WAWANCARA
MEDIA KOMUNIKASI & INFORMASI INDOFARMA GROUP
Eko Dodi Santosa Manajer Litbang
Wawancara : Eko Dodi Santosa
Peran Litbang Sangat Strategis Penyuluhan Kesehatan Tentang Penyakit Jantung
Maret - April 2011
Training Persiapan Purna Bakti Pekerja Bumn Temu Media Memperingati Hari Kesehatan Sedunia Kerjasama dengan PT. Mensa
Habis Prolipid...makan enak sepuasnya...
Pengantar Redaksi DAFTAR ISI Editorial
PERAN STRATEGIS BIDANG LITBANG
4
Merahkan Darahmu
Topik Utama
5-8
- Temu Media Memperingati Hari Kesehatan Sedunia di Indofarma - Pelatihan Persiapan Pensiun
Bersyukur kita dapat bertemu kembali dalam majalah OASIS edisi Maret-April 2011 ini. Pertama-tama kita sebagai karyawan patut bersyukur bahwa kita masih bisa terus bekerja di perusahaan yang kita cintai ini dan perusahaan kita ini telah meningkat profitnya pada 2010 lalu. Berbagai peristiwa baik suka maupun duka kita alami sampai saat ini baik di lingkungan kerja maupun di rumah. Mudah-mudahan pengalaman itu bisa menjadi pelajaran dalam menempuh kehidupan kini dan mendatang baik sebagai karyawan maupun sebagai pribadi. OASIS edisi ini mengangkat tema peran strategis Bidang Litbang (Penelitian dan Pengembangan). Dengan tema ini kami bermaksud menggali seluk beluk peran Litbang dalam menunjang aktivitas korporat. Harapan kami adalah ikut membantu terjadinya sharing informasi antara Litbang dengan Bidang lain dalam rangka pencapaian target korporat 2011. Sumber informasi tentang Litbang ini kami peroleh langsung dari wawancara dengan Manajer Litbang dan beberapa stafnya. Di samping tema di atas, rubrik-rubrik lainnya juga kami tampilkan seperti temu media/wartawan dalam rangka hari kesehatan sedunia, pelatihan persiapan pensiun, rapat kerja DKM (masjid), kerjasama dengan PT Mensa, aktivitas CSR, hibah dari Bank Mandiri, dan lain lain. Akhirnya tidak lupa kami ingatkan agar segenap rekan baik di Pusat maupun di daerah bersedia menyumbangkan tulisannya sesuai dengan rubrikrubrik yang ada. Kami ingatkan bahwa email kami adalah :
[email protected]. Demikian, selamat membaca, dan salam OASIS (im).
- Training Persiapan Purna Bakti Pekerja Bumn
Wawancara
9-11
- Manajer Litbang, Eko Dodi Santosa “Peran Litbang Sangat Strategis”
Kesehatan
12
Penyuluhan Kesehatan Tentang Penyakit Jantung
Seputar Kita
13-17
- CSR Indofarma - Peringatan Maulid Nabi di Indofarma - Raker DKM Baiturrahman 2011 - Kerjasama dengan MBS - Masjid Indofarma Mendapat Dana Hibah Dari Bank Mandiri
Profil
18
Infala Mendaki Gunung Gede
Makanan enak memang cenderung Ɵdak sehat. Tetapi Ɵdak selamanya kita menghindari makanan enak karena takut kadar kolesterol naik. Ingin makan enak tanpa khawaƟr kadar kolesterol naik? Minum Prolipid 2x2 kapsul seƟap hari sebelum makan. Prolipid, herbal supplement untuk meluruhkan lemak dan menjaga kadar kolesterol dalam darah tetap normal.
Galeri Foto
Edisi Maret - April 2011
19
3
Editorial
Topik Utama
MERAHKAN DARAHMU Oleh : Kosasih (Dewan Redaksi) Bagi para “ahli hisap” (perokok) judul tulisan ini bukan sesuatu yang aneh. Mereka sudah mengenalnya relatif lama. Apalagi sebuah iklan rokok ikut mempopulerkannya. Iklan ini biasanya muncul di seputar bulan Agustus. Temanya sangat “klop” dengan suasana perayaan hari kemerdekaan Republik kita. Kesannya pasti sangat “patriotik”. Untuk sebuah iklan tentu ini sangat “provokatif”. Terhadap siapa? Pasti provokatif buat para “ahli hisap” yang mudah terlena oleh “rayuan gombal”! “Merahkan” tidak ada hubungannya dengan darah kita atau hemoglobin atau eritrosit yang berhubungan dengan warna merah darah. Merah di sini adalah warna kemasan sebuah merek rokok. So, kita “diundang” untuk mencoba produk
MEDIA KOMUNIKASI & INFORMASI INDOFARMA GROUP
Penasehat Direksi Corporate Secretary Pemimpin Umum/Penanggung Jawab Guntoro (Corporate Communication) Pemimpin Redaksi Irfan Mohamad Dewan Redaksi Kosasih Rangga Ananta Alim Kumbang Alamat Redaksi Jl. Indofarma No. 1 Cikarang Barat 17530 T: (021) 88323971 F: (021) 88323972 email:
[email protected] [email protected] Desain dan Percetakan @juss, Jaya Pratama
4
mereka, lalu menghisap dalamdalam asap yang dihasilkannya hingga memenuhi rongga paru-paru kita. Asap rokok itu yang menurut penelitian mengandung banyak racun itu sebagian kita keluarkan kembali ke udara dan ini akan meracuni orang-orang yang tidak merokok serta sebagian lagi akan menempel di paru-paru kita dan ini pun akan meracuni paru-paru dan bagian lain tubuh kita. Well, akankah darah kita menjadi merah atau semakin merah oleh asap rokok? Ck, ck, ck...luar biasa iklan itu! Sayangnya, bisa jadi iklan itu juga “sebuah upaya pemutarbalikan fakta yang sesat menyesatkan”? Lantas, adakah “merahkan darahmu” yang memang “menyegarkan kehidupan”? Dalam dunia usaha yang hidup, kreatif dan inovatif, ungkapan di atas juga berlaku. Ibarat tubuh mereka membutuhkan darah dan darah itu tentu darah bersih nan segar yang akan membuat energik dalam melakukan segala aktivitasnya. Darah segar itu tidak lain adalah produk baru yang dibutuhkan konsumen/pasar untuk tujuan pencegahan, pengobatan, ataupun pemeliharaan dan yang memberikan nilai tambah bagi produsennya dan mensejahterakan karyawannya pada akhirnya. Dengan adanya produk-produk baru maka produk-produk lama yang trennya tetap atau menurun akan ada penggantinya dan ini akan memberi dampak positif bagi perusahaan dari sudut pandang pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) terutama konsumen dan investor; begitu juga bagi karyawannya karena mereka akan membayangkan masa depan yang cerah. Di dunia farmasi internasional, 20 besar perusahaan farmasi papan
Edisi Maret - April 2011
atas dunia masih dikuasai oleh perusahaan-perusahaan yang punya komitmen kuat melahirkan produk-produk baru melalui riset dan pengembangan yang padat modal dan teknologi. Kekuatan sumberdaya mereka mampu melahirkan produkproduk paten yang menguasai pasar farmasi dunia. So, darah mereka benar-benar merah! “Merahkan darahmu” bisa juga berlaku bagi kita, Indofarma. Kita harus banyak belajar dari lingkungan usaha kita. Lihat saja laporan perkembangan industri farmasi Indonesia. Di obat generik kita memang masih yang terbesar, namun bagaimana pendapatan total perusahaan? Semakin ke atas atau melorot? Tanpa kita sadari semakin banyak perusahaan farmasi yang dulu kecil kini berkembang pesat dan mungkin tanpa sadari mereka membuntuti posisi kita dan pada saat yang sama menggerogoti pasar kita. Saatnya kini kita kerahkan kreativitas dan inovasi kita untuk melahirkan produk-produk baru yang dicari dan memiliki nilai tambah tinggi serta untuk memasarkan (fungsi marketing) dan menjualnya (sales dan distribusi) secara efektif dan efisien. Tidak hanya produk generik biasa, tetapi juga herbal, obat bebas lainnya, bahkan saatnya kita melirik “biogenerik” yaitu produk-produk berbasis biologi dan bioteknologi. Dukungan sumberdaya dan arahan dari manajemen mutlak diperlukan dan ini bukan semata-mata “proyek lima tahunan” kita tetapi sepanjang hidup Indofarma. Tanpa kreativitas dan inovasi untuk menghasilkan produk-produk baru yang kompetitif bisa jadi kita sedang menggali kuburan kita sendiri.
P
ada 31 Maret 2011 di PT Indofarma, Bekasi, diadakan temu media dalam rangka memperingati HKS (Hari Kesehatan Sedunia) yang jatuh pada setiap tanggal 7 April dan pada tahun ini bertemakan “Gunakan Antibiotik Secara Tepat untuk Mencegah Kekebalan Kuman”. Temu media ini dihadiri sekitar 50 orang wartawan dari media elektronik dan media cetak nasional. Hadir pula dalam HKS ini perwakilan WHO di Indonesia, serta beberapa pejabat Kemenkes RI dan BPOM RI. Temu media ini bertujuan untuk mengajak masyarakat guna meningkatkan kepedulian, komitmen, dan gerak nyata dalam menyebarluaskan tema HKS di atas. Dalam siaran pers yang dikemukakan oleh Kemenkes RI disebutkan bahwa alasan pemilihan tema di atas karena pemakaian obat antibiotik yang tidak tepat bisa membahayakan kesehatan masyarakat secara global dan secara individual. Hal ini juga sejalan dengan salah satu tujuan kebijakan obat nasional yakni pemakaian obat secara rasional. Dalam acara peringatan HKS ini bertindak sebagai nara sumber utama adalah Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Sri Indrawaty, dan Direktur Penilaian Obat dan Produk Biologi BPOM RI, Endang Woro. Sri mengungkapkan antara lain bahwa penggunaan obat yang tidak rasional terjadi di seluruh dunia. Indikasinya adalah penggunaan obat yang terlalu banyak, tidak sesuai dosis dan lama konsumsi tidak tepat, peresepan obat tidak sesuai dengan diagnosis serta pengobatan sendiri dengan obat yang seharusnya dengan resep dokter. Lanjut Sri, bahwa pemakaian obat antibiotika yang tidak berdasarkan ketentuan (petunjuk dokter) menyebabkan tidak efektifnya obat tersebut sehingga kemampuan membunuh kuman berkurang atau kebal (resisten). Di sinilah diperlukan langkah-langkah antisipasi melalui pendidikan masyarakat, pengawasan terhadap petugas kesehatan dan ketersediaan obat yang harus dilakukan secara simultan oleh pemerintah dan pihakpihak terkait. Targetnya pasien harus mendapatkan pengobatan sesuai kebutuhan klinisnya, dalam dosis
TEMU MEDIA MEMPERINGATI HARI KESEHATAN SEDUNIA DI INDOFARMA yang tepat, untuk waktu yang cukup, dan biaya yang terjangkau. Tambah Sri, ada indikasi penyimpangan penggunaan antibiotik di lapangan seperti pelanggaran prosedur pemberian antibiotik, pemberian yang berlebihan karena adanya promosi dari industri obat dan lain lain. Oleh karena itu Kemenkes RI akan meluncurkan Pedoman Umum Penggunaan Antibiotika (PUPA) bertepatan pada peringatan hari kesehatan sedunia pada 7 April 2011 di Jakarta. PUPA merupakan acuan nasional dalam menyusun kebijakan obat antibiotik dan pedoman penggunaan antibiotik untuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Dalam kesempatan ini peserta juga mendapat penjelasan ringkas tentang PT Indofarma dari Direksi PT Indofarma. Direktur Utama memberi penjelasan PT Indofarma secara umum, sedangkan Direktur Produksi memaparkan masalah proses produksi dan mutu obat. Proses produksi dan uji kualitas di Indofarma berlaku sama untuk semua obat dengan mengikuti pedoman CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). CPOB sudah diterapkan di Indofarma sejak awal berdirinya dan sudah lulus audit Badan POM RI. Forum semakin semarak dengan pertanyaan kritis peserta tentang tema tersebut dan melebar masalah industri farmasa nasional. Forum tanya jawab ini diakhiri dengan makan siang bersama. Setelah makan siang para peserta meninjau langsung unit produksi dan unit laboratorium. Rombongan menyelusuri lorong-lorong gedung disertai penjelasan dari pemandu Manajer Litbang, Eko Dodi Santosa dan Manajer Produksi II, Kosasih. Acara temu media dalam rangka Hari Kesehatan Sedunia ini diakhiri dengan foto bersama di teras muka ruang pelatihan (im).
Edisi Maret - April 2011
5
Topik Utama
Topik Utama Top
PELATIHAN PERSIAPAN PENSIUN PT. Indofarma menyelenggarakan pelatihan persiapan pensiun (pra purnabakti) pada 21 – 25 Maret 2011 di Cianjur dan Bandung kepada 30 karyawan yang akan memasuki pensiun sampai dengan tahun 2014. Acara dibuka oleh Direktur Keuangan, Djakfarudin Junus dan ditutup oleh Direktur Umum & SDM, Deden Edi Soetrisna. Pelatihan disampaikan melalui metode ceramah, praktek, tugas mandiri, diskusi, studi kasus, permainan, dan penayangan filem. Materi pelatihan persiapan pensiun ini meliputi : 1. Indahnya Hidup Bening Hati Materi ini disampaikan oleh Abdurrahman Yuri yang menjelaskan 5 kiat menyikapi purnabakti : siap, rido, tidak mempersulit diri, evaluasi diri, bersandar kepada yang Maha Kuasa. 2. Praktek Lapangan (dibagi 3 kelompok ) yaitu : - Kelompok Perikanan (Budidaya Lele Dumbo) yang diikuti 11 Peserta. Kelompok ini mempelajari dan praktek : Menyiapkan alat dan bahan, membuat pakan ikan, mengelola induk, pemijahan induk, menetaskan telur, memelihara larva dan memanen benih. - Kelompok Agroindustri yang diikuti oleh 14 peserta. Kelompok ini mempelajari dan praktek : a. Pembuatan roti mulai dari memilih bahan dasar, jenis dan fungsi bahan pengembang, jenis dan fungsi alat, mixing, moulding, prooving, baking, topping dan packaging, pengujian organoleptik roti dan pemasarannya. b. Pembuatan keripik mulai dari pengolahan bahan hasil pertanian menjadi keripik dengan memperhatikan pengetahuan bahan hasil pertanian, proses pengolahan, pengemasan, penyimpanan dan pemasarannya. c. Pembuatan bakso mulai dari formula bahan bakso, pengolahan daging menjadi bakso dengan memperhatikan pengetahuan bahan hasil pertanian, proses pengolahan (penggilingan, pencampuran, pemanasan) sampai dengan pemasarannya. - Kelompok peternakan yang diikuti oleh 5 peserta.
6
Edisi Maret - April 2011
3.
4.
5.
6.
Kelompok ini mempelajari dan praktek penggemukan sapi, ayam, kambing dan bebek mulai dari perencanaan usaha, pemilihan lokasi, bibit, teknologi pakan, kandang, pemeliharaan ternak, pengendalian penyakit, biosekuriti usaha penggemukan sapi Kisah dan kiat sukses wirausaha Materi ini disampaikan oleh Achmad Syaihu yang menjelaskan mulai dari niat bisnis, bisnis bersama dengan keluarga (anak & istri), bisnis harus terjun sendiri agar tahu karakternya, bisnis berjalan dengan sendirinya sesuai dengan naluri dan juga menjelaskan kiat usaha yaitu jelas arah dan tujuannya, ramah dan sopan agar langganan banyak, mau berbagi kebahagiaan dan rejeki dengan orang lain, ulet dan pantang menyerah. Membina keluarga harmonis dan bahagia Inti materi ini adalah urgensi komunikasi dalam keluarga, membangun kejujuran dan keterbukaan, kiat membina keluarga harmonis dan bahagia. Materi ini disampaikan juga kepada pasangan peserta sampai dengan acara menulis surat tentang kebaikan pasangan, acara ini mengharukan karena selama ini tidak semua kebaikan-kebaikan tersebut terucapkan. Kunjungan ke Budidaya Jamur Peserta berkunjung ke Sentra Budidaya Jamur untuk melihat secara langsung proses budidaya jamur dan penjelasan mengenai peluang bisnis. Pelajaran yang ditarik adalah peluang bisnis jamur, aneka hasil olahan jamur, observasi ke lahan jamur. Kunjungan ke Sentra Industri Makanan & Kue
Peserta berkunjung ke Sentra Industri Makanan & Kue ”Ina Cookies”, dalam kunjungan ini pemilik usaha, Ina berbagi pengalaman dalam merintis usahanya. Ia berpesan bila membuat usaha harus kreatif yaitu mencari usaha yang mempunyai ciri khas ( belum ada di wilayah itu). Demikian pada akhirnya manajemen berharap bahwa dengan Pelatihan persiapan pensiun ini, para peserta saat pensiun sudah siap segalanya, sehingga bisa mendapat bahagia dunia dan akhirat (purw).
TRAINING PERSIAPAN PURNA BAKTI PEKERJA BUMN
P
ada 30 Maret 2011 telah diadakan training persiapan pensiun (purna bakti) bagi para pekerja beberapa BUMN bertempat di Gedung RNI, Kuningan, Jakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Tabloid Media Pekerja BUMN bekerjasama dengan PT RNI, dan dengan dukungan sponsor PT Indofarma, khususnya produk Bioprost. Hadir sekitar 70 orang peserta dari beberapa BUMN termasuk 10 karyawan dari Indofarma yang segera pensiun. Training sehari ini dibuka resmi oleh Direksi PT RNI, dan sambutan dari ketua panitia, Ismed Hasan Putro. Keduanya pada dasarnya mengingatkan masa pensiun adalah siklus alami yang akan dihadapi setiap karyawan, yang memerlukan kesiapan menghadapinya. Dengan kesiapan maka masa pensiun akan bisa dihadapi tanpa stress, tetap sehat dan tetap produktif. Acara berikutnya dilanjutkan dengan materi pertama tentang “Tetap prima saat pensiun, jaga kesehatan prostat”, yang dibawakan oleh dr Wahyu Indrayandto, dengan moderator Ermi Yusnita, dari bidang Pemasaran PT Indofarma. Materi tentang menjaga kesehatan prostat ini perlu diketahui umumnya bagi laki-laki lanjut usia atau usia pensiun, agar mereka dapat terminimalkan terkena sakit kanker prostat. Di sinilah perlunya produk Bioprost dikonsumsi karena Bioprost
merupakan obat tradisional untuk memelihara kesehatan prostat dan berkhasiat mengurangi gangguan saluran kemih laki-laki. Materi kedua adalah tentang kemandirian finansial saat pensiun yang dibawakan oleh Dandossi Matram, seorang pakar keuangan. Ia memberikan berbagai kiat agar tetap mendapatkan pemasukan keuangan yang signifikan walaupun sudah pensiun. Pesangon pensiun dapat diinvestasikan kepada berbagai hal tidak dalam deposito bank saja, yang hasilnya lebih besar daripada hasil deposito. Seusai makan siang, materi dilanjutkan tentang kemandirian di masa pensiun dengan berwirausaha yang dibawakan oleh Silmi Karim (pengusaha, dan wakil ketua HPMI). Silmi membagikan ilmu dan pengalamannya dalam merintis berbagai usahanya. Pada dasarnya wirausaha dimulai dengan melihat adanya peluang usaha yang belum terpenuhi lalu memenuhinya. Mulailah dari ide wirausaha yang cemerlang, adapun modal kerja biasanya akan mengikuti ide tersebut. Ide adanya peluang usaha muncul dari melihat kebutuhan sebuah produk/ jasa baru ataupun menyempurnakan usaha yang sudah ada di masyarakat, seperti dari harga yang mahal, kita jadikan murah, dari yang kurang mutu
Edisi Maret - April 2011
7
Wawancara
Topik Utama
Manajer Litbang, Eko Dodi Santosa menjadi bermutu dan lain lain. Ia berpesan untuk berwirausaha mulailah dari yang kita tahu, yang sudah ada pengalaman dan jaringan, punya komitmen, berorientasi pada kebutuhan pasar, serta inovatif. Materi berikutnya tentang kesiapan psikologis memasuki masa pensiun yang dibawakan oleh Dr Leila Mona Ganiem, seorang ahli psikologi. Leila yang memutuskan pensiun muda dan kini juga berwirausaha ini menuturkan perlunya kesiapan psikologis seperti rasa syukur sehingga dapat mengatasi stress, merasa tetap optimis dan tetap kontributif meskipun pensiun. Leila mengingatkan bahwa sebagian besar peristiwa dalam hidup kita ini tergantung pada reaksi kita dalam menghadapinya, karena itu banyak hal
yang sebenarnya ada dalam kontrol kita seperti rasa stress, optimis, pesimis, cinta, benci dan lain lain. Hanya sedikit yang berada di luar kontrol kita seperti denyut jantung, jenis kelamin dan beberapa lagi. Ia juga mengingatkan perlunya kita menemukan makna hidup kita yang sifatnya substansial yang bukan pinggiran. Ia memberikan contoh makna yang substansial seperti air kopi, adapun cangkir kopi (berapapun mahalnya) tetap sifatnya pinggiran. Janganlah kita mengejarngejar makna yang sifatnya pinggiran seraya melepaskan makna substansialnya. Materi yang terakhir adalah tentang akses dan tehnik mendapatkan permodalan dari lembaga keuangan yang disampaikan oleh Agus Winardono dari bank BRI. (im)
Peran Litbang Sangat Strategis Edisi kali ini kami mengangkat topik utama tentang peran strategis Bidang Litbang dalam menunjang pencapaian korporat. Untuk itulah kami redaksi berkesempatan mewawancarai Manajer Litbang, Eko Dodi Santosa di ruang kerjanya akhir Maret lalu. Dengan sistematik dan cermat beliau menjawab pertanyaan-pertanyaan redaksi, berikut petikannya.
8
Edisi Maret - April 2011
Bagaimana kondisi Indofarma di tengah pasar farmasi nasional?
Bagaimana peran Bidang Litbang dalam mendukung target korporat
Pasar farmasi nasional sebenarnya terus bertumbuh, akan tetapi posisi Indofarma mengalami sedikit penurunan. Data tahun 2010 menunjukkan hal ini baik di sektor reguler, OTC, dan branded. Bukan mustahil bila kita tidak antisipatif maka kita bisa tersusul oleh perusahaan-perusahaan farmasi yang relatif kecil. Di sinilah diperlukan kerja yang lebih cerdas dan lebih keras dari semua Bidang kerja termasuk Bidang Litbang dalam mencapai target korporat yakni profit margin 5 % pada tahun 2011 ini.
Peran Litbang amat strategis dalam mendukung korporat dalam dua hal, yang pertama, dalam peluncuran produk baru, dan yang kedua, dalam optimasi produk-produk existing. Yang pertama, bahwa peluncuran produk-produk baru adalah keharusan karena produk-produk obat me too umumnya punya life cycle yang relatif pendek. Disadari masalah HPP (Harga Pokok Produksi) adalah hal yang vital dalam penjualan OGB (Obat Generik Berlogo) mengingat harga OGB ditentukan pemerintah, maka persaingannya
Edisi Maret - April 2011
9
Wawancara
Wawancara Dalam struktur organisasi, Bidang Litbang berada di bawah Direktur Produksi dan dipimpin seorang Manajer. Bidang Litbang memiliki lima sub bagian yakni : 1. 2. 3. 4. 5.
terletak pada masalah harga, siapa yang bisa memberikan harga lebih kompetitif maka dia yang menang. Persaingan penjualan OGB kini semakin ketat bahkan predikat kita sebagai ”raja obat generik” sudah dibayang-bayangi sejumlah kompetitor pada tahun 2010. Oleh karena itu tanpa adanya produk baru dan hanya mengandalkan produk generik lama maka kita akan tertinggal. Untuk itulah kita harus antisipatif dengan memantau bila sebuah obat paten selesai masa patennya kita haruslah segera memproduksinya sesuai kebutuhan. Perlu diketahui dalam peluncuran produk baru itu ada dua caranya. Cara yang pertama dengan melakukan sendiri yakni dengan melakukan riset atau inovasi sendiri sejak awal dan kemudian menjualnya, cara pertama ini membutuhkan waktu relatif lama yakni 3 tahun. Adapun cara yang kedua, tanpa riset sendiri, melainkan bekerjasama dengan pihak lain melalui lisensi atau pembelian dosier yang waktunya sekitar 1,5 tahun. Pilihan pada cara yang mana tentu tergantung pada modal, SDM, dan kemampuan fasilitas produksi kita. Adapun peran Litbang yang kedua adalah dalam optimasi produk khususnya peningkatan daya saing produk-produk existing. Optimasi ini dilakukan berdasarkan strategi penataan portofolio produk, yakni dengan melakukan kluster (penggolongan) produk-produk yang profitnya rendah, sedang, dan tinggi. Dalam hal ini peran Litbang adalah melakukan optimasi produk-produk yang existing dengan melakukan optimasi formula, termasuk optimasi proses dan substitusi bahan, targetnya untuk mendapatkan portofolio produk yang lebih baik tetapi tanpa mengorbankan mutu produk.
10
Edisi Maret - April 2011
Strategi penataan portofolio produk ini dimulai sejak 2010 yang telah ditetapkan dalam RKAP 2010 dan 2011, dan dilakukan dengan bersinergi terutama dengan Bidang SCM, SBD, Akuntansi, Pengadaan, Pemasaran, dan PT IGM. Dengan strategi ini kita bisa fokus pada produk yang bisa memberikan profit tinggi baik secara sendirisendiri ataupun akumulasi produk, sekaligus meminimalkan penjualan produk-produk yang rugi. Hasilnya sudah terlihat dalam 2010 ini yakni meningkatnya profit bersih korporat dari sekitar 2,5 miliar rupiah (tahun 2009) menjadi sekitar 12.5 miliar rupiah (tahun 2010).
Bisa lebih jelas cakupan kerja Bidang Litbang ? Dalam rangka melaksanakan dua peran strategis di atas itu, Litbang bertugas untuk mengembangkan metoda analisis, penyiapan dokumen registrasi lokal dan ekspor, desain kemasan, uji stabilitas, mengorganisir uji klinis obat dan penelitian ketersediaan hayati dengan bekerjasama dengan lembaga lain, dan mengadakan kerjasama riset dengan lembaga lain.
Metode analisis. Formulasi. Herbal. Registrasi, Pengembangan kemasan yang masingmasing dipimpin seorang Asisten Manajer yang kesemuanya Apoteker.
itu pada tahap awal kami menambah fasilitas kerja seperti HPLC, Dissolution Tester, Climatic Chamber, dan penambahan akses internet. Kami juga akan menambah tenaga Apoteker beberapa orang lagi mengingat tenaga Apoteker saat ini yang hanya 5 orang yang terasa masih amat kurang. Langkah berikutnya berupa pembangunan fasilitas penelitian dan pengembangan yang lebih komprehensif yang akan dimulai pada akhir 2011 dan direncanakan selesai pada akhir 2012.
Bisa dijelaskan apa saja pencapaian Litbang di 2009-2010, dan target 2011?
Apa harapan Anda pada mitra kerja (Bidang lain) ?
Untuk seksi registrasi pada 2009 tercapai keluarnya NIE (Nomor Ijin Edar) sejumlah 14 item obat, dan pada 2010 tercapai NIE sejumlah 12 item obat. Adapun target pada 2011 adalah tercapainya NIE sebanyak 11 item obat.
Harapan kami tentunya perlu terus dijaga iklim komunikasi yang baik dan saling mendukung dari Bidang lain terutama Bidang SBD, Legal, Pengadaan, Produksi dan Pemasaran. Bidang SBD (Strategic Business Development) adalah Bidang yang membuat studi kelayakan yakni apakah sebuah produk layak diteliti dan dikembangkan atau tidak, yang meliputi market analisys, market growth, kompetitor. Bila suatu produk dinyatakan prospektif maka Bidang SBD akan menyusun kebijakan harga, target HPP, yang pada akhirnya target sales dan margin. Dengan dasar itulah Bidang Litbang bersama Bidang lain terkait akan melanjutkannya agar produk tersebut benar-benar bisa terluncurkan dengan HPP yang efisien dan mutu yang terjamin.
Untuk seksi formulasi pada 2009-2010 telah tercapai realisasi berupa LHT (Laporan Hasil Trial) jenis substitusi bahan sejumlah 69 item, LHT jenis reformulasi sejumlah 37 item, LHT jenis produk baru sejumlah 7 item. Adapun target pada 2011 antara lain target LHT substitusi bahan sejumlah 37 item, dan sampai saat ini sudah tercapai 24 item.
Apa program kerja Litbang dalam beberapa tahun mendatang ini? Guna mencapai target di atas itu Bidang Litbang tentunya membutuhkan biaya (cost). Akan tetapi cost Bidang Litbang ini akan jauh lebih kecil dibandingkan hasil kerja yang nantinya akan perusahaan petik. Saat ini Bidang Litbang membutuhkan biaya untuk meningkatkan kapasitas penelitian produk baru, fasilitas, mesin dan instrumen, serta SDM yang berkualitas. Kesemua ini diperlukan agar terjadi optimalisasi kerja Litbang dan terjadinya keseimbangan antara jumlah SDM, fasilitas dan instrumen. Untuk
Apa harapan Anda pada Manajemen (Direksi) ? Tentunya arahan, dukungan, dan komitmen Direksi amat kami butuhkan agar Litbang dapat meningkatkan peran dan optimalisi kerjanya. Dengan arahan Direksi yang jelas maka visi/ misi Perusahaan akan diterjemahkan ke masingmasing unit kerja termasuk unit kerja Litbang. Dengan demikian masing-masing Bidang kerja akan lebih terfokus, terukur, dan bisa dievaluasi kinerjanya. (im).
Edisi Maret - April 2011
11
Kesehatan
Seputar Kita
PENYULUHAN KESEHATAN
TENTANG PENYAKIT JANTUNG B
ertempat di ruang pelatihan Cibitung pada 20 April 2010 diselenggarakan penyuluhan kesehatan bagi karyawan yang bertemakan Diet dan Kesehatan Jantung. Bertindak sebagai narasumber adalah dr Henry Pakpahan, SpJP, FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Awal Bros, Bekasi, dengan moderator dr Didik Umarsono, Kepala Poliklinik PT Indofarma. Turut hadir Direktur Umum & SDM Deden E. Soetrisna. Dalam sambutannya Deden, mengatakan bahwa penyuluhan kesehatan adalah bentuk upaya preventif yang akan diadakan berkala termasuk ke beberapa kantor cabang dengan tujuan karyawan sadar akan pentingnya kesehatan sekaligus menjaga produktifitas kerjanya. Deden menambahkan akan ada tindak lanjut hasil penyuluhan ini seperti akan ada pengaturan menu yang lebih sehat pada katering makan siang karyawan, dan program olahraga singkat di masing-masing Bidang. Narasumber penyuluhan dr. Henry mengingatkan bahwa penyakit jantung dan pembuluh darah menduduki peringkat atas penyebab kematian di dunia, termasuk di Indonesia. Untuk mengantisipasinya maka diperlukan membiasakan gaya hidup sehat seperti penerapan menu makanan yang sehat, tidak merokok, menghindari stress, cukup tidur/istirahat, cukup berolahraga, berat badan ideal (tidak kegemukan), tidak mengkonsumsi alkohol, serta memantau tekanan darah dan kolesterol. Dokter Henry menjelaskan jantung dapat diibaratkan sebagai pompa air, dan pembuluh darah sebagai pipa yang mengalirkan cairan. Jika cairan (darah) yang dipompa itu kotor maka akan ada penempelan pada dinding pipa dan aliran akan terhambat, dan memaksa jantung memompa lebih keras, kesemuanya ini akan mempercepat kerusakan pompa (jantung). Penempelan
12
Edisi Maret - April 2011
atau pengendapan lemak pada pembuluh darah itu akan menyempitkan pembuluh darah yang disebut sebagai aterosklorosis. Aterosklorosis ini berkaitan erat dengan jenis makanan yang masuk, makanan itu akan dicerna dan sarinya diserap usus, dan akhirnya dialirkan lewat pipa (pembuluh darah) menuju jantung. Ada beberapa jenis makanan yang berdampak munculnya aterosklorosis. Di sinilah kita perlu mengetahui menu makanan yang sehat dan menghindari makanan yang buruk bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Tambah dr Henry, menu makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung serat tinggi dan rendah lemak. Di sinilah diperlukan diet yakni pengaturan makanan dari segi jumlah, jenis, dan jadwalnya, tetapi bukan pemantangan makanan. Diet dilakukan dengan mengurangi makanan yang tinggi lemak, tinggi kolesterol, tinggi garam, dan makanan hasil awetan (seperti telur asin, ikan asin, makanan kalengan dll), makanan goreng-gorengan, dan makanan cepat saji (junk food). Kalaupun memakan daging maka harus dibatasi, dan hindari memakan kulitnya. Di samping itu kita harus menambah jumlah makanan yang tinggi serat dan tinggi kalium, dan kaya antioksidan, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan ikan. Idealnya sayur-sayuran 3-5 hidangan per hari, dan buah-buahan 2-4 hidangan per hari. Dalam forum tanya jawab, dokter Henry menjawab antara lain bahwa merokok adalah salah satu faktor munculnya penyakit jantung, bahwa dalam sebatang rokok terkandung puluhan zat racun yang jahat bagi tubuh oleh karena itu mutlak harus dihindari. Ia juga mengemukakan bahwa gejala penyakit jantung adalah rasa tidak nyaman di dada, seperti ditindih atau ditusuk-tusuk yang tidak bisa dilokalisir yang bila dibiarkan dalam waktu 10 - 20 menit akan menjadi serangan jantung. Disadari bahwa faktor usia adalah salah satu risiko timbulnya penyakit jantung berhubung semakin tua maka semakin mengendor elastisitas pembuluh darah kita. Meskipun demikian faktor usia ini dapat diminimalkan risikonya bila kita terbiasa gaya hidup sehat sejak muda. (im).
CSR INDOFARMA D
i Kampung Tegal Lega Kecamatan Pamijahan Bogor, pada 5 Maret 2011, PT. Indofarma melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatannya berupa penanaman 1000 pohon mahoni dan penyerahan 6 ekor kambing untuk masyarakat sekitar lokasi kegiatan CSR. Dengan tema “Selamatkan Bumi, Sekarang!”, PT. Indofarma melakukan penanaman pohon mahoni sebanyak 1000 pohon, yang secara simbolis pohon tersebut ditanam di area dekat dengan Masjid Nur Inka, Cigamea, Bogor. Pada kesempatan ini juga disumbangkan hewan ternak sejumlah 6 ekor kambing untuk anak yatim piatu yang diasuh oleh pengurus masjid Nur Inka.
2550 pohon di dalam dan luar lingkungan Indofama. Deden menambahkan untuk di lingkungan Indofarma ditanam pohon produktif yaitu pohon jati, dengan harapan pohon-pohon tersebut bisa dipanen beberapa tahun lagi dan hasilnya bisa dipergunakan untuk kegiatankegiatan di lingkungan perusahaan. Deden menambahkan, dipilihnya daerah Bogor sebagai lokasi penanaman diharapankan bisa menyerap air hujan di wilayah Bogor dan sekitarnya sehingga bisa mengurangi kiriman “air banjir” ke Jakarta. Rencana ke depan, Deden menambahkan bahwa Indofarma pada bulan April 2011, Insya Allah akan melaksanakan penanaman pohon di daerah Yogyakarta. (AK)
Dalam sambutannya, Direktur Umum & SDM Deden Edi Soetrisna, menyampaikan bahwa program peduli lingkungan hidup ini merupakan kegiatan yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN RI dalam naungan program penanaman 1 milyar pohon. PT. Indofarma menargetkan di tahun 2011 menanam sebanyak 5000 pohon di luar lingkungan Indofarma, sedangkan di tahun kemarin perusahaan telah menanam sebanyak
Edisi Maret - April 2011
13
Seputar Kita
Seputar Kita
PERINGATAN MAULID NABI DI INDOFARMA dengan menggunakan sarana masjid. Maka kita sebagai pengikutnya harus pula menjadikan masjid sebagai sarana pembinaan diri kita agar terjadi keseimbangan antara orientasi lahiriah dengan batiniah dalam diri kita. Deden berpesan agar segenap hadirin dapat memakmurkan, menjaga dan merawat masjid Baiturrahman Indofarma yang -insya Allah- segera selesai renovasinya.
P
ada hari Selasa, 8 Maret lalu, PT. Indofarma menyelenggarakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW bertempat di Masjid Baiturrahman, Cibitung. Hadir dalam acara itu, Direksi, staf, dan sejumlah karyawan yang memadati masjid yang kini masih dalam proses akhir renovasi, serta beberapa jamaah dari lingkungan sekitar. Dari pengamatan redaksi Oasis, para hadirin terlihat cukup antusias mengikuti rangkaian acara tersebut. Saat memberikan sambutan, Direktur Umum & SDM, Deden Edi Soetrisna, mengemukakan bahwa spirit dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW selalu penuh dengan semangat bekerja, tidak pernah mengeluh, dan tidak putus asa. Spirit itu Rasulullah bina dikalangan sahabatnya sehingga berhasil memunculkan peradaban muslim yang jaya di Madinah dan sesudahnya. Rasulullah melakukan pembinaan sahabatnya
14
Edisi Maret - April 2011
Bertindak sebagai penceramah adalah Kolonel (Purn). H Kirman Wibowo salah satu pengurus Masjid Istiqlal, Jakarta. Ia mengemukakan antara lain dalam bekerja perlu mengikuti dua pedoman seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Pedoman pertama, niatkan kerja sebagai ikhtiar sebagai dasar orientasi, jangan jadikan uang atau jabatan semata sebagai dasar orientasi. Bila uang dan jabatan sebagai dasar orientasi maka kita akan sikut-sikutan, menginjak bawah, menjilat atas dan sebagainya. Tugas kita adalah bekerja dengan penuh optimal kemudian serahkan kepada Allah, yakinilah bahwa Alllah Maha Tahu dan Maha Pengatur, termasuk dalam rejeki kita Lanjut Kirman, pedoman kedua adalah kendalikan nafsu-nafsu dalam diri kita. Kendalikan nafsu ammarah yang salah satu bentuknya mudah marah, gila hormat dan sebagainya. Kendalikan pula nafsu lawwamah yang bentuknya sifat serakah, pelit, dan tidak mau bersyukur atas nikmat yang ada. Bila kita menjadi pimpinan jadilah pimpinan yang mau sharing (berbagi) dengan anak buah kita. Jangan bersikap egois atau mengutamakan kepentingan pribadi dengan mengorbankan keberlangsungan perusahaan. Nikmat bila tidak disyukuri akan membawa kita pada perbuatan keliru seperti nikmat harta bisa menggiring kita berbuat semaunya. Terakhir kendalikan nafsu syahwat atau seksual. Jangan melakukan perbuatan zinah ataupun perselingkuhan. Bila dua pedoman itu kita lakukan maka insya Allah kerja kita kan menjadi berkah, diridoi Allah dan bermanfaat bagi sesama. (im).
RAKER DKM BAITURRAHMAN 2011 D
ewan Kemakmuran Masjid Baiturrahman Indofarma (DKMBI) melaksanakan rapat kerja di masjid Nur Inka Cigamea, Kampung Rawa Lega, Pamijahan, Bogor pada 4 – 5 Maret 2011. Raker yang diketuai oleh Priyo Wicaksono dihadiri oleh sekitar 60 orang pengurus dan perwakilan jamaah, serta dihadiri pula oleh Direktur Umum dan SDM, Deden Edi Soetrisna. Dengan mengusung tema “Membangun Baiturrahman Seutuhnya”, ketua DKMBI, Nurhadi menyampaikan laporan program kerja 2010 dan evaluasinya bersama dengan wakil ketua DKMBI, Bashori. Kemudian acara dilanjutkan dengan paparan dari tim infrastrukrur, tim pendanaan dan tim pembinaan. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Pembina DKMBI, Deden Edi Soetrisna, dalam sambutannya ia berharap masjid Baiturrahman
Indofarma bisa menjadi masjid “jami”, yaitu masjid yang lengkap menyelenggarakan solat berjamaah dari mulai solat subuh sampai dengan isya. Masjid Baiturrahman Indofarma akan segera diresmikan dalam waktu dekat ini setelah selesai renovasi dan pengembangannya. Deden berharap masjid Baiturrahman bisa menjadi tempat pembinaan agama Islam di lingkungan internal maupun eksternal Indofarma. Semoga kegiatan Masjid ini bisa terus berlangsung dan bisa memberikan manfaat baik terhadap diri kita sendiri maupun terhadap Perusahaan. (AK)
Edisi Maret - April 2011
15
Seputar Kita
Seputar Kita
KERJASAMA DENGAN PT. MENSA P
ada Selasa, 15 Maret, bertempat di Mahony Business Room Hotel Indonesia-Kempinski telah dilangsungkan penandatanganan Perjanjian Distribusi dan Penjualan antara PT Indofarma dengan PT. Mensa Bina Sukses. Acara dihadiri oleh wakil Manajemen dari masing-masing perusahaan.
Pada kesempatan pertama Direktur Utama PT Indofarma, P. Sudibyo menyampaikan sambutannya yang berisi harapan atas terlaksananya perjanjian untuk memenuhi kebutuhan perusahaan atas distribusi produk PT Indofarma di seluruh jaringan distribusi PT. Mensa Bina Sukses. Seperti diketahui, PT. Mensa Bina Sukses adalah anak perusahaan dari Mensa Group yang telah cukup lama menjalin hubungan bisnis dengan PT Indofarma, dan diharapkan perjanjian ini dapat semakin mempererat hubungan bisnis perusahaan dengan Mensa Group secara global. Sampai dengan saat ini, produk obat generik masih menduduki porsi terbesar yang diproduksi oleh PT Indofarma, tetapi perusahaan juga harus berjuang lebih keras memasuki pasar non generik dengan produk Over the Counter (OTC) existing maupun OTC
16
Edisi Maret - April 2011
baru. Dengan distribusi produk OTC dan produk obat generik secara bersama-sama akan mewujudkan harmonisasi baru. Berdasarkan data IMS, produk obat murah terus tumbuh permintaannya, sebaliknya produk obat mahal perlahan ditinggalkan oleh konsumen. Kunci distribusi adalah availabilitas produk selain coverage area, dan dalam hal ini distributor memegang peran vital dan sangat dibutuhkan oleh perusahaan principal. Oleh karena tanggung jawab yang besar itu, P. Sudibyo menjanjikan marjin yang didapat distributor juga cukup menguntungkan sebagaimana tertuang dalam perjanjian. PT. Mensa Bina Sukses diharapkan dapat menjadi motor pertumbuhan baik untuk pasar domestik maupun ekspor dan meningkatkan profit PT Indofarma. “Diharapkan, terjalinnya komunikasi yang baik antara prinsipal dengan distributor agar tidak terjadi missed understanding yang bisa berakibat missed management dalam proses bisnis kedua pihak”, demikian harapan Sudibyo. Selanjutnya Widjaja Satriadi, Managing Director PT. Mensa Bina Sukses, menyampaikan sambutan dan terima kasih atas penandatanganan perjanjian ini sebagai wujud dari kepercayaan yang diberikan oleh PT Indofarma. Ia mengemukakan hal terkait produk obat OTC dan consumer goods yang beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang luar biasa. Untuk itu, perusahaan menargetkan pertambahan jumlah cabang minimal 1 cabang di seluruh Indonesia, seperti diketahui sampai dengan saat ini, secara nasional perusahaan memiliki 27 cabang. Selain itu, sesuai dengan moto Mensa Group yaitu Global Marketing, beliau menjanjikan bahwa perusahaan akan memastikan keterjangkauan produk bagi konsumen, komunikasi intens baik in time maupun scheduled untuk menemukan solusi atas masalah-masalah yang muncul di lapangan. Diharapkan dengan kerjasama dalam perjanjian ini, kesuksesan dan kemajuan tidak hanya pada salah satu pihak saja, tetapi secara bersama-sama PT. Mensa Bina Sukses dan PT Indofarma. (RGA)
MASJID INDOFARMA MENDAPAT DANA HIBAH DARI BANK MANDIRI terus mengalir selama masjid masih dipakai sebagai sarana ibadah. Ia berharap even ini juga dapat lebih mempererat kerjasama Bank Mandiri dengan PT Indofarma. Acara dilanjutkan dengan penandatangan dokumen serah terima dana hibah dan penyerahan simbolis dana hibah dari Executive Vice President PT Bank Mandiri kepada ketua panitia
P
ada Kamis siang 14 April 2011 di masjid Baiturrahman, Cibitung, diadakan acara pemberian dana hibah kepada masjid Baiturrahman dari Bank Mandiri. Hadir dalam acara ini Direksi PT Indofarma, pejabat Bank Mandiri, pengurus masjid dan perwakilan karyawan. Dalam sambutannya Dirut P Sudibyo berterima kasih kepada Bank Mandiri yang bersedia memberikan hibahnya kepada masjid Indofarma sehingga finalisasi renovasi dapat segera selesai. Adapun Dirum & SDM, Deden E. Soetrisna yang juga Dewan Pembina Masjid memaparkan sejarah dan perkembangan renovasi masjid sejak 2007. Total biaya renovasi mencapai 2 miliar rupiah yang didapat dari kalangan internal (karyawan), perusahaan sekitar, jamaah, Bank Indonesia, dan terakhir Bank Mandiri (200 juta rupiah). Dalam sambutannya, Didik Hartantyo selaku Executive Vice President Bank Mandiri mengungkapkan hibah ini bagian dari aktivitas Program Program Bina Lingkungan PT. Bank Mandiri. Hibah merupakan kesempatan emas untuk melakukan amal jariah yang pahalanya
renovasi Dadang Mulyana. Momen ini disaksikan dengan hikmat oleh para Direksi dan segenap wakil karyawan yang hadir. Acara resmi pemberian dana hibah ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh ustad Winardi. Seusai acara, para hadirin pun bergegas bersiap untuk solat zuhur berjamaah. (im).
Edisi Maret - April 2011
17
Profil
Galeri Foto Kegiatan CSR
INFALA MENDAKI GUNUNG GEDE Pada tahun 2011 Kelompok Pecinta Alam Indofarma atau INFALA memiliki kepengurusan baru yang salah satu tujuannya adalah mengaktifkan kembali organisasi berikut refreshment anggotanya, dan kegiatan pelestarian alam. Salah satu agenda kepengurusan baru adalah pendakian masal yang sekaligus untuk merekrut anggota-anggota baru. Waktu yang cukup pendek (kurang lebih 20 hari), tidak mengurangi semangat INFALA untuk mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari kesiapan pengurus, pengajuan proposal dukungan Manajemen, inventaris perlengkapan pendakian, dan perijinan lokasi. Kami berangkat dari lokasi pabrik di Cikarang Barat setelah melaksanakan salat dan doa bersama untuk keselamatan perjalanan. Kendaraan truk sampai ke pos pertama Gunung Putri pada Pukul 22.30 WIB. Setelah perbekalan dirapikan dan pendaftaran ulang di pos terdekat, INFALA memulai pendakian melalui jalur persawahan dan hutan yang cukup lebat. Bermodalkan senter dan cahaya bulan yang belum purnama, INFALA melewati jalur pendakian yang tampaknya sudah terbuka meskipun hari itu adalah hari pertama jalur pendakian dibuka untuk umum setelah 3 bulan ditutup untuk dibersihkan. Sudah tentu perbedaan kekuatan fisik sangat berpengaruh dalam pendakian, sehingga beberapa kali peserta berhenti untuk sekedar mengkonsumsi makanan. Setelah 12 jam pendakian, INFALA akhirnya sampai di Surya Kencana, cukup meleset dari estimasi 5 jam, tapi hal itu tidak memupus semangat dan kebersamaan INFALA. Kurang lebih 3 jam, peserta beristirahat sambil mengisi perut. Setelah badan cukup fit untuk melakukan pendakian kembali dan ada kesempatan untuk mengambil foto dengan latar Edelweis dan kabut yang sudah mulai muncul, pukul 14.30 WIB INFALA memulai perjalanan pendakian untuk mencapai Puncak Gede. Pada pukul 16.30 INFALA berhasil mencapai Puncak Gede dengan ketinggian 2.958 mdpl, pemandangan di puncak benarbenar luar biasa, seperti berada di atas awan, karena dari tempat berpijak peserta tidak dapat melihat keadaan di bawah (jurang) karena tertutup awan tebal. Setelah puas menikmati atmosfer dan pemandangan Puncak Gede sembari mengkonsumsi makanan dan pengambilan foto, dilanjutkan perjalanan turun gunung yang harapan lebih ringan dari pendakian ke puncak. Ternyata perjalanan turun tidak seringan yang dibayangkan, selain karena hari yang sudah gelap dan jalan yang belum sepenuhnya terbuka, juga banyaknya rintangan berupa batang-batang pohon besar yang malang melintang dan tanah berlumpur yang cukup memperlambat perjalanan kami, pun hujan yang turun. Rencana akan adanya pertemuan kecil untuk
18
Edisi Maret - April 2011
membahas organisasi terpaksa dibatalkan, karena peserta baru sampai ke camp ground Kandang Badak sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB dengan hujan yang masih cukup deras dan badan yang perlu segera diistirahatkan. Setelah 15 menit berkutat dengan forming 4 buah tenda, membereskan perbekalan, dan beribadah, kami merebahkan diri di tenda masingmasing. Alhamdulillah, ahad pukul 05.00 WIB kami bisa menikmati udara pagi yang kaya dengan O2 di kaki Gunung Gede, alangkah indahnya seandainya kami bisa menikmati hal tersebut setiap hari di lingkungan kerja ataupun tempat tinggal kami. Suara air yang sayup-sayup kami dengar pada malam sebelumnya dapat kami telusuri sumber airnya. Dengan jelas pula kami dapat melihat gagahnya jajaran pohon-pohon yang tegak berdiri, indahnya komposisi warna tanah, pohon, daun, dan langit, merdunya kicau burung, lincahnya monyet yang melompat dari satu pohon ke pohon yang lain, serta warna-warni tenda dari kelompok pendaki lain. Peserta mulai aksi chef dadakan dengan bekal bahan makanan yang kami bawa, dari memasak nasi sampai tempe mendoan. Nikmatnya kebersamaan kami, kesederhanaan makanan terangkum dalam kehangatan kelompok dan gurihnya mendoan. Empat jam cukup bagi kami untuk menikmati Kandang Badak, sekitar pukul 08.00 WIB kami melanjutkan perjalanan ke bawah dengan perbekalan yang sedikit lebih ringan, tak lupa diawali dengan do’a bersama untuk keselamatan perjalanan kami. Di tengah perjalanan kami bertemu dengan derasnya air terjun yang menyegarkan dan menambah semangat perjalanan. Beberapa saat kami beristirahat sejenak bermain-main di air terjun. Tak jauh berjarak, sungai yang mengalirkan air panas pun kami temui. Puas rasanya, pada pukul 15.30 WIB segenap peserta sampai di pos terakhir Cibodas. Terbayarlah lelah kaki para peserta setelah menjalani pendakian, penuh makna perjuangan, kesetiakawanan, kreatifitas, keselarasan dalam berfikir dan bertindak, kesabaran, rasa syukur, manajemen diri dalam menghadapi ketakutan, dan pemecahan masalah kami resapi. Kembali kami pulang dengan truk yang sama, dan pada pukul 21.00 WIB kami sampai di Indofarma, Cikarang Barat. Semoga pendakian ini membawa pengaruh positif bagi masing-masing peserta, maupun Indofarma. (ANTN/RNG).
Hibah Masjid dari Mandiri
Raker DKM Baiturrahman 2011
Pelatihan Persiapan Pensiunan
Edisi Maret - April 2011
19
Innovative Global Leader of IN VITRO DIAGNOSTICS
Complete Range Products
Partnership : Jakarta Semarang Surabaya Yogyakarta Malang Purwokerto Denpasar Medan
: : : : : : : :
Mursal (081280793111) Kuntardi (081327241490) Rizky (081340380953) Adi (08128641551) Nunik (081334313935) Agus (081328266663) Deni (081236510329) Adit (081374425747)
Palembang Jambi Pekanbaru Lampung Batam Padang Samarinda Makassar Papua
: : : : : : : : :
Andi (081374610387) Taat (081271506246) Ridwan (081361725021) Remo (081399401369) Yosi (081270290018) Yuni (081363459859) Dody (081349677447) Heri (081328155805) Bayu (081231022196)
PT INDOFARMA Tbk. Jl. Indofarma no. 1, Cibitung, Bekasi 17530 Telp.: (021) 88323971 ext. 370 & 375 Faks.: (021) 88323972-73 www.indofarma.co.id