PENYIMPANGAN SOSIAL MUNITAS MAHASISWA PAPUA DI DENPASAR ( Studi Kasus Konsumsi Minuman Beralkohol ) Jekson Wetipo, Ikma Citra Ranteallo, Imron Hadi Tamim Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Email:
[email protected]
ABSTRACT Deviations consume liquor in the community, students. Data analysis shows that is why they consume liquor, because there are several factors that cause and occurrence forms due to liquor as well as the social impact of irregularities liquor, because they interact in the wider community in the city of Denpasar. According to Durkheim conditions that encourage individualistic nature, social structure and Merton disagreement about the five types of social deviation behaviors of individual adaptation. This research was conducted in July to September 2014 in, in-depth interviews, observation and document study and data analysis. Mechanical determination informant 25 people as key informants. Students Papua alcohol originated from Papua call themselves friends, peers, curiosity, alcohol addiction, selfcontrol is weak, and lack of morals or religion. After alcohol occurs forms and effects of social aberrations, such as sick, accident, theft, fights and pregnancy. Keywords: Irregularities, Consumption of Alcoholic Beverages
1. PENDAHULUAN Komunitas
penunjang
mahasiswa
Papua
yang
sedang mengkonsumsi minuman beralkohol, karena
mereka
hidup
mereka
di
tengah
perkembangan modern di Kota Denpasar dan mudah akses mendapatkan minuman beralkohol di lingkungan pergaulan dengan pertemanan. Rozy
(2010:168)
mempengaruhi
faktor-faktor kenakalan
yang
lingkungan
mahasiswa yakni, faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan kampus, faktor lingkungan masyarakat dan faktor lingkungan pergaulan pertemanan
menjadi
salah
satu
faktor
terjadinya
perilaku
menyimpang
sosial. Hal ini sering menyebabkan faktor hubungan lingkungan atau kondisi lingkungan tempat tinggal mahasiswa yang kurang baik. Seseorang akan terjumus dengan perilaku penyimpangan
mengkosumsi
minuman
beralkohol berlebihan. Keseluruhan jumlah mahasiswa Papua dari 163 orang, yang terlibat dalam kasus penyimpangan
mengkonsumsi
minuman
beralkohol adalah sebanyak 25 mahasiswa yang menjadi mengolah data dalam penelitian ini. Pengelolaan
uang
saku
mahasiswa
untuk
membeli minuman beralkohol, setiap orang cara
yang
berbeda-beda
membeli
minuman
penyimpangan
mengkonsumsi
minuman
beralkohol. Ada yang dibeli sendiri dan bersama
beralkohol. Hal serupa juga disampaikan oleh
teman-teman sebaya dengan cara patungan
penelitian Bachtiar, 2000:23 mengenai konsumsi
sebesar 50.000,- s/d 100.000,- perorangan
alkohol di kalangan pelajar didapatkan bahwa
untuk membeli minuman beralkohol.
50% dari pelajar pernah minum-minuman keras,
Sering dikonsumsi minuman beralkohol
dan minuman favorit mereka adalah Martini
sepertinya: arak, bir, guiness, anggur, vodka,
(29%), Mansion House (20%) dan Bir (14%.
dan whesky. Kebiasaan minuman beralkohol ini
Sebagian besar alasan mereka mengkonsumsi
mereka berlangsung di Asrama Papua Putra,
minuman keras adalah untuk menenangkan
Asrama Putri, Rumah Kos, Kontrakan, tempat-
pikiran (40%), disusul karena ikut-ikutan teman
tempat Nongkrong, dan tempat Hiburan malam (
(25%) dan hanya untuk coba-coba (11%). Pada
Bar dan Diskotik). Setelah minuman keras
acara pesta-pestamerupakan kesempatan yang
mereka
keluhan-keluhan
paling banyak bagi pelajar untuk mengkonsumsi
seperti, kecelakaan lalu lintas, perkelahian,
minuman alkohol (26% kemudian begadang
penurunan fisik, sakit lambung, sakit paru-paru,
malam (20%) dan waktu rekreasi(14%).
sering
mengalami
gangguan saraf otak dan kehamilan diluar nikah,
Penyimpangan sosial adalah perilaku
yang komunitas mahasiswa Papua sedang
dari para warga komunitas atau masyarakat
melakukannya.
yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, tata aturan atau norma sosial yang berlaku.
2. KAJIAN PUSTAKA Sunarti
Tindakan-tindakan
(2007:23)
penelitian
Studi
Terhadap Mahasiswa Universitas Tronojoyo Madura, meneliti tentang konsumsi minuman alkohol di Madura bahwa Mahasiswa yang datang dari luar kota Bangkalan ternyata tidak selalu
bergelut
dengan
aktivitas
kemahasiswaan. Ternyata mereka juga banyak terlibat
aktif
secara
langsung
perilaku
ini
menyebabkan
suatu
ketimpangan kriminal sosial, yaitu tindakan yang nyata-nyata
telah
melanggar
aturan-aturan
hukum tertulis dan mengancam jiwa atau keselamatan Penyimpangan
orang sosial
lain
(Sandi,
dalam
1976).
kehidupan
masyarakat sering dijumpai adanya perilaku yang menyimpang, karena kurang sempurnanya proses sosialisasi individu atau suatu kelompok.
Penyimpangan sosial adalah tindakan atau
mencirikan
perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan
(sebagai tambahan) apa yang mungkin mereka
nilai
lakukan untuk hidup. Sehingga dikaitkan dengan
yang
lingkungan
dianut
dalam
keluarga
lingkungan
maupun
baik
masyarakat.
dan
mahasiswa
mengenal
Papua
mereka,
yang
selain
mengkonsumsi
Dengan kata lain, perilaku yang menyimpang
minuman keras, maka perilaku konsumsi ini
mengakibatkan terjadinya pelanggaran norma-
dipengaruhi oleh adanya komunikasi dengan
norma dan nilai-nilai yang bersama diakui dalam
orang lain baik itu sesama mahasiswa maupun
masyarakat bahkan budaya.
teman sebaya yang sering kebiasaan dengan
Komunitas membedakan diantara dua jenis komunitas. Pertama adalah komunitas
minuman keras, yang akan menimbulkan suatu rangsangan untuk mengkonsumsinya.
tradisional yang mengacu pada wilayah atau
Konsumsi Menurut
pada lingkungan tempat tinggal, kota, atau
seluruh tipe aktifitas sosial yang orang lakukan
daerah. Kedua adalah komunitas rasional yang
sehingga dapat dipakai untuk mencirikan dan
mengacu pada hubungan manusia tanpa kaitan
mengenal mereka, selain (sebagai tambahan)
dengan lokasi. Sebagai contoh, ada beberapa
apa yang mungkin mereka lakukan untuk hidup.
komunitas yang memiliki ketertarikan seperti
Chaney
klub hobi, grup agama, atau klub penggemar.
konsumsi telah menjadi (atau sedang menjadi)
Tetapi kedua tipe komunitas ini tidak saling
fokus utama kehidupan sosial dan nilai-nilai
mengesklusifkan,
yang
kultural mendasari gagasan lebih umum dari
merangkap
budaya konsumen. Konsumsi dapat digolongkan
sebagai komunitas yang berbasiskan dengan
dalam dua bagian, yaitu konsumsi langsung dan
lokasi manusia tinggalGusfield (1975) dalam
konsumsi tidak langsung dalam kebutuhan oleh
Algesheimer (2005.
manusia sehari-hari yang diperlukan (Jasmani
berdasarkan
ketertarikan
Menurut
Chaney
grup
tetapi
(2003)
konsumsi
adalah seluruh tipe aktifitas sosial yang orang lakukan
sehingga
dapat
dipakai
untuk
(2003)
Beralkohol,
geografis. Pada titik ini komunitas mengacu
banyak
Chaney
Minuman
menambahkan,
konsumsi
gagasan
adalah
bahwa
manusia). Minuman beralkohol semacam cairan derivat yang larut dalam air mudah menguap,
dan memiliki bau khas, bila dikonsumsi dapat
pengendalian sosial, sehingga menyebabkan
menyebabkan
maupun
individu sulit untuk menyesuaikan diri dalam
psikis dan mempengaruhi fungsi tubuh dan
perubahan norma, bahkan seringkali terjadi
perilaku seseorang, mengubah suasana hati
konflik norma dalam pergaulan. Hal serupa juga
dan perasaan, bersifat menenangkan. Danpak
teori menurut teori Robert King Merton, dalam
minuman beralkohol seperrti gangguan yang
(Cullen &Agnew,1980:171), akar penyimpangan
bersifat
sosial, tidak seperti kebanyakan teori yang
fisik
ketergantungan
maupun
fisik
psikologis,
seperti
kehilangan kesadaran (blackout), berat badan
mengemukakan
menurun drastis, suka memberontak, melawan
penyimpangan timbul dari sebab-sebab individu
orang tua, tidak mampu bekerja dengan baik
yang melanggar norma-norma dan nilai-nilai
dan kurang beribadah.Kesimpulan yang dapat
dalam
diajukan mengenai definisi perilaku minum-
perilaku yang tidak sesuai dengan aturan atau
minuman keras adalah perilaku yang berupa
norma-norma yang berlaku di masyarakat,
pemikiran, perasaan dan tindakan individu yang
seperti kejahatan, gangguan mental, bunuh diri,
dapat diamati baik secara langsung maupun
pencuri, penyalagunaan alkohol dan hubungan
tidak langsung meliputi pemakaian minum-
seks bebas.
bahwa
masyarakat
pada
kejahatan
umumny.
dan
Artinya
minuman keras yang mengandung alkohol mulai dari tahap penggunaan yang ringan sampai berat, maka terjadi kecenderungan perilaku
3. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode
menyebabkan
kualitatif dengan memposisikan studi kasus.
perubahan struktur dan gerak tidak normal
Penentuan informan menggunakan dengan 25
spermatozoa
informan,baik laki-laki maupun perempuan yang
menyimpang.Alkohol
juga
akibat
penghambatan
metabolisme vitamin A (Anonim, 2005:129). Penelitian ini menggunakan teori Emile Durkheim
(1964:64).
Yang
memberikan
penjelasan pada “normlessness, lessens social control”, bahwa kemerosotan moral yang terjadi sebagai akibat berkurangnya pengawasan dan
berumur penelitian
19-26
tahun.
Asrama
Penentuan
Papua,
Asrma
lokasi Putri,
Kontrakan, Kos-kosan, tempat Nongkrol dan tempat-tempat Diskotik).
Hiburan
Penelitian
malam ini
(Bar
dan
menggunakan
wawancara
mendalam,
observasi,
studi
dokumen dan analisis data.
ilmu di kota studi Denpasar. Berdasarkan tabel dekripsi mahasiswa Papua di Denpasar adalah sebagai berikut:
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel.4.1 Jumlah Mahasiswa Papua Berdasarkan Tempat Tinggal
4.1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi
penelitian
berfokus
pada
No
beberapa asrama mahasiswa Papua yang ada di Kota Denpasar yaitu: Kecamatan Denpasar
1
Barat, Denpasar Timur dan Denpasar Selatan. Lokasi penelitian tersebut yang pertama berada
Kedua lokasi di Asrama
Jumla h Orang
Alamat Kecamata n/Desa
Keteran gan
26
Denpasar Barat
1 (satu) Asrama Laki-laki Umum 1 (satu) Asrama Putri Umum Laki-laki 35 orang dan Putri 12 orang (36 Kos) Laki-kaki 60 orang (4 Rumah Konterak a). Putri 15 orang (3 Konterak an)
2
Asrama Putri Papua
15
Denpasar Timur
3
Rumah KosKosan
47
Denpasar Timur dan Selatan
4
Rumah Kontraka n
75
Denpasar Barat dan Timur
di Arama Putra Papua, jalan P.S. Sanglah Denpasar Barat.
Tempat Tinggal Mahasis wa Asrama Putra Papua
Putri Papua, Sanglah Timur. Jarak lokasi penelitian Asrama Putri Papua 900 m. Ketiga lokasi di Rumah Kos, Kontrakan, dan tempattempat kebiasaan mahasiswa Papua yang menkonsumsi
minuman
beralkohol.
Peneliti
dengan lokasi kebiasaan-kebiasaan mahasiswa Papua mengkonsumsiminuman beralkohol, di antaranya tempat hiburan malam, bar, diskotik,
Papua
Total 163 Sumber: Data Komunitas Mahasiswa Papua Tahun 2009-2013.
mengkonsumsi minuman beralkohol dengan
4.2 Proses Penyimpangan Mahasiswa
dan di depan toko-toko minuman keras. Jarak lokasi
kebiasaan
antara peneliti sekitar
mahasiswa
sekitas 800 m, s/d 1km, di
Kota Denpasar.
Data di lapangan
menunjukkan bahwa beberapa pandangan oleh mahasiswa-mahasiswi yang sedang menimbah
Papua Minuman Beralkohol Hasil penelitian proses penyimpangan komunitas mengkonsumsi
Papua,awal minuman
mengenal
beralkohol
karena
adanya kecenderungan rasa ingin tahu dan mencoba hal-hal yang belum pernah rasakan
4.3 Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Beralkohol Mahasiswa Papua Kebiasaan
mahasiswa Papua. Selain itu peneliti juga tertarik dan mengamati bagaimana pengaruh pergaulan
mereka
bagaimana
sehari-hari,
proses
penyimpangan
komunitas
Papua
dalam
minuman
beralkohol.
Dari
mahasiswa
khususnya
mengkonsumsi
sosial
mengkonsumsi hasil
penelitian,
minuman
keras
memiliki latar belakang yang heterogen. Latar belakang itu antara lain moral yang lemah, dan muda pengaruh menyimpang dengan teman serta teman sebaya yang sering kebiasaan minuman beralkohol dalam kehidupannya. Mengenai hal ini dapat dikemukakan
minuman
beralkohol
di
komunitas mahasiswa Papua di Denpasar, selain untuk alasan diatas ternyata ada hal lain yang melatarbelakangi kebiasaan mahasiswamahasiswi
Papua
minuman
beralkohol.
Kebiasaan mahasiswa Papua penulis dapatkan minum beralkohol itu cuma buat bersenangsenanglah bersama teman-teman di tempat tertentu
tiba
malamnya,
istilah
solidaritas
dengan teman-teman minum bersama. Selain kebiasaan
minuman
menimbulkan
beralkohol
sebagai
juga
penyimpangan
mengkonsumsi minuman beralkohol dengan
dalam wawancara dari beberapa informan yang
teman-teman sebaya di lingkungan pergaulan,
mempunyai
kebiasaan minum- minuman beralkohol juga
pengalaman
dalam
proses
minuman
beralkohol
karena
mengkonsumsi
mudah mengkonsumsi minuman sangat murah
dianggap sebagai proses kebiasaan dalam
belajar dari
pergaulan atau rasa solidaritas dengan istilah
orang bule dari Amerika yang datang ke Asrama
teman pergaulan atau teman sebaya. Disini
dan tersedia. Awalnya mereka
diajak minum bersama dengan teman-teman Papua
minum
di
tempat
hiburan
malam,
dimaksudkan
untuk
menjaga
(diskotik di kuta) waktu mengajak ada yang
diantara
sedang putus pacarnya.informan lainnya yang
mengkonsumsi minuman beralkohol antara para
mengatakan bahwa sejak SMA sama-sama dengan keluarga yang baik ya, tidak pernah minum, malah sekang
jauh dari orang tua,
sering mencoba sembunyi-sembunyi minum di kos” akhirnya ketagihan dan keterusan dalam perilaku penyimpangan sosial.
mereka-mereka.
kekompakan Kekompakan
mahasiswa tersebut dapat dilihat dari gambar dibawah
ini,
sedang
minuman beralkohol:
menikmati
dengan
mimunan
dari
beberapa
teman
yang
membawah, jenis minuman Vadka dan Anggur merah untuk minum bersama. Kaitan dengan proses menyimpangan sosial dilakukan oleh mahasiswa Papua, peneliti akan mengkaji dan meneliti
tentang
komunitas
“penyimpangan
mahasiswa
sosial
Papua
dalam
mengkonsumsi minuman beralkohol sebagai Gbr:Hasil Penelitian Jekson, 20 Maret 2014. Kebiasaan mengkonsumsi
mahasiswa
minuman
perilaku menyimpang di luar pergaulan dengan
Papua
beralkohol
diatas
pertemanan atau sekelompok teman minum, mahasiswa Papua beraktivitas di lingkungan.
sepertinya telah menjadi bagian dari gaya hidup dikalangan mahasiswa, namun tak hanya itu
4.4
Faktor-Foktor yang Menyebabkan
rupanya mengkonsumsi minuman beralkohol ini
Komunitas Mahasiswa Papua
banyak
Penyimpangan Minuman keras
digandungi
oleh
beberapamahasiswa.Sehingga
mengkonsumsi
minuman keras menjadi gaya hidup mahasiswa khususnya komunitas mahasiswa Papua yang merujuk pada suatu aktifitas atau kegiatan malam
yang
modern
dan
memiliki metropolis
nuansa
kebebasan
yang
mengajikan
kesenangan dan kegembiraannya.
Papua bersama teman-teman komunitas Papua, kadang mulai jam 18.30 malam - 4.00 pagi, tempat yang digunakan di kontrakan, sebelum minum nongkrong sambil nonton bola bisanya, nonton
baru
minum,
penyimpangan
yang
melatar
minuman
belakangi
beralkohol
yang
menyebabkan komunitas mahasiswa Papua. Karena
mengingatnya
mahasiswa
yang
tergolong dalam katagori remaja. Biasanya seseorang memiliki keinginan untuk mencoba hal yang baru atau rasa ingin tahu. penulis juga
Sering minum beralkohol mahasiswa
setelah
Faktor
sumbernya
dapat melakukan wawancara dengan beberapa informan oleh mahasiswa Papua yang sering mengalami penyebab pengaruh dari dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang menyebabkan dalam kehidupan komunitas mahasiswa Papua di Denpasar.
Hal rasa ingin tahu, mahasiswa Papua
mahasiswa maupun masyarakat luas, yang
tergolong yang lain tentunnya masih kepolosan,
mengkonsumsi
hal tersebut dilihat dari umurnya lebih mudah
Sehingga terjadinya bentuk-bentuk diantaranya
dibandinkan dengan teman sepergaulannya.
mabuk-mabukan, mencuri, perilaku seks bebas
Kelakuan
untuk
di luar nikah, wanita berpakain minimalisir di
mengajakmenekonsumsi minuman keras atau
tempat umum, dan perkelahian. Hal tersebut
dimanfaatkan
akibat penyinpangan minuman keras pengaru
kepolosannya,
berkumpul
temannya dengan
untuk
menemani
teman-teman
lain,
mengadakan pesta minum-minuman beralkohol. Faktor
ketagihan
penyalagunaan seseorang
interen
alkohol
itu
keras
berlebihan.
pergaulan lingkungan atau bertemana dalam kelompok minum.
penyebab
antara
sendiri
minuman
lain
4.6Dampak Penyimpangan
yang
Dampak-dampak penyimpangan sosial
membuatnya tidak dapat berkata tidak terhadap
pengaruh mengkonsumsi minuman beralkohol
alkohol.
Kontrol
membertahankan
diri
ketagihan,
adalah
yang
diri
yang
baik
atau
yang sering berlebihan berdampak sangat
lemah
akan
besar
mengalami masalah kehidupan tidak bebas.
pengaruhnya
tindakan
pelaku
terhadap
yang
sikap
mengarah
dan
kepada
deviasi, seperti ribut di jalan raya yang dapat
4.5 Bentuk-Bentuk Penyimpangan Bentuk-bentuk
penyimpanga
mengganggu lalu lintas, membuat keributan yang
disebabkan mahasiswa-mahasiswi Papua dalam mengkonsumsi minuman keras dan dampak sosial perilaku penyimpangan sosial yang seing terjadi pada komunitas mahasiswa Papua di Denpasar.
Masalah
bentuk
Penyimpangan
sosial minuman keras, sangat memprihatinkan dan harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah
menangani
masalah minuman
keras banyak dikonsumsikan oleh kalangan
dan kekacauan, dan mengganggu ketenangan masyarakat lainnya, yang sedang mereka mlakukan
aktivitas.
Dampak
penyimpanga
minuman keras sepertinya dalam penelitian ini adalah dampak sosial, terhadap lingakuman aktivitas masyarakat pada umumnya, dampak budaya,
dalam
penyimpangan
seseorang
mengkonsumsi minuman keras terhadap dalam masyarakat kepercayaan sepertin norma dalam kelompok budaya sosial diman masyarakat
pahami
kaidah
yang
merupakan
suatu
Faktor-faktor yang menyebabkan atau
kententuan bersama tentang tingkah laku
terjadi penyimpangan mengkonsumsi minuman
anggota-anggota
dan
beralkohol dalam komunitas mahasiswa Papua
dilakukan.dan danpak politik, membuat pejabat
di Denpasar adalah sebagai berikut: kurang
untung sendiri dan meminabobokan mereka
pemahaman dari orang tua mahasiswa Papua,
diatas uang. Membuat mereka tidak kritis,
mahasiswa sendiri control diri yang lemah,
bahkan semakin kerdil dalam berpikir soal
muda
penyakit sosial yaitu kemiskinan dan kasus
sebaya dan minimnya pemahaman tentang
minuman keras yang mengancam nyawa dan
moral.
budaya
patut
mental rakyatnya. Seharusnya ada proteksi, mengeluarkan
dengan
teman
Lingkungan pergaulan teman sebaya yang sering mempunyai kebiasaan dengan
mengenai minuman keras maupun terhadap
mengkonsumsi minuman beralkohol, sangat
arus budaya luar, yang mengacam masa
buruk untuk mempengaruhi terhadap komunitas
depan identitas etnik kultural, ekonomi, sosial,
mahasiswa Papua dan mahasiswa Papua terjadi
hukum dan politik akan membawah dampak
bentuk-bentuk
dan
besar
sosial
:
intelektual
banyak
bahkan
daerah,
pergaulan
baik
terhadap
peraturan
hubungan
orang
kebiasaan
kalnagan masyarakat
mingkonsumsi minuman keras.
penyimpangan
sosial komunitas mahasiswa Papua dalam proses
mengkonsumsi
minuman
beralkohol
berawal dari teman-teman dari asrama, kos, kontrakan dan saudara terdekat mahasiswa Papua itu sendiri, yang akan mempengaruhi perilaku beralkohol
dalam yang
mengkonsumsi terjadinya,
di
mahasiswa Papua di Kota Denpasar.
minuman komunitas
mabuk-mabukan,
minimalisir
perkelahian dengan
penyimpangan mencuri,
perilaku seks bebas di luar nikah, wanita berpakain
5. KESIMPULAN Perkenaan
seperti
dampak
dan
di
tempat
umum,
Dampak-dampak
sosial,
pengaruh perilaku individu terhadap sosial, budaya dan politik, akan mempengaruhi besar atau pemikiran seseorang terjumus dengan penyimpangan
minuman
keras
yang
menyebabkan ide seseorang yang baik untuk mencitakan sesuatu masa depan bangsa dan negara.
5. DAFTAR PUSTAKA Algesheimer, R. Dholakia, U.M., and Hermann, A. (2005). The Social Influence of Brand Communities: Evidance from Eropean car clubs. Journal of Marketing. Anonim. 2005. Alcohol Metabolism. Narcocon of Oklahoma, Inc. Chaney, David. 2003. Lifestyles: Sebuah Pengantar Komprehensif (terj. Nuraeni), Jalasutra :Yogyakarta Cullen,
1980. Juvenile Delinguency. J.B. Lippincott Company, Philadelphia and New York. Remaja dan Masalahnya. Alfabeta, Bandung
Durkheim, Emile. (1964). The Division of Labour in Society. New York: Free Press Prasetiajo, 2009. Adaptasi Anthropologi, htt:// Wordpress. com/2009/01/28/adaptasidalam-anthropologi/Diakses tanggal 06 April 2009. Rozy. B, 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenakalan di Lingkungan Mahasiswa. Universitas Mulawarman, Samarinda (Skripsi). Sunarti,
Studi Kasus kebisaan konsumsi minuman keras terhadap mahasiswa. Universitas Trunojoyo Madura 2007.
Sadli Saparinah, Persepsi Sosial Mengenai Perilaku Menyimpang, (Jakarta: Bulan Bintang 1976).