PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY
E JURNAL ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
ERIK ESTRADA NPM.09080045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY Oleh Erik Estrada1, Yulia Sri Hartati2, Zulfitriyani3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin menurunnya nilai-nilai moral di dalam realita kehidupan. Novel merupakan peristiwa perjalanan kehidupan, sehingga karya sastra dapat dikatakan proses realitas kehidupan yang terwujud melalui bahasa dan mengandung nilai keindahan yang digunakan oleh pengarangnya. Jenis penelitian ini kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif yang bersifat analisis. Novel Bulan Susut karya Ismet Fanany banyak menggambarkan nilai-nilai moral yang dapat diambil hikmah dan pelajarannya. Dalam novel ini banyak terkandung penyimpangan nilai dan moral yang baik untuk dibaca oleh generasi muda bangsa. Nilai-nilai yang dapat dipedomani dalam novel ini adalah nilai sosial, nilai agama, dan nilai budaya. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan penyimpangan nilai-nilai moral yang terkandung dalam novel Bulan Susut karya Ismet Fanany. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyimpangan nilai moral tokoh utama dalam novel Bulan Susut karya Ismet Fanany berhubungan dengan hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, hak dan kewajiban, nilai dan norma.
Kata Kunci: Penyimpangan, nilai, moral, tokoh, novel
PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY Oleh Erik Estrada1, Yulia Sri Hartati2, Zulfitriyani3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT This is based an the declining of moral values in the reality of life. Novel is a life journey event, as result literary art can be said as the proses of the reality of life that shaped through language and contain of estetic values that is used by the writer. The kind of this research is qualitative by using descriptive method which is called analysis. Bulan susut novel whose written by Ismet Fanany mostly describe moral values that can be taken its benefit and lesson. In this novel there are many deviation of values and moral which are good to be read by the young generation. The values that can be taken in this novel are social values, religious values and cultural values. The purpose of the research is to describe the deviation of moral values that contained in Bulan Susut novel by Ismet Fanany. The results of research show that moral values deviation of the main character in Bulan Susut novel by Ismet Fanany are related to the inner of heart, freedom and responsibility values and norms.
Keyword: Deviation, values, moral, character, novel
PENDAHULUAN Karya sastra merupakan suatu keindahan yang terdapat dalam pengungkapannya. Pengarang menciptakan nilai karya seindah mungkin agar pembaca bisa menikmati karyanya, dan memahaminya dengan baik. Karya sastra selalu menceritakan kehidupan manusia yang terjadi dilingkungan masyarakat. Kehadiran sastra di tengah lingkungan manusia tidak dapat ditolak, bahkan kehadiran tersebut diterima sebagai salah satu realitas. Sastra tidak saja dinilai sebagai sebuah karya seni yang memiliki imajinasi, dan emosi, tetapi telah dianggap sebagai suatu karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual. Karya sastra juga menceritakan nilai-nilai religi, nilai-nilai sosial, dan nilai-nilai moral. Salah satu permasalahan yang sering diceritakan dalam karya sastra adalah masalah penyimpangan nilai dan moral, karena kedua hal ini merupakan sikap baik dan buruk perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Novel Bulan Susut ini merupakan novel ke-5 karya Ismet Fanany. Dalam novel ini banyak terkandung penyimpangan nilai dan moral yang baik untuk dibaca oleh generasi muda bangsa. Nilai-nilai yang dapat dipedomani dalam novel Bulan Susut adalah nilai sosial, nilai agama, dan nilai budaya. Ismet Fanany lahir di Koto Panjang, Tanah Datar, Sumatera Barat, 9 April 1952. Ismet Fanany seorang pengajar dan sastrawan Indonesia. Ia dipercaya menjadi Ketua Program Bahasa dan Kajian Indonesia di Universitas Deakin, Melbourne setelah mengabdi beberapa tahun sebagai Ketua Jurusan Bahasa dan Kajian Asia di Universitas of Singapore. Sebagai seorang sastrawan, cerpenis dan kolumnis, Ismet telah menghasilkan banyak karya dalam bentuk novel dan cerpen yang dimuat di media, diantaranya di Harian Kompas. Beberapa cerpen hasil karyanya dinobatkan sebagai cerpen terbaik Kompas, yaitu Separoh Jalan (1996) dan Hadiah dari Rantau (1997). METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan metode deskriptif. Semi (1993:32) mengemukakan penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak mengutamakan angka-angka. Data yang telah diinventarisasi dan diklasifikasikan sesuai dengan format pencatatan, selanjutnya di analisis berdasarkan teori nilai moral sebagaimana telah dipaparkan pada Tahap pengumpulan data. Moral berasal dari bahsa latin yaitu mores, yang berarti sopan santun. Sedangkan moralitas adalah sopan santun atau segala sesuatu yang berhubungan dengan etika (Chaniago, 2000:405). Nilai-nilai moral tersebut diantaranya adalah: nilai moral hati nurani, nilai moral kebebasan dan tanggung jawab, nilai moral hak dan kewajiban, dan nilai moral tentang nilai norma. Secara umum pengertian moral adalah perbuatan baik dan buruk, baik berupa sikap, tingkah laku, kewajiban, tanggung jawab. Nurgiantoro (1998:321) menjelaskan bahwa moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan pengarang yang bersangkutan tentang nilai-nilai kebenaran, dan hal itulah yang ingin disampaikannya kepada pembaca. Tahap yang digunakan dalam penelitian dengan menganalisis data sebagai berikut: (1) mendeskripsikan data yang berhubungan dengan nilai-nilai moral, (2) mengklasifikasikan data sesuai nilai-nilai danmoral, (3) mengintrepetasi data yang sudah dianalisis, (4) membuat kesimpulan berdasarkan hasil penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penyimpangan nilai moral tokoh utama dalam novel Bulan Susut karya Ismet Fanany berhubungan dengan hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, hak dan kewajiban, nilai dan norma. Pertama, penyimpangan hati nurani dapat dilihat dari sikap Ridwan yang menentang hatinya dengan melakukan perbuatan tercela seperti berjudi, main perempuan, minum-minuman keras serta terakhir dia menentang hati nuraninya yaitu menjadi seorang tentara. Kedua, penyimpangan kebebasan dan tanggung jawab dapat dilihat dari sikap Ridwan yang diberi kebebasan yang sebebas-bebasnya oleh Datuak Malik. Kebebasan itu berupa merokok, main perempuan, berjudi, dan minum-minuman keras sehingga dengan kebebasan itu membawa
bumerang bagi diri Ridwan. Ridwan diberi tanggung jawab untuk mengurus seluruh pekerjaan Datuak Malik seperti, memberi makan ikan, memetik kelapa, meminta upah kincir angin tetapi malahan Ridwan menyia-nyiakan tanggung jawab yang diberikan oleh Datuak kepada Ridwan. Akhirnya Ridwan mencuri seluruh harta pamannya itu, yaitu harta Datuak Malik Ketiga, penyimpangan hak dan kewajiban yang dapat dilihat dari sikap Datuak Malik memberikan kewajiban kepada Ridwan untuk menjaga semua usahanya, tetapi Ridwan telah menyimpang dari kewajiban yang seharusnya ia lakukan. Ia mencuri semua hasil usaha pamannya itu. Keempat, penyimpangan nilai dan norma yang dapat dilihat dari sikap Ridwan yang selalu melanggar nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat Koto. Ridwan telah sering melanggar norma-norma seperti berjudi, minum-minuman keras, main perempuan serta mencuri harta milik pamannya sendiri. Tokoh Ridwan dalam novel Bulan Susut karya Ismet Fanany memiliki moral kurang baik, namun disisi lain sikap Ridwan tidak secara mutlak kurang baik, karena sebelum Ridwan terpengaruh oleh teman-temannya Ridwan masih bisa dipercaya oleh Datuak Malik, buktinya dia dijadikan sebagai “mata Datuak Malik”. Penelitian terhadap novel Bulan Susut karya Ismet Fanany dengan menggunakan metode deskriptif analisis. penelitian ini akan diuraikan berdasarkan data yang diperoleh sebagai bukti penelitian. Data yang akan disajikan pada bagian ini adalah data yang memuat penyimpangan nilai moral tokoh utama dalam novel Bulan Susut karya Ismet Fanany. Sebelum peneliti mengidentifikasi penyimpangan nilai moral tokoh utama, terlebih dahulu dikumpulkan data tentang: (1) deskripsi data penyimpangan penokohan tokoh utama yaitu Ridwan yang ada dalam novel Bulan Susut karya Ismet Fanany, (2) analisis data penyimpangan nilai-nilai moral tokoh utama yaitu Ridwan. Semua itu bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang berhubungan dengan nilai-nilai moral tokoh utama yaitu Ridwan. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sangat baik implementasinya di dunia pendidikan. Dan hendaknya dengan membaca novel ini menambah kecintaan siswa-siswi terhadap dunia sastra Indonesia. IMPLIKASI Penelitian ini hendaknya dapat memberikan kontribusi dalam menambah wawasan siswa dibidang kesusastraan. Mengimplikasikan disini bukan berarti mengajarkan hasil penelitian ini secara terang-terangan kepada siswa, seperti cara seseorang yang bermula begitu baik secara tibatiba dia terjerumus kepada dunia hitam dan juga seperti cara melakukan seks dan memperkenalkan siswa kepada seks. Akan tetapi penelitian ini akan memanfaatkan nilai positif yang terdapat dalam penelitian ini sebagai upaya dalam membentuk karakter siswa. Dalam hal ini akan dihubungkan dengan pendidikan yang berkarakter. Berdasarkan teori yang dikemukakan sebelumnya, karakter yang dapat dihubungkan dengan masalah yang ditemukan dalam penelitian ini sebagai berikut. Pertama, cinta kepada Tuhan. Seseorang yang cinta dengan Tuhannya, ia akan selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Larangan disini maksudnya adalah segala perbuatan yang tidak diperbolehkan oleh Tuhan, termasuk di dalamnya perilaku perzinaan. Jika seseorang beriman, ia akan menyadari bahwa apa yang ia lakukan merupakan tindakan yang tidak dibenarkan oleh Tuhan dan dapat membawanya berada dalam kehancuran. Kedua, memiliki moral, seperti jujur, jujur merupakan sikap keterbukaan seseorang dengan dirinya dan orang lain. Jujur mengharapkan seseorang untuk dapat bersifat terbuka dan mampu mengemban kepercayaan yang diberikan orang lain kepadanya. Perilaku zina atau perselingkuhan sangat erat hubungannya dengan kejujuran. Apabila seseorang bisa jujur dengan dirinya, ia tidak akan pernah melakukan perbuatan tersebut karena semua itu dapat menyakiti hati pasangan dan keluarganya. Ketiga, bijaksana. Seseorang yang bijaksana adalah seseorang yang mampu memikirkan segala sesuatunya dengan baik. Karakter bijaksana ini cenderung menuntut seseorang untuk selalu sadar akan pentingnya menghargai orang-orang di sekitarnya karena wujud dari perilaku ini adalah
dapat mengayomi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Dari gambaran perilaku yang diperlihatkan tokoh, dapat disimpulkan bahwa tokoh Ridwan yang memiliki perilaku yang menyimpang dan tidak disukai oleh,masyarakat Koto. Hal ini dapat dilihat dari perilaku Ridwan yang selalu berzina, berjudi, minum-minuman keras dan mencuri. SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang penyimpangan nilai-nilai moral tokoh utama dalam novel Bulan Susut karya Ismet Fanany dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Peneliti sendiri, dapat meneliti tentang karya sastra dengan lebih baik 2. Masyarakat/pecinta sastra, dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang novel dan karya sastra lainnya 3. Mahasiswa, dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang karya sastra 4. Pembaca, dapat meningkatkan pemahaman dan memberikan penilaian terhadap sebuah karya sastra.
KEPUSTAKAAN JURNAL Chaniago, Amran Y.S. 2000. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yokyakarta: Gajah Mada. University Press. Semi, M. Atar. 1988. Anatomi Sastra.Padang: IKIP Padang Press.