ISBN: 979-8105-01-X
~
---
PERAIRAN MALUKU dan SEKITARNYA Biologi, Budidaya, Geologi, Lingkungan dan Oseanografi .
Pemimpin Redaksi Djoko Prawoto Praseno Redaksi Pelaksana Wanda S. Atmadja Anggota O.H. Arinardi Ruyitno Imam Soepangat
ii' "
,
'"
Balai Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut Pusat Penelitian clan Pengembangan Oseanologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Ambon, 1989
KOMUNITAS RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PULAU GESER DAN PULAU MAKOLA SERAM TIMUR, MALUKU TENGAH1) oleh
Kresno Yulianto dan Kurnaen Sumadiharga2) ABSTRAK Penelitian komunitas rumput laut di pulau Geser dim pulau Makola, Seram Timur, Malum Tengah, dilakukan
pada bulan September, Nopember 1985 dan Pebruari 1986.
.
Rumput laut yang berhasil dikumpulkan di pulau-pulau tersebut berjumlah 48 jenis. terdiri dad 27 jenls algae meah (Rhodophyta), 12 algae hijau (Chlorophyta) dan 9 algae coldat (Pbaeophyta). Di perairan Pulau Geser domJ. nasi maupun kepadatannya diduduld oleh margaAcanthophora, masing-masing sebesar 73,93% dan 30456,20 gr/m2. Sedangkan di peralran Pulau Makola dominasi maupun kepadatannya diduduld oleh margaEucheumtl, masing-masing sebesar
80,80% dan 32808,06
grIm 2 . Jenls rumput
laut yang berni1ai ekonom
idalah
Eucheul1Ul spp, Gracilmitz
spp,
dan Hypnea spp, tetapi belum dimanfaatkan o1eh masyarakat secara optimal
ABSTRACT A STUDY ON SEAWEED COMMUNITIES IN GESER AND MAKOLA ISLANDS, EAST CERAM, CENTRAL MOLUCCAS. The stUdy wal corrled out during September, NOl/ember 1985 and Februiuy 1986. A number of 48 species were collected, consisting of 27 species of red algae (Rhodophyta), 9 speciel of brown algae (Phaeophyta) and 12 speciel green algae (OIlolOphytll). The genul of Aconthophorrz wa.rfound dominant in GelD'lll11nd (73,93%) with total densitiel of 30,4560,20 vlm2. The genUl of Eucheumtl wa.r dominant in Ma1co141.rlIInd (80,80%) with total densitlel of 32,808,06 grlm2. The economlcaOy Important genera are among other Eucheul1Ul, Gracilarla and Hypnea, but they have not been optlmtllly u.red by local people.
PENDAHULUAN
Propinsi Maluku, salah satu propinsi di Indonesia yang 90% wilayahnya terdiri dari lautan (765,272 km 2) serta rnemiliki harnpir 1000 pulau, adalah suatu wilayah . yang berpotensi sebagai penghasil surnberdaya alamo Salah satu diantara surnberdaya hayati perairan adalah rurnput laut. Berrnacam-rnacamjenis rurnput laut turnbuh di berbagai daerah pantai dan pulau-pulau karang yang tersebar luas di Maluku. Pertumbuhan urnurnnya terjadi di daerah litoral dan sublitoral sampai kedalaman 200 meter (SUGIARTO et aI1978). HEYNE (1922) menyatakan bahwa di Indonesia ada 21 jenis rumput laut yang dimanfaatkan. Pemanfaatan pada umumnya adalah untuk dimakan mentah sebagai lalab, disayur, diacar, dibuat kue atau rnanisan dan bahkan untuk obat-obatan. Pada saat ini pernanfaatannya lebih luas lagi, karena adanya bahan agar-agar, karaginan dan algin yang
terkandung dalarn rurnput laut. Oleh berbagai industri bahan tersebut dimanfaatkan dalam pernbuatan obatobatan, kosrnetik, 1>ahan pengental, barang cetakan, bahan tambahan (additive) pada proses industri kertas, cat, karet, plastik, film dan tekstil (INVERSEN dalarn MUBARMC,1974). Rurnput laut yang rnempunyai
nilai ekonorni
~-
perti Gracilaria,Eucheuma dan Hypnea didapatkan dalam jumlah cukup besar di Maluku dan biasa dimanfaatkan masyarakat seternpat untuk dikonsumsi sendiri atau sebagai kornoditi ekspor. Di Maluku Utara, Pulau Limbo dengan kecamatan Taliabu Barat terdapat rumput laut marga Eucheuma yang diusahakan sejak tahun 1968. Panen. dilakukan dua kali setahun, rata-rata setiap kali panen rnenghasilkan 60 ton berat kering. Wilayah Seram Timur merupakan daerah utama perturnbuhan rurnput laut rnarga Eucheuma di seluruh pulau Seram. Rurnput laut rnarga ini diusahakan sejak tahun 1969 dengan rata-rata produksi 130 ton kering setiap tahunnya (MUBARAK,1974).
1). Makalah pada Kongres Biologi Nasional VIII, Purwokerto, 8-10 Oktober 1987. 2). Dalai Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi - LIPI, Ambon.
.
l
-i
39
BAHANDAN METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian djJakukan di pantai pulau Geser (Garnbar I). Pulau tersebut merupakan bagian dari pulau-. pulau di Seram Timur yang terJetak antara 3° 52' 50" LS dan 130° 53' 54" BT. Sebagian pantainya dikelilingi oleh rataan terumbu karang (reef flat) yang dapat berfungsi sebagai penahan ombak, sehingga keadaan umum daerah ini relatif tenang. Di pantai selatan pulau Gese~ ditemukan tumbuhan rumput laut (seaweed) dan alangalang laut (seagrass). Dasar perairannya atau substratnya terdiri dari pasir (dekat daratan), kemudian pasir berJumpur, peeahan karang mati yang berpasir dan karangmati maupun hidup sampai ke daerah tubir. Kedalarnanpada waktu surut berkisar antara 5-30 em, pada waktu pasang 100-200 em dengan arus pasang surut yang berkisar antara 0,12 - 0;70 m/detik. Suhunya antara .28,2331,30°C: salinitas 33,61-34,990/00: keeerahan 15-21 m dan derajat keasaman (PH) 7,9-8,7. Untuk mengetahui kuantitas dan keanekaragarnan jenis dilakukan dengan eara transek. Garis transek de. ngan selang 100 meter dibuat tegak lurus garis pantai ke arah laut. Pada setiap interval 20 meter dari garis transek diJakukan sampling biomasa dengan pengukuran panenan tegak (standing crop) rumput laut pada bingkai 40 em2, hasiJnya ditarnpung dalam plastik kemudian disortir menurut marga dan ditimbang basah. Untuk pengenalan jenis dibuat herbarium kering dan basah. Identifikasi diJakukan menurut TAYLOR, (1962), MAGRUDER (1979), CORDERO (1980) dan DAWSON(1966). Dominasi rumput laut ditentukan dengan modifi. kasi metode SAITO et of (1976) dan yang dinyatakan dengan rumus D
=e
X f. D
= dominasi;
e
= nilai
dalam
prosen kepadatan total; f = nilai dalam prosen kepadatan relatif. Kepadatan total dihitung dari penimbangan berat basah setiap jenis atau marga, dan kepadatan relatif dihitung dari jurnJah frekuensi pemuneulan setiap jenis atau marga dari hasil transek biomasa. Proporsi jenis atau berat adalah presentase dari jumlah atau berat tiap filum dibagijurnJah atau berat seluruhnya. Dengan metoda transek yang sarna, algae di pulau Makola dikumpulkan di daerah yang mempunyai karang penghalang. Walaupun pulau tersebut berhadapan langsung dengan laut Banda di sebelah selatan dan laut Seram di sebelah utara, tapi keadaan pantainya relatif tenang karena lokasinya terlindung. Kedalaman perairannya berkisar antara 70-1 25 em pada waktu surut dan 150-300 em pada waktu pasang. Substratnya terdiri dari peeahan karang mati. Sirkulasi airnya baik, karena adanya arus bolak batik dari dua laut yang membatasi pulau tersebut menyebabkan unsur hara yang terbawa dimanfaatkan untuk pertumbuhan rumput laut di daerah tersebut. Keeepatan arusnya berkisar antara 0,20-0,38 m/detik, keeerahan 12-16 m, suhu 29,48° -32,50°C, salinitas 33,82-34,93%0 dan derajat keasamannya (pH) antara 8,1-8,4.
40
DaTikoleksi rumput laut di Pulau Geser dan Pulau Makola diidentifikasi 48 jenis, yang terdiri dari 27 jenis algae merah (Rhodophyta), 12 jenis algae hijau (Chlorophyta) dan 9 jenis algae eoklat (phaeophyta) (Tabel I). Tabel I. Jenis-jenis rumput laut di Pulau Geser clan Pulau Makola Seram Timur
JENIS
GESER MAKOLA
Rhodophyta ACIlnthophora dendroides HARVEY Acanthophora specifera (VAHL) BOERG. Actinotrichia [ragilis (FORSS) BOERG. Amphiroa sp. Amphiroa [ragiHilima LAMX. Amphiroa tribulus ELLIS &;SALHWDER Eucheuma spinolUm (L) J. AGARDH Eucheuma edule KUETZ Eucheuma serra J. AGARDH Gelidiella sp. Gelidium rigidum (VAHL) GREV. Gelidium cartilageneum (L) GAILL. Ga!axaura acuminata BUTT. 0zlaxaura fastigiauz DECAISNE. Gracilaria lichenoides (L) GMEL. Gracilaria eucheumioides HARVEY. Gracilaria cylindriCll BOERG. Gracilaria Itllicornia (C. AG) DAWS. Gracilaria arcuata ZAN Hypnea cervicornis J. AGARDH Hypnea musciformis J. AGARDH Hydrolithon reinboldii (W.B.&F) FORSK. Jania sp. Kallymenia reniformis (TUNN) J. AGARDH. Laurencia sp. Laurencia succiltl CRIBB. Amansia sp. Phaeophyta Dictyota sp. Dictyota dichotoma KUTZ. Dictyota bartayresii LAMX. Hydroclathrus clathratus (CA.> HOWE. Padilla sp. Padina australis HAUCK. Sargassum sp. Sargassum echinocarpum J. AGARDH. Turbinaria ernata J. AGARDH. Chlorophyta Caulerpa racemoltl (FORSS) J. AGARDH. Caulerpa sertulariodes (GMEL) HOWE. Dicfyosphaeria ca.'ernoltl (FORSS) BOERG. Dictyosphaeria verluysii WEBER VAN BOSS. Halimeda sp. Halimeda opuntia (LINN) LAMX. Halimeda tuna HOWE. mva reticulata FORSSKAL. lnva IactuCll LINNAEUS.
* * * * * * * * *
Microdyction japonicum SETCHELL. Valonia aegagropila C. AGARDH. Valonia ventricoltl 1. AGARDH.
* * *
Keterangan:
*
=
ada
- = tidak ada
*
. * * * * * * * *
.* *
. .
* * . * * * * * * * * *
*
.*
*
* * *
* * *
* * * * * * * *
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
-
LAUT
U .,
~ r:7:1 ldJ PASIR ..."... PASIR BERLUMPUR ..:ITE]
:II:-
11.1..
.. .-J.
-.
14..A) SEA GRASS
k:) li(I;1
.;. . .., I .'.'. I ::-.,
PASIR +PECAHAN KARANG KARANG
MATI+
_J"
111
11.
-<1-
I'IIDUP
~'rC
r v..
-
r
,. 'w'
=C
-
.
I
V '""
Gambar
J.
Lokasi penelitian
,.. -;:f,
r. r
~
'*
,
j , --
/"
IS<
...t.
f
.if
.
rumput laut di perairan Pulau Geser, Seram Timur.
41
Tabel 2 menunjukkan perbandingan keanekaragaman jenis antara perairan. yang diteliti dengan keadannya di beberapa lokasi lain di Indonesia.
Tabel 2. Jumlah jenis rumput laut di beberapa daerah Indonesia. Jenis Lokasi
Pada vegetasi rumput laut di pantai selatan Pulau Geser ditemukan marga Acanthophora d;yam jumlah yang sangat melirnpah dan tumbuh di atas substrat pasir~ Rumput laut jenis Graci/ariaspp, Halimeda spp, HypnelI spp dan Caulerpa spp tumbuh relatif melimpah di antara komunitas alang-alang laut pada substrat dasar berupa pasir berlumpur. Sedang rumput laut yang tunibuh melimpah pada substrat pecahan karang mati berpasir adalah jenis Amphiroa spp dan Eucheuma spinosum. Jenis Padina spp, Sargasum spp dan Turbinaria ornata umumnya ditemukan dekat daerah tubir pada substrat pecahan karang mati.
"'\1
Total
Pulau-pulau Seribu Pananjungan, Pangandaran Pantai Karakal, Yogyakarta Tanjung Benoa Bali Sulawesi Selatan dan Tenggara Sulawesi Tengah (Kep. Banggai) Sulawesi Tengah (Kep. Togian) Maluku Tenggara Sumber Keterangan
: :
R
C
P
57 25 30 22 31 23 27 42
34 14 14 6 21 21 17 28
21 11 6 14 10 11 10 17
SUGIARTO et ai, (1980) R : Rhodophyta C : Chlorophyta P : Phaeophyta
~
KlfAR
IfJ
112 50 50 42 62 5S 54 87
e F
3855'30'
j-_::,:,I
PASIR
~
SEAGRASS
E8J
PECAHAN KARANG MATI BERPASIR
E'lI
PECAHAN KARANG MATI HIDUP
I
J
(
+
)
-1t( (
r 130.58'
-'
.}..
-4-
.r
"",.. 131
Gambar 2. Lokasi penelitian rumput laut di perairan Pulau Makola, Seram Timur.
42
Di pantal Pulau Geser berhasil dikumpulkan dan diidentifikasi 36 jenis algae, yang terdiri dari 17 jenis algae merah, 12 jenis algae hijau dan 7 jenis algae coklat. Ketiga jellis rumput laut ini mempunyai proporsi jenis masing-masing sebesar 63%, 28% dan 9%. Keanekaragaman jenis disini lebih sedikit dibanding dengan keanekaragaman di pulau-pulau Seribu Jakarta (57 jenis), tetapi lebih banyak dibanding dengan Tanjung Benoa Bali (22 jenis) (SULISTIJO & ATMADJ A, 1980). Dominasl tertinggi diduduki oleh marga Acanthophora (73,93) disusul kemudian Gracilaria(26,86) dan Hypnea (13,70). Sedangkan kepadatan rumput laut tertinggi diduuuki oleh marga Acanthophora sebesar 30456,20 grIm] , kemudian Gracilaria sebesar 4077,25 gr/m2, Eucheuma 4016,62 gr/m2 dan Ulva 3493,00 grl m2 (TabeI3).
,
Tabel3. Kepadatantotal (grIm2), kepadatan relatif (%frequen51kehadlran)dan dominasi rumput laut
Rumput Laut Rhodophyta Acanthophora Graci/aria ., Hypnea Amphiroa Eucheuma Ge/idie/w Laurencia Amansia Galaxaura Hydro/ithon Ka//ymenia Gelidiu," Phaeophyta Padina Dictyota Hydrocwthrus Sargas5U m
Turbinaria Chlorophyta Halimeda Caulerpa Dictyosphaeria Valonia Ulva Microdictyon
Kr
Kt
74 73 37 20 13 II 7 3 3 2 I I
30456,20 4077 .25 2092,37 465,87 4016,62 352,87 1108,12 39,00 15,75 332,25 33,75 6,75
59,84 8,01 4,11 0,91 8,06 0,69 2,17 0,07 0,03 0,65 0.06 0,01
21 12 I I I
65,35 233,24 16,76 9,50 11,50
46 25 14 13 11 I
2626,74 921,87 157,25 268,11 3493,00 1,00
Kh
Do
91,35 90,12 45.67 24,69 16,04 13,58 8,64 3,70 3,70 2.46 l.23 1.23.,
73,93 26,86 13,70 4,74 11,37 3,06 4,32 0,50 0,33 1,26 0,27 0,11
0,12 0,45 0,Q3 0,01 0,02
25.92 14,81 1,23 1,23 1.23
1,76 2,58 0,19 0,11 0,15
5,16 1,81 0.30 0,52 6,86
59,79 30,86 17,28 16,04 13,58 l.23
17,11 7,47 2,27 2,88 9,65
.
Keterangan : J1111 = Jumlah individu
Kt Kr Kh Do
= = = =
Kepadatan total Kepadatan rc1atif
Kehadiran Dominasi
Proporsi herat tertinggi diduduki oleh algae merah sebesar 1111':1", algae hijau 15% dan algae cok]at 1% (Gambar 3). Beberapa rumput laut yang mempunyai nilai ekonomi penting seperti jenis Eucheuma spp,
Gracilariaspp, dan Hypnea spp tumbuh subur di perairan Pulau Geser. Sedang yang dibuat sayur oleh masyarakat setempat adalah jenis Caulerpa racemosa. Masyarakat setempat mengambil rumput laut pada waktu air surut terendah di tempat pertumbuhan algae yang dang- kal, sehingga -mudah untuk memanen.
-
Dari hasil penelitian di pantai Pulau Makola (Garn.bar 2) diperoleh 41 jenis algae, yang terdiri dari 24 jenis algae merah, 9 jenis algae hijau dan 8 jenis algaecoklat. Harga proporsi jenisnya masing-masingadalah 66%, 26%, dan 8% (Gambar 3). Vegetasi rumput laut di daerah pantai ini didominasi oleh margaEucheumlz dengan nilai dominasi sebesar 80,80% dan kepadatan 32808,06 gr/m2 , disusul kemudian oleh Acanthophora dengan nilai dominasinya 36,32% dan kepadatan 7167,55 gr/m2 (Tabel 4). Ada 3 jenis Eucheuma di pulau Makola, tetapi yang banyak dijumpai adalah Eucheuma spinosum. Proporsi beratnya terutama diduduki oleh algae merah sebesar 94%. Algaehijaudan algae coklat masing-masing hanya mempunyai proporsi berat 4% dan 2%.
Tabel4.
Kepadatan to.ta1 (gr/m2), kepadatan relatif (% frequensi kehadiran) dan dominasi rumput laut di Pulau Makola Seram Timur pada bulan September. Nopember dan Pebruari 1986.
Rumput Laut
Jm1
Rhodophyta Eucheuma A can thophora A IIlphiroa Gracilaria Gelidium Hypnea Galaxaura Laurencia Kallymenia Jania A mansia Actinitrichia Gelidielw Phaeophyta Turbinaria Sargassum Padina Dictyota Chlorophyta Halimeda Viva Dictyosphoeria Microdictyon Va/enia Kcterangan : Jm1 Kt Kr Do
Kt
Kr
Kh
Do
67 62 44 33 15 12 6 6 4 1 I 1 I
32808,06 7167,55 300,12 1488,09 99.35 706,12 1188,52 270,00 26,75 136,25 28,25 20,87 6.00
64,33 14.05 8,43 2,91 0,19 1,38 2,33 0,52 0,05 0,26 0,05 0,04 0,01
101,51 93,93 66,66 50,00 22,72 18,18 9,09 9,09 6,06 1,51 1,51 1,51 1,51
80,80 36,32 23,70 12.06 2,07 5,00 4.60 21,74 0.55 0,62 0,27 0,24 0.12
13, 7 4 3
283,87 362,75 35,75 26,75
0,55 0,71 0,07 0,05
19,69 10,60 6,06 4,54
0,98 1,34 0,65 0,47
27 27 24 12 8
619,87 590,37 572,11 165,16 82,75
1,21 1,15 1.12 0,32 0,16
40,90 40,90 36,36 18,18 12,12
7,03 6,85 6,38 2,41 1,39
= = = =
Jumlah individu Kepadatan total Kepadatan relatif Dominasi
43
P.GESER
I j
B4 BERAT-(")
28
28
83
.
I I
.
Pl:tAEOPHYTA
.JENIS(..)
e
8
CHLOROPHYTA
94
:, I!
Ii
0
M
RHODOPHYTA
Gambar 3. Proporsi berat dan proporsi jenis rumput laut dari hasHpenelitian di perairan Pulau Geser &an Putau Makola, Seram Timur.
44
e 2ae
-
r.g.~M.
111 ae
C ,... 111 0 4:
.
.....
'':111 ~."'O'FI1IR 111ae ~ ::co Q)e=Q)M E ON C... a>'-" J:111 J:
::J ~ e v !;::;c":0 a'llt
e = ".
,...."
11I~ E""I1I~
::J w
-
J.i1"'~.E:I..it'~ii.,,~--;
~;f)~~~iPASIR
Ir'~1
~
m
SEAGRASS
E
~
-~PERMJKAAN--
'-
PECAHAN KARANG MATI BERPASIR
KARANG MATI
EUCHEUMA
~
80.80%
0
~
M N
ACANTHOPHORA
36.32 %
c(
!fl ..J
AMPHIROA
~'.
23.70 %
u~ ~\ 'l~'A: 'L~~f; t.f:
<:)
a: C)
~. :'IY";"')~~~ -';'rr;-':i+1 ,~~~~
-;:
I..~:/.I
J~~
I
~ ...~
~
.,
,
""--.
~ PASIR
~
KARANG HIDUP
k'!~1 KARANG
PECAHAN
KARANG
MATI
BERPASIR
MATI
Gambar 4. Penampang tegak daerah penelitian serta dominasi rumput laut di Pulau Geser dan Pulau Makola, Seram Timur.
. to"
. .
45
..
"!
Dari uraian ter~but di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa rumput laut yang tumbuh subur secara alami di pantai Pulau Makola maupun Pulau Geser dan yang mempunyai nilai ekonomi adalah jenis Eucheuma spp, Gracilariaspp dan Hypnea spp. Meskipun demikian pemanfaatannya belum dilakukan secara optimal oleh masyarakat setempat sebagai sumber pendapatan atau sebagaibahan industri. DAFfAR REFERENS CORDERO,P.A. Jr. 1980. Taxonomy and distribution of Phi. lippine useful seaweed. National Research Council of the Philippine. Bicutan, Tagig, Metro Manila. Philippine: 73 p. DAWSON,E.Y. 1966. Marine Botany. Holt, Rinehart and Wiston Inc New York/Chicago/San FransiscofToronto/ London: 529 pp. HEYNE,K. 1922. Aigen, De nutige planten van Nederlandsch Indie. Dep. Lanb. Nijverh & Buitenzorg. 1 : 33 - 38. MAGRUDER,W11. 1979. Seaweed of Hawai. The oriental PublishingCompany P.O. Box 22162 Hanolulu, Hawai 96822: 116 pp.
46
MUBARAK, H. 1974. Laporan survey Eucheumo di perairan Maluku Nusa Tenggara Tirnur, Juli - Nopember 1974. Penelitian Perikanan Laut, Jakarta: 29 ha!. SAITO, Y ~ SASAKI and K. WATANABE. 1976. Succesion of algal communities on the vertical sustratum faces of break water in Japan. Phycologia 15 (1) : 93 - 100. SUGIARTO, A., SULISTIJO., W.5. ATMADJA dan H. MUBARAK. 1978. Rumput lout (Algae), Manfaat, potensi
dan usaha budidaya. Lembaga OseanologiNasional -
LlPI,Jakarta: 61 halo SUGIARTO, A~ SULlS'fIJO., W.5. ATMADJA. 1980. Potensi, pemanfaatan dan prospek pengembangan budidaya rumput laut di Indonesia. Pekan Dagang Rumput Laut. 25-27 September. Badan Pengembangan Ekspor NasionaL Departemen Perdagangan dan Koperad, Ambon. 13 hal. SULISTIJO dan W.5. ATMADJA. 1980. Komunitas rumput laut di Tanjung Benoa Bali, Dalom: Sumberdaya Hayati Bahari. Rangkuman beberapa hasil penelitian pelita II (BURHANUDDlN, M. KASIM MOOSA dan RAZAK, eds) : 1 - 10.
TAYLOR, W.R. 1962. Marine algae of Northeastern coast of North America. The University of Michigan Press : 509 pp.