PERAN ORANG TUA DALAM MENGAWASI JAJANAN DAN GIZI ANAK
Nurul Fajriyah dan Siti Rahmawati SMA Muhammadiyah Pondok Pesantren Imam Syuhodo
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernahkah kita perhatikan apa saja jajanan yang dikonsumsi anak sewaktu di rumah atau di sekolah? seperti jajanan kaki lima, fast food, permen, soft drink, atau snack seperti keripik kentang hingga keluarga chiki. Kasus-kasus tersebut tentu bukan cerita baru, kebiasaan jajan pada anak-anak memang sulit dihilangkan. Karena keseringan mengkonsumsi jajanan diluar menjadikan anak-anak
malas
makan masakan rumah.Padahal apa yang dimakan anak sangat menentukan kecerdasan dan kesehatannya. Kebiasaan mengkonsumsi junk food, fast food, makanan instan dan makanan olahan yang berlebihan, mudah menimbulkan kekurangan gizi kronis pada anak-anak. Apalagi jika pola makan itu dibiasakan sejak usia pra sekolah hingga remaja. Pengaruhnya akan terasa setelah dewasa. Akibatnya banyak orang tua yang resah karena kesulitan mengontrol jajanan yang dikonsumsi oleh anak mereka ketika berada diluar rumah. Perkembangan IPTEK yang semakin maju akan memicu masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya. Masyarakat di zaman sekarang ini, dimana kondisi perekonomian negara indonesia semakin terpuruk, akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan segala sesuatu yang di inginkan, termasuk pedagang jajanan anak- anak. Para produsen berusaha agar jajanan yang dibuat dapat menarik konsumen, dengan modal seminimal mungkin dan mendapat keuntungan semaksimal mungkin. Hal ini merupakan prinsip dalam memproduksi. Mereka biasanya menggunakan zat-zat yang berbahaya yang dapat merusak bagian tubuh seperti formalin, boraks, dan sebagainya. Lama kelamaan akan menurunkan daya tahan tubuh, begitu pula kemampuan belajarnya. Apalagi jika berbagai bahan tambahan makanan berbahaya yang terkandung di dalamnya, cepat atau lambat konsumsi makanan sehat sebagai penyeimbang sangat kurang. Memang ada sebagian orangtua yang cukup berhasil membiasakan anaknya mengkonsumsi makanan sehat dan jarang
jajan selama di rumah. Sayangnya, begitu masuk sekolah anak-anak jadi senang jajan karena terbawa oleh teman-temannya. Dari berbagai aktivitas produsen dalam memproduksi barang yang ditambah dengan zat-zat yang berbahaya, akan berakibat fatal, tidak hanya orang dewasa bahkan anak-anak yang menjadi tumpuan dan harapan suatu bangsa, karena anak-anak adalah generasi penerus sebagai penerus pemuda saat ini. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah 1. Bagaimana peran orang tua dalam mengawasi jajanan dan gizi anak? 2. Apa dampak yang ditimbulkan akibat jajanan yang mengandung zat-zat berbahaya? C. Tujuan Penulisan karya ilmiah ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui peran orang tua dalam mengawasi jajanan dan gizi anak 2. Untuk mengetahui dampak yang di timbulkan akibat jajanan yang mengandung zat-zat yang berbahaya D. Manfaat Adapun manfaat dari penulisan karya ilmiah ini di harapkan 1. Memperluas pengetahuan tentang zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. 2. Mengetahui bagaimana peran orang tua dalam mengawasi jajanan dan gizi anak 3. Untuk memberikan gambaran sekaligus dampak yang berkaitan atau yang di timbulkan akibat jajanan tidak sehat 4. Memotivasi orang tua agar lebih memperhatikan kesehatan dan gizi anak
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Makanan dan Pengaruh Kesehatan Menurut Thobieb Al-Asyhar dalam bukunya Bahaya Makanan Haram (2003) mengklasifikasikan konsumen menjadi tiga jenis. Pertama, konsumen yang hanya mempertimbangkan faktor harga (murah atau tidak). Kedua, konsumen yang hatihati dalam memilih produk karena dorongan agama. Ketiga, konsumen yang
membeli karena faktor kesehatan, atau karena kualitas, lebih tertarik pada tabel komposisi bahan yang tertera pada barang itu. Definisi sehat menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) yakni, sehat itu berarti sehat jasmani, rohani, sosial. Makanan yang sehat belum tentu baik pada kesehatan seseorang dalam kondisi tertentu. Seperti halnya kolestrol, dalam tinjauan kesehatan kolestrol itu baik jika di konsumsi secara proposional. Akan tetapi dapat mengganggu kesehatan seseorang jika di konsumsi secara berlebihan. Bahkan zat tersebut dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke (Hembing disepakati oleh Mulya Tarmizi). Menurut
Marianne
Lucrecht
dalam
bukunya
(Diet
Dr.Houtsmuller),
menjelaskan cara menjaga kesehatan yaitu dengan memakan makanan sehat ditambah dengan suplemen vitamin. B. Makanan dan Pengaruh terhadap Penyakit Makanan merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi terhadap hampir semua jenis penyakit yang diderita seseorang. Di era globalisasi di iringi oleh bergesernya pola hidup masa kini, Dan pergeseran ini berdampak negatif terhadap pola hidup sehat. Hal ini terutama di alami oleh mereka yang tinggal di perkotaan dengan segala kesibukan yang padat, orang pun lantas menyampingkan gaya hidup sehat, tidak peduli dengan empat sehat lima sempurna. Banyak makanan yang sudah kehilangan fungsi dan manfaatnya, karena perbuatan produsen demi mendapatkan keuntungan yang besar. Seperti, formalin, boraks, zat-zat pewarna, pengenyal, dan sebagainya. Menurut direktur LP-POM MUI Provinsi DKI Jakarta, Drs H Abu Bakar, beliau menambahkan,” sesungguhnya formalin bermanfaat bagi kehidupan manusia, yaitu untuk pembunuh kuman, pengawet jenazah bagi agama tertentu, dan bahan pembuatan pupuk urea. Namun belakangan ini oleh pihak tertentu dengan motif ekonomi, formalin justru disalahgunakan untuk pengawet makanan yang sesungguhnya berbahaya jika dikonsumsi tubuh manusia” Penyalahgunaan ini mengakibatkan orang celaka bahkan mengakibatkan kematian. Dalam hal ini Allah telah berfirman: ﻮﻻﺗﻠﻗﻮﺍﺒﺎﯾﺪﯾﻜﻢﺍﻠﯽﺍﻠﺗﮭﻠﻜﺔﻮﺍﺤﺴﻨﻮﺍﺍﻦﺍﷲﯾﺤﺏﺍﻠﻤﺤﺴﻨﯾﻦ Artinya:"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (Al-Baqarah:195)
Penggunaan zat-zat tersebut telah diatur sejak tahun 1988.Lewat Peraturan Menteri Kesehatan No 722/Menkes/1988 yang diperkuat dengan Permenkes 1168/Menkes/1999 antara lain disebutkan bahwa yang termasuk BTP adalah pewarna, pemanis buatan, pengawet, antioksidan, antikempal, penyedap dan penguat rasa, pengatur keasaman, pemutih dan pematang tepung, pengemulsi, pengental, pengeras, dan sekuestran (untuk memantapkan warna dan tekstur makanan). Makanan yang penulis maksud dalam landasan teori tidak secara keseluruhan, akan tetapi hanya dalam lingkup jajanan keseharian yang serin dikonsumsi anak-anak. Seperti jajanan kakilima, snack, makanan cepat saji, dan segala jenis jajanan yang memiliki keterkaitan dengannya.
III. PEMBAHASAN A. Peran Orang Tua dalam Mengawasi Jajanan dan Gizi Anak Di zaman ini sulit sekali mendapatkan makanan yang tidak mengandung zat-zat yang tidak berbahaya bagi tubuh. Zat-zat tersebut sangat berbahaya bagi tubuh dan kecerdasan anak, padahal anak adalah harapan orang tua yang dapat meneruskan cita-cita orang tua di masa mendatang. Orang tua dapat mengatur sterategi dalam mengurangi jajanan anak, diantaranya, seorang Ibu dapat mengkreasikan sedemikian rupa
jenis masakan yang dapat menarik perhatian
anak sehinngga anak tidak tertarik pada jajanan luar, tentunya seorang ibu tidak mungkin menambahkan zat-zat berbahaya untuk sang buah hatinya. Dan seorang Ibu harus pandai mengalihkan perhatian anak dari jajanan luar ke jajanan buatan Ibunya sendiri, selain itu juga orang tua dapat mensiasati dengan menambah jadwal kegiatan anak, dengan kegiatan yang lebih bermanfaat bagi anak, seperti mengikuti les mapel , bahasa, musik dan sebagainya. Dengan demikian anak akan sibuk, tentunya orang tua tidak terlalu banyak mengurangi waktu bermain anak. Pada saat bermain bersama teman-temanlah seorang anak lepas dari pengawasan orang tua, mereka bisa bebas membeli jajanan yang diinginkan tanpa memperhatikan akibat yang ditimbullkan. Satu lagi peran orang tua disini adalah memberikan pengajaran tentang dampak-dampak yang ditimbulkan dari jajanan yang mengandung zat-zat yang berbahaya, dan mengajari pola hidup sehat dengan pola makan yang teratur, gizi
yang tercukupi dan mengurangi jajanan luar, karena jajanan yang dibuat sendiri lebih berkualitas dan baik bagi kesehatan. Sesungguhnya anak membentuk kebiasaan makannya dari rumah. Kebiasaan sarapan di rumah atau membawa bekal dari rumah adalah contoh kebiasaan yang baik. Anak-anak yang tidak dibiasakan jajan di rumah umumnya juga tidak akan terlalu banyak jajan ketika sekolah.Hal lain yang perlu dicermati orangtua adalah gencarnya iklan produk makanan di media massa, terutama televisi. Karena jiwanya masih labil, maka anak-anak mudah sekali menjadi korban iklan. Terutama jika yang diiklankan adalah produk makanan baru untuk anak-anak. Lebih-lebih
kalau
disertai
iming-iming
hadiah
berupa
mainan
yang
menarik.selanjutnya, lingkungan Taman Kanak-Kanak atau sekolah juga akan membentuk kebiasaan anak. Jika teman-teman sekolahnya biasa jajan, anak akan lebih sulit menahan diri untuk tidak jajan. Di sinilah pentingnya peran para guru dalam memotivasi anak untuk membawa bekal atau memilih jajanan yang sehat dan aman. Karena itu, sungguh patut dicontoh sekolah-sekolah yang kini mulai memberikan perhatian pada konsumsi makanan muridnya selama di sekolah. Adanya kerja sama yang baik antara orang tua dengan guru-guru di sekolah tentu sangat membantu membuat anak lebih banyak mengkonsumsi makanan sehat dan menghindari jajan. Jajanan sehat yang tidak mengandung zat-zat berbahaya adalah makanan yang halal dan bergizi, yang kebanyakan hanya bisa didapatkan di rumah. Allah telah berfirman mengenai pentingnya makanan yang halal dan bergizi dalam (QS. Al-Baqarah : 168), yaitu:
Artinya: ”Hai kalian umat manusia, makanlah dari apa yang ada di bumi ini secara halal dan baik dan janganlah kalian ikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia adalah musuh yang nyata bagi kalian. ”(Qs. Al-Baqarah: 168). Maksud Allah SWT. menekankan perintah pentingnya memakan makanan yang bergizi disamping halal adalah karena demi kebaikan manusia itu sendiri. Makanan yang bergizi sangat di butuhkan oleh tubuh manusia untuk memperoleh kualitas kesehatan yang baik. Dan kesehatan yang baik berarti sangat berpengaruh terhadap kualitas akal dan rohaninya.
Gizi meningkatkan kekuatan tubuh dan keseimbangan mental. Satuansatuan yang menyusun bahan makanan, di sebut zat-zat gizi atau zat-zat makanan (nutrient). Pada umumnya tidak ada bahan makanan yang mengandung semua zat gizi secara lengkap dalam kuantum masing-masing yang mencukupi kebutuhan tubuh. Namun demikian, jika kita mampu mengeksplorasi secara seimbang terhadap
zat-zat
yang
mengandung
gizi,
niscaya
kita
akan
merasakan
keseimbangan tubuh. Tubuh kita tumbuh dan berkembang di sebabkan karena adanya gizi makanan yang kita konsumsi setiap hari. Kesehatan juga banyak tergantung pada apa yang kita makan. Anak balita membutuhkan protein lebih banyak dari pada orang dewasa karena sedang dalam proses pertumbuhan. Makanan mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh, di antaranya : protein, karbohidrat, lemak, mineral, air, dan berbagai macam vitamin. Jumlah makanan dan variasi makanan yang di konsumsi haruslah seimbang dan dalam porsi yang mencukupi agar kekuatan tubuh kita senantiasa terjaga. Porsi yang kurang dapat mengakibatkan seseorang kekurang gizi dan menderita berbagai macam penyakit, begitu juga sebaliknya. Porsi makanan yang berlebihan juga kurang baik karena dapat menyebabkan seseorang terlalu gemuk dan berpotensi terkena berbagai macam penyakit pula. Kesehatan yang prima berbanding lurus terhadap ajaran Islam. Agama Islam sangat serius dalam memperingatkan umatnya agar tetap menyinggung masalah tersebut, yang terkenal dengan hadits demi masa yang bisa di artikan sebagai berikut ”Ingat lima perkara sebelum lima perkara : Sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, dan hidup sebelum mati. Point sehat sebelum sakit mendapatkan urutan pertama dari sabda Nabi merupakan momentum yang sangat penting bagi seorang muslim. Kalau kondisi kita baik dan badan kita sehat maka umat Islam akan menjadi kuat, energik, inovatif dan penuh kreativitas. Hal ini seiring dengan sabda Nabi: ﺍﻠﻤﺆﻤﻦﺍﻠﻘﻭﻱﺨﯿﺮﻤﻦﺍﻠﻤﺆﻤﻦﺍﻠﻀﻌﯿﻒ ” Mukmin yang kuat lebih baik dari pada mukmin yang lemah”.
B. Dampak Jajanan yang Mengandung Zat yang Berbahaya Sebenarnya tanpa disadari, orang tua juga ikut andil dengan kebiasaan buruk mengkonsumsi jajanan. Tidak jarang, untuk menenangkan anak yang sedang rewel, orang tua terkadang membiarkan anaknya jajan atau bahkan membelikan
jajanan. Akibatnya, anak menjadi kenyang dan malas makan masakan rumah. Akibat lainnya, lama kelamaan anak mempunyai kebiasaan jajan. Ada orang tua yang merasa sudah cukup bijaksana dengan melarang anaknya mengkonsumsi jajanan kakilima tapi membekali anaknya dengan snack seperti keripik kentang atau cokelat, soft drink, atau jenis junk food lainnya seperti permen, biskuit, krekers dan aneka fast food. Padahal junk food telah dikenal sebagai makanan miskin gizi dan mengandung bahan tambahan makanan yang berbahaya. Makanan-makanan tersebut tidak lagi alami, karena telah kehilangan zat-zat alaminya yang berkhasiat. Namun hal itu luput dari perhatian karena daya tarik iklan dan kemasannya,apalagi di iming-imingi oleh hadiah. Sementara itu, ada juga orang tua yang membiarkan anaknya makan jajanan kaki lima dan kue-kue tradisional dengan keyakinan bahwa jajanan tersebut lebih aman buat anaknya. Padahal kenyataannya, selain kebersihannya kurang terjamin, penggunaan MSG (vetsin), pengawet, pewarna, dan pemanis buatannya bahkan lebih sulit dikontrol. Gejala atau efek yang ditimbulkan oleh zat-zat tersebut bisa bervariasi, misalnya kurang gairah belajar, kurang konsentrasi, meningkatnya kenakalan, mudah mengantuk, cemas, dan daya ingat berkurang. Pada dasarnya ada beberapa alasan mengapa para produsen makanan mengawetkan produk mereka. Salah satunya karena daya tahan
makanan
memang sangat terbatas dan mudah rusak atau basi (perishable). Pengawetan menjadikan makanan awet dan bisa disimpan berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Ini jelas sangat menguntungkan pedagang. Alasan lain, beberapa zat pengawet berfungsi sebagai penambah daya tarik makanan itu sendiri. Seperti penambahan kalsium nitrit agar olahan daging tampak berwarna merah segar. Tampilan yang menarik biasanya membuat konsumen jatuh hati untuk membeli. Secara garis besar zat pengawet dibedakan menjadi tiga jenis. Pertama, GRAS (Generally Recognized as Safe) yang umumnya bersifat alami, sehingga aman dan tidak berefek racun sama sekali. Kedua, ADI (Acceptable Daily Intake), yang selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) guna melindungi kesehatan konsumen. Ketiga, zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi, alias berbahaya seperti boraks, formalin, dan rhodamin B. Bahaya formalin misalnya, bisa menyebabkan kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan dan jantung. Sedangkan penggunaan boraks sebagai pengawet makanan dapat menyebabkan gangguan pada otak, hati, dan kulit.
Berikut adalah beberapa bahan tambahan dan akibatnya 1. Pemanis buatan (sakarin, siklamat) yang biasa dipakai pedagang dalam es sirup atau es mambo. Sakarin dapat menyebabkan kanker kantung kemih dan bersifat
karsinogenik
pada
binatang.
Sedangkan
siklamat
berpotensi
menyebabkan pengecilan testicular dan kerusakan kromosom. 2. Pewarna merah yang seharusnya untuk tekstil tapi oleh pedagang digunakan untuk mewarnai limun, sirup, permen, bahkan terasi. Rhodamine B ketika diujikan pada mencit dan tikus menimbulkan efek pertumbuhan badan yang lambat, muncul sifat gelisah dan kemungkinan memicu kanker. 3. Bahan pengenyal yang sering digunakan pada bakso. Boraks bersifat akumulatif terhadap kesehatan (terkumpul sedikit demi sedikit didalam otak, hati, dan testis (alat reproduksi pria). Kalau dosisnya sudah tinggi bisa timbul gejala pusingpusing, muntah, mencret, kram perut, bahkan kematian. Menurut Hiroshi Osawa, seorang profesor dari Universitas Iwate Jepang berpendapat bahwa bagi anak yang sensitif,
pengawet dan pewarna dapat
mencetuskan gejala alergi baik pada tubuh maupun otaknya, di samping itu juga menimbulkan gejala diare. Alergi pada zat-zat aditif atau zat-zat tertentu pada makanan, dapat mempengaruhi suasana hati, perilaku dan proses berpikir. Bahkan dalam jangka panjang akan mempertinggi risiko kanker. Zat-zat dalam makanan lain secara tidak langsung yang dapat mengganggu aktivitas massa penghantar saraf otak (neurotransmitter) di otak, di antaranya: aroma sintetis, mono sodium glutamat (MSG), atau salisilat sintetis.Gejala atau efek yang ditimbulkan oleh zatzat tersebut bisa bervariasi, misalnya, kurang gairah belajar, kurang konsentrasi, meningkatnya kenakalan, mudah mengantuk, cemas, dan daya ingat berkurang.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Semakin berkembangnya peradaban dunia sekaligus perkembangan IPTEK yang semakin menjamur, menjadikan kebutuhan manusia semakin bertambah pula. Karena kebutuhan ekonomi dapat menjadikan manusia
menghalalkan
segala cara demi mencukupi kebutuhannya, salah satunya melalui jajanan anak. Pedagang berusaha mendapat keuntungan sebanyak banyaknya dengan modal sedikit, termasuk dengan menambahan berbagai jenis zat yang berbahaya bagi tubuh dari bahan pemanis buatan, pewarna makanan, dan
pengawet makanan yang menjadikan jajanan tidak sehat dan berdampak buruk bagi kesehatan. 2. Peran orang tua sangat penting dalam usaha mendampingi dan memfilter anak dalam memilih jajanan sehat. Orang tua perlu memahamkan dampak buruk dari jajan yang tidak sehat dan menanamkan pola makan yang sehat pada anakanak. Nasib bangsa dapat terancam karena dampak buruk yang diakibatkan dari jajanan tidak sehat pada anak-anak sebagai generasi penerus. 3. Jajanan yang tidak sehat tidak baik jika dikonsumsi terus menerus, terlebih lagi mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, solusi yang tepat adalah memberikan jajanan pengganti yang tepat bagi anak-anak dalam menggantikan jajanan yang tidak sehat yaitu dengan makanan yang halal dan bergizi yang diolah sendiri, dengan begitu akan mempermudah mengontrol asupan gizi anak. Dengan mengkonsumsi jajanan sehat kesehatan anak tetap terjaga, tidak mudah terserang penyakit sehingga terbentuk generasi yang kuat. Generasi kuat merupakan cerminan masa depan yang cerah. B. Saran Maraknya tentang makanan yang mengandung zat kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita bukanlah hal yang asing lagi yang terdengar di telinga kita. Banyaknya jajanan berupa berbagai macam kue dan minuman yang siap saji tak terelakkan lagi banyak yang mengandung pemanis buatan, bahan pengawet dan pewarna yang di larang oleh pemerintah. Oleh sebab itu, pentingnya peran keluarga terutama orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya saat membeli jajanan. Dan disini penulis mengajak kepada masyarakat untuk hidup sehat dengan tidak mencampuri adonan makanan dengan bahan-bahan kimia yang sangat membahayakan yang dapat merusak jaringan tubuh kita. Dan pemerintah lebih memperhatikan konsumen dan menindak tegas para pedagang yang menggunakan zat-zat berbahaya dan memberikan sanksi yang berat.
Daftar Pustaka
Al-Qur’anul karim Al-Asyhar, Thobieb. 2003. Bahaya makanan haram. Jakarta: Al Mawardi Prima. Effendi, Rustam. 2003. Produksi dalam Islam. Yogyakarta: Magistra Insania Press. Fikri. 2001. ”Tidak perlu kenyang yang penting gaya!”. Jakarta : 25-31 Agustus. Bukhari, Ismail, Al-Shoheh al-Bukhori, Indonesia: Maktabah. Bisri ,musthofa,KH. ”Saleh Sosial Saleh Ritual”. Intisari. Kumpulan artikel makanan sehat. Jakarta: PT Gramedia, http://dinowili.multiply.com/journal http://cyberwoman.cbn.net.id/detil.asp?kategori=Mother&newsno=619 http://cyberwoman.cbn.net.id/detil.asp?kategori=Mother&newsno=619 http://cyberwoman.cbn.net.id/detil.asp?kategori=Mother&newsno=619 http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/012006/05/cakrawala/lainnya01.htm http://www.kompas.com/kesehatan/news/0601/03/072753.htm http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_radar&id=116578&c=115 http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_radar&id=116578&c=115 http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_radar&id=116578&c=115 http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_radar&id=116578&c=115 http://lifestyle.okezone.com
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI Nama
: Nurul Fajriyah
Tempat/Tanggal Lahir
: Rawabening, 3 Desember 1993
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Sekolah
: SMA Muhammadiyah Pontren Imam Syuhodo
Alamat
: Jln. KHA Dahlan 154 Wonorejo Polokarto Skh Tlp (0271) 611556
Email
:
[email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN SD NEGERI 4 TUGU MULYO
1999-2005
SLTP NEGERI 1 LEMPUING OKI SUMSEL
2005-2008
TAKHASUS SMA MUH PONTREN IMAM SYUHODO
2008-2009
SMA MUH PONTREN IMAM SYUHODO
2009-sekarang
PENGALAMAN ORGANISASI 1. Anggota IPM SMA Muhammadiyah Pontren Imam Syuhodo 2. Staff Bidang Keamanan IPM SMA Muhammadiyah Pontren Imam Syuhodo PRESTASI 1. Juara 1 Lomba PBB tingkat Kabupaten 2. Juara 1 Lomba Bulu Tangkis tingkat Kabupaten 3. Juara 2 lomba tolak peluru PORSENI tingkat Kabupaten 4. Juara 1 Lomba pidato Bahasa Indonesia tingkat SMA Muh. Imam Syuhodo. 5. Juara 2 Lomba Karya Ilmiah tingkat regional di Sukoharjo kerjasama UNS 6. Juara 2 Lomba KIR Se-Karesidenan Surakarta di STAIN tahun 2010 7. Juara 2 Lomba Pidato Bahasa Inggris Gebyar Muktamar Muhammadiyah SeKabupaten Sukoharjo tahun 2010
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI Nama
: Siti Rahmawati Ramadhani Putri
Tempat/Tanggal Lahir
: Langsa, 26 februari 1993
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Sekolah
: SMA Muhammadiyah Pontren Imam Syuhodo
Alamat
: Jln. KHA. Dahlan 154 Wonorejo, Polokarto Skh Tlp (0271) 611556
RIWAYAT PENDIDIKAN SDN. BUKIT TIGA, LANGSA
1999-2005
SMPS. KARYA JAYA
2005-2008
SMA MUH. PONTREN IMAM SYUHODO
2008-Sekarang
PENGALAMAN ORGANISASI 1. Anggota IPM Muh Imam Syuhodo 2. Staff Olah Raga IPM Muh Imam Syuhodo 3. Ketua Bag. Muhadloroh IPM Muh Imam Syuhodo
PRESTASI 1. Juara 1 Bulu Tangkis Tingkat Kabupaten 2. Juara debat B. inggris Tingkat intern SMA Muh Imam Syuhodo 3. Juara 1 Artikel Tingkat IPM Ranting Imam Syuhodo 4. Artikel yang termuat di Solopos, rubrik “Curhat”.
PERAN ORANG TUA DALAM MENGAWASI JAJANAN DAN GIZI ANAK
PONTREN IMAM SYUHODO
PO L
JO AR OKAR TO-SUKOH
DISUSUN OLEH
NURUL FAJRIYAH
NIS. 0386
SITI RAHMAWATI RAMADHANI PUTRI NIS. 0390
SMA MUHAMMADIYAH PONTREN IMAM SYUHODO 2010
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah dengan Judul
PERAN ORANG TUA DALAM MENGAWASI JAJANAN DAN GIZI ANAK
Disusun oleh : 1. Nurul Fajriyah
NIS. 0386
2. Siti Rahmawati Ramadhani Putri
NIS. 0390
Telah Disyahkan sebagai Karya Tulis Ilmiah untuk Diikutsertakan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat SMA/SMK di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sukoharjo, 27 Juni 2010 Mengesahkan,
Kepala Sekolah,
H. Muhammah Saleh, S.E., M.Pd
Pembimbing,
Eni Jufriyah Sulistyorini, S.E., M.Si