PENYELIDIKAN GEOMAGNET DAERAH PANAS BUMI TAMBU, SULAWESI TENGAH Ario Mustang1 dan Alanda Idral1 1
Kelompok Program Penelitian Bawah Permukaan Pusat Sumber Daya Geologi ABSTRAK
Daerah penelitian geomagnet terletak di daerah panas bumi Tambu, kecamatan Balaesang, kabupaten Donggala, provinsi Sulawesi Tengah. Mataair panas Tambu memiliki temperatur 57.4 0C dan pH = 7.10. Pengukuran geomagnet telah dilakukan pada lintasan A s/d G dan titik-titik regional.Berdasarkan profil, nilai dan kelurusan anomali magnet total maka diinterpretasikan struktur/sesar berikut ini. Tiga buah struktur/sesar berarah hampir utara-selatan berada di bagian tengah dan baratdaya, satu buah struktur/sesar berarah baratdaya-timurlaut terdapat di bagian utara dan dua buah struktur/sesar berarah hampir baratlaut-tenggara terlihat di bagian tenggara daerah penelitian. Sebaran nilai anomali magnet dapat dikelompokkan sebagai berikut. - Anomali magnet sangat rendah dengan kisaran harga <0nT s/d -170 nT mewakili endapan aluvium, batuan tersilisifikasi, batuan granit dan granodiorit lapuk. - Anomali magnet rendah dengan kisaran harga antara 0 s/d 25 nT mewakili batuan granit dan skis yang agak segar - Anomali magnet sedang dengan harga > 25 nTs/d 70 nT mewakili batuan andesit dan diorit yang agak segar. Penampang model magnet memperlihatkan retas andesit dengan kerentanan magnet = 0.001129 cgs yang diinterpretasikan berkaitan dengan keterdapatan mataair panas Tambu. Secara administratif daerah panas bumi Tambu termasuk dalam wilayah Kecamatan Balaesang,kabupatenDonggala,provinsiSulawesiT engah. Letaknya adalah pada koordinat antara 119º 50’ 46,06” – 119º 57’ 19,02” BT dan 0º 2’ 15,57” LU - 0º 6’ 57,29” LS atau 816.833 – 828.995 mT dan 9.987.172 – 10.004.168 mS, dengan luas daerah sekitar (17 x 12) km2 (Gambar 1). Daerah penelitian terletak sekitar 110 km di sebelah utara kota Palu, ibukota Propinsi Sulawesi Tengah.Lokasi penyelidikan dapat dicapai mengunakan pesawat terbang Bandung – Jakarta Palu, dilanjutkan dengan kendaraan roda empat dari Palu sampai ke Tambu.
PENDAHULUAN Daerah panas bumi Tambu dipilih menjadi lokasi penyelidikan terpadu diantaranya geomagnet, karena berdasarkan hasil penyelidikan terdahulu (Rab Sukamto,1973), diketahui bahwa daerah ini memiliki manifestasi panas bumi berupa mata air panas Tambu dengan temperatur 57.4 0C, pH = 7.10 dan debit air panas ± 0.5 liter/detik. Berdasarkan hasil penyelidikan geologi (Tim Survei Geologi., 2008), susunan stratigrafi daerah penyelidikan adalah sebagai berikut. Satuansatuan batuan malihan (Mesozoikum), granit (Miosen), Diorit-Andesit-Dasit-Granodiorit (Miosen-Pliosen), Batupasir (Plistosen), aluvium dan endapan pantai (Holosen). Dua struktur utama yang diperkirakan yaitu sesar Tambu memotong mata air panas Tambu dan sesar Balaesang, keduanya berarah dan memanjang hampir utaraselatan. Penyelidikan ini diharapkan akan bermanfaat bagi pengembangan daerah di sektor energi, sehingga mampu mempercepat peningkatan ekonomi Kabupaten Donggala .
PENGUKURAN GEOMAGNET Pengukuran geomagnet dilakukan dititik yang telah ditentukan baik titik-titik lintasan (A, B, C, D, E, F, G)maupun regional/acak. Data penyelidikan geomagnet diperoleh dengan menggunakan 2 unit alat magnetometer, 1 set alat magnetometer tipe G-856 dengan ketelitian 0.1 nT digunakan untuk pengambilan data di Base
1
Station dan 1 set alat magnetometer tipe yang sama untuk pengukuran di lintasan dengan ketelitian 0.1 nT. Pengukuran magnet pada lintasan dilakukan setiap jarak 250 m dan pada lintasan regional jarak antar titik pengukuran sejauh 500 m, pengukuran diperapat disekitar daerah manifestasi dan di lintasan-lintasan yang menarik. Pengukuran di B.S adalah untuk mengukur variasi kemagnetan (variasi harian) untuk setiap selang waktu tertentu (15 menit). Base Station untuk penyelidikan panas bumi ini ditentukan dekat Base Camp di desa Mapane, Tambu. Data intensitas magnet total diperoleh dari pencatatan langsung yang secara numerik adalah sebesar 41100 nT (IGRF) digunakan sebagai dasar perhitungan data anomali magnet di daerah penelitian. Perhitungan intensitas anomali magnet total dilakukan dengan mengkoreksikan harga pembacaan di setiap titik ukur terhadap variasi harian, apungan (drift) dan penyesuaian Harga Anomali Magnet Total pada tiap titik ukur = Harga Terkoreksi pada tiap titik ukur - Harga Terkoreksi base station .
nilai kerentanan antara 0,00 – 0,01 dimiliki oleh batuan silisifikasi ; batuan granit ,granodiorit dan skis dengan kerentanan antara 0.0-0.04 ; batuan yang memiliki nilai kerentanan antara 0.0-0.16 dimiliki oleh batuan andesit dan diorit . PROFIL ANOMALI MAGNET Hasil pengukuran di lapangan diolah dan disajikan dalam bentuk profil anomali magnet total dan topografi dari masing–masing lintasan untuk kemudian digunakan untuk menginterpretasi jenis litologi dan struktur yang memotong lintasan pengukuran. - Lintasan A Harga anomali adalah antara -12 s/d 34 nT.Kenaikan anomali mulai A-100 ke A150 mungkin akibat perubahan litologi dari endapan pantai ke aluvium, lalu menurun ke arah (Gambar 2) A1150 dan menaik lagi serta terdapat fluktuasi harga yang menyolok antara A1900 s/d A2900.Endapan aluvium terdapat antara A-150– A1900, sedangkan antara A1900-A2900 adalah granit. Struktur/sesar diperkirakan antara A1900 – A2400. - Lintasan B Harga anomali adalah antara -11 s/d 27 nT. Fluktuasi anomali yang agak menyolok terlihat antara B250-B750,lalu nilai anomaly semakin tinggi menuju ke B1750 dengan harga antara 1 s/d 27 nT dan selanjutnya anomali berangsur-angsur menurun kearah E 4500 (Gambar 3). Aluvium menempati B0 s/d B2750, sedangkan granit antara B2750 – B4500. Struktur/sesar diperkirakan antara B250-B500. - Lintasan C Harga anomali antara -13 s/d 22 nT, disini berbeda dengan anomali di lintasan A dan B, dimana di bagian baratdaya sampai tengah (C500 s/d C3250) tidak memperlihatkan perubahan nilai yang berarti, termasuk pada lokasi mataair panas Mapane di C1000 (Gambar 4).Fluktuasi yang menyolok terdapat antara C3500 – C3750 (-2 s/d 17 nT) selanjutnya mengalami mengalami penurunan dan kenaikan harga yang tidak menyolok hingga ke C6250. Endapan aluvium antara C500-C3250, sedangkan granit antara C3250-C6250. Struktur/sesar diperkirakan antara C3500-C3750. - Lintasan D Harga anomali antara 0.14 s/d 17 nT, fluktuasi anomali magnet tidak begitu menyolok di
KERENTANAN MAGNET BATUAN Selain pengukuran magnet juga dilakukan pengambilan conto batuan yang diperkirakan dapat mewakili daerah dengan kerentanan magnet yang berbeda. Conto batuan diukur kerentananmagnetnya dengan SusceptibilitymeterScintrex untuk mengetahui harga dan kontras kerentanan magnetnya yang dapat membantu dalam interpretasi data geomagnet. Hasil pengukuran kerentanan magnet (susceptibility) batuan menggunakan alat susceptibilitymeter dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan tabel kerentanan magnet batuan, maka dapat diketahui bahwa nilai kerentanan magnet batuan daerah Tambu berkisar antara ( 0.0 – 0.16) x 10-6 cgs,dimana nilai kerentanan tertinggi dimiliki oleh batuan diorit dengan rentang harga antara( 0.08 – 0.16) x 10-6 cgs, sedangkan nilai kerentanan terendah ditunjukkan oleh batuan granit lapuk? dengan rentang harga antara 0.0 x 10-6 cgs..Batuan tersilisifikasi ternyata memberikan nilai kerentanan magnet mendekati sangat rendah yaitu antara (0.0 – 0.01) x 10-6 cgs. Nilai kerentanan magnetik tersebut dapat dibagi atas tiga kelompok, yaitu batuan yang memiliki
2
bandingkan dengan lintasan C (Gambar 5) yaitu antara D1000-D1500 dan D4250-D4750. Endapan aluvium terdapat antara D0 – D4000, granit antara D4000-D6000. Struktur/ sesar diperkirakan antara D1500-D1750 dan D4000-D4250.. - Lintasan E Harga anomali magnet adalah antara -5 s/d 54 nT, dimana fluktuasi anomali terdapat seperti antara E500-E1000, E3250-E3750 dan E6000-E6500 (Gambar 6). Endapan aluvium dan granit berturutturut menempati lokasi antara E0-E5350 dan E 5350-E7000. Fluktuasi anomali antara E750E1250 diduga akibat gangguan permukaan disekitar titik E1000. Struktur sesar diperkirakan disekitar E3500 dan E6250. - Lintasan F Harga anomali magnet antara -10 s/d 16.5 nT,secara umum anomalinya juga tidak memperlihatkan fluktuasi menyolok terkecuali antara F2500 – F3250 (Gambar 7). Perubahan topografi dibagian timurlaut dari F5000 s/d F7000 hanya memberikan sedikit variasi harga antara F5750-F6250. Batuan granit terdapat antara F1000-F2000, aluvium antara F2000-F4750, lalu granit muncul lagi antara F4750-F7000. Struktur/sesar diperkirakan antara F2750-F3250 dan F5500-F6000. - Lintasan G Harga anomali magnet antara -56 s/d 30 nT dimana fluktuasi anomali yang menyolok antara G2250 – G3250 dan G3500 – G4000 (Gambar 8). Batuan granit terdapat antara G1500-G2500, endapan aluvium berada antara G2500-G4000 lalu granit muncul kembali antara G4000 G7000.Batuan andesit dan sekis berturut-turut muncul di G4400 dan G7000. Kerentanan magnet dari granit dan andesit adalah 0.0-0.02 x 10-6 cgs, sedangkan untuk sekis adalah 0.02-0.04 x 10-6 cgs. Struktur/ sesar diperkirakan antara G2500G2750 dan G6000 –G6250.. Dengan menggabungkan data profil anomali magnet total dari lintasan A s.d G, maka dapat ditarik perkiraan struktur berdasarkan hasil pengukuran geomagnet (Gambar 9). Penggabungan profil-profil anomali magnet tersebut menginterpretasikan adanya 2 buah struktur/sesar yang berarah hampir utara-selatan. Struktur/sesar yang paling berperan dalam memunculkan manifestasi mata air panas di daerah Tambu adalah struktur sesar yang melalui mataair panas Mapane dari lintasan A hingga G. .
SEBARAN ANOMALI MAGNET Peta anomali magnet total (Gambar 9) menggambarkan pola dan karakteristik dari sebaran nilai anomali magnet, perlapisan batuan dan struktur/sesar di daerah penyelidikan. Hasil perhitungan anomali magnet menunjukkan kisaran harga anomali antara –170 nT s/d 70 nT. Berdasarkan pola sebaran dan karakteristik dari pembacaan peta anomali magnet dapat diketahui bahwa nilai anomali magnet dengan kisaran <0 s/d -170 nT berada pada bagian utara daerah penelitian disekitar RT24,RT25,RT37 dan B0 s/d B 750; di bagian tengah tepatnya pada sekitar lokasi C500 s/d C3250 mencakup mataair panas Mapane; di bagian selatan disekitar F2500 s/d F3750; pada hampir seluruh lintasan G dan beberapa lokasi di lintasan regional yaitu RT11 s/d RT22, RT62 s/d RT80, Kisaran anomali antara 0 s/d 25 nT terdapat dibagian utara disekitar RT30,RT31, lintasan A dan B1000 s/d B4500; di bagian tengah diantara C3500 s/d C6250, lintasan D dan E ;di bagian selatan antara F1000 s/d F2250 dan F4000 s/d F7000 dan dibagian baratdaya yaitu antara RT1 s/d RT8 dan RT54 s/d RT56. Anomali dengan kisaran harga yang lebih tinggi lagi yaitu antara >25 s/d 70 nT menempati lokasi di bagian utara yaitu disekitar RT26 s/d RT26 dan RT41 s/d RT50 ; dan pada beberapa lokasi di bagian baratdaya yaitu di sekitar RT2 dan RT9 s/d RT11. DISKUSI Peta anomali magnet ternyata memberikan batas litologi yang kurang jelas antara batuan granit dan aluvium. Hal ini kemungkinan karena komponen endapan aluvium berasal dari batuan yang lebih tua yang didominasi oleh granit, sehingga kerentanan magnetnya diperkirakan tidak jauh berbeda. Demikian pula dengan batas litologi antara granit dengan skis dan diorit-andesitgranodiorit juga kurang jelas. Berdasarkan data suseptibilitas batuan ternyata susseptibilitas dan kontrasnya antara batuan-batuan ini relatip kecil. Suseptibilitas suatu batuan terutama ditentukan oleh besarnya kandungan mineral magnetik. Secara umum nilai anomali negatip (<0 s.d -170 nT) di daerah penyelidikan ini diperkirakan akibat oleh adanya mataair panas dan struktur/sesar aktip disekitar daerah penyelidikan. Anomali negatip di bagian tenggara membentuk pola kontur terbuka ke arah timur dengan pusatnya di RT62 (-166 nT),
3
Struktur/sesar normal tampak disekitar mataair panas Mapane, pada batas litologi aluvium-granit dan sekitar 5250 m sebelah tenggara mataair panas.Batuan granit diperkirakan telah mengalami demagnetisasi akibat pengaruh panas dan struktur/sesar di lokasi tersebut. Di bagian tenggara terlihat suatu tubuh batuan yang dari bagian bawah menuju ke permukaan menerobos batuan dasar dan granit. Batuan ini diinterpretasikan sebagai retas andesit dengan kerentanan magnet = 0.001129 cgs Disini terlihat bahwa kerentanan magnet batuan granit lebih besar dari pada kerentanan magnet granit dari conto batuan lapangan, kemungkinan karena conto batuan dikedalaman relatip lebih segar dari conto batuan permukaan. Proses demagnetisasi menguat dari daerah penelitian bagian tenggara ke bagian baratlaut menuju mataair panas Mapane.
dimana batuan andesit terdapat di lingkaran kontur bagian dalam dan granit di lingkaran luarnya. Anomali negatip ini yang kemungkinan masih meluas ke arah timur, diinterpretasikan sebagai akibat retas andesit. Di sebelah barat pusat anomali negatip (± 1 km) terdapat batuan tersilisifikasi berkerentanan magnet 0.0 s/d 0.01x10-6 cgs. Pada daerah anomali negatip dibagian selatan terdapat pola aliran sungai radial yang relatip lebih rapat dari daerah lainnya , menunjukkan zona-zona lemah. Kelompok nilai anomali antara > 0 s.d 25 nT mendominasi daerah penyelidikan yang meliputi bagian tengah, sebagian utara dan selatan yang ditempati oleh endapan aluvium dan granit. Batuan granit ini diduga memiliki suseptibilitas yang relatip lebih tinggi daripada granit pada daerah anomali negatip. Anomali positip dengan kisaran harga yang lebih tinggi lagi yaitu >25 s.d 70 nT terdapat di ujung bagian utara dan baratdaya. Daerah ini ditempati oleh aluvium, batupasir dan granit. Batuan granit yang dominan diperkirakan memiliki suseptibilitas yang lebih tinggi dari granit pada daerah anomali positip sebelumnya. Berdasarkan hasil analisis tersebut dan pengamatan terhadap arah kelurusan dan kerapatan kontur anomali magnet, maka dapat diinterpretasikan enam buah struktur sesar di daerah prospek panasbumi Tambu sebagai berikut. Tiga buah struktur/sesar berarah hampir utaraselatan berada di bagian tengah dan baratdaya, satu buah struktur/sesar bararah baratdayatimurlaut terdapat di bagian utara dan dua buah struktur/sesar berarah hampir baratlaut-tenggara terlihat di bagian tenggara daerah penelitian.
UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pimpinan dan staf Pusat Sumber Daya Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral atas kesempatan dan bantuannya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Cooper, G.R.J., 1993-2003. Mag2dc 2.10 for Microsoft Windows Sukamto, R., 1973. Peta Geologi Tinjau Lembar Palu, Sulawesi. Sekala 1 : 250,000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. Telford, W.M. et al., 1996. Applied Geophysics. Cambridge University Press, Cambridge
Penampang model magnet XY (Gambar 10) mempunyai arah hampir baratlaut-tenggara yang memotong lintasan-lintasan C (C1000 :mataair panas Mapane), D(D2250), E (E4750), F (F4500) dan G (G4500). Pada permukaan di bagian baratlaut ditempati oleh endapan aluvium, di bagian tengah hingga ke tenggara ditempati oleh batuan granit,andesit dan granit Berdasarkan Interpretasi model penampang 2D batuan granit dari bagian baratlaut menuju ke tenggara memiliki kerentanan magnet antara 0.000095 s/d 0.000926 cgs.
Tim Survei Geologi., 2008. Peta Geologi Daerah Panas Bumi Tambu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung. Tim Survei Terpadu., 2008. Proposal Survei Terpadu Geologi, Geokimia dan Geofisika Daerah Panas Bumi Tambu, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.
4
TABEL 1. Hasil pengukuran suseptibilitas batuan daerah panas bumi Tambu Susceptibility (x 10-6cgs)
No
Kode Conto
Koordinat X
Koordinat Y
Jenis batuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RT-43 RT-19 RT-46 RT-60 RT-65 G-7000 G-5000 G-4400 G-4250 TB-50 TB-34
822,416 825,945 822,018 819,242 827,254 826,340 824,507 823,976 823,840 825,588 827,108
10,002,658 9,990,772 10,003,283 9,991,340 9,992,975 9,994,465 9,993,755 9,993,497 9,993,426 9,994,216 9,992,778
0.0-0.02 0.0-0.03 0.0 – 0.03 0.08-0.16 0.01-0.02 0.02-0.04 0.0-0.02 0.0-0.02 0.0-0.0 0.0-0.03 0.02-0.06
12
TB-6
825,948
9,990,764
Granodiorit Andesit Granodiorit Diorit Andesit Sekis Granit Andesit Granit Sekis Andesit Batuan Tersilisifikasi
13
TB-48
824,855
9,994,342
Diorit
0.0-0.04
14
TB-16
818,968
9,991,574
Granit
0.0–0.04
o
o
121 BT
120 BT
Lokasi Penyelidikan 0
o
U
Peta index
o
1 LS
Gambar 1. Peta lokasi daerah penyelidikan panas bumi Tambu
5
0.0-0.01
Timurlaut
Baratdaya 150 m 25
150 m 25 500 1000 1500 2000 2500 3000 m 30 10 nT -10
A-100 A150 A400 A650 A900 A1150 A1400 A1650 A1900 A2150 A2400 A2650 A2900
0
30 nT10 -10
Gambar 2. Profil magnet dan topografi lintasan A Baratdaya 275 m 150 25
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 m
B0 B250 B500 B750 B1000 B1250 B1500 B1750 B2000 B2250 B2500 B2750 B3000 B3250 B3500 B3750 B4000 B4250 B4500
0
Timurlaut 275 150 m 25
nT10 -10
10 nT -10
Gambar 3. .Profil magnet dan topografi lintasan B Timurlaut
Baratdaya 150 m 25
10 nT -10
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 m
C500 C600 C700 C800 C900 C1000 C1100 C1200 C1300 C1400 C1500 C1750 C2000 C2250 C2500 C2750 C3000 C3250 C3500 C3750 C4000 C4250 C4500 C4750 C5000 C5250 C5500 C5750 C6000 C6250
0
150 25 m
10 nT -10
Gambar 4. Profil magnet dan topografi lintasan C Timurlaut
Baratdaya m150 25
150 m 25 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 m
D0 D250 D500 D750 D1000 D1250 D1500 D1750 D2000 D2250 D2500 D2750 D3000 D3250 D3500 D3750 D4000 D4250 D4500 D4750 D5000 D5250 D5500 D5750 D6000
0 nT 5
5 nT
Gambar 5. Profil magnet dan topografi lintasan D Baratdaya
Timurlaut
m 25
25 m
40 nT 20 0
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 7000 m
E0 E250 E500 E750 E1000 E1250 E1500 E1750 E2000 E2250 E2500 E2750 E3000 E3250 E3500 E3750 E4000 E4250 E4500 E4750 E5000 E5250 E5500 E5750 E6000 E6250 E6500 E6750 E7000
0
54
7 6 13 -1
13 11 10 6 9 10 0 7 4 6 6 6 10 -0 1 11 7 5 6 1 4 4 5 -5
Gambar 6. Profil magnet dan topografi lintasan E
6
40 20 nT 0
Baratdaya
150 m 25
150 25 m 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 m
0
10 nT -10
F1000 F1250 F1500 F1750 F2000 F2250 F2500 F2750 F3000 F3250 F3500 F3750 F4000 F4250 F4500 F4750 F5000 F5250 F5500 F5750 F6000 F6250 F6500 F6750 F7000
10 nT -10
Gambar 7. Profil magnet dan topografi lintasan F
G1250 G1500 G1750 G2000 G2250 G2500 G2750 G3000 G3250 G3500 G3750 G4000 G4250 G4500 G4750 G5000 G5250 G5500 G5750 G6000 G6250 G6500 G6750 G7000
Timurlaut Baratdaya m m 25 25 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 m 30 30 30 10 10 14 nT nT -10 3 -3 -2 -1 -10 -5 -4 -4 -3 -5 -10 -4 -9 -9 -10-10-11 -6 -7 -5 -7 -30 -30 -21 -50 -50 -56
Gambar 8. Profil magnet dan topografi lintasan G RT36
PETA ANOMALI MAGNET TOTAL DAERAH PANAS BUMI TAMBU KABUPATEN DONGGALA, PROVINSI SULWESI TENGAH
RT34 RT32
10004000
RT49 RT30
RT46 RT44
RT28 RT42
10002000 RT26 RT38 RT40
0
A2650 A2150 A1650 A1150 B4500 A650 B4000 A150 B3500 B3000 C6250 B2500 C5750 B2000 C5250 B1500 C4750 B1000 C4250 B500 C3750 Eas D5750 B0 C3250 D5250 C2750 D4750 C2250 C1750 D4250 C1400 D3750 C1200 C1000 C800 D3250 C600 E7000 D2750 E6500 D2250 E6000 D1750 F6750 Silumbea E5500 D1250 F6250 E5000 D750 F5750 E4500 D250 F5250 E4000 F4750 E3500 G6750 F4250 E3000 G6250 RT68 Tambu F3750 E2500 G5750 F3250 G5250 E2000 G4750 E1500 F2750 G4250 E1000 F2250 RT66 Baru Tanahruntuh G3750 E500 F1750 RT65A G3250 E0 F1250 G2750 RT72 RT74 RT64B G2250 RT12 RT70 RT64 G1750 Melui RT02 RT14 G1250 RT76 RT58A RT62B RT16 RT60 RT78 RT04 RT18 RT62A RT20 RT80 RT22 RT06
4000 m
2000
RT24
10000000
9998000
KETERANGAN
< 0 nT 0 s.d 25 nT
115
15
48
X
> 25 nT
344
370
114
457
343
8
45
F5000
Titik pengukuran geomagnet
113
9996000
435
10
Kontur anomali magnet
409
Mata air panas
6
6
9994000
335
Kontur ketinggian selang 50 meter 330
109
108
37
32
442
Sungai dan anak sungai
460
283
9992000
280
107
453
120
38
Jalan-jalan raya, kampung
351
106
320
290
INDEKS
Binangga Towiya
9990000
Peta Indeks
524
105
618
9992500
RT51 Meli
RT08
0ø N
Y
RT53
104
Donggala 9992000
591
RT55
Abo
9988000
RT10
15 103
Palu Poso
541 453
RT57
9991500 2ø S Pulau Sulawesi 120 ø E 370
9991000
122 ø E
Lokasi Penyelidikan
702
0
125
250
419 kilometers 831000
818000
820000
822000
824000
826000
831500
832000
832500
833000
828000
Gambar 9. Peta anomali magnet total daerah panas bumi Tambu
7
NW
SE
41.0
M agnetic anom aly (nT)
20.5
X
Y 1000.0
2000.0
3000.0
4000.0
5000.0
6000.0
7000.0
8000.0
9000.0
10000.0
Distance (m)
Observed
Calculated
Mapane
-125.0
Depth (m )
0.000008 750
1500
0.000095
0.000097
0.000621 0.001129
0.000926
2250
Keterangan : Aluvium
Granit
Retas andesit
Struktur/sesar
Gambar 10. Penampang model magnet (2D) XY daerah panas bumi Tambu.
8