaan transportasi berupa
Penyebab
kecelakaan udara, rail, jalan dan
teknologi
transportasi air.
kegagalan
1. Kebakaran
3. Kecelakaan
miscellaneous
2. Kegagalan/kesalahan
berupa struktur domestic atau struktur
terjadinya
desain
keselamatan pabrik/teknologi
nonindustrial,ledakan
3. Kesalahan
dan kebakaran
prosedur
pengoperasian pabrik/teknologi 4. Kerusakan komponen
Berdasarkan jumlah korbannya,
5. Kebocoran reaktor nuklir
bencana industri dibagi menjadi tiga
6. Kecelakaan transportasi (darat,
macam, yaitu
laut, udara)
1. Jika jumlah korban < 20
7. Sabotase
orang disebut bencana
atau
pembakaran
akibat kerusuhan
industri berskala kecil
8. Dampak ikutan dari bencana
2. Jika jumlah korban 20-50
alam (gempa bumi, banjir, dan
orang adalah bencana
sebagainya
industri skala menengah dan
Kegagalan
3. Jika jumlah korban > 50
teknologi
dapat
menyebabkan pencemaran (udara, air
termasuk bencana industry
dan tanah), korban jiwa, kerusakan
skala berat.
bangunan,
dan
kerusakan
lainnya.
Bencana Kegagalan teknologi pada Kegagalan
Teknologi
dan
Bencana
skala
Industri Teknologi
adalah
kejadian
akan
dapat
global.
bencana yang diakibatkan oleh kesalahan pengoperasian,
kelalaian
Penyebab kecelakaan industri antara
dan
lain :
kesengajaan manusia dalam penggunaan
1. Mesin
teknologi atau industri (BPBD Kota Serang, 2014
besar
mengancam kestabilan ekologi secara
Kegagalan
desain,
yang
diunduh
2. Alat angkut
dari
3. Bejana
http://bpbdserang01.page4.me/75.html) .
tekan/boiler,
listrik 4. Bahan kimia/radiasi
200
instalasi
“ istilah kolektif yang mencakup
5. Lingkungan kerja
semua
asppek
Lima penyebab diatas tentunya dapat
untuk
merespon
dijadikan
termasuk
bahan
pemerintah
pertimbangan
untuk
perencanaan bencana
,
kegiatan-kegiatan
melakukan
sebelum bencana dan setelah
pengawasan yang lebih ketat terhadap
bencana yang mungkin juga
aktivitas perusahaan-perusahaan yang
merujuk pada manajemen resiko
bergerak di sector industri, terutama
dan
perusahaan kimia.
Manajemen bencana meliputi
konsekuensi
rencana,
bencana.
struktur
serta
Peran Pemerintah Dalam Mencegah
pengaturan yang dibuat dengan
Bencana Industri
melibatkan
usaha
dari
Manajemen Bencana
pemerintah,
sukarelawan
dan
Bencana adalah kejadian yang
pihak-pihak swasta dengan cara
dipastikan akan menimbulkan korban
yang
dan kerugian bagi semua komponen
komprehensif untuk merespon
yang
bencana
seluruh kebutuhan darurat. Oleh
tersebut. Oleh karena itu bencana harus
karena itu manajemen bencana
ditangani
dengan
melakukan
terdiri dari semua perencanaan,
manajemen
bencana.
Manajemen
berada
di
wilayah
terkoordinasi
dan
pengorganisasian,
dan
bencana telah ada`sejak tahun 3200 SM,
mobilisasi sumber daya yang
pada saat itu manajemen bencana
dibutuhkan
terbatas pada program tunggal untuk
semua fase bencana sebagai
menangani
peristiwa alam yang unik”.
satu
bencana.
Program
untuk
menangani
tersebut diorganisasikan dan dipahami untuk
mengurangi
penderitaan
dan
Berdasarkan pengertian diatas,
kerusakan untuk membangun kembali
maka
manajemen
bencana
adalah
lingkungannya (Kusumasari, 2014:19).
tanggung jawab pemerintah, karena
Manajemen bencana pada saat
dalam manajemen bencana terdapat
oleh Shaluf (2008) dalam Kusumasari
kegiatan perencanaan, pengorganisasian
(2014:19-20) didefinisikan sebagai :
dan mobilisasi sumber daya yang
201
merupakan
fungsi
dari
pemerintah
1. Menetapkan
daerah.
kebijakan
penanggulangan bencana. Bagaimana manajemen bencana
Kegiatan
penanggulangan
dijalan kan oleh pemerintah sejalan
bencana adalah serangkaian upaya yang
dengan peranya. Peran dapat dikatakan
meliputi penetapan kebijakan pembangunan
perwujudan dari tugas pokok dan fungsi
yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan
yang dijalankan oleh seseorang, badan
pencegahan bencana, tanggap darurat, dan
ataupun lembaga, peran pemerintah
rehabilitasi. penanggulangan
dapat dilihat dari kewenangan yang
wilayah daerahnya. Upaya yang dapat dilakukan
pengawasan
pemanfaatan tata
ruang
kegiatan
oleh industri- industri yang beroperasi di
perencanaan dan pengendalian
Perencanaan,
adalah
seharusnya juga bencana yang disebabkan
pembangunan. 2.
kegiatan
ini tidak hanya bencana alam tetapi
dalam
UU Nomor 32 memiliki kewenangan : 1.
satu
pencegahan bencana, pencegahan bencana
dimilikinya. Pemerintah Daerah sebagai penyelenggara pemerintahan,
Salah
dan
pemerintah
daerah
untuk
mencegah bencana industri, antara lain : a. Melakukan
(
perencanaan
dan
Widjaja,2005:166)
pengendalian pembangunan industri.
Kedua kewenangan tersebut didalamnya
Pemerintah daerah harus merencanakan
termasuk
pembangunan industri di wilayahnya
dalam
perencanaan
dan
akan di arahkan ke sector mana.
pengendalian pembangunan industri. Dengan
kewenangan
pemerintah
daerah
dapat
berbagai
regulasi
untuk
dampak
negatif
industri
Apakah industri berat dengan teknologi
tersebut
tinggi,
membuat
teknologi
mencegah
ataukah
industri
rendah
yang
dengan menyerap
banyak tenaga kerja. Karena jenis
dengan
industri
yang
dikembangkan
akan
membuat rencana dan pengendalian
berdampak pada bencana industri yang
pembangunan industri dan rencana tata
akan ditimbulkan oleh industri tersebut.
ruang.
Industri kimia dengan teknologi tinggi
Peran pemerintah dalam mencegah
memiliki resiko bencana industri yang
bencana sudah diatur dalam UU Nomor
berbeda dengan bencana industri pada
24 Tahun 2007. Dimana pemerintah
industri
bahan
makanan
seperti
perusahaan terigu. Ancaman bencana
daerah diberikan kewenangan untuk:
202
pada teknologi kimia sangat berbahaya
pengawasan tata ruang, pemerintah
dan berdampak lama. Oleh karena itu,
daerah harus menata kawasan mana
pemerintah daerah harus lebih selektif
saja
dan ketat dalam menerima investasi
membangun industri. Penataan kawasan
pada industri kimia. Pemberian izin
industri juga harus disesuaikan dengan
untuk
jenis
membangun
industri
harus
yang
diperbolehkan
industrinya.
Hak
untuk
ini
untuk
didasarkan pada ketentuan teknis dan
mencegah dampak yang besar pada
persyaratan teknis yang ditetapkan
masyarakat apabila terjadi kecelakaan
pemerintah.
amdal,
pada industri atau bencana industri.
dalam
2. Pembuatan perencanaan pembangunan
Seperti
memenuhi
ijin
persyaratan
pengelolaan
limbah
B3,
adanya
yang
memasukkan
unsur-unsur
standarisasi atas alat yang digunakan
kebijakan
dan lokasi yang jauh dari ppemukiman.
bencana,pelaksanaan kebijakan kerja
Pengendalian
sama dalam penanggulangan bencana
dilakukan adalah
industri
yang
dapat
penanggulangan
oleh
pemerintah
daerah
dengan
dengan
membatasi
jumlah
kabupaten/kota lain.
provinsi
dan/atau
investasi pada sektor industri, atau
Wilayah
bahkan menghentikan pembangunan
berdampingan
industri,
kimia
kabupaten Serang, begitupun dengan
mempertimbangkan dampak
kawasan industrinya. Kawasan industri
polusi air, udara yang ditimbulkannya,
Cilegon membentang dari Ciwandan
karena
sampai Merak, sementara itu disebelah
dengan
misalnya
semakin
industri
terbatasnya
lahan
Kota
Cilegon dengan
ini wilayah
industri. Karena apabila industri tidak
utara
dikendalikan,
kawasan
industri
banyak lahan-lahan produktif yang
berada
di
akan dijadikan lahan industri, selain itu,
Kabupaten Serang. Dampak bencana
industri juga akan semakin dekat
industri yang ditimbulkan oleh industri
dengan pemukiman penduduk. Oleh
di Anyer dan Bojonegara, akan lebih
karena itu pemerintah daerah melalui
besar terhadap masyarakat di wilayah
Rencana Strategisnya sebaiknya tidak
otonomi Kota Cilegon, dibandingkan
mengandalkan
industri
kota Serang. Oleh karena itu perlu
pembangunan.
adanya kerjasama pemerintah daerah
sebagai
maka
lagi
akan
semakin
sektor
sasaran
Begitupula
dalam
membuat
perencanaan,
pemanfaatan
Kota
dan
Serang
203
kota
Cilegon
Cilegon dalam
membentang
Bojonegara
bawah
dengan
yang
kewenangan
Kabupaten
merencanakan
dan
mengendalikan pembangunan industri.
Industri
Jangan sampai pemerintah kabupaten
industri di Kota Cilegon yang sebagian
Serang terus-menerus memberikan ijin
besar adalah industri kimia pastinya
investasi untuk pembangunan industri
membutuhkan area yang cukup luas.
kimia, sementara lokasinya semakin
Pemerintah daerah harus membatasi
mendekati
pemukiman
pembangunan industri, dan melarang
Sehingga
perusahaan yang membangun dengan
kawasan
penduduk
kota
Cilegon.
membutuhkan
lahan
,bagi
kabupaten Serang diuntungkan dan kota
merusak alam.
Cilegon dirugikan, akibat polusi udara,
kawasan Industri Cilegon sebagian
air dan kerusakan ekosistim, hilir
besar menggunakan lahan perladangan,
mudik
sebagian lagi dengan meratakan area
kendaraan
berat
yang
mengaibatkan jalan rusak.
Pembangunan
di
perbukitan dan sebagian lagi adalah area persawahan. Perusakan perbukitan
3. Pengaturan penggunaan teknologi yang berpotensi sebagai sumber ancaman
yang
atau bahaya bencana pada wilayahnya.
apabila
Untuk mengatur penggunaan teknologi
bencana banjir pada daerah sekitarnya.
yang
Oleh karena itu pemerintah daerah juga
berpotensi
industri,
sumber
pemerintah
bekerjasama Kemenristek
bencana
menjadi
hujan,
sandaran
air
dapat menimbulkan
perlu
harus melakukan pengawasan dalam
BPPT,
pembangunan industri dan memberikan
melakukan
sangsi yang tegas apabila kegiatan
daerah
dengan untuk
dapat
serangkaian pengujian atas alat tersebut
industrinya
melanggar
. Sementara terkait dengan penggunaan
merusak lingkungan.
aturan
dan
alat pemerintah daerah juga harus
Dalam pasal 38 UU Nomor 24
memastikan bahwa alat yang digunakan
tahun 2007, dijelaskan bahwa upaya
tersertifikat dan memenuhi standar
pencegahan bencana dapat dilakukan
yang telah ditetapkan. Hal ini untuk
dengan :
mengurangi
potensi
bencana
yang
1. Identifikasi dan pengenalan secara pasti
ditimbulkan akibat kegagalan teknologi
terhadap sumber bahaya atau ancaman
atau mal-function atas alat tersebut.
4. Perumusan
kebijakan
bencana
pencegahan
Sebagai kota industri, Kota Cilegon
penguasaan dan pengurasan sumber
harus melakukan identifikasi industri –
daya alam yang melebihi kemampuan
industri mana saja yang berpotensi
alam pada wilayahnya.
menimbulkan bencana yang besar,
204
apabila terjadi kegagalan teknologi atau
lingkungan industri. Oleh karena itu
kecelakaan
pada
apabila di wilayah suatu daerah ada
Misalkan
PT.
industri
tersebut.
Chandra
Asri
sebuah
perusahaan
yang
tiba-tiba
Petrochemical memiliki potensi polusi
dibangun, maka pemerintah daerah
udara, dari asap dan bau yang tidak
memiliki kewajiban untuk menelusuri
sedap. Untuk jangka panjang, apakah
perusahaan
hal tersebut berdampak pada kesehatan
kelengkapan persyaratan yang harus
masyarakat yang berada tak jauh dari
dipenuhi. Apabila perusahaan tersebut
area industri ini. Dan apabila terjadi
tidak melengkapi persyaratan yang
kebocoran tangki, atau ledakan akibat
harus
kesalahan
daerah dapat menghentikan operasional
operasi
bagaimana
dampaknya terhadap masyarakat. Oleh
harus
perusahaan
membuat
berikut
dampak
dipenuhi,
dan
maka
meminta
pemerintah
pembangunan industri tersebut.
karena itu pemerintah daerah kota Cilegon
tersebut
3. Pemantauan
daftar
yang
yang
penggunaan
teknologi
tiba-tiba
dan/atau
secara
berangsur berpotensi menjadi sumber
ditimbulkan dari operasi tersebut, bila
ancaman atau bahaya bencana.
perlu
diberikan
kategori.
Selain
Apabila perusahaan mengganti alat
dampak
akibat
teknologi
operasi , pngkategorian ini
dapat
operasinya,
berdasarkan
pada
yang
digunakan
seharusnya
dilaporkan
didasarkan pada jenis bahan yang
kepada
digunakan, apakah menggunakan bahan
selanjutnya dilakukan serangkaian uji
kimia yang berbahaya atau tidak dan
coba kelayakan teknologi tersebut. Hal
pada limbah yang dihasilkan.
ini guna mencegah kecelakaan kerja
2. Kontrol
terhadap
penguasaan
dan
yang
pengelolaan sumber daya alam yang
dinas
untuk
perindustrian,
ditimbulkan
oleh
untuk
kegagalan
teknologi atau ketidak layakan alat.
secara tiba-tiba dan/atau berangsur
4. Penataan
ruang
dan
pengelolaan
berpotensi menjadi sumber bahaya
lingkungan hidup
bencana
Pemerintah Daerah membuat rencana
Pembangunan industri tentunya tidak
tata ruang dan menetapkan wilayah-
melalui proses yang tiba-tiba, tetapi
wilayah berdasarkan fungsi. Misalnya
melalui serangkaian prosedur yang
kecamatan Purwakarta dan Cibeber
harus dipenuhi, agar industri yang
adalah sebagi wilayah pemukiman, oleh
dibangun
karena
tidak
membahayakan
keselamatan pekerja juga masyarakat di
itu
tidak
boleh
ada
ijin
pembangunan industri di kedua wilayah
205
tersebut. Sebaliknya wilayah Ciwandan
langsungm sidak terhadap pelaksanaan tata
adalah
maka
ruang dan pemenuhan standar keselamatan
pemerintaha daerah tidak memberikan
kerja. Dinas Tenaga Kerja seharusnya
ijin untuk pembangunan perumahan.
mewajibkan
wilayah
industri,
perusahaan
yang
ada
di
5. Penguatan ketahanan sosial masyarakat.
wilayah Kota Cilegon melakukan tes
Salah satu upaya yang dapat dilakukan
kesehatan rutin, berkala tergantung jenis
oleh
perusahaannya. Hal ini untuk menjamin
pemerintah
mencegah
bencana
daerah
untuk
industri
adalah
bahwa
performa
karyawan
memang
dengan menguatkan masyarakat di
memenuhi persyaratan untuk melakukan
wilayah industri baik secara social
tugas yang tidak ringan. Karena seperti kita
maupun
ekonomi.
Masyarakat
ketahui, dari berbagai kecelakaan industri
wilayah
industri
dapat
di
menjadi
yang
pengawas bagi pembangunan industri.
terjadi
sebagian
besar
adalah
disebabkan oleh human error.
Misalnya ada industri yang tiba-tiba
Selain
pemerintah
daerah,
dibangun di daerah tempat tinggal
Pemerintah Pusat juga dapat melakukan
mereka,
beberapa upaya mencegah bencana industri,
maka
masyarakat
beserta
aparat desa dapat menanyakan dan
antara lain :
melaporkan keberadaannya pada dinas
1. Memasukkan
perindustrian
dan
perdagangan.
bencana
dalam
industri
ke
Undang-Undang
Masyarakat juga harus dibekali dengan
Penanggulangan
Bencana,
Dengan
pengetahuan tentang bencana industri,
dimasukkannya
bencana
industri
sehingga
mereka
kedalam UU Penanggulangan Bencana,
pencegahan
terhadap
melakukan diri
sendiri,
maka pihak industri menjadi lebih
misalnya kalau keluar menggunakan
bertanggungjawab
masker, tidak menggunakan air sungai
bencana, dan jelas tanggung jawab apa
untuk keperluan sehari-hari dan lain-
yang harus ditanggung oleh pengusaha
lain.
apabila terjadi bencana industri.
6. Pemerintah
secara
berkala
2. Kementrian
untuk
mencegah
Lingkungan
melaksanakan pemantauan dan evaluasi
membuat
terhadap pelaksanaan tata ruang dan
pengelolaan limbah bahan berbahaya
pemenuhan standar keselamatan.
dan beracun untuk diterapkan pada
Pemerintah daerah melalui Dinas
industri.
kebijakan
teknis
Hidup
Sementara
sistem
untuk
Perindustrian dan Dinas Tenaga Kerja harus
pelaksanaannya nanti akan diawasi oleh
secara
dinas perindustrian.
rutin
melakukan
pemantauan
206
mendukung Dengan dilakukan
dua
oleh
upaya
yang
pemerintah
pusat,
diharapkan
bagaimana
menangani
bencana
dampaknya
akan
lebih
jelas
kebijakan
mencegah bencana industri di Kota Cilegon
mencegah, industri
keberhasilan
dibutuhkan
sumber
daya
manusia yang memiliki kemampuan
dan
teknologi industri, lingkungan hidup
dan
dan
terstruktur tanggung jawabnya.
ketenagakerjaan.
pemerintah
Kota
Selain Cilegon
itu juga
menyediakan sumber dana dan sarana PENUTUP Kita
yang cukup , supaya kebijakan tersebut sadari
bahwa
peran
dapat mencapai tujuan sesuai dengan
pemerintah daerah dalam mencegah
yang telah direncanakan.
terjadinya bencana industri sangatlah berat. Mulai dari perencanaan dan pengendalian pembangunan industri,
DAFTAR PUSTAKA
merencanakan tata ruang sampai pada
Kusumasari, Bevaola,2014. Manajemen Bencana dan Kapabilitas Pemerintah Lokal, Yogyakarta, Gava Media Widjaja, HAW, 2005. Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, Jakarta, RadjaGrafindo Perkasa Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Ardina Dwiyani http://ardinadwiyaniinayah.blogspot.co m/2012/05/pengaruh-banyaknyaindustri-di-kota.html diakses pada 22 November 2014 BPBD Kota Serang, 2014 diunduh dari http://bpbdserang01.page4.me/75.html Gusti Ayu E. Hartati, 2012 diunduh dari http://gustiayuendanghartanti.blogspo t.com/2012/04/tugas-dasar-k3kesehatan-dan.html pada 23 November 2014) Kemenperin.go.id https://bempolnes.wordpress.com
pengawasan operasional industri yang bersangkutan. Pemerintah kota Cilegon tidak
dapat
bekerja
sendiri
untuk
menjalankan peran itu dengan baik dan berhasil, oleh karena itu kebijakan pemerintah
Kota
Cilegon
didukung oleh pihak masyarakat,
harus
industri
ada
harus dan
kerjasama
pengendalian dan penataan industri dengan pemerintah daerah lain juga pemerintah propinsi. Berbagai kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat, tidaklah akan berguna jika tidak diimplementasikan dengan baik dan benar.
Oleh
karena
itu
untuk
207