Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
49
PERAN MKDKI DALAM MELAKUKAN PENEGAKAN HUKUM KESEHATAN Oleh : Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Dosen Fakultas Hukum Univeritas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang Abstract Many factors influence the increase of cases of alleged malpractice such as improvement of education level and increasing patient awareness of their rights. Indonesian Medical Disciplinary Honorary Council (MKDKI) formed by IMC to determine whether there is a mistake made doctors and dentists in the application of the disciplines of medicine and dentistry and sanctions. However, Article 66 paragraph 3 of Law No. 29 of 2004 states that complaints were made on MKDKI not remove the right of everyone to report suspected criminal offenses to the relevant authorities and/or sue the loss of civil courts, as well as article 67 Perkonsil No. 2 of 2011. The reduced level of complaints coming into MKDKI not indicative of declining offenses committed doctors but because the community is saturated to report it because there is no follow-up let alone produced a deterrent effect in preventing violations MKDKI doctor. Keywords : Role, MKDKI, Enforcement, Law, Health. Abstrak Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya peningkatan kasus dugaan malpraktek diantaranya karena perbaikan tingkat pendidikan dan meningkatnya kesadaran pasien akan hak-haknya. Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) dibentuk oleh KKI untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi dan menetapkan sanksi. Namun demikian pasal 66 ayat 3 UU No 29 Tahun 2004 menyatakan bahwa pengaduan yang dilakukan pada MKDKI tidak menghilangkan hak setiap orang untuk melaporkan dugaan tindak pidana kepada pihak yang berwenang dan/atau menggugat kerugian perdata ke pengadilan, demikian pula pasal 67 Perkonsil No. 2 Tahun 2011. Menurunnya tingkat pengaduan yang masuk ke MKDKI bukan indikasi menurunnya pelanggaran yang dilakukan dokter tetapi karena masyarakat jenuh untuk melaporkannya hal itu dikarenakan tidak adanya tindak lanjut apalagi efek jera yang dihasilkan MKDKI dalam mencegah pelanggaran dokter. Kata Kunci : Peran, MKDKI, Penegakan, Hukum, Kesehatan.
50
Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
A. PENDAHULUAN
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI),
1.
114
Latar Belakang Maraknya
diantaranya
dilakukan
oleh
pemberitaan
dokter umum, disusul dokter bedah
tentang dugaan kelalaian pelayanan
76 kasus, dokter obgyn (spesialis
medis dari waktu ke waktu kian
kandungan) 56 kasus dan dokter
menarik untuk disimak. Hal tersebut
anak 27 kasus. Kasus malpratik
diketahuidari banyaknya pengaduan
terbanyak
demi pengaduan kasus malpraktek
masyarakat mencapai 297 kasus,
yang diajukan oleh masyarakat atas
disusul kemudian tenaga kesehatan
profesi
11 kasus dan institusi 9 kasus.
dokter
yang
dianggap
merugikan hak-hak pasien. Banyak
Majelis
faktor
Kedokteran
yang
mempengaruhi
dilaporkan
oleh
Kehormatan
Disiplin
Indonesia
(MKDKI)
terjadinya peningkatan kasus dugaan
dibentuk
malpraktek salah satunya karena
menentukan ada tidaknya kesalahan
perbaikan tingkat pendidikan dan
yang dilakukan dokter dan dokter
meningkatnya kesadaran pasien akan
gigi dalam penerapan disiplin ilmu
hak-haknya. Pasien menjadi lebih
kedokteran dan kedokteran gigi dan
kritis
menetapkan sanksi.
mempertanyakan
tentang
oleh
KKI
1
untuk
Surat Edaran
penyakit, pemeriksaan, pengobatan
Petunjuk Rahasia dari Kejaksaan
serta tindakan yang akan dilakukan
Agung No. B006/R-3/I/1982 Jaksa
pada dirinya. Disamping itu ada
Agung, tanggal 19 Oktober 1982
faktor
tentang
lain
yaitu
adanya
“Perkara
Profesi
komersialisasi pelayanan kesehatan
Kedokteran” menyatakan bahwa agar
yang berefek pada peningkatan biaya
tidak meneruskan perkara sebelum
layanan medis dimana tentunya hal
konsultasi dengan pejabat Dinas
itu berimbas pada meningkatnya
Kesehatan setempat atau Departemen
pengharapan akan hasil dari suatu
Kesehatan
tindakan medis.
Demikian pula
Sejak
Indonesia.
dalam putusan
tahun 2006 hingga
2015 terdapat 317 kasus dugaan malpraktik
Republik
yang
dilaporkan
ke
1
Pasal 1 poin 14 UU No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran juncto Permenkes No. 150/ Menkes/Per/ I/ 2011 pasal 1 angka 2.
51
Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
Mahkamah Konsitusi No. 4/PVV-V
Artinya
/2007
penyelesaian
yang
menyatakan
bahwa
bahwa,
ada
hukum
3
cara
yang
bisa
sengketa medik diselesaikan terlebih
dilakukan terkait dengan pelanggaran
dahulu melalui peradilan profesi. Hal
praktek
tersebut menegaskan bahwa semua
MKDKI, kedua pemeriksaan pidana,
sengketa medis yang ada harus
ketiga
diselesaikan
Sementara itu
melalui
peradilan
2
dokter
dijadikan
pelanggaran etik.
dalam
penyelesaian sengketa medik yang tunduk
pada
peradilan
profesi
2
UU
No.
menyatakan
hukum kesehatan.
Kehormatan Pasal 66
untuk
pelanggaran-
Padahal dalam pasal 55 ayat
sebagai perwujudan lex spesialis dari
Namun demikian
perdata.
ada juga lembaga
penyelesaian
hukum
melalui
penyelesaian
profesi. Aturan-aturan diatas dapat dasar
yaitu
Indonesia
29
Tahun
bahwa
Majelis
disiplin
Kedokteran
merupakan
lembaga
ayat 3 UU No. 29 Tahun 2004
otonom
menyatakan bahwa pengaduan yang
Indonesia,artinya
dilakukan
medik diselesaikan terlebih dahulu
pada
MKDKI
tidak
dari
2004
Konsil
semua
sengketa
menghilangkan hak setiap orang
oleh
untuk melaporkan dugaan tindak
khusus
pidana kepada pihak yang berwenang
umum.Disamping itu dalam ayat 3
dan/atau menggugat kerugian perdata
menyatakan
ke pengadilan, demikian pula pasal
Kehormatan
67 Perkonsil No. 2 Tahun 2011.3
Indonesia
dalam
menjalankan
tugasnya
bersifat
independen,
2
Nusye Kl Jayanti, 2009, Penyelesaian Hukum dalam Malpraktek Kedokteran, Pustaka Yustisia, Yokyakarta, hal. 110-111. 3 Pasal 67 Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 2 Tahun 2011 menyatakan bahwa setiap orang yang telah mengadu ke MKDKI/MKDK-P atas tindakan dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran, dapat melaporkan adanya dugaan tindak pidana kepada pihak yang berweang dan/atau menggugat kerugian perdata ke pengadilan
MKDKI
Kedokteran
sebagai
peradilan
lewat
peradilan
bukan
maksudnya
bahwa Disiplin
Kedokteran
bahwa MKDKI dalam
menjalankan terpengaruh
Majelis
tugasnya oleh
tidak
siapapun
atau
lembaga apapun.
tanpa harus menunggu MKDKI/MKDK-P.
Keputusan
52
Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
Selain permasalahan diatas
bila
keputusan MKDKI ternyata
ada potensi masalah yang dapat
menyatakan dokter
muncul berkaitan dengan rumusan
pada hal diwaktu yang sama pasien
pasal 66 ayat 1 UU No. 29 Tahun
juga membuat gugatan perdata atau
2004, dimana seorang dokter dapat
mengadukan dugaan tindak pidana,
memilih MKDKI sebagai alternatif
dan
penyelesaian kasus, pasal tersebut
pengadilanberbeda dengan MKDKI,
menyebutkan bahwa “setiap orang
tentu akan berdampak pada makin
yang
panjang
mengetahui
kepentingannya
tidak bersalah,
ternyata
dan
putusan
lamanya
proses
dirugikan oleh tindakan dokter atau
penyelesaian
dokter
implikasi selanjutnya adalah proses
gigi
praktek
dalam
menjalankan
kedokteran
dapat
sengketa
penegakan hukum
medik,
sebagai upaya
mengadukan secara tertulis kepada
perlindungan hukum kepada pasien
ketua Majelis Kehormatan Disiplin
akan semakin sulit
Kedokteran Indonesia (MKDKI)”.
Berdasarkan latar belakang diatas,
Dari
dapat
maka permasalahan dalam penulisan
tidak hanya pasien saja
ini adalah Bagaimana peran MKDKI
sebagai pihak yang dirugikan untuk
dalam melakukan penegakan hukum
mengadukan dokter yang diduga
kesehatan saat ini ?
rumusan
diartikan
melanggar
ini
maka
kepada pihak MKDKI,
namun seorang dokter lain atau pihak
B. PEMBAHASAN
lain diluar pelaku konflik dapat
1.
memilih
diwujudkan.
MKDKI sebagai orang
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI)
yang mengetahui kasus tersebut. Seorang
pasien
dirugikan oleh tindakan dokter tentu saja lebih tertarik pada penyelesaian melalui jalur keperdataan atau pidana dari
pada
ke
MKDKI
Praktek kedokteran
yang
karena
faktanya esprit de corps di kalangan dokter sangat kuat. Demikian pula
penting
peranannya
meningkatkan
derajat
sangat untuk
kesehatan
bangsa Indonesia, dengan demikian dokter
mempunyai
kedudukan praktek
peran
yang strategis
kedokteran.
dan dalam
Masyarakat
Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
(pasien) senantiasa mempercayakan
Penegakan
diri dan hidupnya kepada dokter
untuk penegakan aturan-aturan atau
berkaitan dengan masalah kesehatan
penerapan
mereka, sehingga dokter dituntut
pelaksanaan
untuk memberikan pelayanan yang
yang harus diikuti oleh dokter dan
profesional.
yang
dokter gigi. Penegakan disiplin ini
professional adalah pelayanan yang
berkaitan erat dengan standar disiplin
diberikan dengan tingkat kecakapan
seperti yang diatur dalam pasal 24
yang tinggi, hati-hati, teliti, penuh
UU No. 36 Tahun 2009 tentang
kepedulian dan etis.Tindakan dan
Kesehatan
perilaku professional
kesehatan
conduct)
Pelayanan
sebagai
(professional dasar
utama
disiplin
53
dimaksudkan
keilmuan
dalam
pelayanan
kesehatan
yaitu
bahwa
dalam
profesinya
tenaga
menjalankan
harus
memenuhi
dokter/dokter gigi dalam melakukan
ketentuan kode etik, standart profesi,
praktek
hak pengguna pelayanan kesehatan,
kedokterannya,
maka
professional conductharus dipatuhi
standar
dan ditaati.
prosedur
Upaya
dan
standar
operasional,
dimana
dan
ketentuan mengenai kode etik dan
conduct
standar profesi diatur oleh organisasi
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)
profesinya sedangkan mengenai hak
membentuk
pengguna
menegakan
menjaga
pelaynan
professional
lembaga
Majelis
Kehormatan
Disiplin
Indonesia
(MKDKI)4.
fungsi
MKDKI
Kedokteran
adalah
Adapun untuk
menegakan disiplin kedokteran dan kedokteran
gigi
dalam
penyelenggaraan praktek kedokteran.
standar
pelayanan pelayanan
kesehatan, dan
standar
prosedur operasional diatur oleh peraturan menteri. Tugas menerima
MKDKI
pengaduan,
adalah memeriksa
dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang
4
Pasal 55 Undang Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran bahwa untuk menegakan disiplin dokter dan dokter gigi dalam penyelenggaraan praktek kedokteran, dibentuk Majelis Kedokteran Indonesia (MKDKI).
diajukan,
disamping
itu
juga
menyusun pedoman dan tata cara penanganan
kasus
pelanggaran
disiplin dokter atau dokter gigi.
54
Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
Berkaitan
tugasnya
MKDKI
mempunyai wewenang :
k. Mengadakan penyuluhan
a. Menerima
pengaduan
sosialisasi dan
diseminasi
tentang MKDKI dan MKDKI-P
pelanggaran disiplin dokter dan
mencatat
dokter gigi.
mendokumentasikan pengaduan,
b. Menetapkan
jenis
pelanggaran
pengaduan
disiplin
atau
proses
pemeriksaan,
dan
keputusan MKDKI.
pelanggaran etika atau bukan keduanya.
dan
MKDKI berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia, dan
c. Memeriksa
pengaduan
merupakan lembaga otonom yang
pelanggaran disiplin dokter dan
dibentuk oleh Konsil Kedokteran
dokter gigi.
Indonesia,
d. Memutuskan
ada
sehingga
MKDKI
tidaknya
bertanggung
jawab
secara
pelanggaran disiplin dokter atau
administratif
kepada
Konsil
dokter gigi.
Kedokteran
Indonesia.
Sebagai
e. Menentukan
sanksi
terhadap
lembaga yang otonom maka dalam
pelanggaran disiplin dokter dan
melaksanakan
tugasnya
tersebut
dokter gigi.
MKDKI bersifat independen artinya
f. Melaksanakan putusan MKDKI.
dalam
menjalankan
g. Menyususn tata cara penanganan
MKDKI
tidak
terpengaruh
kasus pelanggaran disiplin dokter
siapapun
atau
lembaga
dan dokter gigi.
Anggota MKDKI ditetapkan oleh
h. Menyusun
buku
pedomanan
MKDKI dan MKDKI-P. i. Membina,
tugasnya oleh
apapun.
Menteri atas usul organisasi profesi, dimana masa bakti keanggotaannya
mengkoordinasikan
adalah 5 tahun dan dapat diangkat
dan pengawasi pelaksanaan tugas
kembali untuk 1 (satu) kali masa
MKDKI-P.
jabatan. Selanjutnya jumlah anggota
j. Membuat
dan
pertimbangan
memberikan
MKDKI 9 (sembilan) orang
terdiri
usulan
atas 3 (tiga) orang dokter dan 3 (tiga)
pembentukan MKDKI-P kepada
orang dokter gigi dari organisasi
konsil Kedokteran Indonesia.
profesi
masing-masing,
seorang
Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
55
dokter dan dokter gigi mewakili
berdasarkan putusan pengadilan yang
asosiasi rumah sakit dan 3 (tiga)
telah memperoleh kekuatan hukum
orang
Pimpinan
tetap. Pemberhentian itu diusulkan
MKDKI terdiri atas seorang ketua,
kepada Menteri melalui Ketua KKI.
seorang wakil ketua dan seorang
Kemudian untuk pelaksanaan tugas-
sekretaris.
tugas MKDKI dibebankan kepada
sajana
hukum.
Adapun
syarat
untuk
menjadi anggota MKDKI adalah : a.
anggaran
warga Negara Republik Indonesia, b.
Indonesia.
Konsil
Kedokteran
sehat jasmani dan rohani; c. bertakwa
Selanjutnya dalam pasal 1
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
poin 1 Perkonsil No 2Tahun 2011
beraklak
berkelakuan
menyatakan bahwa pengadu adalah
baik;e. berusia paling rendah 40
setiap orang atau korporasi yang
(empat puluh) tahun dan paling
mengetahui (menyaksikan dan/atau
tinggi 65 (enam puluh lima) tahun
memiliki kewenangan dengan alat
pada saat diangkat;f. bagi dokter atau
bukti) adanya dugaan pelanggaran
dokter gigi pernah melakukan praktik
disiplin dokter atau dokter gigi dalam
kedokteran
menjalankan
mulia;
d.
paling
sedikit
10
praktek
kedokteran
(sepuluh) tahun dan memiliki surat
dan/atau kepentingannya
tanda regristasi dokter atau surat
atas tindakan dokter atau dokter gigi
tanda registrasi dokter gigi.
dalam
Anggota MKDKI berhenti
menjalankan
kedokteran.
Pengaduan
dirugikan
praktik tersebut
atau diberhentikan karena berakhir
berisi identitas pengadu dan pasien,
masa jabatannya sebagai anggota,
nama dan alamat tempat praktek
mengundurkan diri atas permintaan
dokter atau dokter gigi, kapan waktu
sendiri, meninggal dunia, bertempat
tindakan
tinggal tetap diluar wilayah RI, tidak
pengaduan, alat bukti bila ada serta
melakukan tugas selama 45 (empat
pernyataan
puluh lima) hari kerja dalam waktu 1
pengaduannya.
(satu) tahun secara kumulatif tanpa
dilakukan,
tentang
Peristiwa
yang
alasan
kebenaran
diadukan
alasan yang sah atau dipidana kerena
terjadi setelah diundangkannya UU
melakukan tindak pidana kejahatan
No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
56
Kedokteran pada tanggal 6 oktober
(tertulis) yang dibuat oleh penguasa,
2004,
diadukan
dan ketiga hukum diartikan sebagai
tersebut tidak dimaksudkan untuk
hak. Hukum dalam arti yang kedua
penyelesaian
atas
ganti
inilah yang lazimnya disebut sebagai
rugi.Sidang
MKDKI
dilakukan
hukum objektif yaitu yang berupa
sedangkan
rangkaian peraturan yang mengatur
dilakukan
tentang
peristiwa
secara
yang
tuntutan
tertutup,
pembacaan
keputusan
macam-macam
perbuatan
secara terbuka. Keputusan sidang
yang boleh dilakukan dan dilarang,
MKDKI merupakan keputusan yang
siapa yang melakukan serta sanksi
mengikat
apa yang dijatuhkan atas pelanggaran
Konsil
Kedokteran
tersebut.5
Indonesia, dokter atau dokter gigi
peraturan
yang diadukan, pengadu, departemen
hukum merupakan suatu proses yang
kesehatan,
kesehatan
cukup panjang dan multidimensi
kabupaten/kota serta instansi terkait.
karena melibatkan banyak unsur
Selanjutnya sanksi yang diberikan
seperti manusia, sosial budaya politik
MKDKI dapat berupa : a. pemberian
dan ekonomi dan masih banyak lagi.6
peringatan tertulis;b. rekomendasi
Seperti kita ketahui bahwa hukum
pencabutan Surat Tanda Registrasi
modern sangat instrumental sifatnya
(STR) atau Surat Izin Praktik (SIP);
dan mengandung nilai serta tujuan
c. kewajiban mengikuti pendidikan
yang sama sekali baru sehingga
atau
sering
dinas
pelatihan.
Rekomendasi
tidak
Penegakan
seiring
dengan
pencabutan STR maupun SIP dapat
perkembangan
bersifat sementara selama-lamanya 1
Dimana masyarakat selalu terdapat
( satu ) tahun, atau pencabutan tetap.
seperangkat
2.
Penegakan Hukum Kesehatan Ilmu
pengetahuan
hukum
dapat diartikan dalam 3 (tiga) hal yaitu, pertama hukum dalam arti adil (keadilan); kedua hukum diartikan sebagai
undang-undang
dan/atau
peraturan mengenai tingkah laku
5
masyarakatnya.
nilai-nilai
yang
Hermien Hadiati Koerwadji, 1992, Beberapa Permasalahan Hukum dan Medik, Citra Aditya, Bandung, hal. 78. 6 Esmi Warasih, Penegakan Hukum dan Permasalahannya, Makalah yang disampaikan dalam pertemuan dosen pengajar/peminat sosiologi hukum se-Jawa Tengah dan DIY Fakultas Hukum Universitas Muria Kudus kerjasama dengan Bagian Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang, pada 24-26 November 1995.
57
Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
mencerminkan masyarakat berbeda
perkembangan
saat
dengan
itu
yang amat
yang
bekerja
mematoki tingkah laku harus ditulis
yang
dengan jelas dan dapat dipahami
oleh
pembentuk
dengan penuh kepastian. Sehingga
perundang-undangan.
Pengaruh
dikehendaki
nilai-nilai
yang
nilai-nilai
kaidah-kaidah
terdapat
ketaatan
atau
ketidak
taatan
dalam
warganegara kepada hukum itu dapat
lingkungan para pelaksananyapun
disidik dan dilihat dengan mudah.
sangat bervariasi, sehingga yang
Kedua petugas yang menerapkan
terjadi bukanlah pencapaian tujuan
peraturan
harus
yang semula telah ditetapkan, namun
tugasnya
dengan
yang sering terjadi adalah terjadinya
mengumumkan secara luas. Ketiga
pergantian tujuan. Oleh karena itu
fasilitas yang ada diharapkan akan
berjalannya
dapat
hukum
terdapat
mendukung
menunaikan baik
dan
pelaksanaan
perbedaan antara satu tempat dengan
hukum. Empat warga masyarakat
tempat lain.
yang
Proses
untuk
mewujudkan
menjadi
tersebut,
sasaran
dengan
peraturan
perkataan
lain
tujuan hukum selain sumber daya
seorang pemegang peran itu akan
dan
bertindak sesuai dengan peraturan-
sikap,
persyaratan
masih lain
dibutuhkan
yaitu
faktor
peraturan
yang
berlaku
bagi
komunikasi 7, disini para pelaksana
aktivitasnya, tergantung pada tiga
hukum
memiliki
variabel, yaitu apakah normanya
kemampuan untuk melaksanakan,
telah disampaikan, apakah normanya
tetapi mereka juga harus mempunyai
serasi dengan tujuan yang telah
pengetahuan atau pemahaman akan
ditetapkan bagi posisi itu dan apakah
substansi yang hendak dilaksanakan.
si pemegang peran digerakkan oleh
Agar suatu peraturan dapat berfungsi
motivasi yang menyimpang.
bukan
hanya
hendaknya dikembalikan pada 4
Selanjutnya perilaku manusia
faktor yaitu : pertama peraturan itu
dalam masyarakat diharapkan dapat
sendiri, artinya undang-undang harus
memenuhi aturan-aturan apabila : 1.
direncanakan
Makna serta isi peraturan harus
7
Ibid.
dengan
baik
yaitu
mudah dipahami; 2. Isi peraturan
58
Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
hukum itu harus diketahui oleh
tersebut yang dilakukan oleh profesi
masyarakat luas;3. Adanya kesadaran
dokter ini dapat dilakukan tindakan
para
untuk
atau dengan kata lain dilakukan
usaha
penegakan hukum.
aparat
melibatkan
pelaksana diri
menanamkan
dalam
isi
peraturan;
4.
Menurut
Soekanto
Adanya partisipasi warga masyarakat
sebagaimana dikutip Soerjono8 inti
didalam proses menanamkan isi atau
penegakan hukum adalah keserasian
maksna peraturan; 5. Mekanisme
hubungan antara nilai-nilai yang
penyelesaian
terjabarkan
sengketa
hendaknya
dalam
kaidah-kaidah
mudah dimasuki dan dilakukan oleh
yang mantap dan berwujud dengan
warga masyarakat dan harus efektif;
perilaku
6. Warga masyarakat hendaknya
penjabaran nilai tahap akhir untuk
beranggapan
itu
hidup.Lebih lanjut dikatakan bahwa
mempunyai daya berlaku efektif; 7.
penegakan hukum bukanlah semata-
Agar
peraturan
peraturan
menjalankan
sebagai
rangkaian
itu
dapat
mata berarti pelaksanaan perundang-
fungsinya,
maka
undangan
saja,
meskipun
persyaratan seperti personal, dana,
kenyataannya
resouces dan sebagainya hendaknya
kecenderungannya adalah demikian.
dilengkapi.
Selanjutnya
Dokter profesi
sebagai
sebuah
memiliki tanggung jawab
di
pada
Indonesia Rahardjo9
Satjipto
menjelaskan bahwa hakekat dari penegakan
hukum
adalah
suatu
profesi atas pelayanan medisnya.
proses untuk mewujudkan keinginan-
Tanggung jawab profesi kedokteran
keinginan
ini dapat dibedakan dalam tanggung
menjadi
jawab etis dan tanggung jawab
keinginan hukum adalah pikiran-
hukum.Tanggung
pikiran badan pembentuk undang-
jawab
hukum
atau
ide-ide
kenyataan.
hukum
Keinginan-
dapat dibedakan dalam tanggung jawab hukum administrasi, tanggung jawab hukum perdata dan tanggung jawab
hukum
pidana.
Terhadap
pelanggaran-pelanggaran
hukum
8
Soerjono Soekanto, 1986, FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum , Rajawali, Jakarta, hal. 3. 9 Satjipto Rahardjo, tt, Masalah Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis, Sinar Baru , Bandung, hal. 15, 24-29.
59
Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
undang yang berupa ide atau konsep-
medik. Penegakan hukum kedokteran
konsep tentang keadilan, kepastian
bukan hanya persoalan hitam putih,
hukum dan kemanfaatan sosial yang
secara konsepsi hukum terkait soal
dirumuskan dalam peraturan hukum
benar atau salah seorang dokter
itu.
menjalankan Suharto yang dikutip oleh R
profesinya
melakukan
dalam praktik
Abdussalam10 menyebutkan bahwa
kedokteran.Aturan
penegakan
suatu
oleh Pemerintah dan DPR, seperti
rangkaian kegiatan yang dilakukan
contohnya UU/PP/Kepres dll. Aturan
aparat penegak hukum baik tindakan
perundang-undangan
pencegahan
untuk
hukum
adalah
dibuat
dimaksudkan
maupun
penindakan
menerapkan
ketentuan-
manusia pada umumnya. Dalam
ketentuan hukum yang berlaku guna
aturan hukum, jika bersalah maka
menciptakan suasana aman, damai
seseorang atau korporasi akan diberi
dan tertib demi kepastian hukum
sanksi, bisa berupa sanksi pidana
dalam masyarakat.
seperti hukuman mati, hukuman
dalam
Selanjutnya
mengatur
hukum
norma
perilaku
makna
kurungan, penjara atau denda, serta
dalam
sanksi perdata berupa ganti rugi dan
penangganan kasus kelalaian medis
sanksi administrasi antara lain dapat
dimaksudkan
berupa teguran atau pencabut ijin.
penegakan
hukum
sebagai
mendayagunakan memfungsikan perangkat
upaya atau
instrument
hukum,
baik
atau
pidana,
dalam
rangka
melindungi masyarakat khususnya pasien dari tindakan kesengajaan ataupun
kelalaian
dokter
Peran MKDKI Dalam Penegakan Hukum Kesehatan Saat Ini
hukum
administrasi, hukum perdata maupun hukum
3.
dalam
melakukan tindakan atau pelayanan
Pasal 29 UU No. 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa dalam hal tenaga kesehatan diduga melakukan kelalaian
dalam
menjalankan
profesinya, maka kelalaian tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu melalui mediasi. Namun demikian
10
R Abdussalam, 1997, Penegakan Hukum di Lapangan Oleh Polri, Gagas Mitracatur Gemilang, hal. 18.
dalam penjelasan pasal tersebut tidak
60
Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
dijelaskan ke badan mana mediasi
penerapan
tersebut akan diselesaikan. MKDKI
pelayanan
dokter.
ini bukan lembaga mediasi dalam
khusus
penerapan
konteks
mediasi
kedokteran
diartikan
sebagai
sengketa
medis,
kepatuhan
menerapkan
kaidah-
penyelesaian tetapi
sebagai
dalam
pelaksanaan Secara
lebih disiplin
lembaga negara yang berwenang
kaidah
untuk 1). menentukan ada atau
(asuhan medis) yang mencakup:
tidaknya kesalahan yang dilakukan
penegakan
dokter/ dokter gigi dalam penerapan
pengobatan (treatment), menetapkan
disiplin ilmu kedokteran/kedokteran
prognosis, dengan standart indikator
gigi dan 2). menerapkan sanksi bagi
standar kompetensi, standar perilaku
dokter/dokter gigi yang dinyatakan
etis, standar asuhan medis, dan
bersalah.
11
diagnosis,
klinis
tindakan
standar klinis.
Pelanggaran diartikan terhadap
penatalaksanaan
sebagai
disiplin
Dokter/dokter gigi dianggap
pelanggaran
melanggar disiplin kedokteran bila :
aturan-aturan
dan/atau
melakukan praktek dengan tidak
ketentuan dalam penerapan disiplin
kompeten; tidak melakukan tugas
ilmu kedokteran/kedokteran gigi.12
dan tangung jawab profesionalnya
Memang
dengan baik (dalam hal ini tidak
undang-undang
praktek
kedokteran tidak mengatur definisi
mencapai
dari
dokter
praktek kedokteran); dan berperilaku
namun dari penjelasan pasal 55 ayat
tercela yang merusak martabat dan
1 UU No 29 Tahun 2004 itu bisa
kehormatan profesinya.
pelanggaran
disiplin
diambil sebuah pengertian bahwa
standar-standar
Selanjutnya
hal-hal
yang
pelanggaran disiplin dokter adalah
termasuk
tindakan dokter yang melanggar
kedokteran/kedokteran gigi adalah
aturan-aturan
ketidakjujuran
dan/atau
ketentuan
pelanggaran
dalam
dalam
disiplin
berpraktek,
berpraktik dengan ketidakmampuan 11
Eka Julianta Wahjoepramono, 2012, Konsekwensi Hukum Dalam Profesi Medik, Karya Putra Darwati, Bandung, hal. 301-302. 12 Penjelasan Pasal 55 ayat 1 UU No. 29 Tahun 2004.
fisik dan mental, membuat laporan medis yang tidak benar, memberikan “jaminan
kesembuhan”
kepada
61
Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
pasien, menolak menangani pasien
tertulis,
tanpa alasan yang layak, memberikan
STR atau SIP dan/atau kewajiban
tindakan medis tanpa persetujuan
mengikuti pendidikan atau pelatihan
pasien/keluarga,
melakukan
di institusi pendidikan kedokteran
pelecehan seksual, menelantarkan
atau kedokteran gigi. Pemberian
pasien
sanksi
pada
saat
membutuhkan
penanganan
rekomendasi
disiplin
pencabutan
tersebut
sebagai
segera,
penegakan hukum dalam praktek
menginstruksikan atau melakukan
kedokteran. Adapun tahap penegakan
pemeriksaan
tersebut
tambahan/pengobatan
meliputi
:
tahap
yang berlebihan, bekerja tidak sesuai
investigational
standar
dan
investigasi), yaitu adanya pengaduan
sebagainya. Dalam pasal 66 UU No
(admission) yang masuk kemudian
29 Tahun 2004 menyatakan bahwa
diverifikasi, dimana pada tahap ini
setiap orang yang mengetahui atau
dibentuk Majelis Pemeriksa Awal
kepentingannya
(MPA)
asuhan
medis
dirugikan
atas
yang
tindakan dokter atau dokter gigi
pemeriksaan
dalam
investigasi
menjalankan
praktik
stage
1,
akan awal
masuk
tertulis
adanyaadjudicatory
Ketua
MKDKI,
melakukan
dengan
cara
(inquiry). Selanjutnya
kedokteran dapat mengadukan secara kepada
(tahap
pada
tahap
2
yaitu stage
meskipun pengaduan tersebut tidak
(pemeriksaan dan keputusan) dengan
menghilangkan
untuk
cara melakukan pemeriksaan disiplin
melaporkan adanya dugaan tindak
yang dilakukan oleh MPD pada
pidana kepada pihak berwenang
tahap ini dilakukan
dan/atau menggugat kerugian perdata
pembuktian dimana selanjutnya akan
di pengadilan.
dilakukan pengambilan keputusan
hak
Apabila dokter atau dokter
pembuktian-
berdasarkan hasil pemeriksaan dan
gigi yang diadukan tersebut terbukti
pembuktian
bahwa
telah
terjadi
telah melakukan pelanggaran disiplin
pelanggaran
atau
tidak.
Yang
maka sesuai dengan UU Praktik
kemudian
kedokteran diberikan sanksi disiplin
dispositional stage
yang berupa pemberian peringatan
keputusan) sebagai tahap 3 yang
dilanjutkan
dengan
(penyampaian
62
Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
berisi
pembacaan
keputusan,
Selanjutnya keputusan yang
pengajuan keberatan teradu (jika ada)
diberikan oleh MKDKI yang bersifat
serta penyampaian keputusan kepada
final
pihak terkait.
keputusan yang dijatuhkan kepada
Berikut penanganan kedokteran Majelis
ini
adalah
pelanggaran
alur
dan
mengikat,
maka dokter teradu,
terhadap
maka dokter
disiplin
teradu tersebut dapat mengajukan
yang dilakukan oleh
keberatan atas putusan itu kepada
Kehormatan
Disiplin
Ketua
MKDKI
dalam
waktu
Kedokteran Indonesia :
selambat-lambatnya 30 hari sejak
Gambar. 1 Penanganan Pelanggaran Disiplin Kedokteran (Tahap MPA)
dibacakan
atau
keputusan
tersebut
mengajukan
bukti
diterimanya dengan baru
yang
mendukung kebenarannya. Seperti kita ketahui bahwa pada saat ini tingkat dugaan pelanggaran dokter masih
sangat
tinggi,
namun
masyarakat tidak mengetahui jalur yang
akan
mendapatkan
ditempuh masalah
bila
kesehatan.
Menurunnya tingkat pengaduan yang masuk ke MKDKI bukan indikasi menurunnya Gambar. 2 Penanganan Pelanggaran Disiplin Kedokteran (Tahap MPD)
dilakukan masyarakat
pelanggaran dokter
tetapi
jenuh
yang karena untuk
melaporkannya hal itu dikarenakan tidak adanya tindak lanjut apalagi efek jera yang dihasilkan MKDKI dalam mencegah pelanggaran dokter, hal ini tentunya akan berdampak buruk pada pembangunan kesehatan.
Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
C. PENUTUP 1.
63
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
Buku
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran
Indonesia
(MKDKI)
adalah lembaga penyelesaian disiplin kedokteran.
MKDKI
lembaga mediasi mediasi
ini
bukan
dalam
penyelesaian
konteks sengketa
Ari Yunanto, 2010, Hukum Pidana Malpraktek medik, Andi, Yogyakarta. Anny Isfandyarie, 2005, Malpraktek dan Resiko medik dalam Kajian Hukum Pidana, Prestasi Pustaka, Jakarta.
medis, tetapi sebagai lembaga negara yang berwenang menentukan ada atau
tidaknya
kesalahan
yang
dilakukan dokter/ dokter gigi dalam penerapan
disiplin
ilmu
kedokteran/kedokteran menerapkan
gigi
sanksi
dan bagi
dokter/dokter gigi yang dinyatakan bersalah, meskipun Pasal 29 UU no 36 Tahun 2009 mengamanatkan tenaga kesehatan diduga melakukan kelalaian profesinya,
dalam harus
menjalankan diselesaikan
terlebih dahulu melalui mediasi. Namun pembentukan MKDKI masih jauh
dari
sehingga
harapan
Crisdiono M Achadiat, 2007, Dinamika dan Etika Kedokteran Dalam Tantangan Zaman, Buku Kedokteran ECG, Jakarta.
masyarakat,
perlu ada pembaharuan
peran MKDKI dalam penegakan
D
Veronika Komalawati,1999, Hukum dan Etika Dalam Praktek Kedokteran, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Darmono, tt, Peningkatan Kualitas Layanan Hubungan Dokter Pasien Dan Pencegahan timbulnya Malpraktek, Dalam CDP (Continuing Profesional Development : Pencegahan dan Penanganan Kasus Dugaan malpraktek), Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Eka Julianta Wahjoepramono, 2012, Konsekwensi Hukum Dalam Profesi Medik, Karya Putra Darwati, Bandung.
disiplin kedokteran sebagai bagian dari hukum kesehatan lebih optimal sehingga
dapat
memberikan
perlindungan kepada pasien.
Hermien Hadiati Koerwadji, 1992, Beberapa Permasalahan Hukum dan Medik, Citra Aditya Bakti, Bandung.
Sumartini Dewi, S.H., M.Hum. Peran MKDKI...
R.
Abdussalam,1997,Penegakan Hukum Di Lapangan Oleh Polri, Gagas Mitracatur Gemilang.
Satjipto Rahardjo, 2000, Ilmu Hukum, Bandung, PT Citra Aditya Bakti, Bandung. ______________, tt, Masalah Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis, Sinar Baru, Bandung. Soerjono Soekanto,1986, FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Rajawali, Jakarta. Syahrul Machmud, 2008, Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek, Mandar Maju, Bandung. Sumber Hukum Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan No. 150/MENKES/PER/I/2011 tentang Keanggotaan Majelis Kehormatan Disipliin Kedokteran Indonesia. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No. 18/KKI/KEP/IX/2006 tentang Buku Penyelenggaraan
Praktik Kedokteran Baik di Indonesia.
64
Yang
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penanganan Kasus Dugaan pelanggaran Disipliin Dokter dan Dokter Gigi. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Majelis Kehormatan Disipliin Kedokteran Indonesia dan Majelis Kehormatan Disipliin Kedokteran di Tingkat Provinsi. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 4Tahun 2011 tentang Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi.