Sumber : http://www.cilegon.go.id
POTENSI DAERAH KOTA CILEGON PARIWISATA Seni dan Budaya Kota Cilegon merupakan daerah di profinsi Banten memiliki kekhasan yang tidak kalah menarik dibandingkan dengan daerah – daerah lainnya, walaupun pada awalnya kota cilegon juga merupakan wilayah pemekaran daqri wilayah kabupaten Serang sebagai induknya yang memiliki kebudayaan yang beberapa unsurnya sama. Akan tetapi kota Cilegon memiliki nilainilai dan prinsip-prinsip kebudayaan yang khas dan berbeda dengan induk wilayahnya. Untuk lebih mengetahui kondisi exsisting kebudayaan daerah kota Cilegon, perlu dijabarkan beberapa hal yang berhubungan dengan unsur-unsur kebudayaan daerah Kota Cilegon, diantaranya adalah :
Bendrong Lesung Bendrong Lesung merupakan salah satu kesenian tradisional Banten yang hampir punah keberadaannya. Sekitar 20 tahun yang lalu, kesenian jenis ini masih bias di jumpai terutama pada event tertentu, seperti acara pernikahan, khitanan atau hajatan lain pada tradisi masyarakat Banten kala itu. Kesenian ini dilahirkan dari irama khas yang diakibatkan bendrongan antara alu dan lesung yang di adu-adu. Karena pergeseran waktu, kini kesenian tersebut hanya terdapat pada beberapa komunitas kecil pribumi yang masih aktif melestarikannya dan itupun jarang sekali. Mungkin anak muda sekarang tidak mengenal sama sekali seperti apa pertunjukan bendrong lesung itu. Bentuk kesenian ini menggunakan media lesung dan alu atau di bendrongkan. Khasanah seni yang satu ini jika dimainkan secara piawai akan memimbulkan irama khas tersendiri dan merupakan kesenian yang ditimbulkan paduan ritmis yang aktraktif. Lesung dipukul seperti layaknya menumbuk padi pada jaman dulu ada penggilingan padi. Sedang untuk bahan membuatnya, lesung biasanya terbuat dari kayu nangka sementara alunya terbuat dari kayu pohon tangkil/melinjo atau bisa juga dari kayo sawo kecik.
Debus Kesenian tersebut berawal diberi nama Al-Madad (befmain besi)/ seiring dengan perubahan serta perjalanan waktu jenis kesenian ini semakin hari semakin menunjukkan kebolehan dalam bermacam macam atraksi sebagai kelengkapan pertunjukanya masyarakat. Sebagai kesenian yang banyak menggunakan megis, tidak sembarang orang dapat memerankan pertunjukan akrobatiknya sebelum mempelajari teknik dan beberapa persaratan yang harus dijalankan sebelum manggung. Alat alat yang digunakan untuk menggelar pertunjukan kesenian debus terdiri dari 3 buah terbang gede (Rebana ukuran besar yang garis tengahya berukuran 75 cm), disebagian daerah ada yang menggunakan ketimping kecil-kecil (rudat) berjumlah sepuluh buah, 1 pasang gondang, 7 buah senjata (al-madad/gada yang tebuat dari gagang kayu ukuran besar berbentuk bulat yang ujungnya ditancapkan besi seperti ujung trisula). Ada beberapa tambahan pertunjukan sehingga banyak peralatan yang membahayakan seperti: golok, pecahan kaca, paku, gergaji palu, dll. Peralatan tersebut digunakan semata-mata untuk mempertunjukkan kekebalan tubuh.
Patingtung / kendang pencak Patingtung termasuk jenis kesenian tradisional yang paling banyak digemari oleh masyarakat tua ataupun muda. Hampir ditiap kelurahan se-kota Cilegon, kesenian ini tumbuh dan berkembang mencari identitasnya masing-masing, pada saat ini masih aktif tercatat 34 komunitas patingtung se-kota cilegon yang tergabung dalam persatuan pendekar persilatan & seni budaya banten Indonesia”PPPSBBI”. Jumlah kesenian tiap grup ini cukup banyak, antara 20-30 orang, tukang kendang 2 orang, tukang terompet seorang, tukang goyang 3 orang, tukang ketug seorang, tukang kecrek seorang pemain patingtung rata-rata menguasai silat beladiri. Busana yang dipakai pemain pada umumnya berwarna hitam atau gelap. Yaitu baju kampret celana pangsi dan ikat kepala. Jenis kesenian ini biasa dipentaskan siang atau pada malam hari dan juga bias dipentaskan di panggung atau di tanah lapang. Biasanya setelah gembrungan atau dikenal oleh masyarakat masa kini chek sound, untuk menginstrumenkan noda serta suara yang dikeluarkan. Apabila suara goong kurang enak didengar maka goong di kasih minum (disiram dengan air bagian dalam goong). Lamanya pementasan ini biasanya berlangsung 7 jam.
Kesenian Kota Cilegon juga meliputi rudat, ubrug, gacle/sulap banten, rampak dayak, qiroat, marawis, reog, gambus, rebana, terbang gede, rampak bedug, angklung buhun, jaran bilik/kuda lumping, bal-balan geni (Bola Api), dan pantun. Sedangkan permainan tradisionalnya yang pernah dan masih dilakukan oleh masyarakat cilegon, antara lain congklak, gobag sodor, engrang, gatrik, dampu, belkes, benteng-bentengan, lompat karet/yeye, jingklok dan hong-hongan/rok-rokan.
Kuliner Makanan tradisional cilegon cukup beragam dan sampai sekarang tetap digemari oleh warganya, sekalipun kini banyak makanan instan produk dari luar. Makanan tradisional cilegon memang kurang lebih sama dengan makanan tradisional serang, namun demikian mempunyai cita rasa atau kekhasan tersendiri. Makanan tradisional cilegon antara lain:
Rabeg Cilegon Rabeg adalah hidangan para sultan banten pada masa pemerintahan sultan hasanudin banten. Rabeg biasa disajikan saat acara-acara khusus masyarakat banten seperti akikah, sunatan, dan perkawinan, khususnya untuk masyarakat serang dan cilegon rabeg adalah salah satu kuliner yang sudah mengalami akulturasi rasa dari masyarakat arab dahulu kala. Rabeg biasanya disajikan dalam porsi yang tidak terlalu besar. Warna kuahnya kecokelatan, sepintas tampak seperti semur namun dengan kuah yang lebih encer. Aroma lada, kayu manis dan bawang berpadu padan saat dihidangkan dalam kondisi panas.
Sate bebek cibeber
Selain jajanan ringan, cilegon juga mempunyai makanan khas lainnya yang berasal dari cibeber. Sate bebek juga merupakan cirri khas kuliner cilegon yang banyak digemari oleh masyarakat banten pada umunya dan para SITUSwan pada khususnya. Bahan-bahan untuk membuat sate adalah daging bebek, haluskan, minyak goring, untuk menumis, daun salam, lengkuas, memarkan, daun jeruk, iris halus, serai iris halus, santan kental, kelapa sedang, kupas, parut memanjang, penyedap rasa, gula merah sisir, merica hitam, tumbuk kasar, serai, bersihkan, ambil bagian putihnya. Bumbu terdiri dari : bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, kemiri, ketumbar, dan garam.
Bekakak ayam kranggot Bekakak ayam kranggot punya cita rasa tersendiri, agak pedas dan agak manis. Bekak ayam ini biasanya sering disajikan pada acara-acara selamatan, seperti khitanan, pernikahan, muludan dan sebagainya. Ayam yang dipilih biasanya ayam kampong.
Kue Gipang Gipang merupakan makanan yang merakyat tetapi juga masih banyak orang yang mencarinya, bahkan hampir semua toko penjualan oleh-oleh khas banten menjualnya. Bahkan untuk membuat kue gipang antara lain: beras ketan, gulam asem dan vaneli. Caranya membuatnya, yaitu: beras ketan dikukus sesudah matang di jemur sesudah kering digoreng lalu gula dan asem dimasak/direbus lalu dikasih vaneli sesudah matang lengket beras yang sudah digoreng dimasukan/ disatukan ke kwali kemudian diaduk-aduk sampai rata lalu dituangkan kenampan lalu ditekan pake plastic agar rata terus dipotong-potong. Beberapa makanan khas Kota Cilegon lainnya yang perlu diketahui dan dinikmati adalah tape cigading, awug-awug, urab lambu kasang dan gegetas.
Situ Rawa Arum
Agro Wisata Down Hill dan Hiking Area Gunung Batur
Agro Wisata Hiking Batu Lawang
Makam Syekh Djamaluddin
Syekh Djamaluddin adalah tokoh abad ke 19 yang diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai orang yang membuat Pelabuhan Merak selama pada peristiwa tsunami Karakatau yang melanda Banten seabad yang lalu. Suasana yang nyaman di pondok sekitar Syekh Djamaluddin di area Pelabuhan Merak banyak dikunjungi para peziarah. Makam ini berada diatas bukit yang lokasinya berada tak jauh dari dermaga III Pelabuhan Merak. Setiap malam Juma’t pengajian digelar dipondok yang berada hanya beberapa meter dari makam tersebut. Mereka yang mengikuti pengajian ini tak hanya warga Cilegon saja beberapa diantaranya dari banyak masyarakat diluar Banten . Syekh Djamaluddin adalah tokoh ulama besar ke 14 yang memiliki wawasan keagamaan dan ilmu Pemerintahan yang tinggi. Syekh Djamaluddin adalah cucu dari Syekh Maulana Malik Isroil, salah satau Dewan Wali Empat yang terbentuk Wali Songo. Dalam zamanya Syekh Djamaluddin banyak berjasa dalam melawan penjajahan Portugis khusunya diperairan Selat Sunda. “ Namanya sangat terkenal hingga Malaysia dan Singapura beliau dikenal sebagai Syekh Putih karena konon selalu mengenakan jubah putih” kata pimpinan Yayasan Syekh Djamaludin Banten Ahmad Sudrajat.
Makam Syekh Jamaluddin adalah salah satu makam yang dijadikan wisata religi ini banyak mendapatkan dukungan dan bantuan baik moril ataupun materil dari berbagai pihak yang diantaranya dari Pemerintah Cilegon dan para Perusahaan yang berada disekitar Merak. Selain itu keberdaan Makam Syekh Jamaludin yang banyak dikunjungi baik dari para peziarah dalam kota maupun luar Kota dapat merauk rejeki para pedagang stempat baik pedagang makanan maupun souvenir. Setiap kegiatan keagamaan seperti Maulid Nabi Besar Muhamad SAW di Pondok Makam Syekh Jamaludin mengadakan berdzikir bersama guna melestarikan budaya positif, ribuan masyarakat berbondong bondong baik undangan para alim ulama, tokoh masyarakat bahkan Walikota Cilegon turut pula menghadidiri undangan tersebut. Ikut serta puluhan polisi dan tim pengamanan berjaga jaga diarea gerbang masuk makam Jamaluddin. Acara ini digelar adalah salah satu bentuk kepedulian terhadap pelestarian tradisi masyarakat. Kepedulian terhadap pelestarian tradisi ini keturunan Syekh Jamaluddin sejak setahun lalu telah membentuk Yayasan Bani Satim berharap dengan rangkaian acara keagamaan dan istigosah ditempat ziarah tersebut para peserta dan warga Cilegon mendapatkan berkah. “ Alhamdulillah Kota Cilegon sepi dari bencana alam, ini berkat karomah dari para Wali yang soleh. Dan disini kita mengingat kembali para jasanya dan berusaha meneladaninya” kata Nasrullah. Sejenak menengok sejarah Maulan Malik Israel bersama anggota dewan Wali Songo menyebarkan Islam hingga akhir hayatnya. Konon beliau dikuburkan disebuah bukit kecil ditepi teluk Banten, Bojonegara, kabupaten serang, Utara Kota Cilegon. Tampaknya bukit itu dipilih pertama kali oleh Maulana Malik Israel sebagai ulama yang lebih tua dari syekh Soleh bin Abdurahman seoarng penyebar Islam yang hidup pada masa Maulana Hasanudin. Bukit itu berada pada lokasi yang memilki titik pandang yang cukup indah kearah barat sehingga dapat menjadi proyeksi tafakur pada saat menyepi. Masyarakat menyebut bukit iti digunung santri. Konon daearh tersebut tempat santri belajar kepada guru ulama tersebut. Pada masa selanjutnya daerah itu disebut dengan nama Kampung Beji, sebuah kampong yang kemudian menjadi basis pergerakan perlawanan masyarakat Banten terhadap Hindia Belanda pada akhir abad ke 19 hingga masa kemerdekaan. Salah satu inspirator perlawanan itu adalah Maulana Malik Israel, selanjutnya Sultan Ageng Tirtayasa. Inpirasi tersebut masuk dalam beberapa bentuk antara lain melalui keturunan yang tersebar di hampir seluruh tanah banten. Salah satu keturunannya adalah Syekh Jamaludin yang dimakamkan di dekat Pelabuhan Merak. Sekilas makam Syekh Jamaluddin tersebut tampak seperti gazebo diwarung makan atau restaurant-restauran tradisional. Pondok yang baru dibangun itu merupakan tempat istirahat para peziarah. “ seangaja kami bangun agar peziarah bisa lebh menikmati suasana makam. Ini merupakan wujud keinginann kami menjadiikan Syekh Djamaluddin menjadi taman wiasata ziarah” ujar Sudrajat yang mengaku sebagai keturunan ke 16 Syekh Djamaluddin. Selain pondok rencananya Yayasan Syekh Djamaluddin akan memabngun lapangan parker kios cenderamata di area tersebut. Sealain itu beberapa buku yang mengisahkan Syekh Djamaludin juga akan dibuat. “ Syekh Djamaluddin ini adalah tokoh Islam dijaman Portugis Beliau Cucu dari Syekh Maulana Malik Isroil, yang menurunkan para Wali di Pulau Jawa. Dulu
tempat ini adalah pesantren dan santrinya tak hanya di Banten, tetapi dari mancanegara seperti Singapura samapi Afrika. Hal itu saya buktikan ketika kami berjiarah ke makam salah satu tokoh Islam di Singapura. Mereka bertanya tentang Syekh Jamaluddin Merak” kata KH Nasrullah, cucu Syekh jamaluddin.
Bidang Kependudukan Didalam Undang – Undang No 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan Peraturan Daerah No 14 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan diamanatkan bahwa database kependudukan kota Cilegon senantiasa harus dilakukan pemutahiran melalui pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil serta verifikasi dan validasi data penduduk secara terpadu. Jumlah penduduk kota Cilegon dari Tahun 2007 sejak dilaksanakan Program Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) yang berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan) menunjukan Grafik jumlah penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya. Pada Tahun 2007 penduduk Kota Cilegon adalah sebanyak 320.253 Jiwa , meningkat sebesar 8,5 % pada Tahun 2008 menjadi 346.059 Jiwa kemudian pada Tahun 2009 meningkat sebesar 10,92 % menjadi sebanyak 383.854 jiwa dan pada Desember tahun 2010 meningkat menjadi 422.898 jiwa. Sebagaimana dapat terlihat pada tabel jumlah penduduk Kota Cilegon 2010 dibawah ini Sedangkan penerbitan dokumen kependudukan seperti KTP juga mengalami peningkatan pada tahun 2007 kepemilikan KTP Kota Cilegon sebanyak 165.411 sedangkan pada tahun 2008 meingkat sebanyak 191.312 dan tahun 2009 meningkat lagi menjadi 215.842 dan pada tahun 2010 meingkat menjadi 256.451 . Hal tersebut menunjukan kesadaran masyarakat yang memiliki KTP cukup tinggi di Kota Clegon, terlihat pada tabel di bawah ini : Kepemilikan KTP Jumlah Jumlah wajib Persentase Rentang Jumlah KTP Tahun Penduduk memilik KTP A B A/B 2000 296.041 145.060 180.585 80,33 2001 303.651 151.826 188.264 80.65 2002 309.010 157.595 194.676 80.95 2003 305.958 154.509 189.694 81.45 2004 324.473 171.971 210.907 81,54 2005 335.774 181.318 221.611 81,82 2006 363.717 208.410 254.602 81,86 2007 320.253 165.411 201.759 81.98 2008 346.059 191.312 233.011 82.10 2009 386.985 215.842 259.248 83,26 2010 422.898 256.451 296.176 86,59
Ketenagakerjaan Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Kota Cilegon mengalami pertambahan yang semakin besar. Jumlah Penduduk Kota Cilegon pada tahun 2010 sebesar 374.559 jiwa, dengan komposisi 191.879 laki-laki dan 182.680 perempuan dengan tingkat kepadatan mencapai 2.134 jiwa/km2. Situasi ketenagakerjaan di Kota Cilegon pada tahun 2010 menunjukkan terjadinya meningkatan angkatan kerja dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2010, persentase angkatan kerja tercatat sebesar 65,60 persen. Sektor yang menyerap tenaga kerja terbanyak adalah sektor perdagangan, rumah makan,dan jasa akomodasi yaitu sebesar 26.90 persen. Diikuti sektor industri sebesar 23.76 dan sektor jasa-jasa 17.67 persen. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin di Kota Cilegon Tahun 2010 Lapangan Usaha Laki-laki Perempuan Pertanian, Peternakan, Kehutanan 3,90 5,03 dan Perikanan Pertambangan dan penggalian 1,66 Industri Pengolahan 27,95 14,42 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,99 Konstruksi 13,23 0,59 Perdagangan, Hotel dan Restoran 19,82 42,70 Transportasi dan Komunikasi 15,42 4,35 Keuangan, Persewaan dan Jasa 5,22 2,17 Perusahaan Jasa-jasa 11,81 30,75 Jumlah 100,00 100,00
Jumlah 4,25 1,14 23,76 0,68 9,32 26,90 11,99 4,27 17,67 100,00
* Sumber : Sakernas 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Cilegon Tahun 2010 Kelompok Umur 15-24 25-54 55+ J
Laki-laki 13,82 78,57 7,61
Perempuan 24,99 66,34 8,67
Jumlah 17,27 74,79 7,94
Investasi Kota Cilegon 1. Kondisi perekonomian Cilegon sebagai daerah tujuan investasi dengan tingkat pertumbuhan investasi kota cilegon tahun 2010 mencapai 1,41 % dan memebrikan kontribusi yang cukup besar terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi kota cilegon. Pada tahun 2010 investasi di kota cilegon melalui realisasi izin prinsip penanaman modal (SP) mencapai 113,29 triliun yang terdiri dari PMA sebesar 95,05 triliun dan PMDN sebesar 18,24 triliun sedangkan realisasi melalui izin usaha tetap (IUT) sebesar Rp. 63,86 triliun yang terdiri dari PMA sebesar Rp. 48.04 triliun dan PMDN sebesar Rp. 25,82 triliun. 2. Konsep dan daya saing daerah 1. Visi kota cilegon dalam RPJM tahun 2010-2015 adalah masyarakat cilegon sejahtera dengan daya dukung industry, perdagangan dan jasa 2. Salah satu misi Kota Cilegon adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penanggulangan kemisikinan dan pengangguran melalui daya dukung sector industry, perdagangan dan jasa. 3. Perda RTRW kota Cilegon 2000-2010 diarahkan pada pengembangan fungsinya sebagai kota pelayanan dan kota pemasaran dengan menjaga keseimbangan antara kawasan lindung dan kawasan budidaya. 4. Kawasan lindung sebesar 4.364 Ha (24,87%) dan 13.185,90 Ha (75,13%) bagi kawasan budidaya yang meliputi kawasan permukiman, industry, pelabuhan, perdagangan dan jasa, pariwisata, aneka industry serta kawasan khusus. Dalam jangka panjang. Arah kebijakan yang telah dirumuskan adalah mewujudkan Kota Cilegon sebagai kota industry dan jasa terdepan di pulau jawa. Visi tersebut lebih didasari pada berbagai potensi daerah dan kondisi geografis. 3. Peluang Investasi dan Perdagangan (*sector industry besar) Kota cilegon sebagai daerah tujuan investasi memiliki daya tarik bagi investor dalam dan luar negeri, hal ini dapat dilihat dari tingginya minat investor yang menanamkan modalnya di kota cilegon yang berasal dari USA, perancis, jepang, Australia, jerman, inggris, argentina, Austria dan korea. Keberadaan industrI di Kota Cilegon baik dalam rangka penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri berdampak multiplier effect baik dalam pertumbuhan ekonomi kota cilegon maupun penyerapan tenaga kerja dan sector lainnya. Kota cilegon masih menjadi primadona sebagai daerah tujuan investasi karena didukung oleh berbagai factor sarana dan infrasturuktur investasi. Kota cilegon dengan luas lahan 17.550 Ha (175,50 Km2) tetapi ditunjang dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai serta letak geografis yang sangat strategis dengan jarak tempuh dari ibukota Jakarta + 120 Km. perjalanan selama 2 jam tentunya melalui akses jalan tol.
Kota cilegon sebagai pintu gerbang pulau jawa dan sumatera serta memiliki garis pantai sepanjang 17 Km serta didukung oleh pelabuhan bertaraf internasional dan adanya pelabuhan khusus serta beberapa kawasan industry menjadikan kota cilegon sebagai daerah tujuan invesatasi yang menarik bagi calon investor. Kota cilegon terbuka untuk investasi:
Bidang usaha besi dan baja Bidang usaha kimia Bidang usaha plastic Bidang usaha manufacture Bidang usaha aneka Bidang usaha pariwisata Bidang usaha jasa-jasa lainnya.
Selain pembangunan fisik kota cilegon, pemerintah juga menjalankan berbagai kebijakan diantaranya:
Peningkatan daya saing yang kompetitif berbasisi sumber daya dengan prioritas pada sector industry kecil dan menengah. Membudayakan program kemitraan antar pelaku ekonomi berdasarkan prinsip pola kemitraan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Menjadi fasilitator bagi pengembangan ekonomi daerah dan mendorong assosiasiassosiasi usaha lebih berdaya dan mandiri. Bersama kalangan dunia usaha berinovasi dan berprakarsa bagi penciptaan peluang usaha baru, pengembangan baik skala local maupun regional, Menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan menyediakan pusat pelayanan terpadu satu atap atau “ one stop service” Merubah paradigm lama birokrasi lama birokrasi pemerintahan menuju entrepreneurship birokrasi atau re-inventing government.
Kota Cilegon tidak memiliki Sumber daya alam tetapi Kota Cilegon memiliki potensi investasi yang strategis dari jasa kepelabuhanan dari kegiatan industri. Kehadiran sebanyak 76 perusahaan asing dan 35 perusahaan dalam negeri memberikan dampak yang luas bagi pertumbuhan ekonomi kota cilegon. Investasi berdasarkan Izin Prinsip
Rp.
27.000.000.000
Investasi berdasarkan Izin Prinsip Perluasan
Rp.
1.972.150.523.200
Investasi berdasarkan Izin Prinsip Perubahan
Rp.
6.206.628.000.000
Investasi berdasarkan Izin Usaha
Rp.
83.920.550.000.000
Investasi berdasarkan Izin Usaha Perluasan
Rp.
150.086.005.800
TOTAL INVESTASI TAHUN 2011
Rp. 92.276.414.529.000
Realisasi Investasi Tahun 2011 Investasi berdasarkan Izin Usaha
Rp.
83.920.550.000.000
Investasi berdasarkan Izin Usaha Perluasan
Rp.
150.086.005.800
Rp. 84.070.636.005.800 POTENSI
NO PENGELOLA KAWASAN 1
Kawasan
Krakatau
KAWASAN
TERJUAL
BELUM TERJUAL
Industrial 550 Ha
250,94 Ha
198,06 Ha
Industrial 80,9 Ha
0,9 Ha
80 Ha
Estate Cilegon (KIEC I) 2.
Kawasan
Krakatau
Estate Cilegon (KIEC II) 3.
Kawasan Panca Puri
242 Ha
72 Ha
170 Ha
4.
PT. Cipta Niaga Internasional
22 Ha
2 Ha
20 Ha
5.
Kawasan PENI
40 Ha
o
O