Peran E-Commerce dalam ...
Peran E-Commerce dalam Memasarkan Produk Asuransi Syariah Aan Ansori Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan penggunaan produk asuransi syariah dalam memasarkan produknya melalui media e-commerce, bagaimana produkproduk asuransi dapat memasarkan dan menawarkan berbagai keunggulan dari produknya kepada konsumennya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu mengumpulkan data yang diperoleh dari informasiinformasi yang berperan sebagai penjual dan sebagai pembeli kemudian menginterpretasikannya dan menganalisisnya sehingga dapat memberikan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil analisis pemasaran produk asuransi syari’ah melalui e-commerce dengan produk syar’inya dapat mendekatkan diri dan mengenalkan produk-produknya yang sedikit berbeda dengan asuransi non syari’ah yang sudah lebih tampil dan melekat pada benak para pelangggannya, dengan semakin gencar dan pat memprosmisikan melalui teknologi informasi ini maka dapat diprediksi merka dapat pencerahan dan membandingan antara produk asuransi non syaria’ah dan produk sayri’ah yang sesama secara logis dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para pelanggan sehingga pelanggan merasa nyaman dan lebih banyak tahu tentang keunggulan dari produk syari’ah. Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan pernyataan bahwa dengan metode sistem e-commerce secara online memberikan suatu sistem informasi untuk pencerahan para calon pelanggan dan pelanggan untuk lebih banyak tahu dan memilih memilah mana produk asuransi syari’ah yang lebih sesuai dan menguntungkan untuk pelanggan. Kata Kunci: e-commerce, Asuransi Syari’ah.
81
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2015
A. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Fenomena globalisasi yang terjadi seharusnya dapat menggugah pikiran sumber daya manusia untuk kreatif, tentunya bagaimana agar dapat memanfaatkan peluang yang ada dipersaingan global dan perekonomian perdagangan bebas. Kebutuhan akan teknologi dan informasi sangat prioritas, kebutuhan akan hal tersebut bisa didapat di berbagai media seperti koran, majalah, radio, televisi, serta yang paling canggih informasi dapat diakses melalui internet. Peran teknologi dan informasi yang makin pesat sekarang ini mempunyai kaitan yang erat dalam komunikasi dan sosial media yang terdagabung dalam teknologi tersebut diaman semua makin terhubung tanpa batas dan kapan saja terkoneksi dengan jaringan internet. Dalam teknologi informasi yang banyak digunakan adalah komputer, tablet dan smartphone makin mempermudah manusia dalam mencari sumber informasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Aspek keunggulan teknologi informasi internet, digunakan sebagai media perdagangan memunculkan kembali persoalan abadi antara hukum perdagangan dengan teknologi informasi. Cara-cara mengkomunikasikan penawaran dan penerimaan secara elektronik dapat dilakukan melalui alamat website yang tersedia dengan tampilan yang menarik dan banyak penawaran promo tanpa harus datang langsung ke toko penjual, cukup dengan melihat dan mengklik pembelian produk yang tertera di laman website dan melakukan transaksi pembayaran dangan tranfer sejumlah uang sesaui dengan barang yang diinginkan, maka terjadilah transaksi penjualan dan pembelian suatu produk. Pada perkembangannya saat ini bentuk e-commerce bermacam-macam dengan model dan alur mudah sampai dengan alur yang agak rumit, kesemuanya itu merupakan bentuk dari keamanan bertransaksi online, agar konsumen 82
Peran E-Commerce dalam ...
atau pembeli tidak merasa dirugikan oleh penjual, penawaran pelayan/service merupakan hal yang sangan penting dalama melakuakan e-commerce. Pada pembahasan ini mengangkat permasalahan tentang persepsi pemasaran produk asuransi melalui media e-commerce yang sekarang ini sudah menjadikan hal yang lumrah dan biasa dilakukan dalam kesehari yang berkutat dan berjibaku dengan teknologi informasi yang sudah ada dalam gengaman disetiap orang. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan penguraian latar belakang fenomena yang ada mengenai e-commerce pada sub bab di atas, maka peneliti membuat suatu perumusan masalah yang dapat disajikan dalam pertanyaan: 1) Mengapa e-commerce banyak digunakan sebagai media pemasaran produk asuransi? 2) Bagaimana prosedur transaksi e-commerce yang berlangsung antara penjual dan pembeli pada ecommerce yang syar‟i? 3) Bagaimana tingkat kepercayaan customer/pembeli terhadap transaksi e-commerce? 1.3. Tujuan Penelitian Secara spesifik penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara mendalam alasan mengapa orang menggunakan e-commerce sebagai media dalam pemasaran produk asuransi, kemudian bagaimana prosedur transaksinya serta peneliti ingin mengetahui bagaimana kepercayaan pembelian transaksi melalui ecommerce tersebut. B. Landasan Teori 2.1. E-Commerce Elektronic commerce (e-commerce) sebagai sarana berbisnis menggunakan jaringan komputer, sebenarnya sudah dikenal sejak 20 tahun lalu yaitu sejak akhir tahun 83
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2015
‟70-an dan awal tahun ‟80- an. Generasi pertama ecommerce dilakukan hanya antar institusi/perusahaan berupa transaksi jual beli yang difasilitasi oleh Electronic Data Intechange (EDI) dalam teransaksi jual beli elektronik ini banyak aspek-aspek hukum yang bersentuhan langsung maupun tidak langsung. Saluran online adalah saluran yang dapat dijangkau seseorang melalui komputer dan modem. Modem menghubungkan komputer dengan jalur telepon sehingga komputer dapat menjangkau beragam layanan informasi online. Pemasaran online akrab disebut dengan ecommerce (Kotler dan Amstrong, 2001: 318 ). Dalam bukunya Kotler dan Amstrong, menyebutkan dua jenis saluran online yaitu, sebagai berikut: a. Saluran online komersial: jasa yang menawarkan jasa informasi dan pemasaran online kepada pelanggan yang membayar iuran bulanan. b. Internet: web yang luas dan besar jaringan komputer yang menghubungkan komputer diseluruh dunia. E-commerce (perniagaan elektronik) sebagai bagian dari electronic bussines (bisnis yang menggunakan electronic tranmission). Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan barang atau jasa dengan menggunakan media elektronik. Media elektronik yang dibicarakan disini hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. E-commerce adalah kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service provider dan pedagang perantara dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer yaitu internet. Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapatnya Dafid Baum, mengutip Nofieman menyebutkan bahwa : “e-commerce is a dynamic set tecnologys, application, and business process that link enterprises, cosumer, and communities throught electronic transaction and the electronic exchange of goods, services, and information.”, bahwa e-commerce merupakan aset dinamis 84
Peran E-Commerce dalam ...
teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan institusi/perusahaan, konsumen, dan komunitas melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik. Teknologi membuat dunia menjadi satu sehingga tercipta era globalisasi yang tidak dapat dihindari. Perbedaan antar negara menjadi lenyap serta menghasilkan masyarakat baru dan ekonomi baru dalam kehidupan. (Kartajaya, Sula: 2006, 157) Dengan arus teknologi informasi serta tuntutan masyarakat dunia terhadap globalisasi mendorong terjadinya paradoks masyarakat. disatu sisi globalisasi mendorong sistem nilai, perilaku, dan gaya hidup yang semakin universal dan modern. Sementara disisi lain, ada kekhawatiran bahwa dengan semakin majunya zaman, nilai- nilai budaya dan agama akan luntur. Meskipun demikian bagi Islam dan juga agama yang lainnya, nilainilai yang terkandung didalamnya bersifat akomodatif terhadap perkembangan zaman, dengan aspek-aspek fundamental yang tetap teguh dan tidak berubah (Kertajaya, Sula: 2006, 158). 2.2. Sistem E-Commerce Klasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi yaitu (Nuryani, 2001:2): a. Electronic Markets (EMs) EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan tekologi informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang meyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Dalam pengertian lain EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang 85
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2015
meyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak. b. Electronic Data Interchange (EDI) EDI adalah sarana untuk megefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antar organisasi-organisasi sosial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Asosiation (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standar yang lebih disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa melakukan hard copy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur, yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik. c. Internet Commerce Internet commerce adalah pengguna internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan atau pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran 86
Peran E-Commerce dalam ...
dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet. Harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi institusi/perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang di tempat pemesanan. 2.3. Karakteristik E-Commerce Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus yaitu ( Sakti, 2001; 35): a. Transaksi Tanpa Batas Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu institusi/perusahaan atau individu yang ingin go international. Sehingga hanya institusi/ perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan hanya membuat situs web dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu 24 jam, dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara online. b. Transaksi Anonim Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit. c. Produk Digital dan Non digital d. Produk-produk digital seperti software computer, musik, dan produk lain yang bersifat digital dapat 87
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2015
dipasarkan melalui internet dengan cara download secara elektronik. Dalam perkembangannya objek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainya. e. Produk Barang Tidak Berwujud f. Banyak institusi/perusahaan yang bergerak dalam bidang e-commerce dengan menawarkan barang tidak berwujud seperti data, sotware, dan ide-ide yang dijual melaui internet. Dari karakteristik diatas kita tahu bahwasanya ecommerce merupakan jual beli pada dunia maya (transaksi online internet). Maka dari itu kejujuran dalam bisnis ini merupakan sebuah nilai yang terpenting. 2.4. Jenis E-Commerce Jenis e-commerce dapat dibagi dua jenis yaitu business to business (B2B) dan Bussines to consumer (B2C, retail). Kedua jenis e-commerce ini memiliki karakteristik yang berbeda. Bussines to bussines e-commerce memiliki karakteristik sbb: a. Trading partners sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan. b. Pertukaran data (data excange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, service yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data dan dua entity yang menggunakan standar yang sama. c. Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu partnernya.
88
Peran E-Commerce dalam ...
d. Model yang umum digunakan adalah pear-to-pear, dimana processing intelegence dapat mendistribusikan dikedua pelaku bisnis. Kemudian bussines to consumer e-commerce memiliki karakteristik sbb: a. Service yang digunakan bersifat umum dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. b. Service diberikan berdasarkan permohonan. Konsumen melakukan inisiatif dan produsen harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan. c. Pendeketan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi clien (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis web) dan processing (bussines procedure) diletakkan disisi server. Jadi disini secara umum e-commerce dapat diklasifikasikan menjadi business to business (B2B) dan business to consumer (B2C). B2B adalah sistem komunikasi bisnis on line antar pelaku bisnis. Sedangkan B2C merupakan mekanisme toko on line yaitu transaksi antara e-merchant dengan consumer. Dalam business to business pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading partner yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama. Sedangkan dalam business to consumer sifatnya terbuka untuk public. Sehingga setiap individu bebas mengaksesnya melalui suatu web server. 2.5. Keamanan (Security) E-Commerce Secara umum merupakan salah satu komponen atau service yang dibutuhkan untuk menjalankan ecommerce. Beberapa bagian dari keamanan ini sudah dibahas diatas dalam bagian tersendiri. Seperti infrastruktur kunci publik, dan privacy. Untuk menjamin keamanan, perlu adanya kemampuan dalam bidang ini yang dapat diperoleh melalui penelitian dan pemahaman. Beberapa topik issues yang harus dikuasai antara lain:
89
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2015
a. Teknologi Kriptografi Teknologi kriptografi menjelaskan bagaimana mengamankan data dengan menggunakan enkripsi. Berbagai sistem sudah dikembangkan seperti sistem private key dan public key. Penguasaan algoritma popular digunakan untuk mengamankan data juga sangat penting. Salah satu masalah dalam mengamankan enkripsi adalah bagaimana memastikan bahwa hanya sang penerima yang dapat mengakses data. Kita dapat menggembok data dan mengirimkannya bersama kuncinya ke alamat tujuan, untuk memastikan kunci itu tidak dicuri orang di tengah jalan, salah satu cara untuk memecahkannya adalah bahwa penerima mengirimkan gemboknya, tetapi tidak mengirimkan kuncinya. Dengan enkripsi yang kompleks akan sangat sulit bagi orang itu untuk mengakses data yang sudah di gembok. b. One Time Password Penggunaan password yang hanya dapat dipakai sebanyak satu kali. Biasanya password angka digital yang merandom angka setiap kali transaksi. c. Konsultan Keamanan Konsultan, organisasi, dan institusi yang bergerak di bidang keamanan dapat membantu meningkatkan dan menjaga keamanan. Contoh organisasi yang bergerak di bidang ini adalah IDCERT. Jadi disini keamanan merupakan salah satu elemen penting yang harus diperhatikan oleh pelaku bisnis terutama yang menerapkan e-commerce. Kamanan untuk pelanggan merupakan amanah yang harus kita emban. 2.6. Pengertian Asuransi Syari’ah Kata asuransi berasal dari bahasa Inggris, insurance, yang dalam bahasa Indonesia telah menjadi bahasa populer dan diadopsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dengan padanan kata “pertanggungan”. Echols dan Shadilly memaknai kata insurance dengan (a) asuransi, dan (b) jaminan. Dalam bahasa Belanda biasa 90
Peran E-Commerce dalam ...
disebut dengan istilah assurantie (asuransi) dan verzekering (pertanggungan). Mengenai definisi asuransi secara baku dapat dilacak dari peraturan (perundang- undangan) dan beberapa buku yang berkaitan dengan asuransi. Muhammad Muslehuddin dalam bukunya Insurance and Islamic Law mengadopsi pengertian asuransi dari Encyclopaedia Britanica sebagai suatu persediaan yang disiapkan oleh sekelompok orang, yang dapat tertimpa kerugian, guna menghadapi kejadian yang tidak dapat diramalkan, sehingga bila kerugian tersebut menimpa salah seorang di antara mereka maka beban kerugian tersebut akan disebarkan ke seluruh kelompok. Lebih jauh Muslehuddin menjelaskan pengertian asuransi dalam sudut pandang yang berbeda, serta mengalami kesimpangsiuran. Ada yang mendefinisikan asuransi sebagai perangkat untuk menghadapi kerugian, dan ada yang mengatakannya sebagai persiapan menghadapi risiko. Dilihat dari signifikansi kerugian, Adam Smith berpendapat bahwa dengan menyebarkan beban kerugian kepada orang banyak, asuransi membuat kerugian menjadi ringan dan mudah bagi seluruh masyarakat. Dalam Ensiklopedi Hukum Islam disebutkan bahwa asuransi adalah “transaksi perjanjian antara dua pihak; pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran jika terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama sesuai dengan perjanjian yang dibuat.” Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246 dijelaskan bahwa yang dimaksud asuransi atau pertanggungan adalah “suatu perjanjian (timbal balik), dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya, karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin 91
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2015
akan dideritanya, karena suatu peristiwa tak tentu (onzeker vooral).” Sedangkan pengertian asuransi syariah atau yang lebih dikenal dengan asuransi dalam bahasa Arab disebut At’ta’min yang berasal dari kata amanah yang berarti memberikan perlindungan, ketenangan, rasa aman serta bebas dari rasa takut. Istilah menta‟minkan sesuatu berarti seseorang memberikan uang cicilan agar ia atau orang yang ditunjuk menjadi ahli warisnya mendapatkan ganti rugi atas hartanya yang hilang. Menurut Fatwa Dewan Asuransi Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN- MUI) Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah bagian pertama menyebutkan pengertian Asuransi Syariah (ta‟min, takaful‟ atau tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk set dan atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk mengehadapi resiko tertentu melalui akad atau perikatan yang sesuai dengan syariah. Dari definisi asuransi syariah di atas jelas bahwa pertama, asuransi syariah berbeda dengan asuransi konvensional. Pada asuransi syariah, setiap peserta sejak awal bermaksud saling menolong dan melindungi satu dengan yang lain dengan menyisihkan dananya sebagai iuran kebajikan yang disebut tabarru‟. Jadi sistem ini tidak menggunakan pengalihan resiko (risk tranfer) di mana tertanggung harus membayar premi, tetapi lebih merupakan pembagian resiko (risk sharing) di mana para peserta saling menanggung. Kedua, akad yang digunakan dalam asuransi syariah harus selaras dengan hukum islam (syariah), artinya akad yang dilakukan harus terhindar dari riba, gharar (ketidak jelasan dana), dan maysir (gambling), di samping itu investasi dana harus pada obyek yang halal dan baik.
92
Peran E-Commerce dalam ...
C. Pembahasan Sudah menjadi trend sekarang ini melakukan ecommerece dalam mempromosikan dan memasarkan produk-produk asuransi dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan sehingga user/custemer dapat melakukan pemilihan dan pemilahan produk-prouduk yang ditawarkan sesuai dengan keinginannya. Saluran online adalah saluran yang dapat dijangkau seseorang melalui komputer dan modem. Modem menghubungkan komputer dengan jalur telepon sehingga komputer dapat menjangkau beragam layanan informasi online. Pemasaran on-line akrab disebut dengan ecommerce (Kotler dan Amstrong,2001: 318 ). Ada dua jenis saluran online dalam bukunya Kotler hal 318 yaitu : 1. Saluran online komersial: jasa yang menawarkan jasa informasi dan pemasaran online kepada pelanggan yang membayar iuran bulanan. 2. Internet: web yang luas dan besar jaringan komputer yang menghubungkan komputer diseluruh dunia. E-commerce (perniagaan elektronik) sebagai bagian dari electronic bussines (bisnis yang menggunakan electronic tranmission). Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan barang atau jasa dengan menggunakan media elektronik. Media elektronik yang dibicarakan disini hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. E-commerce adalah kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service provider dan pedagang perantara dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer yaitu internet. Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapatnya Dafid Baum, mengutip Nofieman menyebutkan bahwa: “e-commerce is a dynamic set tecnologys, application, and business process that link enterprises, cosumer, and communities throught electronic transaction and the electronic exchange of goods, services, 93
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2015
and information” bahwa e-commerce merupakan aset dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik. Teknologi membuat dunia menjadi satu sehingga tercipta era globalisasi yang tidak dapat dihindari. Perbedaan antar negara menjadi lenyap serta menghasilkan masyarakat baru dan ekonomi baru dalam kehidupan. (Kartajaya, Sula: 2006, 157) Dengan arus teknologi informasi serta tuntutan masyarakat dunia terhadap globalisasi mendorong terjadinya paradoks masyarakat. disatu sisi globalisasi mendorong sistem nilai, perilaku, dan gaya hidup yang semakin universal dan modern. Sementara disisi lain, ada kekhawatiran bahwa dengan semakin majunya zaman, nilai- nilai budaya dan agama akan luntur. Meskipun demikian bagi Islam dan juga agama yang lainnya, nilainilai yang terkandung didalamnya bersifat akomodatif terhadap perkembangan zaman, dengan aspek-aspek fundamental yang tetap teguh dan tidak berubah (Kertajaya, Sula: 2006, 158). Tujuan utama e-commerce ialah untuk mempermudah transaksi, utamanya adalah transaksi jual beli yang melalui jalan online yang aman dan dipercaya ketika melakukan transaksi. Maka dari itu, untuk memberikan layanan yang aman dalam melakukan transaksi terdapat prasyarat yaitu memberikan kerangka hukum dan kebijakan yang kondusif untuk transaksi e-commerce. Jual-beli merupakan salah satu jenis mu‟amalah yang diatur dalam Islam. Melihat bentuknya e-commerce pada dasarnya merupakan model transaksi jual-beli juga. Namun, dikategorikan sebagai jual beli modern karena mengimplikasikan inovasi teknologi. Secara umum perdagangan secara Islam menjelaskan adanya transaksi yang bersifat fisik, dengan menghadirkan benda tersebut sewaktu transaksi, sedangkan e-commerce tidak seperti itu. 94
Peran E-Commerce dalam ...
Dan permasalahannya juga tidaklah sesederhana itu. Ecommerce merupakan model perjanjian jual-beli dengan karakteristik yang berbeda dengan model transaksi jualbeli biasa, apalagi dengan daya jangkau yang tidak hanya lokal tapi juga bersifat global. Ada banyak cara untuk mengklasifikasikan ecommerce, salah satunya dengan melihat peserta yang melakukan transaksi e-commerce. Tiga jenis utama dalam perdagangan elektronik ini meliputi bisnis ke konsumen, bisnis ke bisnis, dan konsumen ke konsumen. 1. Bisnis ke konsumen melibatkan penjualan produk dan layanan secara eceran kepada pembeli perorangan. Contoh: menjual buku, piranti lunak, musik, dan lainlain. 2. Bisnis ke bisnis, yaitu melibatkan penjualan produk dan layanan antar perusahaan. Contoh menjual gas alam cair, bahan bakar, bahan kimia, dan lain-lain. 3. Konsumen ke konsumen, melibatkan konsumen yang menjual secara langsung kepada konsumen. Contoh: mereka yang menjual barang-barangnya dengan melelang kemudian setuju dengan penawaran yang paling tinggi. 4. Cara lain untuk mengklasifikasikan transaksi ecommerce adalah dengan bentuk koneksi fisik pertanya dengan web. Mekanisme E-Commerce E-commerce merupakan prosedur berdagang atau mekanisme jual-beli di internet dimana pembeli dan penjual dipertemukan di dunia maya. E-commerce juga dapat didefinisikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver”. Adapun mekanisme e-commerce dapat diaplikasikan dengan melihat penggambaran yang sederhana sebagai berikut: 95
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2015
1. Transaksi e-commerce ini diawali oleh konsumen yang bermaksud membeli barang melalui internet dengan cara memesan spesifikasi barang yang telah ditentukan oleh gambaran yang ada dalam transaksi tersebut, 2. Pembeli dan penjual telah menyepakati di mana rekening bank yang nantinya akan ditransfer, 3. Pembeli mentransfer dana pada pihak bank atau rekening yang telah disepakati tersebut, 4. Penjual melakukan pengiriman barang kepada pembeli, 5. Pembeli mengkonfirmasi penerimaan barang pada penjual sehingga akad yang dilakukan ini sah, 6. Rekening atau pihak bank baru mentransfer pada penjual. Bagi suatu transaksi dalam perekonomian juga mengenal keuntungan dan kerugian, keuntungan dan kerugian dalam transaksi e-commerce tersebut antara lain ialah: 1. Keuntungan (Profit), a. Bagi Perusahaan, memperpendek jarak, perluasan pasar, perluasan jaringan mitra bisnis dan efisiensi, dengan kata lain mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif, serta mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan pendapatan, b. Bagi Konsumen, efektif, aman secara fisik dan flexible, c. Bagi Masyarakat Umum, mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia akademis, meningkatkan kualitas SDM. 2. Kerugian. a. Meningkatkan Individualisme, pada perdagangan 96
Peran E-Commerce dalam ...
elektronik seseorang dapat bertransaksi dan mendapatkan barang/jasa tanpa bertemu dengan siapapun, b. Terkadang dapat menimbulkan kekecewaan, apa yang dilihat di layar monitor komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata, c. Masih lemahnya hukum yang mengatur bisnis ecommerce ini, d. Belum ada standar kualitas, keamanan dan reliability yang diterima secara universal. E-Commerce Dalam Perspektif Hukum Islam Kemajuan teknologi perdagangan dan bisnis yang menggunakan media elektronik yang akhir-akhir ini memang semakin berkembang dan marak di indonesia agar kita mendapatkan gambaran masalah sesuai dengan kaidah fiqh, yaitu “al-hukmu ‘alasy syai‟ far’un ‘an tashuwwurihi” „penilaian hukum terhadap suatu masalah berangkat dari gambaran tentang sesuatu tersebut‟. E-commerce juga dimanfaatkan bisnis untuk reservasi perjalanan lewat internet seperti yang dilakukan oleh perusahaan maskapai penerbangan yang lebih efisien dari berbagai aspek, baik waktu dan tempat. Manfaat jangka panjang adalah bisa memberikan layanan yang lebih baik bagi pelanggan seperti kelebihan untung yang kini diperoleh agen bisa dikembalikan ke penumpang dalam bentuk hadiah, tiket gratis, atau aneka bentuk gimmick lainnya. Bila dilihat dari sistem operasionalnya, maka ecommerce menurut kacamata fiqh kontemporer sebenarnya merupakan alat, media, metodhe teknis ataupun sarana (wasilah) yang dalam kaidah syari‟ah bersifat flesibel, dinamis, dan variable. Hal ini termasuk unmuriddunya (persoalan teknis keduniawian) yang Rasulullah pasrahkan sepenuhnya selama dalam koridor syari‟ah kepada umat islam untuk menguasai dan memanfaatkan demi kemakmuran bersama. Menurut kaidah fiqh sebagaimana dikemukakan oleh Wahbah Zuhaili bahwa 97
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2015
prinsip dasar dalam transaksi muamalah dan persyaratannya yang terkait dengannya adalah boleh selama tidak dilarang oleh syari‟ah atau bertentangan dengan dalil. Oleh karena itu, hukum transaksi dengan menggunakan media e-commerce adalah boleh berdasarkan prinsip maslahah karena akan kebutuhan manusia dengan kemajuan teknologi ini dengan berusaha memperbaiki dan menghindari kelemahan dan penyimpangan teknik dari syari‟ah. Sebab tidak dapat dipungkiri bahwa mekanisme yang dibuat manusia tidak luput dari kelemahan dan selama masih relative aman dan didukung oleh upaya-upaya pengaman hal itu dapat ditolelir berdasarkan prinsip toleransi syariah dalam muamalah dan kaidah fiqih: adh-dhararu yuzal mudarat harus dihilangkan. Dan jual beli tersebut harus sah menurut syarat dan rukun syari‟ah islam, jika tidak maka jual beli yang rusak atau batal akan menghalangi kepemilikan, sebab larangan tersebut berarti tidak boleh menurut syara‟ maka sesuatu yang illegal (ghairu al-masyru’) tidak dapat dimiliki oleh pembeli. Sedangkan melihat dari segi mekanisme yang dapat diperhatikan transaksi e-commerce diperbolehkan. Khususnya dianalogikan dalam jual beli pesanan atau assalam. Namun ada pengecualian yaitu tidak boleh dalam keadaan barang atau jasa yang diharamkan dalam islam. Mengenai objek e-commerce harus memenuhi syarat objek akad yaitu : 1. Telah ada waktu akad diadakan, Barang Yang ditransaksikan dalam e-commerce ada yang telah siap kirim atau bersifat pemesanan. Jadi , pengertian ada dalam transaksi ini lebih diutamakan bentuk tampilan benda tersebut dalam layar internet. Jika barang yang dijanjikan sesuai dengan informasi, maka jual beli tersebut sah. Namun, apabila ternyata berbeda, maka pihak yang tidak menyaksikan boleh memilih untuk menerima atau tidak dengan menggunakan hak khiyar. 98
Peran E-Commerce dalam ...
2. Dibenarkan oleh syariah, Objek yang dibenarkan oleh syariat tidak hanya yang zatnya halal, namun juga harus bermanfaat. Hal yang terpenting adalah terdapatnya kesepakatan tentang objek tersebut dan oleh karenanya menurut hukum transaksi itu menjadi sah. 3. Harus jelas dan diketahui, Objek akad harus memiliki kejelasan dan diketahui oleh para pihak, maka jika barang atau harga tidak diketahui, jual beli tidak sah karena dimungkinkan mengandung unsur penipuan. 4. Dapat diserahterimakan, Konsep serah terima dalam e-commerce ini perlu diperluas tidak hanya dalam pengertian fisik saja. Sebab, dalam perikatan Islam syarat dapat diserahterimakan menjadi hal yang esensial karena hal ini menjamin, bahwa perikatan itu benar-benarterjadi dan tidak aka nada pihak yang dirugikan. D. Kesimpulan Menurut bahasa e-commerce merupakan berasal dari bahasa inggris yaitu electronic commerce. Sedangkan menurut istilah adalah sistem transaksi perdagangan yang menggunakan instrument elektronik untuk usaha pembelanjaan secara online. Adapun mekanisme e-commerce meliputi: a) Transaksi e-commerce ini diawali oleh konsumen yang bermaksud membeli barang melalui internet dengan cara memesan spesifikasi barang yang telah ditentukan, b) Pembeli dan penjual telah menyepakati di mana rekening bank yang nantinya akan ditransfer, c) Pembeli mentransfer dana pada pihak bank, d) Penjual melakukan pengiriman barang kepada pembeli, e) Pembeli mengkonfirmasi penerimaan barang pada penjual, 99
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2015
f) Rekening atau pihak bank baru mentransfer pada penjual. Pada dasar transaksi menggunakan media e-commerce adalah boleh berdasarkan prinsip maslahah karena akan kebutuhan manusia dengan kemajuan teknologi ini dengan berusaha memperbaiki dan menghindari kelemahan dan penyimpangan teknik dari syari‟ah. Khususnya dianalogikan dalam jual beli produk asuransi atau as-salam. Namun ada pengecualian yaitu tidak boleh dalam keadaan barang atau jasa yang diharamkan dalam islam. Sebagai media pemasaran produk-produk asuransi syari‟ah untuk mempromosikan dan mengenalkan prosuk asuransi syari‟ah yang terkasan sebelumnya sebagai produk yang konvensional yang orang tidak tahu, dengan pemsaran menggunkan e-commerce ini maka produkproduk asuransi syaria‟ah dapat bersaing dan mempromosikan secara global dan menyeluruh, sehingga pemahaman sebagai produk yang konvensional dapat berubah menjadi produk yang lebih unggul dan maslahat untuk umat atau pengguna yang sudah melihat dan membaca tentang tranparasi dari produk asuransi syari‟ah yang tranparan dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pemasaran dalam menggunakan e-commerce akan lebih mendekatkan diri dengan para pelanggan/ customernya dalam mempromosikan/pemasaran produkproduk terbaru dalam asuransi syari‟ah sehingga para pelanggan/customer dapat update informasi dan mengetahui banyak hal dan bahkan dapat membandingkan antar produk asuransi syari‟ah yang satu dengan yang lainnya dan pelanggan/customer dapat memilih produk asuransi syari‟ah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan berdasarkan kebutuhan dari pelanggan tersebut. Kepopuleran dari e-commerce sekarang ini makin tenar dan lebih dekat dengan pengguna IT di teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk ajang promosikan/ 100
Peran E-Commerce dalam ...
memasarkan produk asuransi syari‟ah dalam menggaet para calon pelanggan dan pelanggan tetapnya untuk lebih dekat dalam mengenalkan produk asuransi syari‟ah tanpa harus bertemu atau tatap muka antara customer dan marketing produk saurasni syari‟ah.
101
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2015
Daftar Pustaka Endeshaw, Assafa. 2007. Hukum E-Commerce Dan Internet Dengan Fokus Di Asia Pasifik. Terj. Siwi Purwandari dan Mursyid Wahyu Hanato. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Agung,I Gusti Ngurah, 1992. Metode Penelitian Sosial, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Indrajit, Richardus eko. 2001. Manajemen System Informasi dan Teknologi Informasi. Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta. Kienan, Brenda. 2001. Small Business Solution, ECommerce, Ecommerce untuk Perusahaan Kecil, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Kartajaya, Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing. Penerbit PT Mizan Pustaka, Bandung . M. Suyanto. 2003. Strategi Periklanan pada ECommerce Perusahaan Top Dunia, Penerbit Andi, Yogyakarta. Purbo, Onno. 2000. Mengenal E-Commerce, Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta. Sanusi, Arsyad.2002. E-commerce, Hukum Solusinya, Penerbit PT. Mizan Grafika Sarana, Jakarta.
dan
http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2162969-commerce-electroniccommerce-dalam-pandangan/#ixzz1uX0CnvcI, diakses 22-05-2012.
102
Peran E-Commerce dalam ...
http://secretdark.wordpress.com/2011/01/19/159/ diakses: 21-05-2012. http://sosmedtoday.com/2014/09/penggunainternet-2014-berapa-data-nielsen
103
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2015
104